ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE 2011-2012) SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama : Dendy Raharjo
NPM
: 21210785
Fakultas/ Jurusan : Ekonomi/ Akuntansi Pembimbing
: Riyanti, SE., MM.
BAB I PENDAHULUAN
Dari data statistik yang diperoleh di www.bo.go.id per Desember 2012 jumlah BPR menjadi 1.653 unit atau berkurang 16 unit dari tahun sebelumnya. Terus berkurangnya jumlah BPR menunjukkan industri ini dihuni BPR yang tidak sehat. Namun disisi lain, kinerja BPR secara industri terus mengalami pertumbuhan seperti jumlah asset, jumlah sumber dana yang didapatkan, dan jumlah penyaluran dana yang setiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini menandakan jangkauan BPR yang
semakin luas dan keberadaan BPR sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Di tahun 2010 sekitar 8,6% dari 1.706 Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia berada dalam kondisi tidak sehat (metrotvnews.com: Juni 2011). Sedangkan 91,4% BPR sisanya dinyatakan sehat dan beberapa diantaranya mampu memiliki aset Rp 100 miliar keatas. Dan di tahun 2011 menurut Direktur Pengembangan BPR, Kredit, dan UMKM Indonesia Santoso Wibowo menyebutkan jumlah BPR dalam kategori sehat diatas 85% dari total 1.669 BPR (www.perbarindo.or.id). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang merupakan bagian dari sistem perbankan harus sehat dan dapat dipercaya oleh masyarakat agar dapat berkontribusi maksimal dalam menggerakkan perekonomian secara keseluruhan. Penilaian kesehatan BPR telah menjadi indikator penting dalam upaya peningkatan kinerja bank. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan bank
tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat, atau tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan ataupun petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan operasinya.
Rumusan Masalah:
Dalam pembahasan penelitian ilmiah ini, penulis akan membahas masalah bagaimana tingkat kesehatan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Naribi Perkasa dengan menggunakan metode CAMEL.
Batasan Masalah: Dalam menyusun penelitian ini, penulis membatasi pada tingkat kesehatan PT Bank Perkreditan Rakyat Naribi Perkasa Periode 2011- 2012 dengan menganalisa laporan keuangan triwulan dan melakukan perhitungan terhadap aspek permodalan (Capital), kualitas aset (Asset Quality), manajemen (Management), rentabilitas (Earning), dan likuiditas (Liquidity).
Tujuan Penelitian:
Adapun tujuan dari penyusunan penelitian ilmiah ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan PT Bank Perkreditan Rakyat Naribi Perkasa dengan menggunakan metode CAMEL.
Manfaat Akademis:
Manfaat Praktis:
• Sebagai persyaratan untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi jenjang Strata Satu. • Kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori yang diperoleh pada saat perkuliahan ke dalam praktek yang sesungguhnya. • Memperdalam pengetahuan penulis tentang penilaian tingkat kesehatan. BPR dengan menggunakan metode CAMEL.
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi BPR Naribi Perkasa terutama mengenai analisa CAMEL. • Membantu mengetahui keadaan kesehatan bank dari tahun sebelumnya apakah dapat dikatakan sehat atau tidak.
BAB IV PEMBAHASAN
Capital (Permodalan) Perhitungan Rasio CAR, Nilai Kredit CAR, dan Nilai Kredit Faktor CAR
Triwulan I 2011 𝐂𝐀𝐑 =
CAR =
CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal bank dalam menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan KPMM yang berlaku.
Total Modal x 100% Total ATMR
3.099.340,85 = 22,03% 14.067.245,04
22,03% 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐂𝐀𝐑 = = 221,32 100 0,1% Nilai Kredit Faktor CAR = 100 x 30% = 30
Nilai kredit rasio CAR =
rasio 0,1%
NK faktor CAR = NK rasio CAR × Bobot rasio CAR
Asset Quality (Kualitas Aktiva)
KAP digunakan untuk mengukur tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan.
Perhitungan Rasio KAP, Nilai Kredit KAP, dan Nilai Kredit Faktor KAP
Triwulan I 2011 KAP =
Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Total Aktiva Produktif
384.847,25 𝐊𝐀𝐏 = = 2,55% 15.122.355 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐊𝐀𝐏 =
22,5% − 2,55% = 133,02 100 0,15%
Nilai Kredit Faktor KAP = 100 x 25% = 25
Nilai kredit rasio KAP =
22,5% − rasio 0,15%
NK faktor KAP = NK rasio KAP × Bobot rasio KAP
Asset Quality (Kualitas Aktiva) Perhitungan Rasio CAD, Nilai Kredit CAD, dan Nilai Kredit Faktor CAD
Triwulan I 2011 CAD =
𝐂𝐀𝐃 =
CAD digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank dalam menjaga kolektabilitas atau pinjaman yang disalurkan semakin baik.
PPAP Yang Dibentuk PPAP Yang Wajib DIbentuk
264.357,4 = 100% 264.357,4
100% 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐂𝐀𝐃 = = 100 100 1%
Nilai kredit rasio CAD =
rasio 1%
Nilai Kredit Faktor CAD = 100 x 5% = 5 NK faktor CAD = NK rasio CAD × Bobot rasio CAD
Management (Manajemen) Perhitungan Aspek Manajemen Umum, dan Manajemen Risiko
Penilaian faktor manajemen dalam penilaian tingkat kesehatan BPR dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan bank yang bersangkutan. Penilaian didasarkan kepada manajemen umum dan manajemen risiko
Nilai 0,1- 1 = Tidak Baik Nilai 1,1- 2 = Kurang
Nilai 2,1- 3 = Cukup Nilai 3,1- 4 = Baik
NK faktor Manajemen = NK Manajemen × Bobot Manajemen
Earning (Rentabilitas) Perhitungan Rasio ROA, Nilai Kredit ROA, dan Nilai Kredit Faktor ROA
Triwulan I 2011 ROA =
𝐑𝐎𝐀 =
311.757,33 = 5,30% 5.884.047,33
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva untuk memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
Laba Sebelum Pajak x 100% Rata − Rata Aktiva
5,30% 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐑𝐎𝐀 = = 353,22 100 0,015% Nilai Kredit Faktor ROA = 100 x 2,5% = 2,5
Nilai kredit rasio ROA =
rasio 0,015%
NK faktor ROA = NK rasio ROA × Bobot rasio ROA
Earning (Rentabilitas) Perhitungan Rasio ROE, Nilai Kredit ROE, dan Nilai Kredit Faktor ROE
Triwulan I 2011 ROE =
𝐑𝐎𝐄 =
272.788,00 = 27,04% 1.008.962,58
ROE digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
Laba Setelah Pajak x 100% Rata − Rata Modal Inti
27,04% − 8% 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐑𝐎𝐄 = = 152,29 100 0,125%
Nilai kredit rasio ROE =
rasio − 8% 0,125%
Nilai Kredit Faktor ROE = 100 x 2,5% = 2,5 NK faktor ROE = NK rasio ROE × Bobot rasio ROE
Earning (Rentabilitas) Perhitungan Rasio NPM, Nilai Kredit NPM, dan Nilai Kredit Faktor NPM
Triwulan I 2011 NPM =
𝐍𝐏𝐌 =
204.591 = 18,04% 1.134.002
NPM merupakan perbandingan antara laba setelah pajak terhadap Pendapatan Operasional. NPM menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dari kegiatan operasional.
Laba Setelah Pajak x 100% Pendapatan Operasional
18,04% 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐍𝐏𝐌 = = 360,83 (100) 0,05% Nilai Kredit Faktor NPM = 100 x 2,5% = 2,5
Nilai kredit NPM =
rasio 0,05%
NK faktor NPM = NK rasio NPM × Bobot rasio NPM
OCR digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
Earning (Rentabilitas) Perhitungan Rasio OCR, Nilai Kredit OCR, dan Nilai Kredit Faktor OCR
Triwulan I 2011 OCR =
𝐎𝐂𝐑 =
905.954 = 79,89% 1.134.002
Biaya Operasional x 100% Pendapatan Operasional
100% − 79,89% 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐎𝐂𝐑 = = 251,38 100 0,08% Nilai Kredit Faktor OCR = 100 x 2,5% = 2,5
Nilai kredit OCR =
100% − rasio 0,08%
NK faktor OCR = NK rasio OCR × Bobot rasio OCR
Liquidity (Likuiditas) Perhitungan Rasio LDR, Nilai Kredit LDR, dan Nilai Kredit Faktor LDR
Triwulan I 2011 𝐋𝐃𝐑 =
LDR =
LDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Kredit x 100% Dana yang Diterima
13.837.795 = 82,34% 16.806.285,75
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐋𝐃𝐑 =
115% − 82,34% = 130,65 100 0,25%
Nilai Kredit Faktor LDR = 100 x 5% = 5
Nilai kredit LDR =
115% − rasio 0,25%
NK faktor LDR = NK rasio LDR × Bobot rasio LDR
Liquidity (Likuiditas) Perhitungan Rasio CR, Nilai Kredit CR, dan Nilai Kredit Faktor CR
Triwulan I 2011 CR =
𝐂𝐑 =
2.571.256 = 18,43% 13.949.458
CR digunakan untuk mengukur kemampuan alat likuid bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek.
Alat Likuid x 100% Kewajiban Lancar
18,43% 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐂𝐑 = = 368,65 (100) 0,05% Nilai Kredit Faktor CR = 100 x 5% = 5
Nilai kredit CR =
rasio 0,05%
NK faktor CR = NK rasio CR × Bobot rasio CR
Hasil Perhitungan Rasio dan Predikat Hasil Perhitungan Rasio PT BPR Naribi Perkasa (Periode 2011-2012)
S = SEHAT CS = CUKUP SEHAT
KS = KURANG SEHAT TS = TIDAK SEHAT
Hasil Perhitungan Nilai Kredit, Nilai Faktor Kredit, dan Total Nilai Faktor Kredit CAMEL PT BPR Naribi Perkasa (Periode 2011-2012)
Nilai Skor CAMEL dan Predikat Penilaian CAMEL PT BPR Naribi Perkasa (Periode 2011- 2012)
Predikat Penilaian Kesehatan BPR
81 – 100 = SEHAT 66 - < 81 = CUKUP SEHAT
51 - < 66 = KURANG SEHAT 0 - < 51 = TIDAK SEHAT
BAB V PENUTUP
Kesimpulan:
Saran:
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesehatan bank pada PT BPR Naribi Perkasa pada triwulan pertama tahun 2011 hingga triwulan keempat 2012, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesehatan BPR Naribi Perkasa seluruhnya mendapat predikat SEHAT sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang BAIK. Karena nilai faktor kredit CAMEL yang diperoleh berada diatas 81 (batas minimum sehat sesuai dengan Surat Kerputusan Direksi Bank Indonesia No 30/12/KEP/DIR Tanggal 30 April 1997 Tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR) yaitu sebesar 97,4 pada triwulan pertama tahun 2011, 97,4 pada triwulan kedua tahun 2011, 97,4 pada triwulan ketiga tahun 2011, dan 97,4 pada triwulan keempat tahun 2011. 97,4 pada triwulan pertama tahun 2012, 96,6 pada triwulan kedua tahun 2012, 97,4 pada triwulan ketiga tahun 2012, dan 97,4 pada triwulan keempat tahun 2012. Dalam rangka menjaga dan atau meningkatkan tingkat kesehatannya, disarankan untuk BPR Naribi Perkasa terus memperkuat kegiatan usahanya, dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah untuk mendapatkan predikat sebagai bank yang SEHAT.
Hasil dari metode CAMEL ini juga dapat dijadikan acuan untuk memberi rating bagi perusahaan. Hal ini karena kelima faktor CAMEL tersebut merupakan faktor dasar untuk mengukur kinerja suatu bank dari segala aspek.