ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)
Oleh: EGI FERDIANTO NIM: 107082003424
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar sarjana Ekonomi
Oleh Egi Ferdianto NIM: 107082003424
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Dr. Rini., Ak., CA NIP.19760315 200501 2 002
Pembimbing II
Hepi Payudiawan, SE., Ak., MM., CA NIP. 19720516200901 1 006
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 7 Juli 2014 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1. 2. 3. 4.
Nama : Egi Ferdianto NIM : 107082003424 Jurusan : Akuntansi Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Return on Assets (ROA)¸Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013) Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 Juli 2014 1.
2.
3.
Zuhairan Yumni Y, M.Sc NIP. 19800416 200912 1 002
(
Soliyah Wulandari, SE., M.Si NIDN. 2002018501
(
Fitri Damayanti, SE., M.Si NIP. 19810731 200604 2 003
(
) Ketua
) Sekretaris
) Penguji Ahli
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI Hari ini Jumat, 12 Desember 2014 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa: 1. Nama
: Egi Ferdianto
2. NIM
: 107082003424
3. Jurusan
: Akuntansi
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013) Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 12 Desember 2014 1. Leis Suzanawaty, SE., M.Si NIP. 19720809 200501 2 044
2. Yusar Sagara, SE., Ak., M.Si., CA., CMA NIDN. 2009058601
3. Yulianti, SE., M.Si NIP. 19820318 201101 2 011
( )
Ketua
( )
Sekretaris
( ) Penguji Ahli
4. Dr. Rini., Ak., CA NIP. 19760315 200501 2 002
5. Hepi Payudiawan, SE., Ak., MM., CA NIP. 19720516200901 1 006
( )
Pembimbing I
( )
Pembimbing II
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Egi Ferdianto
NIM
: 107082003424
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data. 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Ciputat, 10 Desember 2014
(Egi Ferdianto)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Egi Ferdianto
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir
: Garut, 19 Oktober 1988
Agama
: Islam
Alamat
: Kp. Cigasong No. 145 RT 05/06 Cilawu, Garut
Telepon
: 08988373416
E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
1994-2000
: SD Negeri Cilawu 2, Garut
2000-2003
: SLTP Negeri 1 Cilawu, Garut
2003-2006
: SMA Negeri 1, Garut
2007-2014
: Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LATAR BELAKANG KELUARGA
Ibu
: Toto Somamiharja
Tempat, Tanggal Lahir
: Garut, 23 Oktober 1940
Pekerjaan
: Wiraswasta
Ibu
: Cicah Aisyah
Tempat, Tanggal Lahir
: Garut, 17 Agustus 1945
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua
: Kp. Cigasong no. 145 RT 05/06 Cilawu, Garut
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN AND CURRENT RATIO TO STOCK PRICE (Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange) Egi Ferdianto ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the influence of return on assets, debt to equity ratio, net profit margin and current ratio to stock price. This research used secondary data from monetary data in Indonesian Stock Exchange which is written in the company's financial report. This research used a samples from 29 companies that consistently listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2011-2013, which is used purposive sampling method. These variables tested with multiple regressions. The results indicated that the return on asset significant influence on the stock price. Debt to equity ratio, net profit margin and current ratio while the stock price do not give any influence at all. Simultaneously return on asset, debt to equity ratio, net profit margin and current asset influence the stock prices.
Keywords:
Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) and Current Ratio (CR) and Stock price.
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013) (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013) Oleh: Egi Ferdianto ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh return on assets, debt to equity ratio, net profit margin dan current ratio terhadap harga saham perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari data keuangan di Bursa Efek Indonesia yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Variabel-variabel yang di uji dalam penelitian ini yaitu Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) dan harga saham. Sampel dari penelitian ini menggunakan 29 perusahaan yang konsisten merilis laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Variabel-variabel tersebut kemudian diuji dengan menggunakan regresi berganda. Teknik analisis data menggunakan uji t dan uji F dalam pengujian hipotesisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM) dan current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan, ROA, DER, NPM dan CR berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Kata Kunci :
Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Current Ratio (CR) dan Harga Saham.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sang Teladan yang telah membawa kita ke zaman kebaikan. Skripsi ini merupakan tugas
akhir
yang harus
diselesaikan sebagai
syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa banyak
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah dianugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Bapak dan Ibu yang tak pernah lelah memberikan rasa cinta, kasih sayang, semangat, motivasi dan do’a yang tiada henti-hentinya kepada penulis serta selalu bertanya tentang perkembangan skripsinya dan menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan kuliahnya.
2.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Ibu Dr. Rini., Ak., CA selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi. Terima Kasih selalu ramah membimbing mahasiswanya serta menjawab semua keluahan mahasiswanya dengan bijak. Terima kasih atas segala masukan demi penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini. Dan mohon maaf jika selama ini sudah begitu sering
merepotkan Ibu selama di UIN Syarif Hidayatullah. 4.
Bapak Hepi Payudiawan., SE., Ak., MM., CA selaku S ekretaris Jurusan dan P lt Ketua J urusan sekaligus dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktunya yang sangat berharga, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala bimbingan, konsultasi semangat dan bantuan bapak yang telah diberikan selama ini.
5.
Sahabat terbaik Saepullah Mansur, SE dan Almaizar Burhan, SE yang telah menjadi pembimbing ketiga bersedia membantu serta membimbing dalam proses pembuatan skripsi serta pengolahan data. Terima kasih atas semua bantuannya selama ini dan support yang tiada henti dari kalian. Terima Kasih.
6.
Kakakku tercinta DR. Hery Haryanto.,M.Si, Ai Garningsih,SE dan Jajang Rudianto,SP yang telah begitu sabar menanti adiknya menjadi sarjana. Maaf selama ini telah begitu sering merepotkan semuanya dan terima kasih atas dukungan morilnya selama ini.
7.
Tashaumi Nurfajrina yang selalu meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk terus menyemangati tiada henti dan bersedia mendengar setiap keluhan-keluhan. Maaf ya terlalu lama lulusnya.
8.
Keponakan-keponakan yang keren, Briantara Bagus, S.Ked, Lulu Lusiana, Am.KG yang telah mendahului om kalian untuk wisuda nya. Terima kasih selama ini telah membuat kuping merah saat ditanya kapan lulus, tetapi itu menjadi motivasi untuk diri sendiri.
9.
Sahabatku Ragaku Matenggo Dirgantara yang menjadi teman seperjuangan dalam tahap akhir perkuliahan ini yang terus memberikan motivasi agar sama-sama cepat menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman Seperjuangan di Jurusan, Fadhlul Naufal, Sri Pandhitatwo, Septi Octaviani yang selalu saling menyemangati dan berjuang bersama. Semangat! 11. Teman-teman Autizm Syndrome, akuntansi 2007, akuntansi C 2007 akuntansi D 2007 serta akuntansi manajemen.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu, Terima kasih untuk semuanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 10 Desember 2014
(Egi Ferdianto)
DAFTAR TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 43 4.1 Rincian Sampel Penelitian ........................................................................... 58 4.2 Sampel Perusahaan ....................................................................................... 59 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................................ 61 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................... 62 4.5 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) ..................................................... 65 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (adjusted r2) ............................................. 65 4.7 Hasil Uji t ..................................................................................................... 66 4.8 Hasil Uji F .................................................................................................... 68
DAFTAR GAMBAR 1.1 Tabel IHSG 10 Tahun Terakhir ...................................................................
6
2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 47 4.1 Hasil Uji Normalitas (Grafik P-Plot) ........................................................... 63 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas (Grafik Scatterplot) ........................................ 64
DAFTAR LAMPIRAN Data Penelitian .................................................................................................... 80
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF .................................... iii LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI .....................................................
iv
SURAT PERNYATAAN .................................................................................
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................
vi
ABSTRACT ....................................................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
B. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................. 10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 11 1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 11 2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ....................................................................................... 13 1. Pasar Modal ................................................................................ 13
a. Definisi Pasar Modal ...................................................... 13 b. Sejarah Pasar Modal ....................................................... 14 2. Saham ......................................................................................... 22 a. Definisi Saham ............................................................... 22 b. Harga Saham .................................................................. 27 3. Laporan Keuangan ..................................................................... 29 4. Analisis Rasio ............................................................................ 33 a. Return On Asset ............................................................. 34 b. Debt to Equity Ratio ....................................................... 36 c. Net Profit Margin ........................................................... 39 d. Current Ratio ................................................................. 40 B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 43 C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 46 D. Hipotesis ................................................................................................. 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 49 B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 49 C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 50 D. Metode Analisis Data ............................................................................. 50 1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 50 2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 51 a) Uji Multikolinearitas ...................................................... 51 b) Uji Normalitas ................................................................ 51
c) Uji Heteroskedastisitas ................................................... 51 d) Uji Autokorelasi ............................................................. 52 3. Uji Hipotesis .............................................................................. 53 a) Uji Koefisien Determinasi (adjusted r2) ........................ 53 b) Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ....................................... 54 c) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................... 55 E. Operasional Variabel .............................................................................. 55 1. Variabel Dependen ..................................................................... 55 2. Variabel Independen .................................................................. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 58 1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 58 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 60 B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................... 62 1. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 62 a) Hasil Uji Multikolinearitas ............................................. 62 b) Hasil Uji Normalitas ...................................................... 63 c) Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................... 64 d) Hasil Uji Autokorelasi .................................................... 64 2. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 65 a) Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................... 65 b) Hasil Uji Statistik t ......................................................... 66 c) Hasil Uji Statistik F ........................................................ 68
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 69 1. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham ......... 69 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham .. 70 3. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham ..... 70 4. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham ............... 71 5. Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) secara simultan terhadap Harga Saham ................................................. 71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................ 73 B. Saran ....................................................................................................... 74 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76 LAMPIRAN ..................................................................................................... 80
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian pada saat ini semakin cepat dan kompleks dari waktu ke waktu.Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan hampir di semua komoditi.Perkembangan teknologi yang digunakan untuk memperkuat daya saing ekonomi dan arus informasi yang semakin cepat menjadikan suatu perusahaan terus bersaing untuk mempertahankan eksistensinya. Persaingan ketat antar perusahaan akan membawa pengaruh yang sangat kuat bagi kinerja perusahaan. Persaingan antar perusahaan menuntut perusahaan untuk bekerja secara efisien, perusahaan harus mampu membawa peningkatan atas apa yang dilakukan. Kinerja perusahaan akan dipantau investor yang telah menanamkan modal ke perusahaan tersebut, juga calon-calon investor yang akan menanamkan modalnya (Burhan, 2013). Dalam perkembangannya, pasar modal membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian.Bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian suatu negara. Dalam dasawarsa terakhir ini, masyarakat semakin memandang pasar modal sebagai salah satu alternatif dalam menginvestasikan dana yang mereka miliki. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kegiatan di pasar modal. 1
Investor
untuk
berinvestasi
di
pasar
modal
memerlukan
pertimbangan-pertimbangan yang matang, sehingga informasi yang relevan dengan kondisi pasar modal merupakan sesuatu yang selalu dicari para pelaku pasar modal dalam melakukan upaya pengambilan keputusan investasi.Namun, tidak semua informasi merupakan informasi yang berharga, akibatnya para pelaku pasar modal harus secara tepat memilih informasi yang layak untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang tersedia di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan.Dari laporan keuangan tersebut investor dapat mengetahui informasi internal mengenai kinerja keuangan perusahaan yang merupakan salah satu faktor yang dilihat investor untuk menentukan pilihan dalam membeli saham.Jika laporan keuangan dapat menyajikan informasi yang relevan dengan model keputusan yang digunakan investor, maka investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan yang tepat. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan perhitungan rugi laba serta laporan–laporan keuangan lainnya.Pada neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas masih belum bisa memberikan manfaat maksimal bagi para pemakainya sebelum pemakai mengolah lebih lanjut dalam bentuk analisis laporan keuangan seperti analisis rasio.Jenis analisis rasio tersebut bisa menyangkut analisis aspek likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, dan produktivitas atau aktivitas.Kegiatan yang paling mudah 2
dalam analisis keuangan adalah menghitung rasio-rasio keuangan suatu perusahaan.Tantangan analisis bukan melakukan perhitungan rasio, melainkan melakukan analisis dan menginterpretasikan
rasio-rasio
keuangan yang muncul.Analisis rasio merupakan analisis yang banyak digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan, baik untuk pemberian kredit maupun pembelian saham dan investasi. Horigan (dalam Sari, 2012) menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Dari aktivitas pasar modal, harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga saham searah dengan kinerja emiten.Apabila emiten mempunyai prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari operasi usaha semakin besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga
3
menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan perubahan posisi keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Harga pasar saham merupakan cermin dari kondisi perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang bagus akan memiliki harga saham yang tinggi dan sebaliknya (Sunariyah, 2004). Salah satu analisis yang digunakan untuk menjelaskan pembentukan harga saham adalah analisis fundamental.Analisis ini mendasarkan pada keyakinan bahwa harga saham dipengaruhi oleh analisis fundamental perusahaan. Pada
prinsipnya
semakin
baik
prestasi
perusahaan
dalam
menghasilkan keuntungan maka akan berpengaruh positif pada tingkat permintaan saham perusahaan tersebut, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Harga pasar saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan yaitu seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan.Dengan demikian harga saham di pasar modal merupakan indikator nilai perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi perekonomian secara global
mengalami
pasang
surut.Pada
tahun
2008
terjadi
krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, seluruh dunia terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehmann Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat bursa saham global terguncang.Di Indonesia, 8 Oktober 2008 pukul 11.05 WIB, BEI melakukan suspend atau penutupan transaksi di lantai bursa.
4
Sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya juga melakukan hal yang sama. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam. Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek Indonesia.IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik.Tahun 2012,
krisis
keuangan
kembali
menghantui
pasar
modal
dunia.Indikasidefault atau tidak mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam krisis pada waktu itu adalah Yunani, Spanyol,
Italia
dan
Portugal.Namun,
IHSG
masih
menunjukkan
pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi krisis perekonomian global tersebut. Tahun 2013, BEI secara berturut-turut memecahkan rekor harga tertingginya.Namun, sedikit terganggu dengan kondisi Siprus di Eropa yang dianggap berpotensi krisis.Kenaikan BBM yang memacu inflasi di dalam negeri juga ikut menurunkan IHSG yang sebelumnya memecahkan rekor menembus 5.000.Pada tahun ini pula, jam perdagangan di BEI dimajukan 30 menit lebih awal dan Bapepam-LK telah melebur ke menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) (Okezone.com, 2013).
5
Gambar 1.1 Tabel IHSG 10 Tahun terakhir
Sumber: Okezone.com Berdasarkan gambaran di atas dapat diketahui bahwa selama masa krisis ekonomi global, harga saham dan kinerja perusahaan mengalami penurunan, hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan IHSG selama periode krisis ekonomi tersebut. Untuk mengetahui apakah harga saham terkena dampak krisis ekonomi global dapat diketahui dengan menganalisa beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham melalui analisis likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, dan produktivitas atau aktivitas Faktor internal yang dipakai dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio(CR).
6
ROA adalah kemampuan sebuah unit usaha untuk memeperoleh laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.Digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan
dengan
menggunakan
seluruh
aktiva
yang
dimiliki
(Murtiningsih, 2012).Rasio ini menggambarkan tingkat laba yang diperoleh perusahaan dengan tingkat investasi yang ditanamkan.Return On Assets (ROA) digunakan untuk menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas atau profitabilitas yang lainnya. ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara NIAT terhadap total asset. Semakin besar ROA maka menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar (Prastowo, 2011). Debt
to
Equity
Ratio
(DER)
mencerminkan
kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh seberapa besar dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang.Debt to Equity Ratio (DER) juga memberikan jaminan mengenai seberapa besar utang perusahaan yang dapat dijamin dengan modal sendiri. Informasi mengenai seberapa besar dana pemilik perusahaan dapat digunakan kreditur sebagai dasar penentuan tingkat keamanan kreditur. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) menandakan struktur permodalan
usaha
lebih
banyak
memanfaatkan
utang
terhadap
ekuitas.Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko
7
perusahaan
yang relatif
tinggi
sehingga
para
investor
berusaha
menghindari saham-saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan utang, maka akan meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham. Current Ratio (CR)yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.Semakin tinggi rasio lancar seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas.Kelebihan dalam aktiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar dividen, membayar hutang jangka panjang, atau untuk investasi yang bisa menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih.Dalam melihat rasio lancar, analisis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan perusahaan seperti rencana manajemen, sektor industri, dan kondisi ekonomi makro secara umum. Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap penjualan (sales). Rasio ini menunjukkan keuntungan bersih dengan total penjualan yang dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. NPM semakin meningkat menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan keuntungan yang diperoleh pemegang saham akan meningkat pula (Ang, 1997). Rasio NPM mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan.Rasio ini 8
memberigambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai persentase dari penjualan (Prastowo, 2011). Pada penelitian terdahulu mengenai harga saham yang dilakukan oleh Dwiratama (2009) mengenai pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA terhadap harga saham menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham tetapi PBV, DER, DPR dan ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Husaini (2012) mengenai pengaruh ROA, ROE, NPM dan EPS terhadap harga saham mengungkapkan bahwa ROA dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan ROE dan NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dan penelitian selanjutnya dilakukan oleh Roro (2012) tentang pengaruh DER, CR, ROA, dan EPS terhadap harga saham menghasilkan bahwa hanya EPS yang berpengaruh terhadap harga saham sedangkan DER, CR dan ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan penelitian terdahulu, membuktikan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan harga saham.Rasio keuangan diharapkan dapat memprediksi harga saham karena rasio keuangan merupakan perbandingan antar akun dalam laporan keuangan. Dengan informasi yang tercermin pada laporan keuangan, para pemakai informasi akan dapat menilai kinerja perusahaan dalam mengelola bisnisnya, yang berakhir pada fluktuasi perubahan harga saham.
9
Tetapi di samping itu juga, melihat penelitian terdahulu, terdapat kontradiksi hasil penelitian di antara peneliti, sehingga berdasarkan latar belakang
masalahdiatas,
penulisingin
melakukan
penelitian
yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi dimana investor perlu mempertimbangkan beberapa aspek terkait kinerja keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Maka skripsi ini diberi judul: ”Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM)dan Current Ratio (CR)terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambangyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”. B.
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham? 2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham? 3. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham? 4. Apakah Current Ratio (CR)berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham?
10 10
5. Apakah ROA, DER, NPM dan CR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, penulis tujuan penelitian sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap harga saham. b. Untuk
menganalisis
pengaruh
Debt
to
Equity
Ratio(DER)terhadap harga saham. c. Untuk menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham. d. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio(CR) terhadap harga saham. e. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio(CR) secara simultan terhadap harga saham. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan/Manajemen Memberikan bukti empiris kepada perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan kebijakan di masa yang akan datang yang bertujuan
11 11
memberikan informasi relevan bagi stakeholder dan calon investor. b. Bagi Pihak Investor Sebagai bahan pertimbangan untuk berinvestasi dan pengambilan keputusan investasi dalam saham di pasar modal. c. Bagi Akademisi/Praktisi Sebagai referensi, kepustakaan, dan untuk penelitian berikutnya.Agar dapat melakukan penelitian yang lebih spesifik dan dengan variabel-variabel yang berbeda sehingga diperoleh pemahaman baru yang baik bagi pengetahuan mahasiswa. Kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan kesempurnaan dalam penelitian yang berkaitan dengan pengaruh Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Current Ratio. d. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis berkaitan
dalam
bidang
pasar
modal
dan
metodologi
penelitian.Selain itu penelitian ini sangat berguna terutama dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh dibangku perkuliahan dengan kondisi nyata yang ada dipasar modal.
12 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Landasan Teori 1.
Pasar Modal a.
Definisi Pasar Modal
Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (Darmaji dan Fakhrudin, 2008). Menurut Sunariyah (2004), pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang 13
keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah: 2004). Pasar modal menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan pada sektor-sektor yang produktif dengan harapan sektor tersebut dapat berkembang dan menghasilkan lapangan perkerjaan yang baru bagi masyarakat. b.
Sejarah Pasar Modal Dirunut berdasarkan sejarahnya, Pasar modal Indonesia memiliki
jalan
yang
panjangdan
telah
dimulai
sejak
penjajahan
Belanda.Menurutbuku “Effectengids” yang dikeluarkan Vereneging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.
14 14
Tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan komuitas dan sekuritas, yakni Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas.Tahun 1892, perusahaan perkebunan Cultuur Maatschappij Goalpara di Batavia mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden per saham. Tahun
1896
harian
Het
Centrum
dari
Djoejacarta
juga
mengeluarkan prospektus penjualan saham senilai 105 ribu gulden dengan harga perdana 100 gulden per saham.Tetapi, tidak ada keterangan apakah saham tersebut diperjualbelikan.Menurut perkiraan, yang diperjualbelikan adalah saham yang terdaftar di bursa Amsterdam tetapi investornya berada di Batavia, Surabaya dan Semarang. Dapat dikatakan bahwa ini adalah periode permulaan sejarah pasar modal Indonesia Pada
tanggal
14
Desember
1912,
pemerintahan
kolonial
mendirikan pasar modal.Setelah mengadakan persiapan. Amsterdamse Effectenbueurs mendirikan cabang yang terletak di Batavia (Jakarta) pada yang menjadi penyelenggara adalah Vereniging voor de ffectenhandel dan langsung memulai perdagangan. Di tingkat Asia, bursa Batavia ini merupakan yang keempat tertua terbentuk setelah Bombay (1830), Hong Kong (1847), dan Tokyo (1878). Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa.Gijselman & Steup; Fa.Monod & Co.; Fa.Adree Witansi & Co.; Fa.A.W. Deeleman; Fa.H. Jul Joostensz; Fa.Jeannette Walen; Fa.Wiekert & V.D. Linden; Fa.Walbrink
15 15
& Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa.Vermeys & Co; Fa.Cruyff dan Fa.Gebroeders. Pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena adanya Perang Dunia.Kemudian pada tahun 1918 bursa di buka kemabali. Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga menarik masyarakat kota lainnya.Pada tanggal 11 Januari 1925 bursa dibuka di kota Surabaya dan Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah: Fa. Dunlop & Koff, Fa.Gijselman & Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster.Pada 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa. Anggota bursa di Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa.Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa. Companien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co. Kemudian pada tahun 1929 terjadi resesi perekonomian yang dikenal dengan namaThe Great Depression dan kemudian disusul dengan pecahnya Perang Dunia kedua (WW 2) yang membuat keadaan semakin memburuk dan berakibat pada ditutupnya Bursa Efek Surabaya dan Semarang. Lalu kemudian pada 10 1940 Bursa Efek Jakarta menyusul untuk ditutup. Pada
tanggal
3
Juni
1952,
Bursa
Efek
Jakarta
dibuka
kembali.Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank negara, bank swasta dan para pialang efek. Dan pada tanggal 26
16 16
September 1952 dikeluarkan Undang-undang No 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai UndangUndang Bursa. Namun kondisi pasar modal nasional memburuk kembali karena adanya nasionalisasi perusahaan asing, sengketa Irian Barat dengan Belanda, dan tingginya inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama yang mencapai 650%. Hal ini menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pasar modal merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta tutup kembali. Di saat masa Orde Baru tahun 1976, dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian Pasar Modal, membentuk Badan Pembina Pasar Modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang penetapan PT Danareksa sebagai BUMN pertama yang melakukan gopublic dengan penyertaan modal negara Republik Indonesia sebanyak Rp. 50 miliar.dan adanya kebijakan untuk memberikan keringanan perpajakan kepada perusahaan yang go-public dan kepada pembeli saham atau bukti penyertaan modal. Di tahun 1977 s/d 1987 pasar modal mengalami kelesuan. Tersendatnya perkembangan pasar modal selama periode itu disebabkan oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain sebagainya.Setelah itu pada periode awal 1987, gairah di pasar modal kembali meningkat. Hal ini sebagai akibat dari dikeluarkannya Paket 17 17
Kebijaksanaan Desember 1987 atau yang lebih dikenal dengan Pakdes 1987 , yang merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Kebijakan ini juga menghapus
batasan
fluktuasi
harga
saham
di
bursa
efek
dan
memperkenalkan bursa paralel.Sebagai pilihan bagi emiten yang belum memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek. Kemudian Oktober 1988 dikeluarkan kembali Paket Kebijakan Oktober atau disingkat Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankkan, namun mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88 berisikan tentang ketentuan 3 L (Legal, Lending, Limit), dan pengenaan pajak atas bunga deposito.Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap perkembangan pasar modal. Sebab dengan keluarnya kebijaksanaan ini berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara sektor perbankan dan sektor pasar modal. Setelah itu, pada Desember 1988, Pemerintah mengeluarkan paket yang ketiga, yaitu Paket Kebijaksanaan Desember 1988 atau Pakdes 88 yang pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk menyelenggarakan bursa. Hal ini memudahkan investor yang berada di luar Jakarta. Pada tahun 1989 diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan No. 1055/KMK.013/1989.
Investor
asing diberikan
kesempatan
untuk
18 18
memiliki saham sampai batas maksimum 49% di pasar perdana, maupun 49 % saham yang tercatat di bursa efek dan bursa paralel. Pada tahun 1990 dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 yang diubah lagi dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 1199/KMK.010/1991.Dalam keputusan ini dijelaskan bahwa tugas Bapepam yang semula juga bertindak sebagai penyelenggara bursa, maka hanya menjadi badan regulator. Selain itu pemerintah juga membentuk lembaga baru seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), reksadana, serta manajer Investasi. Pada tahun 1989 tercatat 37 perusahaan go-public dan sahamnya tercatat (listed) di Bursa Efek Jakarta. Sedemikian banyaknya perusahaan yang mencari dana melalui pasar modal, sehingga masyarakat luas pun berbondong-bondong untuk menjadi investor. Perkembangan ini berlanjut dengan swastanisasi bursa, yakni berdirinya PT. Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 13 Juli 1992 berdiri PT. Bursa Efek Jakarta yang menggantikan peran Bapepam sebagai pelaksana bursa. Dan pada tahun 1995, pemerintah dengan mengeluarkan peraturan berupa Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1996. Undang-undang ini dilengkapi dengan peraturan organiknya, yakni Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
19 19
Kegiatan di Bidang Pasar Modal, serta Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal. Di tahun 1995, mulai diberlakukan sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System).Merupakan sistem perdagangan di lantai bursa yang secara otomatis me-match-kan antara harga jual dan beli saham.Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara manual.Misalnya dengan menggunakan “papan tulis” sebagai papan untuk memasukkan harga jual dan beli saham.Perdagangan saham berubah menjadi scripless trading, yaitu perdagangan saham tanpa warkat (bukti fisik kepemilikkan saham).Lalu dengan seiring kemajuan teknologi, bursa kini menggunakan sistem Remote Trading, yaitu sistem perdagangan jarak jauh. Pada tanggal 24 Juli 1995, BES merger dengan Indonesian Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek: BES dan BEJ.Pada 6 Agustus 1996, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) resmi didirikan oleh PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya dengan kepemilikan masing-masing 90% dan 10% dari total saham pendiri senilai Rp 15 miliar. KPEI memperoleh status sebagai badan hukum pada tanggal 24 September 1996 dengan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-negara Asia, khususnya Thailand, Filipina, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Jepang,
20 20
Korea Selatan, dan Cina, termasuk Indonesia.Pada tanggal 23 Desember 1997, KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) didirikan dan memperoleh izin operasional sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).Pada tanggal 1 Juni 1998, Perseroan mendapat izin usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan berdasarkan Surat Keputusan Bapepam No.Kep-26/PM/1998.Pada tahun 2000 dengan diterapkannya Scripless Trading atau perdagangan tanpa warkat, KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan meluncurkan e-CLEARS® pada Juli 2000. Pada 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.Pada tahun 2008 terjadi krisis subprime morgage di Amerika Serikat, seluruh dunia terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehman Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat bursa saham global terguncang.Diawal kejadian, Bursa saham Eropa melemah hingga 5 persen pada perdagangan siang hari. Di London, harga saham grup perbankan HBOS jatuh hingga 20,2 persen. Di Jerman, Commerrzbank anjlok 11,7 persen dan Deutsche Bank jatuh 8,24 persen. Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbang 2,53 persen beberapa saat setelah pembukaan pasar. Di Indonesia, 8 Oktober jam 11.05 WIB Bursa Efek Indonesia melakukan suspend, penutupan transaksi di lantai bursa. Sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya
21 21
juga melakukan hal yang sama. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sempt anjlok hingga ke 1.111. Pada bulan Maret 2009, Bursa Efek Indonesia mengenalkan sistem perdagangannya yang baru JATS Next-G.Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek Indonesia.IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik.Tahun 2012, Krisis keuangan kembali mencoba menghantui pasar modal dunia.Indikasi default atau tidak mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam krisis pada waktu itu adalah Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal.IHSG masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik walaupun dihimpit oleh berita tersebut. Tahun
2013, Bursa
Efek
Indonesia
secara
berturut-turut
memecahkan rekor harga tertingginya.Namun sedikit terganggu dengan kondisi negara Syprus di Eropa yang dianggap berpotensi krisis. Pada tahun ini pula jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia mengalami perubahan dan Bapepam LK telah melebur menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 2.
Saham a.
Definisi Saham Saham merupakan tanda penyertaan modal atas kepemilikan
seseorang
atau
badan
dalam
suatu
perusahaan
atau
perseroan
22 22
terbatas.Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga (Darmadji dan Fakhruddin, 2008:6). Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan sehingga para pemegang saham berhak menentukan menentukan arah kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Para pemegang saham
juga
berhak
memperoleh
deviden
yang
dibagikan
oleh
perusahaan.Sebaliknya, pemegang sahampun turut menanggung resiko sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut.Modal saham adalah unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sebagai bukti kepemilikan atas saham, perseroan terbatas menerbitkan sertifikat sahamnya (Simamora200:408). Menurut Husnan dan Pudjiastuti dalam Viandita,dkk (2012), “saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemilik kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan perusahaan yang
menerbitkan
saham
tersebut
dan
berbagai
kondisi
untuk
melaksanakan hak tersebut”. Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, dibedakan menjadi: 1) Saham biasa (common stock) Merupakan efek yang paling sering digunakan oleh emiten dalam memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan efek yang
23 23
paling dikenal di pasar modal. Saham biasa memiliki karakteristik seperti: a. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi b. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham c. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS d. Hak tanggung jawab yang terbatas e. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat Pembagian deviden untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar deviden untuk saham preferen Saham biasa mempunyai hak yang sama bagi pemegangnya yang dapat menentukan jalannya perseroan melalui rapat umum pemegang saham. Kadang-kadang hak suara dalam rapat pemegang saham hanya diberikan pada saham biasa, tetapi sering juga saham preferen mempunyai hak suara (Jogianto, 2000:58).
24 24
2) Saham preferen (preferen stock) Saham preferen adalah yang berbentuk gabungan antara obligasi dan saham biasa.Jenis saham ini sering disebut dengan sekuritas campuran. Saham preferen sama dengan saham biasa karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan juga mewakili kepemilikan dari modal. Di lain pihak saham preferen sama dengan obligasi karena jumlah devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, memiliki klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, memiliki hak tebus, dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa. Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa, seperti bond yang membayarkan harga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59) Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang
25 25
menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Saham adalah bukti kepemilikan setelah investor menginvestasikan sejumlah uang kepada perusahaan.Ada dua analisis saham yang digunakan untuk menghargai harga saham, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Hal ini dapat memberikan wawasan kepada investor mengenai harga saham dan akan membantu investor dalam membuat keputusan. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara (1) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis ini bertolak dari anggapan dasar bahwa setiap investor adalah makhluk rasional.Karena itu, seorang fundamentalis mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi atau kinerja perusahaan.Argumentasi dasarnya adalah nilai saham mewakili nilai perusahaan. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga tersebut di waktu yang
26 26
lalu.Pemikiran yang mendasari analisis teknikal adalah (1) harga saham mencerminkan informasi yang relevan, (2) informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan (3) perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan berulang. Analisa teknikal menyatakan bahwa manusia adalah makhluk irrasional. b.
Harga Saham Harga saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu
seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham. Dengan demikian harga saham di pasar modal merupakan indikator nilai perusahaan, yaitu bagaimana meningkatkan kekayaan pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan secara umum. Harga saham dapat dibedakan sebagai berikut: 1) Harga nominal, harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang akan dikeluarkan. 2) Harga perdana, harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicata di bursa efek untuk pertama kalinya. 3) Harga pasar, harga ini merupakan harga yang ditetapkan di bursa saham bagi saham perusahaan publik atau estimasi harga untuk perusahaan yang tidak memiliki saham.
27 27
4) Harga penutupan, transaksi jual beli saham di bursa efek Indonesia yang dihentikan dan akan dilanjutkan keesokan harinya. Secara teori, harga saham timbul akibat adanya pengaruh dari berbagai faktor ekonomi, seperti yang dijelaskan oleh Arifin (2002:116) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan saham yaitu: “Pergerakan harga saham yang terjadi di lantai bursa terjadi karena bebeapa bentuk pengaruh yang terdiri dari: kondisi fundamental emiten, hukum permintaan dan penawaran yang terjadi, tingkat suku bunga (SBI), valuta asing, dana asing di bursa, indeks harga saham gabungan (IHSG), news dan issue.” Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga saham searah dengan kinerja emiten.Apabila emiten mempunyai prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari operasi usaha semakin besar. Pada kondisi yang demikian, harga saham emiten yang bersangkutan cenderung naik. Harga saham juga menunjukkan nilai suatu perusahaan. Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk efektifitas perusahaan. Sehingga sering kali dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Dengan semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan sebaliknya.
28 28
Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan perubahan posisi keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Laporan keuangan dirancang untuk membatu para pemakai laporan untuk mengidentifikasi hubungan variabel-variabel dari laporan keuangan Dapat disimpulkan bahwa penyebab adanya perubahan harga saham di pasar modal yaitu terdiri dari: 1) Adanya tingkat permintaan dan penawaran terhadap harga saham itu sendiri. 2) Kondisi keuangan suatu perusahaan. 3) Tingkat suku bunga. 4) Valuta asing dan dana asing yang terdapat di bursa efek. 5) Indeks harga saham gabungan (IHSG). 3.
Laporan Keuangan Tujuan pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan luas
agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan umum dari berbagai pemakai potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus kelompok tertentu saja. Selain menetapkan tujuan sosial yang luas yang merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, pelaporan keuangan juga menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menaksir kinerja 29 29
perusahaan di masa depan. Dari laporan keuangan yang diterbitkan, setelah di analisis akan bisa diperoleh rasio keuangan, yang berguna untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama waktu tertentu. Hal ini membantu investor, kreditor, dan pemakai lainnya yang potensial dalam menilai ketidakpastian penerimaan dari dividen dan bunga di masa yang akan datang. Menurut Prastowo (2011:5), “Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan cir khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.Karakteristik tersebut meliputi karakteristik dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan.Dapat dipahami, diasumsikan bahwa kualitas informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.Para pemakai di asumsikan memiliki
30 30
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan wajar. Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya.Informasi dipandang material apabila kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Agar dapat bermanfaat, informasi juga harus andal.Informasi mempunyai kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan.Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu.Dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu maka ketidakpastian tersebut diakui dengan mengungkapkan hakikat dan tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat.Agar dapat diandalkan, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus lengkapdalam
batasan
materialitas
dan
biaya.Kesengajaan
untuk
31 31
tidakmengungkapkan dapat mengakibatkan informasi menjadi tidak benar dan menyesatkan. Para pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan
perusahaan
antar
periode
untuk
mengidentifikasi
kecenderungan posisi keuangan dan kinerja keuangan.Selain itu, pemakai juga harus dapat memeperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Untuk memenuhi kualitas tersebut, maka pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus disajikan secara konsisten untu perusahaan tersebut, antar periode yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan
informasi
posisi
keuangan),
laporan
laba
rugi
(menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan,
32 32
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan juga menampung skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan seperti informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. 4.
Analisis Rasio Faktor fundamental perusahaan memegang peranan penting dalam
proses pengambilan keputusan. Penilaian saham secara akurat dapat meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan wajar, mengingat investasi saham di pasar modal merupakan jenis investasi berisiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan relatif besar. Pendekatan fundamental memfokuskan pada analisis-analisis untuk mengetahui kondisi fundamental perusahaan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship)antara suatu jumlah tertentu
dengan
jumlah
yang
lain
(Munawir,
2000:54).
Rasio
sebenarnyahanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmathical terms yang dapat digunakan untukmenjelaskan hubungan antara dua macam data finansial (Riyanto, 2001:329). Rasio keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (accounts) dari
33 33
laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional perusahaan. Dalam penelitian ini, ada 4 (empat) rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu: a. Return On Asset (ROA) b. Debt to Equity Ratio (DER) c. Net Profit Margin (NPM) d. Current Ratio (CR) a.
Return on Assets (ROA) Rasio profitabilitas menghubungkan laba dengan besaran tertentu
yaitu penjualan maupun modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan Return on Asset (ROA) disebut juga sebagai rentabilitas ekonomi merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam mengasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan (Tandelilin, 2010:372). Pengertian ROA menurut beberapa ahli yaitu : 1) Menurut Hanafi (2000:83) ”Return on Asset adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai asset tersebut”,
34 34
2) Menurut Jumingan (2006:141), ”Ratio operating income dengan operating asset menunjukkan laba yang diperoleh dari investasi modal dalam aktiva tanpa mengandalkan dari sumber mana modal tersebut berasal (keseluruhan modal)”. 3) Menurut Prastowo (2011:91), “Return on Assets (ROA) adalah rasio
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya, rasio ini dapat diperbandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku”. ROA adalah kemampuan sebuah unit usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki. Rasio Return on Assets (ROA) ini dihitung dengan cara sebagai berikut: Laba Bersih Return on Assets = Total Asset
Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan maka perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan
35 35
nilai saham yang ada rasio keuntungan setelah pajak. Dapat di asumsikan bahwa perusahaan yang memiliki rasio ROA cukup tinggi maka perusahaan tersebut berkinerja cukup efektif dan hal ini menjadi daya tarik bagi investor yang mengakibatkan penngkatan nilai saham perusahaan yang bersangkutan dan karena nilainya meningkat maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak investor yang akibatnya akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.ROA menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktivanya untuk memperoleh pendapatan.ROA dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal
dilihat
dari
posisi
aktivanya.ROA
diperoleh
dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total seluruh asset yang dimiliki. b.
Debt to Equity Ratio (DER) Debt
to
Equity
Ratio
(DER)
mencerminkan
kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh seberapa besar dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang.Debt to Equity Ratio (DER) juga memberikan jaminan mengenai seberapa besar utang perusahaan yang dapat dijamin dengan modal
36 36
sendiri.Informasi mengenai seberapa besar dana pemilik perusahaan dapat digunakan kreditur sebagai dasar penentuan tingkat keamanan kreditur. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) menandakan struktur permodalan
usaha
lebih
banyak
memanfaatkan
utang
terhadap
ekuitas.Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan
yang
relatif
tinggi
sehingga
para
investor
berusaha
menghindari saham-saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan utang, maka akan meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham. Ketika jumlah utang mengalami peningkatan yang cukup besar maka tingkat solvabilitas akan menurun, hal tersebut akan berdampak dengan menurunnya nilai saham perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2010:140) rasio leverage atau solvabilitas merupakan “rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang (financial leverage)”. Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Beberapa ahli menuturkan tentang pengertian Debt to Equity Ratio sebagai berikut:
Menurut Prastowo (2011-89), ”DER adalah keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang
37 37
didanai oleh pemilik perusahaan yang diukur dengan cara perhitungan: Debt to Equity = Total Utang Total Modal “
Menurut Husnan (2004:70) menjelaskan bahwa “debt to equity ratio menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri.”
Menurut Kasmir dalam Ghozali (2012), Debt to Equity Ratio(DER)merupakan rasio yang digunakan untukmenilai hutang dengan ekuitas. Rasio iniberguna untuk mengetahui jumlah
danayang
disediakan
peminjam
(kreditor)dengan
pemilik perusahaan. Dengan katalain, rasio ini berfungsi untuk mengetahuisetiap rupiah modal sendiri yang dijadikanuntuk jaminan
utang.
Tingkat
keamanandan
risiko
akanmempengaruhi hargasaham nantinya. Apabila Debt to EquityRatio (DER) menunjukkan angka yangtinggi, akan membuat resiko semakin besardan membuat investor takut menanamkan modalnya, sehingga harga saham menjaditurun. Debt to Equity ratio (DER) dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholders equity yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Dengan kata lain, DER berpengaruh negatif terhadap
38 38
kinerja perusahaan. Maka dari kerangka pikiran tersebut, penulis menyimpulkan apabila semakin tinggi DER maka akan berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan. c.
Net Profit Margin (NPM) Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase
keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak.Net profit margin termasuk ke dalam rasio profitabilitas karena merupakan rasio perbandingan antara laba bersih dengan penjualan.Rasio ini menggambarkan laba bersih perusahaan yang dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM akan semakin baik operasi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah NPM maka operasi perusahaan kurang baik. Seperti yang dikatakan oleh Lukman Syamsuddin dalam bukunya Manajemen Keuangan (2004:62) menyatakan bahwa : “ Net profit margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan.Suatu net profit margin yang dikatakan baik akan sangat tergantung dari jenis industri di dalam mana perusahaan berusaha”. Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan.Rasio ini tidak menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur pendapatan dan biaya operasional.
39 39
Prastowo (2011:97) mengungkapkan bahwa “rationet profit margin mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan.Ratio ini memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai persentase penjualan”. Rasio ini dihitung dengan formula sebagai berikut: NPM =
Laba Bersih Penjualan
Meskipun rasio ini diharapkan tinggi, akan tetapi karena adanya kekuatan persaingan industri, kondisi ekonomi, pendanaan utang dan karakteristik operasi, maka rasio ini biasanya berbeda di antara perusahaan. Rasio ini akan memberikan informasi yang berharga mengenai struktur biaya dan laba perusahaan, serta memungkinkan para analis untuk melihat sumber efisiensi dan ketidakefisienan. Selain mampu mendapatkan penghasilan untuk dapat meraih keuntungan,
pengelola
perusahaan
harus
mampu
bekerja
secara
efisien.Kinerja operasi perusahaan harus senantiasa ditingkatkan.NPM menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjualan yang diciptakan oleh perusahaan sedangkan perputaran aktiva menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang dimilikinya. d.
Current Ratio (CR) Rasio selanjutnya yang di teliti oleh penulis adalah Rasio
Likuiditas.Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.Current Ratio (CR)
40 40
bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya.Nilai Current Ratio (CR) yang tinggi belum tentu baik ditinjau dari segi profitabiliitasnya. Sawir dalam Malintan (2012) menyatakan bahwa CR yang rendah akan berakibat pada menurunnya harga pasar saham perusahaan bersangkutan, namun CR terlalu tinggi belum tentu baik karena kondisi tertentu hal tersebut menunjukkan banyak dana perusahaan yang menganggur (aktivitas sedikit) yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Menurut Prastowo (2011:85), “Current Ratio sangat berguna untuk mengukur likuiditas perusahaan, akan tetapi dapat menjebak. Hal ini dikarenakan current ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih atau persediaan yang tidak terjual, yang tentu saja tidak dapat dipakai untuk membayar utang”.Sedangkan menurut Bambang Riyanto
(2001:331),
“Rasio
Likuiditas
adalah
rasio-rasio
yang
dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio)”.Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio. Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio lancar yang seharusnya. Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
41 41
profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap (Hanafi dan Abdul Halim, 2005:79) Elemen-elemen yang digunakan dalam perhitungan modal kerja dapat dinyatakan dalam rasio, yang membandingkan antara total aktiva lancar dan utang lancar. Current ratio dihitung dengan rumus sebagai berikut: Current Asset Current Ratio = Current Liabilities Dapat disimpulkan bahwa aset lancar yang bernilai cukup besar yang dalam hal ini digunakan sebagai pembilang dalam perhitungan CR bisa saja lebih di dominasi oleh komponen piutang yang tidak tertagih dan persediaan yang belum terjual yang nilai dari keduan komponen ini lebih tinggi daripada nilai komponen aset lancar lainnya yang digunakan untuk membayar utang lancar. Jika hal ini terjadi tentu rasio CR suatu perusahaan akan tinggi dan mengakibatkan kondisi perusahaan seakanakan dalam kondisi yang likuid. Beberapa ahli, mengemukakan pendapatnya mengenai definisi Current Ratio sebagai berikut:
Menurut Harahap (2002:301), Current Ratio (CR) atau rasio lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajinan lancar.
42 42
Menurut Riyanto (2001:26), menerangkan bahwa “Current Ratio merupakan ukuran yang berharga untuk mengukur kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi current obligation-nya.”
Menurut Munawir (2002:72), menerangkan bahwa ”Rasio lancar (Current Ratio) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kali hutang jangka pendek”. B.
Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Judul
Tahun
Peneliti
1
Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR dan ROA terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI)
2009
Gede Priana Dwiratama
2
Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan DER terhadap Tingkat Harga Saham )Pada Perusahaan Food and Beverage di BEI Tahun 2008-2010)
2011
Dwi Murtiningsih
Variabel yang Digunakan Harga Saham, PBV, DER, EPS, DPR, ROA
Harga Saham, ROA, ROE, NPM, EPS, DER
Hasil
EPS berpengaruh terhadap harga saham, tetapi PBV, DER, ROA, dan DPR tidak berpengaruh NPM dan EPS berpengaruh terhadap harga saham sedangkan ROA, ROE, dan DER tidak berpengaruh
Bersambung ke halaman selanjutnya
43 43
Tabel 2.1 (lanjutan) No
Judul
Tahun
Peneliti
3
Pengaruh Variabel Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, dan Earning per Share terhadap Harga Saham Perusahaan
2012
Husaini
4
Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Properti yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011) The Relationship between the ROA, ROE and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Share Prices The Determinant of The Stock Price in Indonesian Publicly Listed Transportation Industry
2012
Faruq Ghozali
Harga Saham, ROA, EPS, DER
2012
Kabajeh
Harga Saham, ROA, ROE, ROI
ROA, ROE, dan ROI berpengaruh signifikan terhadap harga saham
2013
Andrew Dustin Limento dan Neneng Djuaeriah
Hanya TAT dan EPS berpengaruh terhadap harga saham
Impact of Selected Financial Variables on Share Price of Publicly Listed Firms in The Philippines
2012
Placido M. Menaje
Harga Saham, ROA, ROE, NPM, DER, TAT, CR, PBV, EPS, GDP, Inflation Harga Saham, EPS, ROA
5
6
7
Variabel yang Digunakan Harga Saham, ROA, ROE, NPM, EPS
Hasil
ROA dan EPS berpengaruh terhadap harga saham tetapi ROE dan NPM tidak berpengaruh ROA dan DER berpengaruh terhadap harga saham sedangkan EPS tidak berpengaruh
Kedua variabel, EPS dan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Bersambung ke halaman selanjutnya
44 44
Tabel 2.1 (lanjutan) No
Judul
Tahun
Peneliti
8
Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan EVA terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI
2012
Tri Suciyati
9
Pengaruh Rasio Keuangan DER, CR, ROA, EPS terhadap Harga Saham pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI)
2012
Weisty Roro P.S
Variabel yang Digunakan Harga Saham, ROA, ROE, NPM, EPS, EVA
Harga Saham, DER, CR, ROA, EPS
Hasil
EPS dan EVA berpegnaruh terhadap harga saham tetapi ROA, ROE, dan NPM tdak berpengaruh Hanya EPS yang berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan DER, CR dan ROA tidak berpengaruh
Sumber: Data diolah Penelitian sebelumnya mengenai harga saham telah dilakukan oleh Stella (2009) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
harga
saham.Tidak
berpengaruhnya ROA dimungkinkan karena pasar efek Indonesia masih sarat dengan intervensi pemerintah sehingga banyak aturan-aturan main pasar efek yang tidak berjalan semestinya.Sedangkan DER berpengaruh negatif terhadap harga saham. Hal ini mengimplikasikan bahwa dengan meningkatnya DER, daya tarik saham perusahaan akan menurun di mata investor karena hal tersebut berarti proporsi utang perusahaan bertambah besar sehingga beban perusahaan semakin berat. Penelitian yang dilakukan Murtiningsih (2011) menunjukkan NPM dan EPS mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hal
45 45
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi produktivitas dan jumlah laba yang dibagikan kepada pemegang saham akan meningkatkan harga saham perusahaan sendiri. Tetapi untuk ROA dan DER sendiri hasil penelitiannya mirip dengan Stella (2009) dimana ROA dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan untuk mengendalikan seluruh biaya operasional dan non-operasional sangat rendah karena perusahaan lebih banyak memiliki total aktiva dibanding laba bersih. Windarini (2012) melakukan penelitian mengenai CR, DER, ROA, ROE dan EPS dan haslnya adalah EPS merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap harga saham.Total Asset Turnover (TAT) tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan Consumer Goods yang go public di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Yang menyebabkan Total Asset Turnover (TAT) tidak signifikan adalah dimana perusahaan tidak mampu melakukan perputaran modal secara berkala.Begitu juga dengan ROA dan DER yang tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dari kelima variabel bebas tersebut, hanya tiga variabel yang terdiri dari Current Ratio, Total Asset Turnover, Earning per Share yang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. C.
Kerangka Pemikiran Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
46 46
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ROA (X1) H1
DER (X2)
H2
Harga Saham NPM (X3)
H3
(Y1)
H4 4
CR (X )
D.
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: H1
: Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
H2
: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
H3
: Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
H4
: Current Ratio (CR)berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
47 47
H5
: ROA, DER, NPM dan CR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
48 48
BAB III MetodologiPenelitian A.
RuangLingkupPenelitian Penelitianinibertujuanuntukmendapatkanbuktiempiris
yang
dapatdiujihipotesisnyadenganmenggunakanmetodekausalitas.Penelitianinij ugabertujuanuntukmengetahuipengaruhvariabelindependen,
yaituReturn
on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) danCurrent Ratio (CR)terhadapvariabeldependen, yaituhargasaham. Objek yang
menjadipopulasidalampenelitianiniadalahperusahaantambangyang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia padatahun 2011sampai 2013 B.
MetodePenentuanSampel Penentuansampeldalampenelitianiniadalahpurposive
sampling
method.Metodeinimemilihsampeldarielemenpopulasiberdasarkantujuan yang ingindicapaiolehpeneliti (Hamid, 2011:58).Elemenpopulasi yang dipilihsebagaisampelsampelpenelitianiniadalahperusahaan
yang
memenuhikriteriaberikut: 1. Perusahaan tambang yang terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI) selamaperiodepenelitianyaitutahun 2011 hingga 2013. 2. Perusahaan
memilikikelengkapan
data
dibutuhkanyaitulaporankeuangan meliputilaporanlabarugikomprehensif,
yang laporanlabaditahan,
laporanperubahanposisikeuangandanlaporanaruskas.
49
yang
C.
MetodePengumpulan Data Metodepengumpulan
data
yang
digunakandalampenelitianiniadalahstudikepustakaan, diperolehdaribeberapaliteratur sedangditeliti,
yang
yaitu
berkaitandenganmasalah
penelusuran
data yang data
inidilakukandengancaradiperolehpenelitisecaratidaklangsungmelalui media
perantara
(diperolehdandicatatolehpihak
lain)
2002:147).
Data
(IndriantorodanSupomo,
dalampenelitianinididapatkandariwww.idx.co.id. D.
MetodeAnalisis Data Analisis
data
dalampenelitianinidilakukandenganmenggunakanregresi
linear
berganda.Pengujianinidiawalidenganpengujianstatistikdeskriptif, kemudiandilanjutkandenganpengujianasumsiklasikdandiakhiridenganpeng ujianhipotesis. Program (software) yang digunakanuntukpengolahan data padapenelitianiniadalah SPSS versi22.0 1. UjiStatistikDeskriptif Statistikdeskriptifdigunakanuntukmemberikaninformasimengenaik arakteristikvariabelpenelitiandengandemografiresponden.Statistikdeskripti fmenjelaskanskalajawabanrespondenpadasetiapvariabel minimum,
maksimum
rata-rata
jugauntukmengetahuidemografiresponden
yang
yang diukurdari danstandardeviasi, terdiridarikategori,
50 50
jeniskelamin, pendidikan, umur, posisidan lama bekerja (Ghozali, 2012:19).
2. UjiAsumsiKlasik Ujiasumsiklasik
yang
dilakukanadalahujimultikolinieritas,
ujiheteroskedastisitas, ujinormalitasdanujiautokorelasi. a. UjiMultikolinearitas Uji ini digunakan untuk mengetahui adaatau tidaknya hubungan linier antarvariabel independen dalam model regresi(Priyatno, 2008:39).
Model
regresi
yangbaik
seharusnya
tidak
terjadi
korelasidiantara variabel independen-nya. Uji inidapat dideteksi dengan me-lihat nilai VIF(Variance Inflation Fac-tor). Jika nilai VIF< 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. b. UjiNormalitas Ujiinidigunakanuntukmengetahuiapakahpopulasi data berdistribusi normal atautidak.Jika
databerdistribusi normal,
makaanalisisdapatmenggunakanmetodeparametrik. Namun, jika data tidakberdistribusi
normal
makadapatmenggunakanmetodenonparametrik.Dalamujiiniakandigun akanujiGrafik P-Plot. c. UjiHeteroskedastisitas Ujiinidigunakanuntukmengetahuiadaatautidaknyaketidaksamaan variandariresidual pada model regresi (Priyatno,2008:42).Prasyarat
51 51
yang
ha-
rusterpenuhidalamujiiniadalahtidakadanyamasalahheteroskedastisitas. Padapenelitianiniujiheteroskedas-tisitas yang digunakanadalahGrafik Scatterplot.
d. UjiAutokorelasi Ujiinidigunakanuntukmengetahuiadaatautidaknyakorelasi
yang
terjadiantara residual padasatupengamatandenganpengamatan lain pada
model
regresi.
Prasyarat
yang
harusterpenuhiadalahtidakadanyaautokorelasipada regresi(Priyatno,
model
2008:47).Metodepengujianyang
seringdigunakanadalahdenganujiDurbin-Watson
(DW)
denganketentuanadalahjika d terletakdiantara du dan 4-du,maka Ho diterimaberartitidakterjadiautokorelasi MenurutWinarno
(2011:5.27),
autokorelasidapatdiukurmelaluinilai
Durbin-Watson
denganmelihatbeberapakriteriasebagaiberikut: 1) Angka
Durbin
Watson
di
bawah
di
antara
1,10atau<
1,10
1,10sampai
1,54
berartiadaautokorelasipositif. 2) Angka
Durbin
Watson
berartitidakdapatdiputuskanadaatautidaknyaotokorelasi. 3) Angka
Durbin
Watson
di
antara
1,54sampai
2,46
berartitidakmengandungotokorelasi.
52 52
4) Angka
Durbin
Watson
di
antara
2,46sampai
2,90
berartitidakdapatdiputuskanadaatautidaknyaotokorelasi. 5) Angka
Durbin
Watson
di
atas
2,90atau>
2,90
berartiadaautokorelasinegatif.
3. UjiHipotesis Ujihipotesisdalampenelitianinimenggunakananalisisregresibergand a,
ujikoefisiendeterminasi,
ujistatistik
t
danujistatistik
F.
Persamaanregresibertujuanuntukmemprediksibesarvariabelterikatdenganm enggunakan data variabelbebas yang sudahdiketahuibesarnya (Suntoyo, 2009:11).Persamaanregresi yang digunakanadalahsebagaiberikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+e Dimana: Y
= Hargasaham
a
= Konstanta
b1-b6
= Koefisienregresi
X1
= Return on Assets (ROA)
X2
= Debt to Equity Ratio (DER)
X3
= Net Profit Margin (NPM)
X4
= Current Ratio (CR)
e
= error
53 53
a. UjiKoefisienDeterminasi(Adjusted R2) (R2)
Pengujiankoefisiendeterminasi
bertujuanuntukmengetahuiseberapabesarkemampuanvariabelindepen denmenjelaskanvariabeldependen.Nilaiadjusted
R2sebesar
1,
berartifluktuasivariabeldependenseluruhnyadapatdijelaskanolehvariab elindependendantidakadafaktor
lain
yang
menyebabkanfluktuasivariabeldependen. Jikanilai R2berkisarantara 0 sampaidengan
1,
berartisemakinkuatkemampuanvariabelindependendapatmenjelaskanf luktuasivariabeldependen (Ghozali, 2012:87). Untukmengetahuibesarataukecilnyapengaruhvariabelindependen (X)
terhadapvariabeldependen
(Y)
dipergunakankoefisiendeterminasidenganmenggunakanrumusberikut: KD= r2 x 100% Dimana: KD= KoefisienDeterminasi r =Koefisienkorelasi b. UjiSignifikansiParsial (UjiStatistik t) Ujistatistik
t
padadasarnyadigunakanuntukmengetahuiseberapajauhpengaruhvariab elindependensecara
individual
dalammenerangkanvariasivariabelindependen.Untukmengetahuiadaat autidaknyapengaruhsetiapvariabelindependensecara
individual
54 54
terhadapvariabeldependendigunakantingkatsignifikansi
0,05.
Jikanilaiprobabilitaslebihbesardari 0,05makatidakterdapatpengaruhsignifikandarivariabelindependenterh adapvariabeldependen,
sedangkanjikanilaiprobabilitaslebihkecildari
0,05 makaterdapatpengaruhsignifikandarivariabelindependenterhadapvaria beldependen (Ghozali, 2012:101).
c. UjiSignifikansiSimultan (UjiStatistik F) Ujistatistik
F
digunakanuntukmengetahuiapakahsemuavariabelindependen dimasukkandalam
yang model
regresimemilikipengaruhsecarasimultanterhadapvariabeldependen.Un tukmengetahuiadaatautidaknyapengaruhvariabelindependensecarasim ultanterhadapvariabeldependendigunakantingkatsignifikansi
0,05.
Jikanilaiprobabilitaslebihbesardari 0,05makatidakterdapatpengaruhsignifikandarivariabelindependenterh adapvariabeldependen,
sedangkanjikanilaiprobabilitaslebihkecildari
0,05 makaterdapatpengaruhsignifikandarivariabelindependenterhadapvaria beldependen (Ghozali, 2012:101). E.
OperasionalisasiVariabelPenelitian 1. VariabelDependen
55 55
a. HargaSaham Hargasahamadalahharga yang terjadi di pasar bursa padasaattertentu yang ditentukanolehpelakupasardanditentukanolehpermintaandanpenawara nsaham yang bersangkutan di pasar modal (Jogiyanto, 2008:143, dalamPandansari, 2012).SedangkanMenaje Jr. (2012) menyatakan: “A share price is the price of a single share of a company’s stock. Share prices in a publicly traded company are determined by market supply and demand”. Pengukuranhargasahamdalampenelitianinidilakukandenganmengguna kanhargapenutupan (closing price) padaperiodepengamatan yang kemudianditransformasikandenganlogaritma
natural
(ln)
(SutantodanEkawati, 2006). 2. VariabelIndependen a. Return on Asset Return on assets is an overall measure of profitability, computed by dividing net income by average assets (Weygandt, 2011:673). MenurutAustralian
Shareholders
Association(2010:17),
ROA
digunakanuntumemberikangambarankemampuanperusahaanuntukme nghasilkankeuntungandarisetiapaset yang digunakan. Pengukuranhargasahamdalampenelitianinidilakukandenganskalarasio yaitudenganmembagilababersihdengan
total
aset,
yaitudirumuskansebagaiberikut: ROA = (LabaBersih : Total Aset) x 100% 56 56
b. Debt to Equity Ratio(DER) Debt
to
Equity
Ratio
adalahrasio
yang
menunjukanpersentasepenyediaandanaolehpemegangsahamterhadappe mberipinjaman
(Darsono
2005:54).
Semakintinggirasio,
semakinrendahpendanaanperusahaan
yang
disediakanolehpemegangsaham. Pengukuranrasioinidilakukandengancaramembagi
total
utangdengan total modal, yaitudirumuskansebagaiberikut: DER= (Total Utang : Total Modal) x 100%
c. Net Profit Margin (NPM) Net
Profit
Marginmerupakanperbandinganantaralababersihdenganpenjualan.Ras ioinimencerminkanstrategipenetapanhargapenjualan
yang
diterapkanperusahaandankemampuanda;ammengendalikanbebanusah a.
SemakinbesarNet
Profit
Marginberartisemakinefisienperusahaandalammengeluarkanbiayabiayasehubungandengankegiatanoperasinya.
NPM
dirumuskansebagaiberikut: NPM= LabaBersih :Penjualan x 100% d. Current Ratio
57 57
Current ratiodirancanguntukmengukurseberapabaikperusahaandapatmemenuhi kewajibannya, tanpaharusmelikuidasiatauterlalubergantungpadapersediaannya (Prastowo2011: 85).Rasioinibertujuanuntukmengukurkemampuanperusahaanuntukme menuhikewajibanjangkapendekmelaluiaktivalancar. Padarasioini, pospersediaandanpersekotbiayadikeluarkandari total aktivalancar, danhanyamenyisakanpos-posaktivalancar yang likuidsaja yang akandibagidenganutanglancar. Dan dirumuskansebagaiberikut: CR= AktivaLancar :UtangLancar x 100%
58 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange (IDX) yang usahanya bergerak di bidang pertambangan selama tahun 2011 hingga tahun 2013.Berdasarkan populasi tersebut diperoleh sampel penelitian sebanyak 39 perusahaan. Data yang digunakan berasal dari laporan keuangan tahunan yang telah diaudit (audited financial statement)tahun 2011 hingga tahun 2013, data tersebut diperoleh peneliti melalui situs Indonesian Stock Ecxchange
(IDX)
yaitu
www.idx.co.id.Tabel
4.1
berikut
ini
menyajikan rincian sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian Rincian Popuasi dan Sampel Penelitian Perusahaan yang terdaftar di IDX tahun 2013 Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan Perusahaanyang konsisten menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan dari tahun 2011 hingga 2013 Perusahaan yang memiliki data tidak lengkap Perusahaan yang menjadi sampel penelitian Jumlah Tahun Total Data Penelitian Sumber: Data sekunder diolah
Jumlah 466 38 31 2 29 3 87
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah perusahaan yang terdaftar di IDX pada tahun 2013 adalah sejumlah
58
466 perusahaan, dari jumlah tersebut perusahaan yang bergerak dibidang tambang sebanyak 38 perusahaan, dari data tersebut diperoleh perusahaan tambang yang konsisten menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan pada tahun 2011 hingga tahun 2013 adalah 31 perusahaan, dari data tersebut diketahui perusahaan yang memiliki data tidak lengkap pada periode tahun 2011 hingga 2013 adalah 2 perusahaan, maka diperoleh data yang memiliki data lengkap dan dapat diolah sebanyak 29 perusahaan. Tabel 4.2 berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tabel 4.2 Sampel Perusahaan No. Kode Nama Perusahaan 1 ADRO PT Adaro Energy Tbk. 2 ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 ARII PT Atlas Resource Tbk 4 ARTI PT Ratu Prabu Energy Tbk 5 ATPK PT ATPK Resource Tbk 6 BIPI PT Benakat Petroleum Energy Tbk 7 BORN PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk 8 BRAU PT Berau Coal Energy Tbk 9 BUMI PT Bumi Resources Tbk 10 BYAN PT Bayan Resources Tbk 11 CITA PT Cita Mineral Investindo Tbk 12 DEWA PT Darma Henwa Tbk 13 DKFT PT Central Omega Resources Tbk 14 DOID PT Delta Dunia Makmur Tbk 15 ELSA PT Elnusa Tbk 16 ENRG PT Energi Mega Persada Tbk 17 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk 18 GTBO PT Garda Tujuh Buana Tbk 19 HRUM PT Harum Energy Tbk 20 INCO PT Vale Indonesia Tbk Bersambung Pada Halaman berikutnya
59 59
Tabel 4.2 (lanjutan) No. 21 22 23 24 25 26
Kode ITMG KKGI MEDC MITI PKPK PTBA
Nama Perusahaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk PT Resource Alam Indonesia Tbk PT Medco Energy International Tbk PT Mitra Investindo Tbk PT Perdana Karya Perkasa Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 27 PTRO PT Petrosea Tbk 28 RUIS PT Radiant Utama Interinsco Tbk 29 TINS PT Timah (Persero) Tbk Data Sekunder Diolah Berdasarkan data diatas diketahui jumlah sampel perusahaan di bidang usaha tambang yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian adalah 29 perusahaan, sehingga total perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah 29 perusahaan. 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaituharga saham (LnHS).Sedangkan, variabel independen meliputi Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR). Berikut ini adalah hasil pengujian statisktik deskriptif masingmasing variabel dalam penelitian ini:
60 60
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
87
-26.70
57.70
7.2030
13.45216
DER
87
-24.12
23.97
1.7966
4.76843
NPM
87
-85.22
117.09
8.3143
24.23853
CR
87
26.05
1064.23
238.7759
212.66510
lnHS
87
3.91
10.63
6.69
1.70
Valid N (listwise)
87
a. Harga Saham (LnHS) Tabel 4.3 di atas menunjukkan dari jumlah 87 sampel penelitian nilai rata-rata LnHS perusahaan menunjukkan nilai 6.69, nilai minimum sebesar 3.91, nilai maksimum sebesar 10.63 dan standar deviasi sebesar 1.70. b. Return on Asset (ROA) Tabel 4.3 di atas menunjukkan dari jumlah 87sampel penelitian nilai rata-rata ROA perusahaan menunjukkan nilai 7.20, nilai minimum sebesar -26.70, nilai maksimum sebesar 57.70 dan standar deviasi sebesar 13.45. c. Debt to Equity Ratio (DER) Tabel 4.3 di atas menunjukkan dari jumlah 87 sampel penelitian nilai rata-rata DER perusahaan menunjukkan nilai 1.79, nilai minimum sebesar -24.12, nilai maksimum sebesar 23.97 dan standar deviasi sebesar 4.76.
61 61
d. Net Profit Margin (NPM) Tabel 4.3 di atas menunjukkan dari jumlah 87 sampel penelitian nilai rata-rata NPM perusahaan menunjukkan nilai 8.31, nilai minimum sebesar -85.22, nilai maksimum sebesar 117.09 dan standar deviasi sebesar 24.23. e. Current Ratio (CR) Tabel 4.3 di atas menunjukkan dari jumlah 87 sampel penelitian nilai rata-rata CR perusahaan menunjukkan nilai 238.77, nilai minimum sebesar 26.05, nilai maksimum sebesar 1064.23 dan standar deviasi sebesar 212.66. B. Hasil Uji Instrumen Peneitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas yang diketahui dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dannilai tolerance pada tabel Collinearity Statistics. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) ROA
.364
2.744
DER
.949
1.054
NPM
.349
2.863
CR
.819
1.221
Sumber: Data sekunder diolah
62 62
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa data dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas atau tidak terhdapat hubungan antara variabel independen dalam penelitian ini, hal ini dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) semua variabel berada dikisaran angka 1 hingga 10 yaitu variabel Return on Asset (ROA) sebesar 2.744, variabel Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 1.054, variabel Net Profit Margin (NPM) sebesar 2.863, dan Current Ratio sebesar 1.221. Selain itu nilai Tolerancesetiap variabel berada di atas 0.1 yaitu Return on Asset (ROA) sebesar 0.364, Debt to Equity Ratio(DER) sebesar 0.949, Net Profit Margin (NPM) sebesar 0.349,Current Ratio (CR) sebesar 0.819. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem multikolinearitas dalam penelitian ini. b. Uji Normalitas Berikut ini adalah hasil uji normalitas pada penelitian ini yang diketahui dengan grafik P-Plot: Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas (Grafik P=Plot)
Sumber: Data sekunder diolah
63 63
Berdasarkan grafik P-Plot di atas, data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal karena persebaran data mengikuti garis diagonal seperti yang terlihat pada gambar di atas. c. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas disajikan dalam
grafik
Scatterplot berikut ini: Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Grafik Scatterplot)
Sumber: Data sekunder diolah Hasil grafik Scatterplot di atas menujukkan data dalam penelitian ini tidak terdapat problem heteroskedastisitas, karena data tersebar baik di bawah angka 0 dan di atas angka 0 dan tidak terdapat pola tertentu dalam penyebarannya. d. Uji Autokorelasi Hasil uji autokorelasi disajikan dalam tabel Durbin-Watson berikut ini:
64 64
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) Model Summaryb
Model 1
R
R Square
.529
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.280
.245
1.47865366792 6516
Durbin-Watson .934
a. Predictors: (Constant), CR, DER, ROA, NPM b. Dependent Variable: LnHS
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson test menunjukkan nilai 0.934, dimana angka tersebut berada diantara -2 sampai +2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bebas dari adanya autokorelasi. 2. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi disajikan dalam tabel Adjusted R2 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R .529
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.280
.245
1.47865366792 6516
Durbin-Watson .934
a. Predictors: (Constant), CR, DER, ROA, NPM b. Dependent Variable: LnHS
65 65
Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0.245 hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel harga saham dipengaruhi oleh variabel Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Current Ratiosebesar 24.5%, sehingga sebesar 75.7% (100%-24.5%) ditentukan oleh variabel lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Variabel tersebut adalah PBV yang diteliti oleh Dwiratama (2012), EPS yang diteliti oleh Murtiningsih (2011), Total Asset Turnover (TAT) yang diteliti oleh Limento dan Djuaeriah (2013), ROE dan ROI yang diteliti oleh Kabajeh (2012), dan EVA yang diteliti oleh Roro (2012). b. Uji t-statistik Hasil uji t-statistik (uji signifikansi parsial) dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Uji t-statistik
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
6.177
.264
ROA
.074
.020
DER
-.017
NPM
1 (Constant)
CR
t
Beta
Sig.
23.428
.000
.588
3.784
.000
.034
-.047
-.491
.624
-.008
.011
-.112
-.708
.481
.000
.001
.039
.374
.710
Sumber: Data sekunder diolah
66 66
Berdasarkan hasil uji t-statistik diatas dapat diketahui hasil penelitian ini sebagai berikut: H1: Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham Variabel Return on Asset (ROA) menunjukkan nilai signifikansi sebasar 0.000, hasil ini menunjukkan bahwa variabel Return on Asset (ROA)secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H2: Debt to Equity Ratio (DER)tidak berpengaruhsignifikanterhadap harga saham Variabel Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan nilai signifikansi sebasar 0.624, hasil ini menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H3: Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruhsignifikanterhadap harga saham Variabel Net Profit Margin (NPM) menunjukkan nilai signifikansi sebasar 0.481, hasil ini menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
67 67
H4: Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham Variabel Current Ratio (CR) menunjukkan nilai signifikansi sebasar 0.710, hasil ini menunjukkan bahwa variabel Current Ratio (CR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Model persamaan regresi berdasarkan tabel 4.7 adalah: Y = 6.177 + 0.074X1 – 0.017X2 – 0.008X3 +0.000X4 Dimana: Y = Harga Saham a = Konstanta b = Koefisien regresi X1 = Return on Asset (ROA) X2 = Debt to Equity Ratio (DER) X3 = Net Profit Margin (NPM) X4 = Current Ratio (CR) c. Uji F-Statistik Hasil uji F-statistik (uji signifikansi simultan) dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Uji F-statistik ANOVAa Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
69.657
4
17.414
Residual
179.286
82
2.186
Total
248.943
86
F 7.965
Sig. .000b
a. Dependent Variable: lnHS b. Predictors: (Constant), CR, DER, ROA, NPM
68 68
H5: Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR)berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham Hasil uji F-statistik di atas menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000,yang berarti lebih kecil 0.05, hasil ini menunjukkan bahwa variabel Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM)dan Current Ratio (CR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial di atas, dapat diketahui bahwa variabel Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dilihat dari angka yang didapatkan dari tabel di atas adalah 0.000, lebih kecil dari 0.05. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Husaini (2012) dan Kabajeh (2012) yang dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pada umumnya, semakin tinggi nilai ROA maka semakin tinggi pula tingkat profitabilitas perusahaan tersebut. Hal ini juga merupakan pengertian umum dimana jika perusahaan menguntungkan, maka harga sahamnya akan meningkat.
69 69
Akan tetapi hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Limento dan Djuaeriah (2013) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial di atas mengenai Debt to Equity Ratio (DER), dapat diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.Hasil ini, sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Priatama (2009) dan Murtiningsih (2012)
yang dalam
penelitiannya mengungkapkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil ini menunjukkan bahwa investor dalam pengambilan keputusan untuk pembelian saham perusahaan tambang tidak melihat ketergantungan perusahaan terhadap hutang menjadi variabel yang mesti diperhatikan.Investor lebih memperhatikan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Tetapi hal sebaliknya terjadi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ghozali (2012) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial di atas, ditemukan bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
70 70
harga saham. Sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Husaini (2012) dan Limento dan Djuaeriah (2013) yang dalam penelitiannya sama-sama menghasilkan data bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Tidak signifikannya Net Profit Margin (NPM) menunjukkan bahwa investor dalam melakukan investasi di perusahaan tambang tidak memperhitungkan variabel Net Profit Margin (NPM) untuk memprediksi harga saham. Tetapi bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Murtiningsih (2012) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. 4. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham Dari hasil Uji signifikansi di atas, didapatkan hasil bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roro (2012) yang menyatakan bahwa Current Ratio (CR) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. 5. Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR)secara simultan terhadap Harga Saham Hasil Uji F signifikansi yang dilakukan di atas, menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Current Ratio (CR) secara simultan
71 71
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil yang didapatkan dari Uji F adalah 0.000 lebih kecil 0.05 sehingga H5 diterima.
72 72
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh return on assets, debt to equity ratio, net profit margin dancurrent
ratioterhadaphargasahamdenganjumlahsampelsebanyak
perusahaanpadaperiode
29
2011-2013.
Berdasarkanhasilanalisisdanpembahasan
yang
dilakukandenganmenggunakanmetoderegresiberganda, makadiperolehkesimpulansebagaiberikut: 1. Variabelreturn
on
assetsecaraparsialberpengaruhsignifikanterhadaphargasaham. inimengindikasikanmendukungpenelitiansebelumnya
Hal yang
dilakukanolehHusaini (2012) danKabajeh, Nu’aimatdanDahmash (2012),
tetapitidakmendukungpenelitian
dilakukanolehPandansari (2012)
yang
(2012)
yang
danHaryuningputridanWidyarti
menyatakanbahwareturn
on
asset
tidakberpengaruhsignifikanterhadaphargasaham. 2. Variabeldebt
to
equity
ratiosecaraparsialtidakberpengaruhsignifikanterhadaphargasaham.Ha silinisejalandenganpenelitiansebelumnya dilakukanolehDwiratama
(2009)
yang danMurtiningsih
tetapitidakmendukungpenelitiansebelumnya
73
(2012), yang
dilakukanolehGhozali
(2012)dan
menyatakanbahwadebt
Stella
to
(2009)
yang
equity
ratio
berpengaruhterhadaphargasaham. 3.
Variabelnet
profit
marginsecaraparsialtidakberpengaruhsignifikanterhadaphargasaham. Hasilinisejalandenganpenelitiansebelumnya dilakukanolehLimentodanDjuaeriah
(2013)
yang danSuciyati
(2012),
tetapitidakmendukungpenelitiansebelumnya
yang
dilakukanolehGhozali (2012) yang menyatakanbahwanet profit margin berpengaruhterhadaphargasaham. 4.
Variabelcurrent
ratiosecaraparsialtidakberpengaruhsignifikanterhadaphargasaham.Ha silinididukungdenganpenelitiansebelumnya
yang
dilakukanolehLimentodanDjuaeriah (2013) danRoro (2012). 5.
HasilUji F diketahuibahwasecarasimultan, return on asset,
debt
to
equity ratio,
net
profit
margin
dancurrent
ratio
berpengaruhterhadaphargasaham. Variabelindependenmemberikankontribusiterhadaphargasaham (adjusted r2)sebesar 24.5%. B. SARAN Berdasarkanhasilkesimpulan di atas, penulismemberikan saran sebagaiberikut:
74 74
1. Penelitian selanjutnya melakukanperiode pengamatan yang lebih lama sehingga memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya dan memberikan hasil yang lebih akurat lagi. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau menggunakan variabel lain untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham. 3.
Penelitianselanjutnyadiharapkandapatmenambahjumlahsam pelpenelitianlebihbanyaksehinggamemberikankemungkinan lebihbesaruntukmendapatkanhasil yang lebihakurat.
75 75
DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert. “Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia”. Mediasoft Indonesia. 1997. Brigham, F Eugene and Joel F Houston. “Dasar- Dasar Manajemen Keuangan”, Buku Satu Edisi Sepuluh. Salemba Empat. Jakarta. 2009. Burhan, Almaizar. “Analisis Pengaruh Return on Asset, Arus Kas dan Laba Bersih terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index)”. UIN Syarif Hidayatullah. 2013. Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, M. “Pasar Modal Indonesia”, Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta. 2006 Dwipratama, Gede Priana. “Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR dan ROA terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI)”. Universitas Gunadarma. 2009. Ghozali, Faruq. “Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Properti yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 20072011)”. Universitas Brawijaya. 2012. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2002. Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. FEB UIN Press. Jakarta. 2011. Haryuningputri, Meilinda dan Endang Tri Widyarti. “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan EVA terhadap Harga Saham pada Sektor Industri Manufaktur di BEI”. DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 TAHUN 2007-2010 Hanafi, Mamduh. “Manajemen Keuangan”, Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. 2008. Husaini. “Pengaruh Variabel Return on Assets , Return on Equity, Net Profit Margin dan Earning per Share terhadap Harga Saham Perusahaan”. Universitas Brawijaya. 2012. Husnan, Suad. “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, Edisi 4. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. 2004. Husnan, Saud dan Enny Pudjiastuti. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. 2004.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”. BPFE. Yogyakarta. 2002. Jogiyanto. “Teori Portofolio dan analisis investasi”. BPFE. Yogyakarta. 2000 Jogiyanto. “Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman”. BPFE. Yogyakarta.2008 Kabajeh, Majed Abdel Majid, Said Mukhled Ahmed AL Nu’aimat dan Firas Naim Dahmash. "The Relationship between the ROA, ROE and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Share Prices International Journal of Humanities and Social Science" International Journal of Humanities and Social Science Vol. 2 No. 11, 2012. Kasmir. “Pengantar Manajemen keuangan”. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta.2010. Limento, Andrew Dustin dan Djuaeriah, Neneng. “The Determinant of the Stock Price in Indonesian Publicly Listed Transportation Industry”. Business and Information 2013 (Bali, July 7-9). Bali. 2013. Menaje, Jr, Placido M. "Impact of Selected Financial Variables on Share Price of Publicly Listed Firms in the Philippines". American International Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 9. 2012. Munawir, S. “Analisis Laporan Keuangan”. Liberty. Yogyakarta. 2010. Pandansari, Fillya Arum. "Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham". Universitas Negeri Semarang. 2012. Riyanto, Bambang. “Dasar-Dasar Yogyakarta. 2001
Pembelanjaan
Perusahaan”.
BPFE.
Roro PS, Weisty. ” Pengaruh Rasio Keuangan DER, CR, ROA, EPS terhadap Harga Saham pada Perusahan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI)”. Universitas Negeri Surabaya. 2012. Sandhieko, Hendri Harryo. “Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio Profitabilitas serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di BEI”. Universitas Widyatama. 2009. Sari, Nur Fita. “Analisis Pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT terhadap Return Saham (Studi Pada Saham Indeks LQ45 Periode 2009 – 2011 dan Investor
yang Terdaftar pada Perusahaan Sekuritas di Wilayah Semarang Periode 2012) ”. Universitas Diponegoro. 2012. Sariningsih, Dwi, Paminto, Ardi dan Nadir, Maryam. “Analisis Kinerja Keuangan di Tinjau dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas pada Cv Lembu Mada Nusantara di Samarinda”. Universitas Mulawarman. 2012. Simamora, Henry. “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, jilid II, cetakan pertama”. Salemba Empat. Jakarta. 2000. Stella. ”Pengaruh Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Price to Book Value terhadap Harga Pasar Saham”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11, No. 2, Agustus 2009, Hlm. 97 – 106 Suciyati, Tri. “Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI”. Universitas Gunadarma. 2012. Sunariyah. “Pengantar Pengetahuan Pasar Modal”. UPP AMP YKPN.Yogyakarta. 2004 Susanto, San dan Ekawati, Erni. “Relevansi Nilai Informasi Laba dan Aliran Kas terhadap Harga Saham dalam Kaitannya dengan Siklus Hidup Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. 2006 Syamsudin, Lukman. ”Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi Dalam : Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan”, Edisi Baru, Cetakan Kedelapan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2004 Tandelilin, Eduardus. “Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi”. Kanisius. Yogyakarta. 2010 Tjiptono, Darmadji & Hendy, M. Fakhruddin. “Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab”. Salemba Empat. Jakarta.2006 Viandita, Tamara Oca, Suhadak, dan Husaini, Achmad. “Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price to Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), dan Size terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Universitas Brawijaya. Malang. 2012 Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel and Donald E. Kieso, “Financial Accounting, IFRS Edition”, John Willey and Sons, United State of America, 2011.
Windarini, Ni Luh Putu. “Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal. 2013
LAMPIRAN DATA PENELITIAN
Perusahaan ADRO ADRO ADRO ANTM ANTM ANTM ARII ARII ARII ARTI ARTI ARTI ATPK ATPK ATPK BIPI BIPI BIPI BORN BORN BORN BRAU BRAU BRAU BUMI BUMI BUMI BYAN BYAN BYAN CITA CITA CITA
Tahun 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
ROA 9.76 5.73 3.40 12.68 15.19 1.87 1.17 -3.73 -3.36 0.81 3.62 4.21 -22.26 -11.10 0.88 -1.65 0.19 4.13 11.89 -26.70 -6.03 7.81 -8.36 -8.10 2.92 -9.59 -9.42 13.02 2.88 -3.52 14.14 12.00 18.20
DER 1.32 1.23 1.11 0.41 0.54 0.71 0.66 1.07 1.38 0.81 0.67 0.70 1.89 2.44 0.33 0.19 0.20 1.82 0.81 4.85 7.02 2.93 7.87 23.97 5.26 17.75 -24.12 1.24 1.70 2.48 0.81 0.73 0.80
NPM CR HS 13.85 166.52 1,770.00 10.30 157.23 1,590.00 6.98 177.19 1,090.00 18.63 1,064.23 1,620.00 28.64 251.42 1,280.00 3.63 183.64 1,090.00 3.37 152.57 1,520.00 -11.47 39.25 1,510.00 -9.26 26.05 850.00 3.80 220.31 255.00 11.54 152.03 260.00 16.42 373.46 181.00 -18.34 146.11 166.00 -9.22 140.35 129.00 3.19 132.08 270.00 -18.07 109.30 205.00 2.43 209.43 196.00 29.02 49.33 111.00 30.04 145.77 830.00 -85.22 46.45 540.00 -72.34 27.23 174.00 9.70 131.62 415.00 -11.72 120.00 195.00 -11.38 105.34 186.00 5.38 110.25 2,175.00 -18.69 88.43 590.00 -18.61 41.19 300.00 14.15 65.41 18,000.00 3.86 115.71 8,450.00 -4.81 109.89 8,500.00 8.98 89.22 315.00 9.06 98.46 315.00 16.65 190.98 390.00
lnHS 7.48 7.37 6.99 7.39 7.15 6.99 7.33 7.32 6.75 5.54 5.56 5.20 5.11 4.86 5.60 5.32 5.28 4.71 6.72 6.29 5.16 6.03 5.27 5.23 7.68 6.38 5.70 9.80 9.04 9.05 5.75 5.75 5.97
DEWA DEWA DEWA DKFT DKFT DKFT DOID DOID DOID ELSA ELSA ELSA ENRG ENRG ENRG GEMS GEMS GEMS GTBO GTBO GTBO HRUM HRUM HRUM INCO INCO INCO ITMG ITMG ITMG KKGI KKGI KKGI MEDC MEDC MEDC MITI MITI MITI
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
-5.92 -9.43 -14.15 13.64 19.76 21.14 -1.42 -1.32 -2.71 14.57 3.16 5.55 1.00 1.33 7.48 9.09 5.20 4.23 15.91 57.70 -6.74 38.30 30.01 10.32 13.78 2.89 1.69 34.60 28.97 16.56 46.04 22.73 16.25 18.88 0.71 0.63 23.29 14.87 14.01
0.29 0.61 0.65 0.12 0.11 0.10 10.33 11.96 14.81 1.30 1.10 0.91 1.83 2.00 1.61 0.17 0.19 0.35 0.42 0.29 0.21 0.31 0.26 0.22 0.37 0.36 0.33 0.46 0.49 0.44 0.49 0.42 0.45 2.02 2.15 1.82 0.88 0.47 0.51
-8.49 -12.37 -23.31 36.56 35.76 39.25 -2.25 -1.81 -4.23 13.56 2.84 5.90 8.19 4.21 21.48 10.54 4.52 3.85 23.10 117.09 -21.13 24.38 15.50 5.92 26.86 6.98 4.19 22.93 17.71 10.58 21.16 10.98 8.91 42.72 2.07 1.80 19.71 14.65 15.72
248.93 78.00 141.10 50.00 127.78 50.00 911.03 550.00 942.23 1,560.00 983.81 415.00 216.30 670.00 187.45 153.00 140.66 92.00 124.59 230.00 137.00 173.00 159.74 330.00 63.36 178.00 67.08 82.00 68.82 70.00 542.03 2,725.00 354.71 2,375.00 183.30 2,175.00 784.76 580.00 414.92 3,900.00 656.68 1,550.00 267.76 6,850.00 313.18 6,000.00 345.30 2,750.00 436.49 3,200.00 340.98 2,350.00 330.07 2,650.00 236.59 38,650.00 221.71 41,550.00 199.19 28,500.00 282.39 6,450.00 194.76 2,475.00 173.51 2,050.00 160.52 2,425.00 264.86 1,630.00 200.33 2,100.00 159.15 51.00 260.70 83.00 390.61 75.00
4.36 3.91 3.91 6.31 7.35 6.03 6.51 5.03 4.52 5.44 5.15 5.80 5.18 4.41 4.25 7.91 7.77 7.68 6.36 8.27 7.35 8.83 8.70 7.92 8.07 7.76 7.88 10.56 10.63 10.26 8.77 7.81 7.63 7.79 7.40 7.65 3.93 4.42 4.32
PKPK PKPK PKPK PTBA PTBA PTBA PTRO PTRO PTRO RUIS RUIS RUIS TINS TINS TINS
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
-0.62 -2.29 0.09 26.84 22.86 15.88 13.59 9.27 3.40 0.33 2.46 2.32 13.65 7.07 6.53
1.49 1.27 1.06 0.41 0.50 0.55 1.37 1.83 1.58 3.65 3.94 3.88 0.43 0.34 0.61
-0.75 -3.99 0.16 60.03 57.26 58.29 19.96 12.74 4.81 0.28 1.81 1.65 10.25 5.52 8.80
121.43 130.74 145.55 463.25 492.37 286.59 93.53 131.54 155.47 107.70 107.84 111.80 325.70 409.42 219.74
182.00 225.00 86.00 17,350.00 15,100.00 10,200.00 33,200.00 1,320.00 1,150.00 220.00 195.00 192.00 1,670.00 1,540.00 1,600.00
5.20 5.42 4.45 9.76 9.62 9.23 10.41 7.19 7.05 5.39 5.27 5.26 7.42 7.34 7.38