ANALISIS PERAN TOKOH NINJA DALAM KOMIK NARUTO KARYA MASASHI KISHIMOTO
MASASHI KISHIMOTO NO SAKUHIN NO “NARUTO NO MANGA” NI OKERU NINJA NO SHUJINKOU NO YAKUSHA NO BUNSEKI NI TSUITE SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang
Oleh:
NIRMALA DEWI NIM : 040708006
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN SASTRA JEPANG MEDAN 2009 Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
ANALISIS PERAN TOKOH NINJA DALAM KOMIK NARUTO KARYA MASASHI KISHIMOTO MASASHI KISHIMOTO NO SAKUHIN NO “NARUTO NO MANGA” NI OKERU NINJA NO SHUJINKOU NO YAKUSHA NO BUNSEKI NI TSUITE SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Nandi S NIP. 131763366
Prof.Drs. Hamzon Situmorang,M.S.Ph.D NIP. 131422712
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN SASTRA JEPANG MEDAN 2009 Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Disetujui oleh : Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan
Program Studi S-1 Sastra Jepang Ketua Program Studi,
Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S.Ph.D NIP : 131422712 Medan,
Maret 2009
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
PENGESAHAN Diterima oleh : Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang pada Fakultas Sastra.
Pada
:
Tanggal
:
Pukul
:
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Dekan
Drs. Syaifuddin, M.A.Ph.D NIP : 131284310
Panitia Ujian No.
Nama
Tanda Tangan
1.
(
)
2.
(
)
3.
(
)
4.
(
)
5.
(
)
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………………….
i
DAFTAR ISI………………………………………………………….
iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….
1
1.1. Latar Belakang Masalah…………………………………..
1
1.2. Perumusan Masalah………………………………………
5
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan……………………………...
6
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori……………………
6
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………
10
1.6. Metode Penelitian…………………………………………
11
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NINJA DAN KOMIK
13
2.1. Latar Belakang Munculnya Ninja di Jepang……………..
13
2.2. Peranan Ninja dalam Masyarakat Jepang………………...
16
2.2.1. Memperkuat dan Membuyarakan Pengepungan…..
16
2.2.2. Mata-Mata…………………………………………
17
2.2.3. Pembunuh Gelap atau Pembunuh Bayaran………..
19
2.3. Tingkatan dalam Ninja…………………………………...
20
2.3.1. Jounin……………………………………………..
21
2.3.2. Chuunin……………………………………………
21
2.3.3. Genin……………………………………………….
22
2.4. Alat dan Senjata yang Digunakan Ninja………………….
22
2.5. Definisi Komik……………………………………………
26
2.5.1. Sejarah Munculnya Komik di Jepang……………...
28
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
2.5.2. Perkembangan Komik Di Jepang…………………..
30
2.6. Riwayat Hidup Masashi Kishimoto………………………
32
2.7. Tingkatan Ninja dalam Komik Naruto……………………
35
2.7.1. Kage…………………………………………………
35
2.7.2. Jounin…………………………………………….....
36
2.7.2. Chuunin……………………………………………..
36
2.7.3. Genin………………………………………………..
36
2.7.4. Murid Akademi……………………………………..
37
2.8. Alat dan Senjata yang Digunakan Ninja dalam Komik Naruto 38 BAB III ANALISIS PERANAN TOKOH NINJA DALAM KOMIK NARUTO…………………………………………
41
3.1. Uzumaki Naruto…………………………………………..
41
3.2.Uchiha Sasuke.. …………………………………………..
51
3.3. Haruno Sakura ……………………………………………
55
3.4. Hatake Kakashi …………………………………………..
59
3.5. Orochimaru ……………………………………………….
64
3.6. Nara Shikamaru…………………………………………...
67
3.7. Kabuto ……………………………………………………
68
3.8. Tsunade…………………………………………………...
73
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………..
78
4.1. Kesimpulan………………………………………………..
78
4.2. Saran……………………………………………………….
80
DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai akal dan pikiran yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Setiap manusia dapat mengungkapkan ide yang beraneka ragam, sehingga dari hal tersebutlah manusia dapat menghasilkan kebudayaan. Koentjaraningrat (1976:28) mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya. Kebudayaan juga dijelaskan oleh Moeliono (1989:7) sebagai hasil pengungkapan diri oleh suatu masyarakat dan menjadi warisannya. Salah satu hasil dari kebudayaan keseniaan manusia itu adalah sastra. Sastra adalah ungkapan pribadi manusia, yang berupa pengalaman, perasaan, pemikiran, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan pesona dengan alat bahasanya. Rene Wellek (1997:109) berpendapat bahwa sastra adalah lembaga sosial yang memakai medium bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Menurut Boulton dalam Aminuddin (2000:37) mengungkapkan bahwa cipta sastra, selain menyajikan nilai-nilai keindahan serta paparan peristiwa yang mampu memberikan kepuasan batin pembacanya, juga mengandung pandangan yang berhubungan dengan masalah keagamaan, filsafat, politik maupun berbagai macam problema yang berhubungan dengan kompleksitas kehidupan ini. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Dalam sastra terdapat genre sastra yang sangat bervariasi. Misalnya puisi, drama, roman, prosa, teater, dan lain-lain. Salah satu hasil karya sastra berupa prosa adalah cergam (cerita bergambar), atau juga yang dikenal dengan sebutan komik. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Sugono (2003:151) mengatakan bahwa komik merupakan salah satu media komunikasi hiburan. Komik juga merupakan hasil karya sastra yang cukup memikat penikmat karya sastra. Komik memang sangat digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa. Di Jepang, komik merupakan karya sastra yang paling populer. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Istilah manga digunakan untuk membedakan antara komik dari Jepang dengan komik dari negara lainnya. Di Jepang istilah manga diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1814 oleh Katsushika Hokusai. Pada saat itu komik dibentuk dalam percetakan pada kertas yang menggunakan blok –blok kayu. Di Indonesia popularitas manga membuat komik lainnya hampir tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang. Hal ini tidak hanya di Indonesia, di Amerika dan Eropa popularitas manga sudah menyamai komik lokal mereka. Manga memang sudah beredar di seluruh dunia. Seperti Amerika, Inggris, Itali, dan tentunya Jepang. Di Jepang, komik merupakan karya sastra yang sangat diminati.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Komik dibagi menjadi 4 kategori, antara lain : 1. komik anak laki-laki (shounen manga) 2. komik anak perempuan (shoujo manga) 3. komik remaja (seinen manga) 4. komik dewasa (seijin manga) Tema manga meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat Jepang. Mereka mampu melahirkan pahlawan-pahlawan dalam manga yang dapat mereka temukan dalam diri mereka sendiri. Oleh sebab itu, manga menjadi tuan rumah di Jepang sendiri terlepas dari pengaruh barat yang sangat kental pada masa-masa awal lahirnya manga. Dalam penyajian komik, pengarang menawarkan banyak hal yang dapat dinikmati oleh pembacanya. Tidak hanya konsep cerita yang berdasarkan kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga ditawarkan konsep seni dan imajinasi yang tinggi serta nilai-nilai kebudayaan yang dapat menyampaikan dan mengekspresikan ide-ide dan bahkan pesan- pesan, amanat ataupun moral dari si pengarang sehingga timbullah efek-efek tertentu bagi si pembaca itu sendiri. Salah satu komik Jepang yang berhasil mendapat tempat di pasaran Indonesia adalah Naruto karya Masashi Kishimoto. Masashi Kishimoto adalah seorang komikus pria yang lahir di Prefektur Okayama, Jepang pada tanggal 8 November 1974. Ia mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak usia SD. Ia memulai karyanya pada tahun 1999 sebagai seorang pelukis manga dengan hasil kerjanya yang pertama yaitu Karakuri. Kemudian Masashi Kishimoto menjadi seorang komikus terkenal semenjak karyanya Naruto sukses besar, baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain. Karena kesuksesan Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
tersebut Kishimoto telah menerima Anugerah Hop Step yang diberikan kepada artis pendatang baru setiap bulan oleh Shonen Jump, yaitu sebuah majalah manga. Naruto merupakan judul komik yang diambil dari nama tokoh utama dalam komik tersebut. Komik ini menceritakan seputar tentang kehidupan tokoh utamanya yang bernama lengkap Uzumaki Naruto, seorang ninja remaja yang selalu membuat keributan, hiperaktif, dan ambisius dalam setiap petualangannya demi mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan gelar Hokage, yaitu pemimpin terkuat di desanya sekaligus agar dapat melindungi penduduk desa di Konoha, desa tempat kelahirannya. Komik Naruto memuat cerita fiksi yang diambil berdasarkan kejadiankejadian nyata yang pernah terjadi di Jepang. Cerita ini membawa pesan-pesan dan gambaran tertentu bagi pembaca sekaligus memuat aspek kesejarahan (history). Masashi Kishimoto berhasil menggambarkan kehidupan serta peran seorang ninja dalam masyarakat Jepang sehingga terciptalah suatu gambaran yang konkrit tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada masa itu. Sebagai seseorang yang memiliki peran yang penting, seorang ninja dituntut untuk dapat tangguh dilapangan demi menjaga kedamaian yang tercipta pada masanya. Namun, tidak hanya itu karena dalam komik Naruto ini, Masashi Kishimoto menyajikan sudut pandang yang berbeda dari kehidupan para ninja yang sebenarnya dalam kehidupan nyata. Ia juga menceritakan betapa pentingnya peran seorang ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang sehingga sangat menarik untuk dibahas. Peran ninja yang tercermin baik dalam kehidupan ninja yang nyata maupun dalam komik Naruto rasanya layak penulis angkat untuk membahas skripsi yang berhubungan dengan ninja dan perannya melalui skripsi yang Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
berjudul “ANALISIS PERAN TOKOH NINJA DALAM KOMIK NARUTO KARYA MASASHI KISHIMOTO”.
1.2. Perumusan Masalah Ninja dalam kehidupan nyata ataupun yang tergambar dalam karya-karya sastra kebanyakan adalah sosok yang sangat disiplin dalam menjalankan tugastugasnya serta mereka harus tunduk kepada aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh atasannya. Namun, ninja yang digambarkan oleh Masashi Kishimoto dalam komik Naruto sangat berbeda dari apa yang banyak diketahui oleh umum. Tokoh-tokoh utama yang digambarkan dalam komik ini memiliki rasa sosial yang sangat tinggi terhadap lingkungan dan ikatan serta hubungan persahabatan yang kuat terhadap teman-temannya sesama ninja. Sedangkan ninja dalam kehidupan nyata bersifat sangat tertutup. Naruto sebagai seorang ninja mampu menghadapi segala tantangan demi untuk mempelajari ilmu ninja. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba menjawab masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah latar belakang munculnya ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang? 2. Bagaimanakah peran tokoh ninja dalam komik Naruto karya Masashi Kishimoto?
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dari permasalahan-permasalahan yang ada maka penulis menganggap perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan. Hal ini dimaksudkan agar masalah penelitian tidak menjadi terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga penulisan dapat lebih terarah dan terfokus. Dalam skripsi ini, penulis hanya akan membatasi ruang lingkup pembahasan yang difokuskan pada peran-peran yang dilakukan oleh seorang ninja, khususnya yang menjadi latar belakang lahirnya komik Naruto ini yaitu mulai dari komik Naruto volume 1 sampai volume 38. Untuk mendukung pembahasan, akan dibahas juga tentang latar belakang sejarah munculnya ninja dan perannya dalam kehidupan masyarakat Jepang secara umum.
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1. Tinjauan Pustaka Macluer dan Page dalam Soekanto (2003:24), mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata krama, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Masyarakat pada zaman feodal Jepang mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga dalam kelas tersebut pun saling bertarung satu sama lain untuk menjatuhkan kekaisaran. Dalam usahanya memperebutkan kekuasaan maka menimbulkan banyak kerusuhan, ancaman-ancaman, serta pembunuhan. Dengan berlangsungnya kondisi seperti ini terus-menerus membuat masyarakat menjadi ketakutan. Untuk mengatasi semua hal tersebut masyarakat membutuhkan orangNirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
orang yang dapat melindungi mereka dari segala ancaman. Hal inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja. Ninja merupakan orang-orang yang terlatih dalam seni ninjutsu dan bergerak secara rahasia. Ninja memiliki keahlian khusus dalam menyusup dengan atau tanpa suara (www.wikipedia.com). Pada awalnya ninja bukanlah pasukan yang suka perang, tetapi ninja ada untuk membela kebenaran. Ia bukanlah milik suatu organisasi, ninja adalah milik masyarakat dan akan selalu membela masyarakat. Biasanya mereka akan mengancam pemerintah jika pemerintah melakukan penyimpanan pada pajak. Cara kerja ninja adalah bergerak di tengah malam. Kadang ninja bekerja seorang diri namun kadang mereka berkelompok dalam menegakkan keadilan. Bagi masyarakat Jepang ninja sangat berperan penting pada zaman feodal Jepang tersebut. Peranan menurut Soekanto (1990:243) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola kehidupannya. Hal itu sekaligus berarti bahwa seorang ninja mempunyai peranan untuk menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta hal-hal yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Aminuddin (2000:39) mengatakan bahwa sastra adalah seni, karena itu ia mempunyai sifat yang sama dengan karya seni suara, seni lukis, seni pahat, dan lain-lain. Tujuannya pun sama yaitu untuk memberikan makna pada eksistensinya, serta untuk membuka jalan kekebenaran. Yang membedakannya dengan seni lain adalah bahwa sastra memiliki aspek bahasa. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Dalam sastra terdapat genre sastra atau jenis-jenis sastra. Genre sastra ada beberapa jenis diantaranya adalah puisi, drama, roman, prosa dan sebagainya. Dalam prosa ada beberapa jenis dan salah satunya adalah komik. Komik menurut kutipan Marcel Bonnet dalam Angkat (2004) dalam buku komik Indonesia adalah salah satu produk akhir dari hasrat manusia untuk menceritakan pengalamannya yang dituang dalam gambar dan tanda yang mengarah kepada suatu pemikiran dan perenungan. Komik merupakan salah satu sajian yang ditawarkan dalam dunia sastra yang dapat menarik hati para penikmat sastra. Tidak hanya itu, komik mampu memikat banyak orang di seluruh dunia, baik dari kalangan orang tua, remaja, bahkan juga anak-anak. Terlebih komik di Jepang sangat menjamur dan berkembang dari waktu ke waktu.
1.4.2. Kerangka Teori Penelitian kebudayaan ini dilakukan melalui komik yang merupakan sebuah karya sastra. Menurut Rene Wellek dalam Melani Budianto (1997:109) bahwa sastra adalah lembaga sosial yang memakai medium bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Untuk membuktikan bahwa dalam sebuah karya sastra yaitu komik terdapat kebudayaan yang mengungkapkan sejarah serta peran ninja, maka penulis akan menggunakan pendekatan sosiologis, pendekatan historis, dan pendekatan semiotik dalam menganalisis karya sastra tersebut.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Pendekatan sosiologis merupakan proses pengungkapan kebenaran yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi sebagai ilmu. Konsep-konsep dasar tersebut merupakan sarana ilmiah yang dipergunakan untuk mengungkapkan kebenaran yang ada dalam masyarakat (Soekanto, 2003:411). Pendekatan sosiologis menganalisis manusia dalam masyarakat dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu. Menurut Ratna (2004:60) dasar filosofis pendekatan sosiologis adalah adanya hubungan hakiki antara karya sastra dengan masyarakat. Hubunganhubungan yang dimaksudkan disebabkan oleh : a. karya sastra dihasilkan oleh pengarang b. pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat c. pengarang memanfaatkan kekayaan yang ada dalam masyarakat d. hasil karya sastra itu dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Dalam hal ini penulis menganalisis dengan menggunakan pendekatan sosialogis karena pendekatan sosiologis digunakan untuk membantu memahami status peranan serta memahami kehidupan manusia dalam masyarakat. Menurut
Aminuddin
(2000:46)
pendekatan historis adalah suatu
pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar belakang peristiwa kesejarahan yang melatar belakangi masa-masa terwujudnya cipta sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan maupun kehidupan sastra itu sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman. Hal dasar yang melatar belakangi lahirya pendekatan ini adalah anggapan bahwa cipta sastra bagaimana pun juga merupakan bagian dari zamannya.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Ratna (2004: 65) berpendapat bahwa pendekatan historis memusatkan perhatian pada masalah bagaimana hubungannya terhadap karya yang lain, sehingga dapat diketahui kualitas unsur-unsur kesejarahannya. Pada umumnya pendekatan historis dikaitkan dengan kompetensi sejarah umum yang dianggap relevan. Maka penulis juga menggunakan pendekatan ini untuk melihat latar belakang cerita ninja dalam kehidupan nyata maupun ninja dalam komik Naruto dan memahami unsur-unsur sejarahnya. Menurut Jan Van Luxemburg (1992: 46) semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda, lambang dan proses perlambangan. Ilmu tentang semiotik ini menganggap bahwa fenomena sosial maupun masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Tanda-tanda tersebut dapat berupa gerakan anggota badan, warna, bendera, pakaian, karya seni, serta bentuk dan potongan rumah. Kemudian tanda-tanda tersebut dihubungkan dengan konsep budaya sehingga pada kondisi ini karya sastra yang berbentuk komik akan dijadikan sebagai tanda untuk diinterprestasikan. Oleh sebab itu, penulis menggunakan pendekatan semiotik untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda yang terdapat dalam komik Naruto.
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui latar belakang munculnya ninja dalam masyarakat Jepang. 2. Untuk mengetahui peran tokoh ninja dalam komik Naruto karya Masashi Kishimoto. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
1.5.2. Manfaat Penelitian 1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah munculnya ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang. 2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peran tokoh ninja dalam komik Naruto.
1.6. Metode Penelitian Dalam penulisan suatu karya ilmiah harus menggunakan metode sebagai penunjang untuk mencapai tujuan. Menurut Wiradi dalam Arifin (2003:9), metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis). Sedangkan penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilandaskan pada analisa dan konstruksi. Analisa dan konstruksi dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi manusia untuk mengetahui apa yang dihadapinya dalam kehidupan (Soekanto, 2003: 410). Berdasarkan tema dan permasalahan yang dianalisis dalam komik Naruto, maka metode yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif . Menurut Sugiyono (2004:142) metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tinjauan kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dengan menggunakan buku-buku dan sumber lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian. Data juga diperoleh dari berbagai jurnal, artikel, dan berbagai situs internet.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NINJA DAN KOMIK
2.1. Latar Belakang Munculnya Ninja di Jepang Komik Naruto merupakan hasil karya Masashi Kishimoto yang mengambil setting berdasarkan kehidupan ninja dalam kehidupan nyata. Ia menuliskan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat ninja masih aktif di Jepang dan menjadikannya sebuah cerita yang menampilkan gambaran kehidupan ninja yang terjadi secara umum. Ninja (忍者) secara harfiah terdiri dari dua huruf yaitu nin (忍), yang berarti tersembunyi dan ja (者 ja merupakan perubahan dari sha), yang berarti orang. Jadi ninja adalah orang yang menguasai dan mendalami seni beladiri ninjutsu(忍術 ilmu melenyapkan diri). Kata ninja berasal dari kata ninpo (忍歩), po berarti falsafah hidup. Dengan kata lain, ninpo berarti falsafah tertinggi dari ilmu ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan dalam keseharian seorang ninja. Jadi seorang
ninja
akan
selalu
waspada
dan
tunduk
pada
prinsip
ninpo
(www.wikipedia.com). Asal usul ninja dimulai dari runtuhnya Dinasti Tang dan terjadinya pergolakan politik di Cina pada abad ke-9, sehingga banyak pengungsi dari Cina yang datang ke Jepang untuk mencari perlindungan. Sebagian dari mereka adalah para jendral besar, prajurit, dan biksu. Mereka menetap di propinsi Iga di pulau Honshu. Para jendral itu antara lain adalah Cho Gyokko, Ikai, dan Cho Busho. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Kemudian mereka mengajarkan strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan, falsafah-falsafah tradisional, serta ilmu beladiri. Semuanya itu menyatu dengan kebudayaan dan kebiasaan setempat yang akhirnya menjadi satu ilmu yang disebut ninjutsu. Di tempat tersebut, para pengungsi membaur dengan penduduk setempat dan membangun keluarga. Karena para pengungsi tersebut datang ke Jepang secara ilegal, maka tempat tinggal mereka pun sedapat mungkin tidak berada di keramaian kota, melainkan di hutan-hutan atau tempat terpencil. Oleh karena itu, mereka hanya mengajarkan ilmu mereka kepada keluarganya serta penduduk di sekitarnya yang sudah mereka anggap sebagai keluarga. Selama beberapa generasi, ninjutsu disempurnakan oleh masing-masing keluarga atau klan menjadi seni berperang yang digabungkan dengan falsafah bushido, spionase (taktik dalam berperang), serta berbagai ilmu beladiri. Pada abad ke-12, tahun 794-1192 terjadi perebutan kekuasaan antara keluarga Taira dan Genji, sehingga mengakibatkan terjadinya perang Hogen no Ran (1156) dan perang tersebut dimenangkan oleh keluarga Taira yaitu oleh Taira no Kyoumori. Setelah kalah dalam peperangan, keluarga Minamoto (Genji) memperkuat prajuritnya di Jepang bagian timur yaitu di Kamakura. Kemudian di tahun 1185 pada perang Dan no Ura, Minamoto no Yoritomo berhasil mengalahkan keluarga Taira. Mulai saat inilah Bushi menjadi sangat berpengaruh dalam pemerintahan pusat. Setelah
mengalahkan keluarga
Taira,
Minamoto
membuat
pusat
pemerintahan di Kamakura untuk menguasai seluruh negeri Jepang. Pada tahun 1192 Minomoto no Yoritomo menjadi Seiitaishogun (keluarga militer yang Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
menjadi penguasa pemerintahan pusat dengan sistem feodal) dan mendirikan pemerintahan Kamakura Bakufu yang berlanjut hingga tahun 1933. Selanjutnya pertarungan antar keluarga untuk memperebutkan kekuasaan pun terus terjadi. Ketika pertarungan perebutan kekuasaan semakin memanas, informasi mengenai aktifitas dan kekuatan lawan menjadi penting. Kebutuhan keluarga tersebut akan mata-mata, informan bahkan pembunuh makin bertambah. Para daimyo mulai mempekerjakan para ninja untuk mengumpulkan informasi, serta merusak dan menghancurkan persediaan makanan atau gudang senjata lawan. Saling curiga dan cemburu menumbuhkan alasan untuk segera menumpas segala ancaman yang mungkin terjadi. Karena itu permintaan akan para ninja semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Sejak itu para ninja menjadi aktif dan terkenal di kalangan para raja-raja feodal di Jepang. Ninja akhirnya berkembang menjadi mata-mata profesional yang digunakan untuk kepentingan para pemegang kekuasaan di Jepang. Ninja tetap ada sampai zaman Edo (1600 – 1868). Menurut catatan, sekurangnya terdapat 70 – 80 klan kelompok ninja. Namun dari semuanya hanya terdapat dua klan yang paling terkenal yaitu Ninja Iga dan Ninja Kouga, dengan wilayah kekuasaan mereka yang sangat strategis yaitu diantara Owari dan Mikawa. Ninja Iga berasal dari zaman Heian yang dikembangkan oleh keluarga Hattori. Sedangkan Ninja Kouga berasal dari keluarga samurai yang mempelajari ninjutsu pada zaman Kamakura. Kemudian sampai zaman Edo ninja mengambil peran yang besar dalam kehidupan masyarakat Jepang. Namun setelah kehidupan masyarakat Jepang kembali normal, keberadaan para ninja menjadi tidak diketahui karena mereka sangat
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
menjaga kerahasiaan klannya. Akhirnya para ninja mulai menghilang dan yang masih tersisa banyak yang hidup normal sebagai pedagang dan petani. 2.2. Peran Ninja dalam Masyarakat Jepang Sepanjang abad ke-16, Jepang mengalami masa perang sipil paling sengit, sehingga masa tersebut disebut Sengoku Jidai (zaman negara perang), dimana para penguasa daerah saling berebut kekuasaan puncak sebagai Shogun. Tiga orang pemimpin besar mendominasi separuh akhir masa tersebut yaitu Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu. Kadang mereka saling bekerja sama, kadang saling menjatuhkan, sampai akhirnya Tokugawa Ieyasu memantapkan kekuasaan totalnya pasa tahun 1603 (Irma, 2004: 2). Pada masa Sengoku ini catatan sejarah tentang aktifitas para ninja paling banyak ditemukan, mereka tidak pernah ketinggalan dalam pergolakan politik. Kadang mereka menggunakan sumber informasi dan militernya untuk melindungi anggota klan tertentu, kadang seluruh klan mengikatkan diri atau bekerja untuk salah satu organisasi. Ada juga sejumlah ninja yang menerima pekerjaan untuk menjadi mata-mata atau pembunuh bayaran, akan tetapi pada umumnya para ninja bekerja sesuai dengan arahan klannya. Peran utama para ninja dalam kehidupan masyarakat Jepang dapat dikelompokan seperti berikut :
2.2.1. Memperkuat dan Membuyarkan Pengepungan Ini merupakan salah satu keahlian ninja yang paling sering muncul dalam berbagai catatan sejarah. Sebelum pasukan utamanya menyerbu benteng musuh, para ninja terlebih dulu menyelinap masuk. Di dalam mereka melakukan serangan Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
mendadak, membuat kekacauan, membakar di sana-sini, dan mengepung musuh yang tidak memiliki persiapan untuk membalas serangan dari pasukan ninja. Ninja khususnya berguna pada saat sebuah istana dikepung. Dalam keadaan ini, biasanya ninja adalah satu-satunya orang yang dapat keluar dengan diam-diam dari istana. Sebaliknya, bila ninja di pihak pasukan yang dikepung, mereka akan menyelinap keluar benteng dan masuk ke barisan penyerang. Di saat-saat musuh beristirahat, mereka melakukan kekacauan sehingga minimal membuat prajurit tidak dapat beristirahat. Dalam satu kasus, seorang ninja meninggalkan istana pada malam hari, memasuki perkemahan musuh, dan kemudian mereka mencuri panji-panji musuh. Paginya, tentara musuh terbangun dan menemukan bendera mereka sendiri sudah terpajang dan berkibar dari tembok istana. Kemenangan moral yang dicapai dengan mempermalukan musuh dengan cara ini dapat menjadi penting bagi warga istana yang menunggu lama untuk keluar dari pengepungan. Hal tersebut akan membuat mental para musuh jatuh dan kalah. Dalam melakukan tugas ini ninja tidak harus menggunakan pakaian atau serangam ninja yang serba gelap, justru mereka menggunakan seragam musuh sehingga menimbulkan kesan adanya pemberontakan di dalam pasukan musuh.
2.2.2. Mata-Mata Meski Ninja Iga dan Kouga merupakan tentara bayaran spionase, di bagian lain Jepang ninja memiliki peran lain. Banyak daimyo memiliki kelompokkelompok elit ninja yang melayaninya sesetia samurai. Mereka bertugas sebagai Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
mata-mata, pengintai, atau kelompok komando yang akan membuat seranganserangan besar pada istana-istana dan tempat perkemahan musuh. Ketika tentara ditarik dari medan perang, ninja yang dilengkapi dengan senjata tetap tinggal dan bersembunyi untuk menyerang tentara-tentara musuh yang mendekat. Ninja Iga memiliki reputasi lain, yang menjamin penggunaan mereka selama perang-perang feodal Jepang. Mereka dikenal ahli memasuki istana. Dengan keahliannya untuk bergerak diam-diam, mereka dapat memperoleh informasi rahasia, menipu musuh, atau mencuri makanan dan senjata. Keahlian ini diturunkan dari orang tua ke anak laki-lakinya. Selama beberapa generasi, daimyo yang sedang berperang mengetahui bahwa ninja terbaik di Jepang yang dapat disewa berada di daerah Iga dan Kouga (wariagung.multiply.com). Ninja Iga tidak selalu harus bergerak diam-diam untuk masuk ke istana musuh. Untuk memasuki istana musuh dengan mudah, maka sekelompok ninja terlebih dahulu menyelinap masuk dan mencuri stempel lambang dari istana itu. Kemudian mereka membuat tiruannya. Dengan adanya lambang tiruan tersebut maka mereka dapat masuk ke istana dengan mudah tanpa harus menyamar. Setelah berada di dalam istana musuh, kemudian mereka membakar istana tersebut dan melarikan diri dengan cepat. Akibat yang ditimbulkan dari peristiwa itu ada dua yaitu, kerusakan istana akibat terbakar dan menyebabkan kebingungan sekaligus keributkan dalam barisan musuh, sebab mereka berpikir adanya pengkhianat di dalam istana. Kadang ninja juga melakukan tindakan yang normal saja. Biasanya mereka naik kuda mendahului pasukannya untuk melihat-lihat kekuatan musuh, kemudian balik lagi untuk melaporkan semua berita yang diperolehnya. Tetapi Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
ada juga ninja yang mendekam seharian direrumputan di luar benteng musuh hingga malam hari. 2.2.3. Pembunuh Gelap atau Pembunuh Bayaran Peran ninja lainnya yang membuat mereka dikenal dan ditakuti adalah sebagai pembunuh. Bahkan di abad ke-17 pada zaman feodal Jepang para daimyo sebagai penguasa daerah sangat takut pada ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh ninja pembunuh bayaran. Sehingga mereka banyak menghabiskan waktunya di mata air rahasia, yang merupakan tempat peristirahatan tersembunyi yang dibangun di sekitar mata air alami yang jauh dari istana daimyo. Dalam istana, seorang daimyo akan berusaha melakukan apa saja untuk melindungi diri dari ninja pembunuh. Contohnya, istana Nijo tempat tinggal salah satu daimyo yang berada di Kyoto dibuat nightingale floor. Nightingale floor adalah lantai-lantai kayu yang sengaja dibuat dengan hati-hati dan tidak seimbang sehingga siapapun yang berjalan di atasnya akan menghasilkan suara keras. Bahkan beberapa daimyo menugaskan penjaga di dalam ruangannya meskipun mereka sedang tidur. Ada juga daimyo (keluarga Tokugawa) yang mengharuskan setiap orang dalam rumahnya menggunakan celana panjang hingga menyentuh lantai, sehingga membuatnya tidak mungkin untuk bergerak bebas. Daerah Iga dan Kouga di Jepang dianggap oleh kebanyakan orang sebagai tempat lahir ninja yang menjadi sebuah kekuatan utama dalam peperangan Jepang. Para ninja anggota klan yang memerintah suatu daerah mempekerjakan diri sebagai tentara bayaran, berkelahi untuk daimyo atau kepada raja-raja yang membayar paling mahal. Ninja Iga dan Kouga sering bekerja untuk daimyo yang dulunya menjadi tujuan serangan mereka. Reputasi sebagai tentara bayaran yang Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
tidak setia ini menjadi trademark ninja, beroposisi langsung dengan kode bushido dari samurai yang setia (wariagung.multiply.com). Meskipun banyak tindakan pencegahan yang digunakan para daimyo untuk melindungi diri dari taktik-taknik ninja, namun ninja masih menyebarkan kematian pada para daimyo. Satu cerita legendaris menceritakan seorang ninja yang bersembunyi di ruang bawah kamar mandi daimyo. Ketika daimyo datang untuk menggunakan kamar mandi, ninja menusuknya dari bawah menggunakan pedangnya.
2.3. Tingkatan dalam Ninja Saat ninjutsu mulai memiliki bentuknya, ninja berkembang menjadi sistem organisasi yang dirancang untuk menjaga kerahasiaanya. Seperti layaknya sebuah organisasi pada umunya, ninja juga mempunyai jabatan atau tingkatan. Di dalam organisasinya terdapat terdapat tiga tingkatan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab berbeda (Lucca, 2004: 55).
2.3.1. Jounin Di setiap organisasi terdapat komandan yang disebut dengan jounin atau orang atas. Jounin merupakan tingkatan tertinggi yang ada di klan ninja, yang bertindak sebagai ketua dan yang mengatur segala strategi serta peraturan yang berlaku dalam suatu klan. Jounin inilah yang memiliki informasi tentang berbagai peristiwa yang terjadi di daerahnya. Jounin bertugas mengendalikan aktifitas organisasi dan membuat keputusan tentang siapa yang akan dibantu dan untuk nilai apa. Jounin juga bertugas menjaga keharmonisan klannya. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Kadang ketua jounin ini sering dirahasiakan keberadaanya baik dari genin (ninja bawah) maupun chuunin (ninja tengah). Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko dirinya dari bahaya dan untuk menjaga bila agen-agennya tertangkap dan dipaksa memberikan identitasnya, juga bila ada agennya yang menjual informasi organisasi ke klan lain. Jounin dapat menugaskan beberapa agen untuk melaksanakan misi tanpa sepengetahuan mereka. Hal ini untuk mencegah jika ada yang berkhianat. Dengan menerima informasi dari semua agennya, jounin menjadi satu-satunya yang memiliki gambaran lengkap terhadap situasi. Di zaman sekarang, sistem komando tak terlihat ini, digunakan oleh banyak organisasi kriminal untuk alasan yang sama.
2.3.2. Chuunin Di bawah jounin terdapat sekelompok petugas yang disebut chuunin (ninja tengah). Chuunin adalah orang yang bertindak sebagai messengger atau penyampai berita kepada para genin. Selebihnya ia bertindak sebagai perantara antara kepala jounin dengan bawahannya. Chuunin bertugas mengorganisasikan operasi yang ditetapkan jounin. Chuunin tahu bagaimana melaksanakan misi serta agen mana yang harus ditugaskan untuk misi tersebut. Chuunin juga bertindak sebagai penyangga dan pembawa perintah dari jounin ke lapangan, sehingga keamanan dan kerahasiaan jounin, sebagai seorang pemimpin terjaga. Karena dalam kelas petugas, maka chuunin jarang mengambil peran sebagai agen kecuali untuk misi yang sangat penting. Dalam pelatihan ninja, strategi dan manajemen ninja menjadi perhatian utama mereka.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
2.3.3. Genin Genin (ninja bawah) adalah para ninja yang bekerja di lapangan atau yang menjalankan misi. Genin bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan operasi dari atasannya. Genin atau ninja-ninja muda ini dilatih menjadi ninja yang tangguh semenjak kecil. Para genin tahu bahwa suatu hari mereka harus menjalani tugas besar untuk menegakan keadilan, namun sebelum masa panggilan itu, mereka kebanyakan memilih untuk tinggal di daerah yang sepi. Kebanyakan para genin ini memilih untuk menjadi petani ataupun pedagang. Genin inilah yang menjadi inspirasi semua legenda yang berkaitan dengan kerja ninja. Karena sistem kerja ninja yang tertutup, dua kelompok genin seringkali tidak menduga bahwa mereka bekerja untuk jounin yang sama. Saat tidak bertugas dalam misi, genin tinggal dengan kelurganya di dusun dan desa rahasia terpencil atau yang dikenal dengan perkampungan ninja. Biasanya, perkampungan ninja terletak di daerah pegunungan yang sulit dicapai. Rumah-rumah ninja biasanya dilengkapi dengan jebakan, pintu rahasia, loronglorong bawah tanah, serta tempat senjata dan amunisinya.
2.4. Alat dan Senjata yang Digunakan Ninja Ninja dikenal sebagai petarung yang amat bijaksana. Mereka mampu membaca situasi di sekeliling dengan cermat sehingga mampu menaklukkan lawan. Keahlian teknik bertarungnya ini didukung juga dengan wawasannya yang Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
luas. Misalnya, mereka menggunakan bintang dan matahari untuk mengetahui waktu (jam) serta mata kucing (sejenis kompas) sebagai penunjuk arah. Mereka juga sangat ahli dalam pembuatan racun. Racun ini ada yang dibuat dari bahan organik dan ada juga yang diambil dari tubuh binatang. Bila terkena racun mereka, musuh langsung terkapar. Ada dua faktor penting lain yang menunjang kehebatan ninja, yaitu senjata dan peralatannya. Meskipun mempunyai wawasan luas, tetapi kalau tidak ada senjata dan peralatan maka mereka juga akan kesulitan pada saat menghadapi lawan yang bersenjata. Sebenarnya senjata yang dipakai para ninja ini baru lahir setelah mereka mengenal perang. Sebelumnya dalam ilmu ninjutsu tidak ada senjata apapun yang digunakan dalam melakukan perlawanan. Sementara untuk anak-anak yang baru mempelajari ilmu ini, biasanya diajarkan teknik-teknik dasarnya saja dan senjata yang digunakan juga hanya dua macam, yaitu jo (tongkat bambu) dan shuriken (pisau berbentuk bintang). Senjata yang umum digunakan ada 4 jenis yaitu, shuriken, ninja-to, jo, dan shuko. Namun biasanya masing-masing klan dan perguruan juga memiliki senjata unggulan masing-masing yang tidak dimiliki oleh ninja lain. Hal ini dilakukan untuk antisipasi pada saat pertempuran. Berikut ini senjata dan peralatan yang sering digunakan ninja.
1. Shuriken Shuriken merupakan senjata rahasia khas dari seorang ninja. Shuriken atau senjata rahasia ini sering juga disebut sebagai pisau terbang. Berat shuriken Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
sekitar 37,5 – 120 gram dan bisa membunuh musuh dari jarak 3 – 9 meter (mozaic3.tripod.com). Karena shuriken merupakan senjata yang sangat mematikan dan berbahaya, maka pada saat latihan shuriken yang digunakan masing-masing dibuat dari karet. Meskipun terbuat dari karet tetap saja para murid diharuskan untuk memakai pelindung mata, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dalam perguruan, setiap murid tidak langsung diajarkan untuk menggunakan senjata ini, melainkan diajarkan bagaimana cara menghindari dari serangan shuriken ini. Di perguruan ninja para murid dituntut untuk mengabungkan gerakangerakan yang ada seperti tobi (teknik melompat) dan aruki (teknik berjalan menyamping). Sementara saat melemparkan shuriken, harus memiliki mata yang jeli dan tangan yang kuat agar lemparan kena sasaran dengan tepat. Shuriken juga merupakan senjata ninja yang paling sering muncul di film dan cerita-cerita ninja. Pada dasarnya shuriken adalah potongan logam tipis dengan sudut-sudut yang ditajamkan, sangat ideal untuk dilemparkan ke lawan. Sebenarnya shuriken bukan didesain sebagai senjata pembunuh, tetapi lebih banyak digunakan untuk mengalihkan perhatian musuh. Misalnya, pada saat dikejar oleh musuh, shuriken yang telah dibubuhi oleh racun dilemparkan ke musuh, sehingga membuat mereka memikirkan kembali resikonya apabila terkena racun tersebut. Shuriken juga dapat dipakai untuk menyerang lawan, misalnya kepada prajurit penjaga yang sedang berjaga-jaga dan yang lainnya.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
2. Ken (ninja-to) Ken atau ninja-to berarti pedang atau sering disebut juga shinobi gatana. Sekilas ninja-to ini mirip dengan katana (pedang yang digunakan oleh para samurai), tetapi ukuran ninja-to lebih pendek, bentuknya tebal dan berat, dengan panjang hanya 60 cm, biasanya digunakan untuk menusuk lawan atau sebagai pijakan saat memanjat (Regie, 2004: 6). Tetapi kualitas ninja-to tidak sebagus katana, karena sebagian besar ninja berasal dari daerah pegunungan, mereka tidak mampu menyewa pandai besi yang hebat seperti yang dilakukan samurai. Pandai besi ninja tidak mampu membuat lengkungan ujung pedang dengan konstruksi yang tepat. Karena katana jauh lebih bagus, ninja sering sekali merebut katana jika mereka bertarung dengan samurai. Walaupun ninja-to lebih kecil dan tidak sehebat katana. Pedang ninja ini memiliki beberapa kelebihan. Sarung pedangnya (saya) sengaja dibuat jauh lebih panjang 7.5 – 10 cm dari pada panjang pedang itu sendiri. Di ujung sarung ini terdapat ruang kecil (ko) yang berguna untuk menyembunyikan senjata kecil seperti paku, pisau belati, dan racun. Ujung sarung ini juga berlubang sehingga bisa digunakan sebagai alat bantu pernafasan saat ninja berada di dalam air.
3. Kunai Kunai merupakan pisau pendek yang sering digunakan untuk menggali tanah atau membantu bergerak di dalam tanah. Ujungnya sangat tajam, tetapi tepinya tumpul. Panjang kunai antara 18 – 40 cm. Alat ini sudah digunakan ninja Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
sejak zaman Tensho (1573-1591). Kunai juga dapat dipakai untuk membantu ninja yang sedang memanjat pohon dan dinding. 4. Shuko Shuko adalah alat sejenis sarung dengan empat paku berbentuk cengkraman. Alat ini biasanya digunakan untuk memanjat pohon maupun tembok. Selain itu alat ini biasa digunakan dalam menangkis pedang atau senjata lain dari serangan lawan. Dalam perguruan ninja biasanya alat ini hanya diajarkan kepada murid yang telah mencapai level chuunin.
5. Jo Jo atau tongkat panjang biasanya terbuat dari bambu dengan panjang antara 1–3 meter. Di perguruan ninja teknik penggunaan jo tidak difokuskan pada cara penggunaannya, melainkan diajarkan bagaimana teknik menghindari diri dari serangan jo. Tongkat yang digunakan dalam latihan biasanya terbuat dari karet sehingga jika menghantam tubuh murid tidak terlalu terasa sakit.
2.5. Definisi Komik Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita (wikipedia.org/iki/komik). Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri. Menurut Will Eisner (wikipedia.org/iki/komik), komik adalah tatanan gambar dan balon kata yang berurutan. Scott McCloud punya pendapat lain lagi, Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
komik didefinisikan sebagai gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik pada yang melihatnya. Ada juga yang menyebut komik sebagai cerita bergambar yaitu gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, gambaran-fiksi dan lain-lain. Para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik. Sebagian diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu ditekankan, yang lain lebih mementingkan kesinambungan gambar (image) dan teks, dan sebagian lain lebih menekankan sifat kesinambungannya (sequential). Pengertian komik sendiri sangat mudah untuk didefinisikan karena itu berkembanglah berbagai istilah baru. Pada masa ini kita lebih banyak mengenal komik yang merupakan hasil karya produk Jepang terutama yang diperuntukan bagi anak-anak dan remaja. Kualitas dari cerita dan formatnya sangat menarik bahkan dapat mengalahkan komik dari Amerika. Dalam bahasa Jepang komik disebut dengan istilah manga dan orang yang menggambar manga disebut mangaka. Perbedaan mendasar antara sebutan manga dan komik adalah pembedaan pengelompokan, dimana manga lebih terfokus kepada komik-komik Jepang, sedangkan komik lebih kepada komik-komik buatan Eropa atau Barat. Beda dengan komik Amerika, manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji Jepang. Manga memang sangat digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Dewasa ini manga sudah tersebar ke seluruh dunia. Penjualan pertahunnya diperkirakan mencapai ratusan juta dolar. Beberapa yang terkenal dan sudah difilmkan adalah Doraemon, Detektif Conan, Inuyasha, Kungfu Boy, dan Sepatu Kaca. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya (style) sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana, khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, serta mulut
dan
hidung yang kecil.
2.5.1. Sejarah Munculnya Komik di Jepang Manga
merupakan
istilah
untuk
komik
Jepang.
Istilah
manga
diperkenalkan pertama sekali pada tahun 1814 oleh Katsushika Hokusai, seniman ukiyo-e yang terkenal. Ukiyo-e adalah teknologi pencetakan pada kertas menggunakan blok-blok kayu (Velisha, 2001: 42 ). Kata manga dipakai Hokusai untuk menyebut gambar komikal buatannya yang berbeda dari gambar pemandangan atau manusia yang serius dan indah. Namun jauh sebelum orang mengenal istilah manga, kira-kira pada abad pertengahan di Jepang sudah dikenal seni menulis cerita disertai lukisan untuk menggambarkan jalannya cerita. Itu pun belum berbentuk buku, tetapi masih dalam bentuk gulungan kertas yang disebut emakimono. Karya seni ini bisa disebut nenek moyangnya manga. Manga yang muncul pertama kali berjudul Mankaku Zuihitsu yang diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei pada tahun 1771. Berikutnya terbit Shiji no yukikai oleh Santo Kyoden tahun 1798 dan manga Hyakujo karya Aikawa Minwa tahun 1814. Namun ada juga yang menyebut manga pertama kali muncul abad 12. Manga generasi awal ini bertajuk choju jinbutsu giga, yaitu gambar serta kisah lucu hewan dan manusia yang dibuat oleh banyak seniman. Manga yang Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
dibuat banyak seniman ini memenuhi hampir semua persyaratan manga. Sederhana, memiliki cerita di dalamnya, dan memiliki gambar artistik. Kemudian pada abad ke-18 (zaman Edo), mulai dibuat buku cerita bergambar yang mirip dengan manga, zaman sekarang disebut kusa-zoushi dimana gambar lebih dominan dari pada teks. Buku itu dicetak dengan teknologi ukiyo-e dalam beberapa format yaitu akahon (buku merah), aohon (buku biru), kurohon (buku biru) dan kibyoushi (buku kuning), sesuai dengan warna sampul masing-masing (Velisha, 2001: 42). Walaupun manga di Jepang sudah ada sejak zaman Edo, akan tetapi, menurut Kure Tomofusa (1986: 23), manga di Jepang tidak begitu berkembang sebelum usainya perang dunia. Pada akhir abad ke-19 akhirnya Jepang membuka diri terhadap pengaruh dunia Barat, kusa-zoushi pun terpengaruh gaya kartunis Barat dan mulai beralih menjadi comic strip seperti yang dimuat di surat kabar negara-negara Barat. Kemudian pada tahun 1959, mulai diterbitkan dua majalah komik mingguan untuk anak laki-laki, yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday. Hampir 10 tahun kemudian barulah majalah komik untuk remaja mulai terbit, seperti Manga Action (1967), Young Comic (1967), Play Comic (1968), dan Big Comic (1967). Pembaca komik yang usianya 10 tahun pada 1959, telah berusia kurang lebih 20 tahun sehingga mereka yang sudah remaja ingin membaca komik yang cocok dengan selera mereka. Di Jepang, manga diterbitkan di majalah komik terlebih dahulu, sebanyak 20 sampai 40 halaman dan berseri. Kalau serial-serial tersebut digemari, maka manga itu akan terus berlanjut selama bertahun-tahun dan sampai mencapai Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
puluhan bahkan ada yang sampai ratusan jilid. Biasanya sekitar 5 sampai 6 bulan terbit di majalah komik, baru diterbitkan komiknya (Ishiko, 1980: 5). 2.5.2. Perkembangan Komik di Jepang Manga adalah sebutan komik dalam bahasa Jepang. Perkembangan manga sungguh sangat menjadi fenomena dalam perkembangan dunia komik di dunia. Manga berkembang di dunia komik sebagai sebuah gaya gambar yang mempunyai kekhasannya sendiri. Perkembangan korelasi antara cerita dan gambar ini makin berkembang dari buku cerita bergambar hingga komik strip dan buku komik. Seiring kemajuan teknik dalam percetakan maka perkembangan teknik atau gaya gambar pun makin beragam. Sejalan dengan perkembangan gaya gambar tadi para mangaka atau komikus mulai mengembangkan gaya gambar dengan maksimal. Gaya gambar manga seperti ini sangat penuh dengan ekspresi gerak maupun karakter. Karakter yang unik dari manga, seperti mata besar dan model rambut tajam sepertinya menjadi ketertarikan sendiri bagi kalangan penggemar komik. Gaya manga ini bukan saja digemari oleh kalangan anak-anak namun sudah masuk ke kalangan dewasa. Kajian lain dari gaya manga ini adalah sudah masuknya manga ke wilayah budaya atau kultur. Sehingga manga mampu mewakili kultur dari mana komik itu berasal. Dengan perkembangan gaya manga di banyak aspek kebudayan maka manga juga mempengaruhi budaya-budaya lainnya. Perkembangan manga sudah memberikan banyak pengaruh kepada kebudayaan masa kini. Ada banyak komikkomik dari negara di luar Jepang yang terpengaruh dengan gaya manga ini. Seiring perjalanan komik itu pun maka perkembangan gaya manga ini pun Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
bercampur dengan gaya-gaya komik lainnya yang kini menghasilkan gaya-gaya perpaduan komik. Maka tidaklah heran kalau saat ini manga sudah menjadi bagian dari komik dunia. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya bermunculan komik-komik Amerika yang bergaya manga, begitupun dengan komik-komik yang sekarang bermunculan kembali di Indonesia hampir semuanya bergaya manga. Perkembangan ini pun mulai masuk ke dalam budaya masyarakat. Hal ini menjadi relevan ketika hubungkan dengan penjelasan bagaimana sebuah komik, sebagai bacaan anak-anak sangat mempengaruhi pertumbuhan imajinasi dan cara berpikir anak. Pada mulanya, komik Jepang sangat dipengaruhi gaya Amerika. Ini terlihat dari komik-komik buatan Osamu Tezuka yang sangat bergaya Walt Disney. Ia mengadaptasi karakter wajah komik Amerika, seperti mata, mulut, alis, dan hidung. Beberapa komiknya yang sangat terkenal dan sudah difilmkan adalah Kimba the White Lion, Black Jack, dan Astro Boy. Keahlian Osamu Tezuka membuat manga menjadikannya tempat berguru para mangaka. Beberapa diantara muridnya adalah Ishinomori Shotaro, Akatsuka Fujio, and Fujiko Fujio yang terkenal dengan Doraemonnya. Osamu Tezuka merupakan salah seorang yang paling mempengaruhi perkembangan manga. Manga mulai menemukan ciri khasnya setelah perang dunia kedua. Salah satu pelopornya adalah Fujiko Fujio yang sukses dengan Doraemon. Ciri khas itu meliputi karakter wajah serta penceritaan. Tokoh-tokoh manga kini bermata besar, memiliki raut wajah halus dengan pipi bulat, hidung kecil dan bibir tipis. Latar belakang gambarnya pun dibuat sealami mungkin. Para mangaka diketahui sangat Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
memperhatikan detail. Mereka juga rela memotret sebuah objek berkali-kali dari berbagai sudut pandang untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Manga menjadi salah satu buku paling laris di Jepang. Majalah-majalah manga dijual di atas satu juta kopi perminggu. Bahkan komik Doraemon menembus angka 10 juta kopi per edisinya. Karena terlalu cintanya orang Jepang dengan manga, komik underground saja bisa laku hingga empat ratus ribu kopi per edisinya. Tidak hanya populer di Jepang, pecinta manga datang dari berbagai penjuru dunia. Para pengemar manga ini membentuk klub-klub dan membuat situs sendiri. Mereka juga sering berkumpul untuk membincangkan manga dengan memakai kostum tokoh-tokoh manga pujaan mereka. Di Jepang, mereka menggunakan
gaya
harajuku
untuk
berparade
kostum
manga
setiap
hari (wikipedia.org). Ishiko Junzoo mengatakan, pada awal tahun 1970 terjadi perkembangan yang amat pesat terhadap manga, sehingga di tahun 1974 ada sekitar 75 judul majalah komik (manga magazine) di Jepang yang di distribusikan sebanyak dua juta ekslempar tiap bulannya.
2.6. Riwayat Hidup Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto adalah seorang mangaka (penulis komik) yang lahir di Prefektur Okayama, Jepang pada tanggal 8 November 1974. Ia merupakan anak kembar dari dua bersaudara. Adik kembar Masashi Kishimoto, Seishi Kishimoto juga merupakan seorang seniman manga dengan karyanya yang terkenal adalah komik 666 Satan. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Masashi Kishimoto mulai mengembangkan bakat menggambarnya semenjak usia pra-sekolah. Masashi Kishimoto sudah memiliki keinginan untuk menjadi seorang pelukis komik sejak masih di sekolah dasar. Salah satu seri manga yang diminati Kishimoto ialah Doraemon. Kishimoto juga menyukai manga Dragon Ball dan Dragon Ball Z, yang ditulis oleh Akira Toriyama. Pada saat di sekolah lanjutan pertama, selama pelajaran berlangsung ia selalu mengisi semua buku catatannya dengan coretan-coretan gambar. Ia menghabiskan waktunya dengan membuat gambar-gambar seperti yang dibuat oleh idolanya, Akira Toriyama. Ia sangat terobsesi dan sangat mengagumi Akira Toriyama. Saat duduk di tingkat SMA, Masashi Kishimoto mulai fokus terhadap halhal yang lain dari pada mengambar. Baseball mulai menjadi bagian yang penting dalam hidupnya. Hal ini membuatnya menjadi sangat sibuk sehingga tidak ada waktu lagi untuk menggambar komik. Kemudian ia menyadari jika ia tidak memulai menggambar sekarang, maka ia akan terlalu tua pada saat memulainya nanti. Suatu hari pada saat di perjalanan pulang dari sekolah, ia melihat gambar poster film, yang paling indah yang pernah dilihatnya. Dia terpana sambil berpikir bagaimana orang dapat menggambar sebagus ini. Ternyata pelukisnya adalah Katsuhiro Ootomo, salah seorang
mangaka idolanya. Setelah kejadian ini
Masashi Kishimoto mulai menggambar lagi dan berharap suatu saat gambarnya bisa seperti itu. Kemudian dia terus menggambar dengan mencontoh lukisan Katsuhiro Ootomo tetapi ia tetap tidak bisa menggambar seperti itu. Akhirnya ia menyadari Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
bahwa DNA setiap orang itu berbeda, maka mulai saat itu ia menggambar dengan gayanya sendiri. Dengan semangat yang tinggi akhirnya ia mampu membuat manga sebanyak 31 halaman dan mendapat peringkat ke-11. Setelah banyak menghabiskan waktunya untuk menggambar manga selama di sekolah, akhirnya ia lulus dengan peringkat 38 dari 39 murid. Dengan hasil seperti ini, membuatnya semakin yakin, tidak akan masuk ke universitas manapun. Tidak berhasil di manga, tidak juga di sekolah. Dia berpikir apa yang harus dilakukannya. Kemudian ia memutuskan untuk masuk ke universitas kesenian. Masashi Kishimoto tidak menyerah sedikit pun, ia kembali menggambar manga dan bercita-cita menjadi mangaka yang berhasil. Pada saat ia berada di universitas kesenian, ia
memulai kejayaannya
sebagai pelukis manga dengan hasil kerjanya yang pertama yaitu Karakuri, yang diantarkan kepada Shueisha pada tahun 1996. Setelah lulus dari universitas ia mulai bekerja keras untuk menghasilkan manga. Masashi Kishimoto menjadi mangaka terkenal semenjak karyanya, Naruto sukses besar baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain. Pada tahun 1999 Naruto pertama kali dipublikasikan di Shonen Jump, sebuah majalah manga mingguan yang membuat Kishimoto menerima penghargaan Anugerah Hop Step yang diberikan kepada artis pendatang baru setiap bulan oleh Shonen Jump. Masashi Kishimoto berterimakasih kepada Tuhan atas kebodohannya di sekolah. Sekarang segalanya telah berubah. Cita-citanya untuk menjadi pelukis manga yang terkenal telah menjadi kenyataan. Ceritanya tentang bayangan seorang ninja, yaitu Naruto telah menjadi manga yang paling populer dan paling Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
laris di dunia. Masashi Kishimoto telah menunjukkan bahwa dia dapat menjadi mangaka yang terbaik dari mereka. Meskipun melalui banyak kesulitan, ia telah sukses. Masashi Kishimoto adalah sebuah inspirasi yang benar, seseorang yang telah memainkan peranan besar dan akan diingat sebagai salah seorang mangaka terbaik.
2.7. Tingkatan Ninja dalam Komik Naruto Dalam anime dan manga Naruto, tingkatan ninja menandakan tingkatantingkatan yang dibagi berdasarkan kemampuan seorang ninja dalam melalui ujian yang diberikan para petinggi desa (kage). Penduduk yang tinggal di desa Kohona, desa asal tokoh utama Naruto melewati beberapa ujian sebelum ia bisa disebut ninja, dan mendapatkan tingkatan sesuai dengan kemampuannya. Tidak semua ninja ditingkatan yang sama memiliki kemampuan yang sama, begitu juga seorang ninja dengan tingkatan rendah mungkin memiliki kemampuan yang lebih besar dari pada ninja di tingkatan atasnya. Sebagai tambahan, terdapat beberapa tingkatan jabatan atau gelar khusus yang dapat diterima seorang ninja. Jabatan dan gelar ini berbeda dengan tingkatan normal, seorang ninja mungkin memiliki gelar yang sama dengan seorang yang tingkatan normalnya lebih tinggi atau lebih rendah dari pada ninja tersebut.
2.7.1. Kage Hokage, Mizukage, Kazekage, dan lainnya adalah ninja tertinggi yang memimpin suatu desa tersembunyi. Biasanya mereka memiliki kemampuan diatas rata-rata dan cukup dihormati. Sejauh ini hanya Hokage dan Kazekage yang sudah Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
diperlihatkan wajahnya. Gelar kage hanya diberikan kepada pemimpin lima desa tersembunyi negara besar ninja saja. 2.7.2. Jounin Jounin atau ninja elit adalah yang memiliki pangkat yang lumayan tinggi. Para jounin ini adalah kekuatan utama sebuah desa tersembunyi. Para jounin biasa diberi misi untuk menyerang daerah musuh, pembunuhan, dan sebagainya. Misi yang mereka terima mengharuskan mereka untuk berpikir cepat dan tidak boleh terburu-buru atau nyawa mereka akan melayang. Jounin bisa mengambil misi tingkat A (misi paling sulit). Para jounin ini sangatlah kuat dan melawan jounin tanpa persiapan matang adalah tindakan bunuh diri. Para jounin juga ada yang ditugaskan sebagai pembimbing dan sekaligus sebagai guru tim genin.
2.7.3. Chuunin Setelah para genin lulus ujian chuunin, mereka akan diangkat menjadi chuunin oleh Hokage. Para chuunin ini setingkat kapten tim, dalam satu tim terdapat empat orang. Terkadang chuunin juga dipasangkan dengan genin. Para chuunin bisa mengambil misi tingkat B dan C. Misi yang dilakukan para chuunin tidaklah terlalu sulit, tetapi tetap beresiko dan berbahaya dibandingkan genin. Jumlah para chuunin ini jauh lebih sedikit dibanding genin yang ada di dunia Naruto. Tingkat kekuatan antara genin dan chuunin juga jauh berbeda.
2.7.4. Genin Setelah lulus dari perguruan ninja, seorang ninja akan diberi tingkatan genin. Para genin masih masuk kedalam bimbingan seorang jounin. Genin adalah Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
ninja kelas rendah yang hanya menjalankan misi kelas D. Misi-misinya juga terkadang sangat mudah. Seperti menangkap anjing yang kabur atau bersih-bersih rawa. Biasanya para genin ditempatkan di tim empat orang, dengan satu jounin sebagai pembimbing. Tetapi Naruto pernah diberi misi level C untuk mengawal Tazuna (seorang pembuat jembatan), yang malah berubah menjadi misi level A karena adanya ninja pelarian yang menyerang. Tim yang diisi genin adalah tim yang sudah ditentukan sebelumnya dan sudah dibagi ketika melakukan ujian kelulusan. Setelah cukup kuat, para genin akan direkomendasikan menjadi chuunin di ujian chuunin. Tidak semua genin anggotanya anak-anak, ada pula yang sudah berusia remaja karena tidak pernah lulus ujian chuunin.
2.7.5. Murid Akademi Akademi adalah tempat dimana calon-calon ninja memulai latihannya, mereka belum bisa disebut sebagai ninja sebelum mereka lulus akademi. Muridmurid di akademi diberikan materi dan latihan-latihan bela diri ninja tingkat dasar, seperti melempar shuriken dan menggunakan kunai. Beberapa jurus dasar ninja juga diajarkan di akademi, diantaranya adalah Henge no Jutsu, Bunshin no Jutsu, Nawanuke no Jutsu, dan Kawarimi no Jutsu (nama-nama jurus ninja dalam komik Naruto) Setelah menjalani ujian dan lulus dari akademi, murid-murid akan menerima sebuah ikat kepala dari kain berwarna biru dengan sebuah lapisan metal di tengahnya, dan di atas lapisan metal tersebut tercetak lambang desa tempat
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
tinggal mereka. Ikat kepala ini sering juga disebut dengan pelindung dahi atau hitai-ite. Hitai-ite ini hanya digunakan oleh ninja saja. Sebagai tambahan, ada beberapa desa yang menjalankan ujian khusus untuk murid akademi di desa mereka. Murid-murid dikelompokan menjadi tiga orang dalam setiap kelompok, kemudian kelompok-kelompok tersebut akan diberikan ujian, dan untuk memastikan bahwa hanya murid terbaik yang dapat menjadi genin, kelompok yang lulus dibatasi hanya tiga kelompok, sisanya akan dikembalikan ke akademi untuk mengikuti ujian tahun depan. Syarat-syarat kelulusan berbeda-beda tergantung dari kebijakan pemimpin desa. Di Konohagakure, ujian kelulusan dilakukan dengan cara memberikan tes tertulis dan ujian jurus-jurus dasar. Kirigakure pernah memberikan ujian pertarungan hidup atau mati sebagai tes kelulusannya, tetapi setelah terjadi peristiwa dimana Zabuza Momochi berhasil membunuh semua murid akademi dalam tes ini. Akhirnya, ujian semacam ini dihentikan dan diganti dengan ujian baru yang lebih aman.
2.9. Alat dan Senjata Ninja yang Digunakan dalam Komik Naruto 1. Kunai Senjata dasar shinobi (ninja tempur)seperti shuriken, hampir sama dengan pisau tetapi ada lubang kecil diujung belakangnya sehingga bisa diambil dengan satu jari saja.
2. Kunai double
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Sama dengan kunai normal tetapi kunai double ini biasanya digunakan untuk petarungan jarak dekat karena lebih sulit untuk dilempar.
3. Makibishi Senjata ini umumnya digunakan ketika melarikan diri dari kejaran musuh, senjata ini disebarkan untuk menghambat laju musuh.
4. Makimono Makimono adalah sejenis peta informasi yang digunakan untuk mengetahui informasi yang terjadi di kalangan para ninja, profil para ninja, dan informasi mengenai teknik-teknik shinobi.
5. Senbon Bentuknya yang kecil dan tajam dapat digunakan untuk banyak hal. Seperti akupuntur yang bisa membuat seseorang mati sementara dengan melemparnya pada titik tertentu di bagian tubuh (misal leher). Fungsinya juga sama dengan shuriken ataupun kunai. Selain itu juga bisa diselipkan diantara jari tangan menjadi cakar.
6. Normal Shuriken Logam berbentuk bintang ini tidak mengakibatkan luka berat, meskipun dilempar dengan cepat. Biasanya digunakan untuk menyerang bagian vital dan mengalihkan perhatian musuh agar kebigungan. Beberapa shinobi juga menggabungkannya dengan jurus shinobi. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
7. Large Shuriken (Shuriken Besar) Sering dibawa di punggung tubuh shinobi. Senjata ini memiliki lubang besar ditengahnya sebagai pegangan yang kemudian diputar dan dilempakan pada musuh sehingga menyebabkan luka berat dari pada shuriken yang biasa.
8. Fuuma Shuriken Fuuma shuriken bisa dibilang lebih tajam dari pada shuriken yang lain karena selain memiliki lima gergaji juga memiliki gerigi kecil di sisi-sisinya.
9. Smokeball (Bola Asap) Bola kecil yang jika berbenturan dengan permukaan keras bisa meledak mengeluarkan asap. Senjata ini menciptakan kabut tebal sehingga musuh tidak bisa melihat dan bisa sangat berbahaya jika musuh menyerang saat itu.
10. Soldier Pill Pil tentara ini merupakan obat spesial yang bisa membuat orang yang meminumnya dapat bertempur tiga hari tiga malam tanpa istirahat. Penuh dengan protein dan perangsang khusus.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
BAB III ANALISIS PERAN TOKOH NINJA DALAM KOMIK NARUTO
Dalam komik Naruto terdapat tokoh-tokoh ninja yang memiliki karakter serta peran yang berbeda-beda. Peran-peran ninja tersebut adalah sebagai berikut :
3.1. Uzumaki Naruto Cuplikan 1 : Gaara
: Kalau di dunia ini… Aku adalah keberadaan yang tidak diinginkan…
Naruto
: Penderitaan…sebatangkara itu bukan yang mudah dihadapi… Perasaan itu…entah kenapa…sangat kumengerti sampai terasa sakit…tapi aku sudah punya orang-orang yang berharga…orangorang yang berharga untukku…tak akan kubiarkan terluka… Kalau tidak begitu, walau untuk harus membunuhmu aku akan menghentikanmu…
Gaara
: Kenapa…?
Naruto
: Ukh…
Gaara
: Kenapa, hanya untuk orang lain, kau sampai sejauh ini…?
Naruto
: Karena mereka adalah orang-orang yang berharga untukku…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Yang menyelamatkanku dari neraka kesendirian itu… Dan mengakui keberadaanku… (Vol. 16, hal: 60-62) Analisis Dari cuplikan dialog antara Naruto dan Gaara, dapat terlihat bahwa Naruto merupakan seorang ninja yang memiliki peran sebagai pelindung serta penolong. Hal ini tercermin dari sifatnya yang tidak mudah menyerah dalam melawan musuh. Walaupun sebenarnya ia bukan seorang ninja pembunuh, tetapi demi untuk menyelamatkan dan melindungi orang-orang yang berharga baginya, ia rela membunuhnya meskipun dengan terpaksa. Sedangkan ninja dalam kehidupan nyata, membunuh itu sudah menjadi kebiasaan baik untuk melindungi keluarganya maupun dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Cuplikan 2 : Naruto
: Sekarang, kembali ketujuan semula… Kita tolong Sasuke
Sai
: Rasanya, Orochimaru ada di sekitar Sasuke Kalau mengejarnya terus, kamu bisa dipotong-potong dan dijadikan kelinci percobaan Selain itu…Sasuke bilang, kalau dia tidak menganggapmu apaapa… Memang Sakura bilang, kalau kau menganggap Sasuke sebagai saudara…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Tapi…untuk membawanya
orang
seperti
kembali
itu
walau
kamu harus
tetap sampai
bermaksud melawan
Orochimaru… Dan mempertaruhkan nyawa? Kenapa…? Padahal, tak ada yang memberi perintah… Naruto
: Dulu, aku benci sekali pada Sasuke Tapi…begitu sama-sama, rasanya benar-benar menyenangkan Dia…orang mengakui keberadaanku lebih dari siapa pun Karena Sasuke adalah temanku… Ikatan penting yang akhirnya kudapatkan… (Vol. 34, hal: 71-75)
Analisis Dari cuplikan dialog diatas dapat dilihat bahwa peran lain dari seorang ninja adalah setia kawan. Naruto yang berperan sebagai teman sangat menyayangi teman-temannya dan bahkan rela mengorbankan dirinya demi untuk menyelamatkan temannya. Meskipun belum tentu temannya itu sendiri (Sasuke) melakukan hal sama. Hal ini disebabkan karena adanya suatu ikatan perasaan yang dimilikinya, sehingga secara otomatis membuatnya langsung bertindak untuk mencegah temannya dari jalan menuju kesalahan. Walaupun tidak ada perintah yang menyuruh Naruto untuk melakukannya. Jadi ninja yang digambarkan dalam komik Naruto ini memiliki perasaan dan jiwa kesetiakawanan yang kuat. Sedangkan ninja dalam kehidupan nyata Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
sangat bersifat tertutup dan hanya menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan saja.
Cuplikan 3 : Yamato
: Urutan penyusupannya. Aku…Sakura, lalu Naruto
Sakura
: Cara penyusupannya?
Yamato
: Sesuai teori, kita mendekat dari bawah tanah dengan elemen tanah Sepertinya, markasnya memang dikelilingi batu…
Naruto
: Yang seperti ini akan kuhancurkan dengan ‘rasengan’-ku
Sasuke
: Tunggu dulu! ‘kan bisa langsung ketahuan musuh kalau melakukan jurus sebesar itu!
Yamato
: Penyusupan harus tanpa suara sampai akhir…
Naruto
: Kalau begitu, dengan cara apa…!?
Yamato
: Ada… Sekeras apapun batunya hanya dengan sedikit kekuatan diretakan kecilnya…lihat seperti ini!
Sakura
: Untuk sementara, penyusupan sukses (Vol. 34, hal: 42-48)
Analisis Situasi dalam dialog diatas menggambarkan keadaan dimana Naruto dan timnya sedang melakukan penyusupan agar dapat masuk ke dalam wilayah musuh Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
secara diam-diam. Ini merupakan perintah yang diberikan kepada Naruto untuk menyelamatankan seorang ninja yang diculik oleh musuh. Naruto yang berperan sebagai penyusup berusaha untuk mencari jalan lain untuk bisa masuk ke dalam wilayah musuh, sehingga kehadirannya tidak disadari oleh musuh yang jumlahnya banyak. Selain itu dialog ini juga mencerminkan karakter dan sifat Naruto yang gegabah dalam bertindak dan melakukan segala sesuatunya tanpa berpikir terlebih dahulu. Hal ini juga sesuai dengan kehidupan ninja dalam kehidupan nyata, yang sering menyusup untuk masuk ke dalam istana. Hanya saja
ninja dalam
kehidupan nyata menggunakan strategi yang telah disusunnya terlebih dahulu dan biasanya lebih sering dilakukan pada malam hari.
Cuplikan 4 : Naruto
: Hinata… Kau…tak mengerti rupanya…
Hinata
: Eh?
Naruto
: Ninja hebat sepertiku ini takkan mencontek!
Hinata
: Na…Naruto… Ta…tapi…
Naruto
: Selain itu…kalau sembarangan karena menolongku mencontek Kau yang sudah memberiku contekan pun bisa gawat, ‘kan!!
Hinata
: Eh? Naruto…
Naruto
: Lagi pula…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Ka…kalau ketahuan, ‘kan jadi masalah buat Sakura dan Sasuke…! Aku tak boleh membuat kesalahan di sini! (Vol. 5, hal: 108) Analisis Ini merupakan situasi dimana Naruto dan teman-temannya sedang mengikuti ujian tertulis untuk naik ketingkat chuunin. Sebagai seorang murid di perguruan ninja, Naruto masih memegang teguh prinsip ninja untuk selalu taat terhadap peraturan, yang salah satu dari peraturan tersebut adalah sebagai seorang ninja harus bersikap jujur. Meskipun Naruto merupakan seorang anak yang nakal, selalu membuat keributan, dan sering melanggar peraturan, tetapi, ia berusaha mengandalkan diri sendiri dan bersikap jujur. Selain itu, ia juga masih memikirkan kepentingan teman-temannya sebab akibat kesalahan yang ditimbulkannya, resikonya akan dirasakan oleh temannya juga. Sebagai seorang ninja dan murid yang baik maka ia tidak mau merugikan orang lain dengan perbuatannya yang salah. Hal ini sedikit berbeda dengan ninja dalam kehidupan nyata, sebab ninja dalam kehidupan nyatanya tidak ada ujian tertulis, yang ada hanya secara praktis dan bukan teoritis.
Cuplikan 5 : Tazuna
: Wah, akhirnya kalian pulang juga! …kenapa kalian babak belur dan kotor begitu?
Naruto
: He he…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Kami berdua… berlatih sampai badannya tak bisa bergerak lagi Sasuke
: Dasar super bodoh! Memanjat sampai puncak…
Kakashi
: Baiklah! Naruto, Sasuke, mulai besok kalian juga mengawal Pak Tazuna
Naruto
: Baik!! (Vol. 3, hal: 86)
Analisis Naruto yang telah berlatih dengan keras akhirnya berhasil diberikan tugas sebagai pengawal, tetapi tidak semua ninja bisa dijadikan sebagai pengawal. Yang bisa dijadikan sebagai pengawal adalah ninja yang telah memiliki kemampuan dan kekuatan sampai batas tertentu. Peran Naruto disini adalah untuk mengawal Tazuna yang bekerja sebagai pembuat jembatan yang akan menghubungkan dua buah desa, tetapi karena dalam proses pembuatan jembatan tersebut ada seorang oknum yang ingin mengagalkan dan membunuh Tazuna. Maka pada saat ini Naruto berperan sebagai pengawal yang akan menjaga Tazuna. Peran ninja yang ini juga sesuai dengan ninja dalam kehidupan yang sebenarnya, yang biasanya memiliki tugas untuk mengawal tuannya. Misalnya, di saat pergi ke suatu tempat atau berjaga-jaga pada saat tuannya tidur dan juga berjaga di luar istana.
Cuplikan 6 : Yamato
: Yang penting…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Mulai sekarang, kita berempat akan memasuki misi Tapi, apa-apaan ini…!? Tak ada waktu untuk memasukan kalian dalam satu kandang Supaya terbiasa, lho Ayo perkenalkan diri kalian Naruto
: Naruto Uzumaki
Sakura
: Aku Sakura Haruno
Sai
: Namaku Sai
Yamato
: Yah, dengan ini, perkenalan selesai Sekarang, aku akan menjelaskan misi kita, kelompok Kakashi Setelah
ini,
kita
berempat
akan
menuju
jembatan
Tenchi…menangkap dan membawa pulang mata-mata Akatsuki yang menyusup dalam organisasi Orichimaru Ini
kesempatan
untuk
mendapatkan
informasi
tentang
Orichimaru dan Sasuke Kita akan mendapatkan sumber informasi berharga yang berguna untuk merencanakan strategi dalam pembunuhan Orichimaru dan pembebasan Sasuke Laksanakan dengan hati-hati! Satu jam lagi kita kumpul di gerbang depan! Setelah mempersiapkan peralatan ninja kita berangkat! (Vol. 32, hal: 87-90)
Analisis Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Dari cuplikan diatas dapat terlihat bahwa Naruto berperan sebagai ninja yang sedang menjalankan misi yang diperintahkan dari perguruan ninja tempat ia belajar. Ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dari perguruan ninja dan wajib untuk dipatuhi. Setiap menjalankan sebuah misi selalu dilakukan secara berkelompok dan biasanya juga guru mereka juga ikut untuk mengawasi dan membantu pada saat-saat dibutuhkan. Misi ini bisa bermacam-macam. Misalnya, misi untuk menyelamatkan orang, untuk mencari informasi, dan bahkan untuk membunuh. Namun untuk kali ini Naruto melakukannya sekaligus, yaitu untuk membebasankan sasuke dan untuk mendapatkan informasi tentang Orochimaru. Tetapi kenyataan sebenarnya ninja bekerja pada seseorang dan menjalankan tugas-tugas sesuai dengan yang diperintahkan tuannya (majikannya). Terkadang mereka juga menjalankannya secara berkelompok tetapi kebanyakan dikerjakan sendiri dan tanpa disertai guru.
Cuplikan 7 : Haku
: Maaf, ya, kau jadi membantuku
Naruto
: Kakak dari pagi sudah sibuk, ya?
Haku
: Kamu juga! Apa yang kau lakukan sepagi ini di tempat seperti ini?
Naruto
: Latihan!!
Haku
: Kamu…dilihat dari pelindung kepala, jangan-jangan ninja,ya?
Naruto
: Terlihat seperti itu, ya!? begitu,ya!? Benar! Aku adalah ninja!
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Haku
: Heh!? Hebat ya, kamu
Naruto
: He he
Haku
: Kenapa kamu perlu berlatih segala?
Naruto
: Aku ini ingin jadi lebih kuat
Haku
: Hmm…tapi, kelihatannya kau sudah kuat, lho
Naruto
: Tidak! Tidak! Aku ingin jadi lebih kuat lagi!
Haku
: Itu… Untuk apa…?
Naruto
: Untuk menjadi ninja nomor satu di desaku! Aku akan membuat semua orang mengakui keberadaanku! (Vol. 3, hal: 70)
Analisis Naruto berperan sebagai ninja yang berusaha keras dan sungguh agar dapat menjadi ninja yang hebat. Ia berambisi untuk bisa mendapat kekuatan sehingga ia bisa diakui sebagai seorang ninja. Bukan hanya menjadi ninja biasa yang hanya bekerja pada seseorang, tetapi ninja yang benar-benar bisa melindungi desanya serta dapat diakui keberadaannya orang semua orang, terutama orangorang dari desa Konoha. Dari cuplikan ini dapat juga dilihat bahwa seorang ninja dapat ditandai dari atribut yang digunakan seperti pelindung kepalanya. Pelindung kepala atau yang disebut dengan hitai-ite ini hanya digunakan oleh ninja saja. Setiap pelindung kepala ini memiliki lambang di bagian tengahnya, yang mengambarkan Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
lambang desa tempat mereka berasal. Pelindung kepala ini hanya bisa didapat setelah lulus menjadi genin dan untuk pakaiannya tidak ditentukan. Sedangkan ninja dalam kehidupan nyata menggunakan pakaian berwarna gelap dan serba tertutup sehingga hanya matanya saja yang tampak. Oleh karena itu, wajah mereka tidak dikenali dan sangat dirahasiakan.
3.2. Uchiha Sasuke Cuplikan 1 : Sasuke
: Sudah tak ada waktu lagi Aku pergi
Sakura
: Sasuke, kau masih bermaksud merebut lonceng itu!?
Sasuke
: Tadi aku sudah menyentuhnya, kali ini aku akan mendapatkannya
Sakura
: ...ah! be...begitu, ya... A...nu, karena waktunya juga tinggal sedikit, sih Kita tak harus memaksakan diri... ’kan masih ada kesempatan berikutnya
Sasuke
: Hanya aku yang bisa membunuh laki-laki itu
Sakura
: Eh... Apa? Apa ini tentang guru...?
Sasuke
: Waktu itu...menangis...
Sakura
: Menangis...?
Sasuke
: Miliku...
Sakura
: Apa... Apa maksudnya...!?
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Sasuke
: Aku adalah si pembalas dendam Aku harus jadi lebih kuat dari laki-laki itu...aku takkan kalah di tempat seperti ini... Aku harus membunuh seorang pria (Vol.1, hal:181-183)
Analisis Cuplikan di atas menceritakan situasi dimana Sasuke sedang menjalani latihan ninja bersama teman-teman sekelompoknya yaitu Naruto dan Sakura yang dilatih oleh guru Kakashi. Dari dialog antara Sasuke dan Sakura dapat terlihat karakter Sasuke yang keras dan pantang untuk menyerah dalam menggapai tujuannya. Tujuan Sasuke masuk ke dalam perguruan ninja adalah untuk mendapatkan kekuatan dan menjadi kuat. Hal ini dilakukan untuk membalas dendam kepada kakak laki-lakinya yang bernama Itachi Uchiha, yang telah membunuh seluruh klan Uchiha termasuk ayah dan ibunya sendiri. Jadi Sasuke hidup hanya dengan tujuan untuk membunuh sebagai balas dendamnya. Ini merupakan jalan ninja yang dipilihnya. Walaupun ia berperan sebagai pembunuh, namun orang yang ingin dibunuh hanya satu orang saja yaitu kakaknya sendiri. Terkadang untuk mencapai satu tujuan itu, ia terpaksa membunuh orang-orang yang menghalangi tercapainya tujuan tersebut.
Cuplikan 2 : Sasuke
: Dasar...kau itu...sampai kapanpun...hanya jadi penghalang saja...
Naruto
: Sasuke! Kau...
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Sasuke
: Ke...kenapa tampangmu...begitu...? Dasar...super...bodoh...
Naruto
: Ke...kenapa...? Dia melindungiku...!?
Sasuke
: Padahal aku sangat membencimu...
Naruto
: Kenapa...kenapa...? Kenapa...? untukku... Aku tak perlu bantuanmu!!
Sasuke
: Badanku bergerak...sen...diri...bodoh...! Laki-laki itu... Padahal...kukira.. Aku takkan mati...sampai bisa membunuh...kakak...
Naruto
: Kau jangan mati... (Vol. 3, hal: 195-200)
Analisis Dari cuplikan dialog diatas menggambarkan keadaan ketika Sasuke dan Naruto yang sedang bertarung menghadapi musuh. Pada pertarungan ini Naruto yang akan diserang oleh musuh langsung dihadang oleh Sasuke dengan tubuhnya, sehingga Naruto menjadi selamat dan Sasuke yang terkena serangan musuh. Walaupun dari dialog diatas terlihat kata-kata Sasuke yang membenci Naruto namun dilubuk hatinya ia menganggap Naruto sebagai teman. Di kesehariannya Sasuke selalu menunjukkan sikap yang dingin dan tak peduli pada Naruto. Sebenarnya kebencian Sasuke hanya karena rasa irinya kepada Naruto Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
yang memiliki kekuatan lebih darinya. Namun pada kondisi ini, Sasuke dengan refleks melindungi Naruto. Disini secara tidak langsung Sasuke juga berperan sebagai pelindung.
Cuplikan 3 : Sasuke
: He...hebat!
Ayah Sasuke : Ini ninjutsu dasar Uchiha, eleman api, goukakyuu no jutsu Segelnya seperti yang baru saja ayah ajarkan. Kumpulkan dan pusatkan dari rongga mulut ke sekitar dadamu Setelah itu, muntahkan dengan satu tarikan napas Sasuke
: Baik!! Ayah...mengajarkan jurus padaku secara langsung Akhirnya... aku juga bisa diakui oleh ayah! Aku harus menjawab harapan ayah!!
Ayah Sasuke : Ternyata...tidak bisa seperti Itachi... (Vol. 25, hal: 110-112)
Analisis Dari cuplikan di atas terlihat Sasuke kecil yang sedang berusaha keras berlatih ilmu ninja. Ini dilakukannya untuk membuktikkan kepada ayahnya bahwa ia juga merupakan salah satu ninja dari klan Uchiha yang terkenal kuat. Selain itu, ia juga ingin diakui oleh ayahnya sebagai seorang anak yang bisa diandalkan dan menjadi kebanggaannya, dimana selama ini hanya kakaknya (Itachi) sajalah yang
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
selalu menjadi kebanggaan orang tua dan klannya. Jadi sebagai seorang anak ia juga ingin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan kakaknya. Dalam kehidupan ninja yang sebenarnya, biasanya ilmu ninja juga dapat diperoleh dari seorang ayah, yang diajarkan kepada anak laki-lakinya. Anaknya itulah yang nantinya akan dijadikan sebagai penerus klannya, agar keturunan dari klan itu tidak menjadi punah.
3.3. Haruno Sakura Cuplikan 1 : Zabuza
: Sendirian nih, kelihatannya kau bosan, ya? Mana bocah pirang dan bocah bermata tajam itu?
Sakura
: Sedang berlatih
Zabuza
: Kau tak latihan?
Sakura
: Karena kemampuanku ini diatas mereka jadi, guru Kakashi menyuruhku mengawal paman!
Zabuza
: Benarkah…? (Vol. 3, hal: 27)
Analisis Sakura merupakan salah satu tokoh ninja perempuan di dalam perguruan ninja. Ninja perempuan juga mempunyai peran yang sama dengan ninja laki-laki, salah satunya yaitu sebagai pengawal. Dalam ninja semua status disamakan, tidak ada perbedaan gender. Yang diutamakan adalah kemampuannya.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Dari cuplikan diatas terlihat kalau Sakura memang memiliki kemampuan di atas teman-temannya. Oleh karena itu, ia dipilih sebagai pengawal. Karena untuk menjadi seorang pengawal dibutuhkan kekuatan yang besar. Sedangkan dalam kehidupan nyatanya tidak ada ninja wanita dan wanita juga tidak diperbolehkan menjadi ninja.
Cuplikan 2 : Sakura
: Dari pada itu kita cepat obatin Kankurou!
Temari
: Tolong!
Sakura
: Oke! Fuuh… Dengan ini kita tidak perlu mengkhawatirkan jiwanya Aku sudah mengeluarkan racunnya secara langsung
Temari
: Haah…
Sakura
: Sekarang saya akan meramu penawar racun untuk melawan sedikit racun yang masih ada di dalam tubuhnya Tolong kumpulkan semua bahan yang akan saya katakan ini !
Naruto
: Sakura… Keren… (Vol. 28, hal: 184)
Analisis Dalam ninja ada juga ninja yang berperan sebagai ninja medis (dokter). Tidak semua ninja bisa menjadi ninja medis. Yang bisa menjadi ninja medis Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
adalah ninja yang memiliki bakat dan kemampuan khusus dalam hal pengobatan. Maka apabila di perguruan ninja, ditemukan ninja berbakat seperti Sakura, akan diberikan pelajaran khusus dan dilatih khusus dalam mempelajari ilmu kedokteran dan pengobatan. Ninja medis sama sekali tidak boleh kena serangan lawan, yang paling penting adalah kemampuan menghindar serangan lawan. Sebab jika ninja medis terluka, maka tidak ada yang akan mengobati anggota tim. Salah satu dari ninja medis ini adalah Sakura. Sakura berperan sekali dalam membantu ninja-ninja lain yang sedang terluka. Sakura merupakan ninja medis paling penting dalam kelompok yang sedang menjalankan misi. Bisa dibilang sebagai kunci keberhasilan misi. Secara tidak langsung disini Sakura juga berperan sebagai penolong, yaitu menolong para ninja yang sakit dan terluka. Sedangkan kenyataannya, tidak ada ninja wanita. Wanita biasanya bertugas untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak, sedangkan pria sebagai kepala keluarga bertugas untuk mencari nafkah. sehingga kaum pria yang menjadi ninja adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kemudian semua ninja ini juga memiliki keterampilan dalam melakukan pengobatan.
Cuplikan 3 : Sakura
: …dingin… …ini bukan genjutsu…’kan?
Zabuza
: Jangan sungkan denganku…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Saat seperti ini, kau boleh menangis… Sakura
: Aku selalu mendapat nilai seratus dalam setiap ujian sekolah ninja… Aku mengingat pengetahuan shinobi yang jumlahnya lebih dari seratus…aku selalu menulis jawaban dengan sempurna… …suatu hari, dalam ujian ada pertanyaan seperti ini… ‘tulislah pengetahuan shinobi nomor 25’… …lalu, seperti biasa aku menulis jawabannya…shinobi itu, walau dalam situasi seberat apapun…harus mendahulukan misi… Tak boleh…memperlihatkan perasaannya…sedikit pun…
Zabuza
: Inikah yang disebut shinobi…? Terlalu menyakitkan… (Vol. 4, hal: 78)
Analisis Peran Sakura di sini adalah sebagai seorang murid. Ia merupakan seorang murid yang pintar dan mudah dalam memahami pelajaran. Bahkan, ia memiliki ingatan yang baik. Ia dapat mengingat semua pelajar yang pernah diajarkan di perguruan ninja. Bukan hanya mengingat, tetapi sebagai murid yang baik Sakura juga selalu menerapkannya, baik pada saat menjalankan tugas atau misi maupun dalam kehidupan sehari-harinya.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Hal ini juga
membuktikan bahwa ada perbedaan kemampuan yang
dimiliki oleh setiap ninja. Meskipun sama-sama ninja, namun bakat dan kemampuan yang dimiliki belum tentu sama. 3.4. Hatake Kakashi Cuplikan 1 : Kakashi
: Ini bukan panjat pohon biasa! Tapi, memanjat tanpa menggunakan tangan
Naruto
: Menarik!
Sakura
: Gimana caranya…?
Kakashi
: Yah… Perhatikan aku!
Naruto
: Dia memanjatnya…
Sakura
: Memanjat vertikal hanya menggunakan kaki…
Kakashi
: Ya, yaah seperti ini… Kalau kau memusatkan cakra ke telapak kaki, kau bisa memanjat dengan menempelkannya ke batang pohon. Kalau bisa memanjat dengan menempelkannya ke batang pohon Kalau kau bisa menggunakan cakra dengan baik, kau juga dapat melakukan hal seperti ini Sekarang gunakan kunai itu untuk mengores pohon dan menandai seberapa tinggi kau bisa memanjatnya Selanjutnya gunakan tekadmu untuk berusaha melampaui tanda yang sudah kau buat sebelumnya (Vol. 3, hal: 6-10)
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Analisis Dari cuplikan di atas dapat dilihat peranan Kakashi sebagai seorang guru yang mengajarkan teknik-teknik atau jurus untuk digunakan dalam pertarungan ninja. Dalam perguruan ninja, setiap murid terbagi atas kelompok-kelompok yang masing-masing anggota kelompoknya terdiri dari tiga sampai lima orang. Dalam tiap-tiap kelompok tersebut memiliki seorang guru yang nantinya akan membimbing serta mengajarkan ilmu-ilmu ninja secara praktek. Dalam latihan itu, terkadang murid-murid tersebut juga diajarkan dengan menggunakan senjata. Tetapi, bagi ninja pemula hanya diizikan untuk menggunakan senjata yang tidak berbahaya. Salah satunya adalah kunai. Dalam kenyataannya kunai juga merupakan senjata yang paling sering digunakan
dalam
setiap
menjalankan
tugasnya.
Disamping
mudah
menggunakannya, kunai ini juga sangat praktis untuk dibawa.
Cuplikan 2 : Kakashi
: Yah! Cara kerja begini aku sudah melihat orang sepertimu membusuk Akhir dari orang yang terus bicara tentang balas dendam tidak baik. Mereka menderita. Hanya akan melukai diri sendiri dan menderita. Yang tersisa hanyalah kesedihan
Sasuke
: Memangnya kau tau apa?
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Jangan bicara di depanku seolah kau mengerti! Kakashi
: Yah…tenang dulu…
Sasuke
: Apa sekarang kau kubunuh saja… Orang yang paling penting untukmu!? Kau akan benar-benar rasakan betapa kelirunya omonganmu sekarang ini!
Kakashi
: Tidak masalah mau melakukan itu juga, tapi…sayang sekali, bagiku tidak ada lagi orang yang seperti itu Semuanya…sudah mati Aku hidup lebih lama darimu, zamannya juga mengerikan Aku tahu sedihnya kehilangan sampai terasa muak. Yah! Kita bukan orang yang beruntung… Itu sudah pasti. Tapi, bukan yang terburuk. Kita sudah menemukan teman-teman yang berharga, ‘kan. Karena pernah kehilangan jugalah aku mengerti… Aku memberi kekuatan ‘chidori’ juga karena kau punya orang yang berharga bagimu Kekuatan bukan sesuatu yang digunakan uantuk menghadapi temanmu atau balas dendam Kau pasti mengerti untuk apa kekuatan itu Pikirkan baik-baik apa kata-kataku keliru atau tidak (Vol. 20, hal: 109-112)
Analisis Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Dalam cuplikan diatas dapat terlihat bahwa peran lain dari seorang guru (Kakashi) adalah sebagai penasehat. Dalam hal ini Kakashi juga bertindak sebagai seorang yang memberikan nasehat kepada muridnya agar tidak salah dalam menggunakan ilmu ninjanya itu, yaitu untuk balas dendam. Ia berusaha untuk meluruskan dan menyelamatkan niat muridnya (Sasuke) yang salah langkah. Dalam mendidik dan menasehati murid-muridnya untuk menjadi ninja, yang nanti akan melindungi orang-orang, itu juga merupakan peranan yang harus dilakukan oleh Kakashi. Sedangkan ninja dalam kehidupan nyata, yang bertindak sebagai penasehat adalah pemimpin desa ninja (jounin). Selain bertindak sebagai jounin, ia juga harus mampu memberi nasehat kepada para bawahannya agar tidak menimbulkan masalah.
Cuplikan 3 : Kabuto
: Kakashi memang hebat… Bisa menghentikan seranganku dari sudut tak terlihat
Kakashi
: Kau…bukan genin biasa… Bisa menyadari dan langsung melempar senjata… Orang cukup hebat
Kabuto
: Tidak…tidak juga…
Kakashi
: Ada perlu apa dengan Sasuke? Dilihat dari situasi dan niatmu… Kau harus kutangkap dan diinterogasi
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Kabuto
: Apa kau bisa…? Hanya dengan orang sepertimu….
Kakashi
: Apa kau ingin mencobanya… Dengan orang yang hanya sepertiku ini…? (Vol. 10, hal: 135)
Analisis Dari cuplikan ini dapat dilihat peranan Kakashi sebagai penjaga, ia sedang menjaga Sasuke yang sedang berada rumah sakit. Di sini Sasuke sedang berhadapan dengan situasi dimana seorang penyusup yang bernama Kabuto (ninja suruhan Orochimaru) datang untuk menculiknya. Maka dari itu Kakashi yang berperan sebagai penjaganya berusaha untuk menangkap Kabuto sebagai bentuk tanggungjawabnya. Secara tidak langsung dalam hal ini Kakashi juga berperan sebagai pelindung Sasuke. Dalam cuplikan ini juga terlihat bahwa Kakashi yang sebagai jounin sekaligus sebagai seorang guru memang memiliki kemampuan dan kekuatan yang hebat.
Cuplikan 4 : Guru Kakashi
: Lalu, misi kali ini…disini… Diperlukan banyak shinobi untuk menyerang musuh dari garis paling depan Karena itu, kita shinobi yang akan menghambat mereka Harus dilakukan dengan tim kecil yang ahli
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Kakashi
: Jembatan, ya….? Berarti ini misi penyusupan…
Guru Kakashi
: Ya! Kelompok Kakashi, misi kalian… Menyusup ke wilayah belakang musuh. Menghancurkan jembatan yang digunakan suplai barang dan memecah belah kemampuan musuh Setelah itu mundur secepatnya (Vol. 27, hal: 76-77)
Analisis Cuplikan diatas menjelaskan bahwa Kakashi yang masih menjadi murid yang berada dalam kelompok untuk menjalankan misi yaitu sebagai penyusup. Ia akan menyusup ke suatu wilayah untuk membuyarkan konsentrasi musuh. Jadi dalam ninja itu adanya kenaikan tingkat dari tingkat rendah (akademi) sampai tingkat paling tinggi (kage). Hal ini dapat terlihat bahwa Kakashi yang dulunya juga melewati masa-masa saat akademi sampai sekarang telah menjadi seorang jounin.
3.5. Orochimaru Cuplikan 1 : Orochimaru
: Kenapa kau bisa tahu aku palsu…?
Sasuke
: Aku tahu kau bersembunyi di dalam tanah dan mendengarkan percakapan kami. Membuat sandi seperti itu…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Karena dia tak mungkin bisa mengingat lagu sepanjang itu Dengan kata lain, kau adalah palsu Orochimaru
: Begitu ya…? tak lelah dan tak lengah, ya… Rasanya, akan lebih menyenangkan dari yang kuduga (Vol. 6, hal: 23)
Analisis Dari cuplikan diatas dapat dilihat peran Orochimaru sebagai penyusup. Ia menjadi penyusup dengan maksud jahat, kemudian bersembunyi di dalam tanah dan mengamati dengan seksama seluruh gerak-gerik tim Sasuke. Orochimaru merupakan salah satu ninja pelarian ( pengkhianat) dari perkampungan ninja. Sasuke yang jenius ternyata mampu menyadari kehadiran Orochimaru dan sengaja membuat kata sandi yang tidak mungkin diingat oleh Naruto, karena ia sangat memahami perangai sahabatnya ini. Dalam kenyataanya memang terdapat ninja yang baik dan yang jahat. Ninja yang baik biasanya bekerja untuk melakukan hal yang baik, seperti melindungi serta menjaga tuan dan klannya. Sedangkan ninja yang jahat biasanya menyediakan jasa untuk membunuh sesuai dengan suruhan orang yang menyewanya. Ninja ini bekerja hanya demi mendapatkan imbalan uang.
Cuplikan 2 : Hokage
: Fu fu fu…akhirnya, kau menemukanku… Sayang sekali
Hokage
: Orochimaru…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Kau…apa maksudnya ini!? Orochimaru
: Padahal, aku sudah meletakan jebakan sebanyak itu… Aku
kaget.
Tapi,
begitu
rupanya…Hokage
ketiga
dan
bawahannya… Anbu
: Belakangan ini sejumlah ninja level genin sampai chuunin, juga beberapa anggota anbu desa menghilang…ditambah lagi, ada informan bahwa tingkah lakumu aneh akhir-akhir ini… Tuan Orochimaru…shinobi sehebat anda, kenapa melakukan hal seperti ini…?
Orochimaru
: Khu khu khu…apa kau mau ku bunuh juga? (Vol. 14, hal: 70)
Analisis Dialog di atas terjadi pada saat Hokage (gelar pemimpin terkuat di desa Konoha) ketiga berserta anak buahnya menemukan sejumlah ninja genin, chuunin dan beberapa anbu (pasukan khusus pelindung desa) yang sudah lama menghilang dari desa Konoha. Ternyata orang-orang hilang tersebut diculik dan dijadikan bahan penelitian Orochimaru. Orochimaru membunuh mereka sebagai bahan percobaan untuk mendapatkan ilmu agar dapat hidup abadi. Hal ini menunjukan bahwa Orochimaru berperan sebagai seorang pembunuh. Tidak semua ninja yang jahat membunuh demi uang, tetapi ada juga yang membunuh demi mencari dan mendapatkan kekuatan. Ini berbeda dengan ninja dalam kehidupan nyata. Dalam kenyataanya ninja berusaha untuk mendapatkan
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
kekuatan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, bukan untuk kepentingan pribadi.
3.6. Nara Shikamaru Cuplikan 1 : Shikamaru
:
Aku ingin sekali memastikan seberapa besar kemampuan bertarung kita saat ini Izinkan aku memeriksa peralatan ninja yang kalian bawa Saat ini…akan kuselesaikan dalam waktu tiga menit Ada pertanyaan?
Lee
:
Bisa membentuk formasi seperti ini dengan anggota yang dikumpulkan secara random…
Shikamaru
:
Kalau tidak ada, akan kukatakan yang penting sebagai penutup. Sasuke bukan teman dekatmu… Aku juga tidak suka dia Tapi, Sasuke adalah shinobi Konoha yang sama dengan kita Teman kita! Karena itu, aku menolongnya dengan mempertaruhkan nyawa Ini adalah cara Konoha Selain itu, aku juga tidak akan bermalas-malasan begitu saja…karena aku bertanggung jawab atas nyawa kalian semua
Kiba
:
Heh! Kau mulai terlihat sedikit cocok jadi chuunin…! Kalau begitu, ayo periksa perlatan ninja kita
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Keluarkan peralatan ninja kalian (Vol. 21, hal: 50-52)
Analisis Dari cuplikan diatas dapat telihat dengan jelas peran Shikamaru sebagai pemimpin. Sebagai satu-satunya orang yang lulus dalam ujian chuunin, Shikamaru diberikan tanggung jawab oleh Hokage kelima sebagai ketua tim untuk menyelamatkan Sasuke dari Orochimaru. Disini Shikamaru sangat
berperan
sekali sebagai pemimipin. Ia mampu menyusun strategi dan mempersiapkan suatu rencana hanya dalam waktu yang singkat, yang tidak semua ninja memiliki kemampuan seperti Shikamaru. Walaupun untuk orang yang tidak disukai tetapi demi menjalankan tugas dan tanggung yang diembannya, ia rela untuk mengorbankan nyawanya. Sebagai seorang ninja harus dapat mehiraukan perasaan pribadi dan mengutamakan kepentingan pekerjaan, artinya pemimpin yang bertanggung jawab. Dalam cuplikan ini juga dapat terlihat bahwa dalam setiap menjalankan misinya ninja juga dilengkapi dengan berbagai jenis persenjatan.
3.7. Kabuto Cuplikan 1 : Kabuto
: Kalian sembilan orang baru yang baru saja lulus akademi. ‘kan? Berwajah polos begitu dan berisik saja…dasar…ini bukan piknik, tahu
Ino
: Siapa sih, kamu? Sombong sekali
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Kabuto
: Aku Kabuto Selain itu, coba lihat dibelakangmu
Sakura
: Belakang?
Kabuto
: Dibelakang kalian…mereka ninja dari Amagakure. Mereka itu pemarah Semuanya tegang memikirkan ujian. Lebih baik kalian berhatihati agar tak menimbulkan masalah.
Sakura
: Uh…
Kabuto
: Yah! Apa boleh buat, kalian orang baru yang tak tahu apa-apa, sih Aku teringat pada diriku waktu dulu
Sakura
: Kak Kabuto…’kan! Jadi, ini ujianmu yang kedua kali, ya…?
Kabuto
: Bukan… Yang ketujuh Karena ujian ini diadakan hanya dua kali setahun, jadi ini sudah tahunku yang keempat…
Sakura
: Heee, jadi kau tahu banyak tentang ujian ini, ya!?
Kabuto
: Yah, begitulah
Naruto
: Heee, Kabuto hebat, ya
Kabuto
: He he…baiklah, akan kubagi sedikit informasi untuk para juniorku yang manis (Vol. 5, hal: 52-53)
Analisis Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Dari cuplikan di atas dapat terlihat bahwa peran Kabuto sebagai senior dalam perguruan ninja. Sebagai senior, ia sudah lebih berpengalaman dalam mengikuti ujian kenaikan tingkat menjadi level chuunin (tingkat menengah). Sehingga ia memberikan informasi dan masukan kepada para juniornya. Jadi dalam komik Naruto, pengarang menambahkan adanya ujian kenaikan tingkat secara teori yang diikuti oleh para ninja, sedangkan dalam kenyataannya hal tersebut tidak ada. Dalam kenyataannya para ninja hanya dilatih oleh guru mereka masingmasing secara praktek. Selain dilatih oleh guru, ada juga yang diajarkan dan dilatih langsung oleh orang tua kepada anak laki-lakinya, dimana mereka memang merupakan klan ninja. Jadi, ninja dalam kehidupan nyata tidak ada sistem senioritas dan semua ninja memiliki status yang sama. Yang membedakan hanya dalam hal tingkatannya, yaitu genin, chuunin, dan jounin.
Cuplikan 2 : Orochimaru
: Kalau begitu akan kuambil tubuhmu
Kabuto
: Dengan ini, dia juga tak bisa melakukan tensei untuk beberapa tahun… Tapi…sudah ada yang berikutnya!! Hm benar… Aku sudah tak punya nilai sebagai medium untuk tensei jutsu lagi… Sulit bagiku yang sekarang sudah kehilangan semuanya untuk mencari dan menemukan tujuan hidup…
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Tapi akhirnya, aku mengerti… Walau itu bukan aku…akan kubawakan medium yang baru walau harus… Mempertaruhkan nyawa ini… Itu…balas budiku pada Orochimaru… Untuk membayar tidak bergunanya aku… (Vol. 22, hal: 181-182)
Analisis Dari cuplikan diatas dapat dilihat peranan Kabuto sebagai seorang pengikut yang bekerja untuk Orochimaru. Kabuto rela mengabdikan dirinya kepada Orochimaru sebagai bentuk balas budi karena telah dijadikan sebagai anak buahnya. Pengabdian yang dilakukan Kabuto kepada tuannya merupakan sesuatu yang mutlak bagi hidupnya sehingga ia bersedia mati demi tuannya itu. Walaupun Orochimaru adalah seorang ninja yang jahat, namun Kabuto tetap setia dan menjalankan semua tugas yang diberikan Orochimaru kepadanya dengan senang hati. Kesetian memiliki berbagai macam bentuk, diantaranya adalah kesetian karena terpaksa, karena kebutuhan ekonomi, ataupun karena ajaran moral dengan latar belakang yang berbeda-beda juga. Sebenarnya kesetiaan para ninja dalam kehidupan nyata hanya karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
Cuplikan 3 : Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Kabuto
: Aku telah mendapatkan seluruh datanya hanya dari ujian kedua Kau memerlukan ini, ‘kan…?
Orochimaru
: Lalu…bagaimana?
Kabuto
: Fu fu…ternyata, kau memang tertarik, ya? Tuan Orochimaru Aku ingin dengar pendapatmu…
Orochimaru
: Sebagai ‘mata-mata’…
Kabuto
: Itu tak perlu… Karena yang akan memutuskan semuanya adalah kau…
Orochimaru
: Huh…kepintaranmu itulah yang membuatku tertarik… Kerja bagus… (Vol. 7, hal:181)
Analisis Dari cuplikan diatas dapat dilihat dengan jelas peranan Kabuto sebagai mata-mata. Sebagai seorang mata-mata, ia dapat melakukan tugasnya dengan sangat baik. Ia berhasil mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan oleh tuannya, sehingga sangat memuaskan tuannya (Orochimaru ). Untuk mengetahui dan mendapat informasi yang di inginkan, ia melakukannya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan cara menyamar dan menyusup ke wilayah musuh. Dalam hal ini Kabuto menyamar menjadi seorang murid yang mengikuti ujian di suatu perguruan ninja. Dengan menyamar menjadi seorang murid, Kabuto dapat mengetahui semua informasi dan data-data mengenai semua murid ninja lainnya yang diperlukan untuk tuannya. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Peran sebagai mata-mata juga terdapat pada ninja dalam kehidupan nyata, yang membedakannya hanya tujuan dalam memata-matai. Ada yang dilakuakan untuk kebaikan dan ada juga untuk tujuan jahat, tergantung perintah tuannya. 3.8. Tsunade Cuplikan 1 : Ibu Shikamaru
: Shikamaru! Ada utusan Hokage kelima
Tsunade
: Tadi malam Sasuke pergi meninggalkan desa… Lalu…kemungkinan besar dia menuju ke desa Oto
Shikamaru
: Pergi dari desa!? Kenapa?
Hokage
: Karena dia ajak bergabung oleh Orochimaru!
Shikamaru
: Fu…fu… Tunggu sebentar! Kenapa orang seberbahaya itu harus mengajak Sasuke bergabung!?
Hokage
: Tidak perlu membahas alasannya. Pokoknya, waktunya sempit… Yang penting, Shikamaru itu namamu, Kakashi ’kan? Sekarang, kau akan menerima misi pertamamu (Vol. 21, hal: 33-34)
Analisis
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Dari cuplikan diatas dapat dilihat peranan tsunade sebagai Hokage (gelar pemimpin terkuat desa Konoha) kelima. Tsunade adalah seorang ninja wanita yang dipilih untuk menggantikan Hokage sebelumnya yang telah meninggal. Untuk menjadi seorang Hokage harus memenuhi beberapa kriteria. Diantaranya harus memiliki jiwa kepemimpinan dan kekuatan yang hebat sehingga dapat melindungi desa dari segala ancaman bahaya dari luar. Dari cuplikan ini dapat dilihat bahwa Tsunase yang berperan sebagai seorang Hokage dapat mengambil keputusan dengan cepat ketika ada terjadi suatu masalah. Ia jugalah yang berperan untuk menentukan dan memberi tugas kepada para ninja untuk menjalankan sebuah misi. Sedangkan ninja dalam kehidupan nyata tidak ada tingkatan kage, tingkatan tertinggi adalah jounin. Sebenarnya tugas-tugas yang dilakukan Hokage dalam komik Naruto, semuanya itu dilakukan diemban oleh jounin dalam ninja sebenarnya. Jadi, jounin inilah yang yang bertindak sebagai Hokage dalam kehidupan nyata.
Cuplikan 2 : Guy
: Bagaimana?
Tsunade
: Maafkan aku Tapi, berhentilah jadi shinobi
Guy
: Ha ha ha … Nona Tsunade anda tidak perlu bercanda seperti itu
Tsunade
: Banyak serpihan tulang retak yang sudah menyebar luas disekitar daerah pusat saraf yang penting
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Sama sekali bukan kondisi shinobi yang bisa menyelesaikan misi Walau mengadakan operasi… Guy
: Lee! Orang ini nona Tsunade palsu Heeei! Kau berubah dengan henge no jutsu, ‘kaaan!! Dasar tidak berguna! Siapa sebenarnya kamuuu!?
Lee
: Apa…sama sekali tidak ada…kemungkinan…?
Tsunade
: Ini operasi yang mustahil dilakukan selain olehku dan makan waktu terlalu lama… Selain itu, resikonya besar…
Guy
: Resiko…?
Tsunade
: Kemungkinan berhasil operasinya 50% Kalau gagal, kau akan mati!! (Vol.20, hal: 26-28)
Analisis Tsunade yang sebagai Hokage juga berperan sebagai ninja medis atau dokter. Tsunade merupakan ninja medis yang paling hebat yang ada pada saat itu. Karena alasan ini jugalah ia dipilih menjadi Hokage. Keahlian yang dimiliki Tsunade ini, biasanya digunakan untuk mengobati para ninja yang terluka akibat pertarungan. Contohnya dapat terlihat dari cuplikan diatas dimana Tsunade yang berusaha mengobati Lee yang sedang terluka berat. Ninja dalam kenyataannya pun sama. Tetapi, biasanya setiap ninja dalam kehidupan nyata memang memiliki keahlian dalam hal pengobatan, termasuk meracik obat-obatan. Kadang obat-obat tersebut dijadikan racun sebagai senjata. Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Cuplikan 3 Orochimaru
: Tsunade… Padahal aku tidak berniat untuk membunuhmu… Kalau dibiarkan hidup, anak ini nanti akan jadi masalah yang merepotkan dalam banyak keadaan…
Tsunade
: Kau bisa tidak mengganguku…? Aku akan melindungi…anak ini…!
Orochimaru
: Huh…sambil gemetaran karena takut darah begitu… Kenapa kau yang salah satu sannin… Mempertaruhkan nyawa untuk melindungi bocah genin biasa seperti itu…?
Tsunade
: Untuk…melindungi… Desa Konohagakure…
Orochimaru
: Untuk melindungi desa?
Tsunade
: Karena…bocah kecil ini… Adalah bocah yang suatu saat akan jadi hokage (Vol. 19, hal: 127-129)
Analisis
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Cuplikan di atas merupakan dialog antara Tsunade dan Orochimaru. Dari cuplikan, Tsunade yang sebagai Hokage akan melindungi Naruto, yang diyakininya akan menjadi Hokage suatu hari nanti. Jadi, dengan melindungi Naruto juga berarti melindungi seluruh desa. Tugas sebagai pelindung memang merupakan tugas seorang Hokage, yaitu melindungi desa dan semua ninja yang dipimpinnya untuk menciptakan perdamaian.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan Setelah membahas peranan mengenai ninja dalam skripsi yang berjudul “Analisis Peran Tokoh Ninja dalam Komik Naruto karya Masashi Kishimoto”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Komik Naruto karya Masashi Kishimoto merupakan salah salah satu komik Jepang, yang sangat menarik dan sangat dikenal serta digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bukan saja di Jepang tetapi telah menyebar ke seluruh dunia. Komik Naruto intinya menceritakan tentang kehidupan ninja dengan mengambil setting berdasarkan kehidupan ninja yang sebenarnya. 2. Masashi Kishimoto menampilkan tokoh cerita sebagai ninja
yang
memiliki berbagai peran dalam kehidupan kehidupan masyarakat Jepang. Yang diantaranya adalah sebagai pelindung, penyusup, pembunuh, pengawal, pemimpin, mata-mata, guru, murid dan sebagai ahli medis atau pengobatan, yang menghadapi berbagai peristiwa sehari-hari juga dalam menjalankan misi
yang disajikan secara ringan dan humoris, namun
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
menyampaikan makna yang mendalam dan pesan tertentu bagi pembacanya. 3. Secara
keseluruhan
komik
Naruto
menyajikan
aspek-aspek
kemasyarakatan yang terjadi pada masa dimana ninja masih aktif di Jepang. Karya ini juga mengadung nilai-nilai kultural Jepang yang ditujukkan melalui fenomena-fenomena yang terjadi yang menyangkut nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, serta moral. 4. Naruto, Sasuke, Sakura, Kakashi, Shikamaru, Orochimaru, Kabuto, dan Tsunade, menjadi tokoh yang mewakili ninja sebagai penyampai peran ninja yang dilihat dari ucapan, tingkah laku, serta sikap-sikap mereka. 5. Dalam
komik
Naruto,
pengarang
lebih
menonjolkan
sifat-sifat
kemanusiaan serta kuatnya ikatan atau rasa persahabatan yang dimiliki oleh para ninja tersebut, sehingga membuat para ninja bersungguhsungguh dalam menjalankan tugas-tugas dan peran mereka sebagai ninja. 6. Banyak persamaan dan perbedaan antara ninja dalam kehidupan nyata dengan ninja yang diceritakan dalam komik Naruto. Ninja yang sebenarnya memiliki tiga tingkatan, yaitu genin, chuunin dan jounin. Sedangkan dalam komik Naruto tingkatannya adalah murid akademi, genin, chuunin, jounin dan kage. Kemudian dari segi atribut yang digunakan, ninja dalam kehidupan nyata memakai pakaian berwarna gelap dan tertutup, yang terlihat hanya matanya saja. Sedangkan ninja dalam komik Naruto hanya memakai pelindung kepala sebagai penanda bahwa ia adalah ninja, dan pakaiannya tidak ditentukan. Ninja dalam kehidupan nyata memperoleh ilmu secara praktek dan tidak formal, serta Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
menjalankan tugas sesuai perintah tuan yang menyewanya, mereka lebih sering menjalankan tugas sendiri dan dilakukan pada malam hari. Sedangkan ninja dalam komik Naruto ada pendidikan formal di perguruan ninja secara teori dan praktek serta menjalankan misi berdasarkan perintah yang diberikan dari perguruan ninja atau Hokage secara berkelompok dan dilakukan kapan saja. Setiap ninja dalam kehidupan nyata memiliki kemampuan dalam bidang pengobatan. Sedangkan dalam komik Naruto ilmu pengobatan hanya dipelajari oleh ninja yang memiliki bakat khusus saja. Lalu dalam kenyataanya wanita tidak diperbolehkan menjadi ninja. Sedangkan dalam komik Naruto terdapat ninja wanita.
4.2. Saran Melalui skripsi yang berjudul “Analisis Peran Tokoh Ninja dalam Komik Naruto karya Masashi Kishimoto”, penulis berharap agar komik yang merupakan salah satu alternatif yang dijadikan manusia untuk mendapatkan kesenangan, namun sekiranya tidak hanya dijadikan hiburan saja. Tetapi, saat membaca komik berusahalah untuk memahami makna yang terkandung serta nilai-nilai positif yang ada sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Contohnya melalui komik Naruto kita juga dapat lebih menambah berbagai wawasan tentang ninja serta mempermudah dalam memahami nilai-nilai kultural masyarakat Jepang.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Advance the Animation & Comics Magazine. 2006.
Komik Jepang. Vol. 6.
Bandung: PT. Naragita Dinamika. Aminuddin. 2000. Pengantar Karya Sastra. Bandung: Sinar Batu Algensindo. Angkat,
Guntur.
Selintas
Sejarah
Komik
Indonesia.
www.
Pendidikannetwork.co.id. 23 November 2004. Arifin, E. 2003. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: PT. Grasindo. Budianto, Melanie. 1997. Teori kesusasteraan (terjemahan). Jakarta: PT. Gramedia. Ferrum.
2004. Naruto. Animonster Vol. 66. Bandung: PT. Megindo Tunggal
Sejahtera. Gravett, Paul. 2004. Manga: 60 Years of Japanese Comics. New York: Collin Design. Irma dan Regie. 2004. Sejarah Ninja. Hot Game Vol. 13. Jakarta: PT. Widya Citralikita. Junzoo, Ishiko. 1980. Sengo Manga Shi Nooto. Tokyo: Kinokuniya Shoten. Kishimoto, Masashi. 1999. Naruto. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
Koentjaraningrat. 1976. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Rineke Cipta. Lucca, Aiko. 2002. Ninja. Anima Vol. 13 & 17. Surabaya: PT. Ultima Duta Asia. Luxemburg, Jan Van, Mieke Bal, Williem G. Weststeijin.1992. Pengantar Ilmu Sastra (Terj. Dick Hartoko). Jakarta: PT. Gramedia. Moeliono, Anton. 1989. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT. Prenhall Indo. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Roman, Annette. 2006.One World Manga. America: World Bank. Shonen Magz. 2005. All about Ninja. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Siswoyo, Supartono. 1992. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia. Situmorang, Hamzon. 2006. Ilmu Kejepangan 1. Medan: USU press. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian, Cetakan Ketujuh. Bandung: CV. Alfabeta. Sugono, Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta: Pusat Bahasa. Tomofusa, Kure. 1986. Gendai manga no zentaizoo. Tokyo: Century Press. Velisha. 2001. Historis of Manga. Animonster Vol. 25. Bandung: PT. Megindo Tunggal Sejahtera. Wellek, Austin dan Waren Rene. 1997. Teori Kesusateraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. http://mozaic3.tripod.com/new_page-5.htm http://poharin.wordpress.com/2008/02/17/ninja Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009
http://warigagung.multiply.com/journal/item/13 http://id.wikipedia.org/wiki/Provinsi_Iga http://wikipedia Indonesia/Ninja http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://id.wikipedia.org/wiki/Komik http://ms.wikipedia.org/wiki/Masashi_Kishimoto http://id.wikipedia.org/wiki/Naruto(manga) http://www.dnp.co.jp/museum/nmp/nmp_i/articles/manga/manga1.html
Nirmala Dewi : Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite, 2009. USU Repository © 2009