perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN PADA KOPERASI SARANA ANEKA JASA KLATEN TAHUN 2009-2010
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi
Oleh :
MUHAMMAD WACHID ULINNUHA F3608050
DIPLOMA III KEUANGAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
Analisis Rentabilitas Untuk Mengetahui Kemandirian Dan Pertumbuhan Pada Koperasi Sarana Aneka Jasa Tahun 2009-2010 Muhammad Wachid Ulinnuha F3608050 Pembangunan ekonomi bertujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Di dalam UUD 1945 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produk dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang-seorang. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “perekonomian disusun berdasar atas asas kekeluargaan”. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bahwa : “Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi”. Ada berbagai macam koperasi salah satunya yaitu koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam dimana usahanya didasarkan pada kepercayaan dan banyak menanggung resiko. Sehingga perlu untuk mengetahui kinerja keuangan dengan cara menganalisis, salah satunya yaitu analisis rasio rentabilitas. Metode pengumpulan data pada Tugas Akhir ini menggunakan metode interview, metode dokumentasi, dan metode observasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ada pada Koperasi Sarana Aneka Jasa Cabang kartasura. Objek kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan kemandirian dan pertumbuhan koperasi berdasarkan rasio rentabilitas. Hasil penelitian ini menjelaskan rasio-rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan koperasi Sarana Aneka Jasa. Rasio-rasio tersebut meliputi rasio rentabilitas aset, rasio rentabiltas modal sendiri, dan rasio kemandirian operasional pelayanan. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa kemandirian dan pertumbuhan koperasi Sarana Aneka Jasa pada rasio rentabilitas aset dan rasio rentabilitas kemandirian operasional kurang mandiri sedangkan pada rasio rentabilitas modal sendiri cukup mandiri. Kata Kunci: Rentabilitas, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah:286.) “Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.” (Aristoteles) “Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.” (Thomas A. Edison) Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri. (Ibu Kartini) Penyesalan terhadap kesalahan di masa lalu itu perlu, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi. (Penulis)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada : 1. Bapak dan Ibu Suwardi tercinta, terima kasih atas kasih sayang, semoga ini awal yang indah dan harapan yang berkenan dalam setiap do’amu. 2. Adikku (Yusuf) dan Ponakanku tersayang (Ulfa, Ana dan Yudan), terima kasih atas dukungan, doa dan semangatnya. 3. Seseorang yang setia menemaniku (Aulia Khairunnisa), terimakasih atas doa, semangat, kasih sayang dan bantuanya. 4. Teman-teman Kontrakan dan Keuangan dan Perbankan. 5. Almamaterku
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, serta dengan usaha yang sungguhsungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul : “ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGETAHUI KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SARANA ANEKA JASA KLATEN TAHUN 2009-2010”. Sungguh suatu kebahagaian dan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis atas terselesaikannya tugas akhir ini, karena hal ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Progam Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dengan penuh hormat, tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung atas terselesaikannya tugas akhir ini, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasi kepada : 1. DR. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Kresno Sarosa pribadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Drs. Mugi Rahardjo, Dipl., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan-arahan dengan baik. 4. Johadi, SE. selaku Dosen Pembimbing magang dan Tugas Akhir, terima kasih atas bimbingan, kesabaran, dan memberikan arahan-arahan dengan baik. 5. Nur Wachid Supriyadi, SE. selaku General Manager koperasi Sarana Aneka Jasa yang telah memberi arahan-arahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 6. Luluk Hendrawati, S.P. selaku pimpinan kepala cabang koperasi Sarana Aneka Jasa cabang kartsura 7. Para Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah membekali penulis berbagai ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis. 8. Seluruh Staf koperasi Sarana Aneka Jasa Kantor Cabang Surakarta, yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. 9. Bapak, Ibu, Adik dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan baik secara materiil, moril dan spritual. 10. Aulia Khairunnisa yang selalu menndengarkan keluhanku, memberiku dukungan, motivasi, dan semangat. “Terimakasih dukungannya ya yulll.....”. 11. Kunto dan Yandi yang selalu menemaniku disaat susah dan senang, kalian adalah teman terbaik yang pernah aku kenal.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12. Teman-teman “kontrakan”, fikri, ujo, mas danang, toni, agung, bayu, bondet dan wastu dan juga mbak warih. Terimakasih atas dukungannya, kalian adalah keluarga keduaku. 13. Sahabat dan teman-teman prodi Keuangan dan Perbankan. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan baik dari penulisan maupun penyajian, maka dari itu penulis mohon maaf apabila ada salah kata dalam penulisan Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca. Dan semoga Tugas Akhir ini menjadi awal kesuksesan penulis dalam langkah selanjutnya. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Surakarta,
2011
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...............................................................................................
i
ABSTRAKSI ..........................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................
iv
MOTTO ..................................................................................................................
v
PERSEMBAHAN..................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii DAFTAR TABEL................................................................................................. BAB I
BAB II
xiv
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................
1
B. Rumusan Masalah............................................................................
5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................
5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................
6
E. Metode Penelitian............................................................................
6
F. Kerangka Pemikiran........................................................................
8
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi ........................................................................ 11 commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi ............................................. 12 C. Ciri, Bentuk, Jenis dan Sifat Kegiatan Koperasi............................. 13 D. Permodalan Koperasi ...................................................................... 16 E. Laporan keuangan ..........................................................................
17
F. Analisis Laporan Keuangan ...........................................................
19
G. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan..........................
20
H. Pengertian Analisis Rasio .............................................................
23
I. Tujuan Analisis dalam Laporan Keuangan...................................
23
J. Macam-macam Analisis Rasio......................................................
25
K. Rasio
Keuangan
Untuk
Mengetahui
Kemandirian
dan
Pertumbuhan Koperasi.................................................................. BAB III
26
PEMBAHASAN A. Gambaran Umum KSP Sarana Aneka Jasa................................... B. Rasio
Keuanagan
Untuk
Mengetahui
Kemandirian
34
dan
Pertumbuhan Koperasi..................................................................
BAB IV
54
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................. commit to user
69
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Saran..............................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
72
LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. ......................................................................................................... Ga mbar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Sarana Aneka Jasa................. 42
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Daftar Tabel 1. ......................................................................................................... Ta bel 2.1 Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Asset ....... 28 2. ......................................................................................................... Ta bel 2.2 Pembagian komponen SHU ..................................................... 30 3. ......................................................................................................... Ta bel 2.3 Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ... 31 4. ......................................................................................................... T abel 2.4 Standar Perhitungan Skor untuk Rasio kemandirian operasional koperasi.............................................................................. 32 5. ......................................................................................................... Ta bel 3.1 Tabel Penerimaan Arisan Sistem Gugur ................................... 38 6. ......................................................................................................... Ta bel 3.2 Jumlah Karyawan Pelaksana Koperasi SAJ.............................. 43 7. ......................................................................................................... Ta bel 3.6 Rasio Rentabilitas Aset Koperasi SAJ ...................................... 56 8. ......................................................................................................... Ta bel 3.7 Rasio Rentabilitas Modal Sendiri.............................................. 64 9. ......................................................................................................... Ta bel 3.8 Rasio kemandirian operasional pelayanan ................................ 67
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi bertujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Di dalam UUD 1945 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produk dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang-seorang. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “perekonomian disusun berdasar atas asas kekeluargaan”. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bahwa : “Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi”. Di dalam pasal pasal 33 UUD 1945 tersebut diatur pula di samping koperasi, juga Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Swasta. Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi merupakan
salah satu pelaku bisnis dalam
sistem perekonomian yang bergerak dalam bidang keuangan, di samping lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan bukan bank. Dalam bab II pasal 3 UU RI No. 25/1992 dikatakan bahwa: “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Mengingat arti koperasi sebagaimana tersebut diatas, maka koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Untuk itu jenis koperasi ditetapkan menurut dua kategori yaitu: 1.
Menurut Status Keanggotaannya a. Koperasi produsen yaitu koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha sendiri. b. Koperasi konsumen yaitu koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan oleh para pemasok pasar.
2. Menurut fungsi koperasi a. Koperasi Konsumsi yaitu koperasi yang menjalankan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota secara khususnya dan masyarakat pada umumnya. b. Koperasi penjualan yaitu koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai ditangan konsumen dipasar.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Koperasi produksi yaitu koperasi yang menyelenggarakan perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai pegawai/karyawan. d. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang
dibutuhkan
oleh
anggotanya,
misalnya
jasa
simpan
pinjam,auditing,asuransi dan sebagainya. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis akan membahas tentang koperasi jasa yang bergerak dalam jasa simpan pinjam, atau juga sering disebut dengan nama koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam (KSP) yang merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat dalam lingkup terbatas yaitu hanya simpan pinjam, sehingga kegiatan usahanya memiliki karakter khas, dimana usahanya didasarkan pada kepercayaan dan banyak menanggung risiko ( PP RI No. 9 Tahun 1995 pasal 1 Ayat (1) ). Karena dalam usaha koperasi simpan pinjam
(KSP) didasarkan pada kepercayaan dan banyak mengandung
resiko maka koperasi simpan pinjam perlu meningkatkan kinerjanya baik dari segi manajemennnya maupun dari segi keuangannya. Kinerja keuangan koperasi dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangannya terutama laporan neraca dan laporan laba-rugi dengan
menggunakan
teknik
analisis
rasio.
Rasio
keuangan
memperlihatkan efisiensi dan efektivitas usaha dalam suatu periode tertentu yang dalam hal ini dicerminkan melalui perbandingan komponenkomponen pos neraca keuangannya. Rasio yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas/profitabilitas dan rasio commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
aktivitas. Hal ini lebih dipertegas dalam pasal 14 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 menyatakan bahwa, “Dalam menjalankan usahanya, pengelola KSP wajib memperhatikan aspek permodalan, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga kesehatan usaha dan menjaga kepentingan semua pihak yang terkait”. Untuk kemandirian dan pertumbuhan koperasi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008
Tentang
Pedoman
Penilaian
Kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi menggunakan rasio-rasio, antara lain : (1) menggunakan rasio rentabilitas aset, (2) rasio rentabilitas modal sendiri, dan (3) kemandirian operasional pelayanan Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa merupakan salah satu koperasi yang berada di Klaten. KSP Sarana Aneka Jasa berdiri tanggal 9 Januari 1997, perkembangan yang pesat mendorong berdirinya banyak kantor cabang dan kantor cabang pembantu. KSP Sarana Aneka Jasa didirikan atas kerjasama sebuah perusahaan perseroan yaitu PT.Aneka Adhilogam Karya dengan pengusaha-pengusaha perusahaan cor logam di wilayah Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten dengan tujuan tak lain adalah mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat calon anggota pada umumnya. Karena penulis ingin mengetahui tentang tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi maka penulis mengambil judul, “ ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGETAHUI KEMANDIRIAN DAN commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERTUMBUHAN KOPERASI SIMPAN PINJAM SARANA ANEKA JASA KLATEN TAHUN 2009 - 2010 ”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar balakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Berapakah nilai rasio-rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten pada tahun 2009 - 2010? 2. Bagaimana perkembangan tingkat kemandirian dan pertumbuhan pada koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa sejak tahun 2009 - 2010?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui nilai rasio-rasio yang digunakan untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten pada tahun 2009-2010. 2. Untuk mengetahui perkembangan kemandirian dan pertumbuhan pada koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa sejak tahun 2009-2010.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi Penulis Mengetahui pentingnya perkembangan kemandirian dan pertumbuhan koperasi pada koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa. 2. Bagi Instansi / Lembaga Ataupun Perusahaan Memberikan sumbangan pemikiran tentang kemandirian dan pertumbuhan koperasi, yang digunakan untuk pengambilan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi Pembaca Memberikan informasi dan gambaran mengenai tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi. 4. Bagi Para Peneliti Lain Memberikan sumbangan pemikiran kepada para peneliti lain yang akan melakukan penelitian dibidang yang sama.
E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian merupakan proses penemuan kebenaran yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang sistematis dan berencana dengan dilandasi metode ilmiah ( Sumardjono, 1997). Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengunakan desain kasus yang apabila dilakukan menimbulkan pertanyaan “bagaimana” commitpeneliti to user dengan keharusan membuat menjadi permasalahan utama
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
deskripsi/analisis/sintesis yang terbatas pada kasus tertentu untuk menjawab permasalahan tersebut. 2. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa cabang kartosuro Jl. Slamet Riyadi 179C, Ngadirejo, Kartasura ,Sukoharjo. 3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer merupakan suatu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data. Data primer diperoleh dari penelitian yang dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa Jl. Slamet Riyadi 179C, Ngadirejo, Kartasura ,Sukoharjo yang meliputi gambaran umum perusahaan dan laporan mengenai kredit yang dimilki perusahaan tersebut. b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan pihak lain. Dalam hal ini berupa arsip-arsip dan buku pedoman tentang perkoperasian dan analisa laporan keuangan. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Observasi Metode observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung sistem kerja dan mengamati komunikasi antara pegawai Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa. commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Metode Wawancara Metode wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada para pegawai di Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa, sesuai dengan tugas masing-masing. c. Metode Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan koperasi dan manajemen keuangan dalam koperasi simpan pinjam guna melengkapi data yang telah dikumpulkan. 5. Teknik penganalisaan data Teknik penganalisaan ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu proses mengolah, menyusun, dan menganalisa data-data yang diperoleh, data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu hasil observasi (pengamatan) atas sesuatu hal yang bisa dinyatakan dengan angka (Singgih, 2003 ).
F. Kerangka Pemikiran Koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa adalah salah satu lembaga usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan non bank. Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa bertujuan mencari laba untuk melanjutkan usahanya, watak sosial ditujukan bahwa koperasi mencari laba bukan untuk perseorangan tetapi untuk kemakmuran seluruh anggota. Untuk mewujudkan tujuan tersebut koperasi menjalankan aktivitas usahanya, memperhatikan to user bagaimana upaya yang dapat commit dilakukan agar posisinya tetap menguntungkan
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehingga kelangsungan usahanya dapat terjaga. Agar keberlangsungan usaha koperasi tetap terjaga koperasi harus dikelola dengan baik. Salah satu aspek pengelolaannya adalah dengan melakukan pencatatan dalam suatu sistem pembukuan yang disebut akuntansi. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang menunjukkan hasil-hasil usaha koperasi dan keadaan keuangan koperasi. Laporan keuangan didalamnya terdapat informasi yang sangat berharga dalam menilai suatu perusahaan atau koperasi. Untuk mengetahui informasi dari laporan keuangan tersebut maka dilakukan analisis. Salah satu cara menganalisis laporan keunagan yaitu dengan cara analisis rasio. Analisis rasio keuangan juga memperlihatkan efisiensi dan efektivitas usaha dalam suatu periode tertentu yang dalam hal ini dicerminkan melalui perbandingan komponen-komponen pos neraca keuangannya. Untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi mengunakan rasio-rasio antara lain : 1. rasio rentabilitas aset, 2. rasio rentabilitas modal sendiri 3. kemandirian operasional pelayanan
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skema Kerangka Berpikir Sumber Dana
Modal Luar
Modal Sendiri
Neraca
Rentabilitas Asset
Rentabilitas modal sendiri Laporan Rugi LAba
Tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi
Kemandirian operasional pelayanan
Gambar 1.1 Skema kerangka Berpikir
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi Sesuai dengan pengertian awal kata koperasi yaitu kata ko/co dan operasi/operation yang mepunyai arti bersama-sama bekerja, atau dapat diartikan lebih luas lagi yaitu bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama . Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orangorang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmani para anggotanya (Arifinal Chaniago: 1984). Menurut undang-undang nomor 12 tahun 1967 pasal 3 tentang pokok-pokok perkoperasian, Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan pengertian Koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan. Moh. Hatta (bapak koperasi Indonesia) mendefinisikan koperasi merupakan usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
oleh keinginan memberikan jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat seorang. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memiliki tujuan bersama yang mementingkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya yang besrdasar atas asas kekeluargaan.
B. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi Di dalam UU RI No.25 tahun 1992 pasal 2 dikatakan bahwa “koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan asas kekeluargaan”. Koperasi sebagai suatu usaha bersama, harus mencerminkan ketentuanketentuan seperti lazimnya dalam suatu kehidupan keluarga. Usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan ini mencerminkan ketentuan-ketentuan
sebagaimana dalam kehidupan keluarga. Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ini bisanya disebut dengan istilah gotong-royong, yang mencerminkan semangat bersama. Sedangkan tujuan koperasi terdapat dalam Bab II pasal 3 UU RI No.25 tahun 1998 tentang perkoperasian yang dikatakan bahwa “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Maksud dari tujuan koperasi yaitu tujuan utama koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota ,dan apabila koperasi memiliki kemampuan yang lebih, maka usaha koperasi tersebut diperluas dan ikut membantu dalam mensejahterakan masyarakat umum.
C. Ciri, Bentuk, Jenis dan Sifat Kegiatan Koperasi 1. Ciri koperasi a. Perkumpulan orang. b. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa, jasa modal dibatasi. c. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. d. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota. e. Tidak
mementingkan
pemasukan
modal/pekerjaan
usaha
tetapi
keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan. f. Dalam rapat anggota, tiap anggota masing-masing satu suara tanpa memperhatikan jumlah modal masing-masing. g. Setiap anggota bebas untuk keluar/masuk (anggota berganti) sehingga dalam koperasi tidak terdapat modal permanen. h. Seperti halnya perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka koperasi mempunyai bentuk badan hukum. i. Koperasi menjalankan suatu usaha. j. Penanggung jawab koperasi adalah pengurus. commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
k. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari laba sebesar-besarnya. Akan tetapi, merupakan usaha bersama atas dasar kekeluargaan sehingga setiap anggotanya berkewajiban untuk bekerja sama agar dapat mencapai tujuan yaitu kesejahteraan para anggota. l. Kerugian dipikul bersama antara anggota. 2. Bentuk Koperasi Dalam pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan koperai sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang sekurang-kurangnya terdiri dari 20 orang, sedangkan koperasi sekunder adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari koperasi primer yang sekurang-kurangya terdiri dari 3 koperasi primer. 3. Jenis Koperasi Dalam pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Untuk itu jenis koperasi ditetapkan menurut dua kategori yaitu: a. Menurut Status Keanggotaannya 1) Koperasi produsen yaitu koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha sendiri. 2) Koperasi konsumen yaitu koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan oleh para pemasok pasar. commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Menurut fungsi koperasi 1) Koperasi Konsumsi yaitu koperasi yang menjalankan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota secara khususnya dan masyarakat pada umumnya. 2) Koperasi penjualan yaitu koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai ditangan konsumen dipasar. 3) Koperasi
produksi
yaitu
koperasi
yang
menyelenggarakan
perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai pegawai/karyawan. 4) Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya, misalnya jasa simpan pinjam,auditing,asuransi dan sebagainya. 4. Berdasarkan sifat kegiatan usahanya, Parjimin dan Djabaruddin (1986) membagi koperasi menjadi dua macam yaitu: a. Koperasi Tunggal Usaha (Single Purpose), koperasi yang mengusahakan hanya satu macam kesempatan untuk memperluas usaha. Misalnya koperasi kredit. b. Koperasi Serba Usaha (Multi Purpose), koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya. Biasanya koperasi demikian tidak dibentuk sekaligus untuk melakukan bermacam-macam usaha, melainkan melalui perkembangan koperasi dan semakin berkembangnya kebuthan anggota. commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Namun tingkat kerumitan mengelola bermacam-macam jenis usaha lebih tinggi dibandingkan dengan hanya mengelola satu macam usaha saja. Tingkat resiko koperasi semakin tinggi dalam lingkungan koperasi itu sendiri.
D. Permodalan Koperasi Sebagaimana diuraikan pada dalam bab VII pasal 41 UU RI No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, bahwa sumber modal koperasi terdiri dari beberapa jenis yaitu berupa simpanan-simpanan baik pokok,wajib maupun sukarela dan cadangan merupakan kekayaan koperasi. Selain sumber seperti yang diuraikan di atas atau disebut juga modal intern. Koperasi dapat pula menambah modal dari pihak luar atau ekstern yang berasal dari pinjaman dan atau simpanan-simpanan/deposito dari luar keanggotaan koperasi termasuk pula dalam sumber ekstern ini misalnya berbagai fasilitas dari pemerintah. Simpanan pokok sebagai modal pertama koperasi adalah simpanan yang besarnya sama diwajibkan kepada para calon anggota koperasi saat hendak masuk menjadi anggota koperasi (Pandji Anoraga: 1996). Simpanan pokok ini tidak dapat diambil lagi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota aktif dalam koperasi. Simpanan wajib adalah simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk menyetornya dalam waktu dan kesempatan tertentu (Pandji Anoraga: 1996). Simpanan ini dapat ditarik kembali sesuai anggaran dasar, anggaran commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
rumah tangga dan sesuai keputusan rapat anggota dengan mengutamakan kepentingan koperasi. Simpanan sukarela pada dasarnya dapat diterima dari non anggota. Simpanan tersebut berupa simpanan dalam nilai uang yang diserahkan kepada koperasi baik oleh anggota maupun bukan anggota.
E. Laporan Keuangan Berbicara mengenai laporan keuangan tidak dapat dipisahkan dengan dari proses akuntansi yaitu “seni daripada pencatatan, penggolongan, dan peringkasan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya. Laporan keuangan pada dasarnya adalah Hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir: 1986). Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan (Baridwan: 1992). Sedangkan Sundjaja dan Barlian (2001) mendefinisikan laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan). Menurut Harnanto (1998), laporan keuangan adalah keadaan keuntungan dan hasil usaha perusahaan serta memberikan rangkuman historis commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari sumber ekonomi, kewajiban perusahaan dan kegiatan yang mengakibatkan perubahan terhadap sumber ekonomi yang dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan mata uang. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Sedangkan tujuan diadakannya laporan keuangan menurut Ikatan Akuntasi Indonesia (1984) yaitu: 1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. 3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan menghasilkan laba. 4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. 5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari sejumlah pengertian di atas laporan keuangan bermaksud memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah wakil perusahaan dalam menjelaskan kondisi keuangannya.
F. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan adalah perhitungan secara sistematis terhadap data keuangan yang terkumpul yang digunakan untuk menilai posisi keuangan yang telah dicapai di waktu-waktu lalu dan waktu yang sedang berjalan digunakan untuk mendukung keputusan yang akan diambil (Munawir: 1992). Sedangkan
Djarwanto (1993) Analisis laporan keuangan dilakukan
untuk mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Analisis ini digunakan untuk menelaah tentang hubungan dan kecenderungan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan
kemajuan
keuangan
perusahaan/koperasi
memuaskan
atau
tidak
memuaskan. Data keuangan yang dianalisis adalah laporan keuangan koperasi yang berupa neraca dan laporan laba atau rugi. Data keuangan disusun dan disederhanakan
kemudian
dianalisis
dan
ditafsirkan
sehingga
dapat
memberikan informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang perhatian pada peusahaan/koperasi yang bersangkutan, diantaranya kreditur, dan pemerintah. Analisis laporan keuangan mencakup penelaahan hubungan dan tendensi atau kecendurangan/trend untuk menentukan posisi keuangan commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan dan hasil
digilib.uns.ac.id
operasi
serta perkembangan perusahaan
yang
bersangkutan.
G. Metode Dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecendurangan (trend) untuk menentukan posisi keuangan perusahaan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisis dipergunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut, yaitu apabila dibandingkan laporan keuangan dari beberapa periode pada perusahaan yang sama, atau dibandingkan dengan alat pembanding lainnya, misalnya laporan keuangan yang dianggarkan atau laporan keuangan perusahaan lainnya. E. Suharto dkk (2001) tujuan dari metode dan teknik analisis adalah untuk menyederhanakan data, sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama, penganalisis laporan keuangan harus mengidentifikasikan atau mengumpulkan data yang diperlukan, kemudian melakukan pengukuran/perhitungan, dan selanjutnya melakukan analisis dan interprestasi sehingga data tersebut lebih berarti sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Sedangkan Munawir (1986) tujuan dari metode dan teknik analisis adalah untuk menyederhanakan data, sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama, penganalisisa laporan keuangan harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengukur dan kemudian menganalisa dan menginterprestasikan sehingga data ini menjadi lebih dimengerti. Adapun metode dan teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan menurut menurut Munawir (1986) adalah : 1. Analisis perbandingan laporan keuangan, yaitu metode dan teknik analisis dengan cara analisis membandingan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan : a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah. b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah. c. Kenaikan atau penurunan dalam angka persen. d. Perbandingan yang dinyatakan dalam suatu rasio atau nisbah. e. Persentase dari total. Analisa dari metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian yang lebih lanjut. 2. Trend atau kecenderungan mengenai posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui kecenderungan daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan kecenderungan tetap, naik atau bahkan turun. 3. Laporan keuangan dengan persentase setiap komponen (common size statemenet) yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui Persentase masing-masing aktiva terhadap total aktiva, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi beban-beban dibandingkan dengan jumlah penjualannya
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Analisis sumber dan perubahan modal kerja, yaitu suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja dalam periode atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode akuntansi tertentu. 5. Analisis sumber dan perubahan arus kas (cash flow statement analysis), yaitu suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan uang kas dalam periode akuntansi tertentu. 6. Analisis Rasio, yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. 7. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis) yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor atas penjualan suatu perusahaan dari beberapa periode akuntansi atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut. 8. Analisis Break even, yaitu suatu metode analisis untuk mengarahui tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, semua itu merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
H. Pengertian Analisis Rasio Munawir (1986) mendefinisikan analisis rasio, yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut Jadi analisis rasio adalah suatu alat analisis yang menghubungkan atau membandingkan suatu jumlah tertentu serta menafsirkan hubungan antara keduanya. Misalnya dengan menghubungkan/membandingkan jumlah pos tertentu dengan jumlah pos lain dalam neraca, akan diperoleh perbandingan (rasio) yang dapat menggambaran baik buruknya posisi keuangan perusahaan tersebut.
I. Tujuan Analisis Rasio Dalam Laporan Keuangan Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang berasal keuangan yang sifatnya terbatas. Dengan menggunakan rasiorasio tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut, manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting dimasa yang akan datang. Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya mereka dapat memutuskan apakah akan membeli, menahan commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau menjual saham perusahaan tersebut. Apabila dari hasil analisis perusahaan memiliki kesehatan atau perkembangan keuangan kurang baik, maka investor akan lebih berhati-hati. Manfaat dari analisis rasio keuangan dapat diketahui adanya kelemahan-kelemahan dari tahun-tahun sebelumnya. Manfaat lain adalah dapat memberikan informasi apakah perusahaan dalam aspek keuangan tertentu berada diatas rata-rata, pada rata-rata atau dibawah rata-rata. Apabila diketahui bahwa perusahaan dibawah rata-rata maka pimpinan perusahaan akan mencari faktor-faktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan keuangan sehingga dapat meningkatkan rasio keuangan. Menurut E Suharto dkk (2001) tujuan analisis rasio laporan keuangan yaitu 1. Untuk menentukan tingkat likuiditasnya yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancarnya tepat pada jatuh temponya 2. Untuk menentukan tingkat solvabilitis perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar semua utangnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat perusahaan dibubarkan. 3. Untuk mengukur efektivitas usaha atau efektivitas penggunaan aktiva dalam kegiatan usaha yang dijalankan suatu perusahaan. 4. Untuk mengukur rentabilitas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan, yaitu perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dengan jumlah modal yang digunakan untuk memperoleh keuntungan.
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
J. Macam-macam Analisa Rasio Munawir (1986) pada dasarnya banyak sekali angka rasio itu karena rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Namun demikian angka-angka rasio pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sumber data keuangannya dan berdasarkan tujuan penganalisa. Berdasarkan sumber datanya angka rasio dibedakan menjadi: 1. Rasio-rasio neraca (Balance sheet ratio) yaitu rasio-rasio yang disusun semua datanya berasal dari neraca, seperti misalnya current ratio, acid test ratio, toral asset to debt ratio. 2. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income statement ratio) yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan laba rugi, seperti misalnya gross operating margin, net operating margin, dan sales margin. 3. Rasio-rasio antar laporan (Inter statement ratio) yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal dari laporan laba rugi, seperti misalnya tingkat perputaran persediaan (inventory turn over), dan tingkat perputaran piutang (account receivable turn over). Ada
beberapa
penulis
menggunkan
istilah-istilah
lain
dalam
penggolongan angka rasio berdasarkan sumber datanya, misalnya Heckert dan Wilson dalam bukunya “Controllership” memberikan penggolongan antara lain : 1. Financial ratio dalam arti angka rasio yang diambil dari neraca 2. Financial operating ratio dalam arti angka rasio yang diambil dari neraca dan laporan rugi laba. commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Operating ratio adalah angka rasio yang penyusunannya datanya bersumber diambil dari laporan rugi laba. 4. Micelleneoaus ratio adalah angka-angka rasio yang sumber datanya diambil dari berbagai sumber, misalnya datanya dari neraca, laporan rugi laba, laporan laba yang ditahan, atau laporan perubahan modal dan lain sebagainya. Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan antara lain: 1. Rasio-rasio likuiditas yaitu rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan. 2. Rasio-rasio solvabilitas yaitu rasio-rasio yang dipakai untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. 3. Rasio-rasio rentabilitas yaitu rasio-rasio yang dipakai untuk mengukur rentabilitas perusahaan (kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan). 4. Rasio-rasio aktivitas yaitu rasio-rasio yang dipakai untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber dana yang tersedia.
K. Rasio
Keuangan
Untuk
Mengetahui
Tingkat
Kemandirian
dan
Pertumbuhan Koperasi. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Simpan Pinjam Koperasi untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi menggunakan rasio-rasio antara lain : 1. Rasio Rentabilitas Aset Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan dengan total aset, Jadi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi dapat dirumuskan sebagai berikut: Rentabilitas asset =
Ket:
SHU
X 100%
= Menurut UU No.25 tahun 1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut: SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan
SHU sebelum = Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun pajak
buku dikurang dengan biaya penyusutan dan kewajiban lain kecuali pajak
Total Aset
= Seluruh kekayaan/harta yang di miliki oleh koperasi
.
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.1 Standar Perhitungan Skor Untuk Rasio Rentabilitas Asset Rasio rentabilitas aset Nilai
Bobot
Skor
Kriteria
(%) <5
25
3
0,75
Tidak mandiri
5 < x < 7,5
50
3
1,50
Kurang mandiri
7,5 < x < 10
75
3
2,25
Cukup mandiri
> 10
100
3
3,00
Mandiri
Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Rasio rentabilitas aset menurut riyanto ( 1994 ) bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan seluruh total kekayaan pada suatu perusahaan untuk memperoleh laba. Jadi dapat disimpulkan semakin besar rentabilitas aset maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh bank/koperasi dari keseluruhan aset yang digunakan. 2. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu SHU bagian anggota dibandingkan total modal sendiri. Jadi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil
dan
Menengah
Republik
Indonesia
Menengah
No.20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi dapat dirumuskan sebagai berikut : Rentabilitas modal sendiri =
X 100%
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
Ket:
digilib.uns.ac.id
SHU bagian = SHU bagian anggota adalah SHU sesudah pajak anggota
dikalikan pembagian SHU bagian anggota menurut AD/ART dari koperasi.
SHU sesudah = SHU sesudah pajak adalah SHU sebelum pajak pajak
dikurangi dengan tarif pajak sesuai dengan Tarif PPh Badan (Pasal 17 ayat 1 huruf b, dan Pasal 31e UU Nomor 36 Tahun 2008).
Pada Pasal 17 ayat 1 huruf (b) UU Nomor 36 Tahun 2008 disebutkan :
“b. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen)”. Kemudian pada Pasal 31 huruf e di sebutkan “Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)”. Pada Pasal 17 ayat 4 UU Nomor 36 Tahun 2008 disebutkan :
“Untuk keperluan penerapan tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1, jumlah penghasilan kena pajak dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh”.
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.2 Pembagian Komponen SHU Sesuai AD/ART Koperasi Sarana Aneka Jasa Komponen Pembagian Cadangan Modal
45 %
SHU bagian anggota untuk simpanan
15 %
SHU bagian anggota untuk Pinjaman
15 %
SHU Pengurus
10 %
Karyawan
7,5 %
Cadangan Pendidikan
2,5 %
Cadangan Sosial
2,5 %
Pembangunan Perkoperasian
2,5 %
Sumber : AD/ART Koperasi Sarana Jasa Modal
= Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Sendiri
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi Bab 1 Pasal 1 adalah jumlah dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat
ditambah
dengan
maksimal
50%
modal
penyertaan. commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.3 Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Rasio
rentabilitas Nilai
Bobot
Skor
Kriteria
modal sendiri (%) <5
25
3
0,75
Tidak mandiri
5 < x < 7,5
50
3
1,50
Kurang mandiri
7,5 < x < 10
75
3
2,25
Cukup mandiri
> 10
100
3
3,00
Mandiri
Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008
Rentabilitas modal sendiri atau sering dinamakan rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Jadi rentabilitas modal sendiri bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Riyanto. 1994). 3. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Rasio kemandirian operasional yaitu SHU kotor dibandingkan dengan biaya beban usaha ditambah dengan beban perkoperasian. Jadi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No.20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi dapat dirumuskan sebagai berikut : commit to user Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan = 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
X 100%
Ket:
SHU Kotor
= Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain kecuali pajak dalam tahun buku yang bersangkutan
Beban usaha
= Beban usaha adalah beban yang terjadinya dalam rangka penyelenggaraan usaha koperasi dan kegiatan penunjang lainnya.
Beban
= Menurut PSAK nomor 27 beban perkoperasian
perkoperasian
adalah beban Perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.
Tabel 2.4 Standar Perhitungan Skor Untuk Rasio Kemandirian Operasional Koperasi Rasio Kemandirian Operasional (%)
Nilai
Bobot
Skor
Kriteria
(%) < 100
0
0
0
Tidak Mandiri
> 100
100
4
4
Mandiri
Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Rasio
kemandirian
operasional
pelayanan
bertujuan
untuk
mengetahui tingkat efisiensi suatuto koperasi dalam melakukan kegiatan commit user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
operasional koperasi. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha koperasi simpan pinjam adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman. Sehingga bagian beban jasa/bunga dan hasil jasa/bunga merupakan bagian terbesar dalam koperasi simpan pinjam. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio kemandirian dan operasional koperasi maka akan lebih baik, karena SHU kotor dapat menutup biaya usaha dan biaya perkoperasian.
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum KSP Sarana Aneka Jasa 1. Sejarah Singkat Perkembangan KSP Sarana Aneka Jasa Koperasi simpan pinjam adalah salah satu lembaga usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan non bank mempunyai kedudukan yang sangat penting, khususnya dalam menunjang kegiatan usaha di sektor riil dan mikro baik yang diusahakan oleh masyarakat (anggota dan calon anggota) maupun pemerintah. Sebagai lembaga keuangan mikro, koperasi dituntut mempunyai kinerja yang baik dan profesional sehingga secara otomatis kepercayaan masyarakat dapat terpupuk dan akan berdampak pada gerak langkah dalam usaha menghimpun dana dari anggota dan calon anggota maupun dalam penyalurannya tidak menemui hambatan, KSP Sarana Aneka Jasa diharapkan kinerjanya memenuhi syarat kehati-hatian sehingga KSP Sarana Aneka Jasa bisa menjadi koperasi yang sehat. Berkaitan dengan ini maka UU No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disusun untuk mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan dan pembinaan koperasi sehingga dapat menjamin kehidupan koperasi sebagaimana diamanahkan oleh pasal 33 UUD 1945. Oleh karena itu KSP Sarana Aneka Jasa sebagai mediasi dan mobilisasi dana di masyarakat harus benar-benar memperjuangkan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggota. commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KSP Sarana Aneka Jasa berdiri tanggal 9 Januari 1997, perkembangan yang pesat mendorong berdirinya banyak kantor cabang dan kantor cabang pembantu. KSP Sarana Aneka Jasa didirikan atas kerjasama sebuah perusahaan perseroan yaitu PT.Aneka Adhilogam Karya dengan pengusaha-pengusaha perusahaan cor logam di wilayah Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten dengan tujuan tujuan tak lain adalah mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat calon anggota pada umumnya. Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa berbadan hukum No 12953/BH/KWK/I/XII/96 tanggal 31 Desember 1996 akta perubahan No 04/BH/FDK.II/IV/2003
tanggal
21
April
2003
serta
No
06/PAD/KJK.I/IV/2008 tanggal 15 April 2008.
2. Visi dan Misi KSP Sarana Aneka Jasa a. Visi Menjadi koperasi simpan pinjam terbaik dan terbesar dengan mengedepankan prestasi layanan serta inovasi produk yang unggul dan kompetitif guna memacu/meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan semua
komponen
dengan
menghargai
kemajemukan
tanpa
mengesampingkan norma-norma agama b. Misi 1) Memupuk menghargai dan menjadikan kepercayaan anggota dan calon anggota sebagai modal utama. 2) Berusaha memperluas jaringan kantor layanan
sebagai upaya
mendekatkan ke masyarakat. commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
3) Melakukan
digilib.uns.ac.id
riset
guna
mendukung
inovasi
produk
yang
berkesinambungan 4) Menjadikan prioritas kerja dengan pelayanan prima 5) Menjadikan SDM handal dan professional pada sebagian besar pengelola 6) Menjadikan KSP SAJ sebagai wadah ekonomi yang sehat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. 7) Memperbaiki dan menjadikan kesejahteraan semua elemen sebagai tujuan utama. 3. Produk KSP Sarana Aneka Jasa Dalam menjalankan kegiatan operasional KSP Sarana Aneka Jasa terutama dalam penyaluran pinjaman dilaksanakan secara terstruktur baik dari aspek produk sampai dengan permodalan, pencairan, dan monitoring. Diantara produk penyaluran pinjaman dana di KSP Sarana Aneka Jasa yaitu: a. Simpanan berjangka Simpanan berjangka pada KSP Sarana Aneka Jasa yaitu simpanan berjangka yang dapat diambil sewaktu-waktu. Simpanan berjangka memberikan imbalan yang kompetitif. Jumlah minimal tabungan berjangka Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). b. Simpanan arisan Arisan di KSP Sarana Aneka Jasa seperti arisan pada umunya namun menggunakan sistem gugur. 1) Penarikan arisan dilakukan tiap bulan selama 36 kali. commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Setoran tiap peserta per bulan sebesar Rp 20.000,3) Pemenang pada penarikan bulan pertama Rp 350.000,- dan bagi yang beruntung memenangkan penarikan arisan, tidak ikut setor lagi pada bulan berikutnya (gugur). 4) Setiap 6 bulan diadakan undian/penarikan “jumbo” untuk 3 orang, pemenang masing-masing mendapatkan : a) Rp 2.000.000,b) Rp 1.500.000,c) (Menurut tabel 3.1) 5) Bagi peserta yang belum beruntung menerima hadiah arisan selama periode tersebut akan dikembalikan secara penuh ssebesar Rp 720.000,- plus bonus Rp 30.000,- pada akhir periode. 6) Disediakan doorprize menarik pada tiap penarikan.
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.1 Tabel Penerimaan Arisan Sistem Gugur Tahap
Jumlah
Tahap
Jumlah
1
Rp 350.000
19
Rp 710.000
2
Rp 370.000
20
Rp 730.000
3
Rp 390.000
21
Rp 750.000
4
Rp 410.000
22
Rp 770.000
5
Rp 430.000
23
Rp 790.000
6 (jumbo)
Rp 450.000
24
Rp 810.000
7
Rp 470.000
25
Rp 830.000
8
Rp 490.000
26
Rp 850.000
9
Rp 510.000
27
Rp 870.000
10
Rp 530.000
28
Rp 890.000
11
Rp 550.000
29
Rp 910.000
12 (jumbo)
Rp 570.000
30
Rp 930.000
13
Rp 590.000
31
Rp 950.000
14
Rp 610.000
32
Rp 970.000
15
Rp 630.000
33
Rp 990.000
16
Rp 650.000
34
Rp 1.010.000
17
Rp 670.000
35
Rp1.030.000
18 (jumbo)
Rp 690.000
36
Rp1.050.000
Sumber : Data Primer Dari Koperasi Sarana Aneka Jasa
c. Pinjaman modal kerja Pinjaman modal kerja (MK) yaitu pinjaman dana segar yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha, dan pedagang (calon anggota dan anggota) yang membutuhkan tambahan modal. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi bunga pinjaman tertentu atau bervariasi menurut keputusan pengurus atas usul manajer, imbalan jasa menurun atau tetap, diangsur secara berkala tiap bulan untuk rentang waktu kelipatan 6 bulan commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau lebih, berlaku syarat dan ketentuan perpinjaman. Untuk jenis ini banyak diminati karena syarat pengajuan dan pelayanannya yang cepat dan mudah. d. Pinjaman modal kerja rekening koran Pinjaman modal kerja rekening koran adalah modal kerja dengan fasilitas rekening koran yang proses penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu. Pinjaman sistem ini memiliki spesifikasi imbalan jasa dihitung harian dari sisa plafon pinjaman, serta dengan imbalan jasa tertentu, batas minimal saat ini Rp 25.000.000 dan pengajuannya sesuai ketentuan perpinjaman. e. Pinjaman modal kerja khusus/ investasi Pinjaman modal kerja khusus (MKK) yaitu pinjaman dana segar yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha dan pedagang (calon anggota dan anggota) yang membutuhkan tambahan modal, namun untuk angsuran atau pelunasan dapat sekaligus dibayar pada saat jatuh tempo warkat. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi bunga pinjaman dihitung dari hari efektif penggunaan dan dibayarkan pada saat jatuh tempo warkat, jangka waktu maksimal 2 bulan, terdapat 2 jaminan yaitu jaminan pokok (SHM atau BPKB) dan jaminan tambahan berupa bilyet giro atau cek. Untuk jenis ini banyak diminati kalangan pengusaha yang membutuhkan kemudahan dalam penarikannya. Untuk pengajuannya berlaku ketentuan perpinjaman.
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Pinjaman karyawan Pinjaman modal kerja karyawan (MK karyawan) adalah pinjaman dana segar yang diberikan kepada karyawan KSP Sarana Aneka Jasa dengan angsuran secara berkala menurut jangka waktu 6, 12 atau 18 bulan. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi menggunakan jaminan SK karyawan, batas maksimal 3 kali upah, jika diatasnya berlaku tertentu, besarnya bunga pinjaman selisih 4% diatas bunga tabungan. Untuk jenis pinjaman ini hanya diperuntukkan pegawai atau karyawan KSP Sarana Aneka Jasa. g. Pinjaman konsumtif Pinjaman modal konsumtif yaitu pinjaman dana segar yang diberian kepada masyarakat dalam bentuk konsumtif seperti untuk kebutuhan rumah tangga, perumahan dan lain-lain. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi angsuran tetap/paket diangsur tiap bulan denga ntabel angsuran yang ada sesuai jangka waktu yang diambil, maksimal pinjaman Rp 500.000,- atau menurut ketentuan, jaminan KTP imbalan jasa seperti MK dan perlu adanya personal garansi karyawan yang maksimal 5 orang dijamin. Untuk jenis pinjaman ini pengajuannya berlaku ketentuan perpinjaman. h. Pinjaman kelompok Pinjaman kelompok yaitu pinjaman dana segar yang diberikan kepada kelompok atau pengusaha yang menjadi mitra kerja KSP Sarana Aneka Jasa kemudian mereka dapat mengajukan pinjaman untuk pegawai-pegawainya. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi angsuran commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tetap/paket dengan bunga sesuai ketentuan baik flat atau menurun, diangsur setiap bulan dengan tabel angsuran yang ada sesuai jangka waktu yang diambil, kelompok minimal 10 orang dan maksimal 20 orang, menggunakan sistem tenggang renteng yaitu jika terjadi tunggakan salah satu orang akan ditanggung bersama, menggunakan jaminan salah satu orang serta ini merupakan kelompok usaha. Untuk jenis pinjaman ini pengajuannya berlaku ketentuan perpinjaman.
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Struktur Organisasi Sarana Aneka Jasa
Sumber : Data Primer dari Koperasi Sarana Aneka Jasa Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sarana Aneka Jasa a. Susunan Pengurus KSP Sarana Aneka Jasa: Ketua
: H. Hanif Wahyudi
Sekretaris
: H. Badrul Munir, BSc
Wakil sekretaris
: Hj. Anisa Rahmawati
Bendahara
: H. Purwanto Umar Ma’ruf
Wakil bendahara
: Hj. Nur’aini Indria Dewi
Pembantu umum
: Subowo Puspo Harjono
commit to user b. Susunan Badan pengawas KSP Sarana Aneka Jasa: 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Koord. Pengawas
: Ir.H.Syamsul Ma’arif
Anggota
: H.Sudarwan
c. Susunan Dewan Syariah Koord. Dewan syariah
: Drs. H. Muchlis Hudaf
Anggota
: Drs. H. Anas Yusuf Mahmudi
Anggota
: H.M. Anies, SE
d. Pelaksana KSP Sarana Aneka Jasa Tabel 3.2 Jumlah karyawan pelaksana KSP Sarana Aneka Jasa Tahun
Jumlah Karyawan
2009
94
2010
90
Sumber : Data Primer Koperasi Sarana Aneka Jasa 5. Diskripsi Jabatan Sarana Aneka Jasa Diskripsi kerja adalah gambaran mengenai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh masing-masing karyawan sesuai dengan pangkat dan jabatan. Di KSP Sarana Aneka Jasa ada beberapa pokok tugas dan tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan. Diantaranya yaitu: a. General Manajer General Manajer adalah kedudukan strategis dalam suatu struktur organisasi perusahaan, khususnya di KSP Sarana Aneka Jasa. Tugas dan wewenang General Manajer adalah: 1) General Manajer membawahi beberapa manajer yang memunyai tugas seperti supervisi dari masing-masing manajer baik manajer lending dan funding maupun manajer operasional personalia. commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) General Manajer bertanggung jawab langsung pada pencapaian tujuan atau visi dan misi yang telah diamanatkan dari pengurus atau direktur. 3) Bersama dengan manajer menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. 4) Bertanggung jawab pada operasional KSP Sarana Aneka Jasa kepada pengurus. 5) Melaporkan segala hasil kegiatan usaha koperasi kepada pengurus secara langsung. b. Manajer Lending (Divisi Lending) 1) Manajer Lending bertugas membantu General Manajer dalam membuat rencana dan kebijakan perkreditan di KSP Sarana Aneka Jasa untuk mendapat persetujuan pengurus. 2) Membuat prosedur kredit sekaligus merencanakan target pelemparan kredit. 3) Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja divisi Lending. 4) Mempersiapkan dan merencanakan pengawasan perkreditan. 5) Melaksanakan monitoring dan pengawasan kredit baik intern maupun ektern. 6) Melaksanakan pembinaan, penyelamatan, dan penyelesaian kredit bermasalah. 7) Merancang konsep perjanjian kredit. 8) Bersama General Manajer
merencanakan kerjasama kemitraan
dengan pihak terkait dalam pengikatan barang jaminan. commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9) Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerjasama dengan lembaga penjaminan dan atau asuransi kredit. 10) Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan proteksi kredit di KSP Sarana Aneka Jasa. 11) Melaporkan hasil kerja divisinya kepada General Manajer sebagai atasan secara langsung. c. Manajer Funding (Divisi Funding) 1) Manajer Funding bertugas membantu General Manajer dalam membuat rencana dan kebijakan pendanaan di KSP Sarana Aneka Jasa untuk mendapat persetujuan pengurus. 2) Membuat prosedur simpanan sekaligus merencanakan terget simpanan. 3) Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja divisi Funding. 4) Mempersiapkan dan merencanakan pengawasan pendanaan. 5) Melaksanakan monitoring dan pengawasan pendanaan/simpanan baik intern maupun ekstern. 6) Melaksanakan pembinaan nasabah simpanan sekaligus bekerjasama dengan manajer operasional menjaga tingkat likuiditas KSP Sarana Aneka Jasa. 7) Merancang konsep tentang produk simpanan. 8) Bersama General Manajer merencanakan kerjasama kemitraan dengan pihak terkait penyediaan layanan dana. commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9) Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerasama dengan lembaga sejenis/perbankan baik swasta maupun pemerintah dalam membantu penyediaan layanan dana. 10) Bersama General Manajer
berkewajiban menjalin ikatan dengan
lembaga penjamin simpanan (LPS) atau yang sejenis. 11) Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General Manajer. d. Manajer Operasional SPI dan Pembukuan (Divisi SPI) 1) Manajer Operasional SPI (sistem pengendalian intern) dan Pembukuan
bertugas
membantu
General
Manajer
dalam
merumuskan kebijakan tentang sistem pembukuan dan pelaporan di KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat persetujuan pengurus. 2) Membuat rencana sistem dan prosedur sistem pengendalian intern (SPI) di KSP Sarana Aneka Jasa khususnya operasional dan pembukuan. 3) Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja baik berkaitan dengan pendapatan maupun pengeluaran (biaya). 4) Mengorganisasi semua program dan rencana kepada struktur dibawah sampai dengan tingkat kepala cabang dan pembukuan atas persetujuan General Manajer. 5) Memahami dan melaksanakan program pembukuan menjadi sistem pelaporan secara terpadu. commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6) Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur dibawah sampai dengan tingkat pembukuan agar disiplin dan cermat sehingga pelaporan memiliki tingkat akurasi tinggi. 7) Bersama General Manajer merencanakan penanganan perpajakan di KSP Sarana Aneka Jasa. 8)
Bersama General Manajer berkewajiban menjaga tingkat liquiditas KSP Sarana Aneka Jasa.
9) Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan pengamanan data-data perusahaan. 10) Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General Manajer. e. Manajer IT Pengembangan, Legal, dan Humas (Divisi Humas dan IT) 1) Manajer
Informasi
Teknologi
dan
pengembangan
bertugas
membantu General Manajer dalam merumuskan kebijakan tentang sistem informasi teknologi (IT) dan pengembangan jaringan KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat persetujuan pengurus. 2) Membuat rencana sistem IT yang terintegrasi dalam sistem KSP Sarana Aneka Jasa serta mengikuti perkembangan zaman. 3) Mengorganisasikan semua program dan rencana kepada struktur dibawah sampai dengan tingkat kepala cabang atas persetujuan General Manajer. 4) Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur dibawah sampai dengan tingkat pembukuan agar disiplin dan cermat sehingga kendala IT dapat diatasi. commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Bersama General Manajer merencanakan pelatihan IT di KSP Sarana Aneka Jasa. 6) Berkewajiban melakukan perawatan terhadap sistem IT (hardware dan software). 7) Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan pengamanan data-data perusahaan dan rahasia perusahaan. 8) Bersama General Manajer merencanakan pembukuan jaringan cabang. 9) Memahami dan melaksanakan perkembangan hukum dalam sistem ketenagakerjaan KSP Sarana Aneka Jasa. 10) Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur dibawah sampai dengan tingkat tenaga dasar agar disiplin dan cermat sehingga kendala-kendala hukum dapat diatasi secepatnya. 11) Melaporkan hasil kerja divisinya langsung kepada General Manajer. f. Manajer sumber daya manusia (Divisi SDM) 1) Manajer SDM (personalia) bertugas membangun General Manajer dalam merumuskan garis kebijakan bidang sumber daya manusia KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat persetujuan pengurus. 2) Membuat rencana pengembangan dan pelatihan SDM, memecahkan kebutuhan karyawan di KSP Sarana Aneka Jasa atas persetujuan General Manajer. 3) Mengorganisasikan
semua
program
dan
rencana
serta
mendelegasikan kepada struktur dibawah sampai dengan tingkat kepala cabang atas persetujuan General Manajer. commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
4)
digilib.uns.ac.id
Bersama General Manajer merencanakan pembaharuan peraturan perusahaan di KSP Sarana Aneka Jasa.
5)
Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur dibawah sampai dengan tingkat tenaga dasar agar disiplin dan cermat sehingga kendala SDM dan hukum dapat diatasi secepatnya.
6)
Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerjasama dengan lembaga jaminan sosial tenaga kerja.
7)
Bersama
General
Manajer
berkewajiban
melaksanakan
pengamanan data-data perusahaan dan rahasia perusahaan. 8)
Bersama General Manajer merencanakan monitoring di lapangan khususnya jaringan cabang jika terjadi permasalahan.
9)
Bekerjasama dengan manajer IT dan general manajer dalam mempersiapkan pembukuan jaringan cabang maupun cabang pembantu (jika perijinan maupun persiapan sumber daya manusia).
10)
Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General Manajer.
g. Kepala Cabang Kepala cabang adalah kedudukan setingkat dibawah Manajer yang mempunyai tugas: 1) Tugas utama dari Kepala Cabang adalah sebagai kepanjangan tangan dari Manajer-manajer di atas. 2) Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap operasional kantor cabang, memonitor kantor, mengkoordinator pejabat dibawahnya. commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Memecahkan masalah di cabang serta melaporkan ke kantor pusat sesuai
dengan
permasalahan
yang
terjadi.
Disamping
itu
mengapresiasikan dan mengaktualisasikan rencana pencapaian target. 4) Bersama-sama manajer bertanggung jawab dalam penyusunan pelaporan masing-masing cabang. h. Kepala Bagian Kredit (Lending) Kepala Bagian Kredit mempunyai tugas utama 1) Menjalankan perintah kepala cabang berkaitan kebijakan kredit. 2) Menyusun
koordinasi
pelemparan
kredit,
penagihan
dan
mengkoordinir Analis Kredit, Credit Support maupun kolektor. 3) Melaporkan hasil evaluasi kerja pejabat dibawahnya kepada kepala cabang. 4) Koordinator kredit bertanggung jawab terhadap kepala cabang tentang pinjaman. i. Kepala Bagian Dana (Funding) Kepala Bagian Dana mempunyai tugas utama : 1) Menjalankan perintah kepala cabang. 2) Menyusun koordinasi rencana penggalian dana baik tabungan, deposito, maupun produk lainnya. 3) Mengkoordinir tim funding dan melaporkan hasil evaluasi kerja pejabat dibawahnya kepada kepala cabang. 4) Koordinator dana bertanggung jawab terhadap kepala cabang tentang dana.
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
j. Kepala Bagian Pembukuan dan Operasional Kepala Bagian Pembukuan dan Operasional mempunyai tugas utama: 1) Menjalankan perintah kepala cabang. 2) Menyusun koordinasi perasional kantor cabang kepada semua bagian. 3) Mengkoordinasi teller atau kasir, pembukuan, dan administrasi. 4) Melaporkan hasil evaluasi kerja pejabat dibawahnya kepada kepala cabang serta mengoreksi semua voucer pembukuan. 5) Koordinator operasional beertanggung jawab terhadap kepala cabang tentang kegiatan operasional harian kantor cabang. k. Analis Kredit Tugas utama analis kredit yaitu: Menjalankan perintah koorinator kredit untuk menangani pengajuan pinjaman. 1) Membuat memorandum kredit, surve bersama credit Support. 2) Bersama Kolektor memantau angsuran pinjaman dan penagihan. 3) Analis Kredit bertanggung jawab terhadap Koordinator Kredit tentang pinjaman baik penanganan pengajuan maupun penagian kantor cabang. l. Kredit support Tugas utama Kredit support adalah: 1) Menjalankan pengajuan
perintah
koordinator
kredit
untuk
menangani
pinjaman yang berkaitan dengan jaminan commit to user mempelajari legalitas secara hukum maupun nilai taksasi.
baik
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Bersama Analis Kredit merencanakan nilai pinjaman yang akan diajukan ke kepala cabang. 3) Kredit support bertanggung jawab terhadap Koordinator Kredit tentang pinjaman khususnya jaminan. m. Administrasi Kredit Tugas utama Administrasi Kredit adalah: 1) Mempersiapkan
semua
berkas
perkreditan
baik
pengajuan,
pencairan, maupun angsuran. 2) Atas perintah Koordinator Operasional dia juga bertanggung jawab dalam penyusunan laporan bulanan dan tahunan. n. Kolektor Tugas utama kolektor yaitu: 1) Penagihan terhadap nasabah yang belum memenuhi kewajiban cicilan pinjaman setiap bulannya. 2) Kolektor bersama dengan Kredit Support dan Analis Kredit bertanggung jawab terhadap pengembalian atau penarikan jaminan oleh KSP Sarana Aneka Jasa. o. Customer Service Tugas utama dari Customer Service adalah : 1) Menerima tamu dan konsumen di bagian front office dan melayani hal-hal yang diinginkan konsumen dan menjelaskan produk yang ada di KSP Sarana Aneka Jasa secara jelas. 2) Customer Service bersama-sama semua divisi bertanggung jawab terhadap keberhasilan menjaring konsumen yang datang di kantor. commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
p. Pembukuan (Juru Buku) Tugas utama dari pembukuan adalah : 1) Merekap semua voucher transaksi baik pinjaman maupun simpanan dan mengoreksi serta mentransaksikan semua voucher pada program General Ledger (GL) pada akhir hari, bulan, dan tahun. 2) Juru buku bertanggung jawab terhadap keberhasilan semua proses pembukuan. q. Marketing (Lending dan Funding) Tugas utama marketing adalah memasarkan dan mempublikasikan produk yang ada di KSP Sarana Aneka Jasa baik bagian lending maupun funding, dia bertanggung jawab terhadap target pemasaran serta menjamin produk berlaku. r. Kasir dan Teller Tugas utama kasir dan teller adalah : 1) Melayani konsumen berkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan kas berkaitan dengan simpanan dan pinjaman baik internal kantor maupun transaksi antar kantor. 2) Kasir bertanggung jawab terhadap semua transaksi dan validasi, mengoreksi, menghitung dan mencocokan jumlah yang ada pada rekapitulasi, serta menjamin tidak adanya selisih kas. 3) Bertanggung jawab terhadap kombinasi kunci brankas dan koreksi voucher akhir hari.
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
s. Penjaga malam Tugas utama penjaga malam adalah menjaga keamanan dalam kantor dan lingkungan kantor pada malam hari. Dia bertanggung jawab kepada koordinator operasional. t. Pramubakti Tugas utama pramubakti adalah memenuhi atau menjalankan perintah dari semua karyawan kantor, serta mempersiapkan kebutuhan rumah tangga kantor. Dia bertanggung jawab kepada koordinator operasional.
B. Rasio Keuangan Untuk Mengetahui Tingkat Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi menggunakan rasio - rasio antara lain : 1. Rasio Rentabilitas Aset a. Rasio rentabilitas aset tahun 2009 Diketahui : SHU
= Rp1.364.319.130,02
Total Asset
= Rp25.215.785.529,64
Rentabilitas asset Tahun 2009
=
x 100%
=
x 100 %
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
= 5, 41 % Jadi Rentabilitas asset tahun 2009 adalah sebesar 5,41 % yang berarti setiap Rp 1,00 investasi/aset, memperoleh laba sebesar 5,41% atau Rp. 0,0541. Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha. b. Rentabilitas asset Tahun 2010 Diketahui : SHU
= Rp1.487.662.620,53
Total Asset
= Rp27.677.045.818,08
Rentabilitas asset Tahun 2010
=
x 100%
=
x 100 %
= 5,37 % Jadi Rentabilitas asset tahun 2010 adalah sebesar 5,37 % yang berarti setiap Rp 1,00 investasi/aset, memperoleh laba sebesar 5,37 % atau Rp 0,0537. Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha.
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.6 Rasio Rentabilitas Aset Koperasi Sarana Aneka Jasa Tahun 2009-2010 Komponen
Tahun 2009
Tahun 2010
Keterangan
SHU kotor (Rp)
1.364.319.130,02
1.487.662.620,53
-
Perubahan (Rp)
-
123.343.490,51
Peningkatan
9, 05
Peningkatan
Perubahan ( % ) Total Aset ( Rp )
25.215.785.529,64
27.677.045.818,08
-
Perubahan ( Rp)
-
2.461.260.288,44
Peningkatan
Perubahan ( % )
-
9,76 %
Peningkatan
Rentabilitas aset (%)
5,41
5,37
Kurang mandiri
Perubahan ( % )
-
- 0,04
Penurunan
Sumber : data sekunder yang diolah pada tahun 2011
Pada tabel 3.6 dapat dijelaskan bahwa rentabilitas tahun aset 2009 mencapai rasio sebesar 5,41 % dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,04 % sehingga rentabilitas aset pada tahun 2010 menjadi 5,37 % dan rasio ini berada di rentang rasio 5 % < X ≤ 7,5 % pada penilaian kesehatan koperasi, sehingga rasio tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi Sarana Aneka Jasa kurang mandiri dalam komponen rasio rentabilitas aset. Penurunan rasio tersebut disebabkan karena SHU tahun 2009 sebesar
Rp1.364.319.130,02
Rp1.457.111.924,02
dan
SHU
tahun
yang berarti mengalami commit to user
2010 kenaikan
menjadi sebesar
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rp123.343.490,51 atau sebesar 9, 05 % dibanding tahun 2009, sedangkan total aset tahun 2009 sebesar Rp25.215.785.529,64 dan pada tahun 2010 menjadi Rp27.677.045.818,08 yang berarti mengalami kenaikan sebesar Rp2.461.260.288,44 atau sebesar 9,76 %. Dengan demikian penurunan rasio rentabilitas aset terjadi karena pertumbuhan aset lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan SHU. Hal tersebut terjadi karena adanya pembelian tanah yang disebabkan salah satu anggota koperasi sarana aneka jasa menjual aset yang ada, sehubungan koperasi sarana aneka jasa membutuhkan tanah tersebut, maka koperasi sarana aneka jasa membeli aset tanah tersebut. Apabila tanah tersebut tidak dibeli maka koperasi sarana aneka jasa akan menyewa dengan biaya yang mahal. 2. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri a. Rasio rentabilitas modal sendiri tahun 2009 1) SHU sesudah pajak Diketahui:
Peredaran bruto/pinjaman yang diberikan = Rp20.416.782.029,00 SHU sebelum pajak
= Rp.1.364.319.130,02
Sesuai pasal 17 ayat 4 UU no 36 tahun 2008 disebutkan “ Untuk keperluan penerapan tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1, jumlah penghasilan kena pajak dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh” maka SHU menjadi = Rp. 1.364.319.000,00 commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SHU sesudah pajak = SHU sebelum pajak - tarif pajak penghasilan sesuai dengan pasal 17 ayat 1 huruf (b) dan pasal 31e UU no 36 tahun 2008 di mana Pada Pasal 17 ayat 1 huruf (b) UU Nomor 36 Tahun 2008 disebutkan :
“b. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen)”. Kemudian pada Pasal 31 huruf e di sebutkan “Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)”. Penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang: Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas: (Rp4.800.000.000,00 : Rp20.416.782.029,00 x Rp.1.364.319.000,00 = Rp320.752.368,85 (A) Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas: Rp.1.364.319.130,02 - Rp320.752.368,85 = Rp1.043.566.631,15 (B) Pajak Penghasilan yang terutang: (50% x 28% x A) + (28 % x B), adapun 50% merupakan pengurangan tarif sesuai pasal 31 huruf e UU Nomor 36 Tahun 2008 dan 28 % merupakan tarif Wajib Pajak badan dalam negeri commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan bentuk usaha tetap sesuai Pasal 17 ayat 1 huruf (b) UU Nomor 36 Tahun 2008 ,sehingga perhitungannya menjadi : (50%x 28% x Rp320.752.368,85) + ( 28% x Rp1.043.566.631,15) = Rp44.905.331,64 + Rp292.198.656,72 = Rp337.103.988,36 SHU sesudah pajak = SHU sebelum pajak - tarif pajak penghasilan sesuai dengan pasal 17 dan pasal 31e SHU sesudah pajak = Rp.1.364.319.130,02 - Rp337.103.988,36 = Rp1.027.215.141,66 Sumber cara perhitungan yaitu : (http://pajaksumselbabel.wordpress.com/2010/02/05/tarif-pphbadan-baru-pasal-17-dan-pasal-31-e-uu-nomor-36-tahun-2008/)
2) Diketahui :
SHU sesudah pajak = Rp1.027.215.141,66 Rasio pembagian SHU menurut AD/ART koperasi = 30 %
SHU Bagian Anggota = SHU sesudah pajak x Rasio pembagian SHU menurut AD/ART koperasi = Rp1.027.215.141,66 x 30 % = Rp308.164.542,50 3) Modal Sendiri
= Simpanan Pokok + Simpanan Wajib + Cadangan Modal + SHU Tahun Berjalan +
( 50 % x
Modal Penyertaan ) = Rp. 81.213.100,00 + Rp 38.217.500,00 + Rp commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.020.757.026,99 + Rp1.364.174.130,02 + ( 50% x Rp 2.214.024.778,80 ) = Rp3.611.374.146,41
4). Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Diketahui : SHU bagian anggota Modal Sendiri
= Rp308.164.542,50 = Rp3.611.374.146,41
Rentabilitas modal sendiri tahun 2009
=
X 100%
=
X 100%
= 8, 53 % Jadi rentabilitas modal sendiri tahun 2009 adalah 8, 53 % yang berarti setiap Rp. 1,00 modal sendiri memperoleh tingkat pengembalian sebesar 8,53 % atau Rp. 0,0853. Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha.
b. Rasio rentabilitas modal sendiri tahun 2010 1)SHU sesudah pajak Diketahui: Peredaran Bruto/pinjaman yang diberikan = Rp21.598.889.425,00 SHU sebelum pajak = Rp1.487.662.620,53 commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sesuai pasal 17 ayat 4 UU no 36 tahun 2008 disebutkan
“ Untuk
keperluan penerapan tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1, jumlah penghasilan kena pajak dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh” maka SHU menjadi = Rp1.487.662.000,00 SHU sesudah pajak = SHU sebelum pajak - tarif pajak penghasilan sesuai dengan pasal 17 dan pasal 31e di mana Pada Pasal 17 ayat 1 huruf (b) UU Nomor 36 Tahun 2008 disebutkan
“b. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen)”. Kemudian pada Pasal 31 huruf e disebutkan “Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)”.
Penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang: Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas: (Rp4.800.000.000,00 : Rp21.598.889.425,00) x Rp1.487.662.000,00= Rp330.608.553,96 (A) Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas: commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas: Rp.1.487.662.620,53 - Rp330.608.553,96 = Rp1.157.053.446,04 (B) Pajak Penghasilan yang terutang: (50% x 28% x A) + (28 % x B), adapun 50% merupakan pengurangan tarif sesuai pasal 31 huruf e UU Nomor 36 Tahun 2008 dan 28 % merupakan tarif Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap sesuai Pasal 17 ayat 1 huruf (b) UU Nomor 36 Tahun 2008 ,sehingga perhitungannya menjadi yaitu : (50%x 28% x Rp330.608.553,96) + ( 28% x Rp1.157.053.446,04) = Rp46.285.197,55 + Rp323.974.964,89 = Rp370.260.162,45 SHU sesudah pajak = SHU sebelum pajak - tarif pajak penghasilan sesuai dengan pasal 17 dan pasal 31e SHU sesudah pajak = Rp.1.487.662.620,53 - Rp370.260.162,45 = Rp1.117.402.458,08 Sumber cara perhitungan yaitu : (http://pajaksumselbabel.wordpress.com/2010/02/05/tarif-pphbadan-baru-pasal-17-dan-pasal-31-e-uu-nomor-36-tahun-2008/)
2). Diketahui :
SHU sesudah pajak = Rp1.117.402.458,08 Rasio pembagian SHU menurut AD/ART koperasi = 30 % commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SHU bag anggota
= SHU sesudah pajak x Rasio pembagian
SHU menurut AD/ART koperasi = SHU sesudah pajak x 30% = Rp1.117.402.458,08 x 30% = Rp335.220.737,43 3) Modal Sendiri
= Simpanan Pokok + Simpanan Wajib + Cadangan Modal + SHU Tahun Berjalan +
( 50 % x
Modal Penyertaan ) = Rp94.213.100,00
+
Rp43.120.000,00
+
Rp1.404.353.429,23 + Rp1.487.662.620,53 + ( 50% x Rp 1.423.537.355,00 ) = Rp3.741.117.827,26
Diketahui : SHU bagian anggota Modal Sendiri
= Rp335.220.737,43 = Rp3.741.117.827,26
Rentabilitas modal sendiri tahun 2010
=
X 100%
=
X 100%
= 8,96 % Jadi rentabilitas modal sendiri tahun 2010 adalah 8,96 % yang berarti setiap Rp. 1,00 modal sendiri memperoleh tingkat pengembalian sebesar 8,96 % atau Rp. 0,0896. commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha.
Tabel 3.7 Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Tahun 2009-2010 Komponen
Tahun 2009
Tahun 2010
Keterangan
SHU bagian anggota
308.164.542,50
335.220.737,43
-
Perubahan ( Rp)
-
27.056.194,93
Peningkatan
Perubahan ( % )
-
8,78
Peningkatan
Modal sendiri
3.611.374.146,41
3.741.117.827,26
-
Perubahan (Rp)
-
129.743.680,85
Peningkatan
Perubahan ( % )
-
3,59
Peningkatan
Rentabilitas modal sendiri ( %) 8,53
8,96
Cukup Mandiri
Perubahan ( % )
0,43
Peningkatan
-
Sumber : data sekunder yang sudah diolah
Pada tabel 3.7 dapat dijelaskan bahwa rentabilitas modal sendiri pada tahun 2009 sebesar 8,53% dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,43% sehingga rentabilitas modal sendiri pada koperasi tahun 2010 menjadi 8,96% dan rasio ini berada di rentang rasio 7,5 % < X ≤ 10 % pada penilaian kesehatan koperasi, sehingga rasio tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi SAJ cukup commit user mandiri dalam komponen rasio to rentabilitas modal sendiri.
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kenaikan tersebut disebabkan SHU bagian anggota pada tahun 2009 sebesar
Rp 308.164.542,50 dan pada tahun 2010 menjadi
Rp335.220.737,43
sehingga
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp27.056.194,93atau sebesar 8,78 % dibanding tahun 2009 sedangkan modal sendiri tahun 2009 sebesar Rp 3.611.374.146,41 dan pada tahun 2010 sebesar Rp 3.741.117.827,26 sehingga mengalami penurunan sebesar Rp. 129.743.680,85 atau sebesar 3,59 %. 3. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan a. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan tahun 2009 Diketahui : SHU kotor
= Rp1.364.319.130,02
Beban usaha dan perkoperasian = Rp 3.862.910.231,23 Beban usaha perkoperasian berasal dari Biaya Operasional ditambah biaya lainnya = Rp. 3.860.580.731,23 +Rp. 2.329.500,00 = Rp 3.862.910.231,23 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan tahun 2009 =
X 100%
=
x 100%
= 35,31 % Jadi rasio kemandirian operasional pelayanan adalah 35,31 % yang berarti setiap Rp 1,00 biaya yang digunakan menghasilkan SHU sebesar Rp. 0,3531 commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha. b.
Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun 2010 Diketahui : SHU kotor
= Rp1.487.662.620,53
Beban usaha dan perkoperasian = Rp. 5.014.457.364,18 Beban usaha perkoperasian berasal dari Biaya Operasional ditambah biaya lainnya = Rp. 5.014.457.364,18+0 = Rp. 5.014.457.364,18 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan tahun 2010 =
X 100%
=
X 100%
= 29,67 % Jadi rasio kemandirian operasional pelayanan adalah 29,67 % yang berarti setiap Rp 1,00 biaya yang digunakan menghasilkan SHU sebesar Rp 0,2967 Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha.
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.8 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Komponen
Tahun 2009
Tahun 2010
SHU kotor (Rp)
1.364.319.130,02 1.487.662.620,53
-
Perubahan (Rp)
-
123.488.490,51
Peningkatan
Perubahan (%)
-
9, 05
Peningkatan
Beban usaha dan 3.862.910.231,23 5.014.457.364,18
Keterangan
-
perkoperasian (Rp) Perubahan (Rp)
-
Perubahan (%)
-
Rasio Kemandirian 35, 51
1.151.547.132,95 29,81
Peningkatan Peningkatan
29, 67
Tidak mandiri
-5,65
Penurunan
Operasional Pelayanan (%) Perubahan (%)
-
Sumber : data sekunder yang dilolah pada tahun 2011 Pada tabel 3.8 dapat dijelaskan bahwa rasio kemandirian operasional pelayanan pada tahun 2009 mencapai 35,51 % dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 5,65 % sehingga rasio kemandirian operasional pelayanan menjadi 29,67 %. Rasio ini tidak mencapai 100 %, dengan demikian dapat commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disimpulkan bahwa dalam rasio kemandirian operasional pelayanan koperasi tidak mandiri. Penurunan tersebut karena kenaikan SHU sebesar 9,05 % lebih kecil dibanding kenaikan biaya usaha dan biaya perkoperasian yang mencapai 29,81 %. Sehingga rasio kemandirian operasional pelayanan mengalami penurunan yang signifikan. Hal tersebut disebabkan karena adanya pinjaman kepada bank yang meningkat sangat tinggi sehingga bunga pinjaman dari bank juga mengalami peningkatan. Pinjaman tersebut terjadi karena adanya modal penyertaan yang diambil. Modal penyertaan mengalami penurunan karena pada tahun 2010 kantor cabang Tawangsari dan kantor cabang Kartasura pengelolaannya diserahkan penuh kepada kantor pusat, sehingga modal penyertaan dari anggota dikembalikan. Di samping hal tersebut, juga terjadi kenaikan yang signifikan pada biaya operasional koperasi yaitu pada pos biaya umum administrasi.
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Sebagaimana telah di uraikan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten pada tahun 2009 – 2010 maka dapat ditarik kesimpulan antara lain : 1. Rasio Rentabilitas aset pada tahun 2009 mencapai 5,41 % dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,04 %
menjadi 5,37 %. Rasio
rentabilitas aset baik dari tahun 2009 dan 2010 termasuk dalam kategori kurang mandiri. 2. Perkembangan rasio rentabilitas modal sendiri pada koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten tahun 2009 mencapai 8,53 % dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,43 % menjadi 8,96 %. Rasio rentabilitas modal sendiri baik dari tahun 2009 dan 2010 termasuk dalam kategori cukup mandiri. 3. Rasio kemandirian operasional pelayanan koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten pada tahun 2009 mencapai 35,51% dan pada tahun 2010 commit to user mengalami penurunan sebesar 5, 65 % sehingga menjadi 29,67%. Rasio 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kemandirian operasional pelayanan baik tahun 2009 maupun tahun 2010 termasuk dalam kategori kurang mandiri.
B. Saran Dari beberapa kesimpulan dapat dijelaskan perkembangan rasio rentabilitas aset, rasio rentabilitas modal sendiri, dan rasio kemampuan dan pertumbuhan pada Koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten dari tahun 2009 sampai tahun 2010, dengan demikian penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut dengan harapan dapat meningkatkan kemandirian dan pertumbuhan koperasi : 1. Menaikkan SHU dengan cara : a. Memberikan jasa pinjaman yang lebih kompetitif dari lembaga keuangan sekitar koperasi sehingga para calon anggota lebih memilih koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten dan akan meningkatkan jumlah pinjaman yang disalurkan kepada calon anggota atau masyarakat sekitar. b. Mengurangi biaya operasional koperasi dengan cara mengurangi pinjaman dari bank, sehingga biaya bunga akan semakin berkurang, 2. Memiliki prinsip kohesivitas, yaitu menumbuhkan rasa keterikatan anggota terhadap koperasi. Sehingga mendorong partisipasi anggota untuk menyimpan, meminjam dan meningkatkan usaha kedua belah pihak, baik koperasi sebagai usaha simpan pinjam dan anggota sebagai peminjam. commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Kemandirian dan pertumbuhan koperasi dapat terwujud apabila terjadi efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan keuangan yang dimiliki. Prinsip efisiensi dan efektivitas dapat terwujud jika para pengelola dalam hal ini pengurus, manajer termasuk karyawan betul-betul mengarahkan usaha simpan pinjam untuk kepentingan semua anggota. Keberhasilan usaha simpan pinjam bukan hanya tergantung kepada besarnya modal yang diusahakan melainkan pelaksanaannya lebih mendekati adanya saling percaya antar anggota dengan pengurus, pengelola, karyawan dan saling percaya antar anggota, intinya didalam pengelolaan harus ada saling memberi dan menerima untuk kepentingan bersama.
commit to user
71