ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS 2 SMA N 1 BAITUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR Khairil Hadi STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, E-mail:
[email protected]
Abstrak: Penelitian ini meneliti bagaimana pelaksanaan praktikum dalam pembelajaran biologi di kelas 2 SMA Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan praktikum dalam Pembelajaran Biologi kelas 2 SMA Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, sedangkan teknik yang digunakan adalah observasi ke laboratorium, wawancara dengan guru biologi kelas 2 dan pembagian angket kepada siswa kelas 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas 2 SMA Negeri 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar melaksanakan praktikum dengan memanfaatkan laboratorium sebagai tempat satu -satunya untuk melaksanakan praktikum dan pelaksanaan praktikum berdasarkan KTSP materi pelajaran biologi kelas 2 semester 2 di SMA Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar belum terwujud dilaksanakan padahal alat dan bahan untuk melaksanakan praktikum telah memadai, hal ini disebabkan karena di SMA Negeri 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar lebih memfokuskan pada pemberian materi (teori). Kata-kata kunci: Analisis, Pelaksanaan Praktikum, Biologi.
biologi
PENDAHULUAN
perlu
diterapkan
metode
ilmiah
Biologi sebagai ilmu pengetahuan
sehingga siswa akan mempunyai sikap
yang mempelajari tentang makhluk hidup,
ilmiah dalam bidang biologi. Selain itu,
diperoleh
melalui
menurut Saptono (2003) dalam mengem-
penelitian
dengan
proses
penyelidikan/
menggunakan
metode
bangkan
pembelajaran
biologi
guru
ilmiah. Metode ilmiah merupakan langkah-
seharusnya menyadari bahwa biologi bukan
langkah
dalam
hanya kumpulan fakta ataupun konsep, karena
mengumpulkan informasi untuk menyele-
dalam biologi juga terdapat kumpulan proses
saikan
1)
dan nilai yang dapat diaplikasikan serta
kemampuan menemukan masalah, 2) mencari
dikembangkan dalam kehidupan nyata. Salah
alternatif pemecahan masalah, 3) membuat
satu kegiatan yang menerapkan metode ilmiah
hipotesis,
dalam pembelajaran biologi adalah dengan
yang
masalah,
percobaan,
4) 5)
digunakan
yang
meliputi
merancang mengontrol
:
penelitian variabel,
atau 6)
melakukan pengukuran, 7) mengorganisasi dan
memaknakan
data,
8)
melaksanakan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum dapat diartikan
membuat
sebagai salah satu strategi mengajar dengan
kesimpulan, 9) mengkomunikasikan hasil
menggunakan pendekatan ilmiah terhadap
penelitian atau percobaan baik secara lisan
gejala-gejala,
maupun tertulis (Anonim, 2003).
maupun fisik yang diteliti, diselidiki, dan
Oleh karena itu, dalam pembelajaran Analisis Pelaksanaan Praktikum
dipelajari.
baik
gejala
Praktikum
sosial,
berasal
dari
psikis,
kata 13
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
practiqu / pratique (Prancis), practicus (Latin),
untuk
atau praktikos (Yunani) yang secara harfiah
keterampilan sainsnya, dan tumbuh sikap
berarti “aktif” atau prattein / prassein (Yunani)
ilmiahnya. Di pihak siswa, mereka juga
yang berarti “ mengerjakan”. Dalam bahasa
berharap
Inggris, praktikum bermakna sama dengan
pengalaman
excersice (exercice) [Prancis], exercitium /
mencoba,
execere [Latin] yang secara harfiah berarti
bereksperimen (Solomon, 1994). Kurikulum
“tetap aktif/sibuk” yang juga bermakna sama
KTSP pada dasarnya juga menghendaki agar
dengan “latihan” atau “responsi”.
pelajaran
Dalam pembelajaran biologi kegiatan
belajar
bisa
sains,
berkembang
menikmati baru
pengalaman-
untuk
menggunakan
biologi
juga
mengamati, alat,
mengajak
dan
siswa
melakukan praktikum.
praktikum merupakan bagian dari proses
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
belajar mengajar. Melalui kegiatan praktikum
Pendidikan
siswa akan membuktikan konsep atau teori
beberapa tujuan pembelajaran harus dicapai
yang sudah ada dan dapat mengalami proses
siswa melalui kegiatan pengamatan dan
atau
percobaan
percobaan
mengambil
itu
sendiri,
kesimpulan,
kemudian
sehingga
dapat
menunjang pemahaman siswa terhadap materi
(KTSP)
yang
biologi
dalam
SMU/SMA
pelaksanaannya
memerlukan sarana laboratorium, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
pelajaran. Amien (1987) juga mengemukakan
Rustaman et al. (2005) menyatakan
bahwa praktikum merupakan salah satu
bahwa
kegiatan laboratorium yang sangat berperanan
dikelompokkan dalam tiga bentuk, yaitu:
dalam menunjang keberhasilan proses belajar
kegiatan
Bentuk
praktikum
mengajar IPA. Dengan praktikum, maka siswa
praktikum
akan
mengembangkan
dapat
mempelajari
IPA
melalui
praktikum
yang
dapat
latihan:
dimaksudkan
untuk
keterampilan
dasar,
pengamatan langsung terhadap gejala-gejala
misalnya
maupun proses-proses IPA, dapat melatih
keterampilan mengukur, dan keterampilan
keterampilan
menggunakan mikroskop.
menanamkan
berfikir dan
ilmiah,
dapat
mengembangkan
keterampilan
mengamati,
sikap
Bentuk praktikum bersifat investigasi
ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan
(penyelidikan): Praktikum yang dimaksudkan
berbagai masalah baru melalui metode ilmiah,
untuk
dan lain sebagainya.
siswa untuk bertindak sebagai ilmuwan,
mengembangkan
kemampuan
Praktikum penting bagi pelajaran
misalnya bagaimana menganalisis masalah
sains tidaklah banyak yang menyangkalnya.
dan memecahkannya. Melalui kegiatan
Baik guru maupun siswa pada dasarnya
praktikum
menaruh harapan yang tinggi terhadap
pengalaman mengidentifikasi masalah nyata
praktikum.
dengan
yang dirasakannya, merumuskan masalah
praktikum anak akan lebih paham konsep
tersebut secara operasional, merancang
yang dipelajari, terbangkitkan motivasinya
cara
Guru
berharap
Analisis Pelaksanaan Praktikum
ini
terbaik
siswa
untuk
memperoleh
memecahkan 14
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
masalahnya,
ISSN: 2355-3790
melakukan percobaan/peng-
Sekalipun harapan yang digantungkan
amatan, dan menganalisis dan mengevaluasi
terhadap praktikum sangat tinggi, namun
hasilnya.
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
Bentuk praktikum bersifat memberi
praktikum relatif jarang dilakukan. Alasan
pengalaman: praktikum ini dimaksudkan
yang seringkali dikemukakan adalah tidak
untuk
adanya laboratorium di sekolah, kurangnya
mendukung
terhadap
pemahaman
konsep-konsep
yang
siswa terkait.
alat
dan
bahan
untuk
praktikum,
Kontribusi praktikum dalam meningkatkan
banyaknya waktu yang harus dihabiskan
pemahaman terhadap materi pelajaran dapat
untuk melakukan praktikum, dan sejumlah
terwujud apabila siswa diberi pengalaman
alasan lainnya. Kalaupun ada dilakukan
untuk mengindera fenomena alam dengan
praktikum hasil yang diperoleh ternyata
segenap indranya. Bentuk praktikum ini
belum
dapat dilakukan dengan format discovery
peningkatan hasil belajar siswa maupun
sehingga fakta-fakta yang diamati menjadi
untuk tujuan mengenalkan siswa tentang
landasan pembentukan konsep atau prinsip
tujuan sains (Berry, Gunstone, Loughran,
dalam
apabila
& Mulhall, 2001; Harlen, 1999; Hodson,
format
1993; Hofstein & Lunetta, 2004).
pikirannya.
Sedangkan
praktikum
dilakukan
dengan
verifikasi,
fakta-fakta
yang
maksimal
baik
untuk
tujuan
diamati
Hasil studi awal dan wawancara dengan
menjadi bukti konkret kebenaran konsep
salah satu guru biologi di SMA Negeri I
atau prinsip yang dipelajarinya, sehingga
Baitussalam
pemahaman siswa lebih mendalam.
menunjukkan bahwa masih ada guru mata
Pada praktikum
umumnya dilakukan
pelaksanaan dengan
Kabupaten
Aceh
Besar,
pelajaran biologi yang belum melakukan atau
melalui
memanfaatkan laboratorium secara efektif
serangkaian tahapan. Menurut Koesmadji
dalam mengajarkan materi biologi, padahal di
Wirjosoemarto, Riandi, dan Unang Sumarno
SMA Negeri I Baitussalam Kabupaten Aceh
(2002) kegiatan praktikum mencakup tahap:
Besar telah menyediakan ruang khusus untuk
1. perencanaan (menuangkan ide-ide
laboratorium (Praktikum). Hal ini mungkin
yang dapat diuji atau mendesain
saja dikarenakan tidak tersedianya alat-alat
penyelidikan)
praktikum
2. penampilan
(memanipulasi,
mengobservasi
dan
mengumpulkan data) 3. Interpretasi
(pengelolaan
penarikan kesimpulan, penerapan konsep) 4. komunikasi:
keterbatasan tersebut
memadai
pengetahuan
dalam
praktikum data,
yang
yang
atau
karena
guru
biologi
mempergunakan
alat-alat
telah
tersedia
untuk
melakukan praktikum. Proses belajar mengajar biologi tidak bisa terlepas dari kegiatan praktikum yang
(melaporkan
menerima informasi). Analisis Pelaksanaan Praktikum
dan
telah ditentukan didalam kurikulum. Jika kegiatan praktikum tidak dilakukan sesuai 15
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
kurikululum,
tentu
tujuan
melalui kegiatan pengamatan dan percobaan
pembelajaran tidak dapat dicapai oleh siswa
yang dalam pelaksanaannya memerlukan
dan ini dapat berpengaruh terhadap hasil
sarana laboratorium, baik di dalam ruangan
belajarnya. Menurut Rustaman, dkk (2003)
maupun di luar ruangan.
pemanfaatan
beberapa
ISSN: 2355-3790
laboratorium
(praktikum)
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar IPA termasuk biologi. Hal ini
menunjukkan
betapa
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode
pentingnya
penelitian deskriptif atau disebut juga survey
melakukan praktikum atau peranan kegiatan
explorativ. Penelitian dilakukan pada kelas 2
laboratorium
SMA N 1 Baitussalam Aceh Besar, yang
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan IPA, salah satunya biologi.
terbagi atas dua kelas IPA yaitu kelas 2 IPA1
Pada hakikatnya biologi merupakan
berjumlah 18 siswa dan kelas 2 IPA2
ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
berjumlah 20 siswa, kedua kelas IPA tersebut
kehidupan makhluk hidup dan hubungan
di asuh oleh seorang guru biologi. Oleh sebab
timbal balik antara makhluk hidup dengan
itu seluruh populasi dijadikan sampel dalam
lingkungannya.
demikian,
penelitian ini. Data dalam penenlitian ini
mempelajari biologi tidak lepas kaitannya
didapatkan melalui angket, lembar observasi,
antara teori dan praktek. Dengan praktikum
dan wawancara. Data angket yang telah
siswa dapat melihat langsung dan mampu
dikumpulkan
mempraktekkan
telah
mencari persentase dengan kriteria 80%-100%
untuk
(disebut pada umumnya), 60%-79% (sebagian
memahami
besar), 50%-59% (lebih dari setengah, 40%-
prinsip-prinsip ilimiah yang diajarkan oleh
49% (kurang dari setengah). Hasil dari
guru, karena belajar teori tanpa praktek
analisis dijadikan sebagai informasi (data)
merupakan salah satu bentuk ketidakefektifan
tentang pelaksanaan praktikum.
Dengan
materi
dipelajarinya.
Hal
memudahkan
siswa
ini
yang bertujuan
dalam
kemudian
dianalisis
untuk
dalam proses belajar mengajar, sehingga proses belajar mengajar biologi tidak dapat berlangsung
dengan
baik
dan
HASIL PENELITIAN
tujuan
Berdasarkan hasil observasi terhadap
pembelajaran yang diharapkan tidak dapat
laboratorium biologi SMAN 1 Baitussalam
tercapai.
Kabupaten Aceh Besar, diperoleh data tentang
Dalam GBPP biologi SMU beberapa
Fasilitas Laboratorium (tabel 1).
tujuan pembelajaran harus dicapai siswa
Analisis Pelaksanaan Praktikum
16
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
Tabel 1. Hasil observasi laboratorium biologi SMA Negeri 1 Baitussalam Indikator No
Sarana dan Prasarana
Keterangan Baik
Rusak
Jumlah
1
Ruang laboratorium
Ada
1
−
1
2
Lemari penyimpanan
Ada
2
1
3
3
Meja kerja siswa
Ada
10
−
10
4
Kursi siswa
Ada
40
−
40
5
Bak cuci
Ada
6
5
11
6
Lampu
Ada
10
−
10
7
Alat P3K
Tidak Ada
−
−
−
8
Alat pemadam api
Tidak Ada
−
−
−
10
Alat kebersihan (Penyapu)
Ada
3
−
3
11
Foster aturan keselamatan
Ada
3
−
3
11
Alat dan bahan praktikum Mikroskop Alat dan bahan praktikum - torso
Ada
13
−
13
Ada
1
−
1
- preparat mikroskopis
Ada
4
−
4
- Gelas Kimia
Ada
19
−
19
- auksa nometer
ada
2
−
2
- statif & penjepit
Tidak Ada
−
−
−
- alat photometer
Tidak Ada
−
−
−
alat bedah
Ada
13
−
13
- cawan petri
Ada
20
−
20
- pelubang gabus
Tidak Ada
−
−
−
-
Tidak Ada
−
−
−
Tidak Ada
−
−
−
- Digital Thermometer
Ada
2
−
2
- Hygrometer
Ada
3
−
3
- Thermometer
Ada
10
−
10
-
kertas kobalt
- larutan eosin, larutan eter
Analisis Pelaksanaan Praktikum
17
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
Hasil wawancara yang dilakukan
ISSN: 2355-3790
menyelesaikan
pelaksanaan
praktikum.
terhadap guru biologi SMA Negeri 1
Sebelum pelaksanaan praktikum dimulai, guru
Baitussalam
Kabupaten
Aceh
Besar
terlebih dahulu memberi tahu kepada siswa
mendapatkan
informasi
bahwa
pada
tentang pelaksanaan praktikum dan didalam
pelaksanaan praktikum yang dilakukan di
pelaksnaan praktikum siswa cukup aktif dan
kelas 2 IPA semester 2 berjumlah 4 kali
kreatif
pelaksanan
Sesudah praktikum dilaksanakan
praktikum
dengan
cara
dalam
melaksanakan
praktikum. laporan
pelaksanaan praktikum yang dikerjakan oleh
praktikum ditulis sesuai
siswa secara eksperimen dengan peralatan
mendiskusikan hasil percobaan yang telah
yang telah tersedia di laboratorium dan bila
dipraktikumkan.
peralatan belum tersedia untuk pelaksanakan praktikum,
maka
pihak
sekolah
akan
dengan format dan
Untuk mengetahui hasil angket yang dibagi kepada siswa kelas 2 IPA SMA Negeri
menyiapkan peralatan untuk pelaksanakan
1 Baitussalam yang
meliputi
persiapan
praktikum.
pelaksanaan praktikum, kegiatan praktikum,
Pengaturan jadwal praktikum biologi
laporan dan evaluasi praktikum, dan materi
untuk tiap kelas disesuaikan dengan jam
biologi kelas 2 semester 2 maka akan
pelajaran biologi yang dilaksanakan dengan
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
waktu yang tersedia selama 2 jam dan dapat
Analisis Pelaksanaan Praktikum
18
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
Tabel 2. Hasil Analisis Angket
No I
II
ITEM SOAL
Persiapan dan Pelaksanaan Praktikum Apakah anda terlibat (turut membantu) dalam menyiapkan alat 65,8 % dan bahan praktikum biologi? Apakah pada pelaksanaan praktikum biologi ada dibentuk 78,9 % kelompok-kelompok? Apakah sebelum pelaksanaan praktikum biologi guru 92,1 % memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan dilakukan? Apabila dilaksanakan praktikum biologi, apakah ada pada 92,1 % pertemuan sebelumnya anda diberi tahu oleh guru biologi anda? Apakah guru biologi anda menyampaikan tujuan dari setiap 89,5 % praktikum biologi yang akan dilaksanakan? Pada setiap praktikum biologi, apakah guru biologi anda 84,2 % mengawasi dan membimbing anda Setelah praktikum biologi selesai, apakah anda diminta untuk 89,5 % membersihkan ruang praktikum ? Kegiatan Praktikum Apakah anda setuju jika pembelajaran biologi divariasikan 78,9 % dengan kegiatan praktikum Apakah anda senang jika dilaksanakan praktikum biologi 94,7 % Apakah anda merasa paham terhadap materi pelajaran biologi dengan dilaksanakan praktikum biologi Apakah dengan waktu yang disediakan untuk satu acara praktikum semua rencana kegiatan dapat terselesaikan Jika pada jam biologi tidak memungkinkan dilaksanakan praktikum, apakah ada praktikum dilaksanakan diluar jam biologi misalnya sore hari setelah jam pelajaran selesai Apakah ada dilaksanakan praktikum biologi selama semester 2 dikelas 2 Apakah ada selama satu semester ini dilakukan praktikum diluar ruangan laboratorium (pemanfaatan laboratorium alam)
III
KETERANGAN Ya Tidak
34,2 % 21,1 % 7,9 %
7,9 % 10,5% 15,8 % 10,5 %
21,1 % 5,3 %
81,6 %
18,4 %
68,4 %
31,6 %
10,5 %
89,5 %
81,6 %
18,4 %
44,7 %
55,3 %
Jika praktikum biologi gagal, apakah ada dilakukan pengulangan 15,8 % praktikum Laporan dan Evaluasi Praktikum Sebelum/sesudah kegiatan praktikum, apakah guru biologi 78,9 % mengadakan tes Apakah selama semester ini ada dilakukan ujian/tes dengan 34,2 % mengadakan praktikum Apakah setelah praktikum selesai ada dimintaai untuk membuat 63,2 % laporan Apakah guru biologi ada menginstruksikan untuk mengumpulkan 86,8 % laporan Apakah ada hasil percobaan/praktikum yang didiskusikan 89,5 % bersama
84,2 %
Analisis Pelaksanaan Praktikum
21,1 % 65,8 % 36,8 % 13,2 % 10,5 %
19
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
IV
ISSN: 2355-3790
Pelaksanaan Praktikum Apakah pada pembahasan sistem pencernan makanan ada dilaksanakan praktikum Apakah pada pembahasan sistem respirasi ada dilaksanakanpraktikum Apakah pada pembahasan sistem ekresi ada dilaksanakan praktikum Apakah pada pembahasan sistem koordinasi ada dilaksanakan praktikum Apakah pada pembahasan sistem reproduksi ada dilaksanakan praktikum Apakah pada pembahasan pemencaran organisme ada dilaksanakan praktikum
89,5 %
13,2 %
86,8 %
10,5 %
89,5 %
18,4 %
81,6 %
7,9 %
92,1 %
15,8 %
84,2 %
beberapa faktor antara lain adalah faktor
PEMBAHASAN Tersedianya fasilitas untuk praktikum yaitu
10,5 %
laboratorium
dengan
guru
sebagai
penyelenggara
praktikum,
segala
faktor fasilitas laboratorium sebagai tempat
kelengkapan alat dan bahan penting artinya
praktikum, dan faktor waktu pelaksanaan
dalam mendukung kelancaran pelaksanaan
praktikum (Fitri, 2003).
kegiatan praktikum. Menurut Mulyasa (2002)
Dalam hal ini peran guru sebagai
laboratorium merupakan salah satu sumber
pendidik sangat menentukan berhasil atau
belajar karena melalui kegiatan pemanfaatan
tidaknya
laboratorium dapat memberikan kemudahan
dilaksanakan. Menurut Sudjana (1989) guru
kepada peserta didik dalam memperoleh
menempati
sejumlah
pengetahuan,
peranannya sangat menentukan pelaksanaan
pengalaman, dan keterampilan dalam proses
pendidikan di sekolah. Guru harus mampu
belajar mengajar. Dalam hal ini sekolah
menterjemahkan dan menjabarkan nilai-nilai
dituntun untuk menyediakan alat dan bahan
yang terdapat dalam kurikulum, kemudian
yang lengkap untuk melakukan praktikum,
mentransformasikan
supaya pelaksanaan praktikum bisa berjalan
kepada siswa melalui pengajaran di sekolah.
informasi,
sesuai dengan KTSP dapat terpenuhi. Pelaksanaan praktikum di kelas 2
pelaksanaan
kedudukan
secara
berkelompok
maupun
Besar belum dapat terpenuhi sesuai tuntutan
berkelompok
Kurikulum
membentuk kerja sama
Pendidikan
(KTSP). Hal ini diungkapkan karena masih banyak materi yang tidak dipraktikumkan
tersebut
dapat
mandiri.
Satuan
sebab
praktikum
SMA Negeri 1 Baitussalam Kabupaten Aceh
Tingkat
yang
sentral,
nilai-nilai
Pelaksanaan dilakukan
praktikum
Pelaksanaan dapat
praktikum mempermudah
secara dan
siswa dalam
melakukan praktikum Pelaksanaan
praktikum
yang
sesuai KTSP. Hal ini disebabkan karena
dilakukan di SMA Negeri 1 Baitusslam
pelaksanaan praktikum dipengaruhi oleh
dimulai dengan penjelasan dari guru tentang
Analisis Pelaksanaan Praktikum
20
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3790
kegiatan yang akan dilakukan sebelum
dalam pelaksanaan praktikum adalah waktu
pelaksanaan praktikum dimulai termasuk
yang
tujuan praktikum, bimbingan guru dalam
biasanya sudah memiliki jadwal yang sudah
pelaksanaan praktikum, dan diakhiri dengan
pasti untuk setiap mata pelajaran dan tidak
penjelasan praktikum selanjutnya. Dengan
mempertimbangkan waktu praktikum. Fitri
demikian peran guru sebagai pendidik telah
(2003)
mampu
kurikulum
memberikan
pelaksanaan
kontribusi
praktikum.
dalam
menyita,
juga
sekolah-sekolah
mengemukakan
tidak
bahwa
memberikan
waktu
atau
tersendiri untuk melaksanakan praktikum.
tidaknya praktikum sangat ditentukan oleh
Dalam hal ini, guru sebagai penentu waktu
guru dan siswa. Hal ini senada yang
praktikum harus bisa mengambil keputusan
diungkapkan
bahwa
yang matang demi kelancaran pelaksanaan
dari
praktikum, sehingga pelaksanaan praktikum
lingkungan
Terlaksana
sangat
Susilo belajar
(2000) akan
tercipta
interaksi antara guru dan siswa di dalam
tidak
lingkungan fisik pendukungnya. Hal ini juga
pelaksanaan praktikum.
termasuk minat siswa dalam mengikuti praktikum.
terdapat
masalah
Pelaksanaan
dengan
praktikum
waktu
sangat
penting dilakukan dalam pelajaran biologi,
Siswa-siswi Baitussalam
sangat
SMA
Negeri
senang
jika
1
dalam
karena teori dan praktek dalam pelajaran biologi
tidak
dapat
dipisahkan
dan
pembelajaran biologi diadakan praktikum
pelaksanaan praktikum juga dapat menunjang
dan paham terhadap materi biologi yang
hasil pelajaran biologi siswa. Menurut teori
diadakan
ini
media Dale (dalam Hamalik, 1994:22) juga
kesan
mengungkapkan bahwa “kita belajar hanya
menyenangkan lebih efisien. Hal ini sejalan
10% dari apa yang dibaca, 20% dar iapa yang
dengan
Suwarto
didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50%
(2003:85) bahwa adanya interaksi antara
dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari
kondisi
apa yang dikatakan dan 90% dari apa yang
praktikum.
Pelaksanaan
yang
dan
Dalam
praktikum
hal
dengan
dikatakan
oleh
pemanfaatan
laboratorium
terhadap minat belajar siswa, yang mana
dikatakan
kondisi
dan
praktikum harus disesuaikan oleh guru
pemanfaatan laboratorium yang optimal akan
dengan materi. Tidak selalu pelaksanaan
meningkatkan minat belajar siswa.
praktikum
laboratorium
Pelaksanaan
yang
baik
Pelaksanaan
dilaksanakan
diruangan
yang
laboratorium, ada juga materi pelajaran
dilakukan pada umunya dapat selesai dengan
biologi yang pelaksanaan praktikum dengan
waktu yang tersedia. Jumlah waktu yang
memamfaatkan lingkungan (pemamfaatan
terbatas merupakan salah satu kendala bagi
laboratorium alam).
guru
dalam
praktikum.
praktikum
dandilakukan.
melaksanakan Adi
sendjaja
semua
jenis
(2008:11)
menyatakan bahwa pada umumnya kendala Analisis Pelaksanaan Praktikum
Untuk praktikum,
mengetahui
maka
perlu
ketercapaian
adanya
evalusi
didalam praktikum. Menurut Griffin & Nix 21
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
(1991:3), pengukuran, asesmen, dan evaluasi
ISSN: 2355-3790
Saran
adalah hirarki. Pengukuran membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, asesmen menjelaskan pengukuran,
dan
menafsirkan
sedangkan
Berdasarkan
diatas
pembenahan
dalam
penulis menyarankan :
hasil
Perlu
adanya
adalah
pelaksanakan praktikum biologi kelas 2
penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku.
semester 2, sehingga pelaksanaan praktikum
Bisa perilaku individu atau lembaga. Jadi
berdasarkan
menurut
terlaksanakan.
definisi
ini
evaluasi
kesimpulan
kegiatan
evaluasi
didahului dengan penilaian, sedang penilaian
KTSP
Guru
2006
dapat
melaksanakan
pada umumnya didahului dengan kegiatan
pembelajaran
pengukuran.
yang
materi di kelas dan pelaksanaan praktikum
dilakukan di SMA Negeri 1 Baitussalam
sehingga siswa dapat memadukan antara
berupa tes tertulis sebelum / sesudah kegiatan
teori dan praktikum.
Evaluasi
praktikum
praktikum. Evaluasi juga dilakukan melalui laporan praktikum yang
dibuat setelah
melakukan praktikum.
terpadu
dapat
Praktikum
antara
yang
pemberian
diberikan
guru
sebaiknya tidak hanya terfokus pada ruang laboratorium,
karena
praktikum
dapat
dilaksanakan pada lingkungan ataupun ruang kelas.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasanyang
hasil
Amien, M. 1987. Mengajarkan IPA dengan
bahwapelaksanakan
Menggunakan Metode Discovery dan
praktikum di kelas 2 SMA Negeri 1
Inquiry. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Baitussalam
dengan
memanfaatkan
Dikti.
laboratorium
sebagai
tempat
disimpulkan
diuraikan
DAFTAR RUJUKAN
diatas,
dapat
telah
dan
satu-
Anonim. 2003. Kurikulum 2004 SMA
satunya untuk melaksanakan praktikum.
Pedoman
Pelaksanaan praktikum berdasarkan KTSP
Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran
materi pelajaran biologi kelas 2 semester 2
Biologi. Jakarta: Depdiknas.
di SMA Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar
Adisendjaja,
Y.
Khusus
H.
Pengembangan
2008.
dan
belum terwujud dilaksanakan padahal alat
Pembelajaran
dan bahan untuk melaksanakan praktikum
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA
telah memadai, ini disebabkan karena di
UPI.
SMA Negeri 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
lebih
memfokuskan pada
pemberian materi (teori).
Sains.
Sains
Bandung:
Berry, A., Gunstone, R., Loughran, J., & Mulhall, P. (2001). Using laboratory work for purposeful learning about the practice of science. In H. Behrendt, H. Dahncke, R. Duit, W. Graeber, M.
Analisis Pelaksanaan Praktikum
22
Jurnal Bio-Natural, Volume III No. 2, September 2016
Komorek, A. Kross & P. Reiska (Eds.), Research in Science Education
ISSN: 2355-3790
FMIPA UPI. Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto,
- Past, Present, and Future. Dordrecht:
S.
Kluwer Academic Publishers.
Rochintaniawati, D., Achmad, Y., et
Fitri, K. 2003. Studi Eksplorasi Tentang Kendala Pelaksanaan Praktikum Bagi Guru
SMU
Negeri
A.,
Kusumastuti,
M.
N.,
al. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Se-kabupaten
Sudjana, N. 1989. Dasar-dasar Proses
Klaten Tahun 2002/2003 dan Upaya
Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Pemecahannya. Skripsi. Semarang :
Baru.
FMIPA Unnes.
Algensindo.
Solomon,
J.
(1994).
The
Griffin, P & Nix, P (1991). Educational
laboratory comes of age. In R.
Assessments and Reporting. Sidney.
Levinson (Ed.), Teaching Science.
Harcout Brace Javanovich, publisher.
London: Routledge.
Hodson, D. (1993). Re-thinking old ways:
Susilo,
H.
2000.
Kapita
Selekta
Towards a more critical approach to
Pembelajaran
practical work in school science.
Universitas Terbuka. Jakarta.
Studies in Science Education, 22, 85– 142.
Biologi.
Jakarta:
Saptono, S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang : Unnes.
Harlen, W. (1999). Effective Teaching of Science:
A
Review
of
Research.
Suwarto.
2003.
Kegiatan
Evaluasi Praktikum
Edinburgh: The Scottish Council for
Menengah
Pertama
Research in Education.
Temanggung. Artikel.
Pelaksanaan IPA
Sekolah
Kabupaten
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis
Solomon, J. (1994). The laboratory comes of
Kompetensi. Bandung : PT. Remaja
age. In R. Levinson (Ed.), Teaching
Rosdakarya.
Science.
Hamalik,
O.
1994.
Media
Pendidikan.
Bandung: Citra Aditya Bakti. Hofstein, A., & Lunetta, V. N. 2004. The laboratory
in
science
education
(Laboratorium dalam ilmu pendidikan) : Foundations for the twenty first century. Science Education. Rustaman, N.; Dirdjosoemarto, S.; Yudianto, S. A.; Achmad, Y.; Subekti, R.; Rochintaniawati, D. & Nurjhani, M. 2003.
Strategi
Belajar
Mengajar
Biologi. Bandung : Jur. Pend. Biologi Analisis Pelaksanaan Praktikum
23