ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. INDOSAT,Tbk DAN PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Hanny Agastha
[email protected]
Budiyanto
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT
In a world of increasing competition, demanding the company has a good performance. One picture can be seen from the performance of the company's financial ratios and trends of the financial statements. The purpose of this study was to compare the financial performance of the best among the PT. Indosat, Tbk, and PT. Telecommunications Indonesia, Tbk, which is listed on the Indonesia Stock Exchange. The results of the discussion in this study based on the analysis of the ratio consists of the Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover, Fixed Assets Turnover, Asset Turnover, ROA and ROEPT. Telecommunications Indonesia, Tbk is better than PT. Indosat, Tbk, while based on trend analysis consisting of Current Assets, Current Debt, Revenue and Net Income PT. Telecommunications Indonesia, Tbk is better than PT. Indosat, Tbk So the conclusions of this study based on financial ratio analysis and trend analysis, PT. Telko Indonesia have better financial performance than PT. Indosat Tbk Keywords: Financial Ratio Analysis, Trend Analysis INTISARI Dalam dunia persaingan yang semakin ketat, menuntut perusahan mempunyai kinerja yang baik.Salah satu gambaran kinerja perusahaan dapat dilihat dari rasio keuangan dan trend dari laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan yang paling baik diantara pada PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil pembahasan dalam penelitian ini berdasarkan analisis rasio yang terdiri dari Current Rasio, Quick Rasio, Debt to Asset Rasio, Debt to Equity Rasio, Perputaran Persedian, Perputaran Aktiva Tetap, Perputaran Aktiva, ROA dan ROEPT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk lebih baik dari pada PT. Indosat, Tbk, sedangkan berdasarkan analisis trend yang terdiri dari Aktiva Lancar, Hutang Lancar, Pendapatan dan Laba Bersih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk lebih baik dari pada PT. Indosat, Tbk Jadi simpulan dari penelitian ini berdasarkan analisis rasio keuangan dan analisis trend, PT. Telko Indonesia mempunyai kinerja keuangan yang lebih bagus daripada PT. Indosat Tbk Kata Kunci : Analisis Rasio Keuangan, Analisis Trend
PENDAHULUAN Dengan semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleknya masalah yang ada, maka untuk menghadapi kondisi tersebut sudah selayaknya perusahaan melakukan peningkatan dan perbaikan yang diperlukan bagi kinerja usahanya. Peningkatan kinerja harus dilakukan agar perusahaan bisa bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam dan menuntut kemampuan seluruh potensi yang dimiliki perusahaan. Dengan dilakukannya penilaian kinerja perusahaan dapat diketahui sampai sejauh mana perkembangan perusahaan dalam melaksanakan kinerja operasionalnya serta hasil yang telah diperolehnya.
2
Untuk menilai kinerja itu keuangan baik atau tidak, diperlukan ukuran yang dapat dijadikan perbandingan. Ukuran perbandingan yang biasa dipakai adalah ukuran kinerja perusahaan sebelumnya. Sedangkan cara yang dapat untuk mengukur adalah analisis rasio keuangan, data pokok sebagai input dalam analisis rasio ini adalah neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Dalam analisis rasio tersebut dapat dihubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laporan laba rugi satu dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan dapat menilai seberapa jauh hasil-hasil yang telah dicapai serta perkembangan kinerja keuangannya. PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, sebagai obyek penelitian kami merupakan salah satu perusahaan yang menerbitkan saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, adalah suatu perusahaan terkemuka dibidang industri telekomunikasi di Indonesia. Menimbang begitu pentingnya penilaian kinerja keuangan khususnya bagi perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kinerja perusahaan, serta penggunaan analisis rasio keuangan untuk menganalisa laporan keuangan perusahaan dengan didukung data dan informasi yang ada, maka penulis terdorong untuk memilih judul : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Permasalahan yang akan dikemukakan dalam penilitian ini adalah : diantara PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mana yang mempunyai kinerja keuangan yang paling baik. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan yang paling baik diantara pada PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. TINJAUAN TEORETIS Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis perusahaan serta diharapkan mampu memberikan informasi mengenai kemajuan dan perkembangan suatu usaha. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan aliran kas. Berikut ini akan disajikan suatu definisi tentang laporan keuangan yang antara lain : menurut Munawir (2002:2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau dengan data atau aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Baridwan (2004:17) dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu merupakan suatu proses ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama ini. Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis perusahaan serta diharapkan mampu memberikan informasi mengenai kemajuan dan perkembangan suatu usaha. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan aliran kas. Berikut ini akan disajikan suatu definisi tentang laporan keuangan yang antara lain :
3
a. Menurut Munawir (2002:2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau dengan data atau aktivitas perusahaan. b. Menurut Baridwan (2004:17) dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu merupakan suatu proses ringkasan dari transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama ini. c. Laporan keuangan adalah penggambaran kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2001:105). d. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain, seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2005 : 51). Bringham dan Huston (2006 : 45) Menyatakan informasi diberikan dalam laporan ini. Pertama, yaitu bagian verbal, seringkali disajikan sebagai surat dari direktur utama, yang menguraikan hasil operasi perusahaan selama tahun lalu dan membahas perkembanganperkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi dimasa yang akan datang. Kedua, laporan tahunan menyajikan empat laporan keuangan dasar, yaitu : a.
Neraca Neraca memberikan gambaran sesaat posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, menyajikan kepemilikan aktiva, kewajiban, serta ekuitas para pemegang saham.Aktiva mewakili seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, sementara kewajiban dan ekuitas pemegang saham menunjukkan bagaimana seluruh sumber daya perusahaan itu didanai. Komponen dasar Neraca merupakan aktiva yang terdiri atas 3 kategori : aktiva lancar , aktiva tetap atau jangka panjang dan Aktiva lain b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usah untuk suatu periode tertentu.Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya, merupakan laporan yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan, dan juga merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan. c. Laporan Arus Kas Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas serta setara kas.Arus kas meliputi uang tunai dan rekening giro, sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjamgka pendek dan yang dengan cepat dapat disajikan kas dalm jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.Untuk mencapi tujuan itu, aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu penerimaan dan pengeluran kas yang bersal dari kegiatan investasi, pembelanjaan, dan kegiatan usaha. d. Laporan Laba ditahan Menurut Bringham dan Huston (2004 : 51) laporan laba ditahan merupakan pernyataan yang melaporkan berapa banyak laba perusaan yang ditahan dalam usahanya dan tidak dibayarkan ke devidennya. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Menurut Prastowo (2002 : 54) secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu metode analisis horisontal (dinamis) dan metode analisis vertikal (statis).
4
Metode analisis horisontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisi dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan. Analisis trend (indek), analisis sumber dan penggunaan dana serta analisis perubahan laba kotor. Metode analisis vertikal adalah metode analisis yang digunakan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan cara membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama, teknik-teknik analisis yang termasuk pada metode ini antara lain common size, analisis rasio dan analisis break even. Sementara menurut Munawir ( 2002 : 36 ) teknik analisis yang digunakan dalam analisis laporan keuangan ini adalah sebagai berikut : 1) Analisis perbandingan laporan keuangan, adalah analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. 2) Trend dan kemajuan keuangan–keuangan perusahaan yang dinyatakan prosentase, adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui tendensi dari keadaan keuangan, apakah menunjukkan tendensi yang tetap, naik atau turun. 3) Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah metode analisis untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi pembiayaan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. 4) Analisis rasio, adalah analisis untuk mengetahui hubungan dari pos–pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu dari kedua laporan tersebut. 5) Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan modal kerja serta perubahan–perubahannya dalam periode tertentu. 6) Analisis perubahaan laba kotor, adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab–sebab perubahan laba kotor suatu periode ke periode lainnya. 7) Analisis Break even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian tetapi juga belum memperoleh keuntungan, serta untuk mengetahui tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan. Metode dan teknik analisis manapun yang digunakan, kesemuanya merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan. Setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data lebih di mengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak–pihak yang membutuhkan. Prosedur Analisis Laporan Keuangan Sebelum mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar–benar memahami laporan keuangan tersebut. Penganalisa harus dapat menggambarkan aktivitas–aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut. Dengan kata lain bahwa agar dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang memuaskan maka perlu mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut. Penganalisa juga harus mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup di dalam pengambilan suatu kesimpulan, disamping harus memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan–perubahan tingkat harga yang terjadi.
5
Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisa laporan keuangan agar di dapat suatu kesimpulan guna pengambilan keputusan–keputusan untuk meningkatkan profit bagi suatu perusahaan. Menurut (Prastowo, 2005 : 3) adapun langkah–langkah yang harus ditempuh tersebut antara lain : a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisa mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisa merupakan langkah yang perlu dilakukan sebelum menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut. b. Memahami kondisi–kondisi yang berpengaruh pada perusahaan. Selain latar belakang perusahaan, kondisi–kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi–kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri dimana perusahaan beroperasi, perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, perubahan faktor–faktor ekonomi serta perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak, dan perubahan yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan manajemen kunci. c. Mempelajari dan mereview laporan keuangan Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran karakteristik (profil) perusahaan. Sebelum berbagai teknik analisa laporan keuangan diaplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apalagi dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan yang dianalisis. Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. d. Menganalisis laporan keuangan Setelah memahami laporan keuangan dan mereview laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil analisis tersebut. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Menurut Prastowo (2002 : 54) secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu metode analisis horisontal (dinamis) dan metode analisis vertikal (statis). Metode analisis horisontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisi dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan. Analisis trend (indek), analisis sumber dan penggunaan dana serta analisis perubahan laba kotor. Metode analisis vertikal adalah metode analisis yang digunakan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan cara membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama, teknikteknik analisis yang termasuk pada metode ini antara lain common size, analisis rasio dan analisis break even. Sementara menurut Munawir ( 2002 : 36 ) teknik analisis yang digunakan dalam analisis laporan keuangan ini adalah sebagai berikut :
6
1. Analisis perbandingan laporan keuangan, adalah analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
2. Trend dan kemajuan keuangan–keuangan perusahaan yang dinyatakan prosentase, adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui tendensi dari keadaan keuangan, apakah menunjukkan tendensi yang tetap, naik atau turun. 3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah metode analisis untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi pembiayaan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. 4. Analisis rasio, adalah analisis untuk mengetahui hubungan dari pos–pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu dari kedua laporan tersebut. 5. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan modal kerja serta perubahan– perubahannya dalam periode tertentu. 6. Analisis perubahaan laba kotor, adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab–sebab perubahan laba kotor suatu periode ke periode lainnya. 7. Analisis Break even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian tetapi juga belum memperoleh keuntungan, serta untuk mengetahui tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan. Metode dan teknik analisis manapun yang digunakan, kesemuanya merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan. Setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data lebih di mengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak–pihak yang membutuhkan. Analisis Rasio Keuangan Pengertian Analisis Rasio Keuangan Untuk mengetahui kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, seseorang analisis memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan adalah rasio. Yang dimaksud dengan rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan keuangan. Analisis rasio keuangan adalah suatu analisis yang penting untuk menginterprestasikan posisi keuangan, sehingga dapat memberikaan gambaran tentang baik atau buruknya keadaan suatu perusahaan. Jenis – jenis Analisis Laporan Keuangan Pada penelitian ini rasio yng dipilih untuk analisis antara lain : a. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi (kewajiban jangka pendeknya), atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2002 : 32). Yang termasuk dalam rasio ini adalah : 1) Current Rasio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. 2) Quick Rasio Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibankewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai uang kas.
7
b. Rasio aktivitas Rasio yang menunjukkan seberapa efisien penggunaan dana yang tertanam pada pospos aktiva dalam neraca perusahaan (Raharjo, 2002 : 125). Ada 3 cara yang digunakan untuk mengukur rasio aktivitas : 1) Perputaran Persediaan Rasio antara penjualan dengan rata-rata persediaan yang dinilai berdasarkan harga jual atau rasio ini dapat juga dihitung dengan memperbandingkan antara harga pokok penjualan dengan persediaan. 2) Perputaran Aktiva Tetap Rasio yang menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. 3) Perputaran Total Aktiva Perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain, seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan dan pendapatan laba. c. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil dari jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel (Munawir, 2002 : 32). Yang termasuk rasio solvabilitas adalah : 1) Debt Ratio Debt ratio adalah perbandingan jumlah seluruh hutang perusahaan terhadap kekayaan atau aktiva yang dimiliki perusahaan. 2) Debt Equity Ratio Debt equity ratio adalah menunjukkan perbandingan antara jumlah seluruh hutang (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang). d. Rasio Profitabilitas Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Menurut Hanafi ( 2004 : 42 ), yang termasuk dalam rasio ini adalah : 1) Profit Margin Digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. 2) Retrun On Asset ( ROA ) Return on asset mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. ROA sering juga disebut ROI (Return on Investment). 3) Retrun On Equity ( ROE ) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Analisis Trend (Trend Analysis) Pengertian Analisis Trend Laporan keuangan dari tahun ke tahun dapat dianalisis dengan mempelajari arah trendnya. Trend dalam persentase dihitung dengan memilih tahun pertama sebagai dasar perbandingan atau sebagai tahun dasarnya. Trend dalam persentasenya, yang pada dasarnya merupakan angka indeks, menunjukkan perubahan relatif dari data keuangan sepanjang kurun waktu tertentu.
8
Analisis trend merupakan salah satu teknik analisa laporan keuangan dan termasuk metode horizontal. Analisis ini menggambarkan kecenderungan perubahan suatu pos laporan keuangan selama beberapa periode (dari tahun ke tahun). Pada teknik analisa ini, data laporan keuangan untuk beberapa periode dinyatakan dalam satuan persentase atas tahun dasar (prastowo 2006:66). Analisis trend ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan keadaan kauangan perusahaan dimasa lalu dan dimasa yang akan datang, baik kecenderungan naik, turun atau relatif tetap. Dengan menggunakan data historis yang ada untuk mengetahui kecenderungan yang mungkin akan muncul. Analisis trend dapat dilakukan menurut Harahap (2004:245) adalah sebagai berikut : a) Metode Statistik dengan cara menghitung garis trend dari laporan keuangan beberapa periode. b) Menggunakan angka ideks. Neraca dan laporan laba rugi yang disusun dalam persentase trend dapat memberikan informasi mengenai tingkat pertumbuhan masing-masing pos laporan keuangan dari tahun ke tahun. Penerapan Analisis Trend Dalam Laporan Keuangan Laporan yang dijadikan dasar perbandingan, jumlah dari masing-masing unsurnya dinyatakan dengan ‘‘100%“. Jumlah unsur-unsur dari laporan keuangan periode berikutnya, apabila lebih rendah daripada data dasarnya dinyatakan dengan ‘‘kurang dari 100‘‘ sebaliknya bila lebih besar daripada data dasar akan dinyatakan dengan ‘‘lebih dari 100%‘‘. Trend dalam rasio diperoleh dengan jalan membagi jumlah suatu tahun dengan jumlah dasar untuk unsur yang sama. Di dalam menentukan trend persentase hasil baginya dapat dibulatkan. Menurut Harahap (2004:245) langkah-langkah melakukan analisin trend berindeks sebagai berikut : a) Menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini ditentukan dengan melihat arti suatu tahun disa tahun pendirian, tahun perubahan atau reorganisasi dan tahun bersejarah lainnya. Pos-pos laporan keuangan tahun dasar dicatat sebagai indeks 100. b) Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut. c) Memprediksi kecenderungan yang mungkin bakal terjadi berdasarkan arah dari kecenderungan historis pos laporan keuangan yang dianalisis. d) Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan itu. Perhitungan Analisis Trend Untuk Masing-Masing Rasio Kinerja keuangan dapat digambarkan dengan menggunakan analisis trend pada masing-masing rasio keuangan, sehingga akan terlihat kinerja keuangan perusahaan apakah meningkat, menurun atau relatif konstan. Cara menilai kinerja keuangan mengacu pada pendapat Gunawan (2003:155) dengan penerapan garis trend secara matematis ada 2 teknik dalam metode matematis ini yang umum digunakan untuk menggambar garis trend adalah metode moment dan metode least square menurut Gunawan (2003:158) dengan persamaan sebagai berikut : Y=a+bX
9
Dimana a dan b dihitung dengan cara sebagai berikut :
a= F=
∑Y n
∑ XY ∑X y 2
Keterangan : Y = Variabel yang dicari trendnya X = Variabel waktu (tahun/periode waktu) a = Nilai Konstanta b = Koefisien Arah n = Jumlah Data Penilaian Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis Trend Menurut Djarwanto (2004:71-76) analisis trend merupakan hubungan antara aktifa lancar yang mengalami kenaikan dengan utang jangka pendek yang mengalami penurunan menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kondisi yang menguntungkan karena adanya perbaikan pada kondisi keuangan jangka pendek. Trend menurun pada piutang dagang sedangkan persediaan dan penjualan mengalami kenaikan, perkembangan ini menunjukkan bahwa pengempulan piutang telah dilakukan dengan efektif, strategi pemasaran telah dijalankan dengan efektif, strategi pemasaran telah dijalankan dengan efektif dan persediaan tidak lama tersimpan dalam gudang. Modal kerja yang menurun sedang dipihak lain penjualan meningkat menunjukkan adanya pengelolaan modal kerja yang efisien. Trend yang meningkat dari modal sendiri dipandang menguntungkan apabila diikuti trend yang menurun dari total hutang mencerminkan semakin kuatnya perkembangan keuangan perusahaan karena jaminan untuk melunasi hutang semakin besar. Trend meningkat untuk aktiva tetap, modal sendiri dan hutang jangka panjang mencerminkan bahwa sumber dana untuk perluasan aktiva tetap berasal dari modal sendiri. Trend yang meningkat dari penjualan diikuti trend yang menurun dari harga pokok penjualan dan biaya usaha, mencerminkan kondisi yang menguntungkan karena perusahaan dapat mengendalikan harga pokok penjualan dan biaya seiring peningkatan volume penjualan. Dan trend yang meningkat dari laba bersih mencerminkan bahwa perusahaan dapat menghailkan laba bersih dari kegiatan operasionalnya. Bagaimana Cara Mengukur Kinerja Perusahaan Ada beberapa caara untuk menilai atau mengukur kinerja keuangan perusahaan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73) adalah sebagai berikut : a. Rata-rata industri Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan lebih bermakna, apabila hasil analisis tersebut dibandingkan dengan rata-rata industru dan hasil dari pesaing. Dan rata-rata industri biasanya dikumpulkan oleh sebuah lembaga jasa keuangan. Masalah yang umumnya dihadapi oleh para pesaing adalah rata-rata industri tersebut tidak secara jelas mencakup perusahaan yang sedang dianalisis. Hal ini disebabkan karena perusahaan sedang dianalisis didiversifikasi ke dalam banyak area industri. Oleh karenanya perlu dipilih data industri yang benar-benar sesuai dengan perusahaan yang dianalisis.
10
b. Manfaat Analisis Rasio Keuangan Hasil analisis rasio keuangan dapat digunakan oleh pihak–pihak yang membutuhkan, misalnya kreditur jangka pendek lebih tertarik untuk menilai kemampuan peerusahaan dalam membayar utang–utang yang harus segera dilunasi. Artinya Kreditur jangka pendek lebih tertarik pada tingkat likuiditas perusahaan yang paling likuid. Kreditur jangka panjang lebih tertarik untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman dan kemampuan mengembalikan pokok pinjamannya. Perusahan harus cukup mempunyai alat– alat likuid dalam jangka pendek dan mempunyai keuntungan yang memadai dalam jangka panjang. Disamping likuiditas tingkat profitabilitasnya juga dinilai. Bagi investor, disamping memperhatikan tingkat likuiditas dan profitabilitas, juga berkepentingan dengan kebijaksanaan perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan dipasaran. Sedangkan bagi manajemen disamping memperhatikan tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas juga berkepentingan untuk mengetahui efisiensi penggunaan aktiva. Manfaat analisis rasio keuangan menurut Yamit (2001 : 4) adalah : a. Bagi para bangkir berguna untuk mempertimbangkan pemberian kredit jangka pendek maupun jangka panjang kepada perusahaan. Untuk itu para bangkir lebih tertarik pada rencana jangka pendek, likuiditas, kemampuan memperoleh laba, tingkat efisiensi laba, tingkat efisiensi operasional dan solvabilitas. b. Bagi para kreditur jangka panjang lebih tertarik pada kemampuan memperoleh laba dan tingkat efisiensi operasional. c. Bagi para penanam modal lebih tertarik pada kemampuan memperoleh laba jangka panjang dan tingkat efisiensi perusahaan. Bagi manajemen sendiri tentu saja sangat berkepentingan dengan semua aspek analisis rasio keuangan, karena dia harus membayar hutang jangka panjang dan jangka pendek, mampu meningkatkan efisiensi perusahaan, dan mampu memperoleh laba untuk memaksimalkan nilai perusahaan, dan mampu memperoleh laba untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. METODA PENELITIAN Variabel dan Definisi Operasional Variabel Operasional variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek penelitian berdasarkan atas sifat-sifat atau hal–hal yang dapat didefinisikan, diamati atau diobservasi. Sedangkan definisi dari variabel itu adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Variabel yang digunakan adalah rasio kinerja keuangan meliputi : 1. Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi (kewajiban jangka pendeknya) atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Variabel likuiditas diukur dengan current rasio dan quick rasio untuk data keuangan tahun 2007-2011pada PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk,.yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Rasio Aktivitas Yaitu Rasio yang menunjukkan seberapa efisien penggunaan dana yang tertanam pada pos-pos aktiva dalam neraca perusahaan. Variabel aktivitas diukur dengan perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva, untuk data keuangan tahun 20072011 pada PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
11
3.
Rasio Solvabilitas Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya. Variabel solvabilitas diukur dengan menggunakan debt ratio, dan debt equity ratio, untuk data keuangan tahun 2005–2009 pada PT. INDOSAT, Tbk, dan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk yang terdaftar d Bursa Efek Indonesia. 4.
Rasio Profitabilitas Yaitu rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan Profit margin, return on asset, return on equity untuk data keuangan tahun 2007-2011pada PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Analisis Trend Laporan keuangan dari tahun ke tahun dapat dianalisis dengan mempelajari arah trendnya. Trend dalam persentase dihitung dengan memilih tahun pertama sebagai dasar perbandingan atau sebagai tahun dasarnya. Trend dalam persentasenya, yang pada dasarnya merupakan angka indeks, menunjukkan perubahan relatif dari data keuangan sepanjang kurun waktu tertentu. Analisis trend merupakan salah satu teknik analisa laporan keuangan dan termasuk metode horizontal. Analisis ini menggambarkan kecenderungan perubahan suatu pos laporan keuangan selama beberapa periode (dari tahun ke tahun). Pada teknik analisa ini, data laporan keuangan untuk beberapa periode dinyatakan dalam satuan persentase atas tahun dasar (Prastowo 2006:66). 3.1 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis yang bersifat kuantitatif. Dimana data yang diperoleh akan dilakukan perhitungan atau angka–angka atau hasil yang telah dicapai. Dalam melakukan perbandingan kinerja keuangan digunakan dua teknik analisis rasio keuangan, adapun teknik analisis tersebut adalah : 1. Melakukan perhitungan analisis rasio terhadap laporan keuangan, yang terdiri atas rasio–rasio sebagai berikut : a. Rasio Likuiditas 1) Current rasio
=
2) Current rasio
=
b. Rasio Aktivitas 1) Debt to Asset Rasio c.
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 = 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
=
2) Debt to Equity Rasio Rasio Aktivitas 1) Perputaran Persediaan
=
2) Perputaran Aktiva Tetap
=
3) Perputaran Aktiva d. Rasio Profitabilitas
=
1) Profit Margin
=
2) ROA
=
3) ROE
=
X 100 % X 100 % X 100 % X 100 %
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 ℎ 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
X 100 % X 100 % X 100 %
X 100 % X 100 % X 100 %
12
2.
Menghitung analisis trend untuk melihat kecenderungan garis trend kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : Kinerja keuangan dapat digambarkan dengan menggunakan analisis trend pada masing-masing rasio keuangan, sehingga akan terlihat kinerja keuangan perusahaan apakah meningkat, menurun atau relatif konstan. Cara menilai kinerja keuangan mengacu pada pendapat Gunawan (2003:155) dengan penerapan garis trend secara matematis ada 2 teknik dalam metode matematis ini yang umum digunakan untuk menggambar garis trend adalah metode moment dan metode least square menurut Gunawan (2003:158) dengan persamaan sebagai berikut : Y=a+bX Dimana a dan b dihitung dengan cara sebagai berikut :
a=
F=
∑Y n
∑ XY ∑X y 2
Keterangan : Y = Variabel yang dicari trendnya X = Variabel waktu (tahun/periode waktu) a = Nilai Konstanta b = Koefisien Arah n = Jumlah Data ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis a. Analisis Rasio Keuangan
Tabel 1 Intetpretasi Analisis rasio keuangan
Nama Rasio
Telkom
Indosat
Current Rasio Quick Rasio Debt to Asset Rasio Debt to Equity Rasio Perputaran Persedian Perputaran Aktiva Tetap Perputaran Aktiva Profit Margin ROA ROE
75,86% 73,77% 46,57% 104,52% 155,46 0,84 0,69 500,67% 13,95% 30,34%
69,87% 68,58% 65,05% 189,31% 115,05 0,37 0,31 1431,45% 2,60% 7,52%
13
b. Analisis Trend
Tabel 2 Intetpretasi Analisis Trend
Nama Rasio
Telkom
Indosat
Aktiva Lancar Aktiva tetap Total Aktiva Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang Total Hutang Modal Pendapatan Laba Bersih
Naik Naik Naik Turun Naik Naik Naik Naik Naik
Turun Naik Naik Naik Naik Naik Naik Turun Turun
Pembahasan a. Analisis Rasio Keuangan 1. Rasio Likuiditas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk lebih baik daripada PT. Indosat Tbk. Hal tersebut bisa dilihat dari Curent Rasio dan Quick Rasio PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang jauh lebih baik daripada PT. Indosat Tbk 2. Rasio Solvabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk lebih baik daripada PT. Indosat Tbk. Hal tersebut bisa dilihat dari Debt to equity rasio Dan Debt to Asset Rasio PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang jauh lebih baik daripada PT. Indosat Tbk. 3. Rasio Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk lebih baik daripada PT. Indosat Tbk. Hal tersebut bisa dilihat dari Perputaran persediaan, Perputaran aktiva, dan Perputaran aktiva tetap PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang jauh lebih baik daripada PT. Indosat Tbk. 4. Rasio Profitabilitas untuk Profit Margin PT Indosat Tbk lebih baik daripada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Namun untuk Return on asset dan Return on equity, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang jauh lebih baik daripada PT. Indosat Tbk b. Analisis Trend PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk lebih bagus karena untuk pos – pos seperti : aktiva lancar, hutang lancar, pendapatan, laba bersih menunjukan trend yang lebih bagus dari pada indosat, sedangkan untuk pos pos seperti : aktiva tetap, total aktiva, hutang jangka panjang, total hutang dan modal mempunyai trend yang sama. Jadi berdasarkan analisis rasio keuangan dan tren maka dapat diketahui bahwa kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Indonesia Tbk lebih baik daripada PT. Indosat, Tbk
14
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka simpulan dari penelitian ini adalah : 1. Uraian diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan analisis rasio keuangan PT. Telkom Indonesia lebih bagus daripada PT. Indosat Tbk
2. Berdasarkan hasil analisis Trend terhadap PT. Telkom Indonesia Tbk dan PT. Indosat Tbk, dapat diketahui bahwa :
Jadi simpulan dari penelitian ini berdasarkan analisis rasio keuangan dan analisis trend, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mempunyai kinerja keuangan yang lebih bagus daripada PT. Indosat Tbk Saran Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Berdasarkan analisis rasio keuangan untuk PT. Telkom Indonesia Tbk, hendaknya memperbaiki lagi profit marginnya dengan cara memaksimalkan efisiensi biaya, sehingga laba bersih yang diperoleh dapat lebih besar, sedangkan untuk PT. Indosat Tbk, hendaknya memperbaiki hampir semua rasio terutama rasio likuiditas dengan cara lebih meningktkan efektivitas aktiva sehingga PT. Indosat Tbk dapat memaksimalkan kinerja operasionalnya sehingga pendapatannya lebih meningkat. 2. Berdasarkan analisis trend saran untuk PT. Telkom Indonesia Tbk, lebih menggunakan modal sendiri dalam memenuhi kebutahan modal kerjanya, sehingga dapat lebih meminimalkan biaya modal, sedangkan PT. Indosat Tbk sebaiknya lebih banyak melakukan inovasi produk dan mempertahankan kualitas layanan sehingga dapat menambah konsumenny yang pada akhirnya pendapatan PT. Indosat Tbk dapat lebih meningkat. Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah jumlah perusahaan yang diteliti hanya dua perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan, 2003. Anggaran Perusahaan, Buku Dua, BPFE yogyakarta, Yogyakarta. _____, 2007. Anggaran Bisnis, UPP STIM YKPN Yogyakarta,Yogyakarta Baridwan, Zaki, Drs., Akt., Msc. 2004. Intermediate Accounting, Edisi 8. Yogyakarta: BPFEYogyakarta. Brigham dan Houston. 2006. Fundamentals of Financial Management.Jakarta : Salemba Empat. Djarwanto, 2004. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Badan Ekonomi-Yogyakarta, Yogyakarta.
PenerbitFakultas
Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Hanafi, M Mahmud dan Abdul Halim, 2005. Analisi Laporan Keuangan, Edisi Kedua, AMP, YKPN, Yogyakarta.
15
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. _____ . 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. _____ . 2001. Teori Akuntansi: Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntansi Indonesia, “Standar Akuntansi Keuangan”, Jilid Pertama,Salemba Empat, Jakarta, 2004 Keown, Athur J, Scoot, David F, Martin, Jhon D, Petty, J William, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Terjemahan Djakmar Chairul D, Sulistyarini, Dwi, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta, 2001 Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Jakarta.
Penerbit Salemba Empat,
Munawir. 2002. Analisa LaporanKeuangan. Edisi 14. Liberty. Yogyakarta. Prastowo, Dwi dan Rifka Julianti. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Konsep dan Edisi Kedua. UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Aplikasi.
Raharjo, Budi. 2001. Akuntansi dan Keuangan Untuk Manajer Non Keuangan. CV. Andi Yogyakarta : Yogyakarta Sundjaja, Ridwan S dan Inge Barlia, Manajemen Keuangan, Jilid 2, jakarta, Literata Lintas Media, 2005. Yamit, Zulian, 2001, Manajemen Produksi Dan Operasi, Edisi Pertama, Ekonisia, Yogyakarta. ●●●