ANALISIS SIMULASI KORELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP SIFAT FISIS KERAMIK PADUAN ZIRKONIA (ZrO2) BER ADITIF CaO DENGAN ALUMINA (Al2O3) MENGGUNAKAN MAPLE 7
TESIS
Oleh
SYAHWIN 067026022/FIS
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
ANALISIS SIMULASI KORELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP SIFAT FISIS KERAMIK PADUAN ZIRKONIA (ZrO2) BER ADITIF CaO DENGAN ALUMINA (Al2O3) MENGGUNAKAN MAPLE 7
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Fisika pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh SYAHWIN 067026022/FIS
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Judul Tesis
:
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: : :
ANALISIS SIMULASI KORELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP SIFAT FISIS KERAMIK PADUAN ZIRKONIA (ZrO2) BER ADITIF CaO DENGAN ALUMINA (Al2O3) Syahwin 067026022 Fisika
Menyetujui Komisi Pembimbing :
(Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc) Ketua
Ketua Program Studi,
(Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc)
(Drs. Nasir Saleh, M.Eng.Sc) Anggota
Direktur,
(Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B,M.Sc)
Tanggal Lulus : 02 Agustus 2008
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal : 02 Agustus 2008
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua Anggota
: Prof.Dr.Eddy Marlianto,M.Sc : 1. Prof.Dr.Muhammad Zarlis,M.Sc 2. Drs.Nasir Saleh,M.Eng.Sc 3. Prof.Muhammad Syukur,MS 4. Drs. Asmuni,MS
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
ABSTRAK Keramik teknik merupakan keramik halus berbahan oksida logam atau oksida non logam dengan pembuatan yang sangat terkendali untuk mendapatkan nilai sifat fisis yang diharapkan. Telah dilakukan pembuatan program simulasi korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3) pada komposisi : (30% ZrO2 : 70% Al2O3) ; (40% ZrO2 : 60% Al2O3) ; (50% ZrO2 : 50% Al2O3) dan (60% ZrO2 : 40% Al2O3) dan menganalisisnya untuk mendapatkan gambaran sifat fisis yang sesungguhnya dari keramik tersebut. Batasan temperatur sintering dimulai dari 10000C sampai dengan 17000C. Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa keramik paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) berkomposisi 40% ZrO2 : 60% Al2O3 cenderung lebih kuat, keras dan tangguh pada range temperatur sintering 15000C sampai dengan 17000C, dengan nilai fisis : densitas (bulk density) : (3817,988 sampai dengan 4331,222) Kg/m3 ; Porositas : (1,034 sampai dengan 0,090) % ; Kekerasan : (13,556 sampai dengan 18,171) Gpa ; Ketangguhan Perpatahan : (1,943 sampai dengan 2,229) MPa m1/2 dan Kekuatan Patah : (156,246 sampai dengan 256,728) MPa. Kata Kunci : Zirkonia ; Alumina ; Temperatur Sintering
i Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
ABSTRACT Ceramics technique is fine ceramics made of metal oxide or non metal oxide with making which hardly in control to get physical properties the expected. Have been making simulation program of sintering temperature correlation to of physical properties at alloy ceramics of Zirconia (ZrO2) additive CaO with Alumina (Al2O3) at composition : (30% ZrO2 : 70% Al2O3) ; (40% ZrO2 : 60% Al2O3) ; (50% ZrO2 : 50% Al2O3) and (60% ZrO2 : 40% Al2O3) and analyse him it for getting image of condition physical properties truthfully sintering temperature is started from 10000C up to 17000C. Simulation analysis result indicate that ceramics of alloy of Zirconia (ZrO2) additive 22% mole CaO with Alumina (Al2O3) Composition of 40% ZrO2 : 60% Al2O3 tend to stronger. taft and hard at range sintering temperature 15000C up to 17000C, With value fisis : density ( bulk density): (3817,988 up to 4331,222) Kg/m3 ; Porosity : (1,034 up to 0,090) % ; Hardness : (13,556 up to 18,171) Gpa ; Fracture Toughness : (1,943 up to 2,229) MPa m1/2 ; Bending Strength : (156,246 up to 256,728) MPa. Keyword : Zirconia ; Alumina ; Sintering Temperature
ii Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI Nama lengkap berikut gelar :
Drs. SYAHWIN
Tempat dan Tanggal Lahir
:
Medan, 17 Juli 1963
Alamat Rumah
:
Jl. Rahmadsyah No. 179 Medan – 20215
Telepon/Fax/Hp
:
+62617363431 / +6285831834443
e-mail
:
[email protected]
Instansi Tempat Bekerja
:
FKIP – UISU Medan
Alamat Kantor
:
Jl. Sisingamangaraja – Teladan Medan.
Telepon/ Faks
: +62617869730
DATA PENDIDIKAN SD
: SD Swasta Kesatria Medan
Tamat : 1974
SMP
: SMP Swasta Kesatria Medan
Tamat : 1977
SMA
: SMA Negeri 3 Medan
Tamat : 1981
Strata-1
: FMIPA USU Medan
Tamat : 1990
Strata-2
: Program Studi Magister Fisika
Tamat : 2008
Sekolah Pascasarjana USU Medan
iii Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR Alhamdulilahirrabbil alamin, segala puji penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunia Nya lah tesis ini yang ber judul “Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) ber Aditif CaO dengan Alumina (Al2O3)” dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar sebesarnya kepada Plt. Rektor Universitas Islam Sumatera Utara Prof.Dr.Hj.Djanius Djamin,SH,MS yang telah memberikan bantuan dana sehingga penulis dapat menyelasaikan pendidikan Program Magister Sains di Program Studi Magister Fisika Sekolah Pascasarjana Univeritas Sumatera Utara. Tesis ini merupakan tugas akhir pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Magister Fisika. Dengan selesainya tesis ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof.Chairuddin P.Lubis, DTM&H, Sp.AK atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Sains. Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B,M.Sc atas kesempatan penulis menjadi mahasiswa Program Magister Sains pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Ketua Program Studi Magister Fisika, Prof. Dr. Eddy Marlianto M.Sc Sekretaris Program Studi Magister Fisika, Drs. Nasir Saleh M.Eng.Sc beserta seluruh Staf Pengajar pada Program Studi Magister Fisika Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada Prof.Dr. Muhammad Zarlis M.Sc selaku Pembimbing Utama yang yang telah banyak mencurahkan ilmu dan buah fikirannya dengan penuh kesabaran, perhatian dan telah memberikan dorongan, bimbingan dan demikian juga kepada Drs. Nasir
iv Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Saleh M.Eng.Sc selaku Pembimbing Lapangan yang dengan penuh kesabaran menuntun dan membimbing penulis hingga selesainya penelitian ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada : Dekan FKIP-UISU, Dra. Sahara Lubis, M.Sc telah memberi dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan penelitian tesis ini, seluruh staf administrasi Sekolah Pascasarjana USU, khususnya Sdr. Mulkan yang dengan penuh kesabaran memberikan pelayanan terbaik di Sekolah Pascasarjana USU dan Ibu Dra.Herlina Harahap M.Si yang telah banyak ikut memberi saran dan tanggapan untuk penyempurnan tesis ini. Rekan-rekan angkatan 2006 atas kerjasama dan kebersamaan dalam mengatasi berbagai masalah selama masa perkuliahan bersama penulis serta semua orang yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang ikut membantu penulis secara moril maupun materil untuk menyelesaikan tesis ini. Kepada Ayahanda Alm. Drs.H.Sabaruddin Ahmad dan Bunda Almh. Hj. Mariana Sulun, abang, kakak dan adik serta isteri tersayang Dra.Sri Rahayu dan anakanak tercinta : Muhammad Miftahul Huda, Azizatul Mardhiyyah dan Muhammad Shiddiq.
Terima kasih atas segala pengorbanan kalian baik berupa moril maupun
materil, budi baik ini tidak dapat dibalas, hanya penulis serahkan kepada Allah SWT. Semoga
Allah tetap memberikan
taufiq,
hidayah
dan
inayah-Nya dalam
memanfaatkan segala ciptaan-Nya bagi kesejahteraan umat manusia dan selalu berlomba dalam kebaikan Amin Ya Rabbal Alamin.
Syahwin
v Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ............................................................................................................
i
ABSTRACT ..........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP ..............................................................................................
v
DAFTAR ISI .........................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................
1
1.1
Latar Belakang ...................................................................................
1
1.2
Perumusan Masalah ............................................................................
3
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................................
4
1.4
Batasan Masalah .................................................................................
4
1.5
Hipotesis .............................................................................................
5
1.6
Manfaat Penelitian ..............................................................................
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
6
2.1
Zirkonia (ZrO2) ..................................................................................
6
2.2
Alumina (Al2O3) .................................................................................
7
vi Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
2.3
Keramik Paduan .................................................................................
8
2.4
Sifat Fisis Bahan Keramik .................................................................
8
2.4.1 Densitas (Bulk Density) ..........................................................
9
2.4.2 Porositas (Porosity) ................................................................
10
2.4.3 Kekerasan (Vickers Hardness) ................................................
11
2.4.4 Ketangguhan Perpatahan (Fracture Toughness, Kic) .............
11
2.4.5 Kekuatan Patah (Bending Strength) ........................................
12
2.5
Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik ...........
13
2.6
Analisis Simulasi ................................................................................
15
2.6.1 Simulasi ..................................................................................
16
2.6.2 Langkah-langkah Simulasi .....................................................
16
Struktur Program ................................................................................
22
2.7.1 Struktur Urut ..........................................................................
22
2.7.2 Struktur Keputusan ................................................................
23
2.7.3 Struktur Perulangan ................................................................
24
Perangkat Lunak MAPLE ..................................................................
25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................
27
2.7
2.8
3.1
Sumber Data .......................................................................................
27
3.2
Variabel dan Parameter ......................................................................
27
3.2.1 Variabel yang Diamati ............................................................
27
3.2.2 Parameter yang Digunakan ...................................................... 28
vii Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
3.3
Kreasi Model ......................................................................................
28
3.4
Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik ...........
28
3.4.1 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) .........................................................
28
3.4.2 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas (Porosity) ...............................................................
29
3.4.3 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan (Vickers Hardness) ................................................................
29
3.4.4 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan (Fracture Toughness) ..........................................
30
3.4.5 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah (Bending Strength) .......................................................
30
3.5
Analisis Simulasi ................................................................................
31
3.6
Algoritma Program Simulasi ..............................................................
31
3.6.1 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density)...........................
31
3.6.2 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas (Porosity)................................
34
3.6.3 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan (Vicker Hardness) ...............
36
3.6.4 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur
viii Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan (Fracture Toughness) ............................................................
38
3.6.5 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah (Bending Strength) .......
41
3.7
Diagram Alir Program Simulasi .........................................................
43
3.8
Analisis Hasil Simulasi ......................................................................
44
HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................
50
BAB IV 4.1
4.2
4.3
4.4
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas ..............................................................................................
50
4.1.1 Hasil Simulasi .........................................................................
50
4.1.2 Analisa Hasil Simulasi ............................................................
53
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas ..............................................................................................
54
4.2.1 Hasil Simulasi .........................................................................
54
4.2.2 Analisa Hasil Simulasi ...........................................................
57
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan ...........................................................................................
59
4.3.1 Hasil Simulasi .........................................................................
59
4.3.2 Analisa Hasil Simulasi ............................................................
62
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan ....................................................................
63
ix Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
4.5
4.4.1 Hasil Simulasi ...........................................................................
64
4.4.2 Analisa Hasil Simulasi ..............................................................
67
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah ...................................................................................
68
4.5.1 Hasil Simulasi ...........................................................................
68
4.5.2 Analisa Hasil Simulasi ..............................................................
72
BAB. V
KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
75
5.1
Kesimpulan .........................................................................................
75
5.2
Saran ...................................................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
77
x Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor 4.1
Judul
Halaman
Data Hasil Simulasi Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) ber Aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) Berdasarkan Komposisi. ...........................................................................................
74
xi Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
2.1
Diagram Perubahan Sruktur Kristal ZrO2 ...........................................
7
2.2
Perambatan retak dalam butir Zirkonia-t menimbulkan transformasi Zirkonia-t menjadi Zirkonia-m .......................................
7
2.3
Skema Pengujian Kekuatan Patah .......................................................
13
2.4
Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Material Keramik Secara Umum ........................................................
13
2.5
Alasan Penggunaan Simulasi ...............................................................
17
2.6
Langkah-langkah Simulai yang Sistematis ..........................................
18
2.7
Diagram Alir Struktur Urut .................................................................
23
2.8
Diagram Alir Struktur Keputusan ........................................................
23
2.9
Beberapa Bentuk Diagram Alir Struktur Perulangan ........................
24
2.10
Bentuk Tampilan MAPLE 7 ................................................................
26
3.1
Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas........
45
3.2
Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas.......
46
3.3
Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan.....
47
3.4
Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan......................................................................
48
Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah .....................................................................................................
49
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3) .......................................
51
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3) .....................................
51
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3) .....................................
52
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3) ......................................
52
3.5 4.1 4.2 4.3 4.4
xii Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3) .................................
53
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3) ......................................
55
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3) ......................................
56
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3) ......................................
56
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3) ......................................
57
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3) .........................................
58
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3) .....................................
60
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3) ......................................
60
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3) ......................................
61
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3)......................................
61
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3) ....................................
63
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3) ...................
65
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3) ...................
65
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3) ...................
66
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3) ...................
66
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3) ................
67
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3) .............................
69
xiii Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
4.22 4.23. 4.24 4.25
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3) ............................
70
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3) .............................
70
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3) .............................
71
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3) ..............................
72
xiv Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN Nomor A
B C D
E F G H I J
Judul
Halaman
Perbandingan Data Nilai Densitas (Bulk Density) Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan ................................................................................
79
Perbandingan Data Nilai Porositas Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik paduan .................
80
Perbandingan Data Nilai Kekerasan Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan .................
81
Perbandingan Data Nilai Ketangguhan Perpatahan Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan .................................................................................
82
Perbandingan Data Nilai Kekuatan Patah Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan......
83
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3 .....................
84
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan ZrO2:Al2O3 ..............................................
94
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3 .........................................
104
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan ZrO2:Al2O3 ....................
114
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan ZrO2:Al2O3 ..................................
124
xv Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi keramik, pembuatan keramik didasarkan pada
sifat khas yang diharapkan, keramik tersebut digolongkan kepada keramik halus (fine ceramic). Keramik halus dapat juga disebut keramik teknik, yakni keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau non logam, seperti: SiO2 , Al2O3 , CaO, MgO, K2O, Na2O, ZrO2, dan dengan proses pembuatan yang sangat terkendali (Surdia, Tata., 1985) Penggunaan Zirkonia (ZrO2) dan Alumina (Al2O3) pada keramik halus sudah sangat luas baik dibidang mekanik, otomotif maupun elektronik. Zirkonia (ZrO2) murni umumnya memiliki struktur monoklinik, tetapi material tersebut tidak stabil pada temperatur (1000 – 1100)0C, pada temperatur tersebut terjadi transformasi fasa dari monoklinik ke tetragonal, untuk merubah ke fasa yang stabil (c-ZrO2) dilakukan penambahan aditif oksida-oksida tertentu seperti : CaO, MgO, Y2O3, Sc2O3. Dengan penambahan aditif tersebut pada Zirkonia (ZrO2) akan diperoleh fase stabil ZrO2 pada temperatur relatif lebih rendah dibawah titik lelehnya. Alumina (Al2O3) umumnya mempunyai fase corundum (α - Al2O3) dengan struktur tumpukan padat hexagonal (Hexagonal Closed Packed, HCP). Keunggulan Alumina antara lain mempunyai titik leleh tinggi (20500C), stabil hingga temperatur 17000C, kekuatan mekanik yang tinggi,
1 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
2
keras, penghantar panas yang baik, sebagai isolator listrik dan tahan terhadap korosi (Perdamean Sebayang, 2001). Keramik yang dibuat dengan paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif 22 % mole CaO dengan Alumina (Al2O3) akan mempunyai sifat yang lebih khas di banding dengan keramik Zirkonia (ZrO2) maupun keramik Alumina (Al2O3). Setiap produk keramik pada umumnya mempunyai sifat fisis antara lain densitas (bulk density), porositas (porosity), kekerasan (vickers hardness), ketangguhan perpatahan (fracture toughnes), kekuatan patah (bending strength). Demikian juga halnya pada produk keramik paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif 22 % mole CaO dengan Alumina (Al2O3). Sifat fisis tersebut erat kaitannya dengan komposisi bahan, ukuran butir bahan, cara memproses, temperatur sintering, dan jumlah waktu pembakaran. Penelitian ini berdasarkan data penelitian hasil eksperimen yang telah dilakukan oleh Maghfirah Awan, 2007 menggunakan bahan baku ZrOCl28H2O sebagai sumber ZrO2 , CaCO3 sebagai sumber aditif CaO dan serbuk Alumina (γ-Al2O3) dengan komposisi ZrO2 : Al2O3 = 30:70 , 40:60 , 50:50 dan 60:40. Selain secara eksperimen penelitian korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik tersebut dapat juga dilakukan menggunakan bantuan komputer yang dikenal dengan pendekatan fisika komputasi, fisika komputasi ini dapat memudahkan penelitian. Fisika komputasi merupakan gabungan ilmu fisika, analisis numerik dan pemrograman komputer. Dalam fisika komputasi data-data eksperimen yang besar dan tidak linier dapat diolah dengan bantuan perangkat lunak komputer demikian juga kendala yang lain dapat diatasi dengan simulasi komputer (Zarlis, M., 2007). Sifat fisis yang akan dianalisis tersebut
2 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
3
menggunakan metode komputasi adalah : Densitas (Bulk Density), Porositas (Porosity), Kekerasan (Vicker Hardness), Ketangguhan Perpatahan (Fracture Toughness), dan Kekuatan Patah (Bending Strength). Perangkat lunak yang digunakan adalah MAPLE 7
1.2
Perumusan Masalah Setiap produk keramik teknik mempunyai sifat yang khas, yang dimaksud
dengan sifat yang khas tersebut adalah nilai sifat yang diharapkan. Untuk mengetahui sifat yang khas tersebut diperoleh dari analisa korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisisnya pada
waktu pembakaran.
Dengan demikian dapatlah di tentukan
kegunaan keramik tersebut. Pada produk keramik paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3) perlu di analisis korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisisnya dengan beberapa macam komposisi bahan, terdapat kendala pada analisis yang dilakukan berdasarkan eksperimen, antara lain keterbatasan alat, keterbatasan pengamat (faktor keselamatan, mengingat suasana temperatur tinggi),
dan waktu
pelaksanaan, hal tersebut akan mengakibatkan sebaran data yang sangat terbatas atau dengan kata lain data yang diperoleh sedikit, dengan demikian kurang memadai untuk mendapatkan nilai sesungguhnya, katerbatasan tersebut dapat dihindarkan dengan menggunakan metode simulasi, selain akan mendapatkan data cukup, analisis ini juga lebih mudah dilakukan dan akan menghemat waktu, karena dilakukan dengan bantuan komputer. Dengan simulasi dapat diatasi keterbatasan pada eksperimen dan hasilnya akan lebih mendekati hasil yang sebenarnya karena dapat diperoleh variasi data yang lebih banyak sepanjang sifat fisis yang berlaku pada keramik tersebut, dengan catatan
3 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
4
data hasil eksperimen tersebut menjadi acuan dalam proses pembuatan simulasi. Dengan demikian analisis secara simulasi perlu dilakukan guna melengkapi analisis hasil eksperimen.
1.3
Tujuan Penelitian Membuat simulasi korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik
paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif
CaO dengan Alumina (Al2O3) menggunakan
perangkat lunak MAPLE 7 dan menganalisis hasil simulasi tersebut untuk mendapatkan gambaran sifat fisis yang sesungguhnya dari keramik paduan tersebut.
1.4
Batasan Masalah a Produk keramik adalah keramik paduan Zirkonia (ZrO2) yang distabilkan dengan CaO dengan Alumina (Al2O3) dengan komposisi : ZrO2 : Al2O3 = 30:70 , 40:60 , 50:50 dan 60:40 b Analisis dilakukan pada korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis yakni : densitas (bulk density), porositas (porosity), kekerasan (vickers hardness), ketangguhan perpatahan (fracture toughness), dan kekuatan patah (bending strength). c Analisis dilakukan berdasarkan hasil simulasi yang menggunakan perangkat lunak MAPLE 7
4 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
5
1.5
Hipotesis Analisis simulasi korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik
paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3) akan mendapatkan hasil yang mendekati hasil yang sesungguhnya.
1.6
Manfaat Penelitian a Penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan simulasi korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3). b Penelitian ini juga bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, peneliti, pembuat keramik dan juga bagi yang tertarik pada fisika komputasi. c Penelitian ini juga bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Zirkonia (ZrO2) Zirkonia (ZrO2) merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi yaitu
tiga macam struktur kristal antara lain : monoklinik (m-ZrO2), tetragonal (t- ZrO2) dan kubik (c-ZrO2). ZrO2 diperoleh melalui proses permurnian pasir zircon (ZrSiO4), pasir zircon banyak ditemukan dalam bahan tambang. Zirkonia murni pada suhu kamar memiliki struktur kristal monoklinik (m-ZrO2), dan bila terkena pemanasan temperatur 10000C-11000C akan berubah struktur kristalnya menjadi tetragonal (t-ZrO2) dan jika didinginkan kembali pada suhu ruang maka akan berubah kembali menjadi monoklinik (m-ZrO2). Dengan demikian Zirkonia (ZrO2) tidak stabil pada temperatur 10000C11000C. Gambar perubahan bentuk struktur kristal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.
Kondisi tidak stabil tersebut terjadinya transformasi fasa yang mengalami
perubahan volume hingga 3 – 5 % sehingga dapat menimbulkan retak mikro bila retak mikro menjalar akan menimbulkan kerusakan material. Bentuk perambatan retak mikro tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2. Zirkonia paling stabil dengan struktur kristal (cZrO2). Untuk merubah ke fasa yang stabil dilakukan penambahan aditif berupa oksidaoksida tertentu seperti : CaO, MgO, Y2O3, Sc2O3.
Material keramik ZrO2 yang
mengalami proses penstabilan sebagian disebut keramik PSZ (partially stabilized zirkonia).
6 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
7
9500C Lelehan
Kubik 0
2680 C
Monoklinik
Tetragonal 0
2370 C
0
1370 C
Gambar 2.1 Diagram Perubahan Sruktur Kristal ZrO2 (Smallman R.E. and Bishop R.J., 2000)
Gambar 2.2 Perambatan retak dalam butir Zirkonia-t menimbulkan transformasi Zirkonia-t menjadi Zirkonia-m (Smallman R.E. and Bishop R.J., 2000)
2.2
Alumina (Al2O3) Alumina merupakan oksida keramik yang paling banyak di antara sekitar dua
puluh macam oksida keramik yang ada dan sering dianggap sebagai pelopor rekayasa keramik modern (Smallman R.E. and Bishop R.J., 2000). Senyawa alumina (Al2O3) bersifat polimorfi yaitu diantaranya memilki struktur alpha (α)-Al2O3 dan gamma (γ)Al2O3. Struktur kristal gamma (γ)-Al2O3 merupakan senyawa Alumina yang stabil dibawah 10000C dan umumnya lebih reaktif dibandingkan dengan struktur alpha (α)Al2O3. Senyawa (γ)-Al2O3 adakalanya disebut Alumina aktif. Titik leleh Alumina 20500C, struktur kristal Alumina secara fisis tetap setabil hingga temperatur sekitar 15000C sampai dengan 17000C.
7 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
8
2.3
Keramik Paduan Keramik teknik dibuat berdasarkan sifat khasnya yang diharapkan, dengan
demikian terjadi rekayasa dalam pembuatan keramik, agar keramik yang dihasilkan mempunyai sifat yang khas sesuai dengan yang diharapkan. Selain proses pembuatan yang terkendali, penentuan bahan baku juga menentukan kualitas produk keramik. Dalam penentuan bahan baku keramik teknik tak terlepas dari paduan bahan keramik, produk keramik yang terdiri dari gabungan beberapa bahan yang berbeda dikenal dengan keramik paduan. Keramik paduan dibuat guna mendapatkan produk keramik yang lebih baik dari keramik dengan bahan baku tunggal. Demikian juga halnya dengan keramik paduan Zirkonia ZrO2 dengan Alumina Al2O3 dibuat untuk mendapatkan produk keramik yang lebih baik.
2.4
Sifat Fisis Bahan Keramik Keramik terbentuk melalui proses pemanasan/ pembakaran, bila suatu material
dipanaskan pada temperatur tertentu, maka material tersebut dapat berubah fasa dengan kata lain sifat dan struktur suatu material dapat dipengaruhi oleh temperatur. Temperatur pada proses pembakaran keramik disebut temperatur sintering (temperatur pembakaran). Sintering adalah proses pembakaran keramik, selama proses sintering berlangsung akan terjadi proses difusi diantara butir. Jenis difusi yang terjadi adalah difusi volum dan difusi batas butir hal ini akan berakibat terjadi pengurangan pori, penyusutan dan pertumbuhan butir (grain growth). Dengan demikian akan terjadi
8 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
9
perubahan sifat fisis keramik yakni perubahan nilai densitas dan porositas. Hal diatas mengakibatkan keramik yang telah melalui proses sintering akan semakin padat. Menurut Van Vlack, L.H., (2001) sinter (sintering) adalah pengikatan dengan cara termal. Menurut Reynen (1979), Ristic (1989) hal ini terdapat pada tesis Maghfirah Awan (2007) proses sintering dapat berlangsung apabila : a
Adanya perpindahan materi diantara butir yang disebut proses difusi,
b Adanya sumber energi yang dapat mengakibatkan transfer materi, energi tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan yang sempurna. Perubahan temperatur sintering akan menyebabkan terjadinya difusi, dengan adanya difusi akan mengakibatkan perubahan nilai fisis keramik. Dengan demikian temperatur sintering dapat mempengaruhi sifat fisis suatu material. Sifat fisis suatu material antara lain adalah : densitas (bulk density), porositas (porosity), kekerasan (vickers hardness), ketangguhan perpatahan (fracture toughness), dan kekuatan patah (bending strength)
2.4.1 Densitas (Bulk Density) Densitas didefisikan sebagai kerapatan atau rapat massa berarti massa persatuan m , densitas dalam penelitian ini adalah v Bulk density. Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip Archimedes,
volume. Persamaan umum densitas adalah ρ =
dengan bentuk persamaan :
9 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
10
Bulk Density ( ρ ) =
mk xρ air mb − mt
(2.1)
Dengan keterangan: mk
: massa sampel kering……………………….….….…(Kg)
mb
: massa sampel basah (setelah direndam air) …..….…(Kg)
mt
: massa sampel digantung didalam air ……….......….(Kg) (Jacobs, James A.,1997)
2.4.2 Porositas (Porosity) Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume total pori-pori per volume seluruhnya. Jumlah porositas dalam persen pada keramik dapat dihitung dengan rumus :
Porositas (%) =
(mb − mk ) x100% (mb − mt )
(2.2)
Dengan keterangan: mk
: massa sampel kering………………………………(Kg)
mb
: massa sampel basah (setelah direndam air) ………(Kg)
mt
: massa sampel digantung didalam air …………….(Kg) (Jacobs, James A.,1997)
10 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
11
2.4.3 Kekerasan (Vickers Hardness) Kekerasan didefinisikan sebagai ukuran ketahanan bahan terhadap deformasi plastis pada permukaan bahan. Menghitung kekerasan suatu produk keramik dapat diukur menggunakan Hardness Tester, kekerasan tersebut dalam bentuk rumus sebagai berikut : Hv = 1,854
P D2
(2.3)
Dengan keterangan :
2.4.4
P
: gaya penekanan.......................................................(N)
D
: panjang diagonal identer .........................................(m)
Hv
: kekerasan
Vicker ...................................................(Pa)
Ketangguhan Perpatahan (Fracture Toughness, Kic) Ketangguhan perpatahan didefinisikan sebagai faktor intensitas tegangan kritis,
Kic agar terjadi perambatan perpatahan (Van Vlack, L.H., 2001). Intensitas tegangan adalah salah satu sifat material, apabila intensitas tegangannnya naik atau retaknya lebih dalam, intensitas tegangan ini akan cukup besar untuk memungkinkan terjadinya patah secara sepontan. Ketangguhan perpatahan dapat dihitung mengunakan rumus sebagai berikut :
Kic =
0,016 P (E / Hv )1 / 2 2/3 C
(2.4)
11 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
12
Dengan keterangan :
2.4.5
P
: gaya penekanan .......................................................(N)
C
: jarak dari pusat ke salah satu ujung retak..................(m)
E
: modulus Young .....................................................(Gpa)
Hv
:
kekerasan vicker ..................................................(GPa)
Kekuatan Patah (Bending Strength) Kekuatan patah didefinisikan sebagai ukuran ketahanan bahan terhadap tekanan
mekanis dan tekanan panas (thermal stress) (Junshiro, H.,1991). Pengukuran kekuatan patah sampel keramik menggunakan metode Tiga Titik Tumpu (triple point bending). Sedangkan nilai kekuatan patah dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut :
Kekuatan patah =
3PL 2bh 2
(2.5)
Dengan keterangan : P
: gaya penekan .................................................(N)
L
:
b, h
: dimensi sampel ..............................................(m)
jarak dua penumpu.........................................(m)
12 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
13
P h L
b
Gambar 2.3 Skema Pengujian Kekuatan Patah
2.5
Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Berdasarkan keterangan 2.4 di atas, menandakan adanya korelasi antara
perubahan temperatur sintering terhadap perubahan nilai fisis suatu keramik. Korelasi tersebut secara umum digambarkan oleh Ristic (1989) hal ini terdapat pada tesis
Properties
Maghfirah Awan (2007) seperti pada gambar 2.4 berikut
Gambar 2.4 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Material Keramik Secara Umum (Ristic,1989) Keterangan gambar 2.4 : (1) Porositas, (2) Densitas, (3) Sifat Listrik, (4) Kekuatan Mekanik, dan (5) Ukuran Butir (Grain Size)
Korelasi naiknya temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik secara geometris dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut :
13 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
14
Vf = aT b
Dengan keterangan :
Vf
:
(2.6)
Variabel besaran fisis yang akan diamati
a dan b :
Koefisien korelasi
T
Temperatur sintering
:
(Situmorang, Evi U. Margareta, 1996)
Data T merupakan hasil eksperimen (variabel). Untuk mendapatkan korelasi temperatur terhadap besaran fisis tersebut harus dicari nilai a dan b. Secara statitistik data T dan Vf dapat dianalogikan sebagai sampel, dengan demikian untuk mencari nilai a dan b dapat digunakan cara pendekatan yakni regresi linier sederhana menggunakan data sampel dengan rumus :
Y = a + bX Dengan keterangan :
Y
: Variabel terikat
a dan b
: Koefisien korelasi
X
: Variabel bebas
(2.7)
berdasarkan hal di atas, persamaan (2.6) harus dirubah ke bentuk regresi linier sederhana dengan cara mengubah kedua sisi persamaan mejadi bentuk logaritma yang menghasilkan persamaan sebagai berikut :
LogVf = log a + b log T
(2.8)
14 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
15
hal ini analog dengan bentuk regresi linier sederhana persamaan (2.7) dengan keterangan sebagai berikut :
log Vf = Y log a = a log T = X
Dengan demikian koefisien a dan b dapat dicari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil persamaan regresi linier sederhana yakni :
⎛ n ⎞⎛ n 2 ⎞ ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ ⎜ ∑ Yi ⎟⎜ ∑ X i ⎟ − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ X iYi ⎟ ⎠ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ a = ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 2 n ⎛ n ⎞ n∑ X i2 − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠
(2.9)
dan
⎛ n ⎞⎛ n ⎞ n∑ X iYi − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ Yi ⎟ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ b = i =1 2 n ⎛ n ⎞ 2 n∑ X i − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠ n
(2.10)
(Freund, John E.,1984) 2.6
Analisis Simulasi Analisis simulasi merupakan proses penganalisaan hasil simulasi untuk
mengetahui keadaan sebenarnya dan memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhannya, salah satu contoh hasil simulasi tersebut merupakan data atau grafik dengan demikian menelaah dan menguraikan data/ grafik tersebut hingga menghasilkan simpulan.
15 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
16
2.6.1 Simulasi Kata simulasi berasal dari bahasa inggris yakni simulation dan to simulate yang bermakna tiruan dan upaya menirukan. Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi didunia nyata (real world) (Asmungi, 2007). Simulasi dapat juga diartikan sebagai pengambaran dengan memakai model statistik atau pemeranan (Moeliono, Anton M.,1990). Penggunaan simulasi tersebut hampir selalu digunakan bantuan komputer dengan demikian simulasi tersebut dikatakan simulasi komputer atau dapat disebut dengan simulasi saja.
Yang akan
disimulasikan tersebut merupakan suatu sistem dan agar tepat penggunaan simulasi tersebut maka perlu diketahui alasan penggunaan simulasi yang dapat dilihat dari gambar 2.5. Dari gambar tersebut terlihat simulasi digunakan apabila tidak dilakukan secara ekperimen dengan sistem nyatanya dan tidak dilakukan dengan model fisis dan tidak menggunakan penyelesaian analitik, ini berarti terdapat kendala pada : pelaksanaan ekesperimen denga sisitem nyata, penggunaan model fisik dan penyelesaian secara analitik pada model matematik. Dengan kata lain penggunaan simulasi tersebut menggunakan model matematik, karena simulasi tersebut berbantuan komputer maka model matematik tersebut sebagai dasar pembuatan program simulasi.
2.6.2 Langkah-langkah Simulasi Penggunaan simulasi relatif mudah karena hanya memasukkan data yang diperlukan kemudian data tersebuut di olah oleh komputer dan langsung diperoleh hasil
16 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
17
simulasinya, jika belum ada program simulasi maka perlu bibuat terlebih dahulu program simulasi, untuk pembuatan program sebagai inti dari simulasi maka perlu perhatikan langkah-langkah simulasi seperti gambar diagram alir pada gambar 2.6
Sistem
Eksperimen dengan sistem nyata
Eksperimen dengan model dari sistem
Model Matematisnya
Model Fisisnya
Penyelesaian secara analitik
Simulasi
Gambar 2.5 Alasan Penggunaan Simulasi ( Law, Averill M., 2000)
17 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
18
Formulasikan Masalah Definisi
Gunakan Simulasi
Tidak
Mencari Sistem yang Lain
Ya Kreasi Model Pengumpulan Data Penulisan Program
Veri fikasi (Program simulasi oke)
Tidak
Ya Tidak
Validasi (Sesuai) Ya
Tidak
Tidak
Model Terpakai Ya Dokomentasi
Ya
Desain Eksprimental Perencanaan Taktis Pelaksanaan Percobaan Optional
Gambar 2.6 Langkah-langkah Simulai yang Sistematis (Kakiay, Thomas J., 2004 )
18 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
19
Kakiay, Thomas J., (2004) membuat langkah-langkah simulasi yang sistematis sebagai berikut:
a
Kreasi Model Kreasi model berarti membuat model sesuai dengan formulasi dan definisi yang telah diperoleh, jenis model yang digunakan adalah model matematis. Dalam pembuatan model harus diperhatikan variabel dari fungsi dan konstanta yang ada, ditinjau juga distribusi probablitas yang ikut menentukan
parameter
dan
hubungannya
dengan
statistik
apakah
menggunakan analisis regresi atau analisis lainnya.
b
Pengumpulan Data Mengambil dan mengumpulkan data yang diperlukan berdasarkan hasil eksperimen sebagai acuan proses simulasi. Data tersebut diuraikan dalam bentuk data statistik
c
Penulisan Program Membuat program simulasi berdasarkan model yang digunakan dengan mengikuti kaidah yang berlaku pada bahasa pemrograman yang digunakan seperti : Pascal, Fortran, Maple, Matlab, Mathematica dan lain-lain. Dalam program tersebut telah termuat metode numerik sebagai proses simulasi.
19 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
20
d
Verifikasi Melakukan pengecekan hasil program apakah telah sesuai dengan simulasi yang diharapkan, jika belum maka melakukan perbaikan program hingga output program benar-benar telah sesuai dengan simulasi yang diharapkan.
e
Validasi Malakukan pengecekan terhadap model yang digunakan apakah telah memenuhi kebutuhan simulasi atau tidak, jika belum maka mengulangi lagi proses kreasi model
f Desain Eksperimen Langkah
ini
merupakan
pilihan,
yakni
langkah
tambahan
untuk
mendapatkan ketepatan simulasi. Pada langkah ini menguji desain dengan menggunakan teori Eksperimental Design.
g
Perencanaan Taktis Malakukan studi kelayakan dari Eksperimental Design, agar percobaan dapat dilaksanakan secara terarah dengan menerapkan teknologi dengan tujuan mengetahui dengan tepat lamanya waktu pelaksanaan percobaan yang akhirnya akan memudahkan pecobaan.
20 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
21
h
Pelaksanaan Percobaan Melaksanakan percobaan yang telah didesain, percobaan dapat digunakan teknik penelitian dan dilengkapi dengan laporan percobaan.
i
Model Terpakai Malakukan mengecekan kembali baik menggunakan langkah tambahan maupun tidak, apakah model yang sudah digunakan dapat memberikan hasil yang benar-benar memadai sesuai dengan diharapkan jika masih terdapat kekurangan (belum mendapatkan hasil yang optimal) maka malakukan ulang kraesi model dan jika sudah optimal maka dilanjutkan dengan mendokumentasikan program simulasi tersebut.
j
Dokumentasi Merupakan langkah terakhir yang berarti seluruh kegiatan pembuatan simulasi telah selesai (telah diterima dan sesuia dengan yang diharapkan). Untuk penggunaan secara masal perlu dibuat laporan akhir berupa spesifikasi perangkat lunak dan cara menggunakannya.
Berdasarkan keterangan di atas program simulasi merupakan inti dari simulasi tersebut, dalam merancang/ pembuatan suatu program harus mengikuti kaidah pemrograman yang berlaku tergantung jenis bahasa pemrograman yang digunakan. Untuk memudahkan perancangan suatu program terlebih dahulu dibuat algoritma dan
21 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
22
kemudian diterjemahkan kebentuk diagram alir. Dalam merancang program simulasi dibutuhkan langkah-langkah yang sistematis. Menurut (Zarlis M, 2007) Langkahlangkah yang diperlukan untuk perancangan program komputer bagi suatu aplikasi adalah sebagai berikut : a
Identifikasikan apa masalahnya, masukkan dan keluaran yang diperlukan.
b
Membuat bagan dan struktur cara penyelesaiaan, bagan secara global, deskripsi subprogram.
c
Memilih metoda penyelesaian, dengan struktur data dan algoritma yang terbaik.
d
Mengkodekan (coding), dengan memilih bahasa pemograman terbaik, menterjemahkan algoritma ke bahasa pemograman.
e
2.7
Pengoperasian dan eksekusi (Zarlis, M.1994).
Struktur Program Program terdiri dari kumpulan perintah yang terstruktur, untuk dapat membuat
program perlu dipahami struktur dari program tersebut. Program mempunyai tiga dasar struktur yakni : struktur urut, struktur keputusan dan struktur perulangan.
2.7.1 Struktur Urut Struktur ini merupakan struktur yang paling sederhana. Setiap baris program akan dikerjakan secara berurut dimulai dari baris program : ke-1, ke-2 ...dan seterusnya
22 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
23
hingga baris program terakhir, semua baris program dikerjakan hanya sekali seperti pada gambar 2.7 di bawah ini.
2.7.2 Struktur Keputusan Pada struktur ini terdapat proses pengujian untuk melakukan keputusan apakah suatu baris program dikerjakan atau tidak. Pengerjaan tersebut dilakukan apabila telah sesuai dengan persyaratan. Dengan demikian struktur yang di dalamnya terdapat proses pengujian dikatakan struktur keputusan seperti pada gambar 2.8
Mulai Baris Program ke 1
Baris Program ke 2
Baris Program ke …
Mulai
Syarat
Perintah ke 1
Perintah ke 2
Baris Program ke n Selesai Selesai Gambar 2.7 Diagram Alir Struktur Urut (Stedjo, Budi & Michael, AN., 2004)
Gambar 2.8 Diagram Alir Struktur Keputusan (Stedjo, Budi & Michael, AN., 2004)
23 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
24
2.7.3 Struktur Perulangan Pada struktur perulangan terdapat satu atau beberapa baris program yang di kerjakan berulang-ulang selama syarat dipenuhi seperti gambar 2.9
Mulai
Mulai
For var awal, akhir, step
Syarat
Perintah 1 Perintah 2 Perintah 3
Perintah 1 Perintah 2 Perintah 3
Next
Selesai
Mulai
Selesai
Perintah 1 Perintah 2 Perintah 3
Syarat
Selesai Gambar 2.9 Beberapa Bentuk Diagram Alir Struktur Perulangan (Stedjo, Budi & Michael AN., 2004)
24 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
25
2.8
Perangkat Lunak MAPLE MAPLE merupakan sistem perangkat lunak matemtika yang berbasis komputer,
yaitu komputer sistem aljabar dari Waterloo MAPLE Software (WMS), MAPLE dapat diartikan mathematics applicable. MAPLE merupakan bahasa pemograman tingkat tinggi generasi ke 4 (4GL) dengan syntax yang mirip dengan bahasa tingkat tinggi : C, FORTRAN, BASIC, and PASCAL. MAPLE merupakan Computer Algebra System (CAS) yang dapat memanipulasi pola, prosedur dan perhitungan algoritma, baik untuk analisis maupun sintesis meliputi fasilitas-fasilitas untuk aljabar interaktif, kalkulus, matematika diskrit, grafik (2 dan 3 dimensi), perhitungan kuantitatif, analisa tensor, teori kelompok, dan area-area matematika lainnya. Hasil perhitungan MAPLE mampu menjadi solusi matematika dengan metode numerik dan simbolik. MAPLE mampu menyajikan pemrosesan simbolik dan visualisasi. Visualisasi persamaan matematika dapat disajikan dalam berbagai variasi grafik, simulasi modeling dan bahkan animasi. Semuanya dapat dengan mudah dilakukan (Tung Khoe Yao, 2005) MAPLE merupakan sistem pemecahan masalah matematika / numerik dengan lebih 3000 fungsi, dan merupakan solusi dalam dunia pendidikan, riset, dan industri untuk produktif, kreatif, akurat, dan lebih efektif. Sekarang Maple menjadi salah satu pemimpin perangkat analisis matematika, terutama karena kemampuannya pada komputasi simbolik, ketelitian numerik tak hingga, hingga konektivitas web yang inovatif, dan berbagai modelling dan simulasi. Kemampuannya yang banyak ini digunakan dan dikembangkan oleh berbagai universitas ternama di Amerika sebagai bagian riset komputasi seperti komputasi
25 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
26
Athena environment milik MIT, riset komputasi Stanford, Oxford, departemen matematika Indiana University, University Texas-Austin, Cornell University, University of South Carolina, dan berbagai universitas ternama di seluruh belahan dunia. Beberapa produsen industri dunia juga memakai perangkat ini seperti Boeing, Daimler Chrysler, Nortel dan Raytheon http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputasi, 2008)
Gambar 2.10 Bentuk Tampilan MAPLE 7
26 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Sumber Data Pemilihan dan pengambilan data bersumber dari data penelitian yang telah
dilakukan oleh Maghfirah Awan, 2007.
3.2
Variabel dan Parameter Variabel dan parameter yang digunakan pada penelitian ini di rinci pada variabel
yang diamati dan parameter yang digunakan.
3. 2.1 Variabel yang Diamati Variabel yang diamati pada analisis ini terdiri dari 2 (dua) variabel yaitu : komposisi bahan dan temperatur sintering yaitu : a Variabel komposisi bahan keramik perbandingan antara Zirkonia (ZrO2) dan Alumina (Al2O3) dalam persentase : (30:70) , (40:60) , (50:50) dan (60:40) b Variabel temperatur sintering dalam derajat celcius : 1000 , 1100 , 1200 , 1300 , 1400 , 1500 , 1600 dan 1700
27 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
28
3.2.2 Parameter yang Digunakan Parameter yang digunakan pada analisis ini meliputi : densitas, porositas, kekerasan (vickers hardness), ketangguhan perpatahan (fracture toughness), dan kekuatan patah (bending strength).
3.3
Kreasi Model Kreasi model adalah membuat suatu model yang sesuai dengan topik fisika yang
dibahas. Topik tersebut adalah korelasi temperatur sintering terhadap nilai fisis suatu keramik paduan. Model tersebut adalah model matematis (Law, Averill M., 2000). Model matematis tentang korelasi adalah
Vf = aTb...persamaan (2.6) a dan b
merupakan koefisin korelasi. Mencari nilai a dan b menggunakan analisis regresi linier persamaan (2.9), dan (2.10) .
3.4
Korelasi Tempertur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik paduan Zirkonia
(ZrO2) ber aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) dilakukan pada perbandingan komposisi bahan keramik tersebut dalam persentase yakni : (30:70) , (40:60) , (50:50) dan (60:40)
3.4.1 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Korelasi naiknya temperatur sintering terhadap densitas secara genometris adalah sebagai berikut :
28 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
29
ρ = aT b
(3.1)
bentuk analogi persamaan regresi linier nya : log ρ = log a + b log T
(3.2)
Nilai a dan b di cari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil pada analisa regresi linier sederhana (2.9) dan (2.10)
3.4.2 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas (Porosity) Korelasi naiknya temperatur sintering terhadap porositas secara geometris sebagai berikut : P = aT b
(3.3)
bentuk analogi persamaan regresi linier nya : log P = log a + b log T
(3.4)
Nilai a dan b di cari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil pada analisa regresi linier sederhana (2.9) dan (2.10)
3.4.3 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan (Vickers Hardness) Korelasi naiknya temperatur sintering terhadap kekerasan (Vickers hardness) secara geometris sebagai berikut : Hv = aT b
(3.5)
bentuk analogi persamaan regresi linier nya : log Hv = log a + b log T
(3.6)
29 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
30
Nilai a dan b di cari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil pada analisa regresi linier sederhana (2.9) dan (2.10)
3.4.4 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan (Fracture Toughness) Korelasi naiknya temperatur sintering terhadap ketangguhan perpatahan (fracture toughness) secara geometris sebagai berikut : Kic = aT b
(3.7)
bentuk analogi persamaan regresi linier nya : log Kic = log a + b log T
(3.8)
Nilai a dan b di cari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil pada analisa regresi linier sederhana (2.9) dan (2.10)
3.4.5 Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah (Bending Strength) Korelasi naiknya temperatur sintering terhadap kekuatan patah (bending strength) secara geometris sebagai berikut :
σ f = aT b
(3.9)
bentuk analogi persamaan regresi linier nya : log σ f = log a + b log T
(3.10)
Nilai a dan b di cari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil pada analisa regresi linier sederhana (2.9) dan (2.10)
30 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
31
3.5
Analisis Simulasi Analisis simulasi yang dilakukan yaitu menganalisa hasil yang diperoleh secara
simulasi, simulasi terlebih dahulu dibuat dengan bantuan komputer (personal computer) dalam bentuk program simulasi menggunakan bahasa pemrograman MAPLE 7.
3.6
Algoritma Program Simulasi Algoritma dibuat sebagai acuan tahapan susunan diagram alir (flow chart) yang
merupakan acuan tahapan yang harus dilakukan pada program simulasi. Algoritma tersebut dibuat berdasarkan korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3).
3.6.1 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Algoritma program simulasi korelasi temperatur sintering terhadap densitas adalah sebagai berikut : Langkah 1
Tentukan inisial data awal (menentukan nilai awal) a jumlah data yang di amati (N) b jumlah variabel Y
(JMLY) = 0
c jumlah variabel X
(JMLX) = 0
d jumlah variabel X2 (JMLXK) = 0 e jumlah variabel XY (JMLXY) = 0 Langkah 2
Loop (for ..) untuk i, mulai i = 1 sampai dengan i = N
31 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
32
Langkah 3
Inputkan data awal (hasil eksperimen) : a temperatur sintering (Ti)...................................(0C) b densitas air (ρ air)......................................(Kg/m3) c massa sampel kering (mki)...............................(Kg) d massa sampel setelah direndam air (mbi)........(Kg) e massa sampel digantung didalam air (mti) ......(Kg)
Langkah 4
Hitung Nilai Densitas (Bulk Density) Keramik dengan
persamaan (2.1)
( ρi ) =
mk i xρ air mbi − mt i
Langkah 5
Hitung variabel Yi = logaritma ρi
Langkah 6
Hitung variabel Xi = logaritma Ti
Langkah 7
Hitung variabel XKi = Xi2
Langkah 8
Hitung variabel XYi = Xi x Yi
Langkah 9
Hitung jumlah variabel Y (JMLY)
= JMLY + Yi
Langkah 10
Hitung jumlah variabel X (JMLX)
= JMLX + Xi
Langkah 11
Hitung jumlah variabel X2 (JMLXK) = JMLXK + XKi
Langkah 12
Hitung jumlah variabel XY (JMLXY) = JMLXY + XYi
Langkah 13
Kembalikan ke loop pada langkah 2 sampai dengan i = N
Langkah 14
Hitung jumlah total variabel Y (JTY)
= JMLY
Langkah 15
Hitung jumlah total variabel X (JTX)
= JMLX
Langkah 16
Hitung jumlah total variabel X2 (JTXK) = JMLXK
32 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
33
Langkah 17
Hitung jumlah total variabel XY (JTXY) = JMLXY
Langkah 18
Hitung nilai log a dengan persamaan
⎛ n ⎞⎛ n 2 ⎞ ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ ⎜ ∑ Yi ⎟⎜ ∑ X i ⎟ − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ X i Yi ⎟ ⎠ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ log a = ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎛ n ⎞ n∑ X − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠ n
2
2 i
Langkah 19
Hitung nilai koefisien korelasi (a) = anti log (log a)
Langkah 20
Hitung nilai koefisien korelasi (b) dengan persamaan (2.10)
n ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ n∑ X iYi − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ Yi ⎟ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ b = i =1 2 n ⎛ n ⎞ 2 n∑ X i − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠
Langkah 21
Hitung simulasi korelasi temperatur sintering terhadap densitas keramik (menghitung nilai densitas hasil korelasi terhadap temperatur sintering) dengan persamaan ρ = aT b . a dan b adalah koefisien korelasi
Langkah 22
Cetak tabel korelasi temperatur sintering terhadap Densitas keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi) .
Langkah 23
Cetak grafik korelasi temperatur sintering terhadap Densitas keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi).
33 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
34
3.6.2 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas (Porosity) Algoritma program simulasi korelasi temperatur sintering terhadap porositas adalah sebagai berikut : Langkah 1
Tentukan inisial data awal (menentukan nilai awal) a jumlah data yang di amati (N) b jumlah variabel Y
(JMLY) = 0
c jumlah variabel X
(JMLX) = 0
d jumlah variabel X2 (JMLXK) = 0 e jumlah variabel XY (JMLXY) = 0 Langkah 2
Loop (for ..) untuk i, mulai i = 1 sampai dengan i = N
Langkah 3
Inputkan data awal (hasil eksperimen) : a temperatur sintering (Ti)...................................(0C) b massa sampel kering (mki)...............................(Kg) c massa sampel setelah direndam air (mbi)........(Kg) d massa sampel digantung didalam air (mti) ......(Kg)
Langkah 4
Hitung Nilai Porositas (Pi) ........... (%) Keramik dengan
persamaan (2.2)
Pi =
(mbi − mki ) x100% (mbi − mti )
Langkah 5
Hitung variabel Yi = logaritma Pi
Langkah 6
Hitung variabel Xi = logaritma Ti
34 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
35
Langkah 7
Hitung variabel XKi = Xi2
Langkah 8
Hitung variabel XYi = Xi x Yi
Langkah 9
Hitung jumlah variabel Y (JMLY)
= JMLY + Yi
Langkah 10
Hitung jumlah variabel X (JMLX)
= JMLX + Xi
Langkah 11
Hitung jumlah variabel X2 (JMLXK) = JMLXK + XKi
Langkah 12
Hitung jumlah variabel XY (JMLXY) = JMLXY + XYi
Langkah 13
Kembalikan ke loop pada langkah 2 sampai dengan i = N
Langkah 14.
Hitung jumlah total variabel Y (JTY)
= JMLY
Langkah 15
Hitung jumlah total variabel X (JTX)
= JMLX
Langkah 16
Hitung jumlah total variabel X2 (JTXK) = JMLXK
Langkah 17
Hitung jumlah total variabel XY (JTXY) = JMLXY
Langkah 18
Hitung nilai log a dengan persamaan
⎛ n ⎞⎛ n 2 ⎞ ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ ⎜ ∑ Yi ⎟⎜ ∑ X i ⎟ − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ X i Yi ⎟ ⎠ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ log a = ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎛ n ⎞ n∑ X − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠ n
2
2 i
Langkah 19
Hitung nilai koefisien korelasi (a) = anti log (log a)
Langkah 20
Hitung nilai koefisien korelasi (b) dengan persamaan (2.10)
n ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ n∑ X iYi − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ Yi ⎟ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ b = i =1 2 n ⎛ n ⎞ 2 n∑ X i − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠
35 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
36
Langkah 21
Hitung simulasi korelasi temperatur sintering terhadap porositas keramik (menghitung nilai porositas hasil korelasi terhadap temperatur sintering) dengan persamaan P = aT b . a dan b adalah koefisien korelasi.
Langkah 22
Cetak tabel korelasi temperatur sintering terhadap porositas keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi).
Langkah 23
Cetak grafik korelasi temperatur sintering terhadap porositas keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi).
3.6.3 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan (Vickers Hardness) Algoritma program simulasi korelasi temperatur sintering terhadap kekerasan (vickers hardness) adalah sebagai berikut : Langkah 1
Tentukan inisial data awal (menentukan nilai awal) a jumlah data yang di amati (N) b jumlah variabel Y
(JMLY) = 0
c jumlah variabel X
(JMLX) = 0
d jumlah variabel X2 (JMLXK) = 0 e jumlah variabel XY (JMLXY) = 0 Langkah 2
Loop (for ..) untuk i, mulai i = 1 sampai dengan i = N
Langkah 3
Inputkan data awal (hasil eksperimen) : a temperatur sintering (Ti)...........................(0C) b gaya penekanan (Pi)..................................(N)
36 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
37
c panjang diagonal identer (Di) ....................(m) Langkah 4
Hitung Nilai Kekerasan Keramik dengan persamaan (2.3) Hv i = 1,854
Pi Di
2
Langkah 5
Hitung variabel Yi = logaritma Hvi
Langkah 6
Hitung variabel Xi = logaritma Ti
Langkah 7
Hitung variabel XKi = Xi 2
Langkah 8
Hitung variabel XYi = Xi x Yi
Langkah 9
Hitung jumlah variabel Y (JMLY)
= JMLY + Yi
Langkah 10
Hitung jumlah variabel X (JMLX)
= JMLX + Xi
Langkah 11
Hitung jumlah variabel X2 (JMLXK) = JMLXK + XKi
Langkah 12
Hitung jumlah variabel XY (JMLXY) = JMLXY + XYi
Langkah 13. Kembalikan ke loop pada langkah 2 sampai dengan i = N Langkah 14
Hitung jumlah total variabel Y (JTY)
= JMLY
Langkah 15
Hitung jumlah total variabel X (JTX)
= JMLX
Langkah 16
Hitung jumlah total variabel X2 (JTXK) = JMLXK
Langkah 17
Hitung jumlah total variabel XY (JTXY) = JMLXY
Langkah 18
Hitung nilai log a dengan persamaan
⎛ n ⎞⎛ n 2 ⎞ ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ ⎜ ∑ Yi ⎟⎜ ∑ X i ⎟ − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ X i Yi ⎟ ⎠ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ log a = ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎛ n ⎞ n∑ X − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠ n
2
2 i
37 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
38
Langkah 19
Hitung nilai koefisien korelasi (a) = anti log (log a)
Langkah 20
Hitung nilai koefisien korelasi (b) dengan persamaan (2.10) n ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ n∑ X iYi − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ Yi ⎟ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ b = i =1 2 n ⎛ n ⎞ 2 n∑ X i − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠
Langkah 21
Hitung simulasi korelasi temperatur sintering terhadap kekerasan keramik (menghitung nilai kekerasan hasil korelasi terhadap temperatur sintering) dengan persamaan
Hv = aT b .
a dan b adalah koefisien
korelasi . Langkah 22 Cetak tabel korelasi temperatur sintering terhadap kekerasan keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi) . Langkah 23 Cetak grafik korelasi temperatur sintering terhadap kekerasan keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi).
3.6.4 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan (Fracture Toughness) Algoritma program simulasi korelasi temperatur sintering terhadap ketangguhan perpatahan (fracture toughness) adalah sebagai berikut : Langkah 1
Tentukan inisial data awal (menentukan nilai awal) a jumlah data yang di amati (N) b jumlah variabel Y
(JMLY) = 0
38 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
39
c jumlah variabel X
(JMLX) = 0
d jumlah variabel X2 (JMLXK) = 0 e jumlah variabel XY (JMLXY) = 0 Langkah 2
Loop (for ..) untuk i, mulai i = 1 sampai dengan i = N
Langkah 3
Inputkan data awal (hasil eksperimen) :
Langkah 4
a
temperatur sintering (Ti)...........................................(0C)
b
gaya penekanan (Pi) ..................................................(N)
c
jarak dari pusat ke salah satu ujung retak (Ci)...........(m)
d
kekerasan (Hvi) .....................................................(Gpa)
Hitung Nilai Ketangguhan Perpatahan (Kici) keramik dengan
persamaan (2.4) Kic i =
0,016 Pi Ci
2/3
(E / Hv i )1 / 2
Langkah 5
Hitung variabel Yi = logaritma Kici
Langkah 6
Hitung variabel Xi = logaritma Ti
Langkah 7
Hitung variabel XKi = Xi2
Langkah 8
Hitung variabel XYi = Xi x Yi
Langkah 9
Hitung jumlah variabel Y (JMLY)
= JMLY + Yi
Langkah 10
Hitung jumlah variabel X (JMLX)
= JMLX + Xi
Langkah 11
Hitung jumlah variabel X2 (JMLXK) = JMLXK + XKi
Langkah 12
Hitung jumlah variabel XY (JMLXY) = JMLXY + XYi
Langkah 13
Kembalikan ke loop pada langkah 2 sampai dengan i = N
39 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
40
Langkah 14
Hitung jumlah total variabel Y (JTY)
= JMLY
Langkah 15
Hitung jumlah total variabel X (JTX)
= JMLX
Langkah 16
Hitung jumlah total variabel X2 (JTXK) = JMLXK
Langkah 17
Hitung jumlah total variabel XY (JTXY) = JMLXY
Langkah 18
Hitung nilai log a dengan persamaan
⎛ n ⎞⎛ n 2 ⎞ ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ ⎜ ∑ Yi ⎟⎜ ∑ X i ⎟ − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ X i Yi ⎟ ⎠ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ log a = ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎛ n ⎞ n∑ X − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠ n
2
2 i
Langkah 19
Hitung nilai koefisien korelasi (a) = anti log (log a)
Langkah 20
Hitung nilai koefisien korelasi (b) dengan persamaan (2.10)
n ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ n∑ X iYi − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ Yi ⎟ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ b = i =1 2 n ⎛ n ⎞ 2 n∑ X i − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠
Langkah 21
Hitung simulasi korelasi temperatur sintering terhadap ketangguhan perpatahan keramik (menghitung nilai ketangguhan perpatahan hasil korelasi terhadap temperatur sintering) dengan persamaan Kic = aT b . a dan b adalah koefisien korelasi .
Langkah 22
Cetak tabel korelasi temperatur sintering terhadap ketangguhan perpatahan keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi).
40 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
41
Langkah 23
Cetak grafik korelasi temperatur sintering terhadap ketangguhan perpatahan keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi).
3.6.5 Algoritma Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah (Bending Strength) Algoritma program simulasi korelasi temperatur sintering terhadap kekuatan patah (bending strength) adalah sebagai berikut : Langkah 1
Tentukan inisial data awal (menentukan nilai awal) a jumlah data yang di amati (N) b jumlah variabel Y
(JMLY) = 0
c jumlah variabel X
(JMLX) = 0
d jumlah variabel X2 (JMLXK) = 0 e jumlah variabel XY (JMLXY) = 0 Langkah 2
Loop (for ..) untuk i, mulai i = 1 sampai dengan i = N
Langkah 3
Inputkan data awal (hasil eksperimen) : a temperatur sintering (Ti)............................(0C) b gaya penekanan (Pi)...................................(N) c jarak kedua penumpu (Li)..........................(m) d dimensi sampel bi dan hi ...........................(m)
Langkah 4
Hitung Nilai Kekuatan Patah keramik dengan persamaan (2.5)
Kekuatan Patah (σf) =
3Pi Li 2 2bi hi
41 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
42
Langkah 5
Hitung variabel Yi = logaritma σfi
Langkah 6
Hitung variabel Xi = logaritma Ti
Langkah 7
Hitung variabel XKi = Xi 2
Langkah 8
Hitung variabel XYi = Xi x Yi
Langkah 9
Hitung jumlah variabel Y (JMLY)
= JMLY + Yi
Langkah 10
Hitung jumlah variabel X (JMLX)
= JMLX + Xi
Langkah 11
Hitung jumlah variabel X2 (JMLXK) = JMLXK + XKi
Langkah 12
Hitung jumlah variabel XY (JMLXY) = JMLXY + XYi
Langkah 13
Kembalikan ke loop pada langkah 2 sampai dengan i = N
Langkah 14
Hitung jumlah total variabel Y (JTY)
= JMLY
Langkah 15
Hitung jumlah total variabel X (JTX)
= JMLX
Langkah 16
Hitung jumlah total variabel X2 (JTXK) = JMLXK
Langkah 17
Hitung jumlah total variabel XY (JTXY) = JMLXY
Langkah 18
Hitung nilai log a dengan persamaan
⎛ n ⎞⎛ n 2 ⎞ ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ ⎜ ∑ Yi ⎟⎜ ∑ X i ⎟ − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ X i Yi ⎟ ⎠ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ log a = ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎛ n ⎞ n∑ X − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠ n
2
2 i
Langkah 19
Hitung nilai koefisien korelasi (a) = anti log (log a)
Langkah 20
Hitung nilai koefisien korelasi (b) dengan persamaan (2.10)
42 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
43
n ⎛ n ⎞⎛ n ⎞ n∑ X iYi − ⎜ ∑ X i ⎟⎜ ∑ Yi ⎟ ⎝ i =1 ⎠⎝ i =1 ⎠ b = i =1 2 n ⎛ n ⎞ 2 n∑ X i − ⎜ ∑ X i ⎟ i =1 ⎝ i =1 ⎠
Langkah 21
Hitung simulasi korelasi temperatur sintering terhadap kekuatan patah keramik (mengitung nilai kekuatan patah hasil korelasi terhadap temperatur sintering) dengan persamaan
σ f = aT b . a dan b adalah
koefisien korelasi . Langkah 22
Cetak tabel korelasi temperatur sintering terhadap kekuatan patah keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi).
Langkah 23
Cetak grafik korelasi temperatur sintering terhadap kekuatan patah keramik (hasil eksperimen dan hasil simulasi).
3.7
Diagram Alir Program Simulasi Diagram alir dibuat sebagai panduan dalam penyusunan program simulasi yang
berdasarkan algoritma analisis analisis korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik paduan Zirkonia (ZrO2)
dengan Alumina (Al2O3). Diagram alir ini
berdasarkan nilai fisis yang diteliti yakni densitas, porositas, kekerasan, ketangguhan perpatahan dan kekuatan patah. Diagram alir tersebut terdapat pada gambar 3.1 , 3.2 , 3.3 , 3.4 , dan 3.5.
43 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
44
3.8
Analisis Hasil Simulasi Analisis dilakukan berdasarkan hasil program simulasi di atas, objek yang
dianalisis adalah korelasi temperatur sintering terhadap sifat fisis keramik paduan Zirkonia (ZrO2)
ber aditif
CaO dengan Alumina (Al2O3) dengan komposisi :
ZrO2 : Al2O3 = 30:70 ; 40:60 ; 50:50 dan 60:40.
44 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
45
Mulai
Bersihkan Memori
A
JMLXK=JMLXK+XKi Input Jumlah Data (N)
Inisialisasi JMLY = 0; JMLX = 0 JMLXK = 0 ; JMLXY = 0
JMLXY=JMLXY+XYi
Next i For i = 1 to N JTY=JMLY; JTX=JMLX JTXK=JMLXK; JTXY=JMLXY Input Data (hasil eksperimen) Ti, ρair,mki ,mbi, mti Lg a = (JTY*JTXK-JTX*JTXY) / (N*JTXK-JTX^2)
ρi = mki / (mbi-mti)) * ρ air a = anti log (Lg a) Yi = Log (ρi) b = (N*JTXY-JTX*JTY)/ (N*JTXK- JTX^2) Xi = Log (Ti)
ρ = a *T ^ b XKi=Xi2
XYi = Xi * Yi
JMLY=JMLY+Yi
Cetak Tabel Korelasi T terhadap ρ
Cetak Grafik Korelasi T terhadap ρ
JMLX=JMLX+Xi Selesai A
Gambar 3.1 Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas
45 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
46
Mulai A Bersihkan Memori JMLXK=JMLXK+XKi Input Jumlah Data (N)
Inisialisasi JMLY = 0; JMLX = 0 JMLXK = 0 ; JMLXY = 0
JMLXY=JMLXY+XYi
Next i For i = 1 to N JTY=JMLY; JTX=JMLX JTXK=JMLXK; JTXY=JMLXY Input Data (hasil eksperimen) Ti,mki ,mbi, mti, Lg a = (JTY*JTXK-JTX*JTXY) / (N*JTXK-JTX^2) Pi = (mbi-mki) / (mbi-mti)) * 100 a = anti log (Lg a) Yi = Log (Pi) b = (N*JTXY-JTX*JTY)/ (N*JTXK- JTX^2) Xi = Log (Ti)
P = a *T ^ b XKi=Xi2
XYi = Xi * Yi
JMLY=JMLY+Yi
Cetak Tabel Korelasi T terhadap P
Cetak Grafik Korelasi T terhadap P
JMLX=JMLX+Xi Selesai A
Gambar 3.2 Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas
46 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
47
Mulai A Bersihkan Memori JMLXK=JMLXK+XKi Input Jumlah Data (N)
Inisialisasi JMLY = 0; JMLX = 0 JMLXK = 0 ; JMLXY = 0
JMLXY=JMLXY+XYi
Next i For i = 1 to N JTY=JMLY; JTX=JMLX JTXK=JMLXK; JTXY=JMLXY Input Data (hasil eksperimen) , Ti, Pi, Di Lg a = (JTY*JTXK-JTX*JTXY) / (N*JTXK-JTX^2) Hvi=1,854*(Pi/Di^2) a = anti log (Lg a) Yi = Log (Hvi) b = (N*JTXY-JTX*JTY)/ (N*JTXK- JTX^2) Xi = Log (Ti)
Hv = a * T ^ b XKi=Xi2
XYi = Xi * Yi
JMLY=JMLY+Yi
Cetak Tabel Korelasi T terhadap Hv
Cetak Grafik Korelasi T terhadap Hv
JMLX=JMLX+Xi Selesai A
Gambar 3.3 Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan
47 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
48
Mulai A Bersihkan Memori JMLXK=JMLXK+XKi Input Jumlah Data (N)
Inisialisasi JMLY = 0; JMLX = 0 JMLXK = 0 ; JMLXY = 0
JMLXY=JMLXY+XYi
Next i For i = 1 to N
Input Data (hasil eksperimen) , Ti, Pi, Ci, Hvi
JTY=JMLY; JTX=JMLX JTXK=JMLXK; JTXY=JMLXY
Lg a = (JTY*JTXK-JTX*JTXY) / (N*JTXK-JTX^2) Kici=((0,016*Pi)/Ci^3/2)*(E/Hvi)^1/2 a = anti log (Lg a) Yi = Log (Kici) b = (N*JTXY-JTX*JTY)/ (N*JTXK- JTX^2) Xi = Log (Ti)
Kic = a * T ^ b XKi=Xi2
XYi = Xi * Yi
JMLY=JMLY+Yi
Cetak Tabel Korelasi T terhadap Kic
Cetak Grafik Korelasi T terhadap Kic
JMLX=JMLX+Xi Selesai A
Gambar 3.4 Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan
48 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
49
Mulai A Bersihkan Memori JMLXK=JMLXK+XKi Input Jumlah Data (N)
Inisialisasi JMLY = 0; JMLX = 0 JMLXK = 0 ; JMLXY = 0
JMLXY=JMLXY+XYi
Next i For i = 1 to N JTY=JMLY; JTX=JMLX JTXK=JMLXK; JTXY=JMLXY Input Data (hasil eksperimen) , Ti, Pi, Li, bi, hi Lg a = (JTY*JTXK-JTX*JTXY) / (N*JTXK-JTX^2) σf i = (3*Pi*Li)/2*bi*hi a = anti log (Lg a) Yi = Log (σf i) b = (N*JTXY-JTX*JTY)/ (N*JTXK- JTX^2) Xi = Log (Ti)
XKi=Xi2
XYi = Xi * Yi
JMLY=JMLY+Yi
σ f = a *T ^ b
Cetak Tabel Korelasi T terhadap σf
Cetak Grafik Korelasi T terhadap σf
JMLX=JMLX+Xi Selesai A
Gambar 3.5 Diagram Alir Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah
49 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas Analisis simulasi merupakan penganalisaan hasil simulai korelasi temperatur
sintering terhadap densitas setiap komposisi keramik paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3).
4.1.1
Hasil Simulasi Pengukuran nilai densitas keramik paduan pada komposisi : 30% ZrO2 : 70%
Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 secara eksperimen dilakukan pada temperatur sintering 12000C hingga 16000C, sedangkan secara simulasi dapat diketahui nilai densitas pada range temperatur sintering lebih besar yakni 10000C hingga 17000C. Dari hasil pengukuran nilai densitas baik secara eksperimen maupun simulasi menunjukkan nilai densitas (bulk
density)
cenderung meningkat bila temperatur sintering semakin tinggi hal ini diakibatkan oleh proses penyusutan dan penumbuhan butir akibat terjadinya difusi. Dengan demikian perubahan temperatur sintering mengakibatkan perubahan nilai densitas hal ini menandakan adanya korelasi temperatur sintering terhadap nilai densitas tersebut. Hasil simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas diperlihatkan pada gambar :
50 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
51
4.1 , 4.2 , 4.3 dan 4.4 data pendukungnya terdapat pada lampiran A (Hal:79) dan
Bulk Density (Kg/m3)
program simulasinya terdapat pada lampiran F (Hal:84)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C)
Bulk Density (Kg/m3)
Gambar 4.1 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.2 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3)
51 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Bulk Density (Kg/m3)
52
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C)
Bulk Density (Kg/m3)
Gambar 4.3 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.4 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3)
Pada gambar tersebut terlihat hasil simulasi menunjukan kenaikan nilai densitas secara linier akibat perubahan temperatur sintering. Pada grafik tersebut juga terlihat
52 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
53
perbedaan antara hasil eksperimen dengan hasil simulasi hal ini dapat disebakan oleh keterbatasan pada pelaksanaan eksperimen seperti keterbatasan alat (ralat alat) dan keterbatasan pengamat seperti : keterbatasan waktu bagi pengamat dan kondisi suasana eksperimen dengan temperatur tinggi. Dari gambar di atas terlihat bahwa hasil simulasi mendekati hasil eksperimen.
4.1.2 Analisis Hasil Simulasi Perbandingan hasil simulasi nilai Bulk Density keramik paduan dengan komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 pada temperatur sintering 10000C hingga 17000C dapat
Bulk Density (Kg/m3)
dilihat pada gambar 4.5 dan program simulasinya terdapat pada lampiran F (Hal : 92)
(30% ZrO2 : 70% Al2O3) (40% ZrO2 : 60% Al2O3) (50% ZrO2 : 50% Al2O3) (60% ZrO2 : 40% Al2O3) Temperatur Sintering (0C)
Gambar 4.5
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Bulk Density Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3)
Berdasarkan gambar 4.5 range nilai Densitas (Bulk Density) keramik paduan (ZrO2 : Al2O3) sebagai berikut :
53 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
54
30% ZrO2 : 70% Al2O3 .................. 2339,426 Kg/m3 sampai dengan 4248,580 Kg/m3 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ................. 2537,398 Kg/m3 sampai dengan 4331,222 Kg/m3 50% ZrO2 : 50% Al2O3................. 2490,091 Kg/m3 sampai dengan 4501,398 Kg/m3 60% ZrO2 : 40% Al2O3................. 2437,881 Kg/m3 sampai dengan 4714,668 Kg/m3
Berdasarkan literatur densitas ZrO2 sebesar 5740 Kg/m3 (Buinski, Kenneth G., 1996) dan densitas Al2O3 sebesar 3875 Kg/m3 (Jacobs, James., 1997) degan demikian nilai densitas yang paling mendekati nilai teori adalah keramik paduan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 yang disintering pada temperatur sebesar 1700 0C
4.2
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Analisis simulasi merupakan penganalisaan hasil simulai korelasi temperatur
sintering terhadap porositas setiap komposisi keramik paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3) .
4.2.1 Hasil Simulasi Pengukuran nilai porositas keramik paduan pada komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 secara eksperimen dilakukan pada temperatur sintering 12000C hingga 16000C, sedangkan secara simulasi dapat diketahui nilai densitas pada range temperatur sintering lebih besar yakni 11500C hingga 17000C. Dari hasil pengukuran nilai porositas baik secara eksperimen maupun simulasi menunjukkan nilai porositas cenderung menurun
54 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
55
bila temperatur sintering semakin tinggi hal ini diakibatkan oleh terjadinya proses pengurangan pori (menurunnya jumlah volume kosong) akibat terjadinya difusi volum. Dengan demikian perubahan temperatur sintering mengakibatkan perubahan nilai porositas hal ini menandakan adanya korelasi temperatur sintering terhadap nilai porositas tersebut. Perbandingan hasil eksperimen dengan hasil simulasi dapat dilihat pada gambar : 4.6 , 4.7 , 4.8 dan 4.9 data pendukungnya terdapat pada lampiran B
Porositas (%)
(Hal:80) dan program simulasinya terdapat pada lampiran G (Hal:94).
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.6 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3)
55 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Porositas (%)
56
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C)
Porositas (%)
Gambar 4.7
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.8
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3)
56 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Porositas (%)
57
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.9
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3)
Pada gambar tersebut terlihat hasil simulasi menunjukan kenaikan temperatur sintering mengakibatkan penurunan nilai porositas dengan perubahan secara eksponen. Berdasarkan grafik tersebut juga terlihat perbedaan antara hasil eksperimen dengan hasil simulasi hal ini dapat disebakan oleh keterbatasan pada pelaksanaan eksperimen seperti keterbatasan alat (ralat alat) dan keterbatasan pengamat seperti : keterbatasan waktu bagi pengamat dan kondisi suasana eksperimen dengan temperatur tinggi.
4.2.2 Analisa Hasil Simulasi Perbandingan hasil simulasi nilai porositas keramik paduan dengan komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60%
57 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
58
ZrO2 : 40% Al2O3 pada temperatur sintering 11500C hingga 17000C dapat dilihat pada
Porositas (%)
gambar 4.10 dan program simulasinya terdapat pada lampiran F (Hal:102)
(30% ZrO2 : 70% Al2O3) (40% ZrO2 : 60% Al2O3) (50% ZrO2 : 50% Al2O3) (60% ZrO2 : 40% Al2O3)
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.10
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3)
Berdasarkan gambar tersebut range nilai porositas keramik paduan (ZrO2 : Al2O3) sebagai berikut : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 .................. 267,082 % sampai dengan 0,132 % 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ................. 184,740 % sampai dengan 0,090 % 50% ZrO2 : 50% Al2O3 .................
77,936 % sampai dengan 3,079 %
60% ZrO2 : 40% Al2O3 .................
63,712 % sampai dengan 7,902 %
Berdasarkan data porositas di atas, nilai porositas yang terkecil adalah keramik paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 dengan temperatur sinteing 17000C bernilai 0,090%
58 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
59
semakin kecil porositasnya berarti semakin padat dan keras keramik tersebut.
4.3
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Analisis simulasi merupakan penganalisaan hasil simulai korelasi temperatur
sintering terhadap kekerasan setiap komposisi keramik Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3) .
4.3.1 Hasil Simulasi Pengukuran nilai kekerasan keramik paduan pada komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 secara eksperimen dilakukan pada temperatur sintering 12000C hingga 16000C, sedangkan secara simulasi dapat diketahui nilai densitas pada range temperatur sintering lebih besar yakni 10000C hingga 17000C. Dari hasil pengukuran nilai kekerasan baik secara eksperimen maupun simulasi menunjukkan nilai kekerasan cenderung meningkat bila temperatur sintering semakin tinggi hal ini diakibatkan oleh terjadinya proses penyusutan dan pertumbuhan butir yang mengakibatkan keramik semakin padat semakin kuat tentunya semakin keras. Dengan demikian perubahan temperatur sintering mengakibatkan perubahan nilai kekerasan hal ini menandakan adanya korelasi temperatur sintering terhadap nilai kekerasan. Perbandingan hasil eksperimen dengan hasil simulasi dapat dilihat pada gambar :
4.11 , 4.12 , 4.13 dan 4.14 data
pendukungnya terdapat pada lampiran C (Hal:81) dan program simulasinya terdapat pada lampiran H (Hal:104).
59 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Kekerasan (GPa)
60
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C)
Kekerasan (GPa)
Gambar 4.11 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.12
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3)
60 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Kekerasan (GPa)
61
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3)
Kekerasan (GPa)
Gambar 4.13
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.14 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3)
61 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
62
Pada grafik tersebut terlihat hasil simulasi menunjukkan kenaikan temperatur sintering mengakibatkan peningkatan nilai kekerasan dengan perubahan mendekati linier. Berdasarkan grafik tersebut juga terlihat perbedaan antara hasil eksperimen dengan hasil simulasi hal ini dapat disebakan oleh keterbatasan pada pelaksanaan eksperimen seperti keterbatasan alat (ralat alat) dan keterbatasan pengamat seperti : keterbatasan waktu bagi pengamat dan kondisi suasana eksperimen dengan temperatur tinggi.
4.3.2 Analisa Hasil Simulasi Perbandingan hasil simulasi nilai kekerasan keramik paduan dengan komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 pada temperatur sintering 10000C hingga 17000C dapat dilihat pada gambar 4.15
dan program simulasi nya terdapat pada lampiran G (Hal : 112).
Berdasarkan gambar tersebut range nilai kekerasan keramik paduan (ZrO2 : Al2O3) sebagai berikut : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 .................. 4,653 GPa sampai dengan 15,662 GPa 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ................. 5,242 GPa sampai dengan 18,171 GPa 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ................. 6,796 GPa sampai dengan 12,582 GPa 60% ZrO2 : 40% Al2O3 ................. 6,221 GPa sampai dengan 11,277 Gpa Berdasarkan literatur (Jacobs, James, 1985) bahwa kekerasan ZrO2 sebesar 8 GPa dan kekerasan Al2O3 sebesar 9 Gpa. Berdasarkan data kekerasan di atas, nilai kekerasan literatur berada dalam range nilai kekerasan yang ada. Nilai kekerasan yang tertinggi adalah keramik paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 dengan temperatur
62 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
63
sintering 17000C nilai kekerasan 18,171 GPa, semakin tinggi nilai kekerasan berarti
Kekerasan (GPa)
semakin keras keramik tersebut.
Temperatur Sintering (0C)
Gambar 4.15
4.4
(30% ZrO2 : 70% Al2O3)
(40% ZrO2 : 60% Al2O3)
(50% ZrO2 : 50% Al2O3)
(60% ZrO2 : 40% Al2O3)
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3)
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Analisis simulasi merupakan penganalisaan hasil simulai korelasi temperatur
sintering terhadap Ketangguhan Perpatahan setiap komposisi keramik Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3) .
63 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
64
4.4.1 Hasil Simulasi Pengukuran nilai ketangguhan perpatahan keramik paduan pada komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 secara eksperimen dilakukan pada temperatur sintering 12000C hingga 16000C, sedangkan secara simulasi dapat diketahui nilai densitas pada range temperatur sintering lebih besar yakni 10000C hingga 17000C. Dari hasil pengukuran nilai ketangguhan perpatahan baik secara eksperimen maupun simulasi menunjukkan nilai ketangguhan perpatahan cenderung meningkat bila temperatur sintering semakin tinggi hal ini diakibatkan oleh terjadinya proses penyusutan dan pertumbuhan butir yang mengakibatkan keramik semakin padat semakin kuat tentunya semakin keras. Kenaikan ketangguhan perpatahan sejalan dengan kenaikan densitas. Dengan demikian perubahan temperatur sintering mengakibatkan perubahan nilai ketangguhan perpatahan hal ini menandakan
adanya
korelasi
temperatur
sintering
terhadap
nilai
kekerasan.
Perbandingan hasil eksperimen dengan hasil simulasi dapat dilihat pada gambar : 4.16 , 4.17 , 4.18 dan 4.19 data pendukungnya terdapat pada lampiran D (Hal:82) dan program simulasinya terdapat pada lampiran I (Hal:114) Pada grafik tersebut terlihat hasil simulasi menunjukan kenaikan temperatur sintering mengakibatkan peningkatan nilai ketangguhan perpatahan dengan perubahan linier. Berdasarkan grafik tersebut juga terlihat perbedaan antara hasil eksperimen dengan hasil simulasi hal ini dapat disebakan oleh keterbatasan pada pelaksanaan eksperimen seperti keterbatasan alat (ralat alat) dan keterbatasan pengamat seperti
64 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
65
: keterbatasan waktu bagi pengamat dan kondisi suasana eksperimen dengan temperatur
Ketangguhan Perpatahan (MPa m1/2)
tinggi.
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C)
Ketangguhan Perpatahan (MPa m1/2)
Gambar 4.16
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi Temperatur Sintering (0C)
Gambar 4.17
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3)
65 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Ketangguhan Perpatahan (MPa m1/2)
66
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C)
Ketangguhan Perpatahan (MPa m1/2)
Gambar 4.18
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.19
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3)
66 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
67
4.4.2 Analisa Hasil Simulasi Perbandingan hasil simulasi nilai ketangguhan perpatahan keramik paduan dengan komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 pada temperatur sintering 10000C hingga 17000C dapat dilihat pada gambar 4.20 dan program simulasinya terdapat pada lampiran I (Hal :
Ketangguhan Perpatahan (MPa m1/2)
122).
Temperatur Sintering (0C) (30% ZrO2 : 70% Al2O3) (40% ZrO2 : 60% Al2O3) (50% ZrO2 : 50% Al2O3) Gambar 4.20
(60% ZrO2 : 40% Al2O3)
Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3)
Berdasarkan gambar tersebut range nilai Ketangguhan Perpatahan keramik paduan (ZrO2 : Al2O3) sebagai berikut : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 .................. 1,655 MPa m1/2 sampai dengan 2,159 MPa m1/2
67 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
68
40% ZrO2 : 60% Al2O3 ................. 1,701 MPa m1/2 sampai dengan 2,229 MPa m1/2 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ................. 1,798 MPa m1/2 sampai dengan 2,059 MPa m1/2 60% ZrO2 : 40% Al2O3 ................. 1,758 MPa m1/2 sampai dengan 2,003 MPa m1/2 Berdasarkan referensi ketangguhan perpatahan Zirkonia (ZrO2) sebesar 9 MPa m1/2 dan ketangguhan perpatahan Alumina (Al2O3) sebesar 1,75 MPa m1/2 (Buinski, Kenneth G. 1996). Nilai ketangguhan perpatahan hasil simulasi yang mendekati adalah data ketangguhan perpatahan pada keramik paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3
4.5
Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Analisis simulasi merupakan penganalisaan hasil simulai korelasi temperatur
sintering terhadap kekuatan patah setiap komposisi keramik Zirkonia (ZrO2) ber aditif CaO dengan Alumina (Al2O3) .
4.5.1 Hasil Simulasi Pengukuran kekuatan patah keramik paduan pada komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 secara eksperimen dilakukan pada temperatur sintering 12000C hingga 16000C, sedangkan secara simulasi dapat diketahui nilai kekuatan patah pada range temperatur sintering lebih besar yakni 10000C hingga 17000C.
Dari hasil pengukuran nilai
kekuatan patah baik secara eksperimen maupun simulasi menunjukkan nilai kekuatan patah cenderung meningkat bila temperatur sintering semakin tinggi hal ini diakibatkan
68 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
69
oleh terjadinya proses penyusutan dan pertumbuhan butir yang mengakibatkan keramik semakin padat semakin kuat tentunya semakin keras. Kenaikan kekuatan patah sejalan dengan kenaikan densitas. Dengan demikian perubahan temperatur sintering mengakibatkan perubahan nilai kekuatan patah hal ini menandakan adanya korelasi temperatur sintering terhadap nilai kekerasan. Perbandingan hasil eksperimen dengan hasil simulasi dapat dilihat pada gambar :
4.21 , 4.22 , 4.23 dan 4.24 data
pendukungnya terdapat pada lampiran E (Hal:83) dan program simulasinya terdapat
Kekeuatan Patah (MPa)
pada lampiran J (Hal:124)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.21 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (30 % ZrO2 : 70 % Al2O3)
69 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Kekeuatan Patah (MPa)
70
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C)
Kekeuatan Patah (MPa)
Gambar 4.22 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (40 % ZrO2 : 60 % Al2O3)
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.23 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (50 % ZrO2 : 50 % Al2O3)
70 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
Kekeuatan Patah (MPa)
71
Hasil Eksperimen Hasil Simulasi
Temperatur Sintering (0C) Gambar 4.24 Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (60 % ZrO2 : 40 % Al2O3)
Pada grafik tersebut terlihat hasil simulasi menunjukkan kenaikan temperatur sintering mengakibatkan peningkatan nilai kekuatan patah dengan perubahan cenderung eksponen. Berdasarkan grafik tersebut juga terlihat perbedaan antara hasil eksperimen dengan hasil simulasi hal ini dapat disebakan oleh keterbatasan pada pelaksanaan eksperimen seperti keterbatasan alat (ralat alat) dan keterbatasan pengamat seperti : keterbatasan waktu bagi pengamat dan kondisi suasana eksperimen dengan temperatur tinggi.
71 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
72
4.5.2 Analisa Hasil Simulasi Perbandingan hasil simulasi nilai kekuatan patah keramik paduan dengan komposisi : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 ; 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ; 50% ZrO2 : 50% Al2O3 ; dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 pada temperatur sintering 10000C hingga 17000C dapat
Kekeuatan Patah (MPa)
dilihat pada gambar 4.25 dan program simulasinya terdapat pada lampiran J (Hal:132).
Temperatur Sintering (0C) (30% ZrO2 : 70% Al2O3) (40% ZrO2 : 60% Al2O3) (50% ZrO2 : 50% Al2O3) Gambar 4.25
(60% ZrO2 : 40% Al2O3)
Grafik Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan (ZrO2 : Al2O3)
Berdasarkan gambar tersebut range nilai kekersan keramik paduan (ZrO2 : Al2O3) sebagai berikut : 30% ZrO2 : 70% Al2O3 .................. 19,600 MPa sampai dengan 264,553 MPa 40% ZrO2 : 60% Al2O3 ................. 31,237 MPa sampai dengan 256,728 MPa
72 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
73
50% ZrO2 : 50% Al2O3 ................. 26,262 MPa sampai dengan 161,405 MPa 60% ZrO2 : 40% Al2O3 ................. 20,890 MPa sampai dengan 143,534 MPa Berdasarkan literatur (Jacobs, James, 1985) bahwa kekuatan patah Al2O3 sebesar 204 MPa. Berdasarkan data kekerasan di atas, nilai kekerasan literatur berada dalam range nilai kekerasan yang ada. Nilai kekerasan Berdasarkan data kekuatan patah di atas, range nilai kekuatan patah yang tertinggi adalah keramik paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 dengan temperatur sintering 16000C ber nilai kekuatan patah 201,842 MPa, semakin tinggi nilai kekuatan patah berarti semakin kuat keramik tersebut. Dengan bantuan simulasi keterbatasan pada waktu pelaksaan eksperimen dapat di perkecil/ dihindari, dengan demikian hasil simulasi akan memberikan hasil yang lebih mendekati dari pada hasil eksperimen ditandai dengan lebih banyak data yang diperoleh dengan catatan range data masih dalam range stabil (phase stabil hingga sebelum mencapai titik leleh) Dari data di atas dapatlah dibuat rekapitulasi data teknis setiap komposisi keramik paduan seperti pada tabel 4. Berdasarkan data pada tabel 4. terlihat keramik paduan Paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) yang ber komposisi 40% ZrO2 : 60% Al2O3 relatif lebih padat, lebih keras dan lebih tangguh dari komposisi yang lain.
73 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
74
Tabel 4.1 Data Hasil Simulasi Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) ber aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) Berdasarkan Komposisi.
NO
Komposisi Keramik Paduan
1
30% ZrO2 : 70% Al2O3
2
3
4
40% ZrO2 : 60% Al2O3
50% ZrO2 : 50% Al2O3
60% ZrO2 : 40% Al2O3
Densitas (Kg/ m3) Porositas (%) Kekerasan (GPa) Ketangguhan Perpatahan (MPa m1/2) Kekuatan Patah (MPa) 2339,426 sampai dengan 4248,580 267,082 sampai dengan 0,132 4,653 sampai dengan 15,662 1,655 sampai dengan 2,159 19,600 sampai dengan 264,553 2537,398 184,740 5,426 1,701 31,273
sampai dengan sampai dengan sampai dengan sampai dengan sampai dengan
4331,222 0,090 18,171 2,229 256,728
2490,091 77,963 6,796 1,798 26,266
sampai dengan sampai dengan sampai dengan sampai dengan sampai dengan
4501,398 3,079 12,582 2,059 161,405
2437,881 63,712 6,221 1,758 20,890
sampai dengan sampai dengan sampai dengan sampai dengan sampai dengan
4714,668 7,902 11,277 2,003 143,534
74 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan analisis simulasi korelasi temperatur sintring terhadap nilai fisis
keramik paduan zirkonia (ZrO2) ber aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1
Keramik paduan zirkonia (ZrO2) ber aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) ber komposisi 60% ZrO2 : 40% Al2O3 merupakan : a Keramik paduan yang nilai densitasnya paling mendekati nilai secara teori yakni mulai dari
2437,398 Kg/m3 sampai dengan 4714,668
Kg/m3. b Keramik paduan yang yang terkecil nilai porositasnya yakni 0,090 % pada temperatur sintering 16000C. c Keramik paduan yang yang terbaik nilai kekerasannya pada temperatur sintering 16000C . d Keramik paduan yang terbesar nilai ketangguhan perpatahan nya yakni 2,229 MPa m1/2 pada temperatur sintering 16000C. e Keramik paduan yang terbaik range nilai kekuatan patah nya yakni mulai dari 31,273 MPa sampai dengan 256,728 MPa. 2
Keramik paduan zirkonia (ZrO2) ber aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) dapat digunakan sebagai bahan pembuat komponen mekanik dan bahan industri sesuai dengan karakteristik bahan keramik.
75 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
76
3
Hasil
simulasi
yang
diperoleh
mendekati
hasil
eksperimen,
dan
menggambarkan kondisi sesungguhnya, selama memperhatikan kajian teoritis yang berlaku. 4
Sifat fisis yang diperoleh merupakan sifat khas yang diharapkan dari suatu keramik. Dengan demikian dapat dikatakan pembuatan suatu keramik teknik berdasarkan sifat khas yang diharapkan.
5
Dengan menggunakan simulasi akan mempermudah untuk mendapatkan sifat yang khas tersebut.
5.2
Saran 1
Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menggabungkan program utama dengan program tambahan berbasis grafis untuk mendapatkan tampilan yang lebih menarik yang bervariasi sesuai dengan bentuk yang diinginkan (program utama tidak terlihat) sehingga program simulasi terebut merupakan program aplikasi siap pakai.
2
Untuk mendapatkan gambaran sesungguhnya tentang korelasi temperatur sintering terhadap nilai fisis keramik paduan zirkonia (ZrO2) ber aditif 22% mole CaO dengan Alumina (Al2O3) maka data varibel bebasnya (temperatur sintering) yang digunakan harus mengacu kajian fisika yang berlaku pada keramik tersebut.
76 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
77
DAFTAR PUSTAKA
Asmungi, 2007. Simulasi Komputasi Sistem Diskrit. Andi Yogyakarta. Buinski, Kenneth G., 1996. Engineering Materials Properties and Selection . Fifth Edition. Prentice-Hall,Inc. USA. Callister, Jr. William D,. 2003. Materials Science and Engineering an Introduction Jhon Wikey & Sons Singapore. Freund, John E., 1984. Modern Elementary Statistics. Sixth Edition, Prentice-Hall, Inc USA. Jacobs, James A & Kilduff Thomas F., 1997. Engineering Material Technology. Third Edition. Prentice-Hall,Inc. Canada. Kakiay, Thomas J., 2004. Pengantar Sistem Simulasi. Andi Yogyakarta.
Law, Averill M., 2000. Simulation Modeling and Analysis. International Edition McGraw-Hill Companies, Singapore. Maghfirah, Awan., 2007. Pembuatan Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) dengan Alumina (Al2O3) dan Karakterisasinya, Tesis Stara-2, PSMIF SPs USU Medan. Moeliono, Anton M., dkk,. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
Balai Pustaka
Perdamean Sebayang, Muljadi dan Sudjono Hans K., 2001. Jurnal Pembuatan dan Karakteristik dari Keramik Al2O3 untuk Diaplikasikan pada Bidang Engineering. Tangerang : Pusat Penelitian Fisika, LIPI. Tangerang. Reynen, P., 1979. pada Maghfirah, Awan., 2007. Pembuatan Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) dengan Alumina (Al2O3) dan Karakterisasinya, Tesis Stara-2, PSMIF SPs USU Medan. Ristic, MM,. 1989 pada Maghfirah, Awan., 2007. Pembuatan Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) dengan Alumina (Al2O3) dan Karakterisasinya, Tesis Stara-2, PSMIF SPs USU Medan.
77 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
78
Situmorang, Evi U. Margreta., 1996. Korelasi Temperatur dan Lama Pembakaran Terhadap Kekuatan Impak dan Kekerasan Suatu Produk Keramik Pada Tekanan Tetap. Skripsi Stara-1, FMIPA USU Medan. Smallman, R.E and Bishop, R.J. Alih Bahasa Djaprie Sriati. 2000. Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Material. Erlangga Jakarta. Surdia, Tata dan Saito, Shinroku. 1985. Pengetahuan Bahan Teknik. : PT. Pradnya Paramita Jakarta. Sutedjo, Budi dan Michael, AN., 2004. Algoritma dan Teknik Pemrograman Konsep, Implementasi dan Aplikasi. Andi Yogyakarta. Tung Khoe Yao, 2005. Komputasi Simbolik Fisika Mekanika berbasis MAPLE. Andi Yogyakarta. Van Vlack L.H. Alih Bahasa Djaprie Sriati, 2001. Elemen-Elemen Ilmu dan Rekayasa Material. Erlangga Jakarta. _______, Ilmu Komputasi, Wikepedia http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputasi. Diakses 16 April 2008 Zarlis, M. dkk,.1994. Pengembangan Perangkat Lunak Simulasi dari Getaran Harmonis Dua Dimensi, Laporan Penelitian, Self Development Project Funding (SDPF) HEDS/DGHE – JICA. Zarlis, M., 2007. Pemodelan Algoritma Gerakan Berdimensi Satu Tinjauan Metode Komputasi Dalam Fisika, Pidato Pengukuhan Guru Besar, USU Pers Medan.
78 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
79
Lampiran A Perbandingan Data Nilai Densitas (Bulk Density) Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan
Tabel A.1 Perbandingan Nilai Densitas Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3 dan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 Nilai Bulk Density (Kg/ m3) Temperatur 30% ZrO2 : 70%Al2O3 40% ZrO2 : 60%Al2O3 Sintering Hasil Hasil Hasil Hasil (0C) Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 1000 2339,426 2537,398 1100 2604,081 2793,185 1200 2919,808 2871,751 3092,894 3049,151 1300 2980,371 3142,216 3192,105 3305,282 1400 3537,148 3415,285 3599,491 3561,564 1500 3778,496 3690,795 3921,341 3817,988 1600 3881,002 3968,602 4007,091 4074,543 1700 4248,580 4331,222
Tabel A.2 Perbandingan Nilai Densitas Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3 dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 Nilai Bulk Density (Kg/ m3) Temperatur 50% ZrO2 : 50%Al2O3 60% ZrO2 : 40%Al2O3 Sintering Hasil Hasil Hasil Hasil 0 ( C) Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 1000 2490,091 2437,881 1100 2769,495 2744,491 1200 3093,394 3051,861 3089,514 3057,958 1300 3224,198 3336,966 3227,346 3377,843 1400 3677,260 3624,626 3827,048 3703,767 1500 3995,554 3914,676 4171,007 4035,401 1600 4148,330 4206,975 4241,035 4372,455 1700 4501,398 4714,668
79 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
80
Lampiran B
Perbandingan Data Nilai Porositas Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan
Tabel B.1
Perbandingan Nilai Porositas Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3 dan 40% ZrO2 : 60% Al2O3
Temperatur Sintering (0C) 1150 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Nilai Porositas (%) 30% ZrO2 : 70%Al2O3 40% ZrO2 : 60%Al2O3 Hasil Hasil Hasil Hasil Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 184,740 267,082 56,309 46,485 80,510 116,553 35,921 20,350 16,883 24,504 17,646 11,184 3,975 5,783 1,122 0,772 1,034 1,508 0,267 0,201 0,294 0,429 0,090 0,132
Tabel B.2 Perbandingan Nilai Porositas Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3 dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 Temperatur Sintering (0C) 1150 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Nilai Porositas (%) 50% ZrO2 : 50%Al2O3 60% ZrO2 : 40%Al2O3 Hasil Hasil Hasil Hasil Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 77,936 63,712 49,233 54,820 49,534 50,760 42,611 35,395 28,286 33,105 12,805 15,329 16,413 22,286 9,872 8,666 14,369 15,418 12,669 4,754 5,083 10,923 3,079 7,902
80 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
81
Lampiran C Perbandingan Data Nilai Kekerasan Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan
Tabel C.1 Perbandingan Nilai Kekerasan Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3 dan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 Temperatur Sintering (0C) 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Kekerasan (GPa) 30% ZrO2 : 70%Al2O3 40% ZrO2 : 60%Al2O3 Hasil Hasil Hasil Hasil Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 4,653 5,246 5,787 6,558 7,572 7,898 8,039 7,061 9,589 8,144 9,696 8,480 11,723 8,926 10,046 11,534 14,704 12.535 13,556 11,763 13.984 14,719 13,634 15,767 15,662 18,171
Tabel C.2 Perbandingan Nilai Kekerasan Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3 dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 Temperatur Sintering (0C) 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Kekerasan (GPa) 50% ZrO2 : 50%Al2O3 60% ZrO2 : 40%Al2O3 Hasil Hasil Hasil Hasil Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 6,796 6,221 7,591 6,923 7,898 7,820 8,398 7,632 9,777 7,958 9,215 8,348 10,493 9,275 10,043 9,071 10,803 9,793 10,881 9,800 11,331 10,557 11,727 10,536 12,582 11,277
81 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
82
Lampiran D Perbandingan Data Nilai Ketangguhan Perpatahan Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan
Tabel D.1
Perbandingan Nilai Ketangguhan Perpatahan Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3 dan 40% ZrO2 : 60% Al2O3
Temperatur Sintering (0C) 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Ketangguhan Perpatahan (MPa m1/2) 30% ZrO2 : 70%Al2O3 40% ZrO2 : 60%Al2O3 Hasil Hasil Hasil Hasil Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 1,655 1,701 1,736 1,785 1,841 1,858 1,813 1,866 1,871 1,940 1,887 1,944 1,909 2,027 1,959 2,019 2,056 2,128 2,027 2,091 2,105 2,128 2,094 2,161 2,059 2,229
Tabel D.2 Perbandingan Nilai Ketangguhan Perpatahan Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3 dan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 Ketangguhan Perpatahan (MPa m1/2) Temperatur 50% ZrO2 : 50%Al2O3 60% ZrO2 : 40%Al2O3 Sintering Hasil Hasil Hasil Hasil (0C) Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 1000 1,655 1,701 1100 1,736 1,785 1200 1,858 1,854 1,884 1,839 1300 1,948 1,861 1,923 1,875 1400 1,978 1,895 1,959 1,910 1500 1,991 1,949 1,994 1,943 1600 2,012 1,981 2,027 1,974 1700 2,159 2,229
82 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
83
Lampiran E Perbandingan Data Nilai Kekuatan Patah Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Berdasarkan Komposisi Keramik Paduan
Tabel E.1 Perbandingan Nilai Kekuatan Patah Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3 dan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 Temperatur Sintering (0C) 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Kekuatan Patah (MPa) 30% ZrO2 : 70%Al2O3 40% ZrO2 : 60%Al2O3 Hasil Hasil Hasil Hasil Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 31,273 19,600 45,645 31,280 50,259 70,485 64,464 47,929 61,798 81,047 88,560 70,974 112,464 113,641 118,831 102,082 144,881 156,415 143,189 156,246 212,898 191,062 196,508 201,842 256,728 264,553
Tabel E.2 Perbandingan Nilai Kekuatan Patah Hasil Eksperimen dengan Hasil Simulasi Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3 dan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 Temperatur Sintering (0C) 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700
Kekuatan Patah (MPa) 50% ZrO2 : 50%Al2O3 60% ZrO2 : 40%Al2O3 Hasil Hasil Hasil Hasil Eksperimen Simulasi Eksperimen Simulasi 26,266 20,890 36,393 29,532 46,602 42,550 49,0144 40,508 59,772 45,589 64,457 54,175 100,295 82,060 83,061 70,908 113,668 94,217 105,177 91,101 114,002 108,854 131,168 115,166 161,405 143,534
83 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
84
Lampiran F Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3 F.1
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP DENSITAS (BULK DENSITY) KERAMIK PADUAN (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) > # Menghitung DENSITAS > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T)..............(^0C,real) = ") : > rho:=readstat("Densitas Air (Rho)......................(Kg/m^3) = ") : > mk[i]:=readstat("Massa Sampel Kering (mk)....................(Kg) = ") : > mb[i]:=readstat("Massa Sampel Setelah Direndam Dalam Air(mb).(Kg) = ") : > mt[i]:=readstat("Massa Sampel Digantung Dalam Air (mt).......(Kg) = ") : > NFE[i]:=(mk[i]/(mb[i]-mt[i]))*rho; > lprint("Densitas sampel ke",i,"(Kg/m^3)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i];
84 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
85
> JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JTY:=JMLY: JTX:=JMLX: > JTXK:=JMLXK: JTXY:=JMLXY: > lga:=(JTY*JTXK-JTX*JTXY)/(N*JTXK-JTX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JTXY-JTX*JTY)/(N*JTXK-JTX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL DENSITAS KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (30%Zirkonia : 70%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR BULK DENSITY (Kg/m^3) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas Keramik Paduan");
85 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
86
> lprint(" (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Densitas (Kg/m^3)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
F.2
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Keramik Paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3
> restart:with(plots): DENSITAS (BULK DENSITY) KERAMIK PADUAN (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) > # Menghitung DENSITAS > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T)..............(^0C,real) = ") : > rho:=readstat("Densitas Air (Rho)......................(Kg/m^3) = ") : > mk[i]:=readstat("Massa Sampel Kering (mk)....................(Kg) = ") : > mb[i]:=readstat("Massa Sampel Setelah Direndam Dalam Air(mb).(Kg) = ") : > mt[i]:=readstat("Massa Sampel Digantung Dalam Air (mt).......(Kg) = ") : > NFE[i]:=(mk[i]/(mb[i]-mt[i]))*rho; > lprint("Densitas sampel ke",i,"(Kg/m^3)",adalah,NFE[i] ): > lprint( );
86 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
87
> Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JTY:=JMLY: JTX:=JMLX: > JTXK:=JMLXK: JTXY:=JMLXY: > lga:=(JTY*JTXK-JTX*JTXY)/(N*JTXK-JTX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JTXY-JTX*JTY)/(N*JTXK-JTX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL DENSITAS KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (40%Zirkonia : 60%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR BULK DENSITY (Kg/m^3) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do;
87 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
88
> lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas Keramik Paduan"); > lprint(" (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Densitas (Kg/m^3)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
F.3
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP DENSITAS (BULK DENSITY) KERAMIK PADUAN (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) > # Menghitung DENSITAS > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T)..............(^0C,real) = ") : > rho:=readstat("Densitas Air (Rho)......................(Kg/m^3) = ") : > mk[i]:=readstat("Massa Sampel Kering (mk)....................(Kg) = ") :
88 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
89
> mb[i]:=readstat("Massa Sampel Setelah Direndam Dalam Air(mb).(Kg) = ") : > mt[i]:=readstat("Massa Sampel Digantung Dalam Air (mt).......(Kg) = ") : > NFE[i]:=(mk[i]/(mb[i]-mt[i]))*rho; > lprint("Densitas sampel ke",i,"(Kg/m^3)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JTY:=JMLY: JTX:=JMLX: > JTXK:=JMLXK: JTXY:=JMLXY: > lga:=(JTY*JTXK-JTX*JTXY)/(N*JTXK-JTX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JTXY-JTX*JTY)/(N*JTXK-JTX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL DENSITAS KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (50%Zirkonia : 50%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR BULK DENSITY (Kg/m^3) ");
89 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
90
> lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas Keramik Paduan"); > lprint(" (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Densitas (Kg/m^3)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
F.4
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Keramik Paduan 60% ZrO2 : 40% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP DENSITAS (BULK DENSITY) KERAMIK PADUAN (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) > # Menghitung DENSITAS > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do
90 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
91
> lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T)..............(^0C,real) = ") : > rho:=readstat("Densitas Air (Rho)......................(Kg/m^3) = ") : > mk[i]:=readstat("Massa Sampel Kering (mk)....................(Kg) = ") : > mb[i]:=readstat("Massa Sampel Setelah Direndam Dalam Air(mb).(Kg) = ") : > mt[i]:=readstat("Massa Sampel Digantung Dalam Air (mt).......(Kg) = ") : > NFE[i]:=(mk[i]/(mb[i]-mt[i]))*rho; > lprint("Densitas sampel ke",i,"(Kg/m^3)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JTY:=JMLY: JTX:=JMLX: > JTXK:=JMLXK: JTXY:=JMLXY: > lga:=(JTY*JTXK-JTX*JTXY)/(N*JTXK-JTX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JTXY-JTX*JTY)/(N*JTXK-JTX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL DENSITAS KERAMIK PADUAN ");
91 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
92
> lprint(" (60%Zirkonia : 40%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR BULK DENSITY (Kg/m^3) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas Keramik Paduan"); > lprint(" (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Densitas (Kg/m^3)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
F.5
Program Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas (Bulk Density) Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3
> restart:with(plots): > #PROGRAM ANALISIS SIMULASI KORELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP DENSITAS KERAMIK PADUAN ZIRKONIA DENGAN ALUMINA
92 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
93
> lprint(Masukkan_data_koefisien_korelasi_a_dan_b_Keramik_Pad uan): > lprint("(30% Zirkonia : 70% Alumina)"): > a1:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b1:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D1:=a1*T^b1: > lprint("(40% Zirkonia : 60% Alumina)"): > a2:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b2:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D2:=a2*T^b2: > lprint("(50% Zirkonia : 50% Alumina)"): > a3:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b3:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D3:=a3*T^b3: > lprint("(60% Zirkonia : 40% Alumina)"): > a4:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b4:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D4:=a4*T^b4: > plot({D1,D2,D3,D4},T=1000..1700,color=[blue,green,black,red ],labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Densitas (Kg/m^3)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Densitas ");
93 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
94
Lampiran G Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3
G.1 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP POROSITAS KERAMIK PADUAN (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) > # Menghitung POROSITAS > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T)..............(^0C,real) = ") : > mk[i]:=readstat("Massa Sampel Kering (mk)....................(Kg) = ") : > mb[i]:=readstat("Massa Sampel Setelah Direndam Dalam Air(mb).(Kg) = ") : > mt[i]:=readstat("Massa Sampel Digantung Dalam Air (mt).......(Kg) = ") : > NFE[i]:=((mb[i]-mk[i])/(mb[i]-mt[i]))*100; > lprint("Porositas sampel ke",i,"(%)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY:
94 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
95
> lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL POROSITAS KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (30%Zirkonia : 70%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR POROSITAS (%) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan"); > lprint(" (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) "); > lprint( );
95 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
96
> g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1150.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Porositas (%)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
G.2 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP POROSITAS KERAMIK PADUAN (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) > # Menghitung POROSITAS > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T)..............(^0C,real) = ") : > mk[i]:=readstat("Massa Sampel Kering (mk)....................(Kg) = ") : > mb[i]:=readstat("Massa Sampel Setelah Direndam Dalam Air(mb).(Kg) = ") : > mt[i]:=readstat("Massa Sampel Digantung Dalam Air (mt).......(Kg) = ") : > NFE[i]:=((mb[i]-mk[i])/(mb[i]-mt[i]))*100; > lprint("Porositas sampel ke",i,"(%)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: 96 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
97
> JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL POROSITAS KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (40%Zirkonia : 60%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR POROSITAS (%) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( );
97 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
98
> lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan"); > lprint(" (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1150.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Porositas (%)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
G.3 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP POROSITAS KERAMIK PADUAN (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) > # Menghitung POROSITAS > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T)..............(^0C,real) = ") : > mk[i]:=readstat("Massa Sampel Kering (mk)....................(Kg) = ") : > mb[i]:=readstat("Massa Sampel Setelah Direndam Dalam Air(mb).(Kg) = ") : > mt[i]:=readstat("Massa Sampel Digantung Dalam Air (mt).......(Kg) = ") : > NFE[i]:=((mb[i]-mk[i])/(mb[i]-mt[i]))*100; > lprint("Porositas sampel ke",i,"(%)",adalah,NFE[i] ): 98 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
99
> lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL POROSITAS KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (50%Zirkonia : 50%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR POROSITAS (%) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]);
99 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
100
> end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan"); > lprint(" (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1150.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Porositas (%)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
G.4 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP POROSITAS KERAMIK PADUAN (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) > # Menghitung POROSITAS > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T)..............(^0C,real) = ") : > mk[i]:=readstat("Massa Sampel Kering (mk)....................(Kg) = ") : > mb[i]:=readstat("Massa Sampel Setelah Direndam Dalam Air(mb).(Kg) = ") :
100 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
101
> mt[i]:=readstat("Massa Sampel Digantung Dalam Air (mt).......(Kg) = ") : > NFE[i]:=((mb[i]-mk[i])/(mb[i]-mt[i]))*100; > lprint("Porositas sampel ke",i,"(%)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL POROSITAS KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (60%Zirkonia : 40%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR POROSITAS (%) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI ");
101 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
102
> lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan"); > lprint(" (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1150.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Porositas (%)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
G.5 Program Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3 > restart:with(plots): > #PROGRAM ANALISIS SIMULASI KORELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP POROSITAS KERAMIK PADUAN ZIRKONIA DENGAN ALUMINA > lprint(Masukkan_data_koefisien_korelasi_a_dan_b_Keramik_Pad uan): > lprint("(30% Zirkonia : 70% Alumina)"): > a1:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b1:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D1:=a1*T^b1: > lprint("(40% Zirkonia : 60% Alumina)"): > a2:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") :
102 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
103
> b2:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D2:=a2*T^b2: > lprint("(50% Zirkonia : 50% Alumina)"): > a3:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b3:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D3:=a3*T^b3: > lprint("(60% Zirkonia : 40% Alumina)"): > a4:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b4:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D4:=a4*T^b4: > g1:=plot(D1,T=1150..1700,color=red): > g2:=plot(D2,T=1150..1700,color=black): > g3:=plot(D3,T=1150..1700,color=green): > g4:=plot(D4,T=1150..1700,color=blue): > display({g1,g2,g3,g4},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Porositas (%)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Porositas");
103 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
104
Lampiran H Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3
H.1 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKERASAN KERAMIK PADUAN (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) > # Menghitung KEKERASAN > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T).........(^0C,real) = ") : > d[i]:=readstat("Panjang Diagonal Identer (D)............(m) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Tekanan yang diberikan (P).........(N) = ") : > NFE[i]:=(1.854*(P[i]/d[i]^2))/1e9; > lprint("Kekuatan Patah ke",i,"(GPa)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga:
104 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
105
> lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KEKERASAN KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (30%Zirkonia : 70%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KEKERASAN (GPa) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan"); > lprint(" (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): 105 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
106
> display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekerasan (GPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
H.2 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKERASAN KERAMIK PADUAN (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) > # Menghitung KEKERASAN > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T).........(^0C,real) = ") : > d[i]:=readstat("Panjang Diagonal Identer (D)............(m) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Tekanan yang diberikan (P).........(N) = ") : > NFE[i]:=(1.854*(P[i]/d[i]^2))/1e9; > lprint("Kekuatan Patah ke",i,"(GPa)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2):
106 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
107
> a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KEKERASAN KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (40%Zirkonia : 60%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KEKERASAN (GPa) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan"); > lprint(" (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue):
107 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
108
> g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekerasan (GPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan "); > > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
H.3 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKERASAN KERAMIK PADUAN (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) > # Menghitung KEKERASAN > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T).........(^0C,real) = ") : > d[i]:=readstat("Panjang Diagonal Identer (D)............(m) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Tekanan yang diberikan (P).........(N) = ") : > NFE[i]:=(1.854*(P[i]/d[i]^2))/1e9; > lprint("Kekuatan Patah ke",i,"(GPa)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do:
108 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
109
> JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KEKERASAN KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (50%Zirkonia : 50%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KEKERASAN (GPa) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan"); > lprint(" (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) ");
109 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
110
> lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekerasan (GPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan "); > > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
H.4 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKERASAN KERAMIK PADUAN (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) > # Menghitung KEKERASAN > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T).........(^0C,real) = ") : > d[i]:=readstat("Panjang Diagonal Identer (D)............(m) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Tekanan yang diberikan (P).........(N) = ") : > NFE[i]:=(1.854*(P[i]/d[i]^2))/1e9; > lprint("Kekuatan Patah ke",i,"(Pa)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i];
110 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
111
> JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KEKERASAN KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (60%Zirkonia : 40%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KEKERASAN (GPa) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( );
111 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
112
> lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan"); > lprint(" (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekerasan (GPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan "); > > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
H.5 Program Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3 > restart:with(plots): > #PROGRAM ANALISIS SIMULASI KORELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKERASAN KERAMIK PADUAN ZIRKONIA DENGAN ALUMINA > lprint(Masukkan_data_koefisien_korelasi_a_dan_b_Keramik_Pad uan): > lprint("(30% Zirkonia : 70% Alumina)"): > a1:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b1:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D1:=a1*T^b1: > lprint("(40% Zirkonia : 60% Alumina)"): > a2:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b2:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D2:=a2*T^b2: > lprint("(50% Zirkonia : 50% Alumina)"): > a3:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b3:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D3:=a3*T^b3: > lprint("(60% Zirkonia : 40% Alumina)"): > a4:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b4:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D4:=a4*T^b4: 112 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
113
> g1:=plot(D1,T=1150..1700,color=red): > g2:=plot(D2,T=1150..1700,color=black): > g3:=plot(D3,T=1150..1700,color=green): > g4:=plot(D4,T=1150..1700,color=blue): > display({g1,g2,g3,g4},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekerasan (GPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekerasan");
113 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
114
Lampiran I Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3
I.1
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KETANGUHAN KERAMIK PADUAN (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) > # Menghitung KETANGGUHAN (Fracture Toughness) > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (^0C,real) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Tekanan yang di Berikan (P) (N) = ") : > C[i]:=readstat("Panjang Crack (C) (m) = ") : > Hv[i]:=readstat("Kekerasan (Hv) (Gpa) = ") : > NFE[i]:=(((0.016*P[i])/(C[i]^(3/2)))*((250/Hv[i])^0.5))/1e6 : > lprint("Ketangguhan (Kic) ke",i,"(MPa m^1/2)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: 114 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
115
> JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KETANGGUHAN KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (30%Zirkonia : 70%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KETANGGUHAN (MPa m^1/2) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan"); > lprint(" (30% Zirkonia dengan 70% Alumina) ");
115 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
116
> lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1150.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Ketangguhan (MPa m^1/2)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
I.2
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KETANGUHAN KERAMIK PADUAN (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) > # Menghitung KETANGGUHAN (Fracture Toughness) > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (^0C,real) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Tekanan yang di Berikan (P) (N) = ") : > C[i]:=readstat("Panjang Crack (C) (m) = ") : > Hv[i]:=readstat("Kekerasan (Hv) (Gpa) = ") : NFE[i]:=(((0.016*P[i])/(C[i]^(3/2)))*((250/Hv[i])^0.5))/1e6 : > lprint("Ketangguhan (Kic) ke",i,"(MPa m^1/2)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: 116 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
117
> JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KETANGGUHAN KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (40%Zirkonia : 60%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KETANGGUHAN (MPa m^1/2) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( );
117 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
118
> lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan"); > lprint(" (40% Zirkonia dengan 60% Alumina) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1150.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Ketangguhan (MPa m^1/2)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
I.3
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KETANGUHAN KERAMIK PADUAN (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) > # Menghitung KETANGGUHAN (Fracture Toughness) > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (^0C,real) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Tekanan yang di Berikan (P) (N) = ") : > C[i]:=readstat("Panjang Crack (C) (m) = ") : > Hv[i]:=readstat("Kekerasan (Hv) (Gpa) = ") : > NFE[i]:=(((0.016*P[i])/(C[i]^(3/2)))*((250/Hv[i])^0.5))/1e6 :
118 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
119
> lprint("Ketangguhan (Kic) ke",i,"(MPa m^1/2)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KETANGGUHAN KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (50%Zirkonia : 50%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KETANGGUHAN (MPa m^1/2) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do
119 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
120
> printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan"); > lprint(" (50% Zirkonia dengan 50% Alumina) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1150.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Ketangguhan (MPa m^1/2)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
I.4
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan 60% ZrO2 : 40% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KETANGUHAN KERAMIK PADUAN (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) > # Menghitung KETANGGUHAN (Fracture Toughness) > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (^0C,real) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Tekanan yang di Berikan (P) (N) = ") :
120 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
121
> C[i]:=readstat("Panjang Crack (C) (m) = ") : > Hv[i]:=readstat("Kekerasan (Hv) (Gpa) = ") : > NFE[i]:=(((0.016*P[i])/(C[i]^(3/2)))*((250/Hv[i])^0.5))/1e6 : > lprint("Ketangguhan (Kic) ke",i,"(MPa m^1/2)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KETANGGUHAN KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (60%Zirkonia : 40%Alumina) "); > lprint("=================================================== ");
121 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
122
> lprint(" TEMPERATUR KETANGGUHAN (MPa m^1/2) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan"); > lprint(" (60% Zirkonia dengan 40% Alumina) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1150.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Ketangguhan (MPa m^1/2)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
I.5
Program Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan Perpatahan Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3
> restart:with(plots): > #PROGRAM ANALISIS SIMULASI KORELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KETANGGUHAN PERPATAHAN KERAMIK PADUAN ZIRKONIA DENGAN ALUMINA > lprint(Masukkan_data_koefisien_korelasi_a_dan_b_Keramik_Pad uan): > lprint("(30% Zirkonia : 70% Alumina)"): > a1:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") :
122 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
123
> b1:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D1:=a1*T^b1: > lprint("(40% Zirkonia : 60% Alumina)"): > a2:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b2:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D2:=a2*T^b2: > lprint("(50% Zirkonia : 50% Alumina)"): > a3:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b3:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D3:=a3*T^b3: > lprint("(60% Zirkonia : 40% Alumina)"): > a4:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b4:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D4:=a4*T^b4: > g1:=plot(D1,T=1000..1700,color=red): > g2:=plot(D2,T=1000..1700,color=black): > g3:=plot(D3,T=1000..1700,color=green): > g4:=plot(D4,T=1000..1700,color=blue): > display({g1,g2,g3,g4},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Ketangguhan (GPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Ketangguhan");
123 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
124
Lampiran J Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3
J.1
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan 30% ZrO2 : 70% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) > # Menghitung KEKUATAN PATAH > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T) (^0C,real) = ") : > L[i]:=readstat("Jarak Dua Penumpu (L) (m) = ") : > b[i]:=readstat("Dimensi Sampel (b) (m) = ") : > h[i]:=readstat("Dimensi Sampel (h) (m) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Penekanan (P) (N) = ") : > NFE[i]:=((3*P[i]*L[i])/(2*b[i]*(h[i]^2)))/1e6; > lprint("Kekuatan Patah ke",i,"(MPa)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do:
124 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
125
> JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (30%Zirkonia : 70%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KEKUATAN PATAH (MPa) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan"); > lprint(" (30% ZIRKONIA DENGAN 70% ALUMINA) ");
125 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
126
> lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekuatan Patah (MPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah "); > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
J.2
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan 40% ZrO2 : 60% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) > # Menghitung KEKEUATAN PATAH > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T) (^0C,real) = ") : > L[i]:=readstat("Jarak Dua Penumpu (L) (m) = ") : > b[i]:=readstat("Dimensi Sampel (b) (m) = ") : > h[i]:=readstat("Dimensi Sampel (h) (m) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Penekanan (P) (N) = ") : > NFE[i]:=((3*P[i]*L[i])/(2*b[i]*(h[i]^2)))/1e6; > lprint("Kekuatan Patah ke",i,"(MPa)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: 126 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
127
> XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (40%Zirkonia : 60%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KEKUATAN PATAH (MPa) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== ");
127 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
128
> lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan"); > lprint(" (40% ZIRKONIA DENGAN 60% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekuatan Patah (MPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah "); > > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
J.3
Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan 50% ZrO2 : 50% Al2O3
> restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) > # Menghitung KEKUATAN PATAH > > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T) (^0C,real) = ") : > L[i]:=readstat("Jarak Dua Penumpu (L) (m) = ") : > b[i]:=readstat("Dimensi Sampel (b) (m) = ") : > h[i]:=readstat("Dimensi Sampel (h) (m) = ") :
128 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
129
> P[i]:=readstat("Gaya Penekanan (P) (N) = ") : > NFE[i]:=((3*P[i]*L[i])/(2*b[i]*(h[i]^2)))/1e6; > lprint("Kekuatan Patah ke",i,"(MPa)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (50%Zirkonia : 50%Alumina) "); > lprint("=================================================== "); > lprint(" TEMPERATUR KEKUATAN PATAH (MPa) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI ");
129 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
130
> lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan"); > lprint(" (50% ZIRKONIA DENGAN 50% ALUMINA) "); > lprint( ); > g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekuatan Patah (MPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah "); > > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH : J.4 Program Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan 60% ZrO2 : 40% Al2O3 > restart:with(plots): > # PROGRAM KOLRELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) > # Menghitung KEKUATAN PATAH > N:=readstat("Masukkan Jumlah Data = "): > JMLY :=0.0: > JMLX :=0.0: > JMLXK:=0.0: > JMLXY:=0.0: > for i from 1 to N do > lprint(Masukkan_Data_Temperatur_Sintering_dan_Sampel_ke,i): > T[i]:=readstat("Temperatur Sintering (T) (^0C,real) = ") :
130 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
131
> L[i]:=readstat("Jarak Dua Penumpu (L) (m) = ") : > b[i]:=readstat("Dimensi Sampel (b) (m) = ") : > h[i]:=readstat("Dimensi Sampel (h) (m) = ") : > P[i]:=readstat("Gaya Penekanan (P) (N) = ") : > NFE[i]:=((3*P[i]*L[i])/(2*b[i]*(h[i]^2)))/1e6; > lprint("Kekuatan Patah ke",i,"(MPa)",adalah,NFE[i] ): > lprint( ); > Y[i]:=simplify(log10(NFE[i])): > X[i]:=simplify(log10(T[i])): > XK[i]:=X[i]^2: > XY[i]:=X[i]*Y[i]: > JMLY :=JMLY+Y[i]; > JMLX :=JMLX+X[i]; > JMLXK:=JMLXK+XK[i]; > JMLXY:=JMLXY+XY[i]; > end do: > JAY:=JMLY: JAX:=JMLX: > JAXK:=JMLXK: JAXY:=JMLXY: > lga:=(JAY*JAXK-JAX*JAXY)/(N*JAXK-JAX^2): > a:=10^lga: > lprint("Nilai koefisien korelasi (a) =",a); > b:=(N*JAXY-JAX*JAY)/(N*JAXK-JAX^2): > lprint("Nilai koefisien korelasi (b) =",b); > NFS:=a*(T^b): > for i from 1 to N do > NFSM[i]:=a*((T[i])^b): > od: > lprint("Bentuk Model Metematiknya adalah NFS=a*T^b, NFS =",NFS); > lprint( ); > lprint( ); > lprint(" TABEL KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN "); > lprint(" (60%Zirkonia : 40%Alumina) "); > lprint("=================================================== ");
131 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
132
> lprint(" TEMPERATUR KEKUATAN PATAH (GPa) "); > lprint(" SINTERING (^0C) HASIL EKSPERIMEN HASIL SIMULASI "); > lprint("=================================================== "); > for i from 1 to N do > printf(" %g %g %g\n",T[i],NFE[i],NFSM[i]); > end do; > lprint("=================================================== "); > lprint( ); > lprint( ); > lprint("Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan"); > lprint(" (60% ZIRKONIA DENGAN 40% ALUMINA) "); > lprint( ); g1:=plot([[T[1],NFE[1]],[T[2],NFE[2]],[T[3],NFE[3]],[T[4],N FE[4]],[T[5],NFE[5]]],color=blue): > g2:=plot(NFS,T=1000.00..1700.00,color=red): > display({g1,g2},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekuatan Patah (MPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah "); > > # HASIL PROGRAM DI ATAS ADALAH :
J.5
Program Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah Keramik Paduan ZrO2 : Al2O3
> restart:with(plots): > #PROGRAM ANALISIS SIMULASI KORELASI TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KEKUATAN PATAH KERAMIK PADUAN ZIRKONIA DENGAN ALUMINA > lprint(Masukkan_data_koefisien_korelasi_a_dan_b_Keramik_Pad uan): > lprint("(30% Zirkonia : 70% Alumina)"): > a1:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") :
132 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
133
> b1:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D1:=a1*T^b1: > lprint("(40% Zirkonia : 60% Alumina)"): > a2:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b2:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D2:=a2*T^b2: > lprint("(50% Zirkonia : 50% Alumina)"): > a3:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b3:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D3:=a3*T^b3: > lprint("(60% Zirkonia : 40% Alumina)"): > a4:=readstat("Koefisien Korelasi (a) = ") : > b4:=readstat("Koefisien Korelasi (b) = ") : > D4:=a4*T^b4: > g1:=plot(D1,T=1000..1700,color=red): > g2:=plot(D2,T=1000..1700,color=black): > g3:=plot(D3,T=1000..1700,color=green): > g4:=plot(D4,T=1000..1700,color=blue): > display({g1,g2,g3,g4},labels=["Temperatur Sintering (^0C)","Kekuatan Patah (GPa)"],title="Grafik Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Kekuatan Patah");
133 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
134
Lampiran K. Referensi Berbagai Data Bahan Keramik
(Jacobs, James A & Kilduff Thomas F. 1997)
(Kenneth G. Buinski, 1996).
134 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
135
Selected Mechanical and Physiscal Properties Data For Engineering Material
(Thornton Peter A. & Colangela Vito J, 1985)
(Jacobs, James A & Kilduff Thomas F. 1997)
135 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
136
(Kenneth G. Buinski, 1996).
(Jacobs, James A & Kilduff Thomas F. 1997)
136 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
137
(Kenneth G. Buinski, 1996). Contoh bentuk fase keramik paduan
137 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008
138
(Callister, Jr, William D. 2003)
138 Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia (ZrO2) Ber Aditif CaO Dengan Alumina (Al2O3) Menggunakan Maple 7, 2008. USU e-Repository © 2008