Paper Antarmuka Alamiah
ON: 18/12/2013
Universiatas Gadjah Mada
Analisis Penerapan Antarmuka Alamiah pada Buku Interaktif Augmented Reality ARca Meggunakan MDA framework Andria Kusuma Wahyudi Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Jl. Grafika 2 Kampus UGM, Yogyakarta - 55281. Indonesia. Email :
[email protected]
Abstrak Paper ini membahas tentang analisis penerapan antarmuka alamiah dalam pembuatan ARca menggunakan framework MDA. ARca merupakan buku interaktif dalam pembelajaran candi Prambanan menggunakan augmented reality yang dilengkapi interaksi antarmuka alamiah menggunakan virtual button. Paper ini membahas tentang analisis konsep perancangan interaksi antarmuka alamiah untuk menghasilkan produk software yang berkualitas. Dari analisa menggunakan MDA, ditemukan keterkaitan erat antara mekanika, dinamika, dan astetika dalam merancang antarmuka alamiah. Hasil tersebut yang menjadi standar fundamental dalam penggunaan dan pengembangan buku ARca.
ARca merupakan buku interaktif berbasis AR pada pengenalan dan pembelajaran candi Prambanan dengan smartphone berbasis Android. Software aplikasi android dan buku yang di-print merupakan satu kesatuan dari ARca yang memungkinkan interaksi dengan objek 3D yang ada pada halaman buku sebagai AR[6]. ARca menampilkan penggunaan AR sebagai teknologi yang mampu mengembangkan buku traditional menjadi buku interaktif, yang dapat mendukung proses pengenalan dan pembelajaran Candi Prambanan. ARca menggunakan Vuforia SDK yang mempunyai kemampuan Computer Vision untuk mengenali dan melakukan pelacakan obyek yang ditangkap oleh kamera video secara real time yaitu menampilkan model 3D tambahan pada saat yang bersamaan ketika smartphone diarahkan pada buku dan pada saat itu juga model 3D tampil pada layar smarpthone seperti pada Gambar 1.
Kata kunci: Augmented Reality, ARca, Buku Interaktif, MDA framework. 1. Pendahuluan Dalam perkembangannya, sejak pertama kali ide AR untuk diterapkan pada buku yang diteliti oleh Billinghurst, Kato dan Poupyrev [1], buku AR semakin berkembang, terutama dalam dunia pendidikan antara lain Mixed-reality Book yang dikembangkan oleh Grasset, Dunser, dan Billinghurst [2] untuk pembelajaran cerita sejarah, ARspatial yang dikembangkan oleh Maier, Kinlker, and Tonnis [3] untuk pembelajaran reaksi kimia, ARenggine oleh Martín-Gutiérrez et al. [4] untuk pembelajaran teknik spasial, dan Live Solar System(LSS) oleh Sin dan Zaman [5] untuk pembelajaran tata surya. Berangkat dari perkembangan tersebut ARca dikembangkan namun diterapkan pada media smartphone.
. Gambar 1. Buku Interaktif ARca[6] Buku interaktif yang dikembangkan pada umumnya belum memperhatikan penggunaan framework. 1
Paper Antarmuka Alamiah
ON: 18/12/2013
Universiatas Gadjah Mada
Apa yang dapat dikerjakan oleh produk itu, yang dapat berupa fungsi atau obyek baik maya atau nyata. Tindakan (behaviour) yang harus dilakukan oleh pengguna untuk mengaktifkan fungsi-fungsi tertentu atau aturan operasi. Tujuan (keadaan akhir) yang dapat dicapai oleh produk tersebut.
Dalam Paper ini Framework digunakan untuk memahami hubungan antara mekanik yang dapat mempengaruhi dinamika, yang selanjutnya dapat mempengaruhi keindahan untuk memperoleh kualitas buku interaktif AR yang baik. Tujan dari penelitian ini adalah menganalisa konsep interaksi ARca menggunakan framework MDA. Pada bagian 2, paper ini akan membahas tentang landasan teori MDA, Pada bagian 3 menjelaskan tentang analisa ARca menggunakan framework MDA, Bagian 4 akan dijelaskan hasil analisa, dan terakhir akan di lakukan pengambilan kesimpulan pada Bagian 5.
2). Dinamika Dinamika menunjukkan tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang ketika berurusan dengan sebuah produk. Contoh dari dinamika adalah ketika seseorang melakukan suatu tindakan ketika dia sedang bermain sebuah Games.
2. Landasan Teori 3). Aestetika Pada penggunaan sembarang produk, pengguna produk akan menarik kesimpulan setelah menggunakan produk tersebut. Kesimpulan tersebut merupakan estetika yang bersumber dari dinamika.
A. MDA Framework MDA Framework adalah Sebuah kerangka kerja yang menjelaskan tentang mekanika (M), dinamika (D), dan aestetika/keindahan (A). Framework ini digunakan untuk memahami hubungan antara mekanik yang dapat mempengaruhi dinamika, yang selanjutnya dapat mempengaruhi keindahan [7]. MDA terdiri dari tiga bagian utama, yaitu mekanik, dinamika, dan estetika yang saling mempengaruhi satu dengan yang dapat digambarkan seperti pada Gambar 2 [7].
3. Konsep Interaksi ARca Secara umum gambaran sistem ARca dapat dilihat pada Gambar 3. Objek yang merupakan halaman buku yang akan menjadi image target (area untuk menampilkan AR), yang kemudian akan dikenali oleh smartphone dalam melakukan tracking oleh kamera. Setelah gambar image target dapat dikenali, akan muncul objek 3D yang merupakan representasi dari candi Prambanan yang sesungguhnya. Model 3D akan muncul diatas halaman buku, beserta informasinya. Pengguna dapat berinteraksi dengan model 3D dengan menyentuh halaman buku. Setiap halaman buku memiliki area persegi yang dapat disentuh oleh pengguna yang kemudian akan menghasilkan event. Area persegi tersebut disebut dengan virtual button. Interaksi tersebut adalah interaksi alamiah yang dirancang dengan menggunakan jari.
Gambar 2. Keterkaitan dalam MDA Framework [7] 1). Mekanika Mekanika merupakan esensi dari suatu produk yang didalamnya menjelaskan tentang:
2
Paper Antarmuka Alamiah
ON: 18/12/2013
Universiatas Gadjah Mada
Gambar 5 Model 3D candi Prambanan Environment : dalam ARca terdapat beberapa Environment, yaitu buku fisik dan gambar visual bingkai putih virtual button yang berbentuk persegi, untuk membantu pengguna dalam berinteraksi dengan ARca seperti yang ditampilkan pada Gambar 6.
Gambar 3 Konsep Interaksi ARca[6] 4. Analisa ARca dengan MDA Framework Berdasarkan landasan teori tentang MDA Framework, ARca kemudian dianalisa. Dalam tahap ini didiskusikan bagaimana mekanika dan dinamika kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan estetika yang baik. A. Mekanika Pengontrolan: pengontrolan terdiri dari dua cara, yaitu pertama hanya dengan menyentuh virtual Buton yaitu area persegi yang ada di dalam halaman buku dan yang kedua dengan menyentuh layar smartphone. Kedua metode pengontrol ini dapat mengendalikan informasi yang ditampilkan. Gambar 4 menampilkan diagram interaksi dari ARca.
Gambar 6 Visualisasi virtual button Konten Informasi: Terdapat sepuluh jenis model 3D yang berbeda beda, dan setiap candi memiliki informasi tambahan yang berbeda beda beserta sound. UI: User Interface termasuk menu yang tampil melalui layar, visualisasi model 3D. User interface pada ARca merupakan visualisasi yang dilihat melalui kamera, yang ditampilkan pada layar smartphone. B. Dinamika Perubahan Bentuk Model 3D: aplikasi dirancang untuk bereaksi ketika pengguna mengarahkan jari menyentuh virtual button. Setiap virtual button memiliki fungsi yang berbeda dan memiliki suara sebagai feddback. Interaksi ini membuat pengguna merasa dapat melakukan pengontrolan pada model 3D. Konten tiap Halaman: Setiap halaman buku ARca didesain dengan memiliki konten yang
Gambar 4 Diagram interaksi ARca Model 3D: merupakan model 3D representasi candi Prambanan yang sesungguhya yang tampil diatas halaman buku, dan dapat dilihat melalui layar smartphone seperti yang ditampilkan pada Gambar 5. 3
Paper Antarmuka Alamiah
ON: 18/12/2013
Universiatas Gadjah Mada
berbeda agar pengguna penasaran untuk melihat berbagai macam perbedaan bentuk 3D candi yang ditampilkan dari setiap halaman.
Interaksi alamiah dalam Paper ini yaitu virtual button dapat digunakan karena sesuai dengan konsep MDA.
C. Aestetika Discovery: Pengguna yang menggunakan aplikasi ARca akan dengan cepat mengetahui bahwa ketika menekan virtual button akan menampilkan informasi tambahan. Pengguna bisa merasa seakan2 melihat candi dan dapat masuk untuk melihat2 isi di dalam candi Prambanan. Fantasi: Pengguna merasa seperti terbang mengitari candi Prambanan dari Udara.
Paper ini mendiskusikan mekanika virtual button yang dalam lingkup dinamika interaksi alamiah dimana sangat mempengaruhi aestetika buku ARca. Framework MDA sangat memperjelas hubungan mekanika, dinamika, dan estetika ARca. Daftar Pustaka [1] M. Billinghurst, H. Kato, and I. Poupyrev, “The MagicBook - moving seamlessly between reality and virtuality,” IEEE Comput. Graph. Appl., vol. 21, no. 3, pp. 6–8, 2001. [2] R. Grasset, A. Dunser, and M. Billinghurst, “The design of a mixed-reality book: Is it still a real book?,” presented at the 7th IEEE/ACM International Symposium on Mixed and Augmented Reality, 2008. ISMAR 2008, 2008, pp. 99–102. [3] P. Maier, G. Kinlker, and M. Tonnis, “Augmented Reality for teaching spatial relations,” Int. J. Arts Sci. Tor., 2009. [4] J. Martín-Gutiérrez, J. Luís Saorín, M. Contero, M. Alcañiz, D. C. Pérez-López, and M. Ortega, “Design and validation of an augmented book for spatial abilities development in engineering students,” Comput. Graph., vol. 34, no. 1, pp. 77–91, Feb. 2010. [5] A. K. Sin and H. B. Zaman, “Live Solar System (LSS): Evaluation of an Augmented Reality book-based educational tool,” in Information Technology (ITSim), 2010 International Symposium in, 2010, vol. 1, pp. 1–6. [6] A. K. Wahyudi, R. Ferdiana, and R. Hartanto, “ARca: Buku Interaktif Berbasis Augmented Reality pada Pengenalan dan Pembelajaran Candi Prambanan dengan Smartphone Berbasis Android,” in IThinkSmart2013, Manado, 2013, vol. 1, pp. 1–8. [7] I. Santosa, “MDA Framework,” presented at the Kuliah MTI, Universitas Gadjah Mada, 2013.
5. Hasil Analisa Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan MDA framework, terdapat beberapa hal yang ditemukan antara lain adalah sebagai berikut: 1. ARca merupakan aplikasi AR yang berbasis antarmuka alamiah dengan interaksi menggunakan virtual button. 2. ARca dapat langsung digunakan oleh user yang biasa “learning by doing” karena interaksi antarmuka alamianya cukup simpel dan mudah untuk digunakan. 3. Mekanik virtual button dalam ARca sangat memengaruhi dinamika pengoprasian aplikasi yang selanjutnya memengaruhi aestetika. 4. Framework MDA dapat memperjelas hubungan mekanika, dinamika, dan estetika ARca. 6. Kesimpulan MDA framework dapat menjadi pendukung formal dalam melakukan pendekatan iteratif untuk merancang dan mengembangkan aplikasi. Dengan menggunakan tiga level abstraksi dari MDA, pengembang dapat melakukan konseptualisasi sifat dinamika dari sistem ARca. Dengan mengerti dan menerapkan framework MDA dalam merancang sistem ARca, perancang akan dengan mudah lebih memahami tentang pengguna dalam merancang sistem dan menambah pengalaman untuk merancang sistem yang baik.
4
Paper Antarmuka Alamiah
ON: 18/12/2013
Universiatas Gadjah Mada
5