i
ANALISIS PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA 2003 - 2005
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Akuntansi
NAMA
: AAN JUHANA
NIM
: 03202 – 001
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2006
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Aan Juhana
NIM
: 03202- 001
Program Studi
: Akuntansi
Judul Skripsi
: Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Jakarta
Tanggal Ujian Skripsi : 26 Januari 2007
Disahkan Oleh : Dosen Pembimbing
( Marsyaf Samsuri. SE. Ak.) Tanggal :
Dekan,
Ketua Jurusan Akuntansi
( Drs. Hadri Mulya, Msi. )
( H. Sabarudin Muslim SE., Msi. )
Tanggal :
Tanggal :
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalammualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, atas segala limpahan karunia, dan berbagai kenikmatan, yang memberikan kemudahan dalam setiap jejakan langkah, dalam setiap hembusan nafas, dan kemudahan berfikir untuk memikirkan segala penciptaanNya yang telah memberikan hidayahnya serta kemudahan, kekuatan, kesehatan, kesabaran, tambahan ilmu pengetahuan dan segala nikmatnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu, Amin. Shalawat dan salam semoga teriring bagi Rasulullah SAW, tauladan dan cerminan manusia yang bijak dalam segala aspek kehidupan lewat hidayah yang Allah SWT berikan. Tujuan dari Penulis skripsi ini adalah untuk melengkapi tugas akhir yang merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Mercu Buana, Jakarta. Adapun judul yang dipilih Penulis adalah “Analisis Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Jakarta”. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan kemampuan serta pengetahuaan yang Penulis miliki. Namun demikian, Penulis telah berusaha sebaik-baiknya dalam menyelesaikan Skripsi ini. Atas bantuan serta petunjuknya selama Penulis menyusun Skripsi ini, perkenankanlan Penulis menyampaikan ucapan terima
iv
kasih yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu Penulis. Terima Kasih ini Penulis tunjukan kepada : 1.
Bapak DR. Ir. Suharyadi, M.S, selaku Rektor Universitas Mercu Buana.
2.
Bapak Drs.Hadri Mulya, Msi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.
3.
Bapak H. Sabaruddin Muslim, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Mercu Buana.
4.
Bapak Marsyaf Samsuri. SE, Ak, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikannya skripsi ini dengan baik.
5.
Kedua Orang Tua, Kakak-kakak dan Adik-adikku yang sangat ku sayangi. Terima kasih atas doa dan kasih sayangnya.
6.
Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana, yang telah memberikan ilmu bermanfaat kepada penulis pada masa-masa perkuliahan.
7.
Staff Tata Usaha (TU) Universitas Mercu Buana.
8.
Staff Perpusatakaan Universitas Mercu Buana.
9.
Staff Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Jakarta.
10. Staff Koperasi Mahasiswa ( Kopma), khususnya Pedro dan Bagas yang telah memberikan bahan materi-materi berupa Fotocopy selama masa perkuliahan.
v
11. Khususnya Khairul Amar dan Nanik yang telah sangat banyak membantu penulis dalam memberikan waktu, arahan, saran, dan jawaban-jawaban pertanyaan dari penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman yang selama ini yang selalu memberikan arahan dan bantuan kepada penulis, terutama Billy, Deny, dan Kholik, sahabat-sahabatku cari judul di Atma dan teman jalan ke TA sekalian ngeceng, yang sampai saat ini masih bergulat skripsinya. Semoga sukses dan yang paling penting ga JOMBLO lg, 0k! 13. Nuvi yang telah membantu penulis dalam kata pengantar aja,( tp kynya ga dengan ikhlas) akhirnya... berguna juga lo....! dan Lita yang udah catetin daftar pustaka aja..! Oia.., dia baru aja merried loh! Ya..udah semoga bahagia yah...! Oia..Ade Cadel juga, nanti marah lagi ga dicantumin! 14. Teman-teman tongkrongan tangga yang selama ini yang selalu mengisi harihariku, terutama Aji, Lohan, Nana, Anjas, Cahyo, Alex, Dicky Milan, Dicky, Uwis, Taufan, Yossi, Yopi, Yudhi, Chudik, Winanto, Bulux, Gunawan. Ga pusing tuh mata
keliling terus! Cewe melulu, Skripsi kerja’in! Sukses
semua yah! 15. Pengurus DPM Fakultas Ekonomi periode 2005-2006. 16. Teman-teman kuliah angkatan tahun 2002 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian skripsi ini terima kasih banyak.
vi
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan dan pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah memberikan bantuan, dorongan dan semangat yang berarti. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin Tangerang, 21 Nopember 2006
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LUAR…………………………………………………… HALAMAN JUDUL DALAM ………………………………………………...
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………
ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………
iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... vii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………...
x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...
xi
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………….
xii
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………….
1
A. Latar Belakang Penelitian ……………………………………….
1
B. Perumusan Masalah ……………………………………………..
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………………..
4
1. Tujuan ……………………………………………………….
4
2. Kegunaan ……………………………………………………
4
LANDASAN TEORI ………………………………………………
6
A. Pasar Modal dan Surat Berharga ………………………………...
6
1. Pengertian Pasar Modal dan Surat Berharga ………………...
6
2. Manfaat Pasar Modal ………………………………………...
9
3. Instrumen Pasar Modal ………………………………………
10
4. Pembagian Pasar di Busa Efek Jakarta
11
BAB II
viii
B. Saham …………………………………………………………....
12
1. Pengertian Saham ……………………………………………
12
2. Klasifikasi Saham ……………………………………………
13
3. Keuntungan Berinvestasi di Saham ………………………….
17
4. Resiko Investasi di Saham …………………………………...
18
C. Nilai yang Berhubungan dengan Saham ………………………...
20
D. Analisis Penilaian Nilai Intrinsik Saham ………………………..
23
1. Fundamental Analysis ……………………………………….
23
2. Technical Analysis …………………………………………..
24
E. Volatilitas Harga Saham ………………………………………...
25
F. Volatilitas Jumlah Saham yang Beredar di Bursa Efek …………
26
G. Indeks Harga Saham …………………………………………….
27
H. Right Issue ………………………………………………………. 28
BAB III
1. Pengertian Right Issue ……………………………………….
29
2. Manfaat Right Issue ………………………………………….
29
3. Karakteristik Right Issue ……………………………………
31
4. Cum Right dan Ex Right
32
5. Tujuan Penerbitan Right Issue ………………………………
32
METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………
33
A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta …………………………...
33
1. Lokasi Bursa Efek Jakarta …………………………………...
33
2. Sejarah Bursa Efek Jakarta ………………………………….
33
ix
B. Metode Penelitian ……………………………………………….
35
C. Hipotesis Penelitian ……………………………………………... 35 D. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………
36
E. Variabel dan Pengukurannya ……………………………………
38
F. Definisi Operasional Variabel
38
G. Metode Pengumpulan Data ……………………………………...
39
H. Metode Analisa Data …………………………………………….
40
1. Statistik Deskriptif …………………………………………... 40 2. Uji Normalitas Data untuk Harga Saham ……………………
40
3. Paired Sample T – test ……………………………………….
41
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………….. 43
BAB V
A. Statistik Deskriptif ………………………………………………
43
B. Uji Normalitas Data untuk Harga Saham ……………………….
46
C. Paired Sample T – test …………………………………………..
47
KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………….
50
A. Kesimpulan ……………………………………………………...
50
B. Keterbatasan……………………………………………………...
51
C. Saran……………………………………………………………... 51 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….
53
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 54 SURAT KETERANGAN RISET ……………………………………………...
61
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………………… 62
x
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Daftar Harga Saham Perusahaan Pada Periode Peristiwa Pengumuman Right Issue ………………………………………………………………. 54
2.
Daftar Rata-Rata Harga Saham Perusahaan Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue ……………………………………………….. 55
3.
Daftar Perhitungan Rata-rata Harga Saham Harian ……………………..
56
4.
Output Spss Versi 12 Untuk Harga Saham Harian Perusahaan …………
57
xi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1
Proses Pemilihan Sampel…………………………………... 36
2. Tabel 3.2
Nama-nama Perusahaan yang Terpilih sebagai
Sampel
37
Penelitian ………………………………………………….. 3. Tabel 4.1
Statistik Deskriptif untuk Harga Saham …………………...
42
4. Tabel 4.2
Normalitas Data Harga Saham Harian ……………………. 45
5. Tabel 4.3
Statistik Paired Sample Untuk Harga saham Harian ……...
6. Tabel 4.4
Korelasi Data Harga Saham Harian ……………………….. 47
7. Tabel 4.5
Uji t Harga Saham Harian …………………………………. 48
46
xii
DAFTAR GRAFIK
1. Grafik 4.1
Perkembangan Rata-rata Harga Saham Selama Periode Pengamatan …………………………………………….......
44
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian PT.BEJ merupakan bursa efek (pasar modal) yang terbesar di Indonesia yang dikenal dengan nama asingnya sebagai Jakarta Stock Exchange (JSX). Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Dengan kata lain pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan. Tambahan dana seringkali diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk membiayai proyek, membeli peralatan yang lebih modern, melakukan ekspansi ataupun untuk membayar utang. Tambahan ini dapat diperoleh perusahaan dengan melakukan penawaran saham kembali setelah Initial Public Offering (IPO). Saham baru tersebut ada yang langsung ditawarkan kepada investor dan ada juga yang ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lama (existing shareholder) baru ke investor lainnya, dan cara yang terakhir ini yang sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia yang sudah go-public karena selain menghemat fee, juga memungkinkan proporsi kepemilikan saham tidak berubah dan cara ini yang disebut dengan right issue. Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pasar, yaitu investor. Dalam menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal,
1
2
biasanya investor akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor akan melakukan transaksi di pasar modal. Pengumuman perusahaan yang melakukan right issue, secara teoritis maupun empiris telah menyebabkan harga saham bereaksi secara negatif. Beberapa temuan empiris menyatakan bahwa pasar akan bereaksi secara negatif karena adanya penambahan saham baru yang mengindikasikan adanya informasi yang tidak menguntungkan tentang dimasa yang akan datang, khususnya jika dana dari right issue akan digunakan untuk tujuan perluasan investasi. Harga saham setelah right issue akan mengalami penurunan. Wajar saja karena harga pelaksanaan right issue selalu lebih rendah dari harga pasar. Myers dan Majluf (2002 : 6) memprediksi bahwa harga saham akan direspon secara menguntungkan oleh pasar terhadap adanya informasi pengumuman right issue. Right issue merupakan penawaran saham baru dengan hak istimewa (pre-emtive right) yang dilakukan oleh perusahaan (emiten) kepada pemegang saham lama sebelum ditawarkan kepada investor lainnya. Penawaran saham baru ini memang diprioritaskan bagi para pemegang saham lama, dan ini merupakan hak (right) bagi pemegang saham lama untuk membeli saham yang ditawarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu, dan harga saham yang
2
3
ditawarkan oleh emiten ini biasanya lebih murah dari harga pasar saham saat itu. Apabila pemegang saham lama tidak berniat untuk membeli saham tersebut, mereka dapat menjual right-nya pada investor lain dengan harga pasar yang berlaku. Pergerakan harga pasar saham perusahaan di pasar bursa dipengaruhi oleh permintaan jual dan permintaan beli oleh investor. Dimana keputusan untuk menjual dan membeli didasarkan atas pemahaman akan informasiinformasi mengenai perusahaan yang sahamnya hendak dijual atau dibeli. Dalam pasar modal yang efisien, harga saham perusahaan akan langsung bereaksi terhadap informasi-informasi baru yang berhubungan dengan perusahaan. Salah satu informasi yang patut diketahui oleh investor adalah mengenai corporate action, corporate action merupakan aktivitas perusahaan atau emiten yang signifikan dan mempengaruhi baik jumlah saham yang beredar maupun pergerakan harga pasar saham di bursa. Keputusan corporate action harus disetujui oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) atau RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Right issue merupakan salah satu kebijakan umum yang dilakukan perusahaan atau dengan kata lain right issue merupakan salah satu dari keputusan corporate action, dimana informasi mengenai pengumuman right issue dari suatu perusahaan, akan menimbulkan reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari saham-saham perusahaan yang melakukan right issue. Menurut Iskandar Z. Alwi (2003 : 47), harga saham akan terkoreksi
3
4
dengan adanya right issue. Harga saham perusahaan setelah emisi right issue secara teoritis akan mengalami penurunan, hal ini wajar terjadi karena harga pelaksanaan emisi right selalu lebih rendah daripada harga pasar. Dari uraian singkat diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih jelas mengenai apakah pengumuman right issue itu berpengaruh terhadap harga saham. Maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM.
B. Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah penulis paparkan diatas maka penulis mencoba membuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
2. Kegunaan a. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai objek yang diteliti. Sekaligus sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
4
5
perkuliahan dan untuk mendapatkan pengalaman lapangan dalam hal penelitian.
b. Bagi Pelaku Pasar Modal Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan acuan bagi pelaku pasar modal khususnya bagi investor didalam melakukan keputusan investasinya berkaitan dengan kebijakan right issue yang dikeluarkan perusahaan.
c. Bagi Perguruan Tinggi Menambah khasanah ilmu pengetahuan di perpustakaan Universitas Mercu Buana sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca khususnya mahasiswa untuk penelitian lebih lanjut. Serta memberi sumbangan pemikiran untuk memperkaya ilmu pengetahuan di bidang ekonomi.
d. Bagi Pihak Lain Diharapkan dapat dijadikan informasi atau bahan acuan sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan objek penelitian.
5
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal dan Surat Berharga 1. Pengertian Pasar Modal dan Surat Berharga a. Pengertian pasar modal Pasar modal dengan bursa efek mempunyai keterkaitan, dengan kata lain bahwa bursa efek merupakan tempat bertemunya para penjual dan pembeli efek. Dalam hal ini barang yang diperdagangkan tidak tampak di suatu tempat karena yang diperjualbelikan adalah berupa modal (efek). Jadi pasar modal atau dana dengan pembeli modal atau dana dimana dalam kenyataannya pasar modal tersebut dikenal dengan bursa efek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian pasar modal adalah “Seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau merupakan aktivitas yang memperjualbelikan surat-surat berharga”.
6
7
Pasar modal adalah “pasar tempat diterbitkan serta diperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang, khususnya obligasi dan saham ( Pandji Anoraga dan Piji Pakarti 2003 : 8). Pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha, termasuk usaha menengah dan kecil untuk pembangunan usahanya, sedangkan di sisi lain pasar modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian yang lebih spesifik tentang pasar modal yaitu sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berakaitan dengan efek” ( M.Fakhruddin dan M.Sopian Hadianto 2001 : 2 ). Pasar modal dapat berupa pasar dalam artian abstrak atau dalam artian konkrit. Pasar modal dalam pengertian abstrak ialah perdagangan surat berharga tersebut tidak harus terjadi pada suatu tempat tertentu sedangkan pasar modal dalam artian konkritnya ialah bursa efek (stock exchange). Bursa efek merupakan “pasar yang sangat terorganisir karena terdapat
serangkaian
peraturan yang mengikat pihak-pihak terkait di dalamnya untuk menghindari adanya kejahatan”. (Deni Airlangga, 2002 : 8 ). Sedangkan menurut Pendapat J. Supranto dalam bukunya ‘Statistik Pasar Modal Keuangan dan Perbankan (2004 : 6), menjelaskan arti pasar modal sebagai berikut:
7
8
Pasar modal menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang lebih panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi, yang pada akhirnya akan menciptakan pasar kerja dan meningkatkan kegiatan perekonomian yang sehat.
b. Pengertian Surat berharga Secara teoritis , surat berharga (securities) menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005 : 5) adalah sebagai berikut: Secarik kertas yang menunjukan hak investor (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan surat berharga tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan investor menjalankan haknya. Sedangkan menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 surat berharga adalah “surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.” Efek merupakan istilah baku yang digunakan Undang-undang pasar modal nomor 8 tahun 1995 untuk menyatakan surat berharga atau sekuritas. Dalam praktik sehari-hari, surat berharga juga sering disebut efek atau sekuritas. Klasifikasi efek menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005 : 4), dibedakan atas beberapa hal yaitu: a. Efek Penyertaan (equity securities), adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjadi pemegang saham perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Efek yang termasuk penyertaan adalah saham biasa (Common Stock) dan saham preferen (Preferred Stock)
8
9
b. Efek Utang (debt securities), adalah efek dimana penerbitnya mengeluarkan atau menjual surat utang, dengan kewajiban menebus kembali pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara pihak-pihak yang bersangkutan. Efek yang termasuk efek utang adalah obligasi (bond) dan surat utang jangka menengah (medium term note) c. Efek derivatif adalah efek turunan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari efek utama maupun turunan selanjutnya.Efek yang termasuk efek deviratif adalah waran, right, opsi, Futures, forward, swap, dan lainlain. d. Efek lain-lain adalah efek yang tidak termasuk dalam efek penyertaan, utang, maupun deviratif. Yang termasuk efek lain-lain adalah Reksa Dana, Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) yaitu semacam ADR (American Deposity Receipt), dan lain-lain.
2. Manfaat Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam proses pemerataan kekayaan negara dan sarana partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi, bahkan pasar modal merupakan salah satu alat ukur untuk menilai kemajuan ekonomi suatu negara. Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005 : 3) manfaat pasar modal bagi pemerintah, dunia usaha, dan investor adalah sebagai berikut :
9
10
a. Pasar modal merupakan sumber pendapatan bagi negara karena perusahaan yang go public membayar pajak kepada negara. b. Bagi dunia usaha (perusahaan), pasar modal dapat menjadi alternatif penghimpun dana, selain dari sistem perbankan dari masyarakat/pemodal, untuk membiayai kehidupan perusahaan. c. Pasar modal adalah leading indikator bagi trend ekonomi negara. d. Pasar modal memungkinkan pemodal melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (gabungan dari berbagai investasi) sesuai dengan resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan. e. Pasar modal menciptakan iklim yang sehat bagi perusahaan, karena menyebarkan pemilikan, keterbukaan dan profesionalisme. f. Membina keterbukaan bagi dunia usaha, membuka peluang bagi kontrol sosial oleh masyarakat pemodal dan pemerintah. g. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.
3. Instumen Pasar Modal Yang dimaksud dengan instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di bursa. Instrumen pasar modal ini umumnya bersifat jangka panjang. Instrumen pasar modal sebagaimana yang dijelaskan dalam Undangundang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 pada prinsipnya adalah semua surat – surat berharga (efek) yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal (Iskandar Z.Alwi 2003 : 33). Sifat efek yang diperdagangkan di pasar modal (bursa efek) biasanya berjangka waktu panjang. Menurut Iskandar Z. Alwi (2003 : 35) instrumen yang paling umum diperjualbelikan melalui bursa efek di Indonesia saat ini adalah sebagai berikut : 1. Saham (Stock)
10
11
Saham atau stock adalah surat tanda bukti atau tanda kepemilikan terhadap suatu perusahaan suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering juga disebut share merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. 2. Obligasi (Bond) Obligasi atau bond adalah tanda bukti utang dari emiten yang dijamin oleh penanggung yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya, serta pokok pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Penerbitan obligasi pada prinsipnya dapat dilakukan oleh pemerintah, semua perusahaan yang berbadan hukum atau lembaga pemerintah lainnya. 3. Rights (Sertifikat Bukti Right) Rights atau sertifikat bukti right merupakan salah satu jenis opsi yang merupakan derivatif (turunan) dari efek yang sebenarnya dan mempunyai masa hidup yang singkat. Sertifikat bukti right dapat didefinisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu. 4. Waran (Warrant) Warrant juga merupakan derivatif (turunan) dari efek sebenarnya, yaitu saham biasa. Masa hidup warrant adalah enam bulan atau lebih.Warrant merupakan opsi jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga tertentu.
11
12
4. Pembagian Pasar Di Bursa Efek Jakarta Dalam peraturan No. II tentang perdagangan saham (efek) di Bursa Efek Jakarta, perdagangan saham hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa melalui firm manager yang ditunjuk oleh anggota bursa. Pelaksanaan perdagangan oleh firm manager bersama-sama dengan Wakil Perantara Perdagangan Efek lain yang ditunjuk oleh anggota bursa (Iskandar Z. Alwi 2003 : 38). Menurut Iskandar Z. Alwi (2003 : 22) pasar di Bursa Efek Jakarta dapat dibedakan menjadi tiga jenis pasar : a. Pasar Reguler, yaitu sarana perdagangan saham (efek) untuk transaksi yang dilakukan berdasarkan proses tawar menawar secara terus menerus selama jam perdagangan. b. Pasar Negosiasi, yaitu sarana perdagangan saham (efek) untuk transakasi yang dilakukan berdasarkan tawar menawar antara anggota bursa jual dan beli dalam pelaksanaan transaksi. c. Pasar Tunai, yaitu perdagangan saham atau efek yang gagal ditransaksikan di pasar regular dan pasar negosiasi. Pasar tunai dilakukan dengan prinsip pembayaran dan penyerahan saham dilakukan secara seketika atau secara tunai (cash and carry). B. Saham 1. Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu efek yang banyak diperjual belikan di pasar modal. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilikan kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham tersebut. Pengertian dari saham itu sendiri adalah “tanda penyertaan atau pemilikan
12
13
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan” (M. Fakhruddin dan M. Sopian Hadianto 2001 : 6). Vonny Dwiyanti dalam bukunya yang berjudul” Wawasan Bursa Saham” (2000 : 57)
saham adalah “Saham adalah surat berharga yang
menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham.” Sedangkan menurut Trisatya Yuliantoro Ramadhan (2004 : 19) saham dapat didefinisikan sebagai berikut: Surat berharga bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, kepemilikan bermaksud memberikan pemilik saham atau investor dua return yang dapat diperolehnya, yaitu keuntungan modal atas saham yang memiliki harga jual yang lebih tinggi dari harga belinya, yaitu deviden atas saham tersebut, disamping hak lainnya yaitu non-financial benefit berupa hak suara dalam rapat umum pemegang saham. 2. Klasifikasi Saham Klasifikasi saham menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005 : 7), dibedakan atas beberapa hal yaitu: a. Cara penerbitan dan peralihan hak Berdasarkan cara penerbitan dan peralihan hak, maka saham dapat diklasifikasikan atas : 1) Saham Atas Unjuk (bearer stocks), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
13
14
2) Saham Atas Nama (registered stocks), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dan merupakan bukti bagi pemegang saham bersangkutan secara hukum sebagi pemilik. b. Kemampuan dalam hak tagihan atau klaim Berdasarkan segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas : 1) Saham Biasa (common stocks), adalah saham yang tidak mencantumkan nama pemilik dan kepemilikannya melekat pada pemegang sertifikat tersebut. Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh
hak istimewa. Saham biasa menanggung resiko
terbesar karena pemegang saham biasa menerima deviden hanya setelah pemegang saham preferen dibayar dan memperoleh deviden sepanjang perseroan memperoleh keuntungan, hak suara pada RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki (one share one vote), dan pada likuidasi perusahaan, mempunyai hak untuk memperoleh sebagian dari kekayaan perusahaan setelah semua kewajiban dilunasi, baik untuk para kreditur maupun para pemegang saham preferen. 2) Saham Preferren (preferred stock) adalah saham yang memberikan hak untuk mendapatkan deviden lebih dahulu dari saham biasa yang besarnya tetap. Apabila perusahaan dilikuidasi, maka pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham setelah para
14
15
kreditur, dan kemungkinan memperoleh penghasilan tambahan dalam pembagian laba perusahaan. Saham preferen terdiri dari beberapa jenis,yaitu : a) Saham Preferen kumulatif (Cumulative preferred stock),. saham preferren ini memberikan hak kepada pemiliknya atas pembagian deviden yang sifatnya kumulatif dalam suatu presentasi atau jumlah tertentu, artinya kalau pada tahun tertentu yang dibayarkan tidak mencukupi atau tidak membayar deviden sama sekali, maka akan diperhitungkan pada tahun-tahun berikutnya, sampai saat dapat dibagikan deviden. Kumulatif ini tidak berlaku pada saat perusahaan dilikuidasi. b) Saham preferen non kumulatif (Non-cumulative preferred stock), pemegang saham ini mendapatkan prioritas dalam pembagian deviden hingga suatu presentasi atau jumlah tertentu, tetapi tidak bersifat kumulatif, yaitu deviden tahuntahun sebelumnya yang belum dibayar tidak perlu dilunasi pada tahun berikutnya. Jadi jika akan membagi deviden untuk pemegang saham biasa, kewajiban yang ada hanyalah membayar deviden saham preferen untuk tahun tersebut. c) Saham preferen partisipasi (Participating preferred stock), pemegang saham jenis ini disamping memperoleh deviden tetap seperti yang telah ditentukan, juga diberi hak untuk
15
16
memperoleh bagian deviden tambahan setelah saham biasa meperoleh jumlah deviden yang sama dengan jumlah yang tetap yang diperoleh saham preferren. d) Saham preferen non partisipasi (Non-participating preperred stock), pemegang saham jenis ini setiap tahunnya memperoleh deviden terbatas sebesar tarif devidennya. e) Saham istimewa (convertible preferred stock). Saham jenis ini mempunyai preferensi untuk ditukar dengan surat berharga lain. Hak konversi umumnya meliputi penukaran saham preferen dengan saham biasa. Dalam hal-hal tertentu, saham preferen mungkin dapat dikonversi dengan obligasi, sehingga para investor mempunyai kebebasan untuk merubah posisi mereka dari pemegang saham menjadi kreditur. c. Kinerja saham atau kinerja perdagangan Berdasarkan kinerja perdagangan atau kinerja saham maka saham dapat dikategorikan atas : 1) Saham Unggulan (Blue – Chip Stocks), yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. 2) Saham Pendapatan (Income Stocks), yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
16
17
3) Saham Pertumbuhan (Growth Stocks), yaitu emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 4) Saham Spekulatif (Speculative Stocks), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa yang akan datang, meskipun belum tentu dapat direalisasikan. 5) Saham Siklikal (cyclical Stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.Emiten
seperti ini ini biasanya
bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat, seperti rokok, consumer goods.
3. Keuntungan Berinvestasi di Saham Investor yang melakukan pembelian saham, otomatis akan memiliki hak kepemilikan di dalam perusahaan yang menerbitkannya. Banyak sedikitnya jumlah saham yang dibeli akan menentukan persentase kepemilikan dari investor tersebut. Secara umum, ada dua manfaat atau keuntungan yang bisa diperoleh dengan berinvestasi pada saham yaitu : keuntungan ekonomis dan keuntungan non-ekonomis (Pandji Anoraga dan Piji Pakarti 2003 : 24).
17
18
a. Keuntungan ekonomis Keuntungan ekonomis yang diperoleh meliputi : 1) Deviden. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan deviden, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan deviden. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai, artinya kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa deviden saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian deviden saham tersebut. 2) Capital Gain.Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. b. Keuntungan non-ekonomis
18
19
Manfaat non-ekonomis yang bisa diperoleh oleh pemegang saham adalah kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan jalannya perusahaan.
4. Resiko Investasi pada Saham Saham dikenal dengan karakteristik high risk - high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun, seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Menurut M. Fakhruddin dan M. Sopian Hadianto (2001 : 9) ada beberapa resiko (risk) yang harus dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya : a. Tidak mendapatkan deviden Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan dan mendapat persetujuan dari pemegang saham (dalam RUPS) untuk membagikan deviden, jika perusahaan mengalami kerugian maka perusahaan tidak dapat membagikan devidennya. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. b. Capital loss Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya
19
20
pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. c. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut.Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari Bursa atau di Delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua asset perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang obligasi, dan jika masih tersisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham. d. Saham di delisting dari bursa (delisting) Risiko
lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham
perusahaan dikeluarkan dari pencatatan Bursa Efek (di delist). Suatu saham perusahaan di delist dari Bursa umumnya karena kinerjanya yang buruk. Saham yang telah didelist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar Bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. e. Saham di suspend
20
21
Resiko lain yang juga mengganggu para pemodal untuk melakukan aktivitasnya, yaitu jika suatu saham di suspend atau dihentikan perdagangannya oleh otoritas di Bursa Efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga suspend dicabut.
C. Nilai Yang Berhubungan Dengan Saham Menurut Iskandar Z. Alwi (2003 : 17) ada empat konsep nilai yang berhubungan dengan saham, yaitu : 1. Nilai Nominal ( par value ). Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum.Nilai nominal (par value) suatu saham adalah nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Nilai nominal adalah modal per lembar yang harus ditahan di perusahaan untuk proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh pemegang saham.Untuk saham yang tidak memiliki nilai nominal, dewan direksi umumnya menetapkan nilai sendiri (sorted value) per lembar. Jika tidak ada nilai yang ditetapkan, maka yang dianggap sebagai modal adalah semua penerimaan bersih (proceeds) yang diterima oleh emiten pada waktu mengeluarkan saham bersangkutan. 2. Nilai Buku (book value) Nilai buku adalah nilai saham menurut pembukuan perusahaan. Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) per lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Nilai buku per lembar saham (book value per share) tidak menunjukkan ukuran
21
22
kinerja saham yang penting, tetapi nilai buku per lembar saham dapat mencerminkan berapa besar jaminan yang akan diperoleh oleh pemegang saham apabila perusahaan penerbit saham (emiten) dilikuidasi. 3. Nilai Pasar (market value) Nilai pasar adalah harga saham di bursa efek. Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. 4. Nilai Intrinsik (intrinsic value) Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya dari saham.Beberapa pertanyaan mendasar sering dikemukakan, seperti misalnya, apakah harga saham di pasar mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Jika tidak, berapa nilai sebenarnya dari saham yang diperdagangkan.Nilai sebenarnya ini disebut nilai fundamental (fundamental value), atau nilai intrinsik (intrinsic value). Menurut M. Fakhruddin dan M. Sopian Hadianto (2001 : 45) pengetahuan mengenai konsep nilai intrinsik (intrinsic value) dan nilai pasar (market value) dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui sahamsaham mana yang murah (undervalued), tepat nilai atau mahal (overvalued), pedoman yang digunakan yaitu sebagai berikut :
22
23
٠ Apabila nilai intrinsik > dari harga pasar saham saat ini, maka saham tersebut undervalued, artinya harga saham tersebut terlalu rendah, oleh karena itu layak dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki. ٠ Apabila nilai intrinsik < dari harga pasar saham saat ini, maka saham tersebut overvalued, artinya harga saham tersebut terlalu tinggi dan kita layak menjualnya atau “dilepas”. ٠ Apabila nilai intrinsik = harga pasar saham saat ini, maka saham tersebut dianggap menunjukkan nilai yang wajar dan berada dalam kondisi yang seimbang.
D. Analisis Penilaian Nilai Instrinsik Harga Saham Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor harus benar-benar menyadari bahwa di samping memperoleh keuntungan investor juga mungkin mengalami kerugian. Tidak ada jaminan bila seorang investor bermain di pasar modal investor akan mendapat capital gain, yaitu selisih lebih dari harga beli saham dengan harga jual saham. Dengan demikian bila bermain di bursa akan sangat mungkin investor mengalami capital loss. Oleh karena itu investor harus hati-hati dalam menentukan saham-saham mana yang akan dipilih. Salah satu tindakan yang biasa dilakukan oleh investor dalam menentukan saham adalah melakukan penilaian saham. Dalam menentukan saham mana yang baik, tidak terlepas dari penilaian saham. Menurut Iskandar Z. Alwi (2003 : 35 ) ada dua macam analisis yang dapat dilakukan dalam menilai suatu harga saham, yaitu :
23
24
1. Fundamental analysis Aliran ini bertolak dari anggapan dasar bahwa investor adalah makhluk rasional. Karena itu seorang fundamentalis mencoba mempelajari hubungan antara harga pasar saham dengan kondisi perusahaan. Argumentasi dasarnya yaitu nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu saat tetapi juga, dan bahkan lebih penting, harapan mengenai kemampuan perusahaan meningkatkan nilai di kemudian hari. Analisis fundamental adalah suatu pendekatan untuk menghitung nilai intrinsik saham biasa (common stock) dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Analisis ini biasanya melihat bagaimana kemampuan perusahaan menghasilkan laba, dan perbandingan harga pasar di bursa. 2. Technical analysis Investasi yang beraliran ini menyatakan harga pasar saham sebagai komoditas perdagangan yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran pasar. Ciri dari aliran ini adalah fokus perhatiannya, yaitu waktu, apakah trend naik/turun, horizon investasi jangka pendek, modal utama dari investornya merealisasi capital gain, dan fluktuasi harga. Analisis teknikal merupakan suatu pendekatan untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham pada waktu yang lalu. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan investor membeli atau menjual saham. Oleh karena itu pendekatan teknikal juga disebut pendekatan analisis pasar (market analysis). Analisis teknikal menggunakan data dan informasi yang dipublikasikan seperti :
24
25
a. Harga saham dan volume perdagangan saham b. Indeks harga saham individu dan gabungan c. Faktor-faktor lain yang bersifat teknis. Adapun sasaran yang ingin dicapai pada pendekatan analisis teknikal adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga (price volatility) jangka pendek suatu saham. Analisis teknikal lebih menekankan pada perubahan harga saham dari pada tingkat harga, oleh karena itu pendekatan ini mengasumsikan bahwa prilaku harga saham masa lalu bisa direfleksikan dalam harga saham di masa yang akan datang.
E. Volatilitas Harga Saham Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham dari suatu perusahaan go public menjadi fenomena umum yang sering kita lihat di lantai bursa efek, pusat pelayanan informasi pasar modal, dan sejumlah tempat yang memiliki hubungan on-line dengan bursa efek. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham. Sebagai salah satu instrument ekonomi, volatilitas harga saham di suatu bursa efek baik harga saham individual maupun harga saham gabungan seperti IHSG dan Indeks LQ45 sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Menurut Tjiptono Darmadji dan M. Fakhruddin (2005 : 31) pergerakan harga saham (volatilitas) dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor internal ( lingkungan mikro ) dan faktor eksternal ( lingkungan makro ). Lingkungan mikro yang mempengaruhi volatilitas harga saham dan indeks harga saham antara lain :
25
26
1. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, dan penjualan. 2. Pengumuman pendanaan ( financing announcements ). 3.
Pengumuman badan direksi manajemen.
4. Pengumuman penggabungan pengambilalihan diversifikasi. 5. Pengumuman investasi ( investment announcements ). 6. Pengumuman ketenagakerjaan ( labour announcements ). 7. Pengumuman laporan keuangan perusahaan. Sedangkan lingkungan makro yang mempengaruhi volatilitas harga saham dan indeks harga saham antara lain : 1. Pengumuman dari pemerintah. 2. Pengumuman hukum ( legal announcements ). 3. Pengumuman industri sekuritas ( securities announcements ). 4. Gejolak sosial politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar. 5. Berbagai issue baik dari dalam dan luar negeri.
F. Volatilitas Jumlah Saham Yang Beredar di Bursa Efek Menurut Tjiptono Darmadji dan M. Fakhruddin (2005 : 38), ada faktorfaktor yang mempengaruhi jumlah saham yang beredar dan pergerakan (volatilitas) jumlah saham yang diperdagangkan di bursa efek, faktor-faktor ini antara lain : 1. Bertambahnya emiten yang mencatatkan saham hasil penawaran umum di bursa efek (go public). 2. Perusahaan/emiten yang sudah go public melakukan corporate action.
26
27
Corporate action adalah aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar maupun harga saham di pasar. Adapun jenis-jenis corporate action yakni sebagai berikut : a. Emiten melakukan stock split saham. b. Emiten memberikan deviden saham bonus. c. Emiten melakukan repurchasing stock.
G. Indeks Harga Saham Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas.Indeks harga saham setiap hari dihitung menggunakan harga saham terakhir yang terjadi di bursa. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi yaitu : 1. Sebagai indikator untuk mengetahui tingkat perkembangan dan penurunan pasar. 2. Sebagai indikator tingkat keuntungan dari saham. 3. Sebagai tolak ukur kinerja suatu portofolio investasi. 4. Sebagai dasar pembentukan portopolio dengan strategi pasif. 5. Menggambarkan perkembangan produk derivatif yang diperdagangkan di bursa. Di Bursa Efek Jakarta terdapat enam jenis indeks, antara lain : 1. Indeks harga saham individual, menggunakan indeks harga masingmasing saham terhadap harga dasarnya. 2. Indeks harga saham sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor.
27
28
3. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). 4. Indeks harga saham gabungan, menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitung indeks. 5. Indeks Syariah atau JII ( Jakarta Islamic Index ), merupakan indeks yang terdiri atas 30 saham, yang mengakomodasi syariah investasi dalam islam atau Indeks syariah Islam. 6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEJ, yaitu kelompok papan utama dan papan pengembangan.
H. Right Issue 1. Pengertian Right Issue Istilah right issue di Indonesia dikenal pula dengan istilah HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005 : 185), mendefinisikan right issue sebagai berikut : “Right Issue merupakan pengeluaran saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan, namun terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini (existing shareholder)”. Dengan kata lain, pemegang saham memiliki hak preemptive rights atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas saham-saham baru yang dikeluarkan emiten. Preemptive rights adalah hak pemegang saham lama untuk menjaga proporsi pemilikannya di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran
28
29
saham baru.Dampak jika pemegang saham tidak menggunakan preemptive right yakni sebagai berikut : a. Dilusi (berkurangnya proporsi kepemilikan pemegang saham yang tidak menggunakan haknya). b. Mengurangi ROI (Return On Investment) dengan bertambahnya saham yang beredar. c. Mengecilnya DPS (Devidend Per Share) karena harus dibagikan kepada pemegang saham. Menurut Vonny Dwiyanti (1999 : 59) menyatakan bahwa “Right Issue merupakan sistem penjualan saham yang dilakukan oleh Emitem sebagai perusahaan penerbit saham dengan menawarkan kepada pemilik saham untuk membeli sahamnya terlebih dahulu dengan harga tertentu”. Right issue adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMET) sebagai hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan ditawarkan kepada pihak lain (Sawidji Widoatmodjo 2004 : 69).
2. Manfaat Right Issue a. Manfaat right issue bagi emiten perusahaan (emiten) Penawaran umum terbatas untuk membeli efek terlebih dahulu (right issue) dilakukan oleh perusahaan penerbit saham dengan tujuan khusus seperti : hendak menghimpun dana bagi perusahaannya. Menghimpun dana disini maksudnya untuk meningkatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio, untuk pengembangan
29
30
perusahaan dan produknya atau ekspansi usaha, akuisisi, dan kepentingan usaha lainnya. Bisa pula karena IPO (Initial Public Offering) masih kurang untuk ekspansi usaha, maka dengan melaksanakan penawaran umum terbatas, perusahaan dapat menambah modal disetor. Disebut dengan penawaran terbatas karena penawaran dilakukan khusus untuk para pemegang saham atau pemilik saham . b. Manfaat right issue bagi investor Keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli right issue sama dengan melakukan investasi pada instrument investasi lain, yaitu untuk meningkatkan kekayaan. Pilihan terhadap instrument investasi ini karena kemampuannya memberikan penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih rendah. Sebab, biasanya harga saham hasil right issue lebih murah dari saham lama. Membeli right issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka kalau investor menggunakan haknya otomatis investor telah melakukan pembelian saham. Karena membeli saham, maka investor akan mendapat penghasilan berupa deviden dan capital gain. Sebenarnya bisa saja hak ini tidak digunakan (tidak membeli saham baru), atau menjual hak tersebut (kalau memang dianggap lebih menguntungkan). Jika dijual maka ada kemungkinan investor mendapat capital gain. Dengan demikian, investor bisa mendapatkan capital gain dengan dua cara, yaitu dari penjualan saham hasil right issue atau langsung menjual right issue.
30
31
3. Karakteristik Right Issue Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2005 : 28), karakteristik Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang di perdagangkan di BEJ adalah sebagai berikut:
Karakteristik Masa
Keterangan
Perdagangan Sekurang-kurangnya 5 (lima) Hari Bursa
HMETD Sistem Penawaran
•
Lelang berkelanjutan (continous auction) untuk pasar tunai.
Perdagangan
•
Negoisasi untuk pasar negoisasi
•
Pasar tunai dan sesi 1 pasar negoisasi
•
Perdagangan di pasar negoisasi tidak menggunakan
satuan
perdagangan,
melainkan satuan unit right Satuan Perdagangan
•
Satu satuan perdagangan right sebanyak 500 (lima ratus) right
•
Setiap satu right wajib memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham
Penyelesaian Transaksi
T+0, baik untuk pasar tunai maupun pasar negoisasi
31
32
Fraksi Harga
Di pasar tunai dengan skema multifraksi yaitu: •
Fraksi Rp 1, jika HMETD < Rp 100
•
Fraksi Rp 5, jika HMETD > Rp 100 dan < Rp 1.000
•
Fraksi Rp 10, jika HMETD > Rp 1000
4. Cum Right dan Ex Right Istilah yang perlu dipahami berkaitan dengan right issue yaitu istilah “cum right” dan “ex right”. Menurut Tjiptono Darmadji dan M. Fakhruddin (2005 : 40) yang dimaksud dengan cum right adalah “batas waktu terakhir pembelian saham untuk memperoleh hak right”, sedangkan ex right adalah” batas waktu pembelian tanpa hak right.”
5. Tujuan Penerbitan Right Issue Menurut Tjiptono Darmadji dan M. Fakhruddin (2005 : 185), tujuan penerbitan right issue biasanya ditujukan untuk memperoleh dana tambahan dari investor atau masyarakat, baik untuk kepentingan ekspansi, restrukturisasi, dan lainnya. Penerbitan right issue ini bisa disertai dengan waran atau tidak, tergantung dari kesepakatan dan strategi perusahaan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
32
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta 1. Lokasi Bursa Efek Jakarta Data dan riset penelitian ini diambil dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) PT.Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan. 2. Sejarah Bursa Efek Jakarta Kegiatan pasar modal sudah sejak lama dikenal di Indonesia, yaitu pada saat zaman penjajahan Belanda. Hal ini terlihat dari didirikannya bursa efek di Batavia yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhandel pada tanggal 14 Desember 1912, meskipun diketahui bahwa tujuan awalnya untuk menghimpun dana guna kepentingan mengembangkan sektor perkebunan yang ada di Indonesia. Investor yang berperan pada saat itu adalah orang-orang Hindia Belanda dan orang-orang Eropa lainnya, sedangkan efek yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi milik perusahaan Belanda yang ada di Indonesia maupun yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Karena perkembangan pasar modal saat itu cukup pesat, sehingga dibuka juga Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925, karena terjadi gejolak politik di Eropa pada awal tahun 1939 maka bursa efek di Surabaya dan Semarang ditutup dan menyusul
33
34
terjadinya perang dunia kedua, pada tanggal 10 Mei 1940 Bursa Efek Jakarta pun ikut ditutup. Setelah adanya pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda,maka pada zaman pemerintah Republik Indonesia Serikat, tepatnya pada tahun 1960, pemerintah kembali mengawali kebangkitan pasar modal dengan penerbitan obligasi Pemerintah Republik Indonesia, yang ditegaskan dengan adanya Undang-Undang Darurat tentang Bursa Nomor 13 Tanggal 1 September 1951, yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952. Penyelenggaraan bursa saat itu diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-Efek (PPUE), dan Bank Indonesia sebagai penasehatnya. Tetapi karena adanya inflasi dan resesi ekonomi, pada tahun 1958 kegiatan bursa efek dihentikan. Kebangkitan kembali pasar modal di Indonesia dimulai pada tahun 1970, pada saat itu terbentuk Tim Uang dan Pasar Modal, disusul tahun 1976 berdiri Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal) serta berdirinya perusahaan dan investasi, PT Danareksa. Hal ini ditindaklanjuti dengan diresmikannya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta oleh Presiden pada tanggal 10 Agustus 1977. Pada tanggal 13 Juli 1992 Bursa Efek Jakarta berubah menjadi perusahaan swasta PT Bursa Efek Jakarta dan pada tahun itu juga Bapepam yang mulanya sebagai Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Pada tanggal 22 Mei 1995 Meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan
34
35
sistem perdagangan manual.Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual. Pada Juli 2000, BEJ menerapkan perdagangan tanpa warkat (Sripless Trading) dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, dan juga untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi. Tahun 2002, BEJ mulai menerapkan perdagangan jarak jauh (Remote Trading), Sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel (independent variables), dimana variable independent dalam penelitian ini adalah pengumuman right issue terhadap variabel tertentu (dependent variable), dimana dalam penelitian ini variabel tertentunya adalah harga masing-masing saham.
C. Hipotesis Penelitian Untuk melihat apakah harga saham sebelum dan sesudah tanggal pengumuman right issue ada perbedaan, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan harga sesudah pengumuman right issue.
35
saham sebelum dan
36
Ha : Ada perbedaan yang signifikan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
D. Populasi dan Sampel Penelitian Tabel 3. 1 Proses pemilihan sampel Keterangan
Jumlah perusahaan
Perusahaan yang melakukan right issue saham
36
antara tahun 2003 – 2005 Perusahaan yang terpilih sebagai sampel
34
D Untuk tahun 2003, 11 perusahaan D Untuk tahun 2004, 12 perusahaan D Untuk tahun 2005, 11 perusahaan Sumber : data diolah tahun 2006 Berdasarkan tabel diatas populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan–perusahaan yang melakukan right issue saham pada tahun 2003 sampai dengan 2005 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Selama tahun 2003 – 2005 perusahaan yang melakukan right issue berjumlah 36 perusahaan, 11 perusahaan pada tahun 2003, 14 perusahaan pada tahun 2004, dan 11 perusahaan pada tahun 2005. Prosedur pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan
36
37
sampel dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode pengamatan. 2. Data harga saham harian tersedia. 3. Tanggal pengumuman right issue tersedia. Nama-nama perusahaan yang terpilih sebagai sampel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3. 2 Daftar Nama-nama Perusahaan yang terpilih sebagai Sampel Penelitian Tahun 2003 s/d 2005 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Perusahaan
Kode
Asia Inti Selera Astra International Bank Buana Indonesia Bank Globalindo International Bank Victoria International Central Corporindo International Indosiar Visual Mandiri Sinar Mas Multiartha Tirta Mahakam Plywood Indusrty Trias Sentosa Abdi Bangsa Ades Alfindo Putrasetia Aneka Kimia Raya Bhakti Investama Bimantara Citra Daeyu Orchid Indonesia Lippo Karawaci Palm Asia Corpora Ricky Putra Globalindo Suba Indah Ultrajaya Milk Industry & Trading Company United Capital Indonesia United Tractor Apexindo Pratama Duta Bakrie & Brothers Bank Bumiputera Indonesia Bank Niaga
AISA ASII BBIA BGIN BVIC CNKO IDSR SMMA TIRT TRST ABBA ADES UNTR BHIT BMTR DOID LPKR PLAS RICY
37
Tanggal Pengumuman
ULTJ
30 Oktober 2003 8 Januari 2003 5 Mei 2003 19 Mei 2003 6 Maret 2003 11 Desember 2003 9 Juli 2003 3 Juli 2003 28 Pebruari 2003 18 November 2003 5 Oktober 2004 18 Mei 2004 29 September 2004 11 Juni 2004 15 Juni 2004 7 Juli 2004 20 Desember 2004 10 Juni 2004 1 Juni 2004 7 Juli 2004 16 Maret 2004
UNIT UNTR APEX BNBR BABP BNGA
24 Juni 2004 21 Mei 2004 23 Mei 2005 20 April 2005 4 Juli 2005 25 Agustus 2005
38
28 29 30 31 32 33 34
Bank NISP Inti Kapuas Arowana Maskapai Reasuransi Multipolar Palm Asia Corpora Pan Brothers Tex Sinar Mas Multiartha
NISP IIKP MREI MLPL PLAS PBRX SMMA
27 Oktober 2005 8 Juli 2005 19 April 2005 24 Juni 2005 30 September 2005 27 Juni 2005 28 Juni 2005
* Data diambil pada tahun 2006
E. Variabel dan Pengukurannya Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Variabel dependent ( variabel Y ) dalam penelitian ini adalah harga pasar saham pada saat penutupan perdagangan tiap harinya (closing price) dari perusahaan yang melakukan pengumuman right issue selama periode pengamatan, yaitu 7 hari sebelum tanggal pengumuman right issue saham, pada saat pengumuman right issue, dan 7 hari sesudah pengumuman right issue. Sedangkan skala pengukuran yang digunakan peneliti adalah skala rasio, yaitu skala yg memiliki nilai dasar ( based value ) yang tidak dapat diubah. Skala rasio merupakan skala
pengukuran
yang
menunjukan
kategori,
peringkat,
jarak,
dan
perbandingan construct yang diukur.
F. Definisi Operasional Variabel 1. Right Issue adalah sistem penjualan saham yang dilakukan oleh emiten sebagai perusahaan penerbit saham dengan menawarkan saham barunya kepada pemilik saham lama untuk membeli sahamnya terlebih dahulu dengan harga tertentu.
38
39
2. Tanggal pengumuman right issue, tanggal ini merupakan tanggal pengumuman right issue resmi yang diterima oleh investor dipasar. Penulis menggunakan tanggal ini untuk menentukan periode peristiwa ( event period ) yang disebut juga dengan periode pengamatan atau
jendela
peristiwa ( event window ). 3. Harga saham ( Pit ) adalah harga saham harian pada closing price pada periode pengamatan, yaitu 7 hari sebelum pengumuman right issue, pada saat pengumuman, dan 7 hari sesudah pengumuman right issue selama tahun 2003 dan 2005.
G. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan riset kepustakaan (library research) dan riset lapangan ( field research ). Riset kepustakaan dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang akan mendukung penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan dengan membaca buku-buku, literature-literature, dan lain-lain untuk memperoleh pemahaman mengenai teori-teori yang berkaitan. Sedangkan riset lapangan ( field research ) dipusatkan pada perolehan data yang cukup untuk melakukan penelitian yang berkaitan. Data yang diolah dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh melalui Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) pada Bursa Efek Jakarta. Disamping itu penulis juga memanfaatkan media internet untuk memperoleh data-data dan literatureliterature yang berkaitan seperti Jakarta Stock Exchange ( JSX ) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ).
39
40
H. Metode Analisis Data Metode analisa data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Dalam penggunaan statistik deskrptif ini penulis memberikan gambaran tentang sampel yang digunakan untuk memperjelas tentang rata-rata setiap variabel dan standar deviasi.
2. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dimaksudkan untuk menghindari terjadinya bias, dan data yang digunakan sebaiknya berdistribusi normal. Uji normalitas data juga untuk melihat apakah model regresi yang digunakan sudah baik. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001 : 57). Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas
40
41
data dengan metode uji normalitas data Kolmogorov – Smirnov dalam program Software SPSS 12, karena dalam penelitian ini data yang diolah penulis menggunakan data sekunder. Data skunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan. Uji normalitas ini dilakukan terhadap harga saham harian pada closing price seluruh sampel selama periode jendela yaitu 15 hari. Dengan ketentuan : h Jika probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal, h Jika probabilitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas data ini akan digunakan untuk menentukan alat analisa apa yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis.
3. Paired Sample T - test Paired sample T-test adalah pengujian yang dilakukan terhadap dua sampel yang berpasangan. Sampel yang berpasangan dapat diartikan sebagai sampel dengan subyek yang sama namun mengalami perlakuan berbeda. Sampel berpasangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai harga saham sebelum dan sesudah tanggal pengumuman right issue yaitu, 7 hari sebelum pengumuman right issue dan 7 hari setelah pengumuman right issue itu dilaksanakan. Hipotesis : Ho : Tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap harga saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
41
42
Ha : Terdapat perbedaan signifikan terhadap harga saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel : Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Berdasarkan nilai probabilitas : Jika probabilitas > 0,05 , Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 , Ho ditolak BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif Penelitian ini bermaksud untuk melihat pengaruh pengumuman right issue terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian ini penulis menggunakan periode pengamatan atau biasa disebut dengan periode jendela (window period) untuk melihat perkembangan dari harga saham
selama
periode pengamatan yaitu 7 hari sebelum pengumuman right issue, pada saat pengumuman , dan 7 hari setelah pengumuman right issue. Dari seluruh data harga saham harian pada saat penutupan atau closing price yang berhasil penulis kumpulkan selama 15 hari yaitu 7 hari sebelum pengumuman right issue, saat pengumuman right issue, dan 7 hari setelah pengumuman right issue, maka didapat statistik deskriptif yang merupakan output pada program SPSS versi 12 yaitu sebagai berikut:
42
43
Tabel 4. 1 Statistik Deskriptif Untuk Harga Saham Descriptive Statistics
hari_7
n 34
Minimum 55.00
Maximum 3250.00
Mean 626.9118
Std. Deviation 750.06971
hari_6
34
50.00
3150.00
625.5882
739.46005
hari_5
34
50.00
3150.00
628.6765
738.80976
hari_4
34
55.00
2925.00
616.1765
710.03101
hari_3
34
55.00
3150.00
615.7353
730.57276
hari_2
34
55.00
3125.00
617.9412
729.00214
hari_1
34
50.00
3000.00
607.5000
696.55565
hari0
34
50.00
2675.00
601.0294
674.94195
hari1
34
40.00
2850.00
608.5294
702.12613
hari2
34
40.00
2700.00
530.1471
601.43073
hari3
34
45.00
2700.00
533.9706
612.80253
hari4
34
45.00
2660.00
525.1471
616.06213
hari5
34
45.00
2550.00
528.5294
612.35330
hari6
34
45.00
2550.00
527.9412
614.86155
hari7
34
40.00
2600.00
530.5882
627.53337
Valid N (listwise)
34
Sumber : data SPSS diolah 2006 Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata dari harga saham tertinggi terjadi pada hari ke- ( -5 ) sebelum pengumuman right issue itu dilaksanakan yaitu sebesar 628.6765, dan diketahui bahwa rata-rata dari harga saham terendah terjadi pada hari ke- ( -1 ) sebelum pengumuman right issue itu dilaksanakan yaitu sebesar 607.5000. Sedangkan rata – rata harga saham tertinggi terjadi pada hari ke- ( 1 ) setelah pengumuman right issue dilaksanakan yaitu sebesar 608.5294, sedangkan rata – rata harga saham terendah terjadi pada hari ke- ( 4 ) setelah pengumuman right issue dilaksanakan yaitu sebesar 525.1471.
43
44
Pada tabel diatas juga menjelaskan harga saham minimum sebesar 50.00 yang terjadi pada hari ke- (1, 5, dan 6) sebelum dilakukannya pengumuman right issue dan juga terjadi pada hari setelah dilakukannya pengumuman right issue yaitu pada hari ke- (1, 2, dan 7) yaitu sebesar 40.00 dan untuk harga saham yang paling maksimum terjadi pada hari ke- ( 7 ) sebelum adanya pengumuman right issue yaitu sebesar 3250.00.
Grafik 4. 1 Perkembangan Rata –Rata Harga Saham selama Periode Pengamatan
44
45
700.00
600.00
Mean harga
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00 -7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
hari
Dari grafik diatas terlihat bahwa rata – rata harga saham sehari setelah pengumuman right issue mengalami peningkatan tapi tidak signifikan dan baru pada hari ke dua setelah pengumuman right issue terjadi penurunan harga saham perusahaan yang cukup signifikan, dan untuk hari berikutnya yaitu hari ke-3, 4, 5, 6, dan 7 setelah pengumuman right issue harga saham (closing price) perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue cenderung stabil.
B. Uji Normalitas Data Untuk Harga Saham
45
46
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Uji normalitas data ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
bias data.
Pengujian ini dilakukan dengan memasukkan data harga pasar saham harian pada saat penutupan atau closing price dari seluruh perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini selama periode pengamatan yaitu, 7 hari sebelum pengumuman right issue, pada saat pengumuman right issue, dan 7 hari setelah pengumuman right issue. Dalam uji normalitas data ini penulis menggunakan pengujian data Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS versi 12 untuk mengetahui apakah sebuah distribusi normal atau mendekati normal atau bisa dianggap normal. Tabel 4. 2 Normalitas Data Harga Saham Harian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters Most Extreme Differences
a,b
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
sebelum 34 619.7899 727.36469 .232 .232 -.218 1.355 .051
sesudah 34 540.6933 623.81191 .212 .211 -.212 1.239 .093
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa angka pada kolom Asymp. Sig. harga harian saham sebelum pengumuman right issue adalah 0,051 > 0,05 maka Ho diterima dan berdistribusi normal. Dan pada kolom Asymp. Sig.
46
47
harga saham harian setelah pengumuman right issue adalah 0,093 > 0,05 maka Ho diterima dan berdistribusi normal.
C. Paired Sample T-Test Pengujian ini dilakukan untuk menguji dua sampel yang berpasangan dengan membandingkan rata-rata dua variabel untuk grup sampel tunggal. Sampel yang berpasangan dapat diartikan sebagai sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan berbeda. Data Paired Sampel T-test adalah data rasio atau interval. Uji ini menghitung selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus dan menguji apakah selisih rata-rata bernilai nol. Berikut ini adalah hasil pengolahan uji Paired Sampel T-test pada program SPSS versi 12 : Tabel 4. 3 Statistik Paired Sample Untuk Harga Saham Harian Paired Samples Statistics
Pair 1
sebelum
Mean 619.7899
sesudah
540.6933
n 34
Std. Deviation 727.36469
Std. Error Mean 124.74201
34
623.81191
106.98286
Berdasarkan tabel diatas diketahui rata-rata harga harian saham sebelum pengumuman right issue sebesar 619.7899, sedangkan rata-rata harga saham saham sesudah pengumuman right issue sebesar 540.6933. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa terjadi penurunan rata-rata harga saham harian setelah pengumuman right issue sebesar 79.0966 sehingga terjadi reaksi negatif bagi pelaku pasar. Dengan standar deviasi sebelum pengumuman sebesar 727.36469
47
48
dan setelah pengumuman sebesar 623.81191. Contoh dari reaksi negatif adalah sebagai berikut: Jika harga saham naik maka setelah pengumuman right issue maka pemegang saham yang melaksanakan hak preemptive akan menikmati keuntungan berupa capital gain maupun deviden. Sedangkan dalam penelitian ini harga saham turun setelah pengumuman right issue, hal berarti berita negatif bagi pemegang saham, karena dengan mengeluarkan sejumlah dana untuk exercise, investor belum dapat memperoleh capital gain ( artinya sejumlah dana tertahan pada saham tersebut). Dengan demikian, pemegang saham harus mencermati dengan baik rencana perusahaan melakukan right issue. Beberapa hal yang perlu dicermati antara lain: - Apa tujuan perusahaan melakukan right issue? - Bagaimana kinerja perusahaan saat ini? - Berapa dana yang harus dikeluarkan untuk exercise? - Bagaimana proyeksi knerja perusahaan pasca right issue?
Tabel 4. 4 Korelasi Data Harga Saham Harian Paired Samples Correlations n Pair 1
sebelum & sesudah
Correlation 34
48
.977
Sig. .000
49
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa korelasi antara harga saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue adalah r = 0,977 dengan nilai probabilitas ( p ) atau tampak pada kolom sig. 0,000. Berarti korelasi harga saham harian sebelum dan harga saham harian sesudah pengumuman right issue sangat kuat karena r mendekati 1 dan signifikan pada taraf kepercayaan 95% karena p < 0,05. Tabel 4. 5 Uji t Harga Saham Harian Paired Samples Test Paired Differences
Pair 1
sebelum - sesudah
Mean 79.09664
Std. Deviation 177.80244
Std. Error Mean 30.49287
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 17.05843 141.13484
t 2.594
df 33
Sig. (2-tailed) .014
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui t hitung sebesar 2,594 dengan probabilitas (sig. 2 tailed) adalah 0,014, sedangkan untuk mencari t tabel : -
Taraf kepercayaan 95% ( α = 5% dan karena uji t bersifat dua sisi, maka nilai α yang dirujuk adalah α / 2 = 5% = 0,025
-
Derajat kebebasan ( df ) = n – 1 = 34 – 1 = 33
Sehingga harga ttabel = t ( 0.025 ; 33 ) = 2,0345 Sehingga dapat terlihat bahwa t hitung > t tabel ( 2,594 > 2,0345) dan probabilitas 0,014 < 0,05 dengan demikian Ho ditolak, berarti terbukti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham harian sebelum pengumuman right issue dan setelah pengumuman right issue dengan taraf kepercayaan 95%.
49
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengumuman right issue saham mempunyai pengaruh terhadap harga pasar saham perusahaan disekitar tanggal pengumuman right issue. Hal ini dapat terjadi karena harga saham pada saat pelaksanaan right issue lebih rendah daripada harga pasar saham, mengakibatkan harga pasar saham perusahaan setelah right issue mengalami penurunan yang sangat signifikan
jika
dibanding
dengan
sebelum
dilaksanakannya
pengumuman right issue. 2. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara harga pasar saham perusahaan sebelum dilaksanakannya pengumuman right issue dengan setelah dilakukannya pengumuman right issue, hal ini dapat terlihat bahwa t hitung > t tabel (2,594 > 2,0345) dan probabilitas 0,014 < 0,05 sehingga pasar bereaksi negatif terhadap adanya pengumuman right issue saham yang ditandai dengan terkoreksinya harga pasar saham setelah dilakukannya pengumuman right issue saham.
50
51
Dengan demikian, pemegang saham harus mencermati dengan baik rencana perusahaan melakukan right issue. Beberapa hal yang perlu dicermati antara lain: - Apa tujuan perusahaan melakukan right issue? - Bagaimana kinerja perusahaan saat ini? - Berapa dana yang harus dikeluarkan untuk exercise? - Bagaimana proyeksi kinerja perusahaan setelah right issue?
B. Keterbatasan 1. Terbatasnya jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini disebabkan oleh terbatasnya waktu dalam pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Penelitian ini hanya menggunakan pengumuman right issue saham pada tahun 2003 dan 2005 untuk tersedianya data harga pasar saham harian yang dibutuhkan sehingga hasil penelitian belum tentu dapat digeneralisasikan pada data perusahaan yang melakukan right issue saham pada tahun pengamatan yang lain.
C. Saran Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengumuman right issue terhadap harga pasar saham perusahaan dan seberapa besar tingkat signifikansi perubahannya, maka peneliti ingin memberikan saran untuk penelitian berikutnya agar mempergunakan sampel yang lebih banyak dari
51
52
tahun-tahun yang berbeda. Dan lebih mengoptimalkan lagi periode pengamatan agar memperoleh hasil yang lebih optimal dibanding penelitian sebelumnya. Serta peneliti juga menyarankan untuk penelitian berikutnya agar lebih mengembangkan pengujian-pengujian yang digunakan sehingga hasilnya lebih sempurna .
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Darmadji, Tjiptono dan Fajhrudin, Hendy, 2005, Pasar Modal di Indonesia, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta Dyah Ratih Sulistyastuti . 2002. Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Tanya Jawab, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Enduardus Tandelilin. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portopolio, BPFE, Yogyakarta. Iskandar Z.Alwi. 2003. Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Edisi I, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta. Jogiyanto. 2000. Teori Portopolio dan Analisis Investasi, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta. Sawidji Widoatmodjo. 2004. Cara Cepat Memulai Investasi Saham, Edisi II, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta. Singgih Santoso.2004.Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta Suad Husnan.2001.Dasar-dasar Teori Portopolio dan Analisa Sekuritas, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian, CV.Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Edisi 7, Alfabeta, Bandung. Sumantoro. 2000. Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Supranto, J. 2004, Statistik Pasar Modal Keuangan dan Perbankan, Erlangga Jakarta Vonny Dwiyanti.2000. Wawasan Bursa Saham, Edisi I, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
53
54
54
55
Lampiran 2 : Daftar Rata-rata Harga Saham Harian Perusahaan Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue
NO
NAMA PERUSAHAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
PT. Asia Anti Selera PT. Astra Internasional PT. Bank Buana Indonesia PT. Bank Globalindo Internasional PT. Bank Victoria Internasional PT. Central Corporindo Internasional PT. Indosiar Visual Mandiri PT. Sinar Mas Multiartha PT. Tirta Mahakam Plywood Industry PT. Trias Sentosa PT. Abdi Bangsa PT. Ades Alfindo Putrasetia PT. Aneka Kimia Raya PT. Bhakti Investama PT. Bimantara Citra PT. Daeyu Orchid Indonesia PT. Lippo Karawaci PT. Palm Asia Corpora PT. Ricky Putra Globalindo PT. Suba Indah PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company PT. United Capital Indonesia PT. United Tractor PT. Apexindo Pratama Duta PT. Bakrie & Brothers PT. Bank Bumi Putera indonesia PT. Bank Niaga PT. Bank NISP PT. Inti Kapuas Arowana PT. Makapai Reasuransi Indonesia PT. Multipolar PT. Palm Asia Corpora PT. Pan Brothers PT. Sinar Mas Multiartha
55
SEBELUM PENGUMUMAN 165 3107.143 625 110 52.85714 157.8571 617.8571 685.7143 101.4286 235.7143 300 900 1742.857 276.4286 2710.714 97.85714 1803.571 360.7143 427.1429 150 440.7143 100 1292.857 580 193.5714 162.8571 495 898.5714 194.2857 214.2857 150 824.2857 370 528.5714
SESUDAH PENGUMUMAN 148.5714 2439.286 625 110.7143 42.85714 123.5714 589.2857 218.5714 115 223.5714 300 892.8571 1039.286 280 2637.143 103.5714 1657.143 212.8571 412.1429 119.2857 420 102.8571 1096.429 568.5714 151.4286 150 452.1429 900 205.7143 197.1429 152.1429 823.5714 370 502.8571
56
Lampiran 3 : Daftar Perhitungan rata-rata Harga Harian Saham Hari
Rata-rata Harga Harian Saham
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
626.912 625.588 628.676 616.176 615.735 617.941 607.5 601.029 608.529 530.147 533.971 525.147 528.529 527.941 485.745
56
57
Descriptives
Descriptive Statistics N hari_7 hari_6 hari_5 hari_4 hari_3 hari_2 hari_1 hari0 hari1 hari2 hari3 hari4 hari5 hari6 hari7 Valid N (listwise)
34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Minimum 55.00 50.00 50.00 55.00 55.00 55.00 50.00 50.00 40.00 40.00 45.00 45.00 45.00 45.00 40.00
57
Maximum 3250.00 3150.00 3150.00 2925.00 3150.00 3125.00 3000.00 2675.00 2850.00 2700.00 2700.00 2660.00 2550.00 2550.00 2600.00
Mean 626.9118 625.5882 628.6765 616.1765 615.7353 617.9412 607.5000 601.0294 608.5294 530.1471 533.9706 525.1471 528.5294 527.9412 530.5882
Std. Deviation 750.06971 739.46005 738.80976 710.03101 730.57276 729.00214 696.55565 674.94195 702.12613 601.43073 612.80253 616.06213 612.35330 614.86155 627.53337
58
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
sebelum 34 619.7899 727.36469 .232 .232 -.218 1.355 .051
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
58
sesudah 34 540.6933 623.81191 .212 .211 -.212 1.239 .093
59
T-Test
Paired Samples Statistics
Pair 1
sebelum sesudah
Mean 619.7899 540.6933
N 34 34
Std. Error Mean 124.74201 106.98286
Std. Deviation 727.36469 623.81191
Paired Samples Correlations N Pair 1
sebelum & sesudah
34
Correlation .977
Sig. .000
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Mean Std. Deviation Mean Lower Upper Pair 1 sebelum - sesudah79.09664 177.80244 30.49287 17.05843 41.13484
59
t 2.594
df 33
Sig. (2-tailed) .014
60
60
61
61
62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: AAN JUHANA
Tempat / Tanggal Lahir
: Tangerang, 16 Maret 1984
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Raden Saleh No. 71 Rt. 01 / Rw. 02 Kel. Karang Mulya, Kec. Karang Tengah Tangerang – Banten 15157
No. Telp.
: (021) 732 5120 / 021 931 49 222
Pendidikan
: a. SDN Karang Mulya 01
(1990-
1996) b. SMPN 215 Jakarta
(1996-
c. SMAN 101 Jakarta
(1999-
d. Fakultas Ekonomi Akuntansi
(2002-
1999)
2002)
2007) Universitas Mercu Buana
Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
62
63
Hormat Saya,
( Juhana )
63
Aan