ANALISIS PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BOLA LAMPU PHILIPS DI KOTA PADANG Yosep Hari Prokla.S1, Irda1, Reni Yuliviona1 1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] Email Pbb I :
[email protected] Email Pbb II :
[email protected] Abstract The purpose of this research is to know the influence of differentiation product, price, distribution and promotion of consumer purchasing decisions bulb Philips in the city of Padang. The respondents of this study that consumers buy and use the Philips bulb in the city of Padang with the total sample are 110 respondens. The technique of sampling done by accidental sampling. The data type of the primary data used was obtained through the dissemination of the questionnaire and interview, where the data is processed with SPSS 15.0 for windows programs. To prove the hypothesis in this study used multiple linear regression analysis method. The results obtained from this study shows that the differentiation of the product, price, distribution and promotion of positive effect partially to consumer purchasing decisions Philips light bulbs in the city of Padang. From the results of hypothesis testing in the t-test statistics variable distribution does not influence consumer purchase decisions significantly to bulb Philips in Padang city, whereas the variable of differentiation of product, price and promotion of a positive and significant impact on consumer purchasing decisions bulb Philips in the city of Padang. Key words: Differentiation of Product, Price, Distribution, Promotion and Purchasing Decisions Dimana untuk jenis philips ini memiliki bentuk yang berbeda sekarang ini dan memiliki banyak varian dari produk bola lampu sejenis lainnya, model yang tidak dimiliki oleh bola lampu lainnya, begitu juga dengan kualitas atau daya tahan yang memberikan jaminan ketahanan produk serta layanan garansi, dimana bola lampu Philips jenis ini adalah dapat ditukar atau diganti jika bermasalah dalam penggunaannya. Menurut Kotler (2005) diferensiasi produk adalah sebagai proses penambahan serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai, guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing. Dengan demikian perbedaan yang diciptakan dapat menambah nilai yang bermanfaat bagi konsumen atau
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan trend modifikasi teknologi elektronik yang sangat pesat dewasa ini sangat mempengaruhi kemajuan inovasi elektronik dalam kebutuhan kehidupan konsumen. Produk primer yang sampai saat ini masih menjadi kebutuhan konsumen salah satunya adalah bola lampu. Hal ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi menggunakan produk konsumsi dan pentingnya nilai kebutuhan yang semakin baik menyebabkan kecenderungan masyarakat untuk menggunakan bola lampu sebagai alat cahaya penerangan dalam kebutuhan pokok sehari-hari. Dengan situasi demikian maka bola lampu Philips merupakan suatu jenis kebutuhan utama yang bayak digunakan. 1
penggunanya. Sehingga produk yang diciptakan oleh perusahaan mempunyai nilai lebih di masyarakat sebagai konsumen. Sehingga perusahaan yang memiliki diferensiasi yang kuat akan mendapatkan kinerja yang baik diantara pesaingnya dan diferensiasi juga dapat mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Selain dari diferensiasi produk, harga, distribusi dan promosi juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Menurut Mcdaniel (2001) promosi adalah komonikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengikatkan calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu response. Hasil penelitian Yudhiarina (2009) menyatakan bahwa diferensiasi produk memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, yang artinya semakin baik kualitas suatu produk maka tingkat untuk membeli suatu produk akan semakin tinggi dan begitu juga pengaruh promosi juga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, yang artinya semakin baik promosi maka tingkat untuk membeli akan semakin tinggi. Hasil penelitian Hendri.S dan Sumanto R.A (2010) menyatakan bahwa produk, harga, promosi, lokasi dan lingkungan fisik berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, yang artinya semakin baik kualitasnya maka semakin meningkat dan tertarik pula minat para konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh diferensiasi produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen bola lampu Philips di Kota Padang. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah maka tujuan utama dilakukannya penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui pengaruh
diferensiasi produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen bola lampu Philips di Kota Padang. KAJIAN LITERATUR DAN HIPOTESIS Keputusan Pembelian Menurut kotler dan Keller (2011) keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaiaan masalah yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumbersumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian dan prilaku setelah pembelian. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen, kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternative, membuat keputusan, dan prilaku pasca pembeli. Proses Keputusan Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2011) lima tahap proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian. Keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 2.1 Tahap Proses Pembelian Sumber : (Kotler dan Keller,2011)
2
Secara rinci lima tahap proses pembelian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Kotler dan Keller, 2011) : 1. Pengenalan Masalah Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. 2. Pencarian Informasi Setiap sumber informasi melaksanakan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian.Sumber komersial biasanya melaksanakan fungsi informasi, sementara sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi atau evaluasi. Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok : a. Pribadi: keluarga, teman, tetangga dan rekan. b. Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan dan tampilan. c. Publik : media masa, organisasi pemeringkat konsumen. d. Eksperimental : penanganan, pemeriksaan dan pengguna produk. 3. Evaluasi Alternatif Beberapa kosep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. 4. Keputusan Membeli Semakin tinggi intensitas sikap orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin
besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya. 5. Perilaku pasca pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidak puasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Diferensiasi Produk Menurut Kotler (2005) diferensiasi adalah sebagai proses penambahan serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai, guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing”. Kriteria di Dalam Diferensiasi Strategi diferensiasi produk dapat dilakukan berdasarkan kriteria yang di kemukakan oleh Kotler (2005) adalah sebagai berikut : a. Bentuk, banyak produk yang di diferensiasi berdasarkan bentuk, ukuran, model atau struktur fisik sebuah produk. b. Keistimewaan (feature), setiap perusahaan harus memutuskan apakah akan menawarkan keistimewaan khusus untuk pelanggan dengan biaya yang lebih tinggi atau sedikit paket standar dengan biaya lebih murah. c. Mutu kinerja, mengacu pada level dimana karakteristik dasar produk itu beroperasi dan adanya tingkat harga yang sesuai dengan mutu. d. Mutu kesesuaian, adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi adalah identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. e. Daya tahan (Durability), adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produkproduk tertentu. f. Keandalan (Realibility), adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.
3
g.
Mudah diperbaiki, adalah suatu ukuran kemudahan untuk memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal. h. Gaya (Style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli. i. Rancangan (Design) adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Syarat Diferensiasi Kartajaya (2005), mengemukakan tiga syarat sebagai acuan penentuan diferensiasi, yaitu: 1. Sebuah diferensiasi haruslah mampu mendatangkan excellent value ke konsumen. Produk yang diciptakan boleh berbeda, tapi tentu tidak boleh asal beda. Perbedaan tersebut harus punya makna dimata konsumen. Semakin adanya perbedaan tersebut mendatangkan value yang tinggi, semakin kokoh pula diferensiasi yang dilakukan perusahaan tersebut. 2. Diferensiasi perusahaan haruslah merupakan keunggulan dibanding pesaing. Sebuah diferensiasi akan kokoh jika dapat menciptakan perbedaan dengan pesaing, dan perbedaan tersebut mencerminkan keunggulan dari produk yang dikeluarkan. 3. Agar diferensiasi menjadi kokoh dan sustainable, maka perusahaan harus memiliki uniqeness sehingga tidak dapat di tiru pesaing. Tahap - Tahap Menjaga Diferensiasi yang Sudah Terbentuk. Berikut adalah beberapa tips yang dikemukakan oleh Kartajaya (2005) adalah : a. Fokus pada core differentiation. Boleh melakukan ekstensi merek untuk mengeksploitasi pasar tapi harus tetap bersumebr pada diferensiasi utama yang dimiliki. b. Be consistent. Untuk mempertahankan diferensiasi,
c.
jangan sekali-kali membingungkan konsumen. Konsistensi dalam hal message yang disampaikan dan juga operasional perusahaan sehari-hari. Evolve your differentiation. Jangan pernah puas dengan diferensiasi yang sudah dimiliki, tetapi teruslah diperkuat dari waktu ke waktu sehingga dapat tetap unggul di pasar.
Harga Harga menurut Kotler dan Keller (2011) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Dari pengertian harga di atas dapat kita simpulkan bahwa harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat berubah dengan cepat. Berbeda dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal tersebut tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan mudah dan cepat karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang. Sasaran penetapan harga menurut Kotler dan Keller (2007) terdiri dari : orientasi keuntungan, orientasi penjualan, serta status quo. Orientasi keuntungan dilihat dari maksimalisasi keuntungan yaitu dengan cara menentukan harga agar total pendapatan menjadi sebesar mungkin relatif terhadap biaya total. Baik harga maupun keuntungan tergantung pada jenis lingkungan persaingan yang dihadapi oleh perusahaan. Distribusi Salah satu peran utama saluran distribusi adalah mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan yang menguntungkan. Saluran distribusi tidak hanya melayani pasar, tetapi mereka juga harus membentuk pasar. Saluran yang dipilih mempengaruhi semua keputusan pemasaran lainya Kotler dan Keller, (2011). Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi
4
untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri. Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya yang mana distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Promosi Kotler dan Keller (2011) Komunikasi atau promosi adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Alat-alat promosi yang di gunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Periklanan (advertising). Adalah segala biaya yang di keluarkan sponsor untuk melakukan persentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. 2. Penjualan personal (personal selling) Adalah persentase pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan perusahaan dan membangun hubungan baik bagi para pelanggan. 3. Promosi penjualan (sales promotion) Adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembeli atau penjual suatu produk atau jasa. 4. Publisitas (Publicity) Merupakan suatu cara merangsang timbulnya permintaan yang bersifat inpersonal (non pribadi) terhadap suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
5. Hubungan masyarakat (Public Relation) Adalah membangun hubungan baik dengan public terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik dan menangani atau menyingkirikan gossip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan perusahaan. 6. Pemasaran langsung (direct Marketing) Adalah komunikasi langsung oleh para konsumen sasaran memperoleh tanggapan langsung serta untuk berkomonikasi secara langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untuk mendapatkan tanggapan langsung. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini di usulkan hipotesis sebagai berikut : H1: Diferensiasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen bola lampu Philips H2: Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen bola lampu Philips H3 : Distribusi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen bola lampu Philips H4 : Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen bola lampu Philips Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :
5
Gambar Kerangka Konseptual
Variabel Independen (X) Diferensiasi Produk (X1) Kotler (2007) Indikator variable yang digunakan dari diferensiasi produk yaitu: a) Bentuk b) Keistimewaan c) Mutu kinerja d) Mutu kesesuaian e) Daya tahan f) Keandalan g) Gaya h) Rancangan Harga (X2) Kotler dan Keller (2007) Indikator yang digunakan yaitu: a) Daftar harga b) Keterjangkauan harga c) Daya saing harga d) Kesesuaian harga dengan manfaat Distribusi (X3) Kotler (2007) Indikator yang digunakan yaitu: a) Saluran pemasaran b) Lokasi c) Persediaan d) Transportasi Promosi (X4) Kotler dan Amstrong (2007) Indikator yang digunakan yaitu: a) Periklanan b) Penjualan personal c) Promosi penjualan d) Publisitas e) Hubungan masyarakat f) Pemasaran langsung Variabel Dependen (Y) Keputusan Pembelian Adapun indikator yang digunakan Kotler dan Keller (2011) yaitu: a) Pengenalan masalah b) Pencarian informasi c) Evaluasi alternatif d) Keputusan pembelian e) Perilaku pasca pembelian Metode Analisa Data Dalam melakukan pengujian statistik, maka penulis melakukan pengujian reabilitas dan validitas untuk membuktikan tingkat keakuratan dan kevalitan data yang di gunakan dalam
Diferensiasi Produk (X1) Harga (X2) Distribusi (X3)
Keputusan Pembelian (Y)
Promosi (X4)
METODE PENELITIAN Sampel Sekaran (2006) ukuran sampel yang ideal dan respresentatif adalah tergantung pada jumlah variabel dikalikan 15 sampai 20. Dengan demikian sampel untuk penelitian ini yang memiliki variabel bebas 4 dan variabel terikat sebanyak 1 jadi adalah 5 x 20 = 100 orang. Dalam penelitian ini akan digunakan jumlah sampel minimal sebesar 100 orang responden, namun untuk menghindari kemungkinan adanya sampling error yang ditemukan maka diambil maksimalnya 110 responden. Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sample dilakukan dengan cara Accidental sampling yaitu bentuk pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Dimana, Siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok menjadi sumber data yang akan menjadi sampel penelitian ini (Sugiyono, 2003). Sumber Data Data dan informasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber pada penyebaran kuesioner yang penulis sebarkan kepada 110 orang konsumen yang membeli dan menggunakan bola lampu Philips di Kota Padang.
6
penelitian ini dengan menggunakan tahapan pengujian hipotesis yang meliputi: 1. Analisa Deskriptif 2. Analisa Inferensial a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas 4. Analisa Regresi Linear Berganda 5. Pengujian hipotesis a. Uji t-statistik
berdasarkan usia dari 110 responden dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No 1
17-22 tahun 2 23-28 tahun 3 29-34 tahun 4 35-40 tahun Jumlah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pengklasifikasian karakteristik responden menurut jenis kelamin yang membeli dan menggunakan bola lampu Philips di Kota Padang maka dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Jumlah Responden Persentase 1 0,9% 31
28,2%
52
47,3%
26
23,6%
110
100 %
Sumber: Data primer diolah (2013)
Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari 110 responden yang berusia 17-22 tahun berjumlah 1 orang (0,9%), responden yang berusia 23-28 tahun berjumlah 31 orang (28,2%), responden yang berusia 2934 tahun berjumlah 52 orang (47,3%), sedangkan responden yang berusia 35-40 tahun sebanyak 26 orang (23,6%). Hal ini menggambarkan bahwa konsumen bola lampu Philips di Kota Padang lebih banyak berusia 29-34 tahun, yakni sebanyak 47,3% dari keseluruhan responden. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Setelah melakukan pengumpulan data terhadap identitas konsumen bola lampu Philips di Kota Padang maka karakteristik berdasarkan pekerjaan dari 110 responden dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini: Tabel 4.3 Karaktersitik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Jumlah Responden
Usia
Persentase
1
Laki37 33,6% Laki 2 Perempu 73 66,4% an Jumlah 110 100% Sumber: Data primer diolah (2013)
Dari data diatas diketahui bahwa lebih dari separoh yaitu 73 orang (66,4%) konsumen bola lampu Philips di Kota Padang berjenis kelamin perempuan dan kurang dari separohnya yaitu 37 orang (33,6%) berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menggambarkan bahwa konsumen bola lampu Philips di Kota Padang lebih banyak berjenis kelamin perempuan, yakni sebanyak 66,4% dari keseluruhan responden. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Setelah melakukan pengumpulan data terhadap identitas konsumen bola lampu Philips di Kota Padang maka karakteristik
No 1 2 3 4
Pekerjaan
Wiraswasta PNS Pegawai Swasta Staf pengajar/Dosen 5 Pelajar/Mahasis wa 6 Lainlain/Umum Jumlah
Jumlah Responden Persentase 17 15,5% 31 28,2% 26 23,6 24 21,8% 6
5,5%
6
5,5%
110
100 %
Sumber: Data primer diolah (2013)
7
Dario data di atas dapat diketahui bahwa dari 110 responden pekerjaan Wiraswasta sebanyak 17 orang (15,5%), PNS sebanyak 31 orang (28,2%), Pegawai swasta sebanyak 26 orang (23,6%), Staf pengajar yaitu 24 orang (21,8%) dan Pelajar dan Umum yaitu sebanyak 6 orang (5,5%). Hal ini menggambarkan bahwa konsumen bola lampu Philips di Kota Padang lebih banyak bekerja sebagai PNS, yakni sebanyak 28,2% dari keseluruhan responden. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan Setelah melakukan pengumpulan data terhadap identitas pelanggan pada konsumen bola lampu Philips di Kota Padang maka karakteristik berdasarkan pendapatan perbulan dari 110 responden dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan Pendapatan Perbulan (Rp) 1 Rp. 1.100.0002.000.000 2 Rp. 2.100.000– Rp. 3.000.000 3 Rp. > 3.000.000 Jumlah
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Diferensiasi Produk Hasil pengujian validitas untuk variable diferensiasi produk dengan korelasi pearson, secara umum sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Diferensiasi Produk Variabel
Diferensi asi Produk
Secara keseluruhan semua item pertanyaan sudah bernilai valid hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi > 0.3, Sugiyono (2007). Yang memiliki nilai koefisien korelasi (r) diatas 0.3, dianggap sebagai item pertanyaan yang dapat mewakili variable diferensiasi produk pada pengujian lebih lanjut dalam menjelaskan variable diferensiasi produk pada pengujian hipotesis item pertanyaan tersebut. Uji Validitas Harga Hasil pengujian validitas untuk variable harga dengan korelasi pearson sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Harga
Jumlah
No
Responden 48
Persentase 43,6%
46
41,8%
16
14,5%
110
100 %
Item Batasan Koefisien pertan Nilai Korelasi Ket yaan Valid (r) DP 1 0.300 0,779 Valid DP 2 0.300 0,601 Valid DP 3 0.300 0,711 Valid DP 4 0.300 0,608 Valid DP 5 0.300 0,601 Valid DP 6 0.300 0,617 Valid DP 7 0.300 0,607 Valid DP 8 0.300 0,766 Valid Sumber: Data primer diolah (2013)
Sumber: Data primer diolah (2013)
Dari data diatas dapat diketahui bahwa dari 110 responden pendapatan perbulan Rp. 1.100.000-2.000.000 sebanyak 48 orang dengan persentase 43,6%, responden pendapatan perbulan Rp. 2.100.000- Rp. 3.000.000 sebanyak 46 orang dengan persentase 41,8%, responden pendapatan perbulan dan Rp. > 3.000.000 sebanyak 16 orang dengan persentase 14,5%. Hal ini menggambarkan bahwa konsumen bola lampu Philips di Kota Padang lebih banyak yang memiliki pendapatan perbulan dari Rp. 1.100.000-2.000.000, yakni sebanyak 43,6% dari keseluruhan responden.
Varia bel
Harga
Item Batasan Koefi Ket perta Nilai sien nyaa Valid Korel n asi (r) H1 0.300 0,579 Valid H2 0.300 0,595 Valid H3 0.300 0,499 Valid H4 0.300 0,759 Valid Sumber: Data primer diolah (2013)
Secara keseluruhan semua item pertanyaan sudah bernilai valid hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi > 0.3, Sugiyono (2007). Yang memiliki nilai koefisien korelasi (r) diatas 0.3, dianggap sebagai item pertanyaan yang dapat mewakili variable harga pada pengujian 8
lebih lanjut dalam menjelaskan variabel harga pada pengujian hipotesis item pertanyaan tersebut. Uji Validitas Distribusi Hasil pengujian validitas untuk variabel distribusi dengan korelasi pearson sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Distribusi Varia bel
Distri busi
lebih lanjut dalam menjelaskan variabel promosi pada pengujian hipotesis item pertanyaan tersebut. Uji Validitas Keputusan Pembelian Hasil pengujian validitas untuk variabel keputusan pembelian dengan korelasi pearson, secara umum sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Item pertan yaan D1 D2 D3 D4
Batas Koefisie Ket an n Nilai Korelasi Valid (r) 0.300 0,486 Valid 0.300 0,757 Valid 0.300 0,515 Valid 0.300 0,818 Valid Sumber: Data primer diolah (2013)
Varia bel Keput usan pemb elian
Secara keseluruhan semua item pertanyaan sudah bernilai valid hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi > 0.3, Sugiyono (2007). Yang memiliki nilai koefisien korelasi (r) diatas 0.3, dianggap sebagai item pertanyaan yang dapat mewakili variable distribusi pada pengujian lebih lanjut dalam menjelaskan variabel distribusi pada pengujian hipotesis item pertanyaan tersebut. Uji Validitas Promosi Hasil pengujian validitas untuk variabel promosi dengan korelasi pearson, secara umum sebagai berikut:
Secara keseluruhan semua item pertanyaan sudah bernilai valid hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi > 0.3, Sugiyono (2007). Yang memiliki nilai koefisien korelasi (r) diatas 0.3, dianggap sebagai item pertanyaan yang dapat mewakili variable keputusan pembelian pada pengujian lebih lanjut dalam menjelaskan variabel keputusan pembelian pada pengujian hipotesis item pertanyaan tersebut. Uji Reliabilitas Instrument yang handal (reliable) apabila memiliki Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 (Ghozali, 2005) berikut hasil pengujian pada Tabel 4.15: Tabel 4.15 Hasil Uji Reabilitas
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi Varia bel
Prom osi
Item pertan yaan
Batasa n Nilai Valid
Pr 1 Pr 2 Pr 3 Pr 4
0,300 0,300 0,300 0,300
Koefisi en Korela si (r) 0,608 0,456 0,712 0,624
Pr 5 Pr 6
0,300 0,300
0,417 0,370
Item Batasa Koefisien Ket pertan n Nilai Korelasi yaan Valid ® KP 1 0.300 0,646 Valid KP 2 0.300 0,462 Valid KP 3 0.300 0,462 Valid KP 4 0.300 0,338 Valid KP 5 0.300 0,319 Valid Sumber: Data primer diolah (2013)
Ket Valid Valid Valid Valid
Variabel Diferensiasi produk
Cronbach’s Alpha 0,700
Ket
Reliable/ handal Harga 0,683 Reliable/ handal Distribusi 0,730 Reliable/ handal Promosi 0,600 Reliable/ handal Keputusan 0,622 Reliable/ pembelian handal Sumber: Data primer diolah (2013)
Valid Valid
Sumber: Data primrer diolah (2013)
Secara keseluruhan semua item pertanyaan sudah bernilai valid hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi > 0.3, Sugiyono (2007). Yang memiliki nilai koefisien korelasi (r) diatas 0.3, dianggap sebagai item pertanyaan yang dapat mewakili variable promosi pada pengujian
Berdasarkan sajian Tabel 4.15, hasil pengujian menemukan nilai koefisien
9
Cronbach’s Alpha , yang secara keseluruhan sudah reliable atau handal, dengan nilai koefisien Cronbach’s Alpha besar dari 0.6. Oleh karena itu kesemua variabel diatas telah dapat digunakan pada pengujian lebih lanjut. Hasil Analisa Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS 15.0 dapat dilihat rangkuman hasil empiris penelitian sebagai berikut : Tabel 4.17 Hasil Analisa Regresi
Uji t- statistik pada dasarnya digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dimana pada penelitian ini untuk melihat pengaruh diferensiasi produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian bola lampu philips di Kota Padang secara parsial / individual. Tabel 4.18 Hasil Pegujian Hipotesis Variabel Signifikan Keterangan Bebas Diferensiasi Signifikan 0,049 Produk (X1) Harga (X2) 0,000 Signifikan Distribusi Tidak 0,944 (X3) Signifikan Promosi Signifikan 0,033 (X4) Sumber : Data primer diolah (2013)
Variabel KoefisienRegresi Konstanta 4,806 Diferensiasi 0,139 Produk (X1) Harga (X2) 0,439 Distribusi (X3) 0,007 Promosi (X4) 0,173 Sumber : Data primer diolah (2013)
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa diferensiasi produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kota Padang. Dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kota Padang. Dapat disimpulkan bahwa distribusi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kota Padang. Yang terakhir berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kota Padang. Pembahasan Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil maka menurut peneliti bahwa diferensiasi produk perlu dilakukan untuk meningkatkan minat pembeli sehingga akan meningkatkan keputusan pembelian. Karena telah terbukti pada penelitian ini bahwa diferensiasi akan mempengaruhi keputusan pembelian. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada penelitian ini telah terbukti bahwa harga akan mempengaruhi
Dari data diatas dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 4,806 + 0,139 X1 + 0,439 X2 + 0,007 X3 + 0, 173 X4 Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa : Semakin baik diferensiasi produk maka semakin meningkat keputusan pembelian bola lampu philips di Kota Padang, dengan anggapan harga, distribusi dan promosi tetap. Semakin baik harga maka semakin meningkat keputusan pembelian bola lampu philips di Kota Padang, dengan anggapan diferensiasi produk, distribusi dan promosi tetap. Semakin baik distribusi maka semakin meningkat keputusan pembelian bola lampu philips di Kota Padang, dengan anggapan diferensiasi produk, harga dan promosi tetap. Semakin baik promosi maka semakin meningkat keputusan pembelian bola lampu philips di Kota Padang, dengan anggapan diferensiasi produk, harga dan distribusi tetap. Pengujian Hipotesis Uji t - statistik
10
keputusan pembelian dimana mahal atau murahnya harga ini tergantung dari persepsi masing – masing pembeli dan hal ini dilatar belakangi oleh kondisi individu sehingga akan mempengaruhi keputusan pembelian yang mereka lakukan. Sesuai pendapat Schifman and kanuk (2001) bahwa salah faktor penting yang dilakukan oleh perusahaan agar terjadinya peningkatan penjualan yaitu dengan menerapkan harga yang fleksibel, yang mana perusahaan akan dapat memenangkan persaingan yang ada, karena konsumen akan lebih memilih untuk membeli dan menggunakan suatu produk dari perusahaan yang lebih unggul, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Pengaruh Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hal ini maka menurut analisa peneliti terhadap penelitian ini adalah agar keputusan pembelian menjadi meningkat maka distribusi pasar juga harus ditingkatkan sehingga bola lampu phillips mudah didapatakan oleh konsumen. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil maka menurut analisa peneliti terhadap penelitian ini adalah terdapatnya pengaruh yang positif dan signifikan antara promosi dengan keputusan pembelian bola lampu Philips di Kota Padang menunjukkan bahwa promosi akan mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu promosi ditingkatkan maka keputusan pembelian juga akan meningkat.
pembelian bola lampu phillips di Kota Padang 3. Distribusi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu phillips di Kota Padang 4. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu phillips di Kota Padang Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa hasil yang diperoleh pada penelitian ini masih memiliki kekurangan atau kelemahan yang disebabkan oleh adanya keterbatasan yang peneliti miliki. Secara umum keterbatasan yang peneliti miliki dalam pembuatan skripsi ini adalah: 1. Jumlah populasi yang tidak terbatas atau tidak dapat diketahui secara pasti sehingga mempengaruhi tingkat akurasi sampel yang diuji pada penelitian ini. 2. Proses penyebaran kuesioner yang dilakukan terlalu cepat sehingga pengawasan terhadap respon dan jawaban yang diberikan responden menjadi sangat minim yang tentunya mempengaruhi hasil penelitian yang diperoleh. 3. Masih terdapatnya sejumlah variabel penelitian yang tidak digunakan di dalam penelitian ini seperti merek, citra perusahan dan loyalitas konsumen serta berbagai variabel penelitian lainnya yang belum digunakan pada penelitian ini. Saran Berdasarkan hasil keterbatasan penelitian maka dapat diajukan beberapa saran, yang dapat memberikan manfaat positif bagi peneliti selanjutnya maupun manfaat yang berguna baik bagi kemajuan perusahaan. Adapun saran sebagai berikut: 1. Bagi peneliti. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah sampel yang akan diuji serta menambahkan beberapa variabel baru yang dapat
PENUTUP Kesimpulan Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu phillips di Kota Padang 2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
11
mempengaruhi keputusan pembelian agar hasil penelitian lebih sempurna lagi di masa mendatang. 2.
Doyle, Peter (2001a) Building Value-Based Branding Strategies. Journal of Strategic Marketing, 9. 255-268. Durianto, Darmadi , Sugiarto & Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Engel, James F, Blackwel, Roger D dan Miniard. Paul W. 1994. Perilaku Konsumen, Jilid II. Alih Bahasa Drs. Budujanto, Jakarta : Binapura Ghozali, Imam, 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Imam, 2001. Ekonometrik Dasar. Erlangga. Hendri, Sukotjo & Sumanto Radix.A. 2010. Analisa Marketing Mix – 7P (produk, harga, promosi, distribusi, karyawan, lingkungan fisik dan proses) terhadap Keputusan Pembelian Klinik Kecantikan Teta di Kota Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol. 1, No.2. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kartajaya, hermawan. 2005. PositioningDiferensiasi-Brand. PT. Gramedia, Jakarta. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas jilid 1. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Kotler, Philip, 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta : Indeks Kelompok Gramedia. Kothler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Kotler, Philip dan K.L, Keller.2011.Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas. Penerbit: PT. Gramedia, Jakarta.
Bagi perusahaan a. Diferensiasi produk yang telah dilaksanakan oleh bola lampu phillips sudah cukup baik dan banyak, dari awal diluncurkan kepasaran sampai dengan sekarang sehingga diharapkan harus lebih berkonsentrasi kepada produk yang sudah ada, dengan demikian diferensiasi produk sebaiknya untuk tetap mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas produk. b. Strategi harga yang dilaksanakan oleh bola lampu phillips sudah baik terbukti dengan adanya daftar harga sesuai dengan tipe watt yang dimiliki dan adanya harga yang kompetitif di pasaran. c. Kegiatan distribusi yang dilaksanakan bola lampu phillips sudah cukup baik terbukti dengan telah luasnya saluran pemasaran dan telah adanya persediaan yang cukup baik di tempat – tempat penjualan bola lampu. d. Kegiatan promosi yang dilaksanakan bola lampu phillips sudah cukup baik terbukti dengan begitu banyaknya periklanan dan publisitas yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA Buchari.2005. Manajemen Pemasaran dan pemasaran jasa. Edisi kedua. Alphabeta : Bandung Belch, George E & Michael A. Belch, 2003. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perspective, Internasional Edition, McGraw Hill, New York. Alma,
12
Nugroho J.Setiadi dan Paul W. 2003. Prilaku Konsumen. Jilid 1, Edisi keenam. Jakarta: Bimarupa Aksara. Rowley, J.1997. Focusing On Custumer. Library Review, (Online), Vol. 46, No. 2, (http://www.emerald insight.com. Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Schifman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk, 2007, Consumer Behavior, Edisi ketujuh. Indonesia: Indek. Sekaran,U. 2006. Research Methods For Businiss. Edisi keempat jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi, Cetakan ke-4. Jakarta : Kencana. Simamora, Bilson.2001. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Frofitabel. Jakarta: Gramedia pustaka Utama. ________, Bilson. 2002. Panduan Riset Prilaku Konsumen. Jakata : PT Elex Media Komputindo, Gramedia. Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Tarsito, Bandung. Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiono, Eri Wibowo, 2004, Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 For Windows, Cetakan Keempat, Alfabeta, Bandung. Sumarwan, Ujang. 2004. Prilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Yudhiarina, Bobby. 2009. Pengaruh strategi diferensiasi produk, Merek, Dan Promosi terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada Perusahaan rokok PT. HM. Sampoerna. Jurnal Ichsan Gorontalo, Volume 4. No2. Edisi Mei - Juli 2009.
13