JEMI, Vol. 4, No. 2, Desember 2013
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Prima Aprilyani Rambe,M.Sc dan Winata Wira,M.Ec (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja keuangan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 – 2012 sebanyak 32 perusahaan. Namun, dengan menggunakan metode purposive sampling maka terpilih 26 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian.Kinerja keuangan sebagai variabel independen yang diukur dengan Size Perusahaan, Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio.Corporate Social Responsibility merupakan variabel dependen yang diukur dengan menggunakan indeks CSR dalam semua aspek CSR. Pengujian dilakukan dengan statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata kunci :
Corporate Social Responsibility, Kinerja Keuangan, Indeks CSR, Size Perusahaan,Rerturn On Equity, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio.
PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini, corporate social responsibility bukan hanya sekedar kewajiban dari suatu tuntutan bisnis dalam suatu perusahaan. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility didasari keyakinan mendalam bahwa keberadaan suatu perusahaan harus memberikan manfaat dan kontribusi terhadap kemajuan dan peningkatan taraf hidup bagi lingkungan sekitar dan masyarakat luas. Seiiring dengan pesatnya perkembangan dunia usaha, pelaksanaan Corporate Social Responsibility merupakan bagian yang penting bagi kegiatan bisnis suatu perusahaan. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Good Corporate Governance. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility merupakan salah satu upaya untuk menimalisir dampak resiko yang muncul dalam konsep manajemen resiko terutama yang berkaitan dengan resiko operasional. Tidak mengherankan apabila pada masa sekarang, pengambilan keputusan bisnis bukan semata mempertimbangkan laporan kinerja 31
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
keuangan semata melainkan pula laporan keberlanjutan atau Sustainability Reporting. Laporan berkelanjutan merupakan praktek pengukuran,pengungkapan dan usaha akuntabilitas dari entitas ekonomi dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan kepada stakeholder (pemangku kepentingan ) internal maupun eksternal. Laporan berkelanjutan menggambarkan laporan yang berkenaan dengan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Corporate Social Responsibility merupakan salah satu bentuk dari sustainability reporting yang memberikan gambaran mengenai semua aspek yang terdapat dalam entitas ekonomi dimana aspek-aspek tersebut tidak dapat dijelaskan secara tersirat di dalam laporan keuangan Corporate Social Responsibility juga merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi kepada komunitas setempat atau pun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya dengan meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika, seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen.Dengan menunjukan kepedulian dan meningkatkan partisipasi terhadap lingkungan dan komunitas sekitar maka akan menyeimbangkan kepentingan antara beragam pemangku kepentingan internal dan eksternal. Di beberapa negara bahkan butuh memberikan laporan pelaksanaan corporate social responsibility dengan standar akuntibilitas internasional dan standar manajemen lingkungan yang diakui. Di Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan sudah diikat pada aspek legal melalui klausul dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroaan Terbatas (UU PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM). Pasal 74 UU PT menyebutkan bahwa setiap perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sementara pasal 15 huruf b UU PM menyebutkan, setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Jika kewajiban tersebut tidak dilaksanakan maka perseroan atau penanam modal akan dikenakan sanksi mulai dari peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal, hingga pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal. Pada prinsipnya, penguatan aspek legal dalam penerapan CSR merupakan hal positif yang dapat diperluas kepada berbagai sektor dalam kegiatan bisnis, dan tidak terbatas hanya pada perusahaan yang bersifat ekstraktif saja. Walaupun sektor perbankan memiliki dampak lingkungan yang secara signifikan lebih rendah, namun perbankan telah bertindak sebagai fasilitator bagi aktivitas industri yang menyebabkan dampak lingkungan (Thomson & Cowton, 2004). Kenyataan ini telah memunculkan imperatif baru bagi dunia perbankan melalui kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Equator (equatorial principles) yang salah satunya mengatur kebijakan
32
JEMI, Vol. 4, No. 2, Desember 2013
penseleksian investasi atas lingkungan (Kartini, 2013).
dampak
dan
resiko
terhadap
Prinsip-prinsip equator merupakan konsensus internasional lembaga keuangan sebagai acuan standar dalam menentukan, menilai dan mengatur resiko sosial dan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pembiayaan proyek. Di dalamnya memuat sepuluh prinsip yang patut diamalkan oleh lembaga keuangan termasuk di dalamnya perbankan, mencakup peninjauan kembali dan kategorisasi, penilaian dampak lingkungan dan sosial, berbagai standar sosial dan lingkungan yang aplikabel, rencana kerja dan sistem manajemen, konsultasi dan keterbukaan, mekanisme penyelesaian keluhan, peninjauan oleh pihak independen, kovenan, monitoring dan evaluasi oleh pihak independen, dan pelaporan implementasi lembaga keuangan (Jalal, 2010). Sejumlah penelitian tercatat telah mengupas tentang kontribusi peran corporate social responsibility dalam hubungannya dengan kinerja keuangan perusahaan. Dari hasil penentuan peringkat (ranking) yang dilakukan terhadap bank-bank yang tercatat di bursa saham, Ratnawaty (2008) mengungkapkan bahwa bank dengan kriteria total aset dan pendapatan bersih yang lebih besar serta merupakan bank milik pemerintah (BUMN) tercatat paling baik dalam pengungkapan praktek Corporate Social Responsibility-nya. Indikasi serupa juga ditemukan melalui Sari (2012), dengan memberikan sejumlah hasil temuan penelitiannya terhadap sejumlah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, diantaranya total aset dan profitabilitas perusahaan berupa ROA (return on asset) yang berpengaruh positif, namun rasio ekuitas terhadap utang (Debt to Equity Ratio) ditemukan tidak berpengaruh, terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini berusaha untuk memaparkan sejauhmana praktek tanggung jawab sosial perusahaan dapat dipengaruhi oleh ukuran-ukuran kinerja keuangan berupa Size Perusahaan ROE (return on equity), NPM (net profit margin), dan DER (debt to equity ratio). Dengan mengambil observasi pada perusahaan perbankan, diharapkan dapat memperjelas bagaimana hubungan pengungkapan CSR apabila dikaitkan dengan faktor-faktor yang telah disebutkan tadi dalam lima tahun terakhir ini. TINJAUAN TEORI Corporate Social Responsibility Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Pendapat Friedman dalam Suharto (2008) menyatakan bahwa tujuan utama korporasi adalah memperoleh profit semata semakin ditinggalkan. Sebaliknya 33
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
konsep triple bottom line (profit, planet, people) yang digagas oleh John Elkington makin masuk ke dalam mainstream etika bisnis (Suharto, 2008). Menurut Pearce and Robinson dalam Budiartha (2008) ada sepuluh pihak yang mempunyai kepentingan berbeda dan cara pandang yang berbeda terhadap perusahaan. Sepuluh pihak yang dimaksud adalah stockholder, creditors, employees, customers, suppliers, goverments, unions, competitors, local comunities dan general public. Kepentingan yang dimaksud bisa saja klaim secara ekonomi maupun klaim non ekonomi. Darwin (2004) dalam Anggraini (2006) mengatakan bahwa dalam pelaporan corporate social responsibility terbagi menjadi tiga kategori yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, dan kinerja sosial. Kinerja sosial di dalamnya termasuk kepuasan pelanggan, karyawan, penyedia modal dan sektor publik. Kinerja lingkungan di dalamnya termasuk bahan baku, energi, air keragaman hayati, emisi sungai sampah, pemasok dan jasa, pelaksanaan dan angkutan. Kinerja sosial dibagi lagi menjadi empat kategori yaitu (1)praktik kerja yang terdiri dari kemamanan dan keselamatan tenaga kerja, pendidikan dan training, kesempatan kerja (2) hak asasi manusia yang terdiri dari strategi dan manajemen, non diskriminasi, kebebasan berserikat dan berkumpul, tenaga kerja dibawah umur, kedisiplinan dan keamanan (3) Sosial terdiri dari komunitas, korupsi, kompetisi dan penetapan harga (4) Tanggung jawab terhadap produk terdiri dari kesehatan dan keamanan pelanggan, iklan yang peduli terhadap hak pribadi. Definisi,Fungsi dan Jenis Bank Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Perbankan,dinyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary (Budisantoso dan Triandaru, 2006). Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development dan agent of services. Jenis bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah
34
JEMI, Vol. 4, No. 2, Desember 2013
sebagai berikut: 1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kinerja Keuangan Perusahaan Menurut Fahmi (2011), Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan baik dan benar. Untuk mengukur kinerja keuangan ini banyak alat yang bisa digunakan. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalahh analisis rasio keuangan. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio leverage/solvabilitias, rasio profitabilitas/rentabilitas dan rasio aktivitas. Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. Rasio Leverage/Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yaitu kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam menghasilkan penjualan dengan kemampuan aktiva yang dimilikinya.Pada penelitian ini hanya menggunakan size perusahaan,rasio leverage dan rasio profitabilitas. 1.
Size Perusahaan Size perusahaan bisa didasarkan pada jumlah aset yang terdiri dari aset tetap, tidak berwujud dan asset lainlain, jumlah tenaga kerja, volume penjualan dan kapitalisasi pasar (Nur Cahyonowati, 2003).
2.
Rasio Leverage/Solvabilitas Rasio leverage/solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang. Rumus yang digunakan dalam rasio leverage/solvabilitas dalam penelitian adalah rasio utang atas modal atau Debt to Equity ratio (DER). Rumus dari rasio ini adalah : Debt-to-Equity Ratio = Total Liabilities Shareholders' Equity
Debt to Equity ratio merupakan perbandingan antara liabilitas dan ekuitas. Rasio ini menggambarkan sampai sejauhmana 35
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ekuitas pemilik dapat menutupi semua liabilitas kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Untuk keamanan pihak luar,rasio terbaik jika jumlah ekuitas lebih besar dari jumlah liabilitas atau minimal sama. Namun, bagi pemegang saham atau manajemen rasio ini sebaiknya besar. 3. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas Rasio Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,kas,ekuitas,jumlah karyawan,jumlah cabang dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Adapun rasio profitabilitas yang digunakan adalah : 3.1
Return On Equity (ROE)
ROE =
Net Income
X 100 %
Equity Return On Equity merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal. Rasio ini menggambarkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini maka menunjukkan semakin baik kondisi perusahaan dimana kondisi perusahaan semakin kuat. 3.2
Net Profit Margin (NPM) NPM =
Net Income Operating Income
X 100 %
Net Profit Margin menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Rasio yang tinggi menunjukkan tingkat penjualan yang tinggi. Ini berarti menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan. HIPOTESIS Adapun hipotesis yang terdapat pada penelitian ini adalah: H1 : Terdapat pengaruh positif secara parsial dari Size Perusahaan, ROE, NPM dan DER terhadap corporate social responsibility di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). H2 : Terdapat pengaruh positif secara simultan dari Size Perusahaan, ROE, NPM dan DER terhadap corporate social responsibility di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). METODOLOGI PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan keuangan tahunan (annual financial report) dan laporan berkelanjutan (sustainability report) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 36
JEMI, Vol. 4, No. 2, Desember 2013
2008 sampai 2012. Penelitian ini menggunakan model regresi berganda. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 32 perusahaan. Berdasarkan kriteria purposive sampling maka sampel penelitian ini terdiri dari 26 perusahaan perbankan. Variabel terikat (Dependent variable) dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang diukur dengan menggunakan indeks CSR dalam semua aspek yaitu aspek kinerja ekonomi,aspek lingkungan, aspek Tenaga Kerja, aspek Produk,aspek hak asasi manusia dan aspek masyarakat. CSRDI =
ΣX ΣCSR CSRDI = Indeks Pengungkapan CSR ΣX= Total Item dalam aspek CSR yang diungkapkapkan perusahan ΣCSR = Total Keseluruhan item dalam aspek CSR Untuk variabel bebas (independent variable)diukur Size Perusahaan, Return On Equity (ROE), Net Profit (NPM)dan Debt Equity Ratio (DER).
oleh
dengan Margin
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat data penelitian berjumlah 130 dengan rata-rata indeks csr sebesar 0.2864 dengan nilai minimum 0.13 dan nilai maksimum sebesar 0.40 dengan standar deviasi 0.86 pada 26 perusahaan perbankan. Untuk kinerja keuangan berupa size perusahaan yang dilihat dari total asset yang dimiliki oleh 26 perusahaan perbankan mempunyai rata rata sebesar 87795364.99 dengan nilai minimum 1,359,880 dan nilai maksimum 635,618,708 dengan standar deviasi sebesar 1.34. Untuk ROE diperoleh rata-rata sebesar 20.55 dengan nilai minimum dan maksimum sebesar -20.06 dan 467.67 dan standar deviasi 20.55. Untuk NPM dan DER diperoleh rata-rata sebesar 6.23 dan 8.96 dengan nilain minimum -1180.53 dan -4.64. Untuk nilai maksimum NPM dan ROE masing-masing sebesar 49.16 dan 15.62 dengan standar deviasi masing-masing sebesar 105.43 dan 2.96. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Berganda Persamaan regresi berganda sebelumnya yaitu Y = a + b1Size + b2 ROE + b3NPM + b4DER + e. 37
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Karena terjadi multikolinearitas dan heterokedastisitas maka salah satu variabel dibuang dan di-log untuk masing-masing variabel independen. Persamaan pada penelitian ini menjadi : CSR = a + b1 LOG Size +b2 LOG ROE + b3 LOG DER +e. Jadi Berdasarkan hasil diatas maka persamaan untuk analisis regresi berganda adalah : CSR = 0.390 + 0.26 LOG Size + 0.07 LOG ROE + 0.79 LOG DER + e Uji- T ( Uji Parsial) Berdasarkan hasil uji t secara parsial dari masing-masing variabel independen maka hipotesis penelitian ini : H1.1:Size berpengaruh positif terhadap corporate social responsibility pada perusahaan perbankan dengan nilai signifikan 0.02. Hipotesis ini diterima. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Cahya (2010) bahwa size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility. H1.2:ROE tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility pada perusahaan perbankan. Ini dapat dilihat dari nilai signifikan 0.77 yang lebih besar dari 0.005.Hipotesis ini ditolak. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Husnan (2012) dan bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008) H1.3:DER tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility pada perusahaan perbankan dengan nilai sig yang lebih besar dari 0.005. Hipotesis ini ditolak. Penelitian ini tidak bertolak belakang dengan Cahya (2010) bahwa rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility. Hal ini mungkin disebabkan karena periode pengamatan yang dilakukan oleh Cahya lebih pendek dari penelitian ini. 2.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengolahan data penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) Verisi 17. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas,Autokorelasi, multikolinearitas, heterokedastisitas, analisis regresi berganda dan uji hipotesis. Berdasarkan uji yang dilakukan ternyata data penelitian mengalami multikolinearitas dan heterokedastisitas. Untuk menghilangkan multikolinearitas maka salah satu variabel dihilangkan yaitu variabel Net Profit Margin (NPM). Untuk menghilangkan heterokedastisitas maka semua variabel bebas penelitian di logaritma.
38
JEMI, Vol. 4, No. 2, Desember 2013
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan secara keseluruhan maka Corporate Social Responsibility dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saran Penelitian Selanjutnya Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian mengenai Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka penulis disini memberikan saran untuk peneliti selanjutnya. Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya: 1. Pada penelitian ini hanya terbatas pada beberapa kinerja keuangan yaitu rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya sebaiknya memasukkan semua aspek rasio keuangan atau menggunakan metode ukuran kinerja keuangan yang lain. 2. Obyek pada penelitian ini pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan obyek penelitian yang lain yang mengandung semua aspek CSR. 3. Periode pengamatan dapat diperpanjang menjadi lebih lama lagi karena CSR merupakan aktivitas bisnis jangka panjang.
39
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA Anggraini, R. R. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan ”. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus. Budiartha, Ketut. 2008. “Cara Pandang Undang- undang RI No. 40 Tahun 2007 dan Undang- undang RI No. 17 Tahun 2000 Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) ”. Jurnal Akuntansi. Vol 13,No.2:210-215. Budisantoso,Totok dan Sigit Triandaru.2006. Bank Dan Keuangan Lain. Edisi kedua.Salemba Empat.Jakarta.
Lembaga
Cahyonowati, Nur. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi UNDIP (Tidak dipublikasikan). Fahmi,Irham.2011.Analisis Pertama.Alfabeta. Bandung
Laporan
Keuangan.Cetakan
Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Jalal.2010. Bahan presentasi untuk diskusi dengan Bank Indonesia tentang CSR di Sektor Perbankan. Kartini,Dwi.2013. Corporate Social Responsibility: Transformasi Konsep Sustainability Management dan Implementasi Di Indonesia.Cetakan Kedua.PT.Refika Aditama. Bandung. Ratnawaty,Tandanu.Daryanto dan wibowo, Hesti. Journal of Applied Finance and Accounting Vol. 1 No.1 November 2008: 73-98. Sari,Rizkia Anggita.2012.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal.Vol.1 No.1. Suharto, E..2008. Menggagas standar audit program CSR. Paper dipresentasikan pada 6th Round Table Discussion Menggagas Standar Audit Program CSR: Implementasi UU Perseroan Terbatas, Asosiasi Auditor Internal (AAI), Financial Club Jakarta, 27 Maret 2008. Thompson, P., & Cowton, C.J. (2004). Bringing the environment into bank lending: implications for environmental reporting. The British Accounting Review, Vol. 36, pp. 197-218
40