ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI Stevin, Sarwo Edy Handoyo Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, 02153696969
[email protected]
ABSTRACT This study aims to research the movement of stock prices PTBA. The purpose of this study was to look at the movement of PTBA shares during the period January 1, 2011 until January 31, 2013 with moving averages, Bollinger bands and RSI. This study was also conducted to determine the weaknesses of the indicators mentioned above. The study was based on the method of data collection through a case study on a PTBA shares. From the results of this analysis, it is known that some factors that affect the movement of PTBA shares, among others: fluctuations in the price, making the patterns to be quite a lot of transactions, the theory of moving average showed a decrease in price and increase in price in the event of death cross and golden cross, RSI provides information that if the price trend in the overbought area the price will go down and vice versa, Bollinger bands are used to determine or see the prices now are in the area of support or resistance and overbought or oversold. On the factors above formulated some suggestions that may be considered by the broker or the investor, such as: broker or investor must master the technical analysis before entering a trade on the stock market or foreign currency and to broaden the broker or investor should read books related to technical analysis and fundamental analysis, follow seminars related to capital markets and follow the latest information. Keywords : Stock, Moving Average, Bollinger Band, RSI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan riset terhadap pergerakan harga saham PTBA. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat pergerakan saham PTBA selama periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Januari 2013 dengan indikator moving average, bollinger band, dan RSI. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari indikator yang disebutkan di atas. Penelitian ini ditulis berdasarkan metode pengumpulan data melalui studi kasus pada saham PTBA. Dari hasil analisis ini, diketahui adanya beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan saham PTBA, antara lain: harga yang fluktuatif sehingga membuat pola-pola transaksi menjadi cukup banyak, teori moving average menunjukkan penurunan harga dan kenaikan harga jika terjadi death cross dan golden cross, RSI memberikan informasi bahwa jika harga di area overbought kecenderungan harga akan turun dan sebaliknya, bollinger band dipakai untuk menentukan atau melihat harga sekarang berada di area support atau resistance dan overbought atau oversold. Atas faktor-faktor di atas dirumuskan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh pialang atau investor, antara lain: pialang atau investor harus menguasai analisis teknikal sebelum melakukan transaksi di bursa saham atau mata uang asing dan untuk menambah wawasan pialang atau investor sebaiknya membaca buku yang berkaitan dengan analisis teknikal dan analisis fundamental, mengikuti kegiatan seminar yang berkaitan dengan pasar modal dan mengikuti informasi terbaru. Kata Kunci : Saham, Moving Average, Bollinger Band, RSI
PENDAHULUAN Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi pembiayaan perusahaan atau emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri. Sementara itu, bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat untuk melakukan investasi, hadirnya lembaga pasar modal di Indonesia menambah deretan alternatif untuk menanamkan dananya. Banyak jenis surat berharga (securities) dijual dipasar tersebut, salah satu yang diperdagangkan adalah saham. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar ataupun dari dalam negeri seperti perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan maupun perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) itu sendiri. Untuk mengantisipasi perubahan harga saham tersebut maka diperlukan analisis saham. Terdapat dua pendekatan yang sering dilakukan untuk menganalisis harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis Fundamental pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas kekuatan keuangan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai analisis perusahaan (company analysis), sementara itu analisis teknikal merupakan studi yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh dipasar saham dan implikasi pada harga saham. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lampau. Meskipun demikian, analisis teknikal tidak terbatas dapat dilakukan pada saham saja, analisis teknikal dapat pula dilakukan untuk memprediksi harga suatu komoditi maupun mata uang asing. Dalam penelitian Benny (2013) yang berjudul Analisis Pergerakan Saham PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk. Dengan Moving Average Convergence Divergence dan Williams Percent Range Periode Januari – Desember 2007 menyatakan bahwa bila investor berinvestasi untuk jangka pendek sebaiknya menggunakan indikator tunggal MACD ataupun William %R dengan menggunakan grafik candlestick sebagai alat bantu konfirmasi indikasi, dalam investasi jangka pendek ini pun dapat tidak perlu memiliki dana yang banyak untuk memfokuskan perdagangan pada jumlah transaksi bukan pada jumlah lot. Sedangkan untuk investasi jangka panjang sebaiknya investor menggunakan kombinasi dari indikator MACD dan William %R dan untuk menghasilkan laba maksimum diperlukan dana yang banyak karena fokus perdagangan pada jumlah lot yang ditransaksikan bukan pada banyaknya transaksi yang dilakukan. Dalam penelitian Syelvy (2008) yang berjudul Market Timing Analysis pada Saham PT. Tambang Batu Bara Bukti Asam, Tbk periode 2007 menyatakan bahwa penggabungan analisis memberikan tingkat akurasi tinggi, namun bagi investor yang bersifat spekulator mungkin kurang begitu cocok menggunakan analisis ini. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu lebih terbatas dalam memberikan penjelasan terhadap indikator yang dipakai untuk melakukan analisis teknikal, memiliki periode 1 (satu) tahun. Namun masih jarang penelitian yang membahas analisis teknikal dengan 3 indikator yaitu moving average (momentum indikator), relative strength index (indikator oscillator), dan Bollinger band (volatility indikator) dengan menggunakan indikator tersebut dapat memberikan gambaran saham PTBA pada waktu tersebut dengan lebih jelas. Berdasarkan latar belakang di atas, maka manfaat yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Memberikan informasi kepada investor mengenai kondisi uptrend dan downtrend yang terjadi pada PTBA periode Januari 2011 sampai Januari 2013. 2. Bagi pihak-pihak yang ingin melakukan kajian lebih dalam mengenai analisis teknikal, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan landasan bagi penelitian selanjutnya. 3. Bagi pada investor saham, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan analisis investasi di pasar modal, terutama dari sisi analisis teknikal serta indikatorindikator yang peneliti bahas.
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis pergerakan harga saham dengan indikator moving average 2. Analisis pergerakan harga saham dengan indikator bollinger bands 3. Analisis pergerakan harga saham dengan indikator RSI 4. Melakukan simulasi back testing terhadap PTBA pada periode Januari 2011 sampai Januari 2013 dengan membuat rekomendasi baik beli (buy), jual (sell) ataupun tahan (hold).
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah kualitatif, dimana penulis mengetahui secara jelas apa yang akan ia teliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari perkembangan harga saham PTBA, dan memberikan sinyal buy, hold, sell. Sehingga dengan penelitian ini, dapat memberikan kesimpulan akan perkembangan harga saham terutama batubara yang ada di Indonesia untuk kita pelajari dalam berinvestasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diharapkan penelitian ini akan memberikan kesimpulan yang jelas terhadap PTBA, dan mengetahui kinerja dari perusahaan PTBA ini.
Penentuan Jumlah Sampel Metode pengambilan sampel/indikator yang digunakan adalah dengan metode melihat pergerakan harga saham dengan indikator-indikator yang dipakai dalam analisis terknikal, dan yang memberikan sinyal valid terhadap saham PTBA pada periode Januari 2011 – 2013. Berdasarkan kriteria diatas maka saham PTBA mendapatkan 3 (tiga) indikator untuk melakukan simulasi back testing.
Metode Pengumpulan Sampel 1) Studi Kasus Suatu strategi riset, pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi dan membuat pelaporan hasil riset.
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, riset yang dilakukan adalah riset untu melihat pergerakan grafik harga PTBA dengan menggunakan metode Moving average, Bollinger Bands, RSI. Beberapa karakteristik dari penelitian ini adalah : a. Jenis riset berupa riset ekploratoria. b. Dimensi waktu riset melibatkan penelitian dengan periode waktu bulan Januari 2011 sampai Januari 2013. c. Penelitian hanya melibatkan satu saham (studi kasus). d. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode tidak langsung berupa data arsip. e. Lingkungan riset berupa lingkungan rill (field research). f. Unit analisisnya adalah satu perusahaan di pasar modal Indonesia. g. Model empirisnya tampak seperti berikut: Harga saham PTBA
Metode : MA, Bollinger Bands, RSI
Variabelnya adalah: 1. Harga saham adalah harga penutupan saham PTBA 2. Keputusan investasi yang dilakukan antara lain :
Keputusan : Buy,Sell,Hold
a. Beli jika indikator pergerakan grafik Moving Average, Bollinger Bands, dan RSI menunjukan sinyal buy. b. Jual jika indikator pergerakan grafik Moving Average Bollinger Bands, dan RSI menunjukan sinyal sell. c. Tahan jika indikator pergerakan grafik Moving Average, Bollinger Bands, dan RSI menunjukan sinyal hold. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Transaksi beli dilakukan jika ditemukannya indikasi bullish dalam indikator MA, RSI, atau BB. Apabila setelah membeli saham, ditemukan lagi indikasi bullish maka saham tersebut dapat dibeli lagi apabila memungkinkan. 2. Transaksi jual dilakukan apabila ditemukan indikasi bearish dalam indikator MA, RSI dan BB. Langkah yang digunakan adalah dengan menganalisis saham PTBA dengan grafik yang telah tersedia, dengan indikator-indikator yang dipakai untuk analisis saham PTBA.
Metode Penyajian Data Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data sekunder yang diperoleh dari chart nexus untuk mengambil harga saham PTBA periode Januari 2011-Januari 2013. Penyajian data dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : 1. Grafik : Penyajian dengan grafik untuk menampilkan pergerakan harga saham dan melihat kondisi atau hasil analisis agar lebih mudah dipahami. 2. Tabel : Tabel digunakan untuk menunjukan data-data jual beli saham selama periode berlangsung. 3. Deskriptif : Penjabaran dari hasil analisis dan kesimpulan yang diambil setiap periode.
HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil simulasi back testing yang dilakukan pada periode Januari 2011 – 2013, memberikan profit sebesar 73,4% dengan ketentuan memakai modal awal sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar), karena saham PTBA memiliki harga yang relatif cukup mahal (Rp 12.950 – Rp 26.000), dalam simulasi perdagangan menggunakan komisi (fee), fee buy 0.2% dan fee sell 0.3%, simulasi back testing menggunakan data end of day.
Keakuratan iNdikator moving average (MA 5 dan MA 20) dalam memberikan sinyal dan pergerakan harga saham PTBA memiliki tingkat keakuratan 90%, dimana harga dan garis moving average memiliki trend yang sama dalam pergerakan harga.
Gambar 1 Grafik Moving Average
RSI dalam memberikan keakuratan data dapat dilihat dari garis yang jika terjadi oversold maupun overbought akan mengalami berbalik arah atau perubahan trend yang terjadi. RSI memberikan sinyal bagus jika pergerakan harga fluktuatif dalam jangka pendek.
Gambar 2 Grafik Relative Strenght Index
Bollinger band yang dipakai dalam back testing menunjukan bahwa harga saham PTBA berada lebih banyak di dalam area Bollinger band, dan garis upper band dan lower band menjadi penentu harga support dan resistance dari saham PTBA, dan bisa mengetahui trend PTBA dilihat dari melebar dan menyempitnya garis Bollinger band.
Gambar 3 Grafik Bollinger Band
Pembahasan Analisis Data Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan suatu studi dan seni yang dipakai untuk memahami kecenderungan harga yang akan datang dengan menggunakan chart maupun perhitungan sistematis. Analisis teknikal memiliki kemudahan dalam penggunaannya karena dapat diprogram untuk meminimalisasi subyektivitas pengambilan keputusan. Analisis teknikal membuat sinyal transaksi dengan indicator yang disusun dengan formula tertentu. Analisis ini lebih memperhatikan pada apa yang telah terjadi di pasar, daripada apa yang seharusnya terjadi. Para analisis teknikal tidak begitu peduli terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pasar, sebagaimana para analisis fundamental, tetapi lebih berkonsentrasi pada instrumen pasar.
Moving Average Data time series seringkali mengandung ketidakteraturan yang akan menyebabkan prediksi yang beragam. Untuk menghilangkan efek yang tidak diinginkan dari ketidak-teraturan ini, metode simple moving average mengambil beberapa nilai yang sedang diamati, memberikan rataan, dan menggunakannya untuk memprediksi nilai untuk periode waktu yang akan datang. Semakin tinggi jumlah pengamatan yang dilakukan, maka pengaruh metode moving average akan lebih baik. Meningkatkan jumlah observasi akan menghasilkan nilai peramalan yang lebih baik karena ia cenderung meminimalkan efek-efek pergerakan yang tidak biasa yang muncul pada data. Moving Average juga mempunyai dua kelemahan yaitu memerlukan data masa lalu dalam jumlah besar untuk ketepatan prediksi, dan masing-masing observasi diberikan bobot yang sama, ini melanggar bukti empiris bahwa semakin observasi terbaru seharusnya lebih dekat dengan nilai masa depan maka kepentingan bobotnya akan meningkat pula.
Relative Strength Index (RSI) Suatu grafik batasan momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan suatu nilai dengan besaran penurunan dari suatu nilai. RSI bergerak antara 0 dan 100 dengan 70 dan 30 sebagai batasan bahwa harga itu overbought atau oversold .Ini merupakan parameter tunggal, periode waktu yang digunakan adalah yang dihitung, 14 adalah biasanya digunakan. RSI telah diciptakan oleh J. Welles Wilder. Untuk mempermudah perhitungannya, RSI didasari atas beberapa komponen dasar antara nilai rata-rata kenaikan, Nilai rata-rata penurunan, RS pertama, dan pergerakan pelan berikutnya dari RS. Untuk 14-period RSI, Rata-rata kenaikkan adalah jumlah total kenaikan dibagi dengan 14. Sekalipun ada
hanya 5 laba (kerugian), total itu semua 5 laba (kerugian) dibagi oleh total jumlah RSI periode dikalkulasi (14 dalam hal ini). Rata-rata loss/kerugian dihitung dengan cara yang serupa.
Bollinger Band Standar deviasi merupakan suatu perhitungan statistik yang mengindikasikan tingkat voltatilitas. Dengan menggunakan standar deviasi, kita memastikan bahwa garis atas/bawah akan bereaksi dengan cepat terhadap pergerakkan harga dan akan menunjukkan periode waktu dengan tingkat voltatilitas tinggi dan rendah. Kenaikan atau penurunan harga dengan tajam akan menyebabkan “band” melebar. Pergerakkan sideways yang berkepanjangan akan penyempitan “band”. Bollinger bands dibuat untuk menangkap hampir keseluruhan pergerakkan harga. Dimana apabila harga bergerak keluar dari upper bands dan lower bands, dimana disitu menandakan bahwa harga sudah dianggap sudah tinggi (overbought) atau sudah rendah (oversold).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Setelah melakukan penelitian terhadap pergerakan saham PTBA dengan metode moving average, bollinger band, dan RSI, kesimpulan yang telah didapat adalah sebagai berikut : 1. Selama periode analisis dari 1 Januari 2011 – 31 Januari 2013 saham PTBA didominasi oleh tren harga yang fluktuatif. Oleh karena itu saham PTBA berada pada harga Rp 26.000 - Rp 12.950, sehingga membuat pola-pola transaksi yang cukup banyak, karena indikator memberikan sinyal buy dan sell dengan pergerakan harga saham. Analisis teknikal dengan indikator dapat membantu trader dalam memutuskan buy-sell. 2. Pergerakan saham PTBA selama periode 1 Januari 2011 – 31 Januari 2013 menerapkan bahwa : a. Teori moving average terjadi bila MA5 memotong MA20 dari atas ke bawah menunjukan terjadinya penurunan harga (death cross) dan bila MA5 memotong MA20 dari bawah ke atas menunjukan terjadinya kenaikan harga (golden cross). b. RSI memberikan informasi bahwa saat mencapai overbought, diatas 70, maka berarti harga akan cenderung kembali bergerak turun (tren turun). Demikian pula sebaliknya saat mencapai oversold (jenuh jual), dibawah 30, maka diperkiran harga akan berbalik naik (tren naik). c. Bollinger band terjadi sinyal atau konfirmasi, jika keluar dari bollinger, harga akan berusaha kembali masuk ke dalamnya. Jadi, jika harga mendekati upper band berarti pertanda terjadi overbought dan jika harga berhasil menembus itu, biasanya harga akan kembali masuk ke dalam bollinger bands. Demikian juga, jika harga mendekati lower bands, berarti harga mulai mendekati titik jenuh jual. 3.
Dari simulasi back testing selama 25 periode transaksi. Dengan modal yang dipakai sebesar Rp 1.000.000.000 dan pada akhir transaksi menjadi Rp 1.734.591.500 maka dapat disimpulakan dalam simulasi ini indikator memberikan keuntungan sebesar 734.591.500 atau 73.4% selama periode berlangsung.
Saran Berikut adalah saran yang dapat dipertimbangkan oleh para investor untuk membuat keputusan dalam membeli atau menjual saham PTBA: 1. Apabila investor pemula ingin melakukan transaksi jual beli saham. Saham PTBA bukan merupakan pilihan yang tepat karena harga yang relatif mahal dan pergerakan harga yang fluktuatif untuk jangka pendek. Dan jika investor yang memiliki pengalaman investasi (menguasai analisis teknikal maupun analisis fundamental), maka saham PTBA merupakan pilihan yang tepat karena saham ini memiliki perubahan harga yang cepat. 2. Untuk investor yang akan memasuki dunia pasar modal sebaiknya menguasai analisis atau indikatorindikator seperti moving average, bollinger band, dan RSI. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan
3.
akurasi dan mengetahui harga sedang uptrend (naik) atau downtrend (turun) dan investor memiliki suatu perencanaan dalam menjalankan investasi terutama saham. Bila investor ingin melakukan investasi dalam jangka panjang sebaiknya investor melihat dan mengidentifikasi informasi perusahaan tersebut bukan hanya dari analisis teknikal saja melainkan juga dari analisis fundamental perusahaan tersebut untuk memperkuat pengambilan keputusan jual dan beli saham.
REFERENSI Arifin, A. (2007). Membaca Saham. Yogyakarta:Penerbit ANDI. Arista, D. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, 3(1), 2. Bapepam. (2006). UU Pasar Modal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, diakses 11 April 2013 dari http://www.bapepam.go.id. Binham, R. (2013). Cape Motivasi. Investasi Terbaik, diakses 10 April 2013 dari http://cafemotivasi.com. Bursa Efek Indonesia. (2010). Bukit Asam. Profile Perusahaan Tercatat, diakses 10 April 2013 dari http://www.idx.co.id. Darmadji, T. & Fakhruddin, H.M. (2011). Pasar Modal di Indonesia. Jakarta:Penerbit Salemba Empat. Hidayat, T. (2010). Buku Pintar Investasi Reksadana, Saham, Opsi Saham, Valas, & Emas. Jakarta:Penerbit Mediakita. Husnan, S. (2005). Dasar-dasar Teori Potofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:Penerbit AMP YKPN. Mangkulo, H.A. & Solution, W. (2011). Analisis Teknikal Saham dengan Chart Nexus. Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo. Peter, M. (2011). Main Saham untuk Karyawan Kecil. Jakarta:Penerbit FlashBooks. Pring, M. J. (2002). Technical Analysis Explained (fourth edition). New York:Penerbit McGraw-Hill. PT Bukit Asam (Persero). (2013). Bukit Asam. Organization Structure, diakses 11 April 2013 dari http://ptba.co.id. Sarjanaku.com. (2012). Pengertian Investasi Adalah Definisi Menurut Para Ahli jenis Investasi. Pengertian Investasi, diakses 10 April 2013 dari http://www.sarjanaku.com. Senduk, S. (2004). Mencari Penghasilan Tambahan Seri Perencanaan Keuangan Keluarga. Jakarta:Elex Media Komputindo. Situmorang, P. Mahardhika, J. & Listiyarini, T (2010). Jurus-jurus Berinvestasi Saham Untuk Pemula. Jakarta:Penerbit Transmedia. Sulistiawan, D. (2009). Reaksi Pasar Di Sekitar Tanggal Pengumuman Laba: Pengujian Analisis Teknikal Modern. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13(2), 186. Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta:Penerbit UPP STIM YKPN. Susanto, D. & Sabardi, A. (2010). Analisis Teknikal Di Bursa Efek buku 1. (edisi 2). Jakarta:Penerbit sekolah tinggi ilmu manajemen YKPN . Suwandi, K. (2011). Panduan Cerdas Investasi. Jakarta:Penerbit Pinang Merah Publisher. Syamsir, H. (2004). Solusi Investasi di Bursa Saham Indonesia. Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo. Veter, J (2010). Happy Investing. Jakarta:Penerbit Pustaka Delapan. Vibby, S. (2010). Jual Saham Anda Lebih Mahal. (edisi 2). Jakarta:Penerbit Vibby Publishing. Wijaya, R.F. S.Sn, ME. (2012). Investasi Saham ala Swing Trader Dunia. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. Wira, D. (2011). Analisis Fundamental Saham. Jakarta:Penerbit Exceed. Wira, D (2011). Analisis Teknikal Untuk Profit Maksimal. Jakarta:Penerbit Exceed. Wira, V. (2012). Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Likuiditas Saham Menggunakan Trading Turnover. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 98.
RIWAYAT PENULIS Stevin lahir di Palembang pada 02 Januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2013. Saat ini penulis bekerja sebagai staff education di Mandiri Sekuritas Online.