FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
ANALISIS POTENSI DAN TINGKAT PERKEMBANGAN DESA DI KABUPATEN SUMENEP Nurdody Zakki1 Isdiantoni2 Isnani Yuli Andini3 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja Sumenep
[email protected] 2 Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja Sumenep
[email protected] 3Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja Sumenep
[email protected] ABSTRACT Potential Data Village / kelurahan used to determine the level of general potential, development potential and typology of the village. The data is used as a reference for the Village Medium Term Development Plan (RPJMDes), investment and business development of the community, while the Village Development Rate Data is used to determine the rate of development of the village / kelurahan. The analysis of the rate of development of the village / kelurahan is used to determine the classification of the village / kelurahan (Swasembada, Swakarya and Swadaya) and the progress status of the village / kelurahan category of Mula, Madya dan lanjut. So it can be seen the value of community economic index, public education index, public health index, public participation index, security and order index, community participation index in development and development index of village / kelurahan. Objectives The formulation and empowerment of village / kelurahan profiles to provide relevant and valid primary data and information as reference for planning and implementation of development and empowerment of village / kelurahan community. The scope of this research was conducted in Errabu Village and Sera Tengah Village, Bluto Sub-District, Sumenep Regency. The method of this research is secondary data and primary data through observation process, interview (FGD), and Kuisioner from basic family data based on Directive of General Director of Community Empowerment and Village Kemendagri. The results of this study are for the classification of the annual development level of the two villages based on the results of the analysis of the indicators in the preparation of village profiles generated data with Category "Desa Lanjut", while for the classification of development level of 5 (Five) Annuals of Errabu Village belong to the "Swadaya". Keywords : Profile, Level of Development, Village. Data
PENDAHULUAN Hubungan
antara
profil
ketidakberdayaan
yang
kurang valid tidak dapat menyajikan
desa/kelurahan dengan pemberdayaan
data
masyarakat bermula dari adanya fakta
kesimpangsiuran
semakin
masyarakat. Semua pihak mengklaim
banyaknya
ketidakberdayaan
fenomena
masyarakat
yang
akurat, dan
meyebabkan gesekan
di
dalam
mempunyai data yang akurat, terkini dan
konteks institusi maupun indifudu dan
mutakhir sehingga dapat dimanfaatkan
kelompok.
untuk program nasional pengentasan
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
65
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
kemiskinan
melalui
program
pembangunan yang berkelanjutan. Pada
pemberdayaan
masyarakat.
Dalam
kenyatannya Ketersediaan data yang
kondisi problematik yang demikian,
valid dan akuntabel merupakan suatu
profil desa dan kelurahan yang berisikan
elemen
data dasar potensi dan perkembangan
Program-program
masyarakat
Pemberdayaan
mampu
menjawab
penting dalam
Perencanaan
Pembangunan Masyarakat.
dan
Namun
pertanyaan apa, siapa, kapan, mengapa
fenomena selama ini menunjukan bahwa
dan bagaimana.
publikasi mengenai data desa dan
Berdasarkan
permasalahan
kelurahan yang dilakukan oleh berbagai
tersebut ketersediaan data dasar profil
instansi seringkali kurang akurat dan
desa dan kelurahan sudah menjadi
berbeda-beda, serta tidak terintegrasi
kebutuhan seluruh pelaku pemerintahan,
dengan baik.Mencermati kondisi ini,
pembangunan dan kemasyarakatan di
Kementerian
tanah
demikian,
menerbitkan Peraturan Menteri Dalam
pemulihan,
Negeri Nomor 12 tahun 2007 tentang
air
berbicara
kita.
Dengan
program
Dalam
Negeri
telah
rekonstruksi, dan rehabilitasi masyarakat
Pedoman
melalui
Pendayagunaan Data Profil Desa /
strategi
pemberdayaan
masyarakat, harus didasarkan atas data
Penyusunan
dan
Kelurahan.
yang akurat, terukur, terpercaya dan
Profil
Desa
dan
Kelurahan
terkini. Selanjutnya berbicara soal data
merupakan himpunan informasi dan data
yang valid, reliable, komprehensif dan
kondisi nyata dan menyeluruh tentang
integral, secara sistematik profil desa
Kependudukan,
dan
menyedikan
Pemerintahan Desa/ Kelurahan yang
secara cepat, tepat, murah, akurat dan
meliputi : Data Potensi Desa/Kelurahan
terpercaya.
dan
kelurahan
mampu
Kabupaten Sumenep dengan luas
Kelembagaan
Tingkat
dan
Perkembangan
Desa/Kelurahan. Data Potensi Desa dan
2
1.998 km terbagi dalam 2 wilayah,
Kelurahan
yaitu (a) Sumenep Daratan dengan luas
potensi yang ada di desa dan di
1.147,24
km2
dan
(b)
Sumenep
menggambarkan
potensi-
kelurahan, yang terdiri dari potensi
Kepulauan dengan luas 851,3 km2
sumber
meliputi 76 buah pulau besar dan kecil
manusia,
kelembagaan
dan
memiliki sumber daya alam yang besar.
prasarana
yang
dipergunakan
daya
alam,
dapat
sumber
daya sarana
Kebijakan pengelolaan sumber
untuk pembangunan dan pemberdayaan
daya alam di Kabupaten Sumenep harus
masyarakat, selain itu untuk menentukan
dilakukan melalui upaya mewujudkan
karakteristik unggulan dan kompetitif
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
66
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
Desa/Kelurahan investasi
serta
meningkatkan
desa/kelurahan.
digunakan
Unggulan
untuk
klasifikasi
menentukan desa/kelurahan
potensi spesifik berupa sumberdaya
(Swasembada,
Swakarya
alam
Swadaya)
status
(SDA),
sumberdaya
manusia
dan
dan
kemajuan
(SDM), kelembagaan serta sarana dan
desa/kelurahan
prasarana
Madya dan Lanjut. Sehingga dapat
desa/kelurahan
merupakan
kategori
Tipologi Desa/Kelurahan meliputi :
dilihat
pertanian,
nelayan/pesisir,
masyarakat,
indeks
pendidikan
perladangan,
masyarakat,
indeks
kesehatan
masyarakat,
indeks
partisipasi
perindustrian/jasa, perkebunan dan wisata. Data
Tingkat
Perkembangan
nilai
politik
indeks
Mula,
ekonomi
masyarakat,
indeks
Desa/ Kelurahan adalah status tertentu
keamanan dan ketertiban, indeks
capaian hasil keberhasilan pembangunan
peran
yang mencerminkan tingkat kemajuan
pembangunan
masyarakat,
perkembangan desa/kelurahan.
pemerintahan
serta
masyarakat
dalam
dan
indeks
desa/kelurahan
serta
pemerintahan
Peraturan Pemerintah Nomor 72
kabupaten/kota
dalam
melaksanakan
tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan
desa/kelurahan.
Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005
pembangunan
Sedangkan pendayagunaan data Profil
tentang
Desa/Kelurahan diarahkan untuk :
mengamanatkan bahwa dalam rangka
1. Data
Desa/Kelurahan
percepatan perwujudan kesejahteraan
menentukan
masyarakat, desa dan kelurahan perlu
Potensi
digunakan tingkat
untuk
potensi
Kelurahan
secara
eksplisit
umum,
potensi
dibentuk
perkembangan
dan
tipologi
syarat dan administrative, syarat teknis
desa/kelurahan.
Data
tersebut
dan syarat kewilayahan sehingga dapat
digunakan
sebagai
Rencana
Pembangunan
Menengah investasi
referensi
mengembangkan
Jangka
Desa
(RPJMDes),
maupun
pengembangan
Tingkat
tugas
pokok
dan
urusan yang dilimpahkan dalam bidang pemerintahan, masyarakat,
usaha masyarakat. 2. Data
dengan mempertimbangkan
pemberdayaan pelayanan
penyelenggaraan
publik,
ketenteraman
dan
Perkembangan
ketertiban, pemeliharaan prasarana dan
Desa/Kelurahan digunakan untuk
fasilitas umum serta pembinaan lembaga
menentukan
kemasyarakatan. Hal ini berarti dalam
laju
desa/kelurahan. perkembangan
perkembangan Analisis
laju
rangka percepatan keberdayaan dan
desa/kelurahan
akselerasi
kesejahteraan
masyarakat,
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
67
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
pemerintah pusat, pemerintah provinsi
kuntitatif. Penyusunan profil desa dalam
dan
penelitian
kabupaten/kota
memerlukan
ini
ditujukan
untuk
dukungan data profil setiap setiap desa
memperoleh gambaran awal tentang
dan
untuk
potensi Desa Sera Tengah dan Desa
serta
Errabu, Kecamatan Bluto, Kabupaten
kelurahan
yang
memverifikasi
akurat
persaratan
klarifikasi tugas yang dilimpahkan agar
Sumenep
memenuhi kebutuhan nyata masyarakat.
kegiatan/tindakan lebih jauh. Dalam
Penelitian ini dilakukan sebagai
sebelum
dilakukan
rangka pengenalan awal ini, maka
upaya menyediakan data dan informasi
dibutuhkan
primer
“reconnaissance” untuk mengumpulkan
yang
relevan,
komprehensif perencanaan pembangunan
valid
sebagai
serta
rujukan
dan
pelaksanaan
serta
pemberdayaan
suatu
jenis
penelitian
data profil desa. Kerangka Pikir Penelitian Secara
umum
informasi
masyarakat desa/kelurahan.
mengenai profil desa ini dikumpulkan
METODOLOGI PENELITIAN
melalui butir-butir pokok (items/key
Metode menggunakan
penelitian pendekatan
Butir Pokok
I. Kondisi umum
II. Agraria III. Pola penghasilan ganda IV. Kelembagaan/organisasi
ini
varibles)
sebagai
berikut:
deskriptif Gambaran Umum / Identifikasi 1. Lokasi Letak administratif dan geografis 2. Kondisi fisik dasar Tanah Ketersedian air Iklim Jenis tanaman yang dominan Pola pemukiman 3. Kependudukan Komposisi penduduk Kepadatan penduduk dan kepadatan agraris 4. Kondisi ekonomi Jenis-jenis usahatani yang ada Jenis-jenis kegiatan non pertanian 5. Kehidupan sosial Pranata keagamaan dan pranata lainnya yang khas 6. Prasarana/fasilitas fisik dan non fisik Bangunan, jaringan jalan, jaringan informasi sarana angkutan dan sarana lainnya 7. Pelayanan dan jangkauan 1. Identifikasi tanah 2. Penggunaan tanah 3. Bentuk penguasaan 1. Identifikasi jenis pekerjaan 2. Pola kombinasi beberapa sumber pendapatan Macam organisasi yang ada
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
68
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
Metode Pengumpulan Data
perkembangan desa yang telah
Data yang diperlukan dalam kegiatan
ditetapkan di Pedoman Prodeskel
penyusunan profil desa ini, berupa data
Dirjen Pemberdayaan Masyarakat
data primer dan sekunder. Data sekunder
dan Desa Kemendagri : data jumlah
diperoleh berupa publikasi yang telah
penduduk, pendapatan penduduk,
dikumpulkan
aspirasi penduduk dan lainnya.
petunjuk tetang
oleh
teknis tata
cara
pihak/instasi,
operasional
(PTO)
pengisian
profil
c. Catatan Pengamatan Catatan
pengamatan
merupakan
desa/kelurahan (Prodeskel) Kementerian
salah satu teknik pengumpulan data
dalam Negeri, Kecamatan Bluto dalam
yang
angka, Monografi Desa Sera Tengah dan
dilakukan untuk memperoleh data
Desa Errabu. Sedangkan data primer
pada
diperoleh dengan cara mengumpulkan
memperoleh data potensi Desa.
langsung dari objek/sasaran yang dituju
Dari hasil pengamatan dicocokkan
dilakukan melalui :
dengan
a. Observasi Lapangan
memperoleh
Observasi dengan
lapangan
dilakukan
mengamati
keadaan
dilakukan.
apa
yang
hasil
data
lain potensi
untuk
untuk dan
tingkat perkembangan Desa yang lebih akurat. Teknik Analisa Data
kependudukan,
Data
permasalahan,
potensi dan lainnya.
mentah
yang
diperoleh
dari
beberapa metode pengumpulan data
a. Wawancara/Interview dan
dilihat
data
wilayah, fasilitas, kegiatan sosial,
Wawancara
Pengamatan
untuk memperoleh Potensi dan Tingkat tanya
jawab
Perkembangan Desa. Maka dilakukan
dilakukan terhadap responden yang
beberapa hal sebagai berikut:
dianggap
1. Input data pada laman Prodeskel
dapat
mewakili
kelompoknya.
Kemendagri
b. Quesioner
(http://prodeskel.binapemdes.kemen
Quesioner dalam penelitian ini
dagri.go.id/mpublik/).
dilaksanakan dengan metode sensus
meliputi beberapa hal:
By Name By Address dengan
a. Administratif;
melibatkan seluruh penduduk yang
b. Prasarana Wilayah;
ada di desa Errabu dengan bantuan
c. Prasarana Lembaga;
data dasar keluarga (DDK) untuk
d. Kependudukan;
kepala keluarga, data pokok desa,
e. Tataguna Lahan;
data profil desa, dan data tingkat
f.
Input
Produksi;
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
69
data
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
g. Kelembagaan;
12) Lembaga Kemasyarakatan;
h. Perumahan;
13) Pemerintah
i.
Kesehatan
j.
Politik,
Desa
dan
Kelurahan.
Sosial
Budaya
dan
2. Hasil
Pariwisata;
input
data
pada
laman
Prodeskel Kemendagri, maka akan
k. Data Dasar Keluarga;
diperoleh kesimpulan tentang Data
l.
Potensi Desa, meliputi:
Potensi dan Tingkat Perkembangan
1) Potensi Sumber Daya Alam;
Desa.
2) Potensi
Sumber
Daya
Tahapan-Tahapan Penelitian
Manusia;
Beberapa tahapan pelaksanaan
3) Potensi Kelembagaan;
yang dilaksanakan sebagai berikut:
4) Potensi Sarana Prasarana.
1. Pembentukan Tim;
m. Perkembangan Desa, meliputi:
2. Studi lapangan;
1) Perkembangan
3. Sosialisasi
Kependudukan;
dan
pelatihan
pada
petugas sensus;
2) Ekonomi Masyarakat;
4. Sensus By Name By Address;
3) Produk Domestik Desa /
5. Input Data;
Kelurahan Bruto;
6. Kesimpulan;
4) Pendapatan Perkapita;
7. Sosialisasi Potensi dan Tingkat
5) Struktur Mata Pencaharian
Perkembangan Desa di Desa Sera
Menurut Sektor;
Tengan dan Desa Errabu.
6) Penguasaan Aset Ekonomi Masyarakat;
HASIL DAN PEMBAHASAN
7) Pendidikan Masyarakat;
Penelitian ini merupakan penelitian
8) Kesehatan Masyarakat;
kuantitatif
9) Keamanan dan Ketertiban;
statistika. Data utama yang digunakan
10) Kedaulatan
dalam
Politik
Masyarakat; 11) Peran
Serta
menggunakan
analisis
adalah
analisis
data
hasil
kuisioner. Objek penelitian ini adalah Masyarakat
Desa Sera Tengah dan Desa Errabu
dalam Pembangunan;
Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
70
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
Luas Wilayah DESA ERRABU (ha/m2)
KRITERIA Sawah Irigasi Teknis Persawahan Tegal/ Ladang Pemukiman Perkantoran pemerintah Tempat Pemakaman Desa Bangunan Sekolah Jalan Luas Prasarana Umum Lainnya Total Luas
DESA SERA TENGAH (ha/m2) 65,32
56,93 12,41 45,37 1 10,2 1,7 2
47,82 1,33
14,85 120,928
138,00
Jumlah Penduduk KRITERIA PENDUDUK Laki-laki Perempuan TOTAL
DESA ERRABU (Jumlah) 597 623 1201
DESA SERA TENGAH (Jumlah) 411 464 875
STRUKTUR MATA PENCAHARIAN PENDUDUK NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
ERRABU (Jumlah)
KRITERIA Petani Buruh Tani Pegawai Negeri Sipil Pedagang barang kelontong Pengusaha kecil, menengah dan besar Pengrajin Industri Rumah Tangga Lainnya Guru swasta Pedagang Keliling Karyawan Perusahaan Swasta Karyawan Perusahaan Pemerintah Wiraswasta Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap Belum Bekerja Pelajar Ibu Rumah Tangga Purnawirawan/Pensiunan Perangkat Desa Buruh Harian Lepas Buruh jasa perdagangan hasil bumi Sopir Jumlah
488 92 11 4 1
SERA TENGAH (Jumlah) 361 94 7
21 1 1 1 96 4 144 278 57 1 1 1 1 7 1.201
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
71
5 5 2 85
559
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
CACAT FISIK Rekapitulasi Desa Errabu a. Usia < 7 Thn b. 7 <= Usia < 19 Thn c. 19 <= Usia < 56 Thn d. Usia >= 56 Thn Total Desa Sera Tengah a. Usia < 7 Thn b. 7 <= Usia < 19 Thn c. 19 <= Usia < 56 Thn d. Usia >= 56 Thn Total
Laki-laki Tuna Normal Rungu 51 105 336 105 597 25 64 243 78 410
Perempuan Tuna Normal Rungu
Total
33 109 339 132 613 0 0 0 1 1
84 214 675 237 1.210
28 75 266 94 463
0 0 0 1 1
53 139 509 174 875
KONDISI KEJIWAAN Rekapitulasi Desa Errabu a. Usia < 7 Thn b. 7 <= Usia < 19 Thn c. 19 <= Usia < 56 Thn d. Usia >= 56 Thn Total Desa Sera Tengah a. Usia < 7 Thn b. 7 <= Usia < 19 Thn c. 19 <= Usia < 56 Thn d. Usia >= 56 Thn Total
Laki-laki Normal Stress
Perempuan Normal Stress
Total
51 105 335 105 596
0 0 1 0 1
33 109 337 132 611
0 0 2 0 2
84 214 675 237 1.210
25 64 243 78 410
0 0 0 1 1
28 75 266 94 463
0 0 0 1 1
53 139 509 174 875
KUALITAS ANGKATAN KERJA BERDASARKAN USIA DESA ERRABU Kriteria Lk Pr 39 43 Usia 18-56 tidak tamat sd 117 139 Usia 18-56 tamat sd 54 54 Usia 18-56 tamat sltp 78 59 Usia 18-56 tamat sma 19 12 Usia 18-56 tamat perguruan tinggi 307 307 Jumlah
DESA SERA TENGAH Laki-laki 20 47 41 68 11
Perempuan 34 52 55 57 12
187
210
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
72
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
KESEJAHTERAAN KELUARGA NO KRITERIA 1 Keluarga Prasejahtera 2 Keluarga Sejahtera 1 3 Keluarga Sejahtera 2 4 Keluarga Sejahtera 3 TOTAL
DESA ERRABU 308 72 10 5 395
DESA SERA TENGAH 204 58 5 3 270
PENGUASAAN ASET EKONOMI MASYARAKAT DESA ERRABU KRITERIA (Jumlah) RUMAH MENURUT DINDING Tembok 338 Kayu 1 Bambu 1 RUMAH MENURUT LANTAI Keramik 219 Semen 121 Kayu 1 Tanah 2 RUMAH MENURUT ATAP Genteng 321 Asbes 8 Seng 8
DESA SERA TENGAH (Jumlah) 170
115 55
157 13
KESEHATAN MASYARAKAT Keluarga Berencana NO 1 2 3 4 5 6 7 8
DESA ERRABU (Jumlah) 84 5 11 6 1
KRITERIA Alat Kontrasepsi Suntik Metode Kontrasepsi Spiral Metode Kontrasepsi Pil Metode KB Kalender/KB Alamiah Metode KB Susuk Metode KB Obat Tradisional Tidak Menggunakan Tidak Menjawab
DESA SERA TENGAH (Jumlah) 55 4 16 6 3 785 6
1105 1
Perkembangan Sarana Kesehatan Masyarakat DESA ERRABU NO KRITERIA (Jumlah) 1 MCK Umum 29 2 Posyandu 2 3 Kader Posyandu Aktif 5 4 Pembina Posyandu 2 5 Petugas Lapangan KB Aktif
DESA SERA TENGAH (Jumlah) 5 1 5 2 1
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
73
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
PEMBAHASAN PEMBAHASAN POTENSI BERDASARKAN DATA DASAR KELUARGA (DDK) Data Dasar Keluarga (DDK) Desa Errabu Hasil
potensi
komoditas pangan seperti Buah Ceri,
komoditas pangan berdasarkan Data
Sirsak, Tebu, Ubi Jalar, Kedongdong,
Dasar Keluarga (DDK) yang didapatkan
Markisa, dan buah Naga masing-masing
selama proses pengambilan data di Desa
sebanyak 1 KK atau 0,25%.
Errabu
rekapitulasi
4.1,
Sedangkan untuk rekapitulasi
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan
komoditas hewan ternak Desa Errabu
bahwa komoditas pangan yang masih
berdasarkan hasil Data Dasar Keluarga
mendominasi adalah jagung dengan
(DDK)
jumlah 319 KK atau 80.76% dari total
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan
penduduk Desa Errabu, kemudian untuk
bahwa komoditas hewan ternak yang
komoditas pangan berikutnya adalah
masih
pisang dengan jumlah 127 KK atau
Kampung dengan jumlah 197 KK dari
32.15%, tembakau dengan jumlah 115
395 KK atau 49.87%, kemudian untuk
KK atau 29.11%, Kelapa 79 KK atau
komoditas hewan ternak berikutnya
20%, Cabe Jamu 53 KK atau 13.42%,
adalah Sapi dengan jumlah 137 KK atau
Kacang tanah 44 KK atau 11,14%,
34.68%,
komoditas
Mangga 27 KK atau 6.84%, Pepaya 20
Lainnya
yang
KK atau 5.06%, Sawo 17 KK atau
pendataaan Profil Desa ini adalah para
4.30%, Nangka 10 KK, Kacang Hijau
responden yang sudah lanjut usia, tidak
sejumlah 44 KK atau 2,28%, Cabai dan
memiliki
Jambu Air sejumlah 8 KK atau 2,03% ,
memiliki kemampuan untuk memelihara
komoditas
hewan ternak sebesar 134 KK atau
dalam
disajikan
pada
Lainnya
penelitian
Tabel
yang
adalah
dalam
mendominasi
hewan
table
adalah
4.2,
Ayam
hewan
ternak
dimaksud
dalam
ternak
dan
tidak
para
33,94%, Kambing sebesar 76 KK atau
responden yang sudah lanjut usia dan
19.24%, Burung sebanyak 20 KK atau
tidak
untuk
5,06%, Kucing Anggora sebanyak 18
menggarap lahan pertanian sebanyak
KK atau 4,56%, Kelinci sebanyak 3 KK
5KK atau 1,27%, Alpokat dan Padi
atau 0,76%, Entok dan Itik sebanyak 1
sebanyak 3 KK atau 0,76%, Kacang
KK atau sebesar 0,25%.
memiliki
ini
dimaksud
disajikan
kemampuan
Kedelai sebanyak 2 KK atau 0,51%, dan
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
74
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
Tabel 4.1. Rekapitulasi Komoditas Pangan Desa Errabu No Jenis Komoditas Jumlah Jumlah KK Persentase (%) 1 Jagung 319 395 80,76 2 Pisang 127 395 32,15 3 Tembakau 115 395 29,11 4 Kelapa 79 395 20,00 5 Cabe jamu 53 395 13,42 6 Kacang Tanah 44 395 11,14 7 Mangga 27 395 6,84 8 Pepaya 20 395 5,06 9 Sawo 17 395 4,30 10 Nangka 10 395 2,53 11 Kacang hijau 9 395 2,28 12 Cabe 8 395 2,03 13 Jambu 8 395 2,03 14 Lainnya 5 395 1,27 15 Alpokat 3 395 0,76 16 Padi sawah 3 395 0,76 17 Kacang kedelai 2 395 0,51 18 Ceri 1 395 0,25 19 Sirsak 1 395 0,25 20 Tebu 1 395 0,25 21 Ubi jalar 1 395 0,25 22 Kedongdong 1 395 0,25 23 Markisa 1 395 0,25 23 Buah naga 1 395 0,25 Data diolah, 2015 : Detail pada Lampiran Data Dasar Keluarga (DDK) Desa Errabu
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tabel 4.2 Rekapitulasi Komoditas Hewan Ternak Desa Errabu Jenis Komoditas Jumlah Jumlah KK Persentase (%) Ayam 197 395 49,87 Sapi 137 395 34,68 Lainnya 134 395 33,92 Kambing 76 395 19,24 Burung 20 395 5,06 Kucing 18 395 4,56 Kelinci 3 395 0,76 Entok 1 395 0,25 Itik 1 395 0,25 Data diolah, 2015 : Detail pada Lampiran DDK Desa Errabu
Data Dasar Keluarga (DDK) Desa
Sera Tengah disajikan pada Tabel 4.3,
Sera Tengah
Berdasarkan tabel
Hasil
rekapitulasi
dapat disimpulkan
potensi
bahwa komoditas pangan di desa Sera
komoditas pangan berdasarkan Data
Tengah yang masih mendominasi adalah
Dasar Keluarga (DDK) yang didapatkan
jagung dengan jumlah 239 KK atau
selama proses pengambilan data di Desa
88.52%, kemudian untuk komoditas
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
75
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
pangan
berikutnya
adalah
Kelapa
Berdasarkan
tabel
dapat
dengan jumlah 104 KK atau 38.52%,
disimpulkan bahwa komoditas hewan
Kacang Tanah dan Buah Sawo sebanyak
ternak yang mendominasi di Desa Sera
53 KK atau 19.63%, Pisang sebanyak
Tengah adalah Sapi dengan jumlah 134
29 KK atau 10.74 %, Tembakau 27 KK
KK dari 270 KK atau 49.63%, kemudian
atau 10%, Cabe Jamu sebanyak 16 KK
untuk
atau 5,93%, komoditas Lainnya yang
berikutnya
dimaksud adalah para responden yang
dengan jumlah 128 KK atau 47.41%,
sudah lanjut usia dan tidak memiliki
komoditas
kemampuan untuk menggarap lahan
adalah para responden yang sudah lanjut
pertanian sebanyak 15 KK atau 5,56%,
usia, tidak memiliki hewan ternak dan
Mangga sebanyak 8 KK atau 2.96%,
tidak
Blimbing sebanyak 6 KK atau 2.22%,
memelihara hewan ternak sebesar 69
Alpokat, Kacang Hijau, dan Kedelai
KK atau 25,56%, Kambing sebesar 61
sebanyak 4 KK atau 1.48%, Tebu,
KK atau 22.59%, Kucing Anggora dan
Pinang, dan Cabe sebanyak 3 KK atau
Burung Putuh sebanyak 3 KK atau
1.11%, Gula Lontar sebanyak 2 KK atau
1,11%, Itik dan Kelinci sebanyak 2 KK
0.74%, Padi dan Jambu Air sebanyak 1
atau 0,74%, dan Entok sebanyak 1 KK
KK atau 0.37%.
atau sebesar 0,37%.
komoditas adalah
Ayam
Lainnya
memiliki
hewan
yang
ternak kampung
dimaksud
kemampuan
Tabel 4.3 Rekapitulasi Komoditas Pangan Desa Sera Tengah No Buah Jumlah Jumlah KK Persentase (%) 1 Jagung 239 270 88,52 2 Kelapa 104 270 38,52 3 Kacang Tanah 53 270 19,63 4 Sawo 53 270 19,63 5 Pisang 29 270 10,74 6 Tembakau 27 270 10,00 7 Cabe Jamu 16 270 5,93 8 Lainnya 15 270 5,56 9 Mangga 8 270 2,96 10 Blimbing 6 270 2,22 11 Alpokat 4 270 1,48 12 Kacang Hijau 4 270 1,48 13 Kacang kedelai 4 270 1,48 14 Tebu 3 270 1,11 15 Pinang 3 270 1,11 16 Cabe 3 270 1,11 17 Gula lontar 2 270 0,74 18 Padi 1 270 0,37 19 Jambu air 1 270 0,37 Data diolah, 2015 : Detail pada Lampiran DDK Desa Sera Tengah. Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
76
untuk
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
Tabel 4.4. Pesentase Komoditas Hewan Ternak Desa Sera Tengah Jumlah No Jenis Komoditas Jumlah Persentase (%) KK 1 Sapi 134 270 49,63 2 Ayam 128 270 47,41 3 Kambing 61 270 22,59 4 Entok 1 270 0,37 5 Kucing Anggora 3 270 1,11 6 Itik 2 270 0,74 7 Kelinci 2 270 0,74 8 Puyuh 3 270 1,11 9 Lainnya 69 270 25,56 Data diolah, 2015 : Detail pada Lampiran DDK Desa Sera Tengah. Dari data tersebut ditas dapat
berwirausaha sampai kepada proses
disimpulkan dari kedua desa tersebut
pengemasan dan pemasarannya.
budidaya tanaman yang paling dominan
3. Keunikan untuk desa Errabu pada
adalah jagung yang sudah di panen dan
komoditas
sebagian
dijual
dan
pohon pisang yang dengan jumlah
sebagian
lagi
dalam
32.15%,. Pohon pisang di desa
tetapi
Errabu
kebutuhan
ke di
pengepul gunakan
sehari-hari,
akan
hasil
dapat
pangan
tumbuh
adalah
subur
masyarakat kurang bisa memanfaatkan
walaupun berada didaerah dataran
dengan baik. Adapun hasil identifikasi
tinggi. Keunggulan varietas pisang
kebutuhan masyarakat pada kedua desa
di Desa Errabu adalah jenis pisang
tersebut antara lain sebagai berikut :
raja yang rasanya masnis dan legit.
1. Dibutuhkan teknologi tepat guna
Hal ini merupakan potensi yang
yang
dapat
perekonomian
membantu
masyarakat
dapat dikembangkan menjadi aneka
desa
olahan makanan berbahan dasar
Errabu dan Sera Tengah. Untuk itu dibutuhkan
dapat
4. Keunikan untuk Desa Sera Tengah
memisahkan jagung dari bonggol
pada komoditas hasil pangan adalah
jagung,
pohon
dam
alat
yang
pisang.
alat
yang
dapat
menghaluskan jagung;
untuk
dengan
jumlah
32.15%,. Pohon pisang di desa
2. Pelatihan dan pendapingan secara berkelanjutan
Sawo
Errabu
dapat
tumbuh
subur
mengolah
walaupun berada didaerah dataran
jagung menjadi aneka macam olahan
tinggi. Hal ini merupakan potensi
yang bertujuan untuk mengaktifkan
yang dapat dikembangkan menjadi
kelompok tani perempuan dalam
aneka olahan makanan berbahan dasar pisang. Sedangkan potensi
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
77
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
kedua adalah kelapa dengan jumlah
membantu
penduduk yang memiliki pohon
berkelanjutan;
kelapa dan kacang tanah sebanyak
5. Untuk
pemasarannya
klasifikasi
secara
tingkat
19.63%. hal ini merupakan potensi
perkembangan TAHUNAN Desa
yang harus dikembangkan menjadi
Errabu berdasarkan hasil analisis
aneka makanan berbahan dasar buah
dari indikator dalam penyusunan
sawo yang ada di Desa Sera Tengah.
Profil Desa dihasilkan data dengan
Adapun
“DESA
,
hasil
potensi
dan
Sedangkan untuk klasifikasi tingkat
kebutuhan desa dari hasil survey yang
perkembangan 5 (Lima) Tahunan
telah dilaksanakan dan hasil kuisioner
Desa Errabu tergolong tergolong
dari Data Dasar Keluarga (DDK) untuk
Desa “SWADAYA”.
desa Errabu dan Desa Sera Tengah yang
Sedangkan untuk Desa Sera Tengah
menjadi skala prioritas desa di sajikan
Kecamatan Bluto memiliki potensi desa
dalam tabel dibawah ini :
diantaranya :
Kesimpulan Kesimpulan
1. Potensi wisata alam pegunungan
identifikasi
penelitian
Kategori
LANJUT”
dari
analisis
tabulasi
ini
untuk kawasan perkemahan di dusun
adalah sebagai berikut : Desa
Errabu
Sumber Langon yang didukung
Kecamatan
Bluto
sumber daya alam, sumber daya air
memiliki potensi desa diantaranya :
dan infrastruktur jalan menuju lokasi
1. Potensi wisata alam pegunungan dan
yang
pemandian sumber mata air di kawasan
pegunungan
di
diperlukan
Dusun
kawasan
aneka dasar
olahan
produk
berbahan
kelapa,
cara
pengemasan
perbaikan
pemasarannya
2. Pengembangan olahan
dan
untuk
dasar
produksi jagung, pisang, kelapa,
dibutuhkan
pelatihan
sawo,
pengemasan,
dan
pemasarannya secara berkelanjutan ;
melimpah,
4. Potensi
dibutuhkan pelatihan olahan aneka
produksi
melimpah,
produk / Camilan berbahan dasar pengemasan
dasar
pengolahan aneka camilan berbahan
4. Potensi komoditas pangan dengan
cara
berbahan
produk
sawo,
yang
aneka
3. Potensi produksi perkebunan buah
3. Potensi Tambang batu galian;
jamu
kawasan
kelapa;
secara
berkelanjutan;
jagung,
namun
parkir ;
2. Pengembangan
cabe
memadai,
kenyamanan dan penyediaan lahan
Bara’ Leke;
membantu
cukup
jagung
dibutuhkan
yang
pelatihan
aneka olahan berbahan dasar jagung;
dan
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
78
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
5. Untuk
klasifikasi
tingkat
4. Peranan Pemerintah Kabupaten dan
perkembangan Tahunan Desa Sera
Pemerintah desa dalam mengelola
Tengah berdasarkan hasil analisis
potensi wisata desa yang masih
dari indikator dalam penyusunan
belum di berdayakan.
Profil Desa dihasilkan data dengan “DESA
Kategori
LANJUT”
DAFTAR PUSTAKA
,
Badan
Sedangkan untuk klasifikasi tingkat perkembangan 5 (Lima) Tahunan Desa
Sera
Tengah
Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Bluto Dalam Angka, , Badan Pusat Statistik, Kabupaten Sumenep
tergolong
tergolong Desa “SWADAYA” Saran Berdasarkan
pembahasan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
dan
kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai
Republik Indonesia. 1999. UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah.
berikut: 1. Akselerasi tersedianya data profil desa dan kelurahan, perlu komitmen
Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
yang tinggi dari Pemerintah Daerah menata kembali struktur pendataan, teknik pengumpulan dan pengolahan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara.
serta analisis dan publikasi data profil desa. 2. Selanjutnya Pemerintah perlu terus
Siagian, Sondang P, 2001. Manajemen Stratejik, Jakarta : PT. Bumi Aksara,
menerus memfasilitasi Pemerintah Daerah untuk menempatkan data
Soekijo, 1994. Pengembangan Potensi Wilayah, Bandung : Gramedia.
profil desa dan kelurahan sebagai input
utama
dalam
pembangunan,
manajemen
pemerintahan
Soetarto, Muqorobin, A., Mabruroh, 2011. Produk Unggulan dan NIlai PAD: Kasus di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
dan
pembinaan kemasyarakatan. 3. Dibutuhkan peran pemerintah dalam proses pendampingan dan edukasi
Widjaja, 1993. Administrasi Negara dalam Kaitannya dengan Penyelenggaraan Otonomi Daerah (suatu Telaah Administrasi Pidato Pengukuhan Palembang, 22 September 1994) . Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta Pres.
terhadap pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi olahan pangan
yang
memiliki
Pusat Statistik. 2011. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia, Badan Pusat Statistik
nilai
ekonomis tinggi.
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
79
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA - MADURA
Woyanti, N., 2004. Identifikasi Potensi Ekonomi dan Komoditi Unggulan, Andalan dan Potensial Kabupaten Batang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. ______ Undang-Undang Tahun 1979, Pemerintahan Desa.
______ Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah. ______ Kecamatan Bluto Dalam Angka 2014, Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep.
Nomor 5 tentang
______ http://repository.usu.ac.id/bitstrea m/123456789/31271/4/Chapter% 20II.pdf
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume VII, No.1, Maret 2017
80