ISSN 2302-0172 pp. 72- 81
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ANALISIS PERMINTAAN TUNA SIRIP KUNING (YELLOWFIN) INDONESIA DI PASAR JEPANG M.Yusra1, Prof. Dr. Abubakar Hamzah2, Dr. Sofyan Syahnur, M.Si3 1)
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: Indonesia is a maritime country which has a big potential marine and fisheries resources. Tuna as export fisheries commodity has given contribution to Indonesian foreign exchange in fisheries sector. Fresh Yellowfin is one of tuna commodity that many imported by Japan from other countries including Indonesia. The purpose of this paper is to empirically demand analyze of Indonesian yellowfin in Japan market. Analyze the influence of Japan's GDP per capita, Indonesian fresh yellowfin price, Thailand’s fresh yellowfin price, Indonesian production of Yellowfin exchange rate to demand volume of Indonesian tuna imported in Japan market. The period data used for analyzes from 1988 until 2012. The secondary data which used in this paper is source from UNCOMTRADE, World Bank, Bank Of Japan, FAO. The method which used in this paper is regression linier equation in double log model with Ordinary least square. The Results of this research are Exchange rates, Gross Domestic Product per capita, Production of Indonesian Yellowfin, Thailand fresh yellowfin price, Indonesian fresh yellowfin price affected significant to the demand quantity Indonesian yellowfin in Japan Market. Regession result show that Thailand yellowfin is substitutes with Indonesian fresh yellowfin. Japan is a very potential market for Indonesian yellowfin Indonesia. to increase the export of Indonesian fresh yellowfin sustainably. It needs the support of government to improve the quality standards through the development of quality standards and expand markets especially EU markets while maintaining existing markets. Keywords: Indonesian Yellowfin, Demand analysis , multiply linier equation Abstrak: Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan dan kelautannya. Ikan tuna sebagai komoditas ekspor perikanan merupakan penyumbang devisa terbesar kedua dalam sektor perikanan. Dipasar Jepang tuna beku jenis sirip kuning segar (yellowfin) merupakan komoditas yang banyak di impor oleh Jepang dari negara negara produsen lainnya termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa pengaruh GDP perkapita Jepang, harga yellowfin segar Indonesia, harga yellowfin segar Thailand, Produksi Yellowfin Indonesia dan nilai tukar Yen Jepang terhadap volume permintaan impor tuna Indonesia dipasar Jepang. Periode data analisis yang digunakan yaitu tahun 1988-2012. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website UNCOMTRADE, world Bank, Bank of Japan, FAO .Model analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda double Log dengan metode analisis Ordinary Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar yen terhadap dollar, pendapatan perkapita Jepang, Produksi Yellowfin, Harga yellowfin Segar Thailand, harga yellowfin segar Indonesia berpengaruh secara signifikan terhadap volume permintaan yellowfin segar Indonesia di pasar Jepang. Dari tanda koefisien yang dihasilkan Yellowfin segar Thailand bersifat substisi (barang substitusi) dengan yellowfin segar Indonesia. Pasar Jepang yang sangat potensial bagi yellowfin segar asal Indonesia perlu tetap dipertahankan dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan perlu dilakukan perluasan pasar seperti ke uni Eropa dan Amerika yang memiliki pasar potensial bagi tuna asal Indonesia. Kata Kunci ; Tuna sirip kuning, analisis permintaan, model regresi linier ganda double log
PENDAHULUAN
Indonesia dan perairan ZEEI dengan jumlah
Potensi lestari sumberdaya ikan laut
tangkap yang diperbolehkan sebesar 5,12 juta
Indonesia diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per
ton per tahun atau sekitar 80 persen dari potensi
tahun yang tersebar di perairan wilayah
lestari. Ikan tuna sebagai komoditas ekspor Volume 2, No. 2, Mei 2014
- 72
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perikanan
kedua
setelah
udang
telah
Jepang adalah negara mitra dagang
menyumbangkan devisa pada tahun 2006
yang strategis bagi Indonesia, dikarenakan
sebesar US$ 250.567 juta atau naik sebesar
Jepang menduduki peringkat pertama sebagai
17,95 persen dari ekspor ikan tuna pada tahun
tujuan ekspor non migas Indonesia dan urutan
2002 yang mencapai US$ 212.426 juta.
kedua sebagai negara asal impor non migas
(Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2005).
setelah China. Pada periode Januari –Desember
Seluruh komoditas unggulan sektor perikanan
2012, menurut data yang dari Ministry of
Indonesia antara lain adalah udang, ikan tuna,
Finance Jepang, bahwa selama periode Januari-
cakalang, tongkol, rumput laut, ikan hias, dan
Desember 2012 neraca perdagangan Jepang
lain sebagainya memiliki potensi yang besar
dengan
untuk diperdagangkan di pasar dunia dengan
sebesar US$ 12,00 miliar, menurun 26,69%
tujuan utama adalah Jepang, Amerika, dan Uni
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,
Eropa. Dari data diatas tuna merupakan
sebesar US$ 4,37miliar. (ITPC Osaka, 2013).
komoditas unggulan kedua setelah udang di
Indonesia
Dipasar
surplus
Jepang
bagi
tuna
Indonesia
sirip
kuning
sektor ekspor hasil perikanan. Ekspor komoditi
(yellowfin) segar merupakan komoditas yang
tuna Indonesia meliputi 5 jenis tuna besar yakni
paling banyak di impor oleh Jepang dari negara
jenis yellowfin, albacore, bigeye, bluefin dan
negara produsen lainnya termasuk Indonesia.
southem bluefin. Ekspor tuna Indonesia pada
Komoditas impor tuna Jepang didominasi oleh
umumnya dilakukan dalam bentuk tuna produk
tuna jenis yellowfin segar dan tuna jenis Bigeye.
segar (dingin), utuh (fresh whole), beku utuh
Kebutuhan
(frozen whole), dan produk dalam kaleng
mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dari
(canned tuna).
tahun 2005 sampai dengan 2009 pasar Jepang
Menurut
data
Food
Agricultural
tuna
sirip
kuning
di
Jepang
menunjukan kebutuhan impor yang terus
Organization (FAO) ekspor ikan tuna Indonesia
menurun
selama
memiliki
kembali meningkat di tahun 2010 . Pada Tahun
pertumbuhan rata-rata yang positif dengan laju
2005 Jepang mengimpor 21,2 ribu ton Tuna
pertumbuhan rata rata volume sebesar 6,03
sirip kuning. Tahun 2006 impor Jepang akan
persen
laju
tuna sirip kuning menurun menjadi 19 ribu Ton,
pertumbuhan nilainya. Pasar ikan tuna terbesar
Tahun berikutnya kembali menurun menjadi
di dunia saat ini adalah Jepang, Amerika Serikat
16.9 ribu Ton. Sedangkan pada Tahun 2010
(AS) dan Uni Eropa (UE). Ekspor ikan tuna ke
Jepang mengimpor sebanyak 16,1 ribu Ton.
25
dan
tahun
terakhir
11,79
persen
ini
untuk
secara
kuantitas.
Sedangankan
Jepang sebesar 27 persen, dan ke Amerika
Pendapatan perkapita Jepang berada
Serikat 17 persen sedangkan ke Uni Eropa juga
pada urutan terbesar ketiga didunia setelah
cukup besar volume dan nilainya yaitu sebesar
Amerika dan China. Dalam 20 tahun terakhir
12 persen (FAO, 2006).
GDP
73 -
Volume 2, No. 2, Mei 2014
perkapita
Jepang
terus
mengalami
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala peningkatan . Jepang adalah salah satu dari tiga
permintaan impor dari Jepang. Harga tuna sirip
negara dunia dengan ekonomi terbesar serta
kuning
termaju didunia. Berdasarkan survey dari
berfluktuatif. Pada Tahun 2002 harga segar tuna
banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang
sirip kuning sebesar 6.37 USD per Kg. sampai
adalah
Asia
dengan tahun 2005 harga ekor sirip kuning
(dibawah China) dan ketiga didunia (selain AS
terus meningkat menjadi 7.51 USD/Kg. Tahun
dan China). Tahun 1990 Jepang memiliki
2006 harga tuna sirip kuning mengalami
pendapatan perkapita sebesar 25.124 Juta USD.
penurunan menjadi 7.35 USD/Kg. Dari Tahun
Pada tahun 2000 pendapatan perkapita Jepang
2007 sampai tahun 2011 harga tuna segar sirip
meningkat menjadi 37.292 Juta USD dan terus
kuning terus mengalami peningkatan. Harga
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada
tertinggi terjadi pada tahun 2011 dengan harga
tahun
10.35 USD/Kg.
ekonomi
2012
Peningkatan
terbesar
menjadi GDP
kedua
46.720
perkapita
di
Juta Jepang
USD.
selama
sepuluh
tahun
terakhir
ini
Disamping itu harga barang substitusi
diharapkan akan memberi pengaruh yang
dalam hal ini harga Yellowfin Thailand juga
signifikan bagi permintaan impor Yellowfin
mempengaruhi permintaan impor yellowfin
Indonesia di Pasar Jepang. Dalam perdagangan
Indonesia di pasar Jepang. Thailand merupakan
internasional nilai tukar memegang peranan
produsen
krusial dalam proses pembelian suatu komoditi,
Internasional. Selama sepuluh tahun terakhir
karena dalam perdagangan internasional nilai
harga yellowfin Thailand terus menunjukan
mata uang yang digunakan adalah dollar
peningkatan . Tahun 2002 harga Yellowfin
Amerika sebagai acuannya. Nilai tukar yen
Thailand sebesar US$ 5,19 per Kg, keadaan ini
dalam sepuluh tahun terakhir (2000-2011)
terus
terhadap dollar
tertinggi yellowfin Thailand terjadi pada tahun
mengalami fluktuasi. Tahun
2002 nilai tukar yen terhadap dollar merupakan
terbesar
meningkat
yellowfin
setiap
di
tahunnya,
pasar
harga
2011 yaitu sebesar US$ 10,65.
yang terendah yaitu 125 yen per dollar. Pada tahun tahun berikutnya nilai tukar yen masih
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
berada pada level diatas seratus yen per dollar.
Perdagangan Internasional
Nilai tuar yen menguat sejak tahun 2009 yang
Teori Perdagangan Internasional
berada pada level dibawah seratus per dollar.
Kunci
perdagangan
teori
keunggulan
internasional
Tahun 2009 sebesar 93 yen per dollar, yang
adalah
diikuti pada tahun tahun berikutnya. Pada tahun
Prinsip teori ini bahwa suatu negara dapat
2010 nilai tukar yen menjadi 87 yen perdollar,
meningkatkan
yang terus menguat menjadi 79 yen per dollar
pendapatan
pada tahun 2011. Disamping itu faktor harga
produksi
tuna sirip kuning sendiri mempengaruhi jumlah
produktivitas
standar riilnya
komoditi tinggi.
komparatif.
kehidupan
dan
melalui
spesialisai
yang
memiliki
Negara-negara
Volume 2, No. 2, Mei 2014
akan - 74
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mengutamakan untuk memproduksi komoditi
aliran keluar valuta asing dari dalam negeri
yang paling produktif. Prinsip keunggulan
(Purwito, 2006). Perusahaan atau perorangan
komparatif menunjukkan bahwa spesialisasi
yang
akan menguntungkaan semua negara meskipun
disebut dengan Importir.
melakukan
kegiatan
impor
tersebut
ada negara yang secara mutlak lebih efisien dalam memproduksi semua barang dibandingkan
Teori Permintaan Impor
negara lainnya. Jika negara-negara itu mau
Menurut Kotler (2001) permintaan pasar
melakukan spesialisasi produk di mana mereka
atas suatu produk adalah jumlah yang akan
mendapat
dibeli oleh suatu kelompok konsumen tertentu
efisiensi
keunggulaan relatif
maka
dalam suatu wilayah geografis tertentu, dalam
akan
suatu waktu tertentu yang berada di lingkungan
menguntungkaan bagi semuanya. Karena itu
pemasaran tertentu dengan program pemasaran
mengingat kondisi produktif di tiap negara
tertentu. dimaksudkan untuk menjaga harga
sangat berbeda, negara-negara tersebut sangat
produk dalam negeri dalam tingkatan tertentu
menyadari bahwa akan lebih menguntungkan
sehingga dengan harga tersebut dapat atau
jika melakukan spesialisasi dalam produksi
mampu mendorong
suatu
tersebut.
perdagangan
jenis
lebih
komparatif (atau
antar
barang
tinggi), negara
tertentu
(Lindert
&
pengembangan komoditi
Kindelberger , 1993). a. Gross Domestic Product per kapita TEORI EKSPOR IMPOR
GDP per kapita adalah perbandingan
Ekspor adalah kegiatan yang menyangkut
antara GDP dengan jumlah populasi atau
produksi barang dan jasa yang diproduksi di
ukuran banyaknya pendapatan yang diperoleh
dalam suatu negara tetapi untuk dikonsumsikan
setiap individu. Pengertian lain mengenai GDP
di luar batas negara tersebut (Boediono, 1990).
per kapita adalah jumlah yang tersedia bagi
Sedangkan menurut Pengertian ekspor menurut
perusahaan dan rumah tangga untuk melakukan
UU Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan
pengeluaran. Oleh karena itu GDP per kapita
barang dari daerah pabean, dimana barang yang
dapat mengukur kemampuan suatu negara
dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri
untuk melakukan pembelian barang dan jasa.
(daerah pabean), barang dari luar negeri (luar
Jika GDP per kapita suatu negara cukup tinggi,
daerah pabean), barang bekas atau baru.
maka negara tersebut memiliki kemampuan
Impor adalah suatu kegiatan pengiriman
tinggi untuk melakukan pembelian sehingga
barang yang diproduksi dinegara lain untuk
merupakan
dijual dipasar dalam negeri. Hal ini berkaitan
pemasaran suatu komoditi (Mankiw, 2000).
dengan arus lalu lintas barang, sehingga otoritas ada pada pabean. Impor ini berakibat adanya 75 -
Volume 2, No. 2, Mei 2014
pasar
yang
potensial
bagi
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala b. Harga Yellowfin
digunakan data tahun 1988-2012 yang diperoleh
Untuk harga ekspor, Lipsey (1995)
dari
berbagai
sumber
antara
lain
Globefish,
Badan
Pusat
menyatakan bahwa suatu hipotesis ekonomi
UNCOMTRADE,
yang mendasar adalah bahwa untuk kebanyakan
Statistik, Kementrian Kelautan dan Perikanan,
komoditi, harga yang ditawarkan berhubungan
website Bank of Japan , FAO dan publikasi
secara negatif dengan jumlah yang diminta, atau
artikel ilmiah lainnya. Variabel yang diteliti
dengan kata lain semakin besar harga komoditi
yaitu volume
maka akan semakin sedikit kuantitas komoditi
pasar
tersebut
(dependent),
yang
diminta.
Sebaliknya
harga
permintaan tuna Indonesia di
Jepang
sebagai
variabel
terikat
GDP perkapita Jepang , harga
berhubungan secara positif dengan penawaran.
yellowfin segar Indonesia , harga yellowfin
Semakin tinggi harga maka akan semakin
segar Thailand, kurs yen terhadap dollar, dan
banyak kuantitas yang ditawarkan. Berikut
produksi yellowfin Indonesia sebagai variabel
merupakan gambar hubungan harga ekspor dan
bebas (independent). Dengan demikian fungsi
volume komoditi yang di ekspor di negara
impor ikan tuna Jepang dapat dirumuskan :
pengimpor .
Mt= f( Hi, GDPj, Ht, ER, Qt, Zt) Dimana :
c. Nilai Tukar
Hi = Harga impor tuna Jepang dari Indonesia
Para ekonom membedakan nilai tukar menjadi dua yaitu kurs nominal dan kurs riil.
tahun ke t GDPj = Pendapatan perkapita Jepang tahun ke
Nilai Tukar (exchange rate) atau kurs adalah harga satu mata uang suatu negara terhadap
t Ht =
mata uang negara lain (Krugman dan Obsfelt, 2005). Kurs nominal (nominal exchange rate)
Jepang tahun ke t ER = Nilai tukar yen terhadap dollar tahun ke
adalah harga relatif dari mata uang dua Negara (Mankiw, 2007).
Harga impor Yellowfin Thailand dari
t Qt = Produksi Yellowfin tahun ke t Zt
= Faktor-Faktor lainnya Metode analisis yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN Ruang lingkup penelitian ini adalah
penelitian ini adalah metode OLS (Ordinary
perdagangan
yang
Least Square). Sedangkan model analisis
membahas analisis permintaan tuna Indonesia
permintaan yellowfin Indonesia di pasar Jepang
jenis yellowfin di pasar Jepang. Jenis data yang
yaitu model regresi Linier Berganda dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah data
Double Log. Persamaan permintaan yellowfin
sekunder.
segar Indonesia di pasar Jepang adalah :
sektor
internasional
sekunder yang digunakan adalah data
Data runtut
waktu (time series data). Dalam penelitiaan ini
Log M= β0 + β1 Log ER+ β2 Log P+ β3 Log HI + β4 Log HT + β5 Log GDP+ e Volume 2, No. 2, Mei 2014
- 76
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
adalah: β2 , β3, β4 > 0 ; β1, < 0 Dimana : M= Volume permintaan yellowfin Indonesia di pasar
Jepang (Kg)
ER= Kurs mata uang yen terhadap dollar (Yen/US$) P = Jumlah produksi Yellowfin Indonesia (Kg) HI = Harga Yellowfin segar Indonesia (US$/Kg) HT = Harga Yellowfin Segar Thailand (US$/Kg) GDP= GDP per kapita Jepang (US$) β0
=
Perpotongan
ei
=
Variable
atau
intercept
pengganggu
β1, β2 , β3, β4 parameter
Sedangkan dalam uji F kesemua variabel signifikan pada α 5 %, dalam uji t variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji
asumsi
0.3758 0.964374 59 2.565785 0.0189 1.0897 LOG(GDP) 8.672317 06 7.958401 0.0000 * R-squared 0.852170 Adjusted Rsquared 0.813268 S.E. of regression 0.215507 Sum squared resid 0.882424 Log likelihood 6.326023 F-statistic 21.90524 Prob(Fstatistic) 0.000000 LOG(HT)
klasik
meliputi
uji
heteroskedastisitas, uji autokolineritas dan uji multikolinearitas. Hasil uji asumsi klasik menunjukan bahwa tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik terhadap data yang diperoleh.
pendapatan perkapita Jepang , harga yellowfin segar Indonesia, harga yellowfin Thailand, Produksi yellowfin dan nilai tukar yen terhadap dollar berpengaruh secara signifikan. Model
persamaan
yang
diperoleh
adalah
sebagai berikut: LOG(M) = -102.407 + 5.823LOG(ER) + 0.3692LOG(P)-4.262LOG(HI)+ 0.964LOG(HT) + 8.672LOG(GDP)
Analisis Regresi Tabel 1. Hasil regresi Dependent Variable: LOG(VE) Method: Least Squares Sample: 1988 2012 Included observations: 25
Uji Statistk UJi Suai (R2) Berdasarkan hasil estimasi regresi diperoleh nilai koefisien determinasi (R
Coefficie Std. nt Error
Variable
tStatistic Prob.
square) adalah 0.852
yang artinya bahwa
variabel independen nilai tukar yen terhadap C LOG(ER) LOG(P) LOG(HI) 77 -
14.391 102.4077 43 1.1000 5.823078 91 0.1708 0.369274 75 0.8832 4.262812 83
7.115882 0.0000
dollar (ER), Produksi
(P) GDP perkapita
Jepang (GDP) , harga yellowfin segar 5.293269 0.0000 2.161080 0.0437 4.826101 0.0001
Volume 2, No. 2, Mei 2014
Indonesia
(HI),
Thailand
(HT)
harga
yellowfin
memiliki
segar
kemampuan
menjelaskan pengaruhnya sebesar 85,2 persen
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terhadap variabel volume permintaan yellowfin
Produksi Yellowfin Indonesia mempunyai
segar Indonesia di pasar Jepang. Sedangkan
probabilitas lebihkecil dari nilai probabilitas
sisanya sebesar 14.8 persen dijelaskan oleh
signifikan 0,05 (α = 5 %) yaitu sebesar 0,0437
variabel-variabel
dengan nilai t hitung 2,161 > dari t tabel 1,724,
lain
diluar
model
yang
digunakan dalam penelitian ini.
yang berarti bahwa variabel produksi yellowfin mempengaruhi volume permintaan yellowfin segar
Uji F ( F Statistic) Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa nilai F hitung adalah 21.90524 dan probabilitas sebesar 0.000000. Angka tersebut
Indonesia di pasar Jepang
secara
signifikan. Dengan demikian HO diterima dan menolak HA. Harga
Yellowfin
segar
Indonesia
menunjukan bahwa secara bersama sama (uji
mempunyai nilai
serentak) kelimat variabel independen nilai
kecil dari nilai probabilitas signifikan 0,05 (α =
tukar
produksi
5 %) dengan nilai t hitung (4.826) > dari t tabel
yellowfin, pendapatan perkapita Jepang,
1,724, yang berarti bahwa harga yellowfin
harga yellowfin
segar
yen
terhadap
dollar,
segar Indonesia, harga
probabilitas (0,001) lebih
Indonesia
mempengaruhi
volume
harga Yellowfin segar Thailand berpengaruh
permintaan yellowfin segar Indonesia di pasar
terhadap
Jepang secara signifikan. Dengan demikian HO
volume
permintaan
Yellowfin
Indonesia di pasar Jepang.
diterima dan menolak HA. Harga
Yellowfin
segar
Thailand
Uji t (Partial Test)
mempunyai nilai
Keseluruhan variabel nilai tukar yen terhadap
kecil dari nilai probabilitas signifikan 0,05 (α =
dollar , produksi Yellowfin, GDP perkapita
5 %) dengan nilai t hitung 2,565 > dari t tabel
Jepang, harga yellowfin segar
1,724, yang berarti bahwa harga yellowfin
Indonesia,
probabilitas (0,0189) lebih
harga yellowfin segar Thailand secara parsial
segar
berpengaruh
permintaan yellowfin segar Indonesia di pasar
terhadap
volume
permintaan
Yellowfin segar Indonesia di pasar Jepang. Nilai tukar yen terhadap dollar terhadap
Thailand
mempengaruhi
volume
Jepang secara signifikan. Dengan demikian HO diterima dan menolak HA.
mempunyai angka signifikan dibawah nilai probabilitas signifikan 0,05 (α = 5 %) yaitu sebesar 0,000 dengan nilai t hitung 5,293 > dari
Analisis Nilai tukar yen
terhadap dollar secara
t tabel 1,724, yang berarti bahwa variabel nilai
signifikan
tukar yen terhadap dollar
mempengaruhi
permintaan tuna sirip kuning segar di pasar
volume permintaan yellowfin segar Indonesia
Jepang. Koefisien elastisitas nilai tukar yen
di pasar Jepang
terhadap dollar sebesar 5,823 yang artinya jika
secara signifikan. Dengan
demikian HO diterima dan menolak HA.
berpengaruh
terhadap
volume
nilai tukar yen terhadap dollar meningkat sebesar Volume 2, No. 2, Mei 2014
- 78
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1 persen maka permintaan yellowfin segar
pembangunan cold storage mengingat ikan
dipasar Jepang meningkat sebesar 5,823 persen.
merupakan produk yang bersifat perishable
Besarnya koefisien elastisitas yang lebih besar
(mudah rusak). Kebijakan pemerintah dalam hal
dari satu menunjukan bahwa nilai tukar yen
permodalan juga memiliki peranan penting bagi
terhadap dollar responsif terhadap
peningkatan
perubahan
kapasitas
produksi.
Pengadaan
kurs disuatu negara. Diharapkan nilai tukar yen
program minapolitan yang telah dijalankan
terhadap dollar akan tetap stabil sehingga
Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan
kegiatan perdagangan luar negeri dalam hal ini
pengadaan kapal penangkap ikan, penurunan
ekspor yellowfin segar ke Jepang akan tetap
sukubunga harus terus di tingkatkan agar mampu
stabil disamping upaya pemerintah Indonesia
mendorong produksi ikan tuna Indonesia.
untuk terus meningkatkan dan mendorong
Harga yellowfin segar Indonesia secara
eksportir untuk terus meningkatkan ekspornya
signifikan
dengan
permintaan yellowfin segar Indonesia dipasar
terus
menjaga
dan
semakin
meningkatkan kualitas produknya.
Jepang.
Produksi yellowfin Indonesia secara
berpengaruh
Hasil
koefisien
regresi
elastisitas
terhadap
volume
menunjukan
yang
negatif.
tanda Tanda
signifikan berpengaruh terhadap permintaan
koefisien tersebut sesuai dengan hipotesa yang
yellowfin segar Indonesia di pasar Jepang. Nilai
dirumuskan
elastisitas produksi yellowfin Indonesia sebesar
jika harga yellowfin segar Indonesia di pasar
0,369 yang artinya jika produksi yellowfin
Jepang mengalami penurunan maka permintaan
meningkat
akan
yellowfin segar Indonesia di pasar Jepang
menyebabkan volume permintaan yellowfin
mengalami kenaikan dan sebaliknya jika harga
Indonesia di pasar Jepang akan meninkat sebesar
yellowfin segar Indonesia naik maka jumlah
0, 369 persen. Elastisitas produksi
bersifat
permintaan yellowfin segar Indonesia di pasar
inelastic (lebih kecil dari pada satu). Ini
Jepang mengalami penurunan. Hasil dari
menunjukan bahwa produksi yellowfin kurang
perhitungan
responsif terhadap permintaan yellowfin segar
negatif sebesar -4,262 yang berarti peningkatan
Indonesia di pasar Jepang.
Produksi tuna
harga yellowfin segar Indonesia sebesar 1
domestik
banyak
faktor
persen akan menyebabkan jumlah permintaan
ikan,
yellowfin segar Indonesia di pasar Jepang
hal
menurun sebesar 4,262 persen. Elastisitas harga
penangkapan, penanganan, pengepakan dan
yellowfin segar Indonesia bersifat elastis.
penyimpanan stok di kapal sebelum diturunkan
Artinya permintaan yellowfin segar dipasar
dipelabuhan, kebijakan pemerintah juga sangat
Jepang
mendukung bagi perkembangan produksi ikan
yang terjadi. Dari sisi ekonomi ada banyak
tuna
faktor
sebesar
satu
dipengaruhi
persen
oleh
diantaraya
jumlah
kapal
teknologi
yang
digunakan
79 -
seperti
fasilitas
penangkap dalam
pelabuhan
Volume 2, No. 2, Mei 2014
seperti
dan teori ekonomi
koefisien
permintaan.
elastisitas
bertanda
responsif terhadap perubahan harga
yang
menentukan
besar
kecilnya
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala elastisitas harga suatu komoditas diantaranya
Internasonal dengan para kompetitor lainnya
tingkat substitusi suatu barang dan jumlah
khususnya Thailand yang merupakan produsen
pemakai.
utama di pasar internasional.
Harga yellowfin segar Thailand secara signifikan
berpengaruh
signifikan
berpengaruh terhadap volume permintaan
terhadap volume permintaan yellowfin segar
yellowfin beku Indonesia di pasar Jepang.
Indonesia di pasar Jepang. Berdasarkan hasil
Berdasarkan estimasi besarnya koefisein
regresi
koefisien
elastisitas sebesar 8,672 yang artinya jika
elastisitas menghasilkan tanda positif yang
variabel lain dianggap konstan, jika terjadi
artinya tanda dan koefisien sesuai dengan
peningkatan GDP perkapita Jepang sebesar
hipotesis yang diharapkan dan sesuai dengan
satu
teori ekonomi. Secara teoritis dalam
teori
naiknya volume permintaan yellowfin segar
menyatakan bahwa kenaikan harga
Indonesia di pasar Jepang sebesar 8,672
dan
ekonomi komoditas
secara
GDP perkapita Jepang secara signifikan
perhitungan
negara
nilai
kompetitor
persen
maka
akan
menyebabkan
akan
persen. GDP perkapita Jepang memberikan
meningkatkan permintaan komoditi negara
pengaruh positif pada permintaan ikan tuna
lainnya. Koefisien elastisitas menujukan tanda
sirip kuning segar Indonesia oleh Jepang,
positif yang artinya
yellowfin segar Thailand
kenaikan
bersifat substitusi
atau merupakan barang
permintaan yellowfin segar Indonesia. Jumlah
GDP
Jepang
substitusi terhadap yellowfin segar Indonesia.
penduduk
Koefisien elastisitas yang dihasilkan sebesar
menaikkan permintaan konsumsi yellowfin ,
0,964 yang berarti jika terjadi kenaikan harga
yang akan meningkatkan permintaan dari
yellowfin segar Thailand sebesar 1 persen akan
Jepang.
menyebabkan
permintaan
pendapatan adalah positif, karena pendapatan
yellowfin segar Indonesia di pasar Jepang
akan meningkatkan permintaan suatu negara.
sebesar 0,964 persen. Harga yellowfin segar
Secara teoritis GDP merupakan ukuran daya
Thailand sebagai negara eksportir kompetitor
beli suatu negara.
membawa pengaruh positif bagi permintaan
perkapita memiliki tanda positif yang sudah
ekspor ikan tuna sirip kuning Indonesia di pasar
sesuai
Jepang. Ada kecenderungan untuk memenuhi
dirumuskan. Berdasarkan tanda dari koefisien
kebutuhan konsumsi ikan tuna dari pemasok
elastisitas GDP perkapita yang bertanda positif
yang memberikan harga yang lebih bersaing.
dapat disimpulkan bahwa yellowfin segar
Pemerintah Indonesia haus terus mendorong
merupakan barang normal.
naiknya
volume
Jepang
Pada
dengan
yang
meningkatkan
umumnya
meningkat
nilai
akan
elastisitas
Nilai koefisien GDP
dugaan
hipotesis
yang
melalui mekanisme kebijakannya untuk terus meningkatan
kualitas
produk
yellowfin
Indonesia sehingga mampu bersaing di pasar Volume 2, No. 2, Mei 2014
- 80
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KESIMPULAN DAN SARAN
pengadaan
Kesimpulan
pengembangan modal usaha diharapkan dapat
Nilai tukar
yen terhadap dollar ,
kapal
memaksimalkan
penangkapan
tangkapan
ikan
ikan
dan
tuna
di
Produksi yellowfin Indonesia, GDP perkapita
perairan Indonesia.
Jepang, harga yellowfin segar Indonesia,
2. Perlu dilakuan perluasan pasar seperti ke uni
Harga yellowfin segar Thailand berpengaruh
Eropa dan Amerika yang memiliki pasar
secara signifikan terhadap volume permintaan
potensial bagi tuna asal Indonesia.
yellowfin segar Indonesia dipasar Jepang.
3. Perlu adanya penelitian lanjutan dengan
Koefisien elastisitas menunjukan bahwa nilai
menggunakan model simultan sehingga terlihat
tukar yen terhadap dollar, harga yellowfin
faktor faktor yang berpengaruh secara simultan
Indonesia, GDP perkapita Jepang bersifat
terhadap permintaan yellowfin Indonesia di
elastis, sedangkan produksi yellowfin dan harga
pasar Jepang.
yellowfin Thailand bersifat inelastis. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Saran Jepang merupakan pasar yang sangat potensial bagi
yellowfin
Indonesia
maka
perlu
dipertahankan dengan menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah Jepang dan terus menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Peningkatan kualitas produk dapat dilakukan dengan dukungan pemerintah dalam hal (1) Penguasaan
teknologi
penangkapan
ikan,
penanganan, pengepakan dan penyimpanan ikan tuna di kapal sebelum diturunkan ke pelabuhan
sehingga
internasional Perbaikan
terus dan
kualitas dapat
pengadaan
standar
dipenuhi,
(2)
pembangunan
fasilitas pelabuhan yang semakin baik seperti membangun
cold
storage
sebagai
peningkatan program minapolitan yang sudah dilakukan Kementrian Kelautan dan Perikanan yang memberikan fasilitas kelompok usaha
81 -
nelayan
dan
koperasi
Volume 2, No. 2, Mei 2014
Gujarati, D., 1999. Ekonometrika Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
dengan
Dasar.
ITPC. 1991. Indonesia and the Changing Market. Profile Produk Ikan Beku di Jepang. Pusat Promosi Perdagangan Indonesia, Departemen Perdagangan, Tokyo. ITPC. 2013. Produk Perikanan Indonesia, Pusat Promosi Perdagangan Indonesia, Departemen Perdagangan, Tokyo. Krugman, Paul R and Obstfeld, Maurice. 2005. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan, Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia-Jakarta. Krugman, P.R., and Obstfeld, M. 2005. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan, Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia-Jakarta
sarana
penyimpanan produk (3) Pengembangan dan
bersama
FAO. 2008. The State of World Fisheries and Aquaculture 2008. FAO, Rome.
.