ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO MULIYONO BAKERY MALANG Magdalena Eko1, Risnaningsih2, Poppy Indrihastuti3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi malang Email :
[email protected] ABSTRAK Sistem informasi akuntansi sangat perlu diterapkan oleh Muliyono Bakery dalam meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga laporan keuangan lebih transparan dan bisa dipertanggung jawabkan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sistem informasi akuntansi pada usaha mikro Muliyono Bakery. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif, adapun jenis data yang digunakan yakni data sekunder karena data yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara beserta data pendukung di Muliyono Bakery. Metode analisa data yang di gunakan yaitu mendeskripsi hasil wawancara dan data penunjang yang didapatkan. Hasil penelitian membuktikan bahwa Muliyono Bakery sudah menerapkan sistem informasi akuntansi secara sederhana dimana proses transaksi yang digunakan berdasarkan prosedur untuk transaksi pembelian bahan produksi, transaksi penjualan kue dan proses cara pembayaran gaji karyawan. Untuk meningkatkan hasil produksi Muliyono Bakery diperlukan strategi yang harus diterapkan berupa kue yang dijual harus bervariasi, berkualitas, bebas dari bahan pengawet dan terjaga kebersihannya. Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Usaha Mikro dan Muliyono Bakery Malang.
ANALYSIS OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS IN BUSINESS MULIYONO BAKERY MALANG Magdalena Eko1, Risnaningsih2, Poppy Indrihastuti3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi malang Email :
[email protected] ABSTRACT Accounting information system very need to be applied by the Muliyono Bakery in improving company performance, so that financial statements can be more transparent and accountable. The purpose of this research was to analyze accounting information system on micro Muliyono Bakery. This research uses qualitative descriptive method, as for the types of data that are used i.e. secondary data because the data used was obtained from interviews with supporting data in the Muliyono Bakery. Data analysis methods in use is the results of the interviews and the supporting data are obtained. Results of the study prove that Muliyono Bakery already apply accounting information in a simple system where transactions are used based on the procedures for production material purchase transaction, transaction sales of cake and the process of how to pay employee salaries. To improve the production results Muliyono Bakery needed strategies that should be applied in the form of cakes that are sold must be varied, high quality, free from preservatives and maintained clean.
Keywords: Accounting information systems, micro and Muliyono Bakery was unfortunate.
PENDAHULUAN
Seiring pesatnya perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan hidup memaksa seseorang untuk berpikir bagaimana mendayagunakan kemampuan diri dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan yang mendesak, semakin sulit persaingan dalam dunia kerja membuat seseorang untuk membuka usaha sendiri. Usaha mikro menjadi sarana bagi masyarakat dalam membuka peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mengingat usaha ini tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Usaha mikro kecil menengah menjadi usaha yang berkembang pesat, melihat banyaknya pesaingan usaha ini. Bedasarkan peryataan kepala Kemenkop bahwa jumlah UKM di Indonesia mencapai sekitar 56,5 juta, dimana 99,8 persenya berasal dari sektor UMKM. Jumlah tersebut meningkat dari tahun ketahun bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peran koperasi dan UMKM terhadap pendapatan domestic bruto (PDB) nasional mencapai 56 persen, maka perlu adanya pemberdayaan koperasi dan UMKM agar pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin baik dan berkembang. (Artikel Kementrian KUKM: Juli, 2013). Menurut data KUMKM tahun 2011 di Indonesia Usaha Mikro, kecil dan menengah (UMKM) berperan penting dalam perekonomian nasional terutama sebagai sumber pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja serta pendapatan dan penanggulangan kemiskinan. Pada tahun 2010 UMKM dapat menyerap tenaga kerja sebesar 99,40juta orang atau 99,72 persen tenaga kerja bergerak pada sektor UMKM. Besarnya pengaruh UMKM terhadap pertumbuhan dan penyerapan
tenaga kerja di Indonesia, sudah selayaknya pemerintah berperan dalam hal pembiayaan modal. Menurut Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2013), modal menjadi masalah pokok dalam pengembangan UMKM Karena hingga saat ini masih terjadi kesulitan dalam mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan bank. (tempo.co: Mei 2013) Kondisi dan fakta tersebut sejalan dengan hasil penelitian empiris yang dilakukan Hariyadi (2010), yang menyimpulkan bahwa keberhasilan usaha kecil dan menengah (smallmediumenterprises) memiliki dampak langsung terhadap pembangunan ekonomi baik pada Negara maju maupun Negara berkembang. Usaha kecil dan menengah memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja dengan biaya minimum, mereka adalah pelopor dalam dunia inovasi dan memiliki fleksibilitas tinggi yang memungkinkan usaha tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Shanmugam, 2002). Industri roti (bakery) merupakan bagian dari industry makanan jadi yang memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya. Di dalam ilmu pangan, roti dikelompokkan dalam produk bakery, bersama dengan cake, donat, biskuit, roll, kraker, dan pie. Didalam kelompok bakery, roti merupakan produk yang paling pertama dikenal dan popular hingga saat ini. Roti merupakan makanan yang berbasis tepung terigu yang semula dikonsumsi sebagai makanan selingan, namun dalam perkembangannya, budaya mengkonsumsi roti tidak lagi menjadi hal yang asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Meskipun dalam
kenyataannya, roti belum bisa menggantikan fungsi nasi sebagai makanan pokok, akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, roti akhirnya tidak lagi dikaitkan dengan sarapan pagi, tetapi sudah meluas sebagai menu makanan alternatif di segala kondisi dan waktu makan. Selain itu, kandungan gizi yang terdapat pada roti juga tidak jauh berbeda bahkan lebih baik dari pada nasi atau mi basah. Roti digemari banyak orang mulai dari anak-anak sampai orang dewasa karena roti mudah dan praktis penyajiannya, tersedia dalam aneka bentuk maupun pilihan rasa seperti coklat, strawberry, vanila, keju, nanas, daging sapi, daging ayam, sosis dan lain-lain serta roti memiliki cita rasa dan tekstur yang khas. Terkait dengan kelebihan dan kepraktisan yang terdapat pada roti maka konsumsi ratarata penduduk terhadap produk roti mengalami peningkatan. Astawan M. (30 Juni 2008) Muliyono Bakery adalah suatu usaha yang bergerak dibidang roti yang berdomisili di Jl. Ir. Rais No. 125 Kelurahan Tanjungrejo. Muliyono Bakery dalam memasarkan roti hanya dengan cara menitipkan ketoko-toko yang ada di Kota Malang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sistem informasi akuntansi pada usaha mikro Muliyono Bakery. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Nusawanti, (2009) mengadakan penelitian tentang “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Roti Pada Bagas Bakery, Kabupaten Kendal” Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perusahaan memiliki saluran distribusi yang efisien, (2) Hubungan yang terjalin baik antara pemilik dan pelanggan, (3) Sistem pembayaran secara tunai, dan (4) Penggunaan peralatan modern dalam proses produksi. Sedangkan faktorfaktor strategi internal yang menjadi kelemahan bagi Bagas Bakery, adalah (1) Labelisasi kemasan belum lengkap, (2) Keterbatasan modal sendiri, (3) Tempat produksi (bangunan) kurang luas, (4) Keterbatasan jumlah peralatan modern yang dimiliki perusahaan, (5) Sistem pembukuan atau pengelolaan keuangan kurang rapi, (6) Kurangnya keterampilan dalam pengelolaan manajemen perusahaan, serta (7) Bidang penelitian dan pengembangan tidak ada. Sedangkan faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi peluang bagi bagas bakery, adalah (1) Dukungan pemerintah terhadap akses sumber pembiayaan bagi UMKM, (2) Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal semakin baik, (3) Sektor industry pengolahan masih mendominasi struktur ekonomi Kabupaten Kendal, (4) Penpengeluaran rata-rata penduduk Kabupaten Kendal untuk kelompok makanan masih tinggi. Persamaan antara peneliti terdahulu dan sekarang yaitu: samasama meneliti tentang Analisis, UMKM pada Bakery. Sedangkan perbedaannya yaitu: peneliti terdahulu meneliti tentang Analisis Strategi Pengembangan Usaha Roti Pada Bagas Bakery, Kabupaten Kendal. Sedangkan peneliti sekarang meneliti tentang Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Mikro Muliyono Bakery Malang.
2.2. Sistem Informasi Akuntansi 2.2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem berfungsi menerima input (masukan), mengolah input, dan menghasilkan output (keluaran). Input dan output berasal dari luar sistem, atau berasal dari lingkungan sistem itu berada (Soemarso, 2009). Oleh karenanya, sistem akan berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya akan mampu bertahan lama, begitu pula sebaliknya. Menurut Nugroho (2001), sistem adalah sesuatu yang memiliki bagianbagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem tersebut dioperasikan. Output adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana output berarti menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output. 2.2.1.1 Pengertian Informasi Menurut Nugroho (2001) informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan. Data adalah representasi suatu obyek. Terdapat karakteristik informasi yang baik, antara lain: Akurat, dalam artian dapat menggambarkan kondisi obyek yang sesungguhnya.
Tepat waktu, informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat. Lengkap, mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan. Relevan, berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Terpercaya, isi informasi yang disajikan dapat dipercaya kebenarannya. Terverifikasi, dengan maksud dapat dilacak sumber sumber aslinya. Mudah dipahami, informasi harus siap dipahami oleh pembacanya karena pemakai laporan tidak ingin berfikir lagi dalam menerima informasi. Dia hanya ingin tahu kesimpulannya saja apakah informasi tersebut diperlukan. Mudah diperoleh, informasi yang sulit diperoleh bisa tidak berguna karena pengguna tidak ingin bersusah payah dalam mencari informasi. 2.2.1.2 Metode Pencatatan Akuntansi Menurut Soemarso (2009), ada dua metode yaitu metode pencatatan cash basic dan accrual basic: Cash basic accounting (akuntansi berbasis kas), yaitu menetapkan bahwa pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut merencanakan perubahan pada kas. Accurual basic accounting (akuntansi akrual), yaitu dasar akuntansi yang mengakhiri transaksi dan dasar peristiwa tersebut terjadi dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar. Metode pencatatan menurut Nugroho (2001), dasar kas (cash basis) adalah penjualan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode dimana kas diterima atau dibayar. Dasar akrual (accrual basis), penjualan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode saat penjualan tersebut dihasilkan. Berdasarkan dua pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa cash basic yaitu suatu penjualan yang akan diakui penjualan apabila benarbenar diterima dalam bentuk tunai dan dilaporkan dalam laba rugi. Sedangkan pengertian acrual basic yaitu penjualan diakui pada saat penjualan itu diperoleh tanpa mempertimbangkan kapan tunai akan diterima dan dilaporkan dalam laba rugi. 2.2.1.3 Proses Akuntansi Definisi proses akuntansi menurut Nugroho (2001), “akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi (1) Pencatatan (2) Penggolongan (3) Peringkasan (4) Pelaporan (5) Penganilisisan data keuangan darai suatu organisasi”. Definisi proses akuntansi menurut Soemarso (2009) “Proses akuntansi adalah suatu kegiatan yang meliputi pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan, pemrosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan, pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan”. Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa proses akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengikhtisarkan dan pelaporan laporan akuntansi kepada pemakai informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. 2.2.1.4. Siklus Akuntansi Definisi siklus akuntansi menurut Soemarso (2009) “siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan”. Berikut penjelasan masing-masing langkah dalam siklus akuntansi formal di atas sebagai berikut: Analisis transaksi bisnis. Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang secara langsung berpengaruh terhadap posisi keuangan atau hasil operasi keuangan. Pencatatan pada buku jurnal. Akuntansi membutuhkan sebuah catatan setiap transaksi bisnis secara kronologis atau urut sesuai dengan tanggal terjadinya. Posting ke buku besar. Posting adalah proses pemindahan ayat-ayat jurnal dari jurnal ke jurnal ke akun buku besar. Posting dilakukan secara individual setiap hari atau seminggu sekali. Penyusunan daftar saldo. Sebelum laporan keuangan disusun, saldo dari masing-masing akun harus ditentukan terlebih dahulu. Saldo tersebut dapat dilihat dari buku besar, dan arus dibuktikan persamaan debit dan kreditnya. Penyesuaian.
Beberapa akun dalam neraca saldo belum menunjukan informasi yang up to date (terkini), karena beberapa informasi baru dapat diketahui pada akhir tahun melalui analisis terhadap keadaan pada akhir periode. Daftar saldo disesuaikan. Setelah penyesuaian dicatat dan diposting ke akun buku besar, neraca saldo disesuaikan disiapkan. Penyusunan laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan diawali dengan menyiapkan laporan rugi- laba. Laba atau rugi bersih kemudian digunakan untuk menyusun laporan ekuitas pemilik. Penutupan buku besar. Saldo-saldo yang terdapat dalam neraca akan terus dibawa ketahuntahun berikutnya. Karena akun-akun neraca mempunyai sifat relatif permanen maka akun ini disebut dengan akun permanen (permanent account) atau akun riil (real account). Daftar saldo setelah penutupan. Setelah proses penutupan buku besar langkah berikutnya adalah mempersiapkan daftar saldo setelah penutupan (post clossing trial balance). Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian dilakukan penjurnalan, digolongkan ke dalam buku besar, sampai dengan pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan. 2.2.1.5. Sistem Akuntansi
Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalm pengelolaan perusahaan. Definisi lain sistem akuntansi menurut Soemarso (2009) “sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan memproses bisnis”. Berdasarkan dari kedua definisi tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah metode-metode prosedur dalam organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan sebuah perusahaan. 2.2.1.6 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi (2001), sistem informasi adalah merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan. Definisi sistem informasi akuntansi menurut Nugroho (2001), “sistem informasi akuntansi adalah
sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan memproses bisnis”. Sistem informasi akuntansi adalah serangkaian dari satu atau lebih komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi. Definisi lain Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham. Pemerintah dan pihak–pihak luar lainnya (Soemarso, 2009). Menurut Romney & Steinbart (2000), sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi mengenai data keuangan tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan baik dengan sistem manual atau melalui sistem terkomputerisasi. Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat data transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal (manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (pembeli, pemasok,
pemerintah, kreditur dan sebagainya). Karena bentuk perusahaan beragam, sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam, meskipun intinya tetap sama yaitu menyajikan informasi. Menurut Nugroho (2001) tanpa memandang bentuk perusahaan, suatu sistem informasi akuntansi selalu terbentuk dari: Serangkaian formulir yang tercetak seperti faktur, nota (voucher), cek dan laporanlaporan yang dipergunakan untuk membangun sistem akuntansi dan administrasi perkantoran. Serangkaian buku baik dalam bentuk fisik maupun elektronik. Serangkaian laporan atau pernyataan, seperti misalnya neraca saldo, buku besar, laporan rugi laba dan lain-lain. Serangkaian kegiatan klerikal, termasuk operasi pengolahan data elektronik yang harus dicatat untuk mencatat berbagai informasi akuntansi. Penggunaan peralatan klerikal, khususnya komputer, mesin ketik, sarana komunikasi untuk transfer data. Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data keuangan dari mulai terjadinya transaksi, kemudian jurnal hingga tercapainya suatu informasi berupa laporan keuangan yang sudah terkomputerisasi.
2.2.2. Usaha Mikro 2.2.2.1. Pengertian Usaha Kecil Menengah (UMKM)
Mikro
Usaha Mikro Kecil Menengah yang selanjutnya di singkat menjadi UMKM ini menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 mempunyai pengertian; Usaha Mikro adalah usaha produktif yang milik orang perorangan dan /atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini, usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini, Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar. 2.2.2.2. Jenis dan Bentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Wibowo (2003), kegiatan perusahaan pada prinsipnya dapat dikelompokan dalam tiga jenis usaha, yaitu: Jenis usaha perdagangan distribusi Jenis usaha ini merupakan usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan
memindahkan barang dan produsen ke konsumen atau dari tempat yang mempunyai kelebihan persediaan ke tempat yang membutuhkan. Jenis usaha ini diantaranya bergerak dibidang pertokoan, warung, rumah makan, peragenan (fisial), penyalir (whole saler), pedagang perantara, tengkulak, dan sebagainya. Komisioner dan makelar dapat juga dimasukkan dalam kegiatan perdagangan karena kegiatannya dalam jual beli barang. Jenis usaha produksi Industri adalah jenis usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan/barang menjadi bahan/barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah. Kegiatan ini dapat berupa produk/industri pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, kerajinan, bahan bangunan, dan sebagainya. Dalam hal ini, kegiatan dalam budidaya sektor pertanian/perikanan/peternakan/ perkebunan dan kegiatan penangkapan ikan termasuk jenis usaha produksi. Jenis usaha komersial Usaha jenis komersial merupakan usaha yang bergerak dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai utamanya. Contoh jenis usaha ini adalah asuransi, bank konsultan, biro perjalanan, pariwisata, pengiriman barang (ekspedisi), bengkel, salon kecantikan, penginapan, gedung
bioskop dan sebagainya, termasuk praktek dokter dan perencanaan bangunan. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif, adapun jenis data yang digunakan yakni data sekunder karena data yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara beserta data pendukung di Muliyono Bakery. Metode analisa data yang di gunakan yaitu mendeskripsi hasil wawancara dan data penunjang yang didapatkan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Sistem Informasi Muliyono Bakery
Akuntansi
Sistem informasi akuntansi untuk tiap-tiap perusahaan berbeda satu dengan yang lain. Hal itu dikarenakan jenis dan kebutuhan tiap perusahaan juga berbeda. Sistem informasi akuntansi yang dikembangkan pada Muliyono Bakery adalah sistem informasi akuntansi pembelian barang dagang, sistem informasi akuntansi penjualan tunai, sistem informasi akuntansi penjualan kredit, sistem informasi akuntansi penggajian. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Penjualan Barang Dagang Proses pembelian barang dagang pada Muliyono Bakery dimulai dengan bagian gudang mengajukan permintaan barang dagang ke bagian keuangan. Berdasarkan permintaan barang dagang tersebut bagian keuangan membuat Surat Order Pembelian. Surat Order Pembelian kemudian dikirimkan ke direktur untuk mendapat persetujuan pembelian barang dagangan. Surat Order Pembelian diterima kembali dari
direktur untuk mengeluarkan uang dan membuat Bukti Kas Keluar berdasarkan Surat Order Pembelian. Surat Order Pembelian beserta uang diserahkan bagian administrasi untuk dikirim ke supplier. Unit organisasi, dokumen dan catatan yang terkait dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang dagang pada Muliyono Bakery sebagai berikut : 1) Unit Organisasi terkait Unit organisasi yang terkait dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang dagang pada Muliyono Bakery sebagai berikut. a) Bagian keuangan Menerima permintaan barang dari bagian gudang. Membuat Surat Order Pembelian berdasar permintaan barang. Meminta persetujuan direktur Surat Order Pembelian. Mengeluarkan uang berdasar Surat Order Pembelian. Membuat Bukti Kas Keluar berdasar Surat Order Pembelian. Menyerahkan Surat Order Pembelian dan uang ke bagian administrasi. Berdasarkan data yang didapatkan bahwa biaya operasional pembuatan Kue di Muliyono Bakery untuk 1 hari Rp. 85.000. sedangkan untuk biaya operasional perbulan berkisar antara Rp. 2.550.000 sampai Rp. 3.000.000 b) Bagian Administrasi Menerima Uang dan Surat Order Pembelian dari bagian keuangan. Melakukan pembelian barang dagangan dengan menyerehkan
uang dan Surat Order Pembelian kepada supplier. Menerima faktur yang dikirimkan pemasok dari bagian gudang. c) Bagian Gudang Melakukan permintaan barang kepada bagian keuangan. Menerima barang dan faktur dari pemasok. Memeriksa barang yang diterima dari pemasok. Membuat Kartu Gudang. 2) Dokumen dan Catatan Terkait
karyawan Muliyono Bakery sebanyak 12 orang karyawan diantaranya 5 orang bertugas untuk memproduksi roti, sedangkan 7 orang lainya bertugas sebagai sales dimana dengan cara menitipkan ke Toko-toko yang ada di Kota Malang.
Dokumen dan catatan yang terkait dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang dagang pada Muliyono Bakery sebagai berikut. Setelah proses pembelian, maka dilanjutkan pada bagian produksi barang agar meningkatkan produktifitas perputaran transaksi di Muliyono Bakery.
proses pemberian gaji yang dilakukan di Muliyono Bakery dibayar setiap minggu pada karyawan dengan lagsung diberikan oleh istri pemilik Muliyono Bakery dengan pemberian gaji karyawan disetrakan dengan bukti pembayaran gaji sehingga tidak terjadi kekeliruan pada masa mendatang, adapun bukti pembayaran gaji yang 1 berkas diberikan kepada karyawan sedangkan 1 berkas disimpan untuk arsip.
Berdasarka data yang diperoleh diketahui bahwa untuk pendapatan rata-rata hasil penjualan roti setiap hari pada Muliyono Bakery berjumlah Rp. 550.000 (lima ratus lima puluh ribu rupiah). Sedangkan pendapatan perbulan berkisar antara dari Rp. 16.500.000 sampai Rp.20.000.0000. Dengan laba bersih setelah pembayaran gaji karyawan rata-rata berjumlah Rp. 5.500.000 per bulan. Sistem Informasi Akuntansi dalam Proses Pengajian Karyawan. Berdasarkan data yang diperoleh melelui wawancara bersama pemilik Muliyono Bakery yaitu bapak Munir diketahui bahwa proses pembayaran gaji karyawan dilakukan setiap minggu sekali dengan jumlah Rp. 300.000 per minggu dengan jumlah perbulan berjumlah Rp. 1.200.000. adapun
Proses pembayaran gaji karyawan yang dilakukan setiap minggu langsung dibayar oleh pemilik Muliyono Bakery yaitu bapak Munir berdasarkan ketentuan yang sudah ada yaitu setia minggu karyawan mendapatkan gaji berjumlah Rp.300.000.
PEMBAHASAN Berdasarkan data maka dapat diketahui bahwa Muliyono Bakery sudah menerapkan sistem informasi akuntansi tetapi penerapan masih secara sederhana dimana proses transaksi yang digunakan berdasarkan prosedur akuntansi untuk transaksi pembelian bahan produksi, transaksi penjualan kue dan proses cara pembayaran gaji karyawan. Untuk meningkatkan hasil produksi Muliyono Bakery maka diperlukan strategi yang harus diterapkan oleh Muliyono Bakery berupa kue yag dijual harus bervariasi, berkualitas, bebas dari bahan pengawet dan menjaga kebersihan. Dalam proses pemberian informasi kepada karyawan diharapkan pemilik
Muliyono Bakery selalu mengutamakan keterbukaan dan selalu memberi pengarahan baik serta jelas. Adapun untuk mengingatkan karyawan tentang tugas dan tanggung jawabnya maka perluadanya penjadwalan kerja sehingga karyawan bisa bergiliran untuk melakukan tugas kerjanya. Sistem informasi akuntansi yang harus diperhatikan oleh Muliyono Bakery agar laporan keuangan bisa dikendalikan dan mudah dipahami sehingga mampu menyeimbangkan pembelian barang produksi dengan pendapatan produksi serta kebutuhan lainnya maka ada 5 siklus sub sistem informasi akuntansi yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi yaitu: Siklus Pembelian, Siklus Produksi, Siklus Penjualan, Siklus Penggajian, Siklus Keuangan. Dari siklus tersebut memberikan data transaksi pada General Ledger & Reporting Systems (Siklus Pencatatan) untuk pencatatan dan komunikasi informasi. General Ledger & Reporting Systems meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan penyiapan laporan keuangan dan laporan manajerial lainnya, termasuk transaksi yang tidak rutin dan jurnal penyesuaian yang beraneka ragam. (Romney & Steinbart, 2000) Adapun tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi di Muliyono Bakery adalah untuk menambah nilai bagi perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai bagi Muliyono Bakery dengan memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, penerapan sistem informasi akuntansi yang meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya, meningkatkan pengambilan keputusan yang tepat dan meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing). Untuk fungsi penerapan sistem informasi akuntansi bagi Muliyono
Bakery untuk mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi Muliyono Bakery, memproses data menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang memungkinkan bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan dan mengontrol aktivitas dan menyediakan kontrol yang cukup untuk menjaga aset dari organisasi, termasuk data. kontrol ini memastikan bahwa data akan tersedia ketika dibutuhkan dan data tersebut akurat dan dapat dipercaya. (Romney & Steinbart, 2000) Dalam meningkatkan jumlah pembelian kue Muliyono Bakery maka produk yang dijual harus produk yang ideal di mata konsumen, dimana harga kue sesuai dengan kualitas kue yang baik. Oleh sebab itu Muliyono Bakery dituntut untuk menciptakan persepsi yang baik mengenai produk yang di tawarkan (harga dan kualitas). Karena kriteria kriteria tersebut merupakan alat yang di gunakan konsumen dalam mengevaluasi dan menetapkan keputusan dalam pembeliannya. Untuk menghasilkan roti yang berkualitas baik, maka dalam proses pembuatan roti harus menggunakan bahan dasar bermutu. Menurut Mudjajanto dan Yulianti (2007), bahan dasar pembuatan roti terdiri dari bahan baku dan bahan penunjang. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti berupa terigu yang baik dan berkualitas. Bahan penunjang dalam pembuatan roti adalah air, garam, yeast atau ragi, gula, susu, telur, dan mineral yeast food. Pemilihan bahan penunjang yang baik akan membantu pembentukan roti yang berkualitas baik. Bahan penunjang ini berbeda fungsi antara yang satu dengan lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian membuktikan bahwa Muliyono Bakery sudah menerapkan sistem informasi akuntansi tetapi penerapan masih secara sederhana dimana proses transaksi yang digunakan. Berdasarkan flowchart untuk transaksi pembelian bahan produksi dinyatakan Muliyono Bakery sudah menerapakan transaksi akuntansi tetapi masih secara sederhana, berdasarkan flowchart penjualan barang dagang dinyatakan Muliyono Bakery sudah menerapkan transaksi prosedur akuntansi tetapi masih secara sederhana, dan berdasarkan flowchart pembayaran gaji karyawan dinyatakan Muliyono bakery sudah menerapkan transaksi akuntansi tetapi masih secara sederhana. Untuk meningkatkan hasil produksi Muliyono Bakery maka diperlukan strategi yang harus diterapkan oleh Muliyono Bakery berupa kue yang dijual harus bervariasi, berkualitas, bebas dari bahan pengawet dan menjaga kebersihan. Dalam meningkatkan jumlah pembelian kue Muliyono Bakery maka produk yang dijual harus produk yang ideal di mata konsumen, dimana harga kue sesuai dengan kualitas kue yang baik. Oleh sebab itu Muliyono Bakery dituntut untuk menciptakan persepsi yang baik mengenai produk yang di tawarkan (harga dan kualitas).
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka saran untuk Muliyono Bakery sebagai berikut Bagi Muliyono Bakery diharapkan: a. Dalam proses produksi kue harus menjaga kualitas kue dan
menghindari penggunaan bahan pengawet yang berbahaya sehingga mampu meningkatkan citra Muliyono Bakery yang baik dimata konsumen. b. Harus menerapakan Sistem Informasi Akuntansi sehingga mampu mengontrol keluar masuknya arus kas Bagi konsumen, diharapkan sebelum membeli produk harus berhati-hati dan mengetahui proses pembuatan apakah bersih maupun tidak. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangakan Usaha Mikro Muliyono Bakery. DAFTAR PUSTAKA Artikel UMKM Mei. 2013. http: // tempo. Co. id / (Diunduh 03 November 2013). Hariyadi, P. 2010. Mewujudkan Keamanan Pangan Produk-Produk Unggulan Daerah. Mudjajanto danYulianti. 2007. Membuat Aneka Roti. Penebar Swadaya. Jakarta. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba. Empat, Jakarta. Nusawanti, Ariessiana Tri. 2009. “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Roti Pada Bagas Bakery Kabupaten Kendal”.Skripsi.IPB.Bogor. Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Dagang. Penerbit. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Romney, M. B. and Steinbart, P. J. (2000).Accounting Information
Systems (8th Edition), Reading, MA, Addison-Wesley. Shanmugam, K. R dan Bhaduri, S.N. 2002. Size, Age and Firm Growth in the Indian Manufactoring Sector, Apllied Economics Letters. Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku ke 2. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Wibowo. 2003. Manajemen Perubahan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.