Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS DAN PERSEPSI NILAI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA SARANA LAPANGAN OLAHRAGA FUTSAL DI BANDAR LAMPUNG 1
Raden Ahmad Ihsan, 2 Herlina Manajemen, Informatics and Business Institute Darmajaya Jl. Z.A. Pagar Alam No. 93 Labuhan Ratu-Bandar Lampun-Indonesia 35142 Telp : (0721) 787214; Fax : (0721) 700261 E-mail :
[email protected] 1,2
ABSTRACT The purpose of this research is to determine the influence of quality perception and score perception toward consumers’ loyalty of futsal sport field users in Bandar Lampung. The problem comes from the futsal field are the number of limited field which is had by the field owner, comfort, facility and venue, futsal field rent price is different at each of different level. It is seen from the condition above therefore the consumers’ perception indicates that consumers’ perception of quality and score perception about Dome sport field that Dome field has many fields compare to other futsal fields. This research used descriptive research type. The population is futsal sport field use analysis result mutiple linear regression means that there is an influence between quality perception and score perception toward consumers’ loyalty of futsal field users in Bandar Lampung. Key Words : Quality Perception, Score Perception, Consumers’ Loyalty ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh persepsi kualitas dan persepsi nilai terhadap loyalitas konsumen pengguna sarana lapangan olahraga futsal di Bandar Lampung. Adapun masalah yang ditimbulkan dari lapangan futsal tersebut adalah jumlah lapangan yang terbatas yang dimiliki oleh penyedia lapangan, kenyamanan, harga, fasilitas dan tempat, harga sewa lapangan futsal memiliki variasi harga pada setiap waktu yang berbeda melihat kondisi diatas maka persepsi konsumen mengindikasikan bahwa persepsi konsumen tentang kualitas dan persepsi nilai konsumen mengenai dome arena bahwa dome arena memiliki lapangan yang lebih banyak dibandingkan degan lapangan futsal yang lainnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini pengguna sarana olahraga futsal. Berdasarkan permasalahan tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh persepsi kualitas dan persepsi nilai terhadap loyalitas konsumen pengguna lapangan futsal di Bandarlampung analisis yang digunakan analisis kuantitatif. Kata kunci: persepsi kualitas, persepsi nilai, loyalitas konsumen
Informatics and Business Institute Darmajaya
1
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
I.
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
mereka
PENDAHULUAN
memakai
lapangan
Artificial
grass (rumput sintetis) yang seharusnya Olahraga futsal masuk di Bandar Lampung
pada
tahun
2003,
perkembangan Futsal di Bandar Lampung cukup cepat dibanding daerah-daerah lain dikawasan sumbagsel. Event-event futsal banyak digelar di Bandar Lampung, hampir 2 bulan sekali event futsal diselenggarakan di Bandar Lampung. Bahkan banyak
sekolah-sekolah dan
kampus-kampus beralih dari sepakbola konvensional ke futsal yang memang tidak memerlukan lahan yang luas. Namun kenyataanya bahwa meski sarana olahraga
memiliki
karakteristik
dan
strategi yang hampir sama satu dengan yang lainya, dapat memiliki fasilitas yang berbeda-beda mengindikasikan
hal bahwa
tersebut persaingan
antara satu perusahaan dengan
yang
lainnya semakin ketat. Perbandingan
dipakai buat minisoccer bukan futsal. Bahkan pada tahun 2010 ini banyak lapangan-lapangan
membahayakan
lapangan futsal swasta mulai berdiri dan menjamur. Terbukti, banyak instansi, universitas, hingga sekolah - sekolah mempertandingkan futsal. Namun sayang swasta
ini
hanya
memakai ukuran lapangan 15x20m atau setengah dari ukuran nasional yang memakai
22x42m
pemakainya.
Dasar
lapangan futsal yang baik menggunakan bahan tarraflex (karet sintetis) dan rubber (biji
plastik).
Dengan
keadaan
ini,
perkembangan futsal Bandar Lampung sedikit
terhambat
dan
tidak
dapat
berbicara banyak di tingkat nasional. Dikarenakan para pemain-pemain futsal di Bandar Lampung biasa berlatih di lapangan
yang
lapangannya
ukuran
yang
dan
tidak
dasar
berstandar
nasional. Kondisi ini sangat berbeda dengan daerah lain seperti Palembang yang sangat banyak lapangan-lapangan futsal yang ukuran dan dasar lapangannya yang memakai standar nasional. Masalah lain yang ditimbulkan dari lapangan futsal tersebut adalah
Mulai tahun 2008 lapangan -
lapangan-lapangan
yang
menggunakan lantai semen yang sangat
harga dilakukan pada sarana olahraga yang berjenis sama.
futsal
dan
kebanyakan
jumlah lapangan yang terbatas yang dimiliki
oleh
penyedia
lapangan,
kenyamanan, fasilitas dan tempat, harga sewa lapangan futsal memiliki variasi harga pada setiap waktu yang berbeda seperti halnya dome arena yang memiliki harga yang lebih mahal bila dibandingkan dengan
yang
lainnya
akan
tetapi
konsumen lebih memilih dome arena
Informatics and Business Institute Darmajaya
2
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
untuk bermain futsal memiliki lapangan
Persepsi
kualitas
(perceived
yang lebih banyak bila dibandingkan
quality) merupakan penilaian konsumen
dengan lapangan futsal yang lainnya,
terhadap keunggulan atau superioritas
melihat kondisi diatas maka persepsi
produk secara keseluruhan. Oleh sebab
konsumen
itu, persepsi kualitas didasarkan pada
mengindikasikan
bahwa
persepsi konsumen tentang kualitas dan
evaluasi
persepsi nilai konsumen mengenai dome
manajer atau pakar) terhadap kualitas
arena bahwa
produk. Menurut Setiadi (2010
dome araena memiliki
lapangan
yang
konsumen
(bukan
p:88 )
banyak
Persepsi kita dibentuk oleh tiga pasang
dibandingkan degan lapangan futsal yang
pengaruh Persepsi kualitas (perceived
lainnya.
quality) yaitu citra dan reputasi produk
Persepsi dengan
lebih
subjektif
adalah
proses
mengorganisasi,
proses
seserang dan
yang
memilih
menginterpretasi
serta
tanggung
jawab
perusahaan
terhadapnya. (Tjiptono, 2008 p:172). Kualitas
adalah
totalitas
karakteristik
dunia
persepsi
mampu memuaskan kebutuhan, baik
merupakan suatu yang timbul akibat
yang dinyatakan maupun yang tidak
adanya sensasi.
dinyatakan.
penuh
arti
dimana pengertian
Agar
membuat
dan
informasi untuk membentuk gambaran yang
yang
fitur
dapat
produk
menjawab
sensasi adalah aktivitas merasakan atau
pertanyaan apakah suatu merek sudah
penyebab
yang
memenuhi kebutuhan konsumen maka
dapat
jawabannya tergantung pada penilaian
keadaan
menggembirakan.
emosi Sensasi
didefinisikan juga sebagai tanggapan
subjektif konsumen.
yang cepat dari indera penerima kita
Morgan
mengatakan
bahwa:
terhadap stimuli dasar seperti cahaya,
“Quality must be perceived by costomer.
warna, dan suara. Dengan adanya itu
Quality work must begin with the
semua
customer’s
maka
akan
timbul
persepsi.
perception.
Quality
Pengertian dari persepsi adalah proses
improvement are only meaningful when
bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi,
they are perceived by the customers.”
diorganisasikan,
1)
Senada dengan Morgan, Cleland dan
Karakteristik dari stimuli. 2) Hubungan
Bruno (1996, dalam Simamora (2008
stimuli dengan sekelilingnya. 3) Kondisi-
p:23) memberikan tiga prinsip kualitas
kondisi didalam diri sendiri.
sebagai persepsi, yaitu :
diinterpretasikan.
Kualitas
bersumber pada aspek produk dan non-
Informatics and Business Institute Darmajaya
3
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
produk, atau
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
seluruh kebutuhan non-
kenyamanan. Melihat
hal ini
maka
harga (nonprice needs) yang dicari
masalah di dalam persepsi kualitas yaitu
konsumen
memuaskan
belum memiliki lapangan yang sesuai
kebutuhannya. Sebuah produk mencakup
dengan standar, banyak lapangan yang
tiga aspek utama, yaitu harga, produk,
rusak dan belum diperbaiki, fasilitas yang
dan non-produk. Pada aspek produk yang
diperoleh sama walaupun memiliki harga
diperhatikan
yang
yang berbeda, sedangkan hal-hal yang
diharapkan dari suatu produk. Pada
diberikan berupa waktu dan usaha untuk
sebuah televisi misalnya, aspek produk
mendapatkan
adalah ukuran layar, gambar, suara,
dikeluarkan. Aspek fungsional biasanya
kelengkapan
digunakan untuk mendefinisikan persepsi
untuk
adalah
fungsi,
standar
dan
desain.
serta
biaya
yang
Sementara itu, aspek non-produk terdiri
nilai dalam bentuk kualitas dan harga.
dari
layanan
Persepsi nilai konsumen (consumer’s
perbaikan. Pengukuran pada persepsi
perceived value) dapat didefenisikan
kualitas terdiri dari produk, non Produk
sebagai evaluasi keseluruhan konsumen
(Jasa), dan harga.
terhadap
garansi,
reputasi,
Persepsi
dan
nilai
konsumen
seluruh
manfaat
yang
didapatkan dengan seluruh biaya yang
(consumer’s perceived value) sebagai
telah
evaluasi keseluruhan konsumen terhadap
(perceived value) merupakan penilaian
seluruh manfaat yang didapatkan dengan
keseluruhan konsumen terhadap segala
seluruh biaya yang telah dikeluarkan.
sesuatu yang didapatkan dengan yang
Value atau nilai secara sederhana dapat
diberikan
didefenisikan sebagai hasil atau manfaat
simamora 2008 p:44 ). Hal-hal yang
yang didapatkan sehubungan dengan
didapatkan bisa berupa kualitas, jumlah
biaya yang telah dikeluarkan. Hal-hal
yang lebih banyak, dan kenyamanan
yang membentuk suatu nilai menjadi
sedangkan hal-hal yang diberikan berupa
sesuatu yang sangat personal, istimewa.
waktu dan usaha untuk mendapatkan
Persepsi
value)
serta biaya yang dikeluarkan. Aspek
keseluruhan
fungsional biasanya digunakan untuk
nilai
merupakan
(perceived
penilaian
dikeluarkan.
Persepsi
(Zeithaml,
konsumen terhadap segala sesuatu yang
mendefinisikan
didapatkan dengan yang diberikan. Hal-
bentuk kualitas dan harga.
hal yang didapatkan bisa berupa kualitas, jumlah
yang
lebih
banyak,
atau
Loyalitas
persepsi
1988
dalam
nilai
memiliki
nilai
dalam
tingkatan
sebagai berikut: 1) Tingkat loyalitas yang
Informatics and Business Institute Darmajaya
4
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
paling dasar adalah pembeli tidak atau
menyukai merek tersebut. Pilihan mereka
sama sekali tidak tertarik pada merek-
terhadap suatu merek didasari pada suatu
merek apapun yang ditawarkan. Dengan
asosiasi,
demikian, merek memainkan peran yang
pengalaman
kecil dalam keputusan pembelian. Pada
atau kesan kualitas yang tinggi. Para
mulanya, jenis pengonsumsi seperti ini
pembeli pada tingkat ini disebut sahabat
suka
merek,
berpindah-pindah
mnerek
atau
seperti
simbol,
dalam
karena
rangkaian
menggunakannya,
terdapat
disebut tipe pengonsumsi switcher atau
emosional
price
Tingkat teratas adalah para pelanggan
buyer
(pengonsumsi
memperhatikan
harga
di
lebih dalam
yang
dalam
perasaan
setia
menyukai
yang
merek.
mempunyai
melakukan pembelian). 2) Tingkat kedua
kebanggaan
adalah para pembeli merasa puas dengan
menjadi pengguna satu merek. Merek
produksian
atau
tersebut sangat penting bagi mereka baik
minimal la tidak mengalami kecewaan.
dari segi fungsinya maupun sebagai
Pada dasarnya, tidak terdapat dimensi
ekspresi
ketidakpuasan
sebenarnya (commited buyers).
untuk
yang
la
yang
mendorong
gunakan,
cukup
menemukan
mengenai
siapa
atau
mereka
perubahan,
Loyalitas konsumen merupakan
terutama apabila pergantian ke merek lain
bentuk aksi dari persepsi tentang produk
memerlukan suatu tambahan biaya. Para
yang dibutuhkannya, oleh sebab itu
pembeli tipe ini dapat disebut pembeli
persepsi merupakan variabel penting
tipe
3)
terjadinya loyalitas konsumen. Secara
Tingkat ketiga berisi orang-orang yang
konseptual persepsi merupakan salah satu
puas,
faktor
kebiasaan
namun
suatu
memadai
dalam
suatu
(habitual
meka
buyer).
memikul
biaya
psikologis
seseorang
berupa
peralihan (switching cost), baik dalam
pendapat dan tanggapan terhadap objek
waktu, uang atau resiko sehubungan
tertentu (Simamora, 2008 p:32) oleh
dengan
melakukan
sebab itu persepsi ini dianggap sebagai
pergantian ke merek lain. Kelompok ini
salah satu unsur yang dapat membentuk
biasa disebut dengan pengonsumsi loyal
perilaku keputusan pembelian. Loyalitas
yang
yang
upaya
untuk
merasakan
pengorbanan
adanya
apabila
suatu
melakukan
dimaksud
mengonsumsi
bukan
produk
sekadar
terus-menerus
penggantian merek lain. Para pembeli
(repeat buying), tetapi lebih dari itu
tipe ini disebut satisfied buyer. 4) Tingkat
pelanggan
keempat adalah pengonsumsi benar-benar
(mereferensikan ke orang lain) dan
Informatics and Business Institute Darmajaya
dapat
melakukan
referal
5
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
menjadi advokator bagi produk yang digunakannya.
Membangun
2. Terdapat
pengaruh
persepsi
nilai
loyalitas
terhadap loyalitas konsumen pengguna
pelanggan juga semakin sulit hal itu
sarana lapangan olahraga futsal di
disebabkan
Bandar Lampung
karena
produk
yang
ditawarka kepada konsumen semakin
3. Terdapat pengaruh persepsi kualitas
banyak. Karena pilihan konsumen makin
dan persepsi nilai terhadap loyalitas
banyak, pemasar makin sulit mencari
konsumen pengguna sarana lapangan
loyalitas pelanggan yang terdiri dari
olahraga futsal di Bandar Lampung.
tahap
tahap
sebagai
berikut:
1)
Penggunaan produk (consumtion); Tahap paling
dasar
terbentuknya
II.
loyalitas Dalam metode penelitian ini akan
pelanggan, pada tahap ini masih banyak kemungkinan terhadap
pelanggan
produk
tidak
tertentu
loyal bahkan
meskipun konsumen puas dengan produk tersebut. 2) Pembelian berulang (repeat purchase);
Tahap
selanjutnya
telah
melibatkan emosi pelanggan terhadap produk
atau
sehingga
emotional konsumen
attachment melakukan
pembelian berulang terhadap produk tersebut.
3)
Mereferensikan
produk
kepada orang lain (referral action); Pada tahap ini konsumen denga percaya diri dapat memberikan referensi kepada orang lain dari produk yang digunakannya. (Fredy Rangkuti 2008 p:62) Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
diuraikan mengenai objek penelitian. Penelitian
ini
menggunakan
jenis
penelitian deskriptif yaitu menganalisis dengan cara menggambarkan keadaan atau kenyataan yang sebenarnya lalu di bandingkan
dengan
teori,
ketentuan
maupun peraturan yang berlaku guna mencari
pemecahan
terhadap
permasalahan yang ada (Istijanto, 2005 p:32). Dimana variabel yang digunakan adalah variabel independen (X) yaitu variabel
persepsi
kualitas
(X1)
dan
persepsi nilai (X2) dan variabel dependen (Y) adalah variabel loyalitas.variabel. Dalam peneltian ini akan digunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1) Penelitian Kepustakaan (Library
ini adalah 1. Terdapat
METODE PENELITIAN
pengaruh persepsi kualitas
terhadap loyalitas konsumen pengguna sarana lapangan olahraga futsal di Bandar Lampung”
Research), Teknik ini dilakukan dengan mengkaji berbagai teori dan bahasan yang relevan, yaitu data yang bersumber dari berbagai referensi seperti literatur,
Informatics and Business Institute Darmajaya
6
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
dokumentasi
dan
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
data
yang
bisa diketahu dengan cara mengambil
dibutuhkan dalam penelitian berupa teori
data orang yang membooking bermain di
tentang insentif, komunikasi personal dan
7 arena yaitu dome arena, ifa kemiling,
disiplin kerja. 2) Penelitian Lapangan
LF Raja Basa, Viva Sukaraja, Raya
(Field Research), Teknik ini dilakukan
Futsal, BSC futsal, Harmoni sebanyak
dengan cara turun secara langsung ke
1568 orang dan dapat dilihat pada
lapangan,
untuk
lampiran jumlah pemesanan lapangan
memperoleh data-data yang berkaitan
futsal berdasarkan pencapaian pada bulan
dengan
kebutuhan
agustus
tersebut
diperoleh
dengan
lain
maksud
penelitian. dengan
Data
cara:
a)
2013
dengan
total
1568.
Penentuan sampel dilakukan dengan non
Dokumentasi, yaitu pengambilan data
probability
secara secara langsung maupun tidak
convenience
langusng
penelitian
sampel nyaman (convenience sampling)
mengenai masalah yang diteliti, seperti
dilakukan dengan memilih sampel bebas
data penjualan, dan jumlah konsumen. b)
sekehendak perisetnya. Dengan populasi
Kuesioner, yaitu pengumpulan data yang
yang diambil yaitu 7 arena yaitu dome
dilakukan melalui pengisian kuesioner
arena, ifa kemiling, LF Raja Basa, Viva
secara langsung terhadap responden yang
Sukaraja, Raya
telah
Harmoni maka sampel yang diambil yaitu
terhadap
ditentukan
objek
sebagai
sampel
penelitian. Data ini dikumpulkan khusus untuk
menjawab
penelitian
yaitu
masalah mengenai
sampling
dengan
sampling
teknik
penngambilan
Futsal, BSC futsal,
dengan jumlah :
dalam pengaruh
persepsi kualitas dan persepsi nilai terhadap loyalitas konsumen. Populasi penelitian ini adalah pengguna sarana olahraga futsal yang jumlahnya Tabel Jumlah pemain yang menggunakan Arena Futsal di Bandar Lampung Tahun 2013 Tempat
Dome Ifa Kemiling LF Raja Basa Viva Sukaraja
Pukul 08-00 s/d 14-00 52 30 31 34
Pukul 14-00 s/d 17-00 114 77 74 38
Informatics and Business Institute Darmajaya
Pukul 17-00 s/d 24-00 238 103 118 99
Jumlah
404 210 223 171
7
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
Raya Futsal 32 BSC Futsal 28 Harmoni 29 Jumlah 239 Berdasarkan jumlah jam main dari pukul
55 59 65 512
102 189 90 177 100 194 850 1568 nilai (X2) Persepsi konsumen tentang
08.00 s/d 24.00 sebesar 1568. Sampel
nilai keadaan yang dimiliki oleh lapangan
dari populasi dapat dihitung dengan
futsal di Bandar Lampung indikator yang
menggunakan rumus Solvin :
dipakai adalah Kenyamanan, Waktu, Biaya, Jumlah yang sama. Variabel
n=
Loyalitas
Konsumen
konsumen
Keterangan:
diliat
(Y)
Loyalitas
pelayanan
yang
diberikan oleh pengelola lapangan futsal n = Banyaknya unit sampel
di Bandar Lampung. dengan indicator.
1 = Bilangan konstan
Nilai merek (brand value),Karakteristik
N = Banyaknya unit populasi
Individu, Hambatan berpindah (swiching barier) Kepuasan konsumen, Lingkungan
d = Taraf nyata 0,1
pasar.
(Sugiyono, 2006 : 120).
Dalam
peneltian
ini
akan
digunakan teknik dalam pengumpulan
n
1568
15680.1 1 2
data yaitu angket merupakan teknik
94,00
pokok
Dari hasil perhitungan tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian
dipergunakan
untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini. Skala pengukuran untuk data ini adalah interval.
ini adalah sebanyak 94 responden.
yang
Pengukuran
untuk
variabel
independent dan dependent menggunakan Agar
tidak terjadi salah interprestasi
teknik skoring untuk memberikan nilai
terhadap istilah variabel yang diteliti
pada setiap alternatif jawaban sehingga
maka
data dapat dihitung.
perlu
dijelaskan
definisi
operasional variabel sebagai berikut:
Alat analisis yang digunakan dalam
Persepsi kualitas (X1) Persepsi konsumen
penelitian ini adalah menggunakan Uji
tentang kualitas yang dimiliki oleh
Validitas,
Uji
Reliabilitas,
Uji
lapangan futsal di Bandar Lampung
Normalitas,
Uji
Homogenitas,
Uji
sebagai indikator yang dipakai adalah
Asumsi Klasik, dan Analisis Regresi
produk, non produk dan harga. Persepsi
Linier berganda yaitu
Informatics and Business Institute Darmajaya
Y = a + bX1+
8
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
bX2+ et.
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
Y= Loyalitas konsumen, X1=
persepsi kualitas, X2= persepsi nilai a=
Konstanta, b = Koefisien Regresi,
et=
error term.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kualitas (X1) Item rhitung rtabel Pertanyaan Butir 1 0,794 0.361 Butir 2 0,428 0.361 Butir 3 0,871 0.361 Butir 4 0,895 0.361 Butir 5 0,597 0.361 Butir 6 0,497 0.361 Butir 7 0,877 0.361 Butir 8 0,866 0.361 Butir 9 0,597 0.361 Sumber: Hasil data diolah tahun 2013
Kondisi
Simpulan
rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil pengujian validitas pada tabel
Lapangan futsal harus memiliki jumlah
di atas dapat dilihat bahwa 9 butir
lapangan lebih dari satu dengan nilai
pernyataan dari variabel persepsi kualitas
0,428. Sehingga dapat dikatakan bahwa 9
(X1) pada n = 30. Pernyataan dengan nilai
butir pernyataan tersebut valid untuk
paling tinggi yaitu nilai 0,895 dengan
digunakan
sebagai
pernyataan nomor 4 adalah Pelayanan
penelitian
atau
yang
yang diajukan dapat digunakan untuk
diberikan
petugas
dapat
memberikan kenyamanan dan nilai paling
instrumen
dalam
pernyataan-pernyataan
mengukur variabel yang diteliti.
rendah adalah pernyataan nomor 2. Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Nilai (X2) Item Pertanyaan rhitung Butir 1 0,783 Butir 2 0,493 Butir 3 0,657 Butir 4 0,786 Butir 5 0,643 Butir 6 0,514 Butir 7 0,779 Butir 8 0,719 Sumber: Hasil data diolah tahun 2013
rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel
Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil pengujian validitas pada tabel
pernyataan dari variabel persepsi nilai
di atas dapat dilihat bahwa 8 butir
(X2) pada n = 30. Pernyataan dengan nilai
Informatics and Business Institute Darmajaya
9
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
paling tinggi adalah pernyataan nomor 4
Sehingga dapat dikatakan bahwa 8 butir
Pengguna lapangan dapat memilih waktu
pernyataan
bermain dengan nilai 0,786, dan nilai
digunakan
sebagai
paling rendah adalah pernyataan nomor 2
penelitian
atau
Pertimbangan
yang diajukan dapat digunakan untuk
lapangan
untuk
adalah
kenyamanan
menggunakan karena
dengan
faktor
nilai
tersebut
mengukur
valid
untuk
instrumen
dalam
pernyataan-pernyataan
variabel
yang
diteliti.
0,493.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel loyalitas konsumen (Y) Pernyataan
rhitung
rtabel
Butir 1 719 0,361 Butir 2 500 0,361 Butir 3 520 0,361 Butir 4 574 0,361 Butir 5 417 0,361 Butir 6 497 0,361 Butir 7 571 0,361 Butir 8 536 0,361 Butir 9 556 0,361 Butir 10 374 0,361 Butir 11 507 0,361 Sumber: Hasil data diolah tahun 2013
Keterangan rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil pengujian validitas pada tabel
pernyataan nomor 10 Lapangan futsal
di atas dapat dilihat bahwa 11 butir
memberikan voucer bermain bila sudah
pernyataan
loyalitas
mencapai target perusahaan dengan nilai
konsumen (Y) pada n = 30. Pernyataan
0,374. Sehingga dapat dikatakan bahwa
dengan
11 butir pernyataan tersebut valid untuk
dari
nilai
variabel
paling
tinggi
adalah
pernyataan nomor 1 adalah Posisi atau
digunakan
sebagai
area penyedia sarana futsal harus berada
penelitian
atau
di tempat yang strategis dengan nilai
yang diajukan dapat digunakan untuk
0,719, dan nilai paling rendah adalah
mengukur variabel yang diteliti.
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Variabel Alpa Nilai Alpha cronbach Chronbach Persepsi kualitas (X1) 0,60 0,887 Persepsi nilai (X2)
0,60
Loyalitas konsumen (Y) 0,60 Sumber: Hasil data diolah tahun 2013
Informatics and Business Institute Darmajaya
0,824 0.743
instrumen
dalam
pernyataan-pernyataan
Keterangan Realibel sangat tinggi Realibel sangat tinggi tinggi
10
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Berdasarkan
tabel
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
hasil
0,743 sehingga dapat disimpulkan bahwa
perhitungan menghasilkan nilai alpha
seluruh variabel telah memenuhi syarat
cronbach
reliabilitas intrumen karena nilai alpha
untuk
diatas
variabel
Persepsi
nilai(X1), Persepsi kualitas (X2) dan
cronbach
lebih
besar
dari
(0,60).
variabel
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
loyalitas
menghasilkan nilai
konsumen
(Y)
alpha chronbach
semua data berstatus reliabel. Hasil uji
untuk variabel Persepsi nilai(X1) sebesar
reliabilitas variabel persepsi kualitas,
0,887, Persepsi kualitas (X2) 0,824 dan
persepsi nilai dan loyalitas konsumen.
variabel loyalitas konsumen (Y) sebesar Tabel 5. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parametersa
pers_kualitas
pers_nilai
94 32.67 6.583
94 31.26 4.883
94 41.67 6.330
.140 .072 -.140 1.354 .051
.117 .117 -.111 1.133 .154
.092 .076 -.092 .892 .403
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Test distribution is Normal. Sumber : Hasil data diolah tahun 2013
loyalitas
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai
variabel loyalitas konsumen (Y) adalah
Kolmogorov Smirnov
sebesar 0,892 dengan tingkat signifikan
(KS)
persepsi
kualitas (X1) adalah sebesar 1.354 dengan
sebesar
tingkat signifikan sebesar 0,51. Nilai
semua variabel adalah lebih besar dari
Kolmogorov
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Smirnov
(KS)
untuk
0,403. Nilai signifikan dari
persepsi nilai (X2) adalah sebesar 1.133
Ho
ditolak
dan
dengan tingkat signifikan sebesar 0,154.
berdistribusi Normal.
seluruh
variabel
Nilai Kolmogorov Smirnov (KS) untuk Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas
pers_kualitas pers_nilai
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 1.282 18 70 1.463 18 70
Sig. .227 .131
Sumber : Hasil data diolah tahun 2013 Dari hasil perhitungan uji homogenitas
persepsi kualitas (X1) diperoleh sebesar
dapat dilihat nilai sig untuk variabel
0,227. Dan variabel persepsi nilai (X2)
Informatics and Business Institute Darmajaya
11
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
diperoleh 0,131 dari hasil tersebut dapat
bahwa varians populasi adalah homogen.
dilihat bahwa nilai sig > 0,05 yang berarti Tabel 7. Hasil Uji Linieritas Persepsi kualitas ANOVA Table Sum of Squares
loyalitas * pers_kualitas
Between (Combined) Groups Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
Mean Square
Df
F
Sig.
1294.998 620.728
21 61.667 1 620.728
1.826 18.378
.032 .000
674.269
20 33.713
.998
.475
2431.779 3726.777
72 33.775 93
Sumber: Hasil data diperoleh 2013 Tabel 8. Hasil Uji Linieritas Persepsi nilai ANOVA Table
loyalitas * pers_nilai
Between Groups
Sum of Squares 1326.111 533.646
(Combined) Linearity
Deviation from Linearity Within Groups Total
Df 20 1
792.465
19
2400.666 3726.777
73 93
Mean Square 66.306 533.64 6 41.709
F
Sig.
2.016 16.22 7 1.268
.016 .000 .231
32.886
Sumber Hasil Olah Data 2013 Dari hasil perhitungan uji linieritas
linier. Dari hasil perhitungan uji linieritas
variabel
dan
variabel persepsi nilai (X2) dan loyalitas
loyalitas konsumen (Y) didapat nilai sig =
konsumen (Y) didapat nilai sig = 0,231
0,475 Dengan demikian sig > α, 0,05
Dengan demikian yang berarti model
yang berarti model regresi berbentuk
regresi berbentuk linier.
persepsi
kualitas
(X1)
Tabel 9. Hasil Uji Multikolonieritas Variabel pers_kualitas pers_nilai
Toleransi 0,734 0,734
VIF 1,363 1,363
Keterangan Tidak terdapat hubungan multikolinearitas
Sumber Hasil Olah Data 2013 Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk
kualitas
mengetahui apakah terdapat interkorelasi
digunakan dalam penelitian ini. Uji ini
sempurna
bertujuan untuk melihat apakah model
antara
variabel
persepsi
Informatics and Business Institute Darmajaya
dan
persepsi
nilai
yang
12
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
regresi ditemukan adanya korelasi antara
menjelaskan bahwa nilai tolerance di
variabel persepsi kualitas dan persepsi
bawah 0,10 (nilai tolerance >0,1), begitu
nilail. Uji ini dilakukan dengan Tolerance
juga dengan nilai VIF tidak ada yang di
Value dan Variance Inflation Factor
atas 10 (nilai VIF <10) sehingga dapat
(VIF).
disimpulkan
Agar
tidak
terjadi
bahwa
independen
variabel
multikolinearitas, batas Tolerance Value
variabel
tidak
> 0,1 dan VIF < 10. Berdasarkan Tabel di
hubungan multikolinearitas.
pada terdapat
atas diperoleh hasil bahwa hasil tersebut Tabel 10. Hasil Uji Heteroskedestisitas No
Variabel
Sig
Alpha
Keterangan
1
Persepsi Kualitas (x1)
0,168
0,05
Ho diterima
2
Persepsi nilai (x2)
0,182
0,05
Ho diterima
Sumber Hasil Olah Data 2013 Berdasarkan
tabel
diatas
dari
hasil
Oleh karena itu, Ho yang menyatakan
pengujian tabel uji heteroskedastisita
tidak ada hubungan antara variabel bebas
didapat nilai signifikan variabel persepsi
dengan residual absolutnya diterima.
kualitas 0,168 lebih besar dari 0,05 maka
Hasil pengujiann hepotesis ini dapat
Ho diterima. Dan persepsi nilai 0,182
disimpulkan bahwa data yang diperoleh
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima.
tidak terdapat adanya heteroskedastisitas.
Tabel 11. Hasil Uji DW pada tingkat kepercayaan 95% Dw hitung Du 1,897 1,709 Sumber Hasil Olah Data 2013
4-du 2,291
Kesimpulan Ho diterima
Hasil perhitungan di atas memperlihatkan
autokorelasi baik positif maupun negatif
bahwa nilai Dw hitung terletak diantara
dan tidak terjadi pelanggaran terhadap
nilai du dan 4-du yaitu 1,709 < 1,897<
asumsi dasar sehingga penelitian dapat
2,291 sehingga dapat dikatakan bahwa
dilanjutkan.
pada model regresi ini tidak terjadi
Informatics and Business Institute Darmajaya
13
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
Tabel 12. Tabel model sumarry Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square 1 .453a .205 .187 a. Predictors: (Constant), pers_nilai, pers_kualitas b. Dependent Variable: loyalitas
Std. Error of the Estimate 5.706
Durbin-Watson 1.897
Sumber Hasil Olah Data 2013 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa
Hasil uji hipotesis
koefisien korelasi diperoleh R=0,453
disimpulkan
berarti tingkat hubungan antara persepsi
persepsi kualitas dan persepsi nilai
kualitas, persepsi nilai, dengan loyalitas
terhadap loyalitas konsumen pengguna
2
secara simultan
bahwa
ada
pengaruh
konsumen. Sedangkan R Square (R )
lapangan futsal di Bandarlampung (Y).
diperoleh sebesar 0,205
Nilai F pada tabel Anova (F
loyalitas
konsumen
atau 20,5%
hitung)
konsumen
diperoleh 11,728 sedangkan nilai F tabel (α
dipengaruhi oleh persepsi kualitas dan
0,05) dengan (n-k = 94-3=91) adalah
persepsi nilai. Selebihnya 79,5% (100-
2.68. Ternyata nilai F
20,5) dipengaruhi oleh faktor lain yang
tabel (2,68), artinya Ho ditolak dan Ha
tidak diteliti dalam penelitian ini.
diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada
Hasil uji hipotesis secara parsial variabel persepsi kualitas (X1) adalah sebesar 2,658 sedangkan untuk t tabel (dk=n-2=942=92) adalah sebesar 1,662. Jadi t 2,658 > t
tabel
hitung
(11.728) > F
pengaruh persepsi kualitas dan persepsi nilai
terhadap
pengguna
loyalitas
lapangan
konsumen futsal
di
Bandarlampung.
hitung
1,662, artinya Ho ditolak
dan Ha diterima, kesimpulannya terdapat
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
pengaruh antara persepsi kualitas dengan loyalitas konsumen. persepsi nilai (X2)
Berdasarkan hasil perhitungan regresi
diperoleh nilai thitung
linear
sebesar 2,0964
sedangkan nilai ttabel dengan dk (dk=94-
diperoleh
hasil
persamaan regresi Y = 23,291 + 0,279X1 + 0,296X2
2=92) adalah 1,662 jadi thitung (2,096)> ttabel 1,662 dengan demikian Ho ditolak
berganda
- Nilai
konstanta
sebesar
24,162
dan Ha diterima sehingga disimpulkan
menyatakan bahwa jika tidak ada skor
bahwa terdapat pengaruh persepsi nilai
persepsi kualitas dan persepsi nilai (X
terhadap dengan loyalitas konsumen.
= 0) maka skor loyalitas konsumen sebesar 23,291.
Informatics and Business Institute Darmajaya
14
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
- Koefisien regresi variabel persepsi kualitas
(X1)
sebesar
0,279
kualitas maupun persepsi nilai, dengan begitu
konsumen
akan
selalu
menyatakan bahwa setiap penambahan
menanggapi terhadap pelayanan yang
satu satuan persepsi kualitas maka
positif
akan
menjadi loyal.
meningkatkan
loyalitas
konsumen sebesar 0,279.
sehingga
persepsi kualitas dan persepsi nilai
nilai (X2) sebesar 0,296 menyatakan
maka
bahwa
satu
selanjutnya
akan
lain
persepsi
penambahan
nilai
meningkatkan
akan
3. Sebagai tahap awal penelitian tentang
- Koefisien regresi variabel persepsi
setiap
konsumen
maka
loyalitas
konsumen
disarankan
seperti
kepada
peneliti
menambahkan
variabel
loyalitas
ke
tahap
keputusan pembelian.
konsumen sebesar 0,296 Koefisien regresi variable persepsi kualitas (X1)
DAFTAR PUSTAKA
0,279
Alma,
dengan
tingkat
signifikan
sebesar 0,009 dan persepsi nilai (X2) 0,296
dengan
tingkat
signifikan
sebesar 0,039. Saran Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan kesimpulan, maka penulis memberikan saran kepada sebagai berikut : 1. Pemilik Sarana olahraga Futsal
di
Bandar Lampung diharapkan selalu memantau dan menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen yaitu dengan meningkatkan pelayanan yang lebih baik terhadap konsumen yang berkunjung.
Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung. Freddy Rangkuti. 2008. The Power of Brands. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Kotler Dan Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi kedua belas. PT Indeks. Kelompok Gramedia. Jakarta.
2. Pemilik Sarana olahraga Futsal Bandar Lampung kepercayaan
hendaknya
memberikan
terhadap
kebutuhan
Kotler Dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Indeks. Kelompok Gramedia. Jakarta.
konsumen, agar persepsi konsumen meningkat
baik
berupa
persepsi
Informatics and Business Institute Darmajaya
15
Raden Ahmad Ihsan, Herlina
Jurnal Bisnis Darmajaya, Vol. 01. No.02, Juli 2015
Muhidin, Sambas Ali. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan jalur. CV Pustaka Setia. Jakarta. Nana Sudjana. 2011. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algesindo Offset. Bandung. Riduwan, 2008. Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta. Bandung. Riduan dan Engkos , 2008. Analisis Jalur . Alfabeta Jakarta Simamora, Bilson. 2008. Perilaku Konsumen Dan Dtraategi Pemengan Pasar. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Swasta DH, Basu dan Sukotjo, 2007. Manajemen Pemasaran Modern. BPFE Jogjakarta Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Kencana. Jakarta. Tjiptono, Fandy. 2008. Service Manajemen, Mewujudkan Layanan Prima. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
Informatics and Business Institute Darmajaya
16