Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT JASA MARGA CABANG SURABAYA-GEMPOL Ninik Susilowati
[email protected]
Agus Sunaryo
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT PT Jasa Marga (Persero) Surabaya-Gempol branch is a company which engages in the field of toll management service. This research is meant to find out how the implementation of internal control in salaries and wages at PT Jasa Marga (Persero) Surabaya-Gempol branch. Descriptive qualitative method is applied as the method of research in this research by using data collection techniques i.e.: Interview, documentation, observation. The result of the research indicates that the internal control system in payment of salaries and wages which have been implemented by PT Jasa Marga (Persero) Surabaya-Gempol branch has been adequate since the company has fulfilled the elements of internal control i.e.: the firm separation of organization structure, record keeping and authorization system procedure, healthy practice, honest and competent employees, though there are some deficiencies of freelance attendance monitoring system which still uses written attendance and check clock machine, the error occurrence of permanent employees’ fingerprint machine, and there is no monitoring from other divisions in the administrative department of Koperasi Karyawan PT Jasa Marga who works as time record keeping function also works as the wages list maker function. Keywords: internal control system, internal control elements, payment of salaries and wages. ABSTRAK PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan tol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian internal atas penggajian dan pengupahan yang ada di PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan sistem pengendalian internal dalam penggajian dan pengupahan yang telah diterapkan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol telah memadai, karena telah memenuhi unsur pengendalian intern yaitu pemisahan struktur organisasi secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, karyawan yang kompeten dan jujur, meskipun masih terdapat kekurangan-kekurangan pada sistem pengawasan absensi karyawan kontrak yang masih menggunakan absensi tulis dan mesin check clock, terjadinya error mesin fingerprint karyawan tetap, serta tidak adanya pengawasan dari bagian lain pada bagian administrasi Koperasi Karyawan PT Jasa Marga yang merangkap fungsi sebagai fungsi pencatat waktu dan fungsi pembuat daftar upah. Kata kunci: sistem pengendalian intern, unsur pengendalian intern, penggajian dan pengupahan.
PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan faktor penting bagi perusahaan agar dapat bertahan dari persaingan yang semakin ketat. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus mempunyai karyawan yang berkualitas, sedangkan karyawan mendapat gaji atau upah sebagai balas jasa atas kinerja yang diberikan kepada perusahaan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
2
Masalah gaji dan upah bagi karyawan merupakan masalah yang sensitif dan berpengaruh langsung pada produktivitas kerja individu. Dalam rangka memudahkan perusahaan dalam mengelolah data akuntansi. Perusahaan harus memiliki sistem penggajian dan pengupahan yang memadai. Dengan adanya sistem penggajian dan pengupahan berbasis komputer akan sangat membantu penyelenggaraan sumber daya manusia. Bagi suatu perusahaan gaji dan upah merupakan biaya yang cukup besar dan memungkinkan risiko terjadinya manipulasi dan pemborosan, maka dari itu perusahaan memerlukan sistem pengendalian intern yang baik pada bagian penggajian dan pengupahan, selain itu apabila pengendalian intern penggajian dan pengupahan tidak berjalan baik maka akan menimbulkan masalah bagi karyawan dan perusahaan, yang akan mengakibatkan penurunan kinerja dan berdampak juga pada penurunan perolehan laba perusahaan. Dengan adanya sistem pengendalian intern dalam penggajian dan pengupahan yang terstruktur dengan baik, akan memperlihatkan keseluruhan kegiatan yang sesuai dengan prosedur dan pengawasan telah terlihat secara otomatis. Sehingga apabila terjadi kesalahan atau pemborosan dapat segera diambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut. Sebagai suatu perusahaan dengan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol memerlukan sistem informasi akuntansi untuk meningkatkan kemudahan dan menjalankan kegiatannya sehingga dapat meningkatkan pelaksanaan pengendalian intern. Dengan jumlah karyawan yang cukup banyak dari berbagai tingkatan, manajemen perusahaan harus memperhatikan dengan baik pengeluaran untuk gaji dan upah yang cukup besar dan penting. Maka sistem pengendalian intern yang diperlukan dalam perusahaan ini adalah sistem pengendalian intern untuk bagian penggajian dan pengupahan sebagai salah satu metode pencegahan atau pengawasan untuk mengurangi risiko kecurangan atau pemborosan yang terjadi pada sistem tersebut, sehingga perusahaan dapat secara efektif dan efisien dalam mengelolah biaya penggajian dan pengupahan. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan rumusan masalah adalah ”Apakah sistem pengendalian intern atas penggajian dan pengupahan telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan?”. Tujuan dari penelian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan prosedur pengendalian intern atas penggajian dan pengupahan yang telah ditentukan perusahaan. TINJAUAN TEORETIS Sistem Suatu sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem 4. Unsur dasar dari proses lebih penting dari pada elemen sistem 5. Tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah seperangkat catatan, prosedur, dan peralatan yang secara rutin berhubungan dengan peristiwa yang mempengaruhi prestasi dan posisi keuangan suatu organisasi. Sedangkan sistem informasi akuntasi adalah komponen organisasi yang dirancang untuk mengelolah data keuangan menjadi informasi atau laporan keuangan, yang
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
3
ditujukan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi dan sistem informasi akuntansi memiliki pengertian serupa, yaitu serangkaian kegiatan administratif untuk menangani transaksi perusahaan agar seragam, dilengkapi dengan berbagai prosedur, dokumen, dan jurnal, yang hasilnya adalah berupa laporan keuangan, baik untuk kepentingan internal maupun kepentingan eksternal. Laporan eksternal meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan dan berbagai informasi pendukung. Sedangkan laporan intern lebih bervariasi, misal laporan penjualan harian, laporan pembelian secara tunai dan kredit, dan laporan pembayaran gaji. Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melidungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Menurut Bodnar (2006:129) Proses pengendalian internal suatu organisasi terdiri dari lima elemen: 1. Lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan. Elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah: a. Integritas dan nilai etika manajemen b. Struktur Organisasi c. Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit, jika ada. d. Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya e. Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas f. Metode manajemen untuk menilai kinerja g. Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah h. Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya. 2. Penaksiran risiko. Perusahaan harus melakukan penaksiran risiko untuk mendentifikasi, menganalisis, dan mengelolah berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Risiko dapat muncul atau berubah berdasarkan berbagai kondisi, seperti : a. Perubahan dalam lingkungan operasional yang membebankan tekanan baru atau perubahan tekanan atas perusahaan b. Personel baru yang memliki pemahaman yang berbeda atau tidak memadai atas pengendalian internal c. Sistem informasi baru atau yang baru direkayasa ulang, yang memengaruhi pemrosesan transaksi. d. Pertumbuhan signifikan dan cepat yang menghambat pengendalian internal yang ada e. Implementasi teknologi baru ke dalam proses produksi atau sistem informasi yang berdampak pada pemrosesan transaksi. f. Pengenalan lini produk atau aktivitas baru hingga pihak manajemen hanya memiliki sedikit pengalaman tentangnya g. Retrukturisasi organisasional yang menghasilkan pengurangan dana/atau realokasi personel sedemikian rupa hingga operasi bisnis dan pemrosesan transaksi terpengaruh. h. Memasuki pasar asing yang berdampak pada operasional i. Adopsi suatu prinsip akuntansi baru yang berdampak pada pembuatan laporan keuangan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
4
3. Aktivitas Pengendalian. Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dalam proses dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda : a. Pengendalian Komputer: Pengendalian ini, yang secara khusus berhubungan dengan lingkungan TI dan audit TI, terbagi ke dalam dua kelompok umum: pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum berkaitan dengan perhatian pada keseluruhan perusahaan. Pengendalian aplikasi memastikan integritas sistem tertentu seperti aplikasi pemrosesan pesanan penjualan, utang usaha, dan aplikasi penggajian. b. Pengendalian Fisik: Jenis pengendalian ini terutama berhubungan dengan aktivitas manusia yang digunakan dalam sistem akuntansi. Aktivitas ini dapat benar-benar manual, seperti penjagaan secara fisik, atau dapat melibatkan penggunaan komputer untuk mencatat berbagai transaksi atau pembaharuan akun. 4. Informasi dan komunikasi. Sistem informasi akuntansi (SIA) terdiri atas berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakukan, mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi perusahaan serta untuk menghitung berbagai aktiva dan kewajiban yang terkait didalamnya. 5. Pengawasan. Pengawasan (Monitoring) adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan. Hal ini dapat diwujudkan melalui beberapa prosedur terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan a. Para auditor internal perusahaan dapat mengawasi aktivitas entitas dalam bentuk prosedur yang terpisah b. Pengawasan pada aktivitas yang berjalan dapat diwujudkan melalui integrasi berbagai modul komputer yang terpisah kedalam sistem informasi yang menangkap berbagai data penting dan/atau memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagian dari operasional rutin. c. Teknik lain untuk mewujudkan pengawasan pada aktivitas yang berjalan adalah penggunaan laporan manajemen yang lengkap. Unsur Pengendalian Internal Menurut Mulyadi (1989:163) unsur sistem pengendalian internal adalah: 1. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi dipisahkan pada prinsipprinsip berikut ini: a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar organisasi dari yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah: a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaian harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang b. Pemeriksaan mendadak
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
5
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain d. Perputaran jabatan e. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatanya. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Sistem Penggajian Menurut Krismiaji (2005:396) sistem penggajian adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data terkait dengan pengelolaan karyawan perusahaan secara efektif. Kegiatan dalam sistem penggajian adalah: 1. Menyeleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru 2. Pelatihan karyawan baru 3. Penempatan atau penugasan karyawan baru 4. Penggajian atau penentuan gaji dan intensif lainnya 5. Evaluasi kinerja karyawan 6. Pemberhentian karyawan Pembayaran Gaji Dalam pembayaran gaji dokumen yang dipakai yaitu: 1. Kartu waktu Kartu waktu digunakan untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir dan pulang dari kantor. 2. Daftar gaji Daftar gaji memuat gaji seluruh karyawan, digunakan untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan pajak penghasilan pasal 21. 3. Slip gaji Slip gaji memuat rincian komponen gaji. Slip gaji diberikan kepada setiap karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji. 4. Data transfer Daftar transfer digunakan sebagai surat perintah ke bank untuk mentransfer sejumlah uang tertentu ke setiap karyawan yang akan menerima gaji. Sistem Pengupahan Sistem pengupahan adalah sistem pembayaran atas balas jasa kinerja yang telah diberikan karyawan lepas perusahaan. Pada sistem pengupahan, digunakan untuk mengatur bagaimana ditetapkannya sistem pembayaran upah diberikan atas kinerja harian. Pembayaran Upah Dokumen yang dipakai dalam pembayaran upah: 1. Kartu waktu Digunakan untuk merekam presensi setiap harinya. Apabila upah didasarkan pada hari kerja, maka kartu waktu dapat digunakan untuk menghitung upah yang akan diterima karyawan. 2. Slip upah. Slip upah memuat rincian komponen upah. 3. Bukti penerimaan upah Bukti penerimaan upah berguna sebagai bukti penyerahan upah kepada pegawai bersangkutan. 4. Daftar upah
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
6
5. Dokumen lain untuk merekam kinerja pegawai (tergantung karyawan mau digaji atas dasar apa) seperti atas dasar jumlah kehadiran, jam kerja, dll. Risiko dan Pengendalian Dalam Siklus Penggajian dan Pengupahan Risiko dalam siklus penggajian dan pengupahan antara lain: 1. Data jam kerja yang tidak benar. Data jam kerja yang tidak benar bisa disebabkan karena kecurangan dalam mengisi kartu waktu. 2. Data unit produk yang dihasilkan tidak benar. Tanpa adanya administratif yang bagus, bisa saja produk yang dihasilkan setiap karyawan tidak tercatat dengan baik. 3. Kesalahan petugas penggajian dalam menghitung gaji dan upah. Apabila petugas salah hitung gaji dan upah akan mengakibatkan salah perhitungan pajak penghasilan, selain itu apabila petugas salah dalam menentukan gaji pokok, maka tunjangan juga akan salah. Pengendalian yang dapat diterapkan dalam sistem penggajian dan pengupahan untuk meminimalkan risiko antara lain: 1. Ada petugas yang menjaga kartu waktu Dengan adanya petugas yang mengawasi kartu waktu karyawan tidak bisa melakukan kecurangan dalam mengisi kartu waktu. 2. Perusahaan harus memastikan bahwa setting jam dan dalam mesin pencatat waktu sudah benar. 3. Akuntan perlu merancang dokumen untuk merekam kinerja karyawan. 4. Perhitungan gaji dan upah yang bisa diotomatisasi harus diotomatisasi. Perusahaan yang belum memiliki aplikasi penggajian dapat memanfaatkan program spreadsheet seperti Microsoft excel, dan program-program berbasis komputer lainnya. 5. Pastikan bahwa terdapat pemisahan tugas antara pihak yang berhak merekrut karyawan baru (bagian personalia), bagian penggajian, dan bagian kasir. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam peneltian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, yang berdasarkan pada rumusan masalah dan menguraikan karakteristik, sifat, pengumpulan data, menalisis data dan menyimpulkan sesuai dengan landasan teori yang ada sehingga dapat menjawab rumusan masalah. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. Dari hasil penelitian ini akan diketahui apakah pelaksanaan sistem pengendalian intern pada penggajian dan pengupahan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sumber Data Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah berupa data primer. Soeratno (2003:76) menjelaskan bahwa data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau menggunakannya, data primer diperoleh dari kuantifikasi data fenomena sosial sebagai data primer.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
7
Teknik Pengumpulan Data Bila dilihat dari cara pengumpulan data, maka pengumpulan dapat dilakukan dengan cara berikut (Soeratno, 2003:92) : 1. Interview (wawancara) Merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung dengan responden. Jawaban dari responden dicatat atau direkam dengan alat perekam 2. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Mengumpulkan data dengan mengambil peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip, termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori yang berhubungan dengan penelitian. Dokumen tersebut menghasilkan data deskriptif yang berharga, serta merupakan sumber data yang stabil dan akurat. 3. Observasi Metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik, observasi harus dilakukan secara cermat dan sistematik agar observasi dapat diulang oleh peneliti lain dan dapat dimungkinkan penafsiran ilmiah. Satuan Kajian Penelitian ini menekankan pada masalah yang berhubungan dengan pengendalian intern terhadap penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. Pengendalian intern merupakan metode, prosedur, dan kebijakan yang didesain oleh manajemen perusahaan untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset, ketaatan/kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain. Sistem pengendalian intern sangat dibutuhkan dalam penggajian dan pengupahan perusahaan. Dengan adanya sistem pengendalian intern dalam penggajian dan pengupahan yang tepat maka akan memudahkan perusahaan mengolah data penggajian karyawan dan mengurangi risiko penyalahgunaan dan pemborosan yang tidak sesuai dengan sistem yang ditentukan oleh perusahaan. Teknik Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode analisis data yang mengolah data dalam bentuk kata dan kalimat. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap pengumpulan data yang berkaitan dengan pengendalian intern pada sistem penggajian dan pengupahan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan, data-data tersebut meliputi : a. Struktur organisasi perusahaan b. Jumlah karyawan tetap dan karyawan kontrak c. Kualitas SDM , yaitu jenjang pendidikan karyawan d. Proses rekruitmen karyawan pada perusahaan e. Jam kerja karyawan f. Aturan/kebijakan dalam sistem penggajian dan pengupahan, meliputi : - Tunjangan Karyawan - Dokumen yang digunakan - Catatan akuntansi yang digunakan g. Alur / prosedur sistem penggajian dan pengupahan pada perusahaan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
8
h. Sistem otorisasi dan pengendalian intern yang digunakan dalam penggajian dan pengupahan 2. Menganalisis data yang diperoleh, mempelajari sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan yang diterapkan diperusahaan dan membandingkannya dengan landasan teori yang ada. 3. Menyimpulkan serta memberi saran rekomendasi perbaikan yang dapat dipergunakan oleh perusahaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem Penggajian dan Pengupahan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang SurabayaGempol PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol merupakan perusahaan pengelolah jalan tol dengan jumlah karyawan yang cukup banyak dari data per mei yaitu 771 karyawan yang terdiri 528 dari karyawan tetap dan 243 karyawan tidak tetap, untuk karyawan tetap PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol memberikan balas jasa berupa gaji yang dibayar setiap sebulan sekali, sedangkan untuk karyawan tidak tetap balas jasa atas kinerja karyawan diberikan berupa upah yang juga dibayar sebulan sekali. Karena jumlah karyawan yang cukup banyak, maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan juga cukup besar, jadi perusahaan harus mempunyai sistem penggajian dan pengupahan yang baik. Sistem penggajian dan pengupahan karyawan di PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol menggunakan sistem penggajian dan pengupahan berbasis komputer yaitu menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan software Oracle. Sistem penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang SurabayaGempol diatur dalam SK Nomor 104/KPTS/2012 tentang Peraturan Penggajian Karyawan Tetap Perubahan Berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja tanggal 29 juni 2012 dan SK Nomor 105/KPTS/2012 tentang Peraturan Penggajian Karyawan Tidak Tetap 29 Juni 2012.
Sistem Penggajian Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol gaji didasarkan dengan sistem merit dasar dan merit kompetensi yaitu berdasarkan ruang dan baris serta golongannya. Pada sistem merit dasar, Semakin tinggi golongan jabatannya, baris dan ruang sebagai tanda waktu lama berkerja di perusahaan maka semakin tinggi pula penghasilan yang diterima, sedangkan pada merit kompetensi penghasilan didasarkan sesuai dengan hasil penilaian kinerja. Prosedur Sistem Informasi Akuntansi atas Penggajian yang digunakan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. Prosedur penggajian pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol meliputi : 1. Prosedur Kepegawaian Prosedur kepegawaian dilakukan oleh bagian personalia yang dijabat oleh Juru tata usaha pendayagunaan sumber daya manusia, prosedur kepegawaian memuat segala sesuatu mengenai masalah kepegawaian meliputi persiapan kebutuhan karyawan, perekrutan karyawan, proses mutasi, rotasi, dan promosi, serta pemberhentian karyawan. Proses rekruitmen karyawan tetap dilakukan oleh Kantor pusat PT Jasa Marga (Persero) Tbk di Jakarta. Sebelum melakukan rekruitmen karyawan baru, PT Jasa Marga memiliki SK Direksi yang tentang formasi jabatan yang meliputi : bidang pekerjaan dan jumlah kebutuhan SDM yang akan diisi oleh karyawan baru.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
9
2. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Absensi karyawan tetap PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol sudah menggunakan sistem fingerprint. Terdapat dua mesin fingerprint diletakkan di dekat pintu masuk didepan meja resepsionis untuk memudahkan karyawan melakukan absensi. Absensi dilakukan karyawan pada saat datang dan saat jam pulang kantor. Dengan sistem fingerprint maka terdapat perhitungan apabila terdapat keterlambatan karyawan, dan diberi sanksi pemotongan gaji yang besarnya sesuai dengan peraturan SK yang ditetapkan di perusahaan. 3. Prosedur Perhitungan Gaji Prosedur perhitungan gaji dilakukan oleh bagian pembuat daftar gaji yang dijabat oleh juru tata usaha kompensasi dan kesejahteraan. Prosedur ini meliputi perhitungan penerimaan dan potongan penghasilan karyawan yang menjadikan statistik absensi sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan rekap gaji yang selanjutnya diajukan kepada bagian keuangan untuk pembayaran gaji kepada karyawan. Perhitungan upah lembur adalah sebagai berikut: Tarif upah lembur per jam (TUL) = Hasil pembagian dari dasar perhitungan upah lembur dengan jam kerja rata-rata perbulan Tarif upah lembur per jam (TUL) = (Penghasilan x 75%) / 173 jam 4. Prosedur Pembayaran Gaji Prosedur Pembayaran gaji karyawan dilaksanakan melalui bagian keuangan dalam hal ini adalah bendahara dan dibayarkan melalui transfer ke masing-masing rekening karyawan melalui Bank Mandiri yang disertai dengan cek dan soft copy yang berisi nama karyawan, nomor rekening, dan nominal gaji yang diberikan kepada masing-masing karyawan. Fungsi-Fungsi Yang Terkait Dengan Sistem Penggajian Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol 1. Fungsi Personalia Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol fungsi personalia dijabat oleh Juru tata usaha pendayagunaan SDM yang bertugas merencanakan kebutuhan karyawan termasuk membuat edaran ke masing-masing unit tentang kebutuhan karyawan, melaksanakan kegiatan perekrutan, mutasi karyawan, mengelolah mesin absensi handkey (pemeliharaan hardware, software, pencetakan rincian data absensi karyawan bulanan, serta pemeliharaan, data absensi), membuat rekapitulasi penilaian penilaian prestasi kerja karyawan. 2. Fungsi Pembuat Daftar Gaji Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol fungsi pembuat daftar gaji dijabat oleh Juru tata usaha kompensasi dan kesejahteraan yang bertugas melaksanakan kegiatan inputing penghasilan termasuk perhitungan lembur, melakukan kegiatan inputing potongan penghasilan, melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil proses gaji atas kompensasi lainnya, perhitungan iuran Jamsostek, tunjangan hari raya (THR), perhitungan pajak penghasilan masingmasing karyawan, dan tunjangan lainnya. 3. Fungsi Keuangan Fungsi keuangan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol bertugas membuat invoice yang didasarkan pada rekapitulasi gaji dan nota dinas dari bagian
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
10
pembuat daftar gaji untuk selanjutnya di berikan kepada bendahara atau kasir untuk pembayaran gaji. 4. Fungsi Kasir Fungsi Kasir dalam sistem penggajian adalah membuat permohonan pembayaran gaji yang sesuai dengan nota dinas dan invoice gaji ke PT Jasa Marga pusat. Selanjutnya melakukan pembayaran via transfer bank ke rekening masing-masing karyawan. Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penggajian Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol 1. Laporan kehadiran harian dan laporan kedatangan/ kepulangan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol sistem absensi dilakukan dengan teknologi mesin fingerprint, output dari metode mesin tersebut adalah laporan kehadiran harian dan laporan kedatangan/kepulangan karyawan. Laporan tersebut mencakup tentang data kehadiran karyawan yang terdiri dari klasifikasi unit kerja, nama karyawan, NPP, hari, tanggal dan bulan, jam datang dan jam pulang. Dokumen ini selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pembuatan statistik absensi dan berpengaruh dalam proses penggajian karena dengan adanya dokumen ini bagian gaji dapat mengetahui besarnya potongan gaji atas keterlambatan atau ketidakhadiran karyawan sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2. Statistik absensi Dokumen ini dikelolah oleh bagian Juru tata usaha kompensasi dan kesejahteraan sebagai dasar atas pembuatan daftar gaji dan slip gaji. Statistik absensi berisi data: NPP, nama karyawan, cuti, izin (hari), mangkir (hari), terlambat masuk kerja (menit), pulang lebih awal, dan keterangan. 3. Daftar Gaji Daftar gaji pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol merupakan dokumen yang memuat gaji seluruh karyawan meliputi besarnya gaji pokok, potongan penghasilan serta pajak penghasilan pasal 21, daftar gaji dibuat oleh bagian pembuat daftar gaji yaitu Juru tata usaha kompensasi dan kesejahteraan. Daftar gaji dibuat sebagai dasar pembuatan slip gaji masing masing karyawan. 4. Slip Gaji Slip gaji dibuat oleh bagian Juru tata usaha kompensasi dan kesejahteraan, dokumen ini digunakan untuk menggaji karyawan yang berisi tetang penerimaan dan potongan penghasilan karyawan untuk selanjutnya diberikan ke bagian keuangan. Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol, slip gaji tidak diberikan kepada karyawan melalui amplop gaji. Slip gaji diinformasikan melalui web internal perusahaan sehingga karyawan dapat melihat secara online pada web internal perusahaan tersebut. Alur Prosedur Penggajian Karyawan di PT Jasa Marga (Persero) Cabang SurabayaGempol. Dalam suatu penggajian yang baik diperlukan serangkaian prosedur yang terdiri dari dokumen-dokumen, catatan akuntansi, dan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan aktifitas penggajian. Prosedur penggajian dapat dijelaskan dalam uraian kegiatan pada tiap unit organisasi yang terkait berikut ini: Karyawan 1. Karyawan melakukan absensi dengan mesin fingerprint sebagai pencatatan waktu hadir karyawan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
11
Juru Tata Usaha Pendayagunaan SDM 2. Mendownload data absensi seluruh karyawan yang terdiri dari laporan kehadiran harian dan laporan kedatangan/kepulangan 3. Klarifikasi data laporan kehadiran harian dan laporan kedatangan/kepulangan 4. Dari kedua laporan kehadiran tersebut selanjutnya bagian personalia membuat statistik absensi yang selanjutnya diberikan kepada bagian pembuat daftar gaji. Juru Tata Usaha Kompensasi dan Kesejahteraan 5. Bagian Juru Tata Usaha Kompensasi dan Kesejahteraan menerima statistik absensi yang digunakan sebagai dasar pembuatan daftar gaji 6. Membuat dokumen perhitungan penghasilan karyawan dan rekapitulasi perhitungan penghasilan karyawan 7. Selanjutnya bagian penggajian membuat daftar pembayaran penghasilan karyawan dan rekapitulasi pembayaran penghasilan karyawan 8. Membuat nota dinas yang selanjutnya diberikan ke bagian keuangan. Bagian Keuangan 9. Bagian Keuangan menerima nota dinas dari Juru Tata Usaha Kompensasi dan Kesejahteraan 10. Membuat invoice gaji, 11. Selanjutnya invoice gaji, nota dinas, dan rekapitulasi pembayaran penghasilan karyawan diotorisasi oleh kepala cabang, kepala bagian, dan kepala sub bagian. Bagian Bendahara 12. Menerima nota dinas dan rekapitulasi pembayaran penghasilan karyawan dari bagian keuangan 13. Membuat permohonan ke pusat untuk pembayaran gaji sesuai nota dinas dan invoice gaji 14. Menerima dropping gaji dari pusat, membuat bukti penerimaan kas. 15. Membandingkan dokumen dropping gaji dan invoice gaji, mengeluarkan dokumen voucher pembayaran gaji 16. Melakukan permohonan transfer gaji ke rekening masing-masing karyawan melalui bank dengan menyertakan cek transfer bank, nama dan nomor rekening masingmasing karyawan disertai dengan soft copy. Bank 17. Mentransfer gaji ke rekening masing masing karyawan sesuai dengan surat permohonan transfer gaji dari PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. Sistem Pengupahan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol selain mempekerjakan karyawan tetap juga memperkerjakan karyawan kontrak. Kontrak karyawan tidak tetap diperbaharui setiap 1 tahun sekali. Pembayaran upah karyawan tidak tetap pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol dilakukan setiap bulan. Dalam pengupahan karyawan tidak tetap PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol bekerja sama dengan Koperasi Karyawan Jasa Marga. Kerja sama antara PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol dengan Koperasi Karyawan Jasa Marga meliputi, Perekrutan karyawan tidak tetap, absensi karyawan tidak tetap, serta pengupahan karyawan tidak tetap.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
12
Prosedur Sistem Informasi Akuntansi atas Pengupahan yang digunakan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. Prosedur penggajian pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol meliputi : 1. Prosedur Kepegawaian Prosedur kepegawaian merupakan serangkaian prosedur yang memuat segala sesuatu mengenai masalah kepegawaian meliputi persiapan kebutuhan karyawan kontrak, perekrutan karyawan kontrak, proses mutasi, rotasi, dan promosi, pemberhentian karyawan, serta perpanjangan kontrak karyawan tidak tetap. Dalam prosedur kepegawaian karyawan tidak tetap, PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol bekerjasama dengan Koperasi Karyawan Jasa Marga dan dilakukan oleh bagian personalia Koperasi Karyawan Jasa Marga. 2. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Absensi karyawan kontrak dikelolah oleh Koperasi Karyawan Jasa Marga dan masih menggunakan absen tulis atau sistem tanda tangan dan dengan sistem check clock untuk karyawan tidak tetap yang ada di gerbang tol. Pengisian absensi dilakukan pada saat jam datang dan jam pulang kantor. Prosedur ini meliputi pembuatan statistik absensi yang berisi jam kehadiran dan kepulangan karyawan serta perhitungan waktu keterlambatan. 3. Prosedur Perhitungan Upah Perhitungan upah karyawan tidak tetap PT Jasa Marga (Persero) Cabang SurabayaGempol sepenuhnya dikelolah oleh bagian Administrasi Koperasi Karyawan Jasa Marga. Prosedur ini meliputi perhitungan penerimaan dan potongan penghasilan karyawan yang menjadikan statistik absensi sebagai dasar pembuatan daftar upah dan rekap daftar upah yang selanjutnya diajukan kepada bagian kasir untuk pembayaran upah kepada karyawan. 4. Prosedur Pembayaran Upah Pembayaran upah dilakukan oleh bagian kasir, prosedur ini meliputi permohonan pembayaran upah ke PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol berdasarkan SPK (Surat Perintah Kerja) yang telah disepakati oleh PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol dengan Koperasi Karyawan Jasa Marga serta kegiatan pembayaran gaji karyawan melalui transfer rekening bank. Fungsi-Fungsi Yang Terkait Dengan Sistem Pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. 1. Fungsi Personalia Fungsi Personalia yang bertugas merencanakan kebutuhan karyawan termasuk membuat edaran ke masing-masing unit tentang kebutuhan karyawan, melaksanakan kegiatan perekrutan, mutasi karyawan, mengelolah mesin absensi handkey (pemeliharaan hardware, software, pencetakan rincian data absensi karyawan bulanan, serta pemeliharaan, data absensi), membuat rekapitulasi penilaian penilaian prestasi kerja karyawan. 2. Fungsi Pembuat Daftar Upah Fungsi pembuat daftar gaji dijabat oleh bagian administrasi Koperasi Karyawan Jasa Marga yang bertugas melaksanakan kegiatan inputing penghasilan termasuk perhitungan lembur, melakukan kegiatan inputing potongan penghasilan, melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil proses upah atas kompensasi lainnya, perhitungan iuran Jamsostek, tunjangan hari raya (THR), perhitungan pajak penghasilan masing-masing karyawan, dan tunjangan lainnya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
13
3. Fungsi Kasir Fungsi Kasir dalam sistem pengupahan dijabat oleh bagian kasir Koperasi Karyawan Jasa Marga, fungsi ini bertugas membuat permohonan pembayaran upah yang sesuai dengan SPK (Surat Perintah Kerja) kepada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. Selanjutnya melakukan pembayaran via transfer bank ke rekening masing masing karyawan berdasarkan daftar upah karyawan. Dokumen yang digunakan dalam sistem pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) cabang Surabaya-Gempol 1. Statistik Absensi Dokumen ini dikelolah oleh bagian administrasi koperasi karyawan Jasa Marga sebagai dasar atas pembuatan daftar upah dan slip upah. Berisi tentang data absensi karyawan kontrak. 2. Daftar Upah Daftar gaji pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol merupakan dokumen yang memuat upah seluruh karyawan tidak tetap meliputi besarnya gaji pokok, potongan penghasilan serta pajak penghasilan pasal 21, daftar upah dibuat oleh bagian pembuat daftar upah yaitu bagian administrasi. Daftar upah dibuat sebagai dasar pembuatan slip upah masing-masing karyawan tidak tetap. 3. Slip Upah Slip upah dibuat oleh bagian administrasi Koperasi Karyawan Jasa Marga, dokumen ini digunakan untuk menggaji karyawan yang berisi tetang penerimaan dan potongan penghasilan karyawan untuk selanjutnya diberikan ke bagian kasir. 4. Data Transfer Kasir Koperasi Karyawan Jasa Marga mengajukan permohonan ke bank dengan mengisi surat aplikasi bank ke bank mandiri yang dilengkapi dengan soft copy yang berisi nama dan nomor rekening masing masing karyawan Penilaian Atas Fungsi-Fungsi Yang Terkait Dengan Sistem Penggajian dan Pengupahan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol Fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem penggajian dan pengupahan adalah fungsi personalia, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi keuangan, dan fungsi kasir. Dari evaluasi atas fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem penggajian dan pengupahan, hasil analisis menunjukkan bahwa fungsi yang terkait dengan sistem penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol masih menunjukkan adanya perangkapan fungsi yang tekait dengan sistem pengupahannya, yaitu fungsi personalia, fungsi pembuat daftar upah, dan fungsi keuangan yang semuanya dilakukan oleh bagian administrasi.
Penilaian Atas Prosedur Penggajian Dan Pengupahan Yang Diterapkan di PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol Dari evaluasi atas prosedur sistem penggajian dan pengupahan, hasil analisis menunjukkan bahwa prosedur sistem penggajian dan pengupahan yang diterapkan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol, masih ditemukan adanya prosedur yang harusnya terpisah, tetapi dilakukan oleh satu bagian. Prosedur pencatatan waktu hadir pada aktivitas pengupahan karyawan juga masih menggunakan mesin check clock dan tanda tangan dan tidak ada petugas yang mengawasi absensi karyawan tersebut.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
14
Penilaian Pengendalian Intern Atas Penggajian Dan Pengupahan di PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol Dari hasil penelitian dan membandingkan dengan landasan teori yang ada pada bab sebelumnya evaluasi pengendalian intern atas penggajian dan pengupahan di PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol dibagi menjadi dua yaitu pengendalian intern administrasi dan pengendalian intern akuntansi. Berikut adalah klasifikasi pengendalian intern administrasi dan pengendalian intern akuntansi yang diterapkan dalam sistem penggajian dan pengupahan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol : 1. Pengendalian intern administrasi a. Dokumen yang mendukung adanya pengendalian administrasi adalah: Laporan kehadiran harian dan laporan kedatangan/kepulangan, dan statistik absensi. b. Perekrutan karyawan dilakukan oleh PT Jasa Marga pusat dengan berbagai kualifikasi dan tes terlebih dahulu. 2. Pengendalian intern akuntansi a. Pengendalian dokumen, adanya dokumen-dokumen yang mendukung aktifitas penggajian dan pengupahan yaitu: Daftar gaji dan upah, Slip gaji dan upah, Data Transfer, serta catatan akuntansi berupa jurnal umum dan buku besar. b. Dilaksanakannya internal audit dan eksternal audit setiap jangka waktu tiga bulan sekali, sebagai pembanding antara catatan akuntansi dengan transaksi yang telah terjadi. Unsur-unsur pengendalian intern yang telah diterapkan pada sistem penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol antara lain: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas Struktur organisasi pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol sangat baik karena semua bagian telah memiliki tugas dan wewenang masing-masing dan dalam sistem penggajiannya tidak terdapat perangkapan fungsi. Sedangkan untuk sistem pengupahan struktur organisasi yang mengelolah pengupahan karyawan tidak tetap kurang baik karena terdapat perangkapan fungsi yang dilakukan oleh bagian administrasi Koperasi Karyawan PT Jasa Marga yaitu merangkap fungsi sebagai pengelolah pencatatan waktu karyawan, dan sebagai pembuat daftar upah. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Prosedur pencatatan pada sistem penggajian sudah memadai pengendalian intern dan sesuai dengan tinjauan teori, semua dokumen telah mendapat otorisasi dari kepala cabang, kepala bagian, dan kepala sub bagian. Proses pencatatan sudah menggunakan sistem komputerisasi sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya pemrosesan gaji dan meningkatkan keakuratan dalam pencatatan akuntansi. Tetapi pengendalian intern kurang diterapkan pada sistem pengupahan karyawan tidak tetap, karena dokumen tidak diotorisasi oleh bagian-bagian yang berwenang sebelum dilakukan pembayaran. 3. Praktik yang sehat Dilihat dari absensi yang sudah menggunakan mesin fingerprint, sehingga tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan. Adanya internal audit dan eksternal audit untuk memeriksa kinerja departemen yang bersangkutan setiap tiga bulan sekali. Maka penggajian PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol sudah memenuhi unsur pengendalian intern yaitu praktik yang sehat pada sistem penggajiannya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
15
4. Karyawan yang kompeten dan jujur Perekrutan karyawan tetap hanya dilakukan oleh PT Jasa Marga pusat, dan untuk menjamin karyawan kompeten dan sesuai dengan jabatan yang diperlukan, PT Jasa Marga juga mengadakan tes toefl , psikotes, dan tes internal untuk calon karyawan PT Jasa Marga. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Penggajian dan Pengupahan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan sistem penggajian dan pengupahan yang telah diterapkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol: 1. Kelebihan sistem penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol: a. Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol proses absensi karyawan telah menggunakan mesin fingerprint sehingga tidak terdapat kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dalam mengisi waktu kehadiran b. Struktur organisasi telah tersusun dengan baik, semua bagian memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga tidak terjadi perangkapan fungsi pada kegiatan penggajian karyawan c. Diterapkannya internal audit dan eksternal audit secara berkala untuk pemeriksaan aktivitas penggajian perusahaan. d. Aktivitas penggajian dan pengupahan telah menggunakan sistem komputerisasi. e. Setiap proses penggajian telah diotorisasi oleh pejabat yang terkait. 2. Kelemahan sistem penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol : a. Sistem pengupahan yang diolah oleh koperasi karyawan PT Jasa Marga, absensi karyawan masih menggunakan sistem tanda tangan dan check clock. b. Terdapat perangkapan fungsi pembuatan upah dan fungsi pencatatan waktu hadir dilakukan oleh satu bagian saja yaitu bagian administrasi. c. Belum diterapkannya pemeriksaan mendadak (Surprise Audit) dengan jadwal yang tidak teratur, dengan adanya pemeriksaan mendadak akan mendorong karyawan melaksanakan tugasnya sesuai aturan yang berlaku. d. Terdapat error pada mesin fingerprint dalam update data karyawan, tidak bisa mendeteksi saat absensi karena jari yang berminyak jari yang memakai lotion. SIMPULAN DAN KETERBATASAN Simpulan 1. Fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem penggajian sudah sangat baik dan sesuai dengan tinjauan teoretis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dengan adanya pemisahan fungsi-fungsi tersebut dapat mendukung tercapainya proses penggajian yang baik. Akan tetapi, dalam aktivitas pengupahan masih belum memenuhi pengendalian intern atas pengupahan karena adanya perangkapan fungsi pencatatan waktu dengan fungsi pembuat daftar upah pada Koperasi Karyawan Jasa Marga. 2. Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam aktivitas penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol telah memadai
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2013)
16
dalam memenuhi pengendalian intern atas penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol. Semua aktivitas pembuatan dokumen dan catatan akuntansi sudah dilakukan dengan sistem komputerisasi, sehingga meminimalkan kesalahan pembuatan gaji dan upah. 3. Prosedur penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Surabaya-Gempol tidak jauh berbeda dengan tinjauan teori pada bab sebelumnya. Semua prosedur pencatatan waktu hadir, pembuatan daftar gaji dan upah, pembayaran gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik dan terstruktur sesuai dengan peraturan tentang penggajian dan pengupahan yang telah ditetapkan. Semua transaksi yang berhubungan dengan gaji dan upah mendapat otorisasi dari bagian yang berwenang. 4. Pencatatan waktu hadir dilakukan dengan menggunakan mesin fingerprint sehingga kecurangan hampir tidak ada. Namun masih sering terdapat error mesin fingerprint pada saat up date data sehingga informasi yang dihasilkan sebagai dasar perhitungan gaji kurang akurat. Sedangkan untuk sistem pengupahan, pencatatan waktu hadir masih menggunakan sistem tanda tangan dan check clock. 5. Pembayaran gaji dan upah dilakukan dengan cara mentransfer ke rekening masingmasing karyawan dan slip gaji disajikan dalam web internal perusahaan, sehingga lebih efektif dan efisien. Keterbatasan Penelitian ini berbentuk penelitian studi kasus tentang pengendalian intern penggajian dan pengupahan pada PT Jasa Marga Surabaya, sehingga kesimpulan dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasi pada perusahaan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Bodnar, G. H. dan W. S. Hopwood. 2004. Accounting Informations Systems. Ninth Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. Terjemahan J. A. Saputra dan L. Setiawati. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. ANDI. Yogyakarta. Diana, A. dan L. Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. ANDI. Yogyakarta. Hall, J. A. 2004. Accounting Informations System. Fourth Edition. North-Western. Singapore. Terjemahan D. Fitriasari dan D. K. Arnos. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. Husein, M. F. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta. Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta. Mulyadi. 1989. Sistem Akuntansi. Edisi 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. Soeratno. dan L. Arsyad. 2003. Metodologi Penelitian. Edisi Revisi. UPP. Yogyakarta. Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Widjajanto, N. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga. Jakarta. Winarno, W. W. 1994. Sistem Informasi Akuntansi. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. ●●●