ANALYSIS PLAN ON BUYING A NEW MACHINE PRINTING COMPANY CV. KLATEN FRIEND TO INCREASE PROFIT
Maria Magdalena Pur Dwiastuti, SE., MM.
In the current economic conditions as not all companies are established to achieve the results as expected. Therefore, companies must be able to anticipate any kind of changes that occur involving corporate life. One of the things that must be considered in order to grow is an investment company. Many ways can be done to take investment decisions, among others, with the purchase of new machinery. The purchase of new machines in addition to cost concerns or benefits are also expected to increase company profit.
Keyword : Machine, Profit, Company.
ANALISIS RENCANA PEMBELIAN MESIN BARU PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV. SAHABAT KLATEN UNTUK PENINGKATAN LABA
Maria Magdalena Pur Dwiastuti, SE., MM.
Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini tidak semua perusahaan yang didirikan dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi yang menyangkut hidup perusahaan. Salah satu hal yang harus diperhatikan agar perusahaan dapat berkembang adalah investasi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengambil keputusan investasi, antara lain dengan pembelian mesin baru. Pembelian mesin baru disamping menyangkut cost atau benefit juga diharapkan akan menaikkan profit perusahaan.
Latar Belakang Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan supaya dapat berkembang terus adalah melakukan investasi. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi, antara lain penyerapan tenaga kerja, peningkatan produksi, maupun penghematan devisa. Berkembangnya perusahaan dan permintaan pasar yang semakin banyak mengakibatkan perusahaan perlu untuk meningkatkan kapasitas dan perluasan pemasaran produk dan perluasan usaha seperti menambah investasi baru. Pengambilan keputusan investasi ini membutuhkan dana yang cukup besar dan terikat dalam jangka waktu. Dari uraian di atas dapat diketahui apabila suatu perusahaan melakukann investasi dengan cara pembelian mesin baru yang bergerak di bidang industri harus berhati-hati dan dengan pertimbangan yang tepat karena hal ini akan menyangkut kepentingan dan pertumbuhan serta kesinambungan profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang.
Melihat kondisi seperti ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada CV Sahabat dengan mengambil judul penelitian “Analisis Rencana Pembelian Mesin Baru pada Perusahaan Percetakan CV. Sahabat Klaten untuk Peningkatan Laba”.
Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut di atas maka permasalahan yang akan diteliti adalah apakah rencana pembelian mesin baru bagi peningkatan laba perusahaan layak dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara finansial ?
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah keputusan dalam rangka rencana pembelian mesin baru yang akan dilakukan oleh perusahaan CV Sahabat Klaten layak dilaksanakan atau tidak secara finansial.
Landasan Teori D.1. Pengertian dan Aspek Studi Kelayakan Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Suad Husnan dan Suwarsono, 1984:3). Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan perusahaan. Aspek-aspek studi kelayakan: Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Teknis dan Produksi
Aspek Finansial Aspek Manajemen Aspek Hukum Aspek Ekonomi dan Sosial
D.2. Pengertian, Prinsip, dan Jenis-jenis Investasi Menurut RA. Supriyono (1989:29), penanaman modal adalah: proses identifikasi, evaluasi, perencanaan , dan pembelanjaan proyek-proyek investasi utama suatu perusahaan. Keputusan ini merupakan komitmen penanaman dana dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu panjang. Keputusan penanaman modal atau investasi ini mempunyai arti penting dan perlu mendapatkan perhatian karena: 1. Menyangkut penggunaan sumber dana dalam jumlah besar 2. Menyangkut jangka waktu panjang 3. Berhubungan dengan strategi dan kebijakan suatu perusahaan 4. Kenaikan penanaman modal dapat mengakibakan kenaikan biaya tetap. 5. Kenaikan penanaman modal dapat menyebabkan kenaikan modal kerja untuk kegiatan dimasa yang akan datang. Agar suatu perusahaan dapat mengatur investasi modal dengan efektif, maka ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan: 1. Adanya usulan-usulan investasi 2. Penaksiran aliran kas dari usulan-usulan investasi 3. Evaluasi aliran kas tersebut 4. Memilih evaluasi proyek sesuai dengan ukuran tertentu 5. Penilaian terus menerus terhadap proyek
6. Investasi setelah proyek tersebut diterima Ada berbagai cara yang dapat digunakan dalam menggolongkan usulan-usulan investasi, diantaranya dapat digolongkan ke dalam katagori tersebut sebagai berikut: (Bambang Riyanto, 1992:113). 1. Investasi penambahan kapasitas (ekspansi) 2. Investasi penggantian 3. Investasi penambhan jenis produk baru
D.3. Kriteria Penilaian Investasi dari Aspek Keuangan Pada umumnya ada 4 (empat) yang biasa digunakan untuk menilai kelayakan investasi adalah: 1. Metode Proyek Period Metode ini mencoba mengukur cepat suatu investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasil bukan persentase, tetapi satuan waktu, seperti tahun, bulan. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang diisyaratkan, maka proyek dikatakn "menguntungkan", sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak. Problem utama dari metode ini adalaha sulitya menentukan periode payback maksimum yang diisyaratkan untuk diergunakan sebagai angka pembanding. Kelemahan-kelemahan lainnya dari metode ini adalah : 1. Diabaikannya nilai waktu uang
2. Diabaikannya aliran kas setelah periode payback
2. Metode Net Present Value Metode ini menghitung selisish nilai sekarang investasi dengna nilai sekarang penerimaan-penerimaan bersih (operational dan terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang relevan. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingat bunga pada saat kita menganggap keputusan investasi terpisah dari kepututsan pembelanjaan ataupun kita mulai mengkaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Keterkaitan hanya mempengaruhi tingkat bunga, bukan aliran kas. Apabila nilai netto sekaranpositif, maka proyek ini dikatakan menguntungkan, jadi diterima. Sebaliknya apabbila ARR lebih kecil daripada 0 (disebut NPV negatif), proyek ditolak karena tidak megnuntungkan.
3. Metode Internal Rate Of Return IRR adalah menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa mendatang. Apabila IRR lebih besar daripada tingakt bunga yang relevan (tingkat keuntunga yang diisyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.
4. Metode Profitability Index Profitability Index menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa mendatang dengan nilai sekarang investasi.
5. Cost of Capital Cots of Capital (biaya pengeluaran modal atau biaya modal) merupakan konsep yang sangat penting dalam pembelanjaan perusahaan. Cost of capital digunakan untuk dapat menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber. Dengan demikian Cost of capital dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya biaya riil dari penggunaan modal dari masing-masing sumber dana, untuk kemudian menentukan biaya modal rata-rata (average cost of capital) (Bambang Riyanto, 1992: 185). Biaya penggunaan modal yang dimaksudkan di sini adalah biaya modal yang sifatnya eksplisit. Besarnya biaya modal rata-rata tergantung pada komposisi dan biaya nodal masing masing.
Hipotesis Penelitian
Seperti dugaan sementara dalam penelitian ini adalah bahwa dalam usaha peningkatan laba perusahaan percetakan CV Sahabat dengan rencana pembelian mesin baru adalah menguntungkan untuk dilaksanakan.
Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Wawancara, suatu cara pengumpulan data dengan mengunakan daftar pertanyaan baik lisan maupun tertulis yang kemudian meminta kepada pihak yang diinterview untuk menjawab tentang obyek pembahasan. 2. Observasi, suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara orang yang berkepentingan langsung turun ke lapangan mengumpulkan data. 3. Studi kepustakaan, mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai bahan penelitian dan pembahasan dalam penulisan skripsi.
Pembahasan Dalam usaha mengevaluasi rencana ekspansi perusahaan harus diteliti dan dianalisis faktorfaktor yang mendasari investasi peningkatan laba tersebut. Telah disebutkan bahwa analisis pemecahan terhadap investasi peningkatan laba berdasarkan konsep akuntansi. Hal ini berarti semua faktor yang berhubungan dengan keseluruhan proses perencanaan hingga pengambilan keputusan dalam investasi perlu diperhitungkan. Dalam bagian analisis investasi aspek-aspek yang diambil saling terkait untuk rencana investasi terhadap peningkatan dapat dipertanggungjawabkan secara financial atau tidak. Adapun yang ditekankan oleh penulis dalam mengevaluasi rencana ekspansi tersebut hanyalah aspek keuangan (finansial), karena aspek ini adalah inti dalam penyelesaian pokok masalah. Dalam mengevaluasi pengambilan keputusan terhadap investasi peningkatan laba digunakan metode IRR (Internal Rate of Return) dan NPV (Net Present Value). Dalam analisa keungan ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut : 1. Nilai investasi dan umum proyek 2. Asumsi yang digunakan oleh perusahaan 3. Perkiraan kebutuhan dan sumber modal 4. Perkiraan hasil produksi selama umur proyek
5. Perkiraan penerimaan kas 6. Perkiraan biaya 7. Perkiraan rugi laba 8. Menaksir proceeds 9. Kriteria penilaian investasi
G.1. Analisa Keuangan G.1.1. Nilai Investasi dan Umur Proyek Modal investasi dalam rangka usaha peningkatan laba sebesar Rp. 65.200.000,00 adapun dana untuk kebutuhan investasi tersebut dirinci sebagai berikut : Tabel 1 RINCIAN PEMBELIAN MESIN CV. SAHABAT KLATEN URAIAN
HARGA
Mesin Setting
Rp. 11.084.400,00
Mesin Foto Printing
Rp. 14.404.500,00
Mesin Plate Maker
Rp. 10.887.100,00
Mesin Binding
Rp. 14.424.000,00
Mesin Potong
Rp. 14.410.000,00
TOTAL BIAYA PROYEK
Rp. 65.200.000,00
Sumber : Data Intern Perusahaan
Semua uraian Perincian mesin yang akan dibeli berasal dari luar negeri. Harga mesin yang disajikan adalah harga siap pakai (harga bersih) yang sudah diperhitungkan di dalamnya impor, biaya pengangkutan dan pajaknya. Perusahaan menetapkan umur ekonomis proyek investasi tersebut dalam 10 tahun dengan tahun dasar 1999. G.1.2. Asumsi yang digunakan Perusahaan Asumsi yang dipakai perusahaan selama masa invesasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan dan biaya yang digunakan selama unsur investasi dapat diprkirakan dengan salah satu metode peramalan dengan menggunakan tahun 1999 sebagai tahun dasar dan setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar 10% berpedoman pada Rancangan Kerja Anggaran dan Penerimaan CV. Sahabat Klaten ] 2. Tingkat Suku Bunga dan tarif paak sama selama umur proyek.
G.1.3. Perkiraan Sumber Dana dan Sumber Modal Dana yang dibutuhkan Cv. Sahabat Katen dalam Rencana proyek pembelian mesin dalam rangka penambahan laba produksi sejumlah Rp. 65.200.000,00. jumah tersebut akan dipenuhi dengan pinjam dari Bank Perkreditan Rakyat dan sebagian lagi dari modal sendiri.
G.1.4. Perkiraan Hasil Produksi Selama Umur Proyek Dari pembelian mesin tersebut diharapkan mamu memberikan tambahan kapasitas produksi. Mengingat kemampuan berproduksi meisn baru belum bisa pada kapasitas normal maka
kapasitas terpasang diharapkan akan tercapai pada tahun 2006 (20.000 ekspemplar). Di bawah ini data perkiraan kapasitas produksi selama umur proyek adalahs sebagai berikut : TABEL 2 PERKIRAAN TAMBAHAN PRODUKSI SELAMA UMUR PROYEK TAHUN JUMLAH 1999 7.000 eksemplar 2000 9.000 eksemplar 2001 11.000 eksemplar 2002 13.000 eksemplar 2003 15.000 eksemplar 2004 17.000 eksemplar 2005 19.000 eksemplar 2006 21.000 eksemplar 2007 23.000 eksemplar 2008 25.000 eksemplar
G.15 Perkiraan Penerimaan Kas Berdasarkan asumsi yang menyatakan bahwa volume penjualan sama dengan kapasitas produksi, maka perkiraan penerimaan kas tiap tahun selama rencana umur proyek adalah Volume Penjualan x Harga Jual
Harga jual ditetapkan melalui kebijakan perusahaan. Untuk mengetahui kebijakan perusahaan dalam menentukan harga jual dapat dilihat data historis perusahaan mulai dari tahun 1989-1998.
TABEL 5 PERKIRAAN PENERIMAAN KAS TAHUN (n)
PRODUKSI X HARGA JUAL
PENERIMAAN KAS
1999
7.000 X 7. 300,00
Rp. 51.100.000,00
2000
9.000 X Rp. 7.300,00
Rp. 65.700.000,00
2001
11.000 X Rp. 7.300,00
Rp. 80.300.000,00
2002
13.000 X Rp. 7.700,00
Rp. 100.100.000,00
2003
15.000 X Rp. 7.700,00
Rp. 115.500.000,00
2004
17.000 X Rp. 7.700,00
Rp. 130.900.000,00
2005
19.000 X Rp. 8.100,00
Rp. 146.300.000,00
2006
20.000 X Rp. 8.100,00
Rp. 162.000.000,00
2007
20.000 X Rp. 8.100,00
Rp. 162.000.000,00
2008
20.000 X Rp. 8.100,00
Rp. 162.000.000,00
G.1. 6. Perkiraan Biaya Menurut CV. Sahabat Klaten biaya-biaya yang terjadi merupakan elemen-elemen Harga Pokok Produksi dan Biaya Usaha, adapun elemen-elemen Harga Pokok Produksi adalah sebagai berikut : 1. Biaya bahan baku 2. Biaya bahan pembantu 3. Biaya gaji pimpinan dan karyawan 4. Biaya perawatan 5. Biaya transportasi 6. Biaya listrik 7. Biaya depresiasi
Sedangkan biaya usaha meliputi biaya adminstrasi kantor, dengan asumsi bahwa tahun 1999 sebagai tahun dasar pedoman rancangan Kerja Anggaran dan Penerimaan CV. Sahabat Klaten mengalami enaikan 10%.
G.1.7. Perkiraan Biaya dan Angsuran Perusahaan meminjam dana untuk modal dari Bank Perkreditan Rakya t sebesar Rp. 45.000.000,00 dengan jangka waktu pengembalian 7 tahun dengan bunga 19%. Perhitungan pembayaran biaya bunga dan pembayaran tahunan
R=An IF dimana, An = Present Value dari anuity IF =Interest faktor, maka perhitungannya R = 45.000.000 = Rp. 12.143.454,68 3,7057
G.18. Perkiraan Tambahan Rugi Laba Perkiraan tambahan perkiraan rugi laba untuk adanya investasi penambahan kapasitas di CV. Sahabat Klaten, dihitung dengan cara : Hasil Penjualan XXX HPP XXX Laba Kotor XXX Biaya Usaha XXX Laba Bersih Usaha XXX
Pencapatan (Biaya) lain XXX
Laba sebelum pajak dan bunga XXX Bunga XXX Laba sebelum pajak XXX Pajak XXX Laba bersih XXX
G.19. Menaksir Proceeds Untuk menaksir aliran kas masuk setiap tahun selama rencana umur proyek didasarkan pada pendapatan setelah pajak. Karena investasi penignkatan laba ini dibiayai seluruhya oleh modal sendiri maka perhitungan proceeds adalah sebagai berikut: PROCEEDS = EAT + DEPRESIASI + BUNGA (1-tax) Perkiraan proceeds selengkapnya dapat dilihat pada tabel.
TABEL PERHITUNGAN PROCEEDS TAHUN 1999-2008 Keterangan
1999
2000
2001
2002
2003
Tambahan EAT
-7.950.000
1.591.280,93
8.490.252
18.749.194,9
25.690.826
Depresiasi
6.520.000
6.520.000
6.520.000
6.520.000
6.520.000
Bunga(1-tax)
8.550.000
551.3720,5
4.946.247,95
4.270.955,605
3.467.357,698
Proceeds
7.120.000
13.625.000
19.956.499,95
29.540.150,505
5.678.183,698
G.2. Kriteria Penilaian Investasi
Dalam penghitungan tingkat kelayakan investasi pendirian perusahaan secara finansial digunakann dua alat analisis yaitu metode Net Present Value (NPV) dan metode Internal Rate of Return (IRR).
G.2.1 Tingkat Bunga Investasi
Untuk menghitung nilai sekarang aliran kas selama umur proyek maka semua aliran kas harus dinilai tunaikan dengan suatu suku bunga rencana CV Sahabat Klaten untuk membiayai proyek investasi pembelian mesin baru adalah dengan menggunakan modal sendiri dan pinjam dari BPR.
Struktur modal CV Sahabat Klaten adalah sebagai berikut: - 29 % berasal dari BPR dengan tingkat penggunaan modal sebesar 14 % dengan suku bunga 14 % per tahun.
- 71 % berupa cadangan bertujuan dengan tingkat penggunaan modal sebesar 18 % yang merupakan bagian dari laba yang dicadangkan untuk membiayai investasi. G.2.2. Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antar nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang apabila nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar, maka pendirian perusahaan adalah menguntungkan, sehingga dapat diterima. Dari hasil perhitungan dengan metode NPV dan tingkat bunga 18 % ternyata nilai NPVnya positif sebesar Rp. 55.158.333,9 PERHITUNGAN NPV DENGAN TINGKAT BUNGA 18% SELAMA RENCANA UMUR PROYEK (1999-2008)
TAHUN PROCEEDS DF=18% PV PROCEEDS 1999 7120000 0,847 6030640 2000 13625000 0,718 9782750 2001 19956499,95 0,609 12153508,47 2002 29540150,51 0,516 15242717,66 2003 35678183,69 0,437 15591366,27 2004 40609990,49 0,37 15025696,48 2005 46382888,8 0,314 14564226, 83
2006 56118178,1 0,266 14927435,37 2007 36878400,9 0,226 9996218,303 2008 36878400,8 0,191 7043774,553 PV PROCEEDS 120358333,9 PV OUTLAYS 65200000 NPV 55158333,9
G.2.3. Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyatakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa mendatang. Apabla tingkat bunga yang disyaratkan lebih besar dari Cost of Capital maka pembelian mesin baru menguntungkan. Dalam menghitung IRR pada analisis ini digunakan metode Trial and Error, yaitu dengan menggunakan tingkat bunga 5 % dan 18 %. PERHITUNGAN NPV DENGAN TINGKAT BUNGA 5%
SELAMA RENCANA UMUR PROYEK (1999-2008) TAHUN PROCEEDS DF=5% PV PROCEEDS 1999 7120000 0,95238 6780945,6 2000 13625000 0,90703 12358283,75 2001 19956400 0,86384 17239222,96 2002 29540150,5 0,8227 24302681,82 2003 35678183,7 0,78353 27954927,27 2004 40609990,5 0,74622 30303978,11 2005 46382888,8 0,71068 32963391,41 2006 56118178,1 0,67684 37983027,67 2007 36878400,9 0,64461 28638499,02 2008 36878400,8 0,61391 22640019,04 PV PROCEEDS 241164976,6 PV OUTLAYS 65200000 NPV 175964976,6 Dari tabel perhitungan Net Present Value di atas diketahui bahwa internal rate of return yang sebenarnya adalah terletak di antara 5% dan 18%. Untuk mencari nilai Internal Rate of Return tersebut dengan cara interpolasi dengan rumus
Dari tabel perhitungan Net Present Value di atas diketahui bahwa internal rate of return yang sebenarnya adalah terletak di antara 5% dan 18%. Untuk mencari nilai Internal Rate of Return tersebut dengan cara interpolasi dengan rumus
P2 - P1 R=P1 - C1 ---------C2 - C1 dimana,
r = Internal Rate of Return yang dicari P1 = tingkat bunga ke 1 P2 = tingkat bunga k 2 C1 = NPV ke 1 C2 = NPV ke 2
Dari perhitungan dalam tabel di atas diketahui : P1 = 5% P2 = 18% C1 = 175964976,6 C2 = 55158333,9 18 - 5
R = 5 - 175964976,6 ---------------------------55158333,9 - 175964976,6 = 18,93 %
P2 - P1 R=P1 - C1 ---------C2 - C1 dimana,
r = Internal Rate of Return yang dicari P1 = tingkat bunga ke 1 P2 = tingkat bunga k 2 C1 = NPV ke 1 C2 = NPV ke 2
Dari perhitungan dalam tabel di atas diketahui : P1 = 5% P2 = 18% C1 = 175964976,6 C2 = 55158333,9
18 - 5 R = 5 - 175964976,6 ---------------------------55158333,9 - 175964976,6 = 18,93 %
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dengan metode NPV dengan tinkat bunga 18 % ternyata NPVnya positif,sehingga rencana pembelian mesin baru dapat diterima. Dengan menggunakan metode internal rate of return, investasi penambahan laba dapat diterima karena IRR 18,93 % lebih besar dari IRR yang disyaratkan sebesar 18 %. Dengan demikian usulan rencana pembelian mesin baru bagi peningkatan laba layak dilaksanakan.
Daftar Pustaka
Anorga Pandji, 1995, BUMN, Swasta, Dan Koperasi (Tiga Pelaku Ekonomi), Pustaka Jaya, Jakarta. Djarwanto Ps, 1984, Capital Budgeting Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Husnan Suad, 1984, Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang, BPFE UGM, Yogyakarta Riyanto Bambang, 1992, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Tiga,Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada. Subagyo Pengestu, 1987, Memperluas Usaha, BPFE, Yogyakarta. Supriyono RA,1989, Akuntasi Manajemen, Edisi Pertama, Bagian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta Susilo Sri Y dan Isdaryadi Wisnu F, 1999, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi Fakultas Ekonomi UAJY. Penerbitan Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.