ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA PADA MASYARAKAT KELURAHAN GAUM KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR
Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh: JOKO SUSILO F1205059
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
ABSTRAK JOKO SUSILO F1205059 ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA PADA MASYARAKAT KELURAHAN GAUM KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh media iklan baik secara parsial maupun bersama-sama / menyeluruh terhadap keputusan membeli pada konsumen air minum dalam kemasan merek Aqua, 2) iklan yang paling dominan dan efektif yang digunakan PT Aqua Golden Mississippi. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melihat iklan dan punya niat untuk membeli air minum dalam kemasan merek Aqua di Kelurahan Gaum. Sampel yang digunakan 100 responden dan pengambilan sampelnya dilakukan dengan metode convenience sampling. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependennya yaitu keputusan konsumen membeli air minum dalam kemasan Aqua, sedangkan variabel independennya meliputi : 1) Iklan Televisi, 2) Iklan Radio, 3) Iklan Majalah, 4) Iklan Surat Kabar, 5) Iklan Papan Reklame, 6) Iklan Spanduk. Pengukuran variabel yang digunakan penelitian ini adalah skala likert. Alat analisisnya menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil: 1) Iklan melalui media televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame dan spanduk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. 2) Secara parsial, menunjukkan bahwa hanya iklan televisi, iklan majalah dan iklan spaduk yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. 3) Dari ketiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut (iklan televisi, iklan majalah, iklan spanduk), yang paling dominan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi, diikuti media iklan spanduk dan media iklan majalah. Keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam kemasan merek Aqua agar bisa meningkat, maka disarankan sebagai berikut: 1) Pihak manajemen hendaknya dapat memilih media iklan yang efektif, yaitu melalui media iklan televisi. 2) Seharusnya perusahaan tidak lagi memasang iklan melaui media radio dan media surat kabar. 3) Perlu adanya kajian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain selain media iklan yang dapat mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian. Kata kunci : iklan, keputusan pembelian
ii
iii
iv
MOTTO
Mulailah melakukan hal yang penting dan memungkinkan, maka segera kita akan sadar telah mampu melakukan hal yang tampaknya sangat sulit. ( Francis Assisi)
“Perjuangan belum tentu membawa keberhasilan, tetapi tiada keberhasilan tanpa perjuangan”.
“Orang yang bijaksana adalah orang yang belajar dari kesalahan dan kebodohannya sendiri”.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada : ¨
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
¨
Ibuku tercinta yang selalu mendoakan dan memberi dukungan untuk masa depanku.
¨
Bapak yang selalu memberi support terhadapku.
¨
Kakak2ku tersayang yang selalu mendukung ‘n menemaniku.
¨
Someone Special in my heart, Kau ‘kan s’lalu Ku damba di setiap jengkal nafasku.
¨
Temen-temen non-Reg 05, buatku kalian tidak sekedar sebagai sahabat melainkan keluarga.
¨
Temen-temenku Dedi, Agung, Taufik, Jarot, Anwar, Dwi P, Rakhmad, Mitha, Eka, Rian and Cewek2 n Cowok2 Non-reg 05.
¨
Si kuda besiku yang setia mengantarku ke mana pun ku pergi.
¨
Almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya maka penulisan Skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persayaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis sadar, kemampuan penulis terbatas dan masih sangat jauh dari sempurna, sehingga penulis tidak lepas dari bantuan, kerjasama, saran serta dukungan dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun secara tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis haturkan kepada : 1. Bpk Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNS. 2. Ibu Dra. Endang Suhari, Msi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bpk Reza Rahardian, SE, Msi, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
vii
4. Bpk Drs. Dwi Hastjarja, KB, MM, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya guna memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bpk Drs. Sunaryanto, MM. selaku pembimbing akademik 6. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap karyawan FE UNS. 7. Keluargaku tercinta yang selalu memberi dorongan, doa dan semangat baik moril dan materiil, sehingga penilis dapat menyelesaikan studi dengan baik 8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini karena itu segala masukan, kritik dan saran yang membangun akan menjadikan skripsi ini lebih berarti. Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta,
Maret 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
ABSTRAK .......................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
6
A. Landasan Teori .....................................................................................
6
1. Definisi Periklanan ...................................................................
6
ix
2. Sikap Konsumen ......................................................................
7
3. Keputusan Pembelian ...............................................................
9
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................
12
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................
15
D. Hipotesis ..............................................................................................
16
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................
18
A. Desain Penelitian .................................................................................
18
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ...............................................
20
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................................
22
D. Instrumen Penelitian ............................................................................
28
E. Metode Analisis Data ...........................................................................
32
Analisis Regresi Berganda .............................................................
32
1. Uji t .................................................................................
33
2. Uji F ................................................................................
35
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................
36
4. Uji Asumsi Klasik ...........................................................
36
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................
39
A. Analisis Deskriptif ...............................................................................
39
1. Karakteristik Responden ..........................................................
39
a. Jenis Kelamin Responden ...............................................
40
b. Usia Responden ..............................................................
40
x
c. Pendidikan Responden ....................................................
41
d. Pekerjaan Responden ......................................................
42
B. Uji Asumsi Model ................................................................................
42
1. Multikolinieritas .......................................................................
42
2. Autokorelasi .............................................................................
43
3. Heteroskedastisitas ...................................................................
44
4. Normalitas ................................................................................
45
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................
45
1. Analisis Regresi Berganda .......................................................
45
D. Pembahasan ..........................................................................................
46
BAB V. PENUTUP ..........................................................................................
50
A. Kesimpulan ..........................................................................................
50
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................
51
C. Saran ....................................................................................................
52
1. Implikasi Studi Secara Praktis ..................................................
52
2. Implikasi Studi pada Studi Berikutnya ....................................
52
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
53
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
TABEL
Halaman
III.1
Hasil Uji Pretest Validitas ...................................................................
30
III.2
Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................
32
IV.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..............................
40
IV.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ..............................................
40
IV.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ...................................
41
IV.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan .....................................
42
IV.5
Uji Multikolinearitas ............................................................................
43
IV.6
Hasil Uji Autokorelasi Berdasar Durbin-Watson .................................
43
IV.7
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas .....................................................
44
IV.8
Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov.........................................................
45
IV.9
Hasil Uji Linier Berganda .....................................................................
46
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
II.I
Model Proses Pembelian Lima Tahap ..................................................
9
II.2
Kerangka Pemikiran ..............................................................................
16
xiii
ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA PADA MASYARAKAT KELURAHAN GAUM KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR
Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: JOKO SUSILO F1205059
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Periklanan adalah semua bentuk penyajian non personal promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar (Kotler, 2001 : 245). Istilah periklanan berbeda dengan iklan karena iklan adalah beritanya itu sendiri, sedangkan periklanan adalah prosesnya, yaitu suatu program kegiatan untuk mempersiapkan berita tersebut dan menyebarluaskan kepada pasar. Iklan dapat dilakukan pada media televisi, radio, surat kabar, majalah, spanduk, plakat maupun pemasangan papan reklame. Masing-masing pemilihan media tersebut memiliki kelemahan dan keburukan, serta tergantung dengan besarnya biaya periklanan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Iklan yang dipasang pada media-media tersebut dapat memberikan umpan baik kepada sponsor berupa tanggapan, meskipun dalam tenggang waktu tertentu atau tidak secepat personal selling. Dalam kegiatan periklanan ini terdapat dua keputusan yang harus diambil yaitu menentukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang dituju dan memilih media yang sesuai (Swastha dan Irawan, 2005: 351). Tujuan iklan sangat tergantung dari setiap perusahaan, baik untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan.
2
Salah satu industri yang mampu berkembang adalah PT. AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Pada saat perusahaan Go Public pada tanggal 1 Maret 1990 maka nama PT. Golden Mississippi dirubah menjadi PT. Aqua Golden Mississippi. Pada tahun 1998, Aqua melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE - AQUA, kini Aqua memiliki lebih dari sejuta titik distribusi yang dapat diakses oleh penggunanya di seluruh Indonesia. Peluang inilah yang dilihat oleh para pengusaha untuk terus meningkatkan industri air minum dalam kemasan dalam menghadapi persaingan dan memenuhi kebutuhan konsumen, salah satunya adalah PT. Aqua Golden Mississippi yang sampai saat ini mampu bertahan. Tapi di samping itu PT. Aqua Golden Mississippi juga mempunyai beberapa para pesaing yang mengeluarkan produk yang sejenis. Selain produk air minum dalam kemasan Aqua, ada beberapa jenis produk lainnya dengan merek yang berbeda, baik merek yang menjadi produk nasional maupun produk lokal.
3
Diantaranya adalah Prima, Ades, Aira, Grand, Long life, Zakya, Vit, Aguaria, Utra. Dalam hal pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan sangat banyak faktor yang mempengaruhi konsumen, baik itu selera, pendapatan, gaya hidup atau bahkan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi merupakan suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menarik perhatian, menimbulkan interest, menimbulkan minat untuk membeli dan akhirnya adanya tindakan dari konsumen. PT Aqua Golden Mississippi melakukan promosi baik dari segi periklanan maupun dari aspek-aspek lainnya seperti Corporate Social Responbility (CSR) yang mampu membangun kredibilitas perusahaan tersebut. Periklanan yang dilakukanpun mencakup pada setiap media baik media cetak atau media elektronik. Strategi promosi yang diterapkan oleh PT Aqua Golden Mississippi tidak hanya berhasil dalam membangun kesadaran mereknya namun juga telah memperkuat Aqua sebagai industri air minum dalam kemasan yang besar di Indonesia. Berdasarkan pada latar belakang serta fenomena yang ada, maka penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media iklan yang selama ini dilakukan oleh PT Aqua Golden Mississippi terhadap keputusan membeli, dengan judul
“ANALISIS
PENGARUH
MEDIA
IKLAN
TERHADAP
4
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA PADA MASYARAKAT KELURAHAN GAUM KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengkaji permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah media iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame, spanduk berpengaruh terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua? 2. Media periklanan yang mana yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen membeli air minum dalam kemasan merek Aqua?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh media iklan baik secara parsial maupun bersamasama / menyeluruh terhadap keputusan membeli pada konsumen air minum dalam kemasan merek Aqua. 2. Untuk mengetahui iklan yang paling dominan dan efektif yang digunakan PT Aqua Golden Mississippi.
D. Manfaat Penelitian
5
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam pemilihan media iklan. 2. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan refrensi bagi pengembangan penelitian selanjutnya. Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi peneliti sebagai sarana dan media untuk menerapkan pengetahuan secara praktis tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan studi ilmiah dari ilmu yang dipelajari. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian serupa dimasa mendatang, serta menambah pengetahuan bagi yang berkepentingan dalam disiplin ilmu pemasaran.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Periklanan Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang adalah “menggiring orang pada gagasan”. Adapun pengertian periklanan secara komprehensif menurut Kotler (2003). Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Saladin (2006 : 183) mengemukakan pengertian periklanan sebagai berikut. Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang sifatnya non personal dan promosi ide, barang-barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor.
7
Periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya. (Suhandang, 2005 : 13) Berbagai Kemungkinan Tujuan Periklanan : a) Untuk Menginformasikan -
Memeberitahukan pasar tentang suatu produk baru
-
Menjelaskan pelayanan yang tersedia
-
Mengusulkan kegunaan baru suatu produk
-
Mengoreksi kesan yang salah
-
Memberitahukan pasar tentang perubahan harga
-
Mengurangi kecemasan diri
-
Menjelaskan cara kerja suatu produk
-
Membangun citra perusahaan
b) Untuk Membujuk -
Membentuk preferensi merek
-
Mendorong ahli merek
-
Mengubah persepsi pembeli tentang atribut merek
-
Membujuk pembeli untuk membeli sekarang
-
Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan
c) Untuk Mengingatkan
8
-
Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkkan kemudian hari
-
Mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya
-
Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musimnya
-
Mempertahankan kesadaran produk
2. Sikap Konsumen Sikap dalam Bahasa Inggris disebut “attitude” pertama kali digunakan oleh Herbert Spencer untuk menunjukkan suatu status mental seseorang. Sikap berakar pada alasan perbedaan individual (Ahmadi, 2002 : 162). Sikap ialah sesuatu hal yang menentukan sikap sifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang. Tiap sikap mempunyai tiga aspek yaitu (Ahmadi, 2002 : 162): a) Aspek kognitif Yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal fikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman
dan keyakinan serta harapan-
harapan individu tentang obyek atau kelompok obyek tertentu. b) Aspek afektif
9
Berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati antipati dan sebagainya yang ditujukan kepada obyek-obyek tertentu. c) Aspek konatif Berwujud proses tendensi / kecenderungan
untuk berbuat sesuatu
objek.
Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap menempatkan seseorang ke dalam satu pikiran menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhi sesuatu (Kotler dan Amstrong, 1995 : 246). Sikap itu sulit berubah. Sikap orang cocok dengan pola dan mengubah sikap seseorang mungkin memerlukan penyesuaian yang sulit dalam banyak hal yang lain. Jadi biasanya perusahaan mencoba untuk mencocokkan produknya dengan mengubah sikap itu.
3. Keputusan Pembelian Proses keputusan pembelian melalui lima tahap. Memperlihatkan suatu “model tahapan“ dari proses pembelian konsumen yaitu masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
10
perilaku purna beli. Jelaslah bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian actual dan mempunyai konsekuensi lama setelah pembelian. (Philip Kotler dkk, 2000 : 250).
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Purna beli
Gambar II. 1 : Model Proses Pembelian Lima Tahap
Model ini menyiratkan bahwa konsumen melalui semua dari kelima tahap dalam membeli suatu produk. Namun hal ini tidak terjadi pada semua kasus, terutama dalam pembelian dengan keterlibatan rendah.
Konsumen dapat melewatkan atau membalik beberapa tahap. a) Pengenalan Kebutuhan Proses pembeliaan dimulai ketika pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimuli internal maupun eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling
11
sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
b) Pencarian Informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi perhatian pokok pemasar adalah sumber informasi utama yang dicari konsumen dan pengaruh relatifnya terhadap keputusan pembelian berikutnya. Menurut Philip Kotler dkk (2000 : 252), sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok : 1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, pedagang perantara, kemasan, pajangan. 3) Sumber publik : media massa, organisasi ranting konsumen. 4) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
c) Evaluasi Alternatif Menurut Ujang Sumarwan (2003 : 301), evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
12
memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Bagaimana konsumen memproses informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorentasi kognitif. Yaitu model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional. Konsep dasar tertentu akan membantu memahami proses evaluasi konsumen bahwa konsumen berusaha memuaskan suatu kebutuhan. Konsumen tersebut mencari manfaat (benefit) tertentu dari solusi produk. Konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut (a bundle of attributes) dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut. Konsumen bersikap berbeda-beda dalam menilai atribut-atribut produk yang dianggap relevan atau menonjol. Mereka akan memberikan perhatian paling besar pada atribut yang bisa memberikan
13
manfaat yang dicari dan memuaskan. Pasar bagi suatu produk sering dapat disegmentasikan menurut atribut-atribut yang menonjol bagi kelompok konsumen yang berbeda.
B. Penelitian Terdahulu 1. Penelitian yang dilakukan oleh M. Nasir Ibrahim tahun 2007 dengan judul “Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang”. Populasinya adalah Para konsumen air minum dalam kemasan merek Aqua pada masyarakat kota Palembang yang membeli produk tersebut dengan sampel sejumlah 126 pelanggan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara kuesioner dan observasi langsung. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel dengan random sampling. Analisis statistik, analisis korelasi, analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah a) Media iklan melalui iklan televisi, iklan surat kabar, iklan majalah, iklan radio, papan reklame dan spanduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua. b) Secara parsial, terlihat bahwa dari enam variabel bebas yang ada hanya tiga variabel bebas yang berpengaruh positif dan signifikan
14
terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam kemasan merek Aqua, yaitu media iklan televisi, media iklan majalah, dan media iklan spanduk. c) Dari tiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut, yang paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi, diikuti media iklan majalah, dan media iklan spanduk. Sedangkan media iklan surat kabar berpengaruh sangat kecil. d) Nilai negatif pada koefisien regresi untuk media iklan radio dan papan reklame disebabkan timbulnya selective attention dan selective retention konsumen dalam menyikapi iklan-iklan tersebut. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dadang Surjadi, Nana Subarna, A. Imron Rosyadi dan Nurul Awalina tahun 2002 dengan judul “ Pengaruh Iklan Terhadap
Prilaku
Pembelian
Konsumen
Teh
Dalam
Keluarga”.
Populasinya adalah para ibu rumah tangga yang membeli produk tersebut dengan
sampel
sejumlah
160
responden.
Dalam penelitian
ini
menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara kuesioner dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode analisis data menggunakan analisis Chi-Square. Hasil dari penelitian ini adalah
15
a. Televisi merupakan media yang efektif sebagai alat promosi iklan untuk menyampaikan informasi teh, seluruh konsumen contoh memperoleh informasi beberapa produk teh yang lain melalui media tersebut. b. Intensitas frekuensi penerimaan iklan teh melalui televisi terhadap respon konsumen berpengaruh terbalik. Proporsi konsumen yang merespon produk teh sesuai iklan sebagian besar (89%) menerima iklan dengan frekuensi rendah (<34 kali per bulan), sedangkan sebagian kecil (11%) menerima informasi iklan dengan frekuensi tinggi (>34 kali per bulan). Perilaku konsumen seperti ini sebagai akibat adanya perbedaan tingkat pendapatan konsumen keluarga. c. Proporsi jumlah konsumen yang menyatakan berminat sama atau tidak berbeda dengan jumlah konsumen yang merespon produk sesuai iklan. d. Respon konsumen terhadap iklan dipengaruhi oleh jumlah anggaran biaya minuman (pendapatan) dan jumlah pengeluaran biaya untuk teh (harga). e. Proporsi jumlah konsumen yang merespon produk yang diiklankan lebih banyak berada di segmen pasar urban, sedangkan yang tidak merespon kebanyakan berada di segmen pasar rural. f. Strategi bersaing antar producer-packers cenderung menerapkan persaingan harga. Strategi demikian dapat menekan potensi pasar pada
16
kondisi daya beli konsumen keluarga cukup tinggi, pengeluaran konsumsi teh hanya 3-8 persen dari jumlah anggaran biaya seluruh minuman, dapat mendorong minuman teh menjadi produk inferior.
C. Kerangka Pemikiran Berdasarkan kajian teoritis maka kerangka pemikiran penelitian sangat dibutuhkan sebagai alur berpikir sekaligus sebagai landasan untuk menyusun hipotesis penelitian. Penyusunan kerangka pemikiran juga akan memudahkan pembaca untuk memahami permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan pendapat para ahli pemasaran yang menyatakan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh eksternal yang berdasarkan dari aktifitas komersial berupa bauran pemasaran yang dilakukan oleh suatu individu / perusahaan (produk, harga, promosi dan distribusi) serta aktifitas komersial yang terjadi di lingkungan sosiocultural. Dengan mengasumsikan bahwa faktor promosi untuk semua jenis air minum dalam kemasan yang beredar di pasaran memiliki pengaruh yang bermakna dalam mempengaruhi pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan, maka dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui media iklan yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Secara lengkap kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
17
Iklan Televisi
Iklan Radio
Iklan Majalah Keputusan Pembelian Iklan Surat Kabar
Iklan Papan Reklame
Iklan Spanduk
Gambar II. 2: Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro, 2003 : 48). Penelitian yang dilakukan oleh M. Nasir Ibrahim tahun 2007. Media iklan melalui iklan televisi, iklan surat kabar, iklan majalah, iklan radio, papan reklame dan spanduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua. Secara parsial, terlihat bahwa dari enam variabel bebas yang ada hanya tiga variabel
18
bebas yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam kemasan merek Aqua, yaitu media iklan televisi, media iklan majalah, dan media iklan spanduk. Dari tiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut, yang paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi, diikuti media iklan majalah, dan media iklan spanduk. Sedangkan media iklan surat kabar berpengaruh sangat kecil. Nilai negatif pada koefisien regresi untuk media iklan radio dan papan reklame disebabkan timbulnya selective attention dan selective retention konsumen dalam menyikapi iklan-iklan tersebut. Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa : 1. Media iklan televisi, radio, surat kabar, majalah, reklame, spanduk yang baik secara parsial maupun bersama-sama / menyeluruh terhadap keputusan konsumen membeli produk air minum dalam kemasan merek Aqua. 2. Media iklan yang paling berpengaruh terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua adalah iklan televisi.
BAB III METODE PENELITIAN
19
A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien dan efektif (Jogiyanto, 2004 : 53). Menurut Indriantoro dan Supomo (2002 : 86), secara umum desain penelitian ditentukan oleh karakteristik-karakteristik dari penelitian itu sendiri, meliputi: tujuan studi, tipe hubungan antar variabel, lingkungan studi, unit analisis, horison waktu dan pengukuran construct. 1. Tujuan Studi Tujuan studi penelitian ini adalah hypothesis testing (pengujian hipotesis), yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh media iklan terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan merek aqua pada masyarakat karanganyar. 2. Tipe Hubungan Variabel Tipe hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat (kausal), yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah media iklan, sedangkan keputusan membeli air minum dalam kemasan merek aqua merupakan variabel dependen.
20
3. Lingkungan Penelitian Penelitian terhadap suatu fenomena dapat dilakukan pada lingkungan yang natural dan lingkungan buatan. Lingkungan (setting) penelitian ini adalah lingkungan yang natural, yaitu dengan mengambil subyek penelitian konsumen air minum dalam kemasan merek Aqua. 4. Unit Analisis Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis dalam penelitian dan merupakan elemen penting dalam desain penelitian karena mempengaruhi proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Unit analisis penelitian ini adalah tingkat individual, yaitu data yang dianalisis berasal dari setiap individu pelanggan. 5. Horison Waktu Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada waktu tertentu (satu titik waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa waktu yang relatif lebih lama, tergantung pada karakteristik masalah yang akan dijawab. Penelitian ini merupakan studi satu tahap (one shot study), yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu. 6. Pengukuran Construct Construct merupakan abstraksi dan fenomena atau realitas untuk keperluan penelitian harus dioperasionalkan dalam bentuk variabel yang
21
diukur dengan berbagai macam nilai. Pengukuran construct dalam penelitian ini menggunakan skala interval, yaitu skala yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur. Skala interval yang digunakan dinyatakan dengan angka 1 sampai 5.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004 : 35). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melihat iklan dan punya niat untuk membeli air minum dalam kemasan merek Aqua di Kelurahan Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap dapat mewaliki populasi. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli air minum dalam kemasan merek Aqua di Kelurahan Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
22
Sampel dalam penelitian ini adalah 100 konsumen yang membeli air minum dalam kemasan merek Aqua di Kelurahan Gaum (100 responden). Pemilihan jumlah ini didasarkan pada rumus (Djarwanto, 1996) sebagai berikut : 1 é Za / 2 ù n= ê 4 ë E úû
2
Keterangan : n = Jumlah sample Z = Angka yang menunjukkan penyimpangan suatu nilai variabel dari mean dihitung dalam satuan deviasi standar tertentu. E = Error (kesalahan) Dari nilai (level of significance ) yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu : 0,05 diharapkan besarnya kesalahan dalam penggunaan sample (kesalahan sampling) tidak lebih dari 10 persen. Dengan rumus di atas jumlah sample dapat ditentukan sebagai berikut :
1 é Z 0,025 ù n= ê 4 ë 0,05 úû 1 æ 1,96 ö = ç ÷ 4 è 0,1 ø
2
2
= 96,04 Sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 96,04 orang dan dibulatkan menjadi 100 orang.
23
3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang melibatkan orang-orang yang mudah ditemui atau berada pada waktu yang tepat, serta mudah dijangkau (Sekaran,
2000). Dalam penelitian ini
sampel yang digunakan adalah masyarakat Kelurahan Gaum yang membeli air minum dalam kemasan merek Aqua.
C. Pengukuran Variabel Dan Definisi Operasional Variabel 1. Pengukuran Variabel Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 5 tingkat likert yaitu : a. jawaban sangat setuju
skor 5
b. jawaban setuju
skor 4
c. jawaban kurang setuju
skor 3
d. jawaban tidak setuju
skor 2
24
e. jawaban sangat tidak setuju skor 1 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengertian variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai (Nur Indriantoro, 2005 : 61). Dalam penilaian ini hanya menggunakan dua tipe variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Dependen (Dependent Variable) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian air minum dalam kemasan merek Aqua. Keputusan pembelian (Y) Pengertian keputusan pembelian menurut Drumond (2000 : 251) yaitu mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta
sasaran-sasarannya
yang
menentukan
keuntungan
serta
kerugiannya masing-masing. Indikator pengukuran meliputi: ·
Mengingatkan
·
Membekas
25
·
Berkesan
b. Variabel Independen (Independent Variable) Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah iklan televisi (X1), iklan radio (X2), iklan majalah (X3), iklan surat kabar (X4), iklan reklame (X5), dan iklan spanduk (X6). 1) Iklan Televisi (X1) Media televisi merupakan kombinasi dari pernyataan pesan yang didengar sekaligus dilihat, sehingga terasa lebih hidup, realistis dan merangsang indera. Indikator pengukuran meliputi: ·
Isi berita
·
Kualitas gambar
·
Tema iklan
·
Latar belakang
·
Musik
·
Bintang iklan
·
Jam tayang
·
Lama waktu
·
Frekuansi tayang
26
2) Iklan Radio (X2) Iklan radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Indikator pengukuran meliputi: ·
Isi berita
·
Kualitas suara
·
Tema iklan
·
Latar belakang
·
Musik
·
Bintang iklan
·
Waktu
·
Lama waktu
·
Frekuansi tayang
3) Iklan Majalah (X3) Iklan majalah adalah media iklan cetak yang merupakan media iklan yang digunakan oleh para pengiklan. Indikator pengukuran meliputi:
27
·
Isi berita
·
Kualitas gambar
·
Tema iklan
·
Bintang iklan
·
Latar belakang
·
Ukuran iklan
·
Ukuran huruf
·
Penempatan iklan
·
Frekuansi terbit
4) Iklan Surat Kabar (X4) Surat kabar merupakan media iklan cetak yang biasanya sering dibaca oleh orang-orang pada umumnya setiap hari. Indikator pengukuran meliputi: ·
Isi berita
·
Kualitas gambar
·
Tema iklan
·
Bintang iklan
·
Latar belakang
·
Ukuran iklan
·
Ukuran huruf
·
Penempatan iklan
28
·
Frekuansi terbit
5) Iklan Papan Reklame (Billboard) (X5) Iklan reklame adalah media periklanan besar, yang biasa ditempatkan pada area yang sering dilalui, misalnya pada sisi persimpangan jalan raya yang padat. Indikator pengukuran meliputi: ·
Isi berita
·
Kualitas gambar
·
Tema iklan
·
Bintang iklan
·
Latar belakang
·
Ukuran papan reklame
·
Ukuran huruf
·
Lokasi
·
Alat penerangan
6) Iklan Spanduk (X6) Iklan spanduk adalah media periklanan besar, yang biasa ditempatkan pada jalan yang sering dilalui. Indikator pengukuran meliputi: ·
Isi berita
·
Kualitas gambar
29
·
Tema iklan
·
Bintang iklan
·
Latar belakang
·
Ukuran spanduk
·
Ukuran huruf
·
Lokasi
·
Alat penerangan
D. Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran konsep-konsep dapat mengukur apa yang akan diukur. Dengan kata lain, dengan uji variabel ini dapat diketahui keefektifan pengukuran sebuah konsep. Uji validitas dilaksanakan terhadap masing-masing butir pertanyaan tersebut mempunyai dukungan total terhadap skor total. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Pengujian valid tidaknya daftar pertanyaan yang diajukan adalah dengan menggunakan metode analisis faktor. Tinggi rendahnya
30
validitas suatu angket dengan melihat factor loading dengan bantuan program bantuan komputer SPSS 15 for Windows. Factor loading adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya. Menurut Hair et al. ( 1998 ), factor loading lebih besar ± 0,30 dianggap memenuhi level minimal, sangat disarankan besarnya factor loading adalah ± 0,40, jika factor loading suatu item pertanyaan mencapai ± 0,50 atau lebih besar maka item tersebut sangat penting dalam menginterpretasikan konstuk yang diukurnya. Pedoman umum untuk analisis faktor adalah nilai lambda atau factor loading ≥ 0,4 (Hair et al., 1998), berdasarkan pedoman tersebut, peneliti menetapkan nilai factor loading yang signifikan adalah lebih dari ± 0,50.
31
Tabel III. 1 Hasil Uji Validitas
1 IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8 IT9 IR1 IR2 IR3 IR4 IR5 IR6 IR7 IR8 IR9 IM1 IM2 IM3 IM4 IM5 IM6 IM7 IM8 IM9 ISK1 ISK2 ISK3 ISK4 ISK5 ISK6 ISK7 ISK8 ISK9 IPR1 IPR2 IPR3 IPR4 IPR5 IPR6 IPR7 IPR8 IPR9 IS1 IS2
2
Component 4
3
5
6
7
.768 .897 .628 .811 .703 .659 .604 .628 .772 .763 .824 .631 .783 .603 .576 .686 .684 .747 .856 .634 .800 .538 .867 .562 .825 .682 .580 .626 .900 .798 .895 .720 .655 .699 .649 .687 .710 .626 .719 .835 .771 .597 .779 .587 .694 .785 .522
32
IS3 IS4 IS5 IS6 IS7 IS8 IS9 KM1 KM2 KM3
.729 .829 .695 .582 .645 .531 .811 .523 .672 .756
Sumber: data primer diolah
2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran itu akurat, stabil dan konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali dengan subyek yang sama. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama (Sekaran, 2000). Hasil tersebut menunjukkan seberapa jauh alat ukur dapat diandalkan. untuk mengukur reliabilitas alat pengukuran, teknik yang digunakan adalah Alpha Cronbach. Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000) yang membagi tingkat reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : jika alpha atau r hitung : 1) 0,8 – 1,0
= Reliabilitas baik
2) 0,6 – 0,799
= Reliabilitas diterima
3) kurang dari 0,6
= Reliabilitas kurang baik
33
Tabel III. 2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Nilai Alpha
Keterangan
Iklan Televisi (IT)
0,896
Baik
Iklan Radio (IR)
0,887
Baik
Iklan Majalah (IM)
0,887
Baik
Iklan Surat Kabar (ISK)
0,903
Baik
Iklan Papan Reklame (IPR)
0,893
Baik
Iklan Spanduk (IS)
0,870
Baik
Keputusan Membeli (KM)
0,770
Diterima
Sumber: data primer diolah Hasil pengujian reliabilitas variabel penelitian pada tabel III. 2 dengan menggunakan bantuan program SPSS 15
for Windows, dapat
disimpulkan bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai Alpha > 0,6.
34
E. Metode Analisis Data Analisis Regresi Berganda Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh media iklan televisi, iklan radio, iklan majalah, iklan surat kabar, papan reklame, dan spanduk terhadap keputusan membeli air minum kemasan merek Aqua, baik secara simultan maupun secara parsial. Rumus yang digunakan adalah Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan : Y
= Keputusan Membeli
a
= Konstanta
b1,b2,b3,b4,b5,b6
= Koefisien Regresi
X1
= Iklan Televisi
X2
= Iklan Surat Kabar
X3
= Iklan Majalah
X4
= Iklan Radio
X5
= Iklan Billboard
X6
= Iklan Spanduk
e
= Error
1. Uji t
35
Uji t digunakan menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian: a. Menentukan formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternative Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen). Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen). b. Menggunakan taraf signifikansi (ά) = 0,05 c. Kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung > t tabel atau probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05. d. Perhitungan nilai t bi t= Sbi bi
= koefisien regresi masing-masing
Sbi
= Standar error koefisien masing-masing variabel.
e. Kesimpulan
36
Jika nilai t dikatakan
hitung
>t
tabel
atau nilai signifikansi < ά, maka dapat
terdapat pengaruh
yang signifikan
antara
variabel
independen dengan variabel dependen secara individu, sebaliknya jika nilai t
hitung
< t
tabel
maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen secara individu (Santosa, 2000:168).
2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian: a. Menentukan formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternative Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen). Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen). b. Menggunakan taraf signifikansi (ά) = 0,05 c. Kriteria pengujian
37
Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel atau probabilitas nilai F atau signifikansi > 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung > F tabel atau probabilitas nilai F atau signifikansi < 0,05. d. Mencari F hitung dengan rumus: R2 / (k-1) R= (1-R2) / (n-k) Keterangan R2 = koefisien determinasi n
= jumlah sampel
e. Kesimpulan Apabila F
hitung
> F
tabel
atau nilai signifikansi < ά, maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel
independen
secara
bersama-sama
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan pengaruh variabel independen terhadap naik turunnya variabel
38
dependen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi yang besarnya antara nol dan satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1). Koefisien determinasi = 1 berarti bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan sempurna atau terdapat suatu kecocokan yang sempurna. Namun jika koefisien determinasi adalah nol (0) berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi bebas multikolinieritas atau tidak. Memperhatikan nilai toleransi dan nilai VIF (Variance Inflation factor), apabila nilai VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10, maka variabel tersebut terjadi multikolinearitas, sebaliknya apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka variabel tersebut bebas multikolinearitas (Imam Ghozali, 2001: 91-92). b. Uji Autokorelasi Autokorelasi sering disebut dengan korelasi serial, dan sering ditemukan pada data serial waktu (time series). Regresi yang terdeteksi autokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji T. Untuk
39
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin-Watson. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin – Watson ini dilakukan dengan ketentuan Gujarati (2006), sebagai berikut : 1. Bila angka dw < dL, berarti ada autokorelasi positif. 2. Bila angka dw terletak antara dL ≤ dw ≤ du, berarti tidak ada kesimpulan. 3. Bila angka dw terletak antara du ≤ dw ≤ 4 – du, berarti tidak ada autokorelasi (korelasi positif atau negatif). 4. Bila angka dw terletak antara 4 – du ≤ dw ≤ dL, berarti tidak ada kesimpulan. 5. Bila angka dw > 4 – dL, berarti ada autukorelasi negatif. c. Uji Heterokedasitas Uji heteroskedastisitas ini untuk mengetahui apakah dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji ini dapat dideteksi dengan uji Park. Apabila p value > 0,05 maka lolos uji
40
heteroskedastisitas, sebaliknya apabila nilai p value < 0,05 maka tidak lolos uji heteroskedastisitas. d. Uji Normalitas Pengujian normalitas dengan menggunakan uji KolmogorofSmirnov. Dengan uji ini dapat mengetahui apakah nilai sampel yang diamati sesusai dengan distribusi tertentu. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah yaitu dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikasi yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai p>0,05 maka data berdistribusi normal.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya, yang meliputi analisis deskriptif, uji asumsi model dan uji hipotesis.
A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner. Pada penelitian ini kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 100 kuesioner. Jumlah
41
kuesioner yang bisa dikumpulkan kembali oleh peneliti adalah sejumlah 100 kuesioner (respon rate 100 %) dan tidak ada kuesioner yang rusak. Jumlah sampel data yang terkumpul telah memenuhi ukuran sampel minimum yang disyaratkan. 1. Karakteristik Responden Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan.
a. Jenis Kelamin Responden
Tabel IV. 1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Pria
46
46 %
Wanita
54
54 %
Jumlah
100
100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel IV.1 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 46 % atau 46 responden berjenis kelamin pria dan 54 % atau 54 responden
42
berjenis kelamin wanita. Sehingga jumlah sampel terbanyak adalah wanita.
b. Usia Responden
Tabel IV. 2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun) < 20
Frekuensi 20
Persentase 20 %
20 – 25
11
11 %
26 – 30
56
56 %
> 30
13
13 %
Jumlah
100
100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel IV.2 diatas dapat diketahui bahwa responden yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 20 orang atau 20 %, usia antara 20 sampai 25 tahun sebanyak 11 orang atau 11 %, usia antara 26 sampai 30 tahun sebanyak 56 orang atau 56 %, dan usia lebih dari 30 tahun sebanyak 13 orang atau 13 %.
Dengan demikian responden
terbanyak berusia antara 26 sampai 30 tahun.
c. Pendidikan Responden
Tabel IV. 3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persentase
43
SD
7
7%
SMP
17
17 %
SMA
56
56 %
Sarjana
20
20%
Jumlah
100
100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel IV.3 diatas dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan SD sebanyak 7 orang atau 7 %, pendidikan SMP sebanyak 17 orang atau 17 %, pendidikan SMA sebanyak 56 orang atau 56 %, dan pendidikan Sarjana sebanyak 20 orang atau 20 %. Dengan demikian responden terbanyak berpendidikan SMA.
d. Pekerjaan Responden
Tabel IV. 4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi
Persentase
PNS
6
6%
Swasta
68
68 %
Mahasiswa
22
22 %
Pelajar
4
4%
Jumlah
100
100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2009.
44
Berdasarkan Tabel IV.4 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 6 % atau 6 responden bekerja sebagai PNS, 68 % atau 68 responden bekerja sebagai karyawan swasta, 22 % atau 22 responden masih mahasiswa dan 4 % atau 4 responden masih pelajar. Sehingga jumlah sampel terbanyak adalah swasta.
B. Uji Asumsi Model 1. Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk menganalisis derajat multikolinieritas dengan mengevaluasi nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Regresi yang bebas multikolinieritas ditandai dengan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2005). Tabel IV. 5 Uji Multikolinearitas Variabel
Tolerance
VIF
Iklan Televisi
0,934
1,071
Iklan Radio
0,930
1,075
Iklan Majalah
0,885
1,130
Iklan Surat Kabar
0,979
1,021
IklanPapanReklame
0,936
1,069
Iklan Spanduk
0,878
1,139
45
Sumber: data primer diolah, 2009
Dari Tabel IV.5 terlihat nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF dari masing-masing variabel kurang dari 10. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
2. Autokorelasi Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson ini, yaitu jika nilai du < d < 4 – du, maka tidak terdapat autokorelasi positif atau negative pada model regresi (Ghozali, 2005). Tabel IV. 6 Hasil Uji Autokorelasi Berdasar Durbin-Watson Nilai d Hitung 2,177
Nilai du Tabel
Nilai 4 – du
1,805
2,2
Sumber: data primer diolah, 2009
Tabel IV.6 menjelaskan bahwa nilai d hitung lebih besar dari du tabel dan kurang dari 4 – du. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi tersebut.
3. Heteroskedastisitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut (Ghozali, 2009).
46
Ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan uji Park Tabel IV. 7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Variabel
p Value
Iklan Televisi
0,177
Iklan Radio
0,975
Iklan Majalah
0,128
Iklan Surat Kabar
0,096
IklanPapanReklame
0,366
Iklan Spanduk
0,738
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai nilai p value > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.
4. Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini untuk menguji normalitas residual menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (KS). Tabel IV. 8 HASIL UJI KOLMOGOROV – SMIRNOV One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
47
Unstandardize d Residual N
100
Normal Parameters(a,b)
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
.47610113
Absolute
.082
Positive
.047
Negative
-.082
Kolmogorov-Smirnov Z
.825
Asymp. Sig. (2-tailed)
.505
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Tabel IV.8 diperoleh nilai p value lebih besar dari 0,05. Jadi variabel tersebut telah berdistribusi normal.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Analisis Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame, spanduk terhadap keputusan membeli. Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi 15 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel IV. 9 Hasil Uji Linier Berganda Variabel bebas Iklan televisi Iklan radio Iklan majalah Iklan surat kabar Iklanpapan reklame
Koefisien Regresi 0,219 -0,037 0,154 -0,038 0,041
Standar Error 0,075 0,083 0,072 0,082 0,070
t-hitung 2,930 -0,451 2,142 -0,465 0,585
ttabel 1,960 1,960 1,960 1,960 1,960
Sig. 0,004 0,653 0,035 0,643 0,560
48
Iklan spanduk 0,259 Konstanta 2,055 Adjusted R Square 0,208 F Hitung 5,324 Sig. F Hitung 0,000 Sumber: data primer diolah, 2010
0,094
2,767
1,960
0,007
Berdasarkan tabel tersebut dapat disusun persamaan linier regresi berganda sebagai berikut: Y = 2,055 + 0,219X1 - 0,037X2 + 0,154X3 - 0,038X4 + 0,041X5 + 0,259X6 D. Pembahasan Berikut adalah pembahasan untuk setiap hipotesis dalam penelitian ini: H1 : Media iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, reklame, spanduk baik secara parsial maupun bersama-sama / menyeluruh berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk air minum dalam kemasan Aqua. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.9, dimana nilai t hitung X1 (iklan televisi) adalah sebesar 2,930 atau lebih besar dari t tabel dan signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk iklan televisi diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan televisi memang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan membeli produk aqua. Ini menunjukkan bahwa semakin baik iklan televisi yang disajikan ke konsumen maka penjualan produk aqua juga akan semakin meningkat. Nilai t hitung X2 (iklan radio) sebesar -0,451 atau lebih kecil dari t tabel dan signifikansi > dari 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk
49
iklan radio ditolak. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan radio tidak mempunyai pengaruh signifikan pada keputusan konsumen untuk membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. Nilai t hitung X3 (majalah) adalah sebesar 2,142 atau lebih besar dari t tabel dan signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk iklan majalah diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan majalah memang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan membeli produk aqua. Ini menunjukkan bahwa semakin jelas isi iklan majalah yang dibaca konsumen maka penjualan produk aqua juga akan semakin meningkat. Nilai t hitung X4 (surat kabar) sebesar -0,465 atau lebih kecil dari t tabel dan signifikansi > dari 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk iklan surat kabar ditolak. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan surat kabar tidak mempunyai pengaruh signifikan pada keputusan konsumen untuk membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. Nilai t hitung X5 (papan reklame) sebesar 0,585 atau lebih kecil dari t tabel dan signifikansi > dari 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk iklan papan reklame ditolak. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan papan reklame tidak mempunyai pengaruh signifikan pada keputusan konsumen untuk membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. Nilai t hitung X6 (spanduk) adalah sebesar 2,767 atau lebih besar dari t
50
tabel dan signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk iklan spanduk diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan spanduk memang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan membeli produk Aqua. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak spanduk yang dipasang, maka penjualan produk Aqua juga akan semakin meningkat. Berdasarkan data dari tabel IV.9, dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 5,324 atau signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk keseluruhan (iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame, dan spanduk) diterima. Artinya media iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, reklame, spanduk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli. Dengan demikian peningkatan kualitas iklan dapat meningkatkan penjualan produk Aqua. Hasil ini sesuai dengan penelitian M. Nasir Ibrahim tahun 2007 yang menyatakan bahwa media iklan melalui iklan televisi, iklan surat kabar, iklan majalah, iklan radio, papan reklame dan spanduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua. Secara parsial, penelitian M. Nazir Ibrahim juga menunjukkan bahwa hanya iklan televisi, iklan majalah, dan iklan spanduk yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua.
51
H2 : Media iklan yang paling berpengaruh terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua adalah iklan televisi. Berdasarkan hasil uji SPSS, dapat diketahui bahwa variabel dengan nilai t hitung yang terbesar adalah iklan televisi yaitu sebesar 2,930. maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima. Artinya iklan yang dapat memberikan pengaruh paling besar adalah iklan televisi, sehingga disarankan perusahaan terus mempertahankan iklan yang sudah ada di televisi. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap naik turunnya variabel
dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS dapat diketahui besarnya koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah 0,208. Hal ini berarti 20,8% variabel keputusan membeli dipengaruhi oleh variabel iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, reklame, dan spanduk. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 79,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang disebutkan dalam penelitian ini.
BAB V PENUTUP
52
A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang terfokus pada pengaruh media iklan terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua pada masyarakat kelurahan Gaum, kecamatan Tasikmadu, kabupaten Karanganyar diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Iklan melalui media televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame dan spanduk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. Besarnya pengaruh media iklan tersebut dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,208 atau 20,8 %. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 79,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang disebutkan dalam penelitian ini. 2. Secara parsial, menunjukkan bahwa hanya iklan televisi, iklan majalah dan iklan spaduk yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. 3. Dari ketiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut (iklan televisi, iklan majalah, iklan spanduk), yang paling dominan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi, diikuti media iklan spanduk dan media iklan majalah.
B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain :
53
1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kategori produk saja yaitu Aqua, dengan kata lain hasil penelitian ini hanya berlaku untuk kasus ini saja. 2. Item pertanyaan kuesioner terhadap minat pembelian dalam penelitian ini bersifat general, hanya fokus pada pengaruh media iklan terhadap keputusan pembelian. Untuk penelitian berikutnya seharusnya menggunakan kuesioner minat pembelian yang general. 3. Penelitian ini hanya mengacu pada pengaruh media iklan terhadap keputusan pembelian. Untuk penelitian berikutnya diharapkan menggunakan faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang lain.
C. Saran 1. Implikasi Studi Secara Praktis Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas, untuk dapat meningkatkan keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam kemasan merek Aqua maka disarankan sebagai berikut: a) Pihak manajemen hendaknya dapat memilih media iklan yang efektif, yaitu melalui media iklan televisi. b) Seharusnya perusahaan tidak lagi memasang iklan melaui media radio dan media surat kabar.
54
c) Perlu adanya kajian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain selain media iklan yang dapat mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian suatu produk. 2. Implikasi Studi pada Studi Berikutnya Penelitian ini masih jauh dari sempurna butuh penelitian tambahan yang berkelanjutan, terarah dan meningkat dari penelitian ini sehingga kelemahan yang muncul dalam penelitian ini dapat diperbaiki dan di sempurnakan. Peneliti juga berharap untuk penelitian berikutnya ditemukan unsur atau pengaruh baru yang menjadi studi kasus baru dan berbeda namun masih dalam satu tema yang sama.
55
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta Alex Sobur. 2005. Psikologi Umum. Penerbit Pustaka Setia Bandung. Boyd Dan Walker. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Erlangga. Cravens, David W. dan Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing. Eighth Edition. New York: McGrawhill International Edition. Desy Arisandy. 2004. Psikologi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya. Durianto, Darmadi dkk. 2003. Invasi Pasar Dengan Ikian Yang Efektif. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Isdiantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta :BPFE Yogyakarta. Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE UGM : Yogyakarta. Kertawan, Dedi Kusmayadi. 2002. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Badan Mengenai Undang-Undang Pajak Penghasilan Terhadap Pelaksanaan Sistem Self Assesment Pada BUMS dan BUMD Kantor Pelayanan Pajak Tasikmalaya. Jakarta : PT. Erlangga. Koentjaraningrat. 1983. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta :Gramedia. Kotler dan Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Sembilan, Jilid Ke-1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama . 1996, Mempromosikan produk. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid kedua. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta: PT. Prenhallindo.
56
. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jilid Ke-2. Jakarta Prenhallindo. Mas’oed, Mochtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Yogyakarta: LP3ES. Rangkuty, Fredy. 2005. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Saefudin dan kawan-kawan. 1986. Pemasaran dan Pengembangan Produk. Marketing manajemen. Edisi III. Jurusan Ilmu Sosiall Ekonomi, Fakultas Pertanian, IPB Bogor. Stanton, William J, Lannarto Johanes. 1989. Pengaruh Kelompok Sosio Budaya terhadap Prilaku Konsumen. Prinsip Pemasaran. Jilid I, Edisi ketujuh. Penerbit Erlangga. Jakarta. Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Surjadi, Dadang, Nana Subarna, A. Imron Rosyadi dan Nurul Awalina. 2002. Pengaruh Iklan Teh Terhadap Prilaku Pembelian Konsumen Teh dalam Keluarga. Sutandang, Kusnadi. 2005. Periklanan Manajemen, kiat dan strategi. Jakarta: Nuansa. Swastha, B. 1987. Product life cycle dan Strategi pemasaran. Manajemen dalam Bidang Pemasaran. Edisi ke dua. Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. BPEE Yogyakarta. Teken, IB. 1977. Pendekatan fungsi kegunaan. Teori Konsumsi-Ekonomi Mikro. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian, Inststitut Pertanian Bogor. Winardi. 1992. Pandangan Umum tentang Promosi dan Reklame. Promosi dan Reklame. Penerbit Mandar Maju Bandung. Edisi 2, cetakan I tahun 1992. Yuehong Yuan, Jonathan P. Caulkins and Stpehen Roehrig H.J. 1998. Advertising Comparative. European Journal of Marketing, Vol. 32 No. 7/8, pp. 677-687, © MCB University Press, 0309-0566.
57