ANALISIS PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN KIMIA (Studi Kasus di kelas XI SMAN 9 Kota Tangerang Selatan)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
DISUSUN OLEH: DAHLIA NUR TRIYANI 107016200789
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi berjudul Analisis Penilaian Portofolio Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia disusun oleh Dahlia Nur Triyani, NIM. 107016200789, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 15 April 2014
Yang mengesahkan, Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd
Tonih Feronika, M.Pd
NIP. 19650115 198703 1 020
NIP. 19760107 200501 1 007
i
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Dahlia Nur Triyani
NIM
: 107016200789
Prodi
: Pendidikan Kimia
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Alamat
: Jalan Delima Jaya V No. 44 RT. 04 RW. 02 Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Analisis Penilaian Portofolio Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: 1.
2.
Nama Pembimbing I
: Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd
NIP
: 19650115 198703 1 020
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
Nama Pembimbing II
: Tonih Feronika, M.Pd
NIP
: 19760107 200501 1 007
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan IPA/Pendidikan Kimia
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta, 21 April 2014 Yang Menyatakan
Dahlia Nur Triyani
iii
Dahlia Nur Triyani, Analisis Penilaian Portofolio dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia (Studi Kasus di SMAN 9 Kota Tangsel), Skripsi, Program Studi Kimia, Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. ABSTRAK Dilatarbelakangi oleh pentingnya sistem penilaian yang dapat mengukur kemampuan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotorik maka diperlukan suatu penilaian yang dapat mengukur hasil belajar siswa yang tidak hanya mengukur dengan nilai melalui tes tertulis, maka dibutuhkan penilaian portofolio. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penilaian portofolio yang digunakan dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran kimia materi asam basa. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan desain studi kasus; penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian portofolio dapat dijadikan salah satu alternatif penilaian yang dapat digunakan oleh guru. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan bersama dengan penilaian portofolio adalah inkuiri terbimbing. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam penilaian portofolio adalah penilaian hasil belajar siswa, penilaian proses pembelajaran siswa dan penilaian produk portofolio siswa. Pada penilaian portofolio menunjukkan kenaikan pada setiap pertemuan. Produk portofolio dapat dijadikan bukti perkembangan siswa. Kata kunci: Penilaian Portofolio, Inkuiri Terbimbing
iv
Dahlia Nur Triyani, Portfolio Assessment Analysis in Guided Inquiry Learning Model In Chemistry Education (Case Studies in SMAN 9 Tangsel), Thesis, Chemistry Program, Department of Natural Sciences, Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. ABSTRACT Motivated by the importance of the assessment system to measure student ability in cognitive , affective and psychomotor would require an assessment to measure student learning outcomes which not only measures the value through the written test , the required portfolio assessment . This study aims to analyze the portfolio that is used in guided inquiry learning model on acid-base chemistry learning materials . By using qualitative research methods and design of case studies ; This research conducted at SMAN 9 South Tangerang City . The results showed that a portfolio can be used as an alternative assessment that can be used by teachers . One model of learning that can be used in conjunction with portfolio assessment is guided inquiry . In this study the portfolios are used in the assessment of student learning outcomes assessment , assessment of student learning and student assessment product portfolio . In portfolio assessment showed an increase at each meeting . Product portfolio can be used as evidence of student growth. Keywords : Portfolio Assessment , Guided Inquiry
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Penilaian Portofolio Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia”. Shalawat dan salam terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW serta pengikutnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah berkat Ridho-Nya dan bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.
Ibu Baiq Hana Susanti M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Kimia.
3.
Bapak Drs. Ahmad Sofyan M.Pd,
Dosem pembimbing
I yang telah
memberikan arahan dan bantuan ketika peneliti kesulitan dalam penelitian. 4.
Bapak Tonih Feronika, M.Pd, Dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bantuan ketika peneliti kesulitan dalam penelitian.
5.
Ibu Dra. Neng Nurhemah M.Pd, kepala sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin penelitian.
6.
Bapak Nugroho S.Pd, Guru bidang studi kimia di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, yang telah memberikan bantuan dan sarana selama penelitian.
7.
Kedua orang tuaku tercinta dan segenap keluarga serta pelipur lara yang dengan penuh ikhlas memberikan do’a, motivasi, dan memberikan bantuan moril maupun materil yang tak terhingga demi terselesaikannya skripsi ini.
8.
Kakak dan adikku (Aa Adi, mba Ririn, Uu, Boby dan Iyan) serta keponakan kecilku (Arkha, Akbar dan Aci) yang dengan ikhlas membantu dan mendoakan penulis.
9.
Teman-teman seperjuangan khususnya Kimia 2007 yang setia berjuang bersama dalam suka maupun duka. vi
10. Teman-temanku (Ka dian, Emil, Pak Mubarok, Ros, Pak Kahfi, Bu Renny, Rifqia) yang tidak lelahnya mendukung penulis, serta guru-guruku (Om sino dan keluarga, Abah dan keluarga) yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis. 11. Sobat-sobatku tersayang serta pihak lainnya yang tak tersebutkan satu per satu terimakasih atas kebersamaan, dukungan dan bantuannya sehingga terselesaikan skripsi ini. 12. Dan semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar skripsi ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang. Harapan penulis, mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Amin. Jakarta, April 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..............................................iii ABSTRAK .........................................................................................................iv KATA PENGANTAR .......................................................................................vi DAFTAR ISI ......................................................................................................viii DAFTAR TABEL ..............................................................................................xii DAFTAR GAMBAR . ........................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ...............................................................1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................4 C. Pembatasan Masalah ....................................................................5 D. Perumusan Masalah .....................................................................5 E. Tujuan Penelitian .........................................................................5 F. Manfaat Penelitian ........................................................................5
BAB II
DESKRIPSI
TEORITIS,
HASIL
PENELITIAN
YANG
RELEVAN, DAN KERANGKA BERPIKIR A. Deskripsi Teoritis ........................................................................7 1. Penilaian Portofolio ...............................................................7 a. Pengertian Penilaian Portofolio .........................................7 b. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio ............................9 c. Prinsip Penilaian Portofolio ...............................................11 d. Karakteristik Penilaian Portofolio .....................................11 e. Kelebihan dan Kekurangan Portofolio ................................12 f. Perbedaan antara Portofolio dan Buku Kliping ...................13 g. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio ............................14 h. Format Penilaian Portofolio ...............................................15 viii
i. Jenis Tagihan dan Bentuk Instrumen ..................................16 2. Pembelajaran Inkuiri ..............................................................19 a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri .........................................19 b. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri .....................................21 c. Tingkatan-Tingkatan Inkuiri ...............................................22 d. Keunggulan Pembelajaran Inkuiri ......................................23 3. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ...........................................23 a. Pengertian Inkuiri Terbimbing ............................................23 b. Tahap Pelaksanaan Model Inkuiri Terbimbing ..................24 4. Hasil Belajar ...........................................................................26 a. Belajar dan Hasil Belajar ....................................................26 b. Taksonomi Tujuan Instruksional ........................................28 5. Konsep Asam dan Basa .........................................................29 a. Pengertian Asam dan Basa .................................................29 b. Reaksi Asam-Basa (Reaksi Penetralan)..............................30 c. Derajat Keasaman (pH).......................................................30 6. Hubungan Penilaian Portofolio, Inkuiri Terbimbing...............31 B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................32 C. Kerangka Berpikir .....................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................36 B. Metode Penelitian .......................................................................36 C. Populasi dan Sampel....................................................................36 D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................37 E. Instrumen Penelitian ...................................................................38 1. Tes ..........................................................................................38 2. Observasi .................................................................................39 3. Tugas- tugas siswa ...................................................................40 F. Macam-Macam Uji Instrumen ....................................................41 1. Validitas Alat Ukur .................................................................41 ix
2. Reliabilitas Alat Ukur .............................................................42 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................43 4. Daya Pembeda Butir Soal .......................................................44 5. Uji Keabsahan Instrumen Kualitatif .......................................46 a. Uji Kredibilitas ...................................................................46 b. Uji Transferability ..............................................................46 c. Uji Dependability ...............................................................46 d. Uji Konfirmability..............................................................46 G. Teknik Analisis Data ....................................................................47 1. Analisis Data Kuantitatif ........................................................47 a. Rata-Rata (Mean) ................................................................47 b. Mode ...................................................................................47 c.Nilai Tengah (Median) .........................................................48 2. Analisis Data Kualitatif ..........................................................48
BAB IV HASIL PENELITIAN AN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................49 1. Analisis Data Pretes dan Postes ..............................................49 a. Data Hasil Pretes dan Postes ..............................................49 b. Data Presentase Indikator Pencapaian ...............................50 2. Analisis Penilaian Portofolio ..................................................51 a. Penilaian Hasil Belajar (Tes) ............................................51 b. Penilaian Proses Pembelajaran...........................................52 c. Penilaian Produk Portofolio ...............................................55 3. Diagram Data Penelitian .........................................................57 a. Diagram Pretes dan Postes Siswa ......................................57 b. Diagram Penilaian Proses Siswa ........................................58 4. Data Kualitatif ........................................................................60 B. Pembahasan .................................................................................61
x
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................66 B.
Saran ...........................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................68 LAMPIRAN .......................................................................................................71
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan antara Portofolio dan Buku Kliping .............................13 Tabel 2.2 Perbedaan Tes Dengan Portofolio ......................................................14 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .............................................................38 Table 3.2 Indeks Reliabilitas ..............................................................................42 Table 3.3 Indeks Tingkat Kesukaran ..................................................................43 Tabel 3.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran..............................................................43 Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda ....................................................................45 Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretes Data Postes ........................................49 Tabel 4.2 Persentase Indikator Pencapaian .........................................................50 Tabel 4.3 Penilaian Tes Siswa ............................................................................51 Tabel 4.4 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-1 ................................52 Tabel 4.5 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-2 ................................53 Tabel 4.6 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-3 ................................54 Tabel 4.7 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-4 ................................55 Tabel 4.8 Penilaian Produk Portofolio Siswa .....................................................56
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Nilai Pretes dan Postes Siswa ......58 Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Penilaian Proses Pembelajaran Siswa .............................................................................................................................59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Tes .........................................71
Lampiran 2
Rekapitulasi Analisis Butir Instrumen.........................................83
Lampiran 3
Instrumen Hasil Belajar ...............................................................92
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................94
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa (LKS) .........................................................119
Lampiran 6
Deskripsi Portofolio Dalam Pembelajaran ..................................129
Lampiran 7
Kisi-kisi Lembar Observasi .........................................................130
Lampiran 8
Lembar Observasi ........................................................................131
Lampiran 9
Kisi-kisi Penilaian Produk ...........................................................139
Lampiran 10 Perhitingan Nilai Hasil Belajar Siswa .........................................140 Lampiran 11 Perhitungan Nilai Proses Belajar Siswa ......................................143 Lampiran 12 Perhitungan Nilai Produk Portofolio Siswa ................................145 Lampiran 13 Panduan Wawancara ...................................................................146 Lampiran 14 Hasil Wawancara .........................................................................147 Lampiran 15 Distribusi Frekuensi.....................................................................148 Lampiran 16 Format Penilaian Proses Pembelajaran Siswa .............................150 Lampiran 17 Format Penilaian Produk Portofolio Siswa .................................154 Lampiran 18 Foto-foto Pembelajaran ...............................................................155 Lampiran 19 Surat-Surat ...................................................................................159 Lampiran 20 Uji Referensi ................................................................................162
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam proses penilaian guru hanya menilai tingkat pengetahuan siswa saja tanpa melihat proses pembelajaran yang terjadi pada siswa tersebut. Guru mengalami kesulitan dalam menafsirkan kedalaman kompetensi dasar yang didapat oleh siswa. Sehingga reaksi siswa terhadap penilaian yang diterapkan guru adalah siswa cenderung belajar semata-mata berorientasi pada penguasaan materi secara kognitif saja dan kurang memperhatikan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dan dalam kenyataan yang berkembang guru hanya konsentrasi menyiapkan siswa untuk dapat menjawab soal-soal dalam ujian nasional sehingga pada saat UN kimia dilaksanakan siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.1 Dalam pembelajaran di kelas strategi pembelajaran yang dilakukan guru juga kurang bervariasi. Proses belajar mengajar cenderung dimulai dengan orientasi dan penyajian informasi yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari siswa, pemberian contoh
soal, dilanjutkan dengan
memberikan tes.2 Sehingga siswa cepat merasa bosan dan siswa melakukan aktivitas yang tidak perlu dilakukan di dalam kelas. Pada saat guru menanyakan pembelajaran yang sedang berlangsung kepada siswa, siswa hanya diam dan menjawab tidak tahu. Oleh karena itu, pada sekarang ini guru harus mempunyai strategi yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan siswa tidak merasa bosan. Kimia merupakan ilmu tentang materi dan energi, dan oleh karena itu siswa yang mempelajari kimia seharusnya mengenal benar tentang apa arti materi, bagaimana penggolongannya, sifat-sifat, struktur, sampai pada 1
I Kade Suardana, “Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Inquary Terbimbing di SMP Negeri 2 Singaraja”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan, no.1, vol. 2, 2007, h. 124 2 I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi, “Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran Formal Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Negeri 4 Singaraja”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, no. 1, vol. 2, 2008, h. 17
1
2
energi yang menyertai jika materi itu berubah. Sistem pembelajaran yang selama ini diterapkan perlu diubah dari sistem pembelajaran yang hanya membekali siswa pada pemahaman konsep dan prinsip keilmuan saja menjadi sistem pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman pada siswa seoptimal mungkin.3 Pembelajaran kimia menuntut peserta didik untuk berpikir secara abstrak maka dalam pembelajaran guru harus mempunyai strategi yang handal dalam proses pembelajarannya. Sehingga peserta didik dapat menguasai konsep-konsep kimia yang diajarkan. Apabila strategi yang diterapkan guru tidak cocok maka dapat membuat peserta didik menjadi salah konsep. Menurut Zulfiani dalam Gelar Dwirahayu mengungkapkan konsep tidak
hanya
mempresentasikan
pengetahuan,
mereka
membantu
4
menghasilkan pengetahuan. Konsep merupakan alat inkuiri yang penting. Konsep membawa pada suatu pertanyaan yang sesuai dengan pengalaman atau data untuk mencapai suatu pemaknaan. Keberhasilan dalam proses pembelajaran salah satunya dapat diukur dengan penguasaan konsep. Penguasaan konsep terlihat sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengalaman sikap dan keterampilan. Semua ini dapat dicapai melalui proses belajar yang efektif, efesien, dan bermakna. Salah satu upaya untuk meningkatkan kondisi tersebut adalah dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan menarik sesuai dengan tujuan, serta melibatkan siswa. Pada pelajaran kimia ada materi-materi yang tidak cocok jika penilaian hanya dilihat dari aspek kognitifnya saja tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, salah satunya adalah pada materi asam basa tentang asam basa menurut Arrhenius, menghitung pH asam dan pH basa, dan meghitung kekuatan asam. Asam basa adalah materi yang kontekstual yang sangat dekat 3
Sri Suciati, “Studi Komparasi Evaluasi Portofolio dan Tanpa Evaluasi Portofolio Untuk Mata Pelajaran Kimia”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, no.1, Vol. 8, 2006, h. 233 4 Gelar Dwirahayu dan Munasprianto Ramli, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar Sebuah Antologi, (Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007), h .9
3
dengan kehidupan kita. Materi asam basa dianggap sulit karena pada materi ini siswa dituntut untuk memahami bagaimana sifat larutan asam basa, perhitungan pH asam dan basa, dan menghitung hasil titrasi asam basa. Asam basa selain memerlukan penilaian dari berbagai aspek juga memerlukan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian portofolio. Penilaian portofolio (portfolio assessment) merupakan penilaian yang cocok untuk menilai semua aspek yang ada pada siswa baik aspek kognitif, aspek afektif, maupun psikomotorik.5 Karena penilaian portofolio adalah penilaian yang diambil selama proses pembelajaran, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam proses pembelajaran. Penilaian portofolio diartikan sebagai kumpulan fakta-fakta atau bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari seseorang secara individual dalam proses pembelajaran.6 Dalam penilaian portofolio, guru dalam kelas adalah pasangan dalam suatu tim, siswa bekerja dengan guru untuk menetapkan tujuan pembelajaran. Guru adalah seseorang yang memberikan petunjuk, tetapi guru bukan sebagai pusat (teacher centered) melainkan siswalah yang menjadi pusat dalam proses pembelajaran
(student
centered).
Siswa
diberi
kesempatan
untuk
berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang didasari oleh pengetahuan dan keaktifannya sebagai anggota masyarakat. Salah satu model pembelajaran yang cocok untuk menerapkan penilaian portofolio dalam pembelajaran asam basa serta melibatkan keaktifan siswa untuk menemukan konsepnya sendiri adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry). Model pembelajaran ini memberikan peluang yang sama dengan penilaian portofolio yaitu pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas kelas yang berpusat pada siswa
5
I Kade Suardana, op.cit., h. 125 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.III, h. 90 6
4
dan memungkinkan siswa belajar memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.7 Inkuiri terbimbing adalah salah satu cara dalam pembelajaran berbasis inkuiri yang digunakan dalam pendidikan sains. Inkuiri berarti mengajukan pertanyaan yang bermakna, yang melibatkan pemaknaan, performa dengan operasi intelektual untuk menghasilkan pengalaman yang mudah
dipahami.8
Pembelajaran
inkuiri
terbimbing
diawali
dari
permasalahan yang diajukan guru yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah atau tidak bisa dipecahkan dengan cepat. Kemudian siswa melakukan pengamatan sampai kepada kesimpulan. Berdasarkan penjelasan, penulis tertarik untuk meneliti penilaian portofolio yang digunakan dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing. Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul: “Analisis Penilaian Portofolio Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia.”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diidentifikasikan beberapa masalah diantaranya: 1.
Guru masih menggunakan penilaian yang tidak variatif.
2.
Alat
penilaian
yang
digunakan
dalam
pembelajaran
hanya
menggunakan tes saja. 3.
Strategi pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.
4.
Proses pembelajaran yang msih bersifat teacher centered.
5.
Materi asam basa merupakan materi yang dianggap oleh sebagian besar siswa sulit.
7
I Kade Suardana, op.cit., h. 125 Gelar Dwirahayu, op. cit., h. 6
8
5
C. Pembatasan Masalah Dari masalah yang diuraikan di atas, peneliti akan membatasi ruang lingkup masalah agar pemecahannya terfokus dan jelas, maka masalah yang akan diteliti dibatasi pada penilaian portofolio dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi asam basa.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian ini, sebagai berikut: “Bagaimana hasil penilaian portofolio yang digunakan dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi asam basa?”
E. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil penilaian portofolio yang digunakam dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi asam basa.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut : 1. Bagi pihak sekolah, diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi guru atau pendidik, khususnya guru mata pelajaran kimia agar dapat menerapkan alat penilaian dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, dan dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa. 2. Bagi guru diharapkan penilaian portofolio diharapkan sebagai salah satu referensi guru sebagai alat penilaian dan inkuiri terbimbing sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran kimia di sekolah.
6
3. Bagi pihak penyelenggara pendidikan, diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian dan metode pembelajaran yang sesuai dan tepat dalam usaha meningkatkan proses pembelajaran siswa baik pada materi kimia pada khususnya, dan materi-materi lain pada umumnya. 4. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengalaman dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa dan menerapkannya dengan baik dalam proses pembelajaran.
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA PIKIR A. Deskripsi Teoretis 1. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang diterapkan di Indonesia sejak kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini memang wajar dan logis karena selama ini sistem penilaian yang digunakan di sekolah cenderung hanya melihat hasil belajar peserta didik dan mengabaikan proses belajarnya, sehingga nilia akhir yang dilaporkan kepada orang tua dan pihak-pihak terkait hanya menyangkut domain kognitif. Sikap, minat, motivasi, dan keterampilan proses lainnnya nyaris tidak pernah disentuh. Portofolio sebagai salah satu bentuk penilaian berbasis kelas mempunyai fungsi dan peranan yang sangat srtrategis untuk menutupi kelemahan penilaian yang telah dilakukan selama ini. Oleh sebab itu, peniliaian portofolio harus dilakukan secara akurat dan objektif serta berdasar pada bukti-bukti autentik yang dimiliki oleh peserta didik. a. Pengertian Penilaian Portofolio “Penilaian dalam bahasa Inggris sering disebut dengan assessment yang berarti penaksiran atau menaksirkan”.1 Assessmen dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, untuk mengungkapkan kemajuan siswa secara individu untuk menentukan pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian kurikulum. Adapun maksud dari assessmen adalah “melacak kemajuan siswa (keeping track),
1
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet, III, h.89
7
8
mengecek ketercapaian kemampuan (checking up), mendeteksi kesalahan (finding out), dan menyimpulkan (summing up)”.2 Penilaian merupakan istilah yang umum dan mencakup semua metode yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai unjuk kerja indvidu siswa atau kelompok.3 Penilaian digunakan untuk memperoleh berbagai macam informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau informasi tentang ketercapaian kompetensi siswa. Proses penilaian bertujuan untuk menjawab pertanyaan sebaik apa hasil atau prestasi belajar siswa. “Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu tertentu”.4 “Portofolio juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan pekerjaan siswa dan catatan kemajuan belajarnya pada kegiatan laboratorium”.5 Portofolio siswa berisi karya siswa yang dikumpukan dalam waktu tertentu dan menjadi suatu penilaian guru terhadap keberhasilan pembelajaran. Portofolio diartikan sebagai suatu koleksi yang dikhususkan dari pekerjaan
peserta
didik
yang
mengalami
perkembangan
yang
memungkinkan peserta didik dan pendidik menentukan kemajuan yang sudah dicapai oleh siswa. Penilaian portofolio diartikan sebagai “kumpulan fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari seseorang secara individual dalam proses pembelajaran”.6 Portofolio merupakan kumpulan tugas-tugas yang dikerjakan siswa. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa penilaian portofolio adalah penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan siswa dalam mata
2
Ibid., h. 90 Mimin Haryanti, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet. VI, h. 15 4 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet.II, h. 363 5 Nuryani Rustaman, dkk, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), Cet. I, h. 9.11 6 Arnie Fajar, op. cit., h. 90 3
9
pelajaran tertentu. Penilaian portofolio dapat dilakukan bersama-sama oleh guru dan siswa melalui suatu diskusi untuk membahas hasil kerja siswa, kemudian menentukan hasil penilaian atau skor yang akan dipakai oleh guru.7 Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap karya-karya siswa selama proses pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dikumpulkan selama kurun waktu tertentu dan digunakan untuk memantau perkembangan siswa baik mengenai pengetahuan yang dimiliki siswa, keterampilan maupun sikap siswa terhadap mata pelajaran yang tersangkut.8 Penilaian portofolio sebagai alat perkembangan dan aktivitas siswa dalam pembelajaran merupakan penilaian berbasis kelas yang berorientasi pada penilaian proses dan produk. Dari
beberapa
definisi
penilaian
portofolio
penulis
menyimpulkan bahwa penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan oleh guru secara berkesinambungan terhadap kumpulan karyakarya siswa yang sistematis dan terorganisasi pada mata pelajaran tertentu dengan tujuan untuk memantau perkembangan siswa baik mengenai pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam kurun waktu tertentu. b. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil hasil pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan peserta didik Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan siswa dari hari ke hari dan mendorong siswa dalam merefleksikan pembelajaran mereka sendiri. Dalam penilaian portofolio siswa memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu. 1) Tujuan Penilaian Portofolio 7
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. II, h. 216 8 Wina Sanjaya, op. cit, h.362
10
Tujuan portofolio ditetapkan oleh apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan penilaian portofolio tersebut. Fakta yang paling penting dalam portofolio adalah digunakannya penilaian tertulis (paper and pen assessment), project, product, dan catatan kemampuan (record of performance). Portofolio dalam penilaian di kelas dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu: a) Menghargai perkembangan yang dialami siswa. b) Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung. c) Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik. d) Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi. e) Meningkatkan efektivitas proses pengajaran. f) Bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain. g) Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa. h) Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri. i) Membantu siswa dalam merumuskan tujuan.9 2) Fungsi Penilaian Portofolio Portofolio digunakan sebagai alat pengajaran dan juga sebagai alat penilaian. Penilaian portofolio mengharuskan siswa untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka. Dalam hal ini penilaian portofolio dapat dianggap sebagai salah satu alat pengajaran yang merupakan komponen kurikulum. Portofolio juga dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk penilaian autentik (authentic assessment). Portofolio dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan orang tua mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan siswa. Penilaian portofolio dapat berfungsi sebagai alat untuk: a) Melihat perkembangan tanggungjawab siswa dalam belajar. 9
Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Penilaian Berbasis Kelas Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.I, h. 76
11
b) Perluasan dimensi belajar. c) Pembaharuan kembali proses pembelajaran d) Penekanan pada pengembangan pandangan siswa dalam belajar. 10 c. Prinsip Penilaian Portofolio Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multiarah, yaitu dari guru ke siswa, dari siswa ke guru, dan antar siswa. Dalam proses pelaksanaan penilaian portofolio terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut, yaitu: 1) Saling Percaya 2) Keterbukaan 3) Kerahasiaan 4) Milik Bersama 5) Kepuasan dan Kesesuaian 6) Budaya Pembelajaran 7) Refleksi 8) Berorientasi pada Proses dan Hasil11 d. Karakteristik Penilaian Portofolio Penilaian portofolio dilakukan dengan pembelajaran yang mendukung tidak dapat digunakan dalam pembelajaran tradisional (konvensional) karena guru akan kesulitan melakukan penilaian portofolio, terutama dalam mengembangkan instrumen penilaiannya. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran portofolio tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Implikasinya adalah bahwa hasil pekerjaan siswa yang dinilai melalui penilaian portofolio adalah hasil pekerjaan siswa yang dilakukan baik di kelas maupun di luar kelas sesuai dengan tuntutan kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam dimensi proses, tetapi juga dimensi produk. Adapun karakteristik penilaian portofolio sebagai berikut:
10 11
Ibid., h. 73 Wina Sanjaya, op. cit., h. 366
12
1) Merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (kontinu) dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran. 2) Mengukur setiap prestasi siswa secara indivisual dan menyadari perbedaan diantara siswa. 3) Merupakan suatu pendekatan kerjasama. 4) Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri. 5) Memperbaiki dan mengupayakan prestasi. 6) Adanya keterkaitan anatara penilaian dan pembelajaran. 12 Dalam penilaian portofolio guru bukan sebagai pusat melainkan siswalah yang sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Guru dan siswa sebagai satu tim yang bekerja sama dalam menentukan suatu tujuan pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang didasari oleh pengetahuan dan keaktifannya. e. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio Setiap konsep atau model penilaian tentu ada keuntungan dan kekurangannya. Begitu juga dengan model penilaian portofolio. 1) Kelebihan penilaian portofolio, antara lain sebagai berikut: a) Mampu mereflesikkan perubahan penting dalam proses kemampuan intelektual sswa dari waktu ke waktu. b) Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi siswa. c) Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses kemampuan belajar mengajar serta menginformasikan pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan siswa. 13 2) Adapun kekurangan penilaian portofolio, antara lain sebagai berikut: a) Memerlukan waktu dan kerja keras Penilaian portofolio memerlukan waktu dan kerja keras bagi guru dibandingkan penilaian lain. b) Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang Penilaian portofolio dapat dikatakan sebagai suatu inovasi. Sebagaimana layaknya sebuah inovasi, maka penilaian portofolio
12 13
Arnie Fajar, op.cit., h. 91 Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, op. cit., h. 72
13
memerlukan perubahan cara pandang baik guru itu sendiri, dari masyarakat termasuk perubahan cara pandang orang tua. c) Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar Selama ini siswa menganggap bahwa belajar itu adalah menguasai sejumlah materi pelajaran seperti yang disampaikan guru. Mengubah pola belajar bagi siswa bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan kesabaran dan kesungguhan. d) Penilaian portofolio memerlukan perubahan sistem pembelajaran Selama ini sistem pembelajaran yang berlaku di Indonesia adalah sistem klasikal dimana setiap kelas memiliki rombongan belajar yang sangat banyak yaitu antara 40-45 orang bahkan lebih. Sistem pembelajaran yang demikian, akan sulit untuk menilai portofolio, belum lagi setiap guru harus mengajar banyak kelas.14 f. Perbedaan antara Portofolio dan Buku Kliping Portofolio merupakan suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa (bersifat individual) yang menggambarkan pencapaian kompetensi, pekerjaan terbaik siswa, koleksi yang merupakan hasil kerja siswa ini dinamis karena selalu tumbuh dan berkembang. Perbedaan antara portofolio dengan buku kliping dapat disajiakan dalam tabel berikut. Tabel 2.1 Perbandingan antara Portofolio dan Buku Kliping15 No
Aspek
Portofolio
Buku Kliping
1.
Penampilan
Mirip buku kliping
Mirip portofolio
2.
Isi
Hasil kerja siswa
Koleksi hasil karya
yang diseleksi dan
yang kadang tanpa
dikoleksi dengan
bentuk dan tujuan
bentuk dan tujuan
tertentu
tertentu
14
Wina Sanjaya, op. cit., h. 370 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet.VI, h. 118 15
14
No 3.
Aspek Refleksi
Portofolio
Buku Kliping
Isi portofolio
Isi buku kliping
direfleksi, misalnya
tidak direfleksi
mengapa suatu karya dimasukkan
4.
Penilaian
Disajikan dengan
Disajikan tanpa
maksud diamati
maksud diamati
pengamat yang dapat
atau dinilai
membuat penilaian hasil karya yang dikoleksi
g. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio Dengan
melaksanakan
penilaian
portofolio
dan
bukan
menggunakan tes ada sedikit penambahan beban dan tugas guru. Guru dituntut untuk mengikuti perubahan dan perkembangan dan kemampuan setiap siswa, padahal baik tes dan penilaian portofolio pada akhirnya bertujuan untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Tabel 2.2 Perbedaan Tes Dengan Portofolio16 No 1.
Tes Tes biasanya dilakukan untuk
Penilaian portofolio menilai
menilai kemampuan
seluruh aspek perkembangan
intelektual siswa melalui
siswa baik intelektual, minat
penguasaan materi
sikap, dan keterampilan.
pembelajaran.
16
Penilaian Portofolio
Wina Sanjaya, op. cit., h. 365
15
No 2.
Tes
Penilaian Portofolio
Guru berperan sangat dominan Peserta didik terlibat dalam dalam proses penilaian
proses penilaian dengan menilai
sedangkan siswa berperan
dirinya sendiri mengenai
sebagai orang yang dinilai.
kemampuan beserta dalam perkembangannya.
3.
Kriteria penilaian ditentukan
Kriteria penilaian ditentukan
satu untuk semua.
sesuai dengan karakteristik siswa.
4.
Keputusan berdasarkan
Proses penilaian beserta
penilaian ditentukan sendiri
pengambilan keputusan
oleh guru.
dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru, siswa, dan orang tua.
5.
Penilaian dilakukan dengan
Penialain berorientasi pada
berorientasi pada pencapaian
kemajuan, usaha yang dilakukan
hasil belajar.
siswa termasuk pencapaian hasil belajar.
6.
7.
Penilaian merupakan kegiatan
Penilaian merupakan bagian
yang terpisah dari proses
integral dari proses
pembelajaran.
pembelajaran.
Penilaian melalui tes biasanya
penilaian portofolio dilakukan
dilakukan pada akhir program
selama proses pembelajaran
pembelajaran.
berlangsung.
Penilaian portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat hasil kerja siswa yang sebenarnya, secara langsung berhubungan dengan proses pembelajaran. h. Format Penilaian Portofolio Kriteria penilaian disusun sebagai standar patokan untuk guru dalam menentukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap
16
aspek yang dinilai. Aspek-aspek yang dinilai tergantung pada kompetensi yang diharapkan. Kriteria penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar.17 Kriteria proses belajar misalnya, ditentukan kriteria penilaian dari aspek kesungguhan menyelesaikan tugas, motivasi belajar, ketepatan waktu menyelesaikan dan sebagainya. Sedangakan, kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan dengan isi yang menggambarkan kompetensi. Setelah kriteria ditentukan selanjutnya kriteria dapat dituangkan dalam format penilaian portofolio, format penilaian portofolio antara lain: 1) Penilaian portofolio proses belajar siswa 2) Penilaian portofolio hasil belajar siswa 3) Penilaian portofolio produk/ hasil karya siswa18 i. Jenis Tagihan dan Bentuk Instrumen Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar pennetuan tingkat keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru diperlukan adanya berbagai jenis tagihan. Jenis tagihan yang dimasukkan dalam dokumen portofolio siswa selama pembelajaran antara lain: 1) Pre Tes ( Tes Awal)
Pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pretes atau tes awal. Pretes mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pretes antara lain: a) Menyiapkan siswa dalam proses belajar. b) Mengetahui
kemajuan
siswa
sehubungan
dengan
proses
pembelajaran yang dilakukan c) Mengetahui kemampuan awal siswa. d) Mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai.19
17
Ibid., h. 373 Ibid., h. 373 19 E. Mulyasa, op. cit., h. 255 18
17
2) Kuis Pertanyaan yang diajukan kepada siswa, dimana pertanyaan itu hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dari materi yang telah diajarkan sebelumnya dan bentuknya berupa isian singkat.20 Hal ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi peserta didik. Waktu yang diberikan cukup singkat kurang dari 15 menit. Kuis ini biasanya dilakukan di awal pembelajaran. 3) Tugas Individu Tugas individu dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas atau soal uraian objektif atau non-objektif. Tingkat berfikir yang terlibat dalam tugas yang diberikan kepada siswa sebaiknya aplikasi, analisis, bila mungkin sampai sintesis dan evaluasi.21 4) Tugas Kelompok Tugas kelompok bertujuan untuk menilai kemampuan kerja kelompok. Bentuk soal yang digunakan adalah uraian dengan tingkat berfikir
yang
tinggi
yaitu
aplikasi
memungkinkan
siswa
diminta
sampai
untuk
evaluasi.22
menggunakan
Bila
data-data
sebenarnya melalui pengamatan terhadap suatu fenomena atau gejala. 5) Laporan Praktikum atau laporan kerja praktek Jenis tagihan ini digunakan pada mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya seperti biologi, fisika dan kimia. 6) Post Tes (Tes Akhir) Pada umumnya proses pembelajaran diakhiri dengan posttes. Posttes mempunyai beberapa kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran dan pembentukkan kompetensi. Fungsi posttes antara lain: a) Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu atau kelompok. 20
Mimin Haryati, op. cit., h. 80 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet. III, h. 255 22 Ibid, h. 256 21
18
b) Mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai oleh siswa, serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum dikuasainya. c) Mengetahui siswa yang perlu mengikuti remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar yang dihadapi. 23 Terdapat berbagai prosedur pengukuran, yaitu pengukuran secara tertulis, pengukuran secara lisan, dan pengukuran secara observasi. Setiap pengukuran, baik melalui prosedur tertulis maupun prosedur observasi, memerlukan alat ukur yang tepat. Alat ukur dikelompokkan ke dalam dua golongan besar yakni tes dan non-tes. Bentuk instrumen tes yang dapat digunakan antara lain: 1) Tes Obyektif
Tes obyektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu: a) Tes obyektif bentuk benar-salah (True-False Test) b) Tes obyektif bentuk menjodohkan (Matching Test) c) Tes obyektif bentuk melengkapi (Completion Test) d) Tes obyektif bentuk isian (Fiil in Test) e) Tes obyektif bentuk pilihan ganda ( Multiple Choice Test) 24 2) Non-Obyektif
Non-obyektif terdiri dari isian singkat atau jawaban singkat. Tes bentuk jawaban/isian singkat dibuat dengan menyediakan tempat kosong yang disediakan bagi siswa untuk menuliskan jawaban. 3) Soal uraian
a) Uraian obyektif Pertanyaan yang biasa digunakan adalah simpulkan, tafsirkan dan sebagainya. b) Uraian bebas Uraian bebas tidak menyangkut satu masalah yang spesifik, malainkan masalah yang menuntut jawaban yang sangat terbuka, 23
E. Mulyasa, op. cit., h. 257 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.XI, h. 107 24
19
sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk secara bebas memperlihatkan keluasan pengetahuan dan kedalaman pemahaman. Dengan menggunakan instrumen non-tes penilaian atau evaluasi belajar siswa dilakukan dengan tanpa menguji siswa. Instrumen non-tes antara lain: 1) Pengamatan (Observasi) Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. 2) Wawancara (interview) Sebelum melakukan wawancara, pewawancara menyusun pedoman wawancara sesuai data yang dikumpulkan. Pertanyaan yang ditanyakan oleh pewawancara biasanya harus sama dengan pertanyaan atau permasalahan yang dituliskan di dalam pedoman wawancara. 3) Angket Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang dikirimkan kepada responden untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan yang ada pada responden sendiri maupun diluar dirinya. 4) Pemeriksaan Dokumen Dokumen ini berisi informasi tentang riwayat hidup siswa, tentang orang tua siswa dan bahkan tentang lingkungan hidup siswa. 25
2. Pembelajaran Inkuiri a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan
manusia
untuk
mencari
atau
memahami
informasi.26
Pembelajaran inkuiri menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif 25
Ibid., h. 76 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif: Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, (Jakarta: Prestasi Pusaka, 2007), h. 135 26
20
dalam memperoleh informasi, sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan yang diperolehnya dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa tersebut. Dengan demikian model pembelajaran inkuiri merupakan model pemprosesan informasi yang melibatkan seluruh kemampuan siswa dalam suatu rangkaian kegiatan untuk mencari, menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Menurut Hebrank, Budnitz, Chiapetta dan Adams dalam Sofyan Amri mengungkapkan inkuiri merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.27 Motivasi yang tinggi berasal dari dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan ingin mengetahuinya. Salah satu prinsip pembelajaran inkuiri adalah siswa dapat mengkonstruksi sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif. Dalam proses belajar mengajar, inkuiri ini digunakan sebagai metode pengajaran yang memungkinkan ide siswa berperan dalam suatu investigasi yang akan dilakukan oleh siswa.28 Siswa dalam pembelajaran inkuiri sebagai pusat dan dapat mencari pemahamannya sendiri sedangkan guru sebagai fasilitator. Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.29 Proses berpikir itu sendiri dilakukan melalui tanya jawab yang dilakukan antara guru dan siswa. Teknik yang dipergunakan guru dalam menstimulus agar siswa dapat terlibat aktif dalam proses 27
Sofyan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas: Metode, Landasan Teoritis-Praktis dan Penerapannya, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 85 28 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajstsn Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2009), h. 121 29 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet. V, h.196
21
pencarian pemahaman sangat menentukan keberhasilan suatu proses inkuiri. Untuk lebih membuat siswa aktif guru juga harus menstimulus siswa dengan cara penilaian yang tidak hanya sekedar melihat siswa pada hasil pembelajarannya saja tetapi juga pada proses dan produk yang dihasilakan oleh siswa. Pembelajaran inkuiri adalah suatu metode pembelajaran kimia yang menekankan dan mengarahkan siswa pada proses pencarian informasi atas permasalahan yang diajukan sehingga adanya proses penilaian portofolio pada berbagai aspek dan mendukung keterlibatan aktif siswa dalam membangun pengetahuan dan memahami konsep-konsep yang diajarkan. Selama proses belajar mengajar, guru dapat menilai aktivitas siswa dengan penilaian portofolio yang melihat bukan hanya pada hasil belajar saja tetapi juga pada proses dan produk yang akan dihasilkan oleh siswa tersebut. b. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang menekankan perkembangan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual) anak menurut Piaget seperti yang dikutip Wina Sanjaya dipengaruhi oleh empat faktor yaitu, kematangan, pengalaman-pengalaman fisik, pengalaman sosial, dan equilibrasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dalam penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru, yakni: 1. Berorientasi pada pengembangan intelektual 2. Prinsip interaksi 3. Prinsip belajar 4. Prinsip belajar untuk berpikir 5. Prinsip keterbukaan30
Kegiatan ilmiah merupakan intisari dalam pembelajaran inkuiri.
Inkuiri
sebagai
metode
yang
membantu
siswa
untuk
mengembangkan kemampuan intelektual memiliki hubungan yang erat 30
Ibid., h. 199
22
dengan proses-proses inkuiri. Strategi pembelajaran inkuiri selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Pada strategi inkuiri guru ditempatkan sebagai sumber belajar dan sebagai motivator. Inkuiri ilmiah tepat dikaitkan dengan tahapan-tahapan tindakan para saintis yang mengarahkan mereka pada pengetahuan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah para saintis melakukan pengamatan, menemukan masalah, melakukan hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang dibuatnya dan membuat kesimpulan.31 Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa adalah: 1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi 2) Inkuiri berfokus pada hipotesis 3) Penggunaan fakta sebagai informasi32 Menurut peneliti berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, intisari pembelajaran inkuiri adalah proses inkuiri. Sehingga karakteristikkarakteristik utama inkuiri mencakup hal-hal yang mengarahkan pada kegiatan inkuiri. Salah satu peran guru dalam menciptakan kondisi yang dapat menimbulkan kegiatan inkuiri adalah rewarder, memberikan penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa. Salah satu reward yang dapat diberikan guru oleh siswa adalah nilai. Penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian yang tidak hanya melihat pada hasil belajar siswa saja tetapi juga pada proses inkuiri. c. Tingkatan-tingkatan Inkuiri Dalam Standard for Science Teacher Preparatiion seperti yang dikutip Zulfiani terdapat 3 tingkatan inkuiri, yakni:
31 32
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, op.cit., h. 120 Trianto, op.cit., h. 135
23
1) Discovery/Structured Inquiry Dalam tingkatan ini tindakan utama guru adalah mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternative hasil. 2) Guided Inquiry Tahap guided inquiry mengacu pada tindakan utama guru adalah mengajukan
permasalahan,
siswa
menentukan
proses
dan
penyelesaian. 3) Open Inquiry Tindakan utama pada open inquiry adalah guru memaparkan konteks penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. 33 d. Keunggulan Pembelajaran Inkuiri Teknik inkuiri ini memiliki keunggulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. 2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belahar yang baru. 3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersikap objektif, jujur, dan terbuka. 4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. 5) Member kepuasan yang bersifat intrinsik. 6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang. 7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. 8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. 9) Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar yang tradisional. 10) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasiinformasi. 34
33 34
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, op.cit., h. 121 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. VII, h. 76
24
3. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing a. Pengertian Inkuiri Terbimbing Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah salah satu cara dalam pembelajaran berbasis inkuiri yang digunakan dalam pendidikan sains, pembelajaran inkuiri terbimbing diawali dari permasalahan yang diajukan guru yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah atau tidak dapat dipecahkan dengan cepat kemudian siswa melakukan pengamatan sampai pada kesimpulan. Akan tetapi guru mengontrol pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan, hipotesis yang dibuat dan apa yang siswa amati. Dalam inkuiri terbimbing kegiatan belajar harus dikelola dengan baik oleh guru dan output pembelajaran sudah dapat diprediksi sejak awal. Orlich menyatakan dalam Sofan Amri ada beberapa karakteristik inkuiri terbimbing yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui observasi spesifik hingga mampu membuat inferensi atau generalisasi. 2. Sasarannya adalah mempelajari proses pengamatan kejadian atau objek dan menyusun generalisasi yang sesuai. 3. Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran, misalnya kejadian, data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas. 4. Setiap siswa berusaha membangun pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas. 5. Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran. 6. Biasanya sejumlah generalisasi akan diperoleh dari siswa. 7. Guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan seluruh siswa dalam kelas. 35 Metode inkuiri terbimbing biasanya digunakan bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Pada tahap permulaan diberikan lebih banyak bimbingan, sedikit demi sedikit bimbingan itu dikurangi seperti yang dikemukakan oleh Hudoyono bahwa dalam usaha menemukan suatu konsep siswa memerlukan bimbingan bahkan memerlukan pertolongan guru setapak demi setapak Siswa memerlukan bantuan untuk mengembangkan kemampuannya
35
Sofan Amri, dan Iif Khoiru A, op. cit., h. 89
25
memahami pengetahuan baru. Walaupun siswa harus berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi tetapi pertolongan guru tetap diperlukan. b. Tahap Pelaksanaan Model Inkuiri Terbimbing Secara
umum
langkah-langkah
pembelajaran
dengan
menggunakan model inkuiri terbimbing, yaitu: 1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Keberhasilan model ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah; tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancer. 2. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. 3. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang diuji. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 4. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data
merupakan
proses
pengembangan intelektual.
mental
yang
sangat
penting
dalam
26
5. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. 6. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan ynag diperoleh berdasarkan hasil pengujina hipotesis. 36 Enam langkah pada inkuiri terbimbing ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para siswa akan berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi dan berusaha mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tugas guru adalah mempersiapkan skenario pembelajaran sehingga pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar.
4. Hasil Belajar a. Belajar dan Hasil Belajar Belajar adalah satu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Lingkungan akademik seperti sekolah, pelajar, siswa dan siswi serta mahasiswa yang mempunyai tugas untuk belajar. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari mereka. Belajar atau yang juga disebut dengan learning, adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada prilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman.37 Belajar merupakan salah satu bentuk prilaku yang penting bagi kelangsungan hidup manusia yang digunakan sebagai adaptasi dengan lingkungan. Perubahan yang disebabkan oleh proses belajar secara relatif bersifat permanen dan tidak 36
Wina Sanjaya, op. cit., h. 201 Zikri Neni Iska, Psikologi Penngantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2006),Cet.I, h. 76 37
27
terjadi pada prilaku yang pada saat itu saja tetapi prilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang. Definisi belajar menurut Gage dalam Syaiful Sagala mengatakan belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah prilakunya sebagai akibat dari pegalaman.38 Belajar terjadi bila tampak tanda-tanda perubahan dalam diri seseorang atau terjadinya perubahan tingkah laku yang diakibatkan proses pembelajaran. Perhatian utama dalam belajar adalah perilaku verbal manusia, yaitu kemampuan manusia untuk menangkap informasi mengenai ilmu pengetahuanyang diterimanya dalam belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
39
lingkungannya. Tidak semua perubahan dalam diri seseorang disebabkan oleh proses belajar perubahan yang terjadi karena pengalaman ini membedakan dengan perubahan-perubahan lain yang disebabkan oleh kerusakan fisik. Definisi belajar menurut Hilgard seperti yang dikutip oleh Wina Sanjaya bahwa “Learning is the process by which an activity originates or changed through training procedures (wether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from change by factors not attributable to training”. Belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.40 Suatu proses belajar akan menghasilkan suatu perubahan prilaku yang disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat
38
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. X, h. 13 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. V, h. 2 40 Wina Sanjaya, op. cit., h. 229 39
28
memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar pada umumnya ditunjukkan melalui nilai atau angka yang diperoleh siswa setelah dilakukannya serangkaian proses evaluasi belajar.41 Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar siswa. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau prilaku seseorang berlangsung relatif lama yang berasal dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya dan suatu proses belajar menghasilkan hasil belajar. b. Taksonomi Tujuan Instruksional Taksonomi Bloom sangat dikenal di Indonesia dibandingkan taksonomi Gagne, dan Merill. Taksonomi Bloom menyusun kategori enam level. Keenam level tersebut diurut dari tingkat intelektual yang rendah (tingkat pengetahuan) ke tingkat yang paling komplek (tingkat evaluasi). Menurut Bloom dkk dalam Sukardi, tujuan instruksional dalam proses pembelajaran pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.42 Secara singkat masingmasing isi kawasan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a) Kawasan Kognitif (pemahaman) Kawasan kognitif menurut Bloom terdiri dari 6 tingkatan, yaitu: 43
41
1)
Knowledge (pengetahuan)
2)
Comprehension (pemahaman)
3)
Application (penerapan)
4)
Analysis (analisis)
5)
Synthesis (sintesis)
Ibid,. h. 257 Sukardi, Evaluasi Pendidikan prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),Cet.III, h. 74 43 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. III, h. 126 42
29
6)
Evaluation (evaluasi)
b) Ranah Afektif (sikap dan perilaku) Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.44 Ranah ini merupakan bidang tujuan pendidikan kelanjutan dari ranah kognitif. Artinya seseorang hanya akan memiliki sikap tertentu terhadap sesuatu objek manakala telah memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi. c) Ranah Psikomotorik (psychomotor domain) Ranah psikomotorik adalah ranah yang berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Aspek ini sering berhubungan dengan bidang studi yang lebih banyak menekankan kepada gerakan-gerakan atau keterampilan, misalnya seni music, lukis, pendidikan jasmani dan olah raga. Ranah psikomotorik adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Ada lima tingkatan yang termasuk ke dalam ranah ini: keterampilan meniru, menggunakan, ketepatan, merangkaiakan, dan keterampilan naturalisasi.
5.
Konsep Asam dan Basa a. Pengertian Asam dan Basa Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Di laboratorium, asam dan basa secara sederhana dapat dikenali dengan menggunakan kertas lakmus. Lakmus adalah zat kimia yang mempunyai warna biru dalam larutan basa dan merah pink dalam larutan asam.45
44
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompeteni,(Jakarta: Gaung Persada Press, 2005), Cet. III, h. 32 45 James E. Brady, Kimia Universitas Asas & Struktur, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), h. 179 (diterjemahkan oleh Sukmariah Maun, Kamianti Anas, dan Tilda S. Sally)
30
Bila dinyatakan dalam istilah modern, menurut Arrhenius, asam adalah zat dalam larutan air yang akan memperbesar konsentrasi dari ion hidronium (
). Sedangkan, basa adalah zat yang akan memperbesar
konsentrasi ion hidroksida (
).46 Dengan kata lain, pembawa sifat asam
adalah ion H+. Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut:47 HxZ(aq)
xH+ (aq) + Zx-(aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam. Sedangkan, ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepas ion H+ disebut ion sisa asam. Nama asam sama dengan nama ion sisa asam dengan didahului kata asam. Sedangkan, pembawa sifat basa adalah ion OH-. Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x, dan dalam air mengion sebagai berikut:48 M(OH)x(aq)
Mx-(aq) + xOH-(aq)
Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa. b. Reaksi Asam-Basa (Reaksi Penetralan) Reaksi yang paling penting antara asam dan basa disebut reaksi netralisasi. Suatu larutan asam (ion H+) yang dicampurkan dengan suatu larutan basa (ion OH-) akan membentuk air.49
Reaksi asam basa yang umum yaitu antara natrium hidroksida dan asam klorida,
Akan didapat suatu kesimpulan bahwa hasil reaksi netralisasi dalam larutan air adalah suatu garam dan air.
46
Ibid., h. 179 Michel Purba, Kimia Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 172 48 Ibid., h. 173 49 Ibid., h. 191 47
31
c. Derajat Keasaman (pH) Konsetrasi ion hidronium (H+) dalam suatu larutan encer uumumnya sangat rendah, tetapi sangat menentukan sifat-sifat dari larutan, terutama larutan
dalam
air.
Pada
tahun
1868-1939
mengusulkan
konsep
“pH”(pangkat ion hidrogen) agar memudahkan para kimiawan dalam mengukur dan mengikuti perubahan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan. Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi negatif logaritma dari konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan, dan di rumuskan sebagai berikut.50 pH = -log [
]
Dengan analogi yang sama, untuk menentukan harga konsentrasi OHdalam larutan dapat digunakan rumusan harga pOH pOH = -log [
]
Harga pH dapat memberikan informasi tentang kekuatan suatu asam atau basa. Pada konsentrasi yang sama, semakin kuat suatu asam, semakin besar konsentrasi ion H+ dalam larutan dan berarti kecil harga pH-nya. Jadi, semakin kuat suatu asam, semakin kecil harga pH-nya. Sebaliknya, semakin kuat suatu basa, semakin besar konsentrasi ion OH- dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion OH- berarti semakin kecil konsentrasi ion H+ dalam larutan. Jadi, semakin kuat suatu basa, semakin besar harga pH-nya. pH suatu larutan asam dan basa sebagai berikut:
Pada larutan yang bersifat asam, harga pH < 7
Pada larutan yang bersifat netral, harga pH = 7
Pada larutan yang bersifat basa, harga pH > 751
6. Hubungan Penilaian Portofolio, Inkuiri Terbimbing dan Hasil Belajar Penilaian portofolio adalah sebuah teknik penilaian yang berbasis kompetensi dan menilai siswa dari berbagai aspek yaitu, aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Penilaian portofolio melibatkan partisipasi siswa dalam prosesnya. 50 51
Unggul Sudarmo, Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas IX, (Jakarta: Phibeta, 2006), h. 146 Ibid., h, 147
32
Untuk mendukung assesmen portofolio maka guru harus memikirkan strategi pembelajaran yang memunculkan motivasi siswa dalam belajar yang melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya. Model pembelajaran yang cocok dengan penilaian portofolio adalah inkuiri terbimbing, karena inkuiri terbimbing melibatkan siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri dan berdasarkan pengalaman. Model pembelajaran ini memberikan peluang yang sama dengan penilaian portofolio yaitu pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas kelas yang berpusat pada siswa dan memungkinkan siswa belajar memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing guru berperan sebagai motivator, fasilitator, penanya, administrator, pengarah, manajer, dan rewarder.52 Pengetahuan yang didapatkan berdasarkan pengalaman siswa akan cepat dipahami oleh siswa dan mudah diingat. Banyak siswa yang sulit menerima materi kimia. Ini disebabkan karena ilmu kimia itu abstrak dan membutuhkan pemikiran yang kreatif dan kritis dalam memahami konsep-konsep kimia. Sehingga guru harus bertindak sebagai fasilitator, bertanggung jawab untuk membantu dan membimbing siswa untuk mencapai hasil yang maksimal. Dalam hubungan ini asesmen portofolio dan model pembelajaran inkuiri terbimbing salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran kimia.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai penilaian portofolio dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing di dalam sistem pembelajaran. I Kade Suardana, dalam penelitiannya mengenai penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing Di SMP Negeri 2 Singaraja, menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 8,3% untuk kompetensi kognitif, 17,4% untuk kompetensi 52
Trianto, op. cit., h. 136
33
afektif dan 15,4% untuk kompetensi psikomotor siswa. Respon siswa terhadap penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing adalah sangat positif. 53 Siti Chodijah, Ahmad Fauzi dan Ratna Wulan, dalam penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran fisika menggunakan model guided inquiry yang dilengkapi penilaian portofolio pada materi gerak melingkar menyimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran fisika menggunakan model guided inquiry yang dilengkapi penilaian portofolio pada materi gerak melingkar sangat valid dan praktis.54 Sri Suciati, dalam penelitiannya mengenai studi komparasi evaluasi portofolio dan tanpa evaluasi portofolio pada mata pelajaran kimia menyimpulkan bahwa penerapan evaluasi portofolio pada pembelajaran kimia dapat meningkatkan prestasi belajar kimia dan dapat meningkatkan antusiasme, kesungguhan, ketertarikan pada pembelajaran kimia, keterampilan kerja, unjuk kerja, kerja sama dan motivasi belajar.55 Misdawati dalam penelitiannya mengenai peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan pendekatan Inquiry di Kelas X.2 SMAN 1 Nan Sabaris menyimpulkan bahwa penggunaan pendekatan inquiri dengan baik dalam pembelajaran biologi dapat mendorong peningkatan aktivitas membaca pada siswa, menghilangkan kebiasaan yang ingin selalu ingin dicatatkan materi pelajaran oleh guru, mendorong siswa untuk kreatif dan mandiri, memotivasi siwa percaya diri.56 I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi dalam penelitiannya mengenai pengaruh model pembelajaran dan penalaran formal terhadap penguasaan 53
I Kade Suardana, ”Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Inquari Terbimbing di SMP Negeri 2 Singaraja”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, no. 1, vol. 2, 2007 h.132 54 Siti Chodijah, Ahmad Fauzi dan Ratna Wulan, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang Dilengkapi Penilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar”, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1 (2012) 1-19, 2012, h. 15 55 Sri Suciati, ”Studi Komparasi Evaluasi Portofolio Dan Tanpa Evaluasi Portofolio Untuk Mata Pelajaran Kimia”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, no. 1, Vol. 8, 2006, h. 255 56 Misdawati, “Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Pendekatan Inquiry di Kelas X.2 SMAN 1 Nan Sabaris”, Jurnal Wawasan Pendidikan dan Pembelajaran, no. 3, vol. 2, 2007, h. 251
34
konsep fisika dan sikap ilmiah siswa SMA Negeri 4 Singaraja menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika. Nilai rata-rata pemahaman konsep siswa yang belajar melalui pembelajaran inkuiri adalah 54,38 sedangkan nilai rata-rata siswa melalui model pembelajaran konvensional adalah 57,04.57 Erdoğan Tezci dan Ayhan Dikici dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Penilaian portofolio berbeda dengan tes yang didasarkan pada kerjasama guru dan siswa dalam menemukan solusi untuk masalah dan penilaian portofolio juga memberikan kontribusi terhadap pemikiran kritis siswa selama belajar.58 Stacy D. Brown dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa POGIL memiliki keseluruhan efek yang positif. Penggunaan kemampuan diri dipilih tim untuk penyelesaian penyelidikan dipandu oleh latihan membantu mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis dan komunikasi.59 Orhan
Akinoglu
dalam
penelitiannya
menyimpulkan
bahwa
meningkatkan minat belajar terhadap kelas sains dan teknologi serta meningkatkan nilai siswa.60
C. Kerangka Berpikir Kimia adalah pelajaran yang membutuhkan pemikiran yang kreatif karena kimia merupakan pelajaran yang abstrak. Untuk mendukung pelajaran kimia itu maka digunakan assesmen portofolio. Assesmen portofolio adalah salah satu teknik penilaian yang berbasis kompetensi karena asesmen 57
I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi, “Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran Formal Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Negeri 4 Singaraja”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, no. 1, vol. 2, 2008, h. 27 58 Erdogan Tezci dan Ayhan Dikici, “The Effects Of Digital Portfolio Assessment Process On Students’ Writing And Drawing Performances”, The Turkish online Journal of Education technology,vol. 5, 2006, h. 54 59 Stacy D. Brown, “A Process-Oriented Guided Inquiry Approach to Teaching Medicinal Chemistry”, American Journal of Pharmaceutical Education, no. 74, vol, 7, 2010, h. 5 60 Orhan Akinoglu, “Assessment Of The Inquiry-Based Project Implementation Process In Science Education Upon Students’ points Of Views”, International Journal of Instruction, no. 1, vol. 1, 2008, h. 8
35
portofolio melihat perkembangan siswa tidak hanya dari aspek kognitifnya saja tetapi dari aspek afektif dan aspek psikomotoriknya. Hal ini yang sesuia dengan tujuan kurikulum. Untuk mendukung asesmen portofolio maka dicari sebuah model pembelajaran yang akan membuat siswa tidak merasa jenuh dalam proses pembelajarannya. Model pembelajaran yang cocok dengan asesmen portofolio adalah inkuiri terbimbing karena inkuiri terbimbing mempunyai prinsip yang sama dengan asesmen portofolio, melibatkan siswa dalam prosesnya. Dan siswa menemukan pengetahuan melalui penemuan. Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing guru mengajukan permasalahan yang cukup sulit dan tidak cepat dalam menjawabnya. Siswa mengidentifikasi masalah yang diajukan oleh guru dan membuat hipotesis. Di dalam model pembelajaran ini siswa menemukan sendiri pengetahuan dan belajar melalui pengalamannya. Dalam model pembelajaran ini siswa menjadi subjek pembelajaran dan guru hanya menjadi seorang fasilitator, motivator, manajer bagi siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan JanuariFebruari 2012 yang bertempat di SMA Negeri 9 Tangerang Selatan.
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif yaitu penelitian studi. Penelitian studi adalah sejenis penelitian deskritif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.1 Dengan metode ini peneliti diharapkan menangkap kompleksitas kasus tersebut. Metode penelitian studi adalah bersifat ex post facto. Artinya, data dikumpulkan setelah semua kejadian berlangsung.2 Peneliti dapat melihat semua akibat dari fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari datadata yang tersedia.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang terdiri padanya terkandung informasi yang diingin ketahui. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI jurusan IPA. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.3 Sebagian bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas dari keseluruhan populasi yang dipilih secara purposive sampling, 1
Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h. 58 Ibid., h. 59 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet.IX, h. 118 2
36
37
yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal.4 Pertimbangan yang dimaksud adalah kelas yang dijadikan sampel penelitian dianggap dapat mewakili populasi.
D. Teknik Pengumpulan Data Cara yang dilakukan oleh penulis dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan tes, lembar observasi sebagai instrumen penelitian yang dilakukan setelah penulis melaksanakan penelitian pada subjek penelitian
dengan
menggunakan
penilaian
portofolio
dan
model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk essai pada konsep asam basa, menggunakan lembar observasi untuk melihat ranah afektif dan ranah psikomotorik serta produk portofolio siswa. Tahap-tahap Pengumpulan data 1. Tahap persiapan Persiapan yang dilakukan yaitu penyusunan materi yang akan diajarkan, pembuatan dan pengujian instrumen. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti langsung untuk menguji penguasaan kognitif yang dapat dilihat dari hasil belajar kimia siswa antara pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir) dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan penilaian portofolio. 3. Tahap Penyelesaian Setelah bahan pelajaran selesai diajarkan, maka diadakan tes hasil belajar pada siswa dengan menggunakan instrumen berupa soal essai dan penilaian produk portofolio siswa. Substansi materi tes meliputi pelajaran
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet.XIII, h. 16
38
kimia SMA pada konsep asam basa yang telah disesuaikan dengan kurikulum.
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: 1. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk
mengukur
ketrampilan,
pengetahuan
inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Instrumen tes yang digunakan adalah tes tulis berbentuk uraian atau essai. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam memahami materi asam basa. Soal-soal yang diambil dari beberapa sumber dan diadaptasikan untuk tujuan penelitian. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian No 1.
Jenjang Kognitif
Materi
Indikator
pembelajaran Teori Asam
Basa
C2
C3
C4
C5
Jumlah C6
butir soal
Menjelaskan teori asam basa
Arrhenius
menurut
2
1
3
1
Arrhenius berdasarkan percobaan
Menggolongkan larutan kedalam larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan
Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam basa berdasarkan percobaan
5
1
39
No 2.
Materi Pembelajaran Mengukur pH
Jenjang Kognitif
Indikator C2
C3
C4
C5
C6
Jumlah Butir Soal
9
1
Menyimpulkan
asam dan basa
hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa. Menghitung pH 10
larutan asam dan
1
basa
Menuliskan reksi
12,
penggaraman
13
Menghitung pH
2
14
1
campuran 3.
Pencemaran
Mendefinisikan
Air
16
1
pencemaran air
Menjelaskan hubungan 18
pencemaran air
1
dengan nilai BOD dan COD Total
3
3
1
2
1
Jumlah Persentase (%)
30
30
10
20
10
10
2. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.5 Pada penelitian ini observasi yang dilakukan adalah dengan cara langsung atau dengan pangamatan langsung dan peneliti sudah mempunyai aspek apa yang akan diteliti atau diamati.
5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IX, h. 203
40
3. Tugas-tugas siswa Tugas-tugas siswa digunakan sebagai produk portofolio yang akan dinilai oleh guru. Tugas-tugas siswa yang dinilai guru, antara lain: a) Tes awal (Pre test) Tes awal dilakukan sebelum pelajaran diberikan. Tujuan diberikan pretest ialah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang bersangkutan. b) Laporan Praktikum Laporan praktikum atau laporan kerja praktek adalah jenis tagihan ini hanya dipakai untuk mata ajar tertentu yang ada kegiatan praktikumnya.6 Laporan praktikum biasanya digunakan pada pelajaran kimia, fisika, dan biologi. c) Kuis Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik, dimana pertanyaan itu hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dari materi yang telah diajarkan sebelumnya dan bentuknya berupa isian singkat. d) Makalah Makalah adalah suatu karya tulis mengenai topik tertentu yang mencakup dalam ruang lingkup pembelajaran. e) Laporan Diskusi Diskusi pada penelitian ini dilakukan oleh sekelompok siswa untuk membahas permasalahan yang diberikan oleh guru. f)
Tes akhir (Post test) Tes akhir dilakukan setelah pembelajaran selesai diberikan dengan menggunakan tes yang sama atau setara dengan yang digunakan pada tes awal. Fungsi dari tes akhir ini ialah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan yang dicapai siswa pada akhir pengajaran.
6
Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet.VI, h. 82
41
F. Macam-Macam Uji Instrumen Setelah dibuat instrumen berupa tes, maka diadakan uji coba instrumen, tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen sehingga ketika instrumen itu diberikan kepada kelas eksperimen, instrument tersebut telah valid dan reliable. 1. Validitas Alat Ukur Validitas dapat diartikan sebagai keshahihan. Sehingga salah satu ciri tes yang baik adalah tes hasil belajar yang diujikan bersifat valid. Penganalisaan terhadap tes hasil belajar dilakukan dengna uji validitas isi. Artinya
validitas
yang
diperoleh
setelah
dilakukan
penganalisisan,
penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Untuk mengukur validitas maka instrumen tas diujicoba pada kelas lain yang telah memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran tersebut. Kemudian hasil dari uji instrumen tersebut dihitung dengan menggunakan rumus product moment point biserial berikut: √ √
Dimana
(
)
Keterangan: rpbi
= Koefisien korelasi poin biserial yang melambangkan kekuatan korelasi antara variable 1 dengan variable 2
Mp
= Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh siswa
Mt
= Skor rata-rata dari skor total (mean total)
SDt
= Deviasi standar dari skor total
P
= Proporsi siswa yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya
q
= Proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya Setelah didapatkan hasil, maka ditentukan nilai validitas dengan
mengkonsultasikan pada table korelasi product moment yaitu dengan melihat
42
derajat kebebasannya (n-nr). Jika r hitung > r table maka soal tersebut dinyatakan valid, dan jika r hitung < r table maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Dari perhitungan validitas soal didapatkan bahwa dari 19 soal yang diujikan ada 11 soal yang valid, yaitu nomor 2, 3, 5, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 18 dan 8 soal yang tidak valid, yaitu nomor 1,4,6,7,8,11,15,17 dan 19. 2. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Tes bentuk uraian dapat dihitung dengan menggunakan Rumus Alpha. Rumus Alpha yang dimaksud adalah:7 (
)(
)
Keterangan: r11
= Koefisien reliabilitas tes
n
= Banyaknya butir soal
1
= Bilangan Konstanta = Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir soal = Varian total
dimana (
)
… dst Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r11) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: Table 3.2 Indeks Reliabilitas Reliabilitas
7
Interpretasi
≥ 0,70
Reliabel
< 0,70
Un-reliabel
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Raja Grafindo Persada: 2011), Cet. XI. h. 208
43
Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas, berkisar 0 sampai 1.8 Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan ANATES, diperoleh nilai reliabilitas soal yaitu 0,82, termasuk kategori reliabel. 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pegukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Menghitung tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian adalah menghitung berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau ada di bawah batas lulus (passing grade) untuk tiap-tiap soal. Setelah didapatkan hasil, maka hasil tersebut diinterpretasikan pada table tingkat kesukaran berikut:9 Table 3.3 Indeks Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran
Interpretasi
< 27%
Mudah
27% – 72%
Sedang
> 72 %
Sukar
Hasil uji tingkat kesukaran instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran
No Butir
8
Soal
Nilai %
Kategori
1
60.00
Sedang
2
22.50
Mudah
3
30.00
Sedang
4
23.33
Mudah
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 105 9 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 273
44
Tingkat Kesukaran
No Butir Soal
Nilai %
Kategori
5
39.00
Sedang
6
55.00
Sedang
7
45.00
Sedang
8
35.00
Sedang
9
71.43
Sedang
10
30.00
Sedang
11
60.00
Sedang
12
45.00
Sedang
13
20.00
Mudah
14
51.43
Sedang
15
80.00
Sukar
16
45.00
Sedang
17
62.50
Sedang
18
20.00
Mudah
19
57.50
Sedang
4. Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Daya pembeda dinyatakan dengan rumus:10 (̅̅̅
̅̅̅)
(
)
√(
)
Keterangan: ̅̅̅ = Rata – rata dari kelompok atas ̅̅̅ = Rata – rata dari kelompok bawah = Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas 10
Ibid., h. 278
45
= Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah n = 27% x N (baik untuk kelompok atas atau kleompok bawah)
Dari hasil pengujian daya pembeda soal, maka soal yang yang digunakan sebagai instrument penelitian adalah soal yang nilai t hitung > nilai t tabel, tingkat kepercayaan 0,05 maka nilai t dalam tabel menunjukkan 2,30 dan dapat disajikan hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
No Butir Soal
T
Kategori
1
1.46
Tidak Baik
2
3.13
Baik
3
3.30
Baik
4
0.32
Tidak Baik
5
1.89
Tidak Baik
6
3.98
Baik
7
1.34
Tidak Baik
8
1.18
Tidak Baik
9
3.34
Baik
10
9.00
Baik
11
0.00
Tidak Baik
12
2.89
Baik
13
4.00
Baik
14
1.81
Tidak Baik
15
1.13
Tidak Baik
16
2.89
Baik
17
0.25
Tidak Baik
18
4.00
Baik
19
1.31
Tidak Baik
46
5.
Uji Keabsahan Instrumen Kualitatif Uji keabsahan data kualitatif, antara lain:
a) Uji Kredibilitas Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, wawancara dengan sumber yang pernah ditemui atau sumber baru. Melakukan pengecekkan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. b) Uji Transferability Uji
transferability
menunjukan
derajad
ketepatan
atau
dapat
diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Peneliti mengambil data yang lengkap dari sumber serta membuat laporan dengan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. c) Uji Dependability Uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Dalam uji dependability peneliti melakukan proses penelitian langsung ke lapangan dan melakukan pengambilan data secara langsung ke sampel penelitan. d) Uji Konfirmability Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, yang dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Uji konfirmability ini dilakukan bersamaan dengan uji dependability, peneliti melakukan proses penelitian dan penggambilan data. 11
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IX, h. 367
47
G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Kuantitatif Sebelum data dianalisis terlebih dahulu disusun ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematik dari pengukuran pretest dan posttest dari nilai yang tinggi ke nilai yang rendah, setelah data terkumpul selanjutnya data dianalisis. Tetapi data terlebih dahulu dicari nilai rata-rata (mean), nilai yang sering keluar atau nilai yang sering didapat siswa (mode/modus), dan nilai tengah (median). a.
Rata-rata (Mean) Rata-rata hitung untuk sampel bersimbol ̅ . Perhitungan mean di bagi dua yaitu mean data tunggal dan mean data kelompokan. Yang digunakan dalam penelitian adalah mean data tunggal dengan rumus sebagai berikut:12 ̅
∑
Keterangan:
b.
̅
= rata-rata (mean)
∑
= jumlah tiap data
n
= jumlah data
Mode Mode atau disingkat dengan Mo ialah nilai nilai dari data yang mempunyai frekuensi tertinggi atau data yang sering muncul dalam kelompok data. Rumus yang digunakan dalam mencari mode data tunggal sangat sederhana, yaitu mencari nilai yang sering muncul antara sebaran data.13
12 13
Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet.III, h. 38 Ibid., h. 43
48
c.
Nilai tengah (Median) Median ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan mulai dari data terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. Rumus median data tunggal sebagai berikut:14 (
)
Keterangan: n = jumlah data 2.
Analisis Data Kualitatif Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data yang diperoleh dianalisis atau dipaparkan dalam bentuk deskriptif.
14
Ibid., h. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penilaian
portofolio
didasarkan
pada
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan dikembangkan berdasarkan indikator dan tugas yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Penentuan penilaian portofolio disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kelas. Guru dapat menentukan penilaian portofolio apa saja yang dapat dimunculkan pada pembelajaran kimia dengan mengacu kepada tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. 1. Analisis Data Pretes dan Postes a. Data Hasil Pretes dan postes Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil pre test dan hasil post test pada sample diperoleh data seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretes Data Postes Nilai
Pretes
Postes
Tertinggi
59
91
Terendah
15
61
Rata-rata Median
28.46 28
73.57 71
Modus
24
71
Dari hasil tersebut, diketahui bahwa nilai tertinggi pada pre test adalah 59 dan nilai terendah 15. Sedangkan nilai tertinggi pada post test adalah 91 dan nilai terendah adalah 61. Pada nilai pre test rata-rata siswa adalah 28 dan pada post test adalah 74.
49
50
b. Data Persentase Indikator Pencapaian Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil persentase indikator pencapaian pre test dan post test diperoleh data seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.2 Persentase DaIndikator Pencapaian No 1
Indikator Pencapaian Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan
2
percobaan
Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa
4
Pretes
Postes
42.1%
92.8%
71.4%
88.3%
60%
90%
15.7%
66.1%
19.04%
60.49%
25.7%
55.04%
14.08%
58.7%
38.6%
91.4%
15%
59.3%
28.46%
73.57%
Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan
3
Rata-rata Nilai Siswa
Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa
5
Menghitung pH larutan asam dan basa
6
Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan
7
Menghitung pH campuran larutan asam dan basa
8
Mendefinisikan pencemaran air
9
Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD Total Rata-Rata
Dari data di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan indikator pencapaian yang signifikan antara nilai pretes dan postes yang didapat siswa.
51
Dari 9 indikator yang diharapkan pada pretes indikator “Menghitung pH campuran larutan asam dan basa” mendapatkan persentase yang terrendah 14.08%. Sedangkan pada indikator “Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan” mendapatkan persentase yang tinggi yaitu 71.4%. Pada postes indikator pencapaian terendah pada indikator “Menghitung pH campuran larutan asam dan basa” dengan mendapatkan persentase 38.7%. Dan indikator pencapaian yang mendapatkan persentase tertinggi yaitu “Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan” dengan mendapatkan persentase 92.8%. 2. Analisis Penilaian Portofolio Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa dalam kurun waktu tertentu. Penilaian portofolio yaitu penilaian yang dilakukan dengan metode pengumpulan data atau hasil pekerjaan siswa dalam kurun waktu tertentu. Kriteria penilaian portofolio ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu ktiteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Berikut data yang didapat dalam dari hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa, proses belajar siswa dan hasil karya siswa. a. Penilaian Hasil Belajar (Tes) Tabel 4.3 Penilaian Tes Siswa No.
Nama Tes
Skor Total
Mean
1
Pretes
996
28.46
2
Kuis 1
2120
60.57
3
Kuis 2
2870
82
4
Postes
2575
73.57
Total Rata-Rata
61.15
Pada penilaian tes, tes awal (pre test) nilai rata-rata yang didapat siswa 28.46, kuis pertama yang dilakukan guru mendapat rata-rata 60.57, kuis kedua 82 dan tes akhir (post tes) yang dilakukan guru mendapat rata-rata
52
73.57. Nilai rata-rata total tes siswa 61.15 dari empat tes yang diberikan guru. Nilai rata-rata tes siswa dari tes awal (pre test) sampai ke tes akhir (post test) mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh positif terhadap penilaian portofolio pada proses pembelajaran siswa. b. Penilaian Proses Pembelajaran a) Data Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-1 Tabel 4.4 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-1 KD
Indikator
Mendeskripsi Menjelaskan kan
teori
-
teori
asam
basa
dengan
asam
basa
Kriteria
Persentase
Penilaiaan
(%)
Keantusiasan dalam belajar Partisipasi
menurut Arrhenius
dalam kegiatan
menentukan
berdasarkan
kelompok
sifat
percobaan
larutan
dan menghitung
larutan
pH larutan
netral, dan basa
asam,
berdasarkan percobaan.
64.60 %
dalam menyelesaikan tugas. Menjawab
65.80 %
pertanyaan
Menuliskan
guru
dan
ionisasi
Mencatat yang
asam
dijelaskan guru
larutan
66.80 %
Keseriusan
Menggolongkan
reaksi
65.20 %
dan basa. Total Persentase
65.57 %
Tabel di atas adalah tabel penilaian proses pada pertemuan pertama, pada penilaian proses digunakan persentase perkriteria penilaian, pada kriteria penilaian partisipasi dalam kegiatan kelompok mendapat persentase tertinggi yaitu 66.80%. Sedangkan, kriteria penilaian terrendah pada kriteria keseriusan dalam menyelesaikan tugas dengan persentase 64.60%.
53
b) Data Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-2 Tabel 4.5 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-2 KD
Indikator
Mendeskrip Menyimpulkan sikan teori -
hubungan antara
teori
besarnya tetapan
asam
Kriteria
Persentase
Penilaiaan
(%)
Keantusiasan dalam belajar
basa dengan
ionisasi terhadap Partisipasi
menentukan
kekuatan
sifat larutan
atau basa.
dan
asam
57.20%
dalam kegiatan
59.40%
kelompok
Menghitung pH Keseriusan
menghitung
larutan asam dan
dalam
80.60%
pH larutan
basa.
menyelesaikan tugas. Menjawab pertanyaan guru dan
Mencatat
78.80%
yang dijelaskan guru Total Persentase
69.29%
Pada tabel penilaian proses pembelajaran pada pertemuan kedua, kriteria penilaian keseriusan mengerjakan tugas mendapat persentase tertinggi yaitu 80.60%. Sedangkan, kriteria penilaian terendah pada kriteria keantusiasan dalam belajar dengan persentase 57.20%. Persentase total yang didapat pada penilaian proses pembelajaran siswa pada pertemuan kedua adalah 69.20%.
54
c) Data Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-3 Tabel 4.6 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-3 KD
Indikator
Mendeskrip Menuliskan sikan teori -
reaksi
teori
penggaraman
asam
basa dengan
atau penetralan
menentukan Menghitung pH
Kriteria
Persentase
Penilaiaan
(%)
Keantusiasan
66.80%
dalam belajar Partisipasi dalam kegiatan
68.00%
kelompok
sifat larutan
campuran larutan Keseriusan
dan
asam dan basa.
68.00%
dalam
menghitung
menyelesaikan
pH larutan
tugas. Menjawab pertanyaan guru dan
77.80%
Mencatat
yang dijelaskan guru Total Persentase
70.43%
Tabel di atas adalah tabel penilaian proses pada pertemuan ketiga, pada penilaian proses digunakan persentase perkriteria pada kriteria penilaian mencatat penjelasan guru mendapat persentase tertingggi yaitu 77.80%. Sedangkan, kriteria penilaian terendah pada kriteria partisipasi dalam kegiatan kelompok dan keseriusan dalam menyelesaikan tugas yaitu 68.00%. Pada pertemuan ketiga hasil penilaian proses pembelajaran siswa mendapatkan persentase total 70.43%.
55
d) Data Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-4 Tabel 4.7 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-4 KD
Indikator
Mendeskripsi Mendefinisikan kan teori basa
teori
-
pencemaran air
asam Menjelaskan dengan
Kriteria
Persentase
Penilaiaan
(%)
Keantusiasan dalam belajar Partisipasi
hubungan
dalam kegiatan
menentukan
pencemaran air
kelompok
sifat
dengan
larutan
dan
BOD
menghitung
COD.
pH larutan
82.20%
74.20%
nilai Keseriusan dan
69.80%
dalam menyelesaikan tugas. Menjawab
70.80%
pertanyaan guru
dan
Mencatat yang dijelaskan guru Total Persentase
74.57%
Pada penilaian proses pembelajaran siswa pertemuan keempat, didapatkan hasil bahwa pada kriteria penilaian keantusiasan dalam belajar mendapat persentase tertingggi yaitu 82.20%. Sedangkan, kriteria penilaian terendah pada kriteria keseriusan dalam menyelesaikan tugas yaitu 69.80%. Pada persentase total didapat persentase 74.57%. c. Penilaian Produk Portofolio Penilaian produk portofolio adalah data atau informasi yang dikumpulkan oleh siswa atau karya siswa sendiri yang dijadikan bahan penilaian. Data atau informasi yang dikumpulkan siswa merupakan hasil yang didapat selama proses pembelajaran atau hasil belajar siswa. Pada penelitian
56
ini penilaian produk portofolio menggunakan skala likert. Pada penilaian portofolio ini menggunakan KD (Kompetensi Dasar) dan indikator sebagai berikut. KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan Indikator : a. Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan b. Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan. c. Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa. d. Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa. e. Menghitung pH larutan asam dan basa. f. Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan g. Menghitung pH campuran larutan asam dan basa h. Mendefinisikan pencemaran air i. Mendefinisikan pencemaran air. Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai produk portofolio siswa diperoleh data seperti yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.8 Penilaian Produk Portofolio Siswa Jenis Tagihan a. Pretes
Kriteria Penilaian
1). Kelengkapan •Dokumen lengkap 2). Kejelasan b. Laporan •Tersusun dengan baik Praktikum •Tertulis dengan 1,2,3 baik/rapi •Mudah dipahami 3). Informasi c. Kuis • Akurat • Penting
Penilaian
Kriteria
4
Baik
4
Baik
3
Cukup Baik
57
Jenis Tagihan
d. Hasil Diskusi
e. Makalah
f. Postes
Kriteria Penilaian 4). Dukungan • Alasan yang baik 5). Data Grafis •Diberi judul dengan tepat •Memberikan informasi •Meningkatkan pemahaman 6). Bagian Dokumentasi • Cukup memadai • Berkaitan dengan hal yang dibahas •Dapat dipercaya (hasil karya sendiri)
Penilaian
Kriteria
4
Baik
4
Baik
4
Baik
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa penilaian produk pada penelitian ini menggunakan enam kriteria. Penilaian produk portofolio siswa dinilai menggunakan skala likert yang mempunyai skala 1-5 dan dari tabel di atas produk portofolio yang dibuat oleh siswa secara keseluruhan mempunyai rata-rata kriteria baik. 3. Diagram Data Penelitian a. Diagram Pretes dan Postes Siswa Penilaian hasil belajar yang dilakukan pada penelitian ini merupakan tes secara tertulis dan dilakukan sebanyak 2 kali. Tes yang pertama dilakukan adalah tes awal (pre test) dimaksudkan untuk melihat kemampuan awal siswa. Sedangkan tes akhir (posttest) mempunyai beberapa kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran dan ketercapaian kompetensi. Berikut adalah grafik perbandingan indikator pencapaian antara pretes dan postes:
58
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Nilai Pretes dan Postes Siswa
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Pretes Postes
Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa pada diagram pretes yang mempunyai prersentase rendah adalah pada indikator menghitung pH campuran larutan asam dan basa sedangkan yang mendapatkan persentase tertinggi adalah pada indikator menggolongkan larutan asam, netral dan basa berdasarkan percobaan. Bila dilihat pada grafik postes yang mendapatkan persentase terendah juga pada indikator menghitung pH campuran larutan asam dan basa dan persentase tertinggi pada indikator menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan. b. Diagram Penilaian Proses Belajar Siswa Pada penilaian proses dilakukan sebanyak 4 kali, setiap proses pembelajaran
dilakukan
penilaian
proses
tersebut.
Penilaian
proses
mempunyai 5 kriteria yang akan dinilai, kriterianya antara lain keantusiasan belajar siswa, partisipasi dalam kerja kelompok, keseriusan dalam meyelesaikan tugas, menjawab pertanyaan guru dan mencatat penjelasan guru. Hasil yang didapat pada penilaian proses pembelajaran siswa dapat disajikan dalam diagram berikut:
59
Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Penilaian Proses Pembelajaran Siswa 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00
Pertemuan 1
30.00 20.00
Pertemuan 2
10.00
Pertemuan 3
0.00
Pertemuan 4 Keantusiasan Partisipasi Keseriusan Menjawab dalam belajar dalam kegiatan dalam Pertanyaan kelompok menyelesaikan Guru dan tugas Mencatata yang Dijelaskan Guru
Berdasarkan hasil observasi pada diagram di atas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan persentase pada setiap indikator dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat. Pada indikator keantusiasan siswa dalam belajar terjadi kenaikan pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat walaupun pada pertemuan kedua mengalami penurunan. Pada pertemuan pertama keantusiasan siswa dalam belajar memiliki 65.2%, pertemuan kedua turun menjadi 57.2%, pertemuan ketiga naik menjadi 66.8% dan pertemuan terakhir mempunyai rata-rata 82.2% Pada indikator kedua yaitu partisipasi siswa dalam kegiatan kelompok juga mengalami kenaikan. Pada pertemuan pertama siswa mempunyai rata-rata 66.8%, pada pertemuan kedua mengalami sedikit penurunan yaitu 59.4%, pada pertemuan ketiga mendapat persentse 68% dan pada pertemuan keempat mengalami kenaikan persentase menjadi 74.2%. Berdasarkan diagram diatas pada indikator keseriusan siswa dalam menyelesaikan tugas pada pertemuan kedua mengalami persentase yang sangat tinggi dari pada pertemuan pertama, ketiga ataupun keempat. Pada
60
pertemuan pertama mendapatkan persentase 64.6%, pada pertemuan keduan persentase naik menjadi 80.6%, pada pertemuan ketiga mengalami penurunan menjadi 68% sedangkan, pada pertemuan keempat mengalami kenaikan persentase menjadi 69.8%. Pada indikator keempat penilaian proses pembelajaran siswa yaitu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama indikator ini mempunyai persentase 65.8%, pada pertemuan kedua naik menjadi 78.8%, pada pertemuan ketiga mengalami penurunan menjadi 77.8%, dan pada pertemuan keempat juga mengalami penurunan menjadi 70.8%. 4. Data kualitatif Hasil wawancara secara tertulis peneliti kepada beberapa orang siswa menunjukkan bahwa penilaian hasil belajar pada konsep asam basa dengan penilaian portofolio telah memberikan dampak yang positif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara tertulis yang telah diisi oleh siswa dan hasil penelitian, penugasan portofolio yang diberikan peneliti dapat dijadikan sebagai : 1.
Bukti perkembangan, yaitu menunjukkan apa yang telah dipelajari siswa, bagaimana siswa berkembang sebagai seorang pembelajar. Kumpulan tugas siswa ang terdapat dalam portopolio merupakan bukti-bukti yang dapat
menunjukkan
bahwa
siswa
telah
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran dan menunjukan sampai sejauh mana mereka telah belajar. Dengan adanya penugasan portofolio ini, peran guru akan lebih mudah dalam mengawasi peran aktif siswa. 2.
Bukti keteladanan, yaitu menunjukan hasil karya terbaik siswa, menunjukan bahwa kriteria keberhasilan telah terpenuhi, menunjukan proses dan hasil belajar yang lengkap. Di samping itu, semua tugas yang di berikan guru menjadi bahan portofolio siswa, maka portofolio mereka dapat di jadikan bukti untuk menunjukan proses dan hasil belajar yang lengkap.
61
3.
Bukti keberhasilan, yaitu menunjukan hasil karya siswa dalam suatu periode waktu tertentu. Terkumpul nya portofolio siswa menunjukan keberhasilan mereka dalam menampilkan tugas-tugas yang diberikan guru dalam kegiatan pembelajaran. Portofolio siswa dapat menjadi dokumen pribadi yang menujukan tingkat keberhasilan siswa.
B. Pembahasan Penelitian ini menggunakan SK (Standar Kompetensi) memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya dan KD (Kompetensi Dasar) serta beberapa indikator untuk menganalisis penggunaan penilaian portofolio dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi kimia asam basa. Indikator yang digunakan sebagai tolak ukur untuk melihat ketercapaian hasil pembelajaran. Penilaian
portofolio
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakan tahapan model inkuiri terbimbing. Dengan tahapan inkuiri terbimbing peneliti mendapatkan produk portofolio yang dapat dinilai seperti tes awal (pre test), laporan praktikum, kuis, makalah yang dibuat oleh siswa, dan tes akhir (post test). Proses pembelajaran siswa juga sebagai bahan penilaian yang masuk kedalam penilaian proses pembelajaran siswa. Sehingga, dalam penelitian ini penilaian portofolio tidak menggunakan penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik tapi menggunanakan penilaian hasil belajar siswa (tes), penilaian proses pembelajaran siswa, dan penilaian produk portofolio siswa. Penilaian hasil belajar siswa menggunakan instrumen tes berupa tes tertulis yang dilakukan sebanyak 4 kali. Pembelajaran diawali dengan tes awal atau pre test, 2 kali kuis dan tes akhir atau post test. Instrumen tes yang digunakan adalah tes tulis berbentuk uraian atau essai. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi asam basa. Soal yang digunakan mencakup ranah C2-C6, dengan berisi 10 butir soal. Berdasarkan nilai rata-rata pretes dan postes (tabel 4.1) yang mendapatkan hasil rata-rata pretes adalah 28.46 dan rata-rata postes adalah 73.57. Dengan mengunakan
62
penilaian portofolio, siswa dapat belajar dari tugas-tugas yang dikumpulkan dalam file portofolio siswa. Sehingga terdapat kenaikan yang signifikan pada penilaian pretes dan postes. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penilaian portofolio siswa terdapat dampak yang positif terhadap nilai tes siswa Nilai pretes siswa rendah pada indikator menghitung pH campuran larutan asam dan basa dan nilai postes siswa pada indikator menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan. Hal ini dikarenakan tidak ada perhatian atau motivasi dalam belajar. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika tidak ada perhatian maka akan timbul kebosanan sehingga siswa tidak lagi suka belajar.1. Selain pretes dan postes pada penelitian ini juga menggunakan instruman tes yang lain yaitu kuis. Kuis dilakukan pada akhir proses pembelajaran dan setelah siswa mendapatkan materi. Kuis dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali. Berdasarkan nilai rata-rata kuis pertama dan kedua yang diberikan guru terdapat kenaikan dalam rata-rata nilai siswa (tabel 4.3). Hasil yang didapatkan pada kuis pertama, siswa mendapatkan nilai rata-rata 60.57 sedangkan kuis kedua yang diberikan guru, nilai rata-rata siswa mencapai 82. Dibagian akhir lembar soal kuis diberikan satu soal untuk siswa merangkum materi yang telah diajarkan. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data yang akan digunakan sebagai alat penilaian pembelajaran. Selain itu, data ini juga yang digunakan untuk merefleksi siswa mana yang belum memahami materi yang telah disampaikan. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan yang positif pada hasil belajar siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran salah satunya dengan penguasaan konsep siswa. Konsep membawa pada suatu pertanyaan yang sesuai dengan pengalaman atau data yang telah dikumpulkan siswa pada penugasan portofolio untuk mencapai suatu pemaknaan. Menurut Zulfiani dalam Gelar Dwirahayu, konsep tidak hanya mempresentasikan pengetahuan, 1
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. V, h. 56
63
mereka
membantu
menghasilkan
pengetahuan.2
Untuk
menunjang
penguasaan konsep dan pemahaman konsep siswa maka digunakannya penilaian portofolio dan model pembelajaran yang variatif yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penilaian proses pembelajaran siswa menggunakan lembar observasi yang memiliki 4 kriteria. Penilaian proses pembelajaran siswa dilakukan setiap pertemuan sebanyak 4 kali. Peneliti menilai proses pembelajaran yang dilakukan setiap individu siswa dengan menggunakan lembar observasi. Pada pertemuan pertama persentase rata-rata mencapai 65.57% (tabel 4.4) dan pada pertemuan kedua persentase rata-rata mencapai 69.29% (tabel 4.5). Pada pertemuan pertama dan kedua kriteria penilaian proses pembelajaran siswa masih belum terlihat kenaikan yang signifikan, keantusiasan belajar siswa serta partisipasi siswa dalam kerja kelompok belum terlihat. Pada penilaian proses pertemuan ketiga persentase rata-rata mencapai 70.43% (tabel 4.6) sedangkan pada pertemuan keempat mencapai 74.57% (tabel 4.7). Pada pertemuan ketiga dan keempat mulai terlihat keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan partisipasi siswa dalam kerja kelompok. Sehingga pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat terjadi kenaikan persentase yang signifikan pada penilaian proses pembelajaran siswa. Pada diagram proses yang disajikan, peneliti menilai proses siswa dalam 4 indikator, yaitu keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran, partisipasi siswa dalam kerja kelompok, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru dan mencatat materi yang dijelaskan oleh guru. Pada setiap pertemuan indikator mengalami kenaikan, pada indikator keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran pada pertemuan pertama mendapat rata-rata nilai 65.2% sedangkan pada pertemuan keempat rata-rata nilai naik menjadi 82.2%. Selanjutnya pada indikator kedua pada pertemuan
2
Zulfiani, Inkuiri dalam Pendidikan IPA (Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains dan Matematika Dasar), (Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007), h. 9
64
pertama mempunyai rata-rata sebesar 66.8% dan pada pertemuan keempat mempunyai rata-rata 74.2%,(gambar 4.2). Pada indikator ketiga, terjadi kenaikan pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua tetapi pada pertemuan ketiga mengalami penurunan dan pada pertemuan keempat terjadi kenaikan kembali. Pertemuan pertama mempunyai nilai rata-rata 64.6% dan pertemuan keempat mempunyai nilai rata-rata 69.8%% (gambar 4.2). Selanjutnya pada indikator keempat juga mengalami kenaikan dan penurunan aktivitas siswa pada setiap indikatornya nilai rata-rata yang didapatkan pada pertemuan pertama mempunyai adalah 65.8%, pada pertemuan kedua mendapatkan persentase 78.8%, pertemuan ketiga 77.8% dan pada pertemuan keempat mendapat persentase rata-rata 70.8% (gambar 4.2). Jika dilihat dari keseluruhan indikator proses pembelajaran siswa dapat dikatakan mempunyai dampak yang positif. Portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama dengan guru, sebagai usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran. Instrumen penilaian produk portofolio siswa dilakukan pada semua produk portofolio yang telah dikerjakan oleh siswa. Hasil atau produk portofolio digunakan oleh guru untuk melihat hasil praktikum siswa, hasil kerja siswa, tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa, serta penyelesaian soal oleh siswa. Untuk penelitian ini guru sudah merencanakan hasil atau produk apa saja yang akan dihasilkan oleh siswa sebagai produk portofolio dari pertemuan pertama hingga terakhir. Seperti hasil tes yang dilakukan oleh siswa beberapa kali, Lembar kerja siswa (LKS) yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, lembar kerja siswa berisi langkah-langkah untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pada penelitian ini yang LKS yang digunakan adalah LKS praktikum (lembar kerja siswa untuk kerja praktikum) yang dikerjakan secara berkelompok tetapi memiliki nilai siswa perindividu, kuis yang dilakukan oleh guru setiap mengawali proses pembelajaran, makalah siswa, hasil diskusi tentang pencemaran air.
65
Hasil belajar atau produk-produk yang dihasilkan oleh siswa pada proses pembelajaran dikumpulkan menjadi satu dalam satu file yang dimiliki oleh setiap individu. Guru membebaskan siswa dalam berkreasi utuk memperindah file portofolio siswa pribadi. Penilaian produk portofolio siswa yang dilakukan oleh guru berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan penilaian dilakukan pada akhir pembelajaran. Kriteria penilaian hasil portofolio siswa adalah kelengkapan dokumen, kejelasan dokumen, informasi yang disajikan dalam produk portofolio siswa, dukungan atau alasan yang diberikan siswa dalam membuat tugas-tugas, data grafis maksudnya diberi judul dengan jelas, dan bagian dokumentasi seperti dokumen dapat dipercaya maksudnya produk portofolio adalah hasil karya sendiri dan dapat dipercaya informasinya. Kriteria penilaian ini akan digunakan oleh guru untuk menilai produk portofolio siswa. Dalam penelitian ini, penilaian produk portofolio dilakukan menggunakan skala likert skala 1-5 dengan kriteria penilaian sangat kurang, kurang, cukup, baik dan sangat baik. Penilaian produk mendapatkan nilai rata-rata 4 dan mencapai kriteria baik (tabel 4.8). Penilaian portofolio dilakukan oleh guru sebagai suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses, hasil pertumbuhan, perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang bersumber dari catatan dan dokumen pengalaman belajarnya di dalam pembelajaran kimia pada materi asam basa. Berdasarkan wawancara terhadap beberapa orang siswa penilaian portofolio yang difasilitasi oleh model pembelajaran inkuiri terbimbing menyebabkan kesempatan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan lebih besar. Kemudian peran guru dalam proses pembelajaran lebih memfasilitasi siswa dengan LKS sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Pada penilaian portofolio yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing siswa lebih fokus dalam pembelajaran dan dapat mencari dan menemukan pengetahuannya sendiri.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar siswa yang menggunakan instrumen tes tertulis berbentuk uraian mendapatkan rata-rata persentase 61.15%, penilaian proses pada pertemuan pertama hingga keempat mengalami kenaikan dengan rata-rata persentase 73.75%. Sedangkan, penilaian produk portofolio siswa mempunyai rata-rata 4 dengan kriteria baik. Produk portofolio siswa digunakan untuk memberikan bukti kepada orang tua atas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Jadi, penggunaan penilaian portofolio dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki dampak yang positif karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran siswa.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi guru mata pelajaran IPA pada khususnya, hendaknya dalam menggunakan penilaian portofolio dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat mempersiapkan format penialaian yang akan digunakan. 2. Penerapan penilaian portofolio hendaknya lebih sering digunakan dalam pelajaran IPA khususnya kimia jika memungkinkan mengingat manfaat yang diperoleh dari penggunaan penilaian portofolio dibandingkan dengan penilaian biasa. Hal ini dimaksudkan juga demi didapatkannya hasil belajar siswa yang lebih baik bukan hanya sekedar penguasaan konsep namun meningkatnya kualitas pembelajaran yang diberikan. 3. Penerapan model pembelajaran hendaknya lebih sering digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya kimia jika memungkinkan mengingat
66
67
manfaat yang diperoleh dari penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hal ini dimaksudkan juga demi didapatkannya hasil belajar yang optimal. 4. Diharapkan lebih banyak penelitian-penelitian selanjutnya tentang penerapan penilaian portofolio dan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, Orhan. Assessment Of The Inquiry-Based Project Implementation Process In Science Education Upon Students’ points Of Views. International Journal of Instruction. 1, 2008. Amri, Sofyan dan Iif Khoiru Ahmadi. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas: Metode, Landasan Teoritis-Praktis dan Penerapannya. Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010. Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. XIII, 2006. Brady, James E. Kimia Universitas Asas & Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara, 1999. (diterjemahkan oleh Sukmariah Maun, Kamianti Anas, dan Tilda S. Sally) Brown, Stacy D. A Process-Oriented Guided Inquiry Approach to Teaching Medicinal Chemistry. American Journal of Pharmaceutical Education. 7, 2010. Dwirahayu, Gelar dan Munasprianto Ramli. Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar: Sebuah Antologi. Jakarta: PIC UIN, 2007. Fajar, Arnie. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.III, 2004. Haryanti, Mimin. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press, Cet. VI, 2010. Iska, Zikri Neni. Psikologi Penngantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta: Kizi Brother’s, Cet. I, 2006. Misdawati. Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Pendekatan Inquiry di Kelas X.2 SMAN 1 Nan Sabaris. Jurnal Wawasan Pendidikan dan Pembelajaran. 2, 2007. Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 2009. Muslich, Masnur. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara, Cet.VI, 2009.
68
69
Nasir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005. Purba, Michel. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2002. Suardana, I Kade. Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Inquary Terbimbing di SMP Negeri 2 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan. 2, 2007. Suciati, Sri. Studi Komparasi Evaluasi Portofolio dan Tanpa Evaluasi Portofolio Untuk Mata Pelajaran Kimia. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 8, 2006. Riduan dan Sunarto. Pengantar Statistik. Bandung: Alfabeta, Cet. III, 2010. Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. VII, 2008. Rustaman, Nuryani, dkk. Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka, Cet. I, 2007. Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, Cet. X, 2012. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Cet. V, 2008. ------------------. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana, Cet. II, 2009. ------------------. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana, Cet. III, 2010. Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. V, 2010. Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2006. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. XI, 2011. Sudarmo, Unggul. Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas IX. Jakarta: Phibeta, 2006. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. IX, 2010. Sukardi. Evaluasi Pendidikan prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara, Cet.III, 2009.
70
Surapranata, Sumarna dan Muhammad Hatta. Penilaian Berbasis Kelas Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2004. Tezci, Erdogan dan Ayhan Dikici. The Effects Of Digital Portfolio Assessment Process On Students’ Writing And Drawing Performances. The Turkish online Journal of Education technology. 5, 2006. Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif: Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pusaka, 2007. Wirtha, I Made dan Ni Ketut Rapi. Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran Formal Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2, 2008. Yamin, Martinis. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press, Cet. III, 2010. --------------------. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompeteni. Jakarta: Gaung Persada Press, Cet. III, 2005. Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajstsn Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2009.
71 LAMPIRAN 1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Standar Kompetensi : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran, serta terapannya Kompetensi Dasar Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius mengklasifika sikan berbagai larutan ke dalam larutan asam, netral, dan basa serta menghitung pH
Materi Indikator Pokok Teori Menjelask Asam Basa an teori Arrhenius asam basa menurut Arrhenius berdasarka n percobaan
Ranah kognitif
Soal Sebutkan pengertian asam dan basa berdasarkan teori asam basa menurut Arrhenius?
Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+
Perhatikan tabel di bawah ini! Asam
Basa
(
)
Berdasarkan data di atas jelaskan pengertian asam dan basa di dalam air berdasarkan teori asam basa Arrhenius…
Skor Total
1 \
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-)
C1
C5*
Skor
Jawaban
Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+ Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH−)
1
2
2
2
4
72
Menggol ongkan larutan kedalam larutan asam, netral, dan basa berdasar kan percobaa n
C5*
Perhatikan senyawa berikut: HCl, HNO3, H2CO3, KCl, Ca(OH)2, Ba(OH)2, NaCl, H3PO4, NH4OH, NaOH Golongkan senyawa di atas ke dalam kelompok asam, netral atau basa ...
Dari data hasil percobaan berikut : No.
Larutan
Lakmus
Lakmus Biru
Merah
C4
1.
Air Jeruk
Merah
Merah
2.
Air Aki
Merah
Merah
3.
Air Kapur
Biru
Biru
4.
Garam Dapur
Tetap
Tetap
5.
Cuka Dapur
Merah
Merah
Dari data di atas kelompokan yang termasuk ke dalam larutan asam adalah …
Asam : HCl, HNO3, H2CO3, H3PO4 Netral : KCl dan NaCl
1 1 1
Basa : Ca(OH)2, Ba(OH)2, NH4OH, NaOH Air jeruk,
1 1 1
air aki,
1
cuka dapur
1
5
3
73
Menuliska n reaksi ionisasi larutan asam basa berdasarka n percobaan
Isilah titik di dalam tabel di bawah ini
C3*
1.
No.
Larutan
Reaksi Ionisasi
Valensi
1.
HCl
…
…
2.
Sr(OH)2
…
…
3.
HClO4
…
…
4.
HNO3
…
…
5.
NaOH
…
…
Valensi 1 ( ) 2.
1 1 1
Valensi 2
1 1
Valensi 1
1 1 1
3.
4.
10
Valensi 1 5.
1 1
Valensi 1 1 1
Isilah titik di dalam tabel di bawah ini Asam monoprotik
1 2. No.
C3
Larutan
Reaksi
Jenis
Ionisasi
asam
1.
HCl
…
…
2.
H2SO4
…
…
3.
CH3COOH
…
…
4.
H3PO4
…
…
5.
HCN
…
…
1 Asam diprotik
1
3.
10 1
asam monoprotik 4.
Asam triprotik 5.
1 1 1 1
74
Asam monoprotik Mengukur Menyimpu pH asam lkan dan basa hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa
Daftar tetapan ionisasi (Ka) beberapa asam:
No.
Nama Asam
Rumus
Ka
Semakin besar nilai tetapan ionisasinya semakin kuat asam
Kimia
C5
1.
Asam Asetat
CH3COOH
1,8 x 10-5
2.
Asam Benzoat
C6H5COOH
6,5 x 10-5
3.
Asam Format
HCOOH
1,8 x 10-4
4.
Fenol
C6H5OH
1,3 x 10-10
5.
Asam Sianida
HCN
4,9 x 10-10
6.
Asam Fluorida
HF
6,8 x 10-4
2
2
Bagaimanakah hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam? Susunlah asam-asam dari tabel di atas menurut kekuatannya, dimulai dari asam yang terlemah. C2
C6*
Fenol < Asam Sianida < Asam Asetat < Asam Benzoat < Asam Format < Asam Fluorida a. Dik: M. HCOOH = Tentukan pH masing-masing larutan berikut: −4 0,05 M a. HCOOH 0,05 M (Ka = 1,8 x 10 ) −5 Ka. HCOOH = 1,8 x b. CH3COOH 0,05 M (Ka = 1,8 X 10 ) 10 10−4 c. HCN 0,05 M (Ka = 4,9 x 10− ) Dit : pH HCOOH? Jelaskan hubungan antara tetapan ionisasi asam terhadap Jawab: kekuatan asam berdasarkan pH asam yang anda telah hitung?
2
1
2
75
[ ] √ √
√
[
]
b. Dik: M. CH3COOH = 0,05 M Ka. CH3COOH = 1,8 x 10−5 Dit : pH CH3COOH? Jawab: [ ] √ √ √ [
]
c. Dik: M. HCN = 0,05 M Ka. HCN = 4,9 x 10−10 Dit : pH CH3COOH? Jawab: [ ] √ √ √ √
1
7
1
1
1
76
[
Menghitun g pH larutan asam dan basa
Hitunglah pH larutan H2SO4 0,001M ...
8 gram NaOH dilarutkan dalam 5 liter air maka pH larutan tersebut adalah….(Na = 23; O = 16; H = 1) C3
tetapan ionisasi semakin besar maka kekuatan asam semakin besar pula jadi pH asam semakin kuat maka tetapan ionisasi semakin besar Dik: M. H2SO4 = 0,001 M Dit : pH H2SO4? Jawab:
0,001 0,001 0,001 0,001
C3*
]
1
1
1
1
2(0,001)
3
0,002 1 [
]
= 3 – log 2 Dik: ms. NaOH = 8 g v. H2O = 5 liter Mr. NaOH = 23 + 16 + 1 = 40 Dit : pH NaOH? Jawab:
1
5
77
1 1
4x10-2 4x10-2 4x10-2 [ ] 4 x 10-2 [ ] − log 4 x
1
log 4 1 (
) log 4
Menuliska n reksi penggara man
C2*
Tuliskan persamaan reaksi asam basa dari larutan natrium hidroksida (NaOH) dengan larutan asam sulfat (H2SO4)!
(
Lengkapi reaksi berikut: C2*
C3*
(
)
Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,2 M. hitunglah pH larutan pada saat volum larutan NaOH yang ditambahkan 100 mL
(
2
2
2
2
)
)
Dik: v HCl = 50 mL M HCl = 0,1 M v NaOH = 100 mL
7
78
M NaOH = 0,2 M Dit: pH campuran? n HCl = v x M = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol n NaOH = 100 x 0,2 = 20 mmol v campuran = 50 mL + 100 mL = 150 mL
1
1
1 A: 5 R: 5 5 S: 5
20
-
5
5
15
5
1
Yang bersisa NaOH 15 mmol
1
M NaOH sisa=
0,1 [
0,1
0,1
] [
]
1
− log 1 = 14 – 1 = 13
79
Untuk mendapatkan larutan dengan pH 12 maka ke dalam 200 mL larutan KOH 0,1M harus ditambahkan larutan HCl 0,01 M sebanyak …
C4
Dik: pH KOH = 12 v KOH = 200 mL M KOH = 0,1 M M HCl = 0,01 M Dit: v HCl yang harus ditambahkan? Jawab: pH = 14 – pOH 12 = 14 – pOH pOH = 14 – 12 =2 [ ] pOH = [ ] [ ] n KOH = v x M = 200 x 0,1 = 20 mmol n HCl = x . 0,01 = 0,01x mmol A: 20 0,01x R: 0,01x 0,01x 0,01x 0,01x S: 20-0,01x 0,01x 0,01x
Yang bersisa adalah KOH M KOH sisa =
1
1
1
6 1
80
(
)
2+ 10-2 x = 20 – 0,01x 10-2x + 10-2x = 20-2 2 . 10-2x = 18
Pencemara Mendefinis n Air ikan pencemara n air
Apakah yang dimaksud dengan air tercemar?
C2*
C4
Perhatikan pernyataan di bawah ini: Air tidak berwarna, air berbau, pH air > 8, kadar BOD dan COD nya tinggi, air mempunyai pH antara 6-8, air tanah yang berwarna, air tidak berbau Dari ciri-ciri air di atas manakah ciri-ciri air yang bersih dan air yang tercemar?
Ditambahkan HCl sebanyak 900 mL Air tercemar apabila ada gangguan terhadap kualitas air, sehinngga air tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Air bersih: air tidak berwarna, air mempunyai pH antara 6-8, air tidak berbau Air yang tercemar: air berbau, pH air > 8, kadar BOD dan COD yang tinggi, air tanah yang berwarna
2
1
2 1
2
4
2
81
Menjelask an hubungan pencemara n air dengan nilai BOD dan COD
Apakah yang dimaksud dengan BOD dan COD? Dan jelaskan hubungannya dengan pecemaran air?
C4
BOD (biological oxygen demand) adalah banyaknya oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk menguraikan sampah yang terdapat dalam air limbah. COD (chemical oxygen demand) adalah menyatakan jumlah oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi limbah organik dalam air secara kimiawi. Semakin tinggi BOD maka semakin tinggi oksigen yang dikonsumsi mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik berarti semakin banyak buangan bahan organik dalam air sehingga nilai BOD semakin tinggi yang menyebabkan kualitas air semakin rendah. Sama halnya dengan
1
1
1 4
82
C6*
Pada daerah X menggantungkan kebutuhan sehari-harinya pada sebuah kali yang mengalir di daerah tersebut, sedangkan kali itu dijadikan tempat pembuangan sampah dan airnya terlihat keruh. Pemerintah setempat menguji kualitas air tersebut dan didapat bahwa kandungan BOD dan COD tinggi berada di atas batas aman untuk di konsumsi dan kualitas air tersebut sangat rendah. Dari pernyataan di atas apa hubungan dari nilai BOD dan COD dengan pencemaran air? Jelaskan pendapatmu tentang daerah tersebut!
SKOR TOTAL
Tanda * Adalah soal yang dijadikan instrumen penelitian
COD semakin tinggi kandungan COD dalam air maka semakin rendah kualitas air. Air kali pada daerah X mempunyai ciriciri tersebut semakin tinggi nilai BOD dan COD maka semakin rendah kualitas air pada kali tersebut. Dengan ciri-ciri tersebut maka air pada kali tersebut tidak layak untuk dikonsumsi, berarti air kali yang berada di daerah X sudah tercemar .
1
2
4 2
84
83 LAMPIRAN 2 DATA MENTAH =========== Jumlah Subyek= 20 Jumlah Butir Soal= 19 Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR Nomor
Nomor
No. Butir Baru ----->
1
2
3
4
5
6
7
8
9
No. Butir Asli --->
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Urut
Subyek
2
4
5
3
10
10
2
2
7
1
1
Akbar Pratama
2
4
5
3
6
8
1
2
2
2
2
Astiana Arum S
1
3
3
1
5
5
1
1
4
3
3
Astri Dyah K
0
2
3
3
6
6
1
2
1
4
4
Ayu k
0
2
3
2
10
0
1
2
0
5
5
Badzlina E
1
3
3
2
10
2
1
2
6
6
6
Benita l
1
4
2
1
6
6
1
1
7
7
7
Dwi M
0
4
3
2
4
6
1
1
3
8
8
Hafsah W
1
3
2
3
6
2
2
0
0
9
9
Ilham K
0
4
5
3
6
0
2
2
0
10
10
Laeli P
1
3
4
2
7
5
1
1
3
11
11
M. Rizki. E. S
0
4
3
2
5
2
1
1
6
12
12
Munawaroh
1
2
4
2
0
0
2
1
0
13
13
Nadia Putri W
0
4
2
2
1
0
0
0
1
14
14
Nur Jannah
0
2
3
3
8
6
1
2
5
15
15
Putri A
2
3
2
1
6
4
1
2
3
16
16
Rahmawati
2
4
4
3
10
6
1
1
7
17
17
Ratna Arimbi W
1
2
2
2
4
2
0
0
0
18
18
Riyan
0
3
4
3
10
5
1
1
3
19
19
Safira P
0
4
4
3
8
8
2
2
4
20
20
Yulinasari
2
4
4
0
6
10
2
2
2
No. Butir Baru ----->
10
11
12
13
14
15
16
17
18
No. Butir Asli --->
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Nama|Skor Ideal ->
Nomor
Nomor
Urut
Subyek
3
5
2
2
7
6
2
4
4
1
1
Akbar Pratama
3
1
2
2
6
1
1
2
4
2
2
Astiana Arum S
2
4
0
2
2
0
1
0
4
3
3
Astri Dyah K
1
3
1
1
3
0
0
1
2
4
4
Ayu k
1
1
1
1
1
2
1
2
2
5
5
Badzlina E
2
0
0
1
1
0
1
0
4
6
6
Benita l
3
5
1
2
1
3
2
2
3
7
7
Dwi M
1
1
2
2
4
3
2
1
4
Nama|Skor Ideal ->
84
8
8
Hafsah W
2
0
1
2
5
2
1
0
4
9
9
Ilham K
3
2
2
0
2
3
2
2
2
10
10
Laeli P
3
1
2
1
4
0
2
1
3
11
11
M. Rizki. E. S
3
4
2
2
3
1
2
1
4
12
12
Munawaroh
1
3
0
1
4
0
1
1
2
13
13
Nadia Putri W
2
2
0
2
0
0
0
1
4
14
14
Nur Jannah
2
1
0
1
3
1
1
0
4
15
15
Putri A
2
1
2
2
4
2
1
3
3
16
16
Rahmawati
3
1
1
2
6
2
1
0
4
17
17
Ratna Arimbi W
1
1
1
1
4
2
1
2
2
18
18
Riyan
3
2
2
2
4
2
2
4
4
19
19
Safira P
3
5
1
2
2
0
2
0
4
20
20
Yulinasari
3
1
2
2
4
3
2
2
4
Nomor Urut
Nomor Subyek
No. Butir Baru ----->
19
No. Butir Asli --->
19
Nama|Skor Ideal ->
4
1
1
Akbar Pratama
4
2
2
Astiana Arum S
0
3
3
Astri Dyah K
0
4
4
Ayu k
1
5
5
Badzlina E
2
6
6
Benita l
1
7
7
Dwi M
1
8
8
Hafsah W
1
9
9
Ilham K
2
10
10
Laeli P
1
11
11
M. Rizki. E. S
1
12
12
Munawaroh
2
13
13
Nadia Putri W
2
14
14
Nur Jannah
1
15
15
Putri A
2
16
16
Rahmawati
2
17
17
Ratna Arimbi W
1
18
18
Riyan
2
19
19
Safira P
0
20
20
Yulinasari
3
85
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 43.70 Simpang Baku= 10.88 KorelasiXY= 0.69 Reliabilitas Tes= 0.82 Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR No.Urut
No. Subyek
Skor Ganjil
Skor Genap
Skor Total
1
1
Kode/Nama Subyek Akbar Pratama
26
33
59
2
2
Astiana Arum S
20
19
39
3
3
Astri Dyah K
16
20
36
4
4
Ayu k
21
12
33
5
5
Badzlina E
24
17
41
6
6
Benita l
30
22
52
7
7
Dwi M
19
26
45
8
8
Hafsah W
16
21
37
9
9
Ilham K
22
20
42
10
10
Laeli P
20
25
45
11
11
M. Rizki. E. S
24
23
47
12
12
Munawaroh
14
13
27
13
13
Nadia Putri W
11
12
23
14
14
Nur Jannah
21
23
44
15
15
Putri A
24
22
46
16
16
Rahmawati
31
29
60
17
17
Ratna Arimbi W
14
15
29
18
18
Riyan
30
27
57
19
19
Safira P
25
29
54
20
20
Yulinasari
27
31
58
86
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
No Urt
No Subyek
1
16
1
2
3
4
5
Skor
1
2
3
4
5
Rahmawati
60
2
4
4
3
10
Kode/Nama Subyek
2
1
Akbar Pratama
59
2
4
5
3
6
3
20
Yulinasari
58
2
4
4
0
6
4
18
Riyan
57
0
3
4
3
10
5
19
Safira P
54
0
4
4
3
8
Rata2 Skor
1.20
3.80
4.20
2.40
8.00
Simpang Baku
1.10
0.45
0.45
1.34
2.00
6
7
8
9
10
No Urt
No Subyek
1
16
2
1
3
Kode/Nama Subyek
Skor
6
7
8
9
10
Rahmawati
60
6
1
1
7
3
Akbar Pratama
59
8
1
2
2
3
20
Yulinasari
58
10
2
2
2
3
4
18
Riyan
57
5
1
1
3
3
5
19
Safira P
54
8
2
2
4
3
Rata2 Skor
7.40
1.40
1.60
3.60
3.00
Simpang Baku
1.95
0.55
0.55
2.07
0.00
11
12
13
14
15
Skor
11
12
13
14
15
Rahmawati
60
1
1
2
6
2
Akbar Pratama
59
1
2
2
6
1
No Urt
No Subyek
1
16
2
1
3
20
Yulinasari
58
1
2
2
4
3
4
18
Riyan
57
2
2
2
4
2
19
Safira P
54
5
Kode/Nama Subyek
5
1
2
2
0
Rata2 Skor
2.00
1.60
2.00
4.40
1.60
Simpang Baku
1.73
0.55
0.00
1.67
1.14
No Urt
No Subyek
1
16
Kode/Nama Subyek Rahmawati
16
17
18
19
Skor
16
17
18
19
60
1
0
4
2
87
2
1
Akbar Pratama
59
1
2
4
4
3 4
20
Yulinasari
58
2
2
4
3
18
Riyan
57
2
4
4
2
5
19
Safira P
54
2
0
4
0
Rata2 Skor
1.60
1.60
4.00
2.20
Simpang Baku
0.55
1.67
0.00
1.48
Kelompok Asor Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR 1
2
3
4
5
Skor
1
2
3
4
5
Astri Dyah K
36
0
2
3
3
6
Ayu k
33
0
2
3
2
10
17
Ratna Arimbi W
29
1
2
2
2
4
12
Munawaroh
27
1
2
4
2
0
13
Nadia Putri W
23
0
4
2
2
1
Rata2 Skor
0.40
2.40
2.80
2.20
4.20
Simpang Baku
0.55
0.89
0.84
0.45
4.02
6
7
8
9
10
Skor
6
7
8
9
10
1
2
1
1
No Urt
No Subyek
1
3
2
4
3 4 5
Kode/Nama Subyek
No Urt
No Subyek
Kode/Nama Subyek
1
3
Astri Dyah K
36
6
2
4
Ayu k
33
0
1
2
0
1
3
17
Ratna Arimbi W
29
2
0
0
0
1
4
12
Munawaroh
27
0
2
1
0
1
5
13
Nadia Putri W
23
0
0
0
1
2
Rata2 Skor
1.60
0.80
1.00
0.40
1.20
Simpang Baku
2.61
0.84
1.00
0.55
0.45
11
12
13
14
15
No Urt
No Subyek
Skor
11
12
13
14
15
1
3
Kode/Nama Subyek Astri Dyah K
36
3
1
1
3
0
2
4
Ayu k
33
1
1
1
1
2
3
17
Ratna Arimbi W
29
1
1
1
4
2
4
12
Munawaroh
27
3
0
1
4
0
5
13
Nadia Putri W
23
2
0
2
0
0
Rata2 Skor
2.00
0.60
1.20
2.40
0.80
Simpang Baku
1.00
0.55
0.45
1.82
1.10
88
Kode/Nama Subyek
16
17
18
19
No Urt
No Subyek
Skor
16
17
18
19
1
3
Astri Dyah K
36
0
1
2
0
2
4
Ayu k
33
1
2
2
1
3
17
Ratna Arimbi W
29
1
2
2
1
4
12
Munawaroh
27
1
1
2
2
5
13
Nadia Putri W
23
0
1
4
2
Rata2 Skor
0.60
1.40
2.40
1.20
Simpang Baku
0.55
0.55
0.89
0.84
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 20 Klp atas/bawah(n)= 5 Butir Soal= 19 Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR No
No Btr Asli
Rata2Un
Rata2As
Beda
SB Un
SB As
SB Gab
t
DP(%)
1
1
1.20
0.40
0.80
1.10
0.55
0.55
1.46
40.00
2
2
3.80
2.40
1.40
0.45
0.89
0.45
3.13
35.00
3
3
4.20
2.80
1.40
0.45
0.84
0.42
3.30
28.00
4
4
2.40
2.20
0.20
1.34
0.45
0.63
0.32
6.67
5
5
8.00
4.20
3.80
2.00
4.02
2.01
1.89
38.00
6
6
7.40
1.60
5.80
1.95
2.61
1.46
3.98
58.00
7
7
1.40
0.80
0.60
0.55
0.84
0.45
1.34
30.00
8
8
1.60
1.00
0.60
0.55
1.00
0.51
1.18
30.00
9
9
3.60
0.40
3.20
2.07
0.55
0.96
3.34
45.71
10
10
3.00
1.20
1.80
0.00
0.45
0.20
9.00
60.00
11
11
2.00
2.00
0.00
1.73
1.00
0.89
0.00
0.00
12
12
1.60
0.60
1.00
0.55
0.55
0.35
2.89
50.00
13
13
2.00
1.20
0.80
0.00
0.45
0.20
4.00
40.00
14
14
4.40
2.40
2.00
1.67
1.82
1.10
1.81
28.57
15
15
1.60
0.80
0.80
1.14
1.10
0.71
1.13
13.33
16
16
1.60
0.60
1.00
0.55
0.55
0.35
2.89
50.00
17
17
1.60
1.40
0.20
1.67
0.55
0.79
0.25
5.00
18
18
4.00
2.40
1.60
0.00
0.89
0.40
4.00
40.00
19
19
2.20
1.20
1.00
1.48
0.84
0.76
1.31
25.00
89
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 20 Butir Soal= 19 Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR No Butir Baru
No Butir Asli
Tkt. Kesukaran(%)
Tafsiran
1
1
40.00
Sedang
2
2
77.50
Mudah
3
3
70.00
Sedang
4
4
76.67
Mudah
5
5
61.00
Sedang
6
6
45.00
Sedang
7
7
55.00
Sedang
8
8
65.00
Sedang
9
9
28.57
Sukar
10
10
70.00
Sedang
11
11
40.00
Sedang
12
12
55.00
Sedang
13
13
80.00
Mudah
14
14
48.57
Sedang
15
15
20.00
Sukar
16
16
55.00
Sedang
17
17
37.50
Sedang
18
18
80.00
Mudah
19
19
42.50
Sedang
90
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 20 Butir Soal= 19 Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR No Butir Baru
No Butir Asli
Korelasi
Signifikansi
1
1
0.372
-
2
2
0.558
Sangat Signifikan
3
3
0.488
Signifikan
4
4
0.027
-
5
5
0.562
Sangat Signifikan
6
6
0.768
Sangat Signifikan
7
7
0.287
-
8
8
0.408
-
9
9
0.572
Sangat Signifikan
10
10
0.750
Sangat Signifikan
11
11
0.068
-
12
12
0.559
Sangat Signifikan
13
13
0.434
Signifikan
14
14
0.439
Signifikan
15
15
0.348
-
16
16
0.580
Sangat Signifikan
17
17
0.184
-
18
18
0.503
Signifikan
19
19
0.323
-
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2)
P=0,05
P=0,01
10
0,576
0,708
15
0,482
0,606
70
0,233
0,302
20
0,423
0,549
80
0,217
0,283
25
0,381
0,496
90
0,205
0,267
30
0,349
0,449
100
0,195
0,254
40
0,304
0,393
125
0,174
0,228
50
0,273
0,354
>150
0,159
0,208
Bila koefisien = 0,000
df (N-2) 60
P=0,05
P=0,01
0,250
0,325
berarti tidak dapat dihitung.
91
REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 43.70 Simpang Baku= 10.88 KorelasiXY= 0.69 Reliabilitas Tes= 0.82 Butir Soal= 19 Jumlah Subyek= 20 Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR No
No Btr Asli
T
DP(%)
T. Kesukaran
Korelasi
Sign. Korelasi
1
1
1.46
40.00
Sedang
0.372
-
2
2
3.13
35.00
Mudah
0.558
Sangat Signifikan
3
3
3.30
28.00
Sedang
0.488
Signifikan
4
4
0.32
6.67
Mudah
0.027
-
5
5
1.89
38.00
Sedang
0.562
Sangat Signifikan
6
6
3.98
58.00
Sedang
0.768
Sangat Signifikan
7
7
1.34
30.00
Sedang
0.287
-
8
8
1.18
30.00
Sedang
0.408
-
9
9
3.34
45.71
Sukar
0.572
Sangat Signifikan
10
10
9.00
60.00
Sedang
0.750
Sangat Signifikan
11
11
0.00
0.00
Sedang
0.068
-
12
12
2.89
50.00
Sedang
0.559
Sangat Signifikan
13
13
4.00
40.00
Mudah
0.434
Signifikan
14
14
1.81
28.57
Sedang
0.439
Signifikan
15
15
1.13
13.33
Sukar
0.348
-
16
16
2.89
50.00
Sedang
0.580
Sangat Signifikan
17
17
0.25
5.00
Sedang
0.184
-
18
18
4.00
40.00
Mudah
0.503
Signifikan
19
19
1.31
25.00
Sedang
0.323
-
92
LAMPIRAN 3
Nama : Kelas : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1.
Perhatikan tabel di bawah ini!
Asam
Basa
(
)
Berdasarkan data di atas jelaskan pengertian asam dan basa di dalam air berdasarkan teori asam basa Arrhenius…
2.
Perhatikan senyawa berikut: HCl, HNO3, H2CO3, KCl, Ca(OH)2, Ba(OH)2, NaCl, H3PO4, NH4OH, NaOH Golongkan senyawa di atas ke dalam kelompok asam, netral atau basa ..
3.
Isilah titik di dalam tabel di bawah ini No.
Larutan
Reaksi Ionisasi
Valensi
1.
HCl
…
…
2.
Sr(OH)2
…
…
3.
HClO4
…
…
4.
HNO3
…
…
5.
NaOH
…
…
93
4.
Tentukan pH masing-masing larutan berikut: a. HCOOH 0,05 M (Ka = 1,8 x 10−4) b. CH3COOH 0,05 M (Ka = 1,8 X 10−5) c. HCN 0,05 M (Ka = 4,9 x 10−10) Jelaskan hubungan antara tetapan ionisasi asam terhadap kekuatan asam berdasarkan pH asam yang anda telah hitung?
5.
Hitunglah pH larutan H2SO4 0,001M?
6.
Tuliskan persamaan reaksi asam basa dari larutan natrium hidroksida (NaOH) dengan larutan asam sulfat (H2SO4)!
7.
Lengkapi reaksi berikut: (
8.
)
50 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,2 M. hitunglah pH larutan pada saat volum larutan NaOH yang ditambahkan 100 mL!
9.
Apakah yang dimaksud dengan air tercemar?
10. Apakah yang dimaksud dengan BOD dan COD? Dan jelaskan hubungannya dengan pecemaran air?
94
LAMPIRAN 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Standar Kompetensi
Sekolah
: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
Mata pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/ Genap
Pertemuan ke-
:1
Alokasi waktu
: 2 x 45 menit
Subkonsep
: Teori Asam Basa Arrhenius
: 2.
Memahami sifta-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
: 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Indikator
Siswa mampu menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan.
Siswa mampu menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan.
Siswa mampu menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan.
Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan.
Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
95
Materi Pembelajaran Materi ajar: Asam Basa (Peta konsep)
Teori Asam Basa
Berdasarkan Teori Asam Basa Arrhenius
Asam adalah
Basa adalah
zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air sehingga konsentrasi ion H+ dalam air meningkat
zat yang dapat melepaskan ion OH– di dalam air sehingga konsentrasi ion OH– dalam air meningkat.
Reaksi Ionisasi asam dan basa
Sifat larutan
Asam Contoh: HCl, CH3COO H, H3PO4
Netral Contoh: NaCl, KCl,
Basa Contoh: NaOH, KOH, Ba(OH)2
Asam: Contoh:
Basa: Contoh:
Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing 2. Metode pembelajaran : Praktikum
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap
Tahap Inkuiri Terbimbing
Kegiatan Guru
Siswa
Alokasi Waktu
96
Apersepsi guru Siswa menyimak 3 menit menanyakan pertanyaan dan bahan-bahan menjawab pertanyaan. rumah tangga “rasanya cuka asam” yang rasanya “dan rasa sabun pahit” asam dan rasanya pahit. “apakah kalian pernah merasakan cuka dapur yang digunakan untuk memasak,apa rasanya?” “dan apa rasanya sabun yang digunakan untuk mandi dan 10 membersihkan menit pakaian?” Guru Siswa mengerjakan membagikan soal yang diberikan soal pretest oleh guru 1 menit kepada siswa
Awal
Guru membagi Siswa mengondisikan siswa ke dalam diri 8 kelompok Inti
Orientasi
Merumuskan masalah
Guru Siswa menyimak 2 menit menjelaskan penjelasan guru tujuan 1 menit praktikum Guru Siswa membagikan mengkondisikan diri LKS dan menjelaskan cara kerja praktikum Guru Siswa merumuskan 2 menit mengajak masalah dibimbing siswa untuk oleh guru
97
“apakah definisi asam dan basa menurut teori asam basa Arrhenius?” Guru Siswa merumuskan 3 menit membangkitka hipotesis dengan n pengetahuan menjawab pertanyaan siswa dengan guru mengajukan “CH3COOH” pertanyaan “ kepada siswa “ “apakah rumus “ ( ) kimia dari ” cuka dapur?” “Asam akan + “apabila menghasilkan H dan CH3COOH basa menghasilkan diionisasikan OH ” maka akan terbentuk apa?” “dan apa yang terjadi jika pada larutan basa seperti Ba(OH)2 diionisasikan?” “Dari jawaban kalian apa asam dan basa menurut Arrhenius?” merumuskan masalah yang akan dikaji
Merumuskan hipotesis
Mengumpulkan Dengan bahan- Siswa melakukan 10 data bahan yang ada percobaan sesuai menit pada kalian, dengan LKS yang coba kalian diberikan secara identifikasi berkelompok larutan-larutan 1. Mengamati tersebut perubahan warna 2. Menggolongkan asam, basa atau netral Guru Siswa bertanya mengawasi kepada guru jika ada percobaan yang tidak dimengerti yang dilakukan dan siswa mencari 2 menit
98
oleh siswa dan memberikan bimbingan jika diperlukan siswa. Menguji hipotesis
Merumuskan kesimpulan
informasi dari bukubuku sumber yang digunakan
Guru meminta Siswa mendiskusikan 5 menit siswa hasil percobaan dan mendiskusikan pertanyaanhasil percobaan pertanyaan dalam dan LKS secara kelompok pertanyaanberdasarkan data yang pertanyaan di dapat dari LKS secara percobaan dan dari kelompok buku sumber. 1. Membuat reaksi ionisasi asam maupun basa. 2. Menyebutkan ciriciri asam dan basa. 3. Mendefinisikan asam dan basa berdasarkan teori Arrhenius Guru meminta Perwakilan kelompok 2 menit perwakilan mempresentasikan kelompok hasil kerja kelompok untuk mempresentasi kan jawaban atas pertanyaan LKS dan kesimpulan hasil percobaan Guru Beberapa siswa 2 menit membimbing menyampaikan siswa membuat pendapatnya tentang kesimpulan kesimpulan dari berdasarkan percobaan yang hasil percobaan dilakukan. 1. “asam menurut Arrhenius adalah apabila asam di dalam air maka akan mengionisasi menjadi H+ dan
99
Guru memberikan meluruskan jawabanjawaban yang diberikan oleh siswa
Akhir
basa akan mengionisasi menghasilkan hidroksida (OH-)” 2. “asam akan memerahkan lakmus biru dan basa akan membirukan lakmus merah” Siswa menyimak 1 menit penjelasan dari guru
Sumber Belajar Sumber Buku Kimia Kelas XI semester genap. Internet
Penilaian Penilaian Portofolio Jenis tagihan Pretes Laporan Praktikum Penilaian Proses Pembelajaran
Ciputat, Januari 2012 Guru Bidang Studi
Nugroho S.Pd
Guru Praktek Kimia
Dahlia Nur Triyani
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Standar Kompetensi
Sekolah
: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
Mata pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/ Genap
Pertemuan ke-
:2
Alokasi waktu
: 2 x 45 menit
Subkonsep
: Mengukur pH Asam dan Basa
: 2.
Memahami sifta-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
: 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Indikator
Siswa mampu menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa.
Siswa mampu menghitung pH larutan asam dan basa.
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa.
Menghitung pH larutan asam dan basa
Materi Pembelajaran Materi ajar: Asam Basa (Peta konsep)
101
Teori Asam Basa
Mengukur pH asam dan basa
Tetapan ionisasi asam
Tetapan ionisasi asam (Ka) Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan ionisasi asam. “harga Ka mencerminkan kekuatan asam, makin besar Ka , makin kuat asam.”
Menghitung pH larutan asam dan basa
Hubungan Ka dengan derajat ionisasi (α) “ ”
Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing 2. Metode pembelajaran : Praktikum
Asam Kuat: [H+] = M x valensi asam Asam Lemah : [ ] √ atau [ ]
Basa Kuat: [OH-] = M x valensi asam Basa Lemah [ ] √ atau [ ]
102
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap
Tahap Inkuiri Terbimbing
Awal
Inti
Orientasi
Kegiatan
Alokas i Guru Siswa Waktu Apersepsi Siswa menyimak 3 menit guru pertanyaan dan menanyakan menjawab pelajaran pertanyaan. minggu “asam adalah zat kemarin yang dalam air tentang asam melepaskan ion H+ basa dan basa adalah Arrhenius senyawa yang di dan dalam air dapat penggolonga menghasilkan ion n larutan OH ” “apa yang “cuka termasuk ke dimaksud dalam golongan asam dengan asam karena memerahkan dan basa lakmus biru” menurut 3 menit Arrhenius?” “dan cuka yang ada di Siswa mengerjakan rumah kita itu soal yang diberikan 1 menit termasuk ke oleh guru dalam golongan Siswa mengondisikan apa?” diri Guru membagikan soal kuis kepada siswa Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok Guru Siswa menyimak 2 menit menjelaskan penjelasan guru tujuan Siswa praktikum mengkondisikan diri 1 menit Guru
103
Merumuskan masalah
Merumuskan hipotesis
membagikan LKS dan menjelaskan cara kerja praktikum Guru Siswa merumuskan 2 menit mengajak masalah dibimbing siswa untuk oleh guru merumuskan “apakah pH asam masalah yang berada di atas 7 atau akan dikaji di bawah 7 dan pH basa berapa?” Guru Siswa merumuskan 3 menit membangkitk hipotesis dengan an menjawab pertanyaan pengetahuan guru siswa dengan “pH asam berada di mengajukan bawah 7” pertanyaan “pH basa beada di kepada siswa atas 7” “air, garam adalah termasuk golongan netral mereka mempunyai pH 7 sedangkan asam mempunyai sifat dapat memerahkan lakmus biru dan asam itu mempunyai rasa asam menurut kalian berapa pH asam?” “dan basa membirukan lakmus merah dan basa pada umumnya mempunyai rasa yang
104
pahit, menurut kalian pH basa berapa?” Mengumpulkan Dengan Siswa melakukan 10 data bahan-bahan percobaan sesuai menit yang ada pada dengan LKS yang kalian, coba diberikan secara kalian berkelompok identifikasi 1. Memperkirakan larutanpH asam dan basa larutan dengan tersebut berpatokan dengan acuan 2. Menghitung pH asam dan basa menggunakan rumus. 2 menit 3. Menyimpulkan hubungan tetapan tetapan ionisasi asam dengan kekuatan asam Guru Siswa bertanya mengawasi kepada guru jika ada percobaan yang tidak dimengerti yang dan siswa mencari dilakukan informasi dari bukuoleh siswa buku sumber yang dan digunakan memberikan bimbingan jika diperlukan siswa. Menguji hipotesis
Guru Siswa mendiskusikan 5 menit meminta hasil percobaan dan siswa pertanyaanmendiskusika pertanyaan dalam n hasil LKS secara percobaan kelompok dan berdasarkan data
105
pertanyaanpertanyaan LKS secara kelompok
Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentas ikan jawaban atas pertanyaan LKS dan kesimpulan hasil percobaan Merumuskan kesimpulan
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil percobaan
yang di dapat dari percobaan dan dari buku sumber. 1. Memperkirakan pH asam dan basa berdasarkan acuan 2. Menghitung pH menggunakan rumus. 3. Menyimpulkan hubungan tetapan ionisasi asam atau basa dengan kekuatan asam atau basa 2 menit Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
Beberapa siswa 2 menit menyampaikan pendapatnya tentang kesimpulan dari percobaan yang dilakukan. 1. “pH asam berada di bawah 7 sedangkan pH basa berada di atas 7” 2. “jika tetapan ionisasi asam atau basa besar maka asam atau basa juga besar, berbanding lurus”
106
Guru Siswa menyimak 1 menit meluruskan penjelasan dari guru jawabanjawaban yang diberikan oleh siswa
Akhir
Sumber Belajar Sumber Buku Kimia Kelas XI semester genap. Internet
Penilaian Penilaian Portofolio
Kuis
Laporan Praktikum
Penilaian Proses Pembelajaran
Ciputat, Januari 2012 Guru Bidang Studi
Nugroho S.Pd
Guru Praktek Kimia
Dahlia Nur Triyani
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
Mata pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Genap
Standar Kompetensi
Pertemuan ke-
:3
Alokasi waktu
: 2 x 45 menit
Subkonsep
: Mengukur pH Asam dan Basa
: 2.
Memahami sifta-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
: 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Indikator
Siswa mampu menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan
Siswa mampu menghitung pH campuran larutan asam dan basa.
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan.
Menghitung pH campuran asam dan basa.
108
Materi Pembelajaran Materi ajar: Asam Basa (Peta konsep)
Teori Asam Basa
Mengukur pH asam dan basa
Reaksi penggaraman atau Penetralan Asam dan basa merupakan dua sifat yang berlawanan. Suatu zat yang bersifat asam akan mudah bereaksi dengan suatu zat yang bersifat basa. Reaksi antara asam dan basa disebut sebagai reaksi netralisasi yang menggambarkan sifat saling menghilangkan, mengurangi atau menetralkan antara asam terhadao basa dan sebaliknya. Contoh:
Menghitung pH campuran larutan asam dan basa Reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Namun demikian, campuran ekivalen asam dengan basa belum tentu bersifat netral, kecuali antara asam kuat dengan basa kuat.
109
Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing 2. Metode pembelajaran : Praktikum
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap
Tahap Inkuiri Terbimbing
Kegiatan
Awal
Inti
Orientasi
Guru Apersepsi guru menanyakan pelajaran minggu kemarin tentang pH asam dan pH basa. “pH asam berada di angka berapa ya anakanak?” “dan pH basa berada pada angka berapa?” Guru membagikan soal kuis kepada siswa Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok Guru menjelaskan tujuan praktikum Guru membagikan LKS dan menjelaskan cara kerja praktikum
Alokasi Waktu Siswa Siswa menyimak 3 menit pertanyaan dan menjawab pertanyaan. “asam berada pada pH di bawah 7 sedangkan pH basa berada si atas 7”
3 menit Siswa mengerjakan soal yang diberikan 1 menit oleh guru Siswa mengondisikan diri
Siswa menyimak 2 menit penjelasan guru Siswa 1 menit mengkondisikan diri
110
Guru Siswa merumuskan mengajak masalah dibimbing siswa untuk oleh guru merumuskan “berapah pH yang masalah yang akan didapat jika akan dikaji asam dan basa dicampurkan?” Merumuskan Guru Siswa merumuskan hipotesis membangkitka hipotesis dengan n pengetahuan menjawab pertanyaan siswa dengan guru mengajukan “jika asam yang lebih pertanyaan kuat, pH campuran kepada siswa tersebut akan berada “ jika larutan pada pH di bawah 7 asam klorida sebaliknya jika basa dicampurkan yang lebih kuat maka dengan larutan pH akan di atas 7 dan natrium jika kekuatan asam hidroksida dan basa sama maka berapa ya pH akan bersifat netral” yang akan di “ bentuk oleh campuran Jadi garam yang akan larutan terbentuk” tersebut?” “jika asam klorida dicampurkan dengan dengan natrium hidroksida yang bersifat basa apa rumis kimianya dan rumus apa yang terbentuk?” Mengumpulkan Dengan bahan- Siswa melakukan data bahan yang ada percobaan sesuai pada kalian, dengan LKS yang coba kalian diberikan secara identifikasi berkelompok larutan-larutan 1. Memperkirakan tersebut pH campuran asam dan basa dengan Merumuskan masalah
2 menit
3 menit
10 menit
111
berpatokan dengan acuan 2. Menghitung pH campuran asam dan basa menggunakan rumus. 3. Menuliskan reaksi penetralan atau penggaraman Siswa bertanya kepada guru jika ada 2 menit Guru mengawasi yang tidak dimengerti percobaan dan siswa mencari yang dilakukan informasi dari bukuoleh siswa dan buku sumber yang memberikan digunakan bimbingan jika diperlukan siswa. Menguji hipotesis
Guru meminta Siswa mendiskusikan 5 menit siswa hasil percobaan dan mendiskusikan pertanyaanhasil percobaan pertanyaan dalam dan LKS secara kelompok pertanyaanberdasarkan data yang pertanyaan di dapat dari LKS secara percobaan dan dari kelompok buku sumber. 1. Memperkirakan pH campuran asam dan basa berdasarkan acuan 2. Menghitung pH campuran asam dan basa menggunakan rumus. 3. Menuliskan reaksi penetralan atau penggaraman. Guru meminta Perwakilan kelompok 2 menit perwakilan mempresentasikan kelompok hasil kerja kelompok untuk
112
mempresentasi kan jawaban atas pertanyaan LKS dan kesimpulan hasil percobaan Merumuskan kesimpulan
Guru Beberapa siswa 2 menit membimbing menyampaikan siswa membuat pendapatnya tentang kesimpulan kesimpulan dari berdasarkan percobaan yang hasil percobaan dilakukan. 1. “pH campuran yang terbentuk bergantung kepada asam atau basa yang berlebih” 2. “jika asam dan basa dicampurkan maka akan terjadi reaksi penggaraman atau penetralan” Guru Siswa menyimak 1 menit meluruskan penjelasan dari guru jawabanjawaban yang diberikan oleh siswa
Akhir
Sumber Belajar Sumber
Buku Kimia Kelas XI semester genap.
Internet
113
Penilaian Penilaian Portofolio
Kuis
Laporan Praktikum
Penilaian Proses Pembelajaran
Ciputat, Januari 2012 Guru Kimia
Nugroho S.Pd
Guru Praktek Kimia
Dahlia Nur Triyani
114
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
Mata pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Genap
Standar Kompetensi
Pertemuan ke-
:4
Alokasi waktu
: 2 x 45 menit
Subkonsep
: Pencemaran Air
: 2. Memahami sifta-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
: 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Indikator
Siswa mampu mendefinisikan pencemaran air
Siswa mampu menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD.
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
Mendefinisikan pencemaran air.
Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD
Materi Pembelajaran Materi ajar: Asam Basa (Peta konsep)
115
Teori Asam Basa
Pencemaran air
Pengertian air bersih
Parameter kualitas air
Apabila kandunga air tersebut tidak mengganggu kesehatan manusia, mak.a air tersebut dianggap bersih.
Kandungan zat padat Oksigen terlarut BOD dan COD
Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air, sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya
Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing 2. Metode pembelajaran : Diskusi
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap Awal
Tahap Inkuiri Terbimbing
Kegiatan Alokasi Waktu Guru Siswa Apersepsi guru Siswa menyimak 3 menit dengan pertanyaan dan menanyakan menjawab pertanyaan. “menurut “sudah bu, karena kalian apakah banyak warga yang kali di Jakarta membuang sampah sudah pada aliran kali dan tercemar?” banyak juga pabrik“mengapa bisa pabrik yang berdiri di tercemar” sepanjang aliran kali”
116
Guru meminta Siswa siswa untuk diri duduk berkelompok Inti
mengondisikan 1 menit
Guru Siswa menyimak menjelaskan penjelasan guru tujuan diskusi Siswa mengkondisikan Guru diri membagikan LKS dan menjelaskan cara kerja diskusi Merumuskan Guru Siswa merumuskan masalah mengajak masalah dibimbing oleh siswa untuk guru merumuskan “mengapa air bisa masalah yang tercemar dan apa yang akan dikaji yang menjadi parameter air tercemar?” Merumuskan Guru Siswa merumuskan hipotesis membangkitka hipotesis dengan n pengetahuan menjawab pertanyaan siswa dengan guru mengajukan “air yang tercemar pertanyaan adalah air yang suadah kepada siswa terganggu kualitas “apa itu air airnya” yang “BOD dan COD tercemar?” mempengaruhi kualitas “apa airS” hubungannya BOD dan COD terhadap pencemaran air?” Mengumpulkan Dengan bahan- Siswa melakukan data bahan yang ada percobaan sesuai pada kalian, dengan LKS yang coba kalian diberikan secara diskusikan berkelompok dengan teman 1. Mendefinisikan air sekelompok yang tercemar. kalian. 2. Mendefinisikan BOD dan COD. Orientasi
2 menit
1 menit
2 menit
3 menit
10 menit
117
Menguji hipotesis
Merumuskan kesimpulan
3. Menarik kesimpulan hubungan BOD dan COD terhadap pencemaran air. Guru Siswa bertanya kepada mengawasi guru jika ada yang tidak percobaan dimengerti dan siswa 2 menit yang dilakukan mencari informasi dari oleh siswa dan buku-buku sumber yang memberikan digunakan bimbingan jika diperlukan siswa. Guru meminta Siswa mendiskusikan 5 menit siswa hasil percobaan dan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan lagi hasil dalam LKS secara diskusi kelompok berdasarkan kelompoknya. data yang di dapat dari buku sumber. 1. Mendefinisikan pencemaran air. 2. Mendefinisikan BOD dan COD 3. Menghungungkan BOD dan COD terhadap pencemaran air Guru meminta Perwakilan kelompok 2 menit perwakilan mempresentasikan hasil kelompok kerja kelompok untuk mempresentasi kan jawaban atas pertanyaan LKS dan kesimpulan hasil diskusi Guru Beberapa siswa 2 menit membimbing menyampaikan siswa membuat pendapatnya tentang kesimpulan kesimpulan dari diskusi berdasarkan yang dilakukan. hasil diskusi 1. “air tercemar adalah apabila kualitas air terganggu”
118
Akhir
Guru meluruskan jawabanjawaban yang diberikan oleh siswa
2. “jika BOD dan COD tinggi maka kualitas air buruk atau rendah” Siswa menyimak 1 menit penjelasan dari guru
Sumber Belajar Sumber Buku Kimia Kelas XI semester genap. Internet
Penilaian Penilaian Portofolio Makalah Penilaian Diskusi Kelompok Penilaiana Proses Pembelajaran
Ciputat, Januari 2012 Guru Bidang Studi
Nugroho S.Pd
Guru Praktek Kimia
Dahlia Nur Triyani
119
LAMPIRAN 5
Lembar Kerja Siswa 1 (LKS)
IDENTIFIKASI ASAM BASA MENURUT ARRHENIUS Tujuan Mengidentfiikasi asam basa menurut Arrhenius dan mengidentifikasi larutanlarutan yang bersifat asam, netral, dan basa. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Hipotesis ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Alat dan Bahan Alat
Pipet tetes Pelat Tabung reaksi
Bahan
Kertas indikator universal Larutan HCl Larutan cuka (CH3COOH) Larutan garam dapur (NaCl) Larutan KOH Larutan NaOH Larutan NH4OH Larutan jeruk nipis Larutan sabun Larutan larutan kapur Larutan shampoo
120
Langkah kerja 1. Persiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan. 2. Tuang setiap larutan yang akan diidentifikasi asam basa ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 mL. 3. Kemudian, ambil setiap larutan dari tabung reaksi dengan pipet dan masukkan setiap 5 tetes pada cekungan -cekungan pelat. 4. Beri tanda atau label pada setiap tabung reaksi yang diisi larutan. 5. Ambil potongan kertas indikator universal. Celupkan ujung kertas indikator tersebut pada pelat yang telah berisi larutan. 6. Perhatikan perubahan warnanya. Hasil pengamatan 1. Isilah tabel di bawah ini sesuai dengan percobaan No.
Larutan
Perubahan Warna
Sifat
1.
Larutan HCl
…
…
2.
Larutan Cuka (CH3COOH)
…
…
3.
Larutan garam dapur (NaCl)
…
…
4.
Larutan KOH
…
…
5.
Larutan NaOH
…
…
6.
Larutan NH4OH
…
…
7.
Larutan jeruk nipis
…
…
8.
Larutan sabun
…
…
9.
Larutan larutan kapur
…
…
10.
Larutan shampoo
…
…
2. Dari data percobaan di atas sebutkan larutan yang tergolong ke dalam Asam : ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………… Basa : ………………………………………………………………………………
121
……………………………………………………………………………… …………………………………… 3. Lengkapi tabel di bawah ini No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Larutan HCl CH3COOH NaCl KOH NaOH NH4OH
Nama Larutan … … … … … …
Reaksi Ionisasi … … … … … …
Valensi
Jenis Asam
… … … … … …
… … … … … …
4. Dari percobaan yang telah dilakukan dan dari tabel di atas sebutkan ciriciri asam dan ciri-ciri basa? Asam : ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………….. Basa : ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Dari percobaan di atas apakah yang dimaksud dengan asam dan basa berdasarkan teori asam basa Arrhenius? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………… 6. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
122
Lembar Kerja Siswa 2 (LKS)
MENGHITUNG PH LARUTAN ASAM DAN BASA Tujuan Memperkirakan pH larutan asam dan basa berdasarkan acuan dan Menghitung pH larutan asam dan basa menggunakan rumus. Teori Daftar tetapan ionisasi asam dan basa (Ka) dan (Kb) No.
Nama Asam
Rumus Kimia
Ka
1.
Asam Asetat
CH3COOH
1,8 x 10-5
2.
Asam Klorida
…
107
3.
Asam Nitrat
HNO3
2,2 x 101
4.
Asam Sulfat
H2SO4
…
5.
Asam Sianida
…
4,8 x 10-10
6.
Natrium Hidroksida
…
4
7.
Lithium Hidroksida
Li(OH)2
6,7 x 10-1
8.
Kalsium Hidroksida
Ca(OH)2
…
Rumus menghitung pH asam dan basa 1. Asam Asam kuat ……………………………………………………………………………… ………………
Asam Lemah ……………………………………………………………………………… ……………… 2. Basa Basa Kuat ……………………………………………………………………………… ………………
123
Basa Lemah ……………………………………………………………………………… ………………
Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Hipotesis ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Alat dan Bahan Alat
Pipet tetes Pelat Tabung reaksi
Bahan
Kertas indikator universal Larutan HCl Larutan HNO3 Larutan cuka (CH3COOH) Larutan H2SO4 Larutan NaOH Larutan Ca(OH)2
Langkah kerja 1. Persiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
2. Tuang setiap larutan yang akan dihitung pH nya ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 mL. 3. Kemudian, ambil setiap larutan dari tabung reaksi dengan pipet dan masukkan setiap 5 tetes pada cekungan -cekungan pelat. 4. Beri tanda atau label pada setiap tabung reaksi yang diisi larutan.
124
5. Ambil potongan kertas indikator universal. Celupkan ujung kertas indikator tersebut pada pelat yang telah berisi larutan. 6. Perhatikan perubahan warnanya. 7. Cocokan perubahan warna dengan acuan pH yang ada.
Hasil pengamatan 1. Isilah tabel di bawah ini sesuai dengan percobaan No.
Larutan
Perubahan Warna
Perkiraan pH
1.
Larutan HCl
…
…
2.
Larutan HNO3
…
…
3.
Larutan Cuka (CH3COOH)
…
…
4.
Larutan H2SO4
…
…
5.
Larutan NaOH
…
…
6.
Larutan Ca(OH)2
…
…
2. Jika dihitung dengan menggunakan rumus maka berapaka pH dari asam dan basa dibawah ini! a. pH dari larutan HCl 0,01 M ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ……………………………… b. pH dari laritan NaOH 0,05 M ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ……………………………… c. pH dari larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = …) ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ……………………………… d. pH dari laritan Ca(OH)2 0,1 M (Kb = …) ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………
125
3. Dari pH yang telah dihitung maka simpulkan hubungan tetapan ionisasi asam atau basa (Ka atau Kb) terhadap kekuatan asam dan basanya! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………….. 4. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………. Nama Kelompok :
126
Lembar Kerja Siswa 3 (LKS)
MENGHITUNG pH CAMPURAN LARUTAN ASAM DAN BASA Tujuan Memperkirakan pH larutan asam dan basa berdasarkan acuan dan Menghitung pH larutan asam dan basa menggunakan rumus. Teori ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Hipotesis ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Alat dan Bahan Alat Pipet tetes Pelat Tabung reaksi Bahan
Kertas indikator universal Larutan HCl Larutan HBr Larutan NaOH Larutan LiOH
Langkah kerja 1. Persiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
127
2.
Ambil larutan HCl, HBr dari tabung reaksi dengan pipet dan masukkan ke tabung reaksi yang lain sebanyak 5 tetes. 3. Masukkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi HCl sebanyak 5 tetes. 4. Masukkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi HBr sebanyak 5 tetes. 5. Masukkan larutan LiOH ke dalam tabung reaksi HCl sebanyak 5 tetes. 6. Masukkan larutan LiOH ke dalam tabung reaksi HBr sebanyak 5 tetes 7. Ambil campuran larutan NaOH dan HCl sebanyak 5 tetes ke dalam pelat. 8. Lakukan hal sama pada campuran larutan yang lain. 9. Ambil potongan kertas indikator universal. Celupkan ujung kertas indikator tersebut pada tabung reaksi yang telah berisi larutan. 10. Perhatikan perubahan warnanya. 11. Cocokan perubahan warna dengan acuan pH yang ada. Hasil pengamatan 1. Isilah tabel di bawah ini sesuai dengan percobaan No
Larutan
Perubahan Warna
Perkiraan pH
1.
Larutan HCl + Larutan NaOH
…
…
2.
Larutan HCl + Larutan LiOH
…
…
3.
Larutan HBr + Larutan NaOH
…
…
4.
Larutan HBr + Larutan LiOH
…
…
2. Jika dihitung dengan menggunakan rumus maka berapaka pH dari asam dan basa dibawah ini! a. pH campuran dari larutan HCl 0,01 M + Larutan NaOH 0,05 M ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. b. pH campuran dari larutan HCl 0,01 M + larutan LiOH 0,01 M ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
128
………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. c. pH campuran dari larutan HBr 0,5 M + Larutan LiOH 0,05 M ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ……………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ……………………………… 3. isilah tabel di bawah ini! No
Larutan
Persamaan Reaksi Kimia
1.
Larutan HCl + Larutan NaOH
…
2.
Larutan HCl + Larutan LiOH
…
3.
Larutan HBr + Larutan NaOH
…
4.
Larutan HBr + Larutan LiOH
…
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………….
129
LAMPIRAN 6
Deskripsi Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Pertemuan
Proses Pembelajaran Pretest
1
2
3
4
Produk Portofolio Hasil Pretest
Penilaian Individu
Praktikum (Mengamati perubahan warna lakmus, menggolongkan larutan ke dalam asam, netral, dan basa) Kuis
Laporan Praktikum
Hasil Kuis
Individu
Praktikum (Memperkirakan pH asam atau basa, Menghitung pH asam atau basa) Kuis
Laporan Praktikum
Kelompok
Hasil Kuis
Individu
Praktikum (Memperkirakan pH campuran, Menghitung pH campuran) Membuat Makalah
Laporan Praktikum
Kelompok
Diskusi
Laporan Kelompok Diskusi Hasil Postest Individu
Posttest
Kelompok Individu
Individu
Individu Makalah
Individu
130
LAMPIRAN 7
Kisi-Kisi Lembar Observasi Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran Siswa
KD: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
No
Indikator Pencapaian
Kriteria Penilaian
1.
Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan
2.
Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan.
3.
Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
4.
Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa
5.
Menghitung pH larutan asam dan basa.
6.
Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan
7.
Menghitung pH asam dan basa
8.
Mendefinisikan pencemaran air
9.
Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD
campuran
larutan
Keantusiasan dalam belajar Partisipasi dalam kegiatan kelompok Keseriuan dalam mengerjakan tugas Menjawab pertanyaan guru dan Mencatat yang dijelaskan guru
131
LAMPIRAN 8
LEMBAR OBSERVASI Pertemuan Pertama
Tujuan
: Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran siswa digunakan lembar observasi.
Petunjuk
: Berilah tanda check list/ centang (√) pada kolom skala nilai sesuai dengan hasil observasi
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN
Materi Pokok
: Larutan Asam Basa dan Garam
Hari, Tanggal
:
Kelas
: XI IPA 2
Kelompok
:
KD
1.
5.
2.
6.
3.
7.
4.
8.
: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan No 1
Indikator Pencapaian
Menjelaskan asam basa 1.1 Minat siswa dalam proses menurut Arrhenius berdasarkan percobaan
2
Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan.
3
Kriteria Penilaianan
Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
pembelajaran 1.2 Kontribusi siswa dalam kerja kelompok 1.3 Menjawab
pertanyaan
guru 1.4 Mencatat yang dijelaskan guru
1
2
3
4
5
132
Keterangan: 1.
Nilai 1, bila semua siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (0% – 20%)
2.
Nilai 2, bila sebagian kecil siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (20% – 40%).
3.
Nilai 3, bila sebagian siswa dalam kelompok telah sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar (41% – 60%)
4.
Nilai 4, bila sebagian besar siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (61% – 80%)
5.
Nilai 5, bila semua siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (81% – 100%)
Jakarta, Januari 2012 Observer
(
)
133
LEMBAR OBSERVASI Pertemuan Kedua
Tujuan
: Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran siswa digunakan lembar observasi.
Petunjuk
: Berilah tanda check list/ centang (√) pada kolom skala nilai sesuai dengan hasil observasi
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN
Materi Pokok
: Larutan Asam Basa dan Garam
Hari, Tanggal
:
Kelas
: XI IPA 2
Kelompok
:
KD
1.
5.
2.
6.
3.
7.
4.
8.
: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan No 1
Indikator Pencapaian Menyimpulkan hubungan antara
Kriteria Penilaianan 1.1 Minat siswa dalam proses pembelajaran
besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau
1.2 Kontribusi siswa dalam kerja kelompok
basa. 1.3 Menjawab 2
menghitung pH larutan
pertanyaan
guru
asam dan basa. 1.4 Mencatat yang dijelaskan guru
1
2
3
4
5
134
Keterangan: 1. Nilai 1, bila semua siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (0% – 20%) 2. Nilai 2, bila sebagian kecil siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (20% – 40%). 3. Nilai 3, bila sebagian siswa dalam kelompok telah sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar (41% – 60%) 4. Nilai 4, bila sebagian besar siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (61% – 80%) 5. Nilai 5, bila semua siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (81% – 100%)
Jakarta, Januari 2012 Observer
(
)
135
LEMBAR OBSERVASI Pertemuan Ketiga
Tujuan
: Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran siswa digunakan lembar observasi.
Petunjuk
: Berilah tanda check list/ centang (√) pada kolom skala nilai sesuai dengan hasil observasi
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN
Materi Pokok
: Larutan Asam Basa dan Garam
Hari, Tanggal
:
Kelas
: XI IPA 2
Kelompok
:
KD
1.
5.
2.
6.
3.
7.
4.
8.
: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan No 1
Indikator Pencapaian Menuliskan reaksi penggaraman atau
Kriteria Penilaianan 1.1 Minat
siswa
dalam
proses pembelajaran
penetralan . 2
Menghitung pH
1.2 Kontribusi siswa dalam kerja kelompok
campuran larutan asam dan basa
1.3 Menjawab
pertanyaan
guru
1.4 Mencatat dijelaskan guru
yang
1
2
3
4
5
136
Keterangan: 1. Nilai 1, bila semua siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (0% – 20%) 2. Nilai 2, bila sebagian kecil siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (20% – 40%). 3. Nilai 3, bila sebagian siswa dalam kelompok telah sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar (41% – 60%) 4. Nilai 4, bila sebagian besar siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (61% – 80%) 5. Nilai 5, bila semua siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (81% – 100%)
Jakarta, Januari 2012 Observer
(
)
137
LEMBAR OBSERVASI Pertemuan Keempat
Tujuan
: Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran siswa digunakan lembar observasi.
Petunjuk
: Berilah tanda check list/ centang (√) pada kolom skala nilai sesuai dengan hasil observasi
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN
Materi Pokok
: Larutan Asam Basa dan Garam
Hari, Tanggal
:
Kelas
: XI IPA 2
Kelompok
:
KD
1.
5.
2.
6.
3.
7.
4.
8.
: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan No 1
Indikator Pencapaian Mendefinisikan pencemaran air
Kriteria Penilaianan 1.1 Minat
siswa
dalam
proses pembelajaran
. 1.2 Kontribusi siswa dalam 2
Menjelaskan hubungan
kerja kelompok
pencemaran air dengan nilai BOD dan COD
1.3 Menjawab
pertanyaan
guru
1.4 Mencatat dijelaskan guru
yang
1
2
3
4
5
138
Keterangan: 1. Nilai 1, bila semua siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (0% – 20%) 2. Nilai 2, bila sebagian kecil siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (20% – 40%). 3. Nilai 3, bila sebagian siswa dalam kelompok telah sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar (41% – 60%) 4. Nilai 4, bila sebagian besar siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (61% – 80%) 5. Nilai 5, bila semua siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (81% – 100%)
Jakarta, Januari 2012 Observer
(
)
139
LAMPIRAN 9
Kisi-Kisi Penilaian Produk Portofolio Siswa
KD: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan No
1
2
3
Indikator Pencapaian Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan.
Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
7
Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa Menghitung pH larutan asam dan basa. Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan Menghitung pH campuran larutan asam dan basa
8
Mendefinisikan pencemaran air
9
Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD
4
5 6
Jenis Tagihan (Produk Portofolio) Pretes
Kriteria Penilaian
1) Kelengkapan Dokumen lengkap 2). Kejelasan Laporan Tersusun dengan Praktikum 1,2,3 baik Tertulis dengan baik/rapi Mudah dipahami 3). Informasi Kuis Akurat Penting 4). Dukungan Alasan yang baik Hasil Diskusi
Makalah
Postes
5). Data Grafis Diberi judul dengan tepat Memberikan informasi Meningkatkan pemahaman 6).Bagian Dokumentasi Cukup memadai Berkaitan dengan hal yang dibahas Dapat dipercaya (hasil karya sendiri)
140 LAMPIRAN 10 PENILAIAN TES (HASIL BELAJAR)
Nama Siswa Total
Persentase (%)
28
996
28.46
90
50
2870
82.00
50
50
2120
60.57
81
73
2575
73.57
TOTAL
195 191 255 246 225 265 240 277 243 229 217 243 234 326 249 308 293 294 252 171 228 221 330 235 260 266 215 260 241 237 237 273 159 245 201
8561
61.15
PROSENTASE (%)
49
17122
61.15
Tes A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
AA
AB
AC
AD
AE
AF
AG
AH
AI
Pre test
17
15
17 18
30
24
29
26
29
22
30
39
26
59
28
30
42
43
31
30
18
24
41
24
20
31
20
26
31
26
37
39
22
24
Kuis 1
60
60
100 80
80
100
90
100
90
100
80
80
80
90
90
100
80
100
80
10
70
70
100
90
100 100
80
80
90
80
90
90
40
Kuis 2
50
50
60 70
40
60
50
80
50
40
40
50
50
90
60
100
80
60
70
70
70
60
100
50
70
70
50
80
50
60
40
70
30
Post tesi
68
66
78 78
75
81
71
71
74
67
67
74
78
87
71
78
91
91
71
61
70
67
89
71
70
65
65
74
70
71
70
74
67
47.8 64 62 56.3 66.3
60
69.3 60.8 57.3 54.3 60.8 58.5 81.5 62.3
77
73.3 73.5
63
42.8
57
55.3 82.5 58.8
65
66.5 53.8
65
60.3 59.3 59.3 68.3 39.8 61.3 50.3
141
PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA (TES) Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI TOTAL MEAN
Tes Pretes 17 15 17 18 30 24 29 26 29 22 30 39 26 59 28 30 42 43 31 30 18 24 41 24 20 31 20 26 31 26 37 39 22 24 28 996 28.46
Kuis 1 50 50 60 70 40 60 50 80 50 40 40 50 50 90 60 100 80 60 70 70 70 60 100 50 70 70 50 80 50 60 40 70 30 50 50 2120 60.57
Kuis 2 60 60 100 80 80 100 90 100 90 100 80 80 80 90 90 100 80 100 80 10 70 70 100 90 100 100 80 80 90 80 90 90 40 90 50 2870 82.00
Postes 68 66 78 78 75 81 71 71 74 67 67 74 78 87 71 78 91 91 71 61 70 67 89 71 70 65 65 74 70 71 70 74 67 81 73 2575 73.57
142
DATA HASIL BELAJAR (Pre test dan post test ) Nama Siswa B A C D U Y AA J AG F V X AH H M AB AD O AI G I E K P T S Z AC AE L AF W Q R N TOTAL MEAN MEDIAN MODUS STANDART DEVIASI
Pretes 15 17 17 18 18 20 20 22 22 24 24 24 24 26 26 26 26 28 28 29 29 30 30 30 30 31 31 31 37 39 39 41 42 43 59 996 28.46 28 24 9.079203312
Nama Siswa T Z AA B J K V AG A U Y AC AE G H O S X AD AI I L AB AF E C D M P F AH N W Q R TOTAL MEAN MEDIAN MODUS STANDART DEVIASI
Postes 61 65 65 66 67 67 67 67 68 70 70 70 70 71 71 71 71 71 71 73 74 74 74 74 75 78 78 78 78 81 81 87 89 91 91 2575 73.57 71 71 7.425257826
143 LAMPIRAN 11
PENILAIAN PROSES Pertemuan Ke-1 KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan Indikator
Kriteria Penilaian
1. Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan 2. Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan. 3. Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
1). Keantusiasan dalam belajar 2). Partisipasi dalam kegiatan kelompok 3). Keseriusan dalam menyelesaikan tugas. 4). Menjawab pertanyaan guru dan Mencatat yang dijelaskan guru
SKOR TOTAL PROSENTASE SKOR (%)
A 4
5
C 1
D 4
3
4
5
4
3
5
2
16 80
B
14 70
E
F
G H 3 3
4
3
1
3
4
4
5
4
5
4
5
3
4
3
4
4
4
5
2
4
1
2
2
4
2
3
4
1
5
1
3
2
3
1
3
2
4
4
3
2
3
3
2
4
3
2
5
2
5
4
13 65
13 65
15 75
J
L
M 2 3
N O 4 4
P
Q 4 3
Nilai Siswa R S T 5 2 3
K 1 1
5
I
13 65
12 60
14 70
10 50
13 65
11 55
11 55
14 70
12 60
12 60
13 65
14 70
F
G
H
I
J
K
L
N
O
P
Q
14 70
1
W 4 1
3
4
1
1
5
3
2
5
4
9 45
U
V
3
3
AA AB AC AD AE AF AG AH AI 5 4 3 5 4 2 3 3 4 4
3
5
4
5
2
5
1
2
5
4
1
2
2
5
1
3
5
4
5
3
4
3
3
2
3
5
3
4
3
5
4
3
3
4
3
4
2
1
5
4
4
16 80
12 60
14 70
T
U
V
8 40
X
Y
Z
16 80
16 80
17 85
X
Y
Z
14 70
15 75
13 65
13 65
12 60
10 50
12 60
15 75
13 65
AI 3
TOTAL
Persentase (%)
3.26
65.20
3.34
66.80
3.23
64.60
3.29
65.80
459 65.57
Pertemuan Ke-2 KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan Indikator
Kriteria Penilaian
1). Keantusiasan dalam belajar 1. Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa. 2). Partisipasi dalam kegiatan kelompok 3). Keseriusan dalam menyelesaikan tugas. 2. Menghitung pH larutan asam dan basa.
4). Menjawab pertanyaan guru dan Mencatat yang dijelaskan guru
SKOR TOTAL PROSENTASE SKOR (%)
A
B
3
4
3
3
2
3
3
2
4
3
3
3
2
4
3
3
4
4
3
3
3
1
3
4
2
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
2
1
2
3
3
2
2
3
4
5
5
5
1
5
4
3
5
5
4
5
3
4
2
2
3
3
5
5
3
4
13 65
E
3
3
15 75
D
Nilai Siswa R S 3 3 2
M 3
16 80
C
13 65
9 45
11 55
12 60
14 70
15 75
13 65
13 65
13 65
12 60
13 75
12 60
12 60
13 65
3
3
2
2
3
5
AA AB AC AD AE AF AG AH 5 3 2 3 2 3 2 2 3
2
4
2
5
4
2
2
5
5
4
5
5
3
1
3
2
2
5
5
3
4
5
3
4
5
5
3
4
5
5
3
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
3
5
4
5
4
5
3
5
5
5
14 70
14 70
14 70
13 65
W
17 85
13 65
14 70
16 80
18 90
16 80
14 70
18 90
16 80
14 70
10 50
14 70
15 75
14 70
TOTAL
Persentase (%)
2.86
57.20
2.97
59.40
4.03
80.60
3.94
78.80
483 69.29
144
PENILAIAN PROSES
Pertemuan Ke-3 KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan Indikator
Kriteria Penilaian
1. Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan
2. Menghitung pH campuran larutan asam dan basa
1). Keantusiasan dalam belajar 2). Partisipasi dalam kegiatan kelompok 3). Keseriusan dalam menyelesaikan tugas. 4). Menjawab pertanyaan guru dan Mencatat yang dijelaskan guru
SKOR TOTAL
PROSENTASE SKOR (%)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Nilai Siswa Q R S
T
U
V
W
X
Y
Z
AA
AB
AC
AD
AE
AF
2
4
4
4
1
3
2
3
2
3
2
5
3
2
3
3
3
4
3
3
4
5
4
3
4
4
4
5
3
5
4
4
3
3
3
2
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
5
2
3
4
3
4
3
3
4
3
2
4
3
4
5
3
4
2
2
5
3
3
2
4
2
3
3
4
3
3
4
2
3
3
3
2
3
5
3
4
5
3
3
2
5
3
5
4
5
3
2
5
2
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
3
3
2
3
4
5
4
3
5
2
4
5
4
5
5
3
3
4
5
0 70
15 75
11 55
14 70
13 75
12 60
12 60
13 65
13 65
15 75
14 70
14 70
17 85
12 60
12 60
13 65
11 55
12 60
16 80
15 75
13 65
16 80
15 75
15 75
14 70
12 60
18 90
17 85
15 75
17 85
15 75
TOTAL
Persentase (%)
3
3.34
66.80
5
4
3.40
68.00
4
3
5
4
2
3
5
16 80
12 60
11 55
17 85
AG AH
AI
3.40 3.89
68.00
77.80
477 70.43
Pertemuan Ke-4 KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan Indikator
Kriteria Penilaian
1). Keantusiasan dalam belajar 1. Mendefinisikan pencemaran air 2). Partisipasi dalam kegiatan kelompok 3). Keseriusan dalam menyelesaikan tugas 2. Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai 4). Menjawab pertanyaan guru dan BOD dan COD Mencatat yang dijelaskan guru SKOR TOTAL PROSENTASE SKOR (%)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Nilai Siswa Q R S
T
U
V
W
X
Y
Z
4
4
4
4
3
3
4
3
5
3
4
5
5
4
5
4
5
4
5
3
5
4
4
5
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
3
4
3
3
4
4
3
2
3
5
3
4
5
4
4
3
3
4
3
5
4
3
5
4
4
4
4
2
3
5
4
5
3
5
4
3
4
1
4
3
3
1
4
4
3
4
3
4
4
3
3
5
5
2
4
3
3
4
2
5
5
3
3
5
3
3
5
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
5
3
4
2
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
15 75
17 85
14 70
14 70
11 55
14 70
13 75
11 55
13 65
15 75
14 70
14 70
19 95
14 70
17 85
13 65
14 70
15 75
16 80
16 80
15 75
14 70
16 80
16 80
16 80
13 65
18 90
14 70
14 70
16 80
16 80
TOTAL
Persentase (%)
4
4.11
82.2
4
4
3.71
74.2
2
4
4
3.49
69.8
4
4
4
5
3.54
70.8
16 80
13 65
17 85
17 85
AA AB AC AD AE AF AG AH AI
520 74.57
145
Penilaian Produk Portofolio Siswa Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI MEAN
1 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 5 2 1 3 5 4 3 4 5 3 3 4 4 5 2 3 4 5
2 3.33 3.67 3.67 3.67 3.67 3.67 3.67 3.67 3.67 4.33 3.67 3.33 3.67 4.00 3.67 3.67 5.00 5.00 3.67 2.33 3.67 3.33 3.33 3.67 4.00 3.67 4.00 3.67 3.67 3.33 4.00 2.00 3.00 3.33 3.67 3.8
3.6
Kriteria Penilaian 3 4 3.50 3 3.50 4 3.00 3 2.50 4 3.50 4 3.50 4 3.50 4 4.00 4 3.50 3 2.50 3 3.50 4 4.50 3 1.50 2 4.00 4 3.50 3 3.50 5 4.00 4 5.00 5 3.50 4 3.50 4 3.00 3 2.50 3 4.00 3 4.00 3 3.50 4 4.50 3 4.50 4 3.50 4 3.50 2 3.00 3 4.00 5 2.50 2 2.50 4 4.00 4 3.00 4 3.5
3.6
5 3.67 3.67 4.33 3.67 3.67 4.33 3.67 3.67 3.67 3.00 3.67 2.67 4.00 4.33 3.67 3.67 4.00 4.33 2.00 3.00 4.00 3.00 3.33 3.67 3.33 3.67 3.00 3.67 3.67 3.33 4.67 3.67 3.00 3.67 3.67 3.6
6 3.67 4.00 3.67 4.00 3.67 4.33 4.67 4.00 3.67 2.67 3.67 4.00 3.00 3.33 4.00 4.00 4.33 4.33 3.67 3.33 4.00 3.67 4.00 4.00 3.67 3.33 3.00 4.00 3.67 3.33 4.00 3.33 2.67 3.67 3.67 3.7
146
LAMPIRAN 13
INSTRUMEN PENELITIAN Panduan Wawancara untuk Siswa
Nama Sekolah
: SMA 9 TANGERANG SELATAN
Nama Siswa
:
Kelas
:
Hari/ tanggal wawancara
:
1. Apakah dalam pembelajaran kimia guru selalu melakukan praktikum atau diskusi kelompok? 2. Apakah kamu senang jika dalam pembelajaran kimia melakukan praktikum atau diskusi? 3. Apakah guru kalian melakukan penilaian setelah pembelajaran? 4. Apa saja yang dinilai dalam pembelajaran kimia? 5. Apakah kalian mengumpulkan hasil-hasil dari tugas yang diberikan oleh guru? 6. Bagaimana pendapat kalian, tugas-tugas yang kalian buat dikumpulkan dalam satu file? 7. Bagaimana pendapat kalian jika guru melakukan penilaian portofolio? 8. Setelah guru menggunakan penilaian portofolio apakah kalian lebih memahami pelajaran atau mengalami kesulitan?
147
LAMPIRAN 14
HASIL WAWANCARA Nama Sekolah
: SMA 9 TANGERANG SELATAN
Nama Siswa
:A
Kelas
: IX IPA2
Hari/ tanggal wawancara
: Senin, 6 Februari 2012
1.
Apakah dalam pembelajaran kimia guru selalu melakukan praktikum atau diskusi kelompok? Jawab: tidak selalu
2.
Apakah kamu senang jika dalam pembelajaran kimia melakukan praktikum atau diskusi? Jawab: senang
3.
Apakah guru kalian melakukan penilaian setelah pembelajaran? Jawab: iya, laporan praktikum dikumpulkan
4.
Apa saja yang dinilai dalam pembelajaran kimia? Jawab: biasanya guru hanya menilai ulangan dan tugas-tugas saja
5.
Apakah kalian mengumpulkan hasil-hasil dari tugas yang diberikan oleh guru? Jawab: tidak
6.
Bagaimana pendapat kalian, tugas-tugas yang kalian buat dikumpulkan dalam satu file? Jawab: lebih bermanfaat jadi kami bisa belajar dari tugas-tugas yang telah kami buat dan telah di perbaiki
7.
Bagaimana pendapat kalian jika guru melakukan penilaian portofolio? Jawab: senang karna tidak hanya tes yang dinilai tapi proses kami belajar juga dinilai
8.
Setelah guru menggunakan penilaian portofolio apakah kalian lebih memahami pelajaran atau mengalami kesulitan? Jawab: lebih paham
148
LAMPIRAN 15
DISTRIBUSI FREKUENSI 1. Pre Test a. Banyak Data: 15
17
17
18
18
20
20
22
22
24
24
24
24
26
26
26
26
28
28
29
29
30
30
30
30
31
31
31
37
39
39
41
42
43
59
b. Nilai Terbesar = 59 Nilai Terkecil = 15 Jumlah Data (∑
) = 996
Jumlah Siswa (n) = 35 c. Mean ( ̅ ) ̅
∑
= 28.46
d. Median = ( = ( = 18 Data k-18 = 28 e. Modus = 24
) )
149
2. Post Test a. Banyak Data 61
65
65
66
67
67
67
67
68
70
70
70
70
71
71
71
71
71
71
73
74
74
74
74
75
78
78
78
78
81
81
87
89
91
91
b. Nilai Terbesar = 91 Nilai Terkecil = 61 Jumlah Data (∑
) = 2575
Jumlah Siswa (n) = 35 c. Mean ( ̅ ) ̅
∑
= 73.57
d. Median = ( = ( = 18 Data k-18 = 71
e. Modus = 71
) )
150
LAMPIRAN 16
FORMAT PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA PERTEMUAN PERTAMA
KD
: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Indikator
: 1. Menjelaskan asam
basa menurut Arrhenius berdasarkan
percobaan 2. Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan 3. Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa
No 1
Kriteria Penialaian Keantusiasan
dalam
belajar 2
Partisipasi dalam kegiatan kelompok
3
Keseriusan
dalam
menyelesaikan tugas 4
Menjawab
pertanyaan
guru dan Mencatat yang dijelaskan guru
Nama Siswa A B
C
D
E
F
G
H …
151
FORMAT PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA PERTEMUAN KEDUA
KD
: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Indikator
: 1. Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa 2. Menghitung pH larutan asam dan basa
No 1
Kriteria Penialaian Keantusiasan
dalam
belajar 2
Partisipasi dalam kegiatan kelompok
3
Keseriusan
dalam
menyelesaikan tugas 4
Menjawab
pertanyaan
guru dan Mencatat yang dijelaskan guru
Nama Siswa A B
C
D
E
F
G
H …
152
FORMAT PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA PERTEMUAN KETIGA
KD
: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Indikator
: 1. Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan 2. Menghitung pH campuran larutan asam dan basa
No 1
Kriteria Penialaian Keantusiasan
dalam
belajar 2
Partisipasi dalam kegiatan kelompok
3
Keseriusan
dalam
menyelesaikan tugas 4
Menjawab
pertanyaan
guru dan Mencatat yang dijelaskan guru
Nama Siswa A B
C
D
E
F
G
H …
153
FORMAT PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA PERTEMUAN KEEMPAT
KD
: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Indikator
: 1. Mendefinisikan pencemaran air 2. Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD
No 1
Kriteria Penialaian Keantusiasan
dalam
belajar 2
Partisipasi dalam kegiatan kelompok
3
Keseriusan
dalam
menyelesaikan tugas 4
Menjawab
pertanyaan
guru dan Mencatat yang dijelaskan guru
Nama Siswa A B
C
D
E
F
G
H …
154
LAMPIRAN 17 FORMAT PENILAIAN PRODUK KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan Indikator : a. Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan b. Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan. c. Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa. d. Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa. e. Menghitung pH larutan asam dan basa. f. Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan g. Menghitung pH campuran larutan asam dan basa h. Mendefinisikan pencemaran air i. Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD
Jenis Tagihan a. Pretes
Kriteria Penilaian 1). Kelengkapan • Dokumen lengkap
b. Laporan Praktikum 1,2,3
2). Kejelasan • Tersusun dengan baik • Tertulis dengan baik/rapi • Mudah dipahami
c. Kuis
3). Informasi • Akurat • Penting 4). Dukungan • Alasan yang baik
d. Hasil Diskusi
e. Makalah
f. Postes
5). Data Grafis • Diberi judul dengan tepat • Memberikan informasi • Meningkatkan pemahaman 6). Bagian Dokumentasi • Cukup memadai • Berkaitan dengan hal yang dibahas • Dapat dipercaya (hasil karya sendiri) SKOR TOTAL PROSENTASE SKOR (%)
A
B
C
D
Nama Siswa E F G
H
I
J
…
Jumlah
155
LAMPIRAN 18 FOTO-FOTO PENELITIAN Orientasi, Merumuskan Masalah dan Merumuskan Hipotesis
Mengumpulkan Data
156
Menguji hipotesis dan Merumuskan kesimpulan
157
Kegiatan Pretest dan Postest
158
Produk Portofolio Anak-anak