Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
ISSN 2356 - 4385
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI Terhadap Pembiayaan Mudharabah Edo Widiyanto1), Lucia Ari Diyani2) Akuntansi, Institute Teknologi dan Bisnis Kalbis, Jakarta Jalan Pulomas Selatan Kav. 22 Jakarta Timur 1) Email:
[email protected] 2) Email:
[email protected] Abstract: Dual banking or two systems of banking which is consist of conventional banking and syariah have grow rapidly in Indonesia. The differences clearrly sight from both of systems, one of the differences is the impact from BI rate.Type of this research is quantitative research by using the techniques of data collecting method documentation and the data was taken from Bank of Indonesia and seven syaria banking’s company ( PT. Bank BRI Syariah, PT. Bank BNI Syariah, PT. Bank Muamalat, PT. Bank BCA Syariah, PT. Bank Bukopin Syariah, PT. Bank Mega Syariah dan PT. Bank Mandiri Syariah). The sample period was five years starts from 2008 till 2012. Method of data analysis using simple linear regression. Pearson correlation and regression results are linear indicating that the BI rate influence significantly to the financing of mudharabah and proportions for the results on PT Bank BRI Syariah. It is explained that not only conventional banking is influenced by BI rate but so does Syariah banking. Keywords: dual banking, konventional banking, syariah banking, BI rate, Mudharabah Abstrak: Dual banking atau dua sistem perbankan yang terdiri dari perbankan konvensional dan syariah sangat berkembang pesat di negara Indonesia. Perbedaan jelas sangat terlihat dari kedua sistem perbankan ini, salah satunya adalah dengan adanya pengaruh dari BI rate. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data metode dokumentasi yang diambil dari Bank Indonesia dan tujuh perusahaan bank syariah antara lain PT. Bank BRI Syariah , PT. Bank BNI Syariah , PT. Bank Muamalat , PT. Bank BCA Syariah , PT. Bank Bukopin Syariah , PT. Bank Mega Syariah dan PT. Bank Mandiri Syariah. Periode sampel adalah lima tahun yang dimulai tahun 2008 sampai dengan 2012. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana untuk mencari pengaruh antara Tingkat Suku Bunga BI terhadap Pembiayaan Mudharabah Bank Syariah yang penulis analisa. Hasil korelasi pearson dan regresi linier menunjukkan bahwa BI rate memberikan pengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan mudharabah dan proporsi bagi hasil pada seluruh Perusahaan Bank Syariah yang menjadi obyek penelitian dalam karya ilmiah ini. Hal ini menjelaskan bahwa bukan hanya perbankan konvensional saja yang dipengaruhi oleh BI rate tetapi demikian juga perbankan syariah di Indonesia terutama yang menjadi sampel dalam tulisan ini. Kata Kunci: dual banking, perbankan konvensional, perbankan syariah, BI rate, Mudharabah
I. PENDAHULUAN Dalam dunia perbankan nasional dikenal secara umum 2 jenis perbankan. Kedua jenis perbankan ini memiliki perbedaan yang mendasar secara prinsip. Untuk membedakan kedua jenis perbankan tersebut peneliti akan memisahkan istilah untuk kedua perbankan tersebut. Yang pertama adalah perbankan milik swasta atau pemerintah yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pada bank konvensional kepentingan pemilik dana (nasabah)
98
adalah memperoleh imbalan berupa bunga yang tinggi dari dana yang mereka simpan. Sedangkan kepentingan perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang optimal dari selisih bunga simpanan dengan suku bunga pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Sedangkan untuk perbankan sariah adalah suatu sistem perbankan yang dalam menjalan kan usaha nya mengguna kan prinsip syariah (Islam). Bank syariah juga berorientasi dalam mencari keuntungan, tetapi dalam menjalan kan bisnis nya perbankan syariah tidak menggunakan bunga dalam sistem nya, tetapi
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI (BI rate) Terhadap...
menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai dengan prinsip dasar agama Islam. Dalam perbankan syariah dalam memberikan modal usaha maupun simpan pinjam tidak di perbolehkan berkaitan dengan hal hal yang di kategorikan haram menurut hukum Islam, berbeda dengan perbankan konvensional yang tidak melihat halal atau haram dalam menjalankan bisnis nya. Di dalam perbankan syariah di kenal beberapa jenis pembiayaan yaitu: Mudharabah dengan sistem bagi hasil, Musyakarah, Istishna, Ijarah. Secara umum mudharabah di kenal sebagai penyerahan sejumlah modal tertentu dari seorang sahibul maal (pemilik dana) kepada mudharib (pengelola) agar uang tersebut dapat dikelola dan jika ada keuntungan dibagi secara bersama-sama berdasarkan kesepakatan , dan jika terjadi kerugian maka di tanggung uang modal itu oleh sahib al- mal dengan syarat-syarat tertentu. (Yaya et al., 2009: 122) Mudharabah berasal dari kata adhdharby fil ardhi yaitu berpergian untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata alqardhu yang berarti potongan, karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungan (Nurhayati, 2009: 112). Adapun dalam pembiayaan Mudharabah menggunakan istilah rukun Mudharabah. Rukun sendiri merupakan syarat dapat terjadinya suatu kesepakatan (transaksi) Mudharabah. Rukun transaksi mudharabah meliputi dua pihak transaktor (pemilik modal dan pengelola), objek akad mudharabah (modal dan usaha ), dan ijab kabul atau persetujuan kedua belah pihak.(Mulawarman, 2011: 45 ). Kedua belah pihak transaktor adalah investor dan pengelola modal. Investor biasa disebut dengan istilah shahibul maal, sedang pengelola modal biasa disebut dengan istilah mudharib.(Triyuwono, 2012: 34 ) Objek transaksi mudharabah meliputi modal dan usaha. Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan dapat berbentuk uang atau barang yang dirinci berapa nilai uangnya. Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan kepada mudharib, baik secara bertahap mauoun tidak sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Sementara itu, kerja yang diserahkan dapat berbentuk keahlian menghasilkan barang atau jasa, keahlian mengelola, keahlian menjual, dan keahlian maupun keterampilan lainnya. Tanpa adanya kedua objek ini, mudharabah tidak dibenarkan.(Wiyono, 2012: 67).
Jika di lihat dari pengertian mudharabah di atas, pembiayaan mudharabah tidak ter pengaruh oleh tingkat suku bunga atau BI rate karena jika dapat penulis simpulkan bahwa pembiayaan Mudharabah secara umum adalah perjanjian finansial antara pemilik modal yang memberikan sejumlah dana yang di sepakati dengan pengelola dana dimana pengelola dana jika mendapatkan keuntungan dari penggunaan modal yang diberikan akan dibagi secara bersamasama sesuai kesepakatan dan jika ada kerugian yang di timbulkan maka akan di tanggung bersama-sama sesuai dengan kesepakatan bersama awal. Tetapi pada prakteknya bahwa jika ada kenaikan dan penurunan BI rate maka akan mempengaruhi tingkat rate pembiayaan perbankan syariah terhadap jasa pembiayaan Mudharabah. Hal ini dapat terjadi di karenakan kenaikan BI rate, secara langsung akan memberikan dampak bagi perbankan syariah. Dampak yang dimaksud adalah displaced commercial risk yakni risiko berpindahnya dana dari perbankan syariah ke perbankan konvensional karena adanya perbedaan rate keuntungan yang didapat ketika ada perubahan tingkat suku bunga BI (www. bprshik.co.id). Risiko perpindahan dana dari bank syariah ke bank konvensional dalam jangka pendek akan mempengaruhi likuiditas perbankan syariah, karena jika bunga perbankan meningkat maka nasabah lebih memilih untuk menyimpan dana nya di perbankan konvensional daripada dalam perbankan syariah, sebaliknya jika nilai bunga perbankan mengalami penurunan maka nasabah akan lebih memilih perbankan syariah untuk menyimpan dana dari pada perbankan konvensional. Untuk mengantisipasi persaingan dalam hal penghimpunan dana di industri perbankan, maka bank syariah dapat meningkatkan equivalent rate bagi hasil dengan memberikan nisbah spesial atau mengubah nisbah bagi hasil yang lebih besar bagi nasabah sebagai reaksi antisipatif atas perubahan nilai BI rate. Beberapa penelitian tentang akuntansi syariah khususnya mudharabah banyak dilakukan, salah satunya oleh Muhammad Ghafur W (2003: 37). Penelitian tersebut melihat hubungan antara bagi hasil, suku bunga serta pendapatan terhadap simpanan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia (BMI). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bagi hasil dan suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap simpanan di BMI, yang berarti bahwa faktor agama masih menjadi pendorong nasabah dalam menabung di bank syariah.
99
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
Penelitian lain dari Siffa Widiastama (2006: 34), mencoba menguji pengaruh variabel total bagi hasil, tingkat suku bunga deposito, dan fatwa MUI yang terkait dengan haramnya bunga bank terhadap simpanan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia (BMI). Secara parsial, total bagi hasil mempengaruhi simpanan mudharabah dan tingkat suku bunga mempengaruhi simpanan mudharabah. Lina Anniswah (2011: 52), melakukan penelitian kuantitatif dan kualitatif terhadap pengaruh tingkat suku bunga dan bagi hasil terhadap volume deposito mudharabah. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah tingkat suku bunga mempengaruhi tingkat bagi hasil dan menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga BI dan variabel bagi hasil tidak ada pengaruh terhadap volume deposito mudharabah di Bank Muamalat Indonesia. Selanjutnya tujuan dari penelitian ini adalah supaya dapat memberikan gambaran dan penjelasan umum mengenai pengaruh antara tingkat suku bunga BI ( BI rate ) dengan pembiayaan mudharabah dan dapat memberikan penjelasan mengenai pengaruh tingkat suku bunga BI ( BI rate ) dengan perhitungan proporsi pembiayaan mudharabah. Tujuan penulisan penelitian ini secara khusus adalah memberikan pengetahuan penulis tentang pembiayaan mudharabah yang tidak didapatkan di dalam kelas serta memahami Akuntansi Syariah terutama pembiayaan Mudharabah.
II. METODE PENELITIAN A. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder eksternal. Data sekunder sendiri merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh peneliti. Untuk data BI rate sendiri peneliti mengambil data dari situs www.bi.com dibagian BI rate. Untuk data yang diambil yaitu selama periode 2008 - 2012. Untuk data tingkat bagi hasil sendiri peneliti menggunakan data yang di ambil dari situs masing masing bank syariah yang sudah dipublikasikan oleh perusahaan. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan di bagian pembiayaan Mudharabah yang telah dipublikasikan oleh bank-bank syariah selama periode 2008-2012. Berikut adalah tabel data tingkat bagi hasil pembiayaan Mudharabah dan tingkat BI rate periode 2008-2012:
100
1 Tabel Penelitian Tabel 1Tabel Tabel data Data penelitian Tabel data Tingkat Bagi Hasil dan BI rate (dalam %) Tahun
BRI
Mua malat
BCA
BN I
Buko pin
Mandir i
Mega Syari ah
BI rate
2005
7,2
11
2006
7,3
12,75
2007 2008
19
20
2009
16
17,75
2010
14,5
15,84
10,25
2011
14
10,25
2012
13,5
11,25
16 13, 75 15
8,3
17,22
8
16,6
19,25
9,25
9,5
15,6
17
6,5
8,75
15
17
6,5
6,75
14,55
16
6
6,33
13,69
22
5,75
B. Populasi dan Sampel Tabel 2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Dalam pemillihan sampel penelitian peneliti Interval koefisien Tingkat hubungan tidak memiliki kriteria secara khusus, tetapi peneliti 0,80 – 1,000 Sangat kuat – 0,799 Kuat langsung0,60 menetapkan 7 sampel perusahaan yang 0,40 – 0,599 Cukup kuat akan di ambil sampelnya yaitu antara lain : PT. Bank 0,20 – 0,399 Rendah 0 – 0,199 rendah PT. Bank BCA BRI Syariah, PT. Bank Sangat BNI syariah, Syariah, PT. Bank Muamalat, PT. Bank Mandiri Tabel 3 tabel bantu perhitungan korelasi bank PT. BRI Syariah Syariah, PT. Bank Mega Syariah, dan PT. Bank BukopinBRI Syariah. Syariah BI rate (y) (x)
x.y
y2
C. Metode Pengumpulan Data
x2
19 9,25 175,75 Teknik pengumpulan data 361 pada 85,5625 penelitian ini 16 6,5 104 256 42,25 adalah dengan teknik dokumentasi , yaitu mencari 14,5 6,5 94,25 210,25 42,25 data mengenai hal-hal yang 14 6 84 berupa 196 catatan36, buku , majalah ,13,5 dan sebagainya yang182,25 telah diolah 5,75 77,625 33,0625menjadi data yang siap maupun masih berupa data 77 digunakan 34 535,625 1205,5 239,125 yang kembali harus diolah kembali dengan tujuan menjadi sumber data sebuah penelitian.
D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan teknik analisis kuantitatif dan teknik analisis data yang digunakan adalah : 1. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti. 2. Korelasi Pearson Product Moment (r) Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaanya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) (Riduwan dan Sunarto, 2009: 66). Rumus yang digunakan adalah:
Tabel data Tingkat Bagi Hasil dan BI rate (dalam %) Tahun
Mua malat
BRI
BCA
BN I
Buko pin
Mandir i
2005
7,2
2006
7,3
2007
Mega Syari ah
BI Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI (BI rate) Terhadap... rate 11
tersebut akan menggambarkan seberapa signifikan
S. suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Dalam 12,75
8,3
17,22
16,6
19,25
8
hal ini yang akan di uji adalah tingkat suku bunga Korelasi PPM dilambangkan ( r ) dengan Bank Indonesia sebagai variabel x terhadap tingkat 2009 16 15,6 17 6,5 ketentuan nilai 17,75 r tidak lebih dari9,5( -1r1 ). Apabila pembiayaan Mudharabah sebagai variabel y. 2010 14,5 15,84 10,25 16 8,75 15 17 nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna ; 6,5 13, 14 tidak ada 10,25 6,75 16 6 3. Regresi Sederhana r =2011 0 artinya korelasi ; dan r14,55 = 1 artinya 75 korelasinya kuat. 15Berikut adalah tabel 5,75 2012 13,5 sangat 11,25 6,33 13,69 22 Regresi adalah suatu proses memperkirakan Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r Pearson. secara sistematis tentang apa yang paling mungkin 2008
19
20
2 Interpretasi Koefisien Tabel 2Tabel Interpretasi koefisien korelasiKorelasi nilai r Nilai r
R
=
BRI koefisien Tingkat hubungan Interval 0,80 – 1,000 Sangat kuat RBRI 0,60=– 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup kuat 0,9624 RBRI 0,20=– 0,399 Rendah 0 – 0,199 Sangat rendah
9,25
terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi linier akan menggambarkan bagaimana pengaruh tingkat suku bunga BI terhadap pembiayaan Mudharabah dengan melihat data pada periode 2008 - 2012 untuk di tahun berikutnya.
Hal ini diperlukan karena hasil dari Kegunaan dari Korelasi Pearson adalah untuk Tabel 3 tabel bantu perhitungan korelasi bank PT. BRI Syariah perhitungan ini dapat dijadikan acuan alternatif = R Muamalat menunjukan kekuatan hubungan antara tingkat suku BRI Indonesia dengan tingkat pembiayaan untuk memperhitungkan kebijakan kebijakan yang bunga Bank BI rate RSyariah mungkin dibuat kedepannya dalam mengantisipasi Muamalat= Mudharabah syariah. y2 Kemudian (y) perbankan (x) x.y x2 dari resiko perpindahan dana dari bank syariah ke bank hasil R yang didapat dari hasil perhitungan akan = 0,8885 Muamalat konvensional, serta membuat nasabah tertarik untuk diterjemahkan koefisien 19 melalui 9,25 nilai 175,75interpretasi 361 85,5625 tetap menyimpan dananya di bank syariah ditengah korelasi nilai seperti256 apa hubungan 16 r pada 6,5 tabel 2104 42,25 persaingan dengan bank konvensional. kedua nya.14,5 6,5 94,25 210,25 42,25 Kegunaan regresi dalam penelitian salah 6 menyatakan 84 196 36 Selanjutnya besar kecilnya RBCA14= untuk satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi 5,75x terhadap 77,625 y182,25 33,0625 sumbangan13,5 variabel dapat ditentukan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas diketahui 77 koefisien 34 determinan 535,625 1205,5 denganRrumus sebagai239,125 berikut. BCA= (X). Pada dasarnya analisis regresi dan analisis KP = r2 x 100% korelasi keduanya punya hubungan yang sangat kuat RBCA = 0,7559 Keterangan: dan mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi pasti melakukan analisis korelasi , tetapi sebaliknya KP= nilai koefiien determinan analisis korelasi belum tentu melakukan analisis R = nilai = koefisien korelasi RBNI regresi. Karena dalam penelitian regresi memerlukan Selanjutnya hasil dari koefisien determinan makna tingkat korelasi dari suatu hasil perhitungan RBNIuntuk = mengetahui pengaruh dari variabel x digunakan data untuk meramalkan hasil dari suatu hubungan itu terhadap variabel = 1 y yang akan diuji dalam penelitian. saling mempengaruhi atau tidak. Ketika hasil tersebut RBNI Besarnya sumbangan pengaruh tersebut dapat dapat ditarik kesimpulan dari hubungan kedua memberikan kesimpulan dalam pengujian berikutnya. variabel tersebut maka akan menunjukkan arah tren Pengujian RBukopin =lanjutan yaitu uji signifikansi yang suatu data. berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna Sebagai contoh, jika dua buah data atau lebih hubungan variabel RBukopin = x terhadap y , maka hasil korelasi dari hasil korelasi menyatakan hubungan yang kuat PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan dan berkorelasi positif maka tren data yang dapat rumus:RBukopin = 0,9674 diramalkan akan menunjukkan kurva persamaan
S. Keterangan: R= nilai koefisien korelasi N= jumlah sampel Dari hasil uji signifikansi akan ditemukan makna dari hasil perhitungan yang diperoleh. Angka
meningkat. Jika hasil korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kurang kuat dan negatif maka arah kurva tren akan menunjukkan penurunan. Untuk itu ketika melakukan penelitian regresi linier diperlukan juga penelitian korelasi dari data yang diambil. Karena kedua penelitian tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain dan memberikan makna atas hasil pengolahan data dalam sebuah penelitian.
101
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
Persamaan regresi dirumuskan:
0,9624. Hasil perhitungan korelasi ini menunjukkan makna dari hubungan kedua variabel yaitu hubungan yang Sangat Kuat, jika di lihat dari tingkatan hubungan antara variabel dari tabel 3.2 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R.
Y = a + bX Keterangan : 1 Tabel Data Penelitian YTabel = subyek variabel terikat
X = variabel ingin Tabel databebas Tingkat yang Bagi Hasil dan diprediksi BI rate (dalam %) a = nilai Tahun BRI
Mua konstanta BCA malat
BN I
Mega BI Syari rate S. ah menunjukkan nilai 7,2 11
Buko pin
Mandir i
b. Hasil Perhitungan Variabel BI Rate dan Bagi Hasil PT. Muamalat Syariah
b = nilai arah penentu ramalan 2005 peningkatan (+) dan penurunan (-) variabel Y12,75 Tabel 4 Tabel bantu perhitungan korelasi bank Muamalat 2006 7,3 2007
8,3
17,22
8
16,6
19,25
9,25
9,5
15,6
17
6,5
8,75
15
17
6,5
6,75
14,55
16
6
6,33
13,69
22
5,75
Tabel 4 tabel bantu perhitungan korelasi bank PT. Muamalat Syariah Syariah
S.
Muamalat (y)
BI rate (x)
x.y
y2
III. PEMBAHASAN
20 17,75 15,84 53,59
9,25 6,5 6,5 22,25
185 115,375 102,96 403,335
400 315,063 250,906 965,968
A. Analisis Data
Bagian pertama dalam analisis data peneliti
2008
19
20
2009
16
17,75
2010
14,5
15,84
2011
14
10,25
13,5
11,25
2012
RBRI =
10,25
16 13, 75 15
Tabel 2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r RBRI =
x2
85,5625 42,25 42,25 170,063
0,9624 Tingkat hubungan RBRI =koefisien Interval RBRI5=tabeltingkat Tabel bantu perhitungan bankyBCA menentukan bagi hasilkorelasi sebagai dansyariah BI 1. Perhitungan Pearson 0,80 – 1,000Korelasi Sangat kuat rate sebagai x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel 0,60 – 0,799 Kuat RBCA BI BRI = a. Hasil Variabel BI Rate dan Bagi bantu hitung rate di atas lalu 0,40Perhitungan – 0,599 Cukup kuat Syariah x.ydi masukkan y2 rumusx2korelasi = 0,9624 R Hasil PT. BRI Syariah BRI = RMuamalat Pearson dengan jumlah data sebanyak 3, n = 3 0,20 – 0,399 Rendah (y) (x) 0 – 0,199 Sangat rendah sehingga 10,25 menjadi 6,5 : 66,625 105,0625 42,25 TabelR3Muamalat Tabel bantu = perhitungan korelasi bank BRI 10,25 6 61,5 105,0625 36 Tabel 3 tabel bantu perhitungan korelasi bank PT. BRI Syariah Syariah RMuamalat 11,25 =5,75 64,6875 126,5625 33,0625 RMuamalat = 0,8885 31,75 18,25 192,8125 336,6875 111,3125 BRI R = Muamalat Syariah BI rate (y) (x) x.y y2 x2 RMuamalat = 0,8885 Tabel 6 tabel bantu perhitungan korelasi bank BNI syariah RBCA 19= 16
= RBCA 14,5
14= RBCA 13,5 77
9,25 175,75 6,5 104 6,5 94,25 6 84 0,7559 5,75 77,625 34 535,625
361 256 210,25 196 182,25 1205,5
85,5625 42,25 42,25 36 33,0625 239,125
S.
RBNI =
Bagian pertama dalam analisis data peneliti menentukan RBNI = tingkat bagi hasil sebagai y dan BI rate sebagai x. Hasil perhitungan berdasarkan dari tabel BNI = 1di atas lalu di masukkan rumus korelasi bantuRhitung Pearson dengan jumlah data sebanyak 5, n = 5 sehingga menjadi :
RBukopin = RBRI = RBukopin= RBRI = RBukopin = 0,9674 RBRI = 0,9624
Dari hasil perhitungan di atas di dapatkan hasil tingkat korelasi BI rate dengan tingkat pembiayaan RMuamalatPT. = Bank BRI Syariah adalah sebesar Mudharabah
102
RMuamalat= RMuamalat = 0,8885
Dari hasil perhitungan di atas di dapatkan hasil BI rate tingkatBNI korelasi BI rate dengan tingkat pembiayaan Syariah (y) (x) x.y y2 x2 Mudharabah PT. Bank Muamalat Syariah adalah Tabel 4 tabel bantu perhitungan korelasi bank PT. Muamalat Syariah RBCA = 16 6,5 104 256 42,25 sebesar 0, 8885. Hasil perhitungan korelasi ini 13,75 6 82,5 189,06 36 BI rate dari hubungan kedua variabel menunjukkan RMuamalat BCA= 29,75 makna x.y y2 x2 186,5 445,06 78,25 (y) (x) 12,5 yaitu hubungan yang Sangat Kuat, jika di lihat dari RBCA = 0,7559 tingkatan hubungan antara variabel 3.2syariah Tabel 7 tabel bantu perhitungan korelasi dari bank tabel Bukopin 20 9,25 185 400 85,5625 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R. 17,75 Bukopin
6,5
115,375
315,063
42,25
= Perhitungan Syariah BI6,5 rate Variabel BNI 15,84 102,96 BI 250,906 42,25 c. R Hasil Rate dan Bagi (y) (x) x.y y2 53,59 22,25 403,335 965,968 PT. BCA Syariah RHasil = BNI 9,5 6,5 61,75 90,25
x2 170,063 42,25 8,75 6,5 56,875 76,5625 42,25 Tabel 5 Tabel bantu perhitungan korelasi bank BCA RBNI = 1 40,5korelasi 45,5625 Tabel 56,75 tabel bantu 6perhitungan bank BCA 36 syariah Syariah 6,33 5,75 36,3975 40,0689 33,063 BCA 31,33 BI 24,8 195,5225 252,444 153,56 RBukopin Syariah= rate x.y y2 x2 (y) (x) RBukopin 10,25= 6,5 66,625 105,0625 42,25 10,25 6 61,5 105,0625 36 RBukopin = 0,9674 11,25 5,75 64,6875 126,5625 33,0625 31,75 18,25 192,8125 336,6875 111,3125 Tabel 6 tabel bantu perhitungan korelasi bank BNI syariah BNI Syariah (y)
BI rate (x)
x.y
y2
x2
BRI
R
=
BRI6 tabel bantu perhitungan korelasi bank BNI syariah Tabel
RBRI = 0,9624
RBRI = 0,9624
Analisis Pengaruh Tingkat BNI BI rateSuku Bunga BI (BI rate) Terhadap...
Syariah (y) (x) x.y y2 x2 16 6,5 104 256 42,25Bagi e. Hasil Perhitungan Variabel BI Rate dan = RMuamalat 6 82,5 189,06 36 Hasil 13,75 Bukopin Syariah menentukan tingkat bagi hasil sebagai y dan BI RMuamalat= 29,75 12,5 186,5 445,06 78,25 rate sebagai x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel RMuamalat= = 0,8885 RMuamalat bantu hitung di atas lalu di masukkan rumus korelasi Tabel 7 Tabel bantu perhitungan korelasi bank Bukopin Tabel 7 tabel bantu perhitungan korelasi bank Bukopin syariah = 0,8885 RMuamalat Pearson dengan jumlah data sebanyak 3, n = 3 Syariah Tabel 4 tabel bantu perhitungan korelasi bank PT. Muamalat Syariah sehingga menjadi: Bukopin Syariah BI rate Muamalat BI rate x.y y2 x2 (y) (x) x.y y2 x2 RBCA = (y) (x) RBCA =9,5 6,5 61,75 90,25 42,25 RBCA= 6,5 56,875 76,5625 42,25 20 9,25 185 400 85,5625 RBCA=8,75 6,75 6 40,5 45,5625 36 R17,75 BCA = 0,7559 6,5 115,375 315,063 42,25 0,75595,75 36,3975 40,0689 33,063 RBCA =6,33 S. 15,84 6,5 102,96 250,906 42,25 31,33 24,8 195,5225 252,444 153,56 Dari hasil perhitungan di atas di dapatkan hasil 53,59 22,25 403,335 965,968 170,063
RBagian Muamalat = pertama dalam analisis data peneliti
tingkat BI rate dengan tingkat pembiayaan RBNIkorelasi = Bagian pertama dalam analisis data peneliti RBNI = Mudharabah PT. Bank BCA Syariah adalah sebesar menentukan tingkat bagi hasil sebagai y dan BI RBNI5Hasil =tabel perhitungan Tabel bantu perhitungan korelasi bank BCA syariah 0, 7559. korelasi ini menunjukkan rate sebagai x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel RBNI = makna dari hubungan kedua variabel yaitu hubungan = 1 RBCA bantu hitung di atas lalu di masukkan rumus korelasi BNI BI RBNI = 1 yangSyariah Kuat, rate jika di lihat dari tingkatan hubungan Pearson dengan jumlah data sebanyak 4, n = 4 x.y y2 x2 antara(y)variabel (x) dari tabel 3.2 Tabel Interpretasi sehingga menjadi: Koefisien Korelasi R. 6,5 Nilai 66,625 105,0625 42,25 R10,25 Bukopin =
RBRI =
RBukopin =
10,25 6 61,5 105,0625 36 = d. HR asil Perhitungan Variabel BI Rate dan Bukopin 11,25 RBRI = 5,75 64,6875 126,5625 33,0625Bagi Hasil Syariah 18,25 192,8125 336,6875 111,3125 0,9674 R31,75BNI= Bukopin RBRI =
RBukopin=
0,9624
Tabel 6 Tabel bantu perhitungan korelasi bank BNI Tabel 6 tabel bantu perhitungan korelasi bank BNI syariah Syariah
RBukopin = 0,9674
Dari hasil perhitungan di atas di dapatkan hasil tingkat korelasi BI rate dengan tingkat pembiayaan RMuamalat = BNI BI rate Mudharabah PT. Bank Bukopin Syariah adalah Syariah (y)= (x) x.y y2 x2 RMuamalat sebesar 0, 9674. Hasil perhitungan korelasi ini 16 6,5 104 256 42,25 menunjukkan makna dari hubungan kedua variabel = 0,88856 82,5 189,06 RMuamalat 13,75 36 yaitu hubungan yang Sangat Kuat, jika di lihat dari 29,75 12,5 186,5 445,06 78,25 tingkatan hubungan antara variabel dari tabel 3.2 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R. Tabel 7 tabelpertama bantu perhitungan korelasi bank Bagian dalam analisis data Bukopin penelitisyariah
RBCA = tingkat bagi hasil sebagai y dan BI menentukan Bukopin rate sebagai x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel Syariah BI rate R BCA= bantu hitung di atas lalu di x.y masukkany2 rumus korelasi (y) (x) x2 = 0,7559 RBCAdengan Pearson jumlah data = 2 9,5 6,5 61,75sebanyak 90,25 2, n42,25 sehingga menjadi : 8,75 6,5 56,875 76,5625 42,25 6,75
RBNI6,33 = 31,33
RBNI =
6 40,5 45,5625 5,75 36,3975 40,0689 24,8 195,5225 252,444
36 33,063 153,56
RBNI = 1 Dari hasil perhitungan di atas di dapatkan hasil RBukopin = BI rate dengan tingkat pembiayaan tingkat korelasi Mudharabah PT. Bank BNI Syariah adalah sebesar 1. Bukopin= HasilRperhitungan korelasi ini menunjukkan makna dari hubungan 0,9674variabel yaitu hubungan yang RBukopin = kedua Sangat Kuat, jika di lihat dari tingkatan hubungan antara variabel dari tabel 3.2 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R.
f. Hasil Perhitungan Variabel BI Rate dan Bagi Hasil Mega Syariah Tabel 8 Tabel bantu perhitungan korelasi bank Mega Tabel 8 tabel bantu perhitungan korelasi bank Mega syariah Syariah Mega Syariah (y) 17,22 19,25 17 17 16 22 108,47
BI rate (x) x.y 8 137,76 9,25 178,0625 6,5 110,5 6,5 110,5 6 96 5,75 126,5 42 759,3225
y2 296,528 370,563 289 289 256 484 1985,09
x2 64 85,563 42,25 42,25 36 33,063 303,13
Tabel 9 tabel bantu perhitungan korelasi bank Mandiri syariah
Bagian pertama dalam analisis data peneliti menentukan tingkat bagi hasil sebagai y dan BI Mandiri rate sebagai x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel Syariah BI rate (y) 7,2 7,3 8,3
(x) 11 12,75 8
x.y 79,2 93,075 66,4
y2 x2 103 51,84 121 53,29 162,5625 68,89 64
108,47
bantu hitung di atas lalu di masukkan rumus korelasi Pearson dengan jumlah data sebanyak 6, n = 6 sehingga menjadi :
RMega = RMega= RMega = 0,00219 Dari hasil perhitungan di atas di dapatkan hasil RMandiri = BI rate dengan tingkat pembiayaan tingkat korelasi Mudharabah PT. Bank Mega Syariah adalah Tabel 8 tabel perhitungan korelasi bank Megasebesar syariah R = bantu Mandiri 0, 00219. Hasil perhitungan korelasi ini menunjukkan Mega makna dari hubungan kedua variabel yaitu hubungan = 0,702059 RMandiri Syariah BI rate yang Lemah, jika di hubungan (y) (x) lihat x.ydari tingkatan y2 x2 antara 17,22 variabel dari8 tabel 3.2 296,528 Tabel Interpretasi 137,76 64 Koefisien Korelasi9,25 Nilai178,0625 R. 19,25 370,563 85,563 6,5
110,5
1985,09
303,13
Tabel 9 tabel bantu perhitungan korelasi bank Mandiri syariah
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
17
42 759,3225
289
Mandiri Syariah BI rate menunjukkan makna dari hubungan kedua variabel (y) (x) x.y y2 x2 yaitu hubungan yang Sangat Kuat, jika di lihat dari 7,2 11 79,2 51,84 121 tingkatan antara tabel 3.2 7,3 hubungan 12,75 93,075 variabel 53,29 dari 162,5625 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R. 8,3 8 66,4 68,89 64 16,6 9,25 153,55 275,56 85,5625 15,6 Sederhana 6,5 101,4 243,36 42,25 2. Regresi 15 6,5 97,5 225 42,25 a. Perhitungan Sederhana 14,55 6Regresi 87,3 211,703 Bank BRI 36 Syariah 13,69 5,75 78,7175 187,416 33,0625 98,24 65,75 757,1425 1317,06 586,6875
Tabel 10 Tabel bantu perhitungan regresi bank BRI Tabel 10 tabel bantu perhitungan regresi bank BRI syariah Syariah BRI Syariah (y)
BI rate (x)
19 16 14,5 14 13,5 77
9,25 6,5 6,5 6 5,75 34
42,25
6,5 Variabel 110,5 BI 289 42,25 Bagi g. Hasil 17Perhitungan Rate dan 16 6 96 256 36 Hasil Mandiri Syariah 22 5,75 126,5 484 33,063 108,47 42 759,3225 1985,09 Tabel 9 Tabel bantu perhitungan korelasi bank 303,13 Mandiri
x.y
y2
x2
175,75 104 94,25 84 77,625 535,625
361 256 210,25 196 182,25 1205,5
85,5625 42,25 42,25 36 33,0625 239,125
Dalam bagian ini peneliti menetapkan tingkat
Syariah Tabel 9 tabel bantu perhitungan korelasi bank Mandiri syariah bagi hasil sebagai variabel y dan BI rate sebagai Mandiri Syariah (y) 7,2 7,3 8,3 16,6 15,6 15 14,55 13,69 98,24
BI rate (x) x.y 11 79,2 12,75 93,075 8 66,4 9,25 153,55 6,5 101,4 6,5 97,5 6 87,3 5,75 78,7175 65,75 757,1425
y2 x2 51,84 121 53,29 162,5625 68,89 64 275,56 85,5625 243,36 42,25 225 42,25 211,703 36 187,416 33,0625 1317,06 586,6875
Tabel 10 tabel bantu perhitungan regresi bank BRI syariah
Bagian pertama dalam analisis data peneliti menentukan RMegaBRI = tingkat BI ratebagi hasil sebagai y dan BI rate sebagai x. Hasil bantuan dari Syariah (y) (x) perhitungan x.y y2 x2 tabel = R Mega bantu hitung di atas lalu di masukkan rumus korelasi 19 jumlah 9,25 175,75 361 85,5625 Pearson data sebanyak 8, n = 8 = 0,00219 RMegadengan 16 6,5 104 256 42,25 sehingga menjadi : 14,5 14 RMandiri = 13,5 R = 77 Mandiri
6,5 6 5,75 34
94,25 84 77,625 535,625
210,25 196 182,25 1205,5
42,25 36 33,0625 239,125
RMandiri = 0,702059 Dari hasil perhitungan di atas di dapatkan hasil tingkat korelasi BI rate dengan tingkat pembiayaan Mudharabah PT. Bank Mandiri Syariah adalah sebesar 0, 702059. Hasil perhitungan korelasi ini
104
variabel x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel bantu hitung di atas lalu di masukkan rumus dengan jumlah data sebanyak 6. Dengan persamaan regresi yang S. dirumuskan: Y = a + bX Dengan :
LaluRpeneliti memasukkan angka pada tabel BRI = kedalam rumus regresi seperti diatas dan di dapatkan BRI = hasil yaituRa=0,7224 dan b=2,1372 sehingga rumus regresi bank BRI syariah RBRI = 0,9624adalah: Y=2,1372+0,7224X. b. Perhitungan Regresi Sederhana Bank BCA Syariah
RMuamalat =
Tabel 11 Tabel bantu perhitungan regresi bank BCA Tabel 11 tabel bantu perhitungan regresi bank BCA syariah Syariah RMuamalat= BCA RMuamalat = Syariah BI rate (y) (x) 10,25 6,5 10,25 6 11,25RBCA =5,75 31,75 18,25
RBCA=
0,8885 x.y 66,625 61,5 64,6875 192,813
y2 x2 105,0625 42,25 105,0625 36 126,5625 33,0625 336,6875 111,3125
Tabel 12 tabel bantu perhitungan regresi bank Muamalat syariah
RBCA = 0,7559
Muamalat (y)
BI rate (x)
x.y
y2
x2
Muamalat BI rate (y) (x) x.y y2 x2 Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI (BI rate) Terhadap...
Dalam bagian ini peneliti menetapkan tingkat bagi hasil sebagai variabel y dan BI rate sebagai variabel x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel diatas lalu dimasukkan rumus dengan jumlah data sebanyak 3. Dengan persamaan regresi yang dirumuskan:
S.
Y = a + bX Dengan :
LaluRpeneliti memasukkan angka pada tabel BRI = kedalam rumus regresi seperti diatas dan di dapatkan Tabel 11 tabel perhitungan bank BCAsehingga syariah RaBRI =17,5357 hasil yaitu =bantu dan regresi b = -1,1428 rumus regresi bank BCA syariah adalah: Y=17,5357BCA RBRI = 0,9624 0,7224X. Syariah BI rate c.
(y) (x) x.y 10,25 6,5 66,625 Perhitungan Regresi 10,25RMuamalat6 = 61,5 Muamalat Syariah 11,25 5,75 64,6875 31,75RMuamalat 18,25= 192,813
y2 x2 105,0625 Sederhana 42,25 Bank 105,0625 36 126,5625 33,0625 336,6875 111,3125
Tabel 12 Tabel bantu perhitungan regresi bank Muamalat Syariah Tabel 12 R tabel bantu perhitungan = 0,8885regresi bank Muamalat syariah Muamalat Muamalat (y)
BI rate (x)
20 RBCA =9,25 17,75 6,5 15,84 RBCA= 6,5 53,59 22,25
RBCA = 0,7559
x.y
y2
185 115,375 102,96 403,335
x2
5,75
BNI
Dengan :
86,25 272,8
225 670,063
33,0625 111,3125
S.
x2 42,25 42,25 36 33,0625 pada tabel 153,563
kedalam rumus regresi seperti diatas dan di dapatkan R = hasil yaituBRIa=9,2195 dan b=1,1654 sehingga rumus regresi bank Muamalat syariah adalah: RBRI = 0,9624 Y=9,2195+1,1654X.
RMuamalat = RMuamalat=
6 variabel 61,5 y 105,0625 36 bagi10,25 hasil sebagai dan BI rate sebagai Bukopin 11,25 5,75 64,6875 126,5625 33,0625 variabel Syariahx. Hasil BI rateperhitungan bantuan dari tabel diatas 18,25 192,813 336,6875 111,3125 lalu31,75 dimasukkan dengan jumlah sebanyak (y) (x) rumus x.y y2 data x2 9,5 6,5 61,75 90,25 42,25 S. 3. Dengan persamaan regresi yang dirumuskan:
Tabel 12 tabel bantu perhitungan regresi bank Muamalat syariah 8,75 6,5 56,875 76,5625 42,25 Y = a + bX 6,75 6 40,5 45,5625 36 Muamalat BI rate :(x) 6,33 5,75 36,3975 40,0689 33,0625 (y)Dengan x.y y2 x2 31,33 24,75 195,5225 252,4439 153,563
20 17,75 15,84 53,59
9,25 6,5 6,5 22,25
185 115,375 102,96 403,335
400 85,5625 315,06 42,25 250,91 42,25 965,97 170,0625
Lalu peneliti memasukkan angka pada tabel
Tabel 13 tabel bantu perhitungan regresi bank BNI = RBRI kedalam rumus regresi seperti diatas dan disyariah dapatkan
hasil yaitu a = 4,0536 dan b = 1,7857 sehingga BNI R BI=rate BRIbank BNI syariah adalah: Y= 4,0536 rumus Syariahregresi (y) (x) x.y y2 x2 + 1,7857X. 16RBRI = 6,5 256 42,25 0,9624 104 18,25
RMuamalat =
Tabel 14 tabel bantu perhitungan regresi bank Bukopin syariah BukopinR = Syariah Bukopin BI rate (y) (x) x.y y2 = 9,5RBukopin 6,5 61,75 90,25 8,75R 6,5= 0,9674 56,875 76,5625 Bukopin 6,75 6 40,5 45,5625 6,33 5,75 36,3975 40,0689 = RBRI Lalu peneliti angka 31,33 24,75 memasukkan 195,5225 252,4439
BNI BI rate Syariah (y) (x) x.y y2 x2 16 bantu 6,5 104regresi bank 256 BCA 42,25 Tabel 11 tabel perhitungan syariah 13,75 6 82,5 189,063 36 BCA 15 5,75 86,25 225 33,0625 Syariah 44,75 BI rate18,25 272,8 670,063 111,3125 (y) (x) x.y y2 x2 Dalam ini66,625 peneliti menetapkan tingkat Tabel 14 tabel bagian bantu regresi bank Bukopin42,25 syariah 10,25 6,5 perhitungan 105,0625
44,75
bagi BNI hasil sebagai BI ratevariabel y dan BI rate sebagai variabel perhitungan Syariahx. (y)Hasil (x) x.y bantuan y2 dari tabel x2 diatas R BNI = 16 6,5 dengan 104 jumlah 256data sebanyak 42,25 lalu dimasukkan rumus 13,75 6 82,5 189,063 3. Dengan regresi yang dirumuskan:36 Rpersamaan BNI = 15
Tabel 13 Tabel bantu perhitungan regresi bank BNI Tabel 13 tabel bantu perhitungan regresi bank BNI syariah Syariah
13,75 6 82,5 189,063 36 e. Perhitungan Regresi Sederhana Bank Bukopin 15 5,75 86,25 225 33,0625 Syariah
400 85,5625 315,06 42,25 250,91 42,25 965,97 170,0625
TabelDalam 13 tabel bagian bantu perhitungan regresimenetapkan bank BNI syariah ini peneliti tingkat
Y 44,75 =Ra + bX = 18,25 1
d.
20 9,25 185 400 85,5625 17,75 6,5 115,375 315,06 Perhitungan Regresi Sederhana Bank42,25 BNI 15,84 6,5 102,96 250,91 42,25 Syariah 53,59 22,25 403,335 965,97 170,0625
272,8
670,063
111,3125
Tabel 14 Tabel bantu perhitungan regresi bank Bukopin Tabel 14 tabel bantu perhitungan regresi bank Bukopin syariah Syariah RMuamalat= Bukopin Syariah (y) 9,5 8,75 6,75 6,33 31,33
RMuamalat BI rate = 0,8885 (x)
6,5 6,5 6 = RBCA5,75 24,75
RBCA=
x.y 61,75 56,875 40,5 36,3975 195,5225
y2 90,25 76,5625 45,5625 40,0689 252,4439
x2 42,25 42,25 36 33,0625 153,563
Dalam bagian ini peneliti menetapkan tingkat = 0,7559 RBCA bagi hasil sebagai variabel y dan BI rate sebagai variabel x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel diatas lalu dimasukkan rumus dengan jumlah data sebanyak RBNI = S. 3. Dengan persamaan regresi yang dirumuskan:
= Y =RaBNI + bX Dengan RBNI:= 1
RBukopin = RBukopin= RRBRI = = 0,9674 Bukopin
RBRI =
105
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
Lalu peneliti memasukkan angka pada tabel kedalam rumus regresi seperti diatas dan di dapatkan hasil yaitu a=4,0536 dan b=1,7857 sehingga rumus regresi bank Bukopin syariah adalah: Y=4,0536+1,7857X.
Dalam bagian ini peneliti menetapkan tingkat bagi hasil sebagai variabel y dan BI rate sebagai variabel x. Hasil perhitungan bantuan dari tabel diatas lalu dimasukkan rumus dengan jumlah data sebanyak S. 8. Dengan persamaan regresi yang dirumuskan:
f. Perhitungan Regresi Sederhana Bank Mega Syariah
Y = a + bX
Tabel 15 Tabel bantu perhitungan regresi bank Mega Tabel 15 tabel bantu perhitungan regresi bank Mega syariah Syariah
Mega Syariah (y) 17,22 19,25 17 17 16 22 108,47
BI rate (x) 8 9,25 6,5 6,5 6 5,75 42
x.y y2 137,76 296,528 178,0625 370,563 110,5 289 110,5 289 96 256 126,5 484 759,3225 1985,09
Dengan :
x2 64 85,5625 42,25 42,25 36 33,0625 303,125
Tabel 16 tabelbagian bantu perhitungan regresi bank Mandiritingkat syariah Dalam ini peneliti menetapkan
Lalu Rpeneliti memasukkan angka pada tabel BRI = kedalam rumus regresi seperti diatas dan di dapatkan hasil yaitu R a=21,2021 dan b=-1,0856 sehingga rumus BRI = regresi bank Mandiri syariah adalah: Y=21,2021RBRI = 0,9624 1,0856X
B. Pembahasan
RMuamalat =
bagi hasil sebagai variabel y dan BI rate sebagai 1. Pengaruh BI Rate Terhadap Pembiayaan Mandiri RMuamalat= variabel perhitungan bantuan dari tabel diatas Mudharabah Syariahx. Hasil BI rate (y) (x) rumusx.y lalu dimasukkan dengany2jumlah data sebanyak = 0,8885 pada analisis data DariRMuamalat hasil perhitungan 7,2 persamaan 11 regresi 79,2 yang 51,84 dirumuskan: S. 6. Dengan variabel BI rate dengan tingkat bagi hasil sebagian 7,3 12,75 93,075 53,29 Y8,3 = a + bX 8 besar menunjukkan bahwa BI rate berpengaruh dan 66,4 68,89 16,6 Dengan : 9,25 153,55 275,56 berhubungan sangat kuat dengan tingkat bagi hasil 15,6 6,5 101,4 243,36 beberapaRperbankan syariah, bahkan dari hasil BNI BCA = 15 6,5 97,5 225 Syariah menunjukkan nilai korelasi sebesar 1 yang RBCA= BI rate dengan tingkat bagi hasil berarti hubungan Tabel 15 tabel bantu perhitungan regresi bank Mega syariah BNI Syariah = 0,7559 positif, yang artinya jika RBCAberkorelasi Mega BI rate mengalami kenaikan maka tingkat bagi hasil Syariah BI rate mudharabah bank BNI Syariah mengalami kenaikan. Lalu(y)Rpeneliti memasukkan angkay2 pada x2 x.y BRI = (x) perhitungan pada korelasi BI rate dan tabel kedalam seperti dan di 17,22 rumus regresi 8 137,76diatas 296,528 64 Hasil = RBNI -3 tingkat bagi hasil Bank BRI Syariah didapat angka RBRIyaitu = 9,25 dapatkan 19,25 hasil a=18,0534178,0625 dan b=3,5616x10 370,563 85,5625 0,9624, R yang sehingga rumus syariah adalah: 17 regresi 6,5bank Mega 110,5 289 42,25 BNI = artinya hubungan kedua variabel R BRI = 0,9624 -3 terrsebut sangat kuat satu sama lain. Pada bagian Y=18,0534+3,5616x10 17 6,5X. 110,5 289 42,25 R BNI = 1 kedua 16 Regresi6Sederhana 96 256 36 yaitu Bank Muamalat syariah didapat nilai g. Perhitungan Bank Mandiri korelasi Pearson sebesar 0,8885, yang artinya 5,75 126,5 484 33,0625 Syariah 22 = R Muamalat hubungan kedua variabel BI rate dan tingkat bagi 108,47 42 759,3225 1985,09 303,125 = Syariah sangat kuat. RBukopin hasil Bank Muamalat Tabel 16 Tabel bantu perhitungan regresi bank Mandiri
R16 Muamalat Tabel tabel = bantu perhitungan regresi bank Mandiri syariah Syariah Pada R bagian= ketiga yaitu hasil perhitungan R
= 0,8885
Muamalat Mandiri Syariah BI rate (y) (x) x.y y2 7,2 11 79,2 51,84 12,75 93,075 53,29 R7,3 BCA = 8,3 8 66,4 68,89 16,6 9,25 153,55 275,56 RBCA= 15,6 6,5 101,4 243,36 = 0,7559 RBCA 15 6,5 97,5 225
106
RBNI = RBNI =
Bukopin
variabel BI rate dan tingkat bagi hasil bank BCA = 0,9674 Bukopin Syariah diRdapat nilai korelasi Pearson sebesar 0,7559, yang berarti hubungan kedua variabel tersebut cukup kuat. Selanjutnya dari hasil perhitungan pada bank Bukopin Syariah menunjukkan hasil sebesar 0,974, yang artinya hubungan antara kedua variabel BI rate dan Bagi hasil sangat kuat. Hasil dari perhitungan korelasi bank Mega Syariah menunjukkan tingkat hubungan yang lemah
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI (BI rate) Terhadap...
antara BI rate dengan tingkat bagi hasil. Berbeda dengan hasil dari bank Mandiri Syariah yang menunjukkan hubungan cukup kuat dengan hasil korelasi Pearson sebesar 0,702059. 2. Pengaruh BI Rate Terhadap Proporsi Bagi Hasil Dari hasil perhitungan regresi sederhana di peroleh hasil rumus regresi dari masing-masing bank. Hasil dari bank BRI syariah didapatkan rumus regresi yaitu: Y = 2,1372 + 0,7224X, artinya adalah jika BI rate naik sebesar 1% maka tingkat bagi hasil dari bank BRI syariah naik sebesar 0,722%, sebaliknya jika ada penurunan BI rate sebesar 1% maka tingkat bagi hasil BI rate akan menurun sebesar 0 , 722 %. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah melakukan penyesuaian tingkat bagi hasil dengan BI Rate, sehingga dana bank syariah tidak berpindah ke bank konvensional. Dan bank akan menjadi sehat karena likuiditas bank tidak terpengaruh oleh perubahan dari pergerakan BI rate. Hasil dari hasil perhitungan pada PT. Bank BCA Syariah adalah dengan rumus regresi sebagai berikut Y = 17,5357 - 0,7224X, Berbeda dengan hasil dari bank BCA syariah, dengan rumus regresi yaitu : , artinya jika ada kenaikan 1% pada BI rate maka tingkat bagi hasil dari BCA syariah justru turun sebesar 0,7224, sebaliknya jika ada penurunan BI rate sebesar 1% maka tingkat pembiayaan Mudharabah akan mengalami kenaikan sebesar 0,7224%. Artinya bank BCA syariah sangat resisten terhadap BI rate dan akan mengalami resiko pemindahan dana dari bank BCA syariah ke bank konvensional lainnya sehingga akan mempengaruhi likuiditas PT. Bank BCA syariah dalam jangka pendek. Hal ini harus diambil langkah langkah untuk mengantisipasi hal hal yang dapat mempengaruhi likuiditas perbankan syariah dan menjadikan PT. Bank BCA Syariah kurang sehat dalam rasio likuiditas perbankan nya. Selanjutnya dari hasil perhitungan regresi bank Muamalat syariah di dapat rumus regresi yaitu: Y = 9,2195 + 1,1654X , artinya jika setiap BI rate naik sebesar 1% maka tingkat bagi hasil bank Muamalat naik sebesar 1,1654%, sebaliknya apabila tingkat BI rate mengalami penurunan sebesar 1%, maka tingakat bagi hasil akan mengalami penurunan sebesar 1,1654. Dari hasil perhitungan regresi bank BNI syariah didapat rumus regresi sebagai berikut: Y=4,0536+1,7857X, artinya jika BI rate naik sebesar 1% maka tingkat bagi hasil juga naik sebesar 1,7857%.
Dari hasil perhitungan regresi bank Bukopin syariah didapat rumus regresi yaitu: Y=4,0536+1,7857X, artinya jika setiap BI rate naik sebesar 1% maka tingkat bagi hasil bank Muamalat naik sebesar 1,7857%. Sealiknya jika ada penurunan tingkat BI rate sebesar 1% maka akan ada penurunan tingkat bagi bagi hasil sebesar 1,7857%. Kemudian dari hasil perhitungan bank Mega syariah didapatkan rumus regresi bank Mega syariah adalah: Y=18,0534+3,5616x10-3X, artinya jika setiap BI rate naik sebesar 1% maka tingkat bagi hasil bank bank Mega syariah naik sebesar 3,5616x10-3%. Sebaliknya jika ada penurunan tingkat BI rate sebesar 1% maka akan ada penurunan tingkat bagi hasil bank Mega syariah sebesar 3,5616x10-3%. Dari hasil regresi bank Mandiri syariah didapatkan rumus regresi yaitu: Y=21,2021-1,0856X, artinya jika setiap BI rate naik sebesar 1% maka tingkat bagi hasil bank Muamalat turun sebesar 1,0856%. Sebaliknya jika ada penurunan tingkat BI rate sebesar 1%, maka akan ada kenaikan tingkat bagi hasil sebesar 1,0856%.
IV. SIMPULAN Dari hasil pengolahan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh tingkat BI rate terhadap tingkat bagi hasil pembiayaan Mudharabah sebagai berikut: a. Ada pengaruh antara BI rate dengan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah. Hal ini dapat dibuktikan pada bagian Correlations yang meyajikan hasil koefisien korelasi Pearson Product Moment antara kedua variabel tersebut. b. Ada pengaruh antara BI rate dengan proporsi bagi hasil pembiayaan mudharabah.
V. DAFTAR RUJUKAN Anniswah, L. (2011). “Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Bagi Hasil Terhadap Volume Deposito Mudharabah (Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2009-2011)”. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Islam Jurusan Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Harahap, S. S. et al. (2010)Akuntansi Perbankan Syariah, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. (2012), Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012, IAI, Jakarta.
107
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015 Mulawarman, A. D. (2011). Akuntansi Syariah Teori, Konsep, dan Laporan Keuangan, Jakarta.
Syariah Aplikasi Pada Entitas Perbankan Syariah,
Nurhayati, S. & Wasilah. (2012). Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta. Riduwan & Sunarto. (2009), Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, Dan Bisnis, Bandung. Sugianto, M. (2012). Mengolah Data Bisnis dengan SPSS 20, Jakarta. Suntoyo, D. (2011). Metodologi Penelitian Ekonomi, Yogyakarta. Triyuwono,
I.
(2012).
Akuntansi
Metodologi, Dan Teori, Depok.
108
Wiroso, S.S.H. & Yusuf, M. (2010). Akuntansi Perbankan
Syariah
Perspektif,
Takaful, Entitas Syariah Lainnya Dan Entitas Konvensional Yang Melakukan Transaksi Syariah, Jakarta. Wiyono, S. & Taufan, M. (2012).
Memahami Akuntansi
Syariah di Indonesia, Jakarta. Yaya, R. et al. (2009). Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktek Kontemporer, Jakarta. Analsis Ekonomi Perbankan [online]. Diakses 16 Januari 2013, 17:21 WIB dari http://bprshik.co.id/news/ index/33/ANALISIS-EKONOMI-PERBANKAN