ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BPR YANG MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DENGAN BPR YANG BELUM MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DI BANDAR LAMPUNG (Skripsi)
Oleh MGS ZULKARNAIN P P
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
ABSTRACT
THE COMPARISON ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCES BETWEEN BPR RECEIVING INFOBANK AWARD AND BPR NOT RECEIVING INFOBANK AWARD IN BANDAR LAMPUNG
By
MGS ZULKARNAIN P P
The objective of this research was to find out financial performance comparison between public credit bank (BPR) that received Infobank Award and public credit bank (BPR) that did not receive Infobank Award in Bandar Lampung in 2012. 12 public credit banks (BPRs) samples were obtained by using purposive sampling based on certain criteria. After estimating banking financial ratio and normality test, the hypothesis was tested using independent sample t-test. The results showed that there was a difference of financial performance between BPR that received Infobank Award and BPR that did not received Infobank Award in Bandar Lampung in 2012. It could be seen from ratios of ROA, ROE, LDR, and BOPO.
Keywords: Infobank Award, Performances of ROA, ROE, LDR, BOPO, financial of BPR
ABSTRAK
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BPR YANG MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DENGAN BPR YANG BELUM MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DI BANDAR LAMPUNG OLEH
MGS ZULKARNAIN P P
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award di bandar lampung pada tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ada, maka didapat 12 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi sampel penelitian.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji independent sample t-tes yang sebelumnya dilakukan perhitungan rasio keuangan perbankan dan uji normalitas terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award di Bandar Lampung pada tahun 2012 dilihat dari Rasio ROA, Rasio ROE, Rasio LDR dan Rasio BOPO.
Keywords : Infobank Award, Kinerja ROA, ROE, LDR, BOPO, Keuangan BPR.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah salah satu bentuk lembaga / perbankan yang tak luput dari masalah - masalah yang ditimbulkan akibat krisis ekonomi. Untuk itu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dituntut untuk tetap bertahan dan berkembang dalam mencapai tujuannya. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu cara untuk mengukur apakah dalam melakukan usahanya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tersebut telah melakukan sesuai dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang berlaku dapat dilihat dari tingkat kesehatan atau kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang bersangkutan. Dalam mengoptimalkan laba ada banyak strategi - strategi yang dilakukan, khusunya untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kota Bandar Lampung, wajib meningkatkan laba perusahaan dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan dan deposito berjangka, memberikan kredit, menyediakan pembiayaaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah atau tidak, dan menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposito atau tabungan pada bank lain. Infobank Award adalah suatu penganugerahan yang diberikan oleh Majalah Infobank setiap tahun, yang menilai kinerja perbankan seluruh Indonesia atas beberapa kategori, dimana penilaian dilakukan oleh tim yang independen dan dapat dipertanggung jawabkan. Indikator yang digunakan oleh Biro Riset Infobank dalam melakukan penilaian diantaranya adalah permodalan (CAR), aktiva produktif (NPL), rentabilitas (ROA &ROE), likuiditas (LDR) dan efisiensi (BOPO). Peringkat ini disusun berdasarkan kriteria - kriteria yang umum digunakan dalam mengukur rasio keuangan sebuah bank. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menulis judul ”ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BPR YANG MEMPEROLEH INFOBANK AWARD DENGAN BPR YANG BELUM MEMPEROLEH INFOBANK AWARD ”. 1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio CAR?
2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio NPL ? 3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio ROA? 4. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio ROE? 5. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio LDR? 6. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio BOPO? 1.3
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan serta untuk memfokuskan penelitian ini agar memiliki ruang lingkup dan arah penelitian yang jelas, maka peneliti membatasi permasalah sebagai berikut: 1. Masalah yang diangkat hanya kinerja keuanganantara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award pada tahun 2012 yang terdapat di Bandar Lampung. 2. Kinerja keuangan yang dianalisis dalam penelitian ini hanya pada laporan keuangan periode 2012 yang terdapat pada situs Bank Indonesia.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menyediakan bukti empiris bahwa apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio CAR. 2. Menyediakan bukti empiris bahwa apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio NPL
3. Menyediakan bukti empiris bahwa apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio ROA. 4. Menyediakan bukti empiris bahwa apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio ROE. 5. Menyediakan bukti empiris bahwa apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio LDR. 6. Menyediakan bukti empiris bahwa apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BPR yang memperoleh infobank award dan BPR yang belum memperoleh infobank award dilihat dari Rasio BOPO. 1.5
Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya tentang pentingnya penilaian kinerja keuangan pada suatu bank. 2. Manfaat Praktisi Dengan menggunakan alat analisis rasio CAMEL diharapkan pihak praktisi khususnya yang tidak mempunyai latar belakang dalam keuangan dan akuntansi akan lebih mudah memahami analisis kinerja keuangan melalui laporan keuangan. 3. Manfaat Bagi Pihak lain Penelitian ini dilakukan dengan harapan agar dapat memberikan sumbangan pemikiran serta wawasan yang lebih mengenai tolak ukur kinerja keuangan perusahaan dan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sucipto (2003: 34) pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Menurut IAI (2007) Kinerja Keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimilikinya. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.
2.2. Kesehatan Bank Menurut Totok dan Sigit (2006: 22-23), kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal maupun untuk memenuhi semua kewajibannya dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.3. Infobank Award Infobank Award adalah suatu penganugerahan yang diberikan oleh Majalah Infobank setiap tahun, yang menilai kinerja perbankan seluruh Indonesia atas beberapa kategori, dimana penilaian dilakukan oleh tim yang independen dan dapat dipertanggungjawabkan. Indikator yang digunakan oleh Biro Riset Infobank dalam melakukan penilaian diantaranya adalah permodalan (CAR), aktiva produktif (NPL), rentabilitas (ROA &ROE), likuiditas (LDR) dan efisiensi (BOPO). Peringkat ini disusun berdasarkan kriteria-kriteria yang umum digunakan dalam mengukur rasio keuangan sebuah bank.
2.4. Kerangka Pemikiran Pada penelitian ini akan dilakukan analisis Perbandingan kinerja keuangan BPR yang memperoleh Infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award berdasarkan aspek permodalan, aktiva produktif, reantabilitas dan likuiditas. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dibuat suatu kerangka pikir agar dapat mempermudah dalam perbandingan tingkat kinerja keuangan BPR yang memperoleh Infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award.
Kerangka pikir dapat di lihat pada gambar 1.1 berikut ini: BPR yang memperoleh Infobank award
BPR yang belum memperoleh Infobank award
RasioCAR
Ha1
Rasio CAR
Rasio NPL
Ha2
Rasio NPL
Rasio ROA
Ha3
Rasio ROA
Rasio ROE
Ha4
Rasio ROE
Rasio LDR
Ha5
Rasio LDR
Rasio BOPO
Ha6
Rasio BOPO
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang terdapat di Bandar Lampung. Selanjutnya penetuan sampel menggunakan metode Purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara tidak acak dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai anggota sampelnya yaitu 5 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dan 7 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award pada tahun 2012 yang terdapat di Bandar Lampung. 3.2.
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tahun 2012 yang di peroleh dari Website Bank Indonesia. 3.3. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan hasil dari sebuah penelitian berdasarkan dengan data-data yang ada. Dalam penelitian ini langkah pertama yang akan dilakukan yaitu menganalisis kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award pada tahun 2012 dengan menggunakan rasio keuangan, kemudian rasio tersebut dibandingkan dengan menggunakan uji statistik. 3.4. Analisis Variabel Variabel yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award pada tahun 2012 dengan menggunakan rasio keuangan. 3.5. Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis Kinerja Perbankan Analisis kinerja perbankan dilakukan dengan menghitung rasio-rasio keuangan, yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity), LDR (Loan to Deposit Ratio) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional). 3.5.2 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable terikat dan variable bebas, keduanya mempunyai distribusi normalatau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005). Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik. 1. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik
Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogorov-Smirnov test (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: a) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka Ho ditolak, yang berarti data terdistibusi tidak normal. b) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik maka Ho diterima, yang berarti data terdistibusi normal.
3.5.3 Uji Independent Samples t-test Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh rasio keuangan perbankan terhadap kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang terdaftar di ank Indonesia. Oleh karena itu uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis Ha1, Ha2, Ha3, Ha4, Ha5 dan Ha6. Langkah–langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut (Gujarati, 1995):
a) Merumuskan hipotesis (Ha) Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (kinerja perbankan) secara parsial. b) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. c) Membandingkan thitung dengan ttabel,. Jika thitung lebih besar dari t-tabel maka Ha diterima. d) Berdasarkan probabilitas, Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (α) e) Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award pada tahun 2012 di Bandar Lampung yang terdaftar di Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan bersifat sekunder yang bersumber dari Website Bank Indonesia Data yang digunakan untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terdiri dari laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 dibandingkan dengan laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award
tahun 2012 yang meliputi laporan neraca, laporan laba rugi komprehensif, laporan posisi keuangan, dan laporan perubahan ekuitas. 4.2. Analisis Rasio Keuangan Analisis ini didasarkan pada rasio keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang variabel-variabelnya sudah di tetapkan sebelumnya, Kinerja keuangan yang dinilai adalah kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tahun 2012. Untuk menghitung seluruh rasio keuangan yang telah disebutkan diperlukan sumber data berupa laporan neraca, laporan laba rugi komprehensif, laporan posisi keuangan, dan laporan perubahan ekuitas yang berakhir 31 Desember 2012 Tabel 4.1. Rasio kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Yang meraih Infobank Award tahun 2012 No 1 2 3 4 5
Daftar BPR BPR Bank Pasar BPR Trisurya Bumindo BPR Utomo Manunggal MS BPR Dhana Sewu BPR Tjandra Artha Lestari
CAR 19.77 23.63 51.42 15.62 22.59
NPL 1.00 2.82 0.51 3.66 4.29
ROA 4.03 7.33 7.92 7.22 4.35
ROE 32.91 51.18 23.63 97.76 38.10
LDR 92.74 98.81 90.40 84.59 98.93
BOPO 73.79 60.64 55.04 70.54 65.55
Sumber: data kuantitatif yang diolah Tabel 4.2. Rasio kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Yang belum meraih Infobank Award tahun 2012 No 1 2 3 4 5 6 7
Daftar BPR BPR MOU BPR Aji Caka BPR Tunas jaya BPR Citra Dana Mandiri BPR Lampung Bina Sejahtera BPR Langgeng Lestari B BPR Swadaya Anugrah
CAR 223.19 30.08 26.10 31.65 27.58 45.83 27.33
NPL ROA 0.00 1.72 0.41 1.17 11.63 0.62 3.58 7.26 23.89 -0.92 8.49 4.03 6.17 -2.16
ROE 2.35 8.51 9.78 39.74 -6.84 18.92 -18.03
LDR BOPO 90.95 90.82 82.44 93.89 93.94 95.09 94.65 60.98 102.05 103.80 93.55 74.38 79.90 124.32
Sumber: data kuantitatif yang diolah Hasil perhitungan rasio kinerja keuagan bank perkreditan rakyat (BPR) di dapat dari perhitungan rasio berdasarkan laporan keuangan masing-masing bank perkreditan rakyat (BPR) pada tahun 2012 yang didapat dari situs resmi Bank Indonesia (BI).
4.3. Analisis Deskriptif Tabel 4.3. Hasil Uji Statistik Deskriptif BPR yang memperoleh Infobank Award N CAR NPL ROA ROE LDR BOPO Valid N (listwise)
5 5 5 5 5 5 5
Minimum Maximum 15.62 0.51 4.03 23.63 84.59 55.04
51.42 4.29 7.92 97.76 98.93 73.79
Mean 26.606 2.456 6.170 48.716 93.094 65.112
Std. Deviation 14.214 1.647 1.830 29.169 6.050 7.523
BPR yang belum memperoleh Infobank Award N CAR NPL ROA ROE LDR BOPO Valid N (listwise)
4.3.1.
7 7 7 7 7 7 7
Minimum Maximum 26.1 0 -2.16 -18.03 79.9 60.98
223.19 23.89 7.26 39.74 102.05 124.32
Mean 58.823 7.739 1.674 7.776 91.069 91.897
Std. Deviation 72.788 8.266 3.150 18.527 7.605 20.294
Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio)
Dari tabel 4.3 statistik deskriptif diatas yang terdiri dari 5 sampel Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 dan 7 sampel Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012. Rasio CAR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 26,606 dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 58,823. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sepanjang periode penelitian pada tahun 2012 rata-rata perhitungan rasio CAR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012.
Nilai standar deviasi Rasio CAR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 14,214 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +14,214 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -14,214. Sedangkan nilai standar deviasi Rasio CAR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 72,788 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +72,788sedangkan penurunan yang mungkin adalah -72,788 4.3.2. Rasio NPL (Non Performing Loan) Rasio NPL Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 2,456 dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 7,739. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sepanjang periode penelitian pada tahun 2012 rata-rata perhitungan rasio NPL Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata yang lebih rendah dibandingkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012. Nilai standar deviasi Rasio NPL Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 1,647 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +1,647 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -1,647. Sedangkan nilai standar deviasi Rasio NPL Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 8,266 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +8,266 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -8,266 4.3.3. Rasio ROA (Return On Assets) Rasio ROA Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 6,170 dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 1,674. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sepanjang periode penelitian pada tahun 2012 rata-rata perhitungan rasio ROA Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012. Nilai standar deviasi Rasio ROA Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 1,830 yang berarti besarnya peningkatan
maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +1,830 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -1,830. Sedangkan nilai standar deviasi Rasio ROA Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 3,150 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +3,150 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -3,150. 4.3.4. Rasio ROE (Return On Equity) Rasio ROE Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 48,716 dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 7,776. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sepanjang periode penelitian pada tahun 2012 rata-rata perhitungan rasio ROE Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012. Nilai standar deviasi Rasio ROE Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 29,169 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +29,169 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -29,169. Sedangkan nilai standar deviasi Rasio ROE Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 18,527 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +18,527 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -18,527. 4.3.5. Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Rasio LDR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 93,094 dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 91,069. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sepanjang periode penelitian pada tahun 2012 rata-rata perhitungan rasio LDR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012. Nilai standar deviasi Rasio LDR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 6,050 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +6,050 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -6,050.
Sedangkan nilai standar deviasi Rasio LDR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 7,605 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +7,605 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -7,605. 4.3.6. Rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Rasio BOPO Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 65,112 dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata sebesar 91,897. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sepanjang periode penelitian pada tahun 2012 rata-rata perhitungan rasio BOPO Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 memiliki rata-rata yang lebih rendah dibandingkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012. Nilai standar deviasi Rasio BOPO Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 7,523 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +7,523 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -7,523. Sedangkan nilai standar deviasi Rasio BOPO Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 yaitu sebesar 20,294 yang berarti besarnya peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata – rata variabel kinerja pasar adalah +20,294 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -20,294.
4.4. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Uji ini dilakukan karena penelitian ini menggunakan analisis data statistik parametrik yang mengharuskan data berdistribusi normal. Uji normalitas di dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dengan nilai Asymp.sig (2-tailed) Tingkat signifikasi atau nilai alfa (α) yang telah ditetapkan sebesar 5%. Dengan dasar pengambilan keputusan One Sample KolmogorovSmirnov Test sebagai berikut: 1. Jika nilai sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Jika nilai sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas dari kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang
belum memperoleh infobank award pada tahun 2012 dari 6 rasio tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.4. Hasil uji normalitas Rasio kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada tahun 2012. One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Test N Norm al Param etersa Most Extrem e Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolm ogorov-Sm irnov Z Asym p. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Norm al.
CAR
NPL
ROA
12 45.3992 56.9082 0.375 0.375 -0.3 1.297 0.069
12 5.5375 6.7566 0.24 0.24 -0.206 0.831 0.495
12 3.5475 3.46282 0.189 0.118 -0.189 0.654 0.785
ROE 12 24.8342 30.6762 0.147 0.147 -0.081 0.509 0.958
LDR 12 91.9125 6.77846 0.162 0.11 -0.162 0.56 0.912
BOPO 12 80.7367 20.8674 0.203 0.203 -0.109 0.703 0.706
Sumber: Data Olahan Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa semua rasio telah terdistribusi normal dengan nilai signifikansi di atas 0,05. Setelah pengujian normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang menunjukkan bahwa data kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) telah berdistribusi normal, selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis menggunakan alat uji statistik parametrik yaitu dengan uji Independet sample t-test. 4.5. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Independet sample t-test menggunakan program SPSS versi 16 dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% dengan Tingkat signifikasi atau nilai alfa (α) 5%. Uji Independet sample t-test bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dengan daerah kritis dalam penelitian ini adalah t < -tα/2 atau t > tα/2 . Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan signifikan pada kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah rasio keuangan yang terdiri dari : Rasio CAR, Rasio NPL, Rasio ROA, Rasio ROE, Rasio LDR dan Rasio BOPO. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel: Ha diterima jika t hitung > t tabel Ha ditolak jika t hitung < t tabel 2. Berdasarkan nilai signifikansi: Ha diterima jika signifikansi < 0,05. Ha ditolak jika signifikansi > 0,05.
4.5.1. Pengujian Hipotesis pertama (Ha1) Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award dari dilihat dari rasio CAR. Pengujian data menggunakan uji Independet sample ttest. Hipotesis alternatif pertama (Ha1) : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BPR yang memperoreh infobank award dengan BPR yang belum memperoreh infobank award dilihat dari Aspek Rasio CAR. Tabel 4.5. Hasil pengujian rasio CAR: Independent Sample T test Levene's Test t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence tailed) Differen Error Lower Upper ce Differen Equal variances 2.401 0.152 -0.964 10 0.358 -32.22 33.43 -106.70 42.27 assumed CAR Equal variances -1.141 6.629 0.293 -32.22 28.24 -99.75 35.32 not assumed
Sumber: Data olahan Dari tabel 4.4. menunjukkan bahwa hasil dari uji Independet sample t-test. terhadap rasio CAR diperoleh t-hitung sebesar -0,964 sedangkan t- tabel 1.812. karena t hitung < t - tabel, maka secara statistik Ha1 di tolak dan Ho1 diterima. Selain itu jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,358 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga menyebabkan Ha1 di tolak Ho1 diterima karena nilai signifikansi di atas 0,05. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio CAR.
Berdasarkan SK Direktur Bank Indonesia Nomor : No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, kriteria penilaian tingkat kesehatan bank terhadap hasil rasio CAR dikatakan sangat baik apabila hasil rasio CAR ≥ 8%. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Tidak adanya perbedaan ini dikarenakan baik BPR yang meraih infobank award dengan BPR yang belum meraih infobank award memiliki rasio CAR yang sangat baik, yaitu memiliki rasio CAR diatas 8%, hal ini menunjukan baik BPR yang meraih infobank award dengan BPR yang belum meraih infobank award memiliki kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi.
4.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua (Ha2) Hipotesis alternatif kedua (Ha2) yang diuji dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara Rasio NPL Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dengan menggunakan Independet sample ttest. Hipotesis alternatif kedua (Ha2) : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BPR yang memperoreh infobank award dengan BPR yang belum memperoreh infobank award dilihat dari Aspek Rasio NPL. Tabel 4.6. Hasil pengujian rasio NPL:
Equal variances assumed NPL Equal variances not assumed
Independent Sample T test Levene's Test t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence tailed) Differen Error Lower Upper ce Differen 3.721 0.083 -1.391 10 0.194 -5.28 3.80 -13.75 3.18 -1.646
6.655
0.146
-5.28
3.21
-12.95
2.39
Sumber: Data olahan Dari tabel 4.5. menunjukkan bahwa hasil dari uji Independet sample t-test. terhadap rasio NPL diperoleh t-hitung sebesar -1,391 sedangkan t- tabel 1.812. karena t hitung < t - tabel, maka secara statistik Ha2 di tolak dan Ho2 diterima. Selain itu jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,194 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari
0,05 sehingga menyebabkan Ha2 di tolak Ho2 diterima karena nilai signifikansi di atas 0,05. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio NPL. Tidak adanya perbedaan ini dikarenakan baik BPR yang meraih infobank award dengan BPR yang belum meraih infobank award telah melakukan penyaluran kredit sesuai dengan peraturan yang telah ditetap oleh Bank Indonesia. 4.5.3. Pengujian Hipotesis Ketiga (Ha3) Pengujian hipotesis alternatif ketiga (Ha3) yang diuji dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara Rasio ROA Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award2012 dengan menggunakan Independet sample t-test. Hipotesis alternatif ketiga (Ha3): Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BPR yang memperoreh infobank award dengan BPR yang belum memperoreh infobank award dilihat dari Aspek Rasio ROA. Tabel 4.7. Hasil pengujian rasio ROA:
Equal variances assumed ROA Equal variances not assumed
Independent Sample T test Levene's Test t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence tailed) Differen Error Lower Upper ce Differen 0.593 0.459 2.843 10 0.017 4.50 1.58 0.97 8.02 3.111
9.746
0.011
4.50
1.44
1.26
7.73
Sumber: Data olahan Dari tabel 4.6. menunjukkan bahwa hasil dari uji Independet sample t-test. terhadap rasio ROA diperoleh t-hitung sebesar 2,843 sedangkan t- tabel 1.812. karena t -hitung > t - tabel, maka secara statistik Ha3 di terima dan Ho3 ditolak. Selain itu jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,017 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga menyebabkan Ha3 di terima dan Ho3 ditolak karena nilai signifikansi di bawah 0,05. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh
infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio ROA. Berdasarkan SK Direktur Bank Indonesia Nomor : No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, kriteria penilaian tingkat kesehatan bank terhadap hasil rasio ROA dikatakan sangat baik apabila hasil rasio ROA ≥ 1.5%. Semakin tinggi ROA maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya. Adanya perbedaan ini dikarenakan BPR yang meraih infobank award memiliki rasio ROA diatas 1.5%, hal ini menunjukan bahwa BPR yang meraih infobank award menghasilkan laba yang besar dalam memanfaatkan asset yang dimiliki, sedangkan BPR yang belum meraih infobank award menghasilkan laba yang reandah dalam memanfaatkan asset yang dimiliki, bahkan sebagian BPR yang belum meraih infobank award mengalami kerugian. Dengan kata lain BPR yang meraih infobank award memiliki tingkat efektifitas perusahaan yang lebih baik dari BPR yang belum meraih infobank award di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya. 4.5.4. Pengujian Hipotesis Keempat (Ha4) Pengujian hipotesis alternatif keempat (Ha4) yang diuji dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara Rasio ROE Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award2012 dengan menggunakan Independet sample t-test. Hipotesis alternatif keempat (Ha4): Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BPR yang memperoreh infobank award dengan BPR yang belum memperoreh infobank award dilihat dari Aspek Rasio ROE. Tabel 4.8. Hasil pengujian rasio ROE:
Equal variances assumed ROE Equal variances not assumed
Sumber: Data olahan
Independent Sample T test Levene's Test t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence tailed) Differen Error Lower Upper ce Differen 0.768 0.401 2.992 10 0.014 40.94 13.69 10.45 71.43 2.765
6.289
0.031
40.94
14.81
5.11
76.77
Dari tabel 4.7. menunjukkan bahwa hasil dari uji Independet sample t-test. terhadap rasio ROE diperoleh t-hitung sebesar 2,992 sedangkan t- tabel 1.812. karena t -hitung > t - tabel, maka secara statistik Ha4 di terima dan Ho4 ditolak. Selain itu jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,014 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga menyebabkan Ha4 di terima dan Ho4 ditolak karena nilai signifikansi di bawah 0,05. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio ROE. Berdasarkan SK Direktur Bank Indonesia Nomor : No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, kriteria penilaian tingkat kesehatan bank terhadap hasil rasio ROE dikatakan sangat baik apabila hasil rasio ROE ≥ 12,5%. Semakin tinggi ROE maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal yang dimilikinya. Adanya perbedaan ini dikarenakan BPR yang meraih infobank award memiliki rasio ROE diatas 12,5%, hal ini menunjukan bahwa BPR yang meraih infobank award menghasilkan laba yang besar dalam memanfaatkan modal yang dimiliki, sedangkan BPR yang belum meraih infobank award menghasilkan laba yang reandah dalam memanfaatkan modal yang dimiliki, bahkan sebagian BPR yang belum meraih infobank award mengalami kerugian. Dengan kata lain BPR yang meraih infobank award memiliki tingkat efektifitas perusahaan yang lebih baik dari BPR yang belum meraih infobank award di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total modal yang dimilikinya.
4.5.5. Pengujian Hipotesis Kelima (Ha5) Pengujian hipotesis alternatif kelima (Ha5) yang diuji dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara Rasio LDR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award 2012 dengan menggunakan Independet sample t-test. Hipotesis alternatif kelima (Ha5): Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BPR yang memperoreh infobank award dengan BPR yang belum memperoreh infobank award dilihat dari Aspek Rasio LDR.
Tabel 4.9. Hasil pengujian rasio LDR:
Equal variances assumed LDR Equal variances not assumed
Independent Sample T test Levene's Test t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence tailed) Differen Error Lower Upper ce Differen 0.208 0.658 0.492 10 0.633 2.03 4.11 -7.14 11.19 0.513
9.801
0.619
2.03
3.95
-6.79
10.85
Sumber: Data olahan Dari tabel 4.8. menunjukkan bahwa hasil dari uji Independet sample t-test. terhadap rasio LDR diperoleh t-hitung sebesar 0.492 sedangkan t- tabel 1.812. karena t -hitung < t - tabel, maka secara statistik Ha5 di tolak dan Ho5 diterima. Selain itu jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,633 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga menyebabkan Ha5 di tolak dan Ho5 diterima karena nilai signifikansi di atas 0,05. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio LDR. Berdasarkan SK Direktur Bank Indonesia Nomor : No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,, kriteria penilaian tingkat kesehatan bank terhadap hasil rasio LDR dikatakan baik apabila hasil rasio LDR apabila besarnya LDR antara 78% sampai dengan 100%. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank. Melihat dari perhitungan rasio, terlihat bahwa baik BPR yang meraih infobank award maupun BPR yang belum meraih infobank award, hampir seluruhnya memiliki rasio LDR sebesar 78% hingga 100%, hanya 1 BPR yang memiliki rasio LDR diatas 100%. Hal ini menunjukan bahwa baik BPR yang meraih infobank award maupun BPR yang belum meraih infobank award memiliki kemampuan ba yang baik dalam membayar kembali penarikan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. 4.5.6. Pengujian Hipotesis Keenam (Ha6) Pengujian hipotesis alternatif keenam (Ha6) yang diuji dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara Rasio BOPO Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) yang belum memperoleh infobank award 2012 dengan menggunakan Independet sample t-test. Hipotesis alternatif keenam (Ha6): Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BPR yang memperoreh infobank award dengan BPR yang belum memperoreh infobank award dilihat dari Aspek Rasio BOPO. Tabel 4.10. Hasil pengujian rasio BOPO:
Equal variances assumed BOPO Equal variances not assumed
Independent Sample T test Levene's Test t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence tailed) Differen Error Lower Upper ce Differen 1.795 0.21 -2.785 10 0.019 -26.79 9.62 -48.21 -5.36 -3.198
8.082
0.012
-26.79
8.38
-46.07
-7.50
Sumber: Data olahan Dari tabel 4.9. menunjukkan bahwa hasil dari uji Independet sample t-test. terhadap rasio BOPO diperoleh t-hitung sebesar -2,785 sedangkan t- tabel 1.812. karena t hitung > t - tabel, maka secara statistik Ha6 di terima dan Ho6 ditolak. Selain itu jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,019 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga menyebabkan Ha6 di terima dan Ho6 ditolak karena nilai signifikansi di atas 0,05. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang memperoleh infobank award dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio BOPO. Berdasarkan SK Direktur Bank Indonesia Nomor : No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,, kriteria penilaian tingkat kesehatan bank terhadap hasil rasio BOPO dikatakan baik apabila hasil rasio BOPO apabila besarnya 92%. Semakin tinggi rasio ini bank tersebut dianggap tak efisien. Adanya perbedaan ini dikarenakan BPR yang meraih infobank award memiliki rasio BOPO dibawah 92%, hal ini menunjukan bahwa BPR yang meraih infobank award memiliki pendapatan operasional yang lebih besar dibandingkan dengan beban operasionanya, sedangkan BPR yang belum meraih infobank award menghasilkan beban operasional yang hampir sama dengan pendapatan operasional, bahkan beberapa diantarnya memiliki beban operasional yang lebih besar dari pendapatan operasionalnya.
Dengan kata lain BPR yang meraih infobank award memiliki tingkat efisiensi kemampuan bank yang lebih baik dari BPR yang belum meraih infobank award dalam melakukan kegiatan operasinya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 di Bandar lampung. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award. Berdasarkan pada hasil analisis data dan pengujian hipotesis pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 berdasarkan Rasio CAR. b. Tidak terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari Rasio NPL. c. Terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio ROA. d. Terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio ROE. e. Tidak terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio LDR. f. Terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BPR yang memperoleh infobank award dengan BPR yang belum memperoleh infobank award tahun 2012 dilihat dari aspek Rasio BOPO. 5.2. Saran Saran perbaikan yang penulis usulkan kepada para peneliti lain di masa akan datang adalah :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas area penelitian seperti penelitian di tingkat provinsi, sehingga dapat ditemukan generalisasi yang menyangkut kinerja keuangan. 2. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk meneliti kinerja keuangan bank perkreditan rakyat (BPR) pada tahun berikutnya. Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan BPR. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 1997. Surat Edaran Nomor 30/2/UPPB Tanggal 30 April 1997 Tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. 1997. Surat Edaran BI No. 30/3/UPPB Tanggal 30 April 1997 Tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. 1997. Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia no.30/12/KEP/DIR/1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. 1998. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/277/KEP/DIR Tanggal 19 Maret 1998 Tentang Perubahan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia No. 8/26/PBI/2006 Tentang Bank Pengkreditan Rakyat. Jakarta: Bank Indonesia. Baridwan, Zaki. 1999. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE Universitas gajah Mada. Bankpasar-kotabdl.com Dendawijaya Lukman. 2003. Manajemen Perbankan, Edisi kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Cetakan Kedelapanbelas. J iiiii BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta
Indriyo Gitosudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. BPFE: Yogyakarta Kamsir. 2008 Manajemen Perbankan, Raja Grafindo Persada : Jakarta. Mulyono., 1995, Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Jakarta S. Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Liberty; Yogyakarta. Sawir. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Stoner, James A.F. (2006). Manajemen. Jilid I. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta. Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan, Universitas Sumatera Utara. Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Totok Budi Santoso & Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Penerbit Salemba Empat