ANALISIS PEMILIHAN SKENARIO PENGEMBANGAN TRANSPORTASI UMUM KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE EMME3
Tryas Agung Praesha NIM 15009089
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
ABSTRAK Hingga tahun 2013, transportasi umum di Kota Bandung belum memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pergerakan yang terjadi dalam upaya perpindahan moda dari angkutan pribadi ke angkutan umum. Alternatif solusi yang dapat diimplementasikan adalah penggunaan jenis moda transportasi berbasis rel yang memiliki kapasitas besar, kecepatan tinggi, dan jadwal tertentu, sehingga dapat mengimbangi laju pertumbuhan kendaraan pribadi. Skenario yang digunakan dalam pengembangan transportasi umum di Kota Bandung adalah skenario do nothing, skenario pengembangan monorel serta Trans Metro Bandung, dan skenario pengembangan yang diusulkan oleh SNCF International. Untuk masing-masing skenario akan ditinjau pada tahun rencana yaitu tahun 2018, 2023, 2028, dan 2033. Kinerja jaringan yang diperhitungkan untuk membandingkan ketiga skenario tersebut adalah mean passenger time, auxiliary transit only, total boarding, dan hasil dari persamaan nilai fungsi objektif. Dalam membantu perhitungan tersebut dalam hal assignment traffic dan transit, digunakan software EMME-3 (Equilibre Multimoda, Multimodal Equilibrium). Kata Kunci: Traffic Assignment, Transit Assignment, Number of Vehicle Needed, Passenger Hour.
PENDAHULUAN
linier. Metode ini memberikan solusi
Tujuan dari tugas akhir ini yang
dari permasalahan traffic assignment
pertama adalah menganalisis kinerja
dengan metode equilibrium.
transportasi angkutan umum Kota Bandung
pada
kondisi
eksisting
berdasarkan parameter waktu tempuh rata-rata penumpang dan
jumlah
penumpang total pada setiap rute angkutan
umum
Bandung,
di
jumlah
dalam armada
Kota yang
dibutuhkan, jumlah penumpang yang dapat dilayani dengan waktu tempuh rata-rata tertentu dan jumlah orang yang melakukan perjalanan hanya dengan berjalan kaki. Tujuan yang kedua adalah menganalisis rencana pengembangan transportasi umum di Kota Bandung untuk tahun 2018, 2023, 2028, dan 2033 berdasarkan skenario
pengembangan
monorel
Dinas Perhubungan tahun 2013 serta pengembangan koridor Trans Metro Bandung
(TMB)
pengembangan
dan
transportasi
skenario
&
equilibrium
adalah
bahwa
setiap
pengguna akan memilih rute yang ia anggap terbaik. Jika ada rute yang lebih pendek dari yang orang tersebut gunakan, maka rute tersebut yang akan dipilihnya.
Dalam
suatu
kesetimbangan, tidak ada seorang pun yang dapat mengurangi travel time dengan berganti jalur. Volume yang dihasilkan
dari
pembebanan
equilibrium memiliki waktu yang sama terhadap
sejumlah
jalur
yang
menghubungkan dua zona asal-tujuan. Hal
ini
sesuai
dengan
prinsip
kesetimbangan Wardrop Beckman et al (1956) memberikan solusi untuk equilibrium traffic assignment adalah sama dengan meminimumkan area di bawah kurva volume delay function.
usulan
SNCF International.
TRAFFIC
Asumsi yang digunakan dalam metode
TRANSIT
Standard
transit
program
EMME3
assignment adalah
pada adalah
multipath assignment yang dilakukan
ASSIGNMENT
berdasarkan konsep optimal strategies
Metode yang digunakan dalam traffic
(Spiess, 1984; Spiess and Florian,
assignment adalah metode pendekatan
1989). The Optimal Strategies adalah
strategi yang meminimumkan besar
membuat
travel time total (termasuk menunggu,
menghasilkan grafik yang berkualitas,
riding, berjalan, dll) yang diharapkan.
juga
Algoritma pembebanan tersebut dibagi
mekanisme baru untuk menyimpan
menjadi dua. Pertama, algoritma untuk
dan meng-handle data network.
menemukan optimal strategy, dan kedua algoritma untuk membebankan penumpang ke tiap – tiap jalur
memberikan
dapat
pengguna
PENGUMPULAN
DAN
PENGOLAHAN DATA Berikut
angkutan umum.
ini
adalah
flowchart
metodologi untuk studi ini
EMME-3 EMME3
pengguna
(Equilibre
Multimode,
Multimodal Equilibrium) merupakan salah
satu
software
di
bidang
Transportasi yang digunakan untuk meramalkan pergerakan multimoda. Software EMME ini dikembangkan pada sekitar tahun 1970 di Center of Research on Transportation (CRT) di Universitas
Montreal.
Setelah
itu
EMME2 dikembangkan oleh INRO yang dimulai pada tahun 1986. Pada akhirnya EMME3 dikembangkan oleh
Tahapan persiapan merupakan tahapan
INRO dengan menyatukan EMME2
awal
dan
menghasilkan
mengidentifikasi permasalahan yang
software yang baru. Enif merupakan
akan diangkat terkait tema studi.
software yang dikembangkan pada
Identifikasi
tahun 2000 oleh Heinz Spiess. Enif
permasalahan yang terjadi, wilayah
digunakan untuk mengakses database
kajian studi dari permasalahan, dan
Enif
sehingga
EMME2 dalam bentuk grafik. Enif
yang
dilakukan
ini
berupa
untuk
melihat
juga keterkaitannya dengan bidang
pemisahan
transportasi.
angkutan umum dengan modal split.
Setelah tahapan persiapan selesai,
Kemudian untuk menentukan jaringan
tahap
selanjutnya
pengumpulan
MAT
total
ke
MAT
adalah
tahap
rute terbaik untuk seluruh skenario
yang
akan
adalah dengan meminimumkan nilai
data
digunakan dalam tahap pengolahan
fungsi
data
berupa
penjumlahan in vehicle travel time dan
permodelan dari permasalahan yang
transfer time (Khrisna Rao, dkk.,
dilakukan
1998) sebagaimana dirumuskan pada
dari
studi
yaitu
dengan
menggunakan
software EMME3. Pada studi ini secara
garis
besar
data
objektif
data pembagian zona, data sistem
database jaringan, data tarif monorel, dan
data
Meminimumkan [∑ ∑
]
[∑
]
(III.3) Keterangan :
rute = nilai fungsi objektif
angkutan umum eksisting. Tahapan pengolahan data
dari
persamaan berikut :
operasi monorel, data MAT 2009, data
pendukung,
terdiri
yang
dikumpulkan atau input antara lain
data
yang
diawali
=
bobot
yang
dengan penyusunan basis data yang
merefleksikan
akan dimasukkan ke dalam software
importance dari cost
EMME3 untuk proses permodelan.
yang
Permodelan jaringan Kota Bandung
maupun operator
sendiri dibagi menjadi 3 skenario, yaitu permodelan jaringan eksisting (do nothing), jaringan skenario SNCF, dan jaringan skenario monorail Kota Bandung. kemudian masuk ke tahapan validasi MAT, dilanjutkan ke tahapan proyeksi
demand
MAT,
dan
=
relative
diterima
Total
user
waktu
penumpang antara node i dan j yaitu jumlah dari in vehicle time, transfer time, dan waiting time.
=
Demand
diantara
terkecil
dan
dapat
disimpulkan
memberikan kinerja terbaik.
node i dan j =
frekuensi
armada
Pada tahap akhir studi ini, akan diberikan analisis dan kesimpulan
pada rute k
sesuai dengan tujuan dari studi ini, = round trip time pada rute k
yaitu : 1.
Kesimpulan
analisis
kinerja
C2
transportasi angkutan umum Kota
berturut – turut adalah 1 dan 12
Bandung dengan parameter mean
(Bansal,
dari
time atau waktu tempuh rata-rata
menurut
penumpang, total boarding jumlah
Risdiyanto (2002) menyebutkan, suku
penumpang total pada setiap rute
Sedangkan
besarnya
1981).
persamaan
C1
dan
Kemudian,
III.3
diatas,
disebelah kiri yaitu
[∑ ∑
]
angkutan umum di dalam Kota
adalah merupakan perkalian antara
Bandung,
jumlah penumpang dengan waktu
passenger hour, dan auxiliary
tempuh dan memiliki satuan passenger
transit only. Analisis ini dilakukan
hours, nilai ini merepresentasikan nilai
untuk kondisi eksisting 2013,
biaya
skenario do nothing, skenario
total
dikeluarkan
perjalanan oleh
yang
pengembangan
penumpang,
monorail
dan
masing-masing tahun 2018, 2023,
] adalah sama dengan total
2028, 2033.
jumlah armada yang beroperasi, nilai ini merepresentasikan nilai biaya total
armada,
TMB, dan skenario SNCF-I untuk
sedangkan suku sebelah kanan yaitu [∑
jumlah
2.
Dari analisis tersebut dilakukan
operasi moda dari keseluruhan rute
pengambilan kesimpulan tentang
dalam skenario, sehingga penjumlahan
kondisi
keduanya
eksisting 2013 Kota Bandung
merepresentasikan
nilai
transportasi
dipilih
umum
biaya total sistem. Oleh karena itu,
serta
skenario yang memiliki nilai E terkecil
pengembangan angkutan umum
akan memiliki nilai biaya sistem
terbaik
antara
skenario
do
nothing,
pengembangan monorail
dan
12, dapat nilai masing-masing skenario
TMB atau pengembangan SNCF-
do nothing, monorel serta TMB, dan
I.
SNCF-I adalah sebesar 15409, 15391,
Selain
itu,
akan
diberikan
pula
dan 15713 untuk tahun 2023, untuk
rekomendasi
terbaik
mengenai
tahun 2028 sebesar 15779, 15767, dan
pengoperasian
monorel
di
Kota
16080, dan untuk tahun 2033 sebesar
Bandung. Rekomendasi ini dihasilkan
16358, 16337, dan 16676. Dari hasil
berdasarkan disesuaikan
variabel dengan
yang
telah
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kondisi
Kota
skenario
pengembangan
yang
Bandung yaitu data pergerakan serta
memberikan kinerja angkutan yang
jaringan jalan eksisting. Semua hasil
terbaik atau memberikan nilai biaya
data tersebut merupakan pengolahan
total sistem terendah dari ketiga
data oleh EMME3 yang juga dikaitkan
skenario adalah skenario monorel serta
dengan
TMB.
dasar-dasar
pengerjaan
studi
teori ini.
selama Sehingga
REFERENSI
berdasarkan ruang lingkup yang telah ditentukan,
rekomendasi
diharapkan
akan
diterapkan
pada
ini
valid
Badan Pusat Statistik (2010): Bandung Dalam Angka.
apabila
pengoperasian
Badan Pusat Statistik (2011): Jawa Barat Dalam Angka.
monorel di lapangan.
ANALISIS
DAN
KESIMPULAN Beradasarkan hasil perhitungan dan hasil pembebanan, untuk tahun 2018, 2023, 2028, dan 2033, dengan metode meminimumkan [∑ ∑
nilai ]
[∑
]
atau
nilai fungsi objektif dimana nilai C1 dan C2 masing-masing adalah 1 dan
Bansal A.N. (1981): Optimization of Bus Route Network for Fixed Spatial Distribution, Scientific Management of Transport System, N.K. Jaiswal ed., North Holland Publishing Company, Amsterdam, The Netherlands. Beckman, M. dkk (1956): Studies in the Economics of Transportation, Cowles Commision Monograph. Yale University Press, New Haven.
Dinas Perhubungan Kota Bandung (2008): Kajian Studi Kelayakan Pengembangan Koridor Trans Metro Bandung, Final Report. Direktorat Jenderal Bina Marga (1997): Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Marga Republik Indonesia, Direktorat Bina Jalan Kota, Februari 1997. INRO
Irawan,
Consultants Inc., (2013): “EMME4 & EMME3 Prompt Manual” Muhammad Zuhdy, dkk (2010): Implementation of the 1997 Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) Volume Delay Function, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol.8
JMTSS (1992): Jakarta Mass Rapid Transit System Study, Final Report, Directorate General of Land Transportation, Department of Communications. Krishna Rao, K. V., Muralidhar, S., and Dhingra, S. L. (1998): Public Transport Routing and Scheduling Using Generic Algorithms, Departement of Civil Engineering, Indian Institute of Technology Bombay.
Ortuzar, Juan de Dios & Willumsen, Luis G (2002): Modelling Transport. Third Edition. John Wiley & Sons, Ltd. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (2010): Konsep Sistem Transportasi Terpadu Bandung Metropolitan Area, Usulan Untuk Penyempurnaan Studi Integrated Public Transport Master Plan For BMA, 4 November 2010. Risdiyanto (2002): Studi Jaringan Rute Angkutan Umum Perkotaan Yogyakarta, Thesis Program Magister Teknik Sipil Pengutamaan Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Setiadi, Kent dan Indrapratama, Putra (2009): Analisis Rencana Monorail Kota Bandung Segmen Ir.H.Juanda-Gasibu Merdeka dengan Pendekatan Pemodelan Multimoda, Tugas Akhir Program Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Sheffi,
Yosef (1985): Urban Transportation Networks: Equilibrium Analysis With Mathematical Programming Methods. Prentice Hall.
SNCF-International (2009): Study of The Bandung Metropolitan Area Urban Transport Master Plan, Final Report.
http://www.wikimapia.bandung.go.id Sosslau, A.B. dkk (1978): Quick Response Urban Travel Estimation Techniques and Transferable Parameters: Users Guide, National Cooperative Highway Research Program report 187, Washington, D.C., Transportation Research Board. Tamin, Ofyar Z. (2008): Perencanaan, Permodelan, dan Rekayasa Transportasi : Teori, Contoh Soal, dan Aplikasi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Insitut Teknologi Bandung. Bandung : Penerbit ITB. Thomas,
Ray. (1991): Traffic Assignment Techniques. Avebury Technical, Ltd.
Vucan, R.V. (2009): Urban Transit Planning. Wardrop, J.G. (1952) Some Theoretical Aspects of Road Traffic Research, Proceedings of the Institute of Civil Engineering, II(1). http://www.tempointeraktif.com/hg/ba ndung/2010/09/01/brk,20100901275625,id.html http://www.bps.go.id/ http://bappeda.jabarprov.go.id/ http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Bar at
http://www.bandung.go.id