1 Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 360~377 ISSN: ANALISIS NAMA-NAMA MAKHLUK DALAM FILM THE LORD OF THE RINGS ADAPTASI DARI NOVEL FANTASI TR...
Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 360~377 ISSN: 2089-3884
ANALISIS NAMA-NAMA MAKHLUK DALAM FILM THE LORD OF THE RINGS ADAPTASI DARI NOVEL FANTASI TRILOGI KARYA J.R.R. TOLKIEN
Ayutya Kris Hartati e-mail: [email protected] ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the names of creatures that exist in the trilogical film “The Lord of the Rings” and how the author describes the names into a concrete form. In the description of the names of such creatures would be connection between the names of the creatures (sign), the phonetic writings (signifier), the definition of the creature’s names (signified), and the concrete forms (referent). For example, the word car, which has a phonetic writing /kɑ:(r)/ which means of transportation, while its referent is a four-wheeled machine, covered, has doors and windows. By using the theory of Saussure's structuralism, especially the theory of semiotics, the names of the creatures in the film “The Lord of the Rings” can be explained by the relationship between the sign, the meaning, and the concrete form.
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nama-nama makhluk yang ada di dalam film trilogi The Lord of The Rings dan bagaimana penulis mendeskripsikan nama-nama tersebut menjadi bentuk yang konkret. Dalam pendeskripsian nama-nama makhluk tersebut akan ada hubungan antara nama makhluk (sign), tulisan fonetik (signifier), definisi nama makhluk (signified), dan bentuk konkretnya (referent). Seperti misalnya kata car, yang memiliki tulisan fonetik /kɑ:(r)/ yang berarti alat transportasi, sedangkan referent-nya adalah mesin yang beroda empat, tertutup, memiliki pintu dan jendela. Dengan menggunakan teori strukturalisme Saussure, terutama teori Semiotika, maka nama-nama makhluk dalam film The Lord of The Rings dapat dijelaskan hubungan antara tanda dengan makna dan bentuk konkretnya. Kata kunci: film fiksi, strukturalisme, semiotik, sistem tanda.
A. PENDAHULUAN Pembahasan dalam penelitian ini adalah analisis tentang sistem tanda yang ada dalam Film Trilogi The Lord of The Rings yang diadaptasi dari novel fantasi trilogi The Lord of The Rings karya J.R.R. Tolkien. Dalam film tersebut, sang penulis dan sutradara
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
361
memperkenalkan dan memperlihatkan beberapa nama-nama makhluk dalam novel trilogi The Lord of The Rings. Sang penulis novel, J.R.R. Tolkien, menciptakan bahasa sendiri untuk menamai makhluk-makhluk yang ada dalam novelnya dan mendeskripsikannya sesuai dengan imajinasinya sendiri. Sedangkan beberapa nama-nama makhluk yang lain berasal dari nama-nama makhluk yang ada dalam legenda-legenda atau dongeng-dongeng kuno orang Inggris dan Saxony. Tolkien mengatakan bahwa makhluk-makhluk yang ada dalam novelnya adalah makhlukmakhluk “Legendarium”, yaitu dunia dongeng yang ia ciptakan sendiri untuk menghibur anak-anak. Dalam penelitian ini saya akan membahas dan menganalisis nama-nama makhluk yang ada dalam dunia “Legendarium” ciptaan J.R.R. Tolkien, seperti yang ia tuliskan dalam ketiga novelnya The Lord of The Rings: The Fellowship of The Rings, The Lord of The Rings: The Two Towers, dan The Lord of The Rings: The Return of The King. Nama-nama makhluk tersebut kemudian akan saya teliti bagaimana hubungannya dengan deskripsi dan bentuk-bentuk konkret makhluk tersebut. Sehingga, dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini adalah dapat menjawab pertanyaan seperti berikut: (a) makhluk-makhluk legendarium apa saja yang ada dalam film sekaligus novel trilogi The Lord of The Rings? (b) Bagaimana sang penulis mendeskripsikan makhluk-makhluk tersebut berhubungan dengan semiotik atau sistem tanda (tanda, penanda, dan petanda)? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori linguistik struktural Ferdinand De Saussure yaitu tentang sistem tanda atau semiotik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research dan jenisnya bersifat qualitative research. Buku referensi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel trilogi The Lord of The Rings dan data dari film trilogi The Lord of The Rings digunakan sebagai referensi utama untuk menentukan pelafalan referen dan nama-nama makhluk yang akan dikaji dan diteliti. Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)
362
B. LANDASAN TEORI Menurut Saussure, setiap tanda linguistik atau tanda bahasa terdiri dari dua komponen, yaitu komponen signifian atau “yang mengartikan” yang wujudnya berupa runtutan bunyi, dan komponen signifie atau “yang diartikan” yang wujudnya berupa pengertian atau konsep (yang dimiliki oleh signifian). Misalnya tanda linguistik berupa (ditampilkan dalam bentuk ortografis)
terdiri dari komponen signifian, yakni berupa runtutan fonem /’teibəl/ dan komponen signifie-nya berupa konsep atau makna ‘sejenis perabot rumah tangga’. Tanda linguistik ini yang berupa runtutan fonem dan konsep yang dimiliki runtutan fonem itu mengacu pada sebuah referen yang berada di luar bahasa, yaitu ‘a table’. Kalau dibagankan akan seperti ini: /’teibəl/ (signifian)
Bagan tersebut oleh Richard dan Ogdent (1923) ditampilkan dalam sebuah bentuk segitiga yang disebut segitiga makna, atau segitiga Richard dan Ogdent. (b) konsep ‘sejenis perabot rumah tangga/kantor’
Referen yang bisa ditampilkan dalam kedua bagan diatas, sayangnya, bukan meja asli tetapi hanya ganbar bagan saja. Dalam bentuk sederhana bagan segitiga makna tersebut dapat dibuat sebagai berikut: (b) konsep
Kata _ _ (a) tanda
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _(c)bentuk referen
Titik (a) dan (c) dihubungkan dengan garis putus-putus, sedangkan titik (a) dan (b), serta titik (b) dan (c) dihubungkan dengan garis biasa karena hubungan antara (a) dan (c) bersifat tidak langsung, sebab (a) adalah masalah-masalah dalam bahasa dan (c) masalah luar bahasa yang hubungannya bersifat arbitrer. Sedangkan hubungan (a) dn (b) serta hubungan (b) dan (c) bersifat langsung. Titik (a) dan (b) sama-sama berada di dalam bahasa; hubungan (b) dan (c) adalah acuan dari (b) tersebut (Chaer, 2007: ) Bahasa, dalam perspektif semiotika (Kris Budiman, 2011: 66), hanyalah salah satu sistem tanda-tanda (system of signs). Dalam wujudnya sebagai suatu sistem, pertama-tama, bahasa adalah sebuah institusi sosial otonom, yang keberadaannya terlepas dari individu-individu pemakainya. Bahasa merupakan seperangkat konvensi sistematis, produk dari kontrak kolektif, yang bersifat memaksa. Saussure (dalam Kris Budiman, 2011: 66) menyebutnya sebagai lengue. Kedua, bahasa tersusun dari tanda-tanda, yakni entitas fisik, yang di dalam bahasa lisan berupa citra-bunyi (sound image), yang berelasi dengan konsep tertentu. Selanjutnya, Saussere menamakan entitas material-sensoris ini sebagai penanda (signifier atau signifiant) dan konsep yang berkait dengannya sebagai petanda (signified atau signifie). Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)
364
Kearbitreran tanda (the arbitrary nature of the signs), bersangkutan dengan relasi di antara penanda dan petanda yang “semena-mena” atau “tanpa alasan”—tak bermotivasi (unmotivated). Relasi di antara penanda dan petanda adalah semata-mata berdasarkan konvensi (Kris Budiman 2011, 66). Selanjutnya Saussure di kesempatan yang lain mengatakan bahwa bahasa lisan mencakup komunikasi konsep melalui suara-gambar dari pembicara ke pendengar. Bahasa adalah produk komunikasi pembicara dari tanda-tanda untuk pendengar. Tanda linguistik adalah kombinasi dari konsep dan suara-gambar. Konsepnya adalah apa yang ditandakan, dan suara-gambar penanda. Kombinasi signifier dan signified adalah sewenang-wenang, yaitu, suara apapun citra dibayangkan dapat digunakan untuk menandakan sebuah konsep tertentu. Namun, terkadang ada perubahan-perubahan dalam hubungan signifier dan signified dan perubahan tanda-tanda linguistik berasal dari perubahan kegiatan sosial. Tanda-tanda arbitrer disebut secara khusus oleh Pierce, sebagai simbol (symbol) (Kris Budiman 2011: 66). Oleh karena itu, dalam terminologi Pierce, bahasa dapat dikatakan juga sebagai sistem simbol lantaran tanda-tanda yang membentuknya bersifat arbitrer dan konvensional. Misalnya, hewan yang menggonggong dikatakan anjing oleh orang Indonesia dan dog oleh Inggris. Masingmasing bangsa itu sungguh “semena-mena” dalam menamakan hewan yang menggonggong tadi. Contoh semiotika dalam kehidupan sehari-hari yaitu mengacungkan jempol kepada kawan kita yang berprestasi. Dalam hal ini, tanda mengacu sebagai pujian dari saya dan ini diakui seperti itu baik oleh saya maupun teman saya yang berprestasi. Makna disampaikan dari saya kepada teman yang berprestasi maka komunikasi pun berlangsung. Menurut Saussure, tanda terdiri dari: bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified. Contoh: ketika orang menyebut kata “anjing” (signifier) dengan nada mengumpat maka hal tersebut merupakan tanda kesialan (signified). Tanda menurut Peirce terdiri dari simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat).
C. PEMBAHASAN a. Analisis Nama-nama Makhluk dalam Film Trilogi The Lord of The Rings 1. Hobbit /’habιt/ Hobit adalah bangsa kecil dalam lagu-lagu kuno dan dongeng anakanak dari Utara. Orang-orang menyebut mereka Halfling, dan nama Elvishnya adalah Perianath. Kebanyakan dari mereka sudah lupa asal kata Hobbit. Rupanya, sebenarnya itu nama yang pada awalnya diberikan kepada Kaum Harfoot oleh bangsa Fallohide dan Stoor, dan merupakan bentuk pelunturan dari suatu kata yang dipertahankan lebih lengkap di Rohan: Holbytla “pembuat lubang” (Tolkien, 1967:497). Mereka adalah orang-orang yang berukuran kecil, lebih kecil dari kaum Dwarves dan mereka tinggal di Hobbiton, Shire. Frodo, Bilbo, Sam, Pippin, dan Merry merupakan keturunan bangsa Hobbit. Hobbit memiliki peran yang sangat penting dalam fim The Lord of The Rings. Diceritakan bahwa Hobbit yang bernama Frodo Baggins adalah pemilik dan pemegang cincin Sauron saat ini. Ditangannyalah semua bergantung untuk memusnahkan cincin Sauron tersebut, karena jika cincin tersebut masih ada hanya akan menimbulkan kegelapan, kejahatan, dan peperangan di seluruh dunia. Sam, Pippin, dan Merry adalah hobbit-hobbit yang menemani Frodo dalam perjalanannya menuju Mordor untuk memusnahkan cincin Sauron.
Hobbit dari Shire (rombongan Pembawa Cincin: Frodo, Sam, Merry, dan Pippin)
Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)
366
2. Elf /elf/ Bangsa Elf (jamak Elves /elvz/) adalah Kaum Peri. Mereka adalah makhluk ciptaan pertama di dalam “Legendarium”. Mereka adalah manusia setengah dewa, sering juga disebut sebagai “Eldar” atau anak-anak bintang. Elrond merupakan keturunanan ras ini. Kaum Elves hampir menyerupai manusia hanya saja lebih elok, indah, cantik, rupawan, dan sempurna dibanding manusia. Masing-masing dari mereka memiliki kelebihan sendiri-sendiri yang berbeda, contohnya Lady Galadriel, dia adalah Lady dari kaumnya, yang paling mulia dan wanita terhebat dalam kaum Eldar. Lady Galadriel memiliki kemampuan sihir untuk meramal atau melihat masa depan. Legolas juga merupakan kaum Elves. Dia adalah pangeran Elf Mirkwood yang diutus oleh Elrond untuk mewakili para Elves. Legolas memiliki pandangan mata yang tajam, jernih, dan luas. Matanya dapat melihat dari jarak yang sangat jauh dengan jelas sebelum mata manusia dapat melihatnya dan dia merupakan ksatria Elf yang hebat dalam hal memanah. Legolas adalah salah satu dari penjaga rombongan Frodo dalam memusnahkan cincin Sauron. Kaum Elves memiliki umur yang lebih panjang dibanding manusia, bahkan sampai berabad-abad tahun. Mereka lebih bijak dibanding manusia dan memiliki hati yang baik terhadap manusia. J.R.R. Tolkien menciptakan bahasa sendiri untuk kaum Elves sehingga bahasa mereka berbeda dari manusia, yaitu bahasa Peri Tinggi atau Quenya dan bahasa Peri Kelabu atau Sindarin. Bangsa Elves tinggal di Rivendell atau dalam bahasa Sindarin disebut Imladris, Lorien, negeri kaum peri. J.R.R. Tolkien menyebutnya 'The Last Homely House East of the Sea'. Elrond, Arwen (calon istri Aragorn dalam film The Lord of The Rings: The Return of The King), Glorfindel, dan kaum Elf lainnya tinggal di sana.
Elf Legolas 3. Dwarf /dwə:f/ Dwarf (jamak: Dwarves /dwə:fz/) adalah kaum kurcaci. Mereka senang membuat barang-barang tempaan, dan tinggal di gua-gua Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)
368
yang mereka gali di gunung-gunung. Kurcaci adalah bangsa yang ulet, keras, penuh rahasia, giat bekerja, memiliki ingatan yang kuat tentang penghinaan, mencintai bebatuan, permata, dan bendabenda yang dibentuk melalui keterampilan tangan pengrajin, daripada benda-benda yang tumbuh sendiri. Namun sifat mereka tidak jahat, dan jarang di antara mereka yang mengabdi kepada Musuh atas kehendak sendiri. Tetapi karna manusia zaman dulu mendambakan harta kekayaan Kurcaci dan hasil karya mereka, sehingga diantara dua bangsa ini ada kebencian (Tolkien, 1967:499). Gimli adalah keturunan ras ini, anak dari Glóin yang diutus oleh Elrond untuk mewakili kaum Dwarves. Gimli merupakan salah satu penjaga dan pendamping Frodo dalam perjalannya menuju Mordor. Dia hebat dalam menggunakan kapak dan dia berteman baik dengan Legolas, kaum peri.
4. Orc / ‘ərc/ dan Goblin /’gablən/ Makhuk-makhluk ini berasal dari kepercayaan kuno di Inggris dan Saxony. Dalam “Legendarium” mereka adalah makhluk ciptaan Morgoth (iblis) sebagai penghinaan terhadap bangsa Elves dan Manusia. Orc, atau dalam bahasa Peri disebut Orch, adalah pelayan sang penguasa kegelapan dari Mordor dan sebagian pelayan Saruman dari Isengard. Sebutan Orc muncul dalam novel J.R.R. Tolkien lainnya yang berjudul “The Hobbit” (1937). Orc pertama kali dilahirkan dari Kekuatan Gelap dari Utara di Masa Peri. Makhlukmakhluk ini dipenuhi kekejaman, membenci bahkan bangsa mereka sendiri. Orc memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Orkish, tapi mereka jarang menggunakan bahasa itu. Orc mempunyai peranan yang besar dalam “Legendarium”. Hampir semua perbuatan jahat dan menghancurkan di dalamnya dilakukan oleh Orc. Senjata mereka adalah pedang bermata bengkok. Mereka senang tinggal di tempat-tempat gelap dan merupakan musuh dari semua makhuk dalam “Legendarium”. Orc dalam bahasa Ent disebut “burárum”. Mereka tinggal di Orthanc, dalam bahasa Peri Orthanc berarti Gunung Taring, tapi dalam bahasa Mark berarti Otak Cerdik. Dalam novel The Lord of The Rings: The Two Towers, bangsa Orc dibedakan menjadi dua, yaitu Orc Mordor and Orc Saruman. Orc-orc Mordor makhuk-makhluk jahat yang datang bersama kegelapan besar, mereka tidak tahan terhadap sinar matahari. Berbeda dengan Orc-orc Saruman, mereka adalah makhuk-makhluk jahat yang mampu bertahan di bawah sinar matahari. Sedangkan, Goblin adalah pelayan Saruman. Tugas mereka sama seperti tugas Orc yaitu untuk melakukan perbuatan jahat, membunuh, dan menghancurkan. Goblin memiliki tubuh yang lebih besar dari Orc, kehitaman, bermata sipit, berkaki kekar dan bertangan besar. Senjatanya adalah pedang bermata pendek, bukan pedang bengkok yang biasa dipakai oleh Orc. Mereka mempunyai busur dari pohon cemara, panjang dan bentuknya seperti busur milik manusia. Di atas Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)
370
perisai mereka, ada lambang aneh, tangan putih kecil di tengah bidang hitam, di bagian topi baja mereka ada lambang S yang berarti Saruman, ditempa dari suatu logam putih. Lambang itu adalah huruf kaum Peri. Goblin mulai muncul dalam film kedua, The Lord of The Rings: The Two Towers.
Bangsa Orc
Goblin 5. Shadowfax /’syædow’faks/ Shadowfax merupakan pemimpin kaum Meara (jamak: Mearas). Kaum Mearas adalah kuda-kuda milik para raja dalam “Legendarium”. Shadowfax adalah kuda yang paling berharga di antara semua kuda raja, yang hanya boleh ditunggangi oleh Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 : 360 – 377
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
371
Penguasa Mark. Sebab leluhur ras mereka adalah kuda Agung dari Eorl yang bisa berbahasa manusia. Shadowfax memiliki kulit yang mengilap bagai perak dan berlari semulus aliran sungai yang lincah. Pada awalnya Shadowfax adalah kuda milik Raja Theoden, tetapi kemudian diceritakan dalam The Lord of The Rings: The Two Towers, bahwa shadowfax menjadi kuda milik Penunggang Putih atau Penyihir Putih, Gandalf. Gandalf memintanya dari Raja Theoden dan kemudian Raja Theoden memberikannya sebagai hadiah yang paling berharga kepada Gandalf karena Gandalf telah menyembuhkan penyakitnya dan mengusir pengaruh sihir jahat Saruman terhadap dirinya. Selain alasan tersebut, Raja Theoden memberikannya kepada Gandalf karena kuda ini sudah dijinakkan oleh Gandalf dan hanya mau ditunggangi olehnya.
Shadowfax bersama Gandalf 6. Ent /’ent/ Ent adalah bangsa Penggembala Pohon atau Penjaga Pohon. Mereka bangsa paling kuno yang masih bertahan hidup da Zaman Ketiga. Ent adalah bahasa Rohan, sebutan untuk penggembala pohon laki-laki, sedangkan Entwives adalah sebutan untuk para istri Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)
372
Ent. Entmaidens adalah sebutan untuk gadis-gadis Ent yang masih muda dan belum menikah, dan Enting sebutan untuk anak-anak Ent. Mereka memiliki bahasa sendiri. Bahasa mereka lamban, nyaring, bergumpal, berulang-ulang, bahkan sangat berkepanjangan. Mereka menggunakan bahasa itu hanya di anatara mereka sendiri (Tolkien, 1967:497). Peran Ent mulai muncul dalam film The Lord of The Rings yang kedua yang berjudul The Two Towers. Ent memiliki wajah serupa manusia, hampir seperti troll, tingginya sekitar empat belas kaki, kekar, dengan kepala tinggi, dan hampir tidak ada leher. Kulitnya seperti kulit kayu berwarna hijau dan kelabu. Kakinya yang besar masing-masing mempunyai tujuh jari. Bagian bawah wajahnya yang panjang tertutup janggut tebal, kelabu, panjang, hampir seperti ranting di dekat akar-akarnya, tipis, dan berlumut pada ujungnya. Matanya coklat dengan bercak cahaya hijau. Bangsa Onodrim atau Enyd ini hidup di hutan Fangorn. Treebeard adalah salah satu Ent tertua yang masih hidup sejak awal terciptanya dunia tengah.
Ent yang bernama Treebeard 7. Balrog /’bælrok/ Balrog adalah makhluk dahsyat dari dunia bawah (neraka). Makhluk ini muncul dalam film The Lord of The Rings: The Fellowship of The Rings. Dalam perjalanan Frodo dan kawan-kawannya menuju Mordor, mereka mengalami dan mendapatkan banyak halangan. Ketika mereka sampai di Moria dan mereka mulai menyebarangi jurang itu tiba-tiba dari bawah jurang muncul makhluk raksasa yang mencoba membunuh mereka semua. Gandalf, yang waktu itu masih menyandang nama Gandalf Sang Abu-abu, mencoba melawan Balrog menggunakan sihirnya. Tetapi ternyata Gandalf jatuh ke jurang tak berdasar bersama makhluk itu. Rombongan Frodo mengira bahwa Gandalf sudah meninggal karna setelah itu Gandalf tidak lagi muncul ke permukaan dan akhirnya dengan hati yang hancur mereka melanjutkan perjalanan mereka lagi menuju Mordor karena apapun yang terjadi mereka harus bisa mencapai Mordor dan memusnahkan cincin itu.
Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)
374
Balrog bertarung melawan Gandalf
Balrog 8. Troll /trowl/ Troll digunakan untuk menerjemahkan kata Torog dari bahasa Sindarin. Pada mulanya, jauh di masa senja bangsa Eldar, mereka adalah makhuk lamban dan bodoh dan tidak mempunyai bahasa, hampir tidak lebih dari hewan. Tapi Sauron memanfaatkan mereka, mengajari mereka apa saja sebisa mereka, dan mengembangkam akal mereka dengan kejahahatan. Maka bangsa Troll mengambil bahasa yang bisa mereka kuasai dari bangsa Orc. Dalam bahasa Hitam mereka disebut Olog-hai. Sauronlah yang membiakkan Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 : 360 – 377
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
375
mereka, namun tidak diketahui dari keturunan apa. Troll mempunyai ukuran tubuh dan kekuatan yang lebih besar dibanding Orc. Troll dari akhir Zaman Ketiga adalah bangsa yang keji, kuat, lincah, garang dan lihai. Tidak seperti Troll lama dari zaman senja, mereka bisa tahan terkena sinar matahari, selama kehendak Sauron mengendalikan mereka (Tolkien, 1967:498-499).
Troll
D. PENUTUP Dari pembahasan di atas mengenai nama-nama makhluk yang ada dalam film trilogi The Lord of The Rings, maka dapat diketahui bahwa nama-nama makhluk tersebut antara lain: a. Hobbit, yaitu bangsa kecil dalam lagu-lagu kuno dan dongeng anak-anak dari Utara. Mereka adalah orang-orang yang berukuran kecil, lebih kecil dari kaum Dwarves dan mereka tinggal di Hobbiton, Shire. b. Elf, yaitu kaum peri. Mereka adalah makhluk ciptaan pertama di dalam “Legendarium”. Mereka adalah manusia setengah dewa, sering juga disebut sebagai “Eldar” atau anak-anak bintang. Elves dapat hidup sampai berabad-abad tahun dan memiliki bakat-bakat khusus yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Mereka juga memiliki paras yang rupawan. Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)
376
c.
d.
e.
f.
g. h.
Dwarf, yaitu kaum kurcaci. Mereka senang membuat barangbarang tempaan, dan tinggal di gua-gua yang mereka gali di gunung-gunung. Orc dan Goblin, yaitu berasal dari kepercayaan kuno di Inggris dan Saxony. Dalam “Legendarium” mereka adalah makhluk ciptaan Morgoth (iblis) sebagai cemoohannya terhadap Elves dan Manusia. Orc adalah pelayan sang penguasa kegelapan dari Mordor dan sebagian pelayan Saruman dari Isengard. Hampir semua perbuatan jahat dan menghancurkan di dalamnya dilakukan oleh Orc. Sedangkan Goblin, yaitu pelayan Saruman. Tugas mereka sama seperti tugas Orc yaitu untuk melakukan perbuatan jahat, membunuh, dan menghancurkan. Goblin memiliki tubuh yang lebih besar dari Orc, kehitaman, bermata sipit, berkaki kekar dan bertangan besar. Shadowfax, yaitu pemimpin kaum Meara (jamak: Mearas). Kaum Mearas adalah kuda-kuda milik para raja dalam “Legendarium”. Shadowfax adalah kuda yang paling berharga di antara semua kuda raja, yang hanya boleh ditunggangi oleh Penguasa Mark. Sebab leluhur ras mereka adalah kuda Agung dari Eorl yang bisa berbahasa manusia. Ent, yaitu bangsa Penggembala Pohon atau Penjaga Pohon. Mereka adalah makhluk tertua di muka bumi ini. Ent adalah sebutan untuk penggembala pohon laki-laki, sedangkan Entwives adalah sebutan untuk para istri Ent. Entmaidens adalah sebutan untuk gadis-gadis Ent yang masih muda dan belum menikah, dan Enting sebutan untuk anak-anak Ent. Balrog, yaitu makhluk dahsyat dari dunia bawah (neraka). Troll, yaitu makhuk lamban dan bodoh dan tidak mempunyai bahasa, hampir tidak lebih dari hewan.
E. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA. Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan. 1985. Language, Context, and Text: Aspects of Language in a Social-Semiotic Perspective. Australia: Deakin University.
Hornby, A.S. 1995. Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English. New York: Oxford University Press. http://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/metodelogipenelitian-komunikasi-analisis-isi-wacana-semiotika-framingkebijakan-redaksional-dan-analisis-korelasional/ Shadily, Hasan dan John M. Echols. 1976. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. GRAMEDIA PUSTAKA Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa. Tolkien, J.R.R. 1967. The Lord of The Rings: The Fellowship of The Rings. English: HarperCollinsPublisher Ltd. Tolkien, J.R.R. 1967. The Lord of The Rings: The Retun of The King. English: HarperCollinsPublisher Ltd. Tolkien, J.R.R. 1967. The Lord of The Rings: The Two Towers. English: HarperCollinsPublisher Ltd. Ubaidillah. 2012. Teori Linguistik. Yogyakarta. Verhaar, J.W.M. 1981. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sumber gambar: middle-earth.febdian.net kafegaul.com forum.indowebster.com kaskus.co.id
Analisis Nama-Nama Makhluk dalam Film The Lord of The Rings… (Ayutya Kris H)