ANALISIS PENGARUH LOKASI, PROMOSI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI (Warnet (Warung Internet) XYZ Jl. Singosari, Kota Semarang)
M. Rizwar Ghazali Dosen Pembimbing : Dra. Retno Hidayati MM
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang
ABSTRACT This study aimed to determine whether the location, promotion and service quality affect the decision to buy XYZ cafe and analyzing the most dominant factor in influencing the decision to buy XYZ cafe in Semarang. Population in this research are the consumers of Warnet XYZ. Samples taken as many as 100 respondents using the Non-Probability Sampling with accidental sampling approach, namely sampling technique based on coincidence, that anyone who happened to meet with investigators can be sampled if it is deemed appropriate. Based on the analysis of statistical data, the indicators in this study are valid and the variables are reliable. In testing the assumption of classical, model-free regression multikolonieritas, heteroscedasticity does not occur, and normal distribution. Order individually from each of the most influential variable is a variable location with regression coefficient of 0.294, and promotions with regression coefficient of 0.318, followed by quality of service with the regression coefficient of 0.299. XYZ Internet cafe needs to retain the element that have been assessed by both customer and the need to repair things that are still lacking. Key words: location, promotion, quality of service, the decision to buy.
1. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, secara tidak langsung akan
mempengaruhi pola hidup masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Kebutuhan informasi yang semakin cepat dan juga komunikasi secara global telah mendorong terjadinya persaingan yang kompetitif antar perusahaan dalam upaya menguasai pasar. Begitu pula dengan persaingan perusahaan-perusahaan penyedia layanan internet dalam perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat. Dituntut untuk mampu memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen dalam segala hal. Internet (Interconnected Network) adalah sebuah sistem jaringan komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer hingga jaringan-jaringan komputer dalam sebuah sistem jaringan komputer mencakup seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan tersebut secara langsung maupun tidak lansung ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone, dan dibedakan satu dengan lainnya menggunakan nama unik yang biasa disebut dengan IP (IP address). Komputer dan jaringan yang terhubung dalam jaringan internet ini biasanya menggunakan berbagai platform komputer yang berbeda (seperti Windows, Unix, Linux, Mac, dan lainnya). Mereka saling bertukar informasi dengan sebuah protokol standar yang dikenal dengan nama TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) (Budi Kurniawan,2008). Fungsi Internet antara lain browsing, chatting, gamming, searching, dan banyak hal lainnya hingga berkirim surat lewat e-mail dan transaksi-transaksi bisnis dan jual beli secara online. Layanan internet semakin mudah diakses oleh siapa saja
dan dimana saja berada. Baik menggunakan PC (Personal Computer), Notebook, ataupun handphone sekalipun. Mayarakat kini mulai selektif dan cerdas dalam memilih produk/jasa yang akan mereka gunakan. Sehingga mereka akan mendaptkan manfaat/kegunaan dari produk/jasa yang mereka beli. Ketatnya persaingan dalam usaha warung internet (warnet) saat ini membuat para pemilik usaha tersebut bersaing dalam berbagai hal. Guna merebut pasar ataupun menciptakan peluang pasar yang baru untuk meningkatkan penjualan. Dalam menumbuhkan minat beli dan akhirnya melakukan keputusan membeli tidaklah mudah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal itu. Baik dari faktor internal/dari dalam diri konsumen ataupun pengaruh eksternal yaitu rangsangan yang dilakukan oleh perusahaan. Dan perusahaan harus mampu mengidentifikasi perilaku konsumen, agar dapat memenangkan persaingan. Swastha (2003:9) mengungkapkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Karena keputusan membeli dapat dipengaruhi oleh lingkungan, maka perushaan haruslah mampu memanfaatkan hal tersebut. Warnet (Warung internet) XYZ Singosari Semarang adalah salah satu penyedia layanan internet yang terhitung baru, tapi cukup diperhitungkan. Berdiri sejak tahun 2007, sampai saat ini telah memiliki 3 (tiga) cabang di kota Semarang. Dengan mengutamakan kepuasaan konsumen, XYZ Singosari memiliki fasilitas
berupa 110 komputer yang semuanya baru, ruangan berpendingin dan berbagai fasilitas pendukung bagi konsumen, telah menjadi keunggulan bersaing tersendiri bagi XYZ dibanding warnet lainnya. Warnet ini juga menawakan harga yang menarik bagi konsumen, yaitu memberikan potongan harga pada penggunaan internet pada waktu malam hari. Berikut adalah jumlah durasi pemakaian oleh konsumen di warnet XYZ Singosari Semarang : Jumlah Pengunjung Warnet XYZ Singosari Semarang 2009
Durasi Pemakaian (Dalam Jam)
2010
Durasi Pemakaian (Dalam Jam)
Januari
61.572
Januari
54.760
Februari
62.616
Februari
54.378
Maret
64.165
Maret
53.820
April
59.436
April
52.875
Mei
56.220
Mei
51.967
Juni
52.896
Juni
51.512
Juli
52.512
Juli
51.365
Agustus
54.684
Agustus
50.680
September
55.504
September
50.369
Oktober
54.180
Oktober
49.709
November
53.905
November
49.583
Desember
53.580
Desember
-
Sumber : XYZ Singosari Semarang, 2010
Dari tabel diatas terlihat jumlah durasi pemakaian oleh konsumen tahun 2010 terus mengalami penurunan dibanding durasi pemakaian oleh konsumen tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa warnet XYZ mengalami permasalahan dalam durasi pemakaian oleh konsumen yang semakin menurun. Berdasarkan latar belakang dan data-data tersebut, maka penelitian ini berusaha mengetahui dan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan membeli di Warnet XYZ Singosari Semarang. Oleh karena itu, diambil judul penelitian “Analisis Pengaruh Lokasi, Promosi dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Membeli (Warnet (Warung Internet) XYZ Jl.Singosari Semarang)”. 1.2 Rumusan Masalah Dengan kondisi ini dan berdasarkan masalah yang terjadi pada warnet XYZ, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1.
Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan membeli pada Warnet XYZ Singosari Semarang ?
2.
Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan membeli pada Warnet XYZ Singosari Semarang ?
3.
Bagaimana pengaruh kualitas layanan memiliki terhadap keputusan membeli pada Warnet XYZ Singosari Semarang ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1.
Untuk menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan membeli pada warnet XYZ Singosari.
2.
Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan membeli pada warnet XYZ Singosari.
3.
Untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan membeli pada warnet XYZ Singosari.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1.
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perusahaan untuk merumuskan kebijakan pemasaran.
2.
Sebagai bahan kajian ilmiah dari teori yang pernah didapat untuk bisa diimplementasikan secara empiris di lapangan.
3.
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Perilaku Konsumen Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan
perlu
memahami
atau
mempelajari
perilaku
konsumen
dalam
hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen. 2.1.2 Keputusan Membeli Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk
yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. 2.1.3 Lokasi Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. 2.1.4 Promosi Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu merancang dan menyebarkan informasi tentang kehadirannya, ketersediaanya, ciri-ciri produk dan kondisi produknya serta manfaat yang dapat diperoleh para pelanggan/calon pelanggan atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Usaha untuk mengenalkan produk kepada pasar yaitu dilakukan strategi promosi. Konsep yang dipakai untuk mengenalkan produk yaitu promotion mix, kegiatan-kegiatan yang mengkombinasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membeli (Swasta, 2003:349).
2.1.5 Kualitas Layanan Parasuraman,et.all dalam Lupiyoadi (2001) mengemukakan bahwa kualitas layanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antar kenyataan dan harapaan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima atau peroleh. Sedangkan menurut Kotler (Subihaiani,2001) kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadapa tingkat layanan yang dipersepsikan (Perceived service) dengan tingkat pelayanan yang diharapakan (expected value). 2.2
Kerangka Pemikiran Untuk memudahkan pemahaman mengenai keseluruhan rangkaian penelitian
ini, maka disusunlah kerangka pikir penelitian sebagai berikut : Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Lokasi H1 Promosi
H2
H3 Kualitas Layanan
Sumber : Yuliani (2005)
Keputusan Membeli
3. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definsi Operasional Definisi variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sejumlah variabel yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 3.1.1
Variabel Bebas (Independent Variable) 1. Lokasi Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi lebih tegas berarti tempat secara fisik (Sriyadi,1991:60). Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba (Basu Swasta dan Irawan,2003:339). 2. Promosi Menurut Mc.Charty & Perrealt (dikutip Suwarni, 2009) ”Promosi adalah komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihakpihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”. 3. Kualitas layanan Menurut Subihaiani (2001) kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadapa tingkat layanan yang dipersepsikan
(Perceived service) dengan tingkat pelayanan yang diharapakan (expected value). 3.1.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Keputusan Membeli,
Keputusan Membeli merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Adapun indikator-indikator keputusan membeli menurut Yuliani (2005) adalah
3.2
a.
Melakukan pembelian ulang
b.
Keyakinan membeli terhadap produk
c.
Kecepatan membeli terhadap produk
Populasi dan Sample Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:57) yaitu: “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain sejumlah, tetapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel (Sekaran, 2006). Pengambilan sampel dengan metode accidential sampling yaitu jumlah sampelnya ditetapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan penelitian dan diambil
sampelnya secara acak. Penggunaan accidental sampling dikarenakan untuk mempermudah dan mempercepat pengumpulan sample. Rao Purba (dalam Martanti 2006) mengatakan bahwa dalam menentukan besarnya sampel, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Z2
n=
4 (Moe)2 Dimana : Z
= tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penelitian sampel
Moe = Margin of error, atau tingkat kesalahan maksimum yang dapat di tolerir n
= besarnya sampel
Alasan menggunakan rumus tersebut adalah karena jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti. Tingkat keyakinan yang digunakan adalah 95 persen atau Z = 1,96 dan Moe = 10 persen (0,1). Maka jumlah penelitian ini sebagai berikut : n=
(1,96)2 4(0,1)2
n=
96,04
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diatas , maka jumlah sampel yang diteliti adalah sebesar 96,04 responden. Untuk memudahkan penelitian maka peneliti mengambil sampel sebesar 100 responden. 3.3
Jenis dan Sumber Data Dilihat dari sumbernya penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :
1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Umar, 2000:130). 2. Data Sekunder, Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut (Umar, 2000:130). 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian ini adalah : 1. Wawancara Wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada responden (Subagyo, 1999:39). 2. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2000:167). 3.5 Metode Analisis Data Analisis adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa. Dalam analisis diperlukan imajinasi dan kreativitas sehingga diuji kemampuan peneliti dalam menalar sesuatu (Subagyo, 1999:106). Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Berganda dengan pengolahan data menggunakan SPSS 16 for Windows. 3.5.1 Analisis Kualitatif Analisis Kualitatif adalah analisis yang berdasarkan data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitataif merupakan data berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendaptkan kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran baru atau menguatkan suatu gambaran yang sudah ada. 3.5.2 Analisis Kuantitatif Analisis kuantitaif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan statistik. Adapun tahapan-tahapan pengolahan sebagai berikut : 1. Editing ( Pengeditan )
Memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data yang dianggap tidak perlu, untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesa. 2. Coding ( Pemberian Kode ) Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuesioner untuk kelompok ke dalam kategori yang sama. 3. Scoring ( Pemberian Skor ) Scoring adalah suatu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang berupa angka – angka kuantitatif yang diperlukan dalam penghitungan hipotesa. Atau mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif. 3.6
Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Reliabilitas dan Validitas Kuesioner 3.6.1.1 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005: 42).
Dimana : α = koefisien reliabilitas r
= korelasi antar item
k
= jumlah item
3.6.1.2 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlations dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005: 45 ).
Dimana : rxy = koefisien korelasi (r-hitung)
= Skor variabel independen
= Skor variabel dependen = Hasil kali skor butir dengan skor total n
= Jumlah responden
3.6.2 Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2005: 91). Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance
yang
rendah
sama
dengan
nilai
VIF
yang
tinggi
(karena
VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10 (Ghozali, 2005: 92). 3.6.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 105). 3.6.2.3 Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik (Ghozali, 2005:110). 3.6.3 Analisis regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lokasi, promosi dan kualitas layanan terhadap keputusan membeli dalam menggunakan jasa warnet XYZ Jl.Singosari Semarang. Model hubungan nilai pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2005:82) :
Y = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Dimana : Y
= Keputusan Membeli
b1
= Koefisien regresi variabel X1 ( location )
b2
= Koefisien regresi variabel X2 ( promotion )
b3
= Koefisien regresi variabel X3 ( service quality )
X1
= Lokasi ( Location )
X2
= Promosi ( Promotion )
X3
= Kualitas Layanan ( Service Quality )
e
= error / variabel pengganggu
3.6.4 Uji Kelayakan Model 3.6.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah :
Ho :
Variabel-variabel bebas yaitu lokasi, promosi dan kualitas layanan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan membeli.
Ha :
Variabel-variabel bebas yaitu lokasi, promosi dan kualitas layanan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variable terikatnya yaitu keputusan membeli.
Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho gagal ditolak dan Ha ditolak. Artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terkait. b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terkait. 3.6.4.2 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan I (satu). Koefsien determinasi (R2) nol variabel
independen sama sekali tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen, Selain itu koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). 3.6.5 Uji Hipotesis (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, dan X3 (lokasi, promosi dan kualitas layanan) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan membeli) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005:84). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Data 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.1.1.1 Uji Validitas Tabel 4.8 Hasil PengujianValiditas
No. Indikator 1
Sig
Keterangan
0,800
0,000
Valid
0,762
0,000
Valid
0,794
0,000
Valid
0,689
0,000
Valid
Lokasi • • •
2
Korelasi
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Promosi •
Indikator 1
• •
3
0,780
0,000
Valid
0,821
0,000
Valid
0,761
0,000
Valid
0,823
0,000
Valid
0,848
0,000
Valid
0,710
0,000
Valid
0,803
0,000
Valid
0,825
0,000
Valid
KualitasLayanan • • •
4
Indikator 2 Indikator 3
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
KeputusanPembelian • • •
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Sumber ; Data primer yang diolah, 2010 1.3.1.2 Uji Reliabilitas Tabel 4.9 Hasil PengujianReliabilitas
Variabel
Alpha
Keterangan
Lokasi
0,688
Valid
Promosi
0,643
Valid
KualitasLayanan
0,738
Valid
KeputusanPembelian
0,654
Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2010 4.3.2 Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi yang baik harus memenuhi tidak adanya masalah asumsi klasik dalam modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik maka model regresi tersebut masih memiliki bias. Jika suatu model masih terdapat adanya masalah asumsi klasik, maka akan dilakukan langkah revisi model ataupun penyembuhan untuk menghilangkan masalah tersebut. Pengujian asumsi klasik akan dilakukan berikut ini. 4.3.2.1 Uji Normalitas Gambar 4.1 Diagram Normalitas dengan Diagram P-P Plot
4.3.2.2 Pengujian Multikolonieritas
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Multikolonieritas
Variabel Penelitian
Tolerance
VIF
Lokasi
0,626
1,596
Promosi
0,698
1,433
Kualitas Layanan
0,531
1,883
Sumber : Data Primer yang diolah, 2010 4.3.2.3 Pengujian Heteroskedastisitas Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas
4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.11 Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model
B
1 (Constant)
.193
1.023
.189
.850
Lokasi
.315
.092
.294 3.436
.001
.626 1.596
Promosi
.334
.085
.318 3.921
.000
.698 1.433
Kualitas layanan
.299
.093
.299 3.216
.002
.531 1.883
Std. Error
t
Beta
Sig.
Tolerance
VIF
a. Dependent Variable: keputusanpembelian Sumber : Data Primer yang diolah, 2010 Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = 0,294 X1+0,318X2+0,299X3 Model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Koefisien variable lokasi diperoleh sebesar 0,294 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti bahwa lokasi yang semakin strategis, akan meningkatkan keputusan konsumen.
2. Koefisien variable promosi diperoleh sebesar 0,318 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti bahwa promosi yang semakin baik, akan meningkatkan keputusan konsumen. 3. Koefisien variable kaulitas layanan diperoleh sebesar 0,299 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti bahwa kaulitas layanan yang semakin baik, maka akan meningkatka keputusan konsumen. 4.3.4 Pengujian Hipotesis 1.3.4.1 Uji t ( Pengujian hipotesis secara parsial) 1. Variabel Lokasi Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel lokasi menunjukkan nilai t = 3,436 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05.
Dengan nilai
signifikansi di bawah 0,05 tersebut menunjukkan bahwa lokasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti Hipotesis 1 diterima. 2. Variabel Promosi Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel promosi menunjukkan nilai t=3,921 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 tersebut menunjukkan bahwa promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti Hipotesis 2 diterima. 3. Variabel Kualitas Layanan
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel kualitas layanan menunjukkan nilai t = 3,216 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 tersebut menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti Hipotesis 3 diterima. 4.3.4.2 Uji F Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
203.311
3
67.770
Residual
159.439
96
1.661
Total
362.750
99
a. Predictors: (Constant), kualitas layanan, promosi, lokasi. b. Dependent Variable: keputusan pembelian
4.3.4.3
Koefisien Determinasi Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Model Summaryb
F 40.805
Sig. .000a
Std. Error of the Model
R
R Square .749a
1
Adjusted R Square
.560
.547
Estimate 1.28873
a. Predictors: (Constant), kualitas layanan, promosi, lokasi b. Dependent Variable: keputusan pembelian
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut ini : 1. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel lokasi (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0,294 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung sebesar 3,436 dengan tingkat signifikansi 0,001 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa lokasi (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa semakin strategis lokasi (X1) semakin tinggi keputusan pembelian (Y) dapat diterima. 2. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel promosi (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0,318 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung sebesar 3,921 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa promosi (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa
semakin baik promosi (X2) semakin tinggi keputusan pembelian (Y) dapat diterima. 3. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel kualitas layanan (X3) memiliki koefisien regresi sebesar 0,299 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung sebesar 3,216 dengan tingkat signifikansi 0,002 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa kualitas layanan (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa semakin baik kualitas layanan (X3) semakin tinggi keputsan pembelian (Y) dapat diterima. 4. Nilai Adjusted R square diperoleh sebesar 0,547. Hal ini berarti bahwa 54,7% keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel harga (X1), promosi (X2), dan kualitas layanan (X3). Sedangkan 45,3% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5. Dilihat dari hasil analisis variabel lokasi, promosi dan kualitas layanan menunjukkan bahwa penyebab masalah penelitian ini yang paling berpengaruh terhadap keputusan membeli adalah faktor promosi dengan nilai regresi paling besar. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dengan keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang akan datang. Adapun keterbatasan dalam penenelitian ini adalah hanya memfokuskan pada lokasi, promosi dan kualitas layanan. Sedangkan seluruh variabel
independen tersebut hanya dapat mempengaruhi variabel dependen kepuasan konsumen sebesar 54,7% . Dan sisanya sebesar 45,3% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independen dalam penelitian ini. 5.3 Saran 5.3.1 Saran Untuk Perusahaan Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, berikut adalah beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan :. 1. Warnet XYZ Singosari perlu meningkatkan promosi kepada masyarakat. Karena promosi yang baik dapat mengingatkan dan mempengaruhi keputusan membeli dan juga dapat menciptakan konsumen-konsumen baru yang potensial apabila promosi dilakukan di tempat-tempat yang belum tersentuh oleh warnet XYZ. 2. Warnet XYZ Singosari sebagai penyedia jasa internet perlu memperhatikan lokasi yang menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu, lokasi bisa dijadikan prioritas untuk merangsang minat beli konsumen. Usaha yang dapat dilakukan oleh warnet XYZ adalah dengan cara : menyediakan lahan parkir untuk kendaraan roda empat. 3. Warnet XYZ perlu juga meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen. Karena apabila kualitas layanan jasa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.
Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap buruk (Tjiptono, 2005:121). Sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada warnet XYZ 5.3.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang 1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk meneliti tempattempat lain yang mungkin mengalami permaslahan yang hampir sama dengan warnet XYZ Singosari. 2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen lainnya selain lokasi, promosi dan kulitas layanan yang tentunya dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar penelitian ini yang mungkin bisa mempengaruhi kepuasan konsumen. DAFTAR PUSTAKA AA. Mangkunegara, Anwar. P, 2002. Perilaku Konsumen. Bandung: Repika Aditama. E. Jerome Mc.Carthy dan William D. Perreault, Jr. 2003. Dasar-Dasar Penelitian, Penerbit Erlangga, Jakarta. Eddy Priyono. 2006. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Kafe si Kota Surakarta.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.10 No 1,Juni 2006, h. 47-62. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction (cetakan ketiga). Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Hahn, Fred dan Mangun Kenreth G. 2002. Beriklan dan Berpromosi Sendiri. Jakarta : PT Grasindo.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kertajaya, Hermawan. 2002. Marketing in Venus. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kotler, Philip dan A.B Susanto (Diterjemahkan Oleh Benyamin Molan). 2000. Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian (Edisi pertama). Jakarta: Salemba Empat. Kotler, Philip dan Armstrong (Diterjemahkan Oleh Benyamin Molan). 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia (Buku 2). Jakarta: Salemba Empat. Kotler, Philip (Diterjemakan Oleh Benyamin Molan). 2002. Manajemen Pemasaran (Edisi Milenium). Jakarta: PT Prenhalindo. Kurniawan, Budi. 2008. Cari Duit Modal Dengkul Cara Blogger. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakata; Salemba Empat. Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Martanti, Anastasia Swi Febri. 2006. ”Analisis Strategi Differensiasi, Promosi, dan Kualitas Layanan dalam meningkatkan Minat Beli.” Skripsi Tidak Dipublikasikan. Nasution, M. Nur. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Mowen,J.C dan M.Minor. 2002. Consumenr Behaviour. New Jersey. Prentice Hall International, inc. Tasunar. Nanang. 2006. ”Kualitas Layanan Sebagai Strategi Menciptakan Kepuasan pada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Morodemak.” Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. V, No. 1 Mei 2006, h. 41-62. Pradana, Arya. 2009. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian pada Y Internet Jl.dr.Cipto Semarang.” Skripsi yang tidak dipublikasikan. Ricky W, Griffin, dan Ronald J. Elbert. 2002. Bisnis. Index. Jakarta . Sriyadi. 1991. Bisnis Manajemen Perusahaan Modern. Semarang : IKIP Press. Subagyo, Joko. 1999. Metode Penelitian : Teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Subihaini. 2001. “Analisis Konsekuensi Kualitas Layanan pada Perilaku Konsumen.” Jurnal Bisnis dan Strategi. Tahun VI,h.99-115.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA. Sugiyono, Endar. 2004. “Pengaruh Persepsi Produk, Harga dan Promosi Terhadap Omset Penjualan Pada Industri Kecil Keramik Di Kec. Banjarharjo Kab. Brebes.” Skripsi Tidak Dipublikasikan, Undip. Sunarto. 2003. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : AMUS Jogyakarta dan CV Ngeksigondo Utama. Suratno F.G., Sri dan Purnama, Nursya’ Bani. 2004. ”Analisis Tingkat Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Kualitas Layanan Kantor Pelayanan Pajak Yogyakarta Dua”. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol. 7, No. 1, h. 69-87 Sulastiyono, Agus. 2006. “Manajemen Penyelenggaraan Hotel.” Bandung: Alfabeta. Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT Reamaja Rosdakarya. Bandung. Suwarni. 2001. ”Marketing Mix dalam Meningkatkan Volume Penjulan.” Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol 14, No 1, Maret 2009, h 20-25. Swasta, Bassu dan Handoko, Hani. 1997. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE. Swasta, Bassu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty. Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi diterjemahkan oleh Hendra Teguh dkk.,PT. Prenhallindo. Jakarta. Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2006. Service Quality Satisfaction. Yogyakarta : Penerbit Andi. Tunggal, Amin Widjaja. 2005. Tanya Jawab Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategi. Harvarindo. Jakarta. Umar, Husein. 2000. Metode Penelitian untuk Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Wisnalmawati. 2005. ”Pengaruh Persepsi Dimensi Kualitas Layanan Terhadap Niat pembelian Ulang.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 3 Jilid 10 2005, h. 153165. Yuliani. 2005. “Pengaruh Lokasi, Harga Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Berbelanja Konsumen di ABC Swalayan Purbalingga.” Skripsi yang di publikasikan, UNNES.