ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KONSISTENSI PENYA.ITAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI
oleh:
Citra Alam Rabamliyah
104081002567
;,:u·i ..g1.
:
. . . . . . . . . . -. ;··"""it..::·3 .. "&;············ JJ.1,0,,-;:...,................ O,J.... ..
·::,·;:z"";.:,::t""!..
: ,fr.. 1'1>. lnduk :
klasifikasi : ..............................................
JlJRUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EI(ONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430 HI 2009 M
PERPUSTAl<.A,1\N UTAMA UIN SYAH ID .JAKARTA
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DT BURSA EFEK INDONESIA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Social Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Citra Alam Rabanniyah NIM: 104081002567
Di bawah Bimbiugan
Pembimbing I
-
Prof. Dr. Ahmad Ro~oni, MM NIP.150317955
Pembimbing II
Jiti Dewi Warlllinda. SE., M.Si NIP. 150 368 746
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KONSISTENSI PENYAJIAN LAlPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.. Sluipsi Diajukan Kepada Falmltas Ekonomi clan Ilmu Social Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Citra Alam Rabanniyah NIM: 104081002567
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing Il
~
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM NIP. 150 317 955
Titi Dewi Warninda. SE., M.Si NIP. 150 368 746
P eguj i Ahli
Prof. Dr. Abdul Hamid MS NIP: 131 474 891
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IDDAYATULLAH .TAKARTA
Hari ini kamis tanggal 07 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Citra Alam Rabanniyah NIM : 104081002567 dengan judul skripsi "ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA". Memperhatikan penampilan Mahasiswatersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Jakarta, 7 Agustus 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
0:}
Prof. Dr Ahmad Rodoni. MM Ketua
Prof. Dr. Abdul Hamid MS Penguji Ahli
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Tempat Tanggal Labir Agama Pendidikan Pekerjaan Jenis Klamin Status Kewarganegaraan Alamat Nama Orang Tua Pendidikan Formal 1. Talmn 1991-1992 2. Tahun 1992-1998 3. Ta bun I 998-2001 4. Talmo 2001-2004 5. Talmn 2004-2009
: : : : : : : : :
Citra Alam Rabanniyah Bogor, 18 Maret 1986 Islam Mahasiswa Mahasiswi Perempuan Belum Menikah Indonesia Des Kalong Sawah Rt 021 Rw 02. Kee Jasinga, Kah Bogor : l. Ayah : Juanda Ombi : 2. Ibu : Siti Maspupah
: : : : :
Tk Bina Nusantara SD Negeri Kalong Sawab II Bogor SMP Negeri 1 Jasinga Bogor SMA Negeri 1 Jasinga Bogor Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Manajemen Unive1'Sitas Islam Negeri (VIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
ABSTRAK
Analisis Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Konsistensi Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Go buplic di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Profitabilitas perusahaan terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan. Sample dari penelitian ini adalah 40 Perusahaan Jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi logistik. Hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukan bahwa temyata profitabilitas perusahaan yang terdiri dari Rasio Profit Margin, Return On Assets, Gross Profit Margin, dan Return Of Equity tidak terlalu berpengaruh secara signifikan., namun hanya variabel Return Of Equity dan Gross Profit Margin yang berpcngaruh cukup signifikan. Dari hasil penelitian juga menyatakan kemungkinan konsistensinya penyajian laporan keuangandapat dijelaskan sebesar 26,3% dan sisanya 73,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci : Laporan Keuangan, Kot!sistensi Penyajian Laporan Keuangan, Profitabilitas
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb Segala puji hanya milik Allah dan kepada-Nyalah tempat memohon pertolongan serta ampunan. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah yang tiada sekutu-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulnya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah padanya dan keluarganya, sahabatnya juga kepada para pengikutnya yang baik hingga akhir kelak. Dipenghujung sapa ini, dilembar yang berharga ini dengan segala kerendahan hati dan kebesaran jiwa, izinkan saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang Allah anugrahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terwujud dan terselesaikan : I. Kedua orang tuaku tercinta, !bu (Siti Maspupah) Bapak (Juanda Ombi), yang telah mendidikku dari kecil hingga besar sekarang ini, yang telah memberikan segalanya, baik itu ilmu, dukungan moril maupun materil, yang telah sabar mengigatkanku atas semua kealpaanku, Terima kasih banyak y Bu .... Pa .... Mf karena slama ini neng banyak kecewain !bu ma Bapak, (mf juga lu/usnya telat) ........ Hix8x 2. Adikku semata wayang (Dinniyah Safarida), makasih ya say...... karena slama ini telah jadi D yang paling manis,paling pengertian, D ku yang dewasa,mkcy karena selalu mengingatkan k2k mu ini. Mf karena T2h lu2snya telat,D mzt lebih lama lag, tinggal di pagelaran, mfu y ....... Hix8x (Jnsya Allah kita berdua bisa bahagfain lbu m Bapak, Amin y Allah. ....... .) 3. Bapak Prof. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang baru semoga dapat membuat faku!tas ini menjadi jauh lebih berkembang daripada saat ini. 4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik dan selaku pembimbing I dan Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si., selaku pembimbing 2, yang telah meluangkan waktu dan mernbedkan ilmunya sehingga penulis dapat mcnyelesaikan skripsi ini.
5. Para dosen penguji kompre Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., Bapak Prof Dr Abdul Hamid, MS., dan Bapak Herni Ali HT, SE, MM, yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran selama ujian. 6. Seluruh dosen FEIS yang telah memberikan iimu pengetahuan yang luas kepada penulis selama perkuliahan. 7. Kekasih Hatiku" (Elik Sugihartono) trmksh ... tlah ada bwtku slama ini, memberikan dukungan, smngt, baik moril ataupun materil, karenanya yang membuat hari-hariku selalu indah. (sukses buat karirnya y syg .... ) 8. Bual se2orang yg tlah sbr membimbing aq & teman2ku (Suhu), makasih banyak y ... Tnpa mu Skripsiku g mgqn slesy 9. Bual sahabat2ku,Tim Ceriwis: ceu NOvi (Kpn nkah m Om Yog2 ?He ..... ),ceu
tyara (kcian d dtggi Ndut plg,He ..... ),ceu harni, akhirnya qt Lul11s bareng, ceu Pritha,ceu Liut (mkcy bnyk y mb ... wat bntwnnya, akhimya bs ngejar wisuda April jg), tetep rame y..... G Ada Lo G Rame........ . JO. Buat temen2 Seperjuangan, Klas Mnjmen E : Om do2 (mksh wat bntwnny
y ... , Rhman Ndut, de2, Naninku cynic (Smngat y .. Nin pzt bs, cayo!), lista, Nyar, Tiren (Akhirnya qt lu2s brng), syarifah, santi, ti2, Li2k, Fauzi, Fad!i, Wildan, De2n, Caesar, Vicky, chika, Yunus, Xn Smua mbwtku smkin mgrti akn Arti Sebwh Pershbtn .... 11. Bual Sodara2ku, mb Naculku yg Bae, An! yg Luthu, Uti, mb Dista, (Kpn y ... qt
bs Ngmpl Bmg Lg .. ?) I Miss U aLL. .. 12. Buat Tmn2 Kosin Izza yang Aneh2 .. Hon2 (c Spider Nyet .. hehe, Hdp P!eret!),
Bang Endh (Kpn y gw bs buang spt,bju,clna bsuk lo .. '1hehe), Desi, Astri, Suhz (Vnaliz Kang_Nong trAneh,he ... ),Sncil, Spcial Bwt Bu Ktring "mksh bwt mknnnya yg Enyk2" Sdh dh Mzt Psah m Xn Smua Hix8x ..... 13. Trakhir, Buat Smua Orang yang slalu menanyakan, Kpn Lu2s? Dan buat
Smua Ornng yg slalu bantu Doa, terimakasih smurmya...... .
Jakatra, 5 Maret 2009 Penulis Citra Alam Rabanniyah
DAFTARISI Daftar Riwayat Hidup ............................................................................ . Abstract
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar .......................................................................................
iv
Daftar lsi .... ......... ........... ......... ......................... ... ......... .... ......... ...........
vi
Daftar Tabet ...........................................................................................
viii
Daftar Gambar .... ... ......................... ........... ......... ....... ..... ........ ................
ix
Daftar Lampiran .....................................................................................
x
BAB. I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................ ..
BAB II
BAB.HI
B. Pe rum us an Masalah .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. ... .. . .. .... .... .... .. .... ..
11
C. Tujuan Penelitian ............................................................
lI
D. Manfaat Penelitian...........................................................
12
TINJAUAN TEORITIS A. Laporan Keuangan..... ......................................................
13
B. Arti Penting Rasio Keuangan...........................................
45
C. Konsistensi Lapo ran Keuangan ....................... .................
51
D. Penelitian Terdahulu........................................................
53
E. Kerangka Pemikiran ........................................................
55
F. Perumusan Hipotesis Penelitian .......................................
57
METODOLOGI PENEL1TIAN A. Ruang Lingkup Penelitian................................................
58
B. Metode Penentuan S!!mpel...............................................
58
C. Metode Pengumpulan D&ta ............. ................ .................
61
D. Metode Analissis Data.....................................................
61
E. Operasional dan Pengukuran Variabel .............................
72
BAB IV
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ............................................
74
B. Analisis Hasil dan Pembahasan........................................
77
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ................. ... .. .. ............. ... .. ..... .. .... ..... ...........
86
B. Implikasi .........................................................................
87
C. Saran................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
89
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
3.1
Daftar Perusahaan Yang Tidak Konsisten .........................
59
3.2
Daftar Perusahaan Yang konsisten ...... ... ... .... .. .. ... ...... .......
60
3.3
Variabel dan Pengukurannya .. ,.........................................
73
4.1
Descriptive Statistic..........................................................
78
4.2
Model Summary...............................................................
79
4.3
Homer and Lemeshow Test..............................................
79
4.4
Classification Table (a).....................................................
80
4.5
Variabel In the Equation...................................................
80
DAFTAR GAMBAR
Nomor 2.1
Keterangan Kerangka Pemikiran .........................................................
Halaman 56
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
Daftar nama perusahaan yang d iteliti ............ .... ....... ....... ..
91
2
Daftar rasio perusahaan konsisten .................................... .
92
3
Data rasio perusahaan tidak konsisten ............................. .
94
4
Hasil pengolahan data SPSS data ...................................... .
96
5
Inputan data RPM .......................................................... ..
99
6
Inputan data ROA .......................................................... .
100
7
Inputan data ROE ........................................................... .
IOI
8
Inputan data GPM .......................................................... .
102
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang,Masalah
Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dan harus mulai menunjukan kekuatannya dalam dunia usaha, sebab dengan adanya persaingan tersebut perusahaan akan melakukan perbaikan disegala bidang agar perusahaan tersebut dapat memiliki daya saing yang tinggi dengan perusahaan lainnya. Perbaikan yang dilakukan menuntut perusahaan lmtuk terus melakukan eksploitasi terhadap sumber daya produksi tersebut, sehingga akan membuat perusahaan menjadi lebih membutuhka11 suatu sistem terpadu untuk mengatur aktivitas perusahaan. Sistem tersebut salah satw1ya adalah dengan menyusw1 laporan keuangan setiap periodenya sesuai dengan standar akuntansi keuangan, tennasuk laporan arus kas (PSAK No. 2). Laporan keuangan merupakan sebuah data akhir yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pihak intern dan ekstern perusahaan, dengan data tersebut pihak intern maupw1 ekstern dapat menentukan atau rnengambil keputusan terhadap perusahaan. Bagi 'pihak intern perusahaan dalam ha! ini adalah mana1emen perusahaan, laporan keuangan mempakan ·hasil akhir dan mempakan laporan pertanggungjawaban sekaligus prestasi apabila pihak manajemen dapat menekan biaya seoptimal mungkin serta menghasilkan laba semaksimal
mungkin apabila oe1usahaan ltn
h~rt11l11~n nntnlr m.a.n,. ........!
1..,.t...~
Cl-..l-~-- 1 --
bagi pihak ekstern dalam ha! ini adalah investor, kreditur dan sebagainya, laponin keuangan merupakan suatu bahan petimbangan dalam rencana investasi di perusahaan tersebut. Semua perusahaan di Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan
tahun~ya
kepada menteri yang bertanggung jawab dalam bidang
perdagangan (PP No. 24/1998). Laporan keuangan perusahaan menurut peraturan tersebut merupakan dokumen umum yang dapat diketahui oleh masyarakat. Laporan keuangan yang dibuat harus mengikuti standar akuntansi keuangan bila diterbitkan untuk orang lain (PSAK No. 1). Disaniping perusahaan No. 1, laporan apa yang harus dimuat dalam pelaporanjuga diatur oleh PP No. 24/1998. Menurut Hendriksen (2000: 116) ada beberapa kriteria perusahaan yang wajib m,enyan1paikan laporan keuangan, yakni perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, dengan ketentuan: 1. Merupakan perseroan terbuka
2. Bidang perseroan berkaitan dengan pengerahan dana masyarakat 3. Mengeluarkan surnt pengakuan utang 4. Memiliki jumlah aktiva atau kekayaan paling sedikit Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah) Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kine1ja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bennanfaat bagi sebagian besar pemakai didalam pengambi!an keputusan ekonomi menurut
Rm·irlw~n (1 tlQ'J\ rl~lon• na+.·~ .. :i~
(2003 ). Sebagai salab satu informasi yang penting bagi pemakai (yang berkaitan
dengan
laporan keuangan)
yaitu "Informasi
Profitabilitas
Perusabaan.". Para pemakai sering menjadikan profitabilitas perusahaan yang berasal dari laporan keuangan sebagai indikator utama untuk landasan pengambilan keputusan berinvestasi. Menurut Harabap (1998:64), menerangkan babwa analisis laporan keuangan mencakup metode dan teknik analisis dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan lmbungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan. Begitu juga dengan konsistensi penyajian laporan keuangan, apakab laporan keuangan yang disajikan bersifat konsisten atau tidak dari tabun ketabun berikutnya. Apabila te1jadj ketidak konsistenan dalan1 penyajian laporan keuangan maka manajemen akan bertindak untuk pengambilan keputusan perusabaan. Analisis laporan keuangan mempunyai tujuan antara lain: 1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang terdapat dari '1apora11 keuangan biasa. 2. Dapat menggali infonnasi yang tidak nampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan. 3. Dapat mengetahui kesalaban yang terkand1111g dalam Iaporan keuangan. 4. Dapat mengetabui hal-hal yang tidak konsisten. 5. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. 6. Dapat memabami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusabaan.
Laporan keuangan dan pelaporan keuangan sendiri dianggap user utamanya (investor dan !creditor) sebagai good news or bad news. Good news artinya infmmasi disajikan merupakan ha! yang dianggap penting dan dapat dipergunakan sehagai pengambilan keputusan kredit dan investasi. Bad news artinya informasi yang disajikan tidak dapat memenuhi informasi kunci sehingga mereka memandang hahwafinancial reporting masih berguna tetapi perlu diperbaiki. Noll and Waygandt (1997) dalam Petronila (2003). Pengukuran terhadap kinerja keuangan dapat dilakukan dengan cara menghitung rasio keuangan, mulai dari likuiditas, solvabilitas, dan rentahilitas, gunanya untulc' hisa memprediksi serta mengetabui seherapa tingkat kemampuan perusahaan sehelum maupun setelah
me1~jalankan
kegiatannya.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoha untuk menghitung tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan !aha perusahaan dengan menggnnakan rasio keuangan yaitu profitahilitas. Profitahilitas merupakan rasio yang dignnakan urrtuk mengukur tingkat pencapaian !aha yang diperoleh suatu perusahaan, adapun indikator yang digunakan yaitu rasio marjin !aha, pengemhalian atas alctiva, pengemhalian '
atas ekuitas saham hiasa dan maijin laha kotor. Badan pengawas pasai· modal mensyaratkan hahwa laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan harus terlebih dahulu di audit oleh auditor independen. Dengan kata lain, laporan keuai1gan tersehut harus mendapat opini ;;iudit yang dapat diherikan atas laporan keuangan yang disustm oleh
manajemen adalah wajar tanpa pengecualian, tidak memberikan pendapat, dan tidak wajar. Konsistensi dalam penyajian laporan keuangan adalah sangat penting, karnna laporan , keuangan tahunan merupakan informasi keuangan yang dipublikasikian kepada masyarakat (investor, kreditor,. dan pemakai Iainnya) dan akan dianalisis untuk mendukung keputusan investasi, kredit atau lainnya (FASB 1994). Bagi pihak Manajemen, laporan keuangan yang sudah diaudit merupakan beban tersendiri karena laporan keuangan merupakan ukuran keberhasilan kinerja manajemen yang akan dipublikasikan. Opini yang tidak diinginkan oleh para stockholders adalah opini ticlak wajar, clan tidak memberikan pe1'idapat karena ha! ini akan menjadi informasi buruk bagi
stockholders
itu
sendiri. Hal itu akan berimbas pada ketidakpercayaan
stockholders terhadap pihak manajemen perusahaan. Jika laporan keuangan merupakan bad news maka manajemen tidak akan sesegera mungkin menyampaikan laporan. Laporan audit adalal1 media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam menerbitkan laporan audit, auditor harus memenul1(empat standar auditing yang berlaku..
Auditing laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memahami bisnis dan industri klien se1ta mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang
auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan keuangan tersebut telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas secara wajar menurnt GAAP. Auditor bertanggung jawab untnk mematuhi standar auditing yang
berlaku umum (GAAS), dalarn mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti, se1ia dalam menerbitkan laporan yang memuat kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam bentuk pemdapat atau opini atas laporan keuangan. Tujuan utama audit- laporan
'kc~uangan
bukan untuk
menciptakan informasi barn, melainkan untnk menambah keandalan laporan keuangan yang tela11 disusun oleh manajemen (Boyton, 2002:31 ). Standar auditing dapat diterapkan pada setiap laporan keuangan oleh seorang auditor independen tanpa memandang skala ukuran kegiatan klien, bentnk organisasi bisnis, jenis industri atau apakah tujuan entitas untulc mencari laba atau nirlaba. Konsep materialitas alcan mempengaruhi aplikasi selmuh standar; khususnya pada standar pekerjaan 1.apangan dan standar pelaporan. Materialitas bekaitan dengan arti penting relatif sesuatu hal. Sebagai contoh auditor alcan memandang persediaan pada suatu perusahaan manufaktur lebih penting artinya dari pada laporan keuangan. Risiko berkaitan juga dengan kemungkinan sesuatu hal itu tidak benar. Sebagai contoh rekening piutang usaha lebih pantas U11tuk dicurigai daripada rekening aset pabrik. Konsisten' dalam penyajian laporan
keuang~
adalah sangat penting,
karena laporan keuangan tahunan merunakan infort11\AOi
irPHOncrnn
"onn
dipublikasikian kepada masyarakat (investor, kreditor, dan pemakai lainnya dan akan dianalisis untuk menduknng keputusan investasi, kredit atau lainnya (FASB 1994). Ketidak konsistensian penyajian akan menyulitkan dalam penggunaan alat analisis dan bahkan hasil analisis bisa menyesatkan. Karena itulah maka laporan keuangan harus diaudit terlebih dahuln oleh auditor independen. Konsisten penyajian laporan keuangan yang dimaksud disini adala11 kesamaan dalam klasifikasi akun yang ada dalam laporan keuangan yang biasanya diterbitkan dalam bentuk perbandingan dua tahllll.
Pe11elitia11-penelitia11 Terdalmlu Dari penelitian sebelmm1ya Yulius (2000) melakukan penelitian mengenai konsistensi laporan keuangan perusahaan public terhadap laporan keuangan auditan tahllll 2000 dengan judul Konsistensi penyajian laporan
keuangan perusahaan public: Analisis kritis atas Opini Auditor dan Laporan keuangan Auditan tahun 2000. Penelitian ini melakukan analisis kritis terhadap opini auditor independen dan laporan keuangan auditan tal1llll 2000 '
lllltuk melihat sejauh mana laporan keuangan tersebut disajikan secara konsisten dan jika terjadi ketidakkonsistenan penyirjian, apakah cukup memadai dijelaskan.
Hasil penelitian ini
mengid1~ntifikasikan
adanya
ketidakkonsistenan penyajian pada laporan keuangan auditan tahllll 2000 perusahaan public. Tujuan dari penelitian Yulius ini adalah mengevaluasi tanggllllg jawab aklllltan public yang diliaruskan oleh standar arnlhirnr
1mt11k ,,,,,,,,J.,,,r;lron
pengungkapan atau penjelasan jika laporan keuangan auditan tidak konsisten dalam penyajiannya, maka Ikatan Akuntansi Bapepam perlu bertindak, karena laporan keuangail perusahaan yang telah diaudit akun~art public menyesatkan. Masalah konsisten penyajian laporan keuangan diatur oleh standar I
auditing. Akuntan public yang mengaudit laporan keuangan historis harus memberikan pengungkapan/penjelasan, jika Iaporan keuangan auditan tidak konsis\en dalam penyajiannya. Selanjutnya dalam penelitian sebelumnya petronila (2003) melakukan penelitian mengenai pengaruh probabilitas perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan judul: Pengaruh Probabilitas Perusahaan
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Opini Audit Sebagai Variabel Moderating. Penelitian ini melihat sejauh mana probabilitas ini berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan publik. Selanjutnya dalam penelitian sebelumnya Rosa Irawati (2005) melakukan penelitian mengenai : Analisis Laporan Keuangan Dalam Bentuk
Rasia Untuk Membandingkan Kine1ja Perusahaan. Penelitian ini melihat sejauh mana analisis laporan keuangan bennanfaat dalam meningkatkan kinerja perusahaan pada suatu perusahaan, kemudian untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan pada kelompok perusahaan itu sendiri. Selanjutnya penelitin yang dilakukan oleh Dyer clan McHugh (1975) : ketepatan waktu pelaporan dipengaruhi oleh nilai dari laporan keuangan perusahaan serta keterlambatan pelaporan yang didasarkan oada interval
waktu yang ditentukan hingga batas akhir prlaporim dan dapat dikenakan denda bagi pihak perusahaan Penelitian yang dilakukan oleh Whitttred (1980): ketepatan waktu pelaporan dipengaruhi oleh laporan auditan yang tidak wajar (qualified audit report). Kualifikasi audit tersebut dapat diberikan dalam beberapa bentuk, pendapat pengecualian, pendapat penolakan, dan pernyataan tidak mampu untuk memberi pendapat. Dalam penelitian ini kualifikasi audit dapat mengakibatkan penundaan pelaporan karena dua hal, pertama kualifikasiaudit masih jarang di '
'
Australia dan kualifikasi audit dianggap sebagai tanda akan kinerja manajemen yang buruk. Dan masih banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang tidak bisa tuliskan semuanya, karena keterbatasan waktu. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya, yang sudah di jabarkan di atas. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalal1: I. Penditian ini menggabungkan antara dua penelitian yang berbeda dengan mengubah variabel dependen yaitu pada penelitian
ini konsisten
penyampain laporan keuangan dan pada penelitian sebelumnya ketepatan waktu penyajian laporan keuangan. 2. Pada penelitian ini yang digunakan adalah periode tahun 2004-2007 sedangkan pada penelitian sebelumnya hanya tahun 2004 dan tahun 2005 . 3. Pada penelitian ini objeknya adalah Perusahaan Jasa yang terdaftar di BEI, sedangkan penelitian sebelnmya adalah perusahaan manufaktur.
BEI memiliki tanggw1gjawab besar terhadap masyarakat. Benmk pertanggwigjawaban itu merupakan laporan keuangan yang disusun setiap periodenya dan hams dipublikasikan kepada masyarakat luas. Akan tetapi sebelwn laporan keuangan itu diterbitkan, laporan keuangan tesebut hams terlebih dahulu dilakukan pengauditan oleh badan auditor baik intern maupun auditor independen agar laporan keuangan yang diterbitkan mendapatkan pendapat atau opini yang wajar dari badan auditor. Laporan keuangan auditan yang disusun tentw1ya mencenninkan kine1ja keuangan pemsahaan selama periode tertentu, atau merupakan hasil akhir dari proses,. kegitan perusahaan yang dituangkan kedalam benmk data informasi. Dari data informasi tersebut dapat dilakul(arL pengukuran terhadap kinerja keuangan yang telah dilakukan sebelunmya oleh perusahaan, misahlya mengukur tingkat pencapaian !aha atau tingkat profitabilitas yang diperoleh pemsahaan periode tersebut. Pengukuran tingkat profitabilitas tidak hanya sefoedar mengetahui hasil dari kinerja keuangan pemsahaan atau dijadikan sebagai bahan evaluasi, akan tetapi dapat memprediksikan (forecast) terhadap pencapaian laba pemsahaan di masa yang akiµi datang. Pengukuran terhadap tingkat profitabilitas dapat dilakukan dengan menghitung rasio marjin laba, pengembalian atas aktiva, pengembalian atas ekuitas saham biasa dan marjin laba kotor. Dari basil setiap pengukuran rasio tersebut secara langsung ataupun tidak, akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
)"enelitian ini mengangkat pengaruh profitabilitas terhadap laporan keuangan auditan yang disajikan dari tahun ke tah1m bersifat konsisten atau tidak. Adapun sampel data yang diperlukan untuk mengetahui kekonsistensian laporan keuangan auditan tersebut adalah selama lima tahun terakhir. Pemilihan sampel yang dilakukan dengan cara purposive sampling atau judgement sampling dengan menggunakan metode analisis data uji statistik deskriptif, serta pengujian hipotesis dengan regresi logistik. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk membahas masalah kekonsistensian laporan keuangan dengan judul "Analisis Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Konsisten Penyajian Laporan Keuangan pada Perusaahaan Go Pulic di Bursa Efellc Indonesia."
c
B. Perumusan Masalah I. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan? 2. Rasio apa saja yang dapat berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan?
C. Tujuan Penelitian I. Untuk
menganalisis
pengaruh
profitabilitas
perusahaan
terhadap
konsistensi penyajian laporan keuangan 2. Untuk mengetahui rasio apa saja yang dapat berpengaru11 terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan.
D. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Un,tuk mengakselerasikau ilmu pengetahuau yang didapat dengau praktek dilapangau serta untuk mendeskrpisikau masalah yaug relevan dengau judul penelitiau. b. Bagi Objek Penelitiau ,.
Penelitiau yaug dilakukau diharapkau dapat
BABU TINJAUAN TEORITIS A. Laporan Keuangan
1. Pengertian laporan keuangan Laporan keuangan mernpakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan oleh para pengguna laporan ke:uangan. Di dalamnya terkandung info1masi yang dapat memberikan bahan pertimbangan bagi para pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan akan makin berkurang seiring dengan be1jalannya waktu. Oleh karena itu ketepatan walau penyampaian laporan keuangan sangatlah penting. Semakin cepat disampaikan, informasi yang terkandung di dalamnya makin bermanfaat, dan para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang lebih baik, baik dari segi kualitas maupun waldu. Dengan demikian pernsahaan secara tidak langsung akan memperoleh manfaat yang lebih baik sebagai dampak dari dian1bilnya keputusan tersebut oleh para pengguna laporan keuangan. Pada · dasarnya para pengguna laporan keuangan memiliki perbedaan kepentingan atas informasi dalam laporan keuangan, meskipun demikian ketepatan waktu diperolehnya informasi sangatlah menentukan. Keterlambatan penyelesaian dapat menyebabkan berkurangnya kualitas dari keputusan yang dibuat. Namun perlu diperhatikan lebih jauh, faldor L'_ 1_,
laporan keuangan. Keterlambatan dalam penyelesaian penyajian Iaporan keuangan dapat memberikan indikasi yang positif maupun negatif mengenai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Faktor faktor tersebut tidak terbatas pada faktor finansial :iaja namun juga faktor non-finansial. Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan oleh para peneliti Iain untuk mengnji hub1mgan ketepatan waktu dengan faktor spesifik perusahaan, antara lain oleh Rachmaf Saleh (2004), Made Gede Wirakusuma (2004) serta Bandi dan Santoso Tri Hananto (2002). Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, umur perusahaan, dan pelaporan item - item luar biasa dan I atau kontinjensi. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat faktor spesifik perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyajian '
Iaporan keuangan, sedangkan beberapa faktor . lainnya tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu. Tetapi dari beberapa penelitian yang dilakukan,
terdapat faktor yang
memiliki jenis hubungan yang
bertentangan dengan logika teorinya,misalnya hasil penelitian oleh Rlichmaf Saleh (2004). Bahkan ada kontroversi mengenai jenis hubungan suatu faktor antara hasil peneliti yang satu dengan y1mg lainnya, misalnya hasil penelitian Rachmaf Saleh (2004) dengan Bandi dan Santoso Tri Hananto (2092). Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa faktor-faktor
dalam
penelitian
terdalmlu ·. yang
mempengaruhi
penyelesaian penyajian Iaporan keuangan Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan meruoakan ha! nP.ntina
v~ncr h~mo r1;n~.h 0 +~l- 0 ~ nlnl.
suatu perusahaau. Apabila penyelesaian penyajfan Iaporan keuangan terlambat atau tidak diperoleh saat dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat Iaporan keuangan untuk pengambilan keputusan akan berklU'ang (Mamduh, 2003:35). Dalam penelitiannya, Made Gede menguklU' penyelesaian penyajian laporan keuangan dengan menggunakan rentang waktu atau keterlambatan atas penyelesaian penyajian Iaporan keuangan (Made Gede, 2004). Keterlambatan penyelesaian•dapat disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untulc menjamin keandalan dari laporan keuangan (SAK, 2002; SAK kerangka dasar par 43). Dapat dikatakan bal1wa perusahaan dalam membuat Iaporan keuangan mempertimbangkan trade off antara relevansi dan keandalan (reliabilitas) dari Iaporan keuangan tersebut (Kieso, 2002:51). Owusu Ansah, dalam penelitian oleh Made Gede, mengungkapkan bahwa penyelesaian penyajian laporan keuangan juga dapat dipengaruhi falctor falctor spesifik perusahaan (Made Gede, 2004): Berdasarkan keputusan Bapepam No. 80 I PM I 1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala, perusahaan publik ·diwajibk<m Penelitian ini telah dipresentasikan pada: Seminar Nasional Good Corporate Governance di Univ. Trisalcti Jakarta (24 - 25 November 2006) 4 untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit selambat - lambatnya seratus dua puluh hari atau empat bulan setelah tanggal neraca. Sedangkan menurut Dyer dan MsHugh, dalam penelitian Bandi clan Tri Himanto (2002), Ada tiga kriteria keterlambatan. vaitu :
1. Keterlan:ibatan audit (Auditors' Report Lag) yaitu interval jumlah hari ·'
antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. 2. Keterlambatan Pelaporan (Reporting Lag) yaitu interval jumlah hari . antara tanggal laporan auditor ditandatangani sampai tanggal pelaporan o!eh BEJ. 3. Keterlambatan total (Total Lag) yaitu interval jumlah hari antara tanggal
periode
laporan
keuangan
sampai
tanggal
laporan
..
dipublikasikan oleh bursa. Akuntansi keuangan merupakan sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik o!eh pihak-pihak internal maupun pihak-pihak eksternal. Pemakaian laporan keuangan ini me!iputi investor laeditor, manajer, serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah. "Laporan
keuangan
merupakan
sarana
pengkomunikasian
informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang di kuantitatif dalam nilai moneter (Keiso, 2000:3)." "Laporan keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang dibutuhkan baik o!eh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Olehkarena itu laporan keuangan tersebut harus dapat memberikan informasi yang Jebih realistis dan dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang mendekati keadaan sebenarnya. (Keiiso, 2000:4)." Secara umum laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis
dan menganggap bahwa harga-harga akan stabiL Penyusunan laporan keuangan berdasarkan nilai historis tidak mencerminkan adanya perubahan daya beli, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan kurang mampu mencerminkan keadaan sebenarnya jika ·terjadi perubahan harga. Hal tersebut akan menyebabkan ketidakakuratan dan ketidaktelitian dari laporan keuangan yang disajikan sehingga pihak intern maupun ekstern perusahaan dapat kehilangan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Dengan sendirinya laporan keuangan tersebut tidak dapat digunakan untuk mengambil keputusan begitu saja tanpa adanya tambahan informasi. Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK par I 0), dikatakan bahwa informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan bersifat umum dan tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan info1masi setiap pemakai. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja clan pernbahan posisi keuangan su~tu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi (SAK par 12). Laporan keuangan yang disusun dengan tujuan ini diharapkan memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Informasi atas kinerja :Perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dapat dikendalikan dimasa depan. Infonnasi atas fluktuasi kinerja bermanfaat untuk menghasilkan arus leas dari sumber daya yang ada dan perumusan pertimbangan mengenai efektivitas
kinerja disediakan terutama dalam neraca, sedangkan informasi kinerja disedialran terutama dalam laporan laba-rugi dan info1masi perubahan posisi keuangan disajikan dalam laporan tersendiri. Laporan keuangan auditan adalah laporan keuangan yang telah diaudit yang disertai opini dan telah ditandatangani oleh akuntan publik yang terdaftar di bapepam. 2. Penyampaian Informasi Laporan Keuangan menurnt BAPEPAM Laporan keuangan yang lengkap menurut IAI (2002:,2) dapat di!ihat dalan1 Pemyataan Standar Akuntai1si Keuangan (PSAK) No.I yang terdiri dari komponen-komponen berikut ini : a.
Neraca,
b.
Laporan laba rugi,
c.
Laporan 'perubahaan ekuitas,
d.
Laporan arus kas, dan
e.
Catatan atas laporan keuangan
a. Neraca Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan, yang memmjukan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Dalam neraca, aktiva lancar disajikan terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban lai1car terpisah dari kewajiban tidak lancar, kecwtli untuk industri tertentu yang diahlf secara khusus. Aktiva lai1cai· disajikan menurut ukurai1 likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan iatuh temnonv~
Neraca keuangan disajikan sedemikian mpa yang menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut: a. ·. Aktiva berwujud, b. Aktiva tidak be1wujud, c. Aktiva keuangan, d. Investasi yang diperlukan menggambarkan metode ekuitas, e. Persediaan, f.
Piutang usaba dan piutang lainnya,
g. Kas dan setara kas, h. Hutang usaha dan hutang lainnya, I.
Kewajiban yang diestimasi,
J. Kewajiban berbungajangka panjang, k. Hak minoritas, dan
1.
Modal sabam dan pos ekuitas lainnya
Pos, judul dan sub-jumlab lainnya disajikan dafam laporan laba-rngi apabila diwajibkan oleh Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan kinerja keuangan secara waj ar.
b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rngi merupakan ringkasan aktivitas usaba pernsabaan untuk periode tertentu yang melaporkan hasil usaba bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaba dan aktivitas lainnya. Selanjutnya menurut Hemi Simamora (2000;22) penge1iian laporan laba ..
.
kegiatan operasi (pendapatan dan biaya) selama periode tertentu, biasanya satu bulan." Sedangkan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Jufomty (2000;22) laporan Iaba rugi adalah : "Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusal1aan dalam menghasilkan Iaba (kinerja) selama periode tertentu." Laporan laba rugi merupalcan laporan akuntansi yang menyajikan hasil kegiatan operasi perusahaan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Di dalam laporan ini disajikan pendapatan-pendapatan dan beban-beban yang terjadi dalam kurun walctu operasi perusahaan. Kelebihan pendapatan atas beban atas beban yang dikeluarkan dalam proses menghasilkan pendapat disebut Iaba bersih (net income), tetapi apabila beban perusahaan melebihi pendapatam1ya, kelebihannya itu disebut rugi bersih (net loss). c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan Ekuitas adalah laporan keuang.an yang menunjukan perubahan ekuitas perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau aktiva bersili•atau kekayaan selama periode pelaporan. Dalam suatu perusahaan hams menyajilcan laporani perubahaan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukan : a. Rugi atau laba bersih periode yang bersangkutan b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlalmya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara !angsm1g
c. Pengaruh kumulatif dad perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait. d. TransakS,i modal dengau pemilik dan distdbusi kepada pemilik. e. Saldo akumulasi rugi dan laba pada awal ·dan akhir periode serta perubaharumya. f.
Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis model saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubal1annya.
d. Laporan Arus Kas.
laporan ruus kas merupakan laporan keuangfill dasar yang berisi mengenai aliran kas masuk dan keluar perusaharu1. Laporan ini menggambarkan salah satu komponen ·neraca, yaitu kas dari satu periode berileutnya. Laporan kas ini merupakan pengganti dari laporan perubahan posisi keuangan yang menyajikan info1masi mengenai SUlltber dan penggunaan dana perusahaan, dimana pengertian dana dapat didefinisikan sebagai modal kerja (aktiva lancar dikurangi pasiva !ancar), ataupun dapat didefinisikan sebagai leas. Menurut IAr dalam SAK (2000; 1) laporan ruus leas mempunyai beberapa kegunaan jika dileaitkan dengan laporan keuangan yaitu: 1. Memberikan informasi yang memungkinkan p:n·a pemakai untuk:
mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struk:tur keuangan (te1masuk: Jj]cujdjtas dan SOJvabi!itas) dan kemBmn1rnn
nntnlr
mempengaruhi jumlah dan waktu arus kas dlalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. 2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasillean leas dan setara kas serta memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandinglean model untulc menilai dan membandingkan nilai selearang dari arus leas masa depan (juturi«.cashjlow) dari berbagai perusahaan. 3. Meningkatkan daya banding pelaporan leinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi peristiwa yang Sama. 4. Berfi.mgsi sebagai indikator dari jumlah, waktu, clan kepastian arus leas masadepan. 5. Meneliti k:ecermatan dari taksiran mus kas masa depan yang telah dibuat sebelunmya dan dalam menentukan. hubungart antar profitabilitas dan arus leas bersih serta dmnpak perubahan harga. Menurut IAI dalam SAK (2002;2.3), dijelaskan mengenai ketiga aktivitas tersebut di atas yaitu; a. Aktivitas Operasi Jumlah mus leas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasillean arus leas yang cukup untuk melunasi pinjmnan, memelihara
leemampuan operasi perusah.aan, membayar deviden
dan melakukan investasi baru tanpa mengm1dalkm1 pada sumber pendm1aan dari luar. Informasi mengenai tmsur te1ientu arus kas
arus kas historis bersama dengan informasi Iain, berguna dalam memprediksi arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
b.
Aktivitas Investasi Pengungkapan terpisah arus leas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab ams kas tersebut dan
p~mgeluaran
mem~erminkan
penerimaan
kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. c. Aktivitas pendanaan Pengungleapan terpisah arus leas yang timbul dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab berguna untul( memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. e. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Iaporan keuangan memberikan penjelasan mengenai gambaran wnum perusahaan, ikhtisar
kebijakan aleuntansi, peqjelasan
pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya. Catatan atas laporan leeuangan hams disajilean secara sistematis. Setiap pos dalam Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arns Kas hams berkaitan dengan infom1asi yang yang ada dalam catatan atas Laporan 'Keuangan.
3. Karakteristik Laporan Keuangan '
Menurnt Keiso (2001 :6) menyatakan br:ihwa Laporan keuangan berguna bagi pemakai jika memenuhi karakteristik s•~bagai be1ikut: a. Informasi harus mudah dipahami oleh pemakai. b. Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengan1bilan keputusan. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya c. Informasi hams memenuhi kualitas andal yaitu bebas dari pengertian yang me,nyesatkan dan kesalahan material serta sedapat mungkin penyajiannya
tulus/jujur
(faithful!
representation),
apa
yang
seharusnya sesuai substansi dan realitas ekonominya. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu (aspek netral) serta lengkap dengan materialitas dan biaya sebagai constraint. d. Informasi
harus
dapat
dibandingkan.
Pemakai
dapat
memperbandingkan laporan keuangan pemsahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecendmngan posisi dan kinerja keuangan. e. Informasi hams tepat waktu dan manfaat mempakan proses pertimbangan yang substansial. f.
Infonnasi dalam laporan keuangan tersaji dengan wajar meliputi posisi keuangan pemsahaan.
4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Mengenai sifat laporan keuangan, Standar Akuntansi Keuangan
.
untuk menyebutkan babwa laporan keuangan untuk memenuhi kebetuhankebutuhan pihak-pihak tertentu saja.
5. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Salab satu karakteristik kualitatif informasi akuntansi (laporan keuangan) adalab comparability (yang didalamnya termasuk juga konsistensi) informasi akuntansi suatu perusahaan akan memiliki kegunaan, jika informasi tersebut dapat diperbandingkan dengan informasi yang sama dari perusabaan lain atau informasi yang sama untuk periode
yan~
berbeda (FASB, 1994). Perbandingan informasi yang sama
untuk periode yang berbeda mengharuskan adanya konsistensi dalan1 penyajian
informasi.
Konsistensi
dalam
metode
akuntansi
dan
penyajiannya dalam laporan keuangan. Hal ini juga diwajibkan oleh standar auditing. Standar konsistensi ini meajarnin a,gar laporan keuangan auditan memilild daya banding. Karakteristik kualitatif dalam SFAC dan kewajiban akuntan public untuk memberikan pengungkapan/penjelasan jika laporan keuangan auditan tidak konsisten dalarn penyajiannya ini sejalan dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan yang akan melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Ketidak konsistenan penyajian laporan keuangan akan menyulitkan dalarn penggunaan alat analisis dan babkan hasil analisis dapat menyesatkan.
Berdasarkan ha! tersebut diatas dapat disimpulkan, jika tidak ada pengungkapan atau penjelasan oleh pihak akuntan atas ketidakkonsistenan laporan keuangan berarti adanya pelanggaran terhad.ap standar auditing. Menurut Boyton (2002:24), dalam melaporkan hasil audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan. Hal ini berkaitan dengan standar pelaporan yang ke-3. Standar ini berkaitan deng<m kecakupan catatan atas laporan keuangan dan bentuk-bentuk pengungkapim Iainnya. Standar ini hanya berpengaruh pada laporan auditor, bila pengungkapan manajemen dianggap tidalc mencnkupi. Dalam banyak hal, auditor diminta untuk mencantumkan pengungkapan yang perlu dalam laporan auditor 6. Proses Pengauditan Laporan Keuangan a. Pengertian Audit Secara Umum Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa ,. dan mengevaluasi laporan keuangan yang dis
kecurangan,
walaupun dalam
pelaksanaannya sangat
memungkinkan diketemnkannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan atas laporan keuangan dimalcsudkan untnk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlak:u umum di Indonesia (Agoes, 2004). Auditing I pemeriksaan akm1tansi bertujmlll memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena tujuan akhir auditing adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan suatu perusahaan. Auditing merupakan saliih satu bentnk atestasi. Atestasi
kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi ter!ulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya. Disamping itu auditing juga merupakan salah satu bentukjasa
assurance (Agoes, 2004). Sebagai Ilmu pengetahmm, pengertian auditing sendiri telah dirumuskan oleh beberapa akademisi. Stamp dan Moonitz (1978), dalam Suharli (2000), mendefinisikan :
"An Audit is an independent, objective and expert of a set of financial statements of an entity along with all necessary suporting evidence. It is conducted with a view to expressing an informed and credible opinion, in a written report as to wether the financial position and progress of the entity/fairly, and in accordance with generally accepted accounting principles. " Definisi ini dapat diartikan : audit adalah pengujian yang independen, objektif dan mahir atas seperangkat laporan keuangan dari suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting yang mendukung. '
Hal ini diarahkan dengan maksud untuk menyatakan pendapat yang berguna dan dapat dipercaya dalam bentuk laporan tertulis, seperti apakah laporan kemmgan menggambarkam posisi keuangar.t kemajuan dari suatu perusahaan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku un1um. Lain halnya Konrath (2002) melihat audit sebagai suatu proses sistematik dalam memperoleh dan mengevaluasi asersi manajemen. Beliau mengungkapkan :
I PERPUSTAKAAN UTNviA L UIN JAKARTA -------·
1·
SYJ~HID
"Auditing is a systematic process of objectively obtaining and evaluating ;vidence regarding assertions abour economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and Arens et. al. (2003) melihat audit dari pelaksana yang digambarkan sepagai pihak yang kompeten dan independen. Mereka mengungkapkan :
"Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person." Sedangkan, menurnt Tuanakotta (1982) adalah: Pemeriksaan akuntan (auditing) pada dasarnya mempunyai
bentuk analitis yakni memecah-mecah atau menguraikan informasi yang ada dalam ikhtisar keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung pendapat akuntan mengenai kelayakan penyajian informasi tersebut. Dari berbagai definisi diatas, terdapat beberapa karakteristik dalam perigertian auditing yaitu : 1) Infonnasi yang dapat diukur dan !criteria yang tdah ditetapkan Dalam
proses pemeriksaan, hams ditetapkan kriteriakriteria informasi yang diperlukan dan informasi tersebnt Audit Finansial, Audit Manajemen,
Dan Sistem Pengendalian Intern 39 dapat diverifikasi kebenara1mya ' untuk dijadikan bukti audit yang kompeten.
2) Entitas Ekonomi (Economy Entity) Proses pe:meriksaan harus jelas dalam ha! penetapan kesatuan ekonomi dan periode waktu yang diaudit. Kesatuan ekonomi ini sesuai dengan Entity Theory dalam Ilmu Akuntansi yang menguraikan posisi keuangan suatu perusahaan terpisah secara tegas dengan posisi keuangan pemilik perusahaan tersebut. 3) Aktivitas Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bahan Bukti Proses pemeriksaan
selalu
mencakup
aktivitas
mengumpulkan
dan
mengevaluasi bukti yang dianggap kompeten dan relevan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan. Diawali dari penentuan jumlah bukti yang diperlukan sampai pada proses evaluasi atau penilaiari kelayakan informasi dalam
penc~paian
sasaran kegiatan
audit. 4) Independensi dan Kompetisi Auditor Pelaksana Auditor pelaksana harus mempunyai pengetahuan audit yang cukup. Pengetahuan . (knowledge) itu penting untuk dapat memahami relevansi dan
keandalan informasi yang diperoleh. Selanjutnya infonnasi tersebut menjadi bukti yang kompeten dalam penentuan opini audit. Agar opini publik tidak biasa maka pihak auditor dituntut untulc bersikap bebas (independen) dari kepentingan manapun. Inqependensi adalah syarat utama agar laporan audit objektif. Audit Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem Pengendalian Intern.
5) Pelaporan Audit Hasil aktivitas pemeriksaan adalah pelaporan pemeriksaan itu. Laporan audit berupa komunikasi dan ekspresi • auditor terhadap objek yang diaudit agar laporan atau ekspresi auditor tadi dapat dimengerti maka laporan itu harus mampu dipahami oleh penggunanya. Artinya laporan ini man1pu menyampaikan tingkat kesesuaian antara informasi yang diperoleh dan diperiksa dengan !criteria yang telah ditetapkan. b. Jenis - Jenis Audit Agoes (2004) menyebutkan tiga jenis Auditing yang umum dilaksanakan. Ketiga jenis tersebut yaitu : I)' Operasional
Audit
(Pemeriksaan
Operasional/
Manajemen)
Operasional atau management audit merupakan pemeriksaan atas semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu organisa;ii untuk menilai efisiensi , efektifitas, dan ekonomisasinya. Audit operasional dapat menjadi -alat manajemen yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari audit operasional
berupa
rekomendasi-rekomendasi
perbaikan
bagi
manajemen sehingga audit jenis ini lebih rnerupakan konsultasi manajemen. 2) Compliance Audit (Audit Ketaatan ) Compliance Audit merupakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang sudah ditaati oleh personel di organisasi
berwenang yang telah menetapkan
pro~edur/
peraturan dalam
perusahaan sehingga hasil audit jenis ini tidak untuk dipublikasikan tetapi untuk intern manajemen. 3) Financial audit (Audit atas Laporan Keuang;an) Pemeriksaan atas . laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan keuang;an yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umnm. Dalam pengertiannya apakah laporan keuangan secara umum merupakan informasi yang dapat ditukar dan dapat diverifikasi lalu telah disajikan sesuai dengan kriteria tertentu. Umumnya kriteria yang dimaksud adalah standar akuntansi yang berlaku umum seperti prinsip akuntansi yang berterima umum. Hasil audit atas laporan keuangan adalah opini auditor yaitu Unqualified Opinion, Qualified Opinion, Disclaimer
Opinion dan Adverse Opinion. Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, audit dibagi 4 jenis yaitu: a) Auditor Ekstern Auditor ekstern/ independent bekerja untuk lkantor akuntan publik '
yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Umunmya auditor ekstern menghasilkan. laporan atas financial
audit.
Audit
Finansial,
Audit
Manqjemen,
Dan
Sistem
Pengendalian Intern 42 b) Auditor Intern Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit.
perusahaan yang diaudit. Olreh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis compliance
audit., c) Auditor Pajak Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit terhadap undangundang perpajakan yang berlaku. d) Auditor Pemerintah Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran infotmasi keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit ' juga dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program· dan pertggunaan barang milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Audit yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Baclan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan clan Pembangunan (BPKP). c. Tujuan dan Manfaat Audit
Audit dikembangkan dan dilaksanakan lrnrena audit memberi banyak manfaat bagi dunia bisnis. Pelaksaanaan audit mempunyai tujuan yang berbeda, beberapa tujnan audit menurut adalah : I) Penilaian Pengendalian ( Appraisal of Control ) Pemeriksaan onerasiona1 herhuh11ngan
clenPHn
nP.110-P.nrl:11iHn
Hilminl~tr~tlf' n~rl~
seluruh tahap operasi perusahaan yang bertttjuan untuk menentukan . apakah pengendalian yang ada telah memadai dan terbukti efektif serta mencapai tujuan perusahaan. 2) Penilaian Kinerja (Appraisal ofPerformance)
Penilaian, Pelaksanaan dan Operasional serta hasilnya. Penilaian diawali dengan mengumpulkan informasiinformasi kuantitatif lalu melakukan penilaian efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi kinerja. Penilaian selanjutnya menjadi infonnasi bagi manajemen untulc meningkatkan kine1j a perusahaan. 3) . Membantu Manajemen (Assistance to Manajement ).
Dalam pemeriksaan operasional dan ketaatan maka hasil audit lebih diarahkan bagi kepentingan manajemen untuk perfonnansinya. Dan hasilnya
merupakan
perbaikan yang
rekomendasi-rekomendasi
diperlukan pihak manajemen.
atas
perbaikan-
Manfaat audit
dikelompokkan menjadi tiga kelompok dasar yang menikmati manfaat audit, yaitu : Bagi Pihak yang diaudit 'a) Menambah Kredibilitas laporan keuangannya sehingga laporan tersebut dapat dipercaya untuk kepentingan pihak luar entitas seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan lain-lain. Audit Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem Pengendalian Intern 44 '
b) Mencegah dan menemukan fraud yang dilakukan oleh manajemen
c) Memberikan dasar yang dapat lebih dipercaya untuk penyiapan Surat Pemberitahuan Pajak yang diserahkan kepaada Pemerintah. d) Membuka pintu bagi masuknya sumber- pembiayaan dari Iuar. e) Menyingkap kesalahan dan penyimpangan moneter dalam catatan keuangan. Bagi anggota lain dalam dunia usaha a) Memberikan dasar yang lebih meyakink:an para kreditur atau para rekanan untuk mengambil keputusan pember:ian kredit. b) Memberikan dasar yang lebih meyakinkan k:epada perusahaan asuransi
untuk
menyelesaikan
klaim' atas
kerugian
yang
diasuransikan. c) Memberikan dasar yang te1percaya kepada para investor dan calon investor untuk menilai prestasi investasi dan kepengurusan manajemen d) Memberikan dasar yang objek:tif k:epada serikat buruh dan pihak yang diaudit untuk menyelesaikan sengketa mengenaiupah dan tunjangan. e) Memberik:an dasar yang independen kepada pembeli maupun penjual tmtuk menentukan syarat penjualan, pembelian atau penggabungan perusahaan. f) Memberikan dasar yang lebih baik, meyakiukan kepada para
langganan atau klien untuk menilai profitabilitas atau Audit Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem Pengendalian Intern 45
rentabilitas perusahaan itu, efisiensi operasionalnya, dan keadaan
Bagi badan pemerintab dan orang-orang yang bergerak di bidang hukum: a) Memberikan tambaban kepastian yang independen tentang kecermatan dan keandalan laporan keuangan. b) Memberikan dasar yang independen kepada mereka yang bergerak di bidang hukum untuk mengurus harta warisan dan harta titipan, menyelesaikan masalab dalam kebangkrutan dan inso!vensi, dan menentukan pelaksanaan perjanjian persekutuan dengan cara semestinya. c) Memegang peranan yang menentukan dalam mencapai tujuan Undang-Undang keamanan Sosial. d. 'Norma Pelaksanaan Audit
Norma Pelaksanaan audit adalab pedoman bagi akuntan publik dalan1 menilai kualitas hasil pekerjaan dan mengukur tingkat tanggung jawab alcuntan. Secara balm norma yang menjadi ukuran pekerjaan auditor ;
tersebut ditetapkan oleh organisasi . akuntan i profesional, contohnya Generally Accepted Auditing Standards (GAAS). GAAS mencakup mutu
profesional akuntan publik dan pertimbangan dalan1 pelalcsanaan dan pelaporan audit. GAAS terdiri dari : Norma Umum 1) Audit harus dilalcsanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki
2) Laporan audit harus menyatakan apakah prinsip akuntansi dalam periode be1jalan, telah dilaksanakan secara konsisten dibandingkan dengan pe,riode sebelumnya. 3) Pengungkapan i11fo1matif dengan laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan. 4) Laporan audit harus memuat suatu pemyatam mengenai laporan keuangan secara menyeluruh atau memuat suatu penegasan bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan, maka alasannya harus diberikan. Dalam ha! auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan audit harus memuat pertunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit, jika ada dan tingkat tanggung jawab yang dipikulnya. Selain GAAS, juga ada Kode Etik Perilaku Profesional menurut AlCPA yang terdiri dari empat bagian, yaitu: I. Prinsip-prinsip etika adalah standar ideal dari pe:rilaku etis yang dapat dicapai dalam terminologi filosofis. 2. Peraturan perilaku adalah peraturan jelas yang harus ditaati oleh semua akuntan publik yang menjalankan praktek akuntansi publik. 3. Interpresfasi Peraturan Perilaku, tidale merupakan keharusan tetapi para praktisi harus memahaminya. 4. Ketetapan Etika adalah penjelasan yang dikeluarkan oleh komisi pelaksana dari divisi etika profesional mengenai beberapa situasi nyata
c. Pcngertian Audit Manajemen Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan auditoperasional. Pengertian sederhana dari audit rnanajernen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam sernua aspek kegiatan manajernen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dad segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya. Sedangkan pengertian sederhana audit operasional adalah uraian aktifitas perusahaan yang sistematis dalarn hubungannya dengan tujuan untuic rnelihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengernbangkan rekornendasi untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian serupa karena perneriksaan manajemen dilakukan saat rnanajemen beroperasi. Pengertian manajemen audit tersirat dalan1 definisi kalanga11 akademisi. Berikut beberapa definisi rnenurut Holmes dan Overmyer (1975) :
"The management audit means the examination and evaluation of all information gathering functions and all phases of management functions and activities, in order to ascertain if operating are conducted in a effective and efficient manner. " Definisi di atas dalam terjernahannya sebagai berikut : Maaajemen audit mencakup penelitiaa dan evaluasi atas semua fungsi dari Manajemen, m1tuk mernastikan bahwa: pelaksaaaan operasi
.
perusahaan telah dijalankan dengan cara yai1g efektif dan efisien. Sedangkan American Institute of Certified Public Accountant IAJCPA : "ManafYP.mP.nf n11dit i.r;: n
.r.:11.r;:fpmntir rP1JiP1AJ
nf nn
nPafln17nfin» '" nr>ti11itio<'
or of a stipulated segment of them, in relation to specified objectives for the purpose of : • assesing pe1formance •
ident~fj;ing
opportunities for
improvement • developing recommendations for improvement or further action,, Definisi
tersebut
dalam
te1jemahannya
adalah pemeriksaan
manajemen adalah suatu penelaahan yang sistematis terhadap ak:tivitas suatu organisasi,
atau suatu segmen tertentu daripadanya, dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu, dengan maksud untuk : • Menilai kegiatan • Mengidentifik:asikan berbagai kesempatan untuk perbaikan• Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut Dari definisi yang dikumpulkan maka diperoleh beberapa karakteristik pemeriksaan manajemen yaitu : 1) Memberikan infonnasi tentang efektifitas , efisiensi dan ekonomisasi
operasional perusahaan kepada manajemen. 2) Penilaian' efektivitas, efisiensi dan ekonoi;nisasi didasarkan pada standar-standar tertentu. 3) Audit diarahkan kepada operasional sebagian atauseluruh struktur organisasi.
Audit
Finansial,
Audit
Manajemen,
Dan
Sistem
.Pengendalian Intern 50. 4) Audit ini dapat dilakukan oleh akuntan maupun bukan akuntan. 5) Hasil audit manajemen berupa rekomendasi manajemen.
perbaikan kepada
f,
Kebutuh,au Akan Audit Mauajemen
Pihak perusahaan hams menyadari signal yang mengindikasikan kebutuhan untuk melaksanakan audit manajemen. Berikut beberapa signal tersebut: 1) Penurunan laba perusahaan secara kontinu dan signifikan. Audit
manajemen berusaha mencari penyebab clan pemecahannya misalnya cost yang terlalu tinggi atau harga yang hams c!itingkatkan. 2) Turnover Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi. Hal ini mengindikasikan inefisiensi dalam pengelolaan SDM, mungkin clalam hal kompensasi atau situasi ke1ja. 3) Rasa kebutuhan yang tinggi clan menclesak clari manajemen untuk memperoleh keyakinan terhaclap efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi pengelolaan perusahaan termasuk akurasi laporan yang cliterima. 4) Performansi atau kinerja sebagian atau seluruh departemen di bawah stanclar. Standar yang dimaksudbisa berupa peraturan perusahaan, standar perusahaan, standar dan praktek inclustri (ISO 9000), prinsip organisasi clan manajemen, serta prinsip praktik yang sehat. 5) Acquicition Audit yaitu saat akan mengakui sisl perusahaan lain. 6) Masalah operasional khusus lainnya yang sulit dipecahkan oleh manajemen. g. Perbandingan antara Audit Manajemen da11 Audit Finansial
Persamaan antara audit manajemen dan audit finasial adalah
dilakukan oleh auditor yang kompeten dan independen. Perbedaannya, Audit Finansial membatasi diri pada pemeriksaan atas kewajaran praktek
.
akuntansi berdasarkan standar akuntansi yang
dfo~rima
umum. Artinya
Audit Finansial memverifikasi apakah laporan '.keuangan yang memuat informasi historis telah disajikan secara wajar. Sedangkan manajemen audit menggunakan data operasi termasuk data keuangan untuk memberi masukan bagi manajemen. Artinya manajemen audit menekaukan pada rekomendasi perbaikan operasional mencakup setiap aspek ekonomis, efisiensi, dan efektifitas operasional perusahaan. Berikut beberapa karakteristik perbedaan audit manajemen dengan audit finansial adalah : I) Tujuan f\udit manajemen bertujuan menilai ekonomisasi, efisiensidan efektivitas
operasional.
Sedangkan
audit
finansial
bertujuan
memberikan opini tentang kewajaran lapoaran keuangan. 2) Ruang Lingkup Audit manajemen melakukan audit atas operasi atau fungsi,sedangkan audit finansial atas data atau catatan keuangan. Audit Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem Pengendalian Intern 52.
3) Standar Penilaian Audit manajemen berdasarkan prinsip operasional manajemen sedangkan audit finansial berdasa:rkan prinsip akuntan yang berlaku umum. 4) Pengguna Audit manajemen untuk membantu manajemen (intern) sedangkan audit finasial berguna bagi pihak luar organisasi (ekstem).
h. Tahapan Audit Manajemen
Pelaksanaan audit manajemen dibagi 5 tahap yaitu : I) Mendefinisikan Ruang Lingkup AuditMelakukan musyawarah dan perjanjian antara pihak manajemen dengan auditor tentang tujuan dan ruang lingkup audit manajemen. 2) Perencanaan,
Persiapan
dan
Pengor~ru1isasian
Tim
audit
manajemen akan menyusun suatu perencanaan pelaksanaan audit untuk dapat dipahruni seluruh anggota tirn audit. Perencanaan harus memuat target yang hendak dicapai setiap tahapan atau berdasarkan periode te1ientu. Tim audit rnulai mempersiapkan dokumen-dokumen penunjang. 3) Pengumpulru1 dan pemuktahiran Data Relevan Memulai usaha pengumpulan data yang relevan dengan audit yang sedang dilaksanakan. Data tersebut selanjutnya'. didokun1entasikru1 dan dimuktahiran setiap ada data baru (novum). 4) Analisa dan Riset Menganalisa dan mengadakan penelitian serta evaluasi atas data relevan yang telah tersedia. Menganalisa dalrun arti membandingkan kriteria yang ditetapkan dengan kondisi awal. 5) Pelaporan. Pelaporan audit adalah basil perbandingan antru· kriteria dengan aktual. Laporan audit manajemen merupakan ringkasan kegiatan audit yru1g dilaksanakan dalam bentuk rekomendasi perbaikan operasional orgrulisasi.
i.
Kode Etik untuk Audit Manajemen
David (1982) mengungkapkan K.onsep K.ode Etik dituangkan dalam kode etik profesional oleh The Institute ofInternal Auditors adalah : I) • Setiap anggota hams jujur, objektif dan mau bekerja keras. 2) Setiap anggota harus memiliki loyalitas dalam segala ha! yang menyangkut tugasnya tetapi ia tidak boleh sccara sadar menutupi segala kegiatan i!egal yang diketahuinya. 3) Setiap anggota tidak boleh melakukan alctivit~s yang dapat mengurangi tingkat objektivitas. 4) Setiap anggota tidak boleh menerima uang Jasa dari klien atau langganan tanpa sepengetahuan atasan. 5) . Setiap anggota hams memikirkan segala kem1mgkinan yang akan terj adi atas tindakan yang akan dilakukannya. 6) Setiap anggota dalam memberikan opini harus didasarkan pada buktibukti yang cukup 7) Setiap anggota harus selalu bemsaha mengembangkan tingkat efisiensi dan efektivitas. 8) Setiap anggota harus mematuhi dan memegtmg tegnh aturan-aturan yang ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditors. Mereka hams •selalu memegang prinsip kompeten ,moralitas dan mempertahankan harga diri sesuai ketentuan The Institute ofInternal Auditors. Perubahan akuntansi yang mungkin te1jadi adalah pernbahan ori11sio akuntru1si. nerubahan estln1:.isL
nP.n1h~h::in
Pntit!l~
nPl!:inr.r rlo:u ...
adanyakesalahan akuntansi (Keiso, 2001 :57). Kesalahan akuntansi yang dimaksud adl,llah menerapkan suatu prinsip akuntansi. '
Akun-akun yang mungkin mengalami perubi\han prinsip akuntansi dan estimasi akuntansi adalah: piutang, persediaan, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, pendapatan. Peruba11an terjadi karena adanya perubahan dalan1 metode penghapusan piutang tak tertagih dan estimasi kolektibilitas piutang, perubahan dam metode penyusutan, amortisasi dan estimasi menentukan mas manfaat dan nilai sisa, serta perubahan dalam metode pengakuan pendapatan (khususnya untuk perusal1aan konstruksi). Adanya perubal1an akun-akun selain akun-akun yang telah disebutkan di atas dan perubahru1 kru·ena kesalaha'.n akuntansi menunjukan adanya indikasi awal ketidakbenaran dalam proses audit (pekerjaan lapangan) ketidakbenaran tersebut dapat disebabkru1 antara lain: Auditor dilapangan tidak menjalrulkan tugasnya dengan cermat dan seksama dru1 proses supervisi tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan dalam laporan keuangan yang disusun terjadi kesalahan penghitungan matematis. Auditor dilapangan salah mengiterpretasikan sehual1 fakta transaksi sehingga menyebabkan dalam laporati keuanga'i1 yang disustm te1jadi kesalahan dalam penerapan prinsip akuntru1si. Auditor melakukan audit berdasarkan
mat<~rialitas
dan sample.
Meskipun ha! ini diperbolehkan oleh standar, tetapi terdapat suatu risiko
lal1.1; tetapi material periode berjalan. Sehingga saat fakta tersebut ditemukan pada periode berjalan, menuntut auditor untulc mengoreksi atau menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya. Adanya
kesengajaan
dari
auditor
dan
manajemen
untuk
menyesatkan pemakai laporan dengan cara melakukan reklasifikasi aktm laporan keuangan tahun sebelumnya pada saat disajikan sebagai perbandingan dengan laporan keuangan tahun be1jalan. Dimungkinkan karena laporan keuangan yang dipublikasikan dengan perbandingan dua periode. Auditor internal diseluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara berbeda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen senior, akibatnya sulit mendefinisikanberbagai aktivitas yang dilaknkan auditor B. Pengertian dan Arti Pen ting Rasio Keuangan (Profitali>ilitas)
Rasio keuangan merupakan salah satu alat atau cara yang paling umum digunakan dalam analisa laporan keuangan. Analisa laporan keuangan merupakan dasar untuk menilai clan menganalisis prestasi operasi perusahaan. Dalam hal ini menganalisis harus dapat menyesuaikan faktor-faktor yang mungkin ada pada periode masa datang yang mempengaruhi posisi keuangan atau hasil usaha perusahaan di masa yang akan datar1g. Rasio keuangan yang '
diperoleh akan dianalisis clan digunakan m:itnk membandingkan kinerja suatu perusahaan dan status perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan
Rasia menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dalam penggunaannya menggunakan analisis berupa rasia. Rasia ini akan dapat memberikan gambm·an kepada pimpinan perusahaan ataupun manajer mengenai keadaan keuar1gan perusahaan pada saat ini bila dibandingkan dengan rasia keuangan pada tahun-tahun sebelumnya. MenurutHaughtan dan Waalift (1987) menyatakan bahwa agar rasiarasia keuangan berguna, rasia-rasio tersebut harus · menyediakan informasi dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya artalisa rasio keuangan, maka kekuatan dan kelemahm1 perusahaan dibidang keuangan dapat diketalrni. Analisa rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal terhadap kemunduran kandisi keuangm1 suatu perusahaan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu (Mamduh, ' '
2003:83). Terdapat berbagai macam pengukuran prafitabilitas. Namun pada dasamya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : Return On Investment (ROI) dan Return On Sales (White , 2002:133). Hasil penelitian oleh Made Gede (2004) menunjukkan bahwa prafitabilitas tidak memiliki pengaruh ym1g signifikan,
dan
memiliki
hubungan
positif terhadap
rentang
waktu
penyelesaian laparan keuangan auditan. Dengan kata lain profitabilitas memiliki hubungan positif terhadap keterlambatan penyelesaian penyajim1
bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan, tetapi memiliki hubungan negatif terhadap ketepatan waktu penyajiaI\' laporan keuangan, dengan kata lain, profitabilitas memiliki hubungan positif terhadap keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Hal ini tidak sesuai dengan logika teori yang diajukan oleh Rachrnaf Saleh. Penelitian ini rnengacu pada logika teori penelitian Raclnnaf Saleh. Sernakin besar rasio profitabilitas, sernakin baik pula kinerja perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung untuk rnernberikan informasi tersebut pada pihak lain yang berkepentingan.
Dye
dan
Sridhar,
dalarn
penelitian
Made
Gede,
rnengungkapkan bahwa perusahaan dengan hasiJ gernilang cenderung berusaha untulc rnenyajikan laporan keuangannya lebih tepat waktu (Made Gede , 2004). Pada urnumnya perusahaan adalah organisasi yang bertujuan untuk mencari laba, maka tujuan perusahaan biasanya dinyatakan dalarn bentuk uang. Atau dapat juga dikatakan tujuan utama perusahaan adalah mencapai prifitabilitas yang tinggi. Analisis , rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi di masa lalu dan membantu menggarnbarkan trend pola perubahaan tersebut. Untuk kernudian menunjukan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.
Analisa terhadap laporan keuangan suatu
pt~rusahaan
pada dasarnya
dilakukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau kesehatan suatu perusahaan. Selain itu, profitabilitas juga sebagai pengukur
efisiensi
penggunaan
midal
dan
rentabilitas
menunjukan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan !aha. Aang (1997) dalam Petronila (2003) menyatakan rasio rentabilitas atau pro:fitabilitas menunjukan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Dasar pemikiran bahwa tingkat keuntungan dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan efektivitas perusahaan tentu saja berkaitan dengan hasil akhir berbagai kebijakan dan keputusan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan pada periode be1jalan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas berdasarkan keadaan normal jika dilihat pada sisi likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas maka jika rasio lancar (current ratio) yang tinggi akan menunjukan posisi likuiditas yang kuat, tetapi juga sebaliknya menandalcan adanya leas yang berlebihan yang tentunya tidak bailc, ha! ini berarti current ratio yang tinggi pada perusahaan menyebabkan profitabilitas perusahaan rendah
dan
sebaliknya, sedangkan pada rasio hutang (debt ratio) semakin tinggi rasio ini maka profitabilitas perusahaan menunjukan nilai yang rendah karena semakin besar risiko yang akan terbebani oleh perusahaan d~n sebaliknya.jika dilihat dari sisi rasio aktivitas (inventory tmn over), jilca inventory terlalu besar dari kebutuhan akan memperbesar beban bunga, biaya pemeliharaan dan
I
Ff:~'
1.
UIN 5 YAri ID JAKAH IA
maka profitabilitas perusahaan menurun dan sebaliknya. Semakin tinggi rasio menandakan semakin cepat perputaran asset, semakin baik perusahaan dalam mengelola asset yang ada pada perusahaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, yaitu dengan menggunakan:
1. Rasio Profit Margin ( Margin Laba ) Mengukur profitabilitas, yang independen ,' dari biaya pendanaan, sebagai persentase penjualan. Semakin besar angka yang diperoleh, semakin tinggi marj in laba yang bersih perusal1aan. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
LabaBersih Profit Margin =
Penjualan Bersib
2. Return On Asset ( Pengembalian atas Aktiva )
J
Pengembalian atas aktiva adalah suatu pengukuran profitabilitas dalam hubungarmya dengan struktur aktiva perusahqan. Rasio ini merupakan pmgukuran yang baik tmtuk membandingkan kine1ja antar perusahaan karena independen dari keputusan pembiayaan. Semakin tinggi angka yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat pengembalian terhadap aktiva yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Dapat dirurnuskan sebagai berikut:
ROA
=
~~-L-ah_a_n_e_r_si_h~~-~] Total Aktiva
3. Return On Equity (Pengembalian atas Elmitas Saham Biasa) Mengukur
tingkat
pengembalian .
setelah .
semua
pembiayaan
dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham umum. Semakin besar rasio, semakin banyak pengembalian yang telah dihasi!kan perusahaan pemegang saham, setelah semua biaya pembiayaan dipertimbangkan. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
=i
Laba Bersih
ROE
=
Total Equity Pemegaug
S~
4. Gross Profit Margin (Margin Laba l(otor) Pengertian maijin laba kotor menurut James Van Horne (19995 : 135) dalm bukunya Manajemen Keuangan adalah: "Marjin laba kotor adalah perbandingan antai·a !aha kotor dengan jumlah penjualan bersih". Rulnus untuk menghitung marjin laba kotor sebagai berikut:
Laba Kotor x 10(~ Margin Laba Kotor =
Penjualan
_J
<
Di dalan1 penelitian sebelumnya yang dil_ilkukan oleh Thlo dan Mukblasin (2003) profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA dan ROE.
Return On Assets (ROA) biasanya disebut sebagai pengembaliai1 atas total aktiva. Rasio ini mencoba mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaai1. Menurut penelitian profitabilitas adalah tujuan utama dari pernsahaan
mengetahui apakah berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan. Profitabilitas yang akan diukur dalan1 penelitian ini untuk mengetahui konsistensi penyajian laporan keuangan dari tahun ke tahun apakah disajikan dengan konsisten atau tidak konsisten. Dalam pengukurannya itu juga akan diukur seperti: Total aktiva, total equitas, penjualan bersih, laba kotor, laba bersih, untuk mengetahui konsisten dan berpengaruh terhadap profitabilitas.
C. Konsistensi Penyajian Laporan Keuangan Konsistensi penyajian dalam laporan keuangan yang dimaksud adalah konsisten tidaknya penyajian alcun dalam laporan keuangan dari tahun ke tahun . dibandingkan dengan penyajian akun dalam laporan ke tahun berikutnya. Penelitian
ini
bertujuan
mengevaluasi
tanggung jawab
pihak
manajemen untuk memberikan pengungkapan atau penjelasan jika laporan ,.
keuangan konsisten atau tiadk dalam penyajiannyn.. Konsistensi penyajian laporan keuangan yang dimaksud disini adalah kesamaan dalam klasifikasi akun yang ada dalam laporan keuangan yang biasanya diterbitkan dalam bentuk perbandingan dua tahun. )(onsistensi penyajian dan ldasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten, kecuali:
a. Terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi perusahaan atau perubahan p\:nyajian akan menghasilkan peny11jian yang Iebih tepat atas suatu transaksi atau peristiwa; atau b. Perubahan penyajian yang diperkenankan oleh PSAK. Apabila penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan diubah maka penyajian periode sebelumnya direklasifikasi untuk memastikan daya banding. Sifat, jumlah, serta alasan reklasifikasi harus diungkapkan. Bila temyata te1jadi ketidakkonsistenan dalam penyajian Iaporan keuangan, maka pihak ekstem yang terkait perlu bertindak, karena laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit akuntan publ.ic menyesatkan. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pemakai Iapora:n keuangan tmtuk selalu waspada bahwa laporan keuangan audita:n yang disajikan oleh manajemen memiliki kemungkinan disajikan tidak konsisten. Selain itu apabila dijumpai ketidakkonsiste:nan penyajian laporan keuangan auditan dan akuntan tidak memberikan pe:ngungkapan yang memadai, dapat disimpulkan adanya pelanggaran standar auditing. Ketidakkonsistenan laporan keuangan, selain melanggar ada juga memberikan indikasi awal bahwa intern audit yang memeriksa melakukan .'
kesalahan dalam menginterpretasikan sebuah temua:n audit. Standar konsistensi bukanlah suatu standar yang baku. Apabila perusahaan sekali memilih metode atau prinsip akuntansi, penerapan metode dan prinsip tersebut harus
konsisten. Nanrnn d!emikian, perusahaan
untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini perusahaan. Perubahan ini harus diungkapkan dalarn laporan keuangan, apabila junllahnya material, akuntan publik harus mengungkapkan dalarn pendapatnya.
D. Penelitian Terdahulu Dari penelitian sebelumnya Yulius (2000) melakukan penelitian mengenai konsistensi laporan keuangan perusahaan public terhadap laporan keuangan auditan tahun 2000 dengan judul Konsistensi penyajian laporan
keuangan perusahaan public: Analisis kritis atas Opini Auditor dan Laporan keuangan Auditan tahun 2000. Penelitian ini melakukan analisis kritis terhadap opini auditor independen dan laporan kemmgan auditan tahun 2000 untuk melihat sejauh mana laporan keuangan tersebut disajikan secara konsisten dan jika terjadi ketidakkonsistenan piinyajian, apakah cukup memadai dijelaskan.
Hasil penelitian ini mengidentifikasikan adanya
ketidakkonsistenan penyajian pada laporan keuangan auditan tahun 2000 perusahaan public. Tujmm dari penelitian Yulius ini adalah mengevaluasi tanggung jawab alcuntan public yang diharuskan oleh standar auditing untuk memberikan pengungkapan atau penjelasan jika laporan keuangan auditan tidak konsisten dal;arn penyajiannya, maka Ikatan Akuntansi Bapepam perlu bertindak, karena laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit akuntan public <
menyesatkan.
Masalah konsisten penyajian laporan keuangan diatur oleh standar auditing. Akuntan public yang mengaudit laporan keuangan historis harus memberikan pengungkapan/penjelasan, jika laporan keuangan auditan tidak konsisten dalam penyajiannya. Selanjutnya dalam penelitian sebelumnya petronila (2003) melakukan penelitian mengenai pengaruh probabilitas perusahaan terhadap ketepatan '
waktu pelaporan keuangan dengan judul: Pengaruh Probabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Opini Audit Sebagai Variabel Moderating. Penelitian ini melihat sejauh mana probabilitas
ini berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan publik Selanjutnya dalam penelitian sebelunmya Rosa Irawati (2005) melalcukan penelitian mengenai : Analisis Laporan Keuangan Dalam Bentuk Rasia Untuk M.embandingkan Kinerja Perusahaan. Penelitian ini melihat ,. '
sejauh mana analisis laporan keuangan . bermanfaat dalam meningkatkan kinerja perusahaan pada suatu perusahaan, kemudian untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan pada kelompok perusahaan itu sendiri. Selanjutnya penelitin yang dilakukan oleh Dyer dan McHugh (1975) : ketepatan waktu pelaporan dipengaruhi oleh nilai Clari laporan keuangan perusahaan serta keter!ambatan pelaporan yang didasarkan pada interval waktu yang ditentukan hingga batas akhir prlaporan dan dapat dikenakan denda bagi pihak perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Whitttred (l980): ketepatan waktu ·,
pelaporan dipengarnhi oleh laporan auditan yang tidak: wajar (qualified audit report). Kualifikasi audit tersebut dapat diberikan dalarn beberapa bentuk,
pendapat pengecualian, pendapat penolakan, dan pemyataan tidak rnampu untuk ·. mernberi pendapat. Dalam penelitian ini kualifikasi audit dapat mengakibatkan penundaan pelaporan karena dua hal, pertama kualifikasiaudit masih jarang di Australia dan kualifikasi audit dianggap sebagai tanda akan ki11e1ja rnanajemen yang burnk. Dan masih banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang tidak bisa tuliskan sernuanya, karena keterbatasan waktu. .
'
E. Kerangka Penelitian
Peneliti menyusun kerangka penelitian sebagai dasar langkah untuk melakllkan penelitan dari mulai rnensurvei objek penelitian sampai membuat interpretasi dari hasil penelitian yang dikumpulkan. Adapun langkah atau kerangka tersebut diilustrasikan sebagai berikut:
KERANGKA PEMIKIRAN
I
v
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Pengujian hipotesis disini yaitu terdiri dari empat pengujian rasio, pengujian rasio yaitu; 1. HI = Rasia Profit Margin (RPM) mempengaruhi konsistensi penyajian
laporan keuangan. 2. H2 = Return On Assets (ROA) mempengaruhi konsistensi penyajian !aporan keuangan.
3. I-13
=
Return Of Equity (ROE) mempengaruhi konsistensi penyajian Iaporan keuangan.
4. H4 = Gross Profit Margin (GPM) mempengarnhi konsistensi laporan
keuangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengamati konsistensi penyajian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengkaji pengaruh antara profitabilitas perusahaar: dengan konsistensi penyajian laporan keuangan khususnya
perusahaan jasa yaitu Perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,empat tahun terakhir.
B. Metode Penentuan Sample Penelitian ini hanya melakukan analisis konsistensi atas laporan keuangan empat tahun terakhir dari perusahaan Go Publ.ic (perusahaan jasa) di Bursa Efek Indonesia. Konsistensi yang diteliti adalah konsistensi penyajian akun-akun dalam total aktiva, total ekuitas, pendapatan bersih, laba kotor, laba bersih, masing-masing akun tersebut akan diteliti konsisten atau tidak dalan1 penyajian jun1lahnya. Teknik pemilihan sample yang digunakan dal.am penelitian ini adalah secara purposive sampling ataujudgement sampling dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sample adalah laporan keuangan empat tahun terakhir di perusahaan jasa yang terdaftar di BEI 2. Selama periode penelitian, sample harus memiliki kelengkapan laporan keuangan dan sudah diaudit berikut nos-nos rasio kenanmm vana
Tabel 3.1 Daftar perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan almnakunnya INDOSAT MAYORA INDAH DELTA DJAKARTA PANIN SEKURITAS AKSI TIGA PILAR SJAHTERA
--
----
---
SURYA SEMESTA INTERNUSA INDOFOOD
--
DAVOMAS AQUA GOLDEN MISSISSIPI
--
RUMPUS INTERMODA LIMAS CENTRIC
--
PUDllADI PRESTIGE PUDJIADI AND SONS
--
CENTRIN ONLINE SURYA CITRA MEDIA ANTARA EXPRES HOTEL SAHID JAYA TEMPO INTI MEDIA PIENORINDO GARMENT
Dari hasil penelitian diketahui 20 pernsahaan yang tidak konsisten dalaru menyajikan akun-akunnya, dua puluh perusahaan tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.1, adapun akun-akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain:
.'
'
Tabel 3.2 Daftar perusahaan yang konsisten dalam menyajikan akun-almnnya
ARPENI PRATAMA OCEAN LINE BERLIAN LAJU TANI<:ER
·-
.
CENTRIS MULTI PERSADA PELAYANAN TEMPURAN MAS
·-
RIG TENDERS SAMUDERA INDONESIA STEADY SAFE
--
ZEBRA NUSANTARA
·-
BAYUBUANA
·-
FAST FOOD INDONESIA JIHD PANORAMA SENTRA WISATA
·-
PEMBANGUNAN JAYA ANCOL PLAZA INDONESIA ABADI BANGSA FORTUNE INDONESIA INDOSIAR KARYA MEDIA
.
·-
-·-
JASUINDO TIGA PERKASA ASTRA GRAPHIA MITRA RAJASA
·-
--
Dari hasil penelitian diketahui 20 pernsahaan yang konsisten dalam menyajikan akm:-akunnya, dua puluh pernsahaan tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.2.
C. Metode pengumpulan data Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian langsnng ke BEI, data yang diperoleh berupa data seknnder yaitu laponm keuangan tahunan perusahaan yang bersangkutan.
D. Metode Analisis Data l. Uji Statistik,Deskl"iptif Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasamya merupalcan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi umumnya dignnakan oleh penelitian untuk memberikan infonnasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama (Nur Indriantoro 2002 : 179). Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, dan range statistic (Ghozali 2005 : 19). 2. Pengujian Hipotesis Mengingat bal1wa skala pengukuran variabel depanden adalah nominal dan variabel independen menggunakan skala rasio, maka model regresi yang sesuai dengan penelitian ini adalah regresi logistik. Penggnnaan regresi logistik tidak mensyaratkanadanya multivariate
kemjungkinan kejadian dengan variable depe:nden (respon) bertipe kategorial dua pilihan (Cornelius Trihendracli, 2007 : 63). Nilai kemungkinan kejadian berada pacla rentang 0 - 1. ha! ini sangat berbeda dengan regresi linear biasa dimana: nilai variable (V ariabel respon) bias bbemilai < 0 atau > 1. Regresi menemukan
Iogistik adalah regresi
persamaan
regresi
dimana
yang digunakan untuk variable
depenclennya
' (variable respon) bertipe kategorial dua pilihan seperti : ya atau tidak, atau Iebih clari dua pilihan seperti : tidak setuju, setuju, sangat setuju. Regresi logistik binary adalah regresi logistik climana variable depenclennya bernpa variable clikotomi (dua kelompok) atau variable biner. Variable biner adalah data jenis nom\nal (data yang memiliki kategori I grup) bersifat mutually exclusive artinya bersifat eksklusif yang satu clan yang lain (Asnawi & wijaya, 2006 : 10) terdiri dari clua criteria sepe1ii ya atau tidak, sedangkan regresi linear variable ' dependennya bisa bernilai < 0 atau > 1.
c. Nilai odds ratio Hubungan antara probabilitas variabel terikat (Y) clan variabel bebas
09 dalam analisis regresi logistik aclalah non linear, sedangkan
hubungan antara log dari odss (probabilita kadang-kaclang dinyatakan clalam bentuk odss) atau log of odss clan variabel bebas X aclalah linear (Imam Ghazali, 2005 :214).
Bentulc dari odss ratio mempunyai interpretasi untulc /J 1 yaitu
. odss ratio bertambah besar dengan kelipatan exp (/31) untuk setiap pertambahan satu unit X1 (Stanislaus, 2006:227) kita dapat merubah Odss menjadi probabilita atau sebalilmya,
p•~rhitungan
nilai odss
dengan log natural. Secara umum hubungan probabilita dan odss diganbarkan sebagai beriknt (Cornelius Trihendardi, 2007:64): eodds,
1+ eodd~,
1Ci
I I +e-odds,
atau
iT ) odds, =In --'-(
I-JiI
Dimana: 1ti =
kemungkinan (probabilita) kejadian pada case i
odss,
=
Nilai kecenderungan suatu kejadian pada case i
Nilai odss diasun1sikan berhubungan linear dengan variabel prediktor ( variabel independen ) :
odss; =ho+ b1X11 + b2X;2 + ... + bpX;p Xy
=
Variabel prediktor j dengan case i
bj
=
Koefisien variabel prediktor j
p
= Jumlah variabel prediktor
jadi probabilita adalah : I
Analisis regresi logistik digunalcan untuk melihat pengaruh sejumlah variabel independen Xi, X 2,. ••. , •• Xk terhadap variabel dependen Y yang berupa variabeJ kateQ'orik
M~n
inno
nntnlr
pengamatan sangat tinggi, dan ini akan menghasilkan nilai 2/oglikelihood yang rendah. Kalau persamaan yang diperoleh
cocok, maka nilai kemiripannya l dan nilai :2/oglikelihood adalah 0. penilaian keseluruhan model regresi logistik menggunakan nilai -2/oglikelihood
dimana
jika
terjadi
pemrrunan
dalam
2loglikelihood pada blok kedua jka dibandingkan dengan blok pe1iama maka dapat disimpulkan bahwa model kedua regresi menjadi lebih baik (Santosa dan Ashari, 2005: 191). e. Uji Chi Square Hosmer dan Lemesltow
Dntuk menilai kelayakan model regresi dalam memprediksi digunakan Uji Chi Square Hosmer dan Lemeshow. Uji ini mengukur perbedaan antara nilai hasil observasi dan nilai prediksi variabel dependen. Semakin kecil perbedaan diantara keduanya maka model . yang dipilih semakin baik. Pengujian ini digunakan untuk menguji hipotesis: Ho : Tidak terdapat perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati H1
.
:
Terdapat perbedaan antara klasifikasi ,yang diprediksi dengan k!asifikasi yang diamati. Dilihat dari atas jika nilai sig > a (0,05) berarti keputusan yang
diambil adalal1 menerima Ho yang berruii tidak ada perbedaru1 antara . klasifikasi yang diprediksi dengru1 klasifikasi yang diamati. Artinya
model regresi logistik bisa digunakan untuk analisis selanjutnya. (Santosa dan Ashari, 2005:190).
f. Kocfisicn Cox and Snell R Square dan Negelkarke R Square Koefeisien Cox and Snell R Square merupakan ukw·an yang mencoba meniru ukuran R2 pada regresi' linear berganda yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari I sehingga sulit diinterpretasikan. Negelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R2
w1tuk
memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0-1. ha! ini dilakukan dengan cara membagi nilai koefisien Cox dan Snell R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai koefisien Cox dan Snell R2 diinterpretasi!an seperti nilai koefisien R2 pada regresi linear berganda (hnan1 Ghozali, 2005:219).
Nilai koefisien Nagelkerke R Square unrnmnya lebih besar dari nilai koefisien Cox & Snell R Square tapi
c1~nderung
lebih kecil
dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi !R2 pada regresi linear berganda (Stanislaus, 2006:236). g. Ketepatan Prediksi Klasifikasi Tabel klasifikasi 2 X 2 (Classification Table) yang terdapat pada hasil SPSS pada model regresi Ioisistik digunakan untuk menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan yang salah (incorrect). Pada kolom merupakan 2 nilai prediksi dari variabel
dependen vaitu. Default
(l)
dan Non
DPfnult iO\
MrlottN\.-on
norlo
nominal distribution karena terdapat variabel dependen berskala non metrik (Ghozali,2001:211) Regresi logistik pada dasarnya dibedakan menjadi dua kelompok, jika terdapat dua variabel dependen yang bersifat kategori maka disebut regresi logistik biner, dan jika variabel dependen lebih dari dua disebut regresi logistik multi nomial. a.
Analisis Rcgresi logistik Binary
Regresi binary logistik sangat tepat digunakan untulc melakukan pemodehm suatu kemungkinan kejadian dengan variabel respons bertipe kategorokal dua pilihan. Nilai kemtingkinan kejadian berada pada rentang 0-1. ha! ini sangat berbeda dengan regresi linear biasa dimana nilai variabel dependen (variabel respons ) bisa bernilai < 0 atau >!.
b. Definisi regrcsi logistik Regresi logstik adalah bentuk khusus dimana variable dependennya terbagi menjadi dua bagian I kelompok (biner). \Valaupun forn1ulanya dapat saja melebihi dua kelompok. Secara urnum penginterpretasian regresi logistik sangat mirip dengan regresi 'linear (Hair dkk., 1998) dalam Liza Angelina (2004:464). Regresi logistik adalah regresi yang digw1akan untuk mencari persamaan regresi jka variable dependennya merupakan variable yang berbentuk skala ordinal (Santosa & Ashasri, 2005 : 184). Regresi 7_ -'- -
kategorik berdasarkan nilai variabel independen
Xi, X2 , ...... .Xk
(Stanislaus, 2006:225). Adapun Persamaan regresi logistik itu sendiri adalah sebagai berikut :
p
Ln
P-1
=
Dimana : P= Konsistensi
a = Konstanta P1X1 =Net profit margin
PzX2 =Return on assets p3X3 = Retum on equity
P4Xi =Gross profit margin e
=Error
Analisis Pegujian Hipotesis
dengan regresi
logistik
dilakukan dengan memperlihatkan beberapa ha! sebagai berik.l!t: 1. Tingkat signifikan yang digunakan sebesaf' 5%. 2. Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis didasarkan pada signifikan 0.05, yaitu dengan melihat nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05 maka hipotesis di tolak dan jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka hipotesis diterima. d. Nilai -2/oglikeliood ratio Persamaan yang baik dalam regresi logistik adalah
data aktual. Pada model yang sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal denagn tingkat ketetapan peramalan 100% ·. (Imam Ghozali, 2005 : 220). Jika model logistik mempunyai asumsi homoskedastisitas maim semua kasus akan berada di daerah diagonal dengan ketetapan nilai 100% tetapi model logistik tidak mempunyai asurnsi homoskedstisitas (Stanislaus, 2006:234). ft. Uji Wald Statistics
Uji wald pada tabel variables in the equation digunakan untuk menguji apakah masins-masing koefisien regresi logistik signifikan. Uji wald sama dengan
Wald
=[_!!_] S.E
2
kuadrat dari rasio koefisien regresi logistik B dan standard error S.E dengantingkat signifikasi a< 0.005 (Stanislius, 2006:236). '
i.
Menilai Model Fit Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data beberapa test statistik diberikan untuk menilai ha! ini, hipotesis untuk menilai model fit adalah: Ho : Model yang dihipotesakan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data.
j.
Nilai 2 Log Likelihood Ratio Statisfik -2 log likelihood dapat digunakan untuk menentukan jika variabel bebas ditambah ke dalam modeL ~mlrnh
cPr.oro c;..,,,;+;L-o,,
menggunakan nilai -2 log likelihood diman!i jika terjadi penurunan dalam nilai -2 log likelihood pada blok kedna jika dibandingkan dengan blok pertama maka dapat disimpulkan bahwa model regresi menjadi lebih baik. (Ghozali. 2005) k. ' Koefisien Goodness Of Fit Tes Goodness Of Fit menunjukan apakah model cocok dengan data, ada dua tes Goodness OfFit, yaitu Pearson clan Deviance. Nilai.signifikan kedua tes (Pearson dan Deviance) lebih besar dari '
a =0,005, ha! ini menunjukan model cocok· dengan data (Comelius Trihendardi, 2007) Fit Model Tes ini digunakan untuk menguji hipotesis no! bahwa data empiris cocok I sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika koefisien Goodness Of Fit sama atau kurang dari 0,005 maka hipotesis no! ditolak, yang berarti ada perbedaan gignifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness Of Fit Model tidak baik, karena model tidak dapat memprediksi nilai observa:sinya. Jika nilai statistik chisquare hosmer dan lemes how goodness of fit lebih besar dari 0,005 maka hipotesis no! tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2005) Regresi logistik lebih dikenal dengan regresi logit, digunakan saat variabel respon memiliki dua variabel (misalnya bionari atau 0-1 ).
keduanya. Regresi dua variabel umumnya banyak digunakan pada situasi ini. Ketika ini terjadi model ini disebut model probabilitas linier atau disebut juga Model Linier Probability (L_PM). Model probabilitas linier mendukung pengenalan regresi lojit. Linier Probability, Probit dan Regresi Logistik adalah model yang mengakomodasi kepentingan menganalisis data dengan variabel dependen yang bersifat dummi. Ketiga model diatas mempunyai keunggulan dan kelemahan. LPM atau Linier Probability Model mempunyai ciri persamaan linier. Oleh karena itu penyelesaian model LPM menggunakan c
Ordinary Least square (OLS). Adapun bentuk ·iimumnya adalah sebagai berikut (Studedenmund 1997): pi= po+ plXli +p2X2i +ei Dimana pi adalah variabel dependenyang bersifat dummi, Xli 'danX2i variabel indepanden dan
p koefisien regresi
dan e erTOr te1m.
Nilai pi yang di amati seharusnya mempunyai nilai 0 dan 1. (Retherford dan Choe 1993:120) Adapim pengujian dalam model logit sendiri terdapat beberapa yaitu: count R2 (penilaian Overall), Chi kuadrat, Pseudo R, koefisien logistik regresi (PO dan
p1)
dan statistik Wald. Koefisien regresi
logistik atau effect coefficient dipergunakan untuk mengestimasi atau meramalkan efek dari probabiliti.
Pengujian lainnya adalah melihat nilai nisbah odds atau odds ratio. Nisbah kecendrugan dari variabel independen, rnisalnya: XI = 1 dan X2 =O, terhadap peristiwa yang diarnati dengan mengandaikan variabel lain konstan. Nilai nisbah odds dinyatakan oleh Exp(B). Selaajutnya, statistik Wald dipergunakan ~mtuk menguji kelompok individu di dalam populasi, dimana hipotesis no! menyatakan bahwa kelompok individu dalarn populasi tidak mempunyai perbedaan resiko untuk mengalarni peristiwa yang terjadi. Sedangkan untuk mengetahui ,basil analisis logistik apakah mempunyai tingkat ketepatan, diperlukan nilai Pseudo R . Pseudo R berbeda dengan R dalam multiple regresi. Dalarn multiple regresi, R mengukur tingkat keeratan dan ketepatan (goodness of fit) antara variabel independen dengim variabel dependen. Sedangkan R tidak boleh digunakan dalatn logistik sebab tidak mungkin untuk mengamati nilai 0 atau I dari pada variabel depanden. Likelihood L adalah probabiliti mengarnati data secara khusus dengan andaian bahwa the fitted adalah benar. Nilai L berada antara 0 'dan I, oleh karena itu, nilai Log L adalah negatif. Nilai L adalah 'buruk' bila nilai minimum adalah 0 (dimana LI =LO) dan 'baik' bila nilai mal,simum sama dengan 1 (LI likelihoo~
=
1). Oleh karena nilai log
berada diantara 0 dan I maka nilai R dalarn log likelihood
tidak diharapkan sangat tinggi seperti yan'g terdapat pada anlisis regresi. Hal ini yang dinamakan oleh Christensen (I997) sebagai
'moral' dimana R adalah untuk mengukur ketepatan relatif dan adalah mengelirnkan bila digunakan untuk mengukur ketepatan mutlak.
E. Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel dependen : konsistensi penyajian laporan keuangan
Variabel ini mernpakan variabel dengan dua alternative atau juga disebut ,.
kategori yaitu konsistensi dan tidak konsistensL, Laporan keuangan yang konsisten dari tahun ketahun akan diberi nilai l, sedangkan yang tidak konsisten diberi nilai 0 (Ghozali, 2005 : 128) 2. Variabel independen: Profitabilitas pernsal1aan menunjukan kemampuan pe~usahaan
di dalam menghasilkan Iaba. Dalam penelitian ini yang
merijadi variabel independen dirinci sebagai berikut: a. Rasia Profit Margin (margin laba) Profitabilitas yang independen dari
biaya pendanaan,
sebagai
presentase penjualan. Semakin besar angka yang diperoleh, semakin tinggi marj in laba yang bersih pernsahaan. b. Return On Asset (pengembalian atas aktiva) Pengembalian atas aktiva adalah suatu pengukuran profitabi!itas dalam •hubungarmya dengan struktur aktiva pernsahaan. Rasio ini mernpakan pengukuran
yang
baik
untuk
membandingkan
kine1ja
antara
pernsahaan karena independen dari keputusan penbiayaan. Semakin tinggi
angka
-~-,~----1--1!
yang
___ ... ___ ) ___)_
diperoleh 1 ,•
maka
semakin
tinggi
tingkat
c. Return On Equity (pengembalian atas ekuitas saham biasa) Mengukur
tingkat
pengembalian
setelah
semua
pembiayaan
dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham umum. Semakin besar rasio, semakin banyak pengembalian yang telah dihasilkan pernsahaan pemegang saham, setelah semua biaya pembiayam1 dipertimbangkan.
d
Gross Profit Margin (margin Iaba kotor) Pengertian Marjin Laba Kotor mennnrut James Van Home (1995:135) dalam bukunya Manajemen Keuangan adalah : "Marjin Laba Kotor adalah perbandingan antara !aha kotor dengan jumlah penjualan bersih". Tabel 3.3 Variabel dan Pengnkmrannya Variabel
Pengnknran
Skala
Tidak konsisten = 0 Konsisten = 1
Nominal
Rasio Profit Margin
Laba Bersih Penjualan Bersih
rasio
Return On Assets
LabaBersih Total Aktiva
rasio
Return Of Equity
LabaBersih Total Ekuias
rasio
Depend en Konsistensi penyajian laporan keuangan Independen
LabaKotor Peniualan Bersih (Sumber: Van Horne, Manajemen Keuahngan :136)
Gross Of Margin
rasio
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Pcnelitian Pasar modal Indonesia sudah dimulai sejak zaman pernerintahan Kolonia! Belanda. Perdangangan sekuritas dimulai dengan pendirian bursa di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912. Bursa Batavia tersebut merupakan cabang dari
sterdamse Efectenbuerus, dan penyelenggaranya adalah
Verrenniging Voor de Effectenhandel. Sekuritas yang diperjualbelikan adalal1 saham · dan obligasi
perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperai di
Indonesia. Obligasi yang diterbitkan pemerintah Hindia Belanda serta sekmitas Belanda lainnnya. Perkembangan bursa efek yang pesat, menarik pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan bursa di Semarang dan Surabaya pada tahun 1925. Semua anggota bursa adalah perusahaanperusahaan swasta Belanda, sedangkan investomya selain orang Belanda ada juga orang-orang Arab dan Cina. Dengan demikian, praktis bursa efek pada saat itu hanya untuk kepentingan masyarakat Belanda. · Perang dunia II yang terjadi sekitar tahun 1939, menyebutkan perkembangan pasar modal terhenti. Bursa efek di Indonesia resmi ditutup pada tanggal 10 Mei 1940. Tetapi kemudian pada tangga1 23 Desember 1940 bursa efek di Ja]rnrta (Batavia) sempat dibuka kembali, walaupun kemudian ditutup kembali ketika Jepang masuk ke Indonesia. Selanjutnya pasar modal mulai digiatkan dengan dibukanya kembali Bursa efek di Jakarta (BEJ) pada 3
Juni 1952. Pembukaan BEJ tersebut didorong penerbitan obligasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1950. Akitivitas pasar modal mulai berkembang sampai dengan tahun 1958. Kelesuan yang terjadi di pasar modal pada saat itu disebabkan oleh banyaknya warga Belanda yang meninggalkan Indonesia dan dilakukaunya nasionalisasi terhadap perusahaan Belanda di Indonesia. Hal ini te:rjadi sampai dengan berakhirnya baru,
m~a
pemerintahan orde lama. Pada masa pemerintahan orde
pengaktifan
kembali
pasar
modal.
Indonesia
dimulai
dengan
pembentukan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan pembukaan pasar modal pada 10 Agustus 1977. Pada awalnya tujuan pengalctifan kembali pasar modal Iebih ditekaukan pada asas pemerataan, sehingga kepemilikan saham tidak jatuh ke tangan segolongan masyarakat tertentu saja. Untuk tujuan itu maka pemerintah berperan aktif dalan1 menangani pasar modal Indonesia. BAPEPAM dan PT. Danareksa diberikan prioritas untuk membeli sedikitnya 50% saham yang ditawarkan. Terlalu besarnya campur tangan peinerintah tersebut merupakan salah satu faktor penyebab lambannya perkembangan pasar modal Indonesia. Ditambah lagi adanya deregulasi perbankan pada tahtm 1983, menyebabkan tingkat suku bunga deposito naik. Sehingga investasi di pasar modal menjadi kurang menarik bagi masyarakat. Selama kurun waktu 1977-1988, hanya 24 perusahaan yang melakukan emisi saharn di bursa efek dengan nilai Rp. 129,4 miliar dan tiga perusal1aan melakukan emisi obligasi senilai Rp. 535, 7 miliar. TT------ ..1! - --
,.
.
,
~
Desember 1987. Paket Oktober 1988, Paket Desemlber 1988, dan Paket September 1997, yang bertujuan untuk menggairahka,\1 perdangangan di Bursa efek di Indonesia. Pada prinsipnya peraturan-peraturan tersebut merupakan langkah-langkah penyesuaiaan terhadap peraturan-peraturan sebelurnnya untuk mendorong pertumbuhan pasar modal yang sehat dan kuat. Beberapa penyes'Uaian kebijaksanaan tersebut, antara lain: 1. Perlindungan
terhadap
investor
dengan
mewajibkan
persyaratan
keterbukaan (disclosure) yang lebih baik kepada emiten. 2. Proses emisi ,sekuritas yang lebih cepat 3. Upaya pengembangan pasar yang lebih likuid 4. Peningkatan profesionalisme lembaga penunjang. Bursa Efek Indonesia mulai beroperasi kembali lagi tanggal 10 Agustus yang ditandai dengan Go public PT Semen Cibinong sebagai perusahaan pertama yang tercatat di BEL Pada saat itu yang bertindak selaku pengelola bursa adalah Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Hal tersebut berlangsung sampai dengan tahun 1990 dengan keluarnya Keputusan Presiden No:53,(1990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No:15/1548/KMK. 013/1990 yang pada' intinya merubah status BAPEPAM menjadi badan yang mengawasi serta membina pasar modal di Indonasia dan sekaligus mengganti singkatan BAPEPAM menjadi Badan Pengwas Pasar Modal. Pada tanggal 22 Mei 1995 BEI memutuskan untuk melakukan -.4.------'-~-- --·
perdagangan efek di BEI disebut sebagai Jakarta Autonwted Traiding System (JATS) yang merupakan sistem pelayanan efek terpadu, yitu sistem perdagangan efek berbasis komputer yang disaj ikan dengan sistem penyelesaian, sistem depositori terpusat dan sistem' akuntansi broker. Pada tahun 2002 Bursa Efef Indonesia mulai menerapkan perdagangan jarak jauh sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensiperdagangan. ' Bursa Efek merupakan salah satu tempat bagi perusahaan untuk memperoleh modal usaha, sehingga kinerja keuangan pemsahaan sesudah Go Public menjadi lebih baik dibandingkan sebeltum1ya. Untuk mengetahui hal
tersebut diperlukan analisis profitabilitas perusahaan sebe!U!111lya dan sesudah '
go public. Sedangkan bagi investor, bersa efek n)erupakan tempat untulc
menanamkan modalnya, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan investasi yang dapat berupa deviden atau capital gain. Oleh karena itu, investor membutuhkan informasi kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan menggunalcan anlisis rasio profitabilitas. Analisis Profitabilitas perusahaan tersebut akan bermanfaat bagi investor dalam pengambilan
keputusan
untuk
menentukan
investasi
saham
yang
menguntungkan.,
B. Analisis Hasil dan Pembahasan
1.
Uji Statistik Deshiptif Tujuan dari penvaiian statistilc deshintif adHfah nntnlc
mPmhPrilrnn
menggambarkan rata-rata (nilai tengah) dari penjumlahan seluruh data dibagi jumlah data yang ada. Proses pemilihan sampel menghasi!kan 40 perusahaan, baik perusahaan yang konsisten dalam menyajikan akunakunnya dan juga perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan akun-akunnya, periode tahun 2004 sampai tahun 2007, pada tabel 4.1 dapat dilihat dari penulisan yang telal1 dilakukan. ,'
Tabel 4.1 Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
RPM
160
-8,03
9,08
,0105
'l,53551
ROA
160
-7,61
9,07
,4067
·f,78519
ROE
160
-6,30
8,18
,1813
'l,48539
GPM
160
-3,95
9,80
,6230
1,66493
Valid N (listwise)
160
Pada tabel 4.1 dapat dilihat jumlah nilai: rata-rata (mean) Rasio Profit Margin untuk perusalman yang konsisten adalah sebesar 0,0105 sedangkan nilai minimum dan maksimumnya adalah ··8,03 dan 9,08. Untuk Return On Assets menunjukan nilai rata-rata (mean) 0,4067 sedangkan nilai minimum clan maksirnumnya adalah "'7,61 dan9,07. Untuk Return Of Equity menunjukan nilai rata-rata 0,1813 sedangkan nilai minimum clan maksimurnnya adalah -6,30 clan 8,18. Unt~
Gross Profit Margin menunjukan nilai rata-rata 0,6230
sedangkan nilai minimum dan maksimumnya adaiah -3,95 clan 9,80.
2. Uji Analisis Regresi Logistik Tabel 4.2 Model Summary Step. -2 Log likelihood Cox & Snell R Square
I
186,70l(a)
Nagelkerke R Square
,197
,263
a Estimat10n termmated at 1terat1011 number 12 because parameter estimates changed by less than .001. Dari ,tabel 4.2 hasil pengujian menunjukan bahwa kemampuan variabel independen untuk menjelaskan profitabilitas variabel dependen dapat diketahui dari nilai Negelkerke R Square, yaitu 0,263. ha! ini menyatakan bahwa kemungkinan konsisten penyajian laporan keuangan dapat dijelaskan sebesar 26,3% oleh indikator dari profitabilitas yaitu,
Rasio Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, dan Gross Projiy Margin, sisanya sebesar 73, 7% dapat dijelaskan oleh faktor lain. Negelkerke R Square menunjukan bahwa faktor lain lebih dominan dalam mempengarnhi konsistensi penyajian laporan keuangan dibandingkan dengan variabel dependen Tabcl 4.3 Homers Lemeshow Test
Step 1
-2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
0,743 - Of Fit dari regresi Tabel 4.3 menllf\]ukan bahwasannya Goodness 186,701(a)
,197
logistik dapat diketahui berdasarkan signifikasi nilai Chi-square dari
tingkat signifikasi sebesar 0,743 tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarfr menerima hipotesa no! yang menyatakan bahwa model tersebut cocok (baik) karena mampu memprediksi nflai observasinya.
Tabel 4.4 Classification Table Observed
f?.!!1!1icted Percent
age Kondisi Tidak Konsisten Step 1
Kondisi
Tidak Konsisten
Correct
Konsisten
33
47
41,3
1
79
98,8
Konsisten Overall Percentage
70,0
-
a The cut value is .500
Berdasarkan tabel klasifikasi (clasification table) dapat diketahui bahwa : (!) tingkat ketepatan prediksi tidak konsisten dalam penyajian laporan keuangan sebesar 41,3%. (2) ketepatan prediksi konsisten dalam penyajian laporan keuangan sebesar 98,8% dan (3) secara keseluruhan tingkat akllrasi prediksi adalah sebesar 70,0% 3. Hasil Uji Hipotesis
Tabel 4.5 Variabel In The Equation S.E.
B Step 1(a)
RPM ROA ROE GPM Constant
Wald
DI
Exp(B)
,000
,000
3,370
1
,066
1,000
-,002 ,032 -,233 ,440
,007 ,016
,064 3,890 5,362 5,551
1 1 1 1
,801 ,049 ,021 ,018
,998 1,033 ,792 1,553
'101 ,187
a Variable(s) entered on step 1: RPM, ROA, ROE, GPM.
(Sumber : Data diolah )
Sig.
Pengujian hipotesis dengan cara melihat tingkat signifikasi variabel independen yang dimasukan dalam model logistik (variabel in the
equation). Variabel Rasio Profit Margin yang disajikan pada tabel 4.5 menghasilkan tingkat signifikasi 0,066 Nilai ini lebih besar dari 0,05, hal ini berarti bahwa hipotesis pertama (H1) yang menyatakan Rasio Profit
Margin tidak berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan,maka hipotasis pertama ditolak. Variabel Return On Assets pada tab el 4 .5 memperlihatkan tingkat signifikasi 0,801. Nilai signifikasi ini terlihat lebih besar dari 0,05 dan berarti variabel Return On Assets tidak mempengarnhi konsistensi penyajian Japoran keuangan, sehingga hipotesis kedua (H2) yang
.
menyatakan Return On Assets tidak berpengarnh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan ditolak Variabel Return Of Equity pada tabel 4.5 memperlihatkan tingkat signifikasi sebesar 0,049. Nilai signifikasi ini lebih kecil dari 0,05 dan berarti variabel Return Of Equity mempengaruhi konsistensi penyajian laporan keuangan, sehingga hipotesis kedua (H3) yang menyatakan Return
Of Equity berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan diterima Variabel Gross Profit Margin pada tabel 4.5 memperlihatkan tingkat signifikasi sebesar 0,021. nilai signifikasi ini lebih kecil dari 0,05 dan
..
.. .
_..,
laporan keuangan, sehingga hipotesis kedua(Ri) yang menyatakan Gross Profit Margin berpengarnh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan diterima. 4. Pembahasan Apabila penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan diubah mal\a penyajian periode sebelumnya dlireklasifikasi untuk memastikan daya banding. Sifat, jumlah, serta iilasa:n reklasifikasi hams diungkapkan. Apabila reldasifikasi tersebut tidak praktis dilakukan, maka alsan dan sifat perunahan seandainya dilakukan reklasifikasi hams diungkapkan. Bila terjadi ketidak konsistenan dalam penyajian maka, Ikatan Akuntansi atau Bapepam perlu bertindak, karena. laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit akuntan publik menyesatkan. Berikut ini akan dibaha.s mengenai indikator dari profitabilitas yang mempengaruhi konsistensi penyajlan laporari keuangan: a. Rasia Profit Margin
Pada penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya pengaruh Rasia Profit Margin terhadap konsistemi penyajian laporan keuangan. Hal ini dikarenakan dari data yang diperoleh tidak menunjukan indikasi bahwa semakin besar perusahaan yang konsisten dapat mempengaruhi laba bersih pernsahaan itu sendiri. Ketidak konsistenan pada rasio ini terjadi pada akun operating expenses dan "
secara signifikan jika nilai sari akun tersebut'. kedl karena laba bersih masih dipengaruhi oleh banyak akun lain selain beban administrasi yang termasuk Operating Expenses dan Other Incime, karena itulah pada penelitian ini konsistensi terbukti tidak dipengarnhi oleh Rasia
'Profit Margin. b. Return On Assets Return On Assets sebagai ukuran secara keseluruhan dari profitabilitas berhasil dibuktikan tidak memput1yai pengaruh yang '
cukup signifikan dalam konsistensi. penyajian'. laporan keuangan. Dari data akun-akun perusahaan yang tidak konsisten, rata-rata perusahaan memiliki kecendrungan tidak konsisten pada akun aktiva lancar dan aktiva tidak lancar, ha! ini jelas akn berpengaruh pada perhitungan
Return On Assets perusahaan yang mengukur tingkat pengambilan aktiva, dan juga kaitannya dengan kinerja perusahaan, w1tuk menghitung Return On Assets diperlukan laba nersih dan total aktiva, secara umum maka perhitungan ini akan terpengaruh jika rata-rata alctiva
perusahaan
dilaporkan ·tidak
kbnsisten.
Temuan
ini
mengidentifikasikan bahwa perusahaan yang memiliki ROA yang tinggi akan mengindikasikan bahwa manajemen akan konsisten dalam penyajian laporan keuangan, sebaliknya jika ROA yang rendah akan menyebabkan manajemen tidak konsisten dalam penyajian laporan keuangan dan mungkin akan memiliki dan1pak kurang baik bagi
nilai pertanggungan aktiva cuk:up memadai rnntulc memungkinkan kerugian yang timbul atas resiko yang dipertanggungkan. c. Return Of Equity Return Of Equity sebagai indikator dari profitabilitas perusahaan dapat membuktikan bahwa konsistensi penyajian laporan keuangan berpengarnh terhadap Return Of Equity. Return Of Equity ini untulc ' menentuka11 tinglcat pengembalian pada ekuitas. Return Of Equity adalah sebuah ukuran dari besamya jumlah laba dari sebuah perusahaan yang dihasilkan dalam 1 tahun terakhlr dibandingkan dengan nilai ekuitasnya. Tidak seperti yang lain, satuan dari Return Of ,. Equity ini adalah persentase. Jika persentase':Retum Of Equity antara yang tidak konsisten dan yang konsisten hampir sama besar, maka ha! tersebut tidak akan berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan. d. · Gross Profit Margin
Gross Profit Margin sebagai indikator dari rasio profitabilitas dapat terbukti mempengaruhi konsistensi perusahaan secara signifikan. Hal ini n;iembuktikan bahwa konsistensi perusahaan dipengaruhi oleh faktor lain. Berkaitan dengan Gross Profit Margin, pada laporan keuangan perusahaan memiliki rata-ratra ketidalckonsistenan pada subakun beban administrasi dan pendapatan lain-lain, sub-akun ini termasuk dalam akun operating expenses dan other income, yaug akan
, melakukan perbandingan antara Net Sales seteiah dikurangi dengan
Cost Of Good Sold. Hasil ini menunjukan besamya presentase besarnya laba kotor dari penjualan. Namun dari 30 perusahaan walaupun tidak konsisten pada akun Operating Expenses tetapi nilainya tidak terlalu besar atau signifikan untuk mempengaruhi laba, '
karena untuk memperoleh laba banyak akun yang mempengaruhi, karena itulah pada penelitian ini Gross Profit Afargin tidak terbukti berpengaruh secara signifikan pada konsistensi penyajian laporan , keuangan perusahaan.
BABV
PENUTUP A. Kesimpulau
Berdasarkan hasil pembahasan dari bab sebelnmnya maka dapat disimpulkan bahwa pengarnh profitabilitas yang terdiri dari Rasia Profit
Margin, Return On Assets, Return Of Equity, dan Gross Profit Margin terdapat hubungan yang secara statistik cukup signifikan terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan. Dari hasil analisis ada beberapa yang dapat di ambil, kesimpulannya sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian hipotesis pertama Rasia Profit Margin dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh profitabilitas terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan. 2. Dari hasil pengujian hipotesis kedua yaitu Return On Assets dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang cukup signifikan terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan. 3. Dari hasil pengujian hipotesis ketiga yaitu Return Of Equity dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan. 4. Dari hasil pengujian hipotesis keempat yaitu Gross Profit Margin dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap konsisteni penyajian laporan keuangan.
C. Saran Saran-saran yang dapat diberikan bagi pihak pemsahaan, bagi tempat penelitian (Bursa Efek Indonesia) danjuga bagi peneliti selanjutnya: I. Bagi pihak perusahaan terutama manajemen lebih memperhatikan lagi
kinerja dan lebih baik dalam menyampaikan laporan keuangan. 2. Untuk pihak manajemen, dalam penyampain laporan keuangan keuangan hams konsisten agar tidak menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan. 3. Hendalmya laporan keuangan yang ada di Bursa Efok lengkap tahunnya, agattidak terlalu sulit untuk mencari tahun yang diteliti 4. Untuk para peneliti selanjutnya, peneliti dikembangkan dengan menambah variabel, agar tidak terlihat bahwa penelitian variabelnya hanya itu saja.
DAFTAR PUSTAKA Aldilarachma, Nurlia, "Analisis Rasia Keuangan Frusahaan Yang Melakukan Merger Dan Akuisisi Dengan Metode Regresi Logistik", Skripsi UIN SyarifHidayatullah, Jakarta, 2008. A.ryati, Desi, "Analisis Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan" Studi Empiris Pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta, 2004. Bapepam, "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan" Jakarta, 2000 B Sawyer, YD, CIA, Lawrence. PA Martimer A, Dittenhofer, PH.D, CIA James, H Scheiner, PH.D, "The Institl!te Of Internal Auditor", Badan Penefoit salemba empat, 2003. Ghozali, Imam, "Aplikasi Analisis Dengan Program Spss", Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2002. Ikatan Akuntansi Indonesia, " Standar Akuntansi Keuangan ", Badan Penerbit Salemba Empat, 2007 Irawati, Rosa, "Analisis Laporan Keuangan Dalam Bentuk Rasia Untuk M:nebansdingkan Kine1ja Perusahaan (Perusahaan Jasa Perhotelan)", Skripsi Universitas Widyatama, Bandung, 2007. Kuncoro, Mudrajad, "Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi ", Badan Penberbit Erlangga, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada., Jogjakarta. Margaretha, Farah & Fajar Priyatomo, "Pengaruh .· Tingkat Hutang" Dnn Profitabilitas Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Di Sektor Jasa" Jurnal Manajemen & Pemasaran Jasa, Fakultas ekonomi Universitas Trisakti, Vol 1 No 2, September, 2005. Majidah, "Hubungan Antara Rasia Projitabilitas Dengan Nilai Tambah Ekonomis Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan", Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Th.VIV02, Desember, 2008. Petronila, A. Thio dan Mukhlasin, "Pengaruh Projitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penvaiian rnnnrnn k'onnMnnM ,/"-~~- ,,_,__ ,
Prastiwi, Oriza, "Analisis Pengaruh Projitabilitas Perusahaan Terhadap Konsistensi Penyajian Laporun keuangan Auditan Tahun 2004 Pada Perusahaan Go Publik di Bursa Ffek", 2007. Uyanto, Stanislaus,· "Pedoman Analisis Data Dengan SPSS", Badan Penerbit Graha Ilmu, Edisi kedua, 2006.
www. Bapepam.go.id. www.google.com. www.idx.co.id.
LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN YANG DITELITI ARPENI PPATAMA OCEAN LINE BERLIAN LAJU TANKER CENTRIS MULTI PERSADA PELAYANAN TEMP URAN MAS RIG TENDERS SAMUDERA INDONESIA STEADY SAFE ZEBRA NUSANTARA BAYUBUANA FAST FOOD INDONESIA JIHD PANORAMA SENTRA WlSATA PEMBANGUNAN JA YA ANCOL PLAZA INDONESIA ABADI BANGSA FORTUNE INDONESIA 1 INDOSIAR KARY A MEDIA JASUINDO TIGA PERK.ASA ASTRA GRAPHIA MITRA RAJASA INDOSAT MAYORA INDAH DELTA DJAKARTA PANIN SEKURITAS AKSI TIGA PILAR SJAHTERA SURYASEMESTAINTERNUSA INDOFOOD DAVOMAS AQUA GOLDEN MISSISSIPI HUMPUS INTERMODA LIMAS CENTRIC PUDJIADI PRESTIGE PUDJIADI AND SONS CENTRIN ONLINE SURYA CITRA MEDIA ANTARA EXP RES HOTEL SAI-UD JA YA 'T'D'f\,fD(') T1\.TTT l\1ff::;'Jll ii
002011)'1
0 119'31)4 0.2C-B.t10
0.101;?,ll Oh137B4 O.Q:tg.87 0.03€-721
022~{'14
0.3777&7 0,JC$5t6 0 33-3717 0.3.12236
O..:i$3C75
0,134~1$
0.-46.\~.S
O,S15793
0.033621
002B~B1
0 156331 01260513 014&Je6 0 110350
1.COOOOG __ 0.005072
0~4-4
0162~
OOB0fl73 0.04.\$1(\ 0.082315 0 8957~ 0.527235 0,054470 G271724
..0.043109
~...a-3
O.Ot75il9
UJ..!i::!OO
0-049741 0.173094 0.C131714 0,037fi3l 0.085034 .0492922 0060715 0.11540:1
0.0475''.!4 0610772 0.35712:? 0.020729 04651.42 0.$90219 04.\4442 0,135743 --0001327 023--1014 0.3'23!24
o_o.,2r.22
0().1737~
o.1awt?
o.om.i:.t~
00045-03 :\1.451006 0.005'i5e 0.184&'!2 0.1t>53B4 0.028191 0.021920 ..0,212519
0" 302 0 "' ?33 0.150>)39
__
o~oo
O/J.3J221 0,019S47 0.!13323-S -\l.1U1U0B 0.037671
0.034175 0.0MO\O D.OOOlS-4
o.~094S
OOis.352 .0.C89761
0-149255
Q{)o)3M:..
LAMPIRAN3 DATA RASIO PERUSAHAAN TIDAK KONSISTEN Kode: 0
---"'~·-'""'"'"'•''1-__:;_'. :$,"::-3'+----'"'"··:"'"'?~"·''+--"'"'"!-:'"<~""~''-"
--''----l-----··c~'"'"-~":~"'+---"'-~'~;·"i...J'-l---"""'c"'"',4:0,,,_+--~'"'~".o"'"'-0,:"l·
--~-1------"-~-0~'"-'•'-1---·~1u~·~.:-0_,, ·_;.~.:c:ci
-1.c::..2;.;
··-~..i l~J::
·1 •.;2;:.i;
___-1•.c-·:0<~•'"•-'"-,c---~--·s-'•'•7~_,· -L:,t:•:SO
:JAf~l)i
1.&1C•!iC
:.i ?-0;:3;
-~---<----"1.•s-0_,_,,_~:.'+----~2~51-:c••+l---'•'•;.:0-;~0·.~-'+---s_.:f.~0;c..,:,_, ..
0
1..7!7i•7$~
.;_l)J6Jl-0
.:;_5r~-1-1
-:u:.;.ii;r
0
.;:,.1.!1}.~~~
-0.0~{!C.1',
•· _)$~:-'.:
0
l.t«E970 l.f&"H:t2
<.!J!19~:7
0
..(),41]7.t>'.;6
I 1:<1-~?5
•).-l?f·.!00 -1.!:lt71...0
ri.~43t-·,:.
.
.!'.:.?:~~
.t.'3?.11'
?..QJ.Zi:3
1J3).!0til;
0 ?0~..:l3~
0
1.572'.!0
__i:..::i-1~:6
1,3-!~~;.3
-00£1.J1~7
·:O :-· ::~~ -::.~ ..-~Yi~·
0
·3.~1~·240
li:•.~-2
0 0
2 49!·7C1
t~;(:
-1.M~40!l
1.l517'.;()
0
.(l.75~na
1753'.'B
-~~-=:-4;
·1.21?.Cf.C
047?2-fl!-
~.
___
;).l?..:.!1•1
1.617<3;:.Q
C.l-4~'1..~~
-1.~'°
2.1:.ts::<J
0
i.Ha!"JO
1.;'::£1}0
V.01:'.'D;.3
(t;~74?.J:
0
e..~11
~
Maro
.:.(•,)';
0
-0.:.0201(1 -000419'7
(·.~\{)
0
-1.591122
-t~i4
0
-2.01753-1 -0.00:·3'31
'
0 0 0
c w-:o;::i
..
.i:l~'w.
___12.'["i:
·1.54!1270
\ 57;1::'::
5()~.:~
-!l5f'a~
).f~:o
V.3'.ID30:
D.2BH-I?
C·.ffil"·5
0.o:n~n
.. €4?25·:
·J. t!<jj\() ·10MUC
::i.:e--?471
-1
1.M:>74J
1.0?0-Ni! !:·. ~10?.:)Q
0
0 00:-02.1
:-.0342;~1
-1.s:o.s.ic
·'
0
-1.\13142.'/
•j,0!492'J
-2 .?7t5:;,
0
·1.)til3.:[!
-J.CJ.::r!:i.0 C.0-)?J.!113
~'.O:{.C"11
-:1.1:.o:T?:-·
':'729.!. 2~e5:
LAMPIRAN4 LOGISTIK REGRESSION
Logistik Regression Case Processing Summar/ Unweiahted Casesla\ Selected Cases Included in Analysis Missing Cases Total Unselected Cases Total
N 160 0 160 0 160
Percent 100,0 ,0
10'0,0 ,0 100,0
a If weight 1s m effect, see class1ficat1on table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding Oriuinal Va!ue Tidak Konsisten Konsisten
internal Value 0 1
Block O: Beginning Block Classification Tabl~{a,b)
I
Observed
Step 0
Predicted
Kondisi
Tidak Konsisten Konsisten Overall Percentage
Kondisi Tidal< Konsisten Konsisten 0 80 0 80
Percent age Correct
,0 100,0 50,0
a Constant 1s included m the model. b The cut value is ,500 Variables In the Equation
~~~~~~--'1i--~B"-~~1~~s~.E~.~~1~~W~a~ld::,___t~df
t ~tep
O
Constant
,000
,158 .
,000 _
1
Sia. 1,000
Variables not In the Equation{a)
~1-S-te_p_O~~~~V-a-ri-a-bl_e_s~~-R~P-M~~~-1-~S~c~o~'.:~4-6-1-\~ df~~~~1
ExnlB\ 1,000
a Residual Chi-Squares are not comµuted because of redundancies.
=Enter
Block 1: Method
Omnibus Tests of Model Coefficients
I Step 1
Chi-•nuare
df
Sia.
Step
35,107
4
,000
Block
35, 107
4
Model
35,107
4
,000 ,000
Model Summary -2 Log likelihood
Cox & Snell R Sauare
Nageikerke R Sauare ,197 ,263 1B6,701(a) I a Estimation terminated at iteration number 12 because parameter estimates changed by less. than ,001. Sten 1
Hosmer and Lemeshow Test Steo
1
Chi-souare 65,708
df
Sia. ,743
8
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Tes:
Step 1
1
Kondisi = Tidak Konsisten Observed Exoected 16 15,955
2
Kondisi = Konsisten Observed Exoected 0 ,045 0 3.577
Total 16
3
16 14
12,423 7,684
16
2
8,316
16
4
2
6,812
14
9,188
16
5
2
6,640
14
9,360
16
6
2
6,527
14
9,473
16
7
2
6,421
3
6,355
14 13
9,5"79 . 9,645
16
8 9
9
6,282
7
16
10
14
4,902
2
9,7181 11,098
16 16
Classification Table(a)
I
Observed
Predicted Kondisi
Step 1
Kondisi
Tidak Konsisten
..
..
Tidak Konsisten 33
Konsisten 47
--
Percentage Correct 41,3
-- -
Variables in the Equation B Step
RPM
1(a)
ROA ROE GPM
S.E.
,000 -,002 ,032 -,233
L
Constan ,440 ! t a Variable(s) entered on step 1: RPM, ROA, ROE, GPM.
,000 ,007 ,016 ,101 ,137
Wald
r-;;f
ExnlB\
SiQ.
3,370 ,064 3,890 5,362
1 1 1 1
,066 ,801 ,049 ,021
1,000 ,998 1,033 ,792
5,551
1
,018
1,553
Correlation Matrix
Constant Step 1
Constan t RPM ROA ROE
I
GPM
RPM
ROA
ROE
GPM
1,000
-,204
,006
,144
-,354
-,204 ,006 ,144 -,354
1,000 -,027 -, 118 ,506
-,027 1,000 -,039 .,062
-,1'18
,506
.,o:l9
-,0621
I
1,000
-22:
-,229
1,00~
LAMPIRAN6
ROA
0.055757168
0,081580368
n. i4687867
0.000474801
0,002424014
~~34
0.1S4514::·€·8
0.129722895
0.188756415
0.030747626
0.02B 11:16~193
0,094065252
0.080702023
0 016395066
O.D2C826963
0.077868506
0,105956283
..Q&1723051~
0,034155955
0.200383478
·0.168436688
..:Q,;!43819349
-0,0713£1800 I
0.010330089
0.006217709
..:QJl78865068
0.2940~i;42-6
0,027103706
0,012283373
0,025843941)
0.109264068
Jl..142540052
0, 16:'.:88£12:.!.2
o.1019sase4
·O 099783889
0.001885103
0.000812024
..:Q,_1)12172792' -0.042> lOe.7 IS 0.0175892£i:) ..Q&07819608
0,0511329693
0.036721446
0.137419565
JL! 32261622
(I
0.056$61166
_M6S43967
0.03"12200~.:2
1 I 0299::.26
0,006389818
o_o 10e:i 12?fl
0.049443462
..Q.222169219
0,03B2:)638G
·0.08752261
..::Q.;101214236
·0.1015E'.1)!23-
-O,C053-11G19
..Q.220103566
0,037(;:7 t2G4
·0.071416335
0 OOG,:'138172 0,011739U79
0.069518844 0.006827788
Jl.J.0124146
0.11:';d001~2
~137835f·1
0.022621 G26
0.24$035691
·0.636900651
...:!,;521335014
-0.92192710:::.
0.274096238
0.877261158
..QJ89ti1126
1..100824561
0.049774348
·C 973430584
15.84418542
3.017~1;:..12,J
24
0.239028306
0,138092831
~21742738
0,591£·847:3.1
25
6 981462357
7276984198
..L§G0772249
£1.066222068
·1651588876
14.40099018
29.221$6409
· 14.00239879
15,S.4989817
26.1617:~109
20.22512092
45.10758855
213.1:;.17:~.10£1
-11.42561904
~969827276
-£1.e.32.£19011:.~
49.74241815
26.f,J'.;,;!32:'.·2
26 7 ,612884891
·168.2664996 14.38458892
. 9 077376315
e.GG::•f.1 00697
4,0'15488692
146,4603254
1J:. 6502459
44.2054832:'.·
4,015488692
0 -069179559
-D.657317416
-1.0!34GB445'3
34
3 648353615
1 139911405
3 454097082
0.905409965
35
20.09067006
• 1.027294619
0.06311463G
O.:?·~· ·13:;.47e, 1
36
4.1$360494
7 .241505552
1.1)08382275
1,1390346(.f.·2
37
0.143236467
.Q,006054776
0:132261622
0.1102~~£1::126
38
0,0511329693
·0.006054776
0 1)6943967
0_03!22C19E·2
"''""""" .... "'•"
,-,
---···-~--
r:i<'.l,:,.;->~->OC
LAMPIRAN7
ROE
0, 146028226 0,000880713
0.005006037
0.242167999
0.37964981
Q.fil9565103
0,097746311
0,084148664
0,027142391
0,044809£02
0.172820886
C.22664326
0.0417G7556
O.Oe231506o
0.464336203 0.080972784
-6,296960107
1.286288849
0,603834126
0.18957878
0.020301332
0.012099354
-0,078865068
0 527235276
0.05090045
0.02149134
0.05.4469696
0, 180940409
023"916286B
0.271723944
·0.099763889
-0,04308065!J
-0,179583127
0,184281624
0.0flf187213
0.070546632 0.064905744 0,065381116
0.047689546
0.001870056
0 OIB3507e9
0,04974092J
0.19:?746222
!1.!!'44B6077
0.17309357,
0.079309349
0 0993746154
0.06171~056
·0.106~35424
D.01J943903
0,03783104
I o.oaoas9a92
Q..2E1323016
o.o.e59339"a 1
·0,2061ft6i76
-0 71S8B !7286
-0,492922379
-0.006312561
2.:.§4175012
0,060715373
0.069518844 0.006682541
O.OH50095 0 fl£i0394 I 39
0,
115400~42
0,047373.343
C.356261800
0,44661128E'
0.2~16827011
0.496.i597~3
0.799457718
-1.347072259
::I.136552312
-7.9871978-15
0.080440603
0,677807345
~1293462
1.€04908•;1{18
0 926787202
0.809394944
~t9190837
1..3.42892845
032408658
.:f!i.Q78554605
-0.096107105
(; 9;t962955
_§...176837502
-19.3770807
*81 42924 363
-69.2130677
11.64337667
£:317700599
33.877.asooe
9 708313357
2 704938042
0.919061466
1 816369938 0 024058589
0 o-10153697
0.0 12032644
-290.4730651
-688 969047
13.1934737
-23.94020475
2 4~~1922023 -35.41648'147
0.734750782
...Q
-23.36582858
-53.606852~7
12.22754258 1,686755483 2 586899265
5.094891967
-359.2674773
-SO:~. 10920£19
-51.54027588 -352,f,014091
-0 033883167
.l,i!)0945456
o..J'.3oeo49·1r:.
0.075163219
-0 0012416
.Q,Q!l1465216
O.C01471552
-172 2081641
-5917261519
.Q.&!)11202
0. 150389884
5,100111118
-1316024716
,:M480571 -59:!97,99365
-2929.5.42496
o 5;r1;.443£67
0.013492874
2.29568382
0,887<126832
0.000381147
-14933,0237
~19.05414286
LAMPJRAN8
GIF'M
0 285780992
0 4C064 59
0,365117373
0,312235922
0,494142342
0.492022784
0.4.1.J,;!07137
0.515793003
0 269525066
0.332358832
0.123301647
0.156330809
0,271851695
0,211008924
0,065530861
0.126056098
0 187140585
0 :\.llil58119
0.146885706
04436i3226
0.25325'1229
-0 ill462417
0 350564046
0 384114621
0.128€~2536
C.116359591 0,00390327 5
0 048261185
0.053984428
0.0_§Q;:05931
0.047503935
0 603094494 0,705166676
0.59353369
0.6,lli>01539
0,447431995
0.7252;2_272.!
0.610772375 0.357122124
0.078597321
0.081224476
0,518357314 2,939351432
0.474427943 0741116515
0 0~'63791 0.£48912012 0,722852843
0.465142371 0,690218952
0.0~0728754
0.44356359
0.356389435
0.5.!1!Jj43088
0.444~42133
0 167499304 0 241247577
0 172219933
0.135747955
0.026814852
0.1_1fil} 16543 -0.422056197
0.212648221
0 2628251366
0.2005'47907
0,414860165 0.116521175
0 382088314 0.188il30085
0,377767373 0.166f·i6468
0.393223946
&.670512124
1.56212661 0,480881856
1.610232794 0,691901668
1.48388750£. 0.6439147%
0, 150905259
1-0,083326724 0.234013544
0.1136098:.38
0,3776218E·1
G,483235169
0.290S49823
0,30543!487
1 44029003 0,881452254
G.155701213 9.M1503349
-2.gQQ,413852 -0 476114215
-0 613834098 -2.808385283
1 950922343
1,45376983
1 879926886
1.680346952
0.280868555 48,66507836
0 49446705 8 268278753
0 440791025 9,670111416
0.4732634~13
0,026612261
0 307837952
0 429690459
0.4136276362
2.502377005
1.004893745
0.420607475
0.474339978
3 814106697
·9.!l§.[7!6818
0.611996359
0.32220588 62 95071939
0 1.§i.!5389
·2.0J9707886 4.5751536
0.148321107 0, 143967061
0.14832'1107
-3.948478804
·O 59833206
0 340127474
0.23447243
0,.281646295
173,2663818
16,72159669
21,93808602
16,8482583
0.000646846 94,030912
0.037231201
0.044434903
0.05847704
3 26435951
0.9~28839
1.017293641
1 524193472
0 320636765
-23 7(}353892
.4 23685116 i
-0 Q:!.§;466804
7 ,973665572