ANALISIS PERILAKU KONSUMEN IKAN LAUT DI PASAR TRADISIONAL ARENGKA KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU oleh Nuri Resty Ani1), Kusai2) dan Zulkarnain2) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau 1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau 2) Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau ABSTRAK Perilaku konsumen dipelajari untuk mengetahui bagaimana perilaku dan sikap konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk. Penelitian ini menggunakan metode survey, wawancara dan observasi lapangan kemudian data diukur menggunakan skala likert. Analisis penelitian ini menggunakan korelasi untuk mencari hubungan karakteristik terhadap perilaku konsumen. Karakteristik yang diambil diantaranya usia (X1), pendidikan (X2), pendapatan (X3) dan jumlah anggota keluarga (X4) sedangkan perilaku konsumen diantaranya banyak pembelian ikan laut dalam satu bulan (Y1), jumlah ikan laut dalam sekali pembelian (Y2) dan preferensi konsumen (Y3). Hasil menunjukan terdapat hubungan nyata antara karakteristik terhadap perilaku konsumen diantaranya pendidikan (X2) berhubungan dengan preferensi (Y3) dengan tingkat signifikan sebesar (0,001), pendapatan (X3) berhubungan dengan preferensi (Y3) tingkat signifikan (0,03), jumlah anggota keluarga (X4) berhubungan dengan banyak pembelian (Y1) tingkat signifikan (0,004) dan jumlah anggota keluarga (X4) berhubungan dengan jumlah sekali pembelian (Y2) dengan tingkat signifikan (0,004). Kata kunci: perilaku konsumen, ikan laut, pasar tradisional arengka.
ANALYSIS OF SEA FISH CONSUMER BEHAVIOR IN TRADITIONAL MARKETS ARENGKA CITY OF PEKANBARU RIAU PROVINCE By Nuri Resty Ani1), Kusai2) dan Zulkarnain2) Fisheries and Marine Faculty University of Riau 1) Student of Faculty of Fisheries and Marine University of Riau 2) Lecture of Faculty of Fisheries and Marine University of Riau ABSTRACT Consumer behavior is learned to know how the behavior and attitude of consumers in buying a product. This research use survey method, interview and field observation then data measured using likert scale. The analysis of this research use correlation to find the relation of characteristic to consumer behavior. Characteristics taken include age (X1), education (X2), income (X3) and number of family members (X4) while consumer behavior such as many purchases of marine fish in one month (Y1), number of deep-sea fish purchases (Y2) and Consumer preference (Y3). The result shows there is a real relationship between the characteristics of consumer behavior such as education (X2) related to the preference (Y3) with a significant level of (0.001), Income (X3) correlates with the preference (Y3) significant level (0.03), the number of family members (X4) is related to many significant purchases (Y1) (0.004) And the number of family members (X4) corresponds to the number of once purchases (Y2) with significant levels (0.004). Keywords: consumer behavior, marine fish, traditional market of arengka.
serai, sisik dan berbagai macam jenis
PENDAHULUAN Pasar Tradisional merupakan salah
satu
tempat
umum
ikan lainya.
yang
Konsumen adalah setiap orang
berfungsi sebagai tempat proses jual
pemakai
beli yang ditandai dengan adanya
dikonsumsi untuk kepentingan diri
tawar
sendiri, keluarga, maupun orang lain
menawar
kesepakatan.
dalam
Pasar
mencari Tradisional
dan
barang
tidak
atau
untuk
jasa
yang
diperdagangkan
memiliki peranan sangat trategis dalam
(Tunjungsari,
menggerakan
konsumen adalah suatu hal yang
daerah
secara
masyasakat sebagai
khususnya
pasar.
pemasaran
perikanan
tangga
perekonomian
umum
sekitar
pusat
pertanian, rumah
roda
dan
pasar
dinamis,
yang
2009).
Perilaku
mencangkup
suatu
Selain
hubungan interaktif antara afektif dan
produk
kognitif serta perilaku dan lingkungan.
industri Tujuan penelitian ini adalah
tradisional
menampung pedagang, tenaga kerja,
untuk mengetahui karakteristik
dan proses pertukaran uang. Pasar
perilaku konsumen dalam memilih
tradisional
ikan laut serta mengetahui hubungan
sebagai
urat
nadi
perekonomian rakyat berperan sangat
karakteristik
penting dalam menunjang kehidupan
konsumen dalam memilih ikan laut di
masyarakat luas.
Pasar Tradisional Kota Pekanbaru.
Pasar Arengka
menawarkan
terhadap
dan
perilaku
TINJAUAN TEORI
berbagai macam produk perikanan
Perilaku adalah tindakan atau
segar, kering dan olahan. Produk
aktifitas manusia itu sendiri yang
perikanan
ditawarkan
mempunyai bentangan arti yang sangat
adalah ikan laut dan ikan air tawar.
luas antara lain berjalan, berbicara,
Ikan yang tersedia di Pasar Arengka
menangis, membaca dan sebagainya.
yang akan saya teliti adalah ikan laut
dari
diantaranya ikan tenggiri, tongkol,
bahwa Perilaku manusia adalah semua
kembung selar kuning, kakap merah,
kegiatan atau aktivitas manusia, baik
segar
yang
uraian
tersebut
disimpulkan
yang diamati langsung maupun yang
mempengaruhi
tidak dapat diamati oleh pihak luar
pembelian konsumen terdiri dari faktor
(Notoatmodjo, 2003).
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Perilaku konsumen menurut Umar (2003) adalah suatu tindakantindakan nyata individu atau kumpulan individu, misalnya suatu organisasi yang dipengaruhi oleh aspek eksternal dan
internal
mereka
yang
untuk
mengarahkan
memilih
dan
mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan. Anggreini (2010) memaparkan pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai
dengan
adanya
proses
keputusan
METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey yaitu
dengan
pengamatan
secara
langsung dilapangan dan melakukan wawancara dengan responden yang dipilih secara acak dan menggunakan kuesioner
sebagai
alat
bantu
pengumpul data primer dan sekunder. Penentuan Responden Jumlah populasi yang diteliti
transaksi
penjual dan pembeli secara langsung
menggunakan
dan biasanya terdapat proses tawar-
Insidental adalah teknik penentuan
menawar, bangunan terdiri dari kios-
sampel
berdasarkan
kios atau gerai, los dan dasaran
(Sugiono,
2013).
terbuka
diambil sebanyak lima kali jumlah
yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar.
teknik
Sampling
kebetulan
Populasi
yang
variabel seperti yang di ungkapkan
Menurut Setiadi (2005) proses
Maholtra (1993), ukuran sampel untuk
pembelian yang spesifik terdiri dari
analisis faktor adalah sedikitnya empat
urutan sebagai berikut: pengenalan
atau lima kali dari jumlah variabel
masalah informasi,
kebutuhan,
pencarian
yang diteliti. variabel yang digunakan
evaluasi
alternative,
sebanyak 7 dengan formulasi sebagai
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian, faktor faktor yang
berikut: n = 5K keterangan :
n = jumlah sampel
2003). Karakteristik konsumen dalam
K = variabel. Variabel yang
penelitian
ini
dikelompokkan
digunakan diantaranya: V2.1 : jenis ikan
berdasarkan
laut, V2.2: harga ikan laut, V2.3 : harga
pendapatan perbulan, jenis pekerjaan
ikan air tawar, V2.4 : rasa ikan laut ,
dan jumlah keluarga.
V2.5 : pendapatan konsumen, V2.6 : kebiasaan mengkonsumsi ikan laut, V2.7 : daerah asal. Didapat jumlah sampel n: 5x7 = 35 sampel .
Analisis data adalah proses penyempurnaan data dalam bentuk lebih
mudah
diinterpretasikan.
dibaca Data
dan yang
dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder kemudian disajikan dalam
bentuk
dianalisis
tabel,
skema
secara
dan
deskriptif.
Selanjutnya untuk mencari hubungan karakteristik
pendidikan,
1. Usia Usia
berpengaruh
terhadap
peningkatan produktifitas kerja yang akan
dilakukan
seseorang.
Kematangan dan kedewasaan turut
Analisis Data
yang
usia,
terhadap
perilaku
konsumen digunakan korelasi dengan
menentukan
keberhasilan
dibidang
usaha yang dijalankan guna untuk memenuhi
kebutuhan
sehari
hari
dalam mencapai kesejahteraan. Selain itu usia juga sangat berpengaruh dalam mengkonsumsi makanan. Tingkat gizi dan
kuantitas
makanan
harus
disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin karena kebutuhan protein perorangan
tergantung
pada
laju
pertumbuhan dan berat badan. 2. Pendidikan
program SPSS 20.
Pendidikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengetahuan
Karakteristik Konsumen Karakteristik merupakan ciri
yang
merupakan mempengaruhi
sikap manusia sekalipun hanya sebagai
yang secara ilmiah melekat pada diri
Ibu
seseorang yang meliputi umur, jenis
mempengaruhi
kelamin,
dimiliki, sebagai seorang ibu rumah
agama,
ras/suku, dan
pengetahuan,
sebagainya
(Caragih,
rumah
tangga.
pendidikan
pengetahuan
yang
tangga yang mengurus keluarga dan
mengatur
menu
keluarga
akan
makanan lebih
dalam
memikirkan
Jenis
pekerjaan
akan
pendapatan
yang
mempengaruhi
produk yang lebih terjamin khususnya
mereka terima. Pendapatan tersebut
pemenuhan kebutuhan akan protein
kemudian akan mempengaruhi proses
hewani melalui konsumsi ikan laut.
keputusan
pembelian
konsumsi
Mangkunegara
3. Pendapatan
dan
Faktor
pola (2005),
pendorong
Pendapatan adalah besarnya
menyebabkan manusia bekerja adalah
penghasilan yang diperoleh rumah
adanya kebutuhan yang harus dipenuhi
tangga konsumen selama sebulan yang
serta bertujuan untuk mencapai taraf
meliputi pendapatan suami, istri dan
hidup yang lebih baik. Dari berbagai
anak.
jenis
Pendapatan
rumah
tangga
pekerjaan
yang
dimiliki
merupakan faktor faktor yang sangat
responden tetaplah tugas ibu rumah
penting
tangga sebagai penentu pola konsumsi
dalam
menentukan
corak
permintaan pada berbagai jenis barang.
sekaligus
menentukan
Perubahan
pendapatan
selalu
kesehatan
dalam
menimbulkan
perubahan
terhadap
permintaan berbagai jenis barang. Menurut
Kaufman
dengan
gizi
keluarga
pengetahuan
yang
dan maka cukup
responden memilih ikan laut sebagai dan
pemenuhan protein.
Hotchkiss dalam Kusumastuti (2012) bahwa rumah tangga akan cenderung
5. Jumlah Anggota Keluarga
meningkatkan kualitas standar hidup keluarganya.
Sehingga
keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan konsumen
dengan dua sumber pendapatan (suami
dimana
sebagian besar
konsumen
dan istri bekerja) akan dirasa lebih
tinggal
dan
dapat meningkatkan kualitas standar
anggota-anggota
hidupnya dibandingkan pada keluarga
Jumlah
yang hanya suaminya yang bekerja.
mempengaruhi keputusan pembelian
4. Jenis Pekerjaan
dalam keluarga terkait dengan jumlah
berinteraksi
dengan
keluarga
lainnya.
anggota
keluarga
akan
yang akan dibeli. Semakin banyak
jumlah
anggota
keluarga
maka
sering
atau
tidaknya
konsumen
kebutuhan dalam keluarga tersebut
mengkonsumsi ikan laut. pembelian
cenderung semakin besar sehingga
ikan laut oleh konsumen pasar arengka
konsumen akan membeli ikan laut
disesuaikan dengan jumlah setiap kali
dalam jumlah yang lebih besar.
konsumen berbelanja di pasar karena
Wardle dan Steptoe (2002) menjelaskan bahwa dimana semakin banyak
jumlah anggota keluarga
makin banyak pula jumlah makanan yang harus disediakan.
responden mayoritas dalam satu bulan membeli ikan laut lebih dari 4 kali artinya
1
kali
dalam
seminggu
konsumen berbelanja dipasar. 2. Jumlah Ikan Laut dalam Sekali Pembelian
Perilaku Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan
kali pembelian di pasar
pembelian oleh konsumen merupakan
menerangkan bahwa tingkat konsumsi
bagian ahir dari perilaku konsumen.
ikan laut oleh konsumen apakah
Pembelian
keputusan
tergolong banyak atau sedikit, artinya
mengenai apa yang dibeli, kapan
apabila konsumen membeli ikan laut
membeli, apakah membeli atau tidak
dalam sekali beli dengan jumlah lebih
dan bagaimana cara membayarnya,
2 kilogram maka tingkat konsumsi
dengan
beli
ikan laut tergolong banyak sedangkan
merupakan faktor yang penting dalam
tingkat pembelian dalam sekali beli
menentukan
hanya ½ sampai 1 kilogram maka
meliputi
demikian
perilaku
pilihan
dan
selera
konsumen.
arengka
tingkat konsumsi ikan laut tergolong
1. Banyak Pembelian Ikan Laut dalam Satu Bulan (kali) Jumlah
Jumlah ikan laut dalam satu
konsumen
membeli
ikan laut dalam sebulan mempengaruhi perilaku
konsumen
dalam
pengambilan
keputusan
mengenai
sedikit. Hal ini dikarenakan bahwa tingkat pembelian disesuaikan dengan banyaknya anggota keluarga serta kebutuhan 3 Jenis Ikan Laut yang dipilih Konsumen
Permintaan ikan laut di Pasar
Karakteristik dalam penelitian
Arengka oleh konsumen bervariasi
ini
baik menurut jenis maupun harga. Ikan
pendapatan
laut yang ditawarkan di Pasar berasal
keluarga
dari daerah Sibolga, Jakarta dan
bebas sedangkan variabel terikat yaitu
Sumatera Barat.
perilaku konsumen diantaranya banyak
Permintaan ikan laut di Pasar Arengka harga
dipengaruhi oleh dan
penelitian
kualitas menunjukan
tingkat
ikan.
Hasil
konsumen
lebih menyukai jenis ikan Serai karena tingkat harga yang relative murah sehingga mudah dijangkau oleh semua kalangan.
diantaranya
pembelian
jumlah
anggota
disebut
sebagai
variabel
dalam
preferensi konsumen. Untuk mencari tahu
seberapa
dikarenakan
bergizi
tinggi.
Hal
Tabel 16. Hubungan karakteristik terhadap perilaku konsumen (Y)
Usia (X1)
Pendidik an (X2)
ini
membuktikan produk ikan laut segar
Pendapat an (X3)
selain menawarkan kelezatan rasa juga menawarkan
asupan
gizi
karena
mengandung protein tinggi yang baik untuk kesehatan tubuh. Hubungan Karakteristik Terhadap Perilaku Konsumen (Y) di Pasar Arengka Kota Pekanbaru
hubungan
16.
alasan ikan laut memiliki rasa gurih dan
besar
karakteristik dapat dilihat pada tabel
konsumen dalam mengkonsumsi ikan mayoritas
(kali),
jumlah sekali pembelian (Kg), dan
dengan responden, diketahui bahwa
segar
sebulan
Banyak pembeli an (Y1)
Berdasarkan hasil wawancara
pendidikan,
dan
Pearson correlati on Sig. (2tailed) N
-.015
Jumlah sekali pembeli an (Y2) -.064
.931
.714
35
35
35
Pearson correlati on Sig. (2tailed) N
.305
.131
.517**
.075
.453
.001
35
35
35
Pearson correlati on Sig. (2tailed) N
.138
.254
.368*
.429
.142
.030
35
35
35
Pearson correlati on
.475**
.479**
.052
.004
.004
.765
35
35
35
Preferensi Konsumen
laut
usia,
Jumlah anggota keluarga (X4)
Sig. (2tailed) N
Sumber: olah data primer 2017
Prefere nsi (Y3)
.351
.162
Dari Tabel 16 diatas hasil olah data menunjukan:
preferensi konsumen dengan tingkat signifikan (0,03). Artinya terdapat hubungan yang signifikan atau kuat
Pendidikan
antara pendapatan terhadap preferensi
Hasil korelasi pendidikan (x2)
konsumen dalam memilih ikan laut.
terhadap preferensi (y3) menunjukan rs = 0,517 hal ini terdapat hubungan nyata
antara
pendidikan
terhadap
preferensi konsumen dengan tingkat signifikan (0,001). Artinya terdapat hubungan yang signifikan atau kuat antara pendidikan terhadap preferensi konsumen dalam memilih ikan laut. Menurut purnomohadi
Khan (1981) dalam (2012)
menyatakan
besarnya pendapatan memiliki hubungan
kuat
terhadap
alasan
konsumen memilih ikan laut sebagai menu makanannya karena alasan nilai gizi
dan
rasa
gurih.
Besarnya
pendapatan seseorang mempengaruhi tingkat
konsumsi
orang
tersebut
artinya seseorang dengan pendapatan lebih besar maka akan memilih menu makanan
sedikit
lebih
baik
preferensi makanan dipengaruhi oleh
dibandingkan seseorang berpendapatan
beberapa faktor antara lain faktor
lebih rendah.
pribadi,
pendidikan,
biologi
dan
psikologi, budaya, religi dan regional, ekstriktik dan instrinsik artinya alasan dalam
memilih
makanan
atau
preferensi sangat dipengaruhi salah satunya pengetahuan konsumen. Pendapatan
terhadap preferensi (y3) menunjukan rs = 0,368 hal ini terdapat hubungan antara
(2013) mengatakan bahwa kenaikan dalam pendapatan rumah tangga ratarata menaikkan jumlah produk yang diminta pada setiap harga beserta alasan pembelian. Jumlah Anggota Keluarga
Hasil korelasi pendapatan (x3)
nyata
Kadariah (1994) dalam Ilham
pendapatan
terhadap
Hasil korelasi jumlah anggota keluarga pembelian
(x4)
terhadap
dalam
sebulan
banyak (y1)
menunjukan rs = 0,475 hal ini terdapat
hubungan nyata antara jumlah anggota
bahwa semakin besar jumlah anggota
keluarga terhadap banyak pembelian
keluarga
ikan laut dalam sebulan dibuktikan
pengeluaran keluarga untuk makanan
dengan
tingkat
(0,04).
dari pada bukan makanan artinya
Artinya
terdapat
yang
semakin kecil jumlah anggota keluarga
signifikan hubungan
signifikan atau kuat antara jumlah anggota keluarga terhadap banyak
semakin
besar
proporsi
semakin kecil pula biaya konsumsi. KESIMPULAN DAN SARAN
pembelian ikan laut dalam sebulan. Kesimpulan Menurut semakin
Sumarwan
(2003)
jumlah
anggota
kecil
Karakteristik konsumen rumah tangga
meliputi
keluarga, semakin kecil pula bagian
berkisar
15-64
pendapatan untuk kebutuhan makanan.
pendidikan konsumen taraf SMP dan
Hasil korelasi jumlah anggota keluarga (x4) terhadap jumlah sekali pembelian (y2) menunjukan rs = 0,479 Artinya
terdapat
hubungan
signifikan
antara
jumlah
keluarga
terhadap
yang
anggota
jumlah
SMA dengan
signifikan sebesar (0,04).
tahun,
produktif rata
rata
mayoritas pendapatan
rumah tangga rata rata berjumlah Rp.2.100.000, – Rp.4.900.000,- dan jumlah anggota keluarga antara 4-5 orang. Karakteristik konsumen rumah
sekali
pembelian, dibuktikan dengan tingkat
usia
tangga
meliputi
berkisar
15-64
usia tahun,
produktif rata
rata
pendidikan konsumen taraf SMP dan Banyak
anggota
keluarga
volume
konsumsi
rumah tangga rata rata berjumlah
banyak
Rp.2.100.000, – Rp.4.900.000,- dan
anggota keluarga maka semakin besar
jumlah anggota keluarga antara 4-5
biaya yang harus dikeluarkan untuk
orang.
mempengaruhi rumah
tangga,
semakin
SMA dengan
mayoritas pendapatan
memenuhi kebutuhan sehari hari. Hasil survey biaya hidup (SBH) tahun 1989 dalam Indra
(2015)
membuktikan
Perilaku
konsumen
yang
diamati diantaranya banyak pembelian ikan laut dalam satu bulan dominan
lebih dari 4 kali hal ini disesuaikan
Http://njiee.blogspot.com/20 10/04/pasartradisional.html. Diakses Pada Tanggal 28 Oktober 2016. Pukul 9.30 PM.
dengan jumlah responden berbelanja dipasar minimal satu kali dalam seminggu, sedangkan jumlah ikan laut dalam sekali pembelian antara 1
dominan ikan serai. Sesuai hasil
Burhanudin, A. 2011. Analisis Perilaku Konsumen Pada Pembelian Daging Ayam Ras (Broiler Chicken) di Pasar Traditional dan Pasar Moderen Kota Jember. Skripsi. Universitas Jember: Jember.
lapangan
Mangkunegara.
sampai 2 Kg dimana pembelian ini disesuaikan
dengan
kebutuhan
responden sedangkan jenis ikan laut yang banyak dipilih konsumen lebih
konsumen
memilih
2005.
Evaluasi
mengkonsumsi ikan laut dikarenakan
Kinerja. Bandung : Refika Aditama
alasan ikan laut memiliki rasa lebih
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
gurih dan nilai gizi didalamnya lebih
Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta:
bagus.
Jakarta.
Saran
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Perilaku
konsumen
dalam
memilih ikan laut hendaknya tidak hanya
melihat dari harga yang
ditawarkan
lebih
murah
tetapi
konsumen harus lebih selektif dalam memilih kualitas, selain itu penting dalam
mempertimbangkan
kondisi
Simamora, B. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu: Jogjakarta.
kesegaran ikan laut sebelum membeli agar kandungan gizi dan protein yang terkandung didalamnya lebih terjamin. DAFTAR PUSTAKA Anggreini, A. 2010. Pasar Traditional dan Pasar Modern.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta. Sunarto. 2006. Perilaku Konsumen. Penerbit Amus: Yogyakarta.
Sutrisno. 2014. Perilaku Konsumen (teori, ciri-ciri dan manfaat perilaku konsumen). https://taniosutrisno.wordpress .com/2014/09/25/perilakukonsumen-teori-ciri-ciri-danmanfaat. Diakses pada 26 Desember 2016 pukul 11:09 wib. Swastha. Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. BPFE UGM. Yogyakarta. Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Wardle,
J. Steptoe. 2003. ”Socioeconomic Differences in Attitudes and Beliefs About Healthy Lifestyles”. J Epidemiol Community Health.