Analisis Pengaruh Non Interest Income Terhadap Kinerja Sektor Perbankan di Negara-Negara Asean 5 Periode 2008-2012 Viny Pricilia, Imbuh Sulistyarini Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia E-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh non interest income terhadap kinerja sektor perbankan di negara-negara ASEAN 5 dengan proksi Return of Assets (ROA) dan juga Return of Equity (ROE). Teknik estimasi penelitian menggunakan fixed effect model. Dengan menggunakan sampel 68 bank listed di bursa-bursa negara anggota ASEAN 5, yaitu Bursa Efek Indonesia (IDX), Bursa Malaysia (KLSE), Singapore Exchange (SGX), Stock Exchange of Thailand (SET), dan Philippine Stock Exchange (PSE) pada periode 2008-2012, penulis menemukan bahwa kenaikan pada non interest income memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja sektor perbankan. Hal ini dikarenakan bank yang lebih fokus dengan non interest income justru memiliki tingkat profitabilitas yang lebih rendah dan lebih inefisien dalam biaya.
The Impact of Non Interest Income to Banking Sector’s Performance in ASEAN 5 Countries for 2008-2012 Abstract This research aims to examine how an increase in non interest income affects a bank’s performance which is reflected in its Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE). Using 68 banks listed in ASEAN 5 countries’ stock exchanges which are Bursa Efek Indonesia (IDX), Bursa Malaysia (KLSE), Singapore Exchange (SGX), Stock Exchange of Thailand (SET), and Philippine Stock Exchange (PSE) for 2008-2012 as samples, it was discovered that an increase in non interest income negatively affects bank performance. Bank with a higher non interest income tends to be lower in profitability and more inefficient in cost. Keywords: non interest income; fee income; exchange rate gains; investment revenue; other income; ROA; ROE
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Industri perbankan secara keseluruhan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Begitu juga yang terjadi pada industri perbankan di ASEAN 5 (meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina). Hal ini ditunjukkan dengan terus bertumbuhnya nilai rata-rata pendapatan bersih (net income) industri perbankan ASEAN 5 dari waktu ke waktu. Meski laju
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
pertumbuhan dari net income sendiri semakin melambat tetapi angka pertumbuhan yang ditunjukkan dibandingkan periode sebelumnya hampir selalu berada di angka positif. Di Indonesia, tren peningkatan pendapatan bersih dari industri perbankan juga terjadi. Dari tahun 2006 sampai dengan 2012, pertumbuhan pendapatan industri perbankan di Indonesia secara garis besar mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan yang berada di angka positif kecuali di tahun 2008 dimana tingkat pertumbuhan pendapatan bersih justru mengalami penurunan sampai ke titik -138% dari tahun 2007 karena terjadinya krisis global di tahun 2008. Selain Indonesia, empat negara ASEAN 5 lainnya juga mengalami tren pertumbuhan pendapatan bersih di industri perbankan yang serupa dengan Indonesia. Meski pertumbuhannya positif, laju pertumbuhan interest income dari perbankan di ASEAN 5 justru menurun dari waktu ke waktu. Agar hal ini tidak menghambat kinerja dari perbankan, diversifikasi pendapatan melalui non interest income bisa menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh bank. Industri perbankan lambat laun telah menyadari pentingnya diversifikasi pendapatan dan mulai menggencarkan strategi untuk menghasilkan pendapatan dari non interest income, termasuk bank-bank di negara ASEAN 5. Proporsi tingkat non interest income terhadap total pendapatan operasional dari industri perbankan di ASEAN 5 cenderung naik dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pergeseran pola sumber pendapatan bank secara perlahan-lahan dari interest income menjadi non interest income. Berbagai studi empiris mengenai hubungan diversifikasi pendapatan bank
terhadap
kinerja dan risiko perbankan di berbagai negara telah banyak dilakukan. Baele et al (2007) menyatakan bahwa bank dengan rasio non interest income yang lebih besar akan mempunyai tingkat kinerja yang lebih baik untuk periode jangka panjang. Wall dan Eisenbeis (1984) menemukan bahwa diversifikasi berpengaruh terhadap peningkatan imbal hasil pada perbankan serta mengurangi risiko. Penelitian Acharya et al (2006) menganalisis bank – bank yang terdapat di Italia dan menemukan bahwa diversifikasi atas asas perbankan menjamin dapat menghasilkan kinerja yang baik serta mengurangi risiko perbankan. Diversifikasi pendapatan oleh bank adalah salah satu strategi yang digunakan oleh bank dengan semakin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut Elsas, et al (2010) bank – bank yang memiliki operational leverage yang tinggi (memiliki rasio biaya tetap lebih besar dari biaya variabelnya) akan mendapatkan cost advantage ketika melakukan diversifikasi terhadap bisnis – bisnis yang terkait.
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
Diversifikasi pendapatan merupakan hal yang menarik namun masih sedikitnya peneliti yang meneliti mengenai hal tersebut di regional ASEAN, membuat peneliti ingin melakukan penelitian ini di regional ASEAN. Terlebih daerah regional ASEAN akan mengalami integrasi sistem finansial yang dikenal dengan nama ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam bahasa Indonesia. Pengintegrasian sistem finansial di wilayah regional Asia Tenggara ini diprediksi akan mengubah struktur pasar perbankan sehingga ke depannya kita harus menelaah industri perbankan bukan hanya di masing-masing negara tetapi juga sebagai suatu entitas yang menyeluruh di regional ASEAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, maka pada penelitian ini permasalahan yang akan dirumuskan adalah: 1.
Apakah kinerja bank-bank listed di ASEAN 5 yang tidak melakukan diversifikasi
pendapatan lewat non interest income memburuk apabila diukur dari return on assets (ROA) pada periode 2008-2012? 2.
Apakah kinerja bank-bank listed di ASEAN 5
yang tidak melakukan diversifikasi
pendapatan lewat non interest income memburuk apabila diukur dari return on equity (ROE) pada periode 2008-2012? 2. Tinjauan Teoritis 2.1 Pendapatan Bank Sumber pendapatan bank dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendapatan bunga dan pendapatan non-bunga (DeYoung dan Rice, 2004). Pendapatan bunga (interest income) merupakan pendapatan yang berasal dari kredit dan investasi sekuritas. Pendapatan non-bunga (non interest income) adalah segala pendapatan bank selain pendapatan bunga, seperti pendapatan jasa-jasa bank. 2.1.1 Interest Income DeYoung dan Rice (2004) mengemukakan bahwa interest income atau pendapatan bunga adalah pendapatan bank yang diperoleh dalam bentuk bunga atas pemberian kredit oleh bank baik kepada pihak perorangan, badan usaha, penempatan dana pada bank lain, ataupun penempatan
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
dana pada bentuk lainnya seperti call money, hasil penanaman pada obligasi, surat pengakuan utang, atau penanaman sejenis. Dengan kata lain, interest income berasal dari kredit dan investasi sekuritas. Interest income merupakan komponen pendapatan terbesar dari bank. Namun, di samping menghasilkan pendapatan dari kegiatan penyaluran kredit dan investasi sekuritas, bank juga mempunyai biaya yang harus ditanggung untuk menghasilkan pendapatan tersebut sebesar bunga yang wajib dibayarkan kepada nasabah di bank tersebut. Selisih antara total pendapatan bunga kredit yang disalurkan oleh bank dengan total biaya bunga bank kepada nasabahnya disebut net interest income. 2.1.2 Non Interest Income Non interest income atau pendapatan non-bunga adalah segala pendapatan di luar pendapatan bunga. Apabila interest income dihasilkan dari aktivitas tradisional perbankan, noninterest income bank justru dihasilkan dari aktivitas non-tradisional (Hidayat et al, 2012). Bank menghasilkan jumlah pendapatan non-bunga dari pengenaan biaya kepada pelanggan dari pelayanan keuangan yang diberikan bank. Akhir-akhir ini, bank juga menghasilkan non-interest income dari aktivitas non-tradisional seperti investment banking, securities brokerage, insurance agency, underwriting, dan mutual fund sales. Li dan Zhang (2013) menyatakan bahwa non-interest income dapat menjadi strategi bank dalam mendiversifikasi pendapatannya. Non interest income sendiri dikelompokkan menjadi empat bagian besar, yaitu : 1. Pendapatan provisi, komisi, dan fee Kelompok non interest income ini merupakan kelompok pendapatan operasional bank selain bunga. Provisi adalah imbalan yang diterima atau dibayar sehubungan dengan fasilitas yang diberikan atau diterima. Provisi akan diterima dan diakui sebagai pendapatan pada saat kredit disetujui oleh bank dan biasanya dibayarkan langsung oleh pihak yang melakukan kredit tersebut. Komisi adalah imbalan atas jasa perantara yang diterima atau dibayar atas suatu transaksi atau aktivitas yang mendasarinya. Fee adalah balas jasa berupa uang kepada perseorangan atau perusahaan karena penggunaan keahliannya di bidang tertentu. Komisi dan fee pada bank biasanya dibebankan kepada nasabah bank yang menggunakan jasa bank seperti ATM. Pendapatan provisi dan komisi berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit dan
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
jasa-jasa bank seperti dalam provisi kredit, provisi bank garansi, provisi transfer dan komisi dalam jual beli efek, provisi Letter of Credit, dsb 2. Pendapatan transaksi valuta asing dan derivatif Pendapatan ini timbul dari transaksi valuta asing yang berasal dari selisih nilai kurs. Produk derivatif adalah transaksi yang didasari suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai instrumen yang mendasari, seperti suku bunga dan nilai tukar, baik yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana atau instrumen, namun tidak termasuk transaksi derivatif kredit. Contoh-contoh produk derivatif yang dimaksud yaitu •
Cross Currency Swap
•
Interest Rate Swap
•
Option
3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga Pendapatan ini timbul dari selisih nilai jual dan beli dari surat berharga yang dimiliki oleh bank. Bank dapat memiliki surat berharga dan memperjualbelikannya sehingga dari surat berharga tersebut dapat diambil keuntungannya. 4. Pendapatan lain-lain Pendapatan ini merupakan pendapatan bank yang tidak termasuk dalam ketiga kelompok di atas. Contoh dari pendapatan lainnya adalah penerimaan kembali atas pinjaman yang telah dihapusbukukan di periode yang lalu, pendapatan dari kredit hapus buku, pendapatan denda, pendapatan bea materai, safe deposit box, dan lain-lain. 2.2
Kinerja Bank Menurut Jumingan (2006), kinerja bank merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank
dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dana, penyaluran dana, teknologi, maupun sumber daya manusia. Kinerja keuangan bank merupakan kondisi keuangan bank pada periode tertentu yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas bank. Pengukuran kinerja dapat dijadikan acuan untuk membandingkan kinerja bank saat ini dengan kinerja sebelumnya sehingga bank dapat
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
mengevaluasi kinerja dan mengelola kegiatan operasionalnya dengan baik. Dendawijaya (2005) membagi klasifikasi kinerja bank menjadi : 1. Analisis Rasio Likuiditas : menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajibankewajiban jangka pendek atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Yang termasuk di dalamnya adalah : cash ratio, reserve requirement, loan-to-deposit ratio, loan-to-assets ratio, dan rasio kewajiban call money 2. Analisis Rasio Rentabilitas : menunjukkan kemampuan bank dalam efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank tersebut. Yang termasuk di dalamnya adalah : return on assets (ROA), return on equity (ROE), BOPO, Net Profit Margin (NPM) 3. Analisis Rasio Solvabilitas : menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban – kewajibannya jika terjadi likuidasi bank. Yang termasuk di dalamnya adalah : Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt-to-Equity Ratio (DER) 3.
Metode Penelitian Metode penelitian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sampel penelitian, operasionalisasi
variabel, dan metode analisis. 3.1 Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 68 bank yang listing di bursa masingmasing dari negara-negara ASEAN 5, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Data diambil dari Reuters Eikon. Periode sampel yang digunakan adalah tahun 2008 sampai 2012 dilatari oleh keterbatasan data not available (N/A) yang cukup banyak ditemukan pada periode sebelum tahun 2008. Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel adalah sebagai berikut: 1. Menerbitkan laporan keuangan tahunan pada periode 2008-2012 2. Masuk ke dalam daftar bank yang listing di negara anggota ASEAN 5, yaitu Bursa Efek Indonesia (IDX), Bursa Malaysia (KLSE), Singapore Exchange (SGX), Stock Exchange of Thailand (SET), dan Philippine Stock Exchange (PSE) 3. Tidak termasuk dalam klasifikasi bank syariah
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
4. Memiliki seluruh data yang diperlukan untuk penelitian 3.2 Variabel dan Pengoperasiannya Berdasarkan model yang digunakan oleh Li dan Zhang (2013), berikut adalah variabel yang digunakan dalam penelitian dan pengoperasionalisasiannya. Tabel 3.1 Variabel dan Operasionalisasi Variabel Variabel Dependen ROA
Definisi Rasio yang menunjukkan kemampuan dari penggunaan keseluruhan aktiva yang ada dalam menghasilkan keuntungan
ROE
Rasio yang menggambarkan besaran tingkat pengembalian atas total modal untuk menghasilkan imbal hasil kepada para pemegang saham
Variabel Independen
Definisi
Non Interest Income Share
Rasio yang menunjukkan proporsi non interest income terhadap total operating income
Fee Income Share
Rasio yang menunjukkan proporsi antara fee income terhadap total noninterest income
Exchange Rate Gains Share
Rasio yang menunjukkan proporsi antara exchange rate gains terhadap total non-interest income
Investment Revenue Share
Rasio yang menunjukkan proporsi antara investment revenue terhadap total non-interest income
Other Income Share
Rasio yang menunjukkan proporsi antara other income terhadap total noninterest income
Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi Variabel
Sumber : Li dan Zhang (2013), Olahan Penulis
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
Tabel 3.1 Variabel dan Operasionalisasi Variabel (lanjutan) Variabel Kontrol
Definisi
Operasionalisasi Variabel
Size
Ukuran besar bank yang diukur berdasarkan logaritma natural dari total aset
ln(assets)
Leverage
Seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan lewat modal atau equitas
Asset Growth Rate
Pertumbuhan jumlah aset yang dimiliki oleh bank dari tahun ke tahun dan diukur dengan selisih antara jumlah aset di tahun t dengan aset di t-1 dibagi dengan jumlah aset pada tahun t-1
D_Filipina
Dummy variable yang bernilai 1 apabila bank listing di bursa Filipina
apabila listing di Filipina, nilainya 1, selain itu nilainya 0
D_Indonesia
Dummy variable yang bernilai 1 apabila bank listing di bursa Indonesia
apabila listing di Indonesia, nilainya 1, selain itu nilainya 0
D_Malaysia
Dummy variable yang bernilai 1 apabila bank listing di bursa Malaysia
apabila listing di Malaysia, nilainya 1, selain itu nilainya 0
D_Singapura
Dummy variable yang bernilai 1 apabila bank listing di bursa Singapura
apabila listing di Singapura, nilainya 1, selain itu nilainya 0
Sumber : Li dan Zhang (2013), Olahan Penulis
3.3 Model Penelitian Penelitian ini merupakan aplikasi dari penelitian Stiroh (2004) dan Li dan Zhang (2013). Baseline model yang digunakan dalam penelitian ini adalah : ROAit = α + β1 NONSHit + β2 FEESHit + β3 EXCHSHit + β4 INVSHit + β5 OTHERSHit + β6 SIZEit + β7 LEVERAGEit + β8 AGRit + β9 D_FILIPINAit + β10 D_INDONESIAit + β11 D_MALAYSIAit + β12 D_SINGAPURAit + εit (3.1) ROEit = α + β1 NONSHit + β2 FEESHit + β3 EXCHSHit + β4 INVSHit + β5 OTHERSHit + β6 SIZEit + β7 LEVERAGEit + β8 AGRit + β9 D_FILIPINAit + β10 D_INDONESIAit + β11 D_MALAYSIAit + β12 D_SINGAPURAit + εit (3.2)
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
Berdasarkan hasil penelitian Li dan Zhang (2013), disusun hipotesis bahwa baik non interest income share dan segala komponen penyusunnya (fee income share, exchange rate gains share, investment revenue share, dan other income) akan berpengaruh positif terhadap kinerja bank baik yang diukur melalui ROA dan ROE. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Statistika Deskriptif Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Sampel Penelitian per Negara Filipina ROA ROE NONSH FEESH EXCHSH INVSH OTHERSH SIZE LEVERAGE AGR D_FILIPINA D_INDONESIA D_MALAYSIA D_SINGAPURA Indonesia ROA ROE NONSH FEESH EXCHSH INVSH OTHERSH SIZE LEVERAGE AGR D_FILIPINA D_INDONESIA D_MALAYSIA D_SINGAPURA
Obs 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Obs 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155
Mean 0.014242 0.137125 0.279328 0.334343 0.076538 0.289492 0.292971 15.02309 0.874758 0.115796 1 0 0 0 Mean 0.011341 0.086571 0.104441 0.344777 0.151476 0.100287 0.403479 14.61666 0.893699 0.221147 0 1 0 0
Max 0.041667 1.524901 0.478978 0.854663 0.446497 0.88818 1.23837 17.22578 1.060118 0.560264 1 0 0 0 Max 0.03486 0.604135 0.321206 1.037271 7.527675 1.101326 13.63636 18.00675 1.032757 2.803127 0 1 0 0
Min 0.000392 -0.13709 0.076181 0.026594 -0.5875 -0.20887 0 10.82961 0.680318 -0.1681 1 0 0 0 Min -0.08569 -5.433 -0.02617 -12.6364 -0.03107 -6.92251 -0.50416 11.01692 0.751637 -0.2472 0 1 0 0
Std. Dev. 0.007713 0.180668 0.088428 0.183608 0.132676 0.261521 0.247181 1.557631 0.060281 0.132248 0 0 0 0 Std. Dev. 0.013377 0.462345 0.06999 1.09653 0.617363 0.617217 1.12326 1.779834 0.03489 0.298029 0 0 0 0
Sumber : Hasil Olahan Penulis dengan E-Views 6 (2014)
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Sampel Penelitian per Negara (lanjutan) Malaysia ROA ROE NONSH FEESH EXCHSH INVSH OTHERSH SIZE LEVERAGE AGR D_FILIPINA D_INDONESIA D_MALAYSIA D_SINGAPURA Singapura ROA ROE NONSH FEESH EXCHSH INVSH OTHERSH SIZE LEVERAGE AGR D_FILIPINA D_INDONESIA D_MALAYSIA D_SINGAPURA
Obs 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 Obs 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Mean 0.010453 0.137797 0.248213 0.357074 0.092767 0.110716 0.446948 17.43131 0.919646 0.151578 0 0 1 0 Mean 0.009626 0.105676 0.313734 0.656193 0.05532 0.12989 0.158598 19.03219 0.908554 0.130931 0 0 0 1
Max 0.015245 0.280321 0.401859 0.83275 0.216768 0.410502 1 18.90245 0.952189 0.84415 0 0 1 0 Max 0.01319 0.151269 0.483207 0.867415 0.247528 0.321053 0.405036 19.4824 0.922799 0.293038 0 0 0 1
Min 0.002226 0.027784 0.133282 0 0 -0.0145 0.180838 15.97382 0.880219 -0.05174 0 0 1 0 Min 0.005415 0.057758 0.183637 0.470922 0 -0.10235 -0.06108 18.65825 0.897692 0.025426 0 0 0 1
Std. Dev. 0.002346 0.047619 0.058398 0.201174 0.063143 0.101351 0.178095 0.789463 0.019597 0.171586 0 0 0 0 Std. Dev. 0.001867 0.020843 0.088862 0.120691 0.083614 0.13024 0.11801 0.260779 0.007598 0.082139 0 0 0 0
Sumber : Hasil Olahan Penulis dengan E-Views 6 (2014)
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Sampel Penelitian per Negara (lanjutan) Thailand ROA ROE NONSH FEESH EXCHSH INVSH OTHERSH SIZE LEVERAGE AGR D_FILIPINA D_INDONESIA D_MALAYSIA D_SINGAPURA
Obs 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Mean 0.010007 0.102886 0.229748 0.709548 0.031293 0.106043 0.153108 16.63222 0.907499 0.159135 0 0 0 0
Max 0.020306 0.208521 0.354762 1.851465 0.429737 0.546927 0.592044 18.18699 0.976326 1.132127 0 0 0 0
Min -0.00978 -0.41324 0.036482 0.25966 -0.00517 -1.53863 0.014225 14.05756 0.836148 -0.38221 0 0 0 0
Std. Dev. 0.005541 0.085744 0.083355 0.220751 0.073643 0.269771 0.118626 1.178313 0.028318 0.202747 0 0 0 0
Sumber : Hasil Olahan Penulis dengan E-Views 6 (2014)
Tabel 4.2 Statistika Deskriptif Sampel Penelitian Variabel Observasi Mean Standar Deviasi Minimum ROA 340 0.011529 0.010068 -0.085685 ROE 340 0.107241 0.325179 -5.43300 NONSH 340 0.188979 0.109862 -0.026169 FEESH 340 0.417002 0.766408 -12.63636 EXCHSH 340 0.104594 0.424923 -0.587495 INVSH 340 0.142858 0.454137 -6.922509 OTHERSH 340 0.335176 0.776823 -0.504164 SIZE 340 15.59371 1.971762 10.82961 LEVERAGE 340 0.896121 0.040876 0.680318 AGR 340 0.176238 0.237598 -0.382205 D_FILIPINA 340 0.205882 0.404941 0 D_INDONESIA 340 0.455882 0.498784 0 D_MALAYSIA 340 0.132353 0.339374 0 D_SINGAPURA 340 0.044118 0.205659 0
Maximum 0.041667 1.524901 0.483207 1.851465 7.527675 1.101326 13.63636 19.4824 1.060118 2.803127 1 1 1 1
Sumber : Hasil Olahan Penulis dengan E-Views 6 (2014)
Jumlah bank listed di ASEAN 5 didominasi oleh Indonesia, yaitu dengan 155 jumlah observasi selama 5 tahun periode atau dengan kata lain 31 dari 68 bank listed yang digunakan dalam sampel penelitian adalah berasal dari Indonesia. Meski jumlahnya banyak, ukuran atau size bank
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
di Indonesia justru terkecil di antara keempat negara yang lain. Di sisi lain, hanya ada 15 jumlah observasi selama 5 tahun periode atau dengan kata lain 3 bank yang listed asal Singapura yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Berlawanan dengan Indonesia, meski jumlah bank listed di Singapura sedikit, ukuran atau size dari bank-bank di Singapura ini merupakan yang terbesar dibandingkan empat negara ASEAN 5 lainnya. Untuk proporsi non interest income share terbesar juga dipegang oleh Singapura dengan rata-rata non interest income share 31,3734% sedangkan proporsi terkecil dipegang oleh Indonesia dengan proporsi 10,441%. Tabel 4.2 Hasil Regresi Model dengan Variabel Dependen ROA Variabel Dependen : ROA C NONSH FEESH EXCHSH INVSH OTHERSH SIZE LEVERAGE AGR D_FILIPINA D_INDONESIA D_MALAYSIA D_SINGAPURA Observation Adj. R2 Prob (F > Stat)
Koefisien (p-‐value) Model 1
Model 1a
Model 3
Model 5
Model 5a
0.045709 0.0003 -‐0.003182 0.313 -‐0.017798 0.085 -‐0.015485 0.1341 -‐0.014902 0.1497 -‐0.017529 0.0882 0.002712 0.0000 -‐0.068947 0.0000 -‐0.002656 0.0035 0.00578 0.0000 0.00594 0.0000 -‐0.000629 0.3054 -‐0.005934 0.0000 340
0.028786 0.0000 -‐0.000598 0.8467 -‐0.000305 0.7123 -‐0.000294 0.3911
0.029734*** 0.0000 -‐0.000455 0.8822
0.04969*** 0.0000
0.032515*** 0.0000
0.002494 0.0000 -‐0.065804 0.0000 -‐0.002425 0.0054 0.006294 0.0000 0.005982 0.0000 -‐0.000606 0.3107 -‐0.005512 0.0000 340
0.002526*** 0.0000 -‐0.067726*** 0.0000 -‐0.002144 0.0141 0.006372*** 0.0000 0.005963*** 0.0000 -‐0.000636 0.2300 -‐0.005568*** 0.0000 340
-‐0.018008 0.0617 -‐0.016416 0.0877 -‐0.01602 0.0959 -‐0.018128 0.0583 0.002708*** 0.0000 -‐0.073619*** 0.0000 -‐0.002446*** 0.0046 0.005878*** 0.0000 0.006291*** 0.0000 -‐0.000692 0.2273 -‐0.006158*** 0.0000 340
0.000443 0.2440 -‐0.000566 0.4413 0.002577*** 0.0000 -‐0.071798*** 0.0000 -‐0.002207*** 0.0091 0.006341*** 0.0000 0.006248*** 0.0000 -‐0.000542 0.3186 -‐0.005862*** 0.0000 340
0.510838 0.0000
0.503382 0.0000
0.517556 0.0000
0.589267 0.0000
0.582329 0.0000
*** signifikan pada α=1, ** signifikan pada α=5%, * signifikan pada α=10% Sumber: Output Eviews 6, Diolah kembali oleh Penulis (2014)
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
Tabel 4.2 Hasil Regresi Model dengan Variabel Dependen ROE Variabel Dependen : ROE C NONSH FEESH EXCHSH INVSH OTHERSH SIZE LEVERAGE AGR D_FILIPINA D_INDONESIA D_MALAYSIA D_SINGAPURA Observation Adj. R2 Prob (F > Stat)
Koefisien (p-‐value) Model 2
Model 2a
Model 4
Model 6
Model 6a
0.258059 0.2376 -‐0.491209 0.0000 -‐0.327299 0.0966 -‐0.233539 0.2373 -‐0.22971 0.2455 -‐0.301692 0.1259 0.052594 0.0000 -‐0.665102 0.0000 0.018818 0.2686 0.069197 0.0000 0.020395 0.0399 -‐0.009422 0.3853 -‐0.112126 0.0000 340
-‐0.148644 0.1342 -‐0.319537 0.0000
-‐0.155199 0.1158 -‐0.30022*** 0.0000
0.356722** 0.0157
0.052633 0.5178
0.010467 0.4568 0.04307 0.0000 -‐0.438403 0.0003 0.022884 0.1390 0.086116 0.0000 0.045087 0.0000 0.007821 0.4309 -‐0.084926 0.0000 340
0.547312 0.0000
0.45484 0.0000
0.042355*** 0.0000 -‐0.420682*** 0.0005 0.02514 0.1017 0.084343*** 0.0000 0.043808*** 0.0000 0.008389 0.3362 -‐0.084385*** 0.0000 340
-‐0.324447*** 0.0075 -‐0.277404** 0.0215 -‐0.271298** 0.0247 -‐0.297912** 0.0131 0.033774*** 0.0000 -‐0.546686*** 0.0000 0.006909 0.6406 0.021329** 0.0191 0.046054*** 0.0000 -‐0.0052 0.5421 -‐0.080714*** 0.0000 340
-‐0.005544 0.6339 0.027538*** 0.0000 -‐0.418201*** 0.0001 0.007336 0.6006 0.038759*** 0.0000 0.042589*** 0.0000 0.00332 0.6590 -‐0.071838*** 0.0000 340
0.447032 0.0000
0.409783 0.0000
0.355757 0.0000
-‐0.000295 0.9674
-‐0.002356 0.6713
*** signifikan pada α=1, ** signifikan pada α=5%, * signifikan pada α=10% Sumber: Output Eviews 6, Diolah kembali oleh Penulis (2014)
Dikarenakan adanya multikolinearitas di antara variabel-variabel komponen penyusun non interest income share, yakni fee income share dengan other income share dan exchange rate gains share dengan investment revenue share, maka salah satu dari variabel-variabel independen yang terdeteksi multikolinearitas harus dieliminasi. Maka dari itu, dari baseline model harus diuji variabel independen mana yang dipilih yang lebih dapat menjelaskan variasi pergerakan terhadap
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
variabel dependennya lewat koefisien determinasi model, sehingga diperoleh model 1a, 2a, 5a, dan 6a dibandingkan model 1, 2, 5, dan 6. Hasil regresi di atas berlawanan dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara non interest income share dengan ROA dan ROE. Hal ini justru sesuai dengan penelitian Berger., et al. (2010) yang menyatakan bahwa bank yang lebih fokus pada kegiatan utamanya atau dengan kata lain less diversified memiliki kinerja yang lebih baik karena memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi dan juga efisiensi biaya yang lebih baik dibandingkan bank yang tingkat diversifikasinya tinggi. Kondisi ini juga tercermin dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai profit dari non interest income cenderung tidak stabil tampak dari nilai-nilai sampel banyak yang negatif. Artinya, bank justru mengalami kerugian dibandingkan mendapat keuntungan, terutama karena adanya volatilitas pergerakan exchange rate dan juga hasil investasi yang merugi di dalam komponen non interest income. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 68 bank listed di negara-negara ASEAN 5 periode 2008-2012 didapatkan kesimpulan bahwa: 1. Non interest income share berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap kinerja bank yang diukur dengan ROA. Hal ini terjadi karena bank yang lebih fokus dengan non interest income atau bank dengan diversifikasi yang tinggi justru tingkat profitabilitasnya lebih rendah dan less efficient dibandingkan yang less diversified dan membuat kinerja bank juga menurun. Sedangkan komponen penyusun non interest income, yaitu fee income share, exchange rate gains share, investment revenue, dan other income tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja bank yang diukur dengan ROA. 2. Pada kinerja bank yang diukur dengan ROE, non interest income share berpengaruh negatif dan signifikan. Sama seperti pada ROA, hal ini terjadi karena bank yang lebih fokus dengan non interest income atau bank dengan diversifikasi yang tinggi justru tingkat profitabilitasnya lebih rendah dan less efficient dibandingkan yang less diversified dan membuat kinerja bank juga menurun. Begitu pula dengan komponen penyusun non interest income, yaitu fee income share, exchange rate gains share, investment revenue,
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
dan other income tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja bank yang diukur dengan ROE. Selain itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya, yakni diharapkan dapat meneliti dengan periode waktu yang lebih panjang lagi untuk dapat menangkap efek variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dengan lebih jelas lagi. Sebagai saran alternatif, penelitian selanjutnya juga dapat menambah satu negara yang termasuk dalam regional ASEAN, yaitu Vietnam. Negara Vietnam tidak dimasukkan ke dalam sampel penelitian kali ini karena data yang tersedia baru ada mulai tahun 2009 sehingga tidak memenuhi kriteria ruang lingkup penelitian penulis. Penambahan sampel bank Vietnam diharapkan dapat menangkap efek variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dalam model-model penelitian ini dengan lebih jelas lagi namun konsekuensi dari penambahan Vietnam sebagai sampel penelitian adalah jangka waktu penelitian menjadi lebih pendek karena keterbatasan data. Daftar Referensi Acharya, V. V., et al. 2006. Should Banks Be Diversified? Evidence from Individual Bank Loan Portfolios*. The Journal of Business, 79(3), 1355-1412. Allen N., Berger, Iftekhar, Hasan., Mingming., Zhou. 2010. The Effects of Focus versus Diversification on Bank Performance : Evidence from Chinese Bank. Journal of Banking and Finance 34, 1417–1435 Baele, et al. 2007. Does the Stock Market Value Bank Diversification?. Journal of Banking and Finance 31, 1999-2023. Budisantoso, Totok., Trandaru, Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat. Calmès, C., & Théoret, R. (2010). The impact of off-balance-sheet activities on banks returns: An application of the ARCH-M to Canadian data. Journal of Banking & Finance, 34(7), 17191728. Cavusgil, S. T., Zou, S. 1994. Marketing strategy-performance relationship: an investigation of the empirical link in export market ventures. The Journal of Marketing, 1-21.
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
Chakraborty, Shankha., Ray, Tridip. 2007. The development and structure of financial systems. Journal of Economic Dynamics and Control 31, 2920-2956. Cavusgil, S. T., Zou, S. 1994. Marketing strategy-performance relationship: an investigation of the empirical link in export market ventures. The Journal of Marketing, 1-21. Dendawijaya, L. 2005. Manajemen perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. Dewatripont, M., & Tirole, J. 1993. La réglementation prudentielle des banques (No. 2013/9537). ULB--Universite Libre de Bruxelles. DeYoung, R., Rice, T. 2004. Noninterest income and financial performance at US commercial banks. Financial Review, 39(1), 101-127. Diamond, Douglas W. 1984. Financial Intermediation and Delegated Monitoring. Review of Economic Studies 51, 393-414. Elsas, R., et al. 2010. The anatomy of bank diversification. Journal of Banking & Finance 34, 1274–1287 Gujarati, D. N., & Porter, D. C. 2009. Basic Econometrics (5th ed.). New York : McGraw-Hill. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. PT. Bumi Aksara. Jakarta Laeven, L., Levine, R. 2007. Is there a diversification discount in financial conglomerates?. Journal of Financial Economics 85, 331-367. Li, Li., Zhang, Yu. 2013. Are there diversification benefits of increasing noninterest income in the Chinese banking industry?. Journal of Empirical Finance 24, 151-165. Suhardjono, M. K. 2002. Manajemen Perbankan. Teori dan Aplikasi. Saunders, et al. 2009. “Financial Market and Institutions”, 4th ed., McGraw Hill. Schmid, Markus M., Walter, Ingo. 2009. Do financial conglomerates create or destroy economic value?. Journal of Financial Intermediation 18, 193–216.
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014
Stiroh, K.J. 2004. Diversification in Banking: Is Noninterest Income the Answer?. Journal of Money, Credit and Banking 36, 853-882 Ritesh Maheshwari. “Asia-Pacific Banking Outlook 2013: Shakier Asset Quality Remains A Key
Risk”,
diakses
dari
http://www.standardandpoors.com/spf/upload/Ratings_APAC/130306APBankingOutlook2 013_8Mar2013.pdf. diakses pada tanggal 23 September 2014 pukul 10.47 Wall, L. D., & Eisenbeis, R. A. 1984. Risk considerations in deregulating bank activities.
Analisis pengaruh non..., Viny Pricilia, FE UI, 2014