ANALISIS PENGARUH PERGERAKAN PADA PEMUKIMAN TERHADAP PUSAT PERBELANJAAN DI BANJARMASIN (GRAVITY METHOD) Iphan F. Radam dan Muhammad Arsyad Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
ABSTRACT Banjarmasin has some shopping centers like traditional market and supermarket that provide various kinds of people’s needs. The people’s market need is very high so market will become an attractive object. It’s movement starts from a settlement. The distance and the time to the market will determine the people’s choice. The objective of this research is to know the movement pattern from settlement to shopping centers in Banjarmasin based on distance and duration. The movement studied here is one way trip from settlement to shopping center. The movement pattern is analyzed 2 by using OD Matrix with gravity method and Khi-Kuadrat test (χ -test). The data are taken from 10 settlements in 5 districts at Banjarmasin. Technique of survey is interview home. It is found the maximum trip based on distance and time occurs at Komplek KS Tubun Raya that is 160 and 149 trip/week. The most attractive market is Pasar Lama with that is 399 trip/week and the least Pasar Kertak Hanyar 69 trip/week. In the pattern of shopping trip the influence of distance is closer to the actual trip than the duration of time. In other words, people go to the market because of the short 2 distance. It can be seen from the result of Khi-Kuadrat test (χ -test) that at the level of significance level 95%, it is obstained 100% based on the acceptable and 40% for travel time. Keyword: pola pergerakan, metoda gravity, jarak dan waktu
PENDAHULUAN
masyarakat daripada komoditas barang dalam pemilihan tempat berbelanja/pasar atau dengan artian bahwa kemudahan menuju suatu tempat perbelanjaan menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan pemilihan pasar (Karno & Radam, 2001). Pada metoda gravity (GR) sebagai salah satu metoda sintesis dalam model trip distribusi, pola pergerakan dipengaruhi oleh faktor jarak, waktu dan juga oleh biaya. Beranjak dari pergerakan yang terjadi terutama dengan tujuan berbelanja di Banjarmasin belum diketahui faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan tujuan berbelanja, maka oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk mendapatkan pola pergerakan dengan membandingkan paramenter dari akses yaitu antara jarak dengan waktu tempuh sebagai faktor pengaruhnya. Penelitian ini membahas tentang pergerakan orang/masyarakat pada pemukiman dengan tujuan berbelanja,
Seperti kota-kota berkembang umumnya, pasar di Banjarmasin berkembang secara alami berawal dari pasar tradisional yang sangat diminati oleh masyarakat kemudian berubah menjadi pasar modern. Pembangunan pasar baru baik yang bersifat tradisional maupun modern selama ini lebih cenderung memperhatikan komoditas yang akan disediakan, belum terlihat pasar yang dibangun dengan meninjau kenyamanan masyarakat terutama jarak dan waktu tempuh (faktor akses) menuju pasar tersebut. Dari hasil penelitian sebelumnya terhadap pemilihan pasar dikota Banjarmasin dengan menggunakan Metoda AHP (Analytic Hierarchy Process) didapat bahwa pada pengukuran dengan membandingkan silang antara akses dan komoditi terlihat bahwa akses merupakan faktor yang lebih dominan dipilih oleh
165
SAINTEK, Vol. 9, No. 2, Desember 2005: 165 –173
Tabel 1. Bentuk Umum Matrik Asal Tujuan
dengan kata lain obyek yang diteliti adalah pergerakan dari pemukiman menuju tempat berbelanja. Parameter yang ditinjau adalah jarak dan waktu tempuh, sedangkan biaya tidak dimasukkan karena kecenderungan pergerakan orang menuju pasar banyak menggunakan angkutan umum yang penerapan tarifnya sama untuk jarak jauh maupun dekat (sistem flat). Matrik Asal Tujuan Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan dalam bentuk arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal ke zona tujuan di dalam daerah tertentu dan selama periode tertentu. Matrik Pergerakan atau Matrik Asal-Tujuan (MAT) sering digunakan oleh perencana trasnportasi untuk menggambarkan pola pergerakan tersebut. MAT adalah matrik berdimensi dua yang berisi informasi mengenai besarnya pergerakan antarlokasi (zona) di dalam daerah tertentu. Baris menyatakan zona asal dan kolom merupakan menyatakan tujuan, sehingga sel matriknya menyatakan besarnya arus dari zona asal ke zona tujuan. Pola pergerakan dapat dihasilkan jika suatu MAT dibebankan ke suatu sistem jaringan transportasi. Dengan mempelajari pola pergerakan yang terjadi, seseorang dapat mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehingga beberapa solusi bisa segera dapat dihasilkan. MAT dapat pula menggambarkan pola pergerakan dari suatu sistem atau daerah kajian dengan ukuran yang sangat beragam, seperti pola pergerakan di dalam suatu perkotaan maupun pola pergerakan di dalam suatu negara. Bentuk umum dari matrik asal tujuan dapat dilihat pada Tabel 1. di bawah ini (Tamin, O.Z., 1997):
Zona
1
2
3
...
N
Oi
1
T11
T12
T13
...
T1N
O1
2
T21
T22
T23
...
T2N
O2
3
T31
T32
T33
...
T3N
O3
...
...
...
...
...
M
TM1
TM2 TM3
...
TMN
OM
Dj1
Dj2
...
DjN
Dj Oi = ∑ Tij j
Dj3
dan dengan syarat
D j = ∑ Tij
∑O = ∑ D i
i
(1) j
j
i
dimana; Tij = pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan j Oi = jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i Dj = jumlah pergerakan yang menuju zona j Metoda Model Gravity Untuk mendapatkan pola pergerakan dengan tujuan berbelanja, maka dalam penelitian ini digunakan metoda gravity. Model Gravity (GR) dinyatakan dengan rumus (Kadiyali, L.R.,1987):
Aj Tij = Oi x
C ijn Aj C ijn
+ ...
Ak
(2)
C ikn
dimana : Tij = perjalanan dari zona i ke zona j Oi = Jumlah pergerakan yang berasal dari zona i Aj = Faktor pergerakan yang menuju zona j Cij = Jarak atau waktu dari zona i menuju zona j. n = konstanta yang nilainya antara 1-3 (diambil n = 2) k = Jumlah zona tujuan (j)
166
Analisis Pengaruh Pergerakan pada Pemukiman terhadap Pusat Perbelanjaan di Banjarmasin (Iphan F. R. dan M. Arsyad)
kebebasan (v ) = n – 1. Bila frekuensi amatan (data sesungguhnya) dekat dengan frekuensi harapan (hasil model) maka nilai χ2 akan kecil. Hal ini menunjukkan kesesuaian yang baik dan begitu pula sebaliknya bila kedua data tersebut jauh berbeda maka akan menghasilkan χ2 yang besar atau kesesuaiannya jelek. Nilai χ2 akan diterima bila nilainya dibawah χ2 tabel dengan taraf keberartian/ kesalahan α. Rumus χ2 test untuk validitas tersebut adalah (Cochran, 1991):
Oi dan Dj menyatakan jumlah pergerakan yang berasal dari zona i dan berakhir di zona j. Oleh karena itu, penjumlahan sel MAT menurut baris menghasilkan total pergerakan yang berasal dari setiap zona i sedangkan penjumlahan menurut kolom menghasilkan total pergerakan yang menuju ke setiap zona j. Pada kenyataannya jumlah pergerakan yang dihasilkan pada perhitungan tidak sama dengan jumlah pergerakan yang diharapkan. Oleh karena itu proses iterasi dilakukan supaya jumlah pergerakan yang dihasilkan seimbang dengan jumlah pergerakan yang diharapkan dengan cara menyelesaikan total tarikan hasil perhitungan dengan persamaan (Kadiyali, 1987):
A jm =
Dj d j ( m −1)
xA j ( m −1)
n
(Tij a − Tij )2
i =1
Tij
χ =∑ 2
(4)
dimana : χ2 = nilai χ2 (khi kuadrat) Tij = nilai pergerakan dari zona i menuju j hasil model (perhitungan) Tija = nilai pergerakan dari zona i menuju j data sesungguhnya (aktual) n = banyaknya sampel.
(3)
dimana : Ajm = faktor pergerakan menuju j pada iterasi m Dj = jumlah pergerakan aktual menuju j Aj(m-1) = faktor tarikan pada iterasi (m-1) dj(m-1) = total tarikan pada iterasi (m-1)
Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pergerakan aktual. 2. Jarak dan waktu tempuh terpendek pada setiap pasangan zona asal tujuan.
Catatan : Aj1 = Dj = jumlah pergerakan aktual yang menuju zona j Selanjutnya nilai Ajm yang didapat dimasukkan kembali ke persamaan (2). Iterasi ini dilakukan sampai nilai dj sama dengan nilai Dj.
MATERI DAN METODE Langkah pertama dalam penelitian adalah membuat alur penelitian sebagai berikut (Gambar 1). Alur penelitian dalam riset ini adalah mengidentifikasikan variabel yang akan diteliti terlebih dahulu, setelah dipilah kemudian dilakukan pengambilan data dilapangan dengan teknik Cluster Random Sampling dengan besar sampel 1 : 5 rumah tangga, pengambilan besar sampel ini berdasarkan populasi area studi < 50.000 (Saxena, S.C.,1989). Data yang didapat kemudian dianalisa dengan metoda gravity
Uji Statistik Untuk mendapatkan hasil yang valid maka perlu pengujian hipotesis statistik sebagai alat untuk melihat taraf signifikansinya. Valid menunjukkan derajat ketepatan yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya dengan hasil perhitungan. Validitas dari suatu model dapat diuji dengan Khi Kuadrat test (χ2-test) yaitu pengujian hipotesis komparatif dua data independen (data sesungguhnya dengan data hasil model). merupakan nilai yang berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat
167
SAINTEK, Vol. 9, No. 2, Desember 2005: 165 –173
3. Komplek Wijaya Kusuma (Kelurahan Mawar Banjar Timur) 4. Komplek A. Yani 1 (Kelurahan Pangambangan, Banjar Timur) 5. Komplek DPR (Kelurahan Belitung Selatan, Banjar Barat) 6. Komplek Mutiara (Kelurahan Telaga Biru, Banjar Barat) 7. Komplek Awang Permai Sejahtera (Kelurahan Alalak Utara Banjar Utara) 8. Komplek Agathis III (Kelurahan Sungai Miai, Banjar Utara) 9. Komplek Bumi Mas (Kelurahan Pemurus Baru, Banjar Selatan) 10. Komplek KS Tubun Raya (Kelurahan Kelayan Barat, Banjar Selatan)
sehingga didapat model distribusi akibat faktor jarak dan/atau waktu dalam bentuk Matrik Asal Tujuan (MAT). Kedua faktor tersebut diuji dengan khi kuadrat (χ2-test) untuk mendapatkan distribusi/ matrik asal tujuan (MAT) yang mendekati aktualnya. Nilai yang terbaik dari uji statistik tersebut akan memperlihatkan faktor yang dominan dalam mempengaruhi pola pergerakan yang terjadi dengan tujuan belanja .
MULAI
Identifikasi Variabel
Pusat perbelanjaan (pasar) yang ditinjau adalah pusat perbelanjaan yang dianggap lengkap dan tetap, yaitu pasar yang lengkap dalam hal minimal barang untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder tersedia dan tetap dalam hal lokasi pasar tidak berubah atau berpindahpindah, yaitu : b. Pasar Antasari c. Pasar Lama d. Plasa Mitra + Seberang e. Pasar kuripan f. Pasar Kertak Hanyar g. Pasar batuah h. Pasar Kota (merupakan gabungan dari beberapa pasar yang terletak pada lokasi yang tidak berjauhan yaitu : Pasar Lima + Ujung Murung + Cempaka + Sudimampir).
Pengumpulan data (survey lapangan)
Analisa Data Dengan Metoda Gravity
(MAT) Uji Statistik(Khi-Kuadrat Test)
SELESAI
Gambar 1. Bagan Alur Penelitian
Data didapatkan dengan menyebarkan kuisioner pada pemukiman dan melakukan pengukuran jarak dan waktu tempuh terpendek. Data yang diperoleh di lapangan dikelompokkan menurut zona-zona yang telah ditetapkan kemudian dianalisa dengan menggunakan Metoda Gravity (GR) dengan mempertimbangkan parameter jarak dan waktu tempuh. Hasil yang didapatkan kemudian diuji dengan Uji KhiKuadrat (χ2) dengan tingkat ketelitian 95% untuk mendapatkan faktor yang lebih
Daerah yang dijadikan studi penelitian adalah 10 pemukiman yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di Banjarmasin yang dianggap mewakili daerah keseluruhan dengan melihat keadaan sosial ekonomi yang tidak homogen. Dari pertimbangan di atas maka dipilih daerah studi penelitian sebagai berikut: 1. Komplek Cempaka VI ( Kelurahan Mawar, Banjar Tengah) 2. Komplek Griya Amalia (Kelurahan Antasan Besar Banjar Tengah)
168
Analisis Pengaruh Pergerakan pada Pemukiman terhadap Pusat Perbelanjaan di Banjarmasin (Iphan F. R. dan M. Arsyad)
ditinjau, kemudian dari setiap ruas jalan yang ada, diambil jarak dan waktu tempuh terpendek. Pengambilan data untuk waktu tempuh dilakukan pada jam tidak sibuk (10.00-12.00 siang) (Dictuc cit. Tamin, O.Z., 1997) dengan cara mengikuti mobil pribadi sehingga waktu tempuh yang didapat adalah waktu tempuh perjalanan dengan menggunakan mobil. Setelah dilakukan pengukuran didapatkan data jarak dan waktu tempuh terpendek sebagai berikut (Tabel 3 dan 4):
mempengaruhi dalam pergerakan dengan tujuan berbelanja. Data Pergerakan Aktual Data ini didapatkan dengan menyebar lembar kuisioner pada 10 pemukiman yang diteliti dengan total rumah tangga 1748 KK (seperti terlihat pada Tabel 2). Data jarak dan waktu terpendek Jarak diketahui dengan mencatat angka pada speedometer dan waktu tempuh dengan menggunakan stop watch. Cara pengambilannya adalah dengan mengukur jarak dan waktu tempuh pada setiap ruas jalan pada jaringan jalan yang Tabel 2. Pergerakan Aktual Pasar Antasari
Pasar Lama
Mitra + seberang
Pasar Kuripan
Pasar Kertak hanyar
Pasar batuah
47 23 18 26 10 13
55 40 2 18 57 18
50 30 5 19 14 13
19 10 19 76 13 7
3 2 1 7 1 0
14 8 11 79 5 5
27 11 3 9 8 9
215 124 59 234 108 65
47
122
48
48
14
19
21
319
10. Komp. KS Tubun
18 29 166
71 9 7
24 17 90
20 32 15
4 37 0
8 25 7
9 16 20
154 165 305
Jumlah (Dj)
397
399
310
259
69
181
133
1748
Tujuan Asal 1. Komp. Cempaka VI 2. Komp.Griya Amalia 3. Komp. Wijaya Kusuma 4. Komplek A. Yani I 5. Komplek DPR 6. Komplek Mutiara 7. Komplek Awang Permai Sejahtera 8. Komplek Agathis III 9. Komplek Bumi Mas
Pasar Kota
Jumlah (Oi)
Tabel 3. Jarak Terpendek (meter) Tujuan Asal 1. Komp. Cempaka VI 2. Komp.Griya Amalia 3. Komp. Wijaya Kusuma 4. Komplek A. Yani I 5. Komplek DPR 6. Komplek Mutiara 7. Komplek Awang Permai Sejahtera 8. Komplek Agathis III 9. Komplek Bumi Mas 10. Komplek KS Tubun
Pasar Antasari
Pasar Lama
Mitra + seberang
Pasar Kuripan
Pasar Kertak hanyar
Pasar batuah
Pasar Kota
2368 2105 1352 3216 3774 3909
2203 1559 2820 3406 1908 3363
2236 1973 1517 3381 3642 3777
3201 2287 1055 1641 3673 4091
6748 6485 3580 4562 8154 8289
3613 2699 1467 1229 4085 4503
2417 2154 1698 3562 3823 3958
6308
4442
6176
6207
10776
6619
6357
5207 3166 605
3341 4634 2699
5075 3331 770
5106 2869 2180
9675 2392 5727
5518 3281 2592
5256 3512 951
169
SAINTEK, Vol. 9, No. 2, Desember 2005: 165 –173
Tabel 4. Waktu tempuh Tercepat (menit) Tujuan Asal 1. Komp. Cempaka VI 2. Komp.Griya Amalia 3. Komp. Wijaya Kusuma 4. Komplek A. Yani I 5. Komplek DPR 6. Komplek Mutiara 7. Komplek Awang Permai Sejahtera 8. Komp. Agathis III 9. Komplek Bumi Mas 10. Komplek KS Tubun
Mitra + seberang
Pasar Kuripan
Pasar Kertak hanyar
Pasar Antasari
Pasar Lama
9 8 5 10 12 13
5 4 7 10 7 10
9 8 5 10 12 14
6 6 3 5 10 12
16 15 8 11 20 21
7 7 4 4 12 13
11 10 7 12 14 16
19
12
20
17
27
18
21
15 10 2
7 12 11
15 10 2
12 8 7
22 5 15
14 9 8
17 12 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pasar batuah
Pasar Kota
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus (2) dan (3) didapatkan hasil sebagai berikut (Tabel 5 dan Tabel 6):
Analisa data dilakukan dengan metoda gravity dengan memperhitungkan faktor jarak tempuh dan waktu tempuh.
Tabel 5. MAT Hasil Perhitungan Berdasarkan Jarak Pada Iterasi IV Tujuan
Pasar Antasari
Pasar Lama
Mitra + seberang
Pasar Kuripan
Pasar Kertak hanyar
Pasar batuah
Pasar Kota
Jumlah (Oi)
1. Komp. Cempaka VI 2. Komp.Griya Amalia 3. Komp. Wijaya Kusuma 4. Komplek A. Yani I 5. Komplek DPR 6. Komplek Mutiara 7. Komplek Awang Permai Sejahtera 8. Komp. Agathis III 9. Komplek Bumi Mas 10. Komplek KS Tubun Dj4 Dj
48 22 14 22 13 12
60 44 3 21 56 18
49 23 10 18 13 12
22 16 19 72 12 10
4 2 1 7 2 2
11 8 7 85 6 5
22 10 4 9 6 6
215 124 59 234 108 65
52
112
49
45
11
26
24
319
23 31 160 397 397
61 15 9 399 399
22 25 89 310 310
21 32 10 259 259
4 35 1 69 69
12 16 5 181 181
11 12 30 133 133
154 165 305 1748
Asal
170
Analisis Pengaruh Pergerakan pada Pemukiman terhadap Pusat Perbelanjaan di Banjarmasin (Iphan F. R. dan M. Arsyad)
Tabel 6. MAT Hasil Perhitungan Berdasarkan Waktu Tempuh Pada Iterasi V Tujuan Asal 1. Komp. Cempaka VI 2. Komp.Griya Amalia 3. Komp. Wijaya Kusuma 4. Komplek A. Yani I 5. Komplek DPR 6. Komplek Mutiara 7. Komplek Awang Permai Sejahtera 8. Komp. Agathis III 9. Komplek Bumi Mas 10. Komplek KS Tubun Dj5 Dj
Pasar Antasari
Pasar Lama
Mitra + seberang
Pasar Kuripan
Pasar Kertak hanyar
Pasar batuah
Pasar Kota
Jumlah (Oi)
34 19 13 31 20 15
74 52 4 20 39 17
27 15 10 24 16 10
41 18 19 65 15 9
3 2 1 8 2 2
22 10 8 73 8 6
14 8 4 13 9 6
215 124 59 234 108 65
62
104
45
41
9
27
31
319
23 32 149
70 15 3
18 25 119
19 26 6
3 38 1
10 15 4
11 14 23
154 165 305
397 397
399 399
310 310
259 259
69 69
181 181
133 133
1748
Tabel 7. Hasil Uji Khi-Kuadrat Terhadap MAT Jarak dan MAT Waktu Nilai χ2 Keterangan Pemukiman No (Komplek) Jarak Waktu Jarak Waktu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Komplek Cempaka VI Komplek Griya Amalia Komplek Wijaya Kusuma Komplek A. Yani 1 Komplek DPR Komplek Mutiara Komplek Awang Permai Sejahtera 8. Komplek Agathis III 9. Komplek Bumi Mas 10 Komplek KS Tubun . χ2 Tabel =
3,072 4,890 6,512 1,857 2,204 4,567 4,672
56,227 23,692 6,798 5,759 15,560 5,337 16,513
Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima
Ditolak Ditolak Diterima Diterima Ditolak Diterima Ditolak
4,653 12,246 8,314
4,251 14,448 31,481
Diterima Diterima Diterima
Diterima Ditolak Ditolak
100% diterima
40% diterima
14,017
Hasil dari kedua model MAT tersebut diatas kemudian diuji validitasnya untuk mendapatkan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi pola pergerakan dengan kenyataan pergerakan yang tejadi. Pengujian hasil perhitungan (MAT) menurut jarak dan waktu terpendek terhadap sampel lokasi/pemukiman yang diambil didapatkan hasil sebagai berikut (Tabel 7):
Dari Tabel 7 diatas terlihat bahwa dari hasil nilai uji khi-kuadrat pergerakan dengan tujuan belanja memperlihatkan bahwa pergerakan akibat pengaruh jarak seluruhnya (100%) dapat diterima oleh seluruh sampel pemukiman dibandingkan pergerakan akibat waktu yang hanya diterima oleh 4 dari 10 sampel pemukiman atau hanya 40% yang diterima. Hasil perhitungan Matrik Asal Tujuan (MAT) menurut jarak lebih mendekati
171
SAINTEK, Vol. 9, No. 2, Desember 2005: 165 –173
pergerakan aktual daripada MAT hasil perhitungan menurut waktu, dalam hal ini dapat diidentifikasikan disebabkan oleh : • Bila ditinjau pada setiap pemukiman, waktu tempuh menuju beberapa pasar tidak jauh berbeda sehingga cenderung diabaikan karena waktu perjalanan dengan tujuan berbelanja yang dilakukan terjadi pada saat tundaan minimal di ruas jalan yaitu pada jam tidak sibuk (09.30 s.d. 12.00) sehingga lama pergerakan dapat konstan tidak terpengaruh oleh kemacetan dan hanya terpengaruh oleh jaraknya saja. Hal ini sesuai dengan data penelitian pada kota berkembang (kota Santiago, Chile) yaitu dari 49.349 perjalanan dengan tujuan berbelanja 72,16% dilakukan pada jam tidak sibuk (dictuc cit. Tamin, O.Z., 1997) sehingga perjalanan lebih terpengaruh jarak daripada kecepatan sebagai fungsi dari waktu. • Pergerakan maksimal menurut jarak terjadi pada Komplek KS. Tubun Raya menuju Pasar Antasari dengan jumlah pergerakan 160 pergerakan per minggu. • Pergerakan maksimal menurut waktu tempuh terjadi pada Komplek KS. Tubun Raya menuju Pasar Antasari dengan jumlah pergerakan 149 pergerakan per minggu. • Pasar yang paling banyak menimbulkan tarikan pergerakan adalah Pasar Lama dengan jumlah pergerakan 399 pergerakan per minggu, sedangkan pasar yang menimbulkan tarikan pergerakan paling sedikit adalah Pasar Kertak Hanyar dengan jumlah pergerakan 69 pergerakan per minggu. • Semua pasar yang ditinjau hampir sama dalam pelayanan atau penyediaan komoditasnya (barang kebutuhan primer dan sekunder), sehingga orang cenderung memilih pasar yang terdekat karena sudah tersedianya komoditi yang diinginkan. Terdekat dalam hal ini adalah jaraknya karena moda yang mereka gunakan (Angkutan Umum atau berjalan kaki) kecepatannya tidak terpengaruh oleh waktu.
• Dalam “Perencanaan Sistem Angkutan Umum” (Kelompok Bidang Keahlian Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik Sipil ITB, 1997) orang melakukan perjalanan berbelanja 72% menggunakan angkutan kota pada jam tidak sibuk dan bila ditinjau dari rute angkutan kota di Banjarmasin, 65% rute angkutan kota direncanakan berdasarkan pada rute jarak terpendek bukan waktu tempuh tercepat. Oleh karena itu, melihat dari responden yang diambil datanya adalah ibu rumah tangga yang kebanyakan menggunakan angkutan kota sebagai alat angkutnya maka pengaruh jarak terpendek yang diakibatkan oleh rute angkutan kota lebih besar pengaruhnya dari pada waktu tempuh.
KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan yaitu : Pola pergerakan dengan tujuan berbelanja dengan memperhatikan pengaruh faktor jarak lebih mewakili pola pergerakan aktual daripada menurut waktu tempuh atau dengan kata lain bahwa orang memilih/berpergian ke pasar cenderung dikarenakan jaraknya yang dekat bukan waktu tempuh yang singkat. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji statistik dengan Khi-Kuadrat test dengan ketelitian 95% didapatkan 100% menurut jarak dapat diterima sedangkan menurut waktu tempuh hanya 40%.
DAFTAR RUJUKAN Cochran W. G. 1991. Teknik Penarikan Sampel, edisi ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
172
Analisis Pengaruh Pergerakan pada Pemukiman terhadap Pusat Perbelanjaan di Banjarmasin (Iphan F. R. dan M. Arsyad)
– Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB. 1997. Perencanaan Sistem Angkutan Umum, Bandung: ITB. Saxena S. C. 1989. A Cource in Traffic Planning and Design, New Delhi: Dhanpat Rai & Sons. Tamin O.Z. 1997. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: ITB.
Kadiyali L.R. 1987. Traffic Engineering and Transport Planning. New Delhi: Khanna Publisher. Karno A. & Radam I.F. 2001. Analisis Pemilihan Tempat Berbelanja Berdasarkan Tingkat Kepuasan Berbelanja Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process, JURNAL ITENAS, 5 (3), 107-113. Kelompok Bidang Keahlian Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik Sipil
173