ANALISIS REAKSI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (Studi Kasus Pada Periode Juni 2009-Juni 2010)
SKRIPSI Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Ekonomi Islam
MUHITHOH 072411044
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
ii
iii
MOTTO
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya (QS. Al- Baqarah: 278-279)
iv
PERSEMBAHAN
Dalam perjuangan Illahi tanpa batas, dengan kerendahan hati skripsi ini kupersembahkan kepada orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalananku teruntuk: Ayah dan Ibunda Tercinta terima kasih atas segala kasih sayang, cinta, doa, motivasi, serta materi yang telah diberikan. Engkaulah yang mendidik hingga aku dapat menyelesaikan tugas ini, Engkaulah guru yang paling mulia, tiada kata lelah untuk menuntunku. Semoga Allah membalas semua kebaikanmu dengan kasih sayang dan limpahan rahmatNya. Adikku Tersayang yang selalu memberi keceriaan secerah mentari canda tawamu yang selalu memberikan inspirasi hatiku. Dan sanak saudaraku yang selalu memberikan doa dan dukungannya. Para Dosen yang mengajari, “Kenalilah Tuhanmu, perbaiki dirimu, ajaklah orang lain, dan dirikanlah daulah hatimu, niscaya ia akan tegak dibumimu” Saudara-saudariku seiman dan seperjuangan yang terjalin dalam Ukhuwah Islamiyah
v
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi skripsi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiranpikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 15 Juni 2012 Deklarator
Muhithoh 072411044
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keingintahuan tentang reaksi pasar perusahaan yang terdaftar di JII, khususnya pada periode terakhir (terbaru) yakni pada periode Juni 2009 hingga Juni 2010. Pemilihan periode tersebut bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terbaru terhadap perusahaan saham syari’ah yang terdaftar di JII. Penelitian ini terpusat untuk mengetahui reaksi pasar semata tanpa adanya pembandingan maupun uji perbedaan dengan menggunakan satu sampel. Untuk mengetahui hal itu maka diajukan rumusan masalah bagaimana reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mana pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di JII pada periode Juni 2009-Juni 2010 yang berjumlah 30 perusahaan. Sedangkan proses analisis dilakukan dengan mendasarkan pada metode analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan Run-Test didapat temuan bahwa reaksi pasar cenderung positif dengan signifikansi 0,043 yang menunjukkan bahwa signifikasi tersebut berada di bawah ambang signifikansi 0,05 atau dapat ditulis 0,043 < 0,05. Oleh karena hasil signifikansi kurang dari 0,05, maka dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima, yakni reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII adalah meningkat positif.
vii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Ta’ala, Tuhan pencipta alam semesta pengatur hidup dan kehidupan manusia, yang menguasai alam raya beserta isinya serta yang memberikan kasih sayangNya kepada setiap makhlukNya. Sehingga dengan keridhoanNya skripsi dengan judul “REAKSI PASAR TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX dalam rangka menyelesaikan studi Strata Satu untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang dapat diselesaikan. Untuk itu ucapan terima kasih disampaikan kepada; 1. Rektor IAIN Walisongo Semarang Bpk. Prof. Dr. H. Muhibin, MA yang telah memberikan kebijaksanaan di lingkungan IAIN. 2. Dekan Fakultas Syari’ah Bpk. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, yang telah memberikan kebijaksanaan teknis dilingkungan fakultas syaria’ah, 3. Rahman El-Yunusi,SE.,MM dan Nur Fathoni, M.Ag selaku
dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. 4. Bpk. Dr. Ali Murtadho, M.Ag dan Bpk. Nur fatoni, M.Ag, selaku Kajur dan Sekjur Ekonomi Islam 5. Drs. H. Hasyim Syarbani, MM selaku dosen wali studi, yang telah memberikan saran serta dorongan selama kuliah. 6. Para Dosen Pengajar Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 7. Bapak/Ibu dosen selaku Pimpinan Perpustakan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan izin serta layanan kepustakaan yang telah diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 8. Tim bursa pojok BEI IAIN WALISONGO SEMARANG. 9. Kedua orang tuaku tercinta, H. Muhari Abu Kamal dan Hj. Lathifah (Almh) dan Hj. Maelah Kamilah yang telah membimbing serta memberikan dorongan kepada penulis baik moral, material maupun spiritual.
viii
10. Seorang yang senantiasa memberikan dukungan materi, moral dan doa. 11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dan menberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi. Masukan berupa saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan dunia pendidikan pada umumnya.
Semarang, 15 Juni 2012 Penulis
Muhithoh 072411044
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
v
HALAMAN DEKLARASI ........................................................................... vii HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... viii HALAMAN KATA PENGANTAR..............................................................
ix
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................
x
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xiii HALAMAN DAFTAR GRAFIK .................................................................. xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 10 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...................................... 10 1.4 Pembatasan masalah ...................................................................... 11 1.5 Sistematika Penulisan .................................................................... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori.............................................................................. 13 2.1.1. Index Harga Saham Di BEJ (Bursa Efek Indonesia) ............ 13 2.1.2. Efesiensi Pasar ................................................................... 21 2.1.3. The Signalling Theory......................................................... 26 2.1.4. Return ................................................................................. 27 2.1.5. Abnormal Return ................................................................ 28 2.1.6. Study Peristiwa (event study) .............................................. 32 2.3 Kerangka Berfikir .......................................................................... 34 2.3 Hipotesis ....................................................................................... 35 2.4 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 35
x
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data................................................................... 39 3.2 Populasi dan Sampel...................................................................... 39 3.3 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 40 3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 42 3.5 Variabel Penelitian dan Pengukuran............................................... 42 3.6 Teknik Analisis Data ..................................................................... 43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Pendahuluan .................................................................... 44 4.2 Deskripsi Reaksi Pasar .................................................................. 47 4.3 Signifikansi Reaksi Pasar............................................................... 52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ................................................................................. 53 5.2. Saran ........................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Hlm
4.1
Perkembangan Saham Jakarta Islamic Indeks Periode 2004 – 2008 .......
4.2
Selisih Harga Saham Realisasi-Harga Saham Ekspektasi (Abnormal
6
Return) ................................................................................................. 45 4.3
Analisis Run Test .................................................................................. 47
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1
Hlm
Pergerakan Harga Saham Periode Juni 2009-Juni 2010 ......................... 48
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Emiten Dalam Perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) 4 Juni 2009-30 November 2010 Lampiran 2: Daftar Emiten Dalam Perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) 1 Desember 2009-31 Mei 2010 Lampiran 3: Daftar Emiten Dalam Perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) 5 Juni 2010-31 November 2010 Lampiran 4: Daftar Perusahaan-Perusahaan Objek Penelitian Lampiran 5: Daftar Harga Saham Jakarta Islamic Index Periode Juni 2009-Juni 2010 Lampiran 6: Daftar Harga Ekspektasi Perusahaan Yang Terdaftar Di JII Periode Juni 2009-Juni 2010 Lampiran 7: Daftar Harga Realisasi Perusahaan Yang Terdaftar Di JII Periode Juni 2009-Juni 2010 Lampiran 8: Grafik Harga Ekspektasi Dan Realisasi Harga Saham Pada PerusahaanYangTerdaftar Di Jii Periode Juni 2009-Juni 2010 Lampiran 9: Piagam KKN Lampiran 10: Surat Pembelian Data Di Bursa Pojok IAIN Wali Songo Semarang.
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa
ini
telah
berkembang
pesat
suatu
kondisi
sistem
perekonomian Indonesia (bahkan negara lain) yang telah banyak diterapkan di berbagai sektor yaitu Ekonomi Islam. Hal ini lebih di percepat dan banyak disebabkan oleh keadaan krisis ekonomi yang dialami oleh negara–negara di asia termasuk di Indonesia yang di mulai dari tahun 1997. Keadaan tersebut telah membuktikan bahwa sistem perekonomian yang selama ini dijalankan yaitu sistem ekonomi kapitalis tidak mampu bertahan untuk waktu yang lama dalam goncangan moneter yang fluktuatif. Sejarah menunjukkan krisis di Wall Street tahun 1929 yang mengakibatkan depresi yang luar biasa bagi perekonomian dunia di tahun 1930-an, Begitu juga dengan devaluasi poundsterling tahun 1967, maupun krisis mata uang di tahun 1969 dan krisis global pada akhir tahun 20071 Pasar modal yang menjadi saraf finansial dunia ekonomi modern. Pasar modal juga tidak lepas dari berbagai kelemahan, salah satunya adalah adanya tindakan spekulasi. Aktivitas ini memang membuat pasar tetap aktif, namun aktivitas ini tidak selamanya bernilai positif terutama saat menyebabkan depresi yang luar biasa. Sistem perekonomian konvensional memanfaatkan pasar uang dan pasar modal sebagai sarana investasi jangka 1
Beik, Irfan Syauqi, Kajian Ekonomi Islam Prinsip Pasar Modal Syariah, Online dari http://www.pesantrenvirtual.com. (Rabu, 26 Maret 2010).
1
2
pendek yang bersifat spekulatif guna mendapatkan keuntungan (gain) sebesar-besarnya dengan jangka waktu singkat. Aktivitas spekulasi sesungguhnya bukan merupakan investasi. Investor akan berinvestasi mengharapkan keuntungan jangka panjang dan membeli sekuritas dengan tujuan berpartisipasi langsung dalam bisnis. sedangkan spekulan hanya mengharapkan keuntungan jangka pendek. Spekulasi telah meningkatkan unearned income bagi sekelompok orang dalam masyarakat, tanpa mereka memberikan kontribusi apapun baik yang bersifat positif dan produktif. Untuk mencapai tujuan tersebut seseorang akan menghalalkan segala cara tanpa peduli rambu etika dan agama. Di tengah kemerosotan, skandal dan risiko yang menimpa pasar modal konvensional tersebut, dunia mulai melirik sistem alternatif di bidang keuangan,
yaitu
sistem
syariah
yang
berlandaskan
ajaran
Islam.
Perkembangan pasar finansial syariah sedang marak, khususnya di negaranegara yang mayoritas penduduknya muslim2. Khususnya Indonesia kemajuan pasar finansialnya terutama perbankan syariah dan asuransi syariah cukup signifikan, dengan berdirinya Bank Muamalah sejak tanggal 1 Mei 1992 sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia, Pertumbuhan perbankan syariah tampaknya mengalami akselerasi yang sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir ini, dengan diterbitnya UU No. 10 Tahun 1998 sebagai amandemen dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang memberikan landasan hukum yang lebih kuat bagi keberadaan sistem 2
Maria Rio Rita, Investasi Berbasis Syariah Di Pasar Modal Indonesia (Jurnal Ekonomi dan Bisnis vol.xv.no.1), Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, 2009, hlm. 47-48
3
perbankan syariah di Indonesia yang menandai dimulainya era sistem perbankan ganda (duel banking system) di Indonesia. Sedangkan Pada tahun 1994 berdirilah PT. Syarikat Takaful Indonesia (STI) sebagai perusahaan asuransi syariah pertama di Indonesia. Pendirian PT. Syarikat Takaful Indonesia yang membuka dua anak perusahaan yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga (ATK) untuk bidang asuransi jiwa dan PT. Asuransi Takaful Umum (ATU) untuk bidang asuransi kerugian, kemudian diikuti oleh Al-Mubarokah, MAA Insurenc, Tali insani, bahkan Bumi Putera, Bringin Life, Tri Pakarta yang berlandasan syariah. Hingga tahun 2009 tercatat jumlah total perusahaan Asuransi Syariah adalah 45 perusahaan. Kehadiran perusahaan-perusahaan perbankan dan perasuransian syariah, tentunya diharapkan pelaksanaan seluruh kegiatan yang dilakukan adalah sesuai dengan syariah, termasuk terhadap investasi-investasi yang dilakukannya.
Pasar
modal
syariah
di
Indonesia
diawali
dengan
diterbitkannya pertama kali reksadana syariah yaitu reksadana Danareksa Syariah pada tanggal 25 Juni 1997 dan diikuti dengan diterbitkannya obligasi syariah pada akhir tahun 20023. Bahkan pertumbuhan reksadana syariah mengungguli pertumbuhan reksadana konvensional pada tahun 20074. Selain itu, PT. BEJ dan PT. Danareksa Invesment Managemen ( DIM) untuk mengembangkan instrumen investasi syariah, Mengingat pangsa yang ada tidak saja berasal dari Eropa dan Amerika, tapi juga berasal dari Timur tengah serta negara – negara yang menggunakan Undang–Undang Islam 3
Yeni Salma Barlinti, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional Dalam Sistem Hukum Nasional Di Indonesia, Jakarta:Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama, 2010, hlm. 125-133 4 Zainudin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: sinar grafika, 2008, hlm.10-11
4
sebagai dasar hukum kehidupan mereka akan menjadikan Indonesia alternatif yang potensial untuk berinvestasi, Di negara Amerika pada tahun 1999, Dow Jones telah meluncurkan pasar Index Islam, dimana Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI) menggunakan tanggal perhitungan 31 Desember 1995 dengan nilai dasar 1.000 merupakan subset dari Dow Jones Global Index (DJGI), Saham–saham yang masuk dalam Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI) telah melalui proses penyaringan baik kualitatif maupun kuantitatif, Langkah pertama adalah dengan mengeluarkan perusahaan dengan aktivitas yang tidak sejalan dengan prinsip syariah, yaitu rokok, minuman beralkohol, babi, judi, ponografi, industri hotel dan tempat hiburan serta lembaga konvensional lainnya.5 Hussein dan Omran (2005) menyelidiki pangaruh penyeleksi secara etika pada kinerja DJIMI. Mereka menemukan bahwa Islamic Indeks (DJIMI) memberikan abnormal return yang positif selama jangka waktu penelitian dan pada bull periode6. Sedangkan di Negara Malaysia meluncurkan pasar modal islam dengan bentuk Kuala Lumpur Stock Exchange Sharia Index (KLSE SI), yang di luncurkan pada tanggal 17 april 1999 dalam rangka mengimbangi investor Asing dan lokal yang mencari untuk menanam modal dalam sekuritas yang konsisten dengan prinsip syariah, KLSESI mula–mula hanya terdiri dari 279 saham dan seiring perkembangannya kini menjadi 826 saham atau sekitar 86 persen dari total saham yang terdaftar di pasar modal 5
Indari Fitnata, Analisi Kinerja Jangka pendek portofolio saham islam di BEI pada periode 2007 – 2008, Jurnal of islamic and economics LEBI dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Islam, Yogyakarta, 2009, hlm. 40 – 41. 6 Hussein, Khalad dan Mohammad Omran, Ethical Investment Revisited: Evidence from Dow Jones Islamic Indexes, 2005, The Journal of Investing.semarang: perpus UNDIP
5
Malaysia, KLSE syariah index telah menunjukkan performa yang baik pada tahun 2001 dengan keuntungan 2.3 persen sedangkan di tahun 2009 mengalami kenaikan hingga 21,6 persen7 Sedangkan, di Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerja sama dengan PT. Danareksa Invesment Management (DIM) menghasilkan Jakarta Islamic Index (JII)
pada tanggal 3 Juli 2000 yang terdiri dari 30 emiten yang
memenuhi kriteria yang ditetepkan Dewan Syariah Nasional (DSN). bertujuan
untuk
menilai
(benchmark)
kinerja
investasi
dan
dapat
meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi secara syariah, membantu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah, memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariat islam untuk melakukan investasi di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan menjadi tolak ukur kinerja (Bencmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Syarat pemilihan saham pada umumnya sama dengan saham LQ-45. Dari sisi industri bukan termasuk usaha yang mengandung unsur perjudian, bukan lembaga yang memproduksi, menstribusi dan memperdagangka barang–barang haram ataupun yang bukan menyediakan jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat8, dan bukan pula transaksi yang mengandung unsur suap (risywah) dan perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang atau jasa9. Jakarta Islamic Indeks (JII) direview setiap 6 bulan, yaitu setiap bulan Januari dan Juli atau berdasarkan periode 7 8
Maria Rio Rita, Op.cit, hlm.47-48 Burhanuddin S, Pasar Modal Syariah (tinjauan hukum), yogyakarta: UII Pres, 2009,
hlm. 129 9
Sebastian Pompe, Ikhtisar Ketentuan Pasar Modal, Indonesia: National Legal Reform Program (NLRP), hlm. 845-846
6
yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK. Sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan dimonitor terus-menerus berdasarkan data public yang tersedia 10. Tabel 4.1 Perkembangan Saham Jakarta Islamic Indeks Periode 2004 – 2008 Bulan
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
Januari
127.85
171.84
211.77
303.11
447.89
Februari
129.37
174.25
218.43
299.63
503.56
Maret
124.72
176.25
226.09
302.31
457.68
April
134.23
170.67
247.28
336.96
422.36
Mei
119.67
167.83
257.92
345.39
442.43
Juni
116.29
185.08
228.34
352.56
432.84
Juli
127.84
192.34
235.02
380.99
391.71
Agustus
125.09
188.75
250.73
359.89
349.07
September
132.98
178.21
257.09
383.74
301.23
November
139.12
185.51
264.85
442.83
213.99
Oktober
153.64
180.55
285.00
474.40
194.33
Desember
160.69
198.85
306.35
493.31
207.76
sumber: *Duniainvestasi.com
Secara umum, selama empat tahun dari tahun 2004 sempai dengan 2008. JII Menunjukan pola pergerakan yang sangat fluktuatif dalam rentang
10
http:// junaidichaniago.Wordpress.com/28/05/2012/sekilas-mengenai-saham-syariahdan-jakarta-islamic-index-jii
7
(range) yang sangat besar. Setelah berhasil mencapai break high sepanjang sejarah pasar modal pada level 540.156211. Hal tersebut membuktikan bahwa pangsa pasar yang konservatif ini memiliki potensi yang demikian besar dan sangat terbuka untuk menampung dana yang berasal dari investor muslim, dan memberikan banyak kemungkinan untuk menciptakan akumulasi modal di lantai bursa. Melihat hal ini, tentu saja bukan hanya mencerminkan penerimaan dan pengakuan dari para investor yang memburu saham–saham yang tergabung dalam index islam, tapi juga menunjukkan betapa saham–saham memenuhi kriteria syariah memang lebih mendapat simpati, diinginkan oleh para investor karena relatif jauh dari tisiko dan karena investor akan memperoleh manfaat secara emosional, sebab investor merasa aman dan yakin bahwa pada saat berinvestasi tidak melanggar prinsip–prinsip Islami. Jadi penetapan periode pertama perusahaan dengan kategori syariah dalam Jakarta Islamic Index (JII) di BEJ diharapkan memiliki kandungan informasi yang mampu memberikan sinyal perubahan sesuai dengan nilai kandungannya. Sinyal atau informasi ini akan direspon positif oleh pasar yang mengakibatkan meningkatnya nilai transaksi saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Agar dapat berkembangannya instrumen finansial bagi investor muslim di Indonesia maka keberadaan Index syariah akan menjadi ukuran ataupun benchmark yang menjadi pedoman bagi performance portofolio syariah. Persoalanyan apakah komponen saham yang ada di BEJ untuk
11
www.Duniainvestasi.com.25/02/2012
8
mewakili kredibilitas index yang menggunakan konsep ekonomi Islam. Index islam akan di formulasi dengan menggunakan landasan syariah. Secara praktis index menjadi tolak ukur dalam menentukan kriteria portofolio dengan menggunakan kriteria dan metodologi penentuan yang sesuai dengan hukum Islam. Beberapa penilitian tentang Jakarta Islamic Index (JII) di Indonesia di antaranya, Penelitian yang dilakukan oleh Erry Isramijaya (2004) yang meneliti tentang implikasi penetapan jakarta islamic indeks terhadap tingkat likuiditas saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menggunakan sample 30 emiten yang tergabungan dalam Jakarta Islamic Indeks periode Juli 2000 sampai Januari 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian TVA dalam 11 hari pengamatan sebagai satu kelompok data, ditemukan bahwa signifikasi yang terjadi secara statistic. Sedangkan hasil perbandingan antara sebelum dan sesudah pengumuman tidak menunjukkan perbedaan TVA secara signifikan. Selain itu Penelitian yang dilakukan oleh Treisye ariance Lamasigi (2002), Mengenai Reaksi Pasar Modal terhadap peristiwa Pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2003 (kajian terhadap return saham LQ-45 di PT. Bursa Efek Jakarta), Hasil penelitian ini adalah terdapat signifikansi abnormal return yang diperoleh pasar atas peristiwa pergantian presiden pada tanggal 23 Juli 2003, karena pasar menggategorikan infomasi ini sebagai berita baik (good news) dan tidak terdapat perkembangan signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa, karena tampak variabel harga saham yang dicerminkan oleh rata–rata abnormal
9
return yang diterima oleh investor secara cepat menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi12. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Eka Rohmawati (2010) tentang Analisis Harga Saham Sebelum dan Sesudah Listing di JII BEI (studi kasus indeks saham yang tergabung dalam JII periode Des 2008 – Des 2009). Hasil penelitian terdapat perbedaan antara harga saham perusahaan pada tanggal listing dalam JII dengan hari sebelum listing dalam JII sedangkan dalam pengujian uji t (paired sampel t test) tidak ada perbedaan harga saham perusahaan pada tanggal listing dalam JII sehari sebelum tanggal listing dalam JII13. Berdasarkan latar belakang diatas dan pertimbangan penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Analisis Reaksi Pasar Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (Studi Kasus Pada Periode Juni 2009-Juni 2010)
12
Treisye ariance Lamasigi, Mengenai Reaksi Pasar Modal terhadap peristiwa Pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2003” (kajian terhadap return saham LQ-45 di PT. Bursa Efek Jakarta). Semarang: UNDIP. 13 Eka Rohmawati, Analisis Harga Saham Sebelum dan Sesudah Listing di JII BEI (studi kasus indeks saham yang tergabung dalam JII periode Des 2008 – Des 2009), UIN Maulana ,alik Ibrahim, 2010
10
1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah rumusan masalah deskriptif. Disebut sebagai rumusan masalah deskriptif karena masalah yang menjadi obyek dalam penelitian ini bukan merupakan studi perbandingan melainkan hanya merupakan studi pengukuran kualitas, yang mana dalam penelitian ini yang akan diukur adalah reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII. Secara lebih jelasnya, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian adalah bagaimana reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada periode Juni 2009-Juni 2010 ? 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII. 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak diantaranya: 1. Bagi investor penelitian ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan keputusan investasi, terutama pada bisnis yang berbasis syariah. Bagi emiten penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan agar tetap mempertahankan dan menjalankan reputasi bisnisnya secara syariah. 2. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan kerangka dalam melakukan penelitian terutama yang berkaitan dengan indeks syariah dan pasar modal syariah.
11
1.4 Pembatasan masalah Penelitian yang berhubungan dengan abnormal return memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian seperti factor-faktor yang mempengaruhi harga saham, waktu atau periode penjualan saham, maupun ruang lingkup lainnya. Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan dikaji memiliki batasan-batasan sebagai berikut: 1. Dari segi waktu, penelitian ini hanya akan meneliti reaksi pasar pada periode Juni 2009-Juni 2010 sedangkan periode-periode sebelumnya tidak menjadi bahan penelitian. 2. Dari segi tujuan, penelitian ini hanya ingin mencari tahu besaran reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII pada periode terakhir. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dilakukan penulis dibagi menjadi 5 bab. Secara garis besar materi penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian,
pembatasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian terdahulu, landasan teori dan tinjauan pustaka. Bab ini meliputi Index Harga Saham di BEI seperti Index Harga Saham Gabungan (IHSG),
12
Index Individual, Index Sektoral, Index kompas 100, Index JII, Index LQ-45, Index Bisnis 27, dan Index SRI – KEHATI. Pada bab ini juga dijelaskan tentang efisiensi pasar modal, teory signaling, Return, Abnormal return, event study, BAB III
: METODA PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metoda penelitian yang akan digunakan antara lain tentang jenis dan smber data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data,
teknik
pengumpulan
data,
variabel
penelitian
dan
pengukuran, teknik analisis data dan pengujian hipotesis. BAB VI
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisis pendahuluan analisis deskripsi reaksi pasar dan signifikansi pasar
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi ikhtisar kesimpulan umum dari keseluruhan penelitian, implikasi atau kegunaan hasil penelitian, serta dikemukakan pula saran-saran terhadap kemungkinan kegunaan praktis di lapangan serta bagi penelitian lebih lanjut sebagai tindak lanjut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teori 2.1.1. Index Harga Saham Di BEI (Bursa Efek Indonesia) Index harga saham merupakan indikator perdagangan saham yang di buat berdasarkan rumusan tertentu mencerminkan tingkat aktifitas dan fluktuasi sebuah bursa efek. Setiap bursa efek mempunyai indikator tersendiri yang menggambarkan pergerakan harga–harga saham, saat ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki delapan macam index harga saham, yaitu: 1.
Index Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen perhitungan index.
2.
Index Individual, yaitu index harga masing–masing saham terhadap harga dasarnya, atau index setiap saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.
Index Sektoral, Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing–masing sektor.
4.
Index LQ-45, Menggunakan 45 saham yang terpilih setelah melalui beberapa macam seleksi.
5.
Index KOMPAS 100, merupakan index harga saham hasil kerja sama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harian kompas.
13
14
6.
Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 saham yang masuk dalam kriteria syariah dan termasuk saham yang likuid.14
7.
Index SRI-KEHATI. Index SRI-KEHATI yaitu Indeks harga saham yang merupakan hasil kerja sama antara Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati).
8.
Index Bisnis 27. Index Bisnis 27 merupakan Index harga saham yang diluncurkan oleh BEI bekerja sama dengan Bisnis Indonesia. a. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Index Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja kerja saham yang tercatat disuatu bursa efek. IHSG diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, yang digunakan sebagai indikator untuk memantau pergerakan saham. Index ini mencangkup semua saham biasa maupun saham preferen di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Rumus yang digunakan adalah menggunakan metode rata–rata tertimbang . b. Index Individual Index Individual merupakan suatu nilai yang berfungsi untuk mengukur kinerja kerja suatu saham tertentu. Index ini untuk pertama kalinya ditentukan sebesar 100%, dengan dasar harga pertama kalinya yaitu harga perdana.
14
Iswi Hariyani & Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, Jakarta: Visi Media, hlm. 269-270.
15
c. Index Sektoral Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan dan Jasa, dan Manufatur15. d. Index LQ-45 Index LQ-45 merupakan index yang diperkenalkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ) mulai tanggal 24 Februari 1997 dan dengan hari dasar tanggal 13 Juli 1994. Indeks ini meliputi 45 jenis saham yang harus memenuhi kriteria yang ditentukan dan index LQ45 ini akan ditinjauan setiap tiga bulan sekali untuk mengecek saham–saham yang termasuk di dalam LQ-45 masih relevan atau tidak dengan kriteria yang ditentukan.16 e. Index KOMPAS 100. Index kompas 100 merupakan suatu index saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di BEJ, Index kompas 100 secara resmi diterbitkan oleh bursa efek jakarta (BEJ) bekerja sama dengan koran kompas pada hari jum’at tanggal 10 Agustus 2007, Tujuan utama bursa efek jakarta (BEJ) dalam penerbitan index kompas 100 ini antara lain guna penyebar luasan
15
www.idx.co.id/28/10/2010 Ang Robbert, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”.Jakarta: Mediasoft Indonesia, 1997, hlm. 14.1 – 14.11 16
16
informasi pasar modal serta menggairahkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan bursa efek jakarta (BEJ).17 Index ini meliputi 100 saham dengan proses penentuan sebagai berikut: a) Telah tercatat di BEI minimal tiga bulan. b) Saham tersebut masuk dalam Index Harga Saham Gabungan (IHSG). c) Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental perusahaan dan pola perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk mengeluarkan saham tersebut dalam proses perhitungan index harga 100 saham. d) Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekuensi transaksi serta kapitalisasi pasar reguler, selama 12 bulan terakhir. e) Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil jumlahnya menjadi 60 saham, dengan mempertimbangkan nilai transaksi terbesar. f)
Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebanyak 40 saham dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan frekuensi serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler.
17
http://id.wikipedia.org/wiki/indeks_kompas 100/12/08/2010.
17
g) Daftar saham yang masuk dalam kompas 100 akan diperbaharui sekali dalam enam bulan, atau tepatnya pada Februari dan Agustus.18 f. Jakarta Islamic Index (JII). Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat beberapa jenis index, Namun diantara index tersebut yang beroperasai berdasarkan prinsip syariah hanya jakarta islamic index (JII). JII dibentuk dari hasil kerjasama antara PT. BEI dengan PT. Danareksa Invesment Management (PT. DIM) yang beroperasi sejak tanggal 3 Juli 2000. yang setiap periodenya, saham yang masuk Jakarta Islamic Index (JII) berjumlah 30 saham yang memenuhi kriteria syariah menggunakan tahun 1 Januari 1995 sebagai base date (dengan nilai 100). Niat peluncuran Jakarta Islamic Index. (JII) adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor agar melakukan investasi pada saham berbasis syariah, memberikan manfaat keuntungan bagi pemodal yang berinvestasi di bursa efek dan menjadi tolak ukur kinerja (bencmark) dalam memilih portofolio saham yang halal, dan juga sebagai sarana mendongkrak nilai kapitalisasi saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Ini didasarkan pada potensi dana umat Islam di Indonesia yang luar biasa besarnya 19. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan satu–satunya index saham di Indonesia yang menghitung index harga rata–rata saham 18
Op.cit, Ang Robert, hlm. 270 - 271 Amir Mahmud & Rukmana, Bank Syariah (Teori Kebijakan, dan Studi di Indonesia bagian ke -3), Jakarta: Erlangga, 2010, hlm. 148 19
18
untuk jenis kegiatan usaha yang memenuhi kriteria syariah, Dikatakan demikian karena saham–saham yang masuk dalam index syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah, Syarat pemilihan saham pada umumnya sama dengan saham LQ-45, Namun dalam saham Jakarta Islamic Index (JII) lebih ditekankan pada jenis usaha yang tidak boleh bertentangan dengan syariah Islam. Sesuai dengan firman Allah SWT,. Antara lain: Surat Al-baqarah ayat 275
).... ....
“....Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba....” (QS. Al-Baqarah: 275) Dan dijelaskan pula pada peraturan Bapepam-LK tentang penerbitan efek syariah, angka 1 huruf b dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal, Pasal 5 ayat 1 dan 2. 1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehatihatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang didalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman.
19
2. Transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir,
risywah, maksiat dan
kezhaliman
sebagaimana
dimaksud ayat 1 diatas meliputi: a) Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu. b) Bai’ al-ma’dum yaitu melakukan penjualan atas barang (Efek Syariah) yang belum dimiliki (Short selling). c) Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang. d) Menimbulkan transaksi yang menyesatkan. e) Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan
pengumpulan
suatu
Efek
Syariah
untuk
menyebabkan perubahan Efek Syariah, dengan tujuan mempengaruhi pihak lain. f) Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban
penyelesaian
pembelian
efek
syariah
tersebut. g) Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsurunsur diatas20.
20
Pompe Sebastian, IKHITISAR KETENTUAN PASAR MODAL, Jakarta: PT. Gramedia, 2010, hlm. 846-847.
20
Dari kriteria tersebut, saham–saham yang terpilih untuk dapat masuk ke dalam index syariah ialah sebagai berikut: 1.
Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercacat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar).
2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%. 3. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata–rata nilai perdagangan reguler selama 1 tahun terakhir. 4. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu nilai transaksi di pasar reguler selama 1 tahun terakhir. 5. Evaluasi terhadap komponen index dilakukan setiap enam bulan sekali21. g. Index SRI–HATI. Index SRI–HATI yaitu Indeks harga saham yang merupakan hasil kerja sama antara BEI dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia yang bergerak dalam bidang pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Index ini diciptakan sebagai barometer bagi investor menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang
21
Burhanuddin, Op.cit, hlm. 128 – 130.
21
memiliki kesadaran terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik. h. Index Bisnis 27. Index Bisnis 27 merupakan Index harga saham yang diluncurkan oleh BEI bekerja sama dengan Bisnis Indonesia. Index ini terdiri atas 27 saham pilihan berdasarkan kriteria fundamental dan teknikal. Beberapa kriteria fundamental yang dipertimbangkan adalah laba usaha, laba bersih, ROA, ROE dan DER. Khusus untuk emiten perbankan dipertimbangkan adalah hari transaksi, nilai, volume dan frekuensi transaksi, serta kapitalisasi pasar22. 2.1.2. Efesiensi Pasar Efficient Market Theory atau pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang mungkin terjadi dengan cepat dari ukuran (Rebbret Ang,1997)
Mengatakan
bahwa
terdapat
pemodal–pemodal
yang
berpengetahuan luas dari informasi tersedia secara luas sehingga mereka bereaksi secara cepat atas informasi yang baru, Jadi harga dari sekuritas akan melakukan penyesuaian secara cepat dan harga pasar tersebut sudah mengandung faktor informasi tersebut23. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi dimasa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat 22
Tjiptono Darmaji & Hendi M. Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia, Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat, 2011, hlm. 130 – 131. 23 Brealky & Myers dalam Anoraga, 2001, hlm. 85.
22
ini (misalkan rencana kenaikan deviden tahun ini), serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang menuju harga sekuritas bisa mempengaruhi perubahan harga. Konsep tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke pasar. Oleh karena itu aspek penting dalam menilai efisiensi pasar adalah seberapa cepat suatu informasi baru diserap oleh pasar
yang
tercermin
dalam
penyesuaian
menuju
harga-harga
keseimbangan yang baru. Pada pasar yang efisien harga sekuritas akan dengan cepat terevaluasi dengan adanya informasi penting yang berkaitan dengan sekuritas tersebut sehingga investor akan bisa memanfaatkan informasi untuk mendapatkan return abnormal di pasar.24 Disebabkan mereka
dapat
menginterpretasikan
informasi
yang
lebih
benar
dibandingkan dengan kelompok pelaku pasar yang kurang atau tidak canggih (naive). Efisien pasar terjadi jika semua informasi tersedia dan semua pelaku pasar dapat mengambil keputusan dengan canggih, maka dapat di katakan sebagai efisien pasar secara keputusan25. Hubungan antara informasi dan harga saham inilah yang kemudian dinyatakan oleh Fama (1970) sebagai masalah efisiensi pasar modal. Menurut Fama, ada tiga jenis informasi yang dapat dimanfaatkan oleh investor dalam keputusan investasinya yaitu informasi di masa lalu,
24 Dr. Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajeman Portofolio Edisi Pertama. BPFE yogyakarta: BPFE, 2001, hlm. 112 – 114. 25 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, malang: UIN-Maliki Press (Anggota IKAPI), 2010, hlm:65-66
23
informasi yang dipublikasikan (saat ini), dan informasi yang tidak dipublikasikan (insider information). Dari tiga jenis informasi tersebut, Fama membuat 3 hipotesis bentuk pasar modal efisien. Dimana suatu harga pasar yang mampu menyerap ketiga jenis informasi tersebut adalah:26 1. Pasar efisien bentuk lemah (The weak form efficient market) Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti semua informasi di masa lalu (historis) akan tercermin dalam harga terbentuk sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut (seperti harga dan volume perdagangan di masa lalu) tidak bisa lagi di gunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang datang, karena sudah tercermin pada harga saat ini27. Sebagai contoh harga saham tampak mengalami kenaikan setiap awal bulan dan turun pada akhir bulan. Jadi, pada pasar modal efisien bentuk lemah, harga saham mengikuti kecenderungan tersebut, dan menggunakannya untuk menentukan harga saham28. 2. Pasar efisien bentuk setengah kuat (Semistrong form efficient market) Pasar efisien bentuk setengah kuat merupakan bentuk efisien pasar yang lebih komprehensif karena dalam bentuk ini harga saham disamping di pengaruhi oleh data pasar, juga dipengaruhi oleh semua informasi yang dipublikasikan seperti dividen, pengumuman stock split,
26
http//harisfm.wordpress.com/28/09/2011/uji-efisiensi-pasar-modal-bab1/ Indah Yuliana, Ibid, hlm. 114 - 115 28 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2010, hlm. 185. 27
24
penerbitan saham baru dan kesulitan keuangan yang dialami perusahaan. Pada pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat ini, investor tidak dapat berharap mendapatkan return abnormal, jika strategi perdagangan yang dilakukan hanya didasari oleh informasi yang telah di publikasikan.29 Jenis informasi yang dipublikasikan termasuk semua informasi dalam laporan keuangan, laporan tahunan atau informasi yang disajikan dalam prospektus. Pengujiannya dinamakan event studies. 3. Pasar efisien bentuk kuat (Strong form efficient market) Pasar efisien bentuk kuat semua informasi baik yang terpublikasi atau tidak dipublikasikan (non public atau private information). Pengujiannya dinamakan test for private information. Gambar 3.1 Tingkatan komulatif dari tiga bentuk pasar efisien
Pasar Efisien Bentuk kuat Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat Pasar Efisien Bentuk Lemah
sumber: Jogiyanto
Secara umum, untuk hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat menekankan pada harga skuritas saat ini yang menggambarkan
29
Dr. Eduardus Tandelilin, Op.cit, hlm. 115.
25
sepenuhnya semua informasi yang diumumkan. Namun, model pasar efisien bentuk setengah kuat hanya terbatas pada beberapa informasi utama yang menciptakan peristiwa. Indeks syariah atau yang lebih dikenal Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu jenis informasi utama yang dipublikasikan oleh PT. BEI (Bursa Efek Indonesia). Dalam pasar efisien bentuk setengah kuat, Jakarta Islamic Index (JII) merupakan peraturan regulator yang hanya terdampak pada harga dan volume sekuritas perusahaan tertentu yang terkena regulasi tersebut. Informasi penetapan Jakarta Islamic Index (JII) untuk pertama kalinya akan mempengaruhi harga dan volume skuritas sejumlah perusahaan yang termasuk dalam kategori syariah secara positif (meningkat). Karena diasumsikan perusahaan yang berbasis syariah merupakan perusahaan yang terpercaya sehingga resiko yang timbul dari perusahaan tersebut diharapkan lebih kecil dibandingkan perusahaan yang tidak berbasis syariah. Hal ini juga didukung oleh fakta pada pasar modal di luar negeri seperti DJIM-US maupun DJIM-CAN. Pengujian dari informasi Jakarta Islamic Index (JII) ini dapat dilakukan dengan cara event study.30 Ball dan Brown (1968) menguji perilaku kembalian sekuritas perusahaan selama periode 12 bulan, Termasuk bulan pengumuman laporan keuangan perusahaan. Mereka meneliti isi informasi dari 30
Republika Online. “DJIM: Merebut Simpati Investor Muslim di Tahun Kuda”. Jum’at, 18 Januari 2002.
26
laporan laba bersih tahunan beberapa perusahaan yang terpilih dengan menggunakan analisis varians sisa (residual varians). Mereka menemukan bahwa laporan laba rugi tahunan tidak berguna dalam berinvestasi. Apabila laporan tahunan diterima sebagai informasi, maka harga pasar telah terkandung di dalam saham. Penelitian ini juga di ikuti oleh MecEnally (1971) dan Beaver, Clark, dan Wright (1979), Semua penelitian yang dilakukan di Amerika tersebut juga memperoleh hasil yang sama. Selain itu, Beaver (1968) telah meneliti tentang pengaruh pengumuman laba atas volume perdagangan dan variabilitas kembalian skuritas, Hasil penelitian menyebutkan terjadinya peningkatan volume transaksi perdagangan pada minggu pengumuman laporan keuangan. Hal
ini
menggambarkan
bahwa
terjadi pengumuman
laporan
perusahaan merupakan alat bagi para pelaku pasar modal untuk membuat keputusan31. 2.1.3. The Signalling Theory Signalling Theory merupakan penjelasan dari asimetri informasi, Terjadinya asimetri informasi disebabkan karena pihak management mempunyai informasi lebih banyak mengenai prospek perusahaan dibanding pihak luar (investor). Perusahaan harus memberikan informasi (signalling) kepada pihak luar. Sehingga investor mau menginvestasikan kepada perusahaan yang memerlukan dana investasi. Asimetri informasi 31
Farid Harianto & Siswanto Sudomo, PERANGKAT DAN TEKNIK ANALISIS INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA, Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta, 2001, hlm. 223 228
27
akan terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Sehingga jika manajemen menyampaikan suatu informasi ke pasar, maka umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya event tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga dan volume perdagangan saham yang terjadi.32 2.1.4. Return Return merupakan tingkat keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam instrumen investasi surat berharga saham. Return yang telah terjadi dinamakan actual return. Sedangkan rata-rata return yang diharapkan mampu dihasilkan oleh investor dimasa mendatang berdasarkan anlisis adalah expected return. Selisih atau perbedaan antara actual return dan expected return adalah abnormal return33. 2.1.5. Abnormal Return Abnormal Return merupakan selisih antara return sesungguhnya terjadi dikurangi return yang diharapkan atau Return Ekspektasi (Jogiyanto, 2000), Sedangkan menurut (Samsul, 2006) Abnormal Return adalah selisih antara Return Aktual dan Return yang diharapkan (Expected Return) yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah
32
Nur Khatik, Pengaruh Informasi Fundamental Terhadap Return Saham, Semarang: Tesis Magister Ekonomi Universitas Diponogoro, 2004. hlm. 9. 33 Reilly and Brown, Investment Analysis and Portfolio Management', 6th edition, hlm. 250.
28
terjadi kebocoran informasi (Leakagee of Informasi) sesudah resmi diterbitkan Return Abnormal merupakan return yang diharapkan investor, Return yang sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu t yang merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya, dengan demikian abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspaktasi, Investor dapat memperoleh abnormal return dengan jalan mendapatkan actual return yang lebih besar dari return yang diharapkan34 Dengan demikian return tidak normal (abnormal) dengan rumus sebagai berikut: Return abnormal = ARit = Rit – E(Rit) Dimana: ARit
= tingkat return abnormal sekuritas pada periode peristiwa k-t
Rit
= return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
E(Rit) = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t35 Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu kt yang merupakan selisih harga sekarang relatif terdapat pada harga sebelumnya. Rumusnya : Ri,t= (Pi,t − Pi,t-1)/ Pi,t-1 Dimana :
34 35
Jogiyanto, Op.cit, hlm. 460. Dr. Eduardus Tandelilin, Op.cit, hlm:127
29
Ri,t
= Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Pi,t
= Harga sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke t
Pi,t-1 = Harga sekuritas ke-i pada periode peristiwa sebelumnya. Sedang return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Ada tiga model untuk mengestimasi return ekspektasi yaitu model estimasi market adjusted model, market model, dan ment adjusted model. a) Market Adjusted Model Model
disesuaikan-pasar
(market-adjusted
model)
menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Misalnya pada hari pengumuman peristiwa, return indeks pasar adalah sebesar 18%, dengan model disesuaikan-pasar (marketadjusted method) ini. maka return ekspektasi semua sekuritas di hari yang sama tersebut adalah sama dengan return indeks pasarnya, yaitu sebesar 18% tersebut. Jika return suatu sekuritas pada hari pengumuman peristiwa adalah 35%, maka besarnya abnormal return yang terjadi adalah 17% (35% − 18%)36.
36
Jogiyanto, Op.cit, hlm. 445.
30
b) Market model Market model menyatakan bahwa tingkat keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh tingkat keuntungan portofolio pasar. Persamaannya adalah sebagai berikut: Rit = αi + βi.Rmt + eit Notasi : Rit
= tingkat keuntungan yang ditaksir untuk saham i
Rmt
= tingkat keuntungan portofolio pasar.
αi dan βi
= parameter model
eit
= error term yang mempunyai nilai rata – rata sama dengan nol. Untuk menggunakan model ini diperlukan data tingkat
keuntungan saham i (yaitu saham yang diamati). Kemudian diregresikan tingkat keuntungan saham i terhadap tingkat keuntungan portofolio pasar37. c) Market Adjusted Model Model disesuaikan rata-rata (mean-adjusted model) ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period), sebagai berikut: ,
E [Ri,t]
37
=
Dr. Farid Harianto dan Dr. Siswanto Sudomo, Op.cit, hlm. 548 – 549.
31
Notasi: E [Ri,t]
= return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
Ri,j =
return realisasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-j.
T
lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan
=
t238. 2.2.6. Study Peristiwa (event study) Studi Peristiwa (event study) diartikan sebagai mempelajari pengaruh suatu peristiwa terhadap harga saham di pasar, baik pada saat peristiwa itu terjadi maupun beberapa saat setelah peristiwa terjadi39. Dalam arti lain event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas yang dapat diukur dengan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan abnormal return. Jika pengujian mellibatkan kecepatan reaksi
38 39
hlm. 273.
Jogiyanto, Op.cit, hlm, 439 – 440. Muhammad Samsul, Pasar Modal & Managemen Portofolio, Jakarta: Erlangga, 2006,
32
dari pasar untuk menyerap pengumuman informasi, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat40. Event study dikembangkan untuk menganalisis reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan. Peristiwa tersebut meliputi peristiwa ekonomi maupun non ekonomi untuk mengetahui ada tidaknya abnormal return yang diperoleh pemegang saham, Selain itu event study juga dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa atau pengemuman. Jika suatu peristiwa atau pengumuman memiliki kandungan informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar41. Fama, Fisher, Jensen dan Roll (1969) melakukan penelitian tentang event study yang meneliti dampak adanya pengumuman stock split oleh perusahaan terhadap perubahan harga saham. stock split pada dasarnya merupakan tindakan perusahaan untuk memecah saham yang telah beredar dari satu saham menjadi kelipatan dua, tiga ataupun sekian banyak saham. Secara teoritis, tindakan ini tidak akan diikuti oleh adanya perubahan harga yang signifikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat return disekitar pengumuman stock split ralatif stabil, sehingga hasil tersebut mendukung adanya event study42.
40
Jogiyanto, Ibid, hlm, 392. Melia Asmita, REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PEMILI 2004 (STUDI KASUS SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK JAKARTA), Semarang: Tesis Magister Ekonomi Universitas Diponogoro, 2005, hlm.15. 41
33
2.3. Kerangka Berfikir Gambar 3.2 Kerangka Berfikir Reaksi Pasar terhadap saham perusahaan yang terdaftar di JII pada periode Juni 2009-Juni 2010
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Index harga saham di BEI Efisien pasar modal The signaling theory Return Abnormal return Event study
Uji Run test jika sig > 0,05, Ho diterima. Jika sig < 0,05, Ha diterima.
Alat analisis graphs dan one sample (Run test)
Kesimpulan
Berawal dari rumusan masalah kemudian mencari dan mengkaji teori–teori yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti dengan bekal data sekunder. Index yang berada dalam BEI salah satunya adalah Jakarta Islamic Index yang di umumkan setiap 6 bulan sekali. Yang pastinya antara sebelum dan sesudah pengumuman informasi terdaftar dalam Jakarta Islamic Index akan terlihat gerakan dan perbedaan reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index serta signifikansi
42
Dr. Eduardus Tandelilin, Op.cit, hlm.128.
Hasil
34
reaksi pasar. Dengan alat analisis tersebut akan diketahui tingkat reaksi pasar pada perusahaan yang tergabung di Jakarta Islamic Index. 2.3.
Hipotesis Oleh karena rumusan masalah dalam penelitian ini adalah rumusan masalah deskriptif, maka hipotesis yang diajukan juga merupakan hipotesis deskriptif dengan hipotesis sebagai berikut: Reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII meningkat positif.
2.4
Penelitian Terdahulu Eka Rohmawati (2010) tentang Analisis Harga Saham Sebelum dan Sesudah Listing di JII BEI (studi kasus indeks saham yang tergabung dalam JII periode Des 2008 – Des 2009). Hasil penelitian terdapat perbedaan antara harga saham perusahaan pada tanggal listing dalam JII dengan hari sebelum listing dalam JII sedangkan dalam pengujian uji t (paired sampel t test) tidak ada perbedaan harga saham perusahaan pada tanggal listing dalam JII sehari sebelum tanggal listing dalam JII. Tri Wibowo (2006) dalam skripsinya yang berjudul “Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham Study Empiris pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI” Hasil hipotesis menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata–rata return saham sebelum dan pada saat pengumuman Bond Rating, antara return rata–rata saham pada saat pengumuman setelah Bond Rating, dan antara rata–rata return saham sebelum, saat dan setelah pengumuman Bond Rating. Hal ini disebabkan
35
karena investor tidak mengantisipasi adanya informasi baru yang di umumkan dipasar, sehingga tidak merubah preferensi investor terhadap keputusan investasinya. Maka informasi adanya Bond Rating tidak memiliki isi yang berarti. Sehingga preferensi investor terhadap informasi tersebut tudak berubah. Ivan Cristian (2004), dalam tesisnya berjudul “ Reaksi Investor Atas Pengumuman Deviden Terhadap Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham” dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa investor tidak beraksi atas pengumuman deviden kas yang tercermin dalam abnormal return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan replikasi dari hasil penelitian Eka Rohmawati (2010), perbedaan penilitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terdapat pada variabel yang diteliti, jika penelitian sebelumnya menggunakan variabel harga saham dengan periode penetapan 7 Desember 2008 sampai dengan periode 8 Desember 2009, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel abnormal return 5 Juni 2009 sampai dengan analisis Run test.
periode penetapan 4 Juni 2010 dengan menggunakan
36
Tabel 4.2 Penelitian Terdahulu No
Nama Peneliti (tahun)
Judul Skripsi
Tujuan Penelitian
Metode Analisi
1
Eka Rohmawati (2010)
Analisis Harga Saham Sebelum dan Sesudah Listing di JII BEI (studi kasus indeks saham yang tergabung dalam JII periode Des 2008 – Des 2009).
Harga Saham
Paired sampel t-test dan Anova
2
Tri Wibowo (2006)
Dampak Pengumuman Return Saham Bond Rating Terhadap Return Saham Study Empiris pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI
Paired Sampel t-test dan Anova
Hasil Penelitian
Saran-saran
Terdapat perbedaan antara harga saham pada saat penetapan listing dalam JII dengan sebelum penetapan lisring dalam JII, dan tidak ada perbedaan antara harga saham pada saat penetapan listing dalam JII dengan sesudah penetapan listing dalam JII. tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata – rata return saham sebelum dan pada saat pengumuman Bond Rating, antara return rata – rata saham pada saat pengumuman setelah Bond Rating, dan antara rata –
Bagi investor sebaiknya mengantisipasi dipasar sebelum membeli saham dan sebaiknya juga memperhatikan pengumuman penetapan listing dalam JII yang bisa dijadikan informasi dalam memilih saham untuk investasi Sebaiknya dalam melakukan pemilihan investasi dilakukan pada perusahaan yang memiliki bond rating yang meningkat. Ini disebabkan karena perusahaan yang melakukan pengumuman bond rating yang ratingnya
37
3
Ivan Cristian (2004)
Reaksi Investor Atas Pengumuman Deviden Terhadap Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham
Abnormal Return dan Volume Perdagangan
Bersumber: Jurnal Skripsi di Internet (data diolah oleh peneliti)
Paired Sampel t-test dan Anova
rata return saham sebelum, saat dan setelah pengumuman Bond Rating. Hal ini disebabkan karena investor tidak mengantisipasi adanya informasi baru yang di umumkan dipasar, sehingga tidak merubah preferensi investor terhadap keputusan investasinya. Maka informasi adanya Bond Rating tidak memiliki isi yang berarti. Sehingga preferensi investor terhadap informasi tersebut tudak berubah. bahwa investor tidak beraksi atas pengumuman deviden kas yang tercermin dalam abnormal return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
meningkat mengalami perubahan harga secara signifikan.
Bahwa sebaiknya para investor lebih memperhatikan terhadap analisis fundamental sebelum mengambil keputusan dalam perdagangan saham.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data sekunder dibagi menjadi 2, yaitu data sekunder internal dan data sekunder eksternal43. Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber data sekunder eksternal yang di dapat dari website : http//www.idx.co.id /www2.idx.co.id dan data pendukung lainnya yang diperoleh dari Bursa Pojok BEI IAIN WALI SONGO SEMARANG ditambah dengan artikel-artikel pada internet, dan jurnal.
3.2.
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang akan diteliti di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode mulai penetapan bulan Juli tahun 2000 - 2010. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Sampel `dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index periode Juni 2009 sampai dengan Juni 2010. Alasan 43
Dr. Muhamad, M.Ag., Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hlm. 105 – 108.
38
39
pemilihan sampel ini karena pada periode tersebut merupakan periode terbaru sehingga nantinya akan diperoleh kualitas reaksi pasar terhadap perusahaan yang terdaftar di JII pada periode terbaru. yang telah melaporkan harga sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada Juni 2009 sampai dengan Juni 2010. Selain itu, landasan lainnya adalah karena tujuan dari penelitian ini sendiri yang bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar pada periode Juni 2009-Juni 2010. 3.3.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive random sampling. Random sampling merupakan cara pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membuat penggolongan atau pengelompokan populasi menurut karakteristik.44 Karakteristik yang menjadi syarat sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan-perusahaan tersebut aktif di perdagangkan selama periode pengamatan, sehingga dapat diketahui nilai harga sahamnya disekitar bulan penetapan. 2. Pada periode pengamatan tidak ada kejadian lain yang bersamaan waktunya seperti stock split, right issue, penerbitan laporan keuangan, saham bonus, serta deviden saham yang akan mempengaruhi perubahan volume perdagangan saham.
44
Muhamad Fauzi, SE., MM., Metode Penilitian Kuantitatif (sebuah pengantar), Semarang: Walisongo press, 2009, hlm. 189.
40
3. Jenis usaha yang dijalankan selama periode Juni 2009-Juni 2010 tidak bertentangan dengan syariah Islam45 Ketiga syarat di atas harus terpenuhi secara keseluruhan dari populasi yang akan menjadi sampel. Berdasarkan hasil seleksi penulis, dari ke-30 populasi yang terdaftar di JII, seluruhnya memenuhi kriteria di atas sehingga seluruhnya dapat menjadi sampel dalam penelitian ini. Oleh karena seluruh populasi menjadi sampel, maka penelitian ini juga dapat disebut dengan penelitian populasi. 3.4.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data
yang dilakukan
yaitu
melalui
pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Jakarta. Data berupa harga saham periode Juni 2009-Juni 2010. Data juga diperoleh dari website : http//www.idx.co.id dan data pendukung lainnya yang diperoleh dari Bursa Pojok IAIN Walisongo Semarang ditambah dengan artikelartikel pada internet, buletin, jurnal, dan penelitian lain yang terkait dan relevan dengan penelitian ini: 1.
Harga Saham Pembukaan dan Penutupan Bulanan.
2.
Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Bulanan.
45
Syarat ketiga disarikan dari Nurul Huda & Mustofa Edwin Nasution, “ INVESTASI PADA PASAR MODAL SYARIAH”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, hlm: 56 – 57.
41
3.5.
Variabel Penelitian dan Pengukuran Sesuai dengan pokok masalah penelitian, maka berikut ini penjelasan mengenai variabel dalam penelitian ini yang meliputi : 1. Jenis Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yakni variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variable yang mempengaruhi timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variable independennya adalah reaksi pasar (abnormal return).
Sedangkan
variabel
dependen
adalah
variabel
yang
mempunyai ketergantungan antara variable satu dengan variable lain atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen46. Dalam penelitian ini variable dependennya adalah perusahaan yang terdaftar di JII. 2. Hubungan antar variabel Umumnya hubungan yang terjalin antara variabel independen dengan dependen adalah hubungan sebab akibat. Maksudnya, salah satu variabel menjadi sebab yakni variabel independen yang dapat menghasilkan suatu akibat pada variabel dependen. Namun selain hubungan sebab akibat, terdapat hubungan lain antara variabel independen dan dependen, yakni variabel independen menjadi landasan bagi variabel dependen.47 Artinya, variabel independen
46
47
Ibid, Dr. Muhamad, M.Ag., hlm. 69. M. Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif, Semarang: Walisongo Press, 2009, hlm. 149.
42
berstatus sebagai penjelas keadaan yang akan diteliti terkait dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini, hubungan antara variabel independen dan dependen adalah hubungan penjelas dan bukan hubungan sebab akibat (kausalitas). 3. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dalam penelitian tidak dapat dilepaskan dari status hubungan antara kedua variabel penelitian. Oleh karena penelitian ini hanya untuk memprediksi variabel independen, maka dalam penjelasan mengenai pengukuran variabel hanya akan dijelaskan mengenai variabel independen, yakni reaksi pasar. Sebagaimana telah dijelaskan dalam kerangka berfikir bahwasanya reaksi pasar dapat diukur dari 6 (enam) faktor. Dalam penelitian ini reaksi pasar hanya akan diukur melalui satu faktor saja, yakni faktor abnormal
return.
Penjelasan
mengenai
pengukuran
variabel
independen akan didahului dengan definisi konseptual dari abnormal return. Pengertian abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya terjadi dikurangi return yang diharapkan atau return ekspektasi. Dari pengertian tersebut maka dapat diketahui bahwa pengukuran variabel reaksi pasar melalui abnormal return diukur dari hasil selisih return sesungguhnya dengan return yang diharapkan oleh suatu perusahaan. Return yang diharapkan oleh perusahaan dalam data harga indeks JII tertulis dengan istilah “open” sedangkan harga realisasi dalam data indeks JII tertulis dengan istilah “close”. Maksud
43
dari harga “open” adalah harga yang dibuka oleh suatu perusahaan dalam JII yang menjadi harapannya. Sedangkan harga “close” adalah harga yang diinginkan pasar terhadap tawaran harga yang diajukan oleh perusahaan yang tergabung dalam JII. Dalam selisih tersebut bisa jadi harga realisasi lebih tinggi dari harga yang diharapkan dan sebaliknya tidak jarang pula harga realiasi lebih rendah dari harga yang diharapkan oleh perusahaan. Rumusan untuk mengetahui ukuran abnormal return yang digunakan adalah sebagai berikut: Return abnormal = ARit = Rit – E(Rit) Dimana: ARit =
tingkat return abnormal sekuritas pada periode peristiwa k-t
Rit
=
return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
E(Rit) =
return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
Dari rumusan tersebut nantinya akan diperoleh abnormal return dari masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang kemudian nantinya akan dijadikan sebagai bahan analisa data untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan. 3.6.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisis satu sampel (one sample) yakni Run Test. Pemilihan analisis ini
44
dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data ordinal.48 Melalui analisis tersebut nantinya akan dapat diperoleh hasil yang menunjukkan reaksi pasar sehingga nantinya akan dapat dijadikan landasan dalam mendeskripsikan reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII pada periode Juni 2009-Juni 2010. Sedangkan untuk menguji signifikansi hipotesis akan digunakan ketentuan sebagai berikut: Ho diterima jika sig (probabilitas) > 0,05 Ha diterima jika sig (probabilitas) < 0,05
48
150-151.
Sugiyono, Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Jakarta: Visimedia, 2002, hlm.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Pendahuluan Selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 yang diambil dalam penelitian ini tercatat sebanyak 30 perusahaan yang tergabung dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) yang telah memenuhi syarat kriteria sample. Alasannya adalah karena peneliti mengambil perusahaan sampel berdasarkan teknik purposive sampling, artinya sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu. Kriteria yang menjadi syarat sampel dalam penelitian ini adalah sampel termasuk dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2004 sampai dengan tahun 2005, aktif di Bursa Efek Jakarta, dan tidak bersamaan dengan peristiwa lain seperti stock split, right issue, penerbitan laporan keuangan, saham bonus, serta deviden saham. Hasil pengolahan data berupa informasi untuk menguji apakah penetapan perusahaan dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) pada periode Juni 2009 hingga Juni 2010 sebanyak 30 mempunyai sinyal atau kandungan informasi tertentu yang menyebabkan pasar bereaksi lebih dari keadaan normal terhadap informasi tersebut sehingga mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan investasinya yang ditunjukkan dengan perbedaan Abnormal Return setiap bulan (abnormal return bulanan) pada periode 2009-2010 dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta
45
46
Pada analisa pendahuluan ini akan dihitung selisih harga saham yang diperoleh melalui pengurangan harga saham sesungguhnya dengan harga saham ekspektasi (Abnormal Retun), diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Selisih Harga Saham Realisasi-Harga Saham Ekspektasi (Abnormal Return) Bulan Ke-
No
Jm
Sam pl 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
-250
350
-200
200
-850
150
-100
-900
-250
300
-200
2
-50
50
-10
-10
-30
70
10
20
-30
10
3
-75
-75
-100
25
-50
-75
-50
-75
-25
25
4
450
800
250
1450
-1200
350
-550
250
-550
l
13
450
-250
-1550
-25
80
50
135
50
115
40
-270
-150
350
1000
1500
3950
5
-2
-2
-5
-2
7
-2
-1
-2
1
-3
-10
14
5
-2
6
15
-10
-5
-5
10
-10
5
5
-25
-15
10
10
-25
-40
7
-30
40
-60
-20
-40
-10
-10
-20
40
-20
10
20
10
-90
8
-60
-10
-75
25
50
-10
-10
50
-10
90
230
20
-30
260
9
-30
225
-75
25
-175
-25
-75
25
-25
-100
25
-25
10
-220
10
-1
2
-2
-2
-7
-11
2
2
-1
-1
-1
9
5
-6
11
-20
-30
-30
20
40
-20
-5
20
-10
-10
10
20
5
-10
12
-5
15
-10
5
10
-5
5
5
5
5
-10
-10
5
15
13
-50
25
-200
50
125
-50
-50
25
-50
75
230
100
25
255
14
-100
-25
-25
-25
225
100
25
25
-50
50
25
250
-50
425
15
100
150
300
500
650
400
300
200
200
-150
400
-750
800
3100
16
-250
-350
-250
100
50
250
-50
50
-150
-100
100
50
50
-500
17
-250
100
50
100
300
200
50
-100
-50
-100
-100
50
300
550
18
-75
75
25
-75
-120
60
20
25
25
-25
25
100
50
110
19
-550
1100
500
200
1450
1200
-150
-400
-100
-850
1050
1700
650
5800
20
-10
-40
-30
80
-10
20
-10
60
-20
-20
25
60
100
205
21
-250
750
100
100
100
650
-150
100
-350
300
-100
450
450
2150
22
-40
30
-25
25
100
75
-100
-50
-50
-75
50
125
75
140
23
-250
700
-50
850
-150
350
200
-200
-100
-300
150
600
250
2050
24
50
300
-100
-100
-400
200
100
-50
-100
-150
400
300
-550
-100
25
-10
-5
-10
5
10
-10
5
-5
5
-5
-5
-10
15
-20
26
-4
3
-3
-2
-4
-4
-4
-2
-1
-1
4
4
5
-9
27
25
150
-50
100
-25
-75
150
-100
-75
-50
300
200
100
650
47
28
-1
5
-6
2
-1
-3
-1
3
87
-2
-3
4
-1
83
29
10
70
-10
-10
20
-110
20
10
-30
-25
-50
75
25
-5
-150
250
-150
150
-350
300
100
-50
300
-250
-50
300
50
450
-1863
4643
-256
3761
-265
3955
-324
-1079
-1389
-1547
2890
5311
3669
17506
30 Jml
Dari deskripsi hasil penghitungan di atas dapat diketahui bahwa selisih harga index saham gabungan (IHSG) dalam periode Juni 2009-2010 tertinggi terjadi pada bulan ke-12 (bulan April 2010) sebesar 5311 dan terendah terjadi pada bulan ke-5 (bulan Oktober 2009) sebesar -265. Selain IHSG tertinggi pada periode 2009-2010, berdasarkan deskripsi di atas juga dapat diketahui nilai harga saham tertinggi dan terendah dari perusahaan sampel serta rata-rata harga saham keseluruhan selama periode Juni 2009-Juni 2010. Nilai harga saham tertinggi selama periode Juni 2009Juni 2010 adalah sebesar Rp. 1700 yang terjadi pada bulan ke-12 dan dialami oleh sampel perusahaan nomor 19, yakni Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Nilai harga saham terendah adalah - Rp. 1200 yang terjadi pada bulan ke-5 pada periode tersebut yang dialami oleh sampel perusahaan nomor 4 yakni Astra Internasional Tbk (ASII). Sedangkan rata-rata nilai saham (IHSG) adalah sebesar Rp. 583,5. Penjelasan di atas sekaligus mengindikasikan bahwa secara rata-rata keseluruhan nilai harga saham perusahaan sampel yang tergabung dalam Jakarta Index Islam (JII) berada pada nilai positif. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa pasar menerima harga saham yang ditawarkan oleh perusahaan sampel dengan baik.
48
Tabulasi di atas kemudian akan dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui reaksi pasar dengan menggunakan rumus Run Test pada program SPSS 16.0. yang hasilnya akan dipaparkan dalam deskripsi reaksi pasar. 41. Deskripsi Reaksi Pasar Untuk mengetahui reaksi pasar, data yang telah diolah pada bagian sebelumnya kemudian diolah dalam rumus Run-Test pada SPSS 16.0. Tujuan dari pengolahan data tersebut adalah untuk mengetahui hasil tes dari selisih harga saham yang dialami oleh perusahaan dengan penilaian secara gabungan (IHSG). Setelah diproses melalui rumus Run Test diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel: 4.3 Analisis Run Tes
Bulan Ke1
Test Value
Sig
-30.00
0.98
2
35.00
0.353
3
-17.50
0.353
4
25.00
0.871
5
3.00
0.853
6
9.00*
0.002
7
-1.00
1.000
8
4.00
0.835
9
-25.00
1.000
10
-17.50
0.577
49
11
17.50
0.353
12
67.50
0,094
13
25.00*
0.043
Keterangan: * signifikan Dari tabulasi di atas dapat diketahui bahwa kenaikan harga saham gabungan terjadi pada bulan ke-12 (Mei 2010) sebesar 67.5 poin dan penurunan nilai IHSG terjadi pada bulan pertama sebesar (35.00) poin. Hasil penghitungan di atas dapat ditampilkan dalam grafik sebagai berikut: Grafik: 5.1 Pergerakan Harga Saham Periode Juni 2009-Juni 2010
50
Dari table dan grafik di atas dapat diketahui bahwa reaksi pasar mengalami reaksi pasar positif secara signifikan pada bulan ke-6 (yakni bulan Nopember 2009) dan bulan penutupan, bulan ke-13 yakni bulan Juni 2010. Pada bulan pertama atau bulan awal pembukaan, reaksi pasar sangat tidak baik dengan berada pada nilai minimum. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya sosialisasi informasi tentang pembukaan pasar sehingga respon pasar tidak begitu bagus. Hal itu dikuatkan dengan banyaknya perusahaan yang mengalami return abnormal negatif hingga (30.00). Reaksi pasar kemudian berubah naik pada bulan kedua, yakni bulan Juli dengan kenaikan yang sangat besar dengan nilai 35.00. Meskipun mengalami kenaikan, reaksi pasar pada bulan kedua tidak signifikan. Hal ini dapat terjadi karena pada bulan kedua kenaikan saham beberapa perusahaan juga diimbangi dengan penurunan harga saham beberapa perusahaan lainnya. Pada bulan kedua, kenaikan tertinggi dialami oleh perusahaan SGRO dengan nilai 1100 sedangkan penurunan nilai saham dialami oleh perusahaan Indotambang Raya Megah Tbk (ITMG) dengan nilai penurunan sebesar (350). Fluktuasi harga saham pada dua bulan awal berlanjut hingga bulan ke-6 di mana harga saham mengalami naik turun. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan yang terlalu tinggi oleh beberapa perusahaan sedangkan perusahaan lainnya mengalami penurunan nilai saham. Sehingga naiknya harga indeks saham gabungan tidak dikarenakan adanya pemerataan kenaikan harga masing-masing perusahaan melainkan hanya ditopang oleh kenaikan harga saham beberapa perusahaan.
51
Pada bulan ke-6, harga indeks saham gabungan mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya kenaikan harga saham dari banyak perusahaan dan hanya beberapa perusahaan yang mengalami penurunan nilai saham. Peningkatan yang dialami oleh perusahaan pada bulan ke-6 sangat tinggi sedangkan nilai penurunan harga saham tidak begitu tinggi dan hanya pada level rendah dengan harga terendah pada level (110) yang dialami oleh Perusahaan Holcim Indonesia tbk (SMCB) dan kenaikan tertinggi dialami oleh Perusahaan SGRO dengan nilai 1200. Hal ini menunjukkan bahwa investor memberikan respon yang positif terhadap informasi tersebut sehingga dijadikan sebagai preferensi dalam melakukan investasinya. Setelah yakin bahwa perusahaan tersebut termasuk dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) investor tertarik untuk menanamkan investasinya pada perusahaan tersebut yang ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat keuntungan tidak normal (AR) yang mengalami peningkatan. Adanya penurunan abnormal return pada bulan pertengahan periode disebabkan karena adanya penyesuaian pasar, dimana ketika harga saham telah mencapai nilai tertinggi, maka sebagian investor akan mengambil langkah profit taking dengan menjual saham-saham di saat harga saham mencapai nilai tertinggi, untuk mendapatkan capital gain. Banyaknya penawaran ini mengakibatkan menurunnya harga saham sehingga abnormal return mengalami penurunan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diatas menunjukkan penetapan Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta memberikan respon yang positif dari pelaku pasar bahwa penetapan tersebut
52
merupakan kabar baik, sehingga terjadi transaksi yang cukup besar pada perusahaan yang tergabung dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII), dan mengakibatkan peningkatan rata-rata AR yang cukup besar. Namun kemudian pada bulan ke-7, harga saham kembali mengalami penurunan, meskipun tidak seberapa dengan nilai penurunan sebesar (1.00). Pada bulan berikutnya, terjadi kenaikan kembali nilai saham sebesar 4.00 poin. Meski mengalami kenaikan, namun kenaikan tersebut tidak signifikan karena kenaikan tersebut tidak merata dan hanya dialami oleh perusahaanperusahaan tertentu saja. Pada bulan ini, nilai saham mengalami peningkatan sebesar 250 poin dan penurunan sebesar (550). Fenomena tersebut terjadi hingga bulan ke-9 (bulan Pebruari 2010). Pada bulan ke-10 (Maret 2010), nilai indeks saham gabungan kembali mengalami peningkatan. Namun hal itu tidak signifikan karena peningkatannya didukung oleh beberapa peningkatan yang dialami oleh beberapa perusahaan saja. Hal yang sama juga terjadi pada bulan ke-12. Pada bulan penutupan, bulan ke-13 yakni bulan Juni 2010, IHSG mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini dapat terjadi karena adanya peluang yang bagus pada dua bulan sebelum penutupan. Secara tidak langsung respon positif pada bulan akhir dari periode Juni 2009-Juni 2010 mengindikasikan bahwa pasar mulai memberikan kepercayaan kepada perusahaan yang terdaftar di JII dengan harapan pada periode yang akan datang nilai saham akan mengalami peningkatan.
53
42. Signifikansi Reaksi Pasar Untuk menguji signifikansi reaksi pasar akan digunakan panduan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila hasil uji (Ht) lebih kecil dari 0.05 pada signifikansi 5%, maka hipotesis diterima dan sebaliknya. Dari penjelasan di atas dan berdasarkan hasil uji Run Test diperoleh hasil reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII cenderung naik dan bernilai positif dengan signifikansi 0,043 yang menunjukkan bahwa signifikasi tersebut berada di bawah ambang signifikansi 0,05 atau dapat ditulis 0,043 < 0,05. Oleh karena hasil signifikansi kurang dari 0,05, maka Dengan demikian Dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan dapat diterima.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Hasil penelitian tentang penetapan Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta pada periode Juni 2009-Juni 2010 seperti pada bab 4 yang telah dilakukan diketahui bahwa dengan menggunakan Run-Test didapat temuan bahwa reaksi pasar cenderung positif dengan signifikansi 0,043 yang menunjukkan bahwa signifikasi tersebut berada di bawah ambang signifikansi 0,05 atau dapat ditulis 0,043 < 0,05. Oleh karena hasil signifikansi kurang dari 0,05, maka dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima, yakni reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di JII adalah meningnkat positif.
5.2. Saran 1. Berdasarkan kesimpulan diatas, perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) sebaiknya mengantisipasi keadaan di pasar sebelum ditetapkan dalam kelompok tersebut, yaitu dengan cara mengasosiasikan penetapan harga saham yang tergabung dalam tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) sebagai sinyal yang informatif kepada investor mengenai prospek perusahaan yang bagus dimasa yang akan datang. Hal ini akan mendorong para investor mempunyai anggapan yang positif atas penetapan harga saham yang
54
55
tergabung
dalam
tersebut
sehingga
diharapkan
terjadi
aktivitas
perdagangan saham yang meningkat. 2. Bagi investor sebaiknya pengumuman penetapan harga saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) dapat dijadikan sebagai informasi yang positif dalam proses transaksi saham di Bursa Efek Jakarta selama karena terbukti secara signifikan. Terlebih lagi bagi investor yang mempertimbangkan prinsip halal dan keadilan dalam melakukan investasi. Dengan melakukan investasi pada kelompok JII maka investor telah melakukan investasi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah yaitu perusahaan yang terpilih sebagai perusahaan yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah. Kegiatan perdagangan dan usaha yang sesuai dengan syariah Islam adalah kegiatan yang tidak berkaitan dengan produk atau jasa yang haram (misalnya: makanan haram, perjudian, maksiat) dan menghindari cara perdagangan dan usaha yang dilarang (termasuk riba, gharar, maysir). Perusahaan yang tergabung dalam kelompok JII merupakan perusahaan yang telah memenuhi kualifikasi sebagai emiten syariah, dan telah mendapatkan fatwa dari ulama untuk memastikan pemenuhan kualifikasi tersebut. 3. Bagi penelitian lain sebaiknya melakukan penelitian pembanding, dengan variabel yang berbeda misalnya dampak penetapan tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) terhadap harga saham, dan risiko investasi sehingga diharapkan akan semakin memperkuat hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainudin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: sinar grafika, 2008. Ariance, Treisye Lamasigi, Mengenai Reaksi Pasar Modal terhadap peristiwa Pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2003” (kajian terhadap return saham LQ-45 di PT. Bursa Efek Jakarta). Semarang: UNDIP. Asmita, Melia, REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PEMILI 2004 (STUDI KASUS SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK JAKARTA), Semarang: Tesis Magister Ekonomi Universitas Diponogoro, 2005. Beik, Irfan Syauqi, Kajian Ekonomi Islam Prinsip Pasar Modal Syariah, Online dari http://www.pesantrenvirtual.com. (Rabu, 26 Maret 2010). Brealky & Myers dalam Anoraga, 2001. Darmaji, Tjiptono & Hendi M. Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia, Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat, 2011. Fauzi, M., Metode Penelitian Kuantitatif, Semarang: Walisongo Press, 2009. Fauzi, Muhamad, Metode Penilitian Kuantitatif (sebuah pengantar), Semarang: Walisongo press, 2009. Fitnata, Indari, Analisi Kinerja Jangka pendek portofolio saham islam di BEI pada periode 2007 – 2008, Jurnal of islamic and economics LEBI dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Islam, Yogyakarta, 2009. Harianto, Farid & Siswanto Sudomo, PERANGKAT DAN TEKNIK ANALISIS INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA, Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta, 2001. Hariyani, Iswi & Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, Jakarta: Visi Media.. Khalad, Hussein dan Mohammad Omran, Ethical Investment Revisited: Evidence from Dow Jones Islamic Indexes, 2005, The Journal of Investing.semarang: perpus UNDIP Khatik, Nur, Pengaruh Informasi Fundamental Terhadap Return Saham, Semarang: Tesis Magister Ekonomi Universitas Diponogoro, 2004. Mahmud, Amir & Rukmana, Bank Syariah (Teori Kebijakan, dan Studi di Indonesia bagian ke -3), Jakarta: Erlangga, 2010.
Muhamad, Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta: Rajawali Pers, 2008. Pompe. Sebastian, Ikhtisar Ketentuan Pasar Modal, Indonesia: National Legal Reform Program (NLRP). Reilly and Brown, Investment Analysis and Portfolio Management', 6th edition. Republika Online. “DJIM: Merebut Simpati Investor Muslim di Tahun Kuda”. Jum’at, 18 Januari 2002. Rio, Maria Rita, Investasi Berbasis Syariah Di Pasar Modal Indonesia (Jurnal Ekonomi dan Bisnis vol.xv.no.1), Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, 2009. Robbert, Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”.Jakarta: Mediasoft Indonesia, 1997. Rohmawati, Eka, Analisis Harga Saham Sebelum dan Sesudah Listing di JII BEI (studi kasus indeks saham yang tergabung dalam JII periode Des 2008 – Des 2009), UIN Maulana ,alik Ibrahim, 2010. S. Burhanuddin, Pasar Modal Syariah (tinjauan hukum), yogyakarta: UII Pres, 2009. Salma, Yeni Barlinti, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional Dalam Sistem Hukum Nasional Di Indonesia, Jakarta:Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama, 2010. Samsul, Muhammad, Pasar Modal & Managemen Portofolio, Jakarta: Erlangga, 2006. Sebastian, Pompe, IKHITISAR KETENTUAN PASAR MODAL, Jakarta: PT. Gramedia, 2010. Sugiyono, Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Jakarta: Visimedia, 2002. Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2010. Syarat ketiga disarikan dari Nurul Huda & Mustofa Edwin Nasution, “ INVESTASI PADA PASAR MODAL SYARIAH”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007. Tandelilin, Eduardus, Analisis Investasi dan Manajeman Portofolio Edisi Pertama. BPFE yogyakarta: BPFE, 2001.
Yuliana, Indah, Investasi Produk Keuangan Syariah, malang: UIN-Maliki Press (Anggota IKAPI), 2010. http//harisfm.wordpress.com/28/09/2011/uji-efisiensi-pasar-modal-bab1/ http://
junaidichaniago.Wordpress.com/28/05/2012/sekilas-mengenai-sahamsyariah-dan-jakarta-islamic-index-jii
http://id.wikipedia.org/wiki/indeks_kompas 100/12/08/2010. www.Duniainvestasi.com.25/02/2012
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini Nama
: Muhithoh
Tempat/ tanggal lahir : Cirebon, 16 April 1987 Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Belum Nikah
Alamat
: Blok Masjid Al-Kharomah No 35 Rt: 02 Rw:05 Mulyasari Losari Cirebon Jawa Barat 45192
No. Telp
: 082325590848/085753983484
Riwayat Pendidikan Formal
:
1. MI ASSUNIYAH 1 2001 2. SLTP ASSUNIYAH 2004 3. MAN BUNTET PESANTREN CIREBON 2007 4. Fakultas Syari’ah angkatan 2007 jurusan Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang 2012 Riwayat Pendidikan Non Formal
:
1. Asrama Al-Isthiqomah Buntet Pesantren Cirebon 2007
Demikian daftar riwayat pendidikan formal dan pendidikan non formal penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 15 Juni 2012 Penulis
Muhithoh 072411044
GRAFIK HARGA EKSPEKTASI DAN REALISASI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JII PERIODE JUNI 2009-JUNI 2010
Ket: Garis Hijau adalah grafik harga ekspektasi Garis Merah adalah grafik harga realisasi
DAFTAR EMITEN DALAM PERHITUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEKS (JII) PERIODE 4 Jun 2009 – 30 Nov 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode AALI ADRO ANTM ASII BISI BMTR BTEI BUMI CTRA DEWA ELSA ELTY HEXA INCO INDY INTP ITMG KIJA KLBE LPKR LSIP PTBA SGRO SMGR TINS TLKM UNSP UNTR UNVR WIKA
Nama Emiten Astra Agro Lestari Tbk. Adaro Energi Tbk. Aneka Tambang (persero) Tbk. Astra Internasional Tbk. BISI Internasional Tbk. Global Internasional Tbk. Bakrie Telekom Tbk. Resoerecs Tbk. Ciputra Development Tbk. Darma Henwa Tbk. Elnusa Tbk. Bakrieland Development Tbk. Hexiando Adi Perkasa Tbk. Internasional Nikel Indonesia Tbk. Endika Energy Tbk. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indo Tambang Raya Megah Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk. Kalbe Farma Tbk. LIPPO Karawaci Tbk. PP London Sumatra Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Sampoerna Agro Tbk. Semen Gresik (Persero)Tbk. Timah Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. United Tractorrr Tbk Unilever Indonesia Tbk. Wijaya Karya Tbk.
Bersumber: bursa pojok BEI IAIN walisongo Semarang/www.idx.co.id
DAFTAR EMITEN DALAM PERHITUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEKS (JII) PERIODE 1 Des 2009 – 31 Mei 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode AALI ASII ADRO ANTM BISI BUMI BSDE BMTR BRPT BTEI CTRA DEWA ELSA INCO INDY INTP ITMG KLBE TINS SGRO LSIP PTBA UNSP TRUB TLKM UNTR LPKR SMGR UNVR WIKA
Nama Emiten Astra Agro Lestari Tbk. Astra Internasional Tbk. Adaro Energi Tbk. Aneka Tambang (persero) Tbk. BISI Internasional Tbk. Resoerecs Tbk. Bumi Serpong Damai Tbk. Global Internasional Tbk. Barito Pasifik Tbk. Bakrie Telekom Tbk. Ciputra Development Tbk. Darma Henwa Tbk. Elnusa Tbk. Internasional Nikel Indonesia Tbk. Endika Energy Tbk. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indo Tambang Raya Megah Tbk. Kalbe Farma Tbk. Timah Tbk. Sampoerna Agro Tbk. PP London Sumatra Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. United Tractorrr Tbk LIPPO Karawaci Tbk. Semen Gresik (Persero)Tbk. Unilever Indonesia Tbk. Wijaya Karya Tbk.
*Bersumber: bursa pojok BEI IAIN walisongo Semarang/www.idx.co.id
DAFTAR EMITEN DALAM PERHITUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEKS (JII) PERIODE 5 Jun – 31 Nov 2010 No Kode Nama Emiten 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ASII Astra Internasional Tbk. 3 ANTM Aneka Tambang (persero) Tbk. 4 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 6 BMTR Global Internasional Tbk. 7 BRPT Barito Pasifik Tbk. 8 BKSL Sentul City Tbk. 9 BWPT BW Plantations Tbk. 10 CTRA Ciputra Development Tbk. 11 DEWA Darma Henwa Tbk. 12 ELSA Elnusa Tbk. 13 ELTY Bakrieland Development Tbk. 14 INCO Internasional Nikel Indonesia Tbk. 15 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 16 ITMG Indo Tambang Raya Megah Tbk. 17 KLBF Kalbe Farma Tbk. 18 LSIP PP London Sumatra Tbk. 19 LPKR LIPPO Karawaci Tbk. 20 MNCN Media Nusantara Citra Tbk. 21 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 22 SGRO Sampoerna Agro Tbk. 23 SMGR Semen Gresik (Persero)Tbk. 24 SMCB Holcim Indonesia Tbk. 25 TINS Timah Tbk. 26 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 27 TURI Tunas Ridean Tbk. 28 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk. 29 UNTR United Tractorrr Tbk. 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk. *Bersumber: www.idx.co.id
DAFTAR PERUSAHAAN – PERUSAHAAN OBJEK PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode AALI ADRO ANTM ASII ASRI BMTR BRPT BISI BUMI BTEI CTRA ELSA INCO INDY INTP ITMG KLBF PTBA SGRO SMGR TINS TLKM UNTR UNVR WIKA TRUB HEXA KIJA SMCB LSIP
Nama Emiten Astra Agro Lestari Tbk. Adaro Energi Tbk. Aneka Tambang (persero) Tbk. Astra Internasional Tbk. Alam Sutera Realty Tbk. Global Internasional Tbk. Barito Pasifik Tbk. BISI Internasional Tbk. Resoerecs Tbk. Bakrie Telekom Tbk. Ciputra Development Tbk. Elnusa Tbk. Internasional Nikel Indonesia Tbk. Endika Energy Tbk. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Indo Tambang Raya Megah Tbk. Kalbe Farma Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Sampoerna Agro Tbk. Semen Gresik (Persero)Tbk. Timah Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. United Tractorrr Tbk. Unilever Indonesia Tbk. Wijaya Karya Tbk. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. Hexiando Adi Perkasa Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk. Holcim Indonesia Tbk. PP London Sumatra Tbk.
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 AALI PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 17.500 19.150 21.700 21.450 22.600 22.850 23.250 24.150 24.550 24.600 22.500 20.000 19.700
LOW 16.850 18.750 21.250 20.750 21.600 22.000 22.800 23.800 23.900 24.050 22.150 19.400 19.200
OPEN 17.100 18.750 21.700 20.850 22.500 22.150 22.950 24.150 24.450 24.300 22.400 19.400 19.600
CLOSE 16.850 19.100 21.500 21.050 21.650 22.300 22.850 23.850 24.200 24.600 22.200 19.850 19.350
ADRO PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 1.260 1.260 1.370 1.440 1.590 1.750 1.730 1.890 1.870 1.910 2.175 2.025 2.000
LOW 1.190 1.210 1.320 1.410 1.530 1.670 1.720 1.840 1.820 1.870 2.125 1.920 1.930
OPEN 1.250 1.210 1.360 1.430 1.570 1.670 1.720 1.870 1.860 1.880 2.150 1.920 1.940
CLOSE 1.200 1.260 1.350 1.420 1.540 1.740 1.730 1.890 1.830 1.890 2.125 2.000 1.990
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 ANTM PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 2.125 2.425 2.400 2.500 2.400 2.350 2.250 2.200 2.100 2.425 2.450 2.050 1.950
LOW 2.000 2.275 2.250 2.425 2.250 2.225 2.200 2.100 2.025 2.350 2.375 1.910 1.890
OPEN 2.100 2.375 2.375 2.425 2.325 2.325 2.250 2.200 2.100 2.375 2.400 1.910 1.900
CLOSE 2.025 2.300 2.275 2.450 2.275 2.250 2.200 2.125 2.075 2.400 2.450 2.025 1.940
ASII PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 23.550 29.600 30.400 33.350 32.750 33.100 34.500 36.000 36.800 42.800 47.200 43.350 49.300
LOW 22.900 28.500 29.300 31.200 31.300 31.400 33.750 34.850 35.750 42.000 46.450 42.150 46.450
OPEN 22.900 28.500 29.750 31.900 32.500 32.000 34500 35700 36800 42550 46800 42150 46800
CLOSE 23.350 29.300 30.000 33.350 31.300 32.350 33.950 35.950 36.250 42.400 47.150 43.150 48.300
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 ASRI PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 115 117 117 116 110 106 106 111 136 169 225 171 184
LOW 110 113 111 113 103 101 104 108 135 162 205 155 174
OPEN 113 116 117 116 102 105 106 111 135 167 225 156 178
CLOSE 111 114 112 114 109 103 105 109 136 164 215 170 183
BMTR PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 320 365 335 315 220 235 210 250 325 410 415 370 355
LOW 295 345 330 305 196 215 200 240 295 390 400 355 330
OPEN 295 360 335 315 210 230 205 240 325 410 400 355 355
CLOSE 310 350 330 310 220 220 210 245 300 395 410 365 330
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 BRPT PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 1.270 1.340 1.620 1.490 1.460 1.300 1.350 1.250 1.240 1.370 1.260 1.060 1.040
LOW 1.240 1.290 1.550 1.460 1.390 1.270 1.320 1.220 1.160 1.320 1.240 1.030 1.010
OPEN 1.270 1.290 1.620 1.490 1.430 1.290 1.340 1.250 1.170 1.340 1.240 1.020 1.020
CLOSE 1.240 1.330 1.560 1.470 1.390 1.280 1.330 1.230 1.210 1.320 1.250 1.040 1.030
BISI PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 1.940 1.980 2.150 2.075 1.770 1.540 1.370 1.570 1.400 1.520 1.830 1.290 1.370
LOW 1.850 1.930 2.050 2.025 1.610 1.500 1.320 1.470 1.370 1.420 1.570 1.270 1.330
OPEN 1.920 1.950 2.150 2.050 1.660 1.530 1.360 1.490 1.390 1.430 1.580 1.260 1.370
CLOSE 1.860 1.940 2.075 2.075 1.710 1.520 1.350 1.540 1.380 1.520 1.810 1.280 1.340
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 BUMI PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 1.950 2.460 2.975 3.225 2.575 2.525 2.525 2.550 2.275 2.350 2.375 2.075 1.890
LOW 1.850 2.150 2.850 3.100 2.350 2.325 2.400 2.450 2.225 2.250 2.325 2.000 1.820
OPEN 1.890 2.200 2.975 3.200 2.550 2.375 2.500 2.525 2.275 2.350 2.350 2.050 1.830
CLOSE 1.860 2.425 2.900 3.225 2.375 2.350 2.425 2.550 2.250 2.250 2.375 2.025 1.880
BTEL PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 136 142 149 143 121 147 147 151 144 142 137 147 170
LOW 128 134 144 140 111 134 144 147 139 138 134 138 165
OPEN 131 136 149 143 120 145 145 147 142 142 137 138 165
CLOSE 130 138 147 141 113 134 147 149 141 141 136 147 170
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 CTRA PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 740 850 780 740 650 530 490 680 710 870 940 750 335
LOW 700 790 760 730 610 500 480 660 670 830 900 720 320
OPEN 740 850 790 720 590 520 490 660 700 870 900 720 330
CLOSE 720 820 760 740 630 500 485 680 690 860 910 740 335
ELSA PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 340 360 355 355 310 305 350 330 330 490 530 455 405
LOW 330 335 350 345 280 290 340 320 315 460 510 420 390
OPEN 340 335 360 350 300 300 345 325 320 465 530 450 390
CLOSE 335 350 350 355 310 295 350 330 325 470 520 440 395
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 INCO PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 4.225 4.400 4.425 4.175 4.150 3.550 3.700 3.652 3.850 4.750 5.000 4.000 3.800
LOW 4.100 4.225 4.175 4.100 3.875 3.425 3.652 3.575 3.750 4.650 4.750 3.825 3.700
OPEN 4.200 4.275 4.425 4.125 3.925 3.500 3.700 3.600 3.825 4.650 4.775 3.850 3.725
CLOSE 4.150 4.300 4.225 4.175 4.050 3.450 3.650 3.625 3.775 4.725 5.000 3.950 3.750
INDY PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 2.450 2.400 2.500 2.475 2.225 2.225 2.225 2.525 2.275 2.350 3.075 2.850 2.975
LOW 2.275 2.350 2.425 2.450 1.980 2.075 2.150 2.475 2.200 2.250 3.075 2.600 2.825
OPEN 2.425 2.400 2.500 2.475 2.000 2.125 2.200 2.500 2.275 2.275 3.050 2.600 2.900
CLOSE 2.325 2.375 2.475 2.450 2.225 2.225 2.225 2.525 2.225 2.325 3.075 2.850 2.850
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 INTP PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 7.800 9.500 10.050 10.700 11.350 11.150 13.800 13.500 13.700 14.400 16.100 15.500 15.800
LOW 7.550 9.150 9.550 10.300 10.400 10.550 13.400 12.900 13.400 13.850 15.250 13.850 15.000
OPEN 7.700 9.150 9.750 10.100 10.400 10.700 13.400 13.300 13.500 14.400 15.400 15.500 15.000
CLOSE 7.800 9.300 10.050 10.600 11.050 11.100 13.700 13.500 13.700 14.250 15.800 14.750 15.800
INDEX HARGA LOW OPEN 7.350 7.650 8.900 9.300 8.350 8.650 8.550 8.550 7.850 8.200 8.700 8.750 9.400 9.500 9.200 9.200 8.200 8.450 7.950 8.150 7.750 7.750 7.600 7.700 7.650 7.650
CLOSE 7.400 8.950 8.400 8.650 8.250 9.000 9.450 9.250 8.300 8.050 7.850 7.750 7.700
TLKM PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
HIGH 7.650 9.400 8.650 8.650 8.250 9.050 9.650 9.400 8.500 8.150 7.900 7.900 7.800
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 SMGR PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 5.250 6.100 6.000 6.350 6.650 7.350 7.600 8.000 7.700 7.650 8.300 8.550 8.750
LOW 4.900 5.750 5.850 6.200 6.100 6.950 7.500 7.850 7.500 7.400 8.200 8.300 8.400
OPEN 5.150 5.800 5.900 6.250 6.350 7.100 7.500 8.100 7.650 7.550 8.300 8.400 8.450
CLOSE 4.900 5.900 5.950 6.350 6.650 7.300 7.550 8.000 7.600 7.450 8.200 8.450 8.750
TINS PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 2.125 2.075 2.075 2.175 2.050 1.910 2.000 2.225 2.150 2.400 2.675 2.250 2.150
LOW 2.000 2.000 2.000 2.125 1.920 1.820 1.950 2.175 2.075 2.300 2.625 2.125 2.075
OPEN 2.100 2.000 2.050 2.125 2.025 1.830 1.980 2.200 2.125 2.400 2.650 2.125 2.100
CLOSE 2.025 2.075 2.075 2.150 1.950 1.890 2.000 2.225 2.150 2.375 2.675 2.225 2.150
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 ITMG PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 20.850 26.950 24.450 24.250 23.050 29.100 32.300 31.800 32.000 39.750 40.450 36.750 37.900
LOW 19.700 25.400 23.500 23.900 21.300 27.200 31.300 31.100 31.350 37.950 39.250 34.300 36.500
OPEN 20.500 25.400 23.900 24.000 21.300 27.500 31.950 31.800 31.700 38.900 39.250 34.300 36.500
CLOSE 19.950 26.500 24.400 24.200 22.750 28.700 31.800 31.400 31.600 38.050 40.300 36.000 37.150
KLBF PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 1.020 1.350 1.300 1.330 1.210 1.280 1.320 1.540 1.610 1.880 2.025 1.900 2.100
LOW 980 1.280 1.250 1.250 1.170 1.240 1.300 1.500 1.550 1.840 2.000 1.820 2.000
OPEN 1.020 1.350 1.300 1.250 1.210 1.280 1.310 1.510 1.580 1.880 2.000 1.820 2.000
CLOSE 1.010 1.310 1.270 1.330 1.200 1.250 1.300 1.540 1.560 1.860 2.025 1.880 2.100
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 PTBA PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 12.050 13.450 13.100 14.150 16.000 16.450 17.400 17.200 16.000 17.650 19.350 17.500 17.250
LOW 11.450 12.600 12.900 13.850 14.950 15.600 16.950 16.900 15.500 17.100 19.100 17.000 16.600
OPEN 11.850 12.600 13.000 14.000 15.100 15.800 17.400 17.100 15.950 17.100 19.100 17.000 16.800
CLOSE 11.600 13.350 13.100 14.100 15.200 16.450 17.250 17.200 15.600 17.400 19.000 17.450 17.250
SGRO PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 1.690 1.820 2.075 2.100 2.250 2.450 2.800 2.875 2.775 2.725 2.700 2.250 2.275
LOW 1.630 1.770 2.025 2.000 2.050 2.325 2.675 2.800 2.725 2.600 2.650 2.125 2.200
OPEN 1.680 1.780 2.075 2.050 2.150 2.375 2.800 2.875 2.775 2.700 5.650 2.125 2.200
CLOSE 1.640 1.810 2.050 2.075 2.250 2.450 2.700 2.825 2.725 2.625 2.700 2.250 2.275
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 UNTR PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 10.300 12.550 13.550 15.700 14.900 15.100 15.500 17.050 17.250 18.650 19.800 18.550 18.750
LOW 9.950 11.650 13.000 14.750 14.300 14.600 15.100 16.700 16.900 18.050 19.400 17.750 18.250
OPEN 10.200 11.750 13.550 14.750 14.900 14.600 15.300 17.050 17.250 18.650 19.450 17.750 18.500
CLOSE 9.950 12.450 13.500 15.600 14.750 14.950 15.500 16.850 17.150 18.350 19.600 18.350 18.750
UNVR PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 9.750 12.000 10.200 10.900 10.700 11.050 11.100 11.450 11.650 12.550 13.900 16.000 18.050
LOW 8.850 11.600 10.050 10.600 10.100 10.600 10.900 11.350 11.250 12.250 13.350 15.450 17.250
OPEN 9.200 11.600 10.200 10.800 10.500 10.850 10.900 11.450 11.600 12.450 13.400 15.500 18.050
CLOSE 9.250 11.900 10.100 10.700 10.100 11.050 11.000 11.400 11.500 12.300 13.800 15.800 17.500
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 WIKA PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 345 360 360 355 325 315 330 325 335 355 440 360 435
LOW 335 350 350 345 310 305 320 315 325 345 425 340 405
OPEN 345 360 360 345 305 315 320 320 330 355 430 345 415
CLOSE 335 355 350 350 315 305 325 315 335 350 425 355 430
TRUB PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 179 178 174 173 134 133 130 125 116 116 131 104 101
LOW 160 172 168 170 125 124 126 122 113 114 124 97 94
OPEN 174 172 171 173 130 130 130 125 116 116 124 97 95
CLOSE 170 175 168 171 126 126 126 123 115 115 128 101 100
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010 HEXA PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 2.475 2.850 2.800 2.950 2.875 2.875 3.150 3.700 3.800 4.075 4.875 4.200 4.900
LOW 2.375 2.525 2.700 2.850 2.700 2.775 2.975 3.625 3.700 3.925 4.650 4.100 4.750
OPEN 2.375 2.575 2.800 2.850 2.875 2.850 3.000 3.750 3.800 4.025 4.550 3.950 4.800
CLOSE 2.400 2.725 2.750 2.950 2.850 2.775 3.150 3.650 3.725 3.975 4.850 4.150 4.900
KIJA PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
INDEX HARGA HIGH 108 131 133 136 121 121 120 119 106 111 134 99 93
LOW 104 126 127 131 116 116 118 117 103 105 127 93 89
OPEN 107 126 133 132 118 121 120 116 106 109 130 91 94
CLOSE 106 131 127 134 117 118 119 119 103 107 127 95 93
DAFTAR HARGA SAHAM
JAKARTA ISLAMIX INDEX ( JII ) PERIODE JUNI 2009 – JUNI 2010
PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
SMCB INDEX HARGA HIGH 1.110 1.450 1.270 1.340 1.660 1.550 1.550 1.640 1.910 2.100 2.450 2.125 2.200
LOW 1.090 1.370 1.240 1.320 1.580 1.480 1.520 1.610 1.750 2.025 2.350 2.025 2.100
OPEN 1.090 1.380 1.270 1.340 1.600 1.510 1.530 1.620 1.800 2.100 2.400 2.025 2.150
CLOSE 1.100 1.450 1.260 1.330 1.620 1.500 1.550 1.630 1.770 2.075 2.350 2.100 2.175
INDEX HARGA LOW OPEN 5.850 6.150 6.500 6.600 7.800 7.950 7.450 7.500 7.750 8.150 7.800 7.800 8.250 8.250 8.350 8.550 8.750 8.850 9.800 10.050 9.650 9.750 8.000 8.000 8.100 8.250
CLOSE 6.000 6.850 7.800 7.650 7.800 8.100 8.350 8.500 9.150 9.800 9.700 8.300 8.300
LSIP PERIODE Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
HIGH 6.150 6.850 8.000 7.650 8.100 8.100 8.450 8.850 9.150 10.050 9.800 8.350 8.300