ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU MARGIN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT ANGGOTA DALAM MEMBELI PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus BMT AMAL MULIA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Oleh EVA ROVIANA 21310004 S1 PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2015
i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU MARGIN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT ANGGOTA DALAM MEMBELI PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus BMT AMAL MULIA)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Oleh EVA ROVIANA 21310004 S1 PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2015
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari: Nama
: Eva Roviana
NIM
: 21310004
Jurusan
: Syariah
Program Studi
: S1 Perbankan Syariah
Judul
: ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU MARGIN
DAN
KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP MINAT ANGGOTA DALAM MEMBELI PRODUK
PEMBIAYAAAN
MURABAHAH
di
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus BMT AMAL MULIA) Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 25 Januari 2015 Pembimbing
Wiwin Kurniasari, SE.,M.Si.,Akt NIP. 19741221 200912 200 2
iii
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU MARGIN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT ANGGOTA DALAM MEMBELI PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus BMT AMAL MULIA)
DISUSUN OLEH EVA ROVIANA NIM : 21310004 Telah dipertahankan didepan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 23 februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Ekonomi Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua penguji
:
Penguji 1
:
Penguji 2
:
Pembimbing
:
Salatiga, .......... Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. .................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Eva Roviana
Nim
: 21310004
Jurusan
: Syariah
Program Studi
: S1 Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 25 Januari 2015 Yang menyatakan,
Eva Roviana
v
MOTTO When in doubt, learn more. When confident, be more careful. (Mario Teguh) Man Jadda Wa Jad Hati itu ibarat tanah, ilmu ibarat tanamannya dan mengulang-ulang adalah airnya. Bila tanah tidak mendapatkan air maka tanamannya pun akan kering. (Abi Abdillah Ja’far Bin Muhammad)
vi
PERSEMBAHAN Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan berbagai bentuk motivasi dan doa dari berbagai pihak. Dan sebagai bentuk apresiasi, skripsi ini penulis persembahkan untuk 1. Kedua orang tuaku , bapak Suroto dan Ibu Romanah serta adikku tercinta dek Arda Nasyiroh untuk segenap doa dan kasih sayangnya. 2. Kepada sahabatku tercinta Mufidatul Khasanah, terima kasih atas pengertian dan dukungannya. 3. Kepada seluruh teman-teman ku MKS A ; mbk Indra Siswanti sebagai ketua geng “sunny”, Rahayu Istiqomah, Umi Mualimah, Sri Murdian ningsih, Atik Masruroh, Nur Kholifah, Khanifah, Maftukatul Munawaroh, dan arek-arek lainnya. 4. Kepada seluruh teman-teman ku di PON-PES Al-Azhar ; mbak Siti Tafiroh, dek Miratul Azizah, mbak Umul Auliya, mbak Fatchul Hidayah, mbak Sri Utami, mbak Maidatul Faizah, mbak Siti Badriyah, dll
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Persepsi Harga Atau Margin Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Anggota Dalam Membeli Produk Pembiayaan Murabahah Di Koperasi Jasa Keuangan Syariah (Studi Kasus Bmt Amal Mulia) akhirnya dapat diselesaikan, alhamdulillah hi robbil alamin. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rosulullah Muhammad SAW yang senantiasa kita harapkan syafaatnya kelak di yaumul qiyamah. Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada: 1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain Salatiga)
2.
Bapak Beny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.
3.
Ibu Fetria Eka Yudiana, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah
viii
4.
Ibu Wiwin Kurniasari, SE, M.Si ,Akt selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada beliau.
5.
Bapak Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan analisa data penelitian. Jazakullah hu khoirol jaza’.
6.
Segenap Dosen STAIN Salatiga terutama segenap Dosen Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam yang telah memberikan berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.
7.
Seluruh Staf dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
8.
Seluruh pimpinan dan karyawan BMT Amal Mulia Suruh atas kerjasama dan bimbingannya dalam memperoleh data yang penulis butuhkan
9.
Kedua Orang tuaku tercinta, yang telah mencurahkan segenap do’a, motivasi, dan kasih sayangnya di setiap langkah penulis.
10. Teman-teman seperjuangan PS S1 2010 yang senasip seperjuangan. 11. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih dan semoga kebaikan semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapat balasan pahala dari Allah SWT.
ix
Jazakullah hu khoirol jaza’. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amin amin ya robbal alamin.
Salatiga, 21 januari 2015 Penulis
Eva Roviana NIM: 21310004
x
DAFTAR ISI HALAMAN LOGO
................................................................................
i
HALAMAN JUDUL
................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .............................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...............................
v
HALAMAN MOTTO ................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................
viii
HALAMAN DAFTAR ISI ..........................................................................
xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................
xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..............................................................
xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .........................................................
xvi
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
8
1.3 Tujuan Penelitian
.......................................................................
8
1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................................
9
1.5 Sistematika Penulisan.....................................................................
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Telaah Pustaka .............................................................................
11
2.2 Kerangka Teori .............................................................................
12
xi
2.2.1 Pembiayaan .....................................................................
12
2.2.2 Pembiayaan Murabahah ..................................................
17
2.2.3 Minat Anggota .................................................................
23
2.2.4 Persepsi Harga atau Margin .............................................
32
2.2.5 Kualitas Pelayanan ..........................................................
40
2.3 Hipotesis
.....................................................................
44
2.4 Kerangka Penelitian .....................................................................
46
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
.....................................................................
47
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................
47
3.3 Populasi dan Sampel .................................................................
47
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................
48
3.5 Skala Pengukuran Data .............................................................
50
3.6 Definisi Konsep dan Operasional ..............................................
51
3.7 Instrumen Penelitian ..................................................................
52
3.8 Uji Instrumen Penelitian ............................................................
54
3.9 Alat Analisis
.....................................................................
59
4.1 Gambaran Umum BMT .............................................................
61
BAB IV ANALISIS DATA
4.1.1
Sejarah Pendirian Bmt Amal Mulia ...............................
61
4.1.2
Visi Dan Misi Bmt Amal Mulia .....................................
62
4.1.3
Identitas Bmt Amal Mulia ..............................................
63
4.1.4
Struktur Organisasi ........................................................
64
xii
4.1.5
Produk-Produk Koperasi Bmt Amal Mulia ...................
4.2 Analisa Data
66
.....................................................................
72
4.1.1
Identitas Responden ......................................................
72
4.1.2
Uji Reliabilitas ..............................................................
74
4.1.3
Uji Validitas ..................................................................
75
4.1.4
Uji Statistik ....................................................................
79
4.1.5
Uji Asumsi Klasik .........................................................
85
4.3 Hasil Uji Hipotesis .....................................................................
90
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
.....................................................................
93
5.2 Saran
.....................................................................
95
Daftar Pustaka Lampiran
xiii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 1.1 : Research Gap Penelitian ...........................................................
6
Tabel 3.1 : Variabel Dan Indikator Penelitian .............................................
53
Tabel 4.1 : Data Jenis Kelamin Responden ................................................
72
Tabel 4.2 : Umur Responden .....................................................................
72
Tabel 4.3 : Pendidikan Responden ..............................................................
73
Tabel 4.4 : Uji Reliabilitas X1 ....................................................................
74
Tabel 4.5 : Uji Reliabilitas X2 ....................................................................
74
Tabel 4.6 : Uji Reliabilitas Y ....................................................................
75
Tabel 4.7 : Uji Validitas Persepsi Harga ....................................................
76
Tabel 4.8 : Validitas Kualitas Pelayanan ....................................................
77
Tabel 4.9 : Uji Validitas Minat Anggota ......................................................
78
Tabel 4.10 : Variables Entered/Removed ....................................................
79
Tabel 4.11 : Tabel Summary
..................................................................... 79
Tabel 4.12 : Tabel Anova
.....................................................................
80
Tabel 4.13 : Tabel Coefficients ....................................................................
82
Tabel 4.14 : Uji T
.....................................................................
83
Tabel 4.15 : Uji Multikolinearitas Y= X1 + X2 ............................................
88
Tabel 4.16 : Uji Multikolinearitas X1 = X2 .................................................
88
Tabel 4.17 : Tabel Uji Heteroscedasticity .....................................................
89
Tabel 4.18 : Tabel Uji Linearitas .................................................................
90
Tabel 4.19 : Tabel Uji Hipotesa ...................................................................
92
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
Gambar 2.1 : Jenis-jenis pembiayaan ..........................................................
13
Gambar 2.2 : Skema pembiayaan murabahah ............................................
19
Gambar 2.3 : model perilaku pembelian ....................................................
24
Gambar 2.4 : Kerangka Penelitian .............................................................
46
Gambar 4.1 : Susunan Organisasi Koperasi Bmt Amal Mulia ...................
64
Gambar 4.2 : Struktur organisasi pengelola KJKS Amal Mulia .................
65
Gambar 4.3 : Skema Pembiayaan Mudharabah .........................................
68
Gambar 4.4 : Skema Pembiayaan Murabahah ............................................
69
Gambar 4.5 : Skema Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil (BBA) .....................
69
Gambar 4.6 : Skema Pembiayaan Musyarakah ...........................................
70
Gambar 4.7 : Skema Pembiayaan Ijarah ....................................................
70
Gambar 4.8 : Histogram asumsi normalitas ................................................
86
Gambar 4.9 : Normal plot
87
.....................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Konsultasi Skripsi Lampiran 2 : Permohonan Izin Penelitian Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian Lampiran 4 : Surat Keterangan Kegiatan Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian Lampiran 6 : Hasil Data Kuesioner Lampiran 7 : Output Analisis Lampiran 8 : Daftar Riwayat Hidup
xvi
ABSTRAK Roviana Eva. 2014. Analisis Pengaruh Persepsi Harga Atau Margin Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Anggota Dalam Membeli Produk Pembiayaan Murabahah Di Koperasi Jasa Keuangan Syariah (Studi Kasus Bmt Amal Mulia). Skripsi, Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam, Program Studi S1 Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negri (Stain) Salatiga. Pembimbing : Wiwin Kurniasari, S.E, M.Si ,Akt Kata Kunci : Persepsi Harga atau Margin, Kualitas Pelayanan, Minat Anggota Adanya fakta bahwa margin pembiayaan murabahah lebih mahal daripada bunga kredit penyaluran dana menarik perhatian peneliti untuk meneliti mengenai bagaimanakah persepsi anggota mengenai harga atau margin yang ditetapkan BMT dan kualitas pelayanan sebagai perusahaan jasa yang dirasakan oleh anggota BMT. Guna untuk mengetahui bagaimanakah dan seberapa besar kedua variabel yang dipilih peneliti itu menarik minat anggota untuk membeli produk murabahah Penelitian ini bersifat Basic Research guna pengembangan dan evaluasi konsep-konsep teoritis, memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah anggota BMT Amal Mulia dengan jumlah sampel sebanyak 87 anggota. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, uji statistik dan asumsi klasik. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota sebesar 0,194 atau 19,4 % yang berarti bahwa persepsi harga mampu mempengaruhi minat anggota sebesar 19,4 %, kualitas pelayanan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota sebesar 0,525 atau 52,5 % yang berarti bahwa kualitas pelayanan mampu mempengaruhi minat anggota sebesar 52,5 % sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai persepsi harga dan kualitas pelayanan maka akan semakin tinggi pula minat anggota terhadap pembelian produk murabahah.
xvii
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan yang semakin baik sejak dikeluarkannya undang-undang no 21 tahun 2008 mengenai perbankan syariah. Didalam undang-undang tersebut berisi tentang undang-undang terkait Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan undang-undang yang menjadi dasar hukum segala macam aktivitas di dunia perbankan, di antaranya transfer dana, lalu lintas devisa, dan sistem nilai tukar.Aktitifitas dunia perbankan dibahas secara lebih mendetail mengenai azaz, badan hukum, perizinan, jenis usaha, tata kelola, dan lain sebagainya. Dan hasilnya mampu memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan dan pertumbuhan lembaga keuangan berbasis syariah baik bank dan non bank. Terbukti dengan adanya suatu wacana yang dipublikasikan www.humas.uii.ac.id (2008) yaitu sebagai berikut : Di tahun 2008 memperlihatkan adanya kurang lebih 25 lembaga perbankan komersial syariah dan lebih dari 100 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS). Asuransi juga tumbuh begitu cepat yaitu ada sekitar 20 perusahaan. Begitu juga perusahaan penerbit saham dan obligasi syariah yang sering disebut sukuk pun telah menarik banyak investor. Hal ini belum terhitung perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah seperti Baitul Maal wat Tamwil (BMT), Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), dan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), yang jumlahnya tidak kurang dari 4000 lembaga tersebar di indonesia.
Dari wacana yang dipaparkan humas UII pada tahun 2008, kita dapat mengetahui bahwa perkembangan lembaga keuangan syariah bank 1
2
maupun non bank tidak terlepas dari peran lembaga keuangan mikro syariah. Adapun lembaga keuangan mikro syariah menurut Hamidi (2003: 79) terdapat berbagai macam bentuk dan perijinannnya, misal Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Kopotren, Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan lain-lain. Dan alasan mengapa lembaga keuangan mikro syariah ini sangat penting bagi perkembangan lembaga keuangan syariah adalah karena “lembaga keuangan mikro syariah inilah yang mampu menjangkau transaksi keuangan syariah lingkup mikro didaerah yang tidak bisa dilayani oleh bank umum maupun bank yang membuka unit syariah”. Selain itu, mayoritas penduduk negara Indonesia merupakan muslim dan golongan berpenghasilan menengah kebawah dan pengusaha kecil menengah kebawah. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga keuangan mikro syariah yang mempunyai fungsi sama dengan bank syariah yaitu sebagai lembaga intermediasi (intermediary institution), dimana suatu lembaga itu berfungsi sebagai penghimpun dana dan juga berfungsi
sebagai
penyalur
dana.
Hal
ini
menyatakan
bahwa
perkembangan lembaga mikro syariah tidak hanya ditunjang oleh produk penghimpunan dana namun juga oleh produk penyaluran dana. Didalam fungsinya sebagai lembaga penyalur dana, BMT membagi produk pembiayaan berdasarkan tujuan penggunaannya dalam tiga kategori yaitu pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip sewa, dan pembiayaan dengan prinsip usaha kerja sama.
3
Produk pembiayaan murabahah merupakan salah satu produk pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli yang ditawarkan BMT dalam memenuhi kebutuhan anggota baik dalam pembiayaan investasi, produktif maupun pembiayaan konsumtif. Pembiayaan murabahah menjadi produk pembiayaan unggulan BMT karena merupakan produk pembiayaan yang paling sering dipilih anggota BMT dan menjadi salah satu penyumbang besar terhadap pendapatan BMT. Dalam usahanya menjaring minat calon anggota pembiayaan, BMT tidak hanya bersaing dengan sesama lembaga keuangan syariah namun juga dengan lembaga keuangan konvensional. Dalam persaingan ini tidak hanya fokus dalam inovasi produk tetapi juga dalam berbagai strategi pelayanan dan taktik pemasaran. Persaingan pun menjadi semakin ketat sehingga menuntut kejelian anggota dalam memilih produk-produk yang ditawarkan yang sesuai dengan harapannya. Menurut Lembang (2010) “konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar menghadapi setiap produk yang diciptakan” . Salah satu bentuk dari persaingan antara lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional adalah dalam pemberian margin atau selisih dari harga pokok dengan harga jual suatu produk murobahah. Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 14 ) Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk produk atau jasa atau jumlah dari seluruh nilai yang di tukarkan konsumen untuk memiliki atau menggunakan manfaat dari suatu barang dan jasa. Harga yang dimaksud disini adalah harga
4
yang dihasilkan dari harga pokok dan margin yang disepakati kedua belah pihak. Strategi penentuan harga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan, menjadi penting karena harga sangat menentukan pembentukan persepsi harga oleh anggota yang kemudian menjadi salah satu hal yang mempengaruhi minat anggota dalam memilih produk penyaluran dana. Dari hasil wawancara terhadap bapak Hadziq Nastain selaku manajer BMT Tumang cabang Salatiga, penulis memperoleh informasi bahwa margin pembiayaan murabahah Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Bank Syariah masih cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan bunga kredit penyaluran dana Koperasi Jasa Keuangan Konvensional, atau BPR dan Bank Konvensional. Dan alasan mengenai mengapa lebih mahal adalah untuk
berjaga-jaga
apabila
terjadi
resiko-resiko
yang
mungkin
mempengaruhi oprasional kerja dan kelangsungan hidup BMT atau bank syariah. Dan disebabkan pula karena BMT masih tergolong lembaga keuangan syariah yang kecil sehingga membutuhkan jaminan yang kuat dan biaya bagi hasil yang mahal. Mengetahui semua ini dikhawatirkan lembaga keuangan mikro syariah kesulitan dalam mencari anggota pembiayaan dikarenakan mahalnya margin dan jaminan yang disyaratkan lebih sulit jika dibandingkan dengan kredit penyaluran dana lembaga keuangan konvensional yang murah dan bahkan ada yang tanpa agunan. Dengan margin yang lebih mahal maka harga yang ditawarkan atas
5
produk juga lebih mahal. Jika calonanggota lebih jeli, maka mereka akan membandingkan dan kemudian muncullah persepsi yang kemudian akan sampai pada minat beli atau keputusan pembelian mereka atas produk. Beberapa peneliti dalam studinya memandang persepsi harga, mempunyai berbagai pandangan yang berbeda diantaranya penelitian yang dilakukan Rizan dan Arrasyid (2008) harga yang dinilai lebih mahal tidak mengurangi minat konsumen untuk membeli suatu produk yang sudah dipercaya dan berkualitas. Penelitian ini didukung oleh Suwarnidan Mayasari (2009) yang menyatakan tidak ada pengaruh dari persepsi harga terhadap minat beli konsumen. Namun penelitian lain menyatakan hasil yang berbeda yaitu penelitian yang dilakukan oleh penelitian Kristianto dan Wicaksono (2009), dan Natalia (2009) yang menyatakan bahwa variabel persepsi harga mempengaruhi minat beli kembali konsumen dan didukung oleh Kristiana dan Wahyudin (2012) yang menyatakan bahwa dimana harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli customer PT.Karya Zirang Utama. Dan perbedaan dari para peneliti akan kami paparkan pada tabel berikut :
6
Tabel 1.1 Research Gap Penelitian Isu
Persepsi Harga terhadap minat beli anggota
Mempengaruhi Kristianto dan Wicaksono (2009), dan Natalia (2009) yang menyatakan bahwa variabel persepsi harga mempengaruhi minat beli kembali konsumen Kristiana dan Wahyudin (2012) yang menyatakan bahwa dimana harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli customer PT.Karya Zirang Utama Isuzu. Setiyarini (2012) Persepsi Nasabah dan Margin secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah
Tidak mempengaruhi Penelitian Suwarnidan Mayasari (2011) yang menyatakan tidak ada pengaruh dari persepsi harga terhadap minat beli konsumen Rizan dan Arrasyid (2008) harga yang dinilai lebih mahal tidak mengurangi minat konsumen untuk membeli suatu produk yang sudah dipercaya dan berkwalitas Kusdyah (2012) menyatakan bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap minat beli ulang (intens to repurchase). Yang artinya Persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang.
Cahyani, Saryadi & Nurseto (2013) menyatakan bahwa Kualitas pelayanan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pada bank BNI Syariah Kualitas di Kota Semarang layanan Purnomo (2011) dalam skripsi Setiyarini (2012) kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembiayaan murabahah Sumber : Kristianto dan Wicaksono (2009), Natalia (2009), Kristiana dan Wahyudin (2012), Suwarni dan Mayasari (2009), Rizan dan Arrasyid (2008), Setiyarini (2012),Cahyani, Saryadi & Nurseto (2013)
7
Berdasarkan researc gappenelitian yang dipaparkan penulis, penulis semakin tertarik untuk meneliti apakah persepsi harga mampu mempengaruhi
minat
anggota
pembiayaan
murabahah
setelah
mengetahui adanya margin BMT lebih mahal dari pada bunga kredit Bank Konvensional .Dan apakah kualitas pelayanan yang ditawarkan BMT mampu mempengaruhi minat anggota BMT secara positif dan signifikan, dan mampu menutupi mahalnya margin dalam menarik minat anggota. Pelayanan merupakan aspek penting dalam perusahaan jasa. Anggota akan memilih BMT yang memiliki pelayanan yang aman, tidak terlalu rumit dan memuaskan. Seperti contoh keramahan pegawai dalam melayani anggota, daya tanggap pegawai, mampu melayani anggota dengan cepat dan perhatian pegawai terhadap anggota. Hal ini dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan berperan besar dalam menentukan minat anggota terhadap segala produk yang ditawarkan BMT terutama produk pembiayaan murabahah. Dari penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakahpengaruh persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap minat anggotamurabahah dengan mengambil penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Persepsi Harga Atau Margin Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Anggota Dalam Membeli Produk Pembiayaan Murabahah Di Koperasi Jasa Keuangan Syariah. (Studi Kasus Bmt Amal Mulia)
8
1.2
Rumusan Masalah Margin penyaluran dana lembaga keuangan mikro syariah dan bank syariah dinilai lebih mahal daripada bunga kredit penyaluran dana lembaga keuangan mikro konvensional dan bank konvensional. Dari masalah yang dipaparkan diatas penulis ingin mengetahui apakah besar kecilnya margin pembiayaan mampu mempengaruhi minat anggota dalam mengambil pembiayaan. Dan apakah kualitas layanan yang ditawarkan mampu mempengaruhi minat anggota untuk memilih dan menggunakan produk murabahah di koperasi jasa keuangan. Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan, pertanyaan penelitian peneliti adalah sebagai berikut : a. Bagaimanakah pengaruh persepsi harga atau margin terhadap minat anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di koperasi jasa keuangan syariah? b. Bagaimanakah pengaruh kualitas layanan terhadap minat anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di koperasi jasa keuangan syariah?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi harga atau margin terhadap minat anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di koperasi jasa keuangan syariah
9
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di koperasi jasa keuangan syariah 1.4
Kegunaan penelitian Peneliti berharap penelitian ini berguna sebagai berikut : a. Memberikan pemahaman, pengetahuan, dan wawasan yang mendalam bagi peneliti maupun pembaca mengenai bagaimanakah pengaruh persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap minat anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di koperasi jasa keuangan syariah. b. Diharapkan mampu memberikan
tambahan informasi
bagi
marketing-marketing lembaga keuangan mikro syariah mengenai perilaku, minat dan persepsi anggota atau calon anggota dalam upayanya menjaring anggota. c. Diharapkan mampu dijadikan bahan informasi atau bahan masukan bagi lembaga keuangan mikro syariah terutama dalam pengambilan kebijakan yang dapat diambil mengenai pengaruh persepsi harga atau margin dan kualitas layanan terhadap minat anggotapada pembiayaan murabahah.
10
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan BAB II
TELAAH PUSTAKA
Berisi tentang telaah pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu, karangka teori berisi bangunan teori dan konsep yang akan digunakan untuk menganalisis, kerangka penelitian berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitianhipotesis. BAB III
METODE PENELITIAN
Berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, alat analisis. BAB IV
ANALISA PENELITIAN
Berisi tentang deskripsi obyek penelitian dan analisa data dengan uji validitas, reabilitas, uji statistik, dan uji asumsi klasik. BAB V
PENUTUP
Dan yang terakhir yaitu penutup yang berisi tentang kesimpulanpenelitian dan saran untuk BMT dan penelitian selanjutnya.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1
Telaah Pustaka Telaah pustaka adalah sekumpulan penelitian terdahulu yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang berkaitan dengan persepsi harga, kualitas pelayanan, dan minat anggota atau nasabah atau konsumen yang telah diteliti pada berbagai penelitian terdahulu. Penelitian mengenai persepsi harga atau margin pernah diteliti oleh beberapa peneliti diantaranya oleh Setiyarini (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Nasabah dan Margin Terhadap Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah di Bmt Bumi Sekar Madani” menyatakan bahwa persepsi nasabah dan margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah di BMT Sekar Madani. Penelitian yang sama juga dilakukan Cahyani, Saryadi & Nurseto (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap minat menabung pada bank BNI Syariah di kota Semarang” yang menyatakan bahwa menurut hasil dari analisis regresi penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi bunga bank dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang adalah 36,3% dan 47,2%. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian dari Kusdyah (2012) yang berjudul “Persepsi Harga, Persepsi Merek, Persepsi Nilai, Dan Keinginan
11
12
Pembelian Ulang Jasa Clinic Kesehatan (Studi Kasus Erha Clinic Surabaya)” yang menyatakan bahwa (1)Persepsi harga berpengaruh positif terhadap persepsi nilai; (2) Persepsi merek berpengaruh positif terhadap persepsi nilai; (3) Persepsi harga tidak berpengaruh terhadap keinginan pembelian ulang; (4) Persepsi merek tidak berpengaruh terhadap keinginan pembelian ulang; (5) Persepsi nilai berpengaruh positif terhadap keinginan pembelian ulang. Yang artinya Persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Penelitian Septiana dan Mayasari (2011) yang berjudul “Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen” juga menyatakan bahwa tidak ada pengaruh dari persepsi harga terhadap minat beli konsumen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain adalah peneliti menggunakan persepsi harga dan kualitas pelayanan sebagai variabel bebas dan minat anggota sebagai variabel terikat terhadap pembiayaan murabahah di lembaga keuangan mikro syariah (studi kasus BMT Amal Mulia Suruh). 2.2 Kerangka Teori 2.2.1 Pembiayaan Menurut UU no 7 tahun 1992, pembiayaan adalah Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
13
waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil.Pembiayaan didalam aktivitas BMT sering disebut sebagai lending – financing.Didalam lembaga keuangan mikro syariah seperti BMT, pembiayaan merupakan salah satu aktivitas penting karena berhubungan dengan perencanaan perolehan pendapatan. Menurut Syafi’i Antonio (2001) secara umum jenis-jenis pembiayaan adalah sebagai berikut : P .konsumtif Pembiayaan
P. produktif
P. investasi P. modal kerja
Gambar 2.1 Jenis-jenis pembiayaan
Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut : a. Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu seperti dalam peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi b. Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi.
14
Menurut keperluannya pembiayaan produktif dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut : a. Pembiayaan modal kerja yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan untuk peningkatan produksi dan untuk keperluan perdagangan. b. Pembiayaan investasi yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal (capital goods) serta fasilitasfasilitas yang erat dengan itu. Dalam
penyaluran
pembiayaan
modal
kerja,
BMT
harus
memperhatikan jenis kebutuhan dan rencana pemanfaatannya. Dan berdasarkan tujuan penggunaannya, produk pembiayaan syariah dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu : a. Transaksi pembiayaan dengan prinsip jual beli yaitu seperi produk Murabahah, Salam, dan Istisna. Untuk pendapatan atau keuntungannya disebut margin b. Transaksi pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yaitu produk Mudharabah
dan
Musyarakah.
Dan
untuk
pendapatan
keuntungannya disebut bagi hasil c. Transaksi pembiayaan dengan prinsip sewa (ujrah) yaitu produk Ijarah dan Ijarah muntahiyah bittamlik. Dan untuk pendapatan keuntungannya dinamakan upah Pembiayaan antara lembaga keuangan syariah sering kali dianggap
sama
dengan
pemberian
kredit
lembaga
keuangan
15
konvensional. Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara pembiayaan bank syariah dan pemberian kredit bank konvensional yang dipaparkan oleh Chikmah (2014). Persamaan antara pembiayaan lembaga keuangan syariah dan pemberian kredit lembaga keuangan konvensional adalah : a. Prosedur pemberian kredit atau pembiayaan b. Persyaratan pemberian kredit atau pembiayaan yang diajukan debitur atau nasabah atau anggota kepada bank. Dan untuk perbedaan antara pembiayaan lembaga keuangan syariah dan pemberian kredit lembaga keuangan konvensional adalah sebagai berikut : a. Keuntungan yang diperoleh Pada lembaga keuangan konvensional, keuntungan berdasarkan basarnya tingkat suku bunga kredit yang ditetapkan kepada debitur atau nasabah atau anggota yang mengajukan kredit. Dengan adanya beban bunga tersebut maka jumlah pembiayaan kredit yang diajukan nominalnya menjadi lebih besar dari jumlah pinjaman. Sedangkan pada lembaga keuangan syariah, keuntungan diperoleh dari margin yang disepakati oleh kedua belah pihak, yakni pihak lembaga dengan debitur atau nasabah atau anggota. Perjanjian yang dilakukan diawal transaksi adalah kesepakatan untuk menentukan prosentase penetuan keuntungan atau margin antara pihak lembaga dengan debitur atau nasabah
16
atau anggota, baik keuntungan maupun kerugian akan ditanggung bersama. b. Prinsip
yang
diterapkan
dalam
pemberian
kredit
atau
pembiayaan. Pada lembaga keuangan konvensional, prinsip yang diterapkan adalah antara lain : melayani semua jenis kredit baik kredit modal usaha, kredit konsumtif, maupun kredit investasi dan tidak membedakan antara transaksi halal maupun haram. Sedangkan pada lembaga keuangan syariah, prinsip yang diterapkan adalah : prinsip jual beli seperti murabahah, istisna, salam kemudian prinsip bagi hasil seperti mudharabah, musyarakah, dan yang terakhir prisip sewa seperti produk ijarah, dan ijarah mumtahiyah bit-tamlik. c. Pengikutan kontrak dan perjanjian pihak lembaga dengan pihak debitur atau nasabah atau anggota. Pada lembaga keuangan konvensional, tidak ada pengikatan kontrak atau perjanjian yang disepakati diawal terhadap debitur atau nasabah atau anggota dan hanya menetapkan bunga atas jumlah kredit yang dipinjam dengan presentase yang pasti dan dalam jangka waktu yang ditentukan. Apabila debitur atau nasabah atau anggota menunggak maka akan dikenakan denda berupa jumlah bunga kredit yang lebih besar dari sebelumnya.
17
Pada lembaga keuangan syariah, terjadi perjanjian dan kesepakatan diawal transaksi antara pihak lembaga dengan debitur atau nasabah atau anggota yang berisi tentang kontrak dan perjanjian serta perhitungan jumlah bagi hasil bagi pihak lembaga
sesuai
kesepakatan
bersama.
Kemudian
untuk
keuntungan dan kerugian akan ditanggung bersama antara pihak lembaga keungan dengan debitur atau nasabah atau anggota. d. Jenis pemberian kredit atau pembiayaan yang diberikan pihak lembaga keuangan Pada lembaga keuangan konvensional tidak membatasi jenis kredit yang diajukan, selama memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Dan tidak memperdulikan hukum hukum jenis kredit yang diajukan, selama dapat dilunasi tepat waktu beserta bunganya. Pada lembaga keuangan syariah, hanya menyanggupi pembiayaan bila telah jelas hukum dan penggunaannya. Dari segi kriteria usaha yang dibiayai, bank syariah mengharuskan usaha-usaha yang halal.
2.2.2 Pembiayaan Murabahah a. Pengertian Pembiayaan Murabahah Murabahah (Wiroso, 2005) didefinisikan oleh para fuqoha sebagai penjualan seharga biaya atau harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik
18
murabahah adalah penjual harus memberi tahu pembeli mengenai harga pokok perolehan barang dan jumlah keuntungan yang ditambahkan serta tersepakati oleh keduanya. Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, murabahah adalah : Murabahah adalah tagihan atas transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati pihak penjual (koperasi) dan pembeli (anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya) atas transaksi jual beli tersebut, yang mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibannya sesuai jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran imbalan berupa margin keuntungan yang disepakati dimuka sesuai akad. Menurut PSAK No 102, “ Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus menggungkapkan biaya perolehan harga barang tersebut kepada pembeli”. Jadi pembiayaan murabahah adalah pembiayaan modal kerja dan investasi dengan prinsip jual beli dimana BMT berperan sebagai penjual dan anggota BMT sebagai pembeli dan dengan adanya kesepakatan pada harga asal dan tambahan keuntungan terhadap harga asal (margin).
19
Untuk
mempermudah
pemahaman
kita
mengenai
pembiayaan murabahah menurut Antonio (2001)adalah sebagai berikut :
1
Negoisasi Dan Persyaratan
2 Akad Jual Beli BANK ANGGOTA 6
Bayar 5
Suplier Penjual 3 Beli Brg
4 Kirim
Terima brg &
Gambar 2.2 Skema pembiayaan murabahah Dari skema pembiayaan murabahahpada gambar 2.3 dapat kita ketahui bahwa pembiayaan murabahah diawali dengan negoisasi dan penjelasan persyaratan dan lain sebagainya mengenai pembiayaan murabahah antara pihak BMT dan pihak anggota BMT. Selanjutnya langkah kedua apabila kedua belah pihak sudah saling sepakat kemudian dimulailah akad. Kemudian langkah ketiga pihak BMT membeli barang sesuai dengan yang diinginkan anggota kepada suplier. Langkah keempat suplier mengirimkan barang yang sudah dibeli kepada pihak anggota. Langkah kelima barang dan dokumen-dokumen kepemilikan barang diserahkan kepada pihak anggota. Dan yang terakhir pihak anggota melakukan pembayaran secara tangguh atau cicilan kepada pihak BMT.
20
b. Dasar Hukum Pembiayaan Murabahah Hukum Murabahah adalah jaiz atau boleh karena murabahah merupakan akad jual beli yang didalam hukum islam dipersamakan dengan jual beli yang hukumnya adalah jaiz atau boleh. Berikut merupakan dasar hukum yang melandasi Murabahah yaitu 1) Al-quran surat al-baqoroh ayat 275 yang mempunyai arti : “... dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba....” 2) Al-hadist dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rosulullah SAW bersabda, “ Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh(murabahah), muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk kepentingan rumah, bukan untuk dijual.” (HR.Ibnu Majah)
c. Syarat Dan Rukun Pembiayaan Murabahah Adapun mengenai syarat pembiayaan murabahah (Antonio, 2001) adalah sebagai berikut : 1) BMT memberi tahu biaya modal kepada anggota 2) Kontrak pertama harus sah sesuai rukun yang ditetapkan 3) Kontak harus bebas dari riba
21
4) BMT harus menjelaskan kepada anggota bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian 5) BMT harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian. Secara prinsip bila poin (1), (4), (5) tidak terpenuhi, maka pembeliatau dalam hal ini adalah anggota boleh memilih untuk melanjutkan pembelian, barang dikembalikan ke BMT dan minta ganti, atau membatalkan kontrak. Adapun rukun murabahah adalah sama dengan rukun jual beli pada umumnya yaitu BMT sebagai penjual, anggota sebagai pembeli, barang yang dijual belikan, harga, dan ijab qobul. d. Jenis – Jenis Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pembiayaanmurabahah tanpa pesanan yaitu ada yang beli atau tidak, ada yang pesan atau tidak BMT menyediakan barang dagangannya. Maksudnya penyediaan barang pada murabahah tidak terpengaruh atau tidak ada kaitannya dengan ada tidaknya pesanan. Yang kedua adalah Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya adalah BMT baru akan melakukan transaksi Murabahahapabila ada anggota BMT yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada yang memesan. Murabahah berdasarkan pesanan menurut sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu bersifat mengikat yang berarti bahwa
22
apabila telah memesan harus dibeli dan bersifat tidak mengikat yang berarti bahwa walaupun anggota BMT telah memesan, anggota dapat menerima ataupun membatalkan pesanan. Pada prinsipnya dalam transaksi Murabahah, pengadaan barang menjadi tanggung jawab BMT sebagai penjual. Dalam Murabahah tanpa pesanan, BMT menyediakan barang yang akan diperjual belikan tanpa memperhatikan ada anggota BMT yang membeli atau tidak. Sehingga proses pengadaan barang dilakukan sebelum transaksi jual beli Murabahah dilakukan. Pengadaan barang dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu sebagai berikut : 1) Membeli barang jadi kepada produsen (prinsip Murabahah) 2) Memesan kepada pembuat barang pembuat barang dengan pembayaran dilakukan secara keseluruhan setelah akad (akad salam) 3) Memesan kepada pembuat (produsen) dengan pembayaran yang dilakukan didepan, selama dalam proses pembuatan, atau setelah penyerahan barang (prinsip istishna) 4) Merupakan barang-barang dari persediaan mudharabah dan musyarakah.
23
e. Aplikasi Murabahah Sebagaimana
telah
diuraikan
bahwa
Murabahah
masih
mendominasi transaksi penyaluran dana BMT, berikut beberapa contoh transaksi yang terjadi dalam praktik : 1) Pengadaan barang seperti kebutuhan kendaraan bermotor, kebutuhan barang investasi, rumah, komputer, dll 2) Persediaan modal kerja (modal kerja barang) seperti penyediaan barang
persediaan
dapat
dilakukan
dengan
transaksi
Murabahah, namun transaksi ini hanya dapat dilakukan sekali putus, bukan sekali akad untuk pembelian berulang-ulang. Namun untuk modal kerja ini lebih tepatnya menggunakan akad mudharabah atau akad musyarakah. 3) Untuk kebutuhan renovasi rumahsemisal pembelian bata merah, genteng dapat menggunakan akad murabahah namun akad inipun juga sekali putus. Namun lebih tepatnya untuk kebutuhan renovasi rumah menggunakan akad istishna.
2.2.3 Minat Anggota Minat (Poerwardarminta, 2006 : 76) dalam kamus umum bahasa indonesia yaitu kesukaan (kecenderungan hati) terhadap sesuatu; perhatian; keinginan. Minat anggota (Kotler, 2002) dalam mengambil pembiayaan dapat diasumsikan sebagai minat beli, merupakan perilaku
24
yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan penelitian. Minat beli digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, dalam hal ini adalah pembelian. Maksudnya adalah situasi yang timbul sebelum keputusan dicetuskan, apakah anggota akan membeli atau tidak jadi membeli. Keputusan pembelian atau minat belinya muncul dengan diawali dari adanya rangsangan, dari rangsangan ini kemudian melewati berbagai proses yang kemudian sampai pada keputusan pembeli, apakah akan membeli atau tidak membeli. Berikut model perilaku konsumenKotler (2002)oleh mengenai tahap-tahap keputusan pembelian :
Rangsangan Rangsangan pemasaran lain
Ciri-ciri pembeli
Produk
Ekonomi
Budaya
Harga
Politik
Sosial
Saluran Pemasaran
Teknologi
Pribadi
Budaya
Psikologi Keputusan pembelian
Promosi
Gambar 2.3 : model perilaku pembelian
Proses keputusan pembeli Pemahaman masalah Pencarian informasi Pemilihan alternatif
Perilaku pasca pembelian
Keputusan pembeli Pemilihan produk Pemilihan merk Pemilihan saluran pembelian Penentuan waktu pembelian Jumlah pembelian
25
Dari gambar 2.4 sebelum sampai pada minat pembelian, terlebih dahulu calon anggota akan menerima rangsangan atau stimuli yang mereka terima dari para pemasar yang diberikan melalui iklan dan media pemasar
lainnya
setelah
anggota
menyadari
kebutuhan
yang
dibutuhkannya. Dan setelah menerima rangsangan tersebut anggota akan mulai mengevaluasi berdasarkan pengalaman dan persepsi mereka. Namun dalam proses ini para anggota juga akan menerima faktor-faktor yang akan mempengaruhi minatnya, apakah itu dari keluarga, budaya, ataupun kelompok sosial yang kemudian membantu menyaring berbagai pilihan yang ditawarkan. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian yaitu : a. Faktor budaya Budaya mampu mempengaruhi perilaku pembelian. Faktor budaya ini meliputi budaya agama, ras, kebangsaan, daerah geografis, strata sosial dan lain sebagainya. b. Faktor sosial Perilaku pembelian juga dipengaruhi oleh faktor sosial, dan faktor sosial ini meliputi kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. c. Faktor pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakterisik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia, siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian pembeli.
26
d. Faktor psikologis Faktor
psikologi
dipengaruhi
oleh
motivasi
(kebutuhan
pendorong seseorang anggota untuk bertindak), persepsi (proses seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang
memiliki
arti),
pembelajaran
(perubahan
perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman), serta keyakinan (gambaran yang dianut seseorang tentang suatu hal) dan sikap (evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan). Setelah menerima rangsangan dan kemudian melewati ciri-ciri pembelian, anggotaakan masuk ke tahap proses pembelian. Anggota akan melewati lima tahap pembelian sebelum sampai pada pembelian aktual diantaranya pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian. Dilihat dari lima tahap tersebut proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Namun tahap proses pembelian tersebut tidak berlaku, terutama atas pembelian dengan keterlibatan rendah, seperti contoh pembelian yang biasa dilakukan seorang anggota akan melewatkan beberapa tahap dimulai dari kebutuhan yang dibutuhkan langsung pada pembelian semisal seorang anggota ketika membutuhkan sepeda motor
27
biasanya langsung menggunakan produk murabahah di BMT X, maka ketika suatu hari si-anggota membutuhkan mobil, dia akan langsung ke BMT X lagi karena sudah sangat percaya dengan produk yang ditawarkan. Si-anggota tidak akan melewati tahap pencarian informasi mengenai lembaga keuangan lain dan memilih-milih lembaga-lembaga keuangan lain yang ditawarkan. Tahap ini kita tampilkan karena mencakup seluruh pertimbangan yang muncul saat anggota akan menghadapi pembelian baru dengan keterlibatan yang tinggi. Berikut tahap-tahap proses keputusan pembelian baru dengan keterlibatan tinggi sebelum sampai pada perilaku pasca pembeliandiantaranya adalah sebagai berikut : a. Pengenalan masalah Proses pengenalan masalah atau kebutuhan yang dicetuskan oleh rangsangan internal maupun eksternal seperti lapar, haus, dll. Pada tahap ini semisal anggota membutuhkan sepeda motor namun dana yang dimiliki tidak mencukupi untuk membeli, kemudian
anggota
akan
mulai
menyadari
bahwa
ia
membutuhkan jasa lembaga keuangan yang mampumembantu memenuhi kebutuhannya. b. Pencarian informasi Kemudian akan terdorong bagi si-anggota untuk mencari informasi yang lebih banyak dan menjadi lebih peka terhadap informasi mengenai lembaga keuangan yang menawarkan jasa
28
atau produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Anggota akan mencari tahu dari teman, brosur, pamflet, dan iklan mengenai produk lembaga keuangan yang diinginkannya. Melalui pencarian informasi tersebut, anggotaakan menemui dan mengetahui mengenai berbagai jenis lembaga keungan serta produk-produknya. c. Evaluasi alternatif Setelah mendapat informasi mengenai berbagai lembaga keuangan beserta produk-produk yang ditawarkan, anggota akan memproses informasi tersebut dan mulai membuat penilaian serta membandingkan berbagai produk secara sadar dan rasional. Beberapa konsep dasar evaluasi anggota yaitu : 1) Pertama anggota berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. 2) Kedua anggota mencari manfaat tertentu dari solusi yang ditawarkan produk. 3) Ketiga anggota memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan
manfaat
yang
digunakan
untuk
memuaskan kebutuhan itu. Dalam evaluasi alternatif , para anggota mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang atribut yang dianggap relevan dan penting serta memberikan perhatian yang besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Kemudian anggota
29
mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana posisi setiap merek dalam masing-masing atribut.Kumpulan keyakinan atas suatu merek membentuk citra merek. Citra merek akan berbeda-beda karena perbedaan pengalaman mereka yang disaring oleh persepsi selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif. Kemudian
anggotaakan
sampai
pada
sikap
(preferensi,
keputusan) atas bermacam-macam merek melalui prosedur evaluasi atribut. Kebanyakan anggota mempertimbangkan beberapa atribut dalam aktifitas pembelian mereka seperti contoh
harga, manfaat, kualitas, kuantitas, ketahanan, dll.
Dalam tahap ini, anggota membentuk preferensi dan merekmerek atas kumpulan pilihan. d. Keputusan pembelian Setelah terbentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan, anggota juga mungkin membentuk niat untuk membeli dan
keputusan pembelian,
terdapat
dua
faktor
yang
mempengaruhi diantara niat membeli dan keputusan pembelian yaitu : 1) Sikap orang lain Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai orang akan tergantung pada dua hal, pertama
30
intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai anggota, kedua motivasi anggota untuk menuruti keinginan orang lain. 2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. e. Perilaku pasca pembelian Setelah melakukan perilaku pembelian, anggotaakan mengalami level kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Kepuasan anggota adalah hasil dari seberapa dekat harapan yang diinginkan anggota dengan kinerja atau manfaat yang dirasakan anggota setelah melakukan pembelian. Dan hasilnya disuatu saat, anggotaakan menggunakan kembali produk yang ditawarkan, dan
bahkan
menyarankan
orang-orang
disekitar
untuk
menggunakan produk tersebut. Dan sebaliknya, ketidakpuasan anggota adalah kesenjangan yang dirasakan anggota antara harapan yang diinginkan dengan kinerja atau manfaat yang dirasakan
kemudian
mempengaruhi
perilaku
pembelian
selanjutnya. Selain itu perlu diperhatikan bahwa keputusan untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh dua hal yaitu sikap dan pendirian orang lain dan faktor situasi yang tidak diantisipasi. Sampai dimana pengaruh orang lain tersebut terhadap minat membeli anggota ditentukan oleh intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang
31
disukaianggota dan motivasi anggota untuk menuruti orang lain. Sedangkan pengaruh faktor situasi yang diantisipasi terhadap minat membeli anggota didasarkan pada faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, dan melihat produk yang diharapkan. Minat beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas pengalaman pembelian yang telah dilakukan dimasa lalu. Minat beli ulang yang tinggi mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari anggota ketika memutuskan untuk mengadopsi suatu produk. Keputusan untuk mengadopsi atau menolak suatu produk timbul setelah anggota mencoba suatu produk tersebut dan kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap produk tersebut. Rasa suka terhadap produk timbul bila anggota mempunyai persepsi bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas baik dan dapat memenuhi atau bahkan melebihi keinginan dan harapan anggota. Dengan kata lain produk tersebut mempunyai nilai yang tinggi di mata anggota. Tingginya minat beli ulang ini akan membawa dampak yang positif terhadap keberhasilan produk di pasar. Menurut Ferdinand (2002) minat beli ulang dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut: a. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsinya. b. Minat
referensial
yaitu
kecenderungan
seseorang untuk
mereferensikan produk yang sudah dibelinya, agar juga dibeli oleh orang lain, dengan referensi pengalaman konsumsinya.
32
c. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsi. Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d. Minat eksploratif yaitu minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang dilanggananinya. Tujuan melakukan pembelian ulang merupakan suatu tingkat motivasional seorang anggota untuk mengalami perilaku pembelian suatu produk pada saat anggota memiliki tujuan untuk melakukan pembelian ulang suatu produk dengan merek tertentu, maka pada saat itu pula secara tidak langsung anggotatersebut telah memiliki perilaku loyal serta puas terhadap merek tersebut. 2.2.4 Persepsi Harga atau Margin Persepsi (kotler, 2002) adalah proses yang digunakan seorang anggota untuk memilih mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi menurut kamus besar bahasa indonesia artinya adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu; atau proses seseorang mengetahuibeberapa hal melalui pancaindranya. Proses tersebut dapat dijelaskan mengenai bagaimana seorang individu melihat dunia disekelilingnya. Persepsi ini penting untuk diamati karena seorang
33
individu bertindak dan bereaksi berdasarkan persepsi mereka dan tidak berdasarkan realita objektif.Jadi bagi pemasar, persepsi mereka lebih penting
daripada
pengetahuan
mereka
tentang
realita
yang
objektif.Seperti contoh lembaga keuangan memiliki fungsi yang sama dalam hal-hal pokok pelayanan keuangan namun anggota memandang lembaga keuangan bank dan non bank tersebut dengan penilaian yang berbeda-beda yang kemudian terekam dan terpatri dalam ingatan mereka untuk kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Berikut halhal yang mempengaruhi persepsi (Suryani, 2008) diantaranya : a. Pengalaman b. Harapan c. Apa yang dipaparkan d. Suasana hati Proses terbentuknya persepsi bukan hanya proses psikologi semata, namun juga diawali dengan proses fisiologis yang dikenal dengan sensasi. Proses terbentuknya persepsi diawali dengan adanya stimuli yang dihasilkan oleh panca indra (sensory reseptor yaitu organ manusia yang menerima input stimuli atau indra). Respon yang langsung dari organ sensory reseptor tersebut dinamakan sensasi. Stimuli ini beragam dan akan membombardir indra anggota. Kemudian berikut merupakan tiga proses penerimaan persepsi yaitu :
34
a. Perhatian selektif yaitu proses penyaringan informasi atau rangsangan. Dan orang-orang dalam perhatian selektif ini : 1) Memperhatikan
rangsangan
yang
berhubungan
dengan kebutuhannya saat ini. 2) Memperhatikan rangsangan yang mereka antipasi. 3) Memperhatikan rangsangan dengan defiasi yang lebih besar daripada yang normal semisal semacam potongan harga, diskonan, dll. b. Distorsi selektif yaitu proses dimana seorang individu menginterprestasikan informasi yang mereka terima menjadi bermakna pribadi dan mendukung pra-konsepsi mereka. c. Ingatan selektif yaitu dimana individu mengingat informasiinformasi atau rangsangan yang cenderung menyokong pandangan dan keyakinan mereka. Sedangkan harga (Kotler, 2002) merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, dan elemen lainnya hanya menimbulkan biaya. Menurut Kotler Dan Gary Amstrong (2001) istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa dalam pertukaran untuk mendapatkan manfaat dan memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Menurut definisi ini, harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual dan tidak dapat dipungkiri penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut. Jadi harga yang ditawarkan
35
kepada anggota adalah terdiri dari harga pokok ditambah keuntungan yang didalam pembiayaan murabahah dinamakan margin. Margin menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah sebagai berikut : “ Margin adalah keuntungan yang diperoleh koperasi atas hasil transaksi penjualan dengan pihak pembelinya”.
Jadi margin pembiayaan
murabahah adalah selisih antara harga beli dengan harga jual bank atau keuntungan atau laba BMT. Marginpembiayaanmurabahah di lembaga keuangan syariah sering dipersamakan dengan bunga kredit penyaluran dana lembaga keuangan konvensional. Menurut Suryanto (2013) bila dilihat secara sepintas antara margin dan bunga tidak jauh berbeda. Apalagi jika dilihat dari sudut pandang harga (pricing) margin yang ditetapkan lembaga keuangan syariah lebih mahal daripada bunga kredit lembaga keuangan konvensional, sehingga lembaga keuangan syariah lebih mahal dari lembaga keuangan konvensional. Hal ini dikarenakan belum ada ketentuan baku mengenai cara menetapkan besarnya margin keuntungan. Dan kemudian menjadikan besarnya suku bunga yang berlaku dipasar sebagai bahan pertimbangan untuk menetukan besar-kecilnya margin keuntungan dalam murabahah. Upaya ini adalah untuk mengimbangi persaingan dari segi harga dengan lembaga keuangan konvensional.
36
Meskipun demikian menurut Suryanto (2013) terdapat beberapa perbedaan antara sistem bunga dengan sistem margin, diantaranya : a. Transaksi atau akad lembaga keuangan yang menggunakan sistem bunga adalah pinjam meminjam. Sedangkan transaksi atau akad lembaga keuangan yang menggunakan sistem margin adalah jual beli. Lembaga keuangan syariah tidak menggunakan sistem bunga atau akad pinjam meminjam karena transaksi pinjam meminjam dalam islam merupakan akad tolongmenolong (tabarru’), dimana dalam meminjamkan uang tidak boleh meminta kelebihan dari sejumlah uang yang dipinjamkan. Kelebihan pinjam meminjam tersebut adalah riba, dan dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 275 menyatakan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. b. Bunga diambil dari jumlah pokok yang dipinjamkan dengan besarnya presentase (%) bunga yang disesuaikan dengan tingkat suku bunga. Sedangkan margin keuntungan dalam murabahah adalah hasil dari kesepakatan bersama antara pihak lembaga keuangan syariah dalam hal ini BMT dengan anggota. c. Besarnya bunga dapat terus bertambah seiring dengan lamanya waktu
pengembalian
membutuhkan
sepeda
pinjaman. motor,
Misalnya
maka
apabila
lembaga
kita
keuangan
konvensional akan memberikan kita sejumlah uang yang kita butuhkan untuk membeli sepeda motor, kemudian misal
37
besarnya bunga 2% perbulan dan kesepakatan pengembalian pinjaman adalah 3 tahun maka presentase bunga yang dibayarkan adalah 12x3x2%=72%. Dan apabila kesepakatan pengembaliannya
5
tahun
maka
presentasenya
adalah
12x5x2%=120% dan begitu seterusnya. Sedangkan besarnya margin keuntungan dalam murabahah bersifat tetap sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli diawal akad, sebagaimana kesepakatan dalam transaksi atau akad jual beli tertangguh. Dengan pengambilan besarnya margin keuntungan yang diambil penjual secara wajar. d. Dalam sistem bunga penetapan pengembalian pokok dan bunganyabisa menggunakan perhitungan anuitas sehingga besarnya pembayaran pokok dan bunga dari tahun ke tahun berubah dan bisa juga dengan perhitungan proporsional sehingga pembayaran pokok dan bunganya bersifat tetap. Sedangkan dalam sistem margin pembiayaan murabahah (jual beli dengan waktu tangguh) penetapan besarnya cicilan pembayaran yang meliputi pokok dan keuntungan harus bersifat tetap. e. Apabila anggota melunasi sisa hutang sebelum waktu jatuh tempo yang disepakati diawal transaksi, maka sistem bunga yang harus dibayar adalah sisa utang pokok untuk 1 atau 2 bulan yang akan datang. Sedangkan dalam sistem margin
38
pembiayaan murabahah yang harus dibayar adalah sisa hutang barang
dan
lembaga
keuangan
syariah
berhak
untuk
memberikan discount terhadap jumlah sisa hutang barang yang akan dilunasi anggota. f. Apabila
dalam
sistem
bunga
perhitungan
bunganya
menggunakan floating rate (tingkat bunga mengambang) maka besarnya bunga yang dibebankan pada peminjam bisa berubah sesuai dengan perkembangan tingkat bunga dipasar. Sedangkan dalam margin murabahah
tidak akan terkena pengaruh
perkembangan tingkat bunga dipasar. Dan persepsi harga (Shiffman dan Kanuk, 2008) adalah tentang bagaimana anggota memandang suatu harga yang ditawarkan, apakah harga tersebut tinggi, wajar, atau rendah yang kemudian berpengaruh kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan pembelian. Persepsi harga juga
dapat
diartikan
kecenderungan
seorang
individu
untuk
menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaianantara harapan dengan manfaat produk yang diterima. Penilaian terhadap harga pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau sedang dari masing-masing individu tidaklah sama, karena tergantung dari persepsi mana yang melatarbelakangi individu tersebut apakah itu lingkungan atau dirinya sendiri. Pada dasarnya anggota dalam menilai harga suatu produk dari nilai nominal harga produk yang ditawarkan namun juga dari manfaatyang mereka terima dari nominal harga yang mereka berikan atas
39
produk tersebut.Namun ada pula seorang anggota itu dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya : a. Harga acuan Harga acuan adalah setiap harga yang digunakan seorang individu sebagai dasar perbandingan dalam menilai harga lain. Dan penerapannya dalam dunia perbankan adalah dari pengalaman atau pengetahuan anggota mengenai harga pembiayaan ataupun produk sejenis di lembaga keuangan lainnya. Yang kemudian menjadi dasar persepsi anggota mengenai apakah harga produk murabahah yang ditawarkan itu murah, mahal atau sedang. b. Pernyataan harga longgar dan objektif Merupakan berbagai tingkat keuntungan pembelian yang ditawarkan untuk menarik anggota bahwa pembelian yang ditawarkan sangat menguntungkan. Dalam penerapannya dalam dunia perbankan adalah manfaat yang ditawarkan dalam produk perbankan, tentang apakah harga yang ditawarkan memberikan manfaat sebanding atau bahkan lebih. Harga pembiayaan murabahahyang dipandang dari sudut pandang anggota adalah kesesuaian manfaat dan pelayanan yang dirasakan dengan pengorbanan anggota dalam bentuk harga yang dibayarkan. Kemudian muncullah persepsi anggota mengenai apakah harga yang dibayarkan itu tinggi, sedang atau biasa.
40
Nilai produk yang dirasakan telah digambarkan sebagai trade off antara manfaat (atau kualitas) produk yang dirasakan dan pengorbanan yang dirasakan baik yang berkaitan dengan keuangan maupun bukan yang diperlukan untuk memperolehnya. Sejumlah riset mendukung pandangan bahwa para anggota mengandalkan harga sebagai indikator kualitas produk. Bahkan terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa anggota yang mengandalkan harga sebagai indikator kualitas suatu produk sebenarnya mengandalkan merk yang terkenal tanpa benar-benar mengandalkan harga itu sendiri secara langsung. Namun berbeda dengan para anggota yang mempunyai sedikit informasi yang dapat dipegang, mereka akan menggunakan harga sebagai indikator pengganti kualitas.
2.2.5 Kualitas Pelayanan Kualitas menurut Poerwardarminta( 2006 : 621) adalah baik buruk (suatu benda); keadaan suatu benda. Jadi kualitas pelayanan adalah penilaian anggota mengenai tingkat baik buruknya atau kadar, atau mutu suatu benda ataupun sikap atau pelayanan. Kualitas jasa lebih sulit dinilai daripada kualitas produk. Hal ini karena kualitas jasa memiliki beberapa karakteristik yang berbeda yaitu jasa tidak dapat dirasakan, bervariasi, tidak tahan lama, dan dihasilkan serta dipakai secara serentak. Oleh karena itu anggota biasanya memandang isyarat pengganti untuk menilai kualitas jasa seperti lingkungan sekitar yang mendukung pelayanan.
41
Kualitas pelayanan sangat bervariasi dari hari ke hari, dari kartawan satu ataupun karyawan lainnya, oleh karena itu pemasar berusaha membakukan jasa mereka dengan standarisasi jasa. Kualitas pelayanan akan mengalami penurunan saat mencapai puncak kesibukan karena pembeli jasa berada dalam keadaan tergesa-gesa atau mengalami ketegangan. Oleh karena itu beberapa pemasar berusaha mengubah pola permintaan untuk membagi pelayanan relatif sama pada setiap waktu. Beberapa peneliti (Zeithaml, Parasuraman, dan Berry : 1990) percaya bahwa penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan merupakan fungsi dari besar dan arah kesenjangan antara harapan pelanggan mengenai jasa dan penilaian (persepsi) pelanggan mengenai jasa yang diberikan. Beberapa penelitian lain (Richard A Spreng dkk : 1996) juga mengatakan bahwa persepsi kualitas jasa adalah fungsi dari kesenjangan antara kinerja yang dirasakan dan keinginan. Skala SERVQUAL (Zeithaml, Parasuraman, dan Berry : 1991) merupakan skala yang digunakan untuk mengukur kesenjangan antara harapan anggota mengenai pelayanan dan persepsi mereka mengenai pelayanan yang diberikan, yang didasarkan pada lima dimensi berikut : a. Nyata yang didiskripsikan sebagai penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan alat-alat komunikasi. Yakni kemampuan sebuah lembaga keuangan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Seperti penampilan dan kemampuan karyawan, sarana dan prasarana fisik meliputi fasilitas fisik, alat-alat
42
komunikasi dan keadaan lingkungan sekitarnya. Hal ini adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Bahwasanya sebuah lembaga dalam menunjukkan bukti fisiknya sesuai dengan kemampuannya. Variabel Tangibles diukur dengan perlengkapan bank yang modern. b. Reabilitas
yang
didiskripsikan
sebagai
kemampuan
menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan, yang bisa diandalkan dan akurat.Yakni kemampuan sebuah lembaga keuangan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja manajemen harus sesuai dengan harapan anggota yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama semua anggota tanpa kesalahan dan dengan akurasi yang tinggi. Variable Reliability diukur dengan tepat waktunya BMT dalam memenuhi janjinya c. Daya tanggap yang didiskripsikan sebagai kesediaan untuk membantu anggota dan memberikan pelayanan yang cepat. Yakni suatu kemauan membantu dan memberi pelayanan yang cepat dan tepat kepada anggota dengan menyampaikan informasi yang jelas. Cara terbaik yang ditempuh oleh umat islam untuk memanfaatkan waktu adalah mendorong setiap orang muslim supaya bekerja dengan tepat dan benar serta tidak berlebihan. Variable Responsiveness diukur dengan pelayanan yang baik dari karyawan BMT.
43
d. Jaminan yang didiskripsikan sebagai pengetahuan, sopan santun karyawan, dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan
dan
keyakinan.
Yakni
Pengetahuan,
kesopansantunan dan kemampuan para karyawan untuk menimbulkan rasa percaya dan rasa yakin para anggota. Yang terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompentensi, dan sopan santun. Variable Assurance diukur dengan karyawan BMT yang sopan, pengetahuan mengenai dunia perbankan dan perkoperasian yang baik. e. Empati yang didiskrisikan sebagai kepedulian dan perhatian yang diberikan perusahaan kepada para anggotanya secara per orangan atau individu.Yakni kemampuan sebuah lembaga dalam memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada anggota dengan berupa memahami keinginan anggota. Variable Empathy diukur dengan perhatian secara personal kepada para anggotanya. Hubungan antara kualitas jasa, kepuasan anggota, dan maksud membeli menemukan bahwa persepsi mengenai kualitas jasa yang tinggi dan kepuasan jasa yang tinggi meningkatkan maksud membeli. Mengungkapkan teori konsumen percaya bahwa kualitas jasa dan maksud perilaku konsumen mempunyai hubungan, dan bahwa kualitas jasa merupakan penentu apakah konsumen akhirnya akan tetap setia ke
44
perusahaan tertentu atau menyeberang ke pesaing. Teori ini berarti bahwa jika penilaian terhadap kualitas pelayanan tinggi, maksud perilaku anggota akan menguntungkan BMT dan mungkin mereka akan tetap setia menjadi anggota begitu juga sebaliknya.
2.3
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dan hipotesis dalam penelitian ini adalah :
2.3.1 Pengaruh persepsi harga terhadap minat beli anggota Harga menjadi elemen penting dipenjualan produk. Harga merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian kembali yang dilakukan oleh anggota. Harga yang dibebankan atas produk yang ditawarkan kepada anggota adalah harga pokok produk ditambah margin atau keuntungan. Apabila harga atas produk yang ditawarkan terlalu mahal maka akan dikhawatirkan minat beli anggota akan turun karena tidak sesuainya antara harapan dengan pengorbanan yang dilakukan. Persepsi dari setiap anggota mempunyai implikasi yang berbeda terhadap margin pembiayaan. Dan margin pembiayaan menjadi fokus anggota dimana akan mempengaruhi minat ataukah tidak mempengaruhi minat. Terdapat beberapa penelitian mengenai persepsi harga diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Kristanto dan Wicaksono (2009), serta
45
Natalia (2009) yang menyatakan bahwa variabel persepsi harga mempengaruhi minat beli kembali anggota. Berbeda dengan penelitian Suwarnidan Mayasari (2011) yang menyatakan tidak ada pengaruh dari persepsi harga terhadap minat beli anggota. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan hipotesa sebagai berikut : H1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Persepsi harga atau margin terhadap minat anggota dalam mengambil Pembiayaan Murabahah di BMT Amal Mulia. 2.3.2 Pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli anggota Pelayanan menjadi indikator yang juga menjadi perhatian penting dalam penelitian ini. Dan karena kualitas pelayanan merupakan indikator penting untuk diperhatikan karena terdapat sebagian peneliti yang mengatakan bahwa kualitas pelayanan mampu mempengaruhi minat anggota dalam mengambil pembiayaan murabahah yang ditawarkan oleh BMT. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Cahyani, Saryadi & Nurseto (2013) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung pada bank BNI Syariah di kota Semarang yakni sebesar 0,472 dengan koefisien determinasi 22,3%. Sehingga apabila BNI Syariah di kota Semarang terus menerus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada nasabah, maka minat menabung pada BNI Syariah di kota Semarang akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Fure (2013) juga
46
menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan positif
terhadap minat beli. Kemudian peneliti mengajukan hipotesa
sebagai berikut : H2 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap minat anggota dalam mengambil Pembiayaan Murabahah di BMT Amal Mulia.
2.4
Kerangka Penelitian Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain serta
penjabaran
teori
mengenai
masing-masing
variabel
dan
hubungannya, maka dapat dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut :
Persepsi harga (X1)
H1
Minat anggota (Y) H2
Kualitas pelayanan (X2) Gambar 2.4 :Kerangka Penelitian
47
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Basic Research Bertujuan memecahkan masalah yang bersifat teoritis konseptual, cenderung tidak berpengaruh langsung dengan penentuan kebijakan dan tindakan. Pengembangan dan evaluasi konsepkonsep teoritis, memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori. Jenis penelitian peneliti adalah kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannnya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model sistematis, teori-teori dan atau hipotesis.
3.2
Lokasi Dan Waktu Penelitian Untuk lokasi penelitian yang akan menjadi tempat penelitian yaitu KJKS Amal Mulia yang beralamatkan di Jln. Raya Suruh – Salatiga, Karangasem, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah, Telp/Fax. 0298-317 100 Kode Pos 50776. Penelitian ini dilakukan dimulai dari tanggal 01 sampai tanggal 06 Desember 2014.
3.3
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan wilayah obyek dan subyek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti
47
48
(Bawono, 2006). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anggota KJKS Amal Mulia yang mengambil pembiayaan murobahah. Dan populasi anggota pembiayaan murobahah KJKS Amal Mulia adalah sebesar 678 anggota. Sampel adalah
objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi (Bawono, 2006). Adapun sample yang digunakan peneliti adalah S = P / ( P.e² ) + 1 Dengan keterangan : S = sampel
e = error atau tingkat kesalahan
P = populasi
yangdiyakini
Kemudian sampel untuk penelitian peneliti dengan e = 10 % adalah S = P / ( P.e² ) + 1 S = 678 / (678. 0,1² ) + 1 S = 87 anggota Dan jumlah sampel yang akan digunakan peneliti adalah 87 anggota. 3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006). Dan masih menurut Bawono (2006 : 29-30) cara untuk mendapatkan data berdasarkan jenis data dan sumber data adalah sebagai berikut :
49
a. Sumber Primer Sumber primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan peneliti untuk mendapatkan data primer adalah sebagai berikut : 1) Angket (questionere) Angket adalah daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. 2) Wawancara (interview) Wawancara adalah metode atau cara mengumpulkan data serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dan berwenang dalam bidangnya atau bahkan orang yang berperan aktif maupun pasif dalam bidang tersebut. 3) Pengamatan ( Observation ) Pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung diobjek penelitian. b. Sumber Sekunder Sumber sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat penelitian masa lalu. Data ini diperoleh oleh peneliti dari studi kepustakaan dari jurnal, majalah, buku, data statistik, dan internet.
50
3.5
Skala Pengukuran Data Pengukuran data
(Singarimbun dan effendi, 1995 : 96-97)
merupakan upaya untuk menghubungkan antara konsep dengan realitas dan skala pengukuran data yang kembangkan oleh S.S Stevens terbagi dalam empat kategori yaitu : a.
Skala nominal
b.
Skala ordinal
c.
Skala interval
d.
Skala rasio
Skala
interval
(Singarimbun
dan
effendi,
1995)
adalah
mengurutkan orang atau obyek berdasarkan suatu atribut. Skala pengukuran data yang akan digunakan peneliti adalah skala interval. Dan skala interval (Bawono, 2006) adalah skala yang memberikan ranking kepada responden. Kategori skala (Bawono, 2006) terdiri dari 5 tingkatan dan skornya dari 1 sampai 5 dengan kategori sebagai berikut : 5 : Sangat Setuju 4 : Setuju
(SS) (S)
: Sangat Tinggi Skornya
: Tinggi Skornya
3 : Cukup Setuju
(CS) : Cukup Tinggi Skornya
2 : Tidak Setuju
(TS)
1 : Sangat Tidak Setuju
(STS) : Sangat Rendah Skornya
: Rendah Skornya
51
3.6
Definisi konsep dan oprasional Definisi konsep dan oprasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang diamati. a. Persepsi Harga (X1) Persepsi harga adalah tentang bagaimana anggota memandang harga atau margin produk murabahah yang ditetapkan oleh BMT apakah itu tinggi, rendah, atau wajar dan apakah kemudian berpengaruh kuat terhadap maksud atau minat membeli dan kepuasan membeli (Schiffman dan Kanuk : 2008). b. Kualitas Pelayanan (X2) Penilaian
anggota
BMT
terhadap
kualitas
pelayanan
merupakan fungsi dari besar dan arah kesenjangan antara harapan dan manfaat yang diterima anggota mengenai jasa yang diberikan. Skala SERVQUAL dirancang untuk mengukur kesenjangan antara harapan anggota dan persepsi mereka mengenai pelayanan yang diberikan, didasarkan pada lima dimensi berikut yaitu nyata, dapatnya diandalkan, daya tanggap, kepastian, dan empati (Zeithaml,dkk : 1990) dalam buku Schiffman dan Lazar Kanuk (2008).
52
c. Minat anggota (Y) Minat (Poerwardarminta, 2006 : 76) dalam kamus umum bahasa indonesia yaitu kesukaan (kecenderungan hati) terhadap sesuatu; perhatian; keinginan. Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Menurut Kusdyah (2012), Minat anggota adalah keinginan yang timbul dari proses pengaktifan ingatan sebagai sebuah rencana yang tersimpan. Minat anggota dalam mengambil pembiayaan dapat diasumsikan sebagai minat beli (Kotler, 2002)., dimana minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan anggota untuk melakukan penelitian. 3.7
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa,
menyelidiki
suatu
masalah,
atau
mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Adapun instrumen peneliti jika dilihat dari definisi konsep dan oprasional yang dipaparkan adalah
53
Tabel 3.1 Variabel dan indikator penelitian No
Variabel
1.
Persepsi harga atau
-
Keterjangkauan harga
margin (X1)
-
Kesesuaian harga dengan fasilitas
-
Kesesuaian harga dengan layanan
-
Lebih murah dari pesaing
Kualitas pelayanan
-
Bukti fisik
(X2)
-
Keandalan
-
Daya tangkap
-
Jaminan
-
Empati
-
Ketertarikan
-
Keyakinan
-
Keinginan
-
Pencarian informasi
-
Terpenuhinya kebutuhan
-
Mengabaikan pilihan lain
-
Kemudahan dalam akad
2.
3.
Indikator
Minat Anggota (Y)
Skala
Sumber : data sekunder diolah (2014
interval
interval
interval
54
3.8
Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian adalah uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian dengan harapan akan mendapatkan data atau informasi yang akurat. Dan uji yang biasa digunakan peneliti adalah sebagai berikut : a. Uji Reabilitas Menurut Bawono (2006 : 63-65) Uji reabilitas adalah untuk menguji data yang diperoleh dari instrumen penelitian seperti contoh hasil dari kuesioner yang dibagikan. Dan bisa dikatakan kuesioner itu reliable, jika jawaban dari responden itu konsisten dari waktu ke waktu. Menurut Sutrisno Hadi (1991) dalam Bawono (2006) analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner). Teknik yang digunakan untuk pengukuran Reabilitas ini adalah teknik Alpha dari Cronbach yaitu : Γ = M / M – 1 { 1- Vx / Vt }
55
Dengan keterangan sebagai berikut : M
= jumlah item
Vx
= variasi item-item
Vt
= variasi total (faktor) Dengan taraf signikan (α) = 0,05, jika Γ hitung > Γ tabel,
maka alat mengukur yaitu kuesioner dikatakan realibel atau andal. Dan didalam menguji instrumen ini, sering digunakan dengan dua cara yaitu : 1) Test Retest atau pengukuran secara berulang Pengukurannya dilakukan lebih dari satu kali yaitu dengan cara memberikan pertanyaan sama melalui kuesioner pada responden yang sama namun pada waktu yang berbeda. Hal ini dengan tujuan untuk menguji kekonsistenan jawaban responden. Namun terdapat kekurangan dalam cara ini yaitu ketidak menentuan keberadaan responden. 2) One Shot atau pengukuran sekali Pengukurannya hanya dilakukan sekali saja, tidak ada pengulangan pertanyaan pada responden yang sama. Dan hanya membandingkan pertanyaan satu dengan yang lain. Perhitungan uji reabilitas ini akan menjadi sederhana jika dibantu dengan alat bantu komputer dengan program SPSS.
56
b. Uji Validitas Uji Validitas (Bawono, 2006 : 68-70) adalah uji yang digunakan untuk mengungkapkan apakah daftar pertanyaan dalam kuesioner tersebut sahih atau tidak sehingga mampu secara efektif dan efesien mampu mengacu pada data atau informasi yang menjadi fokus penelitian peneliti. Menurut Sutrisno Hadi (1991, dalam Bawono (2006) analisis ini dilakukan untuk mengukur seberapa cermat suatu tes melakukan
fungsi
ukurnya
atau
telah
benar-benar
dapat
mencerminkan variabel yang diukur. Teknik korelasi yang dipakai adalah Product Moment, yaitu dengan menggunakan rumus validitas instrumen sebagai berikut: Γxy = n. Ʃxy – (Ʃx)(Ʃy) / {[n.Ʃx² – (Ʃx)²][n.Ʃy² – (Ʃy)²]} Keterangan : Γxy : koefisien korelasi setiap pertanyaan / item n
: jumlah sampel / responden
x
: skor total dari semua item
y
: skor total dari setiap item
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 , jika Γ hitung > Γ tabel, maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Perhitungan uji validitas ini akan menjadi sederhana jika menggunakan alat bantu
57
komputer dengan program SPSS. Untuk menguji kevalidan data dapat digunakan 3 cara yaitu : 1) Melihat nilai Corrected Item - Total Correlation Untuk melihat nilai Corrected Item - Total Correlation dapat dilihat pada analisis uji reliabilitas pada bagian Item – Total Statistics. Dari nilai r hitung yang diperoleh dari kolom Corrected Item -
Total Correlation semuanya bertanda
positif dan lebih besar dari r tabel sehingga bisa disimpulkan butir-butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. 2) Analisis Faktor Yaitu analisis untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan untuk suatu variabel tertentu benar-benar indikator variabel tersebut. 3) Korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya Yaitu analisis untuk menguji ke-valid-an butir – butir pertanyaan yang akan ditunjukkan dengan adanya 2 bintang dalam tabel. c. Uji Statistik Uji statistik (Bawono, 2006 : 88-93) digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisa. Uji statistik ini dapat kita lihat dari nilai t hitung, f hitung dan nilai koefisien determinasinya. Untuk hasinya jika berada didaerah kritis atau
58
yang menolak Ho maka dikatakan bahwa uji statistiknya lolos dan layak untuk diuji selanjutnya. Dan ini berlaku sebaliknya jika berada didaerah yang menerima Ho. 1) Uji t-tes (uji secara individu) Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikasi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri, dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. 2) Uji F-tes ( uji secara serempak ) Uji F dilakukan untuk mngetahui seberapa jauh semua variabel X 1,2,3,....(independen) secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y (dependen). 3) Uji R² ( koefisien determinasi) Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen,
atau
sejauh
mana
kontribusi
variabel
independen mempengaruhi variabel dependen. d. Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik (Bawono, 2006) merupakan tahapan penting dalam proses analisis regresi. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang falid. Uji asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik. Uji asumsi klasik terdiri dari :
59
1) Pengujian MulticollinearityyaituPengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel independen (X). 2) Pengujian Heteroscedasticityyaitu Suatu nilai yang konstan yang sama dengan σ² yang membatasi setiap varian disturbance term. 3) Pengujian Normalitasyaitu Pengujian ini untuk menguji apakah data variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau tidak. 4) Pengujian Linieritasyaitu Pengujian ini untuk menguji apakah spesifikasi model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baikdalam spesifikasi model 3.9 Alat Analisis Uji Regresi Linear Berganda (Bawono, 2006 : 84 - 86) digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X) yang jumlahnya lebih dari satu (minimal dua).Analisa regresi berganda sering disebut analisa multivariate, karena variabel yang mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu variabel independen (X).Kondisi variabel independent (X) dalam mempengaruhi variabel dependen (Y) bervariasi bisa positif bisa juga negatif atau beraneka ragam kondisi yang mempengaruhi.Sedangkan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan
60
kausal antara beberapa variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y) dapat dilakukan dengan diuji dengan uji statistik. Persamaan regresi linear berganda dapat berupa sebagai berikut : Y = β0 + β1X1 + Β2X2 + β3X3 + ɛ Dengan keterangan : Y
= Estimasi Variabel Dependen
β0
= konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3
= Koefisien dari variabel independen X1,2,3
X1,2,3
= Variabel independen X1,2,3
ɛ
= Residual atau prediction error
Dan ini menjadi lebih mudah jika menggunakan program SPSS for windows menjadi sangat mudah. .
61
BAB IV PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum BMT
4.1.1 Sejarah pendirian BMT Amal Mulia Berdirinya BMT awalnya melalui program P3T (Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil) pada bidang LEP (Lembaga Ekonomi Produktif) yang diselenggarakan kerjasama antara Depnaker Kebupaten Semarang dengan fasilitor PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) Datii II Kabupeten Semarang.Proses pendirian di awali dengan sosialisasi Koperasi Syariah oleh PINBUK Dati II Kabupaten Semarang pada acara pengajian IPHI Kecamatan Suruh yang diselenggarakan di rumah Bapak H. Syahri Dusun Morangan Desa Suruh, sosialisasi perdanan Kecamatan Suruh ini baru bersifat informatif.Bersamaan dengan calon pengelola yang sudah terseleksi melalui P3T, selanjutnya mengikuti pelatihan tentang manajemen operasional Koperasi Syariah se-Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan Solo yang diselenggarakan oleh PINBUK Dati I Provinsi Jawa Tengah. Pelatihan tersebut diadakan selama dua minggu dan dilanjutkan dengan job on Trainning di koperasi syariah Assa’adah Gedangan Sraten Salatiga selama tiga hari. Setelah pelatihan purna dan job on trainning selesai kemudian diadakan pertemuan ulang pada pertengahan bulan Agustus tahun 1998 di kediaman Bapak H. Badarudin yang dihadiri oleh beberapa orang yang
61
62
merupakan tim formatur yang mengagendakan segera dibentuk susunan pengurus sementara kemudian ditindak lanjuti pertemuan di Gedung ArRohmah Suruh yang dihadiri oleh calon pendiri. Tepat pada acara itu disahkan susunan pengurus BMT Amal Mulia Suruh serta disepakati ketentuan simpanan pokok per anggota Rp 200.000 dan simpanan wajib per anggota pendiri sebesar Rp 2000 setiap bulannya.Akhirnya pada hari Selasa Pon tanggal 20 Oktober 1998 telah diresmikan BMT Amal Mulia Suruh oleh Bapak Camat Suruh yang diwakili oleh MPP Kecamatan Suruh Bapak Suparno Andes di Kantor BMT Amal Mulia Suruh yang berlokasi di Jl. Sumberejo Suruh No. 57 yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, pengurus, anggota pendiri, dan tamu undangan lainnya.Kemudian membuka kantor Cabang Jln. Raya Wonosegoro– Karanggede, Trayon, Kebonan, Kec. Karanggede, Kab. Boyolali Propinsi Jawa Tengah telp/Fak.0298 610714 diresmikan pada tanggal 05 Mei 2011. 4.1.2 Visi dan Misi BMT Amal Mulia Visi : Berperan aktif dalam memberdayakan dan mengembangkan ekonomi umat Misi : a. Meningkatkan kualitas sosial ekonomi terutama pedagang dan pengusaha kecil serta masyarakat umum kelas menengah kebawah.
63
b. Menghimpun dan mendistribusikan dana umat berdasarkan syariat islam. c. Memberi semangat usaha masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup.
4.1.3 Identitas BMT Amal Mulia Nama Koperasi
: Koperasi BMT Amal Mulia
No Badan Hukum
: 069/BH/KDK.II.I/IV/1999 tanggal 24 Maret 1999
Perubahan
: 01/PAD/I/2011 tanggal 12 Januari 2011
HO No.
: 503/15/2010
NPWP No.
: 02. 253. 369. 9. 505. 000
SIUP No.
: 503/005/PB/II/2005
TDP No.
: 111726500228
Ijin Simpan Pinjam Kabupaten Semarang
: 009/SISPK/KD.UKM/XII/2009
Jawa Tengah
: 01/SISPK/XIV/I/2011
Kantor pusat Alamat
: Jl. Raya Suruh-Salatiga, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Telp. (0298) 317100 kode pos 50776
Kantor Cabang Karanggede Alamat
: Jl. Raya Wonosegoro-Karanggede, Trayon, Kebonan, Kecamatan
Karanggede,
Kabupaten
Boyolali,
Provinsi Jawa Tengah Telp. (0298) 610714 kode pos 57381 Kantor Cabang Salatiga Alamat
: Jl. Wahid Hasyim No.16 D Sidorejo Lor , Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah Telp. (0298) 322969 Kode Pos 50714
64
4.1.4 Struktur Organisasi Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu lembaga atau perusahaan, maka diperlukan adanya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus didukung moral karyawan untuk membentuk kerja yang royal dan harmonis. Dalam
menentukan
bentuk
struktur
organisasi,
tentunya
disesuaikan dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga
atau
perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.Adapun bagian-bagian dalam struktur organisasi koperasi BMT Amal Mulia adalah : RAT
PENGURUS
BADAN PENGAWAS
MANAJER STAFF/PENGELOLA
Gambar 4.1Susunan Organisasi Koperasi Bmt Amal Mulia Berikut Stuktur Organisasi ini terdiri dari pengurus, pengawas dan pengelola serta wewenang dan tanggung jawabnya di KJKS Amal Mulia.Untuk mengetahui struktur organisasi pengelola, mari kita perhatikan gambar berikut :
65
Struktur organisasi pengelola KJKS Amal Mulia
General Manager Mustofa Al Amin, S.Ag
Manager Cabang Isti’anah, SE
Pembiayaan Siti Sa’idah, AMd
Marketing : 1. Edy Yulianto 2. Slamet Bagyo 3. Shihabudin, SE 4. Sri Susilowati, AMd Kasir/Teller : Fatmawati, AMd
Manager Cabang Iwan Susiyanto,SE
Pembiayaan Yogie Aryanto, SKM
Marketing : 1. Wahyu Adi.P ,S.Kom 2. Puji Haryono, S.Pd
Kasir/Teller : 1. Nur Faizah, AMd 2. Kiptiyah, BA
Pengawas
Manager Cabang Amir Mahmud
Pembiayaan Hamdan Majid, AMd
Marketing /CS: Anny Puji R, AMd
Kasir/Teller : Restina Hardanik, SE
Customer Service Linta Aftukha Royana, SE
Gambar 4.2 : Struktur organisasi pengelola KJKS Amal Mulia, 2012 Dan berikut pengurus dan pengawas di KJKS Amal Mulia : a. Pengurus KJKS Amal Mulia diketuai oleh bapak Fathul Munib, sekretaris oleh Sekretaris bapak H. Hartoyo, S.Pd dan bendahara oleh bapak H. Budoyo Akbar
66
b. Dewan Pengawas KJKS Amal Mulia diketuai oleh bapak Ahmad Hazim, SE dengan Anggota 1 oleh ibu Hj. Robiyah dan Anggota 2 oleh ibu Dra. Hj Rachmawati
4.1.5 Produk-produk Koperasi BMT Amal Mulia 4.1.5.1 Produk-produk pendanaan Produk-produk pendanaan yang ditawarkan BMT Amal Mulia adalah sebagai berikut : a. SI RELA (Simpanan Sukarela Lancar) Merupakan bentuk simpanan Mudharabah biasa, yaitu simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar akad wadi’ah (titipan) dan BMT berkewajiban memelihara dana tersebut yang oleh para penyimpan sewaktu-waktu dapat ditarik.Syarat – syaratnya adalah sebagai berikut : 1) Foto copy kartu identitas (KTP/SIM/PASPOR) 2) Setoran awal minimal Rp. 10.000,- selanjutnya minimal Rp.5000,-Menandatangani kesepakatan nisbah bagi hasil. 3) Nisbah bagi hasil anggota adalah 35% , BMT: 65% b. SI SUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) Merupakan bentuk simpanan berupa deposito yang penarikanya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan BMT. Jangka waktu jatuh temponya adalah sebagai berikut :
67
1) Tiga (3) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 40% untuk penabung dan 60% untuk BMT. 2) Enam (6) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 45% untuk penabung dan 55% untuk BMT. 3) Dua belas (12) bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 50% untuk penabung dan 50% untuk BMT. c. Si SuQur ( Simpanan Sukarela Qurban ) Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan BMT dapat memutarkan uang tersebut kepada debitur. Anggota menyimpan uang untuk jangka waktu tertentu dan penarikannya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Simpanan ini di khususkan untuk mewujudkan ibadah qurban. Penyetoran dapat dilakukan setiap hari tetapi tabungan hanya dapat diambil pada saat akan melaksanakan ibadah Qurban atau bulan Dzulhijjah setiap tahunnya.
4.1.5.2 Produk Layanan BMT Selain produk yang tersebut di atas , Koperasi BMT Amal Mulia juga mempunyai produk baru yaitu berupa produk layanan yang bertujuan untuk lebih mempermudah anggota koperasi BMT Amal Mulia Suruh yang meliputi: a. Pembayaran listrik dengan biaya Rp. 1.600,b. Pembayaran rekening Telepon dengan biaya Rp. 2.000,-
68
c. Talangan Haji dan Umroh d. Arisan Sepeda Motor e. Transfer Uang dalam dan Luar Negeri (online) Untuk pelayanan arisan sepeda motor, acara arisannya di lakukan di kantor pusat yaitu di kantor Suruh, dan dilaksanakan di hari sabtu, 2 kali setiap bulan.
4.1.5.3 Produk Pembiayaan Adapun produk pembiayaan yang ditawarkan BMT Amal Mulia adalah sebagai berikut : a. Pembiayaan Mudharabah Merupakan pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai modal yang diperlukan anggota dengan bagi hasil yang telah disepakati bersama dan pengembalian sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Berikut skema pembiayaan mudharabah :
Perjanjian bagi hasil anggota (keahlian)
BMT (modal) Usaha
Nisbah X%
Pembagian keuntungan Modal
Gambar 4.3 Skema Pembiayaan Mudharabah, 2014
Nisbah Y% Pengambilan modal
69
b. Pembiayaan Murabahah Pembiayaan yang diberikan untuk pembelian barang yang diperlukan anggota dan angota akan membayar secara tangguh pada waktu yang telah ditentukan sebesar harga barang ditambah bagi hasil yang diberikan kepada BMT. Berikut skema pembiayaan murabahah :
BMT ( penyedia barang )
Akad murobahah
anggota ( pembeli)
Barang
Tunai & mark up
Pembayaran
Gambar 4.4 Skema Pembiayaan Murabahah, 2014
c. Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil Pembiayaan yang diberikan untuk pembelian yang diperlukan anggota dan anggota akan membayar secara angsur sebesar harga pokok ditambah kelebihan yang telah disepakati (mark up).Berikut skema pembiayaan BBA : BMT ( penyedia barang )
Akad murobahah
Barang Angsuran & mark up
Pembayaran
Gambar 4.5Skema Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil (BBA), 2014
Anggota ( pembeli)
70
d. Pembiayaan musyarakah Pembiayaan yang dilakukan untuk investasi atau modal kerja dengan kondisi berbagi modal dan pengelolaan antara BMT dengan anggota, dengan pembagian keuntungan sesuai nisbah yang telah disepakati. Berikut skema pembiayaaan musyarakah :
anggota
Akad
BMT
Usaha
Bagi hasil sesuai porsi kontribusi modal anggota (nisbah)
Keuntungan
Bagi hasil sesuai porsi kontribusi modal BMT (nisbah)
Gambar 4.6 Skema Pembiayaan Musyarakah, 2014
e. Pembiayaan Ijarah Pembiayaan yang diberikan untuk pembiayaan sewa barang, rumah atau bangunan dan jasa yang diperlukan anggota dan anggota membayar harga pokok sewa barang tersebut dengan kelebihan yang disepakati BMT (pemilik)
Akad ijaroh Objek sewa Uang sewa
Gambar 4.7Skema Pembiayaan Ijarah, 2014
anggota
71
Dalam
upaya
pengajuan
pembiayaan,
syarat-
syarat
pengajuan pembiayaan yang harus dipenuhi anggota adalah sebagai berikut : 1) Copy KTP Suami/ Istri yang masih berlaku 2 lembar 2) Copy Kartu Keluarga 2 lembar 3) Copy SIUP (Surat Ijin Usaha dan Perdagangan), TDP, NPWP, SKTU, Laporan keuangan 2 bulan terakhir, Copy akta badan hukum, susunan kepengurusan untuk badan usaha . 4) Anggota harus menjadi calon anggota dengan membuka rekening tabungan Sirela. 5) Copy jaminan yang dibiayai. 6) Bertempat di wilayah Suruh dan sekitarnya. 7) Bersedia di survey. 8) Surat permohonan (dari BMT). 9) Surat persetujuan dari Istri / Suami (dari BMT). 10) Surat pernyataan dari penjamin diatas materai sesuai dengan ketentuan (untuk yang belum menikah). 11) Surat kesanggupan potong gaji dari atasan langsung disertai dengan slip gaji terakhir.
72
4.2
Analisa Data
4.2.1 Identitas responden Data identitas responden didapat dari kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri responden. a. Jenis kelamin responden Tabel 4.1 Data jenis kelamin responden No Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan Jumlah
Jumlah Responden Presentase 49 56,3 % 38 43,7 % 87 100,0 % Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa data jenis kelamin responden perempuan sebanyak 43,7 % atau sebanyak 38 responden dari keseluruhan responden yang berjumlah 87. Sedangkan responden lakilaki berjumlah 56,3 % atau berjumlah 49 responden dari keseluuhan responden yang berjumlah 87. b. Umur responden Tabel 4.2 Umur responden No 1 2 3 4 5
Umur ≤ 20 tahun 20 – 29 tahun 30 – 39 tahun 40 - 49 tahun ≥ 50 tahun Jumlah
Jumlah responden 4 12 26 20 25 87 Data primer diolah, 2015
presentase 4,6 % 13,8 % 29,9 % 23,0 % 28,7 % 100,0 %
73
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa data umur responden yang berumur kurang dari 20 tahun berjumlah 4 responden atau 4,6% ; responden yang berumur 20 tahun sampai 29 tahun berjumlah 12 responden atau 13,8 % ; responden yang berumur 30 tahun sampai 39 tahun berjumlah 26 tahun atau 29,9 % ; responden yang berumur 40 tahun sampai 49 tahun berjumlah 20 responden atau 23,0 % ; dan yang terakhir responden yang berumur lebih dari 50 tahun berjumlah 25 responden atau 28,7 %.
c. Pendidikan responden Tabel 4.3 Pendidikan responden No 1 2 3 4
Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah
Jumlah responden Presentase 19 21,8 % 23 26,4 % 32 36,8 % 13 14,9 % 87 100,0 % Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa data pendidikan responden yang kami ambil paling banyak berpendidikan Sekolah Menengah keAtas (SMA) yaitu sebanyak 32 responden atau sebanyak 36,8 %. Responden berpendidikan Sekolah Dasar (SD) berjumlah 19 responden atau 21,8 %. Responden berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 23 responden atau 26,4 %.Dan yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 13 responden atau 14,9%.
74
4.2.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas (Anton : 2006) adalah uji untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran relatif ini dapat dipercaya atau diandalkan. Dikatakan kuesioner tersebut reliable jika jawaban responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Tehnik yang digunakan adalah tehnik Alpha dari Cronbach dimana jikaCronbach's Alpha > 0,60 atau 6% sehingga bisa diartikan reliable untuk pengukuran atau meneliti selanjutnya. Adapun hasil uji reliabilitas dari penelitian ini adalah : Tabel 4.4 Uji Reliabilitas X1 Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.654
.702
3
Sumber : Data primer yang diolah,2014 Berdasarkan tabel 4.4, diketahui nilaicronbach alpha untuk uji reliabilitas persepsi harga (X1)adalah 0,654> 0,60 yang berarti Reliable untuk pengukuran dan penelitian selanjutnya. Tabel 4.5 Uji Reliabilitas X2 Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.668
N of Items .761
Sumber : Data primer yang diolah,2014
4
75
Berdasarkan tabel 4.5,diketahui nilai Cronbach alpha untuk uji reliabilitas kualitas pelayanan (X2) 0,668> 0,60 yang berarti Reliable untuk pengukuran dan penelitian selanjutnya. Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Y Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.819
N of Items .843
6
Sumber : Data primer yang diolah,2014 Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa nilai Cronbach alpha untuk uji reliabilitas minat anggota (Y) 0,819> 0,60 yang berarti reliable untuk pengukuran dan penelitian selanjutnya.
4.2.3 Uji Validitas Uji validitas (Anton : 2006) adalah pengujian terhadap data dari kuesioner untuk mengungkapkan apakah butir pertanyaan dari kuesioner yang digunakan tersebut sahih atau tidak. Perhitungan uji validitas ini menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS. Dan untuk menguj kevalidan data, penelitian ini menggunakan korelasi antar score butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya korelasi ini dapat dilihat pada kolom atau baris total score. Jika terdapat tanda bintang berarti itu signifikan yang kemudian dapat diartikan bahwa butir pertanyaan yang digunakan valid untuk penelitian. Berikut hasil uji validitas penelitian ini :
76
a. Hasil uji validitas persepsi harga (X1) : Tabel 4.7 Tabel Uji Validitas Persepsi Harga
x1_1 x1_1
Pearson Correlation
x1_2 1
Sig. (2-tailed) N x1_2
35
Pearson Correlation
.302
Sig. (2-tailed)
.078
N x1_3
x1_3
sum_x1
.302
.227
.728**
.078
.190
.000
35
35
35
1
**
.835**
.000
.000
.790
35
35
35
35
Pearson Correlation
.227
**
1
.796**
Sig. (2-tailed)
.190
.000
35
35
35
35
**
**
**
1
N sum_x1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.728
.790
.835
.000 .796
.000
.000
.000
35
35
35
35
Data primer diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.7, uji validitas untuk butir-butir pertanyaan persepsi harga (X1) menunjukkan adanya dua bintang yang berarti bahwa tiap butir pertanyaan tersebut valid untuk dijadikan pertanyaan.
77
b. Hasil uji validitas kualitas pelayanan (X2) Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan x2_1 x2_1
Pearson Correlation
x2_2
.278
.759**
.169
.016
.105
.000
35
35
35
35
35
Pearson Correlation
.238
1
.697**
.486**
.742**
Sig. (2-tailed)
.169
.000
.003
.000
N
35
35
35
35
35
.404*
.697**
1
.556**
.808**
.016
.000
.001
.000
35
35
35
35
35
Pearson Correlation
.278
.486**
.556**
1
.690**
Sig. (2-tailed)
.105
.003
.001
35
35
35
35
35
.759**
.742**
.808**
.690**
1
.000
.000
.000
.000
35
35
35
35
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x2_4
sum_x2
.404*
N
x2_3
x2_4
.238
1
Sig. (2-tailed)
x2_2
x2_3
N sum_x2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.000
35
Data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.8, uji validitas untuk butir-butir pertanyaan kualitas pelayanan (X2) juga menunjukkan adanya dua bintang yang berarti bahwa tiap butir pertanyaan tersebut valid untuk dijadikan pertanyaan.
78
c. Hasil uji validitas minat anggota (Y) Tabel 4.2.9 Hasil Uji Validitas Minat Nasabah y1 y1
Pearson Correlation
y2
35 .826** .000 35 .148 .396 35 .673** .000 35 .596** .000 35 .407* .015 35 .801** .000 35
y4
y5
.148
.000
.396
.000
35 1
35 .179 .303 35 1
35 .726** .000 35 .235 .173 35 1
1 .826
Sig. (2-tailed) N y2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N y3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N y4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N y5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N y6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N sum Pearson Correlation _y Sig. (2-tailed) N
y3 **
**
.673
y6 **
sum_y *
.801**
.000
.015
.000
35 .577** .000 35 .497** .002 35 .640** .000 35 1
35 .402* .017 35 .264 .126 35 .420* .012 35 .494** .003 35 1
35 .811** .000 35 .543** .001 35 .821** .000 35 .829** .000 35 .678** .000 35 1
.596
35 .179 .303 35 35 ** .726 .235 .000 .173 35 35 35 ** ** .577 .497 .640** .000 .002 .000 35 35 35 35 * * .402 .264 .420 .494** .017 .126 .012 .003 35 35 35 35 ** ** ** .811 .543 .821 .829** .000 .001 .000 .000 35 35 35 35 Data primer diolah, 2014
.407
35 .678** .000 35
Begitu juga dengan tabel 4.9, untuk uji validitas untuk butir-butir pertanyaan minat anggota (Y) juga menunjukkan adanya dua bintang yang berarti bahwa tiap butir pertanyaan tersebut valid untuk dijadikan pertanyaan.
35
79
4.2.4 Uji Statistik Uji statistik (Anton :2006) di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang dianalisa. Nilai ketepatan atau keakuratan ini dapat diukur dari goodness of fit nya. Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasinya a.
Tabel variables entered/removed Tabel variables entered/removed adalah variabel yang menunjukkan variabel-variabel mana yang dimasukkan dan dikeluarkan. Berikut Tabel variables entered/removed penelitian kami : Tabel 4.10 Tabel variables entered/removed
Model
Variables Entered
1
x2_ln2, x1_ln2a
Variables Removed Method . Enter
Data primer diolah, 2014 Berdasarkan tabel variables entered/removeddiketahui bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan dari persamaan. b.
Tabel Model Summary (Uji R Square) Tabel 4.2.11 Tabel Summary
Model 1
R
R Square
.590
a
.348
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.333
Data primer diolah, 2014
.04748
80
Dari tabel summerydiketahui bahwa Koefisien korelasi (R) sebesar 0,590 ini berarti bahwa ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
adalah sebesar 59%. Koefisien
determinasi (R²) sebesar 0,348 yang berarti bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 34,8% dan 65,2% dijelaskan oleh faktor selain harga dan kualitas pelayanan. c. Tabel Anova (Uji F) Tabel 4.2.12 Tabel Anova Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
Regression
.101
2
Residual
.189
84
Total
F
.051 22.453
Sig. .000a
.002
.291 86 Data primer diolah, 2014
Uji f merupakan pengujian secara serempak untuk mengetahui pengaruh faktor persepsi harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap minat anggota. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : 1) Menyusun formulasi Ho dan Ha Ho : b1, b2 = 0 (tidak ada pengaruh antara persepsi harga dan kualitas pelayanan)
81
Ha : b1, b2 ≠ 0 (ada pengaruh antara persepsi harga dan kualitas pelayanan) 2) Menentukan tingkat signifikansi α = 0,1 F tabel = f α, k, n-k-1 n = 87 k=2 diperoleh f tabel = 2,367 3) Kriteria pengujian Ho diterima apabila : F hitung ≤ F tabel Ho tidak diterima apabila : F hitung ≥ F tabel 4) Perhittungan nilai F Diketahui hasil perhitungan F hitung adalah 22,453 5) Kesimpulan Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 22,453 yang lebih besar dari 2,367. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamasama antara variabel persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap minat anggota. Dengan demikian hipotesis H1 dan H2 diterima yang artinya “ada pengaruh antara persepsi harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap minat anggota” .
82
d. Tabel Coefficients Tabel 4.2.13 Tabel Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Error
Model
B
1
(Constant)
.110
.047
x1_ln2
.194
.087
x2_ln2
.525
.103
95% Confidence Interval for B
Beta
t
Sig.
Lower Bound
2.345
.021
.017
.203
.211
2.236
.028
.021
.366
.480
5.076
.000
.319
.731
Data primer diolah, 2014 Berdasarkan
tabel
Upper Bound
coefficient,
persamaan
regresi
berganda
penelitian peneliti adalah sebagai berikut : Y = 0,110 + 0,194 X1 + 0,525 X2 + e Dari persamaan regresi berganda yang dipaparkan dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Konstanta (a) bernilai positif sebesar 0,110 atau 11 %. Konstanta bernilai positif menunjukkan bahwa dalam keadaan tidak ada variabel persepsi harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2), maka minat anggota bernilai positif atau mengalami peningkatan sebesar 0,110 atau 11 %. 2) Koefisien regresi variabel persepsi harga (b1) bernilai positif 0,194 atau 19,4% yang artinya apabila pengaruh persepsi harga
83
(x1) naik sebesar 1% maka minat anggota akan naik sebesar 0,194 atau 19,4%. 3) Koefisien regresi variabel
kualitas pelayanan (b2) bernilai
positif 0,525 atau 52,5% yang artinya apabila terdapat pengaruh kualitas pelayanan (X2) naik sebesar 1% maka minat anggota (Y)dalam membeli produk pembiayaan murabahahakan naik sebesar 0,525 atau 52,5%.
e. Uji T Tabel 4.14 Uji T Variabel X1 X2
t hitung t table Kesimpulan 2.236 1,2916 Signifikan 5.076 Signifikan Data primer diolah, 2014
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen secara individu.Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1) Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho : b1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan variabel independen secara individu terhadap variabel dependen) Ha : b1 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan variabel independen secara individu terhadap variabel dependen)
84
2) Menentukan tingkat signifikasi α = 0,1 T tabel = t α/2, n-k n = 87 k=2 diperoleh nilai t tabel = 1,2916 3) Kriteria pengujian Ho diterima apabila = -1,2916 ≤ t hitung ≤ 1,2916 Ho diterima apabila = t hitung ≤ 1,2916 atau t hitung ≤ -1,2916 4) Perhitungan nilai t Dari hasil perhitungan dengan bantuan program spss besarnya nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut : Untuk variabel persepsi harga besarnya t hitung adalah 2,236. Dan untuk variabel kualitas pelayanan harga besarnya t hitung adalah 5,076 5) Kesimpulan Untuk variabel persepsi harga didapat t hitung sebesar 2,236 yang lebih besar dari t tabel 1,2916. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi harga terhadap minat anggota. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H1 “ada pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi harga dengan minat anggota” diterima.
85
Untuk variabel kualitas pelayanan didapat t hitung sebesar 5,076 yang lebih besar dari t tabel 1,2916. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi harga terhadap minat anggota. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H2 “ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas pelayanan dengan minat anggota” diterima.
4.2.5 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sebagai penaksir pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping itu uji asumsi klasik berhuna untuk melengkapi uji statistik yang telah dilakukan. Berikut uji uji asumsi klasik penelitian peneliti : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengujiapakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat, keduanya terdistribusi normal ataukah tidak.Normalitas data dalam penelitian dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot
of regression
standardized residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
86
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.Jika tersebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Adapun hasil uji normalitas penelitian ini adalah
Gambar 4.8: Histogram asumsi normalitas (2014) Dari gambar 4.8 menunjukkan histogram asumsi normalitas di atas dapat kita ketahui bahwa perbandingan antara data observasi dengan distibusi yang mendekati distribusi normal.Terlihat bahwa histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
87
Data primer diolah, 2014 Gambar 4.9 : Normal plot Dari gambar 4.9, grafik normal plot di atas dapat kita ketahui bahwa perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal.Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya.Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel independen. Ketika tingkat korelasi ini terlalu tinggi maka akan dianggap bahwa model yang dipakai tidak baik. Penelitian ini menggunakan metode LR Klien dengan cara meregresikan setiap variabel independen dengan variabel
88
independen lainnya (regresi antar variabel independen) dengan tujuan untuk mengetahui nilai koefisien determinasi parsial (R square) setiap variabel independen kemudian dibandingkan dengan regresi persamaan utama (R square utama). Adapun hasil uji multikolinearitas penelitian ini adalah : Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas Y= x1 + x2
Model
R
1
.589a
R Square
Adjusted R Square
.347
Std. Error of the Estimate
.332
.03733
Data primer diolah, 2014 Tabel 4.16 Uji Multikolinearitas x1 = x2
Model
R
1
.360a
R Square
Adjusted R Square
.129
Std. Error of the Estimate
.119
.04669
Data primer diolah, 2014 Dari tabel 4.16 diketahui bahwa uji multikolinearitas menunjukkan nilai R Square dari persamaan utama yaitu 0,347 lebih besar 0,129 hasil dari persamaan x1=x2, ini berarti bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
89
c. Uji Heteroscedasticity Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dalam residual, dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroscedasticity dalam penelitian ini menggunakan model park. Adapun hasil uji heteroscedasticity penelitian peneliti adalah sebagai berikut : Tabel 4.17 Tabel Uji Heteroscedasticity
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error
Beta
95% Confidence Interval for B T
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
-4.165
1.499
-2.779
.007
-7.146
-1.184
x1_ln
-2.985
1.812
-.188 -1.647
.103
-6.588
.618
x2_ln
4.089
2.190
.065
-.267
8.445
.213
1.867
Data primer diolah,2014 Dengan melihat tabel 4.17, diketahui bahwa koefisien parameter x1_ln dan x2_ln dari persamaan regresi tersebut tidak signifikan atau lebih dari 0,05 sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi yang kita gunakan tidak terdapat gejala heteroskendastisitas.
d. Uji linearitas Uji linearitas adalah untuk menguji apakah spesifikasi model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
90
lain. Dan uji linearitas penelitian ini menggunakan model uji lagrange multiplier. Berikut hasil uji linearitas : Tabel 4.18 Tabel Uji Linearitas
Model 1
R
R Square a
.000
Adjusted R Square
.000
Std. Error of the Estimate
-.024
.04747849
Data primer diolah, 2014 Kemudian mengkalikan n * R² = 87 * 0,00 = 0. Kemudian mencari x² tabel dengan signifikansi 10 % atau 0,1 dan df 85 yaitu 102,079. Kriteria analisis : 1. Jika x² hitung > x² tabel maka spesifiksi model persamaan regresi linier tidak benar 2. Jika x² hitung < x² tabel maka spesifiksi model persamaan regresi linear adalah benar Kesimpulan nya adalah karena nilai x² hitung < x² tabel maka spesifikasi model persamaan regresi linear adalah benar 4.3
Hasil Uji Hipotesis Dari hasil uji data statistik kita ketahui bahwa variabel-variabel independen memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Identifikasi variabel yang siginifikan dapat dilihat dari nilai signifikan variabel yang bersangkutan.Jika nilai signifikan suatu variabel lebih kecil dari 5% maka variabel tersebut berpengaruh positif dan
91
signifikan terhadap minat anggota. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap minat anggota dapat diuji sebagai berikut: 4.3.1 Pengujian Hipotesis Y = 0,110 + 0,194 X1 + 0,525 X2 + e 4.3.2 Pengujian Hipotesis Persepsi Harga (X1) Dari hasil analisa data variabel persepsi harga mempunyai nilai signifikan 0,028 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat anggota. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta persepsi harga mempunyai nilai sebesar 0,194 atau 19,4 % yang berarti bahwa persepsi harga mampu mempengaruhi minat anggota sebesar 19,4 %. Arah koefisien regresi bertanda positif, hal ini berarti bahwa peningkatan nilai persepsi harga secara positif mampu meningkatkan minat anggota. Artinya semakin tinggi nilai persepsi harga yang dimiliki BMT maka minat anggota terhadap pembiayaan juga akan semakin besar. Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan bahwa “persepsi harga mampu mempengaruhi minat anggota secara positif dan signifikan” diterima. 4.3.3 Pengujian Hipotesis Kualitas Pelayanan (X2) Dari hasil analisa data variabel kualitas pelayanan mempunyai nilai signifikan 0,00 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat anggota. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta kualitas pelayanan mempunyai nilai sebesar 0,525 atau 52,5 % yang berarti
92
bahwa kualitas pelayanan mampu mempengaruhi minat anggota sebesar 52,5 %. Arah koefisien regresi bertanda positif, hal ini berarti bahwa peningkatan nilai kualitas pelayanan mampu meningkatkan minat anggota secara positif. Jadi semakin tinggi nilai kualitas pelayanan yang dimiliki BMT maka akan semakin tinggi pula minat anggota terhadap pembiayaan murabahah. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan bahwa “kualitas pelayanan mampu mempengaruhi minat anggota secara positif dan signifikan” diterima. Table 4.19 Hasil Uji Hipotesa
H1
Hipotesa
Kesimpulan
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Diterima
Persepsi harga terhadap minat anggota dalam mengambil Pembiayaan Murabahah di BMT Amal Mulia H2
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap minat anggota dalam megambil Pembiayaan Murabahah di BMT Amal Mulia Sumber: data diolah, 2014
Diterima
93
BAB V PENUTUP 4.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, mengenai pengaruh pengaruh persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap minat anggota dalam memilih pembiayaan murabahah di BMT Amal Mulia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Pengaruh persepsi hargaterhadap minat anggota. Persepsi harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota. Ini menjawab pertanyaan bahwa harga produk murabahah yang ditawarkan BMT Amal Mulia masih dapat dijangkau masyarakat terutama anggota BMT walaupun dilihat dari realitas yang terjadi, margin yang ditetapkan BMT lebih mahal jika dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional. Pada saat melakukan penelitian dengan mengajukan kuesioner kepada anggota BMT, penulis juga sedikit berbincang-bincang dengan anggota atau responden penelitian. Dari pernyataan anggota yang menjawab kuesioner, sebagian kecil dari anggota tidak paham apakah harga atau margin pembiayaan yang ditawarkan BMT itu lebih murah atau lebih mahal dari yang lain, adapula yang tidak terlalu memperdulikan, dan terdapat pula yang menyadari dan kritis mengenai besarnya margin. Dari sebagian besar anggota yang paham dan menyadari mengenai
93
94
margin pembiayaan tersebut, mereka berpendapat bahwa memang benar margin yang ditetapkan sedikit lebih mahal namunmereka tetap memilih di BMT karena keyakinan kehalalannya, kesesuaian syariahnya, dan terhindar dari ketidak pastiannya karena margin bersifat fixed (pembayaran cicilan sama besarnya sampai akhir) dan karena merasa sudah sangat nyaman dan percaya di BMT Amal Mulai. Mereka tetap loyal dan melakukan pembiayaan di BMT juga dikarenakan kemudahan – kemudahan yang ditawarkan BMT seperti pencairan yang tidak memerlukan waktu yang lama, pengajuan pembiayaan yang tidak terlalu menyulitkan dan lain sebagainya. Ini artinya persepsi hargaanggota menyatakan bahwa manfaat dan harapan yang diterima oleh anggota sebanding dengan apa yang anggotaharapkan. b. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat anggota Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat anggota.Kualitas pelayanan adalah elemen terpenting dari setiap perusahaan jasa yang wajib ditingkatkan. Dari hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa sekitar 52,5% dari elemen yang mempengaruhi minat nasabah dihasilkan oleh kualitas pelayanan. Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada anggota, peneliti menyimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan BMT telah dirasakan anggota cukup mampu memberikan kenyamanan dan
95
kepercayaanyang mendorong anggota untuk melakukan pembiayaan murabahah di BMT Amal Mulia. 4.2
Saran Adapun saran peneliti adalah sebagai berikut : a. Bagi BMT Amal Mulia Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, komponen yang paling berpengaruh terhadap minat anggota adalah kualitas pelayanan.Suatu komponen yang tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan.Suatu komponen yang sangat fleksibel, berubah-ubah dan tidak pasti. Sekalipun demikian diharapkan BMT Amal Mulia mampu
mempertahankan
kualitas
pelayanan
yang
telah
diterapkan sehingga mampu mempertahankan konsistensinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah terbaik dimata masyarakat dan para anggotanya. Dan mengenai persepsi harga, untuk nominal harga ataupun margin yang tetapkan telah mampu diterima dan dijangkau anggota. Diharapkanmengenai persepsi harga, BMT fokus pada fasilitas dan manfaat yang menyertai nominal tersebut sehingga semakin mampu memenuhi harapan para anggota dengan demikian akan tercipta kepuasan dari para anggota yang kemudian akan menciptakan loyalitas dari para anggota BMT tersebut dan memunculkan minat bagi para masyarakat umum.
96
b. Bagi Peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini mempunyai nilai kontribusi (R²) untuk model persamaan pertama sebesar 34,8% dan selebihnya
65,2%
merupakan
variabel
lain
yang
tidak
dimasukkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi minat anggota pada penelitian selanjutnya.
97
DAFTAR PUSTAKA Sumber referensi dari buku : Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Kepraktik. Jakarta : Gema Insani Press Assael, Henry.1995. Costumer Behavior And Marketing Action. Boston : Keat Publishing Company. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : Stain Salatiga press. Hamidi, M Lutfi. 2003. Jejak Ekonomi Syariah Cetakan I halm 79. Jakarta : Senayan Abadi Publishing. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi kedelapan jilid 2. Erlangga. Jakarta Kotler,Philip. 2002. Manajemen Pemasaran edisi Milenium 1. Jakarta : PT Prenhalindo Poerwadarminta, Wjs. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ke 3. Jakarta : Balai Pustaka Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen edisi ketujuh. Jakarta : PT Indeks Puri Media Kembangan Siddharta, Istini T., dkk. 2001. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Akuntansi Perbankan Syariah Cetakan pertama . Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode venelitian survey. Jakarta : LP3ES Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumsi implikasi pada strategi pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu. Wiroso, S.E, M.B.A. 2005. JUAL BELI MUROBAHAH. Yogyakarta : UII Press Yogyakarta ( anggota IKAPI) Zeithaml, Valeria A., A.Parasuraman, dan Leonard L Berry. 1990. Delivering Quality Service; Balancing Customer Perseption And Expectations. New
98
York : The Free Press dalam buku Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen edisi ketujuh. Jakarta : PT Indeks Puri Media Kembangan
Sumber referensi dari internet : Cahyani, Asih Fitri, Saryadi & Sendhang Nurseto. 2013. Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap MInat Menabung Pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang. DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013,Hal.1-8. (http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/viewFile/3120/2979, diakses 25 september 2014) Chicmah, Ashasih Nur. 2014. Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit Konvensional Dan Pembiayaan Bank Syariah Pada Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah.
E-journal.unesa.ac.id
vol
2
no
2
2014.
(http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/jurnal-akuntansi/6757/analisisperbandingan-sistem-pemberian-kredit-bank-konvensional-denganpembiayaan-bank-syariah-pada-usaha-mikro-kecil-dan-menengah/
,
diakses 01 januari 2015) Ferdinan, Comaeni Enril. 2013. Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Kualitas Produk, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki (Studi Pada Pembeli – Pengguna Sepeda Motor Suzuki Di Kota Solo) . skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang . (http://eprints.undip.ac.id/38998/1/FERDINAN.pdf , diakses 25 september 2014) Fure, Hendra. “Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca” Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado yang dipublikasikan di Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 273-283. (http://www.e-jurnal.com/2013/12/lokasi-keberagaman-produk-hargadan.html, diakses 25 september 2014)
99
Kristiana, Nela dan Nanang Wahyudin. 2012. Pengaruh atribut produk terhadap minat beli mobil merek isuzu elf. Jurnal ilmu manajemen dan akuntansi
terapan
vol
3
nomor
1,
mei
2012
(http://jurnal.stietotalwin.ac.id/index.php/jurnalilmumanajemenddanakun tan/article/view/66/63, diakses 25 september 2014) Kristianto, Yuni dan Seto Dwi Wicaksono.2009. Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli Konsumen di Apotek Barito Farma Sukoharjo. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol.2, Np. 03 april 2009 ISSN 1979-0333 (http://www.jurnal.pdii.lipi.go.id, diakses 25 september 2014)
Kusdyah, Ike. 2012. Persepsi Harga, Persepsi Merek, Persepsi Nilai, Dan Keinginan Pembelian Ulang Jasa Clinic Kesehatan(Studi Kasus Erha Clinic Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 7, No. 1, April 2012. (http://www.jurnalpemasaran.petra.ac.id, diakses 25 september 2014) Lembang, Rosvita. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Cuaca Terhadap Keputusan Pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. (http://www.eprints.undip.ac.id , diakses 25 september 2014) Natalia, Lia.2009. Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat Konsumen untuk Berbelanja pada Giant Hypermarket Bekasi. Jurnal Skripsi
Jurusan
Manajemen
Universitas
Gunadarma
2009.
(http://www.gunadarma.ac.id, diakses 25 september 2014) Richard A.Spreng dkk. 1996. “A Reexamination of the Determinants of Costomer Satisfaction. Journal of Marketing 60 (juli 1996): 15-32 Rizan, Muhammad dan Harun Arrasyid. 2008. Analisis Asosiasi Merek, Nilai Produk, Kualitas Pelayanan Dan Loyalitas Konsumen. Jurnal siasat bisnis. Vol 12 no 2. p129-p147 (http://www.juornal.uii.ac.id, diakses 25 september 2014)
100
Setiyarini, Alima. 2012. Pengaruh Persepsi Nasabah Dan Margin Terhadap Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah Di Bmt Bumi Sekar Madani.
Skripsi Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
(http://eprints.uny.ac.id/7663/1/1-08412141009.pdf
,
Yogyakarta. diakses
25
september 2014) Suryanto, Asep. 2013. Margin seperti bunga (interest), yes or no ?. (http://ekonomiislam9.wordpress.com/2013/12/27/perbankan_syariah/?_ e_pi_=7%2cpage_1010%2c3121263777, Diakses 01 januari 2015) Suwarni dan Septiana Dwi Mayasari. 2011. Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen. Jurnal Ekonomi Bisnis,16, 76-84 top brand award (2012) (http://www.topbrand-award.com/top-brandsurvey/survey-result/top, diakses 27 september 2014) Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. (2004). No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004. Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah http://humas.uii.ac.id , Ekonomi Syariah Butuh Banyak SDM; diakses 01 mei 2014
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
3. Kuisioner ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA ATAU MARGIN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT ANGGOTA DALAM MEMBELI PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus BMT AMAL MULIA)
A. Identitas Responden Nama : ..................................................................................... Alamat :...................................................................................... Jenis Kelamin : Laki – Laki Prempuan Usia : < 20-tahun 40-49 tahun 20-29 tahun >50 tahun 30-39 ahun Pekerjaan : Pedagang Wiraswasta PNS Lainnya Pendidikan : SD SMA SMP Perguruan Tinggi Penghasilan perbulan
Pembiayaan yang diterima
Rp. 500.000 – Rp.1.000.000 Rp. 1.500.000,-
: Rp. 500.000,Rp. 1.000.000 – Rp.1.500.000,: Rp. 500.000,-
Rp. 500.000 – Rp.1.000.000 Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.000.000 – Rp.1.500.000,B. Petunjuk Pengisian Kuisioner Berikan tanda( √ ) pada
identitas responden diatas dan kolom skala
pengukuran dari setiap pernyataan yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya , dengan keterangan : SS
: Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
STS
:Sangat Tidak Setuju
E
: Entahlah
111
1. Persepsi Harga Atau Margin No 1.
Keterangan
SS
S
E
TS
STS
SS
S
E
TS
STS
Margin pembiayaan murabahah yang
ditetapkan
BMT
tidak
memberatkan dan terjangkau 2.
Besarnya
angsuran
yang
ditawarkan beragam dan lebih murah daripada bank lainnya 3.
Jaminan yang ditetapkan sesuai dan tidak memberatkan
2. Kualitas Pelayanan No 1.
Keterangan karyawan BMT bersikap sopan, sabar
dan
mampu
menjawab
semua pertanyaan anggota dengan jelas hingga anggota faham 2.
Pihak BMT selalu memenuhi janji dan berusaha tepat waktu dalam melayani anggota
3.
karyawan
BMT
mampu
memberikan respon dengan cepat dan
tepat
dalam
melayani
permintaan anggota 4.
Saya merasa senang dan nyaman karena
karyawan
memperhatikan
BMT
selalu dan
mengutamakan kenyamanan dalam melayani anggota
112
3. Minat Anggota No 1.
Keterangan
SS
S
E
TS
STS
Saya tertarik pada pembiayaan murabahah
ini
karena
dinilai
sangat sesuai dengan kebutuhan dan menguntungkan 2.
Saya
yakin
pembiayaan
murabahah ini dapat membantu meningkatkan
usaha
dan
kesejahteraan saya 3.
Saya akan menggunakan kembali pembiayaan murabahah jika saya membutuhkannya
4.
Saya menggunakan pembiayaan ini karena pembiayaan ini mampu membantu
memenuhi kebutuhan
saya 5.
Prosedur dan proses pembiayaan murabahah sangat mudah dimulai dari pengajuan pembiayaan, akad, penetapan jaminan dan pencairan dana
6.
Saya
sudah
perbandingan
melakukan
mengenai
produk
pembiayaan sejenis namun saya tetap
memilih
pembiayaan
murabahah BMT ini
---Atas kesediaan waktu dan jawabannya, kami haturkan terima kasih--
113
4. Data hasil penelitian NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
X1_1 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
X1_2 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0
X1_3 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0
X2_1 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 2.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 3.0 3.0 5.0 5.0 4.0 5.0
X2_2 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
X2_3 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
X2_4 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0
Y1 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
Y2 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0
Y3 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 2.0 4.0
Y4 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 2.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0
Y5 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
Y6 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 5.0 3.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0
114
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
3.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0
4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0
5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 5.0
5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 5.0 3.0 3.0
5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 5.0 5.0 3.0 5.0 4.0 2.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 5.0
5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0
4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 5.0 2.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0
115
80 81 82 83 84 85 86 87
3.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 5.0
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0
5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0
5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0
5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0
4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0
4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0
5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 5.0 5.0 4.0
5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0
5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0
5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0
5. Analisis Data 1. Reabilitas a. Persepsi harga Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 35
100.0
0
.0
35
100.0
a
Total
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
N of Items
.654
.702
3
Inter-Item Correlation Matrix x1_1
x1_2
x1_3
x1_1
1.000
.302
.227
x1_2
.302
1.000
.790
x1_3
.227
.790
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha if Item Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Deleted
x1_1
9.37
1.005
.279
.091
.883
x1_2
9.14
1.008
.640
.641
.353
x1_3
9.14
1.067
.568
.625
.444
116
b. Kualitas pelayanan Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 35
100.0
0
.0
35
100.0
a
Total
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .668
N of Items .761
4
Inter-Item Correlation Matrix x2_1
x2_2
x2_3
x2_4
x2_1
1.000
.238
.404
.278
x2_2
.238
1.000
.697
.486
x2_3
.404
.697
1.000
.556
x2_4
.278
.486
.556
1.000
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
x2_1
14.37
1.299
.347
.172
.782
x2_2
14.06
1.644
.512
.502
.560
x2_3
13.94
1.879
.708
.587
.527
x2_4
14.03
1.911
.511
.332
.587
117
c. Minat anggota Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 35
100.0
0
.0
35
100.0
a
Total
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .819
N of Items .843
6
Inter-Item Correlation Matrix y1
y2
y3
y4
y5
y6
y1
1.000
.826
.148
.673
.596
.407
y2
.826
1.000
.179
.726
.577
.402
y3
.148
.179
1.000
.235
.497
.264
y4
.673
.726
.235
1.000
.640
.420
y5
.596
.577
.497
.640
1.000
.494
y6
.407
.402
.264
.420
.494
1.000
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
y1
23.09
4.551
.687
.713
.768
y2
23.09
4.845
.726
.735
.767
y3
23.11
5.222
.309
.284
.859
y4
23.11
4.339
.705
.606
.762
y5
22.86
5.126
.768
.609
.772
y6
23.03
4.852
.504
.274
.810
118
2. Uji Validitas a. Persepsi Harga Correlations x1_1 x1_1
Pearson Correlation
x1_2 1
.078
.190
.000
35
35
35
35
Pearson Correlation
.302
1
Sig. (2-tailed)
.078
N
35
35
35
**
1
.190
.000
35
35
Sig. (2-tailed)
**
.790
.835
**
**
.796
.000 35
35
**
1
.796
.000
.000
.000
35
35
35
N
**
.835
35
Sig. (2-tailed)
.728
**
.000
.227
Pearson Correlation
.790
.728
.000
Pearson Correlation
N sum_x1
**
.227
N
x1_3
sum_x1
.302
Sig. (2-tailed)
x1_2
x1_3
35
b. Kualitas Pelayanan
Correlations x2_1 x2_1
x2_2
sum_x2
.404
*
.278
.169
.016
.105
.000
35
35
35
35
35
Pearson Correlation
.238
1
Sig. (2-tailed)
.169
N
N x2_3
x2_4
.238
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
x2_2
x2_3
35 *
**
**
.486
**
.742
.000
.003
.000
35
35
35
35
**
1
Pearson Correlation
.404
Sig. (2-tailed)
.016
.000
35
35
N
.697
**
.759
.697
35
**
.556
**
.808
.001
.000
35
35
119
x2_4
sum_x2
Sig. (2-tailed)
.105
.003
.001
35
35
35
**
Pearson Correlation
.759
Sig. (2-tailed) N
.742
.556
**
.278
N
.486
**
Pearson Correlation
**
.808
**
1
.690
.000
**
35
35
**
1
.690
.000
.000
.000
.000
35
35
35
35
35
c. Minat Anggota Correlations y1 y1
Pearson Correlation
y2
y2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y3
.396
.000
.000
.015
.000
35
35
35
35
35
35
35
**
1
.179
35
35
**
.264
.173
.002
.126
.001
35
35
35
Sig. (2-tailed)
.396
.303
35
35
35
35
**
.235
1
.000
.000
.173
35
35
35
N
.596
**
**
.577
.497
**
.497
.640
**
35
35
35
35
**
1
.640
.000
.002
.000
35
35
35
35
35
35
**
1
.420
Sig. (2-tailed)
.015
.017
.126
.012
.003
35
35
35
35
35
Sig. (2-tailed) N
**
.543
**
**
.821
**
35
.264
.811
.829
.000
*
**
*
**
.494
.003
.402
.801
**
.000
.407
Pearson Correlation
.821
**
.012
Pearson Correlation
N
*
.420
.543
.000
.000
*
**
35
.235
Pearson Correlation
.811
.000
1
.726
*
.402
**
.017
.179
**
**
.801
.000
.148
.673
.577
*
.407
.000
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.596
.303
35
Sig. (2-tailed)
sum_y
**
.726
35
N
y6
.000
.673
**
sum_y
.000
.826
**
y6
.148
.826
35
Sig. (2-tailed)
y5
y5
35
N y4
y4
**
1
Sig. (2-tailed) N
y3
.494
.829
**
.678
**
.000 35
35
**
1
.678
.000
.000
.001
.000
.000
.000
35
35
35
35
35
35
35
120
Uji Heteroscendasticitas 1 Sebelum memaparkan uji statistik penelitian ini, penulis akan memaparkan yang penulis hadapi ketika mengolah data yaitu adanya penyakit hetero pada data yang diolah peneliti, berikut penyelesaiannya hingga sampai pada persamaan yang benar dan tidak bias. Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
mean_y
4.4693
.45716
87
mean_x1
4.3295
.49934
87
mean_x2
4.6523
.41999
87
Correlations mean_y Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
1.000
.384
.557
mean_x1
.384
1.000
.363
mean_x2
.557
.363
1.000
.
.000
.000
mean_x1
.000
.
.000
mean_x2
.000
.000
.
mean_y
87
87
87
mean_x1
87
87
87
mean_x2
87
87
87
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
mean_x2, mean_x1
a
mean_x2
mean_y
mean_y
N
mean_x1
b
Method . Enter
121
Model Summary
Model
b
R
1
R Square
.590
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.348
.333
.37338
a. Predictors: (Constant), mean_x2, mean_x1 b. Dependent Variable: mean_y b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
6.263
2
3.131
Residual
11.711
84
.139
Total
17.974
86
F
Sig.
22.461
.000
a
a. Predictors: (Constant), mean_x2, mean_x1 b. Dependent Variable: mean_y Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.203
.491
mean_x1
.192
.087
mean_x2
.523
.103
Coefficients Beta
95% Confidence Interval for B t
Sig.
Lower Bound
2.451
.016
.227
2.179
.210
2.218
.029
.020
.364
.481
5.087
.000
.319
.728
a. Dependent Variable: mean_y
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
3.8029
4.7801
4.4693
.26986
87
-1.19077
.93534
.00000
.36902
87
Std. Predicted Value
-2.469
1.151
.000
1.000
87
Std. Residual
-3.189
2.505
.000
.988
87
Residual
a. Dependent Variable: mean_y
Upper Bound
122
Karena terdapat penyakit hetero maka penulis mencoba dengan me-log kan persamaan underresidual atau u2i menjadi ln-u2i sebagai variabel dependen penelitian. Dan hasilnya : Descriptive Statistics Mean ln_u2i
Std. Deviation
N
-1.3603
.94534
87
mean_x1
4.3295
.49934
87
mean_x2
4.6523
.41999
87
Correlations ln_u2i Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
1.000
-.012
.197
mean_x1
-.012
1.000
.363
mean_x2
.197
.363
1.000
.
.456
.034
mean_x1
.456
.
.000
mean_x2
.034
.000
.
ln_u2i
87
87
87
mean_x1
87
87
87
mean_x2
87
87
87
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
mean_x2, mean_x1
mean_x2
ln_u2i
ln_u2i
N
mean_x1
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: ln_u2i
b
Method . Enter
123
Model Summary
Model
R
1
.216
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
b
.047
.024
.93388
a. Predictors: (Constant), mean_x2, mean_x1 b. Dependent Variable: ln_u2i b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
3.597
2
1.798
Residual
73.260
84
.872
Total
76.856
86
F
Sig.
2.062
.134
a
a. Predictors: (Constant), mean_x2, mean_x1 b. Dependent Variable: ln_u2i Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
95% Confidence Interval
Coefficients
Coefficients
for B
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-2.999
1.227
mean_x1
-.182
.216
mean_x2
.522
.257
t
Sig.
Lower Bound Upper Bound
-2.443
.017
-5.440
-.558
-.096
-.842
.402
-.613
.248
.232
2.028
.046
.010
1.034
a. Dependent Variable: ln_u2i
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
-1.9015
-1.0581
-1.3603
.20450
87
-4.76922
1.58257
.00000
.92296
87
Std. Predicted Value
-2.647
1.478
.000
1.000
87
Std. Residual
-5.107
1.695
.000
.988
87
Residual
a. Dependent Variable: ln_u2i
124
Namun masih terdapat penyakit hetero, kemudian percobaan ke-2 peneliti yaitu dengan meregresikan variabel penelitian yang telah dilog-kan. Dengan hasil sebagai berikut : Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
y_ln
.6479
.04567
87
x1_ln
.6336
.04975
87
x2_ln
.6658
.04115
87
Correlations y_ln Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
x1_ln
y_ln
1.000
.387
.554
x1_ln
.387
1.000
.360
x2_ln
.554
.360
1.000
.
.000
.000
x1_ln
.000
.
.000
x2_ln
.000
.000
.
y_ln
87
87
87
x1_ln
87
87
87
x2_ln
87
87
87
y_ln
N
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
x2_ln, x1_ln
x2_ln
b
a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: y_ln
Model Summary
Model 1
R .589
R Square a
.347
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .332
.03733
125
Model Summary
Model
R
1
.589
R Square a
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.347
.332
.03733
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: y_ln b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.062
2
.031
Residual
.117
84
.001
Total
.179
86
F
Sig.
22.336
.000
a
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: y_ln Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
95% Confidence Interval
Coefficients
Coefficients
for B
B
Std. Error
(Constant)
.171
.072
x1_ln
.198
.087
x2_ln
.528
.105
Beta
t
Sig.
Lower Bound Upper Bound
2.378
.020
.028
.313
.216
2.283
.025
.026
.370
.476
5.039
.000
.320
.737
a. Dependent Variable: y_ln
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
.5773
.6784
.6479
.02691
87
-.12883
.09098
.00000
.03690
87
Std. Predicted Value
-2.623
1.132
.000
1.000
87
Std. Residual
-3.451
2.437
.000
.988
87
Residual
a. Dependent Variable: y_ln
126
Karena terdapat penyakit hetero maka penulis mencoba dengan me-log kan persamaan underresidual atau u2i menjadi ln-u2i sebagai variabel dependen penelitian. Dan hasilnya :
Descriptive Statistics Mean ln_u2i_2
Std. Deviation
N
-3.3339
.79150
87
x1_ln
.6336
.04975
87
x2_ln
.6658
.04115
87
Correlations ln_u2i_2 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
1.000
-.111
.145
x1_ln
-.111
1.000
.360
x2_ln
.145
.360
1.000
.
.153
.090
x1_ln
.153
.
.000
x2_ln
.090
.000
.
ln_u2i_2
87
87
87
x1_ln
87
87
87
x2_ln
87
87
87
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
x2_ln, x1_ln
x2_ln
ln_u2i_2
ln_u2i_2
N
x1_ln
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: ln_u2i_2
b
Method . Enter
127
Model Summary
Model
R
1
.227
R Square a
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.052
.029
.77990
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: ln_u2i_2 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
2.784
2
1.392
Residual
51.092
84
.608
Total
53.877
86
F
Sig.
2.289
.108
a
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: ln_u2i_2 Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
95% Confidence Interval
Coefficients
Coefficients
for B
Model
B
Std. Error
1
(Constant)
-4.165
1.499
x1_ln
-2.985
1.812
x2_ln
4.089
2.190
Beta
t
Sig.
Lower Bound Upper Bound
-2.779
.007
-7.146
-1.184
-.188
-1.647
.103
-6.588
.618
.213
1.867
.065
-.267
8.445
a. Dependent Variable: ln_u2i_2
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
-3.7375
-2.9913
-3.3339
.17994
87
-2.62279
1.41825
.00000
.77078
87
Std. Predicted Value
-2.243
1.904
.000
1.000
87
Std. Residual
-3.363
1.819
.000
.988
87
Residual
a. Dependent Variable: ln_u2i_2
Dan alhamdulillah sudah tidak terdapat penyakit heteroscendastisitas dan ini dapat dilihat dari nilai tidak signifikan dari kedua variabel diatas.
128
3. Uji Statistik Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
y_ln2
.4219
.05813
87
x1_ln2
.4039
.06346
87
x2_ln2
.4450
.05310
87
Correlations y_ln2 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
1.000
.385
.556
x1_ln2
.385
1.000
.363
x2_ln2
.556
.363
1.000
.
.000
.000
x1_ln2
.000
.
.000
x2_ln2
.000
.000
.
y_ln2
87
87
87
x1_ln2
87
87
87
x2_ln2
87
87
87
Variables Entered/Removed
1
Variables
Variables
Entered
Removed
x2_ln2, x1_ln2
x2_ln2
y_ln2
y_ln2
N
Model
x1_ln2
a
b
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: y_ln2
Model Summary
Model 1
R .590
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.348
a. Predictors: (Constant), x2_ln2, x1_ln2
.333
.04748
129
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.101
2
.051
Residual
.189
84
.002
Total
.291
86
F
Sig.
22.453
.000
a
a. Predictors: (Constant), x2_ln2, x1_ln2 b. Dependent Variable: y_ln2
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
95% Confidence
Coefficients
Coefficients
Interval for B
B
Std. Error
(Constant)
.110
.047
x1_ln2
.194
.087
x2_ln2
.525
.103
Beta
a. Dependent Variable: y_ln2
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Y_ln = x1_ln + x2_ln Descriptive Statistics Mean
a
Std. Deviation
N
y_ln
.6479
.04567
87
x1_ln
.6336
.04975
87
x2_ln
.6658
.04115
87
t
Sig.
Lower
Upper
Bound
Bound
2.345
.021
.017
.203
.211
2.236
.028
.021
.366
.480
5.076
.000
.319
.731
130
Correlations y_ln Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
x1_ln
y_ln
1.000
.387
.554
x1_ln
.387
1.000
.360
x2_ln
.554
.360
1.000
.
.000
.000
x1_ln
.000
.
.000
x2_ln
.000
.000
.
y_ln
87
87
87
x1_ln
87
87
87
x2_ln
87
87
87
y_ln
N
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
x2_ln, x1_ln
x2_ln
b
a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: y_ln
Model Summary
Model
R
1
.589
R Square a
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.347
.332
.03733
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: y_ln b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.062
2
.031
Residual
.117
84
.001
Total
.179
86
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: y_ln
F 22.336
Sig. .000
a
131
Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
95% Confidence Interval
Coefficients
Coefficients
for B
B
Std. Error
(Constant)
.171
.072
x1_ln
.198
.087
x2_ln
.528
.105
Beta
t
Sig.
Lower Bound Upper Bound
2.378
.020
.028
.313
.216
2.283
.025
.026
.370
.476
5.039
.000
.320
.737
a. Dependent Variable: y_ln
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
.5773
.6784
.6479
.02691
87
-.12883
.09098
.00000
.03690
87
Std. Predicted Value
-2.623
1.132
.000
1.000
87
Std. Residual
-3.451
2.437
.000
.988
87
Residual
a. Dependent Variable: y_ln
X1_ln = X2_ln Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
x1_ln
.6336
.04975
87
x2_ln
.6658
.04115
87
Correlations x1_ln Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
x2_ln
x1_ln
1.000
.360
x2_ln
.360
1.000
x1_ln
.
.000
x2_ln
.000
.
x1_ln
87
87
x2_ln
87
87
132
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
b
a
x2_ln
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: x1_ln
Model Summary
Model
R
1
.360
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
b
.129
.119
.04669
a. Predictors: (Constant), x2_ln b. Dependent Variable: x1_ln b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.028
1
.028
Residual
.185
85
.002
Total
.213
86
F
Sig.
12.644
.001
a
a. Predictors: (Constant), x2_ln b. Dependent Variable: x1_ln
Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
95% Confidence Interval
Coefficients
Coefficients
for B
B
Std. Error
(Constant)
.344
.082
x2_ln
.435
.122
a. Dependent Variable: x1_ln
Beta
t
.360
Sig.
Lower Bound Upper Bound
4.215
.000
.182
.506
3.556
.001
.192
.678
133
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
.5806
.6480
.6336
.01790
87
-.08377
.07084
.00000
.04642
87
Std. Predicted Value
-2.958
.806
.000
1.000
87
Std. Residual
-1.794
1.517
.000
.994
87
Residual
a. Dependent Variable: x1_ln
b. Uji Heteroscendasticitas Dan hasil yang peneliti ambil adalah uji yang terakhir : Descriptive Statistics Mean ln_u2i_2
Std. Deviation
N
-3.3339
.79150
87
x1_ln
.6336
.04975
87
x2_ln
.6658
.04115
87
Correlations ln_u2i_2 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
1.000
-.111
.145
x1_ln
-.111
1.000
.360
x2_ln
.145
.360
1.000
.
.153
.090
x1_ln
.153
.
.000
x2_ln
.090
.000
.
ln_u2i_2
87
87
87
x1_ln
87
87
87
x2_ln
87
87
87
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
x2_ln, x1_ln
a
x2_ln
ln_u2i_2
ln_u2i_2
N
x1_ln
b
Method . Enter
134
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
x2_ln, x1_ln
b
a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: ln_u2i_2
Model Summary
Model
R
1
.227
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
b
.052
.029
.77990
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: ln_u2i_2 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
2.784
2
1.392
Residual
51.092
84
.608
Total
53.877
86
F
Sig.
2.289
.108
a
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: ln_u2i_2
Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
95% Confidence Interval
Coefficients
Coefficients
for B
B
Std. Error
(Constant)
-4.165
1.499
x1_ln
-2.985
1.812
x2_ln
4.089
2.190
a. Dependent Variable: ln_u2i_2
Beta
t
Sig.
Lower Bound Upper Bound
-2.779
.007
-7.146
-1.184
-.188
-1.647
.103
-6.588
.618
.213
1.867
.065
-.267
8.445
135
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
-3.7375
-2.9913
-3.3339
.17994
87
-2.62279
1.41825
.00000
.77078
87
Std. Predicted Value
-2.243
1.904
.000
1.000
87
Std. Residual
-3.363
1.819
.000
.988
87
Residual
a. Dependent Variable: ln_u2i_2
c. Uji Normalitas Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
y_ln
.6479
.04567
87
x1_ln
.6336
.04975
87
x2_ln
.6658
.04115
87
Correlations y_ln Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
x1_ln
y_ln
1.000
.387
.554
x1_ln
.387
1.000
.360
x2_ln
.554
.360
1.000
.
.000
.000
x1_ln
.000
.
.000
x2_ln
.000
.000
.
y_ln
87
87
87
x1_ln
87
87
87
x2_ln
87
87
87
y_ln
N
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
x2_ln, x1_ln
a
x2_ln
b
Method . Enter
136
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
x2_ln, x1_ln
b
a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: y_ln
Model Summary
Model
R
1
.589
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
b
.347
.332
.03733
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: y_ln b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.062
2
.031
Residual
.117
84
.001
Total
.179
86
F
Sig.
22.336
.000
a
a. Predictors: (Constant), x2_ln, x1_ln b. Dependent Variable: y_ln
Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
95% Confidence Interval
Coefficients
Coefficients
for B
B
Std. Error
(Constant)
.171
.072
x1_ln
.198
.087
x2_ln
.528
.105
a. Dependent Variable: y_ln
Beta
t
Sig.
Lower Bound Upper Bound
2.378
.020
.028
.313
.216
2.283
.025
.026
.370
.476
5.039
.000
.320
.737
137
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
.5773
.6784
.6479
.02691
87
-.12883
.09098
.00000
.03690
87
Std. Predicted Value
-2.623
1.132
.000
1.000
87
Std. Residual
-3.451
2.437
.000
.988
87
Residual
a. Dependent Variable: y_ln
138
d. Uji Linearitas Y_ln2 = x1_ln2 + x2_ln2 Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered
1
x2_ln_2, x1_ln_2
Removed
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: y_ln_2
Model Summary
Model
R
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .590
a
b
.348
.333
.04748
a. Predictors: (Constant), x2_ln_2, x1_ln_2 b. Dependent Variable: y_ln_2
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.101
2
.051
Residual
.189
84
.002
Total
.291
86
F
Sig.
22.453
.000
a
a. Predictors: (Constant), x2_ln_2, x1_ln_2 b. Dependent Variable: y_ln_2
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.110
.047
x1_ln_2
.194
.087
x2_ln_2
.525
.103
a. Dependent Variable: y_ln_2
Coefficients Beta
t
Sig. 2.345
.021
.211
2.236
.028
.480
5.076
.000
139
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
.3356
.4611
.4219
.03431
87
-.15479
.11804
.00000
.04692
87
Std. Predicted Value
-2.514
1.145
.000
1.000
87
Std. Residual
-3.260
2.486
.000
.988
87
Residual
a. Dependent Variable: y_ln_2
Residual understandardized = x2_ln2 + x1_ln2 Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered
1
x2_ln_2, x1_ln_2
Removed
a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Model Summary
Model
R
1
R Square .000
a
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.000
-.024
.04747849
a. Predictors: (Constant), x2_ln_2, x1_ln_2 b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.000
2
.000
Residual
.189
84
.002
Total
.189
86
a. Predictors: (Constant), x2_ln_2, x1_ln_2 b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
F
Sig. .000
1.000
a
140
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
-1.667E-16
.047
x1_ln_2
.000
.087
x2_ln_2
.000
.103
t
Sig. .000
1.000
.000
.000
1.000
.000
.000
1.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Residuals Statistics
a
Std. Minimum Predicted Value Residual
Maximum
.0000000
Mean
Deviation
N
.0000000
-1.6669297E-16
.00000000
87
.11804357
-7.97574012E-19
.04692317
87
.000
.000
.000
.000
87
-3.260
2.486
.000
.988
87
1.54794931 E-1
Std. Predicted Value Std. Residual
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
141
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Eva Roviana
Tempat/Tanggal lahir : Semarang, 19 Januari 1992 Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Warga negara
: Indonesia
Alamat Riwayat pendidikan
: Kawah Kidul 01/06 Wonoyoso Pringapus Semarang : 1. MI Rohmatullah Magelang lulus tahun 2004 2. MTS Tajul Ulum Grobogan lulus tahun 2007 3. MA Tajul Ulum Grobogan lulus tahun 2010
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi yang berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, 09 Februari 2015 Penulis
Eva Roviana NIM : 21310004
142