ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA
Oleh : Novi Mayasari
(1307030015)
Dosen Pembimbing : Dra.Sri Mumpuni Retnaningsih, MT
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan Masalah
Latar Belakang Surabaya Industrial Estate Rungkut (Persero) berdiri pada tanggal 28 Februari 1974 yang berada dikawasan jalan Rungkut Raya Industri No.10 Surabaya. Kawasan SIER diperluas pertama kalinya pada tahun 1974 dikawasan Rungkut Menanggal dengan luas 246 Ha dengan 304 perusahaan. Perluasan kedua dilakukan pada 1985 dikawasan Berbek Sidoarjo dengan luas tanah 87 Ha dengan 111 perusahaan.
Mengolah limbah cair dari seluruh pabrik dan perkantoran di kawasan Berbek dan Rungkut. Pengolahan air limbah di PT.SIER menggunakan sistem pengolahan fisika-biologis tanpa menggunakan bahan kimia.
Permasalahan
Tujuan
Manfaat
Batasan Masalah
1. Perbedaan rata-rata hasil pemeriksaan variabel COD pada tahap awal dan tahap kedua proses pengolahan limbah. 2. Perbedaan rata-rata antara empat kolam untuk tahap ketiga 3. Pengolahan limbah cair di IPAL PT.SIER (Persero) terkendali secara statistik 4. Kapabilitas proses pengolahan limbah cair di IPAL PT.SIER (Persero) 1. Memberikan informasi apakah proses pengolahan limbah cair dalam keadaan sudah terkendali secara statistik. 2. Memberikan informasi mengenai kapabilitas proses apakah sudah sesuai dengan batas spesifikasi IPAL PT. SIER (Persero), sehingga dapat memberikan gambaran kepada perusahaan untuk memberikan kebijakan yang lebih baik dari sebelumnya terhadap kualitas proses pengolahan limbah cair industri. Hasil laboratorium proses pengolahan limbah cair industri di IPAL PT. SIER (Persero) Surabaya. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data sekunder untuk bulan Juli 2009.
Bab II Tinjauan Pustaka Statistik Deskriptif Pengujian Distribusi Normal Pengujian Multivariat Normal Uji Beda RataRata-rata Dua Sampel Uji Kehomogenan Matrik Varian Kovarian Uji Behrens Fisher Peta T2 Hotelling Deteksi out of control Kapabilitas Proses
1. Statistik Deskriptif 2. Pengujian Distribusi Normal Hipotesis : • H0: Data mengikuti distribusi normal • H1: Data tidak mengikuti distribusi normal Statistik Uji : D= Sup Fn ( x) − F0 ( x) x Daerah penolakan : Tolak H0 jika Dhitung > Dα 3. Pengujian Beda Rata-rata Dua Sampel Hipotesis : • H0 :µ1 = µ 2 • H1 : µ1 ≠ µ 2 2 2 X 1 − X 2 − d0 ( ) ( ) n − 1 S + n − 1 S 1 2 2 Statistik Uji : t = S p2 = 1 S p (1 / n1 ) + (1 / n2 ) n1 + n 2 − 2
(
)
Daerah penolakan : Tolak H0 jika |Thitung| > Tα,n1+n2-2 4. Analisis Multivariat Normal memiliki fungsi padatan peluang (Probability Distribution Function) untuk vektor ξ dengan bentuk :
menghitung nilai d2j , dimana
Jika nilai-nilai dari d j ≤ x p ( 0,5) paling tidak lebih besar 50% dimana p adalah jumlah variabel maka data telah berdistribusi multivariat normal. 2
2
5. Pengujian Kehomogenan Matrik Varian Kovarian Hipotesis : • H0 : • H1 : minimal ada satu pengamatan yang tidak sama k Statistik Uji : k k 2 2 p + 3p −1 1 M = ni lnSpool − ni lnSi dan C −1 = 1 − 6( p + 1)(k − 1) ∑ n
∑
∑
i=1
i=1
−1
1 − k i i =1 ni i =1
∑
Daerah penolakan : MC ≥ X 6. Pengujian Behrens Fisher Hipotesis : • H0 : µ1 = µ 2 = ... =µ k • H1 : minimal ada satu yang tidak sama 1 a b χ 2 ( ) 1 − α ; p 2 ' −1 Statistik Uji : dan d = χ (1−α ; p ) 1 + + D = x1 − x 2 A x1 − x 2 2 2 p ( p + 2 ) Daerah penolakan : Tolak H0 jika nilai D > d
(
) (
2 1 / 2 ( k −1) p ( p +1)
)
7. Peta Kendali Hotelling Statistik uji yang digambarkan pada grafik pengendali untuk pengamatan individu adalah : dengan 1 S= n −1
n
T ( ) ( ) V − X X − X i i ∑
Vi = X i +1 − X i
i =1
Batas kendali untuk statistik uji Hotelling adalah sebagai berikut :
8. Penentuan variabel yang Menjadi Penyebab Out of Control Dengan nilai dinyatakan dalam persamaan : Jika nilai dij > X2(α,1) maka disimpulkan bahwa variabel tersebut yang menyebabkan adanya out of control. 9. Kapabilitas Proses Proses dikatakan kapabel jika : a. Peta kendali yang digunakan dalam kondisi terkendali b. Memenuhi batas spesifikasi c. Tingkat presisi dan akurasi tinggi Proses dikatakan kapabel jika nilai Cp > 1 dan poses dikatakan tidak kapabel jika Cp < 1.
Limbah cair masuk Nilai indeks kapabiltas proses (Cp) multivariat adalah :
10. Alur Proses Pengolahan Limbah Cair Industri
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bab III Metodologi Penelitian Sumber Data Identifikasi Variabel Penelitian Pengambilan Sampel Struktur Data Metode Analisis
1. Sumber Data Data sekunder yang berasal dari laporan harian laboratorium pada bulan Juli 2009 di IPAL PT. SIER (Persero) Surabaya. Data yang digunakan merupakan data hasil penelitian mengenai kadar lumpur yang terkandung dalam limbah cair industri. 2. Identifikasi Variabel Penelitian a. Tahap Awal : X1 : COD (Chemical Oxygen Demand) b. Tahap kedua X2 : COD (Chemical Oxygen Demand) c. Tahap Ketiga X3 : Setteable Solid (SS) X4 : Total Suspended Solid (TSS) X5 : Disolve Oxygen (DO) d. Tahap Finishing X6 : Disolve Oxygen (DO) X7 : COD (Chemical Oxygen Demand) X8 : Transparansi
•
Standar baku mutu yang digunakan IPAL PT. SIER dalam pengolahan limbah cair industri : Parameter Satuan Batas Batas Spesifikasi Spesifikasi Atas Bawah 1 Zat padat terlarut ml/liter 1000 2 Zat padat tersuspensi g/liter 6 4 3 - COD (inf) - COD (ops) - COD (eff) 4. DO 5. Transparansi (eff)
Ppm Ppm Ppm Ppm Cm
3000 2000 100 100
0.5 -
3. Pengambilan Sampel a. Tahap Awal - Sampel : influent (Rumah pompa) - Petugas : petugas monitoring Sampel pertama : - Waktu dan Ukuran Sampel :Sampel diambil sebanyak 150 ml/botol setiap jam antara pukul 14.00-07.00 (18 botol)
-
Waktu pemeriksaan : (18 botol) dijadikan satu ke dalam jirigen untuk di periksa di laboratorium pada pukul 09.00 oleh petugas laboratorium Sampel kedua : - Waktu dan Ukuran Sampel : Sampel diambil sebanyak 150 ml/botol setiap jam antara pukul 08.00-13.00 (6 botol) - Waktu pemeriksaan : (6 botol) dijadikan satu ke dalam jirigen untuk di periksa di laboratorium pada pukul 13.00 oleh petugas laboratorium b. Tahap Kedua - Sampel : overflow primary setting (bak primary) - Petugas : petugas monitoring Sampel pertama : - Waktu dan Ukuran Sampel :Sampel diambil sebanyak 150 ml/botol setiap jam antara pukul 14.00-07.00 (18 botol) - Waktu pemeriksaan : (18 botol) dijadikan satu ke dalam jirigen untuk di periksa di laboratorium pada pukul 09.00 oleh petugas laboratorium Sampel kedua : - Waktu dan Ukuran Sampel : Sampel diambil sebanyak 150 ml/botol setiap jam antara pukul 08.00-13.00 (6 botol) - Waktu pemeriksaan : (6 botol) dijadikan satu ke dalam jirigen untuk di periksa di laboratorium pada pukul 13.00 oleh petugas laboratorium
c. Tahap Ketiga - Sampel : Lumpur aktif (Oxydation Ditch) - Petugas : petugas laboratorium Sampel pertama : - Waktu dan Ukuran Sampel :Sampel diambil dalam botol 500 ml untuk masing-masing Oxydation Ditch pada pukul 09.00 - Waktu pemeriksaan : Sampel (4 botol) diperiksa di laboratorium oleh petugas laboratorium pada pukul 09.00. Sampel kedua : - Waktu dan Ukuran Sampel : Sampel diambil dalam botol 500 ml untuk masing-masing Oxydation Ditch pada pukul 13.00 - Waktu pemeriksaan : Sampel (4 botol) diperiksa di laboratorium oleh petugas laboratorium pada pukul 13.00. d. Tahap Finishing - Sampel : Effluent (Settlentank) - Petugas : petugas laboratorium Sampel pertama : - Waktu dan Ukuran Sampel : Sampel diambil dalam botol 150 ml pada pukul 09.00
-
Waktu pemeriksaan : Sampel diperiksa di laboratorium oleh petugas laboratorium pada pukul 09.00. Sampel kedua : - Waktu dan Ukuran Sampel : Sampel diambil dalam botol 150 ml pada pukul 13.00 - Waktu pemeriksaan : Sampel diperiksa di laboratorium oleh petugas laboratorium pada pukul 13.00 4. Struktur Data a. Tahap Ketiga Hari ke-i Variabel SS TSS DO 1 X11 X12 X13 2 X21 X22 X23 i
Xi1
Xi2
Xi3
m Rata-rata keseluruhan pengamatan
Xm1
Xm2
Xm3
b. Tahap Finishing Hari ke-i
Variabel COD Transparansi X12 X13 X22 X23
1 2
DO X11 X21
i
Xi1
Xi2
Xi3
m Rata-rata keseluruhan pengamatan
Xm1
Xm2
Xm3
5. Metode Analisis 1) Melakukan analisis statistika deskriptif dari data untuk masing-masing tahapan pengolahan limbah cair yaitu meliputi nilai mean, nilai varian, nilai maksimum dan nilai minimum. 2) Melakukan uji normalitas data menggunakan metode Kolmogorov Smirnov untuk tahap awal dan tahap kedua. 3) Melakukan uji beda rata-rata dua sampel yang terdiri dari variabel COD pada tahap awal dan COD tahap kedua menggunakan software Minitab
4) Melakukan pengujian multivariat normal terhadap variabel kualitas limbah cair untuk tahap ketiga dan keempat pada proses pengolahan limbah cair. 5) Melakukan pengujian kehomogenan matrik varian kovarian untuk tahap ketiga pada proses pengolahan limbah cair. 6) Melakukan pengujian Behrens Fisher untuk tahap ketiga. 7) Membuat peta kendali multivariat dengan menggunakan diagram kontrol multivarat yaitu peta kendali Hotelling individu untuk tahap ketiga dan finishing 8) Melakukan perhitungan deteksi out of control untuk mengetahui variabel yang menjadi penyebab out of control. 9) Melakukan perhitungan kapabilitas proses multivariat untuk tahap ketiga dan tahap finishing. 10)Membuat Kesimpulan.
Mulai Statistika Deskriptif Uji Multivariat Normal
Multivariat Normal
Uji Normalitas Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Transformasi
Uji Box-M
MANOVA
Matrik homogen
Uji Behrens Fisher
Peta Kendali Hotelling
Peta terkendali Analisis KapabilitasProses Kesimpulan Selesai
Mencari penyebab proses tidak terkendali Menghilangkan titik yang tidak terkendali Mencari penyebab variabel yang berperan terhadap adanya out of control
Bab IV Pembahasan Statistik Deskriptif Pengujian Distribusi Normal Pengujian Multivariat Normal Uji Beda RataRata-rata Dua Sampel Uji Kehomogenan Matrik Varian Kovarian Uji Behrens Fisher Peta T2 Hotelling Deteksi out of control Kapabilitas Proses
1. Analisis Statistik Deskriptif 1. Analisis Statistik Deskriptif Tahap Awal Variabel Mean Varian Min Max 256.0 752.0 COD (inf) 493.3 16829.4 2. Analisis Statistika Deskriptif Tahap Kedua Variabel Mean Varian Min Max COD (ops) 394.2 13649.8 164.0 704.0
3. Analisis Statistika Deskriptif Tahap Ketiga a. Kolam Pertama (Oxydation Ditch 1) Variabel SS (ml/L) TSS (gr/L) DO
Mean 847.8 6.316 1.895
Varian 8402.9 0.317 0.329
Min 610.0 5.446 1.162
b. Kolam Kedua (Oxydation Ditch 2) Variabel Mean Varian Min 30734.4 350.0 SS (ml/L) 755.3 TSS (gr/L) 5.119 1.697 1.943 DO 1.880 0.361 0.683
Max 950.0 7.670 3.633 Max 940.0 6.760 3.007
c. Kolam Ketiga (Oxydation Ditch 3) Variabel Mean Varian Min SS (ml/L) 864.8 4166.4 750.0 TSS (gr/L) 6.241 1.048 4.258 DO 1.9650 0.2338 1.0360
Max 975.0 7.794 3.1620
d. Kolam Keempat (Oxydation Ditch 4) Variabel SS (ml/L) TSS (gr/L) DO
Mean 792.8 5.335 1.928
Varian 14796 1.085 0.432
Min 540.0 3.056 0.752
Max 925.0 7.130 3.247
4. Analisis Statistik Deskriptif Tahap Finishing Variabel DO COD Transparansi
Mean 42.73 1.0419 69.17
Varian 448.13 0.2308 257.04
Min 8.00 0.205 40.00
Max 96.00 2.5970 110.00
2. Pengujian Distribusi Normal •
• • •
Hipotesis : H0 : Data variabel COD pada tahap awal berdistribusi normal H1 : Data variabel COD pada tahap awal tidak berdistribusi Normal Taraf signifikansi : α=0.05 Satatistik uji : D = Sup Fn ( x) − F0 ( x) x Daerah Kritis : Tolak H0 jika Dhitung > Dα atau p_value < α Tahap Awal Kesimpulan : Gagal tolak H0 yang berarti data variabel COD pada tahap awal telah memenuhi distribusi normal karena nilai Dhitung < Dα yaitu 0.094 < 0.242 dengan taraf signifikan 0.05 atau bisa dilihat dari p_value > 0.05 yaitu sebesar 0.15. Tahap Kedua Kesimpulan : Gagal tolak H0 yang berarti bahwa data variabel COD pada tahap kedua telah berdistribusi normal dengan Dhitung < Dα yaitu 0.108 < 0.242 atau dapat dilihat dari p_value > 0.05 yaitu sebesar 0.150.
3. Pengujian Distribusi Multivariat Normal 1. Pengujian Distribusi Multivariat Normal Tahap Ketiga • Hipotesis : H0 : Data berdistribusi normal multivariat H1 : Data tidak berdistribusi normal multivariat • Taraf signifikansi : α=50% 2 ' −1 • Statistik uji : d j = ( X j − X ) S ( X j − X ) • Daerah penolakan : 2 2 Tolak H0 jika d j ≤ X ( p,0.5) ≤ 50% a. Oxydation Ditch 1 Kesimpulan : Gagal tolak H0 yan berarti bahwa data pada variabel TSS, SS dan DO berdistrbusi multivariat normal karena nilai d2j yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel X 2 (3,0.5) = 2.366 dan sebanyak 63% b. Oxydation Ditch 2 Kesimpulan : Gagal tolak H0 yan berarti bahwa data pada variabel TSS, SS dan DO berdistrbusi multivariat normal karena nilai d2j yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel X 2 (3,0.5) = 2.366 dan sebanyak 53%. .
c. Oxydation Ditch 3 Kesimpulan : Gagal tolak H0 yan berarti bahwa data pada variabel TSS, SS dan DO berdistrbusi multivariat normal karena nilai d2j yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel X 2 (3,0.5) = 2.366 dan sebanyak 53%. d. Oxydation Ditch 4 Kesimpulan : Gagal tolak H0 yan berarti bahwa data pada variabel TSS, SS dan DO berdistrbusi multivariat normal karena nilai d2j yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel X 2 (3,0.5) = 2.366 dan sebanyak 57%. 2. Pengujian Distribusi Multivariat Normal Tahap Finishing Kesimpulan : Gagal tolak H0 yan berarti bahwa data pada variabel TSS, SS dan DO berdistrbusi multivariat normal karena nilai d2j yang lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel X 2 (3,0.5) = 2.366 dan sebanyak 57%.
4. Pengujian Beda Rata-rata Dua Sampel • Hipotesis : H0 : µ1 = µ 2 H1 : µ1 ≠ µ 2 • Taraf signifikansi : α=50% • Statistik Uji : X 1 − X 2 − d0 t= S p (1 / n1 ) + (1 / n2 ) • Daerah penolakan : Tolak H0 jika |Thitung| > Tn1+n2-2 atau p_value < α Output : COD (Influent) COD (Ops) Variabel (Tahap Awal) (Tahap Kedua) Mean 493 394 Standar deviasi 130 117 Thitung 3.11 P_value 0.03
(
)
Kesimpulan : Tolak H0 terdapat perbedaan hasil pemeriksaan kuaitas variabel COD untuk tahap awal dan tahap kedua karena nilai Thitung > Tα, n1+n2-2 yaitu 3.11 > 2.0021 atau dapat dilihat dari p_value < 0.05 yaitu sebesar 0.03.
5. Uji Kehomogenan Matriks Varian Kovarian •
• •
Hipotesis : H0 : H1 : Minimal ada satu yang berbeda Statistik Uji : MC-1 Daerah penolakan : Tolak H0 jika MC −1 ≥ X 2 1 / 2 ( k −1) p ( p +1) Output : Tahapan Proses P_value Tahap Ketiga
0.000
Kesimpulan : Tolak H0 karena p_value < 0.05. Hal tersebut berarti bahwa matrik varian kovarian untuk tahap ketiga proses pengolahan limbah tidak homogen.
6. Pengujian Behrens Fisher • Hipotesis : H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata antar 4 kolam penampungan limbah H1 : Ada perbedaan rata-rata antar 4 kolam penampungan limbah • Statistik Uji : '
(
) (
D = x1 − x 2 A−1 x1 − x 2
)
• Daerah kritis : Tolak H0 jika nilai D > nilai d Kolam Kolam 1 dan 2 Kolam 1 dan 3 Kolam 1 dan 4 Kolam 2 dan 3 Kolam 2 dan 4 Kolam 3 dan 4
D 23.3154 2.0828 21.8578 14.6199 1.4731 15.7692
d 8.69705 8.65052 8.66031 8.69801 8.65641 8.66194
Kesimpulan : Terdapat perbedaan rata-rata antar kolam yang ada yaitu Oxydation Ditch 1, Oxydation Ditch 2, Oxydation Ditch 3 dan Oxydation Ditch 4
7. Peta Kendali Hotelling a. Tahap Ketiga (Oxydation Ditch 1) 20 BKA=17.48
Tsquared
15
10
5 Median=3.84
0 1
4
7
10
13
16 Sample
19
22
25
28
Penentuan Variabel Out of Control Obs ke6
Ti2
T i12
Ti 22
Ti 23
d i1
d i2
19.51 7.04 18.71 18.26 12.47 0.8
d i3 1.25
Chi 8.99
18 BKA=17.28 16 14
Tsquared
12 10 8 6 4
Median=3.86
2 0 1
4
7
10
13 16 Sample
19
22
25
28
Penentuan Variabel Out of Control
Obs ke2
Ti2
T i12
17.30 2.86
Ti 22
Ti23
d i1
d i3
10.82 16.24 14.44 6.48
1.06
d i1
Chi 8.99
18 BKA=17.07 16 14
Tsquared
12 10 8 6 4
Median=3.87
2 0 1
4
7
10
13 16 Sample
19
22
25
28
b. Oxydation Ditch 2 18
BKA=17.48
16 14
Tsquared
12 10 8 6 4
Median=3.84
2 0 1
4
7
10
13
16 Sample
19
22
25
28
c. Oxydation Ditch 3 20 BKA=17.48
Tsquared
15
10
5 Median=3.84
0 1
4
7
10
13
16 Sample
19
22
25
28
Penentuan Variabel Out of Control Obs Chi d i1 d i1 d Ti2 T i12 Ti22 Ti23 i3 ke3 18.92 9.14 7.57 14.63 9.78 11.35 4.29 8.99
18 BKA=17.28 16 14
Tsquared
12 10 8 6 4
Median=3.86
2 0 1
4
7
10
13 16 Sample
19
22
25
28
d. Oxydation Ditch 4 20 BKA=17.48
Tsquared
15
10
5 Median=3.84
0 1
4
7
10
13
16 Sample
19
22
25
28
Tahap Finishing 20 BKA=17.48
Tsquared
15
10
5 Median=3.84
0 1
4
7
10
13
16 Sample
19
Penentuan Variabel Out of Control Obs 2 2 2 2 T T T T d i1 i1 i2 i i3 ke2
20
15.39 10.02 19.84 4.61
22
25
28
d i1
d i3
9.98
0.16
Chi 8.99
18 BKA=17.28 16 14
Tsquared
12 10 8 6 4
Median=3.86
2 0 1
4
7
10
13 16 Sample
19
22
25
28
8. Kapabilita Proses a. Tahap Ketiga Kolam
K2
S
X 32 (0.9973)
Cp
Oxydation Ditch 1
14.3390
2.00480
14.1563
1.70027
10.2324
2.02757
14.1563
1.48017
20.0445
2.00482
14.1563
2.04716
9.27336
2.00612
14.1563
1.41662
Oxydation Ditch Oxydation Ditch Oxydation Ditch
b. Tahap Finishing Tahap
K2
Finishing 26.1184
S 2.02597
X 32 (0.9973)
14.1563
Cp 2.32460
Bab V Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Saran
KESIMPULAN • •
•
•
Terdapat perbedaan rata-rata hasil pemeriksaan variabel kualitas yaitu variabel COD antara sampel yang diambil pada tahap awal dan tahap kedua. Terdapat perbedaan rata-rata antara keempat kolam penampungan limbah cair pada tahap ketiga yaitu Oxydation Ditch 1, Oxydation Ditch 2, Oxydation Ditch 3 dan Oxydation Ditch 4. Peta T2 Hotelling pada tahap ketiga Oxydation Ditch 1 menunjukkan terdapat 2 titik pengamatan yang berada diluar batas kendali atas dan variabel penyebab adanya out of control adalah variabel SS (Settleable Solid). Untuk Oxydation Ditch 2 menunjukkan peta kendali T2 Hotelling dalam keadaan terkendali. Untuk Oxydation Ditch 3 terdapat satu titik pengamatan yang berada diluar batas kendali atas dan variabel penyebab adanya out of control adalah variabel SS (Settleable Solid) dan TSS (Total Suspended Solid). Untuk Oxydation Ditch 4 menunjukkan peta kendali T2 Hotelling dalam keadaan terkendali. Sedangkan untuk tahap finishing terdapat satu titik pengamatan yang berada diluar batas kendali atas dan variabel yang menyebabkan adanya out of control adalah variabel SS (Settleable Solid). Proses pengolahan limbah cair pada tahap ketiga dan tahap finishing telah kapabel karena nilai Cp yang dihasilkan lebih dari satu (Cp > 1).
• Saran Saran yang dapat diberikan pada hasil penelitian ini adalah perusahaan perlu melakukan pengendalian secara statistik yaitu dengan peta kendali multivariat yaitu peta T2 Hotelling dan analisis kapabilitas proses untuk mengukur proses pengolahan limbah cair industri. Selain itu análisis dapat digunakan sebagai pembanding pengontrolan kualitas secara kimia yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan serta sebagai evaluasi terhadap hasil pengolahan limbah cair sehingga dapat memenuhi spesifikasi yang ditentukan
fx~|tÇ A A A wtÇ gxÜ|Åt ~tá|{ A A A