JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 12 No. 2, Oktober 2012 : 186 - 192
ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP RENTABILITAS PADA KOPERASI KARYAWAN PLN CIPTA USAHA Oleh * Yoyon Supriadi dan Astie Sofyana * Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
ABSTRACT Each company must set up to achieve a certain goal, in both the short and long term. Generally short-term corporate goal is to achieve maximum profit, while the long-term goal is to maximize firm value. In maximizing this value, the balance between liquidity, solvency and rentability should always be considered. Liquidity is the ability of the company to meet its obligations to be immediately due. Solvency is the ability companies to meet all obligations when the company declared bankrupt or liquidated with all its assets. While rentability is the companies abilitiy to generate profit. In this case, will be discussed on an analysis to the influence of the ability of UKM s in meeting short-term liabilities and long-term with assets owned and the ability to obtain profits with the liquidity it has. The purpose of this discussion is to find liquidity in the cooperative, the cooperative solvency, rentability in the cooperative and the influenceof liquidity to solvency and rentability on the emplooyes PLN Business Notice. The result of the discussion on the Cooperative Employees PLN Copyright Business shows that liquidity analysis on EUR Notice Employees Cooperative Enterprises each year has decreased drastically over the 4 (four) years, but increased again in the fifth year but the increase was not significant to the solvency analysis of the Cooperative Employees Business Notice PLN annually increased and decreased. For the analysis of rentability at PLN Notice Employees Cooperative Enterprise, the calculation of ROA (Return on Asset) increase and decrease each year, while for calculation of ROE (Return on Equity) is the same with the calculation of ROA that each year has increased and decreased. Evaluation results shows that analysis of the effect of liquidity on the solvency and rentability suggest that liquidity has a very strong relationship with the solvency and rentability, a significant effect of liquidity to solvency and rentability is not good. Moreover, judging from Fhitung, the effect of liquidity on the solvency and rentability have not connection between the two because the value Fhitung is greater than Ftabel . similarly, viewed from thitung the influence of liquidity to solvency and rentability have no significant effect because thitung smaller than ttabel. Keywords : liquidity, solvency, and rentability.
PENDAHULUAN Sebuah unit bisnis yang didirikan dipastikan telah memiliki visi, misi dan tujuan pendiriannya, penetapan visi misi dan tujuan diawal pendirian sebuah unit bisnis
dimaksudkan sebagai sumber kekuatan utama bagi seluruh stakeholder perusahaan didalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Selain itu keberadaan visi, misi dan tujuan perusahaan juga dapat dijadikan sebagai alat ukur kinerja utama bagi stakeholder khususnya bagi para
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 2, Oktober 2012 pimpinan perusahaan dan karyawan. Pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan secara umum tergambar pada kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan (profit), namun demikian keuntungan bukan merupakan hal yang utama karena keuntungan akan lebih identik dengan tujuan yang bersifat jangka pendek. Tujuan yang paling hakiki dari pendirian sebuah unit bisnis adalah maksimalisasi nilai perusahaan dimana hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kekayaan pemiliki perusahaan, para pemegang saham serta kesejahteraan para karyawan beserta seluruh keluarganya. Maksimalisasi nilai perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan (growth) dan keberlangsungan hidup perusahaan (sustainability) perusahaan dimasa yang akan datang. Maksimalisasi nilai ini perusahaan dapat dicapai melalui kemampuan perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitasnya. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang akan segera jatuh tempo. Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajibannya bila perusahaan dinyatakan bangkrut atau dilikuidasi dengan seluruh aset yang dimiliknya. Sedangkan rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Namun demikian likuiditas yang terlalu tinggi akan mengakibatkan banyaknya modal yang tersimpan dalam bentuk kas (idle cash), sehingga akan menghilangkan kesempatan untuk memperoleh laba jika seandainya kas tersebut ditanamkan. Sebaliknya perusahaan juga tidak boleh menanamkan seluruh uang yang dimiliki dalam usaha, sehingga ketika diperlukan dana cair mengalami kesulitan. Dalam dunia bisnis manajemen perusahaan akan selalu dihadapkan kepada persaingan yang semakin tajam, khususnya persaingan pada jenis usaha yang sama. Dengan demikian manajemen perusahaan akan selalu mendapatkan tantangan untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan perusahaan, serta mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai, maka 187
pihak manajemen harus mengawasi dan mengendalikan perusahaan dengan baik. Sehingga perusahaan harus mempersiapkan dan menggunakan konsep dan teknik-teknik yang handal dan dinamis untuk menghadapi persaingan yang akan dihadapi, karena hal ini sangat penting untuk dapat menjamin dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan dalam rangka untuk melakukan evaluasi, perencanaan dan peramalan terhadap kondisi perusahaan dimasa lalu dan yang akan datang. Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai analisis pengaruh tingkat kemampuan suatu UKM dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya dengan aktiva yang dimilikinya serta kemampuan dalam memperoleh laba dengan likuiditas yang dimilikinya. UKM pasti memiliki suatu kewajiban terhadap usaha lainnya atau bahkan kewajiban kepada bank, baik itu dalam pembelian persediaan atau peminjaman uang untuk modal. Maka dari itu, UKM tersebut harus dapat menganalisis likuiditasnya yaitu dengan melihat apakah UKM tersebut mampu menutupi hutang jangka pendek dan jangka panjang dengan aktiva yang dimilikinya serta memperoleh laba yang diharapkan dengan adanya pengaruh dari likuiditas tersebut. Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan usaha tulang punggung negara. Karena, meskipun usaha tersebut menengah ke bawah tapi pada saat negara mengalami krisis ekonomi, usaha ini tidak cepat hancur sebagaimana perusahaan besar lain yang ada di negara ini. Usaha ini bersifat merakyat karena usaha ini lebih banyak mengutamakan kebutuhan ekonomi tingkat menengah ke bawah. Karena negara ini lebih banyak jumlah penduduk yang tingkat ekonominya menengah ke bawah, maka UKM ini lebih dibutuhkan daripada perusahaan besar lainnya. Jika UKM ini tidak ada, maka stabilitas ekonomi negara bisa menjadi rentan terhadap pengaruh makro ekonomi terutama yang berasal dari luar negeri. UKM benarbenar diperlukan oleh masyarakat karena
SUPRIADI dan SOFYANA, Analisis Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas usaha ini biasanya lebih menawarkan sesuatu yang bersifat kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan yang lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam peneitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Metode ini dipakai dengan alasan penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai analisis pengaruh likuiditas terhadap solvabilitas dan rentabilitas pada koperasi. Metode penelitian ini adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara mencari data yang dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pengaruh likuiditas terhadap solvabilitas dan rentabilitas. Metode ini terdiri dari beberapa jenis sumber data lain : (a) Deskriptif kuantitatif dan (b) Analisis rasio keuangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pada data yang didapatkan oleh penulis, penulis melakukan pengolahan data sehingga penulis dapat menggambarkan dan membandingkan variabel-variabel yang penulis teliti. Pengolahan data tersebut berupa koefisien korelasi, koefisien determinasi, koefisien regresi dan analisi-analisis yang mendukung penulis dalam menganalisis. Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Rentabilitas Dari tabel 1 dan grafik 1, dapat kita lihat bahwa likuiditas mengalami penurunan, dimana pada tahun kedua mengalami penurunan yang drastis dari tahun pertama. Untuk solvabilitas cenderung mengalami kenaikan, dimana pada tahun ketiga mengalami penurunan drastis dari tahun kedua dan mengalami kenaikan secara signifikan pada tahun keempat. Sedangkan rentabilitas cenderung mengalami kenaikan. Berikut hasil pengujian SPSS 19.0 pada Koperasi PLN Cipta Usaha dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel pertama menunjukkan variabel yang dimasukkan adalah likuiditas dan solvabilitas dan tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed). Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat
bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.993 atau sebesar 99,3%. Nilai 0.993 atau 99,3% ini menunjukkan bahwa hubungan antara likuiditas dan solvabilitas terhadap rentabilitas memiliki hubungan korelasi positif yang cukup, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara likuiditas dan solvabilitas terhadap rentabilitas sangat kuat. Angka R square (R2) adalah sebesar 0.986 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,993 x 0,993). R square bisa disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 99,3% dari variasi rentabilitas perusahaan bisa dijelaskan oleh variabel likuiditas dan solvabilitas. Sedangkan sisanya (100% - 99,3%= 0,07%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Pada tabel 4 dapat menunjukkan nilai Fhitung yaitu sebesar 71.078 dengan memiliki tingkat signifikan sebesar 0.014 atau sebesar 1,4%. Tingkat signifikan sebesar 0.014 atau 1,4% lebih kecil dari tingkat signifikan yang ditentukan yaitu 5%, hal ini menunjukkan bahwa likuiditas dan solvabilitas sebagai variabel bebas rentabilitas sebagai variabel terikat memiliki pengaruh yang signifikan diantara ketiganya, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap rentabilitas. Dari tabel 5, dapat diketahui koefisien regresi pada kasus hubungan antara likuiditas terhadap solvabilitas rentabilitas pada Koperasi PLN Cipta Usaha, persamaan regresi adalah sebagai berikut : Y = 0.199 + 0.029 X1 + (-0.347) X2 Keterangan : Y = Rentabilitas X1 = Likuiditas X2 = Solvabilitas Konstanta sebesar 0,199 menyatakan bahwa jika tidak ada likuiditas atau solvabilitas, maka rentabilitas adalah 0,199. Koefisien regresi X1 sebesar 0,029 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp. 1, likuiditas akan meningkatkan rentabilitas sebesar Rp. 0,029. Koefisien regresi X2 sebesar 0,347 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp. 1, solvabilitas akan meningkatkan rentabilitas sebesar Rp. 0,347. 188
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 2, Oktober 2012 Tidak signifikannya likuiditas dan solvabilitas terhadap rentabilitas disebabkan karena Koperasi PLN Cipta Usaha melakukan pinjaman jangka panjang bukan untuk diinvestasikan atau digunakan untuk tambahan kegiatan operasional tetapi untuk melakukan pembayaran pada biaya yang masih harus dibayar, penyisihan untuk manfaat pension dan pembayaran penyisihan pengelolaan lingkungan hidup, sehingga mengakibatkan hutang jangka panjang yang dipinjam digunakan untuk membayar
kewajibannya lagi, bukan untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Selain itu, koperasi lebih banyak persediaan yang menganggur atau rusak, sehingga nilai persediaan dapat menurunkan nilai dari aktiva lancar tersebut, atau dapat dikatakan bahwa manajemen persediaannya belum cukup baik. Dan sebagian kecil disebabkan banyaknya modal yang tersimpan dalam bentuk kas, sehingga akan menghilangkan kesempatan untuk memperoleh laba jika seandainya kas tersebut ditanamkan.
Tabel 1 Tabel Perbandingan Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas Koperasi Karyawan PLN Cipta Usaha Tahun 2005 - 2009 Tahun
Likuiditas
Solvabilitas
Rentabilitas
2005
3,36
0,22
0,22
2006
1,62
0,37
0,12
2007
1,35
0,31
0,13
2008
0,99
0,48
0,07
2009
1,12
0,46
0,06
Gambar 1 Grafik Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Koperasi Karyawan PLN Cipta Usaha Tahun 2005 -2009 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
Likuiditas Solvabilitas Rentabilitas
2005
2006
2007
2008
2009
Tabel 2 Variables Entered/Removedb Variables Entered
Variables Removed
solvabilitas, likuiditas a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: rentabilitas 189
SUPRIADI dan SOFYANA, Analisis Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Tabel 3. Model Summary Adjusted R Square Model R R Square ,993a ,986 ,972 Predictors: (Constant), solvabilitas, likuiditas
Model 1 Regression Residual Total
Tabel 4.ANOVAb Sum of Mean Squares df Square ,016 2 ,008 ,000 2 ,000 ,016 4
Std. Error of the Estimate ,01060
F 71,078
Sig. ,014a
a. Predictors: (Constant), solvabilitas, likuiditas b. Dependent Variable: rentabilitas Tabel 5. Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) ,199 ,053 Likuiditas ,029 ,011 Solvabilitas -,347 ,098 a. Dependent Variable: rentabilitas Pada tabel 4, dapat diketahui juga hasil uji Fhitung yaitu sebesar 71.078 dengan tingkat signifikansi 5%, sedangkan pada tingkat signifikansi 5% dengan derajat bebas (df) adalah 3 maka nilai Ftabel adalah 19.00. dari pengujian antara Fhitung dengan Ftabel hal ini dapat disimpulkan bahwa Fhitung lebih kecil daripada Ftabel atau 71.078 > 19.00, karena Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa likuiditas dan solvabilitas memiliki hubungan dengan rentabilitas. Berdasarkan hasil uji thitung yang terdapat pada tabel diatas adalah sebesar -3.559, sedangkan pada ttabel tingkat signifikansi 5% dengan derajat bebas (df) adalah 3, maka nilai dari ttabel adalah 0.765. Dari pengujian antara uji thitung dengan ttabel, hal ini dapat disimpulkan bahwa thitung lebih kecil dari ttabel atau -3.559 < 2.132. hal ini menyatakan bahwa likuiditas dan solvabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas, karena thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa
Standardized Coefficients Beta ,441 -,587
t 3,763 2,670 -3,559
Sig. ,064 ,116 ,071
likuiditas dan solvabilitas tidak memiliki hubungan dengan rentabilitas. Setelah melakukan uji t dan F, maka dilakukan uji normalitas untuk mengetahui adanya distribusi normal atau tidak. Dari hasil uji normalitas, diketahui bahwa data menyebar disekitar garis normal, dan mengikuti arah garis normalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan asumsi kenormalan dapat diterima. Selanjutnya penulis akan akan melakukan uji heteroskedastisitas untuk menentukan varian dari setiap error bersifat heterogen yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa varians dan error harus bersifat bersifat homogen. Pengujian ini dilakukan dengan uji glesjer. Dari hasil uji heteroskedastisitas di atas diperoleh thitung pada variabel likuiditas sebesar 2,670 dan ttabel sebesar 0,765 Ho ditolak (ada gejala heteroskedastisitas). Dari hasil uji heteroskedastisitas di atas diperoleh thitung pada variabel likuiditas sebesar -3,559 dan ttabel sebesar 0,765 Ho diterima (tidak ada gejala heteroskedastisitas).
190
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 2, Oktober 2012 Gambar 2 Uji Normalitas Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Rentabilitas
Tabel 6 Uji Glesjer Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) .199 .053 likuiditas .029 .011 solvabilitas -.347 .098 a. Dependent Variable: rentabilitas
KESIMPULAN Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis, maka penulis menarik kesimpulan bahwa : 1. Analisis likuiditas pada Koperasi Karyawan PLN Cipta Usaha setiap tahunnya mengalami penurunan yang drastis selama 4 (empat) tahun, akan tetapi meningkat kembali pada tahun kelima namun kenaikan itu tidak terlalu signifikan. Penurunan ini lebih dominan disebabkan karena aktiva lancar tiap tahun mengalami penurunan sedangkan 191
Standardized Coefficients Beta .441 -.587
t 3.763 2.670 -3.559
Sig. .064 .116 .071
kewajiban lancarnya mengalami kenaikan. Untuk rata-rata kenaikan likuiditas selama kurun waktu lima tahun adalah sebesar 26,71%. 2. Analisis solvabilitas pada Koperasi Karyawan PLN Cipta Usaha setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan dan penurunan ini lebih dominan disebabkan oleh kenaikan dan penurunan total aktiva pada tahun berjalan, kenaikan dan penurunan total aktiva ini lebih disebabkan oleh pengaruh turun naiknya jumlah kas pada tahun berjalan. Untuk rata-rata kenaikan
SUPRIADI dan SOFYANA, Analisis Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas sovabilitas selama kurun waktu lima tahun adalah sebesar 34,98%. 3. Analisis rentabilitas pada Koperasi Karyawan PLN Cipta Usaha, pada perhitungan ROA ( Return On Asset ) mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya, sedangkan untuk perhitungan ROE ( Return On Equity ) pun sama dengan perhitungan ROA yang setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan. Pada ROA, kenaikan dan penurunan ini disebabkan oleh perbandingan kenaikan dan penurunan pada hasil laba dengan total aktiva. Jika laba turun dan total aktiva naik, maka hasil yang diperoleh lebih rendah dan sebaliknya jika laba naik dan total aktiva turun, maka hasil yang diperoleh akan lebih tinggi. Dan apabila jumlah antara laba dan total aktiva naik, maka hasil yang diperoleh tergantung hasil diperoleh bisa bernilai tinggi atau rendah, semua ini tergantung jika kita membandingkan dari nilai yang dihasilkan pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk ROE pun sama dengan ROA, akan tetapi perbandingan laba tersebut bukan dengan total aktiva, melainkan dengan total ekuitas. Rata-rata kenaikan jika dilihat selama kurun waktu lima tahun pada ROA dan ROE adalah sebesar 20,04% dan 29,33%. 4. Pada analisis pengaruh likuiditas, solvabiltas, dan rentabilitas, penulis menggunakan SPSS 19.0. Hasil dari analisis pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap rentabilitas menunjukkan bahwa likuiditas dan solvabilitas memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap rentabilitas, pengaruh yang signifikan antara likuiditas dan solvabilitas dengan rentabilitas adalah tidak baik. Selain itu, dilihat dari Fhitung nya, pengaruh antara likuiditas dan solvabilitas terhadap rentabilitas memiliki hubungan antara keduanya karena nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel. Jika dilihat dari thitung maka pengaruh antara likuiditas dan solvabilitas terhadap rentabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan karena thitung lebih kecil dari ttabel.
DAFTAR PUSTAKA A.Ross, Stephen, Randolph W. Westerfield,dan Bradford D. Jordan. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Bakhir, R. Suyoto dan Sigit. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Penerbit Kharisma Publishing Group. Batam. B.Block, Stanley dan Geoffrey A. Hirt. 2002. Foundations of Financial Management. Library Cingress Cataloging. United State. Brigham, Eugene dan Houston. 2009. Fundamentals of Financial Management Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. C.Van Horne, james dan John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial Management. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. H.Gibson, Charles. 2004. Finance Reporting and Analysis. Part of Thomson Corporation. United State. Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit AMPYKPN. Yogyakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Edisi 1-5. Penerbit PT. Grafindo Persada. Jakarta. Husnan, Suad dan Enny Pudiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi Empat. Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta. J.Keown, Arthur, John D. Martin, J. William Petty,dan David E. Scott. 2004. Manajemen Keuangan Prinsipprinsip dan Aplikas Edisi Sembilan Jilid 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Marghareta, Farah. 2004. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan. Penerbit PT.Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Rahardjo, Budi. 2003. Laporan Keuangan Perusahaan. Gajah Mada University. Yogyakarta.
192
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 2, Oktober 2012
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan Edisi 5. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. S.Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian. 2003. Manajamen Keuangan Edisi ke 5 Catatan ke 2. Penerbit Sumber Literata. Jakarta
193