Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
ANALISIS PERHITUNGAN TRANSMUTASI LIMBAH AKTINIDA MINOR: KAJIAN AWAL SMALL-SCALE ACCELERATOR DRIVEN SYSTEM BERBASIS REAKTOR KARTINI Edi Triyono B.S., Syarip Pusat Teknologi dan Proses Bahan – BATAN ABSTRAK ANALISIS PERHITUNGAN TRANSMUTASI LIMBAH AKTINIDA MINOR: KAJIAN AWAL SS-ADS BERBASIS REAKTOR KARTINI. Small Scale Accelerator Driven System (SS-ADS) adalah sistem reaktor subkritik yang dioperasikan dengan akselerator skala kecil sebagai fasilitas kajian sistem transmutasi limbah nuklir. Dengan sistem yang kecil ini dapat dilakukan beberapa eksperimen dasar untuk mendapatkan data-data penting mengenai proses transmutasi nuklida-nuklida limbah nuklir umur panjang. Suatu fasilitas SS-ADS berbasis reaktor Kartini sedang dkaji dan sebagai bagian dari kegiatan tersebut di dalam makalah ini disajikan suatu analisis perhitungan transmutasi limbah radioinuklida Np237, Am241, Am 243 dan Cm244 sebagai fungsi energi neutron dan fluks neutron. Perhitungan dilakukan menggunakan program komputer ORIGEN2. Hasil perhitungan dan analisis menunjukkan bahwa transmutasi radionuklida limbah tersebut diatas akan berlangsung secara optimum dengan neutron termal (jenis reaktor termal), dibanding dengan neutron cepat. Dari keempat radionuklida tersebut yang paling banyak mengalami transmutasi adalah Am241 yaitu dengan laju transmutasi 50% selama 1000 hari operasi pada tingkat fluks neutron termal 1013n/cm2 s, dan akan mencapai 100% pada tingkat fluks neutron 1014n/cm2 s. Pada kondisi waktu operasi dan tingkat fluks neutron yang sama seperti di atas, yang paling lambat/sedikit mengalami transmutasi adalah Cm244 yaitu hanya 0,5%, bahkan pada tingkat fluks neutron 1014n/cm2 s inventori Cm244 cenderung bertambah tetapi kemudian berkurang lagi setelah melewati waktu operasi 1400 hari. Secara keseluruhan keempat radionuklida limbah tersebut akan mengalami transmutasi rata-rata 32% selama 1000 hari operasi pada tingkat fluks neutron termal 1014n/cm2 s. Demikian pula tingkat radioaktivitas total aktinida minor tersebut mula-mula akan naik mencapai puncaknya selama operasi 1100 hari, kemudian menurun dan jika operasi dihentikan, tingkat radioaktivitasnya akan kembali ke tingkat semula dalam waktu 350 hari. Dapat disimpulkan bahwa sistem SS-ADS berbasis reaktor Kartini hanya akan memiliki kapabilitas transmutasi limbah nuklir yang cukup baik jika tingkat fluks neutron termalnya bisa mencapai orde 1013n/cm2 s. Kata kunci: Limbah nuklir, SS-ADS, reaktor subkritik, transmutasi, radionuklida, aktinida minor, fluk neutron, reaktor Kartini.
ABSTRACT COMPUTATIONAL ANALYSIS OF MINOR ACTINIDE WASTE TRANSMUTATION: PRELIMINARY STUDY OF SS-ADS BASED ON KARTINI REAKTOR. Small Scale Accelerator Driven System (SS-ADS) is a subcritical reactor system operated with small scale accelerator as a facility for basic study of nuclear waste transmutation. The basic experiments to study the long life nuclide waste transmutation process can be done by using the SS-ADS. A facility for this basic experiment is being studied and as a part of the activities in this paper is presented the calculation analysis of radionuclide waste transmutation Np237, Am241, Am 243 dan Cm244 as a function of neutron energy and flux. The calculation was done by usingORIGEN2 computer code. The analysis results show that the optimum waste transmutation of the above radionuclide will be achieved with thermal neutron (thermal reactor), instead of fast neutron. From the fourth radionuclides, the most transmuted is Am241 with transmutation rate 50% during operating time 1000 days at thermal neutron flux 1013n/cm2 s, and will reach 100% at neutron flux level of 1014n/cm2 s. At the same operating time and neutron flux level as above, the lowest transmuted is Cm244 i.e. only 0,5%, even at neutron flux of 1014n/cm2 s the inventory of Cm244 trend to increase but then decreasing after 1400 days operating time. Generally, the fourth radionuclides will be transmuted 32% in average during 1000 days operation at 1014n/cm2 s thermal neutron flux level. Likewise, the total radioactivity level of minor actinide will increase at the beginning and achieve the peak at 1100 days operating time and then decrease and if the operation is shut off, the radioactivity level will return to its original level within 350 days. It can be concluded that the SS-ADS based on Kartini reactor can only have a capability for nuclear waste transmutation if the thermal neutron flux level isaround 1013n/cm2 s. Keywords : Nuclear waste, SS-ADS, subcritical reactor, transmutation, radionuclide, minor actinide, neutron flux, Kartini reactor.
21
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
PENDAHULUAN Masalah limbah nuklir atau limbah PLTN merupakan hal yang selalu menjadi pertanyaan masyarakat ketika program PLTN dikemukakan. Pada era transparansi seperti saat ini, hanya berbicara tentang teknologi penanganan keselamatan PLTN tidaklah cukup, namun harus diupayakan pembuktian kemampuan diri yang dapat diperoleh melalui eksperimen. Small Scale Accelerator Driven System saat ini sedang dikembangkan di beberapa negara sebagai fasilitas kajian sistem transmutasi limbah PLTN [1,2,3]. Sejalan dengan hal tersebut maka sebagai langkah awal khususnya bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia dapat berperan dengan membangun fasilitas ADS skala kecil terlebih dahulu (SS-ADS) untuk eksperimen transmutasi limbah nuklir [4]. Di Indonesia, beberapa kajian teoretis maupun tinjauan terkait penelitian dan pengembangan serta aplikasi ADS telah banyak dipublikasikan [5,6,7,8,9,10]. Kajian-kajian tersebut diharapkan dapat lebih ditingkatkan jika tersedia fasilitas di dalam negeri untuk eksperimen verifikasi hasil kajian. Dengan adanya fasilitas SSADS berbasis reaktor Kartini diharapkan dapat memacu kerjasama sinergis antar institusi litbang terkait dalam rangka usaha menyukseskan program PLTN di Indonesia. Demikian pula dengan adanya program kegiatan ini dapat semakin mendayagunakan fasilitas reaktor Kartini agar lebih banyak memberikan kontribusi pada pemahaman proses transmutasi limbah nuklir, terkait program PLTN di Indonesia, yaitu dengan membuktikan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa ada solusi iptek khusus untuk mengelola limbah nuklir. Di dalam makalah ini dibahas perhitungan laju transmutasi aktinida minor sebagai fungsi waktu, energi neutron dan fluks neutron, sebagai pertimbangan untuk penentuan tingkat energi dan fluks neutron yang diperlukan pada disain SS-ADS berbasis reaktor Kartini. Sebagai sampel perhitungan diambil empat jenis radionuklida aktinida minor yaitu Np237, Am241, Am 243 dan Cm244. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer ORIGEN2.
22
DASAR TEORI Radioionuklida Np237, Am241, 244 Am , dan Cm adalah kelompok nuklida aktinida yang terjadi oleh karena reaksi transmutasi inti uranium di dalam reaktor nuklir dan bersifat radioaktif dengan umur paro panjang. Radioinuklida tersebut dikategorikan sebagai limbah nuklir berbahaya karena dapat mengalami transmutasi inti menjadi radioisotop plutonium. Salah satu usaha pengamanan limbah ini adalah dengan membakar/iradiasi limbah dalam teras reaktor agar dapat bertransmutasi inti menjadi radionuklida lainnya yang tidak sensitif safeguard. Siklus atau perputaran transmutasi inti dari radionuklida tersebut disajikan pada Gambar 1 [11]. 241
Contoh proses transmutasi isotop berumur paro panjang menjadi isotop berumur paro pendek melalui proses pembelahan inti misalnya transmutasi 239Pu, 240 Pu, dan 241Am, adalah sbb.: n + 239Pu (24000 tahun) → 134Cs (2 tahun) + 104 Ru (stabil) + 2 n + 200 MeV n + 240Pu (6600 tahun) →
241
Pu (14 tahun),
kemudian n + 241Pu (14 tahun) → 134Xe (stabil) + 105 Rh (35 jam) + 3 n + 200 MeV Atau melalui proses tangkapan terlebih dahulu seperti : n + 241Am (432 tahun) → 242Am (16 jam) [tangkapan], kemudian: 242
Am (16 jam → [peluruhan β−],
242
Cm (163 hari)
dan 242
Cm (163 hari) → [peluruhan α],
238
Pu (88 tahun)
kemudian proses fisi n + 238Pu (88 tahun) → 142Ce (stabil)+ 95Zr (64 hari) + 2 n + 200 MeV
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Radioaktif Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
Gambar 1. Skema perputaran transmutasi inti Np237, Am241, Am 243 dan Cm244 di dalam reaktor nuklir. Pengkajian efektivitas pembakaran/ iradiasi radionuklida tersebut di dalam reaktor dapat disimulasikan dengan bantuan program komputer. Parameter fisis yang mempengaruhi proses transmutasi yang paling dominan adalah spektrum neutron di dalam reaktor tor yaitu energi neutron dan tingkat fluks neutron serta waktu iradiasi. Oleh karena itu ketiga variabel tersebut di dalam perhitungan harus divariasi untuk menentukan laju transmutasi yang paling optimum. METODE PERHITUNGAN Perhitungan an simulasi transmutasi inti dilakukan menggunakan program komputer ORIGEN2. Kriteria dalam simulasi ditetapkan sebagai berikut: nuklida Np237, Am241, Am243, Cm244, adalah kelompok aktinida yang dikategorikan limbah dengan umur paro panjang dan keberadaannya ya dalam kesetimbangan sebagai limbah tidak dapat saling dipisahkan. Dalam kajian transmutasi aktinida ini dianggap nuklida tersebut masing-masing masing mempunyai inventori 1 gram sebagai limbah aktinida dan diiradiasi/dibakar dalam sebuah reaktor nuklir yang mempunyai mpunyai fluks neutron dan spektrum energinya disimulasikan bervariasi sbb:
1. Spektrum neutron reaktor cepat: yang disimulasikan sebagai reaktor nuklir dengan bahan bakar campuran dari bahan bakar bekas perkayaan 14% U233 dan thorium. Tempat iradiasi berada pada zona blanked axial (dalam program ORIGEN2, spektrum ini diperoleh dengan kode pustaka data LIB: 364, 365, 366) 2. Spektrum neutron reaktor epitermal yang disimulasikan sebagai reaktor nuklir jenis PWR dengan bahan bakar uranium thorium oksida diperkaya dengan isotop U235 (dalam program ORIGEN2, spektrum ini diperoleh dengan kode pustaka data LIB: 222, 223, 224) 3. Spektrum neutron reaktor termal yang disimulasikan sebagai reaktor riset seperti reaktor Kartini dengan bahan bakar uranium diperkaya U235 (dalam program ORIGEN2, spektrum ini diperoleh dengan kode pustaka data LIB: 201,202,203) Fluks neutron disimulasikan dalam tiga tingkatan yaitu 10+12 n/cm2 s, 10+13 n/cm2 s dan 10+12 n/cm2 s. Sedangkan lama waktu iradiasi atau waktu operasi disimulasikan 5675 hari dan lama peluruhan 999 hari. Fluks neutron tersebut dikenakan pada target limbah nuklir dengan komposisi Np237, Am241, Am243, Cm244, masing-masing 1 gram. Spesifikasi limbah nuklir nukl tersebut dideskripsikan pada Tabel 1.
23
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
selengkapnya disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 2 - 11. Gambar 2 - 6 untuk inventori dan Gambar 7 - 11 untuk radioaktivitas.
File data masukan untuk program komputer ORIGEN2 pada masing-masing simulasi disajikan pada Lampiran 1. Tabel 1. Deskripsi limbah nuklir target iradiasi Nuklida
No atom
No massa
Kode
Np237
93
237
932370
Am241
95
241
952410
243
Am
95
243
952430
Cm244
96
244
962440
ISSN 1410-6086
Dari gambar-gambar grafik tersebut dapat diketahui bahwa pembakaran nuklida limbah tersebut diatas dapat terjadi secara optimal pada jenis reaktor termal karena terlihat bahwa inventori nuklida limbah dapat menurun tajam dari keadaan sebelum teriradiasi dengan setelah teriradiasi. Pada reaktor cepat, perubahahan inventori limbah paling kecil bila dibandingkan proses yang terjadi pada jenis reaktor lainnya. Apabila ditinjau dari sifat radioaktivitas limbah, berdasar grafik simulasi dapat diketahui bahwa pembakaran limbah tersebut diatas dengan iradiasi dapat menurunkan radioaktivitas limbah yang terjadi. Dari grafik dapat diketahui bahwa radioaktivitas limbah mengalami peningkatan tajam pada saat iradiasi pada reaktor termal dan kemudian meluruh sebanding dengan penurunan inventori nuklida limbah hingga pada akhir iradiasi menghasilkan radioaktivitas yang jauh lebih rendah dari radioaktivitas awal.
HASIL PERHITUNGAN PEMBAHASAN Hasil simulasi iradiasi dan peluruhan nuklida limbah tersebut diatas disajikan dalam bentuk grafik inventori dan radioaktivitas limbah sebagai akibat iradiasi dan peluruhan pada berbagai macam spektrum neutron dan tingkat fluks neutron yang dideskripsikan diatas. Presentasi grafik diuraikan dalam dua kelompok yaitu kelompok grafik radioaktivitas limbah dan grafik inventori limbah. Hasil perhitungan
Radioaktivitas Np-237 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt1 (E-13)
N-epitrml (E+12) N-cpt2 (E14)
N-cpt (E+12) N-epitrml1 (E+13)
N-trml1 (E+13) N-epitrml2 (E+14)
N-trml2 (E+14) Series6
8.00E-04
7.00E-04
radioaktivitas (curie)
6.00E-04
5.00E-04
4.00E-04
3.00E-04
2.00E-04
1.00E-04
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 2. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida Np237 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s.
24
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
Nuklida Am-241 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt-1 (E+13)
N-epitrml (E+12) N-cpt-2 (E+14)
N-cpt (E+12) N-epitrml-1 (E+13)
N-trml-1 (E+13) N-epitrml-2 (E+14)
N-trml-2 (E+14) batas iradiasi
1.20E+00
1.00E+00
inventori (gram)
8.00E-01
Iradiasi Peluruhan
6.00E-01
4.00E-01
2.00E-01
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 3. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida Am241 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s.
Nuklida Am-243 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt-1 (E+13)
N-epitrml (E+12) N-cpt-2 (E+14)
N-cpt (E+12) N-epitrml-1 (E+13)
N-trml-1 (E+13) N-epitrml-2 (E+14)
N-trml-2 (E+14) bts iradiasi
1.20E+00
1.00E+00 Iradiasi
Peluruhan
inventori (gram)
8.00E-01
6.00E-01
4.00E-01
2.00E-01
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 4. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida Am243 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s.
25
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
Nuklida Cm-244 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt-1 (E+13)
N-epitrml (E+12) N-cpt-2 (E+14)
N-cpt (E+12) N-epitrml-1 (E+13)
N-trml-1 (E+13) N-epitrml-2 (E+14)
N-trml-2 (E+14) bts iradiasi
1.40E+00
1.20E+00
1.00E+00
inventori (gram)
Iradiasi
Peluruhan
8.00E-01
6.00E-01
4.00E-01
2.00E-01
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 5. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida Cm-244 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s. Total nuklida Np-237+Am-241+Am-243+Cm-244 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt-1 (E+13)
N-epitrml (E+12) N-cpt-2 (E+14)
N-cpt (E+12) N-epitrml-1 (E+13)
N-trml-1 (E+13) N-epitrml-2 (E+14)
N-trml-2 (E+14) Series6
5.00E+00 4.50E+00 4.00E+00
inventori (gram)
3.50E+00 3.00E+00 2.50E+00 2.00E+00 1.50E+00 1.00E+00 5.00E-01 0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 6. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida total Np237, Am241, Am243 dan Cm244 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s.
26
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
Radioaktivitas Np-237 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt1 (E-13)
N-epitrml (E+12) N-cpt2 (E14)
N-cpt (E+12) N-epitrml1 (E+13)
N-trml1 (E+13) N-epitrml2 (E+14)
N-trml2 (E+14) Series6
8.00E-04
7.00E-04
radioaktivitas (curie)
6.00E-04
5.00E-04
4.00E-04
3.00E-04
2.00E-04
1.00E-04
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 7. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida Np237 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s. Radioaktivitas Am-241 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt1 (E-13)
N-epitrml (E+12) N-cpt2 (E14)
N-cpt (E+12) N-epitrml1 (E+13)
N-trml1 (E+13) N-epitrml2 (E+14)
N-trml2 (E+14) bts iradiasi
4.00E+00
3.50E+00
radioaktivitas (curie)
3.00E+00
2.50E+00
2.00E+00
1.50E+00 Peluruhan Iradiasi 1.00E+00
5.00E-01
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 8. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida Am241 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s.
27
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
Radioaktivitas Am-243 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt1 (E-13)
N-epitrml (E+12) N-cpt2 (E14)
N-cpt (E+12) N-epitrml1 (E+13)
N-trml1 (E+13) N-epitrml2 (E+14)
N-trml2 (E+14) bts iradiasi
2.50E-01
radioaktivitas (curie)
2.00E-01
1.50E-01
1.00E-01 Iradiasi Peluruhan 5.00E-02
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 9. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida Am243 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s. Radioaktivitas Cm-244 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt1 (E-13)
N-epitrml (E+12) N-cpt2 (E14)
N-cpt (E+12) N-epitrml1 (E+13)
N-trml1 (E+13) N-epitrml2 (E+14)
N-trml2 (E+14) batas iradiasi
1.20E+02
1.00E+02
radioaktivitas (curie)
8.00E+01
6.00E+01
Iradiasi
4.00E+01
Peluruhan 2.00E+01
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 10. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida Cm244 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s.
28
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
Total Radioaktivitas nuklida Np-237+Am-241+Am-243+Cm-244 sebagai target iradiasi pada berbagai klasifikasi reaktor N-trml (E+12) N-cpt-1 (E+13)
N-epitrml (E+12) N-cpt-2 (E+14)
N-cpt (E+12) N-epitrml-1 (E+13)
N-trml-1 (E+13) N-epitrml-2 (E+14)
N-trml-2 (E+14) batas iradiasi
1.20E+03
1.00E+03 Iradiasi Peluruhan
radioaktivitas (curie)
8.00E+02
6.00E+02
4.00E+02
2.00E+02
0.00E+00 0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
lama iradiasi/peluruhan (hari)
Gambar 11. Presentasi grafik pembakaran/iradiasi nuklida total Np237, Am-241, Am-243 dan Cm244 dalam berbagai jenis reaktor dan dalam variasi fluks neutron 1012, 1013 dan 1014 n/cm2 s.
Berdasarkan hasil perhitungan simulasi dari keempat radionuklida tersebut yang paling banyak mengalami transmutasi adalah Am241 yaitu dengan laju transmutasi 50% selama 1000 hari operasi pada tingkat fluks neutron termal 1013n/cm2 s, dan akan mencapai 100% pada tingkat fluks neutron 1014n/cm2 s. Dengan kondisi waktu operasi dan tingkat fluks neutron yang sama seperti di atas, maka dapat dilihat yang paling lambat atau sedikit mengalami transmutasi adalah Cm244 yaitu hanya 0,5%, bahkan pada tingkat fluks neutron 1014n/cm2 s inventori Cm244 cenderung bertambah tetapi kemudian berkurang lagi setelah melewati waktu operasi 1400 hari. Secara keseluruhan keempat radionuklida limbah tersebut akan mengalami transmutasi rata-rata 32% selama 1000 hari operasi pada tingkat fluks neutron termal 1014n/cm2 s. Demikian pula tingkat radioaktivitas total aktinida minor tersebut mula-mula akan naik mencapai puncaknya selama operasi 1100 hari, kemudian menurun dan jika operasi dihentikan, tingkat radioaktivitasnya akan kembali ke tingkat semula dalam waktu 350 hari.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan simulasi pembakaran/iradiasi limbah nuklir aktinida minor pada berbagai jenis reaktor dapat diketahui bahwa transmutasi inti pembakaran limbah terjadi paling efektif pada reaktor termal atau pembakaran limbah menggunakan neutron termal. Sekaligus pembakaran limbah ini juga dapat menghasilkan penurunan radioaktif limbah yang teriradiasi. Secara keseluruhan keempat radionuklida limbah tersebut akan mengalami transmutasi rata-rata 32% selama 1000 hari operasi pada tingkat fluks neutron termal 1014n/cm2 s. Dapat disimpulkan bahwa sistem SS-ADS berbasis reaktor Kartini hanya akan memiliki kapabilitas transmutasi limbah nuklir yang cukup baik jika tingkat fluks neutron termalnya bisa mencapai orde 1013n/cm2 s.
29
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
DAFTAR PUSTAKA 1. A.M. KOZODAEV et al., PRAMANAJournal of Physics, Indian Academy of Sciences, Vol. 68, No. 2, February 2007, pp. 243-255. 2. A.M. KOZODAEV, et all, Construction of Small-Scale Multipurpose ADS at ITEP, Proc. Of the Second Asian Particle Accelerator Conference, Beijing, China, 2001. 3. H. AÏT ABDERRAHIM, et-all, MYRRHA: A Multipurpose AcceleratorDriven System for R&D Pre-Design Study Completion, Report SCK•CEN, Boeretang 200, B-2400 Mol (Belgium), 2002. 4. SILAHUDIN, SYARIP AND SUPRAPTO, Progress and Status Relating to Small Scale Accelerator Driven System (SS-ADS) Development in Indonesia, paper presented at the 8th International Workshop on Asian Network for ADS and Nuclear Transmutation Technology, Sungkyunkwan University Suwon Republic of Korea, 25-26 October 2010. 5. TEGAS SUTONDO, SYARIP DAN SLAMET SANTOSA, "SAFETY DESIGN LIMITS OF MAIN COMPONENTS OF THE PROPOSED SAMOP", Proceeding of the 3rd Asian Physics Symposium (APS 2009), Bandung, indonesia, July 22 - 23, 2009.
30
ISSN 1410-6086
6. ZUHAIR DAN MAMAN MULYAMAN, Analisis Perhitungan Laju Transmutasi Plutonium dan Aktinida Minor Di Reaktor Triga-Jaeri Dengan ADS, J. Tek. Reaktor. Nukl., ISSN 1411–240X Vol. 9 No. 1, Februari 2007 7. MARSODI, K. NISHIHARA, AND ZAKI SU’UD, Evaluasi Sistem Transmutasi Ma/Pu Menggunakan ADS (Accelerator Driven Transmutation System), Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVII, Agustus 2006. 8. JATI SUSILO, Transmutasi Aktinida Minor Dengan BWR Berbahan Bakar Campuran Oksida, JURNAL TEKNOLOGI REAKTOR NUKLlR1R1 DASA MEGA, Vo/.2, No.1, Pebruari, 2000: 9. DJATI, H.SALIMY, ATW (Accelerator Driven Transmutation Waste) Sebagai Teknologi Alternatif Penutupan Daur Bahan Bakar Nuklir, JFN, Vol.1 No.1, ISSN 1978-8738, Mei 2007 10. PTAPB BATAN, Dokumen BEDP Perangkat SAMOP Revisi-1, Yogyakarta, 2006. 11. ENRIQUE M. GONZALEZ Nuclear Waste Transmutation, CIEMAT, European Physics Society: Nuclear Physics Board, Valencia, May, 1st 2004.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ISSN 1410-6086
LAMPIRAN File data masukan untuk ORIGEN 2. -1 -1 -1 RDA limbah aktinida RDA Iradiasi 5675 hari RDA fluks 1E12, 1E13, 1E14 RDA termal, epitermal, cepat RDA 2 932370 1.0 952410 1.0 952430 1.0 962440 1.0 0 0.0 RDA LIP 0 0 0 LIB 0 1 2 3 222 223 224 9 3 0 3 10 PHO 101 102 103 10 RDA READ TARGET COMPOSITION INCLUDING IMPURITIES INP -1 1 -1 -1 1 1 MOV -1 1 0 1.0 IRF 1000 1E+13 1 2 4 2 IRF 2000 1E+13 1 3 4 2 IRF 3000 1E+13 1 4 4 2 IRF 4000 1E+13 1 5 4 2 IRF 5000 1E+13 1 6 4 2 IRF 5675 1E+13 1 7 4 2 DEC 333 7 8 4 2 DEC 666 8 9 4 2 DEC 999 9 10 4 2 OPTF 4*8 8 8 8 16*8 8 OPTL 4*8 8 8 8 16*8 8 OPTA 4*8 5 8 5 16*8 8 HED 1 INITIAL HED 2 1000 HR HED 3 2000 HR HED 4 3000 HR HED 5 4000 HR HED 6 5000 HR HED 7 5675 HR HED 8 LRH 333HR HED 9 LRH 666HR HED 10 LRH 999HR TIT Bakar Limbah BAS (NP-137, AM-241, AM-243, AM-244) OUT 10 1 -1 -1 END 2 932370 1.0 952410 1.0 952430 1.0 962440 1.0 0 0.0 0 END
31
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
32
ISSN 1410-6086