ANALISIS PENGARUH MODEL OTENTIKASI WLAN TERHADAP KEAMANAN PENGGUNA (Studi Kasus : KFC Plaju) Chairunnisa Umi Kalsum1, Marlindawati2, Heri Suroyo3. Jurusan Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jl. Jenderal Ahmad Yani No.12, 9 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30264, Indonesia Pos-el :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
PT. Fast Food Indonesia Tbk was established in 1978 by the Group Gelael, a family run company supermarkets in Indonesia. Beginning founded KFC in Palembang generally the same as other outlets, and on March 2, 2016 Plaju founded KFC in the area, not just to eat and relax KFC Plaju also include as a place for entertainment provider and children's play area. However, as technology develops Plaju KFC have also utilized the free WLAN internet access to its customers to pamper consumers who were relaxing. Apparently with the free internet is very attractive consumers. Consumers often complain about the authentication model used, but consumers do not recognizes and understands the importance of data security authentication for consumers themselves. therefore the study will be held against the user's perception of itself using different test methods, which result in two samples ujikan questionnaires returned, to infer the user's perception. keyword: Model Authentication, WLAN, different test methods, perception of security. PT. Fast Food Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1978 oleh Group Gelael, suatu perusahan keluarga yang menjalankan bisnis pasar swalayan di Indonesia. Awal mula didirikan KFC di Palembang pada umumnya sama seperti gerai yang lain, dan pada tanggal 02 Maret 2016 didirikan KFC di daerah Plaju, tidak hanya untuk makan dan bersantai-santai KFC Plaju juga mencakup sebagai tempat untuk penyedia hiburan dan kawasan bermain anak. Namun, seiring perkembangan teknologi KFC plaju juga telah memanfaatkan akses internet WLAN gratis kepada konsumennya untuk memanjakan konsumen yang sedang bersantai. Ternyata dengan adanya internet gratis ini sangat menarik konsumen. Konsumen sering mengeluh mengenai model otentikasi yang digunakan, namun konsumen tidak meyadari dan memahami pentingnya otentikasi bagi kemanan data konsumen itu sendiri. maka dari itu akan diadakan penelitian terhadap persepsi pengguna itu sendiri menggunakan metode uji beda, yang mana hasil dua sampel kuisioner yang di ujikan kembali, untuk menarik kesimpulan persepsi pengguna. keyword : Model Otentikasi, WLAN, Metode Uji Beda, Persepsi keamanan.
I
PENDAHULUAN Semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi hingga saat ini, sehingga memungkinkan peralatan– peralatan yang menggunakan teknologi kabel digantikan dengan teknologi yang tidak menggunakan kabel. Salah satu perkembangan dari teknologi komunikasi ini ialah wireless LAN (WLAN). Teknologi WLAN ini banyak digunakan untuk
pengganti kabel– kabel LAN menjadi nirkabel. Untuk terhubung di jaringan WLAN pengguna harus melalui proses otentikasi atau pengesahan pengguna untuk akses internet. Otentikasi itu sendiri terdiri dari beberapa macam model, seperti open otentikasi dan close otentikasi yang menggunakan password. Dengan adanya kemajuan teknologi WLAN ini, salah satu restoran makanan cepat
saji dengan brand KFC yang ada di kota Palembang tepatnya daerah Plaju memanfaatkan teknologi ini untuk menarik konsumen, seperti menyediakan internet gratis (WLAN) bagi konsumennya. Namun dari hasil wawancara singkat peneliti terhadap konsumen KFC Plaju yang menggunakan WLAN, mereka sangat merasa rumit dengan proses otentikasi yang disediakan KFC Plaju yang menggunakan model close otentikasi atau menggunakan password. Dalam upaya meningkatkan kepuasaan konsumen yang menggunakan WLAN pada KFC Plaju, maka restoran KFC Plaju perlu mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi pengguna untuk menggunakan WLAN tersebut, karena jika konsumennya merasa puas dalam menggunakan WLAN yang disediakan KFC Plaju dan para konsumen pun tertarik untuk terus menerus menggunakan WLAN yang disediakan KFC Plaju, dengan begitu dapat menaikan jumlah konsumen dan juga meningkatkan kinerja ketergunaan WLAN yang di bangun untuk para konsumen KFC plaju. Untuk mengetahui tingkat kepuasan tersebut, maka diperlukan adanya analisa kepuasaan pengguna WLAN di KFC Plaju, dengan mengamati persepsi pengaruh model otentikasi WLAN pada KFC Plaju. II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1 Profil Pengguna WLAN di KFC Plaju PT. Fast Food Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1978 oleh Group Gelael, suatu perusahan keluarga yang menjalankan bisnis pasar swalayan di Indonesia. Setelah mendapat hak waralaba ekslusif dari KFC Corporation di Amerika Serikat untuk mengoperasikan restoranrestoran KFC di Indonesia. Pada bulan Maret 1979, Perseroan membuka restoran KFC pertama di jalan Melawai Raya 84 - 85 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Keberhasilan Restoran KFC pertama ini segera di ikuti dengan pembukaan restoran restoran KFC lainnya di Jakarta dan di kota kota lainnya di Indonesia. Pada akhir tahun 1995, PT. Fast Food Indonesia, Tbk
mengoperasikan 129 Restoran KFC di 27 Kota besar. Kini, pasar PT. Fast Food Indonesia, Tbk telah memiliki lebih dari 450 Restoran yang tersebar luas di seluruh Indonesia (KFC Indonesia, 2013) Awal mula keberadaan KFC di Palembang pada tanggal 02 maret 2013. Umumnya sama seperti gerai yang lain di KFC Plaju juga menampilkan visualisasi yang sama dengan restoran KFC didaerah lainnya. Tidak ada penambahan atribut dan pelayanannya pun sama dengan pusat. KFC di Kota Palembang merupakan salah satu restoran makanan cepat saji yang paling potensial dibandingkan dengan yang lain. Karena restoran ini merupakan konsep pertama yang dihadirkan di Kota Palembang dalam mengusung jenis makanan Cepat saji. Terlihat dari jumlah pengunjung yang setiap waktu semakin meningkat. Melihat restoran ini merupakan salah satu restoran cepat saji yang digemari masyarakat Palembang, maka sangat banyak sekali masyarakat gemar berkunjung disini dan restoran ini setiap hari tidak pernah sepi pengunjung.. Rata-rata pengunjung setiap hari berkisar antara 300 orang, pernah mencapai 500 pengunjung yang datang setiap hari (Sumber : Ast. Manager KFC Apriliadi). Umumnya restoran makanan, maka setiap weekend (sabtu-minggu) intensitas pengunjung dirasa semakin ramai. Bisa dilihat dari tempat duduk yang full ditambah lagi adanya pengunjung anak yang bermain di arena bermain anak dan dengan disediakannya WLAN gratis untuk konsumen. 2.2.2
WLAN Wireless LAN didefinisaikan sebagai sebuah sistem komunikasi data fleksibel yang dapat digunakan untuk menggantikan atau menambah jaringan LAN yang sudah ada untuk memberikan tambahan fungsi dalam konsep jaringan computer pada umumnya. fungsi yang ditawarkan disini dapat berupa konektivitas yang andal sehubungan dengan mobilitas user (Gunandi Dwi Hantoro, 2009:2).
Didalam penggunaan di suatu gedung, maka WLAN sangat mendukung untuk perangkat mobile (bergerak). WLAN memungkinkan klien mengakses informasi secara real-time dimanapun dalam jangkauan WLAN sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktifitas yang tidak mungkin dapat diberikan oleh jaringan LAN biasa. Pengguna dimanapun dia berada baik di dalam gedung maupun area luar gedung akan selalu tersambungke internet. 2.2.3 Internet Perkembangan internet yang cukup lama dapat memberikan dampak yang cukup kuat bagi kehidupan. Pada konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigm baru dalam berbisnis. Selain itu, internt memiliki keunggulan bagi organisasi bisnis maupun konsumen yaitu dalam hal kenyaman, jangkauan global, alternative ruang yang relative “tak terbatas”, personalisasi, sumber informasi potensial, dan lain-lain (Chandra, dkk : 2007).
Sedangkan menurut Day dalam Nesdi (2012:107) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pengguna adalah respon pengguna terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau dikonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (norma kinerja lainnya) dan kinerja actual produk yang dirasakan setelah digunakan. Bisa disimpulkan kepuasan pengguna adalah apa yang sesuai dengan harapan pengguna dan mereka merasakan kepuasan tersebut setelah produk itu digunakan. 2.5
Hipotesis Penelitian Teknik analisis data digunakan untuk menguji hipotesis penelitian “Analisis model otentikasi WLAN terhadap keamanan pengguna”, meliputi : Ho : Tidak ada perbedaan persepsi kepuasan antara sebelum dan sesudah perubahan model otentikasi Ha : Ada perbedaan persepsi kepuasan antara sebelum dan sesudah perubahan model otentikasi III
2.2.4 Keamanan Internet Aspek keamanan merupakan hal penting dalam menggunakan internet. Namun akan menjadi masalah besar jika menyangkut keamanan pada informasi perusahaan, dan data diri kita sendiri. keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di internet itu sendiri, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik. Dapat disimpulkan bahwa keamanan dalam berinteraksi di internet adalah terjaminnya dari risiko kehilangan atau pencurian data ketika menggunakan internet (Gunandi Dwi Hantoro, 2009:2). 2.2.5 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) Menurut Ives, et al dalam Nesdi (2012:107) kepuasan pengguna adalah pengungkapan kesesuaian antara harapan seseorang dengan hasil yang diperolehnya, dikarenakan adanya partisipasi selama pengembangan sistem.
METODELOGI PENENELITIAN
3.1 3.1.1
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Tempat penelitian dilakukan pada Restoran KFC Plaju yang beralamat Jl. A.Yani No. 83, Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30121, Indonesia. 3.1.2 Waktu Waktu penelitian penulis lakukan mulai pada bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Februari 2017. 3.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dalam penyelesaian data penelitian ini yakni sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (hardware) : a. Windows 7 b. Laptop Toshiba Satellite L740 c. Processor core i3 d. RAM 2 GB e. Harddisk 500 GB f. USB 3.0 port (s)
g. Flasdisk Toshiba 8 Gb h. MiFi Andromax M3Z 2.
3.
3.3
Perangkat Lunak (software) : a. Microsoft windows 7, sebagai sistem operasi b. Microsoft Mozilla firefox, sebagai browser c. Microsoft office 2007, sebagai aplikasi pengolahan data untuk penulisan. d. Microsoft exel 2007, sebagai aplikasi pengolahan angka (rekap kuisioner) e. IBM SPSS Statistics Versi 2, Sebagai aplikasi pengolahan angka f. Netstumbler v 0.4.0,Sebagai alat survey untuk wireless network Buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.
Data Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan bertanya langsung kepada para konsumen yang sedang berbelanja di KFC Plaju dan sedang menggunakan WLAN yang disediakan KFC Plaju, dan menyebarkan kuisioner yang berisi pertanyaan penelitian. Sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka yang ditetapkan sebagai subjek penelitian adalah responden yang terlibat dalam penelitian ini. Para responden merupakan para konsumen yang sedang berbelanja di KFC Plaju dan sedang menggunakan WLAN yang disediakan KFC Plaju. 3.4 Metode Pengumpulan Data Ada 2 jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data Primer dan data sekunder. Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian dilakukan dengan cara metode angket (kuesioner), wawancara dan observasi. Data sekunder adalah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumen/arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Masrokan,2016:4).
3.4.1
Kuesioner Angket atau kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, untuk diisi oleh responden (Ardianto,2010:162). Pada pengumpulan data ini, kegiatan yang dilakukan adalah membuat daftar pertanyaan/kuesioner tentang analisa kepuasaan konsumen yang menggunakan WLAN yang disediakan oleh KFC Plaju untuk diajukan kepada responden. 3.4.2 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua bagian atau unit anggota dari objek yang akan diamati (Ardianto, 2010:170). Berdasarkan penjelasan di atas, Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Untuk penentuan jumlah responden pada kuesioner penelitian karena ukuran populasi yang ada tidak dapat diketahui dengan pasti 3.4.3 Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan (Dewa,2016:47). kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data melalui refrensi yang didapat seperti dari jurnal, penelitian terdahulu, buku, dan website. 3.4.4 Wawancara Wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara yang dilakukan secara langsung kepada Asisten Manager KFC Plaju, dan Pengguna WLAN di KFC Plaju guna mendapatkan informasi secara langsung.
3.5
Teknik Pengolahan Data Data yang telah diperoleh lalu diolah dengan menggunakan teknik deskriptif kuanitatif, yaitu pengolahan data berbentuk angka dengan disertakan penyabaran dalam bentuk table-tabel dan grafik yang akan membantu dalam membaca data tersebut. 3.7 Metode Analisis 3.7.1 Teknik Analisis yang digunakan Penulis menghitung dengan menggunakan aplikasi software SPSS .3, dalam hal ini teknik pengujian data yaitu Uji Kualitas Data untuk menguji kesungguhan jawaban responden. Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sosial sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Dalam mengatasi hal tersebut diperlukan pengujian Kualitas data, sebagai berikut : Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Hasil uji validitas digunakan untuk mengetahui validitas variable dari setiap pertanyaan berdasarkan kuisioner yang telah dibagikan dan diisi oleh responden, dengan menggunakan rumus kolerasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson Pengujian Hipotesis Dalam melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik dapat digunakan beberapa metode tergantung dari perumusan masalah dan jenis data yang digunakan. Dan yang peneliti gunakan ialah Metode Statistika Parametrik, Namun sebelum menguji hasil hipotesis menggunakan statistik parametrik : uji beda, penulis harus melakukan uji normalitas, karena syarat dari pengujian ststistik parametrik ialah data harus berdistribudi normal. 1. Uji Normalitas Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variable yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji
Normalitas Kolmogorov-Smirnov, dan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Adapun cara analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan grafik normal plot, dimana : - Jika penyebaran data mengikuti garis normal, maka data berdistribusi normal. - Jika penyebaran data tidak mengikuti garis normal, maka data distribusi tidak normal. 2. Statistika Parametrik Metode Uji Beda merupakan analisis varians satu arah yang digunakan bila hendak menguji signifikansi perbedaan ratarata hitung yang hanya mencakup satu klasifikasi atau satu variabel independen saja. Metode ini merupakan analisis yang menghitung variasi yang timbul akibat adanya perbedaan skor pada beberapa kelompok sampel. Perbedaan diantara kelompok tersebut ditunjukkan oleh adanya selisih rata-rata hitung pada tiap kelompok sampel. Namun pada metode statistic parametric uji beda data harus berdistribusi normal dan memiliki Varian homogen. Pada Umumnya, data yang digunakan pada statistika parametrik ini bersifat interval dan rasio (Ir. Sofyan Siregar : 2010) Tahapan analisis : a. Hipotesis 1. Ho = X1 = X2 tidak ada perbedaan persepsi kepuasan antara sebelum dan sesudah perubahan model otentikasi 2. Ha = X1 ≠ X2 ada perbedaan persepsi kepuasan antara sebelum dan sesudah perubahan model otentikasi b. Uji t (perhitungan nilai t)
IV
c. Kriteria Cara 1 Jika sig < 0,05 maka Ho diterima Jika sig > 0,05 maka Ho ditolak Cara 2 Jika –t table < t hitung < t table maka Ho diterima Jika t hitung < -t table dan t hitung > t table maka Ho ditolak
4.1.3 Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2
No.
Pendidikan
1
SMP
2
SMA
3
PERGURUAN TINGGI
4.2.1
4.1
Gambaran Umum Responden
Gambaran umum responden menggambarkan tentang karakteristik responden yang merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan ciri responden secara individu, atau dengan kata lain karakteristik responden akan keadaan, sifat atau ciri-ciri khusus yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan respoden tersebut. Adapun karakteristik konsumen yang diteliti meliputi : Tabel 4.1 Jenis Kelamin Respoden Jenis No. Jumlah Presentase Kelamin 27 1 Laki-laki 47% orang 30 2 Perempuan 53% orang
4.1.2 Responden Menurut Umur Tabel 4.2 Kelompok Umur Responden No. 1 2 3 4
Umur ≤ 13 Tahun < 16 Tahun < 19 Tahun ≥ 23 Tahun
Jumlah
Presentase
8 Orang
14 %
17 Orang
30 %
24 Orang
42 %
8 Orang
14 %
Jumlah Presentase 7 Orang 18 Orang 32 Orang
12% 32% 56%
Hasil Analisa Data
Hasil Uji Kualitas Data Berdasarkan metode analisis data yang telah dijelaskan pada bagian metode penelitian, pengujian pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji kualitas data. Uji kualitas data meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur (Arikunto, 1997). Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total individu. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for Windows Versi 23. Dalam penelitian ini, melakukan pengujian validitas terhadap 57 responden untuk menguji alat ukur tersebut dapat dipergunakan atau tidak. Kuesioner dikatakan valid apabila r hitung (Corrected Item Total Corelation) > r tabel dan kuesioner dikatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel, dimana rtabel untuk N=57 dari penelitian ini adalah 0,220 (df=n-2, jadi df=57-2=55). Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai Corrected ItemTotal Correlation untuk masing-masing item variable X1, X2, X3, dan Y adalah data valid dan untuk lebih menjelaskannya dapat di buktikan dari hasil pengolahan data tersebut dapat dibaca pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi terhadap open otentikasi
tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Ancok, 1989). Adapun hasil dari pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas Variabel Persepsi terhadap open otentikasi
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi terhadap close otentikasi Tabel 4.9 Hasil Uji Reabilitas Variabel Persepsi terhadap close otentikasi
Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas Variabel Persepsi terhadap keamanan Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi terhadap keamanan Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel User Satisfaction
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel User Satisfaction
Berdasarkan table yang telah disajikan terlihat dari semua variable pengukuran penilaian WLAN terlihat diatas nilai sig 0,05. Jadi instrumen yang digunakan dapat digunakan sebagai analisis. 2. Uji Reliabilitas Uji realibilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka alat ukur
Berdasarkan tabel – tabel hasil uji reabilitas di atas dapat terlihat bahwa seluruh variable penelitian memiliki nilai Alpha Cronbach yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini berstatus reliabel. 4.2.1
Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian dengan hanya melihat histogram hal ini bias menyesatkan khususnya untuk jumlah sample yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. (Ghozali, 2001). Berdasarkan hasil pengujian SPSS, Normal Probability Plot yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4 Grafik Plots Uji Normalitas Jika dilihat berdasarkan grafik plot di atas, maka data dari semua data berdistribusi normal. Hal ini karena terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa data kuisioner mengenai analisis pengaruh model otentikasi terhadap keamanan pengguna diatas memenuhi asumsi normalitas. Penjelasan Hasil uji beda beberapa kelompok : 1. Uji beda yang dilakukan pada kelompok pendidikan tingkat SMP
2.
3.
4.
5.
tidak ada perbedaan antara Model open otentikasi dan Close otentikasi. Uji beda yang dilakukan pada kelompok pendidikan tingkat SMA tidak ada perbedaan antara Model open otentikasi dan Close otentikasi. Uji beda yang dilakukan pada kelompok pendidikan tingkat Perguruan Tinggi terdapat perbedaan antara Model open otentikasi dan Close otentikasi. Uji beda yang dilakukan pada kelompok usia 18 tahun kebawah tidak ada perbedaan antara Model open otentikasi dan Close otentikasi. Uji beda yang dilakukan pada kelompok usia 19 tahun keatas terdapat perbedaan antara Model open otentikasi dan Close otentikasi.
V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa Analisis yang dilakukan pada kelompok data tingkat pendidikan SMP, data pada kelompok tingkat pendidikan SMA, dan juga analisis yang dilakukan pada data kelompok usia 18 tahun kebawah tidak ada perbedaan antara Model open otentikasi dan Close otentikasi. Hal ini dikarnakan hanya sedikit sample yang peneliti dapatkan dan juga kemungkinan pengguna yang masih awam mengenai keamanan data pribadinya saat menggunakan Free WLAN, pengguna kelompok ini yang umumnya tergolong remaja tidak meyadari dan memahami pentingnya otentikasi bagi kemanan data pribadi pengguna itu sendiri, mereka hanya menginginkan kemudahan proses login atau otentikasi tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi. Namun, Analisis yang dilakukan pada data kelompok tingkat pendidikan Perguruan Tinggi, dan data pada kelompok usia 19 tahun keatas terdapat perbedaan antara Model open otentikasi dan Close otentikasi. Hal ini dikarnakan pengguna yang menyadari mengenai pentingnya keamanan data pribadinya saat menggunakan Free WLAN, pengguna kelompok ini yang umumnya tergolong dewasa kemungkinan
sangat meyadari dan memahami pentingnya otentikasi bagi keamanan data pribadi mereka itu sendiri saat menggunakan Free WLAN, dan mereka tidak hanya memikirkan akan kemudahan proses login atau otentikasi namun mereka sangat memikirkan resiko yang akan terjadi jika menggunakan otentikasi open login . Jadi, menurut peneliti masih adanya pengguna yang kurang memahami pengetahuaan menggenai model otentikasi yang sangat mempengaruhi keamanan data pribadi mereka saat menggunakan Free WLAN. Mereka cenderung lebih memikirkan kemudahan saja namun melalaikan menggenai keamanan data – data mereka itu sendiri saat menggunakan internet. Daftar Pustaka Ardianto,Elvinaro. (2010) Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. ISBN : 978-979-3782-645. Chandra,dkk. (2007) Jurnal Pengaruh Internet Terhadap Produktifitas Karyawan Pt. Ast Indonesia. Volume 2 No.2 Dewa,Radin. (2016) Analisa kepuasan pengguaan terhadap portal program studi informatika menggunakan EUCS. Everilyan, Nesdu Rozanda, dkk, (2012) Analisis Kualitas pelayanan perpustakaan dalam penerapan sistem informasi perpustakaan. Jurnal sains, teknologi dan industry vol. 10 No.1 2012. Gunandi Dwi Hantoro, (2009) Pengembangan bisnis warnet
Jurnal
Hartiwati, Ertie Nur, (2012) Keamanan Jaringan Dan Keamanan Sistem Komputer Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Warnet.
Imam Ghozali, (2001) Aplikasi Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Julianto, Achmad, dkk, (2013) Otentikasi Penggunaan Layanan wireless LAN dengan FreeRadius dan Chillispot, Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:20870868, Volume 4 Nomor 2, 01 November 2013 KFC Indonesia, (2012) Kegiatan Usaha Perusahaan. Diperoleh 06 November 2016, dari http://www.kfcindonesia.com/kegiatanusaha-perusahaan Kusdiana, Budi,dkk. (2016) Jurnal Pengaruh Iklim Organisasi, Pengembangan Karir Dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktifitas Karyawan Pt. Ast Indonesia. Volume 2 No.2 Masrokan, Aziz,dkk. (2016) Jurnal Orientation Effect Of Entrepreneurship, Marketing Knowledge Capacity And Marketing Performance Of Marketing (Study Case At Cv. Rajawali Mas Semarang). Volume 2 No.2 Nesa, Wirastuti,dkk. (2015) Judul Tingkat Kepuasaan Pengguna Website www.unud.ac.id. E-JournalSPEKTRUM Vol. 2, No. 2 E-JournalSPEKTRUM Vol. 2, No. 2 Peter, Sukmaaji, (2002) Jurnal jaringan komputer
analisa
Rumalutur, Sonny, (2014) Analisis Keamanan Jaringan Wireless LAN (WLAN) Pada PT. PLN (Persero) Wilayah P2B Area Sorong, Jurnal Teknologi dan Rekayasa, Volume 19 No. 3, Desember 2014 Siregar, Syofian, (2010) Statistika Deskriptif untuk penelitian, Badan penerbit PT RajaGrafindo Persada Sujarweni, Wiratna, (2015) SPSS untuk penelitian, Badan Penerbit Baru Press
Wahyu, Darmadi, (2013) Autentikasi Pengguna Jaringan Wireless Hotspot Berbasis Radius Server.