eJournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (3) : 483 - 497 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014
Analisis Penerapan Pengendalian Manajemen Dan Pembelajaran Organisasi Terhadap Perusahaan Pada KFC Mulawarman Samarinda
Awalludin syam
eJournal Administrasi Bisnis Volume 2 , Nomor 4 , 2014
eJournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (4) : 483 - 497 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014
ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP PERUSAHAAN PADA KFC MULAWARMAN SAMARINDA Awalludin Syam1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap kinerja perusahan pada KFC mulawarman Samarinda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel Pengendalian Manajemen (X1) dan Pembelajaran Organisasi (X2) serta variabel dependen adalah Kinerja Perusahaan (Y). Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2,561 - 0,090 X1 + 0,318 X2 + e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Pengendalian Manajemen (X1) dan Pembelajaran Organisasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan (Y) pada KFC Mulawarman Samarinda, dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 5,168 jika dibandingkan degan nilai sig hitung 0,010 < 0,05. Secara parsial variabel pembelajaran organisasi (X2) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan (Y) dengan nilai t hitung sebesar 2,700 dengan nilai sig hitung 0,010 < 0,05, sedangkan pengendalian manajemen (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (Y) sebesar 0,711 dengan nilai sig hitung 0,481 > 0,05. Nilai R (Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 0,444 atau 44,4% dan nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 0,197 atau 19,7%. Saran utama bagi KFC Mulawarman Samarinda adalah penelitian yang berhubungan dengan pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap kinerja perusahaan sekiranya dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan dalam manajemen yang lebih baik demi mencapai tujuan perusahaan. Kata Kunci : Pengendalian, Manajemen, Pembelajaran, Organisasi
1
Mahasiswa, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Email:
[email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomer 4, 2014: 483 - 497
Pendahuluan Kebutuhan masyarakat indonesia khususnya masyarakat yang berada di Kota Samarinda akan makanan cepat saji semakin bertambah. Perkembangan makanan cepat saji di Kota Samarinda dari tahun ke tahun pun juga semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa makanan cepat saji merupakan kebutuhan yang diminati oleh kalangan masyarakat Samarinda. Makanan cepat saji adalah salah satu makanan yang tersedia dalam waktu cepat dan siap santap. Mudahnya memperoleh makanan cepat saji di pasaran memang memudahkan tersedianya variasi pangan sesuai selera dan daya beli. Selain itu, pengelolaan dan penyiapannya lebih mudah dan cepat, cocok bagi masyarakat yang selalu sibuk. Keberadaan restoran-restoran cepat saji (fast food) yang semakin menjamur di kota-kota besar di Indonesia khusus-nya kota Samarinda. Makanan siap saji tidak hanya sebatas di kota-kota besar saja, namun sudah masuk ke daerah-daearah pedesaan. Hal ini tidaklah mengherankan karena makanan siap saji sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat saat aktivitas seharian bekerja dan makanan siap saji selalu menjadi pililhan utama masyrakat pada saat sibuk. Saat ini banyak bermunculan berbagai makanan cepat saji yang ada di Samarinda, yang selalu bersaing untuk merebut minat masyarakat untuk membeli makan cepat saji. Salah satu makanan cepat saji yang banyak diminati oleh masyarakat adalah KFC ( Kentucky Fried Chicken ) KFC adalah jaringan perusahaan internasional dalam bidang restoran waralaba (Franchise Restoran) yang menyediakan makanan dan minuman siap saji (fast food). Saat ini cabang KFC telah tersebar hampir diseluruh belahan dunia. Untuk Indonesia sendiri KFC ada dibawah naungan PT. Fast Food Indonesia tbk. Ada 4 KFC yang berada di Samarinda dan disini penulis mengambil tempat KFC yang berlokasi di Jl. Mulawarman Samarinda. KFC Mulawarman Samarinda dalam pemasarannya selalu memberikan pelayanan yang baik dan menarik bagi konsumen antara lain dengan cara memberikan beberapa layanan paket produk hemat dengan harga yang lebih murah dari pada pembelian harga satuan. Selain itu KFC Mulawarman Samarinda juga memberikan fasilitas antara lain free wifi untuk yang lagi browsing serta dengan desain konsep ruangan yang baru dan lebih berwana memberikan para konsumen kenyaman serta kepuasan, dan ada juga sistem pembayaran yang mudah dengan menggunakan kartu kredit, tempat duduk yang nyaman, suasana tempat sangat terang dan nyaman yang berada di lantai bawah dan atas. Karyawan sebagai eksekutor dan basis modal untuk menciptakan kinerja yang optimal, sehingga pengetahuan yang dimiliki karyawan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan organisasi. Karywan yang
484
Analisis Pengendalian Manajemen & Organisasi Kinerja KFC - Awalludin
dimiliki KFC pada dasarnya diberi pembekalan sebelum bekerja yaitu pelatihan (training). Training adalah Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan. Permasalahan yang sering terjadi pada penerapan pengendalian manajemen di KFC Mulawarman yaitu ketidak disiplinan karyawan pada jam masuk kerja, kerapian, serta kurangnya ke taatan peraturan yang tidak boleh membawa handphone pada saat jam kerja, dan itu masih sering terjadi di dalam jam kerja. Salah satu yang menjadi permasalahan yang sering muncul pada pembelajaran organisasi di KFC Mulawarman yaitu kurang memperhatikannya karyawan pada saat breffing dilakukan, serta masih terdapat beberapa karyawan senior yang enggan berbagi ilmu serta ideide kepada karyawan baru. Berdasarkan pemaparan tersebut maka penelitian ini akan mengevaluasi analisis penerapan pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap kinerja perusahaan. yang akan ditulis kedalam skripsi dengan judul “Analisis Penerapan Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada KFC Mulawarman Samarinda”. Rumusan Masalah 1. Apakah variabel Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada KFC Mulawarman Samarinda ? 2. Apakah variabel Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada KFC Mulawarman Samarinda ? 3. Dari dua variabel (Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi) manakah yang paling berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan pada KFC Mulawarman Samarinda ? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi secara simultan terhadap kinerja pada perusahaan di KFC Mulawarman Samarinda. 2. Untuk mengetahui pengaruh Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi secara parsial terhadap kinerja pada perusahaan di KFC Mulawarman Samarinda.
485
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomer 4, 2014: 483 - 497
3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh dari variabel Pengendalian Manajemen dan Pemebelajaran Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan pada KFC Mulawarman Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pengendalian Manajemen Menurut Anthony dan Govindarajan, (2008 : 8) pengendalian manajemen adalah semua usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan, atau proses untuk mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan agar secara efektif dan efisien mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu. Terdapat enam karakteristik pengendalian manajemen menurut (Anthony dan Govindarajan, 2008 : 8) terdiri dari : 1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi. 2. Mengkordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi. 3. Mengomunikasikan informasi. 4. Mengevaluasi informasi. 5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada. 6. Mempengaruhi orang-orang untuk merubah perilaku mereka. Pembelajaran Organisasi Menurut Neymark, (2002 : 67) Pembelajaran organisasi atau organizational learning adalah proses untuk meningkatkan suatu tindakan melalui pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik, lebih jauh organisasi dipandang sedang belajar saat organisasi berusaha mengkodefikasi kejadian-kejadian lampau kedalam rutinitas yang menjadi arahan perilaku, dan pembelajaran organisasi terjadi melalui berbagai sudut pandang, pengetahuan dan model mental dan dibangun berdasarkan pengetahuan dan pengalaman terdahulu. Terdapat sembilan karakteristik pembelajaran organisasi menurut neymark, (2002 : 70-74) terdiri dari : 1. Orang-orang dalam organisasi merasa bahwa mereka melakukan sesuatu yang memiliki rasa kebermaknaan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi organisasi secara luas. 2. Setiap individu dalam organisasi, dituntut untuk tumbuh, berkembang dan meningkatkan kapasitas mereka dalam menciptakan ide-ide kreatif atau dalam melaksanakan tugas. 3. Individu-individu merasa memiliki kecerdasan bersama, dimana dalam pelaksanaan suatu tugas yang membutuhkan kreatavitas, organisasi dapat membentuk team, atau memiliki banyak pilihan alternative individu untuk melaksanakan tugas tersebut, dibanding hanya mengandalkan satu orang individu untuk melaksanakan tugas.
486
Analisis Pengendalian Manajemen & Organisasi Kinerja KFC - Awalludin
4. Organisasi secara berkelanjutan menjadi lebih sadar tentang basis pengetahuan yang mereka miliki, terutama pengetahuan yang tidak terartikulasi dalam benak karyawan. 5. Visi tentang arahan organisasi bisa dari pada tiap level, dimana fungsi manajemen puncak hanya untuk mengelola, proses sementara visi baru menjadi visi bagi semua individu dalam organisasi. 6. Karyawan diminta untuk belajar tentang segala sesuatu yang terjadi pada tiap level organisasi, sehingga memiliki pemahaman bagaimana suatu tindakan berpengaruh terhadap orang lain. 7. Individu-individu dapat dengan bebas meminta pendapat orang lain, atau menggunakan asumsi mereka sendiri, dimana tidak lagi terjadi kerahasiaan atau subjek-subjek yang tidak didiskusikan. 8. Orang-orang memperlakukan orang lain sebagai kolega. Terjadi Saling menghormati dan kepercayaan dalam berkomunikasi dengan rekan kerja. 9. Orang-orang merasa dibebaskan untuk melakukan eksperimen mengambil resiko, dan secara terbuka mengukur hasil kinerja. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visinya. Untuk meningkatkan kinerja, perusahaan harus memiliki ukuran kinerja yang relevan. Pengembangan berkelanjutan membutuhkan keterlibatan secara aktif dari seluruh karyawan dan sistem umpan balik kinerja yang relevan. Terdapat lima karakteristik kinerja perusahaan menurut Zhang dan McCullough, (2001 : 133) terdiri dari : 1. Melaksanakan pekerjaan dengan akurat 2. Menciptakan pekerjaan yang berkualitas 3. Produktivitas dari team kerja 4. Ketepatan waktu dalam memenuhi jadwal pekerjaan 5. Kepuasan konsumen Metode Penelitian Uji Reliabilitas Kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42).
487
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomer 4, 2014: 483 - 497
1
k. r k 1 r
Dimana: a = Koefisien reliabilitas r = Korelasi antar item k = Jumlah item Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005:45). ∑x ∑x n ∑ xy rxy ∑x ∑y n ∑x n∑y Dimana: Rxy = Koefisien korelasi (r-hitung) ∑x = Skor variabel independen ∑y = Skor variabel dependen ∑xy = Hasil kali skor butir dengan skor total n = Jumlah responden Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi Regresi Linier Berganda Berdasarkan tujuan penelitian, analisis data dilakukan dengan menggunkan analisis linier berganda. Dalam penelitian ini variabel bebas (X) yaitu dua variabel yang terdiri dari pengendalian manajemen (X1) dan pembelajaran organisasi (X2). Sedangkan variabel terikat yaitu kinerja perusahaan (Y). Dengan demikian, rumus persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Y a b X b X e Y = Kinerja perusahaan a = Konstanta dari keputusan regresi b1 = Koefisien regresi variabel X1 (pengendalian manajemen)
488
Analisis Pengendalian Manajemen & Organisasi Kinerja KFC - Awalludin
b2 X1 X2 e
= Koefisien regresi variabel X2 (pembelajaran organisasi) = Pengendalian manajemen = Pembelajaran organisasi = error/variabel pengganggu
Koefisien Korelasi (R) Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent secara bersama-sama terhadap veriabel dependent. Berikut rumus untung penghitungan koefisien korelasi menurut (Rangkuti, 2003:264): ∑ ∑ ∑ R ∑ Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi ( ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukkan dalam SPSS , koefesien determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R Square. Uji F (Simultan) Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F dan uji t. uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). !"#$%& '
()+ *
,-() /
.-*-,
Dimana: k : Jumlah variabel independent n : Jumlah anggota sampel R2 : Koefisien korelasi ganda Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada alpha (α) 5%: a. Apabila nilai Fhitung > F Sig, maka H0 dotolak dan Ha diterima b. Apabila nilai Fhitung < F Sig, maka H0 diterima dan Ha ditolak Uji t (Parsial) Uij t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:84). 0 thitung = 1 2 31
489
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomer 4, 2014: 483 - 497
Dimana: bi : Koefisien regresi Sbi : Standart Error Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel, maka: a. Apabila nilai thitung > t Sig, maka H0 ditilak dan Ha diterima b. Apabila nilai thitung < t Sig, maka H0 diterima dan Ha ditolak Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Validitas Berdasarkan hasil Uji Validitas instrumen penelitian didapati bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada kuisioner (X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, X1.5, X1.6, X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5, X2.6, X.27, X2.8, X2.9, Y1.1, Y1.2, Y1.3, Y1.4 dan Y1.5), mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r-tabel untuk N=45 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,288). Dengan demikian seluruh butir pernyataan yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid. Uji Reliabilitas Kemudian dari hasil Uji Reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil Cronbach's Alpha yang lebih besar dari 0.6 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut. Uji Asumsi Klasik Hasil uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi klasik, sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier berganda. Regresi linier Berganda Coefficientsa Model
1
490
(Constant) x1 x2
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.561 .583 .090 .127 .318 .118
Standardized Coefficients Beta .105 .397
T
4.390 .711 2.700
Sig.
.000 .481 .010
Analisis Pengendalian Manajemen & Organisasi Kinerja KFC - Awalludin
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linier berganda dari variabel pengendalian manajemen (X1) dan pembelajaran organisasi (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y) adalah sebagai berikut: Y = 2,561
0,090X
0,318X
1. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2) Model sumarry Mode l 1
R
R Square
.444a
Adjusted Std. Error of the R Square Estimate
.197
.159
.26632
DurbinWatson 1.874
Dalam output SPSS pada tabel Model Summaryb di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,444 atau 44,4 % yang berarti tingkat hubungan antar variabel pengendalian manajemen (X1) dan pembelajaran organisasi (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y) pada KFC Mulawarman Samarinda termasuk pada tingkat hubungan yang sedang/cukup. Dalam output SPSS diperoleh pada tabel Model Summaryb di atas nilai koefisien determinasi (R2) didapati besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 19,7%. Sedangkan sisanya yaitu 80,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian. 2. Uji F Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen pengendalian manajemen (X1) dan pembelajaran organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kinerj perusahaan (Y) pada KFC Mulawarman Samarinda yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Sighitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut: ANOVAa Model
1
Regression Residual Total
Sum of Squares .733 2.979 3.712
Df 2 42 44
Mean Square .367 .071
F 5.168
Sig. b
.010
Sumber: Data diolah 491
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomer 4, 2014: 483 - 497
Berdasarkan perhitungan Fhitung sebesar 5,168. Jika dibandingkan dengan nilai Sig hitung 0,010 < 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa variabel independent yang terdiri dari pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengeruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima. 3. Uji t Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja perusahaan pada KFC Mulawarman Samarinda dengan cara membandingkan t hitung dan sig hitung dengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperleh hasil perhitungan SPSS. Hasil Uji t Model
1
Unstandardized Coefficients B Std. Error x1 x2
.090 .318
.127 .118
Standardized Coefficients Beta .105 .397
T
.711 2.700
Sig.
.481 .010
Sumber: Data diolah 1. Variabel Pengendalian Manajemen (X1) Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel pengendalian manajemen (X1) sebesar 0,711 dengan nilai Sig hitung. 0,481. Karena sig hitung 0,481 > a 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, variabel pengendalian manajemen (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan (Y). 2. Variabel Pemebelajaran Organisasi (X2) Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel pemebelajaran organisasi (X2) sebesar 2,700 dengan nilai Sig hitung. 0,010. Karena sig hitung 0,010 < a 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel pemebelajaran organisasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan (Y). Variabel Yang Paling Berpengaruh Dari hasil penelitian secara signifikan dan hasil parsial diketahui variabel bebas yang memeliki pengaruh paling besar
492
Analisis Pengendalian Manajemen & Organisasi Kinerja KFC - Awalludin
terhadap kinerja perusahaan pada KFC Mulawarman samarinda dapat dilihat pada tabel di bawah ini berikut : Hasil Variabel yang Paling Berpengaruh Model
x1 x2
Unstandardized Coefficients B Std. Error .090 .318
.127 .118
Standardized Coefficients Beta .105 .397
t
.711 2.700
Sig.
.481 .010
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai standart koefesien beta tertinggi yakni variabel pembelajaran organisasi (X2) sebesar 0,397 yang berati bahwa variabel pembelajaran organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada KFC Mulwarman Samarinda. Pembahasan Dari hasil analisis uji simultan variabel pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan, ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Anthony dan Govindarajan, 2008 : 6) Pengendalian Manajemen adalah semua usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan, atau proses untuk mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan agar secara efektif dan efisien mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu. Manajer KFC yang selalu memberikan perencannaan kegiatan serta target di tiap harinya kepada karyawan untuk bisa mencapai hasil yang diinginkan serta mengevaluasi jika ada yang tidak memenuhi hasil yang diinginkan disetiap periode tertentu akan dilakukan analisa atas hasil tersebut. Zhang dan McCullough (2001) bahwa pembelajaran organisasi memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan hasil ini menggambarkan bahwa semakin tinggi pembelajaran organisasi maka semakin tinggi kinerja suatu perusahaan. Pembelajaran organisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan suatu tindakan melalui pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik. Karyawan KFC menyebarkan pengetahuan ke setiap individu di tiap level organasisi, pihak internal berusaha untuk berkembang dengan kapasitas mereka guna menciptakan hasil yang diharapkan, dimana karyawan baru mulai diperhatikan, aspirasi kolektif dibentuk 493
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomer 4, 2014: 483 - 497
secara baik, dan karyawan-karyawan di dalam organisasi berusaha terus belajar bagaimana untuk belajar bersama. Dari hasil analisis telah dilakukan bahwa variabel pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi mempunyai pengaruh bagi kinerja perusahaan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari kuniawan, 2009 dengan judul pengaruh sistem pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi terhadap kinerja perusahaan, dimana variabel pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel pengendalian manajemen dan pembelajaran organisasi benarbenar berpengaruh terhadap variabel Y (kinerja perusahaan) secara parsial (Ghozali, 2005:84). Berdasarkan hasil analisis yang telah dibuat dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Pengendalian Manajemen (X1) Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengendalian manajemen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaaan, hasil ini bertolak belakang dengan temuan Anthony dan Govindarajan (2005 : 9), bahwa pengendalian manajemen berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini terjadi sebab sampel yang relative kecil sehingga tidak dapat memberikan hasil yang sesuai dengan teori. Perusahaan dengan proses perencanaan yang seharusnya dilakukan organisasi, memiliki koordinasi di dalam aktivitas beberapa bagian organisasi, selalu mengkomunukasikan informasi apa yang harus dilakukan, mengevaluasi informasi yang terjadi maupun dari eksternal dan internal, memberikan dan selalu pengarahan informasi dengan baik, memberikan keputusan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada dan mempengaruhi karyawan untuk merubah perilaku yang lebih baik. Hal ini menurunkan celah antara harapan perusahaan dengan kenyataan lapangan dan membuat karyawan berada dalam kunci kesuksesan perusahaan yang tepat dalam melaksanakan kegiatan nya, yang efeknya karyawan fokus pada tujuan yang akan dicapai, namun pengendalian manajemen ini tidak berdampak terhadap kinerja perusahaan. Karena karyawan KFC kurang memperhatikan manajer pada saat meberikan saran, arahan, tugas-tugas, jadwal pekerjaan tiap minggu nya serta motivasi, ini mengakibatkan pengendalian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadapa kinerja perusahaan. Saran bagi perusahaan, harus memperhatikan pengendalian manajemen nya dan lebih di tingkatkan lagi
494
Analisis Pengendalian Manajemen & Organisasi Kinerja KFC - Awalludin
guna mencapai tujuan perusahaan. Namun yang penting digaris bawahi dalam penelitian ini bahwa kinerja diukur berdasarkan persepsi, sehingga terkadang juga tidak akurat mengggambarkan kinerja yang baik di dalam perusahaan dibandingkan dengan data yang objektif. b. Pembelajaran Organisasi (X2) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pembelajaran organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, hasil ini memverifikasi temuan Zhang dan McCullough (2001) bahwa pembelajaran organisasi memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan hasil ini menggambarkan bahwa semakin tinggi pembelajaran organisasi maka semakin tinggi kinerja suatu perusahaan. Pembelajaran organisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan suatu tindakan melalui pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik, dengan menyebarkan pengetahuan ke setiap individu di tiap level organasisi, pihak internal berusaha untuk berkembang dengan kapasitas mereka guna menciptakan hasil yang diharapkan, dimana pola pembelajaran baru mulai diperhatikan, aspirasi kolektif dibentuk secara bebas, dan orang-orang dalam organisasi berusaha terus belajar bagaimana untuk belajar bersama. Dengan adanya proses pembelajaran dalam suatu perusahaan akan berakibat pada penurunan kesalahan dan percepatan adaptasi oleh karyawan yang menduduki posisi baru, adanya penurunan waktu adaptasi dan aspirasi kolektif akan membuat perusahaan lebih mampu bervariasi dalam melaksanakan kerja sehingga menciptakan kinerja yang prima. Karena karyawan KFC lebih leluasa memberikan ide-ide terhadap karyawan baru guna menuntut berkembangnya karyawan, sehingga karyawan memiliki kecerdasan bersama dalam melaksanakan pekerjaannya. Dari hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel pengendalian manajemen yang terdiri dari enam indikator secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh kurniawan, 2009, sedangkan dari Djakatara, 2009, hasil penelitian ini tidak sejalan, karena pengendalian manajemen nya berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Dari variabel pembelajaran organisasi yang terdiri dari sembilan indikator secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan, hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh kurniawan, 2009, bahwa pembelajaran organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
495
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomer 4, 2014: 483 - 497
Penutup Dari hasil analisis uji simultan variabel pengendalian manajemen (X1) dan pembelajaran organisasi (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan (Y) pada KFC Mulawarman Samarinda. Dari hasil analisi uji parsial menunjukan bahwa secara parsial variabel pembelajaran organisasi (X2) yang berpengaruh terhadap kinerja perusahan (Y) sedangkan pengendalian manajemen (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan (Y) pada KFC Mulawaraman Samarinda. Diantara kedua variabel bebas yang di teliti, maka variabel yang paling berpengaruh adalah variabel pembelajaran organisasi (X2) Persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara variabel pengendalian manajemen (X1) dan pembelajaran organisasi (X2) dengan variabel kinerja perusahaan (Y) adalah sebagai berikut : Y = 2,561a + 0,090 X1 + 0,318 X2 Untuk Perusahaan: Mengingat variabel pembelajaran organisasi merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya, Karena karyawan KFC lebih leluasa memberikan ide-ide terhadap karyawan baru guna menuntut berkembangnya karyawan, sehingga karyawan memiliki kecerdasan bersama dalam melaksanakan pekerjaannya. Saling menghormati berjalan dengan baik terhadap jabatan yang lebih tinggi, sehingga membuat suasan pekerjaan yang nyaman dan karyawan yang baru tidak ragu untuk meminta pendapat kepada karyawan senior. Untuk variabel pengendalian manajemen yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, karena karyawan KFC kurang memperhatikan manajer pada saat meberikan saran, arahan, tugas-tugas, jadwal pekerjaan tiap minggu nya serta motivasi, maka perusahaan juga harus memperhatikan pengendalian manajemen nya dan lebih di tingkatkan lagi guna mencapai tujuan perusahaan. Untuk Peneliti Selanjutnya : Dari kedua variabel independen terhadap kinerja perusahaan dalam penelitian ini hasil nya lebih kecil dibandingkan sisanya hal ini mungkin masih dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Maka untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini. Daftar Pustaka Anthony, R dan Govindarajan, 2005, Management Control System (sistem pengendalian manajemen). McGraw-Hill, Buku Satu, Edisi Kesebelas, Salemba Empat, Jakarta.
496
Analisis Pengendalian Manajemen & Organisasi Kinerja KFC - Awalludin
Garvin, D.A., 1993. Building a Learning Organization, Harvard Business Review, Vol.17, July-August, pp.78-91 Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan menggunkan program SPSS. BP UNDIP, Semarang. Hasibuan, Malayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manuasia, Penerbit Bumi Aksara, Edisi Revisi, Jakarta Kuncoro, Mudrajat, 2006, Metode Kuntitatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta Kurniawan, Rakhman, Arief, 2013, Panduan Lengkap Manajer dan Supervisor, Penerbir Buku Pintar, Yogyakarta. Nymark, Soren, 2002, Value-based management in learning organizations through 'hard' and 'soft' managerial approaches : The case of Hewlett-Packard. DRUID Working Paper No 00-10 Ortenblad, A., 2001. On Differences between Organizational Learning and Learning Organization, The Learning Organization, Vol. 8, No. 3, pp. 125-133. Prawirosentono, S., 2006. Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE UGM. Rangkuti, Freddy, 2006, Measuring Customer satisfaction. PT. Gramedia Pustaka tama, Jakarta. Santoso Singgih dan Tjiptono, Fandy, 2001, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik edisi II, Jakarta, PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO. Silalahi, Ulber, 2011, Asas-Asas Manajemen, Penerbit PT Refika Aditama, Bandung. Sudarmanto, R Gunawan, 2005, Analisis Regresi Linier Berganda SPSS, Cetakan Pertama Penerrbit : Graha Ilmu, Yogyakarta. Skripsi, Kurniawwan, David, 2009, Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Garam (persero) Surabaya. STIE Perbanas Surabaya. Skripsi, Djakatara, Faisal, 2009, Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT. PLN (persero) cabang Gorontalo. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo Suadi, Arif, 2007, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 4. Yogyakarta BPFE. Zhang Man dan McCullough James, 2001, Effect of Learning and Information Technology Capability on Business Performance. Washington State University, USA
497