ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS SERTA IMPLIKASINYA PADA NILAI PERUSAHAAN ( Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam Indeks LQ45 Periode 20092015)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Erick Nevada NIM : 1112081000034
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
i
ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS SERTA IMPLIKASINYA PADA NILAI PERUSAHAAN ( Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam Indeks LQ45 Periode 20092015)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Erick Nevada NIM : 1112081000034
Pembimbing
Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB. NIP. 19741127.200112.1.002
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016M ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Pada hari Jumat 13 Mei 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas Mahasiswa: 1. Nama
: Erick Nevada
2. NIM
: 1112081000034
3. Jurusan
: Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi
: “Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas serta Implikasinya Pada Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode 2009-2015)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa Mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Mei 2016
1. Murdiyah Hayati, S.Kom, MM NIP. 197410032003122001
( __________________) Penguji I
2. Supriyono, S.E, MM NIP. 197201112014111001
( __________________) Penguji II
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI Nama
: Erick Nevada
TTL
: Tangerang, 21 Desember 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama
: Islam
Alamat
: Pondok Safari Indah D17/7, Pondok Aren, Tangerang
Ayah
: Eddy Saputra
Ibu
: Nuryati
No. Telepon
: 0217315901
Email
:
[email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL a. 1998-2005 : SDN 03 Pesanggrahan, Jakarta Selatan b. 2005-2008 : SMP NEGERI 161, Jakarta Selatan c. 2008-2011 : SMA Muhammadiyah 18, Jakarta Selatan d. 2012-2016 : UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta III. SEMINAR DAN WORKSHOP 1.
2012 :
Seminar Sosialisasi Hemat Energi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarifhidayatullah Jakarta.
2
2014 :
3
2014 :
4
2014 :
Seminar Pasar Modal, Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Seminar Internasional “ASEAN Economic Community 2015 “Threat or Opportunity? Prepare Yourself!!!, Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Seminar Sosialisasi Kebijakan Fiskal “ASEAN 2015, Threat or Opportunity dan Peran Indonesia dalam Forum APEC dan kebijakannya”, Kementrian Keuangan Republik Indonesia. v
IV. PENGALAMAN ORGANISASI 1. 2013-2014
:
Divisi Hubungan Luar Kampus HMJ Manajemen UIN Syarifhidayatullah Jakarta.
vi
ABSTRACT This research is purpose to analyze the effect of leverage, liquidity, and activity on profitability as well its implications on the firm value. Data is obtained from companies which have listed in index LQ45 period 2009-2015. Variabel leverage measured by using Debt to Asset Ratio (DAR), variable liquidity using Current Ratio (CR), variable activity using Total Asset Turnover (TAT), variable profitability using Return On Asset (ROA), and variable values firm using Price Book Value (PBV). Sampel selection method used in this research is purposive sampling method in which 22 companies were included in the LQ 45 as sample. This research used path analysis method. The result of this research the there is a direct influence of leverage, liquidity, activity on the profitability as well as direct and indirect influence on the values of the company. The result of this study also show that profitability can mediate the relationship between leverage, liquidity, and activity on firm value. Keywords : Leverage, Liquidity, Activity, Profitability, and Corporate Values
vii
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh leverage, likuiditas, dan aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan. Data yang diperoleh dari perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 20092015. Variabel leverage diukur dengan Debt to Asset Ratio (DAR), Variabel likuiditas diukur dengan Current Ratio (CR), variabel aktivitas diukur dengan total asset turnover (TAT), variabel profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) dan variabel nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV). Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, dimana 22 perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh secara langsung antara leverage, likuiditas, aktivitas terhadap profitabilitas dan juga pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga menunjukkan bahwa profitabilitas dapat memediasi hubungan antara leverage, likuiditas dan aktivitas terhadap nilai perusahaan . Kata Kunci: Leverage, Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas, Nilai Perusahaan
viii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alaa atas segala nikmat, rahmat, karunia, hidayah dan inayah-Nya yang diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh saudara saudara kita sesama muslim. Alhamdulilahi rabbil’alamin tak lupa penulis mengucapkan dan dengan Rahmat dan Ridho-Nya akhirnya skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas serta Implikasinya Pada Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode 2009-2015) dapat diselesaikan. Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak terlepas dari dukungan, bantuan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengcucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang diberikan, nikmat sehat wal’fiyat, sehingga bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Untuk kedua orang tua tercinta terimakasih atas seluruh kasih sayang dan cintanya. Dukungan luar biasa dari awal perkuliahan dan telah sabar menunggu terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan Mamah dan Papah, Amin. 3. Bapak Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB selaku dosen Pembimbing Skripsi yang selaku meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan juga masukan-masukan yang positf dan membantu menyempurnakan skripsi ini. 4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini. 5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 6. Bapak Hemmy Fauzan, SE, MM selaku dosen pembimbing akademik.
ix
7. Seluruh jajaran dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan yang telah memberikan ilmu mulai dari semester awal sampai dengan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Sluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syrif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulisa mengurus keperluan administrasi skripsi. 9. Kakak Penulis, Errine Nessy dan Andy Pradana yang selalu mendukung dan memberikan nasehat. 10. Terimakasih untuk teman-teman Manajemen kelas B 2012, Manajemen Keuangan 2012, dan teman-teman KKN AMPERA 2015 Megamendung. 11. Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan skripsi Wendy, Alif, Bani, Rangga, Jody, Andi, Imas, Septiani, Bang Oji dan pihak-pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang membantu dalam pembuatan skripsi ini. Akhir kata, kesempurnaan skripsi ini memang semata-mata adalah berkat karunia Allah SWT. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari barbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tangerang, 1 Desember 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi ABSTRACT .......................................................................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1 B. Rumusan Masalah .........................................................................................10 C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................10 D. Manfaat Penelitian ........................................................................................11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................12 A. Landasan Teori .............................................................................................12 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan....................................................12 2. Leverage ...................................................................................................17 3. Likuiditas ..................................................................................................20 5. Aktivitas....................................................................................................23 6. Profitabilitas..............................................................................................26 7. Nilai Perusahaan .......................................................................................29
xi
B. Penelitian Terdahulu .....................................................................................33 C. Kerangka Berpikir ........................................................................................37 D. Keterkaitan Antar Variabel...........................................................................38 E. Hipotesis .......................................................................................................43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................45 A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................45 B. Metode Penentuan Sampel ...........................................................................45 1. Populasi ....................................................................................................45 2. Sampel ......................................................................................................46 C. Metode Pengumpulan Data...........................................................................48 D. Metode Analisis Data ...................................................................................49 1. Analisis Jalur (Path Analysis)...................................................................49 E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................................60 1. Variabel Eksogen ......................................................................................60 2. Variabel Endogen .....................................................................................61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................62 A. Gambaran Umum Objek Penelitian..............................................................62 B. Hasil Analisis dan Pembahasan ....................................................................63 1. Deskriptif Sampel .....................................................................................63 2. Deskriptif Variabel ...................................................................................64 a. Perkembangan Leverage (DAR) ..........................................................65 b. Perkembangan Likuiditas (CR)............................................................67 c. Perkembangan Aktivitas (TAT) ...........................................................69 d. Perkembangan Profitabilitas (ROA) ....................................................71 e. Perkembangan Nilai Perusahaan (PBV) ..............................................73 3. Analisis Jalur ............................................................................................76
xii
BAB V KESIMPULAN .......................................................................................92 A. Kesimpulan ...................................................................................................92 B. Implikasi .......................................................................................................94 C. Saran .............................................................................................................95 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................97 LAMPIRAN ........................................................................................................100
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................33 Tabel 3.1 Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ......................................47 Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan .....................................................................47 Tabel 3.3 Standar Penilaian Kesesuaian (Fit) ........................................................58 Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...............................................60 Tabel 4.1 Nama Sampel Perusahaan ......................................................................64 Tabel 4.2 Nilai DAR Masing-Masing Perusahaan .................................................66 Tabel 4.3 Nilai CR Masing-Masing Perusahaan ....................................................68 Tabel 4.4 Nilai TAT Masing-Masing Perusahaan .................................................70 Tabel 4.5 Nilai ROA Masing-Masing Perusahaan .................................................72 Tabel 4.6 Nilai PBV Masing-Masing Perusahaan .................................................74 Tabel 4.7 Hasil Korelasi .........................................................................................77 Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................80 Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Pengaruh ............................................81 Tabel 4.10 Hasil Faktor Residual ...........................................................................87 Tabel 4.11 Hasil Uji Goodness of Fit ....................................................................88 Tabel 4.12 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Pengaruh Total ................89
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...........................................................................37 Gambar 2.2 Model Hubungan Pemikiran ..............................................................38 Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata DAR Masing-Masing Perusahaan ............................67 Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata CR Masing-Masing Perusahaan ...............................69 Gambar 4.3 Nilai Rata-Rata TAT Masing-Masing Perusahaan.............................71 Gambar 4.4 Nilai Rata-Rata ROA Masing-Masing Perusahaan ............................73 Gambar 4.5 Nilai Rata-Rata PBV Masing-Masing Perusahaan.............................75 Gambar 4.6 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan ...........................................76
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan ................................................................98 Lampiran 2 : Data Variabel Leverage (DAR) 2009-2015 .....................................98 Lampiran 3 : Data Variabel Likuiditas (CR) 2009-2015 .......................................99 Lampiran 4 : Data Variabel Aktivitas (TAT) 2009-2015 ....................................100 Lampiran 5 : Data Variabel Profitabilitas (ROA) 2009-2015 ..............................100 Lampiran 6 : Data Variabel Nilai Perusahaan (PBV) 2009-2015 ........................101 Lampiran 7 : Data Total Hutang 2009-2015 ........................................................104 Lampiran 8 : Data Total Aset 2009-2015 ............................................................104 Lampiran 9 : Data Aset Lancar 2009-2015 ..........................................................105 Lampiran 10 : Data Hutang Lancar 2009-2015 ...................................................105 Lampiran 11 : Data Total Pendapatan 2009-2015 ...............................................106 Lampiran 12 : Data Laba Bersih Setelah Pajak 2009-2015 .................................106 Lampiran 13 : Data Harga Saham 2009-2015......................................................107 Lampiran 14 : Data Nilai Buku Saham 2009-2015 ..............................................107 Lampiran 15 : Hasil Path Analisis dengan Lisrel 8.8...........................................108
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mendirikan sebuah perusahaan, tentunya ada target-target yang ingin dipenuhi oleh pendiri perusahaan tersebut. Ada beberapa hal yang mengemukkan tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya (Harjito dan Martono, 2005 dalam Alfredo (2012:1). Pada prosesnya salah satu yang berpengaruh untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan adalah seorang manajer keuangan. Menurut Kasmir (2010:5) Pencapaian tujuan perusahaan lebih banyak dibebankan kepada manajer keuangan dalam rangka mencari dan mengelola dana yang ada. Menurut Fahmi (2013:2) menguraikan manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para
1
pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. Tugas pokok manajemen keuangan adalah merencanakan perolehan dan penggunaan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Moeljadi, 2006:10). Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2002:7). Indikator yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah PBV (Price to Book Value), PBV merupakan perbandingan harga saham (share price) dengan nilai buku saham (book value pershare). PBV menggambarkan seberapa besar pasar mengahargai nilai buku saham suatu perusahaan. Rasio analisis ini berfungsi melengkapi analisis book value. Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada rasio PBV, investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham dengan market valuenya. Dengan rasio PBV
investor dapat mengetahui langsung sudah
berapa kali market value suatu saham dihargai dari book valuenya. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan. Nilai perusahaan merupakan hasil dari kinerja perusahaan tersebut dalam satu periode. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka semakin mudah untuk menarik investor untuk menginvestasikan dananya untuk perusahaan. Karena diharapkan semakin baik kinerja suatu perusahaan maka nilai saham akan meningkat dan memberikan return yang diharapkan oleh 2
investor. Kinerja keuangan dapat di ukur dengan rasio keuangan, rasio keuangan umumnya diklasifikasikan menjadi empat macam antara lain rasio likuiditas, aktivitas, hutang dan profitabilitas (Rodoni dan Ali, 2010:25-26). Terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan nilai perusahaan. Rasio keuangan diharapkan dapat memprediksi nilai perusahaan dimasa yang akan datang karena rasio keuangan merupakan perbandingan antara akun dalam laporan keuangan. Dengan informasi yang tercermin pada laporan keuangan, para pemakai informasi akan dapat menilai kinerja perusahaan dalam mengelola bisnisnya, yang berakhir pada fluktuasi perubahan nilai perusahaan dan return saham. Sejauh mana kinerja suatu perusahaan guna meningkatkan nilai perusahaan menentukan seberapa besar return yang diterima dari saham perusahaan tersebut. Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengahasilkan laba adalah rasio profitabilitas. Nilai suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan tersebut. Karena dengan laba perusahaan yang semakin tinggi maka tingkat kembali (return) yang diperoleh para investor atau pemodal juga semakin tinggi, keadaan tersebut mampu memakmurkan pemegang saham.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Barakat (2014), menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
nilai
perusahaan.
Profitabilitas
yang
tinggi
mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para pemegang saham.
3
Para emiten yang dapat menghasilkan laba yang semakin meningkat, akan menjadi daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya pada emiten/perusahaan tersebut. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur profitabilitas adalah ROA (Return On Asset). Rasio ini melihat sejauh
mana
investasi
yang
telah
ditanamkan
mampu
memberikan
pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan (Fahmi:2013:82). Alasan penggunaan variabel ROA dalam penelitian ini adalah karena ROA memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2006:107), profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio ini akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang pada hasil-hasil operasi. Profitabilitas akan menunjukkan perimbangan pendapatan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada berbagai dan kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba pada berbagai tingkat operasi, sehingga rasio ini akan mencerminkan efektivitas dan keberhasilan manajemen secara keseluruhan. Leverage merupakan rasio yang dapat mempengaruhi naik turunya tingkat profitabilitas perusahaan dalam setiap periode. Sartono (2010:257) mengemukakan bahwa suatu perusahaan menggunakan hutang dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut lebih besar dari pada 4
biaya aset dan sumber dananya karena dapat menurunkan pajak perusahaan. Namun, dalam teori Pecking Order menjelaskan
bahwa perusahaan yang
mempunyai tingkat keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Dalam penelitian ini rasio leverage akan diproksikan dengan debt to asset ratio (DAR). Rasio total hutang terhadap total aktiva yang umumnya disebut sebagai rasio hutang (debt ratio), akan mengukur presentase dari dana yang diberikan oleh pada kreditor. Keunggulan dari rasio ini untuk melihat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, semakin tinggi DAR ini mengindikasikan semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang, semakin kecil jumlah aset yang dibiayai oleh modal, semakin tinggi resiko perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, dan semakin tinggi beban bunga hutang yang harus ditanggung perusahaan. Likuiditas
merupakan
rasio
yang
menggambarkan
kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo (Kasmir,2010:110). Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo berarti perusahaan tersebut keadaan likuid. Bagi perusahaan, tingkat likuiditas
merupakan
masalah
penting
karena
mewakili
kepentingan
perusahaan dalam berhubungan dengan pihak internal maupun pihak external perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas, maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendeknya akan semakin baik, sehingga
5
mampu meningkatkan kredibilitas perusahaan baik di mata kreditur dan investor. Dalam penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio (CR) menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban keuangannnya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar (current asset) dengan kewajiban lancar (current liabilities). Alasan digunakan rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya untuk mengukur kemampuan memenuhi kewajiban lancar, penyangga kerugian, dan cadangan dana lancar. Rasio aktivitas digunakan oleh manajer untuk mengetahui sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan (Sartono, 2010:114). Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Sebaliknya, jika aktiva terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan juga akan hiilang (Brigham dan Houston, 2006:97). Dalam penelitian ini rasio aktivitas diproksikan dengan total asset turnover (TAT) rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total aktiva (Fahmi,2013:80). Alasan digunakan Rasio TAT ini karena mempunyai hubungan dengan sustainable growth, semakin tinggi total asset turnover maka akan semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya sehingga membatasi pembelian aktiva baru yang dapat mengurangi modal sehingga akan
6
meningkatkan profitabilitas, meningkatnya profitabilitas akan serta merta meningkatkan sustainable growth rate karena kemampuan perusahaan untuk mendanai aktivitas penjualannya meningkat. Membaiknya kondisi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu menarik kembali investor untuk meramaikan perdagangan saham di lantai bursa bahkan menarik masyarakat umum untuk menginvestasikan kelebihan dananya di pasar saham. Masyarakat umum mulai sadar bahwa dengan berinvestasi di pasar jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyimpan dana mereka di bank. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 tahun 2009-2015. Peneliti memilih indeks LQ 45 karena indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham pilihan yang seleksi dan kapitalisasi pasar yang besar. Sehingga peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi saham perusahaan LQ45 termasuk kedalam perusahaan yang sahamnya paling likuid, yang tentunya nilai saham tersebut akan mencerminkan nilai perusahaan. Indeks LQ 45 berisi 45 saham yang disesuaikan setiap enam bulan (awal bulan Februari dan Agustus). Indeks LQ 45 diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama likuiditas transaksi adalah transaksi di pasar reguler. Indeks LQ 45 berutujuan untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.
7
Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi profitabilitas dan nilai perusahaan. Ichsani (2011) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), dan total asset turnover (TAT) terhadap return on equity (ROE) serta dampaknya terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) dan total asset turnover (TAT) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap price earning ratio (PER), sedangkan total asset turnover (TAT) dan return on equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap price earning ratio (PER). Alivia (2013) Melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening. Hasil penelitian menunjukkan total asset turnover (TAT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset (ROA) dan price to book value (PBV), sedangkan sales growth (SG) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return on asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap return on asset (ROA) dan berpengaruh negatif terhadap price to book value (PBV). Sedangkan penelitian yang dilakukan Carningsih (2012) menganalisis pengaruh good governance terhadap hubungan antar kinerja keuangan dengan nilai perusahaan, menunjukkan return on asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
8
Rompas
(2015)
Hasil
penelitian
menunjukkan
Hasil
penelitian
menunjukkan current ratio (CR), quick ratio (QR), debt to asset ratio (DAR), debt to equity ratio (DER), gross profit margin (GPM), dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Syarif (2014) menunjukkan tidak adanya pengaruh current ratio (CR) terhadap nilai perusahaan. Ahsanti (2016). Hasil penelitian menunjukkan cash turnover (CT), working capital turnover (WCT), current ratio (CR), dan total asset turnover (TAT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset (ROA), sedangkan firm size tidak berpengaruh signifikan, dan debt to asset ratio (DAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return on asset (ROA). Sedangkan penelitian yang dilakukan Imanduin et al. (2014) menunjukkan debt to asset ratio (DAR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return on asset (ROA) Bersadasarkan fenomena di atas hasil penelitian sebelumnya yang tidak konsisten, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul: “Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas Serta Implikasinya pada Nilai Perusahaan. (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 periode 2009-2015)”.
9
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah leverage, likuiditas dan aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas di perusahaan yang terdaftar di LQ 45? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan di perusahaan yang terdaftar di LQ 45? 3. Apakah leverage, likuiditas dan aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di LQ 45? 4. Apakah leverage, likuiditas dan aktivitas berpengaruh secara tidak langsung terhadap terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di LQ 45? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah leverage, likuiditas, dan aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas pada perusahaan LQ 45. 2. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45. 3. Untuk mengetahui apakah leverage, likuiditas, dan aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan LQ 45. 4. Untuk mengetahui apakah leverage, likuiditas, dan aktivitas berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan LQ 45. 10
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan hasil dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan nilai perusahaan. 2. Bagi Investor, hasil penelitian diharapkan investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik mengenai nilai perusahaan. 3. Bagi penulis, hasil penelitian diharapkan penulis dapat menerapkan teori-teroi yang telah diperoleh selama perkuliahan, selain itu dapat menambah ilmu pengetahuan tentang analisis pengaruh leverage, likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Analisis Laporan Keuangan Menurut Brigham dan Houston (2006:94) analisis laporan keuangan jika dilihat dari sudut pandang investor, peramalan masa depan adalah inti dari analisis yang sebenarnya. Sementara itu dari sudut pandang manajemen,
analisis
laporan
keuangan
berguna
untuk
membantu
mengantisipasi kondisi masa depan, yang lebih penting lagi adalah sebagai titik awal untuk merencanakan tindakan-tindakan yang akan memperbaiki kinerja di masa depan. Menurut Munawir (2010:35) Analisis laporan keuangan adalah yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut (Moeljadi, 2006:43) mengemukakan bahwa analisis keuangan merupakan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan pada waktu yang lalu dan prospek pada masa datang. Melalui analisis keuangan diharapkan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan menggunakan infromasi yang terdapat dalam laporan keuangan (financial statement). Menurut Harahap (2010:190) analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersfiat signifikan atau yang mempunyai makna
12
antara hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitaif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungnnya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil. a. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:68) tujuan analisis laporan keuangan adalah: 1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik asset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode 2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan
13
3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki 4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukkan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini 5) Untuk melakukkan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal 6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai. Menurut Munawir (2010:31) tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil. b. Analisis Rasio Keuangan Analisis laporan keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambil keputusan. Analisis keuangan (financial analysis) melibatkan pengguna berbagai laporan keuangan. Laporan keuangan biasanya dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan juga dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan
14
lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Dalam PSAK (IAI 2007) dinyatakan bahwa laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan dan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagis sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, informasi kondisi pererkonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lain-lain. Menurut (Nasarudin & Fauzan,2006:134) analisis rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Analisis laporan keuangan yang mencangkup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa datang. Analisa yang dilakukan mempunyai tekanan yang berbeda antara kreditor jangka pendek, kreditor jangka panjang dan pemiliki perusahaan. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitas. Alat analisa yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisa rasio dan proporsional. Menurut
(Nasarudin & Fauzan, 2006:134) menjelaskan bahwa
pada umumnya rasio keuangan dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu: 1) Rasio Likuiditas. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio
15
likuiditas yang sering digunakan adalah current ratio, quick ratio (acid test ratio) dan cash ratio. 2) Rasio Leverage. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang disupply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio ini mempunyai beberapa implikasi, pertama para pemberi kredit akan melihat kepada modal sendiri untuk melihat batas keamanan pemberian kredit. Kedua, dengan menggunakan hutang, memberi dampak yang positif bagi pemilik, karena perusahaan memperoleh dana tetapi pemilik tidak kehilangan kendali atas perusahaan. Ketiga, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban bunga, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri akan menjadi lebih besar. Di dalam praktek rasio ini dihitung dengan dua cara. Pertama dengan memperhatikan data yang ada dineraca. Kedua, mengukur resiko hutang dari laporan laba rugi, yaitu seberapa banyak beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. Kedua kelompok rasio ini bersifat saling melengkapi, dan umumnya para analisis menggunakan keduanya. Analisa ini terdiri dari Debt Ratio (rasio hutang), Time Interest Karned, Fixed Charger Coverage dan Debt Service Coverage. 3) Rasio Aktivitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan
16
investasi pada berbagai jenis harta. Rasio ini terdiri dari inventory turn over, periode pengumpulan piutang, fixed asset turn over, dan total asset turn over. 4) Rasio Profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini terdriri dari profit margin on sales, return on total sales, return on net worth. 5) Rasio Penilaian. Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi
pengaruh
dari
rasio
resiko
dengan
rasio
hasil
pengembalian. 2. Leverage Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Kerna itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang (Fahmi,2013:72). . Menurut Harahap (2010:306) rasio leverage adalah menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). 17
Menurut Tampubolon (2013:41), pembiayan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan kebangkrutan perusahaan. Tetapi penggunaan hutang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang dapat menguntungkan pemegang saham. Dengan demikian, semakin tinggi rasio leverage maka semakin tinggi pula kerugian yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya semakin rendah rasio ini tentu mempunyai risiko yang lebih kecil. Oleh karena itu, penggunaan hutang harus menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Rasio leverage (solvabilitas) ini berusaha mengukur penjaminan hutang, baik dengan menggunakan total aktiva maupun modal sendiri. Rasio leverage ini akan diukur melalui (a) rasio antara hutang dan modal sendiri, (b) rasio antara hutang dan aktiva (Moeljadi,2006:51) a. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal sendiri menjamin hutang. Dengan kata lain, bagian dari hutang yang dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan dan berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Rasio ini diukur dengan
18
membandingkan antara seluruh hutang dengan modal sendiri (Moeljadi, 2006 : 51). Rumusnya sebagai berikut:
DER =
Total Debt Equity
b. Debt to Asset Ratio Rasio total hutang terhadap total aktiva yang umumnya disebut sebagai rasio hutang (debt ratio), akan mengukur presentase dari dana yang diberikan oleh para kreditor. Rumusnya adalah sebagai berikut:
DAR =
Total Debt Total Activa
Total hutang meliputi kewajiban lancar dan hutang jangka panjang. Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang lebih rendah karena semakin rendah angka rasionya, maka semakin besar peredaman dari kerugian yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Di lain pihak, pemegang saham mungkin menginginkan lebih banyak leverage karena ia akan memperbesar ekspektasi keuntungan (Brigham & Houston, 2006:103104). Dalam penelitian ini rasio leverage diukur dengan menggunakan debt to asset ratio (DAR), karena memiliki beberapa keunggulan yaitu dari rasio ini dapat melihat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, semakin tinggi DAR ini mengindikasikan semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang, semakin kecil 19
jumlah aset yang dibiayai oleh modal, semakin tinggi resiko perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, dan semakin tinggi beban bunga hutang yang harus ditanggung perusahaan. 3. Likuiditas Menurut Brigham dan Houston (2006:95), rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Moeljadi (2006:48) mengemukakan bahwa istilah likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam jangka waktu pendek atau yang segera harus dibayar. Alat pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek ini berasal dari unsur-unsur aktiva yang bersifat likuid, yaitu aktiva lancar dengan perputaran kurang dari satu tahun, karena lebih mudah dicairkan dari pada aktiva tetap yang perputarannya lebih dari satu tahun. Menentukan tingkat likuiditas perusahaan digunakan rasio likuiditas antara lain: a. Current Ratio Current ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar (current active) dengan kewajiban lancar (current liabilities). Rasio ini merupakan rasio yang paling umum digunakan dengan rumus sebagai berikut:
20
Current Ratio =
Current Activa 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Pada umumnya, aktiva lancar terdiri dari atas kas, surat berharga, piutang usaha, piutang wesel, dan persediaan. Sedangkan kewajiban lancar terdiri atas hutang usaha, wesel bayar, kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo, pajak akrual dan beban akrual lainnya. Untuk menjaga current ratio yang tepat, manajemen harus memerhatikan beberapa faktor, antara lain jenis usaha, cash flow, maupun tingkat kredibilitas perusahaan tersebut dalam hubungannya dengan kreditor. (Moeljadi,2006:68). Dalam penelitian ini rasio likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio. Alasan digunakan rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya untuk mengukur: 1) kemampuan memenuhi kewajiban lancar, semakin tinggi perkalian kewajiban lancar terhadap aktiva lancar maka semakin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar akan dibayar. 2) Penyangga kerugian, semakian besar penyangga, semakin kecil resikonya. 3) Cadangan dana lancar, rasio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan.
21
b. Cash Ratio Cash
Ratio
menggambarkan
kemampuan
kas
yang
dimiliki
perusahaan dalam menjamin hutang lancarnya. Rasio tersebut lebih menggambarkan tingkat kemampuan yang sebenarnya dibandingkan dengan rasio-rasio likuiditas lainnya. Hal ini disebabkan kas merupakan komponen alat likuid yang paling likuid dan fleksibel sehingga setiap saat dapat digunakan (Moeljadi,2006:68). Rumus dari rasio kas adalah sebagai berikut:
Cash Ratio =
Cash+Marketable Security 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
c. Quick Ratio Quick ratio berarti likuiditas perusahaan diukur dengan menggunakan unsur-unsur, dengan cara tidak mempertimbangkan yang kurang likuid. Aktiva likuid (liquid asset) adalah aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya dapat cepat diubah menjadi kas dengan menggunakan harga pasar yang berlaku. Rasio ini dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar kemudian hasilnya dibagi dengan hutang lancar. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Quick Ratio =
Current Asset−Inventory 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
22
Persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid dan bila terjadi likuidasi, maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita kerugian. Oleh karena itu, pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting. 4. Aktivitas Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktiva-aktivanya. Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga keuntunganya akan tertekan. Sebaliknya, jika aktiva terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan juga akan hilang. (Brigham & Houston,2006:97). Berikut beberapa rasio yang menganalisis jenis-jenis aktiva antara lain: a. Inventory Turnover Ratio Dengan inventory ratio akan dihitung meliputi (1) kemampuan persediaan berputar selama satu tahun yang diukur dengan menggunakan perputaran persediaan (2) Waktu rata-rata dari persediaan tertahan di gudang. Rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan dengan persediaan. Jika nilai perputaraan persediaan suatu perusahaan jauh lebih rendah dari rata-rata industry, hal itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut terlalu banyak menyimpan persediaan. Kelebihan persediaan adalah sesuatu yang tidak produktif, dan mencerminkan suatu investasi dengan
23
tingkat pengembalian yang rendah. (Brigham & Houston,2006:97). Rumusnya adalah sebagai berikut:
Inventory Turnover =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
Perlu diperhatikan, bahwa penjualan terjadi sepanjang tahun, sedangkan angka persediaan adalah angka pada suatu titik waktu tertentu. Kemudian jika bisnis perusahaan tersebut sangat bersifat musiman, atau jika terjadi kenaikan ataupun penurunan tren penjualan yang kuat selama tahun berjalan. Karena alasan ini, akan lebih baik jika menggunakan pembaginya adalah ukuran rata-rata persediaan (Brigham & Houston,2006:98). b. Account Receivable Turnover Account Receivable Turnover digunakan untuk mengetahui jumlah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang selama satu tahun yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan rata-rata piutang. Dengan menganggap seluruh penjualan kredit, Account Receivable Turnover menurut Moeljadi (2006:49) dapat dirumuskan sebagai berikut:
A/R Turnover =
𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒
Menurut Riyanto (2011:90) piutang sebagai elemen dari modal kerja dalam keadaaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal
24
dalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarnnya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. Tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama satu periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivables). .c. Total Asset Turnover Total Asset Turnover disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif (Fahmi:2013:80). Adapun rumus total assets turnover adalah:
Total Asset Turnover =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Jika suatu perusahaan memiliki nilai perputaraan total aktiva berada dibawah rata-rata industri, menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak menghasilkan cukup banyak volume bisnis jika dilihat dari total investasinya untuk aktiva. Perusahaan sebaiknya melakukan langkahlangkah untuk meningkatkan penjualan, menjual beberapa aset, atau kombinasi dari keduanya. Dalam penelitian ini rasio aktivitas diukur dengan menggunakan total asset turnover (TAT) karena mempunyai hubungan dengan sustainable
25
growth, semakin tinggi total asset turnover maka akan semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya sehingga membatasi pembelian aktiva baru yang dapat mengurangi modal sehingga akan meningkatkan profitabilitas, meningkatnya profitabilitas akan serta merta
meningkatkan
sustainable
growth
rate
karena
kemampuan
perusahaan untuk mendanai aktivitas penjualannya meningkat. 5. Profitabilitas Menurut Brigham dan Houston (2006:107) profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio ini akan menunjukan kombinasi efek dari likuiditas, aktivitas (manajemen aktiva), dan hutang pada hasil-hasil operasi. Moeljadi (2006:52) mengemukakan
bahwa
rasio-rasio
profitabilitas
berusaha
mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri. Tampubolon (2013:43)
mengatakan bahwa rasio ini tergantung dari
informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu, profitabilitas dalam konteks analisis rasio digunakan untuk mengukur pendapatan menurut laporan Rugi laba dengan nilai buku investasi. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah: a. Profit Margin On Sales Rasio ini mengukur jumlah laba bersih per nilai dolar penjualan, yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan. Rumusnya adalah: 26
Profit Margin On Sales =
𝐸𝐴𝑇 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑥 100%
Jika suatu perusahaan memiliki margin laba yang rendah atau masih berada di bawah angka rata-rata industri, hal ini menunjukkan karena tingginya biaya-biaya yang biasanya terjadi karena operasi perusahaan yang tidak efisien. Margin laba yang rendah juga merupakan akibat dari penggunaan
hutangnnya
yang
terlalu
berlebihan.
Jika
perusahaan
menggunakan lebih banyak hutang daripada yang lain, maka perusahaan tersebut akan memiliki beban bunga yang lebih tinggi. Beban bunga tersebut akan menurunkan laba bersih, dan karena penjualan tetap maka akibatnya margin laba akan menjadi relatif rendah. Dalam kasus seperti ini, perusahaan dengan margin laba yang rendah mungkin akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasi pemegang sahamnya karena penggunaan leverage keuangan. (Brigham & Houston, 2006:107) b. Return On total Asset Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan (Fahmi,2013:82). Adapun rumus return on asset adalah: ROA =
Laba sesudah Pajak 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
x 100%
27
Apabila perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang rendah merupakan akibat dari (1) kemampuan untuk menghasilkan laba perusahaan yang rendah, (2) biaya bunga yang tinggi yang dikarenakan oleh penggunaan hutangnya yang diatas rata-rata, dimana keduanya telah meyebabkan laba bersihnya menjadi relatif rendah. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset karena ROA memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan perusahaan. c. Return On Equity Return On Equity menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa (earnings available for common stockholder’s). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa dan merupakan rasio akuntansi yang paling penting, atau “jumlah akhir” (bottom line). Para pemegang saham melakukan investasi untuk mendapatkan pengembalian atas uang mereka. Rumus adalah:
ROE =
EAT 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
x 100%
Dari penjelasan mengenai rasio profitabilitas, jelas bahwa margin laba atau penjualan, tingkat pengembalian total aktiva dan tingkat pengembalian 28
ekuitas saham biasa, ketiganya menghitung kemampuan aktiva untuk menghasilkan laba (Moeljadi, 2006:53). 6. Nilai Perusahaan a. Definisi Nilai Perusahaan Nilai perusahaan dapat dianggap sebagai “kue bola”. Tujuan dari manajer adalah untuk memperbesar “kue bola” tersebut. Keputusan struktur pemodalan (capita structure decision) dapat dilihat sebagai bagaimana baiknya memotong “kue bola” tersebut. Jika bagaimana Anda memotong mempengaruhi ukuran “kue bola” tersebut, maka keputusan struktur pemodalan ada pengaruhnya. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar hutang ditambah dengan nilai pasar equity (Rodoni dan Ali, 2010:3-4). Husnan dan Pudjiastuti (2007:7) menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, mereka harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahannya. Analisis
laporan keuangan akan
melibatkan perbandingan kinerja perusahaan dengan kinerja perusahaanperusahaan lain, mengevaluasi trend
posisi keuangan perusahaan dari
waktu ke waktu (Brigham & Houston, 2006:94).
29
Jika suatu kinerja perusahaan yang baik, maka nilai perusahaan juga akan baik, nilai perusahaan ini menunjukkan kinerja dan prospek yang bagus, dengan kinerja dan prospek yang bagus maka investor akan bersedia membayar untuk membeli sahamnya. Jadi secara sederhana, nilai perusahaan dapat diartikan sebagai harga investor
yang bersedia dibayar oleh
untuk memiliki suatu perusahaan dengan melihat kinerja dan
prospek perusahaan tersebut. b. Analisis Nilai Perusahaan Suatu nilai perusahaan dapat diukur dengan rasio nilai pasar (market value ratio). akan menghubungkan harga saham perusahaan pada laba, arus kas, dan nilai buku per sahamnya. Rasio-rasio ini dapat memberikan indikasi kepada manajemen mengenai apa yang dipikirkan oleh para investor tentang kinerja masa lalu dan prospek perusahaan di masa mendatang (Brigham dan Houston:2006:110). Menurut (Dewi Astuti,2004:38) rasio nilai pasar adalah sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku per saham, rasio ini memberikan kepada manajemen petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang. Bila rasio likuiditas, manajemen aktiva, manajemen hutang, dan profitabilitas baik, maka kemudian rasio nilai pasar akan menjadi tinggi dan harga saham akan setinggi yang diharapkan.
30
Terdapat dua rasio nilai pasar yang populer adalah rasio harga-laba atau PER dan rasio nilai pasar/buku (Dewi Astuti,2004:38-39), yang akan dijelaskan dibawah ini. 1) Rasio Harga-Laba Rasio ini dikenal dengan nama price-earning ratio/PER, rasio ini menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar per rupiah laba yang dilaporkan, dengan rumus sebagai berikut: PER =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐸𝑃𝑆
2) Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku Rasio harga pasar saham terhadap nilai buku memberikan indikasi
lain
tentang
bagaimana
investor
memandang
perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas ekuitas yang relatif tinggi biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibanding dengan perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah. Rasio nilai pasar/buku dihitung dengan rumus:
PBV =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
31
Dalam
penelitian
ini
nilai
perusahaan
dihitung
dengan
menggunakan price to book value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar mengahargai nilai buku saham suatu perusahaan. Rasio analisis ini berfungsi melengkapi analisis book value. Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada rasio PBV, investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham dengan market valuenya. Dengan rasio PBV investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book valuenya. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan.
32
B. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu Judul Alat No Nama Populasi Penelitian Statistik Putri Perusahaan Path 1 Analisis Pengaruh Debt Anggraeni PMDN Analysis to Equity Ratio, Ichsani Non Net Profit (2011) Keuangan Margin, dan yang listed Total Asset di BEI Turnover periode Terhadap 2002-2009 Return On Equity serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan
2
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening
Natasha Rizky Alivia (2013)
Perusahaan Manufaktur yang listed di BEI periode 2008-2011
Path Analysis
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER dan TAT memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap PER, sedangkan TAT dan ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PER. Hasil penelitian menunjukkan TAT berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan PBV, sedangkan SG berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, dan NPM berpengaruh positif terhadap ROA dan berpengaruh negatif
33
3
Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Syarif (2014)
Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI 20082012
Regresi Linear Berganda
4
Analisis Pengaruh ROA, EPS, DER terhadap PBV
Cici Wulandari (2015)
Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2010-2013
Regresi Linear Berganda
5
Pengaruh CR, TAT, dan Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas
Sefiani Dan Sitohang (2016)
Perusahaan Food dan Beverages yang terdaftar di BEI periode 2008-2014
Regresi Linear Berganda
terhadap PBV Hasil Penelitian menunjukkan bahwa CR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. DER secara parsial tidak pengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan GPM secara parsial memiliki pengaruh signifikan. Hasil penelitian menunjukkan ROA dan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV, sedangkan DER berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap PBV Hasil penelitian menunjukkan TAT berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan CR dan umur perusahaan 34
6
Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan
Eva Ahsanti (2016)
Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2015
Regresi Linear Berganda
7
Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Gisela Prisilia Rompas (2015)
Perusahaan BUMN non-bank yang terdaftar di BEI periode 2007-2010
Regresi Linear Berganda
8
Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Ambarwati, Perusahaan et al. Manufaktur (2015) yang terdaftar di BEI periode 2009-2013
Regresi Linear Berganda
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Hasil penelitian menunjukkan CT,WCT,CR, dan TAT berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan firm size berpengaruh tidak signifikan, dan DAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian menunjukkan CR, QR, DAR, DER, GPM, NPM secara bersama berpengaruh terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian menunjukkan WCT, TAT dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan CR tidak berpengaruh signifikan 35
9
The Impact of Financial Structure, Financial Leverage and Profitability on Industrial Companies Share Value
Abdallah Barakat (2014)
Perusahaan Industri Saudi yang terdaftar di Bursa Efek Saudi periode 2009-2012
10
Price to Book Value Ratio and Financial Statement Variables
Kenneth dan Ambrose (2014)
Perusahaan yang terdaftar di Nairobi Securities Exchange periode 1991-2003
terhadap profitabilitas Regresi Hasil penelitian Linear menunjukkan Beganda financial structure dan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan financial leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Multiple Hasil penelitian Linear menunjukkan Regression DPR, PBV, Analysis ROA, ROE dan RPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV, sedangkan GEAT tidak signifikan. Dan DPS berpengaruh negative terhadap PBV.
Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu
36
C. Kerangka Berpikir Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari variabel endogen/dependent (PBV) variabel intervening (ROA) dan variabel eksogen (independen) (DAR) (CR) (TAT). Berdasarkan landasan teori, pengaruh antara variabel dan hasil penelitian sebelumnya maka untuk merumuskan hipotesis, berikut menyajikan kerangka berfikir. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Bursa Efek Indonesia (BEI) Laporan keuangan Perusahaan LQ 45 periode 2009-2015
Menentukan Model Diagram Jalur
DAR ROA CR
PBV
TAT
Analisis Jalur
Uji Hipotesis
Interpretasi Analisis dan Hasil
37
Dalam penelitian ini untuk mengatahui hubungan antar variabel leverage, likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan dalam perusahaan LQ 45 periode 2009-2015, sehingga dapat dibentuk suatu model hubungan pemikiran sebagai berikut: Gambar 2.2 Model Hubungan Pemikiran
DAR (X1)
CR (X2)
ROA (Y) PBV (Z)
TAT (X3)
D. Keterkaitan Antar Variabel 1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas Brigham dan Houston (2006:104) menyatakan bahwa rasio hutang yang lebih rendah dapat mengurangi resiko jika terjadi likuidasi. Rasio leverage membawa implikasi penting dalam pengukuran risiko finansial perusahaan. Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang dihasilkan
38
hutang
tersebut.
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Ahsanti
(2016)
menyebutkan bahwa adanya pengaruh negatif antara rasio hutang terhadap profitabilitas. Artinya
apabila rasio
hutang mengalami kenaikan maka
profitabilitas perusahaan akan menurun. Hal tersebut dapat mengakibatkan kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang sehingga menyebabkan
kesulitan
keuangan
yang
dapat
berakhir
dengan
kebangkrutan. 2. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas Menurut Moeljadi (2006:68) Current Ratio (CR) menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar. Artinya, perusahaan memiliki aktiva lancarnya yang lebih tinggi dari kewajiban lancarnya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang tinggi pula. Sefiani, et al. (2016) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa adanya pengaruh positif antara CR dengan ROA. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi CR maka dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. 3. Pengaruh Aktivitas terhadap Profitabilitas Total Asset Turnover merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur
sampai
seberapa
besar
efektivitas
perusahaan
dalam
menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Rasio ini menunjukkan
39
kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan profitabilitas. Semakin tinggi perputaran total aset suatu perusahaan maka akan menghasilkan tingkat profitabilitas yang tinggi pula. Hal ini dikarenakan suatu perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dari total aset yang dimiliki perusahaan (Brigham dan Houston, 2006:100). Dalam penelitian Ambarwati, et al. (2015) menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara rasio aktivitas
dengan tingkat
profitabilitas. Artinya, apabila rasio aktivitas perusahaan tinggi maka akan meningkatkan profitabilitas. 4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Brigham dan Houston (2006:94) menyatakan bahwa jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, maka harus mengambil keuntungan
dari
kekuatan-kekuatan
kelemahannya. Penelitian
dan
memperbaiki
kelemahan-
yang dilakukan Barakat (2014), menunjukan
bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan, sehingga diminatinya saham perusahaan tersebut oleh para investor akan mengakibatkan nilai perusahaan tersebut akan meningkat (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011). Hal ini 40
didukung oleh penelitian Wulandari (2015) menemukan adanya pengaruh positif return on asset terhadap price book to value. Artinya, apabila rasio profitabilitas perusahaan tinggi maka akan menaikan nilai perusahaan, begitupun sebaliknya 5. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan Rasio leverage membawa implikasi penting dalam pengukuran risiko finansial perusahaan. Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas
perusahaan berkurang
sebagai akibat dari
penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang dihasilkan hutang tersebut. Dalam trade off theory bahwa apabila posisi struktur modal berada di atas target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Sari dan Abundanti (2014) menemukan adanya pengaruh negatif antara leverage terhadap nilai perusahaan. Artinya, apabila rasio leverage perusahaan tinggi maka akan menurunkan nilai perusahaan, begitupun sebaliknya. 6. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Likuiditas yang dalam hal ini diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR) menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi
41
pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar. Artinya, perusahaan memiliki aktiva lancar yang lebih tinggi dari kewajiban lancarnya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang tinggi pula. Kemampuan menghasilkan penjualan yang tinggi akan berdampak terhadap kemampuan kewajiban jangka pendek perusahaan dan berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Rompas (2013) menemukan adanya pengaruh current ratio (CR) terhadap nilai perusahaan. 7. Pengaruh Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan Rasio ini menunjukkan kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan profitabilitas. Semakin tinggi perputaran total aset suatu perusahaan maka akan menghasilkan tingkat profitabilitas yang tinggi pula. Hal ini dikarenakan suatu perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dari total aset yang dimiliki perusahaan (Brigham dan Houston, 2006:100). Perusahaan/emiten yang memiliki laba tinggi mempunyai daya Tarik tersendiri bagi investor sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai total asset turnover (TAT) maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Dalam penelitian Alivia (2013) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh total asset turnover (TAT) terhadap price to book value (PBV)
42
D. Hipotesis Menurut Hasan (2010:31), Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel atau nilai dari suatu parameter. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan mengahasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah sehingga menimbulkan risiko. Besarnya kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Berdasarkan konsep-konsep dasar dan kerangka pemikiran di atas yang berkaitan dengan adanya pengaruh atau tidak adanya pengaruh signifikan dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
: Leverage berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas.
2.
: Likuiditas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas.
3.
: Aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas.
4.
: Profitabilitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan.
5.
: Leverage berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan.
6.
: Likuiditas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan.
7.
: Aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan.
8.
: Leverage berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan.
43
9.
: Likuiditas berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan.
10.
: Aktivitas berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data perusahaan public yang terdaftar di index LQ45 sebagai objek penelitian. LQ45 merupakan indeks perusahaan yang terdiri dari 45 perusahaan (emiten) yang mempunyai tingkat likuiditas yang baik . Ditetapkan pada perusahaan yang terdaftar di LQ45 karena jenis usaha yang terdiri dari berbagai sektor yang dapat melengkapi penelitian-penelitian terdahulu dan data yang diperoleh lebih lengkap dibandingkan dengan hanya memilih satu sektor tertentu. Adapun variabel yang digunakan adalah leverage (DAR), aktivitas (TAT), likuiditas (CR), profitabilitas (ROA) dan nilai perusahaan (PBV) B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi ialah semua nilai baik hasil peritungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu menganai sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Husaini dan Setiady, 2006:181). Populasi pada penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di LQ45 periode pengamatan 2009-2015.
45
2. Sampel Sampel adalah bagian yang diambil sebagian dari anggota populasi (Husaini dan Setiady, 2006:181). Sampel penelitian yang diambil adalah 22 perusahaan yang terdaftar pada LQ45 tahun 2009-2015. Dalam penelitian ini metode atau teknik yang digunakan adalah Teknik Sampling (Purposive Sampling) yang merupakan teknik penentuan sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian (Husaini dan Setiady, 2006:186). Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah: a. Merupakan perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut dalam indeks LQ45 selama periode 2009-2015 b. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut selama periode tahun 2009 sampai dengan 2015 c. Perusahaan yang secara berturut-turut tidak mengalami kerugian selama periode 2009-2015 Hasil dari pertimbangan atau kriteria sampel yang ditemukan di atas, didapatkan sejumlah sampel perusahaan sebagai berikut:
46
No 1 2 3 4
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Tabel 3.1 Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria Keterangan Jumlah Perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 45 sampai dengan tahun 2015 Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan dan mengalami kerugian (23) pada periode tahun 2009 sampai tahun 2015 Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 22 Tahun Pengamatan 7 Total sampel data selama 7 tahun penelitian 154 Sumber : Data diolah
Kode AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR Sumber: idx.co.id
Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Nama Perusahaan PT. Astra Agro Lestari, Tbk PT. Adaro Energy, Tbk PT. Astra Internasional, Tbk PT. Bank Central Asia, Tbk PT. Bank Negara Indonesia, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT. Bank Danamon, Tbk PT. Bank Mandiri, Tbk PT. Gudang Garam, Tbk PT. Internasional Nickel Indonesia,Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk PT. Jasa Marga, Tbk. PT. Kalbe Farma, Tbk PT. Lippo Karawaci, Tbk. PT. London Sumatera Plantation, Tbk PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk. PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk PT. Semen Gresik, Tbk PT. Telkom Indonesia, Tbk. PT. United Tractors, Tbk
47
Data perusahaan tersebut diambil dari Bursa Efek Indonesia sektor LQ45 berdasarkan kriteria yang menggunakan purposive sampling diperoleh data sebanyak 22 perusahaan. C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka yang berarti data tersebut bersifat sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Data sekunder berupa sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahun 2009-2015 yang dapat
diperoleh dari
website resmi
Bursa Efek
Indonesia melalui
www.idx.co.id. Selain itu, dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti maupun bahan yang bersifat teoritis dan relevan untuk dijadikan refrensi melalui buku literatur, jurnal, artikel, internet, website (SSRN.com, pdfsearchengine.org, etc.) yang dapat membantu dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian terkait dengan nilai perusahaan, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, ukuran perusahaan dan profitabilitas.
48
D. Metode Analisis Data 1. Analisis Jalur (Path Analysis) Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif adalah metode analisis
data
yang
menggunakan
perhitungan
angka-angka
dalam
mengambil suatu keputusan didalam memecahkan masalah. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (bukan bentuk hubungan interaktif/ reciprocal). Dengan demikian dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam hal ini disebut variabel Eksogen (Exogenous), dan variabel dependen yang disebut variabel endogen (endogenous) (Sugiyono, 2009:297). Pada pengujian hipotesisnya penelitian ini menggunakan path analisis. Path analisis ini sudah dikembangkan oleh para ahli sejak tahun 1920-an. Sewall Wright adalah seorang Biometrician yang pada tahun 1920 telah sukses menggunakan analisis jalur untuk mempelajari penularan warna pada babi guinea dalam sebuah artikel yang berjudul “On the Nature of Size Factors”. Setelah itu Sewall Wright mengembangkan metode kuantitatif ini menjadi sebuah metode yang dirancang untuk memperkirakan efek yang diberikan, ditentukan oleh masing-masing penyebabnya. Teknik analisis tersebut sekarang dikenal dengan metode analisis jalur (path analysis) (Riadi, 2013:1).
49
Menurut (Haryono dan Wardoyo, 2012:81-82) beberapa manfaat path analysis diantaranya untuk: a. Memberikan penjelasan atau explenatin terahadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti. b. Membuat prediksi nilai variabel endogen berdasarkan nilai eksogen. c. Mengetahui faktor dominan yaitu penentu variabel eksogen mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel endogen, juga untuk mengetahui pengaruh jalur-jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen, dan d. Pengujian model dengan menggunakan teori trimming baik untuk uji reliabilitas dari konsep yang sudah ada maupun konsep baru. Dalam buku Riadi (2013:12) mengajukan beberapa langkah dalam melakukan analisis jalur menjadi 8 (delapan) langkah yaitu: Langkah 1 :
Gambarkan Diagram Jalur Secara Lengkap (Full Path Diagram)
Langkah ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan struktural sebelum dilakukan estimasi. Perlu diingat kembali bahwa dalam konteks path analysis model diagram jalur ini diformulasikan berdasarkan suatu teori yang kuat atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.
50
Langkah 2 : Menentukan Persamaan Struktural Setelah model diagram jalur terbentuk, langkah berikutnya adalah menentukan persamaan struktural dalam bentuk skor baku. Langkah 3 : Menghitung Matriks Korelasi Antarvariabel Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Kard Pearson ini karena variabelvariabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval. Langkah 4 : Tentukan Koefisien Masing-Masing Jalur Menentukan koefisien masing-masing jalur jika telah diketahui koefisien korelasi, dan maka dengan mudah koefisien pengaruh dapat ditentukan dengan metode substitusi, eliminasi, atau metode diskriminan. Langkah 5 : Uji Signifikansi Koefisien Pengaruh Setelah koefisien yang memengaruhi masing-masing jalur diketahui, maka koefisien pangaruh ini perlu diuji signifikansinya. Untuk menguji signifikansi. Untuk menguji signifikansi masing-masing jalur dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
√
1 1
51
Keterangan: t = nilai t hitung setiap koefisien jalur = koefisien pengaruh
= koefisien pengaruh = satuan matriks kolom 1 baris 1 jumlah pengamatan k = jumlah variable eksogenus pada substruktural Menghitung matriks invers korelasi variable eksogenus dengan rumus:
= [
]
Selanjutnya pengaruh bersama-sama (simultan) variabel eksogenus terhadap variabel endogenus pada persamaan jalur subtruktural 1 dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
−
[
]
52
Langkah 6 : Menentukan Faktor Residual Berdasarkan koefisien determinasinya, dapat diidentifikasikan factor residual atau error variance, yaitu besarnya pengaruh variable lain yang tidak diteliti (
−
terhadap variable endogenus sebagaimana dinyatakan dalam
persamaan struktural. Langkah 7 : Uji Kesesuaian Model Uji kesesuaian model dimaksudkan untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data atau tidak. Suatu model dikatakan fit apabila matriks korelasi tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi. Tingkat kesesuaian model dalam buku (Haryono dan Wardoyo,2012:71-74) terdiri dari: a. Absolut Fit Measure Absolut Fit Measure mengukur model fit secara keseluruhan (baik model struktural maupun model pengukuran secara bersamaan). 1) Likehood-Ratio Chi-Square Statistic Ukuran fundamental dari overall fit adalah likehood-ratio chi-square (
). Nilai chi-square yang tinggi relative terhadap degree of fredom
menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi dengan prediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas (p) akan menghasilkan nilai probabilitas (p) yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) dan ini menunjukkan bahwa imput 53
matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal ini peneliti harus mencari chisquare yang tidak signifikan karena mengharapkan bahwa model yang diusulkan cocok atau fit dengan data observasi. 2) CMIN Adalah menggambarkan perbedaan antara unrestricted sampel covariance matrix S dan restricted coavriance matrix ∑(Ø) atau secara esensi menggambarkan likelehood ratio test statistic yang umunya dinyatakan dalam Chi-Square (χ2) statistics. Nilai statistik ini sama dengan (N-1) Fmin (ukuran besar sampel dikurangi 1 dan dikalikan dengan minimum fit function). Jadi nilai Chi-Square sangat sensitif terhadap besarnya sampel. Ada kecenderungan nilai Chisquare akan selalu signifikan. Oleh karena itu, jika nilai Chi-Square signifikan, maka dianjurkan untuk mengabaikannya dan melihat ukuran goodness fit lainnya. 2) CMIN/DF Adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Beberapa pengarang mengajurkan rasio ukuran ini untuk mengukur fit. Menurut Wheathon et. al (1997) dalam (Haryono dan Wardoyo,2012:72)nilai rasio 5 (lima) atau kurang dari merupakan ukuran yang reasonable. Peneliti lainnya seperti Bryne (1998) mengusulkan nilai rasio ini < 2 merupakan ukuran fit.
54
3) Goodness of Fit Index (GFI) Goodness of Fit Index (GIF)
dikembangkan oleh Joreskog dan
Sorbon (1984) yaitu ukuran non-statistik yang nilainya berkisar antar 0 (poor fit) sampai 1.0 (perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik dan berapa nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang
layak
belum
ada
standarnya,
tetapi
banyak
peneliti
menganjurkan nilai di atas 90% sebagai ukuran good fit. 4) Root Mean Square Errors of Approximation (RMSEA) Root Mean Square Errors of Approximation (RMSEA) merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chisquare menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08 merupakan ukurang yang dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model konfitmatori atau competiting model strategi dengan jumlah sampel besar. b. Incremental Fit Measure Incremental Fit Measure membandingkan proposed model dengan baseline model sering disebut dengan null model. Null model merupakan model realistic dimana model-model yang lain harus diatasnya. 1) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
55
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan rasio degree of fredom untuk proposed model degree of fredom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah sama >0.90. 2) Tucker-Lewis Index (TLI) Tucker-Lewis Index (TLI) atau dikenal dengan non normed fit index (NNFI). Pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengevaluasi analsisi faktor. Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimory ke dalam index komparasi antara proposal model dan null model dan nilai TLI berkisar 0 sampai 1.0. Nilai yang direkomendasikan adalah sama >0.90 3) Normed Fit Index (NFI) Normed Fit Index (NFI) merupakan ukuran perbandingan antara proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no fit at all) sampai 1.0 (perfect fit). Seperti hanya TLI tidak ada nilai absolute yang dapat digunakan sebagai standar, tetapi umunya direkomendasikan sama atau >0.90. c. Parsimony Fit Measures Ukuran
ini
menghubungkan
goodness-of-fit
model
dengan
sejumlah koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit. Tujuan dasarnya adalah untuk mendiagnosa apakah model fit telah
56
tercapai dengan “overfitting” data yang memiliki banyak koefisien. Prosedur ini mirip dengan “adjustment” terhadap
didalam multiple
regression. Namun demikian karena tidak ada uji statistik yang tersedia maka penggunaanya hanya terbatas untuk membandingkan model.. 2) Parsimony Normed Fit Index (PNFI) Parsimony Normed Fit Index (PNFI) merupakan modifikasi NFI. PNFI memasukkan jumlah degree of freedom yang digunakan untuk mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI semakin baik. Kegunaan utama dari PNFI semakin tinggi nilai PNFI semakin baik. Kegunaan utama daru PNFI adalah untuk membandingkan model dengan degree of fredom yang berbeda. Digunakan untuk membandingkan model alternatif sehingga tidak ada nilai yang direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima. Namun demikian jika membandingkan dua model maka perbedaan PNFI 0.60 sampai 0.90 menunjukkan adanya perbedaan model yang signifikan. 1) Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) memodifikasi GFI atas dasar parsimony estimated model. Nilai GFI berkisar antara 0 sampai 1.0 dengan nilai semakin tinggi menunjukkan model lebih parsimony.
57
Tabel 3.3 Standar Penilaian Kesesuaian (Fit) Nilai yang direkomendasikan Imam Ghozali (2008) Laporan Statistik Cut of Value Keterangan Absolut Fit Tidak Signifikan (p>0.05) Model yang diusulkan cocok / fit dengan data Probabilitas observasi ≤5 Ukuran yang reasonable /df Ukuran fit <2 < 0.1 Good fit < 0.05 Very good fit RMSEA < 0.01 Outsanding fit 0.05 ≤ x ≤ 0.08 Reasonable fit GFI 0-1.0 Good fit Incremental Fit AGFI ≥ 0.90 Good fit TLI ≥ 0.90 Good fit NFI ≥ 0.90 Good fit Parsimonious Fit PNFI 0 – 1.0 Lebih besar lebih baik PGFI 0 – 1.0 Lebih besar lebih baik (Sumber: Imam Ghozali, 2008 dalam Haryono dan Wardoyo,2012:218) Langkah 7: Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total Pada dasarnya mengestimasi koefisien yang memengaruhi dalam konteks analisis jalur dan bukan hanya menganalisis pengaruh langsung (direct causal effect/DCE), tetapi juga sekaligus mengestimasi pengaruh tidak langsung (indirect causal effect/ICE), dan pengaruh total (total causal effect/TCE). Dalam mengestimasi DCE, ICE dan TCE ada baiknya kita perhatikan pendapat pearl (2000:411) sebagai berikut. a. Direct effect is meant to quantify an influence that is not mediated by other variables in the model or, more accurately, the sensitivity of Y to changes in X while all other factors in the analysis are held fixed.
58
b. The indirect effect IE measures the expected change in the dependent variable (Y) when the independent variable (X) is held fixed, and the mediator variable (M) change to the level it would have attained had independent variable increased by one unit, say from x to x+1 c. The total effect measures the extent to which the dependent variable changes when the independent variable increase by one uni. So, the total effect is equal to the sum of the direct and indirect effects. Pengaruh langsung (DCE) adalah ukuran pengaruh yang tidak dimediasi oleh variable lain dalam suatu model atau sensitivitas perubahan X perubahan X terhadap Y, dimana semua factor lain dalam analisis ini dibuat fix. Sedangkan pengaruh tidak langsung (ICE) adalah ukuran perubahan di mana variabel terikat berubah melalui variabel mediator apabila variabel bebas dibuat fix. Pengaruh total adalah jumlah dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Dengan demikian: TCE = DCE + ICE Keterangan: TCE = Total Causal Effect (Pengaruh total) DCE = Direct Causal Effect (Pengaruh Langsung) ICE = Indirect Causal Effect (Pengaruh Tidak Langsung)
59
E. Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel eksogen dan endogen. Menurut (Sarjono dan Julianita, 2011:209) variabel exogenous (eksogen) adalah variabel yang tidak tidak dipengaruhi oleh variabel manapun, dalam penelitian ini variabel eksogen terdiri dari Debt to Asset Ratio (DAR, Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TAT). Sedangkan variabel endogenous (endogen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam penelitian ini variabel endogenous terdiri dari Return on Asset (ROA) dan Price to Book Value (PBV). Dalam penelitian ini definisi operasional dari kedua jenis variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
No 1
2
Variabel Eksogen Debt to Asset Ratio (DAR)
Current Ratio (CR)
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Rumus Rasio yang mengukur bagian aset yang didanai dengan menggunakan hutang Rasio yang menunjukkan likuiditas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan menggunakan aset lancar untuk melunasi hutang lancar yang akan jatuh tempo
Skala
Rasio
Rasio
60
3
No 1
2
Total Asset Turnover (TAT)
Variabel Endogen Return on Asset (ROA)
Price to Book Value (PBV)
Menunjukkan kemampuan total aset untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan. Definisi Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan total aset yang dimiliki Merupakan kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya
Rasio
Rumus
Skala
Rasio
Rasio
(Sumber: Penelitian Terdahulu)
61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat berbagai macam jenis indeks, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ 45, Indeks IDX30, Indeks kompas 100, Jakarta Islamic Index (JII), indeks Bursa Syariah Indonesia, Indeks Bisnis-27, Indeks Perfindo25 dll. Dalam peneleitian ini peneliti memilih untuk menjadikan Indeks LQ 45 sebagai objek penelitian. Indeks LQ 45 diluncurkan pada 24 februari 1997 di bursa efek. Indeks LQ 45 merupakan salah satu indeks yang digunakan di bursa efek. LQ 45 merupakan singkatan dari likuid 45 yang mana terdiri dari atas 45 saham dengan kapitalisasi terbesar dan volume perdagangan tertinggi. LQ 45 biasanya dijadikan benchmark atau acuan bagi para pemodal yang berinvestasi di istrumen saham karena likuiditasnya yang tinggi dan biasanya para manajer investasi juga menanamkan saham yang dikelolanya ke dalam saham yang merupakan bagian dari LQ 45 dengan tujuan mengurangi resiko likuiditas yang dihadapinya. LQ 45 dipantau oleh bursa efek dimana bursa efek mengganti komposisi saham yang menyusun LQ 45 setiap 6 bulan sekali. Apabila ada saham LQ 45 yang tidak memenuhi syarat untuk digolongkan ke dalam LQ 45 saham
62
tersebut akan dikeluarkan dari komposisi LQ 45 dan digantikan dengan saham yang lebih memenuhi syarat. Untuk dapat digolongkan sebagai LQ 45 saham-saham harus diseleksi berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Masuk ke dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham yang terjadi di pasar regular. b. Rangking berdasarkan tingkat kapitalisasi pasar yang dimiliki selama 23 bulan terakhir. c. Minimal telah tercatat 3 bulan di bursa efek. d. Keadaan keuangan perusahaan dan pertumbuhannya. B. Analisis dan Pembahasan 1. Deskriptif Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian dipilih secara purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian merupakan perusahaan yang terdapat dalam indeks LQ 45 yang memiliki kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel dipilih bagi perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti laporan keuangan perusahaan dan ringkasan kinerja perusahaan. Berikut adalah nama-nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini:
63
No Kode 1 AALI 2 ADRO 3 ASII 4 BBCA 5 BBNI 6 BBRI 7 BDMN 8 BMRI 9 GGRM 10 INCO 11 INDF 12 INTP 13 ITMG 14 JSMR 15 KLBF 16 LPKR 17 LSIP 18 PGAS 19 PTBA 20 SMGR 21 TLKM 22 UNTR Sumber: Data diolah
Tabel 4.1 Nama Sampel Perusahaan Nama Perusahaan PT. Astra Agro Lestari, Tbk PT. Adaro Energy, Tbk PT. Astra Internasional, Tbk PT. Bank Central Asia, Tbk PT. Bank Negara Indonesia, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT. Bank Danamon, Tbk PT. Bank Mandiri, Tbk PT. Gudang Garam, Tbk PT. Internasional Nickel Indonesia,Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk PT. Jasa Marga, Tbk. PT. Kalbe Farma, Tbk PT. Lippo Karawaci, Tbk. PT. London Sumatera Plantation, Tbk PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk. PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk PT. Semen Gresik, Tbk PT. Telkom Indonesia, Tbk. PT. United Tractors, Tbk
2. Deskriptif Variabel Untuk mengetahui gambaran kondisi dari variabel dalam penelitian ini maka dilakukan analisis deskriptif. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel eksogen, variabel intervening dan endogen. Variabel eksogen terdiri dari Debt to Asset Ratio (DAR), Current Ratio (CR) dan Total Asset Turnover (TAT). Variabel intervening Return On Asset (ROA), sedangkan variabel endogen yaitu Price to Book Value (PBV). Sampel dari penelitian ini sebanyak 22 perusahaan yang terdaftar dalam
64
indeks LQ 45. Periode pengamatan dilakukan selama 7 tahun, yaitu tahun 2009-2015. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan program Software Microsoft Excel 2010 dan Lisrel 8.80. Adapun dekripsi variabel penelitian tersebut adalah sebaga berikut: a) Analisis Deskriptif Variabel Leverage (Debt to Asset Ratio) Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menjelaskan penggunaan melalui hutang untuk membiayai sebagian dari pada aktiva perusahaan (Brigham dan Houston, 2006:101). Pengertian leverage dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Harahap (2010:306) rasio leverage menggambarkan hubungan antara utang utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Data leverage yang digunakan adalah debt to asset ratio (DAR) pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 secara konsisten 20092015. Data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id
65
Tabel 4.2 Nilai DAR Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata 1 0,17 0,25 0,31 0,36 0,46 0,26 AALI 0,15 0,15 2 0,57 0,55 0,53 0,49 0,44 0,53 ADRO 0,59 0,54 3 0,45 0,48 0,51 0,51 0,5 0,59 0,48 0,50 ASII 4 0,89 0,88 0,87 0,86 0,84 0,87 BBCA 0,87 0,85 5 0,87 0,87 0,88 0,82 0,81 0,86 BBNI 0,92 0,86 6 0,89 0,88 0,87 0,88 0,87 0,89 BBRI 0,91 0,91 7 0,84 0,82 0,78 0,83 0,83 0,84 BDMN 0,91 0,9 8 0,89 0,88 0,88 0,88 0,81 0,87 BMRI 0,91 0,85 9 0,37 0,36 0,42 0,43 0,4 0,37 GGRM 0,32 0,31 10 0,27 0,26 0,25 0,24 0,2 0,24 INCO 0,22 0,23 11 0,41 0,42 0,51 0,52 0,53 0,50 INDF 0,62 0,47 12 0,13 0,15 0,14 0,14 0,14 0,15 INTP 0,19 0,15 13 0,32 0,33 0,31 0,31 0,29 0,32 ITMG 0,34 0,34 14 0,6 0,6 0,62 0,64 0,66 0,60 JSMR 0,52 0,56 15 0,21 0,22 0,25 0,21 0,2 0,22 KLBF 0,26 0,18 16 0,48 0,54 0,55 0,53 0,54 0,53 LPKR 0,56 0,49 17 0,21 0,18 0,14 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 LSIP 18 0,44 0,4 0,37 0,52 0,53 0,48 PGAS 0,55 0,53 19 0,29 0,33 0,31 0,31 0,29 0,30 PTBA 0,28 0,26 20 0,26 0,32 0,29 0,27 0,28 0,26 SMGR 0,2 0,22 21 0,41 0,4 0,39 0,39 0,44 0,42 TLKM 0,49 0,44 0,40 22 UNTR 0,43 0,47 0,41 0,36 0,38 0,36 0,36 Sumber: data diolah sendiri Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata DAR selama periode 2009-2015 tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI) sebesar 0,89 kali. Artinya ratio sebesar 0,89 menunjukkan bahwa aktiva sebesar 89% dibiayai dari hutang perusahaan selama tujuh tahun. Sedangkan nilai DAR terendah terjadi pada perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk (INTP) yaitu sebesar 0,15 kali. Artinya ratio sebesar 0,15 menunjukkan bahwa aktiva sebesar 15% dibiayai dari hutang perusahaan selama tujuh tahun
66
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.1): Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata DAR Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 1.00 0.90 0.80 0.70 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
0.00
Sumber: Data diolah sendiri
b) Analisis Deskriptif Variabel Likuiditas (Current Ratio) Current ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar (current active) dengan kewajiban lancar (current liabilities). Data likuiditas yang digunakan adalah current ratio (CR) pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 secara konsisten 2009-2015. Data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id
67
Tabel 4.3 Nilai CR Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata 1 0,79 1,08 AALI 1,83 1,93 1,3 0,68 0,45 0,58 2 1,7 1,57 1,77 1,64 1,60 ADRO 1,98 1,76 0,8 3 1,39 1,28 1,3 1,4 1,24 1,32 1,38 1,33 ASII 4 0,94 0,90 BBCA 0,53 0,77 0,83 1,24 1,03 0,87 5 0,97 0,91 BBNI 0,84 0,89 0,89 0,91 0,92 0,92 6 1 0,99 0,75 0,87 BBRI 0,63 0,87 0,96 0,89 7 BDMN 0,96 1,13 1,07 1,1 1,03 0,95 0,96 1,03 8 1 1 1 0,99 BMRI 1,15 0,91 0,91 0,94 9 GGRM 2,46 2,7 2,24 2,17 1,72 1,62 1,77 2,10 10 INCO 7,24 4,51 4,36 3,41 3,3 2,98 4,04 4,26 11 2 1,67 1,81 1,71 1,76 INDF 1,16 2,04 1,91 12 1,71 4,55 INTP 5,55 5,76 4,83 6,03 6,15 1,81 13 ITMG 1,98 1,83 2,36 2,22 2 1,56 1,8 1,96 14 JSMR 1,16 1,65 0,98 0,68 0,76 0,84 0,48 0,94 15 KLBF 2,99 4,39 3,65 3,4 2,84 3,4 3,43 3,44 16 LPKR 1,33 4,2 6,01 5,6 4,19 6,12 6,91 4,91 17 1,42 2,39 4,83 3,27 2,48 2,49 2,22 2,73 LSIP 18 PGAS 2,48 3,43 5,5 4,19 2,01 1,71 2,58 3,13 19 PTBA 4,91 5,79 4,63 4,92 2,86 2,07 1,54 3,82 20 SMGR 3,58 2,91 2,65 1,71 1,88 2,21 1,6 2,36 21 TLKM 0,68 0,97 0,96 1,16 1,16 1,06 1,35 1,05 22 UNTR 1,65 1,57 1,72 1,95 1,91 2,06 2,15 1,86 Sumber: Data diolah sendiri Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata CR selama periode 2009-2015 tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT. Lippo Karawaci, Tbk (LPKR) yaitu sebesar 4,91 kali. Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan RP. 4,91 aktiva lancar selama tujuh tahun. Sedangkan nilai CR terendah terjadi pada perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,87 kali. Artinya setiap Rp.1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,87 aktiva lancar selama tujun tahun
68
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.2): Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata CR Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00
AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
0.00
c) Analisis Deskriptif Variabel Aktivitas (Total Aset Turnover) Total Asset Turnover disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif (Fahmi,2013:80). Data aktivitas yang digunakan adalah total asset turnover (TAT) pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 secara konsisten 20092015. Data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id
69
Tabel 4.4 Nilai TAT Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata 1 0,91 AALI 0,98 1,06 1,05 0,93 0,85 0,88 0,61 2 0,57 ADRO 0,64 0,61 0,7 0,56 0,49 0,52 0,45 3 1,09 1,14 1,06 1,03 0,91 0,85 0,75 0,98 ASII 4 0,06 BBCA 0,07 0,06 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 5 0,07 BBNI 0,08 0,08 0,07 0,07 0,07 0,08 0,07 6 0,09 BBRI 0,08 0,09 0,1 0,09 0,09 0,09 0,07 7 BDMN 0,11 0,15 0,12 0,12 0,12 0,11 0,12 0,12 8 0,07 BMRI 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,09 9 GGRM 1,14 1,16 0,68 1,18 1,09 1,12 1,11 1,07 10 INCO 0,37 0,58 0,51 0,41 0,4 0,44 0,34 0,44 11 0,80 INDF 0,93 0,81 0,85 0,84 0,74 0,74 0,7 12 0,74 INTP 0,79 0,73 0,76 0,76 0,71 0,69 0,74 13 ITMG 1,26 1,53 1,51 1,63 1,56 1,5 1,35 1,48 14 JSMR 0,23 0,23 0,31 0,36 0,36 0,29 0,27 0,29 15 KLBF 1,4 1,45 1,32 1,45 1,41 1,4 1,31 1,39 16 LPKR 0,21 0,19 0,23 0,25 0,21 0,31 0,21 0,23 17 0,66 0,65 0,69 0,56 0,52 0,55 0,47 0,59 LSIP 18 PGAS 0,63 0,62 0,65 0,66 0,69 0,55 0,47 0,61 19 PTBA 1,11 0,91 0,92 0,91 0,96 0,88 0,81 0,93 20 SMGR 1,11 0,92 0,83 0,74 0,8 0,78 0,71 0,84 21 TLKM 0,69 0,69 0,7 0,69 0,65 0,64 0,62 0,67 22 UNTR 1,2 1,27 1,18 1,11 0,89 0,88 0,8 1,05 Sumber: Data diolah Pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata TAT selama periode 2009-2015 tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk yaitu sebesar 1,48 kali. Artinya perusahaan mampu menghasilkan penjualan sebesar 1,48 kali dari total aktiva yang dimiliki perusahaan selama tujuh tahun. Sedangkan nilai TAT terendah terjadi pada perusahaan PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk yaitu sebesar 0,06 kali. Artinya perusahaan hanya
70
mampu menghasilkan penjualan 0,06 kali dari total aktiva yang dimiliki perusahaan selama tujuh tahun. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.3): Gambar 4.3 Nilai Rata-Rata TAT Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 1.60 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
0.00
d) Analisis Deskriptif Variabel Profitabilitas (Return On Asset) Tingkat pengembalian total aktiva merupakan rasio yang mengukur antara laba bersih terhadap total aktiva. Rasio ini sering disebut sebagai earning power of total investment yang menujukkan kemampuan total aktiva menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa setelah dikurangi beban bunga dan pajak (Brigham dan Houston, 2006:109).
71
Data profitabilitas yang digunakan adalah return on asset (ROA) pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 secara konsisten 20092015. Data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id Tabel 4.5 Nilai ROA Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 (Dalam %) NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata 1 17.10 AALI 21.93 22.94 24.48 20.29 12.72 14.12 3.23 2 5.4 9.8 5.7 3.5 2.9 2.53 5.73 ADRO 10.3 3 14 15 14 12.48 10.42 9.37 6.36 11.66 ASII 4 3.4 3.5 3.8 3.6 3.8 3.9 3.03 3.58 BBCA 5 1.7 2.5 1.94 2.11 2.34 2.6 1.8 2.14 BBNI 6 3.73 4.6 4.93 3.39 3.41 3.02 2.89 3.72 BBRI 7 BDMN 1.5 2.79 2.6 2.7 2.5 1.4 1.2 2.10 8 3 3.4 3.4 3.5 3.66 3.57 2.32 3.26 BMRI 9 GGRM 12.8 13.71 12.68 9.8 8.63 9.27 10.26 11.02 10 INCO 8.4 19.97 13.78 2.89 1.69 7.38 2.21 8.05 11 7.1 9 9.7 8.5 5 6.5 4.04 7.12 INDF 12 19.33 INTP 20.69 21.01 19.84 20.93 18.84 18.26 15.76 13 ITMG 28 18.73 34.6 28.97 16.56 15.31 5.36 21.08 14 JSMR 6.14 6.3 5.72 6.47 3.66 4.41 3.59 5.18 15 KLBF 14.33 18.29 17.91 18.41 16.96 17.07 15.02 16.86 16 LPKR 3.2 3.25 4.46 5.32 5.09 7 2.48 4.40 17 14.6 18.6 27.5 15.6 9.9 11 7.04 14.89 LSIP 18 PGAS 21.73 19.44 21.8 23.42 20.49 12.03 6.2 17.87 19 PTBA 33.8 23 19.9 18.2 17.4 16.2 12.06 20.08 20 SMGR 25.7 23.3 20 18.54 17.39 16.24 11.86 19.00 21 TLKM 11.6 11.5 10.6 11.5 15.86 15.22 14.03 12.90 22 UNTR 16.2 14.3 15.5 11.9 9 9.1 4.52 11.50 Sumber: Data diolah sendiri Pada gambar 4.9 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata ROA selama periode 2009-2015 tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk (ITMG) sebesar 21,08%. Artinya untuk setiap Rp.1 aset yang digunakan, perusahaan mampu menghasilkan Rp. 0,2108 laba bersih. Bisa juga dikatakan, perusahaan mampu menghasilkan laba 72
bersih 21,08% dari total asset yang digunakan selama tujuh tahun. Sedangkan nilai ROA terendah terjadi pada perusahaan PT. Bank Danamon, Tbk (BDMN) sebesar 2,10%. Artinya untuk setiap Rp.1 aset yang digunakan, perusahaan mampu menghasilkan Rp. 0,021 laba bersih. Bisa juga dikatakan, perusahaan mampu menghasilkan laba bersih 2,10% dari total asset yang digunakan selama tujuh tahun. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.4): Gambar 4.4 Nilai Rata-Rata ROA Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 25% 20% 15% 10% 5%
AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
0%
e) Analisis Deskriptif Variabel Nilai Perusahaan (Price Book to Value) Setiap perusahaan memiliki tujuan utama. Tujuan utama tersebut berfungsi sebagai tolak ukur dalam melakukan aktivitas dan dalam hal pengambilan keputusan dalam perusahaan. Tujuan utama manajemen adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham (Weston & 73
Copeland, 1995:15). Hal ini dapat simpulkan bahwa nilai perusahaan tercermin dari harga saham, khususnya untuk perusahaan yang memperdagangkan
sahamnya
kepada
publik.
Nilai
perusahaan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calom pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti,2002:7). Data nilai perusahaan yang digunakan adalah Price Book to Value (PBV) pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 selama periode 2009-2015. Data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tabel 4.6 Nilai PBV Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata AALI 5,75 5,72 4,06 3,31 3,85 3,23 2,13 4,01 ADRO 3,17 4,39 2,53 1,76 0,89 0,81 0,36 1,99 ASII 3,52 4,48 3,95 3,43 2,59 2,5 1,92 3,20 BBCA 4,29 4,63 4,69 4,32 3,7 4,15 3,8 4,23 BBNI 1,58 2,18 1,87 1,58 1,54 1,86 1,19 1,69 BBRI 3,46 3,53 3,34 2,64 2,25 2,94 2,45 2,94 BDMN 2,37 2,6 1,53 1,88 1,15 1,31 1,21 1,72 BMRI 2,81 3,28 2,49 2,47 2,06 2,25 1,98 2,48 GGRM 3,6 5,25 4,86 4,07 2,75 3,66 2,78 3,85 INCO 1,53 2,45 1,98 1,4 1,25 1,6 0,64 1,55 INDF 1,97 1,72 1,28 1,5 1,51 1,44 1,05 1,50 INTP 4,72 5,41 4,56 4,41 3,2 2,96 2,33 3,94 ITMG 5,44 8,74 4,41 4,69 3,31 1,9 0,56 4,15 JSMR 1,08 2,99 3,4 3,78 3,04 4,19 2,72 3,03 KLBF 2,89 5,67 5,3 6,74 6,89 8,74 5,66 5,98 LPKR 1,81 1,79 1,62 2,01 1,48 1,44 1,26 1,63 LSIP 2,98 3,85 2,63 2,5 1,99 1,79 1,26 2,43 PGAS 8,05 7,73 4,96 5,32 3,62 4,28 1,6 5,08
74
19 PTBA 6,97 20 SMGR 4,39 21 TLKM 4,8 22 UNTR 3,72 Sumber: Data diolah
8,3 4,61 3,52 4,9
4,89 4,65 2,33 3,57
4,09 5,17 2,72 2,27
3,11 3,85 2,8 1,99
3,13 2,67 3,57 1,68
1,12 2,46 3,35 1,61
4,52 3,97 3,30 2,82
Tabel 4.6 menunjukkan perbandingan harga pasar lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Nilai rata-rata PBV selama periode 2009-2015 tertinggi terjadi pada perusahaan PT. Kalbe Farma, Tbk sebesar 5,98 kali. Artinya perusahaan ini dapat menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar 5,98 kali selama tujuh tahun. Sedangkan nilai PBV terendah sebesar 1,50 kali terjadi pada perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Artinya perusahaan ini dapat menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar 1,50 selama tujuh tahun. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.5): Gambar 4.5 Nilai Rata-Rata PBV Masing-Masing Perusahaan Periode 2009-2015 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00
0.00
AALI AD… ASII BBCA BBNI BBRI BD… BMRI GG… INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SM… TLK… UN…
1.00
75
3. Analisis Jalur Analisis jalur ini menganalisis pengaruh leverage, likuiditas, aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan. Dari perhitungan Lisrel 8.8 maka dapat digambarkan diagram jalur sebagai berikut (Gambar 4.6 ): Gambar 4.6 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan Estimasi
Sumber: Hasil output Lisrel 8.8 Uji T
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
76
a. Analisis Korelasi Korelasi antara leverage, likuiditas, aktivitas, profitabilitas dan nilai perusahaan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut (Tabel 4.7): Tabel 4.7 Hasil Korelasi PBV 1.00 0.64 -0.26 0.27 0.45
PBV ROA DAR CR TAT
ROA
DAR
CR
TAT
1.00 -0.71 0.51 0.72
1.00 -0.61 -0.73
1.00 0.31
1.00
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8 1) Korelasi antara leverage (ROA) terhadap likuiditas (PBV) Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara variabel Leverage (ROA) terhadap Likuiditas (PBV). Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut: 0-0,25
: Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
>0,25-0,5 : Korelasi cukup kuat >0,5-0,75 : Korelasi kuat >0,75-1
: Korelasi sangat kuat
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara ROA terhadap PBV sebesar 0,64. Korelasi sebesar 0,64 mempunyai hubungan kuat dan mempunyai hubungan berbanding lurus.
77
2) Korelasi antara leverage (DAR) terhadap Aktivitas (PBV) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara DAR terhadap PBV sebesar -0,26. Korelasi sebesar -0,26 mempunyai hubungan cukup kuat dan mempunyai hubungan berbanding terbalik. 3) Korelasi antara leverage (CR) terhadap profitabilitas (PBV) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara CR terhadap PBV sebesar 0,27. Korelasi sebesar 0,27 mempunyai hubungan cukup kuat dan mempunyai hubungan berbanding lurus. 4) Korelasi antara leverage (TAT) terhadap nilai perusahaan (PBV) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara TAT terhadap PBV sebesar 0,45. Koerlasi sebesar 0,45 mempunyai hubungan cukup kuat dan mempunyai hubungan berbanding lurus. 5) Korelasi antara likuiditas (DAR) terhadap aktivitas (ROA) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara DAR terhadap ROA sebesar -0,71. Korelasi sebesar -0,71 mempunyai hubungan sangat kuat dan mempunyai hubungan berbanding terbalik. 6) Korelasi antara likuiditas (CR) terhadap profitabilitas (ROA) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara CR terhadap ROA sebesar 0,51. Korelasi sebesar 0,51 mempunyai hubungan kuat dan mempunyai hubungan berbanding lurus.
78
7) Korelasi antara likuiditas (TAT) terhadap nilai perusahaan (ROA) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara TAT terhadap ROA sebesar 0,72. Korelasi sebesar 0,72 mempunyai hubungan sangat kuat dan mempunyai hubungan berbanding lurus. 8) Korelasi antara aktivitas (CR) terhadap profitabilitas (DAR) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara CR terhadap DAR sebesar
-0,61. Korelasi sebesar -0,61 mempunyai
hubungan kuat dan mempunyai hubungan berbanding lurus. 9) Korelasi antara aktivitas (TAT) terhadap nilai perusahaan (DAR) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara TAT terhadap DAR sebesar -0,73. Korelasi sebesar -0,73 mempunyai hubungan sangat kuat dan mempunyai hubungan berbanding lurus. 10) Korelasi antara profitabilitas (TAT) terhadap nilai perusahaan (CR) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara TAT terhadap CR sebesar 0,31. Korelasi sebesar 0,31 mempunyai hubungan cukup kuat dan mempunyai hubungan berbanding lurus.
79
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi Berikut hasil uji koefisien determinasi
dengan menggunakan
program Lisrel 8.80: Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi 1. Z = -0.11*X1 + 0,12*X2 + 0.26*X3, 𝑅 = 0.63 2. Y = 1.80*Z + 1.41*X1 + 0.45*X2 + 0.67*X3, 𝑅 = 1.00
Sumber: Data diolah Untuk melihat pengaruh leverage (DAR), likuiditas (CR) dan Aktivitas (TAT) secara simultan terhadap profitabilitas (ROA), kita dapat melihat hasil perhitungan table 4.8 khusunya angka R Square. Hasil pertama, menunjukkan besarnya R Square (
yaitu sebesar 0.63.
Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel leverage (DAR), likuiditas (CR) dan Aktivitas (TAT) secara simultan terhadap profitabilitas (ROA). Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variabel leverage (DAR), likuiditas (CR) dan Aktivitas (TAT) terhadap profitabilitas (ROA) secara simultan adalah 0,63. Dengan kata lain variabilitas kepuasan yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel leverage (DAR), likuiditas (CR) dan Aktivitas (TAT) adalah sebesar 63% (0,63 x 100). Hasil kedua, menunjukkan besarnya R Square (
adalah 1,00 angka
tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh leverage (DAR), likuiditas (CR), Aktivitas (TAT) dan variabel profitabilitas (ROA) secara 80
simultan adalah 1,00. Dengan kata lain, variabilitas yang diterangkan dengan menggunakan leverage (DAR), likuiditas (CR), Aktivitas (TAT) dan profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan (PBV) dapat menjelaskan keseluruhan variasi dari data atau 100% (1 x 100). c. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Pengaruh
Path
Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Pengaruh Estimate S.E. |t-hit| > 1.96 Langsung Tidak Langsung
Kesimpulan
Z←X1
-0.11
-
0.04
2.26
Signifikan
Z←X2
0.12
-
0.03
3.50
Signifikan
Z←X3
0.26
-
0.04
5.93
Signifikan
Y←Z
1.80
-
0.22
8.14
Signifikan
Y←X1
1.41
-
0.12
11.88
Signifikan
Y←X2
0.45
-
0.09
4.90
Signifikan
Y←X3
0.67
-
0.12
5.73
Signifikan
Y←X1
-
-0.19
0.10
1.96
Signifikan
Y←X2
-
0.22
0.06
3.72
Signifikan
0.47
0.08
6.22
Signifikan
Y←X3 Sumber: Data diolah
Menurut (Haryono dan Wardoyo,2012:118) Uji Signifikansi untuk menguji apakah nilai estimasi indikator (first order) atau indikator dan dimensi (second order) benar-benar mengukur secara empiris variabel laten yang diuji
81
dilakukan uji signifikansi parameter terhadap variabel laten. Dengan kata lain, uji pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah indikator atau dimensi benar-benar dapat mengukur atau merefleksikan variabel laten yang diuji. Jika hasilnya nilai p < 0,05 atau C.R. > 1,967 (C.R. =
ℎ
) maka indikator atau
dimensi dinyatakan signifikan. a) Pengaruh Leverage Secara langsung Terhadap Profitabilitas Hipotesis 1 menyatakan bahwa leverage berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar -0,11 yang artinya semakin tinggi leverage (DAR) akan semakin rendah profitabilitas (ROA) secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan terbukti dengan nilai statistik sebesar 2,26 > t-table 1,96 yang artinya Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung dari leverage terhadap profitabilitas secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari dan Abundanti (2014). b) Pengaruh Likuiditas Secara langsung Terhadap Profitabilitas Hipotesis 2 menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar 0,12 yang artinya semakin tinggi likuiditas (CR) akan semakin besar profitabilitas (ROA) secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai
82
statistik sebesar 3,50 > t-table 1,96 yang artinya
diterima sehingga
dapat simpulkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung dari likuiditas terhadap profitabilitas secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ahsanti (2016). c) Pengaruh Aktivitas Secara langsung Terhadap Profitabilitas Hipotesis 3 menyatakan bahwa aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar sebesar 0,26 yang artinya semakin tinggi Aktivitas (TAT) akan semakin besar profitabilitas (ROA) secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 5,93 > t-table 1,96 yang artinya diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung dari aktivitas terhadap profitabilitas secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sefiani (2016). d) Pengaruh Profitabilitas Secara langsung Terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis 4 menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar sebesar 1,80 yang artinya semakin tinggi profitabilitas (ROA) akan semakin besar nilai perusahaan (PBV) secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 8,14 > t-table 1,96 yang 83
artinya
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
secara langsung dari profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kenneth dan Ambrose (2014). e) Pengaruh Leverage Secara langsung Terhadap Nilai perusahaan Hipotesis 5 menyatakan bahwa leverage berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar sebesar 1,41 yang artinya semakin tinggi leverage (DAR) akan semakin besar nilai perusahaan (PBV) secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 11,88 > t-table 1,96 yang artinya
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
secara langsung dari leverage terhadap nilai perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rompas (2015). f) Pengaruh Likuiditas Secara langsung Terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis 6 menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar sebesar 0,45 yang artinya semakin tinggi likuiditas (CR) akan semakin besar nilai perusahaan (PBV) secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 4,90 > t-table 1,96 yang
84
artinya
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
secara langsung dari likuiditas terhadap nilai perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rompas (2015). g) Pengaruh Aktivitas Secara langsung Terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis 7 menyatakan bahwa aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar sebesar 0,67 yang artinya semakin tinggi aktivitas (TAT) akan semakin besar nilai perusahaan (PBV) secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 5,73 > t-table 1,96 yang artinya
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
secara langsung dari aktivitas terhadap nilai perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alivia (2013). h) Pengaruh Leverage Secara Tidak langsung Terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis 8 menyatakan bahwa leverage berpengaruh secara tidak langsung nilai perusahaan. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar sebesar -0,19 yang artinya semakin tinggi leverage (DAR) akan semakin menurunkan nilai perusahaan (PBV) secara tidak langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 1,96 > t-table 1,96 yang artinya
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
85
secara tidak langsung dari leverage terhadap nilai perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ichsani (2011). i) Pengaruh Likuiditas Secara tidak langsung Terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis 9 menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh secara tidak langsung nilai perusahaan. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar sebesar 0,22 yang artinya semakin tinggi likuiditas (CR) akan semakin besar nilai perusahaan (PBV) secara tidak langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 3,72 > t-table 1,96 yang artinya
diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara tidak langsung dari likuiditas terhadap nilai perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rompas (2015) j) Pengaruh Aktivitas Secara tidak langsung Terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis 10 menyatakan bahwa aktivitas berpengaruh secara tidak langsung nilai perusahaan. Dari tabel 4.9 dapat dilihat koefisien estimasi diperoleh sebesar sebesar 0,47 yang artinya semakin tinggi aktivitas (TAT) akan semakin besar nilai perusahaan (PBV) secara tidak langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 6,22 > t-table 1,96 yang artinya diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara tidak langsung dari aktivitas terhadap nilai perusahaan secara signifikan. Hasil
86
penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ichsani (2011). d. Menentukan Faktor Residual Tabel 4.10 Hasil Faktor Residual
1. Z = -0.11*X1 + 0,12*X2 + 0.26*X3, Errorvar.= 0.10 , 𝑅 = 0.63 2. Y = 1.80*Z + 1.41*X1 + 0.45*X2 + 0.67*X3, Errorvar.= 0 , 𝑅 = 1.00
Sumber: Data diolah Berdasarkan koefisien determinasinya, dapat diidentifikasikan factor residual atau error variance, yaitu besarnya pengaruh variable lain yang tidak diteliti (
−
terhadap variable endogenus sebagaimana dinyatakan dalam
persamaan struktural. Hasil persamaan struktural pertama, menunjukkan besarnya error variance yaitu sebesar 0.10. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dipakai dalam penelitian ini terhadap variabel endogen yaitu profitabilitas. Dengan kata lain besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dipakai dalam penelitian ini adalah 10% (0.10 x 100). Hasil persamaan struktural kedua, menunjukkan besarnya error variance adalah 0 angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dipakai dalam penelitian ini terhadap variabel endogen yaitu
87
nilai perusahaan. Dengan kata lain besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dipakai dalam penelitian ini adalah 0%. e. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Untuk mengetahui apakah model tersebut sudah sesuai atau belum, maka dilakukan uji kesesuaian model (goodness of fit) sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Goodness of Fit Goodness-of-Fit Cutt-off-Value Hasil X² - Chi-square Diharapkan kecil 0 Significance ≥ 0.05 P = 1.00 RMSEA ≤ 0.08 0.00 GFI Mendekati 1 1.00 NFI Mendekati 1 1.00 CFI Mendekati 1 1.00 Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
Kesimpulan goodness of fit goodness of fit goodness of fit goodness of fit goodness of fit
Pada tabel diatas. Hasil pengolahan untuk pengujian goodness of fit menunjukkan dengan menggunakan pengujian chisquare = 0.00 dan P adalah 1 (P>0,05) Menurut (Ghozali dan Fuad 2008 dalam Sarjono dan Julianita,2011:202), nilai chi-square merupakan ukuran mengenai baik buruknya fit suatu model dan nilai chi-square sebesar 0 menunjukkan bahwa model memiliki fit yang sempurna (perfect fit).
88
f. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total Tabel 4.12 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total Path Y←X1 Y←X2 Y←X3 Z←X1 Z←X2 Z←X3 Y←Z
Langsung 1.41 0.45 0.67 -0.11 0.12 0.26 1.80
Estimate Tidak Langsung -0.19 0.22 0.47 -
Total Effect 1.22 0.23 1.14 -0.11 0.12 0.26 1.80
Untuk melihat besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung variabel leverage (DAR) , likuiditas (CR), dan aktivitas (TAT) terhadap nilai perusahaan (PBV) dan profitabilitas (ROA), digunakan kolom estimate pada tabel 4.12. Pengaruh langsung antara leverage (DAR) terhadap nilai perusahaan hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar 1.41, sedangkan pengaruh tidak langsung leverage (DAR) terhadap nilai perusahaan hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar -0.19. terlihat pada tabel 4.12 bahwa besarnya pengaruh langsung leverage (DAR) terhadap nilai perusahaan lebih besar daripada pengaruh tidak langsung, selisih besarnya pengaruh yaitu sebesar 1,22 (1,41-0,19). Sedangkan pengaruh total leverage (DAR) terhadap nilai perusahaan sebesar 1.22. Pengaruh langsung antara likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar 0.45, sedangkan pengaruh
89
tidak langsung likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar 0.22. terlihat pada tabel 4.12 bahwa besarnya pengaruh langsung likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan lebih besar daripada pengaruh tidak langsung, selisih besarnya pengaruh yaitu sebesar 0,23 (0,45-0,22). Sedangkan pengaruh total likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan sebesar 0.23. Pengaruh
langsung
antara
aktivitas
(TAT)
terhadap
nilai
perusahaan hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar 0.67, sedangkan pengaruh tidak langsung aktivitas (TAT) terhadap nilai perusahaan hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar 0.47. terlihat pada tabel 4.12 bahwa besarnya pengaruh langsung aktivitas (TAT) terhadap nilai perusahaan lebih besar daripada pengaruh tidak langsung, selisih besarnya pengaruh yaitu 0,20 (0,67-0,47). Sedangkan pengaruh total aktivitas (TAT) terhadap nilai perusahaan sebesar 1.14. Pengaruh langsung antara leverage (DAR) terhadap profitabilitas (ROA) hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar -0.11, jadi pengaruh total leverage (DAR) terhadap profitabilitas (ROA) adalah -0.11 Pengaruh langsung antara likuiditas (CR) terhadap profitabilitas (ROA) hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar 0.12, jadi pengaruh total likuiditas (CR) terhadap profitabilitas (ROA) adalah 0.12.
90
Pengaruh langsung antara aktivitas (TAT) terhadap profitabilitas (ROA) hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar 0.26, jadi pengaruh total aktivitas (TAT) terhadap profitabilitas (ROA) adalah 0.26. Pengaruh langsung antara profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan (PBV) hasil perhitungan estimate diperoleh sebesar 1.80, jadi pengaruh total profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan (PBV) adalah 1.80.
91
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Penelitian ini meneliti pengaruh leverage, likuiditas, aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Leverage yang diwakili oleh proksi debt to asset ratio (DAR) berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas yang diwakili proksi return on asset (ROA), dengan demikian H1 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari dan Abundanti (2014). 2. Likuiditas yang diwakili oleh current ratio (CR) berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas yang diwakili proksi return on asset (ROA), dengan demikian H2 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ahsanti (2016). 3. Aktivitas yang diwakili proksi total asset turnover (TAT) berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas yang diwakili proksi return on asset (ROA), dengan demikian H3 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sefiani (2016). 4. Profitabilitas yang diwakili proksi ROA berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diwakili oleh proksi PBV, dengan 92
demikian H4 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kenneth dan Ambrose (2014). 5. Leverage yang diwakili oleh proksi debt to asset ratio (DAR) berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan yang diwakili proksi price to book value (PBV), dengan demikian H5 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rompas (2015). 6. Likuiditas yang diwakili oleh current ratio (CR) berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan yang diwakili proksi price to book value (PBV), dengan demikian H6 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rompas (2015). 7. Aktivitas yang diwakili proksi total asset turnover (TAT) berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan yang diwakili proksi price to book value (PBV), dengan demikian H7 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alivia (2013). 8. Leverage yang diwakili oleh proksi debt to asset ratio (DAR) berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan yang diwakili proksi price to book value (PBV), dengan demikian H8 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ichsani (2011).
93
9. Likuiditas yang diwakili oleh current ratio (CR) berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan yang diwakili proksi price to book value (PBV), dengan demikian H9 diterima. 10. Aktivitas yang diwakili proksi total asset turnover (TAT) berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan yang diwakili proksi price to book value (PBV), dengan demikian H10 diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ichsani (2011). B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa implikasi yang mungkin bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan dibawah ini sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Jika manajemen perusahaan ingin memaksimalkan nilai perusahaan, mereka harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahannya, salah satunya dengan kinerja keuangan perusahaan, jika suatu kinerja perusahaan yang baik, maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, sehingga para calon investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya dan bersedia membayar untuk membeli sahamnya sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dalam harga sahamnya. Hal tersebut dapat dilihat dari penelitian ini dimana terdapat pengaruh langsung antara variabel leverage (DAR), 94
likuiditas (CR) dan aktivitas (TAT) terhadap profitabilitas (ROA). Dan terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel leverage (DAR), likuiditas (CR) dan aktivitas (TAT) terhadap nilai perusahaan (PBV) 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam menentukan dan memutuskan investasi yang akan dilakukan, karena tentunya setiap investor menginginkan prospek yang lebih baik bagi perusahaannya dimasa depan dan mendapatkan keuntungan yang sesuai yang diharapkan. 3. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan ilmu dalam bidang keuangan agar lebih mengerti dan memahami tentang pengaruh leverage, likuiditas aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan. C. Saran Berdasarkan
kesimpulan
yang
telah
diuraikan,
maka
penulis
mengemukakan beberapa saran yang mungkin bermanfaat, yaitu: 1. Menambahkan variabel eksogen dan endogen dalam penelitian seperti dividend payout ratio, institutional ownership, size institutional sebagai variable eksogen dan Price Earning Ratio atau Tobin’s Q sebagai variable endogen. 95
2. Menggunakan metode dan alat uji yang berbeda, lebih lengkap, serta akurat sehingga akan menghasilkan output atau kesimpulan yang lebih baik. 3. Peneliti selanjutnya dapat memilih objek perusahaan yang bergerak di bidang syariah dan menambah periode penelitiannya, guna mendapatkan hasil yang lebih akurat.
96
DAFTAR PUSTAKA Ahsanti, Eva “Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016) Alfredo et al., “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pasa Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol.6, No.2, Agustus 2012. Alivia, Natasha Rizky, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013) Ambarwati et al., “Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas”. ”. E-Jurnal Akuntansi, Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.3 No.1, 2015. Astuti, Dewi, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004). Barakat, Abdallah, “The Impact of Financial Structure, Financial Leverage and Profitability on Industrial Companies Share Value”. Journal of Finance and Accounting, Shaqra University Vol.5, No.1. 2014. Brigham, E. F., dan Houston, J. F, Manajemen Keuangan, (Edisi 8. Jakarta: Erlangga, 2001). Carningsih, Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antar Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Guna Dharma, 2012). Fahmi, Irham, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab, (Edisi 1, Bandung: Alfabeta, 2013) Ghozali, Imam, Model Persamaan Struktur Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, (Semarang: Badan penerbit UNDIP, 2008) Harahap, Sofyan, Syafiri, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010). Harjito, A dan Martono, Manajemen Keuangan. (Yogyakarta: Ekonisia, 2005) Haryono, Siswoyo dan Wardoyo, Parwoto, Structural Equation Modeling, ( Jakarta: Intermedia Personalia Utama, 2012) Hasan, Iqbal, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Infrensif), (Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara, 2010). 97
Husaini, U., dan Setiady, A, P, Pengantar Statistik. (Edisi Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006). Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. (Edisi 6. UPP STIM YKPN. Yogyakarta, 2002). Imanudin, et all. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Wawasan Manajemen. Vol.2 No.1 Februari 2014. Sari, Indah P. dan Abundanti, Nyoman, “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan Leverage terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, 2014. Indiasari, Rima, “Analisis Struktur Kepemilikan Perusahaan, Faktor Intern, Kebijakan Dividen, Faktor Makro Ekonomi dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta, 2011) Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana, 2010). Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012). Kenneth, Marangu & Ambrose, Jagongo, “Price to Book Value and Financial Statement Variables”. Journal School of Business, Kenyatta University Vol.3(6):50-56. 2014 Moeljadi, Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, (Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing, 2006). Munawir, S, Analisis Laporan Keuangan. (Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty, 2010). Nasarudin, Indo Yama dan Fauzan, Hemmy. Pengantar Bisnis dan Manajemen, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006). Putri Anggraeni Ichsani, “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Equity Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011). Riadi, Edi. Aplikasi Lisrel untuk Penelitian Analisis Jalur. (Edisi 1, Yogyakarta: ANDI, 2013). Riyanto, B. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, (Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada, 2011). Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. (Edisi 1. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010).
98
Rompas, Gisela Prisilia, “Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas terhadap Nilai Perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal EMBA, 1(3), 2013, h:252-262 Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda, SPSS vs LISREL, (Jakarta: Salemba Empat, 2010). Sartono, A. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, (Edisi 4, Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada, 2011). Sefiani, Kartika dan Sitohang, Sonang, “Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas”. Jurnal STIESIA Surabaya, 2016. Sofyaningsih, Sri dan Hardiningsih, Pancawat, “Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan”. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3 No. 1, Mei 2011, pp 68-87 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Jakarta: CV. ALFABETA, 2009). Syarif, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014). Tampubolon, Manahan, Manajemen Keuangan (Finance Management), (Edisi 1, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013). Weston, J. Fred., dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, (Edisi 8. Jilid 1. Alihbahasa: Jaka Wasana dan Kirbrandoko. Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 1995). Wulandari, Cici “Analisis Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio Terhadap Price to Book Value Pada Perusahaan Manufaktur (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015) www.idx.co.id www.pdfsearchengine.org www.SSRN.com www.ticmi.co.id www.yahoofinance.co.id
99
LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Periode 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
Nama Perusahaan PT. Astra Agro Lestari, Tbk PT. Adaro Energy, Tbk PT. Astra Internasional, Tbk PT. Bank Central Asia, Tbk PT. Bank Negara Indonesia, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT. Bank Danamon, Tbk PT. Bank Mandiri, Tbk PT. Gudang Garam, Tbk PT. Internasional Nickel Indonesia,Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk PT. Jasa Marga, Tbk. PT. Kalbe Farma, Tbk PT. Lippo Karawaci, Tbk. PT. London Sumatera Plantation, Tbk PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk. PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk PT. Semen Gresik, Tbk PT. Telkom Indonesia, Tbk. PT. United Tractors, Tbk
Lampiran 2 : Data Variabel Leverage (DAR) 2009-2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO
2009 0,15 0,59 0,45 0,87 0,92 0,91 0,91 0,91 0,32 0,22
2010 0,15 0,54 0,48 0,85 0,86 0,91 0,9 0,85 0,31 0,23
2011 0,17 0,57 0,51 0,89 0,87 0,89 0,84 0,89 0,37 0,27
2012 0,25 0,55 0,51 0,88 0,87 0,88 0,82 0,88 0,36 0,26
2013 0,31 0,53 0,5 0,87 0,88 0,87 0,78 0,88 0,42 0,25
2014 0,36 0,49 0,59 0,86 0,82 0,88 0,83 0,88 0,43 0,24
2015 0,46 0,44 0,48 0,84 0,81 0,87 0,83 0,81 0,4 0,2
100
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
0,62 0,19 0,34 0,52 0,26 0,56 0,21 0,55 0,28 0,2 0,49 0,43
0,47 0,15 0,34 0,56 0,18 0,49 0,18 0,53 0,26 0,22 0,44 0,47
0,41 0,13 0,32 0,6 0,21 0,48 0,14 0,44 0,29 0,26 0,41 0,41
0,42 0,15 0,33 0,6 0,22 0,54 0,17 0,4 0,33 0,32 0,4 0,36
0,51 0,14 0,31 0,62 0,25 0,55 0,17 0,37 0,31 0,29 0,39 0,38
0,52 0,14 0,31 0,64 0,21 0,53 0,17 0,52 0,31 0,27 0,39 0,36
0,53 0,14 0,29 0,66 0,2 0,54 0,17 0,53 0,29 0,28 0,44 0,36
Lampiran 3 : Data Variabel Likuiditas (CR) 2009-2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 1,83 1,98 1,39 0,53 0,84 0,63 0,96 1,15 2,46 7,24 1,16 5,55 1,98 1,16 2,99 1,33 1,42 2,48 4,91 3,58 0,68 1,65
2010 1,93 1,76 1,28 0,77 0,89 0,87 1,13 0,91 2,7 4,51 2,04 5,76 1,83 1,65 4,39 4,2 2,39 3,43 5,79 2,91 0,97 1,57
2011 1,3 0,8 1,3 0,83 0,89 0,96 1,07 0,91 2,24 4,36 1,91 4,83 2,36 0,98 3,65 6,01 4,83 5,5 4,63 2,65 0,96 1,72
2012 0,68 1,7 1,4 1,24 0,91 0,89 1,1 0,94 2,17 3,41 2 6,03 2,22 0,68 3,4 5,6 3,27 4,19 4,92 1,71 1,16 1,95
2013 0,45 1,57 1,24 1,03 0,92 1 1,03 1 1,72 3,3 1,67 6,15 2 0,76 2,84 4,19 2,48 2,01 2,86 1,88 1,16 1,91
2014 0,58 1,77 1,32 0,87 0,92 0,99 0,95 1 1,62 2,98 1,81 1,81 1,56 0,84 3,4 6,12 2,49 1,71 2,07 2,21 1,06 2,06
2015 0,79 1,64 1,38 0,94 0,97 0,75 0,96 1 1,77 4,04 1,71 1,71 1,8 0,48 3,43 6,91 2,22 2,58 1,54 1,6 1,35 2,15
101
Lampiran 4 : Data Variabel Aktivitas (TAT) 2009-2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 0,98 0,64 1,09 0,07 0,08 0,08 0,11 0,07 1,14 0,37 0,93 0,79 1,26 0,23 1,4 0,21 0,66 0,63 1,11 1,11 0,69 1,2
2010 1,06 0,61 1,14 0,06 0,08 0,09 0,15 0,07 1,16 0,58 0,81 0,73 1,53 0,23 1,45 0,19 0,65 0,62 0,91 0,92 0,69 1,27
2011 1,05 0,7 1,06 0,05 0,07 0,1 0,12 0,07 0,68 0,51 0,85 0,76 1,51 0,31 1,32 0,23 0,69 0,65 0,92 0,83 0,7 1,18
2012 0,93 0,56 1,03 0,05 0,07 0,09 0,12 0,07 1,18 0,41 0,84 0,76 1,63 0,36 1,45 0,25 0,56 0,66 0,91 0,74 0,69 1,11
2013 0,85 0,49 0,91 0,05 0,07 0,09 0,12 0,07 1,09 0,4 0,74 0,71 1,56 0,36 1,41 0,21 0,52 0,69 0,96 0,8 0,65 0,89
2014 0,88 0,52 0,85 0,06 0,08 0,09 0,11 0,07 1,12 0,44 0,74 0,69 1,5 0,29 1,4 0,31 0,55 0,55 0,88 0,78 0,64 0,88
2015 0,61 0,45 0,75 0,06 0,07 0,07 0,12 0,09 1,11 0,34 0,7 0,74 1,35 0,27 1,31 0,21 0,47 0,47 0,81 0,71 0,62 0,8
Lampiran 5 : Data Variabel Profitabilitas (ROA) 2009-2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO
2009 21.93 10.3 14 3.4 1.7 3.73 1.5 3 12.8 8.4
2010 22.94 5.4 15 3.5 2.5 4.6 2.79 3.4 13.71 19.97
2011 24.48 9.8 14 3.8 1.94 4.93 2.6 3.4 12.68 13.78
2012 20.29 5.7 12.48 3.6 2.11 3.39 2.7 3.5 9.8 2.89
2013 12.72 3.5 10.42 3.8 2.34 3.41 2.5 3.66 8.63 1.69
2014 14.12 2.9 9.37 3.9 2.6 3.02 1.4 3.57 9.27 7.38
2015 3.23 2.53 6.36 3.03 1.8 2.89 1.2 2.32 10.26 2.21
102
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
7.1 20.69 28 6.14 14.33 3.2 14.6 21.73 33.8 25.7 11.6 16.2
9 21.01 18.73 6.3 18.29 3.25 18.6 19.44 23 23.3 11.5 14.3
9.7 19.84 34.6 5.72 17.91 4.46 27.5 21.8 19.9 20 10.6 15.5
8.5 20.93 28.97 6.47 18.41 5.32 15.6 23.42 18.2 18.54 11.5 11.9
5 18.84 16.56 3.66 16.96 5.09 9.9 20.49 17.4 17.39 15.86 9
6.5 18.26 15.31 4.41 17.07 7 11 12.03 16.2 16.24 15.22 9.1
4.04 15.76 5.36 3.59 15.02 2.48 7.04 6.2 12.06 11.86 14.03 4.52
Lampiran 6 : Data Variabel Nilai Perusahaan (PBV) 2009-2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 5,75 3,17 3,52 4,29 1,58 3,46 2,37 2,81 3,6 1,53 1,97 4,72 5,44 1,08 2,89 1,81 2,98 8,05 6,97 4,39 4,8 3,72
2010 5,72 4,39 4,48 4,63 2,18 3,53 2,6 3,28 5,25 2,45 1,72 5,41 8,74 2,99 5,67 1,79 3,85 7,73 8,3 4,61 3,52 4,9
2011 4,06 2,53 3,95 4,69 1,87 3,34 1,53 2,49 4,86 1,98 1,28 4,56 4,41 3,4 5,3 1,62 2,63 4,96 4,89 4,65 2,33 3,57
2012 3,31 1,76 3,43 4,32 1,58 2,64 1,88 2,47 4,07 1,4 1,5 4,41 4,69 3,78 6,74 2,01 2,5 5,32 4,09 5,17 2,72 2,27
2013 3,85 0,89 2,59 3,7 1,54 2,25 1,15 2,06 2,75 1,25 1,51 3,2 3,31 3,04 6,89 1,48 1,99 3,62 3,11 3,85 2,8 1,99
2014 3,23 0,81 2,5 4,15 1,86 2,94 1,31 2,25 3,66 1,6 1,44 2,96 1,9 4,19 8,74 1,44 1,79 4,28 3,13 2,67 3,57 1,68
2015 2,13 0,36 1,92 3,8 1,19 2,45 1,21 1,98 2,78 0,64 1,05 2,33 0,56 2,72 5,66 1,26 1,26 1,6 1,12 2,46 3,35 1,61
103
Lampiran 7 : Data Total Hutang 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 1.144.783 24.848.413 40.006.000 254.535.601 208.000.569 289.689.648 82.695.967 359.318.341 8.848.424 4.566.940 24.886.781 2.572.076. 411.085 8.428.822 1.691.512 6.839.712 1.031.915 15.892.627 2.292.740 2.625.604 48.436.000 10.453.748
2010 1.334.542 21.970.369 54.168.000 289.851.060 215.431.004 367.612.492 99.597.545 382.453.091 9.421.403 5.103.950 22.423.117 2.245.547 368.682 10.592.662 1.260.361 7.975.967 1.007.328 16.986.477 2.281.451 3.423.246 44.086.000 13.535.508
2011 1.778.337 32.167.380 77.683.000 339.165.506 261.215.137 420.078.955 116.097.931 491.183.616 14.537.777 6.521.930 21.975.708 2.417.380 1.578.474 12.191.853 1.758.619 8.850.153 952.435 13.791.734 3.342.102 5.046.506 42.073.000 18.936.114
2012 3.054.409 35.751.943 92.460.000 390.067.244 289.778.215 486.455.011 122.282.171 559.085.843 14.903.612 5.914.617 25.181.533 3.336.422 4.726.764 14.965.766 2.046.314 13.399.189 1.272.083 15.021.091 4.223.812 8.414.229 44.391.000 18.000.076
2013 4.701.077 43.420.880 107.806.000 432.337.895 338.971.310 546.855.504 152.684.365 644.309.166 21.353.980 6.955.286 39.719.660 3.629.554 5.255.057 17.499.365 2.815.103 17.122.789 1.360.889 20.073.088 4.125.586 8.988.908 50.527.000 21.713.346
2014 6.725.576 39.228.019 115.705.000 472.550.777 341.148.654 704.217.592 162.691.069 750.195.111 24.991.880 6.825.337 44.710.509 4.100.172 5.082.892 20.432.952 2.607.557 20.114.772 1.436.312 40.447.177 6.141.181 9.312.214 54.770.000 21.715.297
2013 14.964.431 82.623.566 213.994.000 496.304.573 386.654.815 626.182.926 184.237.348 733.099.762 50.770.251 27.989.330 78.092.789 26.607.241 17.081.558 28.366.345 11.315.061 31.300.362 7.974.876 53.536.157 11.677.155 30.792.884 127.951.000 57.362.244
2014 18.559.354 79.762.813 236.029.000 552.423.892 416.573.708 801.955.021 195.708.593 855.039.673 58.220.600 29.027.987 85.938.885 28.884.973 16.258.180 31.857.948 12.425.032 37.761.221 8.655.146 77.295.913 14.812.023 34.314.666 140.895.000 60.292.031
2015 9.813.584 35.941.453 118.902.000 501.945.424 412.727.677 765.299.133 153.842.563 736.198.705 25.497.504 6.671.925 48.709.933 3.772.410 5.039.165 24.356.318 2.758.131 22.409.794 1.510.814 50.892.302 7.606.496 10.712.321 72.745.000 22.465.074
Lampiran 8 : Data Total Aset 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 7.571.399 42.360.347 88.938.000 282.392.000 227.227.452 316.947.029 98.597.953 394.616.604 27.230.965 20.380.000 40.382.953 13.276.270 1.198.571 16.174.263. 6.482.446 12.128.000 4.845.380 28.670.440 8.078.578 12.951.308 97.931.000 24.404.828
2010 8.791.799 40.600.921 112.857.000 324,419.000 248.580.529 404.285.602 118.206.573 449.774.551 30.741.679 21.902.350 47.275.955 15.346.146 1.089.706 18.952.129 7.032.496 16.155.384 5.561.433 32.087.431 8.722.699 15.562.999 100.501.000 29.700.914
2011 10.204.495 56.589.610 153.521.000 381,908.000 299.058.161 469.899.284 141.934.432 551.891.704 39.088.705 24.213.620 53.585.933 18.151.331 1.578.474 21.432.133 8.274.554 18.259.171 6.791.859 30.976.446 11.507.104 19.661.603 103.054.000 46.440.062
2012 12.419.820 64.714.116 182.274.000 442.994.197 333.303.506 551.336.790 155.791.308 635.618.708 41.509.325 22.560.884 59.324.207 22.755.160 14.420.136 24.753.551 9.417.957 24.869.296 7.551.796 37.791.930 12.728.981 26.579.084 111.369.000 50.300.633
2015 21.512.371 82.193.328 245.435.000 594.372.770 508.595.288 878.426.312 188.057.412 910.063.409 63.505.413 33.552.233 91.831.526 27.638.360 17.271.266 36.724.982 13.696.417 41.326.558 8.848.792 95.197.541 16.894.043 38.153.119 166.173.000 61.715.399
104
Lampiran 9 : Data Aset Lancar 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 1.714.426 7.963.114 36.742.000 119.595.661 143.800.057 126.426.060 70.023.775 275.275.963 19.584.533 6.292.360 12.967.241 5.322.916 673.004 3.430.338 4.701.892 7.083.097 964.362 9.210.800 6.783.391 8.221.270 16.095.000 11.989.433
2010 2.051.177 5.793.531 46.843.000 153.923.157 161.980.103 309.367.693 91.592.345 337.249.553 22.908.293 7.129.060 20.077.994 7.484.807 608.153 4.090.141 5.031.544 12.193.870 1.487.257 13.858.679 6.645.953 7.345.868 18.729.000 15.532.762
2011 1.886.387 12.975.250 65.978.000 202.254.927 193.486.641 386.727.473 102.913.873 434.251.797 30.381.754 7.805.220 24.501.734 10.314.573 1.066.427 3.998.740 5.956.123 13.608.404 2.567.657 13.656.295 8.859.260 7.646.145 21.258.000 25.625.578
2012 1.780.395 13.672.171 75.799.000 340.031.412 244.245.706 417.553.056 106.964.321 513.877.592 29.954.021 5.462.486 26.202.972 14.579.400 9.369.534 4.531.117 6.441.711 19.479.450 2.593.816 19.183.520 8.718.297 8.231.297 27.973.000 22.048.115
2013 1.691.694 16.820.685 88.352.000 424.863.370 289.325.641 426.519.907 116.481.454 511.649.381 34.604.461 6.840.464 32.464.497 16.846.248 9.157.445 3.746.345 7.497.319 24.013.127 1.999.126 21.847.077 6.479.783 9.972.110 33.075.000 27.814.126
2014 2.403.615 15.814.016 97.241.000 397.395.368 302.852.450 448.135.785 138.144.258 549.362.481 38.532.600 7.728.153 40.995.736 16.086.773 7.082.961 3.641.372 8.120.805 29.962.691 1.863.506 23.141.099 7.416.805 11.648.545 33.762.000 33.579.799
2015 2.814.123 15.070.207 105.161.000 431.073.036 370.337.053 551.067.331 123.343.583 590.367.220 42.568.431 8.793.628 42.816.745 13.133.197 7.509.045 3.729.047 8.748.492 33.576.937 1.268.557 25.247.134 7.598.476 10.538.704 47.912.000 39.259.708
2014 4.110.955 9.632.863 73.523.000 456.876.285 328.200.489 452.762.409 145.415.008 550.654.387 23.783.134 2.591.538 22.681.686 3.260.559 4.528.818 4.312.917 2.385.920 4.841.563 748.076 13.562.910 3.574.129 5.273.269 31.786.000 16.297.816
2015 3.522.133 6.269.001 76.242.000 458.488.336 381.890.776 734.756.441 128.482.398 592.933.209 24.045.086 2.176.550 25.107.538 2.687.743 4.167.630 7.743.787 2.365.880 4.856.883 571.162 9.780.912 4.922.733 6.559.190 35.413.000 18.280.285
Lampiran 10 : Data Hutang Lancar 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 938.976 7.963.531 26.760.000 225.752.190 171.200.544 200.676.285 72.941.432 240.170.402 7.961.279 869.620 11.148.529 1.771.030 340.267 2.966.355 1.574.137 5.325.636 679.496 3.729.271 1.380.908 2.293.769 26.892.000 7.258.732
2010 1.061.852 5.793.531 37.124.00 199.978.203 182.200.115 355.595.049 81.055.172 370.303.904 8.481.933 1.580.970 9.859.118 1.347.706 331.527 2.478.279 1.146.489 2.901.170 621.593 4.035.777 1.147.728 2.517.519 20.473.000 9.919.225
2011 1.440.351 7.792.010 48.371.000 243.700.634 217.450.720 401.930.981 96.181.189 477.099.776 13.534.319 1.788.180 12.831.304 1.476.597 450.748 3.768.595 1.630.588 2.254.091 531.326 2.483.316 1.912.423 2.889.137 22.189.000 14.930.069
2012 2.600.540 8.695.486 54.178.000 274.318.880 268.501.874 466.298.374 97.240.291 546.478.289 13.802.317 1.601.981 13.080.544 2.418.762 4.225.993 6.648.164 1.891.618 3.479.207 792.482 4.571.487 1.770.664 4.825.205 24.107.000 11.327.164
2013 3.759.265 9.493.041 71.139.000 412.588.708 314.584.392 427.432.376 113.088.790 512.859.097 20.094.580 2.072.403 19.471.309 2.740.089 4.597.250 4.919.884 2.640.590 5.725.392 804.428 10.868.753 2.260.956 5.297.631 28.437.000 14.560.664
105
Lampiran 11 : Data Total Pendapatan 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 7.424.283 26.938.020 98.526.000 22.931.153 18.878.575 25.355.762 10.845.774 31.640.259 31.122.728 7.609.520 37.397.319 10.576.456 1.508.359 3.692.000 9.087.347 2.565.101 3.199.687 18.024.279 7.909.154 14.387.850 68.220.000 29.241.883
2010 8.843.721 24.689.333 129.991.000 12.936.828 18.837.397 36.385.704 14.417.745 33.931.650 35.779.822 12.763.230 38.403.360 11.137.805 1.668.192 4.378.584 10.226.789 3.125.213 3.592.658 19.765.716 7.909.154 14.344.189 69.177.000 37.323.872
2011 10.772.582 39.874.050 162.564.000 16.836.695 20.691.796 47.296.178 16.882.491 37.730.019 39.790.610 12.425.550 45.332.256 13.887.892 2.381.875 4.960.472 10.911.860 4.189.580 4.686.457 19.567.407 10.581.570 16.378.794 71.918.000 55.052.562
2012 11.564.319 35.996.469 188.053.000 28.885.290 22.704.515 49.610.421 18.858.281 42.550.442 49.028.696 9.354.052 50.059.427 17.290.337 23.584.559 9.070.219 13.636.405 6.160.214 4.211.578 24.914.688 11.594.057 19.598.248 77.143.000 55.953.915
2013 12.674.999 40.308.692 193.880.000 34.277.149 26.450.708 59.461.084 20.130.837 50.208.842 55.436.954 11.308.498 57.731.998 18.691.286 26.733.422 10.294.668 16.002.131 6.666.214 4.133.679 36.828.609 11.209.219 24.501.241 82.967.000 51.012.385
2014 16.305.831 41.355.222 201.701.000 43.771.256 33.364.942 75.122.213 22.991.485 62.637.942 65.185.850 12.909.588 63.594.452 19.996.264 24.158.858 9.175.319 17.368.533 11.655.042 4.726.539 42.389.226 13.077.962 26.987.035 89.696.000 53.141.768
2015 13.059.216 37.029.662 184.196.000 55.441.647 36.895.081 85.434.037 22.420.658 71.570.127 70.365.573 11.575.292 64.061.947 17.798.055 23.295.968 9.848.242 17.887.464 8.703.650 4.189.615 44.979.267 13.733.627 26.948.004 102.470.000 49.347.479
2014 2.622.072 2.278.822 22.125.000 16.511.670 10.829.379 24.253.845 2.682.662 20.654.783 5.395.293 2.142.362 5.146.323 5.150.639 2.489.911 1.215.332 2.121.091 3.135.216 916.695 9.298.043 2.016.171 5.573.577 21.446.000 4.839.970
2015 695.684 2.082.935 15.613.000 18.035.768 9.140.532 25.410.788 2.469.157 21.152.398 6.452.834 740.193 3.709.501 4.258.600 924.959 1.319.201 2.057.694 1.024.121 623.309 5.903.237 2.035.911 4.525.441 23.317.000 2.792.439
Lampiran 12 : Data Laba Bersih Setelah Pajak 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 1.660.649 4.459.280 12.444.000 6.807.242 2.486.719 7.308.292 1.613.722 7.198.488 3.485.901 170.417 2.856.781 2.746.654 335.551 8.822.117 1.049.667 436.485 707.487 6.229.043 2.008.891 3.329.473 16.043.000 3.817.541
2010 2.016.780 2.381.250 17.004.000 8.479.273 4.103.198 11.472.385 2.983.761 9.369.226 4.214.789 437.363 3.934.808 3.224.681 204.151 1.184.495 1.343.798 594.520 1.033.329 6.239.361 1.998.937 3.656.622 15.870.000 3.872.931
2011 2.498.565 5.521.030 21.007.000 10.817.798 5.808.218 15.087.996 3.449.033 12.695.885 4.958.102 333.763 4.891.673 3.601.516 546.126 1.318.823 1.522.956 814.094 1.701.580 5.933.063 3.088.067 3.960.605 15.470.000 5.900.908
2012 2.520.266 3.706.579 22.742.000 11.718.460 7.048.362 18.687.380 4.117.148 16.043.618 4.068.711 652.667 4.779.446 4.763.388 4.177.856 1.535.812 1.775.099 1.322.847 1.115.539 8.850.528 2.909.421 4.926.640 18.362.000 5.753.342
2013 1.903.884 2.813.057 22.297.000 14.256.239 9.057.941 21.354.330 4.159.320 18.829.934 4.383.932 474.260 3.416.635 5.012.294 2.828.039 1.237.821 1.970.452 1.592.491 768.625 10.967.063 1.854.281 5.354.299 20.290.000 4.798.778
106
Lampiran 13 : Data Harga Saham (Close Price) 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 22.750 1.730 3.470 4.850 1.877 3.825 4.418 4.621 21.550 3.650 3.550 13.700 31.800 1.810 1.300 484 1.670 3.900 17.250 7.550 9.450 14.902
2010 26.200 2.550 5.455 6.400 3.875 5.250 5.534 6.391 40.000 4.875 4.875 15.950 50.750 3.425 3.250 680 2.570 4.425 22.950 9.450 7.950 22.882
2011 21.700 1.770 7.400 8.000 3.800 6.750 4.100 6.750 62.050 3.200 4.600 17.050 38.650 4.200 3.400 660 2.250 3.175 17.350 11.450 7.050 26.350
2012 19.700 1.590 7.600 9.100 3.700 6.950 5.650 8.100 56.300 2.350 5.850 22.450 41.550 5.450 1.060 1.000 2.300 4.600 15.100 15.850 9.050 19.700
2013 25.100 1.090 6.800 12.500 3.950 7.250 3.775 10.750 42.000 2.650 6.600 20.000 28.500 4.725 1.250 910 1.930 4.475 10.200 14.150 2.150 19.000
2014 24.250 1.040 7.425 13.575 6.100 11.650 4.525 11.000 60.700 3.625 6.750 25.000 15.375 7.050 1.830 1.020 1.890 6.000 12.500 16.200 2.865 17.350
2015 15.850 515 6.000 15.600 4.990 11.425 3.200 12.550 55.000 1.635 5.175 22.325 5.725 5.225 1.320 1.035 1.320 2.745 4.525 11.400 3.105 16.950
Lampiran 14 : Data Nilai Buku Saham 2009-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KODE AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR
2009 3.953,25 545,74 985,56 1.130,36 1.190,19 1.105,42 1.865,87 1.645,21 5.985,20 2.384,98 1.802,13 2.902,48 5.843,40 1.675,37 449,38 267,04 560,13 484,36 2.475,87 1.719,16 1.968,43 4.005,67
2010 4578,85 493,24 1.217,15 1.382,75 1.775,15 1.485,65 2.191,03 1.947,29 7.612,73 1.990,03 2.835,08 1.824,15 5.805,22 1.145,25 573,18 379,35 667,41 572,71 2.764,17 2.048,41 2.256,69 4.669,39
2011 5.350,81 700,35 1.875,23 1.705,42 2.028,34 2.020,51 2.680,14 2.710,34 12.755,43 1.615,14 3.593,17 3.866,28 8.764,03 1.235,13 641,43 407,26 856,32 640,07 3.548,03 2.460,78 3.025,28 7.375,51
2012 5.947,57 905,47 2.218,53 2.104,97 2.333,96 2.630,08 2.997,85 3.279,98 13.827,70 1.675,29 3.888,50 5.275,07 8.578,78 1.439,38 120,97 497,02 920,39 939,33 3.691,27 3.062,43 3.322,32 8.659,35
2013 6.517,47 1.225,62 2.622,99 2.594,47 2.556,94 3.215,65 3.292,04 3.805,31 15.288,42 2.116,88 4.370,30 6.241,85 3.942,17 1.598,09 167,39 614,34 969,39 1.380,40 3.277,40 3.675,95 768,10 9.557,00
2014 7.514,73 1.267,27 2.972,17 3.160,44 3.272,16 3.961,93 3.444,84 4.493,34 17.269,85 2.234,49 4.695,49 6.731,75 9.890,29 1.680,15 209,44 764,65 1.058,04 1.520,07 3.763,17 4.215,18 854,41 10.341,91
2015 7.429,00 1.446,01 3.125,82 3.635,16 4.206,11 4.585,77 2.650,37 5.121,08 19.753,73 2.705,25 4.911,10 6.483,14 10.825,59 1.818,92 233,35 819,70 1.075,50 1.827,66 4.030,82 4.626,27 926,87 10.522,49
107
Lampiran 15 : Hasil Path Analysis dengan Lisrel 8.8 DATE: 12/27/2016 TIME: 13:30 L I S R E L
8.80
BY Karl G. Jöreskog and Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2006 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file
E:\Erick\path.SPJ:
PBV ROA DAR CR TAT Correlation Matrix from file 'E:.corr' Sample Size = 154 Latent Variables X1 X2 X3 Z Y Relationships DAR = X1 CR = X2 TAT = X3 ROA = Z PBV = Y Z = X1 X2 X3 Y = Z X1 X2 X3 Path Diagram options ML=UL ADD=off it=500 EF set error variance DAR equal to free set error variance CR equal to free set error variance TAT equal to free set error variance ROA equal to free set error variance PBV equal to free set error variance Y equal to free set error variance Z equal to 0.1 set error covariance between DAR and PBV to free End of Problem
108
Correlation Matrix ROA --------
DAR --------
PBV ROA DAR
PBV -------1.00 0.64 -0.26
1.00 -0.71
1.00
CR TAT
0.27 0.45
0.51 0.72
-0.61 -0.73
CR --------
TAT --------
1.00 0.31
1.00
Number of Iterations = 22
LISREL Estimates (Maximum Likelihood) Measurement Equations PBV = 1.00*Y,, R² = 1.00 ROA = 1.92*Z,, R² = 1.00 (0.11) 17.49 DAR = 1.00*X1,, R² = 1.00 (0.057) 17.49 CR = 1.00*X2,, R² = 1.00 (0.057) 17.49 TAT = 1.00*X3,, R² = 1.00 (0.057) 17.49 Error Covariance for DAR and PBV = -0.24 (0.028) -8.75 Structural Equations Z = - 0.11*X1 + 0.12*X2 + 0.26*X3, Errorvar.= 0.10, R² = 0.63 (0.047) (0.035) (0.044) -2.26 3.50 5.93 Y = 1.80*Z + 1.41*X1 + 0.45*X2 + 0.67*X3,, R² = 1.00 (0.22) (0.12) (0.091) (0.12) 8.14 11.88 4.90 5.73
109
Reduced Form Equations = - 0.11* -2.26 Y
X1 + 0.12*X 3.50 = (0.14) 8.91
2 + 0.26*X3 5.93 1.22*X1 (0.11) 6.32
, Errorvar.
= 0.10, Rý
+ (0.13) 8.79
0.66*X2
Correlation Matrix of Independent Variables X1 X2
X3
X1 1.00 -0.61 (0.05) -12.04 -0.73 (0.04) -19.29
X2
X3
1.00 0.31 (0.07) 4.25
1.00
Covariance Matrix of Latent Variables Z Y X1 X2 X3
Z 1.00 0.33 -0.37 0.27 0.38
Y
X1
X2
X3
1.00 -0.02 0.27 0.45
1.00 -0.61 -0.73
1.00 0.31
1.00
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 0 Minimum Fit Function Chi-Square = 0.00 (P = 1.00) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.00 (P = 1.00) The Model is Saturated, the Fit is Perfect !
Total and Indirect Effects Total Effects of KSI on ETA Z
Y
X1 -0.11 (0.05) -2.26 1.22 (0.14) 8.91
X2 0.12 (0.03) 3.50 0.66 (0.11) 6.32
X3 0.26 (0.04) 5.93 1.14 (0.13) 8.79
110
Indirect Effects of KSI on ETA Z Y
X1 - -0.19 (0.10) -1.96
X2 - 0.22 (0.06) 3.72
X3 - 0.47 (0.08) 6.22
Total Effects of ETA on ETA Z Y
Z - 1.80 (0.22) 8.14
Y - - -
Largest Eigenvalue of B*B' (Stability Index) is
3.228
Total Effects of ETA on Y (continued) PBV
ROA
Z 1.80 (0.22) 8.14 1.92 (0.11) 17.49
Y 1.00 - -
Indirect Effects of ETA on Y PBV
ROA
Z 1.80 (0.22) 8.14 - -
Y - - -
Total Effects of KSI on Y
PBV
ROA
X1 1.22 (0.14) 8.91 -0.20 (0.09) -2.28
X2 0.66 (0.11) 6.32 0.23 (0.07) 3.57
Time used:
X3 1.14 (0.13) 8.79 0.50 (0.08) 6.31 0.016 Seconds
111