ANALISIS PENDAPATAN DAN MARGIN PEMASARAN PADI RAMAH LINGKUNGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) (Kasus: Desa Ponggang Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang, Jawa-Barat)
Oleh : MUHAMMAD UBAYDILLAH A 14105569
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
MUHAMMAD UBAYDILLAH. Analisis Pendapatan dan Margin Pemasaran Padi Ramah Lingkungan Metode SRI (System of Rice Intensification) Kasus Desa Ponggang Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang, Jawa-Barat. (Di bawah bimbingan RITA NURMALINA) Penggunaan faktor produksi pertanian yang menekankan pada input kimia turut andil dalam penurunan kualitas hidup dan lingkungan karena pencemaran residu bahan kimia berbahaya. Berawal dari usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk, pemerintah menerapkan sistem intensif penggunaan input yang semasa itu dikenal sebagai revolusi hijau. Tahun 1984 merupakan kesuksesan pemerintah dalam berswasembada pangan nasional tanpa bergantung pada pangan impor. Bagi Indonesia, pangan identik dengan beras karena sebagian besar penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan pangan pokok. Kesuksesan swasembada beras tidak bertahan lama karena selang beberapa tahun Indonesia kembali mengimpor beras. Bukan hanya itu, ternyata berubahnya teknik budidaya dari pertanian tradisional menjadi pertanian yang modern dengan menggunakan input anorganik membawa dampak negatif, salah-satunya adalah pencemaran residu kimia pada lingkungan termasuk pada komoditi pangan. Kerusakan lingkungan terus berlanjut karena penggunaan bahan kimia dalam budidaya pertanian sulit dihindari oleh petani. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan terhadap pendapatan yang diterima petani karena petani semakin tidak mandiri dalam mencukupi input usahataninya. Sementara disisi lain, harga input cenderung terus naik akibat kondisi ekonomi nasional yang tidak mendukung sejak krisis moneter tahun 1997 yang disusul kebijakan pemerintah menaikan harga eceran tertinggi (HET) pupuk. Sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif dan ketergantungan petani dari penggunaan input anorganik dalam usahataninya khususnya pada komoditi padi, saat ini muncul berbagai format pertanian alternatif salah satunya yaitu padi ramah lingkungan metode SRI (System of Rice Intensification). Desa Ponggang merupakan salah satu daerah di Kabupaten Subang yang menerapkan teknik budidaya padi ramah lingkungan dengan metode SRI. Pada awalnya, teknik budidaya metode SRI dikenalkan di awal tahun 2005 oleh petani pada Kelompok Tani Ponggang Jaya. Sejalan dengan perkembangannya, teknik budidaya padi ramah lingkungan SRI yang berbasis pada kearifan lokal mulai diadopsi oleh petani lainnya diluar anggota kelompok tani meskipun hanya dalam hal penggunaan jenis input produksinya (bahan organik). Permasalahan muncul ketika ketersediaan bahan organik seperti kotoran hewan mulai terbatas karena intensitas penggunaannya meningkat, sehingga bahan-bahan organik tersebut tidak lagi murah diperoleh petani. Fakta lain yang ditemukan di Desa Ponggang yaitu harga jual gabah padi ramah lingkungan khususnya padi SRI tidak berbeda dengan harga gabah padi konvensional begitupun dengan produk turunannya yaitu beras. Sementara biaya pengusahaan yang dibutuhkan dalam produksi padi ramah lingkungan metode SRI lebih besar dibandingkan usahatani padi konvensional. Hal ini menjadi pertanyaan apakah usahatani padi ramah lingkungan metode SRI
yang dilakukan petani di Desa Ponggang masih menguntungkan secara ekonomi bila dibandingkan dengan usahatani padi konvensional. Oleh karena itu, muncul pertanyaan bagaimana pengusahaan padi ramah lingkungan dan padi konvensional terhadap pendapatan petani di Desa Ponggang? Bagaimana pemasaran hasil produksi padi ramah lingkungan yang dikembangkan di Desa Ponggang dan bagaimana persepsi petani terhadap kelebihan dan kekurangan padi ramah lingkungan metode SRI? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1) Menganalisis usahatani padi ramah lingkungan dan usahatani padi konvensional, 2) menganalisis saluran dan lembaga pemasaran, 3) Menganalisis margin masing-masing pelaku pasar dan farmer’s share pada pemasaran padi ramah lingkungan, 4) Menganalisis hubungan karakteristik responden dengan persepasinya mengenai kelebihan dan kekurangan usahatani padi ramah lingkungan metode SRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani padi ramah lingkungan metode SRI lebih menguntungkan dibandingkan usahatani padi konvensional meskipun membutuhkan biaya usahatani yang lebih besar. Petani padi ramah lingkungan metode SRI menerima pendapatan kotor sebesar Rp 16.452.414,47/ha dan sekitar 62 persen bagian penerimaan tersebut digunakan untuk membayar biaya total usahatani sehingga pendapatan bersih yang diterima petani padi ramah lingkungan sebesar Rp 6.237.060,47/ha. Petani padi konvensional menerima pendapatan bersih hanya Rp 1.890.098,03/ha dari total pendapatan kotor sebesar Rp 9.968.755,2/ha karena sekitar 81,04 persen penerimaan petani digunakan untuk membayar biaya total usahatani. Pendapatan petani padi konvensional relatif kecil bila dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh petani padi ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan produksi GKP tanaman padi konvensional hanya sebesar 4.625,53 kg/ha (3.931,70 kg GKG). Sementara produktivitas tanaman padi ramah lingkungan metode SRI mencapai 7.837,89 kg/ha atau sebesar 6.665,54 kg GKG (susut 15 %). Berdasarkan tingkat pendapatan petani terhadap biaya total input produksi yang digunakan dapat diketahui efisiensi dari kedua usahatani tersebut yang terlihat pada nilai R/C ratio atas biaya total masingmasing yaitu 1,61 untuk usahatani padi ramah lingkungan metode SRI dan 1,23 untuk nilai R/C ratio usahatani padi konvensional. Secara aktual R/C ratio masing-masing usahatani sebesar 3,08 dan 1,72. Tataniaga padi ramah lingkungan metode SRI di Desa Ponggang memiliki tiga saluran pemasaran yang melibatkan lima lembaga pemasaran, yaitu petani/produsen, pedagang pengumpul lokal, pedagang pengumpul tingkat daerah (PPTD), pedagang beras non lokal yaitu Grosir dan pengecer. Biaya pemasaran tertinggi terdapat pada saluran pemasaran I. Hal ini dikarenakan lembaga pemasaran yang terlibat lebih banyak dibanding pada dua saluran lainnya (saluran pemasaran II dan III). Sementara saluran pemasaran yang memiliki margin biaya total (biaya pemasaran) paling rendah terdapat pada saluran III. Secara operasional, saluran pemasaran III dapat dikatakan sebagai saluran yang paling efisien karena memiliki margin biaya total paling kecil dalam tataniaga padi ramah lingkungan metode SRI. Selain itu, petani pada saluran pemasaran III memperoleh farmer’s share paling tinggi (78,79 %) bila dibandingkan dua saluran lainnya (75,06 %). Lembaga pemasaran yang menerima keuntungan paling besar dalam pemasaran padi ramah lingkungan metode SRI yaitu petani (100 %), disusul pedagang pengecer non lokal, pedagang grosir, pedagang pengumpul dan
pedagang PPTD. Pedagang PPTD memperoleh keuntungan paling kecil karena melakukan paling banyak fungsi pemasaran. Saluran pemasaran IV dijadikan sebagai skenario alternatif pemasaran langsung oleh petani. Saluran yang pendek dengan menghilangkan peranan pedagang perantara pada pola IV menjadikan kegiatan pemasaran langsung oleh petani tidak efisien secara operasional. Dengan demikian keberadaan pedagang perantara seperti PPTD pada kasus pemasaran di Desa Ponggang sangat diperlukan.
Berdasarkan hasil uji X2test diketahui bahwa semua karakteristik responden tidak memiliki hubungan terhadap manfaat yang dirasakan oleh responden. Artinya pembagian karakteristik responden pada kategori (golongan) tertentu tidak mempengaruhi persepsi tentang kelebihan dan kelemahan usahatani padi ramah lingkungan metode SRI. Fenomena tersebut membuktikan bahwa sebagian besar petani yang dijadikan responden penelitian telah merasakan manfaat dari usahatani padi ramah lignkungan metode SRI.
ANALISIS PENDAPATAN DAN MARGIN PEMASARAN PADI RAMAH LINGKUNGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) (Kasus: Desa Ponggang Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang, Jawa-Barat)
Oleh : MUHAMMAD UBAYDILLAH A 14105569
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul
:
Analisis Pendapatan dan Margin Pemasaran Padi Ramah Lingkungan Metode SRI (System of Rice Intensification) (Kasus: Desa Ponggang Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang, Jawa-Barat)
Nama
:
Muhammad Ubaydillah
NRP
:
A 14105569
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS NIP : 131 685 542
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, MAgr NIP : 131 124 019
Tanggal Lulus: 10 Mei 2008
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ANALISIS PENDAPATAN DAN MARGIN PEMASARAN PADI RAMAH LINGKUNGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) (Kasus: Desa Ponggang Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang, Jawa-Barat)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR MENGANDUNG
HASIL
KARYA
SAYA
SENDIRI
DAN
TIDAK
BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU
DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Mei 2008
Muhammad Ubaydillah A 14105569
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Karawang pada tanggal 10 Juni 1983, sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Putra dari pasangan Bapak Piyan dan Ibu Umroh. Penulis memulai pendidikannya di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Segaran I pada tahun 1990 dan lulus pada tahun 1996. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di Madrasah Tsanawiyah Mathla’ul Anwar Segaran hingga tahun 1999. Sekolah Menengah Umum ditempuh penulis di Sekolah Menengah Umum Negeri I Rengasdengklok sejak tahun 1999 hingga tahun 2002 dan pada tahun yang sama penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan program diploma III di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada Program Studi Teknologi Benih, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Selepas menempuh program diploma III, penulis melanjutkan studi pada pendidikan strata satu (S1) Program Ekstensi Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor sejak tahun 2005 hingga tahun 2008. Semasa kuliah, penulis aktif pada beberapa organisasi kampus, antara lain sebagai staff Divisi III Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Agronomi (Himagron) pada tahun 2002, Ketua Divisi Sosial Kemasyarakatan Badan Koordinasi Mahasiswa Diploma Perbenihan (BKMDP), staff divisi Guru Tambahan Biro Pendidikan IPB Crisis Center (ICC) BEM KM IPB tahun 2003 hingga 2004 dan terakhir sebagai staff Departemen Pertanian BEM KM IPB 2004-2005.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu tercurahkan kepada sang khalik pencipta alam beserta isinya, Allah SWT atas kebesaran dan limpahan rahmat serta hidayahNya, shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas
terselesaikannya penyusunan skripsi
yang berjudul “Analisis
Pendapatan dan Margin Pemasaran Padi Ramah Lingkungan Metode SRI (System of Rice Intensification), (Kasus: Desa Ponggang Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang, Jawa-Barat)”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan sarjana pertanian pada Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Upaya memberikan yang terbaik telah dilakukan secara optimal dalam penyusunan skripsi ini, namun seperti pepatah bilang “tak ada gading yang tak retak”. Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini menjadi karya yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum.
Bogor, Mei 2008
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, diawali dengan ucapan syukur kepada Allah SWT penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada : 1. Kedua orang tua, Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mendoakan dan mendukung penulis dengan kasih sayang dan ridhonya. 2. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS. Selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, dukungan, saran dan perhatiannya yang sangat berarti bagi penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai. 3. Muhammad Firdaus Ph.D. Selaku dosen penguji utama yang telah memberikan banyak masukan yang berarti bagi penyempurnaan skripsi ini. 4. Tanti Novianty, SP, Msi. Selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. 5.
Keluarga besar Bapak Agan Dedi (Ibu, Emi, Abah serta adik kecilku Santi dan Yopi) yang telah memberikan dukungan moril dan materil selama pengumpulan data di tempat penelitian.
6. Keluarga besar Kelompok Tani Ponggang Jaya khususnya Bapak Asep Suryana (ketua kelompok tani), Bapak Edo, Bapak Tatang Carmid, Bapak Uyo, Bapak Dede, Keluarga Bapak Maman, Sobatku Mamat dan Asep.