ANALISIS PEMBUATAN BAHAN AJAR VIDEO UNTUK SISWA BERBANTUAN TELEVISI Oleh: Darmeli Nasution Staf Pengajar Program Studi Sistem Komputer/Teknik Komputer Fakultas Teknik UNPAB MEDAN ABSTRAK Pemanfaatan teknologi untuk menunjang kemajuan bangsa dan negara berawal dari kemampuan SDM yang dimiliki. Kualitas SDM ditopang dengan kualitas pendidikan, pendidikan bagus maka kualitas SDM akan bagus. Pembuatan bahan ajar didunia pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, handout, multimedia, video tujuannya adalah agar peserta didik dengan mudah memahami materi pelajaran. Televisi dan VCD Player sudah dimiliki oleh hampir semua rumah tangga untuk itu perlu dipikirkan bagaimana cara memanfaatkannya untuk alat bantu pembelajaran. Dari survei yang dilakukan pada mahasiswa ternyata 80% mahasiswa memiliki televisi. Kata kata kunci : VCD, Mahasiswa, Camtasia, Windows Movie Maker, Total Video Converter PENDAHULUAN Sistem pembelajaran multimedia dalam bentuk CD interaktif saat ini sudah mulai banyak diproduksi dan digunakan dalam proses belajar mengajar. Namun CD interaktif ini hanya bisa dilihat dengan menggunakan komputer, sementara mahasiswa saat ini belum semuanya memiliki komputer. Pendidikan bukan hanya diperuntukkan bagi kalangan menengah keatas, tetapi kalangan menengah kebawah juga perlu diperhatikan. Sangat memperihatinkan bagi mahasiswa kalangan menengah kebawah tidak bisa menikmati pembelajaran dalam bentuk multimedia karena tidak mempunyai komputer. Dari hasil survei yang dilakukan di Program Studi Teknik Telekomunikasi POLMED, ternyata mahasiswa yang sudah memiliki komputer atau Laptop masih berkisar 27%. Sistem pembelajaran dengan multimedia sangat bagus digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan. Sistem pembelajaran multimedia, sebenarnya tidak hanya dalam bentuk CD Interaktif atau Tutorial namun bisa juga dibuat dalam bentuk video.
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Pembuatan modul ajar dalam bentuk video sebenarnya hampir sama dengan cara pembuatan CD Interaktif atau Tutorial seperti yang biasa dilihat. Perbedaannya hanya dalam format file data yang digunakan. Teknik pembuatan bahan ajar dalam bentuk video bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa software aplikasi komputer. Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data dan informasi tentang berapa persen mahasiswa yang memiliki komputer. Berapa orang dosen yang mengajar dengan menggunakan CD interaktif atau tutorial. Bagaimana perbandingan kemampuan mahasiswa yang memiliki komputer dengan yang tidak memiliki komputer. Untuk lebih memastikan hasil perbedaan antara mahasiswa yang memiliki komputer dengan yang tidak memiliki komputer dilakukan uji coba penyampaian materi kuliah dengan cara multimedia interaktif dan membagikan meteri kuliah kepada semua mahasiswa untuk dibawa pulang, setelah seminggu mahasiswa diberikan ujian. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berapa persenkah saat ini mahasiswa program studi teknik sistem komputer yang sudah memiliki komputer. 2. Berapa persenkah dosen saat ini di Program Studi Teknik Sistem Komputer yang mengajar dengan menggunakan CD Interaktif. 3. Bagaimana perbedaan kemampuan pemahaman materi kuliah yang disampaikan dosen dalam bentuk multimedia interaktif dan memberikan bahan tersebut kepada mahasiswa untuk dibawa pulang antara yang memiliki komputer dengan yang tidak memiliki komputer. 4. Bagaiman cara membuat bahan ajar multimedia dalam bentuk video dengan berbantuan televisi. 5. Bagaimana perbedaan kemampuan pemahaman materi kuliah dalam bentuk video berbatuan televisi antara mahasiswa yang memiliki komputer dan yang tidak. 6. Bagaimana peningkatan kemampuan mahasiswa belajar dirumah dengan menggunakan materi kuliah dalam bentuk video berbantuan televisi. Dasar Teori Multimedia sebenarnya adalah suatu istilah generik bagi suatu media yang menggabungkan berbagai macam media baik untuk tujuan pembelajaran maupun bukan. Keragaman media ini meliputi teks, audio, animasi, video, bahkan simulasi. (Tay (2000) memberikan definisi multimedia sebagai :
432
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Kombinasi teks, grafik, suara, animasi dan video. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol maka hal ini disebut multimedia interaktif. Lalu bagaimana dengan istilah multimedia pembelajaran? Hooper (hooper 2002) menyebutkan bahwa multimedia sebagai media presentasi berbeda dari multimedia sebagai media pembelajaran. Hooper (hooper 2002) Media presentasi tidak menuntut pengguna berinteraktivitas secara aktif di dalamnya, sekalipun ada interaktivitas maka interaktivitas tersebut adalah interaktivitas yang samar (covert). Media pembelajaran melibatkan pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut proses mental di dalam pembelajaran. Dari perspektif ini aktivitas mental spesifik yang dibutuhkan di dalam terjadinya pembelajaran dapat dibangkitkan melalui manipulasi peristiwa-peristiwa instruksional (instructional events) yang sistematis. Pada penelitian ini yang akan dibuat adalah media pembelajaran dalam multimedia yang bersifat persentase bukan interaktif sebab kalau dalam bentuk interaktfif maka harus menggunakan komputer. Sedangkan yang akan dibuat adalah media video dalam bentuk persentase agar materi pembelajaran bisa dilihat tanpa dengan menggunakan komputer. Media pembelajaran dalam bentuk video juga terdiri dari beberapa media diantaranya adalah teks, gambar, animasi,grafik dan audio. Namun hasil yang akan dibuat dalam media pembelajaran ini adalah dalam bentuk video. a. Text Text mungkin bukan merupakan media paling kuno yang digunakan oleh manusia dalam menyampaikan informasi; suara (sound) adalah media yang lebih dahulu digunakan di dalam menyampaikan informasi. Para filusuf Yunani , bahkan para Nabi menggunakan suara sebagai media utama untuk menyebarkan ajarannya. Namun di dalam penggunaannya di dalam komputer text adalah media yang paling awal dan juga paling sederhana. Di awal- awal perkembangan teknologi komputer text adalah media yang dominan (bahkan satu-satunya). Hal yang sama juga berlaku di dalam perkembangan internet. Ketika internet masih bernama ARPANET di awal tahun 1970 an text merupakan satunya-satunya media. Kini ketika perkembangan teknologi komputer telah demikian maju text bukan lagi media yang dominan, namun demikian ada beberapa kelebihan text di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran : -
Text dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang padat (condensed). Text dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumusrumus matematika atau penjelasan suatu proses yang panjang. Teknologi untuk menampilkan text pada layar komputer relatif lebih sederhana dibandingkan teknologi untuk menampilkan media lain. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
433
Vol.3 No.2 Desember 2010
-
ISSN : 1979 - 5408
Konsekuensinya media ini juga lebih murah bila dibandingkan media-media lain. Sangat cocok sebagai media input maupun umpan balik (feedback).
b. Audio Socrates pernah berujar bahwa suara adalah imitasi terbaik bagi pikiran maka suara adalah media terbaik untuk menyampaikan informasi. Bagi Socrates text adalah imitasi dari suara, dengan demikian sebagai penyampai pikiran text bukanlah media yang ideal karena ia hanyalah imitasi dari suatu imitasi. Pendapat Socrates mungkin ada benarnya karena suara adalah media yang secara natural telah dimiliki oleh manusia sehingga suara adalah media yang paling alami. Guru di kelas pun lebih banyak mengandalkan suara baik ketika memberikan materi atau melakukan motivasi bagi siswa-siswanya. Jika untuk percakapan secara langsung audio adalah media yang simpel dan alami maka tidak demikian halnya ketika digunakan di dalam komputer. Penggunaan suara di dalam komputer berlangsung belakangan sesudah penggunaan text. Kelebihan suara di dalam multimedia pembelajaran : - Sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi. - Untuk materi- materi tertentu suara sangat cocok karena mendekati keadaan asli dari materi (misal pelajaran mengenai mengenal suara-suara binatang) - Membantu pembelajar fokus pada materi yang dipelajari karena pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi . Bandingkan dengan pembelajar yang melihat teks di layar komputer. Dalam hal ini pembelajar melakukan multi aktivitas yakni : membaca teks pada layar (yang tidak semudah membaca pada buku), mencari kata-kata kunci (keyword) dari materi, dan menggerakkan tangan, seperti melakukan klik mouse untuk menggulung layar saat ingin melihat bagian teks yang tak terlihat pada layar. c. Graphics “A picture is worth a thousand words’. Peribahasa ini menunjukkan bahwa penggunaan gambar di dalam pembelajaran mampu menjelaskan banyak hal bila dibandingkan dengan media text. Kelebihan media gambar : - Lebih mudah dalam mengidentifikasi obyek-obyek. - Lebih mudah dalam mengklasifikasikan obyek. - Mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek. - Membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret. d. Animasi Animasi adalah salah satu daya tarik utama di dalam suatu program multimedia interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media lain, animasi juga memiliki daya tarik 434
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
estetika sehingga tampilan yang menarik dan eye-catching akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses pembelajaran. Manfaat animasi : - Menunjukkan obyek dengan idea (misal efek gravitasi pada suatu obyek). - Menjelaskan konsep yang sulit (misal penyerapan makanan kedalam aliran darah atau bagaimana elektron bergerak untuk menghasilkan arus listrik). - Menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkrit (misal menjelaskan tegangan arus bolak balik dengan bantuan animasi garfik sinus yang bergerak). - Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka). e. Video Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan “penglihatan dan pendengaran” Aplikasi video pada multimedia mencakup banyak aplikasi - Entertainment: broadcast TV, VCR/DVD recording - Interpersonal: video telephony, video conferencing - Interactive: windows Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Video yang sudah direkam biasanya akan melalui satu proses lagi yang disebut dengan editing video. Video editing diperlukan untuk membuat adegan-adegan atau tampilantampilan yang diperlukan tersusun rapi dan hasilnya bagus. Selain itu editing juga diperlukan untuk menambah efek-efek grafis atau suara untuk menambah nilai lebih dari produk yang dihasilkan. Dipasaran saat ini banyak terdapat program video editing, dari kelas ringan hingga kelas berat. Sebut saja program Windows Movie Maker yang merupakan program video editing untuk kaum pemula. Program Movie Maker ini ter-bundel didalam windows XP.
-
Kelebihan-kelebihan video di dalam pembelajaran adalah: Memaparkan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian. Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar, video dapat memperkaya pemaparan. Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
435
Vol.3 No.2 Desember 2010
-
ISSN : 1979 - 5408
Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor. Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media text. Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).
-
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut; a. Studi Literatur. Mempelajari beberapa buku untuk pembuatan bahan ajar multimedia interaktif seperti yang sudah banyak diterbitkan oleh Penerbit dalam negeri. Memepelajari beberapa software aplikasi untuk membuat bahan ajar dalam bentuk video berbantuan televisi seperti Power Point, Windows Movie Maker, Adobe Premier, Ulead Video Studio, Software Conver Video dan lain-lain melalui buku-buku tutorial software aplikasi. b.Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuisioner, yaitu untuk mendapatkan data tentang jumlah mahasiswa yang memiliki komputer, jumlah dosen yang mengajar dengan bantuan bahan ajar multimedia interaktif di program studi teknik sistem komputer, kuisioner akan diberikan kepada semua mahasiswa dan dosen yang ada di program studi teknik sistem komputer tidak menentukan sample. c. Pembuatan bahan ajar. Bahan ajar yang akan dibuat disini ada dua jenis yaitu bahan ajar dalam bentuk multimedia interaktif dan multimedia dalam bentuk video. d.Uji Coba Uji coba yang akan dilakukan disini adalah dalam bentuk test tertulis kepada mahasiswa bagaimana pemahamannya terhadap materi pelajaran yang diberikan dalam bentuk video berbantuan televisi antara mahasiswa yang memiliki komputer dengan yang tidak memiliki komputer. e. Analisa Data Setelah semua data berhasil dikumpulkan langkah berikut yang akan dilakukan adalah pengolahan data. Pengolahan data ada yang dilakukan dengan menggunakan software Aplikasi SPSS untuk mendapatkan data akurat tentang deviasi hasil perolehan nilai mahasiswa. Ada juga yang dilakukan dengan menggunakan software aplikasi lain seperti Exel. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Dosen yang pernah menggunakan CD Interaktif sebagai alat bantu ajar ternyata dari hasil survei yang dilakukan masih minim, dari 19 orang dosen hanya 3 orang, yang lainnya mengajar dengan cara konvensional. 436
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
b. Mahasiswa yang memiliki komputer, dari 300 orang mahasiswa sebanyak 48 orang, sekitar 16%. Pembuatan Materi Pelajaran Dengan Power Point. Pada bagian ini akan dibuat atau didesain satu bahan ajar dengan power point, sebagai contoh adalah bahan ajar Matematika dengan materi statistik. Bahan ajar didesain dengan power point sebaik dan semenarik mungkin, sesuai dengan kemampuan dan daya imajinasi penulis. Desain ini bukan berarti desain yang terbaik namun diharapkan bahwa bahan ajar ini sudah menarik untuk ditonton dan dilihat oleh siswa SMA. Contoh bahan ajar yang dibuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Contoh yang diberikan disini hanya bagian halaman pertama dari setiap desain modul ajar dengan power point. Disini ditunjukkan lebih kurang sepuluh hasil desain bahan ajar dengan power point.
Modulator Pengertian : Modulator adalah rangkaian elektronika yang mampu melakukan proses modulasi. Modulasi adalah suatu proses dimana parameter gelombang pembawa (carrier signal) frekuensi tinggi diubah sesuai dengan salah satu parameter sinyal informasi/pesan. Dalam hal ini sinyal pesan disebut juga sinyal pemodulasi. Proses modulasi dilakukan pada bagian pemancar. Proses kebalikannya yang disebut demodulasi dilakukan pada bagian penerima. Dalam demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi tinggi.
Dari spektrum terlihat bahwa sinyal termodulasi mempunyai komponen frekuensi pembawa ditambah dengan upper sideband dan lower sideband yang terpusat di frekuensi pembawa. Sinyal seperti ini disebut dengan sinyal double sideband large carrier/full carrier.
Modulasi Amplituda Modulasi amplituda adalah suatu teknik modulasi dimana amplituda sinyal carrier divariasikan terhadap amplitudo sinyal pesan. Gelombang termodulasi amplituda dapat diexpresikan: S(t) = f(t) sin ωct Dimana f(t) adalah sinyal pesan (pemodulasi) dan ωc adalah frekuensi pembawa. Persamaan untuk sinyal AM bisa dituliskan sbb : S(t) = A[1+mf(t)] sin ωct (10) Dimana m adalah indeks modulasi dengan nilai umumnya < 1.
Untuk sinyal pemodulasi gelombang sinus f(t) = cos ωct : S(t) = A{sin ωct +½ m [ sin (ωc + ωm)t + sin (ωc - ωm)t]} (11) Bentuk dan spektrum frekuensi sinyal termodulasi adalah : Spektrum Frekue
Gambar 1. Model desain bahan ajar Ini adalah contoh design modul ajar yang dibuat dengan power point, dan bahan ajar ini akan dirubah kedalam bentuk video dengan menggunakan software camtasia. Pembuatan Modul Ajar Menjadi Video dengan Camtasia Untuk proses pembuatan modul ajar menjadi video dilakukan dalam beberapa tahapan, yang pertama adalah mendesain bahan ajar dengan power point kedua merubah bahan ajar dalam power point manjadi video dengan menggunakan software camtasia, ketiga membuat audio atau merekam suara tentang penjelasan materi pelajaran matematika. Pada bagian berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara menggunakan software camtasia untuk merubah bahan ajar dalam power point menjadi video. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
437
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Pembuatan Media Pembelajaran menggunakan Camtasia Studio 3 1. Untuk membuka program Camtasia Klik start _ All Program _ Camtasia Studio 3 _ Camtasia studio
Gambar 2. Membuka Program Camtasia 2. Pada tampilan Awal anda akan diberikan 3 pilihan Pertama membuat project baru, membuat project baru dengan mengimport dari media lain atau membuka yang sudah ada, untuk kali ini pilih yang paling atas. Ok
Gambar 3. Memilih Project 3. Pilih Camtasia Recorder dengan menekan tombol hijau pada bagian atas Untuk membuka jendela option Camtasia Recoder
Gambar 4. Menu Jenis Camtasia 4. Pada Jendela Camtasia Recorder terdapat beberapa Icon yang berisi fungsifungsi perekaman dan kelengkapannya.
Gambar 5. Jendela Camtasia Recorder 438
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
5. Sebelum memulai untuk merekam pastikan anda memilih tool option atau pengaturan perekaman. 6. Pada tab hotkeys terdapat tombol untuk memulai perekaman dan mengakhiri perekaman. Sedangkan di tab capture pastikan anda menceklist minimize before starting
Gambar 6. Jendela pada Tool Options 7. Setelah pengaturan perekaman yang perlu kita lakukan adalah memilih ukuran perekaman atau jenis perekaman. Capture _ pilih jenisnya 1. Screen untuk merekam keseluruhan dari layar komputer. 2. Windows untuk merekam sebagian jendela dari software, dan kita dapat memilih jendela mana yang akan direkam. 3. Region jenis perekaman dengan ukuran yang kita tentukan secara bebas dimana saja dengan mendrag mouse 4. Fixed Region jenis perekaman dengan memilih ukuran secara langsung dengan mengetikkan lebar dan panjangnya dalam ukuran pixel
Gambar 7. Jenis Perekaman Setelah selesai malakukan perubahan bahan ajar menjadi video dengan menggunakan software camtasia, maka berikutnya melakukan perekaman suara dengan menggunakan software bawaan sistem operasi windows yaitu sound record. Cara menggunakan software ini adalah sebagai berikut. Merekam Audio Dengan Sound Record Untuk merekamkan suara kedalam komputer bisa dilakukan dengan menggunakan software bawaan dari windows movie maker dengan cara sebagai berikut: 1. klik start 2. Programs 3. Accesoriess 4. Entertaimant 5. Sound record, seperti pada gambar dibawah ini. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
439
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Gambar 8. Cara membuka sound record Setelah diaktifkan sound record maka akan muncul gambar seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 9. Lembar kerja perekaman audio. Untuk memulai merekam suara kilk atau tekan tab yang berwarna merah. Setelah selesai merekam simpan suara yang direkam dalam polder yang diinginkan. Mengedit Video Pembelajaran Dengan Windows Media Player Windows movie maker digunakan untuk mengedit video pembelajaran yang sudah dibuat dan melakukan pendubbingan atau penggabungan antara audio dengan video. Untuk memulai penggunaan software ini lakukan langkah-langkah berikut ini. 1. klik start 2. Programs 3. Pilih windows movie maker. Apabila belum ada maka instal dahulu windows movie makernya malalui program files, karena windows movie maker ini marupakan software yang sudah ada didalam windows. 4. Bentuk halaman kerja dari windows movie maker ini seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 10. Jendela kerja windows movie maker 440
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Setelah menjalankan windows movie maker, kemudian lakukan input video yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : Pada bagian task pane pilih input video, kemudian pilih video yang akan diedit dan klik insert. Maka video akan masuk kedalam lembar kerja windows movie maker seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 11. Inport Video pada WMM Apabila video sudah diinpukan maka langkah berikut yang akan dilakukan adalah mengedit video tersebut dengan cara drag dan drop video kedalam storyboard pada windows movie maker. Seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 12. Drag Video Ke Storyboard WMM Agar video yang dibuat lebih menarik berikan effect pada video dengan cara klik view video transition pada task pane, seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 13. video transisi pada WMM Kemudian infort audio atau suara yang sudah direkam sebelumnya dengan cara klik infort audio or music pada task pane. Setelah itu pilih audio yang sudah dibuat, kemudian pilih insert. Maka suara yang diinfort akan masuk kedalam Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
441
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
lembar kerja windows movie maker, kemudian klik file audio dan drag serta drop pada storyboard. Seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 14. Infort audio ke dalam WMM Berikutnya yang akan dilakukan adalah mengedit video dan audio agar sesuai durasi antara audio dan video. Setelah selesai melakukan pengeditan berikutnya simapn project yang dibuat kedalam komputer dan sudah siap untuk diburning kedalam CD blank dengan menggunakan CD-RW. Hasil Pembuatan CD Pembelajaran Dalam Video. Hasil yang dibuat dalam perancangan metode pembelajaran ini adalah sebagai berikut, dapat dilihat format video yang dibuat dalam bentuk MPG. Dimana format video dalam MPG ini akan dapat dibaca oleh VCD player dan dapat ditonton di televisi. Sessuai dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah membuat satu bahan ajar dalam bentuk video yang dapat dibaca dengan menggunakan VCD Player dan dilihat pada televisi, maka dari hasil yang diperoleh ternyata bisa dibuat.
Gambar 15. Nama file video pembelajaran. Pembuatan bahan ajar ini menjadi video dengan format MPG dilakukan dengan menggunakan software Total Video Converter. Dimana dalam software total video converter ini tersedia fasilitas untuk melakukan konversi beberapa format video salah satunya adalah MPG. Sebelum dilakukan konversi format video dengan software total video converter ini, hasil rekaman video dengan menggunakan software camtasia maka format videonya adalah dalam bentuk AVI. Bentuk video yang dibuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini, gambar dibawah ini merupakan hasil capture video dengan menggunakan software XingMpeg.
442
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Gambar 16. Hasil capture video pelajaran Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa gambar ini merupakan hasil capture dari video yang diputar dengan menggunakan software XingEmpeg. Dan video yang dibaca adalah dalam format MPG. KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Penggunaan CD interaktif dalam proses belajar mengajar saat ini masih sangat minim. 2. Mahasiswa yang memiliki komputer saat ini untuk alat bantu ajar masih sedikit. 3. Pembuatan modul ajar dalam bentuk video dilakukan dengan menggunakan beberapa software seperti power point, Camtasia, Sound Record,Windows Movie Maker dan Total video Converter. 4. Hasil ujicoba pembelajaran dengan video pada siswa ternyata siswa merasa lebih menarik dengan multimedia dibanding dengan cara konvensional seperti selama ini. 5. Daya ingat siswa tentang materi perkuliahan dengan cara multimedia ternyata bagus. 6. Untuk membuat bahan ajar dalam bentuk video membutuhkan pengetahuan tentang penggunaan dari software computer. DAFTAR PUSTAKA Iswidarmanjaya, Derry, Microsoft Power Point 2003 101 Tip dan Trik, Andi, Yogyakarta. Isroi, Tip dan trik membuat video klip dengan windows movie maker. Elex media computindo, Jakarta, 2005. FH Zanzad, Teknik Pengolahan Video dengan windows movie maker, Indah, Surabaya, 2005. Gao, Video Teletraining Guide, 1997 WWW. wikipedia.org
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
443