perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) BPR DI PD BPR BKK MOJOLABAN
SKRIPSI
Oleh: SITI ANISAH K7408150
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) BPR DI PD BPR BKK MOJOLABAN
Oleh: SITI ANISAH K7408150
Skripsi ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK SITI ANISAH. K7408150. ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) BPR DI PD BPR BKK MOJOLABAN. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012. Tujuan yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR pada pelaporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah PD BPR BKK Mojolaban. Sumber data berasal dari direktur utama dan pegawai di PD BPR BKK Mojolaban. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling, dimana memilih informan yang memiliki informasi secara mendalam dan dapat dipercaya untuk dijadikan sumber data. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Prosedur penelitian meliputi tahap pra lapangan, tahap lapangan, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) PD BPR BKK Mojolaban sudah menerapkan SAK-ETAP pada pelaporan keuangannya, tetapi masih belum lengkap. Komponen-komponen laporan keuangan yang telah disusun antara lain neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Pospos yang telah dibuat dalam laporan keuangan, telah disesuaikan dengan aturan yang ada dalam SAK-ETAP BPR. Akan tetapi masih ada pos yang penyajiannya belum sesuai dengan ketentuan yaitu pada pos modal yang terdapat di neraca. Di dalam laporan arus kas entitas baru menyusun untuk satu periode, sehingga belum ada perbandingan dengan tahun sebelumnya, bentuk penyajiannya belum disesuaikan dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR akan tetapi pos-pos yang dibuat pengakuan dan pengukurannya sudah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. (2) Kendala yang dialami pada proses penerapan SAK-ETAP BPR di PD BPR BKK Mojolaban adalah adanya keterbatasan kualitas Sumber Daya Manusia pada pengelola entitas. Hal ini sangat mempengaruhi pada proses penerapan SAK-ETAP BPR pada penyusunan laporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban. Dari 11 orang pegawai, 3 orang yang mampu menguasai SAK-ETAP BPR. Apabila dari salah satu dari mereka berhalangan untuk hadir maka penyusunan laporan dapat terhambat. (3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi ialah dengan pengadaan pelatihan-pelatihan tentang SAKETAP BPR bagi pegawai yang belum mampu untuk menguasai. Kata kunci: pelaporan keuangan, Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Siti Anisah. K7408150. AN ANALYSIS ON THE STANDARD FINANCIAL ACCOUNTING APPLICATION FOR ENTITY WITHOUT PUBLIC ACCOUNTABILITY (SAK-ETAP) OF BPR IN PD BPR BKK MOJOLABAN. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, July 2012. The objective of research is to find out the Standard Financial Accounting application for Entity without Public Accountability (SAK-ETAP) of BPR (People Loaning Bank) in PD BPR BKK Mojolaban. This research was a descriptive qualitative research. The object of research was PD BPR BKK Mojolaban. The data source derived from the president director and the employees of PD BPR BKK Mojolaban. The sample was taken using purposive sampling, in which the informant had in-depth and reliable information to be the data source. Techniques of collecting data used were observation, interview, and documentation. The data validation used was source triangulation technique. The data analysis was used an interactive technique of analysis. The procedure of research involved pre-field, field, data analysis, and research report writing stages. Based on the result of research, it could be concluded that (1) PD BPR BKK Mojolaban had applied SAK-ETAP in its financial reporting, but it had not been complete. The components of financial report that had been arranged included balance, profit-loss report, and cash flow report. The posts made in the financial report had been adjusted with the rule existing in SAK-ETAP BPR. But, there were still some post the presentation of which had not been consistent with the provision that is in capital post existing in the balance. In the term of cash flow, new entity made only for one period, so that there had no been comparison with the previous year; the presentation form had not been adjusted with the provision existing in SAK-ETAP BPR, but the recognition and measurement had been adjusted with the provision prevailing. (2) The obstacle encountered in SAKETAP BPR application process in PD BPR BKK Mojolaban was the limited quality of human resource in entity management. It highly affected the -ETAP BPR application process in financial reporting in PD BPR BKK Mojolaban. Out of 11 personnel, 3 could master SAK-ETAP BPR. When one of them was absent, the report writing would be hindered. (3) The attempt taken to cope with such the obstacle was to hold trainings about SAK-ETAP BPR for the personnel who could not master it. Keywords: Financial reporting, Standard Financial Accounting for Entity without Public Accountability
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari urusan, kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (Q.S.Al Insyirah: 6-7) “Hidup semakin indah ketika bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri”. (Penulis)
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Ibu Suranti dan Bapak Nyamat, Ibu dan Ayah yang kucintai, terimakasih atas segala doa, pengorbanan, kerja keras, kasih sayang dan segala nasehat yang telah kalian berikan. Keluarga besar eyang Wiryo Sumito yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya. Bapak Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd dan Bapak Sohidin, S.E, M.Si, Akt selaku pembimbing yang selalu memberikan arahan dan nasehatnya kepada penulis. Sahabatku Muti, Kiki, Wiwit, Tri, Mey-mey, Ousin, Asa, Isti, Piul, Bakti, Ijup yang selalu memberikan nasehat yang begitu berharga yang membuat penulis selalu semangat menjalani kehidupan.
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) BPR DI PD BPR BKK MOJOLABAN”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Ketua Program Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs.Wahyu Adi, M.Pd selaku Ketua BKK Pendidikan Akuntansi. 5. Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Sohidin, S.E, M.Si, Akt selaku Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Tim penguji skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis. 8. Direktur Utama PD BPR BKK Mojolaban, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian. 9. Ibu dan Ayah tercinta, serta seluruh keluarga besar eyang Wiryo Sumito terimakasih atas dukungannya. commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Sahabat-sahabatku Gobil Study Club (Meymey, Muti, Kiki, Wiwit, Ousin, Tri, Asa dan Isti) terimakasih atas dukungan dan semangatnya. 11. Rekan-rekan PAK 2008 terimakasih atas dukungan kalian. 12. Sahabat Himannomi yang telah memberikan motivasinya. 13. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta,
Penulis
commit to user
xii
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv HALAMAN REVISI...........................................................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI............................................................ vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT .......................................................................................................... viii MOTTO .............................................................................................................. ix PERSEMBAHAN ..............................................................................................
x
KATA PENGANTAR......................................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................
5
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................
6
A. Tinjauan Pustaka ...........................................................................
6
1. Tinjauan Tentang Akuntansi .....................................................
6
a. Pengertian Akuntansi............................................................
6
b. Ruang Lingkup akuntansi.....................................................
6
c. Kerangka Konseptual Akuntansi ..........................................
7
d. Siklus Akuntansi...................................................................
8
2. Tinjauan Tentang Standar Akuntansi ........................................ 12 user 3. Tinjauan Tentangcommit StandartoAkuntansi BPR ............................... 14 xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Pengertian ............................................................................. 14 b. Komponen Laporan Keuangan Entitas................................. 15 c. Karakteristik Kualitatif Informasi Laporan Keuangan......... 19 4. Tinjauan Tentang Bank Perkreditan Rakyat ............................. 21 a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat.................................... 21 b. Azas, fungsi,tujuan dan sasaran BPR ................................... 21 c. Usaha Bank Perkreditan Rakyat ........................................... 22 d. Peranan BPR Dalam Kesejahteraan Masyarakat.................. 23 e. Permasalahan dan kelemahan BPR ...................................... 24 B. Penelitan yang Relevan ................................................................. 24 C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 25 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 27 A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 27 1. Tempat Penelitian...................................................................... 27 2. Waktu Penelitian ....................................................................... 27 B. Subjek Penelitian ........................................................................... 28 C. Sumber Data................................................................................... 29 D. Teknik Sampling ............................................................................ 30 E. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 31 F. Validitas Data................................................................................. 33 G. Teknik Analisis Data...................................................................... 35 H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 36 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 38 A. Deskripsi Lokasi / Objek Penelitian............................................... 38 1. Sejarah Berdirinya PD BPR BKK Mojolaban .......................... 38 2. Lokasi PD BPR BKK Mojolaban.............................................. 38 3. Perijinan dan Legalitas .............................................................. 38 4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan Pengurus PD BPR BKK Mojolaban ......................................................... 39 B. Deskripsi Temuan Penelitian ......................................................... 68 commitAkuntansi to user di PD BPR BKK 1. Proses Pembukuan xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mojolaban.................................................................................. 68 2. Penerapan SAK-ETAP BPR Pada Pelaporan Keuangan di PD BPR BKK Mojolaban ..................................................... 69 C. Temuan Hasil Penelitian ................................................................ 70 BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 91 A. Simpulan ....................................................................................... 91 B. Implikasi......................................................................................... 92 C. Saran............................................................................................... 93 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 94 LAMPIRAN ....................................................................................................... 96
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Siklus Akuntansi .......................................................................................... 28 2. Kerangka Pemikiran..................................................................................... 80 3. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................................... 85 4. Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan ................................................... 88
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Siklus Akuntansi ..........................................................................................
8
2. Kerangka Pemikiran..................................................................................... 26 3. Skema Model Analisis Interaktif ................................................................. 36 4. Prosedur Penelitian....................................................................................... 37 5. Sturktur Organisasi PD BPR BKK Mojolaban ............................................ 40 6. Neraca .......................................................................................................... 72 7. Laporan Laba Rugi....................................................................................... 74 8. Laporan Arus Kas ........................................................................................ 76 9. Laporan Perubahan Ekuitas.......................................................................... 78
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Pedoman Wawancara ................................................................................... 97 2. Field Note Observasi.................................................................................... 98 3. Field Note Wawancara ................................................................................. 101 4. Dokumentasi ................................................................................................ 109 5. Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/37/DKBU.......................................... 112 6. Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/14/DKBU.......................................... 114 7. Surat Permohonan Ijin Menyusup Skripsi ................................................. 116 8. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ............. 117 9. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out Kepada Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta ........................................................... 118 10. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out Kepada Pimpinan PD BPR BKK Mojolaban .......................................................................................... 119 11. Surat Keterangan Penelitian di PD BPR BKK Mojolaban .......................... 120
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu ke-kuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batasbatas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang akan semakin cepat mengikuti per-ubahan teknologi yang juga akan semakin cepat dan peningkatan serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan ekonomi dan juga mempertajam persaingan antar negara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam investasi, keuangan, dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara. Globalisasi ekonomi biasanya dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan dan pasar uang. Peranan bank dalam perekonomian sangat fundamental, setiap aktivitas ekonomi memerlukan jasa perbankan untuk memudahkan transaksi keuangan. Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembangan suatu kegiatan usaha dari suatu perusahaan, maka akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang commit to user semakin berkembang tersebut. Oleh karena itu hubungan antara pertumbuhan 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 suatu kegiatan perekonomian ataupun pertumbuhan dengan suatu kegiatan usaha dari perusahaan dengan eksistensi perkreditan mempunyai koefisien korelasi yang sangat erat, baik bersifat negatif maupun dalam sifatnya yang positif. Apabila ditinjau dari sisi yang lain yaitu dari sudut pandangan perbankan atau lembaga keuangan yang menyediakan sumber dana yang berbentuk perkreditan tersebut, maka kredit akan mempunyai suatu kedudukan yang sangat istimewa terutama pada negara-negara yang sedang berkembang sebab antara volume permintaan akan dana jauh lebih besar dari penawaran dana yang ada di masyarakat. Sektor perkreditan tetap merupakan kegiatan yang penting dari suatu industri perbankan baik di negara-negara yang sedang berkembang maupun pada negara-negara yang telah maju, karena kredit sebagai salah satu sumber dana yang penting dari setiap jenis kegiatan usaha dapat diibaratkan sebagai darah bagi makhluk hidup. Kegiatan UMKM umumnya hanya menggunakan teknologi sederhana, sehingga mudah menyesuaikan iklim dan lingkungan dimana usahanya berada. Dari sisi pembiayaan, modal UMKM biasanya relatif kecil sehingga penyaluran kredit UMKM dapat lebih merata, yang sekaligus menjadi strategi dari penyebaran resiko kredit. Menurut Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sehubungan dengan penyederhanaan jenis bank yang terdapat di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992 yang disempurnakan lagi menjadi Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998 maka jenis bank yang terdapat di Indonesia adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR tidak diperbolehkan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan ini membedakannya dari commitkeuangan to user bank yang menerima simpanan bank umum dan BPR adalah lembaga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Dalam sistem perbankan di Indonesia, Bank Perkreditan Rakyat diberi peran yang penting, yaitu memberikan pelayanan perbankan kepada usaha kecil atau usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan. Dengan membantu dalam memberikan pelayanan perbankan khususnya dalam pemberian pinjaman untuk menciptakan pekerjaan mandiri kepada rakyat kecil yang bekerja dalam sektor informal di kota maupun di daerah pedesaan, Bank Perkreditan Rakyat berperan dalam membantu menciptakan lapangan kerja baru, pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan. Bagi BPR kredit menjadi tumpuan pendapatan opersional dari bunga yang dibayar oleh nasabah. Rata-rata pendapatan BPR adalah bersumber dari pendapatan bunga kredit yang disalurkan. Jika angsuran nasabah lancar dalam membayar bunga dan pokok sebagaimana yang telah diperjanjikan, maka kredit tersebut bisa dikatakan keuntungan bagi BPR. Tetapi jika angsuran nasabah bermasalah atau macet, maka kredit tersebut menjadi masalah karena BPR harus menyediakan cadangan untuk menutup kerugian bank akibat kredit macet. Selain itu, akibat kredit permasalahan tersebut juga akan berdampak pada tertundanya pendapatan bunga, sedangkan biaya terus bertambah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mulai juni 2010 dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) BPR dalam rangka transparansi laporan. Ketentuan tersebut hampir sama dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan/PSAK 50/55 yang diterapkan kepada bank umum, meskipun levelnya lebih ringan dengan pedoman akuntansi tersebut. Rencana penerapan sistem akuntansi baru itu tertuang dalam Surat Edaran No. 12/14/DKBU tanggal 1 Juni 2010 perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat. Aturan itu diterbitkan soalan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/20/ PBl/2006 pada 5 Oktober 2006 tentang Transparansi Kondis Keuangan Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran BI commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 No.11/37/DKBU pada 31 Desember 2009 perihal Penetapan Penggunaan Standar Akuntansi Keuangan bagi Bank Perkreditan Rakyat. SAK-ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang relevan bagi BPR dan Pedoman Akuntansi BPR (PA-BPR) merupakan petunjuk pelaksanaan yang berisi penjabaran lebih lanjut dari SAKETAP. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan BPR wajib berpedoman pada PA-BPR. Perlakuan akuntansi keuangan BPR sejak 1 Januari 2010 yang masih mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001. Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan: 1. Apakah pelaporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas tanpa Akuntabilitas publik (SAK-ETAP) BPR? 2. Apakah terdapat kendala-kendala dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban? 3. Adakah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah : 1. Untuk mengetahui apakah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR sudah diterapkan pada pelaporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 2. Untuk mengetahui apakah terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban. 3. Untuk mengetahui apakah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan manfaat praktis dalam rangka memecahkan masalah aktual. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai referensi penelitian selanjutnya yang relevan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni khususnya di bidang akuntansi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi PD BPR BKK Mojolaban Untuk memberikan masukan dan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR. b. Bagi Peneliti Sebagai salah satu sarana pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya di bidang akuntansi. c. Bagi Pembaca Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca khususnya di bidang akuntansi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Tentang Akuntansi a. Pengertian Akuntansi Menurut American Accounting Association dalam Waluyo (2009: 20), “Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatat-an, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/ entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil ke-putusan ekonomi oleh pihak - pihak yang memerlukan”. Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi maupun sebagai sistem informasi. Sebagai konsep informasi, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menetapkan pilihan yang pantas diantara berbagai alternatif tindakan. Akuntansi sebagai sistem informasi maksudnya akuntansi merupakan proses yang menjalin sumber informasi, saluran komunikasi dan seperangkat penerima. Secara umum akuntansi bisa didefinisikan sebagai seni, ilmu, system informasi yang didalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan. b. Ruang Lingkup Akuntansi Adanya perkembangan dunia usaha yang cukup pesat maka kebutuhan informasi akuntansi semakin meningkat. Kebutuhan akan inforcommit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 masi ini akan mempengaruhi muncul dan berkembangnya bidang keahlian akuntansi yang bervariasi jenisnya antara lain: 1) Akuntansi Keuangan 2) Akuntansi Pemeriksaan 3) Akuntansi Manajemen 4) Akuntansi Biaya 5) Akuntansi Pemerintahan 6) Akuntansi Pajak 7) Sistem Informasi Akuntansi
c. Kerangka Konseptual Akuntansi Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem pertalian yang erat (koheren) dari tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling berhubungan dan saling mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi beserta laporan keuangan. Kerangka konseptual akuntansi menjadi sangat penting dipahami, mengingat dengan kerangka ini akan dapat dirumuskan prinsip-prinsip akuntansi yang dapat menjadi acuan para pemakai informasi akuntansi dan selanjutnya hal ini mendasari praktik akuntansi. Disamping itu, sebagai kerangka dasar setiap perubahan ataupun perkembangan akuntansi yang sulit dipecahkan, maka harus dilandasi kerangka konseptual ini dalam setiap memecahkan masalah-masalah yang berkembang dan berkaitan dengan akuntansi tersebut. Tujuan pokok akuntansi adalah tujuan umum laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Ini berarti tujuan tersebut dapat saja berubahubah sesuai dengan kebutuhan pemakai, situasi dan kondisi ekonomi, politik, hokum maupun aspek lingkungan bisnis secara keseluruhan. Prinsip akuntansi adalah dalil atau doktrin untuk mengawasi suatu commit user sistem atau aktivitas tertentu yangto diterima kebenarannya. Prinsip akun-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 tansi bukan kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan nilai-nilai yang terjadi dalam masyarakat. Prinsip-prinsip akuntansi antara lain: 1) Prinsip biaya historis 2) Prinsip pengakuan pendapatan 3) Prinsip mempertemukan pendapatan dan biaya 4) Prinsip pengungkapan penuh 5) Prinsip konsistensi
d. Siklus Akuntansi Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatankegiat-an keuangan kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi: 1) Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan, 2) Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan, dan 3) Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan. Bukti Transaksi
Buku jurnal
Laporan Keuangan
Buku Besar
Neraca Lajur
Neraca Saldo
commit to user Gambar 1. Siklus Akuntansi
Ayat Jurnal Penyesuaian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 Kegiatan pencatatan dan penggolongan/pengelompokan merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan. Adapun kegiatan pengikhtisaran dan pelaporan biasanya dilakukan pada waktu tertentu. 1) Bukti Transaksi Kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti transaksi dapat digunakan sebagai rujukan apabila terjadi masalah di kemudian hari. Bukti transaksi dibagi menjadi 2 bagian yaitu bukti intern dan bukti ekstern. 2) Jurnal Jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat ayat jurnal transaksi. Jurnal merupakan buku yang dipergunakan untuk mencatat dan menggolongkan transaksi keuangan secara kronologis. Jurnal terbagi atas 2 bagian, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. 3) Buku Besar Setelah bukti transaksi dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah memindahkan data yang terdapat dalam jurnal ke dalam akun-akun yang bersangkutan/sejenis ke dalam buku besar. Tahap ini disebut pemindah-bukuan (posting) ke buku besar. Pemindahbukuan ke buku besar me-miliki aturan-aturan atau kaidah tertentu. Buku besar terdiri atas buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar juga memiliki bentuk-bentuk yang beragam menjadi 4 bentuk. Buku besar umum ialah buku yang berisikan perkiraan-perkiraan secara keseluruhan yaitu perkiraan-perkiraan harga, perkiraan utang, perkiraan modal, perkiraan biaya, dan perkiraan hasil (pendapatan). Sedangkan buku besar pembantu ialah buku yang berisikan dari jenis-jenis perkiraan di mana perkiraan-perkiraan ini dipekerjakan secara terperinci atau mendetail. Misalnya, buku besar pembantu perkiraan piutang, perkiraan utang dan persediaan barang dagangan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 4) Neraca Saldo Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat rekening-rekening dalam buku besar yang disusun pada akhir periode akuntansi. Penyusunan neraca saldo merupakan langkah persiapan untuk penyusunan laporan keuangan. Neraca saldo merupakan titik awal yang baik untuk penyusunan laporan keuangan. Banyak dari jumlah yang dicantumkan di dalamnya dapat disajikan dalam neraca, laporan laba/ rugi dan laporan perubahan modal. 5) Ayat-ayat Penyesuaian (Adjustment) Ada beberapa akun tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Untuk itu perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat untuk akun tertentu, pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi akun-akun tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan dan modal sebenarnya. Ada 2 macam keadaan dimana jurnal penyesuaian perlu dibuat, yaitu keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun dan keadaan di mana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. 6) Neraca Lajur (Worksheet) Neraca lajur merupakan suatu daftar berlajur yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur atau kertas kerja berisi data yang berguna untuk menyusun laporan keuangan yaitu laporan Laba/Rugi, laporan perubahan modal dan neraca. Walaupun bukan merupakan dokumen yang wajib dibuat, penggunaan neraca lajur dapat mengurangi kesalahan terlupakannya salah satu ayat jurnal penyesuaian yang harus dilakukan. Selain itu, neraca lajur juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan dan memungkinkan penyusunan data secara logis. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 7) Laporan Keuangan Hasil akhir siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Secara umum laporan keuangan terdiri atas laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca. Namun dalam praktiknya, selain ketiga laporan tersebut sering disusun juga laporan lainnya yang bersifat membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, seperti laporan arus kas dan lainnya. 8) Ayat-ayat Penutup Pada dasarnya, struktur dasar posisi keuangan terdiri atas tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban dan modal. Pada pembahasan selanjutnya akan dikembangkan menjadi lima kelompok, yaitu dengan menambahkan penghasilan dan beban. Keduanya merupakan unsure penambah atau pengurang modal pemilik. Oleh karena itu, pada akhir periode akuntansi kedua kelompok tersebut harus dikembalikan ke akun induknya, yaitu modal pemilik. Pada akhirnya, saldo laba atau rugi akan ditambahkan ke dalam modal pemilik. Hal tersebut merupakan pemindahan kelompok pendapatan dan beban ke dalam kelompok modal. Dalam istilah akuntansi, proses demikian disebut ayat penutup, yang dilaksanakan melalui jurnal penutup (closing journal entry). 9) Neraca Saldo Setelah Penutupan Setelah pembuatan jurnal penutup, tahap selanjtunya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan neraca saldo penutup (post closing trial balance). Tujuan dibuatnya neraca saldo penutup adalah memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya. Perlu diperhatikan bahwa neraca saldo penutup hanya akan terdiri dari akun neraca saja. Akun-akun sementara (pendapatan, beban dan prive) telah ditutup dan bersaldo nol. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku, tentu saja, hanya berisi rekeningrekening riil (Aktiva, Utang dan Modal), jumlah saldo debit harus sama dengan jumlah saldo kredit untuk membuktikan bahwa dalam commit user kesalahan. proses penutupuan buku tidakto terjadi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 Neraca saldo penutup dapat dibuat dengan mengambil saldo-saldo akun di buku besar setelah ayat jurnal penutup dibukukan. Saldo-saldo tadi juga dapat diambil dari kolom neraca di neraca lajur.
2. Tinjauan Tentang Standar Akuntansi Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Indonesia kemudian diganti menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia. Sedang di USA berlaku General Accepted Accounting Principle (GAAP), kemudian Accounting Principle Board Statement dan terakhir menjadi FASB Statements. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman bagi siapa saja yang menyusun laporan keuangan yang akan diterima oleh umum. Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body) pada s a a t t e r t e n t u . S t a n d a r i n i merupakan consensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat, bagaimana mencatatnya, dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan. Pernyataan standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan pedoman bagi manajemen dalam menyusun laporan keuangan. Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan keuangan menjadi lebih berguna, dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat menciptakan transparansi bagi perusahaan. “Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum.” (FASB:1994) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2007:16:1) pengertian PSAK No. 16 adalah sebagai berikut “ PSAK No. 16 bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi asset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas diaset tetap, dan perubahan dalam investasi.” Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Standar Akuntansi adalah metode yang seragam yang digunakan untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan mudah. Baik dari konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dapat diterima oleh puhak lain secara umum. Standar akuntansi ini merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Standar akuntansi memiliki manfaat yang penting bagi setiap pengguna laporan keuangan. Menurut Ahmad Belkaoui sebagaimana yang dikutip oleh Sofyan Syafri Harahap (2001:152) ada empat alasan pentingnya standar akuntansi, yaitu sebagai berikut: a. Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan kegiatanperusahaan. Informasi yang disusun berdasar-kan standar akuntansi yang lazimdiharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya, dan dapat diperbandingkan. b. M e m b e r i p e d o m a n d a n p e r a t u r a n b e k e r j a b a g i a k u n t a n p u b l i k a g a r m e r e k a d a p a t melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntan setelah melalui pemeriksaan akuntan. c. Memberikan data base kepada regulator tentang berbagai informasi yang dianggappenting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan commit dan to user pengaturan ekonomi, peningkatan efesiensi ekonomi,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 dan peningkatan efesiensiekonomi, dan tujuan-tujuan makro lainnya. d. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan melakukan penelitian. Pengunaan standar akuntansi disarankan untuk menunjukan prinsip akuntansi dan juga memberi beberapa batasan untuk sifat-sifat yang melekat pada norma akuntansi, yaitu sebagai berikut : a. Norma akuntansi menunjukan pedoman umum yang terpadu tentang fungsi akuntansi sebagai alat untuk mengungkapkan data keuangan perusahaan. b. Norma akuntansi tidak harus sejalan dengan praktek akuntansi yang sedang berjalan, karena praktek akuntansi yang sedang berjalan itu dapat dilandasi oleh konsep dan norma akuntansi yang beberapa hal saling bertentangan. c. Norma akuntansi hendaknya dapat mendorong ditaatinya ketentuan hukum yang berlaku tetapi tidak harus menerima konsep, kebijakan, dan praktek hukum tersebut. d. Norma akuntansi harus merupakan alat yang praktis di bidang usaha dan keuangan, dapat diandalkan dan relevan untuk memenuhi kebutuhan para pengelola, investor, pemerintah, dan masyarakat umum.
3. Tinjauan Tentang Standar Akuntansi BPR a. Pengertian Pada bulan Mei 2010 secara resmi Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengeluarkan Standar Akuntanasi Keuangan (SAK) tentang akuntansi BPR yang dikenal dengan nama Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Standar akuntansi keuangan ini dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Dalam SAK-ETAP dijelaskan bahwa suatu entitas dikategorikan menjadi dua, yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik dan entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan. commit to userSebagai entitas yang mempunyai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 tanggung jawab publik karena menghimpun dana dari masyarakat, BPR membutuhkan sarana pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan. Laporan keuangan merupakan salah satu sarananya. Laporan keuangan tersebut harus disusun sesuai dengan prinsip atau standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Kebijakan Bank Indonesia yang mengijinkan BPR untuk menerapkan SAK-ETAP merupakan hal yang harus didukung bersama sehingga penerapan SAK-ETAP oleh BPR dapat berjalan dengan baik. Pedoman Akuntansi BPR merupakan penjabaran lebih lanjut prinsip dan substansi pengaturan dalam SAK-ETAP untuk membantu BPR dalam menyusun laporan keuangan. Proses penyusunan Pedoman Akuntansi BPR yang melibatkan regulator, akuntan, dan praktisi telah melalui proses yang lazim dalam penyusunan suatu pedoman akuntansi (due process procedure). Hal ini untuk menjamin pengaturan didalamnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan sesuai dengan kebutuhan BPR. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) mengatur penyusunan laporan keuangan suatu entitas yang disajikan secara sederhana dan mudah dipahami oleh pemakai laporan keuangan. Dalam Pedoman Akuntansi BPR dijelaskan bahwa: Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya (PA BPR: 3).
b. Komponen Laporan Keuangan Entitas 1) Neraca Informasi yang disajikan dalam neraca minimal mencakup pos-pos sebagai berikut: a. Kas b. Kas dalam valuta asing commit to user c. Sertifikat Bank Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 d. Pendapatan bunga yang akan diterima e. Penempatan pada bank lain (giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito) f. Kredit g. Agunan yang diambil alih h. Aset tetap dan inventaris i. Aset tidak berwujud j. Aset lain-lain k. Kewajiban segera l. Utang bunga m. Utang pajak n. Simpanan o. Simpanan dari bank lain p. Pinjaman diterima q. Dana setoran modal – kewajiban r. Kewajiban imbalan kerja s. Pinjaman subordinasi t. Modal pinjaman u. Kewajiban lain-lain v. Modal w. Dana setoran modal – ekuitas x. Laba/Rugi yang belum direalisasi y. Surplus revaluasi aset tetap z. Saldo laba 2) Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan seluruh penghasilan dan beban BPR dalam suatu periode. Penghasilan terdiri dari pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional. Beban terdiri dari beban operasional dan beban non-operasional. Pos-pos yang terdapat dalam laporan laba rugi BPR adalah sebagai commit to user berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 a. Pendapatan operasional b. Beban operasional c. Pendapatan non-operasional d. Beban non-operasional e. Beban pajak penghasilan 3) Laporan perubahan ekuitas Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan: a. laba atau rugi untuk periode; b. pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas; c. untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui d. untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode diungkapkan secara terpisah. 4) Laporan arus kas, Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. a. Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: 1) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; 2) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain; 3) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; 4) pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan; 5) pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 6) penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan, yang sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali. b. Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: 1) pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lainnya 2) penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya 3) pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan) 4) penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan) 5) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain 6) penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain c. Aktivitas Pendanaan Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: 1) penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain 2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau commit to user menebus saham entitas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 3) penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya 4) pelunasan pinjaman 5) pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan. 5) Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keungan harus: a.
menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan
b.
mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK-ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan
c.
memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan
c. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan 1) Dapat Dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar. 2) Relevan Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. 3) Materialitas Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. commit to user pos atau kesalahan yang dinilai Materialitas tergantung pada besarnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). 4) Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 5) Substansi Mengungguli Bentuk Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Hal ini untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan. 6) Pertimbangan Sehat Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah. 7) Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi ditinjau dari segi relevansi. 8) Dapat Dibandingkan Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. 9) Tepat Waktu Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. 10) Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.
4. Tinjauan Tentang Bank Perkreditan Rakyat a. Pengertian Bank Perkreditan Rayat Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam SBI/Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.
b. Azas, fungsi, tujuan dan sasaran BPR 1) Azas Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lumbung Kredit Pedesaan (PD BPR LKP) pasal 5 mengatakan bahwa PD BPR LKP dalam melakukan usahanya berazaskan Demokrasi Ekonomi dengan prinsip kehatihatian. (Demokrasi Ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945). 2) Fungsi Fungsi dari BPR adalah sebagai Penghimpun dan Penyalur dana commit to user Masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 3) Tujuan Menunjang pelaksanaan pembangungan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. 4) Sasaran Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan pengijon).
c. Usaha Bank Perkreditan Rakyat Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah : 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2) Memberikan kredit. 3) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. 4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas. Bank Perkreditan Rakyat dilarang untuk melakukan usaha-usaha sebagai berikut : 1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. 2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. commit to user 3) Melakukan penyertaan modal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 4) Melakukan usaha perasuransian. Selanjutnya dikatakan BPR sebagai salah satu alat kelengkapan Otonomi Daerah dibidang keuangan/perbankan dan menjalankan usahanya sebagai bank perkreditan rakyat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan mengacu pada azas, fungsi, tujuan, sasaran serta usaha BPR tersebut, berarti BPR dalam melaksanakan usahanya adalah harus berdasarkan prinsip usaha perusahaan perbankan dengan pinsip kehati-hatian untuk mendapatkan keuntungan yang layak sebagai salah satu sumber penerimaan pendapatan asli daerah.
d. Peranan BPR Dalam Meningkatkan Kesehjateraan Masyarakat Sebagian besar masyarakat Indonesia yang tidak bekerja pada sektor pemerintahan/perkantoran banyak yang bekerja secara mandiri mendirikan suatu usaha kecil / rumah tangga yang dewasa ini sering kita dengar istilah UMKM . Sehingga perlu untuk memberdayakan UMKM tersebut. Banyak kendala yang ditemui dalam usaha pengembangan UMKM tersebut, salah satunya adalah permodalan dimana hal tersebut dapat diatasi dengan bantuan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) antara lain yaitu dengan keberadaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Lembaga Keuangan Mikro (LKM atau microfinance) merupakan topik yang hangat dibicarakan, karena keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitarnya, terutama pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat berpenghasilan rendah, yang relatif tidak terjangkau oleh lembaga keuangan formal. Selain itu, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tidak hanya memberikan pelayanan jasa keuangan, namun juga berfungsi sebagai alat pembangunan bagi pengembangan masyarakat pedesaan. Keterbatasan atau jumlah UMKM yang belum terlayani oleh bank hendaknya diisi oleh BPR sebagai salah satu bentuk dari LKM yang ada disemua kecamatan agar koperasi dan UMKM mampu berusaha. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 e. Permasalahan dan kelemahan BPR Apabila dibandingkan dengan bank, dalam hal ini BPR tidak terlepas dari beberapa permasalahan seperti terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dan manajemen, Inovasi dibidang pemasaran, persaingan, permodalan, Teknologi Informasi,kurangnya kepercayaan masyarakat, lemahnya jaringan (networking) serta belum optimalnya fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Otoritas yang berwenang. Beberapa permasalahan di atas merupakan hal yang umum dijumpai dalam upaya mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro. Kelemahan BPR (LKM) dalam operasional adalah belum adanya payung hukum sebagai pedoman melaksanakan pemberdayaan UMKM. Payung hukum ini penting agar BPR lebih percaya memenuhi kebutuhan anggota kelompok maupun masyarakat setempat. B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan penulis ini mengacu pada jurnal penelitian terdahulu yang relevan. Penelitian terdahulu yang membahas mengenai Standar Akuntansi Keuangan untuk BPR dilakukan oleh Ahmad Waluyo Jati, Eny Suprapti, dan Satria Budi Wicaksono. Mereka berasal dari dari Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul ” Kajian atas Standar Pelaporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat : Komparasi Antara PSAK No. 31, SAK ETAP, dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat”. Penelitian ini menggambarkan pelaporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang berdasarkan PSAK No.31 dan SAK ETAP kemudian menggambarkan perbandingan antara Bank Perkreditan Rakyat dari PSAK No 31, SAK ETAP dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat (PA BPR). Penelitian tentang SAK-ETAP yang lain yaitu dilakukan oleh Edi susanto dengan judul ”Analisis Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) di UMKM ( Study kasus pada UMKM di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres, Surakarta) tahun 2011 di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 C. Kerangka Berpikir
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam SBI/Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat/surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sebagai dewan tertinggi dalam pengaturan laporan keuangan sebuah entitas secara khusus menerbitkan standar akuntasi keuangan baru yang diperuntukan bagi seluruh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan. Standar akuntansi keuangan tesebut dinamakan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). DSAK-IAI dalam SAK ETAP menyatakan bahwa SAK ETAP dapat diberlakukan bagi entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, sepanjang otoritas berwenang mengatur penggunaan SAK ETAP dimaksud. Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan BPR dan penyusunan laporan keuangan yang relevan, komprehensif, andal dan dapat diperbandingkan, BPR wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan SAK yang relevan bagi BPR. Bank perkreditan rakyat (BPR) mulai 1 Juli 2010 wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SA-KETAP) untuk mendukung transparansi laporan. Pedoman Akuntansi BPR (PA-BPR) merupakan petunjuk pelaksanaan yang berisi penjabaran lebih lanjut dari pedoman tersebut. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan BPR wajib berpedoman pada PA-BPR. Dalam penelitian ini, entitas yang akan diteliti adalah PD BPR BKK Mojolaban. Dalam penerapan standar akuntansi keuangan yang baru ini pasti terdapat kendala-kendala yang dialami oleh entitas. Entitas harus melakukan upaya-upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang dialami agar penerapan SAK-ETAP BPR commit to user dapat terlaksana dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 Dari uraian diatas, dibuat suatu kerangka pemikiran dalam upaya penyelesaian penelitian ini sebagai berikut:
SAK ETAP
Pembukuan
Menerapkan
Laporan Keuangan
1. 2. 3. 4. 5.
Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan
Tidak Menerapkan
Alasan
Sesuai Tidak Sesuai ttida
Kendala / Hambatan
Upaya-upaya yang dilakukan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Tentang Analisis Penerapan SAK-ETAP BPR Pada Pelaporan Keuangan di PD BPR BKK Mojolaban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi diperlukan untuk mendapatkan kebenaran dari suatu penelitian. Metodologi penelitian harus dipilih terlebih dahulu sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Hal ini dikarenakan ketepatan dalam memilih metodologi akan mengantarkan penelitian ke arah tujuan yang ingin dicapai, yaitu hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Kartono (1990 : 28) ” metodologi merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan dengan memakai metode-metode ilmiah”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi adalah salah satu ilmu pengetahuan yang membahas tentang tata cara atau prosedur untuk melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memahami obyek penelitian dengan memakai pendakatan ilmiah.
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan suatu sumber bagi penulis untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di PD BPR BKK Mojolaban. Alasan mengapa peneliti memilih untuk mengambil objek penelitian di PD BPR BKK Mojolaban adalah Belum ada penelitian tentang penerapan SAK-ETAP di PD BPR BKK Mojolaban. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang direncanakan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Tabel 1. Jadwal Penelitian Tahun 2012
Kegiatan Jan
1.
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
a. Pengajuan T Judul ahap
b. Pengajuan Proposal
Persiapan
c. Perijinan
2. Tahap
a. Pengumpulan Data
Pelaksanaan
b. Analisis Data c. Penyusunan Laporan
B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan atau memperoleh data yang kemudian diolah dan dianalisis untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah. Bentuk penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam mengkaji permasalahan secara utuh dan lengkap memerlukan suatu pendekatan permasalahan melalui bentuk penelitian yang tepat. Bentuk penelitian yang tepat akan mencerminkan kedalaman materi permasalahan yang disajikan. Penelitian ini menggunakan bentuk deskriptif kualitatif. Bentuk deskriptif kualitatif dipilih berdasarkan pada asumsi bahwa dengan pendekatan penelitian ini akan mendapatkan realita yang bersifat naturalisme pada obyek penelitian dan permasalahan yang diteliti akan diungkapkan secara detail dan mendalam. Permasalahan pada penelitian ini adalah mendeskripsikan mengenai laporan keuangan BPR dengan tujuan untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. “Metode deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran commit to user maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang” (Natzir, 1988: 63).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 Pendapat lain yang mengulas tentang penelitian adalah, “Suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati” (Moleong, 2004 : 11). Penelitian deskriptif kualitatif juga mempunyai karakteristik antara lain: berlatar belakang alamiah, mengandalkan manusia sebagai obyek penelitian, memanfaatkan data kualitatif, menggunakan analisis secara induktif, mengarahkan sasaran penelitian pada usaha menemukan teori dasar yang bersifat deskriptif, lebih mementingkan pada hasil, membatasi kajian pada fokus tertentu, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya dapat diterima oleh semua pihak. Sehingga bentuk ini dirasa penting dalam penelitian ini. 2. Strategi penelitian Strategi penelitian merupakan suatu pendekatan yang dipilih untuk mengamati atau mengumpulkan informasi serta menyajikan analisis hasil penelitian. Strategi yang digunakan dalam penelitian adalah dengan cara deskriptif, dimana peneliti mendiskripsikan laporan keuangan yang terjadi pada objek penelitian dan dikomparasikan dengan standar yang telah ditetapkan dalam SAK-ETAP BPR.
C. Sumber Data Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Betapapun menariknya suatu permasalahan atau topik penelitian bila sumber datanya tidak tersedia maka tidak akan punya arti karena tidak bisa diteliti dan dipahami. Jenis data yang diperlukan untuk digali dan dikaji sangat tergantung dari rumusan masalahnya. Dengan kata lain pemahaman mengenai masalah penelitian dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan jenis data atau informasi yang paling inti dan diperlukan untuk digali. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 Sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy Moelong (2004: 157) adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Informan, informan disini adalah pegawai yang berada di PD BPR BKK Mojolaban antara lain: a. Direktur Utama
: Sabar Warsiti, SE
b. SPI
: Joko Mursito, SE
c. Penghimpun Dana
: Kristina Mangesti, S.Pd
d. Bidang Akuntansi
: Sariyanto, S.Kom
Informan dalam hal ini memberikan keterangan. Berdasarkan keterangan tersebut kemudian dianalisa dan hasil akhirnya ditarik kesimpulan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. 2.
Sumber tertulis yang berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan hasil laporan-laporan penelitian sebelumnya yang sesuai.
D. Teknik Sampling Data merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Pengambilan data harus tepat sesuai dengan paradigma berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris dan sebagainya. Teknik sampling (cuplikan) sangat menentukan kualitas datanya. Bila sampel yang kita ambil tidak tepat maka data yang didapat juga akan salah dan hasil penelitian tidak benar. “Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sesungguhnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar dapat diambil sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi” (Nawawi, 1995: 152). “Teknik sampling merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi” (Sutopo, commitkualitatif to user sering juga dinyatakan sebagai 2002: 54). Cuplikan dalam penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 internal sampling. Dalam cuplikan yang bersifat internal, cuplikan diambil untuk mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah nara sumber yang lebih banyak yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya. Sampling dalam penelitian kualitatif dari sifatnya yang internal tersebut mengarah pada kemungkinan generalisasi teoritis. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sumber data yang digunakan di sini tidak sebagai sumber data yang mewakili populasinya melainkan lebih cenderung mewakili informasinya. “Maksud dari purposive sampling adalah kecenderungan peneliti untuk memilih informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap.” (Sutopo, 2002: 64). Dalam pelaksanaan pengumpulan data, dilakukan sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka, pilihan informan dan jumlahnya dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam memperoleh data. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling yang diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data Strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokan ke dalam dua cara, yaitu metode atau teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan yang bersifat non interaktif. Metode interaktif terdiri dari wawancara, observasi, dan focus group discussion. Sedang yang non interaktif terdiri dari kuesioner, memcatat dokumen atau arsip. Kecermatan dalam memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data ini sangat berpengaruh pada objektivitas hasil penelitian. Dengan kata lain teknik dan alat pengumpul data yang tepat dalam suatu penelitian akan memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel, yang pada gilirannya akan memungkinkan commit to user generalisasi yang objektif.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1.
Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik observasi memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh wawancara, yakni kata-kata yang disampaikan informan tidak selamanya dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2009:145) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.”
2.
Wawancara Mendalam / in-depth interview Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data diperlukan teknik wawancara yang dalam peneitian kualitatif khususnya dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam. Teknik wawancara ini merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif terutama pada penelitian lapangan. Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya. Untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau dan memproyeksikan hal-hal yang dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang. Wawancara dalam penelitian kualitatif pada umumnya tidak dilakukan secara terstruktur ketat dan dengan pertanyaan tertutup seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dilakukan secara tidak terstruktur atau sering commitmendalam, to user disebut sebagai teknik wawancara karena peneliti merasa tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 tahu apa yang belum diketahuinya, dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur. Hal ini dimaksudkan guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam. Oleh karena itu, dalam hal ini subyek yang diteliti posisinya lebih berperan sebagai informan daripada sebagai responden. Wawancara mendalam dilakukan pada waktu dan kondisi konteks yang dianggap paling tepat guna mendapatkan data yang rinci, jujur dan mendalam. 3.
Dokumentasi “Studi dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil/hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan” (Nawawi, 1998: 133). Teknik dokumentasi berorientasi untuk mendapatkan data melalui dokumen-dokumen dan catatan tertulis berupa arsip yang terdapat dalam obyek penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan transaksi-transaksi yang terjadi, laporan keuangan, dan peraturan-peraturan yang relevan.
F. Validitas Data Teknik pemeriksaan data digunakan untuk menetapkan keabsahan data yang didasarkan pada suatu kriteria tertentu. Sedangkan dalam penelitian ini teknik pemeriksaan data dilakukan dengan cara trianggulasi. “Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu” (Moleong, 2004: 330). Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data dibedakan menjadi empat macam yaitu: 1. Triangulasi dengan sumber Teknik triangulasi ini membandingkan dan mengecek balik derajat to user melalui waktu dan alat yang kepercayaan suatu informasi commit yang diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 berbeda. Hal itu dapat dicapai dengan jalan (1) membandingkan data hasil pengamatan data hasil wawancara, (2) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 2. Triangulasi dengan metode Teknik ini dengan melakukan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari beberapa teknik pengumpulan data dan melakukan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. 3. Triangulasi dengan penyidik Teknik triangulasi ini memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data, sehingga dapat membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Cara lain dari teknik ini yaitu dengan membandingkan hasil penelitian seorang peneliti dengan peneliti lainnya. 4. Triangulasi dengan teori Triangulasi ini berdasarkan dari anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori, maka peneliti harus mencari tema atau penjelasan pembanding yang dapat dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian cara lainnya untuk mengorganisasikan data yang mungkin mengarahkan pada upaya penelitian lainnya. Teknik pemeriksaan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode triangulasi dengan sumber. Hal ini dilakukan dengan membandingkan hasil dari pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Dengan demikian hasil akhir dari analisis mencapai tingkat mutu dan kevalidan yang tinggi.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model of Analysis). Di dalam model ini tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus. Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Reduksi data Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan data kasar yang muncul dalam catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data. 2. Penyajian data Diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data. 3. Penarikan kesimpulan Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya. Proses analisis model interaktif dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpilan / Verifikasi
Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap dalam penelitian mulai dari awal sampai akhir penulisan penelitian. Dalam penelitian ini prosedur atau langkah-langkah pembuatan laporan mengacu pada teori dalam buku (Sutopo, 2002:187), yakni sebagai berikut: 1. Tahap Pra Lapangan (Persiapan) Tahap pra lapangan dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian, proposal penelitian, menyusun rancangan penelitian, memilih obyek penelitian, pencarian berkas perijinan lapangan dan menyiapkan perlengkapan penelitian. Jadi, peneliti belum terjun langsung ke lokasi penelitian. 2. Tahap Lapangan (Pengumpulan Data) Tahap lapangan ini dilakukan dari penggalian data yang relevan dengan tujuan penelitian. Tahap ini peneliti mulai mengeksplorasi data yang ada di lapangan kemudian dikumpulkan untuk memasuki dikumpulkan untuk memasuki tahap analisis data. 3. Tahap Analisis Data commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 Tahap analisis data dilakukan bersamaan dengan tahap pengumpulan data untuk menghindari data yang tercecer karena dianggap tidak berguna atau hilang. Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: pengelompokan data, penganalisaan data kemudian ditarik suatu kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah itu persiapan penyajian data secara jelas dan rinci dalam suatu laporan. 4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian Penyusunan laporan penelitian ini merupakan tahap akhir dari prosedurprosedur sebelumnya. Pada tahap ini hasil dari pengumpulan data diolah dan dianalisa kemudian dilaporkan dalam bentuk skripsi.
Gambar 4. Prosedur Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi / Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya PD. BPR BKK Mojolaban PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Mojolaban didirikan pada tahun 1969 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor Dsa G.226/1969 tertanggal 4 September 1969 dan Nomor Dsa.G.323/1970 tertanggal 19 Nopember 1970 PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Mojolaban mendapat status Badan Usaha Milik Daerah sebagaimana dikukuhkan dalam Peraturan Daerah Propinsi Tingkat I Jawa Tengah Nomor 11 tahun 1981 dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 4 tahun 1995 tertanggal 26 Februari 1993 . PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Mojolaban didirikan berdasarkan akta notaris Nomor 233 tanggal 31 Mei 1997 yang dibuat di hadapan Ny. Fransisca Eka Sumarningsih, S.H. Yang berkedudukan di Semarang. Dengan dikeluarkannya SK dari pemerintah yaitu SK Izin Nomor 32/211/Kep/DIR tanggal 14 Mei 1999 maka status BKK berubah menjadi PD. BPR-BKK dan beroperasi sampai dengan sekarang.
2. Lokasi PD. BPR BKK Mojolaban PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Mojolaban
berkedudukan di Jalan Merak No. 50 Bekonang,
Kecamatan
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
3. Perijinan Dan Legalitas Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha sebagai berikut : a. Akta Notaris Nomor 233 tertanggal 31 Mei 1997 mengenai Anggaran Dasar Perusahaan Daerah Bank Perkrediatan Rakyat Mojolaban Kabupaten commit to user Sukoharjo. 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 b. NPWP Nomor 1.245.990.5.525.000 dari Direktorat Jenderal Pajak c. Addendum Anggaran Dasar PD. BPR BKK Mojolaban Kabupaten Sukoharjo yang dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (P.P.A.T) Nomor 09 tanggal 27 Januari 2004 d. Rapat Umum Pemegang Saham Berita Acara Rapat PD. BPR BKK Mojolaban yang telah di akta notariskan oleh Notaris Mohammad Turman, Sarjana Hukum Akta Notaris Nomor 3 tanggal 16 Mei 2006 e. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Pemberian Izin Usaha Badan Kredit Kecamatan Mojolaban sebagai Bank Perkreditan Rakyat Nomor 32/211/KEP/DIR tertanggal 14 Mei 1999.
4. Struktur Organiasasi Dan Deskripsi Jabatan Pengurus PD. BPR BKK Mojolaban Penjelasan dan Tata Kerja PD. BPR – BKK berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 148 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Bank Perkreditan Rakyat - Badan Kredit Kecamatan antara lain sebagai berikut :
commit to user
( BPR – BKK )
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Gambar 5. Struktur Organisasi PD BPR BKK Mojolaban
a. DEWAN PENGAWAS 1) KETUA DEWAN PENGAWAS Nama
: Drs. Sugeng, MM.Msi
Tugas Pokok : a) Menetapkan kebijakan umum yang digariskan oleh Pemegang Saham, melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan terhadap PD. BPR BKK Mojolaban
commit to user b) Memimpin semua kegiatan anggota Dewan Pengawas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 c) Menuyusun program kerja pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan Pemegang Saham d) Memimpin rapat Dewan Pengawas e) Menetapkan pembagian tugas para anggota Dewan Pengawas f) Membina dan meningkatkan tugas para anggota Dewan Pengawas g) Dewan Pengawas wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan RKAP kepada Kantor Bank Indonesia setempat dan Pemegang Saham setiap akhir bulan Juni dan Akhir bulan Desember sesuai dengan ketentuan yang berlaku Fungsi Dewan Pengawas a) Penyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan PD. BPR BKK Mojolaban b) Pengawasan atas pengurusan PD. BPR BKK Mojolaban c) Penetapan kebijakan anggaran dan keuangan PD. BPR BKK Mojolaban d) Pembinaan dan pengembangan PD. BPR BKK Mojolaban Wewenang a) Membahas RKAP sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham atau RUPS untuk mendapatkan pengesahaan b) Meneliti semua laporan yang disusun dan disampaikan oleh Direksi c) Memberikan pertimbangan dan saran baik diminta atau tidak diminta kepada pemegang saham atau RUPS untuk perbaikan dan perkembangan usaha PD. BPR BKK Mojolaban d) Meminta keterangan kepada Direksi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengurusan dan pengelolaan PD. BPR BKK Mojolaban e) Memeberikan penilaian terhadap Laporan Pertanggungjawaban Tahunan Direksi atas pelaksanaan kegiatan operasional sebagai bahan pertimbangan penyusunan RKAP tahun buku berikutnya f) Memberikan penilaian laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Direksi dalam forum RUPS g) Mengusulkan penghentian sementara Anggota Direksi kepada pemegang saham melalui commit RUPS to user