Analisis Penilaian Tingkat…(Erni Kurnia Lestari) 98
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BUMN PADA PT.TASPEN TAHUN 20122014 AN ANALYSIS OF THE ASSESSMENT OF THE SOUNDNESS LEVEL OF SOE AT PT TASPEN IN 2012-2014 oleh: erni kurnia lestari fakultas ekonomi, universitas negeri yogyakarta
[email protected] Pembimbing: Drs. Supriyanto, MM. Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan BUMN pada PT. TASPEN Tahun 20122014 dilihat dari masing-masing aspek yaitu Aspek Keuangan, Aspek Operasional, dan Aspek Administratif. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan dilihat dari ketiga aspek (aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administratif). Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi. Subjek penelitian ini adalah PT.TASPEN (Persero). Objek penelitian adalah Penelitian tingkat kesehatan BUMN yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administratif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pendekatan PAP (Penilaian Acuan Patokan) yang mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-10/MBU/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aspek Keuangan secara keseluruhan mendapat bobot nilai sebesar 22, 25, 35. Hasil aspek keuangan ini menunjukkan bahwa bobot penilaian secara keseluruhan mengalami peningkatan. (2) Aspek Operasional secara keseluruhan mendapat bobot nilai sebesar 46, 46, 50. Hasil aspek operasional ini menunjukan bahwa perkembangan bobot penilaian mengalami peningkatan. (3) Aspek administratif secara keseluruhan berfluktuatif dengan mendapat mendapat bobot nilai sebesar 13, 14, 11. Hasil tersebut menunjukan bahwa kinerja administratif yang dicapai tidak maksimal, perlu ditingkatkan. (4) Secara keseluruhan tingkat kesehatan PT. TASPEN tahun 2012 mendapat total skor 78 dengan mendapat predikat Sehat kategori A, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 82 dengan mendapat predikat Sehat kategori AA. Tahun 2014 dengan kinerja yang semakin baik hasil yang diperoleh juga mengalami peningkatan total skor yaitu menjadi 96 dengan mendapat predikat Sehat kategori AAA. Kata kunci : Tingkat Kesehatan, BUMN Bidang Perasuransian, Tiga Aspek Abstract This study aimed to investigate the soundness level of the state-owned enterprise (SOE) at PT TASPEN in 2012-2014 in terms of the individual aspect of the financial, operational, and administrative aspects. In addition, the study aimed to investigate in terms of the three aspects (the financial, operational, and administrative aspects).This was an evaluation study. The research subject was PT TASPEN (Persero). The research object was the assessment of the soundness level of SOE consisting of the aspects, namely the financial, administrative, and operational aspects. The data collection technique was documentation. The data analysis technique was the Criterion Referenced Assessment (CRA) referring to Regulations by the Minister of SOE Number: PER-10/MBU/2014. The results of the study were as folows. (1) The financial aspect on the whole attained scores of, 22, 25, and 35. The results of the financial aspect showed that the assessment weights on the whole increased. (2) The operational aspect on the whole attained scores of 46, 46, and 50. The results of the operational aspect showed that the assessment weights increased. (3) The administrative aspect on the whole fluctuated, attaining scores of, consecutively, 13, 14, and 11. The results showd that the administrative performance was not maximal and needed to be improved. (4) On the whole, the soundness level of PT TASPEN in 2012 attained a total score of 78, with the sound predicate of category A, In 2013, it improved 82 with the sound predicate of category AA. In 2014, with a better performance, it also improved, attaining a total score of 96 with the sound predicate of category AAA. Keywords: Soundness Level, SOE in Insurance Sector, Three Aspects
99 Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
oleh pihak swasta dan mana yang harus
PENDAHULUAN Aspek penting yang dapat digunakan sebagai
indikator
dalam
meningkatkan
kualitas perusahaan salah satunya dengan
menjadi
keuangan
Perusahaan
(BUMN). Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
adalah
adalah suatu bentuk investasi pemerintah yang
seperangkat laporan keuangan yang dibuat
mengelola hajat hidup orang banyak. Visi
berdasarkan
pengelolaan
pedoman.
mencerminkan
perusahaan
pemerintah.
pemerintah berupa Badan Usaha Milik Negara
aspek keuangannya. Bentuk paling umum informasi
milik
Laporan
keputusan
yang
tersebut dibuat
manajemen pada masa lalu maupun sekarang. Laporan keuangan digunakan untuk
negara
BUMN
untuk
menjadi
peningkatan
instrumen
kesejahteraan
rakyat berdasarkan mekanisme korporasi. Di Indonesia,
BUMN
merupakan
pelaku
menilai kesehatan perusahaan dan untuk
ekonomi dominan hampir disemua bidang,
menilai prestasi kinerja perusahaan yang telah
maka seharusnya BUMN menjadi penggerak
dicapai
pertumbuhan ekonomi.
selama
satu
periode.
Laporan
keuangan terdiri dari berbagai macam laporan,
menciptakan
seperti laporan laba-rugi, laporan perubahan
manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,
modal, neraca, arus kas, dan catatan atas
memberikan pemasukan bagi masyarakat,
laporan keuangan.
sehingga mampu memberikan pemasukan
Perkembangan dunia usaha dalam
nilai
BUMN mampu
tambah,
memberikan
keuangan negara. Salah satu BUMN bidang
situasi perekonomian yang semakin terbuka
usaha jasa keuangan
yaitu
BUMN Jasa
perlu dilandasi dengan sarana dan sistem
Keuangan Bidang Usaha Perasuransian dan
penilaian kinerja dapat mendorong perusahaan
jasa Penjaminan.
ke arah peningkatan efisiensi dan daya saing.
BUMN Jasa keuangan bidang usaha
Sarana yang memadai akan menunjang kinerja
perasuransian dan jasa penjaminan terdiri dari
karyawan sehingga meningkatkan efisiensi.
3 Kelompok yaitu Bidang usaha Asuransi,
Apabila hasil penilaian kinerja perusahaan
Bidang Usaha Jasa Penjaminan dan BUMN
sehat, maka perusahaan akan dapat bersaing
dalam penugasan khusus penjaminan program
dengan perusahaan lain.
KUR. Dari ketiga kelompok tersebut yang
Persaingan usaha sering terjadi dalam
lebih berperan di perusahaan adalah bidang
dunia usaha. Perusahaan milik negara juga
usaha asuransi. Setiap usaha pasti ada resiko
mengalami persaingan tersebut. Pemerintah
yang akan terjadi. Untuk menanggulangi dan
membuat suatu kebijakan dalam usahanya,
memperkecil
seperti membatasi usaha yang boleh dimiliki
menyerahkan semua resiko ke perusahaan
resiko
yaitu
dengan
Analisis Penilaian Tingkat…(Erni Kurnia Lestari) 100
asuransi, maka perusahaan asuransi akan
perusahaan asuransi dituntut untuk memiliki
menyelesaikan resiko yang terjadi. Dunia
kesehatan keuangan yang baik sesuai dengan
usaha saat ini tanpa asuransi mungkin tidak
undang-undang dan peraturan pemerintah
akan mengalami kelanjutan usahanya karena
sehingga masyarakat pengguna jasa yakin
bisnis berisiko belum memiliki kapasitas
terhadap keamanan dana yang dibelanjakan
untuk menyimpan semua jenis resiko di saat
pada produk-produk asuransi, dan mampu
lingkungan yang sangat tidak pasti (Ahmed
memberikan manfaat sesuai dengan produk
et.al., 2010).
yang dibelinya.
Perusahaan asuransi merupakan suatu
Menurut Eko Prasojo Wakil Menteri
lembaga yang sengaja dirancang sebagai
Pemberdayaan Aparatur Negara-Reformasi
lembaga
Perusahaan
Birokrasi (PAN-RB) dalam RAKERNAS
asuransi akan menawarkan jasanya kepada
TASPEN tanggal 25 Agustus 2014 “ Masalah
perusahaan
yang
utama
diharapkan
akan menjadi pelanggannya.
lemahnya efektivitas pemerintahan akibat
Kemampuan perusahaan asuransi untuk terus
buruknya birokrasi. Itu diperparah juga oleh
menanggulangi
pada
sistem kontrol terhadap penyelenggara negara
kemampuan perusahaan untuk menciptakan
yang belum baik, termasuk bagi pegawai
keuntungan atau nilai bagi pemegang saham.
negeri”
ini semua untuk memastikan bahwa kinerja
Permasalahan yang terjadi di dalam birokrasi
keuangan perusahaan asuransi dalam keadaan
akan
sehat (Akotey et.al.,2013).
dibawahnya.
penerima
resiko.
membutuhkan
resiko
perusahaan
asuransi
keuntungan
bagi
tergantung
dan
Perkembangan
akan
memberikan
dihadapi
Indonesia
adalah
(Sumber: http://ekoprasojo.com).
menghambat Salah
kinerja satu
pegawai
penyebabnya
pengawasan terhadap kinerja penyelenggara
ekonomi
negara yang belum maksimal. Salah satunya
karena menyediakan dana jangka panjang
pengawasan terhadap kinerja pegawai negeri.
untuk pembangunan infrastruktur dari setiap
Apabila kinerja pegawai negeri baik maka
perekonomian
(Charumathi,
2012).
pelayanan yang diberikan pemerintah juga
Penyediaan dana
jangka panjang dalam
akan maksimal terutama mengenai pemberian
perusahaan
pembangunan
yang
dengan
tunjangan. Kinerja PNS yang dilakukan
menginvestasikan dana yang tersedia untuk
seperti disiplin dalam bekerja dan profesional.
investasi. Hasil investasi yang diperoleh dapat
Tunjangan ini salah satunya dengan Asuransi.
menambah pendapatan negara sehingga dapat
PT. TASPEN (Persero) merupakan salah satu
digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
perusahaan
Sebagai menyediakan
asuransi
lembaga dana
yaitu
keuangan jangka
yang
panjang,
Asuransi
yang
menangani
mengenai asuransi pegawai negeri dan dana pensiun.
101 Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
PT. TASPEN (Persero) merupakan
karena
itu
Taspen
wajib
meningkatkan
untuk
selalu
kinerja
untuk
perusahaan BUMN Jasa Keuangan Bidang
berbenah,
Usaha Asuransi. Kepemilikan modal PT.
kepentingan dan kesejahteraan peserta. Fokus
TASPEN juga dikuasai pemerintah. PT.
dalam pembahasan RAKERNAS tersebut ada
TASPEN (Persero) berbeda dari perusahaan
5 Aspek yaitu Aspek kepemimpinan & Tata
jasa asuransi lainnya karena perusahaan
Kelola, Aspek Efektifitas Produk dan proses,
tersebut dibentuk untuk memberikan jaminan
Aspek Fokus keuangan dan pasar, Aspek
kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jaminan
Fokus pada pelanggan, dan Aspek Fokus pada
tersebut dapat berupa Tunjangan Hari Tua
tenaga kerja. Pada aspek fokus keuangan dan
(THT) pada masa pensiun, asuransi kematian
pasar ini salah satunya membenahi masalah
dan nilai tunai asuransi sebelum pensiun .
keuangan yaitu dengan menggunakan analisis
Nilai tunai asuransi sebelum pensiun yaitu
penilaian tingkat kesehatan.
dengan memberikan suatu jumlah sekaligus
Menurut Annual Report PT. TASPEN
(Lumpsum) kepada peserta atau ahli warisnya,
(Persero) tahun 2014, pada periode 31
disamping pembayaran bulanan dari pensiun
Desember 2014 jumlah peserta Pegawai
yang
Negeri Sipil Pusat dan Daerah sebanyak
bersangkutan.
menyelenggarakan berdasarkan
TASPEN
pensiun
PNS
ini
Peraturan pemerintah No. 14
4.333.109 orang, mendapat 99,74% dari RKAP
2014.
RKAP
adalah
penjabaran
tahun 2011 yang mendelegasikan kewenangan
tahunan dari RJP Persero. Rencana Jangka
pembayaran pensiun PNS kepada TASPEN.
Panjang (RJP) adalah rencana strategi yang
Jadi, Permasalahan birokrasi dari aparatur
memuat sasaran dan tujuan persero yang
negara
PT.
hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima)
TASPEN sehingga perekonomian negara juga
tahun (Peraturan menteri keuangan RI No.
akan terganggu.
28/PMK.06/2013).
maka
akan
Berdasarkan
berdampak
ke
Rancangan
Rencana
Rapat Kerja Nasional
Keuangan dan Anggaran Perusahaan (RKAP0
(RAKERNAS) tahun 2015 PT. TASPEN pada
tahunan harus sudah diterima 60 hari sebelum
tanggal 28 Agustus 2015, Direktur Utama PT.
memasuki tahun anggaran yang bersangkutan.
Taspen
dalam
Pencapaian tersebut mengalami penurunan
bahwa
sebesar 0,31% dibandingkan dengan periode
peningkatan kinerja memang selalu menjadi
yang sama tahun 2013. Penurunan peserta
prioritas
perusahaan,
PNS diakibatkan karena adanya moratorium
termasuk bagi BUMN seperti TASPEN.
rekrutmen PNS, sehingga target peserta baru
Taspen merupakan BUMN yang menjadi
dari pengangkatan tenaga hononer tidak
salah satu pilar perekonomian bangsa. Oleh
terlaksana. Pencapaian hasil usaha perseroan
(Persero)
sambutannya
utama
Iqbal
Latanro
menyampaikan
bagi
suatu
Analisis Penilaian Tingkat…(Erni Kurnia Lestari) 102
tahun 2014 sebesar Rp 3,46 triliun merupakan
akan
87,37% dari target RKAP 2014 (161,37%).
meningkatkan daya saing perusahaan dan
Tidak
membuat
tercapainya
target
disebabkan
pembayaran
pembentukan
beban
kepada
peserta
hasil
usaha
klaim
dan
cadangan
(Beban
liabilitas
LMPMD)
yang
melampaui target RKAP 2014.
dipercaya
para
eksistensinya
investor
sehingga
berfikir
bahwa
perusahaan tersebut layak menjadi tempat untuk
menanamkan
modal.
Apabila
perusahaan dinyatakan kurang sehat, maka perusahaan perlu meningkatkan kualitas dan
Selain masalah tersebut ada tiga
kinerjanya agar menjadi perusahaan yang
kendala yang dihadapi PT. TASPEN (Persero)
sehat.
dalam pelaksanaan pengelolaan iuran dana
perusahaan dinyatakan dalam keadaan tidak
pensiun PNS yaitu Pertama, Keterlambatan/
sehat, maka dapat menjadi isyarat negatif oleh
tidak disetornya iuran THT dan Pensiun dari
investor maupun kreditor. Hasil dari penilaian
Pemda ke kas negara. Kedua, Keterlambatan
kesehatan dapat mempengaruhi pengambilan
penyelesaian klaim. TASPEN menerapkan
keputusan oleh pihak manajemen, investor,
pelayanan 1 jam terhadap setiap klaim yang
maupun kreditor dalam mengambil langkah ke
diajukan
depan.
oleh
peserta,
dihitung
sejak
Akan
tetapi
sebaliknya,
apabila
menerima berkas sampai dengan pembayaran.
Berdasarkan latar belakang diatas,
Ketiga, Keterlambatan penyampaian laporan
maka Penulis mengambil judul “Analisis
kauangan perusahaan.
Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Pada PT.
Dari beberapa kendala di atas langkah
TASPEN Tahun 2012-2014”
yang dilakukan yaitu dengan memberikan solusi agar kendala tersebut dapat teratasi
METODE PENELITIAN
dengan baik. Semua kendala tersebut tidak
Jenis Penelitian
lepas dari kinerja yang dilakukan semua
Penelitian
karyawannya.
Salah
satu
yang
penting
ini
merupakan
penelitian evaluasi dengan model evaluasi
terutama Kinerja Keuangan PT. TASPEN ini
ketimpangan.
karena apabila kinerja keuangannya baik
Subjek dan Objek Penelitian
maka jaminan-jaminan yang diberikan kepada konsumen juga akan berjalan dengan lancar. Berdasarkan
Keputusan
Menteri
jenis
Subjek penelitian ini adalah Perusahaan BUMN
jasa
perasuransian
keuangan PT.
bidang
Tabungan
usaha Asuransi
BUMN No. KEP-100/MBU/2002, ada tiga
Pegawai Negeri (PT. TASPEN) pada periode
kemungkinan penilaian kesehatan perusahaan
2012-2014. Sedangkan Objek penelitian ini
yaitu sehat, kurang sehat, atau tidak sehat.
adalah Penilaian tingkat kesehatan BUMN
Apabila perusahaan dinyatakan sehat maka
jasa keuangan bidang usaha perasuransian
103 Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek
1. Aspek Keuangan PT. TASPEN (Persero)
keuangan, aspek administratif, dan aspek
tahun 2012-2014 dihitung berdasarkan
operasional.
perhitungan skor terhadap 5 indikator,
Instrumen Penelitian
diantaranya Return on Assets (ROA) telah
Instrumen penelitian yang digunakan berupa
dokumen
laporan
peningkatan dari tahun 2012-2014 secara
keuangan PT. TASPEN pada tahun 2012-
berturut-turut yaitu 2, 4, dan 5. Rasio
2014. Dokumen tersebut digunakan sebagai
Imbalan kepada pemegang saham (ROE)
sumber informasi untuk menilai tingkat
telah
kesehatan BUMN Jasa Keuangan Bidang
mengalami peningkatan dari tahun 2012-
Usaha Perasuransian yang dilihat dari 3 aspek
2014 secara berturut-turut yaitu 2, 4, dan
yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan
5. Rasio Likuiditas tahun 2012 dan tahun
aspek administratif.
2013 bobot nilainya stabil yaitu 3. Tahun
Teknik Analisis Data
2014 bobot nilainya maksimal yaitu 10.
Teknik
dalam
analisis
bentuk
mendapat bobot nilai yang mengalami
data
data
mendapat
bobot
nilai
yang
yang
Rasio Solvabilitas PT. TASPEN (Persero)
digunakan untuk menilai tingkat kesehatan
periode 2012-2014 telah mendapatkan
PT. TASPEN (Persero) dilakukan dengan
bobot nilai yang stabil maksimal yaitu
pendekatan PAP (Penilaian Acuan Patokan)
sebesar 15.
yang mengacu pada Peraturan Menteri Badan
2. Aspek
Operasional
(Persero)
10/MBU/2014. Pada Peraturan ini mencakup
berdasarkan perhitungan skor terhadap 5
Tiga aspek penilaian yaitu aspek keuangan,
indikator, diantaranya Rasio kecukupan
aspek operasional, dan aspek administratif.
investasi (RKI) telah mendapat bobot
penilaian
yaitu
aspek
keuangan,
aspek
operasional, dan aspek administratif.
2012-2014
TASPEN
Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: PER-
Pada peraturan ini mencakup tiga aspek
tahun
PT.
dihitung
maksimal yaitu 10. Rasio Yield On Investment (YOI)
telah
mendapatkan
bobot nilai maksimal yaitu sebesar 10, meskipun ditahun 2012 dan tahun 2013
HASIL
PENELITIAN
DAN
bobot nilainya stabil yaitu sebesar 6
PEMBAHASAN
dengan kriteria Cukup. Rasio Expense
Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN PT.
ratio PT. TASPEN (Persero) periode
TASPEN (Persero) tahun 2012-2014 yang
2012-2014
mengacu pada Peraturan Menteri Badan
maksimal yaitu 10 dengan kriteria Sangat
Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: PER-
Baik. Rasio Kolektibilitas iuran PT.
10/MBU/2014.
TASPEN (Persero) periode 2012-2014
telah
mendapat
bobot
Analisis Penilaian Tingkat…(Erni Kurnia Lestari) 104
telah mendapat bobot maksimal yaitu 10
yaitu
dengan kriteria Sangat Baik. Rasio
maksimal
Tingkat Kepuasan Peserta (CSI Index)
penyaluran ini lebih dari 90%. Tingkat
PT. TASPEN (Persero) periode 2012-
kolektibilitas
2014 telah mendapat bobot maksimal
TASPEN (Persero) periode 2012-2014
yaitu 10 dengan kriteria Sangat Baik.
telah mengalami fluktuatif yaitu sebesar
3. Aspek
Administratif
(Persero)
tahun
PT.
TASPEN
2012-2014
dihitung
3.
Nilai
perhitungan
karena
semua
pinjaman
tersebut efektivitas
PKBL
PT.
2, 3, dan 2. 4.
Ketiga Aspek (Aspek Keuangan, Aspek
berdasarkan perhitungan skor terhadap 5
Operasional, Aspek Administratif) PT.
indikator,
Laporan
TASPEN (Persero) tahun 2012-2014.
telah mendapat
Tingkat kesehatan PT. TASPEN (Persero)
bobot maksimal yaitu 3 dari tahun 2012
pada tahun 2012 mendapat total skor 78
sampai tahun 2014.
dengan mendapat predikat Sehat kategori
diantaranya
perhitungan tahunan
Bobot tersebut
diperoleh karena penyampaian Laporan
A,
tahunan masih dalam jangka waktu yang
mengalami kenaikan akumulasi total skor
telah ditentukan yaitu sampai akhir bulan
yaitu
keempat
setelah
anggaran
yang
Rancangan
tutup
sedangkan
pada
tahun
2013
menjadi 82 dengan mendapat
buku
tahun
predikat Sehat kategori AA. Tahun 2014
bersangkutan.
Rasio
dengan kinerja yang semakin baik hasil
RKAP
PT.
TASPEN
yang
diperoleh
juga
mengalami
(Persero) periode 2012-2014 mendapat
peningkatan total skor yaitu menjadi 96
bobot yang tidak maksimal yaitu 0.
dengan mendapat predikat Sehat kategori
Penyebab utama dalam rancangan RKAP
AAA
ini yaitu kurang siap untuk semua komponen
dalam
perusahaan
dalam
SIMPULAN DAN SARAN
merancang RKAP untuk tahun yang akan
Simpulan
datang. Rasio Laporan Periodik PT.
Hasil penelitian dilihat dari aspek keuangan
TASPEN (Persero) periode 2012-2014
secara keseluruhan mendapat bobot nilai
telah mendapat bobot yang maksimal
secara berturut-turut sebesar 22, 25, 35. Hasil
yaitu
aspek keuangan ini menunjukan bahwa bobot
3,
meskipun
mengalami
keterlambatan 2 hari untuk tahun 2012
penilaian
secara
keseluruhan
dan keterlambatan 2 hari untuk tahun
peningkatan.
2013. Rasio efektivitas penyaluran PT.
keseluruhan mendapat bobot nilai secara
TASPEN (Persero) periode 2012-2014
berturut- turut sebesar 46,46, 50. Hasil aspek
telah mendapat bobot yang maksimal
operasional
Aspek
ini
mengalami
Operasional
menunjukan
secara
bahwa
105 Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
perkembangan bobot penilaian mengalami peningkatan.
Aspek
Administratif
3.
secara
Pada aspek administratif PT. TASPEN (Persero)
tahun
2012-2014
dalam
keseluruhan berfluktuatif dengan mendapat
indikator laporan perhitungan tahunan,
bobot nilai secara berturut-turut sebesar 13,
Laporan
14,11. Hasil dari penilaian tingkat kesehatan
penyaluran dana PKBL sebaiknya untuk
BUMN PT. TASPEN (Persero) dilihat dari
tahun berikutnya perlu dipertahankan.
ketiga
aspek
Untuk indikator Rancangan RKAP dan
operasional, aspek administratif) mengalami
tingkat kolektibilitas pinjaman PKBL,
kenaikan dari tahun 2012 sampai tahun 2014.
sebaiknya untuk tahun berikutnya perlu
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
ditingkatkan.
aspek
(aspek
keuangan,
menunjukan bahwa tingkat kesehatan PT.
4.
Hasil
periodik,
secara
dan
Efektivitas
keseluruhan
(aspek
TASPEN (Persero) pada tahun 2012 mendapat
keuangan, aspek operasional, dan aspek
total skor 78 dengan mendapat predikat Sehat
administratif)
kategori A, sedangkan pada tahun 2013
tahun 2012-2014 pada aspek keuangan
mengalami kenaikan menjadi 82 dengan
dan aspek operasional, sebaiknya perlu
mendapat predikat Sehat kategori AA. Tahun
dipertahankan. Untuk aspek administratif
2014 mengalami peningkatan menjadi 96
sebaiknya diperbaiki dan ditingkatkan
dengan mendapat predikat Sehat kategori
agar
AAA.
maksimal.
PT. TASPEN (Persero)
mencapai skor
penilaian
yang
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1.
2.
DAFTAR PUSTAKA Ahmed, N.; Ahmed, Z. & Ahmed, I. 2010.
Pada aspek keuangan PT. TASPEN
Determinants of Capital Structure: A
(Persero) tahun 2012-2014 dalam Rasio
Case of Life Insurance Sector of
Solvabilitas
Pakistan,
ini
sebaiknya
perlu
European
Journal
of
dipertahankan agar di tahun selanjutnya
Economics, Finance and Administrative
hasil yang diperoleh juga maksimal.
Sciences, 24: 7-12.
Pada aspek operasional PT. TASPEN
Akotey, J.O. Sackey, F.G.:Amoah, L. &
(Persero) tahun 2012-2014 dalam semua
Manso, R.F (2013). The Financial
indikator
Performance
aspek
operasional
telah
of
Life
Insurance
menunjukkan hasil yang maksimal, maka
Companies In Ghana, The Journal of
sebaiknya
Risk Finance, 14(3): 286-302.
kinerja
perusahaan
harus
mampu mempertahankan sehingga skor penilaiannya tetap maksimal.
Charumathi, B. (2012). On the Determinants of Profitability of Indian life insurers –
Analisis Penilaian Tingkat…(Erni Kurnia Lestari) 106
an Empirical Study, Proceedings of the World Congress on Engineering, Vol I. http://www.ekoprasojo.com
diakses
pada
tanggal 13 Oktober 2015 pukul 10:59 WIB Laporan Keuangan PT. TASPEN(Persero) Periode 2012-2014 Peraturan
menteri
BUMN
10/MBU/2014
tentang
Penilaian Tingkat Jasa
No.
PER-
Indikator
Kesehatan BUMN
Keuangan
Bidang
Usaha
Perasuransian Dan Jasa Penjaminan. Surat Keputusan Menteri Bumn No. Kep100/Mbu/2002
tentang
Penilaian
Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
Diakses
pada
http://www.bumn.go.id/ data/uploads/files/1/Kepmen_Kep_100_ tahun_2002_Penilaian%20Tingkat%20 Kesehatan.pdf.
Pada
tanggal
Desember 2015 pukul 14.00 WIB
23