i
ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI KABUPATEN TEMANGGUNG
skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
oleh Hardhini Indri Hapsari 4101406535
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010
ii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar Matematika Kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung disusun oleh Nama : Hardhini Indri Hapsari NIM
: 4101406535
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada tanggal 31 Desember 2010
Panitia Ketua
Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S., M.S. 195111151979031001
Drs. Edy Soedjoko, M. Pd. 195604191987031001
Ketua Penguji
Drs. Arief Agustanto, M. Si. 196807221993031005 Anggota Penguji/ Pembimbing Utama
Anggota Penguji/ Pembimbing Pendamping
Dr. Scolastika Mariani, M. Si. 196502101991022001
Isnaini Rosyida, S. Si., M. Si. 197302191998022001
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang,
Desember 2010
Penulis
Hardhini Indri Hapsari
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Lebih baik menjadi orang yang pernah gagal daripada menjadi orang yang tidak pernah melakukan ikhtiar apapun.
PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan untuk : Ibu yang telah melahirkanku. Semoga Allah memberikan Surga untukmu. Mamah dan Alm. Babe yang selalu mengasihiku, memberikan doa, dan telah membiarkan aku menjadi bagian dari kalian. Bapak dan Ibuk untuk doa yang terbaik buatku. Mas Tommy, MbLan, Sam, Mb Ing, Mas Gun, Mb Ida, Mas Henk, Mb Ria, Mas Afan, Imam, Astri. Kalian kakak dan adik terbaik yang kumiliki. NobitaQ ( Joko Susilo Saputro ), yang selalu menghadirkan senyuman untuk hari-hariku. Icha, Vierna, Dida, Lefka, Awan yang selalu menghadirkan tawa. Sahabatku “REWO_REWO” ( Uun, Ratna, Zaky, Filia, Desy, Dewi, Marlin ) dan Nan yang mau memberikan semangat serta keceriaan. Keluarga keduaku The MATe khususnya angkatan SG. Teman2 Spermatika khususnya wisudawan wisudawati April 2011, serta teman2 September kost (pu3 keong, si_we, mamake, ade2 kozku).
iv
v
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah, inayah dan rahmat-Nya, karena akhirnya penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung skripsi ini tidak dapat terwujud. Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan FMIPA yang telah memberikan kelancaran dalam perijinan penelitian. 3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika yang telah memberikan pengarahan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Dr. Scolastika Mariani, M. Si, Dosen pembimbing I yang telah ikhlas dan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Isnaini Rosyida, S. Si, M. Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Kepala Sekolah SMP di Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin penelitian. 7. Guru-guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung yang telah membantu terlaksananya penelitian. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dan memberikan masukan bagi penyusunan skripsi ini.
v
vi
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.
Semarang, Desember 2010 Peneliti
vi
vii
ABSTRAK Hapsari, Hardhini Indri. 2010. Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar Matematika Kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. Skripsi. Jurusan Matematika. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: 1. Dr. Scolastika Mariani, M.Si, 2. Isnaini Rosyida, S.Si, M.Si. Kata kunci: Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar, Instrumen BSNP, Materi Matematika SMP Kelas VIII Buku ajar merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting dan strategis untuk menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa di sekolah dan di rumah. Pada buku matematika kelas VIII, masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun kurangnya komponen standar yang seharusnya ada pada sebuah buku. Salah satu cara yang dapat mengantisipasi hal tersebut adalah dengan adanya instrumen dari BSNP mengenai materi dan penyajian buku yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas buku ajar matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau dari aspek materi dan penyajiannya. Populasi dalam penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII yang digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung. Dari 11 buku yang digunakan, peneliti mengambil buku yang merupakan buku ajar matematika yang terbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. Hasil analisis pada penilaian tahap I untuk kedua buku yang dianalisis memperoleh jawaban positif untuk semua butir penilaian. Hasil analisis pada penilaian tahap II Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono untuk komponen kelayakan isi memperoleh rata-rata sebesar 85,42% dan untuk komponen penyajian sebesar 79,85%. Sedangkan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono untuk komponen kelayakan isi memperoleh ratarata sebesar 82,76% dan untuk komponen penyajian sebesar 79,35%. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga memiliki kriteria sangat sesuai untuk komponen kelayakan isi serta sesuai untuk komponen penyajian. Dan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga memiliki kriteria sesuai untuk komponen kelayakan isi serta sesuai untuk komponen penyajian. Disarankan kepada guru yang menggunakan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga memperhatikan beberapa hal yang masih belum sesuai dengan kriteria buku yang baik seperti yang telah peneliti paparkan. Namun secara umum, buku ini sudah mencapai kriteria yang sangat sesuai.
vii
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...............................................................................
i
PENGESAHAN .......................................................................................
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................................
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................
iv
KATA PENGANTAR .............................................................................
v
ABSTRAK ...............................................................................................
vii
DAFTAR ISI ............................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
xii
Bab I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................
5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................
6
1.5 Penegasan Istilah ....................................................................
6
1.5.1 Analisis ......................................................................
6
1.5.2 Buku Ajar ...................................................................
7
1.5.3 Kualitas Buku Ajar ....................................................
7
1.5.4 Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar .................
7
1.6 Sistematika Skripsi .................................................................
8
Bab II. LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Belajar .....................................................................
9
2.2 Buku Ajar .............................................................................
10
2.3 Pengertian Konsep, Definisi, Prinsip, Prosedur, dan Algoritma ...............................................................................
12
2.3.1 Konsep dan definisi ....................................................
13
2.3.2 Prinsip ........................................................................
13
2.3.3 Prosedur dan algoritma .............................................
14
viii
ix
2.4 Standar Buku Ajar Matematika ............................................
14
2.4.1 Kelayakan Isi/Materi ..................................................
14
2.4.2 Kelayakan Penyajian ..................................................
22
Bab III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ..................................................................
29
3.1.1 Populasi ......................................................................
29
3.1.2 Sampel ........................................................................
29
3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................
29
3.2.1 Pengumpulan data buku ajar yang digunakan ...........
29
3.2.2 Pengumpulan data tentang kelayakan buku teks pelajaran matematika berdasarkan standar BSNP ....
30
3.3 Instrumen Penelitian ...........................................................
31
3.4 Metode Analisis Data ..........................................................
31
Bab IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...................................................................
34
4.1.1 Penilaian tahap I .........................................................
34
4.1.2 Penilaian tahap II .......................................................
35
4.2 Pembahasan .........................................................................
40
4.2.1 Penilaian tahap I .........................................................
41
4.2.2 Penilaian tahap II .......................................................
41
Bab V. PENUTUP 5.1 Simpulan .............................................................................
55
5.2 Saran ...................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
57
LAMPIRAN .............................................................................................
59
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Instrumen Penilaian Tahap I ..................................................................... 60 2. Instrumen Penilaian Tahap II .................................................................... 61 3. Penjabaran Penskoran Butir Instrumen Penilaian ..................................... 63 4. Lembar Penilaian Umum Validator terhadap Instrumen Penelitian ......... 70 5. Penilaian Tahap I Buku A ......................................................................... 72 6. Penilaian Tahap I Buku B ......................................................................... 73 7. Rekapitulasi Penilaian Tahap II ................................................................ 74 8. Uraian Penilaian Tahap II ......................................................................... 85 9. Perhitungan Penilaian Tahap II ................................................................. 119 10. Deskripsi Butir Instrumen dari BSNP ....................................................... 129 11. Angket Penggunaan Buku Pelajaran Matematika oleh Guru ................... 136 12. Validasi ..................................................................................................... 145 13. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VIII ........................... 151
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Rekapitulasi data buku yang digunakan guru matematika kelas VIII di Kabupaten Temanggung ............................................................
4
3.1 Rekapitulasi data penilaian tahap I ........................................................
30
3.2 Rekapitulasi data penilaian tahap II .......................................................
31
3.3 Kriteria Hasil Penilaian Buku Ajar ........................................................
33
4.1 Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang dianalisis ........................................................................................
35
4.2 Hasil penilaian kelayakan isi buku Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga .....................................................................
36
4.3 Hasil penilaian kelayakan isi buku Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga .....................................................................
37
4.4 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono ..........................................................................................
38
4.5 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono ..........................................................................................
xi
39
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen kelayakan isi ..............................................................................................................
38
2. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen penyajian .............
40
xii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Untuk memajukan pendidikan di Indonesia, pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sebagai kelanjutan dari Undang-Undang tersebut, maka disusunlah sebuah standar nasional untuk isi atau disebut Standar Isi ( SI ) melalui Permen No. 22 Tahun 2006. Standar ini harus dipenuhi oleh semua sistem pendidikan di nusantara karena SI bersifat nasional. Mengacu kepada SI ini juga standar yang lain seperti standar kompetensi guru dan standar buku/bahan ajar matematika dapat disusun sebagai rambu-rambu untuk menyusun kurikulum matematika. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum harus bisa memberikan
arah
dan
patokan, serta keahlian pada pendidik
setelah
menyelesaikan suatu program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Atas dasar pemikiran
1
2
itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pendidikan
merupakan
usaha
sadar
yang
dilaksanakan
untuk
mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan pada masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam rangka membantu peserta didik menguasai materi pengajaran dan mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidikan juga memiliki makna strategis dan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan nilai-nilai baru, sekaligus memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat. Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan alat dan sarana pendidikan. Dalam dunia pendidikan, tentu tak lepas dari peranan buku. Buku ajar merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting dan strategis untuk menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa di sekolah dan di rumah. Dari buku pelajaran kita dapat memperoleh berbagai informasi dan pengetahuan. Buku pelajaran merupakan media instruksional yang dominan perannya di kelas. Salah satu indikator bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai tingkat kegemaran membaca yang tinggi. Bangsa yang membaca adalah bangsa yang berfikir, mampu memecahkan berbagai masalah dan tantangan pada zamannya. Oleh karena itu buku pelajaran yang bermutu merupakan suatu kebutuhan mutlak.
3
Buku-buku tersebut adalah buku pelajaran yang wajib digunakan di sekolah dalam proses belajar mengajar termasuk pemberian tugas pada siswa dan pembuatan soal-soal ujian. Banyaknya buku pelajaran yang beredar memberikan banyak pilihan bagi para pengguna buku dalam menentukan buku yang digunakan. Kepala sekolah dan para guru diminta untuk senantiasa memanfaatkan buku pelajaran tersebut di sekolah secara maksimal. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan naskah yang bermutu yang akan menggugah keingintahuan siswa pada mata pelajaran tertentu, namun demikian akan tetap dilakuakan penyempurnaan berkelanjutan pada buku-buku tersebut. Pada buku matematika pada khususnya, masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam
penulisan maupun kurangnya komponen standar yang seharusnya ada pada sebuah buku. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menetapkan standarstandar kualitas buku ajar untuk melindungi masyarakat dari buku-buku ajar yang bermutu rendah. Sedangkan penilaian buku-buku ajar dilaksanakan oleh Pusat Perbukuan (Pusbuk) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Standarstandar tersebut meliputi standar materi, standar penyajian, dan standar bahasa/keterbacaan. Namun tidak semua buku yang beredar telah dinilai oleh Pusbuk. Pusbuk hanya menilai naskah-naskah buku pelajaran yang didaftarkan oleh penerbit. Banyak buku ajar yang beredar di masyarakat kita yang digunakan dalam proses pembelajaran. Besar kemungkinan bahwa buku yang kita pakai masih belum jelas kualitasnya. Untuk mengatasi hal tersabut, Pusbuk masih terus
4
mensosialisasikan mengenai standar kualitas buku ajar sehingga masyarakat dapat menilai sendiri mutu suatu buku ajar. Pada penelitian ini, penulis mengambil sampel buku ajar kelas VIII yang paling banyak dipakai di Temanggung karena pada buku kelas VIII masih terdapat kekurangan. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di 9 SMP di Kabupaten Temanggung, didapatkan persentase penggunaan buku ajar matematika kelas VIII sebagai berikut: Tabel 1.1 Rekapitulasi data buku yang digunakan guru matematika kelas VIII di Kabupaten Temanggung No 1 2 3
Penerbit Erlangga
6
CV Sindunata Pusat Perbukuan Depdiknas Yudhistira Erlangga (Seribu Pena) Intan Pariwara
7
Armico
8 9 10 11
Yudhistira Piranti Darma Kalokatama Depdiknas Aneka Ilmu
4 5
Pengarang M. Cholik Adinawan Sugijono Tim Fokus Dewi Nuharini Tri Wahyuni Husein Tampomas M. Cholik Adinawan Sugijono M. Mukti Aji Nur Akhsin Maman Abdurahman Sudrajat Marsigit J. Dris Tim Sujiranto
Persentase 66,7 % 55,6 % 44,4 % 22,2 % 22,2 % 11,1 % 11,1 % 11,1 % 11,1 % 11,1 % 11,1 %
Berdasarkan hasil observasi awal, maka buku yang akan diteliti adalah buku terbitan Erlangga, karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono dengan perolehan persentase 66,7 %. Materi atau isi buku berperan penting karena dalam sebuah buku terutama buku ajar, termuat ilmu pengetahuan. Apabila isi buku tidak disusun dengan baik maka penyampaian ilmu pengetahuan tidak akan berjalan dengan maksimal.
5
Selain isi, penyajian buku juga penting untuk diperhatikan. Buku dikatakan baik jika buku disusun dengan sistematika yang proporsional. Selain dua aspek tersebut, ada dua aspek lain yaitu bahasa dan kegrafikan yang juga merupakan aspek penting dalan penyusunan buku. Aspek bahasa lebih menekankan kepada bahasa
yang digunakan dalam menyusun buku, sedangkan kegrafikan
menonjolkan sisi grafis dalam pencetakan buku maupun gambar – gambar yang kontekstual dengan masalah yang ada. Karena keterbatasan pengatahuan peneliti, maka dalam penelitian ini parameter yang digunakan untuk menganalisis kualitas buku ajar meliputi aspek materi dan penyajian buku.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas buku ajar matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau dari aspek materi dan penyajiannya menurut standar BSNP?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas buku ajar
matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau dari aspek materi dan penyajiannya menurut standar BSNP.
6
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagi guru, mendapatkan kriteria yang lebih jelas dalam memilih buku ajar yang sesuai untuk pengajaran
2.
Bagi siswa, dapat menambah pengetahuan tentang kriteria buku ajar yang baik
3.
Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman tentang penulisan dan seluk beluk buku ajar matematika yang baik dan benar yang akan digunakan di kemudian hari sebagai buku ajar
4.
Bagi sekolah, dapat menentukan buku ajar yang akan dipakai pada tahun ajaran mendatang sesuai dengan kriteria buku ajar yang baik.
1.5
Penegasan Istilah Penegasan istilah di sini dimaksudkan untuk menghindari adanya
penafsiran yang berbeda serta untuk mewujudkan kesatuan pandangan dan pengertian sehubungan dengan penelitian ini. 1.5.1
Analisis Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb.) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis dalam penelitian ini adalah analisis materi dan penyajian buku ajar matematika kelas VIII di Kabupaten Temanggung.
7
1.5.2
Buku Ajar Buku ajar yaitu buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang disusun
oleh pakar dengan maksud dan tujuan instruksional yang tertentu pula serta dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya sehingga dapat menunjang program pengajaran. Buku ajar adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku ajar merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasa dilengkapi sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan sebagai penunjang program pembelajaran. (Pusbuk 2006) 1.5.3
Kualitas Buku Ajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas berarti tingkat baik
buruknya sesuatu. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kualitas buku ajar adalah tingkat baik buruk buku ajar matematika SMP kelas VIII yang banyak dipakai di Kabupaten Temaggung ditinjau dari aspek materi dan penyajian berdasarkan standar BSNP dan Pusbuk. 1.5.4
Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar Yang dimaksud dengan analisis materi dan penyajian buku ajar adalah
penilaian dan penyelidikan terhadap buku ajar yang dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk mengetahui kelebihan ataupun kekurangannya. Dalam penelitian ini yang akan dinilai adalah komponen kelayakan isi atau materi dan komponen penyajian.
8
1.6
Sistematika Skripsi Sistematika penulisan skripsi terdiri dari tiga bagian utama yaitu
(i)
bagian pendahuluan skripsi (ii) bagian isi skripsi (iii) bagian akhir skripsi. Komponen dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut. 1.
Bagian pendahuluan skripsi berisi : Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan Abstrak.
2.
Bagian isi terdiri dari lima bab, Adapun kelima bab tersebut adalah sebagai berikut. Bab I
Pendahuluan berisi : Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah, Permasalahan,
Tujuan
Penelitian,
Manfaat
Penelitian
dan
Sistematika Penulisan skripsi Bab II Landasan Teori, berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian. Bab III Metode penelitian yang berisi tentang metode penentuan obyek penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. Bab IV Pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V Kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan serta saran. 3.
Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
9
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Sumber Belajar Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat membantu tiap orang untuk
belajar dan menampilkan kompetensinya. Dalam AECT (Association of Education Comunication Technology) sumber belajar diklasifikasikan menjadi 6 macam (Rohani 2004), meliputi: (1) pesan yaitu informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/M.K/bahan pengajaran peserta didik; (2) orang yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji pesan, misal guru/dosen, tutor, peserta didik; (3) bahan yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras ataupun oleh diri sendiri, misal: transportasi, slide film, audio, video, modul, majalah, buku; (4) alat yaitu suatu perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan, misal: overhead proyektor (OHP), video tape, pesawat radio; (5) teknik yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan
pesan,
misal:
pengajaran
berprogram/modul,
simulasi,
demonstrasi, tanya jawab; (6) lingkungan atau latar yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan baik fisik maupun nonfisik, misal: fisik yaitu ruang kelas, gedung sekolah, laboratorium. Nonfisik yaitu suasana belajar itu
9
10
sendiri, tenang, ramai, lelah. Saat ini sumber belajar telah dikemas dalam sebuah media, dapat berupa visual misalnya buku, audio misalnya kaset, ataupun video misalnya CD pembelajaran. Menurut Dirjen Dikti, sumber belajar adalah segala sesuatu yang digunakan seseorang untuk mempelajari sesuatu. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Dari sekian banyaknya sumber belajar menurut Rohani diatas hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan. Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi ringan. Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran, pamflet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke berbagai pihak dengan mudah.
2.2
Buku Ajar Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran
antara lain disebabkan belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal. Sumber belajar yang dapat berasal dari manusia, bahan, lingkungan, alat dan peralatan, serta aktivitas seharusnya dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa 2003). Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sekaligus sebagai media
11
pembelajaran adalah buku. Buku yang digunakan sebagai sumber belajar utama dalam pembelajaran suatu bidang studi disebut buku teks atau buku pelajaran atau dapat pula disebut sebagai buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran (textbook) adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan keimanan, ketakwaan, ahlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 3). Buku ajar adalah buku yang ditulis untuk proses belajar mengajar di sekolah. Isi, urutan dan cara penulisan buku tersebut disusun menurut aturan-aturan tertentu yang sesuai dengan proses pembelajaran (Widodo 1993). Secara teknis Geene dan Pety (dalam Tarigan 1986) menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku ajar yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut. 1) Buku ajar haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya. 2) Buku ajar haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya. 3) Buku
ajar
haruslah
memuat
ilustrasi
yang
menarik
siswa
yang
memanfaatkannya. 4) Buku ajar seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
12
5) Isi buku ajar haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu. 6) Buku ajar haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya. 7) Buku ajar haruslah dengan sadar dan tegas menghindari dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung siswa yang memakainya. 8) Buku ajar haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia. 9) Buku ajar haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa. 10) Buku ajar haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
2.3
Pengertian Konsep, Definisi, Prinsip, Prosedur, dan Algoritma Pada instrumen penilaian buku ajar matematika yang diperoleh dari BSNP
ada beberapa istilah antara lain tentang konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma. Berikut ini akan dijelaskan mengenai istilah-istilah tersebut:
13
2.3.1
Konsep dan definisi Matematika tidak pernah lepas dari konsep dan definisi. Definition is an
agreement to use something (a symbol or set of words) as a substitute for something else, usually for some expression that is too lengthy to write easily or conveniently. (James 1976) Dapat dijelaskan bahwa definisi adalah sebuah kesepakatan untuk menggunakan simbol atau sekumpulan kata sebagai pengganti dari sesuatu, biasanya untuk menyatakan beberapa ekspresi yang terlalu panjang untuk ditulis dengan mudah atau dengan tepat. Sebagai contohnya adalah definisi dari “persegi”, persegi adalah persegi panjang yang semua sudutnya adalah sudut sikusiku dan semua sisinya sama panjang. Kata “persegi” menggantikan “persegi panjang yang semua sudutnya adalah sudut siku-siku dan semua sisinya sama panjang”. 2.3.2
Prinsip Prinsip dalam matematika memiliki bentuk antara lain aksioma, teorema,
dan lemma. Menurut James (1976) “Principle is a general truth or law, either assumed or prove”. Sedangkan aksioma (axiom) adalah asumsi dasar dari suatu struktur matematika yang tidak perlu bukti. James (1976) juga menyatakan bahwa
“Axiom is a statement that is accapted without proof. The axioms of a mathematical system are the basic propositions form wich all other propositions can be derived”. Berbeda dengan axioma, teorema adalah pernyataan yang dapat ditunjukkan bernilai benar, dan lemma adalah teorema sederhana yang dipergunakan dalam pembuktian teorema lain.
14
2.3.3
Prosedur dan algoritma Prosedur
dan
algoritma
merupakan
pentahapan
dalam
proses
pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur, urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan. Prosedur dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik tidak melakukan kekeliruan secara sistematis. Dalam kamus matematika ditulis bahwa algoritma adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian instruksi yang berurutan dalam jumlah terbatas, yang dapat dilaksanakan secara mekanis. Demikian juga James (1976) menyatakan bahwa “Algorithm are some special process of solving a certain type of problem particularly a method that continually repeats some basic process”.
2.4
Standar Buku Ajar Matematika Buku ajar yang digunakan dalam suatu pembelajaran haruslah memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 tentang buku. Standar kelayakan sebuah buku meliputi empat aspek yaitu kelayakan isi / materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikan. Dalam aspek – aspek kelayakan tersebut, terdapat indikator-indikator sebagai tolok ukur apakah buku ajar yang kita pakai memenuhi standar atau tidak. 2.4.1
Kelayakan Isi / Materi Indikator-indikator yang memenuhi aspek materi menurut pusbuk untuk
sebuah buku ajar matematika adalah sebagai berikut.
15
1. Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD Buku ajar yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung tercapainya SK ( Standar Kompetensi ) dan KD ( Kompetensi Dasar ) dari mata pelajaran tersebut. Kelayakan isi suatu buku ajar dapat dinilai dari: a. Kelengkapan materi Materi matematika SMP/MTs yang disajikan minimal memuat semua materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Untuk Kelas VIII, materi minimal menyajikan bentuk aljabar, relasi, fungsi, persamaan garis lurus; sistem persamaan linear dua variabel; teorema Pythagoras; lingkaran dan ukurannya; kubus, balok, prisma, limas, dan ukurannya; serta pemecahan masalah. b. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi.
16
c. Kedalaman materi Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada model
konkrit),
agar
peserta
didik
mengenali
gagasan
atau
ide,
mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat mendefinisikan, menyusun
formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi
pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 2. Keakuratan materi Materi – materi yang disajikan dalam sebuah buku harus akurat. Baik dari segi konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma, contuh, dan soal seperti diuraikan dibawah ini. a. Akurasi konsep dan definisi Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi yang dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan tepat (welldefined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). b. Akurasi prinsip Prinsip merupakan salah satu aspek dalam matematika yang digunakan untuk menyusun suatu teori. Bentuk-bentuk dari prinsip dalam matematika antara lain aksioma, postulat, teorema, lemma, aturan, dan sifat. Prinsip
17
tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik. c. Akurasi prosedur dan algoritma Prosedur
dan
algoritma
merupakan
pentahapan
dalam
proses
pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur, urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan. Prosedur dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik tidak melakukan kekeliruan secara sistematis. d. Akurasi contoh Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh (dapat juga berupa contoh yang salah (counter example)) yang disajikan secara akurat. e. Akurasi soal Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat. Soal yang akurat yaitu soal yang dapat dipertanggung jawabkan hasilnya, apakah sudah sesuai dengan materi yang telah didapat siswa, tidak terdapat kesalahan dalam penulisan soal sehingga soal dapat dikerjakan oleh siswa. 3. Materi pendukung pembelajaran Materi – materi yang mendukung dalam pembelajaran juga harus memenuhi standar kelayakan seperti dijelaskan di bawah ini.
18
a. Penalaran ( reasoning ) Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan. Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka (open-ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi. Penalaran Matematika yang mencakup kemampuan untuk berpikir secara logis dan sistematis merupakan ranah kognitif matematik yang paling tinggi. Sumarmo dalam Kusnandi memberikan indikator kemampuan yang termasuk pada kemampuan penalaran matematika, yaitu sebagai berikut: i. Membuat analogi dan generalisasi ii. Memberikan penjelasan dengan menggunakan model iii. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika iv. Menyusun dan menguji konjektur v. Memeriksa validitas argumen vi. Menyusun pembuktian langsung vii. Menyusun pembuktian tidak langsung viii. Memberikan contoh penyangkal ix. Mengikuti aturan enferensi b. Pemecahan masalah ( problem solving ) Untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik, sajian materi perlu memuat beragam strategi, soal non-rutin, atau latihan pemecahan masalah. Soal non-
19
rutin adalah soal yang tipenya berbeda dengan contoh atau soal latihan yang telah disajikan. Pemecahan masalah (problem solving) meliputi memahami masalah, merancang model, memecahkan model, memeriksa hasil (mencari solusi yang layak), dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Berikut ini adalah langkah-langkah dari Polya mengenai pemecahan masalah: Langkah 1 : Memahami masalah i. Untuk dapat memahami masalah, hal-hal yang harus dilakukan adalah ii. Identifikasi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan (dibuktikan) iii. Memperkenalkan notasi yang cocok iv. Memodelkan masalah dalam bentuk diagram atau gambar. v. Memberikan ilustrasi atau contoh pada data berupa definisi. Langkah 2 : Menyusun strategi Hal-hal yang dilakukan ketika menyusun strategi penyelesaian diantaranya i. Menyatakan kembali masalah itu ke dalam bentuk yang lebih operasional ii. Mengingat kembali apakah masalah yang dihadapi telah dikenal dengan baik sebelumnya, baik masalah yang sama maupun dalam bentuk yang berbeda. iii. Menentukan
definisi
atau
aturan
yang
dapat
digunakan
untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi. iv. Perhatikan
apa
yang
harus
dicari
(dibuktikan),
dapatkah
kita
mengkondisikan sesuatu yang lebih sederhana sehingga kita dapat memperoleh apa yang dicari (dibuktikan).
20
v. Menyelesaikan masalah dalam bentuk atau formulasi yang lebih sederhana vi. Mengembangkan data yang diberikan berdasarkan aturan yang sudah diketahui Langkah 3 : Menjalankan strategi Hal-hal yang dilakukan ketika menjalankan strategi diantaranya: i. Lakukan rencana strategi itu untuk memperoleh penyelesaian dari masalah ii. Perhatikan apakah setiap langkah yang dilakukan sudah benar (validitas argument dapat dipertanggungjawabkan). Langkah 4 : Memeriksa hasil yang diperoleh Hal-hal yang dilakukan dalam memeriksa penyelesaian yang dihasilkan diantaranya i. Memeriksa validitas argumen pada setiap langkah yang dilakukan ii. Menggunakan hasil yang diperoleh pada kasus khusus atau masalah lainnya iii. Menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda. c. Keterkaitan Keterkaitan antarkonsep matematika dapat dimunculkan dalam uraian atau contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam membangun jaringan pengetahuan matematika. Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik menyadari manfaat matematika.
21
d. Komunikasi ( write and talk ) Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan, secara tertulis maupun lisan, untuk memperjelas keadaan atau masalah. Komunikasi tertulis dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok. e. Penerapan ( aplikasi ) Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. f. Kemenarikan materi Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational mathematics. Recreational mathematics merupakan salah satu topik yang menarik yang dapat disajikan dalam bentuk soal agar siswa merasa senang saat mengerjakan soal tersebut. Menurut Ball (1905) the interest excited by statements of the relations between numbers of certain forms has been often remarked. The majority of works on mathematical recreations include several such problems, which are obvious to any one acquainted with the elements of algebra, but which to many who are ignorant of that subject possess the same kind of charm that some mathematicians find in the more recondite propositions of higher arithmetic.
22
Contoh penerapan recreational mathematics adalah pada soal berikut: Buatlah sebuah peregi panjang yang terbentuk dari tiga buah persegi dari potongan-potongan pada persegi ABCD yang telah ditentukan sebagai
berikut: Jawab: Setelah persegi ABCD dipotong menurut garis yang ada, maka dapat disusun bangun baru seperti gambar di bawah ini. g. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel,
dan sebagainya. h. Materi pengayaan ( enrichment ) Penyajian memuat uraian, contoh-contoh, atau soal-soal pengayaan (enrichment) yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan (lebih luas atau lebih dalam dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD)). Materi pengayaan sebaiknya disajikan secara proporsional, dalam arti tidak memperkenalkan definisi baru atau tidak terlalu jauh berbeda dari apa yang dituntut Kompetensi Dasar (KD).
23
2.4.2
Kelayakan Penyajian Buku pelajaran yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis,
sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara penyajian yang membuat enak dibaca dan dipelajari. Standar kelayakan penyajian suatu buku ajar adalah sebagai berikut. 1. Teknik penyajian Beberapa indikator dalam teknik penyajian adalah sebagai berikut. a. Sistematika penyajian Setiap bab minimal memuat pembangkit motivasi, pendahulu, dan isi. Pembangkit motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan seharihari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan. Pendahulu minimal memuat materi prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk memahami pokok bahasan yang akan disajikan. Isi memuat halhal yang tercakup dalam subkomponen Kelayakan Isi. b. Keruntutan penyajian Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran suatu proposisi. Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik terlibat aktif.
24
Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan. 2. Penyajian pembelajaran Beberapa indikator dalam penyajian pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri. Sajian materi memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri. Observasi dilakukan untuk mengenal, mendeteksi pola, fenomena yang sama/berulang, atau ciri-ciri untuk membangun pengetahuan peserta didik secara informal. Investigasi adalah suatu aktivitas dalam memecahkan masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawab. Eksplorasi adalah kegiatan matematika yang diawali dengan masalah, pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan diakhiri dengan penyimpulan. Inkuiri adalah suatu proses menyusun pertanyaan-pertanyaan dan mengumpulkan data yang relevan serta membuat kesimpulan berdasarkan data tersebut. b. Masalah kontekstual Materi menyajikan masalah kontekstual yang akrab, menarik, atau bermanfaat bagi peserta didik. Masalah kontekstual sedapat mungkin dimunculkan pada bagian awal sajian dengan maksud untuk memfasilitasi penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula disajikan di bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau generalisasi.
25
c. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif Penyajian materi memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Sajian materi yang dapat menumbuhkan berpikir kritis adalah materi yang membuat peserta didik tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau tajam analisisnya dalam menguji kebenaran jawaban. Sajian materi yang dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik ditandai oleh dimilikinya daya cipta atau kemampuan mencipta. Sajian materi yang dapat menumbuhkan inovasi peserta didik ditandai oleh adanya pembaruan atau kreasi baru dalam gagasan atau metode. d. Memuat hands-on activity Penyajian memuat hands-on activity yang merupakan bagian dari upaya melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Aktivitas ini dapat memacu peserta didik untuk berinteraksi serta mengomunikasikan gagasan yang sedang dipelajari. Aktivitas ini berupa kegiatan nyata yang antara lain meliputi mengidentifikasi, memotong atau menggunting, memasangkan, atau menyusun benda, sehingga terbentuk suatu pola atau keteraturan yang merupakan sifat, rumus, atau teorema. Penggunaan kalkulator atau komputer sebagai alat bantu perhitungan dan simulasi juga termasuk dalam aktivitas ini. Hands on activity adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk melibatkan peserta didik dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan
26
menemukan,
mengumpulkan
data
dan
menganalisis
serta
membuat
kesimpulan sendiri. Peserta didik diberi kebebasan dalam mengkonstruk pemikiran dan temuan selama melakukan aktivitas sehingga peserta didik melakukan sendiri dengan tanpa beban, menyenangkan dan dengan motivasi yang tinggi (Amin, 2007). Dalam hands on activity akan terbentuk suatu penghayatan dan pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian (penghayatan) karena mampu membelajarkan
secara
bersama-sama
kemampuan
psikomotorik
(keterampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) yang biasanya menggunakan sarana laboratorium dan atau sejenisnya. Juga, dapat memberikan penghayatan secara mendalam terhadap apa yang dipelajari, sehingga apa yang diperoleh peserta didik tidak mudah dilupakan. Dengan hands on activity peserta didik akan memperoleh pengetahuan tersebut secara langsung melalui pengalaman sendiri. Melalui kegiatan ini peserta didik juga dapat memperoleh manfaat antara lain: menambah minat, motivasi, menguatkan
ingatan,
dapat
mengatasi
masalah
kesulitan
belajar,
menghindarkan salah paham, mendapatkan umpan balik dari peserta didik serta menghubungkan yang konkrit dan yang abstrak (Utami, 2010). 3. Kelengkapan penyajian Beberapa indikator dalam kelengkapan penyajian adalah sebagai berikut. a. Bagian pendahulu Pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi. Awal buku dapat juga memuat daftar simbol atau notasi. Prakata memuat
27
secara umum isi buku yang dibahas. Petunjuk penggunaan memuat penjelasan tujuan, isi buku, serta petunjuk pemakaian buku bagi peserta didik untuk mempelajarinya. Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan. Daftar simbol atau notasi merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan disajikan secara alfabetis. b. Bagian isi Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/sumber acuan, soal latihan bervariasi dan bergradasi, atau rangkuman setiap bab. Gambar, ilustrasi, atau tabel disajikan dengan jelas, menarik, dan sesuai dengan topik yang disajikan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Teks, tabel, dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari sumber lain) harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan atau sumber. Penyajian setiap bab atau subbab memuat soal latihan bervariasi dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep atau prinsip. Rangkuman merupakan kumpulan konsep kunci bab yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi bab. Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap bab dengan maksud agar peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari.
28
c. Bagian penyudah Pada akhir buku, terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih. Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat dicantumkan pada akhir buku. Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama penerbit. Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan dan disajikan secara alfabetis. Daftar istilah merupakan kumpulan istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis. Pada akhir suatu bab, akhir suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau jawaban soal latihan terpilih.
29
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
3.1.1
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII yang
digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung. Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada bulan Januari 2010, didapat 11 buku yang digunakan oleh guru matematika kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. 3.1.2
Sampel Dari 11 buku yang digunakan, peneliti mengambil buku yang merupakan
buku ajar matematika yang terbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung untuk dianalisis. Buku tersebut adalah Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono.
3.2
Metode Pengumpulan Data
3.2.1
Pengumpulan data buku ajar yang digunakan Untuk menentukan sampel yang akan dianalisis, terlebih dahulu dilakukan
pendataan mengenai buku teks pelajaran matematika yang paling banyak
29
30
digunakan oleh guru kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket yang diisi oleh guru matematika kelas VIII. 3.2.2
Pengumpulan
data
tentang
kelayakan
buku
teks
pelajaran
matematika berdasarkan standar BSNP Pengumpulan data tentang analisis buku ajar berdasarkan standar BSNP dilakukan dengan lembar penilaian buku ajar. Lembar penilaian disiapkan untuk diisi oleh peneliti. Lembar penilaian dibuat dengan memperhatikan aspek kelayakan isi buku dan penyajian materi dengan mengacu pada instrumen penilaian buku teks pelajaran pendidikan dasar dan menengah dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Penilaian buku teks pelajaran meliputi dua tahapan, yaitu: 1. Penilaian Tahap I Pada penilaian tahap I buku dinilai dengan menggunakan instrumen pertama yang memfokuskan pada kesesuaian SK dan KD, kelayakan penyajian secara cepat (skimming). Data yang diperoleh disusun dalam tabulasi data seperti di bawah ini. Tabel 3.1 Rekapitulasi data penilaian tahap I No
Butir Penilaian
Jawaban Ya
Tidak
1 2 *Butir penilaian terdapat pada instrumen penilaian buku teks pelajaran BSNP 2. Penilaian Tahap II Buku dinilai kembali secara lebih komprehensif dan mendalam pada komponen buku yang dinilai yaitu kelayakan isi dan penyajian pada penilaian tahap II.
31
Tabel 3.2 Rekapitulasi data penilaian tahap II No
Butir Penilaian
∑Nilai dari Butir
∑Nilai yang Harus Dicapai
(%)
Kriteria
1 2 *Butir penilaian terdapat pada instrumen penilaian buku teks pelajaran BSNP
3.3
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Instrumen berupa angket yang digunakan untuk mendapatkan daftar buku ajar yang digunakan di sekolah. 2. Instrumen berupa lembar observasi yang digunakan untuk menilai buku. Instrumen yang digunakan adalah instrumen dari BSNP.
3.4
Metode Analisis Data Untuk penilaian tahap II data yang diperoleh berupa skor penilaian yang
nantinya akan dianalisis secara deskriptif persentase, sedangkan untuk menentukan status isi buku dilakukan secara kualitatif. Sehingga analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Tahapannya adalah: 1. Konversi Kuantitas Data. Kuantitas data dikonversi dalam bentuk numerik dengan perincian sebagai berikut: 1)
Skor 4 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai 80% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi butir.
32
2)
Skor 3 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai 60-79% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi butir.
3)
Skor 2 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai 50-59% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi butir.
4)
Skor 1 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar kurang dari 50% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi butir.
2. Penghitungan rerata skor pada masing-masing subkomponen. 3. Melakukan analisis deskriptif persentase dengan rumus: Analisis penilaian tahap II menggunakan rumus sebagai berikut:
(Anggraini, 2006) 4. Data dari skor persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan kalimat kualitatif. Cara menentukan kriteria penerapan adalah dengan menentukan persentase tertinggi dan persentase terendah terlebih dahulu menggunakan rumus sebagai berikut:
(Jamil, 2006)
33
Setelah
memperoleh
persentase
tertinggi
dan
terendah,
langkah
selanjutnya adalah menentukan interval kelas sebagai berikut:
= 18,75
(Jamil, 2006)
Nilai 18,75 kemudian dibulatkan menjadi 19. Berdasarkan rumus di atas, maka kriteria yang diterapkan untuk buku yang diteliti adalah: Tabel 3.3 Kriteria kesesuaian hasil penilaian buku ajar terhadap instrumen BSNP. Interval Kriteria 82%
100%
Sangat sesuai
63%
82 %
Sesuai
44%
63%
Cukup Sesuai
25%
44%
Tidak Sesuai
(Jamil, 2006)
34
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian Penilaian buku ajar Matematika berdasarkan standar BSNP meliputi dua
tahap, yaitu tahap I dan tahap II. Penilaian tahap I dilakukan dengan membaca buku secara cepat (skimming) pada dua komponen penilaian, yaitu kelayakan isi dan penyajian sesuai instrumen penilaian dari BSNP. Penilaian tahap II merupakan pendalaman dari penilaian tahap I, dimana komponen penilaiannya meliputi komponen kelayakan isi dan penyajian. Masing-masing komponen terdiri dari butir-butir penilaian yang mempunyai rentang skor satu sampai empat. 4.1.1
Penilaian Tahap I Dalam penelitian ini, sebenarnya hanya dinilai sebuah buku yaitu buku
matematika untuk SMP kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. Namun buku tersebut dibagi menjadi dua bagian buku yaitu buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 dan buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 2. Pada penilaian tahap I, dalam kedua buku tersebut tidak terdapat kata kunci. Jadi tidak semua butir memperoleh jawaban positif pada penilaian tahap I ini. Kedua buah buku yang telah dinilai pada tahap I tersebut akan dinilai kembali pada penilaian tahap II untuk komponen kelayakan isi dan penyajian secara lebih mendalam.
34
35
Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang dianalisis dapat dilihat pada tabel 4.1. Buku matematika untuk SMP Kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disimbolkan dengan huruf A dan buku matematika untuk SMP Kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disimbolkan dengan huruf B. Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang dianalisis. No Butir Penilaian Jawaban I
Komponen Kelayakan Isi 1 Standar Kompetensi (SK) tercantum secara implisit 2 Kompetensi Dasar (KD) tercantum secara implisit 3 Kesesuaian Isi buku dengan SK dan KD
II
Komponen Penyajian 1 2 3 4 5 6
4.1.2
Daftar Isi Tujuan Setiap Bab Peta konsep atau ringkasan Kata Kunci/Keywords Pertanyaan/soal latihan pada setiap bab Daftar pustaka
A
Ya B
Tidak A B
√ √ √
√ √ √
-
A
B
Tidak A B
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ -
Ada
Penilaian Tahap II Buku yang telah lolos penilaian tahap I dinilai kembali secara lebih
komprehensif dan mendalam pada kedua komponen penilaian (kelayakan isi dan penyajian) pada penilaian tahap II. Penilaian dilakukan oleh peneliti untuk tiaptiap buku. Nilai yang diperoleh dijumlahkan untuk setiap butir penilaian. Jumlah skor pada masing-masing butir penilaian dikonversikan dalam bentuk persentase. Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan menggunakan kalimat kualitatif dengan kriteria kesesuaian yang telah ditetapkan. Dari kriteria tersebut dapat diketahui tingkat kesesuaian buku ajar dengan standar BSNP untuk tiap-tiap komponen.
√ -
36
4.1.2.1 Komponen Kelayakan Isi Buku Ajar Matematika Rekapitulasi hasil penilaian komponen kelayakan isi untuk buku yang dianalisis tercakup pada tabel 4.2 dan 4.3. Penilaian kelayakan isi buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil penilaian kelayakan isi buku buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga No
A. 1. 2. 3.
B. 1. 2. 3. 4. 5.
C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Skor tiap bab 3 4
5
Persentase (%)
Kriteria
KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi 4 4 4 4 Keluasan materi 4 4 4 4 Kedalaman materi 4 4 4 4 Rerata Persentase 100 100 100 100
4 4 4 100
100,00 100,00 100,00 100,00
Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai
KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi Akurasi prinsip Akurasi prosedur dan algoritma Akurasi contoh Akurasi soal Rerata Persentase
4 4 4 4 4 100
100 100 100 100 100 100
Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai
100
Sangat sesuai
25,00
Tidak sesuai
85,00 50,00 25,00 75,00
Sangat sesuai Cukup Sesuai Tidak sesuai Sesuai
50,00
Cukup sesuai
40,00 56,25 85,42
Tidak sesuai Cukup sesuai Sangat sesuai
Butir
1
4 4 4 4 4 100
2
4 4 4 4 4 100
4 4 4 4 4 100
4 4 4 4 4 100
MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) 4 4 4 4 4 Pemecahan masalah (problem 1 1 1 1 1 solving) Keterkaitan 3 4 4 3 3 Komunikasi (write and talk) 1 2 2 4 1 Penerapan (aplikasi) 1 1 1 1 1 Kemenarikan materi 3 3 3 3 3 Mendorong untuk mencari 2 2 2 2 2 informasi lebih jauh Materi pengayaan (enrichment) 1 1 1 4 1 50 56,25 56,25 68,75 50 Rerata Persentase RERATA SKOR KELAYAKAN ISI Persentase tiap bab (%) 83,33 85,42 85,42 89,58 83,33
Buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga mendapatkan hasil penilaian untuk komponen kelayakan isi yang tercatat pada tabel 4.3.
37
Tabel 4.3 Hasil penilaian kelayakan isi buku buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga. No
A. 1. 2. 3.
B. 1. 2. 3. 4. 5.
Butir
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Skor tiap bab 7 8
9
KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 4 4 4 4 Kelengkapan materi 4 4 4 4 Keluasan materi 4 4 4 4 Kedalaman materi Rerata Persentase 100 100 100 100
Persentase (%)
Kriteria
100,00 100,00 100,00 100,00
Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai
KEAKURATAN MATERI 4 4
4 4
4 4
4 4
100,00 100,00
Sangat sesuai Sangat sesuai
4
4
4
4
100,00
Sangat sesuai
4 4 100
3 4 95
3 4 95
4 4 100
87,50 100,00 97,50
Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai
MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN 4 4 Penalaran (reasoning)
4
4
100,00
Sangat sesuai
Akurasi konsep dan definisi Akurasi prinsip Akurasi prosedur dan algoritma Akurasi contoh Akurasi soal Rerata Persentase
C.
6
Pemecahan masalah (problem solving) Keterkaitan Komunikasi (write and talk) Penerapan (aplikasi) Kemenarikan materi Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh Materi pengayaan (enrichment)
1
1
1
1
25,00
Tidak sesuai
3 1 1 3
3 1 1 3
3 2 1 3
3 1 1 3
75,00 31,25 25,00 75,00
Sesuai Tidak Sesuai Tidak sesuai Sesuai
2
2
2
2
50,00
Cukup sesuai
1
1
1
1
25,00
Tidak sesuai
50,78 82,76
Cukup sesuai Sangat sesuai
50 50 53,13 50 Rerata Persentase RERATA SKOR KELAYAKAN ISI Persentase tiap bab (%) 83,33 81,67 82,71 83,33
Hasil penilaian buku ajar yang dianalisis untuk komponen kelayakan isi juga dapat dilihat dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan hubungan antara subkomponen-subkomponen pada komponen kelayakan isi dengan persentase tiap bab yang diperoleh.
38
Hasil Penilaian Buku Ajar Komponen Kelayakan Isi 120 100
% skor
80 60 40 20 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
BAB Subkomponen A
Subkomponen B
Subkomponen C
Gambar 1. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen kelayakan isi 4.1.2.2 Komponen Penyajian Buku Ajar Matematika Rekapitulasi data penilaian tahap II komponen penyajian untuk buku ajar yang dianalisis tercatat pada tabel 4.4 dan 4.5. Hasil penilaian komponen penyajian untuk buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. No Butir A. TEKNIK PENYAJIAN
1. 2. B.
1. 2. 3.
Skor
Persentase (%)
Kriteria
86,59 100,0 93,30
Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai
3
75,00
Sesuai
3
70,00
Sesuai
4
100,0
Sangat sesuai
100,0 86,25
Sangat sesuai Sangat sesuai
75,00
Sesuai
4 4 Rerata Persentase PENYAJIAN PEMBELAJARAN
Sistematika penyajian Keruntutan penyajian
Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri Masalah kontekstual Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif Memuat hands-on activity
4 Rerata Persentase C. KELENGKAPAN PENYAJIAN 3 1. Bagian pendahulu
4.
39
2. 3.
3 1 Rerata Persentase RERATA PERSENTASE PENYAJIAN
Bagian isi Bagian penyudah
80,00 25,00 60,00 79,85
Sesuai Tidak sesuai Cukup sesuai Sesuai
Hasil penilaian komponen penyajian untuk buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disajikan pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. No Butir A. TEKNIK PENYAJIAN
1. 2. B.
1. 2. 3.
Skor
Persentase (%)
Kriteria
81,66 100,0 90,83
Sangat sesuai Sangat sesuai Sangat sesuai
3
62,50
Sesuai
4
87,50
Sesuai
4
100,0
Sangat sesuai
100,0 87,50
Sangat sesuai Sangat sesuai
75,00 79,17 25,00 59,72 79,35
Sesuai Sesuai Tidak sesuai Cukup sesuai Sesuai
4 4 Rerata Persentase PENYAJIAN PEMBELAJARAN
Sistematika penyajian Keruntutan penyajian
Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri Masalah kontekstual Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif Memuat hands-on activity
4 Rerata Persentase C. KELENGKAPAN PENYAJIAN 3 1. Bagian pendahulu 3 2. Bagian isi 1 3. Bagian penyudah Rerata Persentase RERATA PERSENTASE PENYAJIAN
4.
Hasil penilaian kedua buku ajar untuk komponen penyajian dapat dilihat dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan hubungan antara subkomponen-subkomponen pada komponen penyajian dengan persentase yang diperoleh.
40
100
Hasil Penilaian Komponen Penyajian Buku Ajar
% SKOR
80 60 40 20 0 A B C SUBKOMPONEN-SUBKOMPONEN PENYAJIAN Buku A Buku B
Gambar 2. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen penyajian
4.2
Pembahasan Analisis buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII karangan M. Cholik
Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga meliputi dua tahap penilaian. Pada penilaian tahap I buku ajar dinilai secara cepat (skimming) yang memfokuskan pada aspek kesesuaian SK dan KD, dan kelayakan penyajian. Butir-butir penilaian untuk penilaian tahap I dapat dilihat pada lampiran. Buku ajar yang dianalisis dalam penelitian ini lolos penilaian tahap I, selanjutnya dinilai kembali secara lebih komprehensif dan mendalam pada penilaian tahap II. Penilaian tahap II buku ajar meliputi dua komponen penilaian, yaitu komponen kelayakan isi dan komponen penyajian. Butir-butir penilaian untuk penilaian tahap II beserta deskripsi untuk tiap-tiap butir dapat dilihat pada lampiran.
41
4.2.1
Penilaian Tahap I Baik buku Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 1 karangan M.
Cholik Adinawan dan Sugijono maupun buku Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono memperoleh jawaban positif untuk delapan dari sembilan butir penilaian tahap I. Penilaian tahap I mencakup dua komponen yaitu kelayakan isi dan penyajian. Pada komponen kelayakan isi, penilaian difokuskan pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tercantum secara implisit dalam kedua buku tersebut. Hal ini ditunjukkan dari judul-judul bab dalam buku-buku tersebut mencerminkan materi yang terkandung dalam SK dan KD. Untuk butir kesesuaian isi buku dengan SK dan KD, kedua buku tersebut juga memperoleh jawaban “ya” yang berarti respon positif. Komponen kedua dalam penilaian tahap I adalah penyajian yang difokuskan pada ada tidaknya bagian-bagian penting bagi sebuah buku ajar. Kedua buku yang dianalisis dalam penelitian ini tidak semuanya mendapatkan jawaban positif seperti yang disyaratkan pada instrumen penilaian. Butir kata kunci tidak terpenuhi pada kedua buku yang dianalisis. 4.2.2
Penilaian Tahap II
4.2.2.1 Komponen Kelayakan Isi Butir-butir penilaian pada komponen kelayakan isi secara garis besar terbagi dalam tiga indikator yang harus diperhatikan. Ketiga indikator tersebut adalah (1) kesesuaian uraian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan
42
Kompetensi Dasar (KD); (2) keakuratan materi; dan (3) materi pendukung pembelajaran. Dalam subkomponen cakupan materi tercakup tiga butir penilaian yaitu kelengkapan materi, keluasan materi, dan kedalaman materi. Pada subkomponen akurasi materi tercakup lima butir penilaian yaitu akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur dan algoritma, akurasi contoh, dan akurasi soal. Butir-butir penilaian penalaran (reasoning), pemecahan masalah (problem solving), keterkaitan, komunikasi (write and talk), penerapan (aplikasi), kemenarikan materi, mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut, dan materi pengayaan (enrichment) merupakan cakupan dari indikator ketiga yaitu materi pendukung pembelajaran. 4.2.2.1.1 Buku A Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII untuk semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga memperoleh rata-rata persentase kesesuaian kelayakan isi terhadap standar BSNP sebesar 83,19% yang artinya sangat sesuai dengan standar BSNP. Rerata subkomponen kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD yang dicapai sangat sesuai dengan standar BSNP yaitu sebesar 93,33%. Pada subkomponen kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD terdapat butir kelengkapan materi yang pada buku tersebut memperoleh persentase kesesuaian 80%. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan tidak seluruhnya mencakup materi pengayaan. Padahal buku ajar yang diharapkan saat ini bukan hanya buku ajar yang sesuai dengan kebutuhan pokok saja, melainkan juga buku yang dapat memberikan informasi dan ilmu lebih lanjut. Seluruh jabaran materi yang diinginkan dalam SK dan KD sudah
43
tercakup dalam materi yang disajikan pada tiap-tiap bab buku tersebut. Begitu pula dengan butir kedua yaitu keluasan materi yang mendapatkan tingkat kesesuaian sangat sesuai dengan standar BSNP yang mencapai 100%. Materi yang disajikan mencakup mulai pengenalan konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma hingga memperlihatkan interaksi antarkonsep sesuai yang terkandung dalam SK dan KD. Tidak hanya itu saja, buku ajar tersebut juga menyajikan contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma. Sama halnya dengan butir kedua, butir kedalaman materi yang merupakan butir ketiga juga mendapatkan penilaian yang sangat sesuai dengan standar BSNP yaitu 100%. Penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma menitikberatkan pada model konkrit agar peserta didik lebih memahami materi yang disampaikan pada tiap babnya. Subkomponen yang kedua yaitu keakuratan materi yang meliputi akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur dan algoritma, akurasi contoh, serta akurasi soal. Dapat dilihat bahwa semua akurasi dalam subkomponen keakuratan materi mendapatkan persentase yang sangat sesuai (100%) dengan standar BSNP. Akurasi konsep dan definisi mendapat nilai ratarata 100% karena konsep dan definisi yang disajikan pada tiap-tiap bab sudah sesuai dengan kebutuhan pemenuhan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Selain itu tidak terdapat kesalahan konsep dan definisi pada keseluruhan bab. Akurasi prinsip juga mendapat penilaian 100% karena semua prinsip sudah dirumuskan dengan akurat dan tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik. Sama halnya dengan akurasi prosedur dan algoritma, keduanya sudah disajikan
44
sesuai dengan akurat. Prosedur dan algoritma disajikan dalam pemenuhan kebutuhan proses pematematikaan, penyelesaian masalah, atau perhitungan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Namun jika dilihat pada lampiran, tidak semua akurasi materi mendapat nilai 100% karena masih ada kesalahan penulisan dalam contoh soal, dan adanya soal yang tidak valid. Persentase tersebut dikonversikan menurut kaidah penentuan skor dengan rentang satu sampai empat sehingga pada rekapitulasi penilaian diberi skor empat. Contoh yang masih belum akurat salah satunya dapat dilihat pada buku halaman 6. Kesalahan terdapat pada kesalahan cetak buku. Namun bila tidak ditindaklanjuti, akan mengakibatkan multitafsir bagi peserta didik. Selain pada kesalahan cetak untuk tulisan, ada sebagian gambar yang juga masih salah. Serupa dengan contoh, beberapa soal latihan yang diberikan masih belum valid. Salah satu diantaranya pada bab 1 halaman 27 soal latihan 9, soal yang diberikan tidak sesuai dengan hasil yang seharusnya dicapai pada pengerjaan soal tersebut. Kesalahan soal juga terjadi pada kesalahan cetak, dan tidak adanya jawaban dari soal yang diminta pada pilihan jawaban (jika soal dalam bentuk pilihan ganda). Materi pendukung pembelajaran merupakan subkomponen ketiga dari komponen kelayakan isi. Rerata yang dicapai pada subkomponen ini hanya sebesar 56,25% dan masih tergolong kriteria cukup sesuai. Pada subkomponen ini terdapat delapan butir yang mempengaruhi rendahnya rerata yang dicapai. Butir pertama adalah penalaran (reasoning) yang mendapat persentase sebesar 100%. Materi yang disajikan pada tiap bab sudah memuat uraian, contoh dan soal yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih.
45
Dapat dilihat salah satunya pada buku halaman 142-143 tentang teorema pythagoras. Peserta didik diarahkan untuk secara runtut menemukan teorema pythagoras. Selanjutnya pada butir pemecahan masalah (problem solving) yang merupakan butir kedua, diperoleh hasil sebesar 25% atau masih berada pada kriteria tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena kurangnya soal pemecahan masalah ataupun soal non rutin. Porsi soal pemecahan masalah yang disajikan tidak proporsional bila dibandingkan dengan soal pemahaman konsep atau soal penalaran dan komunikasi. Pada butir ketiga yaitu keterkaitan mendapat persentase sebesar 85%. Walaupun tidak sempurna, namun sudah masuk ke dalam kriteria sangat sesuai. Beberapa bab masih belum memperhatikan keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain. Hanya menunjukkan keterkaitan antarkonsep dan keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Butir komunkasi (write and talk) merupakan butir kedelapan pada subkomponen ini. Butir ini hanya mendapatkan persentase sebesar 50% yang masuk dalam kriteria cukup sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Contoh atau latihan yang disajikan pada tiap-tiap bab mengomunikasikan gagasan secara tertulis saja. Namun belum semua bab menyajikan contoh atau latihan yang menuntut peserta didik untuk mengomunikasikan jawabannya secara lisan. Semua bab pada buku A menyajikan uraian serta contoh yang menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Namun penerapan tersebut hanya sebesar 25% saja dari keseluruhan uraian, contoh dan
46
soal latihan. Oleh karena itu, butir penerapan (aplikasi) masih termasuk pada kriteria tidak sesuai. Butir selanjutnya adalah kemenarikan materi. Butir ini dinilai memenuhi 75% dari pemenuhan butir yang dimaksudkan dalam indikator butir penilaian. Pada buku A materi yang disajikan sudah memuat gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh dan soal yang menarik. Belum ada topik tentang recreational mathematics, namun demikian butir ini sudah mencapai kriteria yang sesuai dengan yang diamanatkan oleh BSNP. Berikutnya adalah butir ketujuh yaitu mendorong untuk mencari informasi lebih jauh. Butir ini hanya mendapat persentase sebesar 50% (cukup sesuai) karena semua bab belum memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih lanjut melalui berbagai sumber lain seperti internet, buku artikel atau yang lainnya. Butir terakhir pada subkomponen materi pendukung pembelajaran adalah adanya materi pengayaan (enrichment). Dari 5 bab yang ada pada buku A, hanya ada 1 bab yang memuat materi pengayaan. Karena itu butir ini mendapat persentase sebesar 40%. 4.2.2.1.2 Buku B Komponen kelayakan isi dalam buku ini memperoleh kriteria kesesuaian sesuai dengan standar BSNP. Pada beberapa butir-butir penilaian dalam komponen kelayakan isi ini mendapatkan persentase kesesuaian yang tinggi, namun ada pula yang masih mendapatkan persentase yang rendah. Kelayakan isi buku B lebih rendah daripada kelayakan isi buku A, walaupun sebenarnya antara buku A dan buku B tidak untuk diperbandingkan. Persentase kelayakan isi buku ini adalah 79,98%.
47
Pada subkomponen pertama tentang kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD, memperoleh rerata persentase penilaian sebesar 91,67%. Ini berarti bahwa kriteria subkomponen ini sangat sesuai dengan yang diharapkan dari BSNP. Untuk butir pertama yaitu kelengkapan materi, semua bab mendapatkan skor tiga karena belum memenuhi kriteria lebih untuk buku yang digunakan sekarang. Semua bab belum menyajikan materi pengayaan, jadi dirasa masih kurang apabila diberikan nilai empat. Sehingga persentase untuk butir ini adalah 75%. Keluasan materi dan kedalaman materi sebagai butir kedua dan ketiga subkomponen ini keduanya mencapai kriteria yang sangat sesuai karena persentase penilaiannya sebesar 100%. Materi yang disajikan mencakup mulai pengenalan konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma hingga memperlihatkan interaksi antarkonsep sesuai yang terkandung dalam SK dan KD. Tidak hanya itu saja, buku ajar tersebut juga menyajikan contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma. Buku ini juga dikatakan dalam karena penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma menitikberatkan pada model konkrit agar peserta didik lebih memahami materi yang disampaikan pada tiap babnya. Keakuratan materi merupakan subkomponen yang memperoleh persentase kesesuaian yang tinggi pada buku B. Hal ini
dapat dilihat dari persentase
penilaiannya mencapai 97,50%. Butir pertama pada subkomponen ini adalah akurasi konsep dan definisi. Pada butir ini dinilai akurasi konsep dan definisi pada tiap-tiap bab, dan tidak terjadi kesalahan konsep ataupun definisi. Maka butir ini mendapat perolehan persentase sebesar 100% dan sudah sangat sesuai dengan
48
deskripsi butir dari BSNP. Selain akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip dan akurasi prosedur dan algoritma juga mendapat persentase sebesar 100%. Dua butir terakhir pada subkomponen ini adalah akurasi contoh dan akurasi soal. Akurasi contoh mendapatkan persentase sebesar 87,50% karena pada bab 7 dan 8 masih banyak contoh yang disajikan tidak akurat. Sebenarnya pada tiap bab terdapat kesalahan atau ketidakakuratan contoh. Namun yang sangat jelas terlihat adalah pada bab 7 dan 8. Jumlah contoh yang tidak akurat tergolong banyak sehingga hanya mendapat skor tiga. Dapat dilihat pada buku B halaman 60, terdapat kesalahan penulisan satuan. Kesalahan contoh yang ada rata-rata karena kesalahan tulisan satuan tersebut. Butir selanjutnya adalah akurasi soal. Walaupun ada beberapa bab yang masih memiliki ketidakakuratan soal, jika jumlahnya dikonversikan kedalam persen, masih akan mendapatkan skor empat. Salah satu soal yang tidak akurat adalah soal halaman 79 uji kompetensi bab 7 nomor 5. Soal yang disajikan tidak disertai dengan pilihan jawaban yang akurat, pilihan jawaban yang dimaksud tidak ada pada pilihan jawaban yang disediakan. Subkomponen terakhir pada kelayakan isi adalah materi pendukung pembelajaran. Subkomponen ini hanya mencapai persentase sebesar 50,78% dan tergolong dalam kriteria cukup sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Butir pertama pada subkomponen ini adalah penalaran (reasoning). Butir ini mendapat persentase sebesar 100% karena materi yang disajikan pada tiap bab sudah memuat uraian, contoh dan soal yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih. Dapat dilihat salah satunya pada buku halaman 42 tentang besar sudut pusat dan sudut keliling. Peserta didik diarahkan
49
untuk secara runtut menemukan hubungan antara besar sudut pusat dan sudut keliling. Butir kedua yaitu butir pemecahan masalah (problem solving) mencapai persentase penilaian sebesar 25% atau masih berada pada kriteria tidak sesuai. Rendahnya persentase ini karena kurangnya soal pemecahan masalah ataupun soal non rutin yang disajikan pada tiap bab. Jumlah soal pemecahan masalah lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah soal pemahaman konsep atau soal penalaran dan komunikasi. Pada butir keterkaitan yang merupakan butir ketiga mendapat persentase sebesar 75%. Persentase tersebut masuk ke dalam kriteria sesuai karena semua bab masih belum memperhatikan keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain. Hanya menunjukkan keterkaitan antarkonsep dan keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Butir komunkasi (write and talk) merupakan butir keempat pada subkomponen ini. Butir ini mendapatkan persentase sebesar 31,25% yang masuk dalam kriteria tidak sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Pada tiap-tiap bab disajikan contoh atau latihan yang bertujuan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis. Tapi kesemua bab tidak menyajikan contoh atau latihan yang menuntut peserta didik untuk mengomunikasikan jawabannya secara lisan. Selanjutnya adalah butir penerapan (aplikasi). Semua bab pada buku B menyajikan uraian serta contoh yang menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Namun penerapan tersebut hanya sebesar 25% saja dari keseluruhan uraian, contoh dan soal latihan. Oleh karena itu, butir penerapan (aplikasi) masih termasuk pada kriteria tidak sesuai.
50
Pada butir kemenarikan materi, penilaian kesesuaiannya mencapai 75% dari pemenuhan butir yang dimaksudkan dalam indikator butir penilaian. Dalam buku B ini materi yang disajikan sudah memuat gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh dan soal yang menarik. Belum ada topik tentang recreational mathematics, namun demikian butir ini sudah mencapai kriteria yang sesuai dengan yang disajikan dalam deskripsi butir oleh BSNP. Butir ketujuh yaitu mendorong untuk mencari informasi lebih jauh mendapat persentase sebesar 50% (cukup sesuai) karena semua bab belum memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih lanjut melalui berbagai sumber lain seperti internet, buku artikel atau yang lainnya. Butir terakhir pada subkomponen materi pendukung pembelajaran adalah adanya materi pengayaan (enrichment). Dari empat bab pada buku B belum ada yang menyertakan materi pengayaan sehingga persentase penilaian untuk butir ini hanya mencapai 25%. 4.2.2.2 Komponen Penyajian 4.2.2.2.1 Buku A Rerata persentase komponen penyajian untuk buku A adalah 79,85%. Subkomponen teknik penyajian memiliki dua butir penilaian, yaitu sistematika penyajian dan keruntutan penyajian. Sistematika penyajian buku ini memperoleh persentase sebesar 86,59% dan sudah termasuk kriteria sangat sesuai dengan instrumen dari BSNP. Tiap bab pada buku A disertai dengan pembangkit motivasi yang berupa gambar, ilustrasi, foto, dan sejarah singkat yang berhubungan dengan bab tersebut. Walaupun masih ada beberapa bab yang tidak menyertakan sejarah tentang ilmu yang berkaitan dengan materi pada bab tersebut, rata-rata tiap materi
51
yang
disampaikan
sudah
menggunakan
susunan
kalimat
dan
contoh
penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi yang disajikan. Selain pembangkit motivasi, buku A juga menyajikan materi prasyarat sebagai pendahulu dan memperhatikan kelayakan ini seperti yang telah dibahas di atas. Butir kedua pada subkomponen teknik penyajian adalah keruntutan penyajian. Buku A menyajikan materi secara runtut menggunakan alur berpikir yang sesuai dengan kebutuhan materi, serta menyajikan materi prasyarat yang mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan. Konsep yang disajikan terurut mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks agar mendorong peserta didik untuk terlibat aktif. Oleh karena itu, butir keruntutan penyajian mendapat persentase penilaian sebesar 100%. Subkomponen yang kedua adalah subkomponen penyajian pembelajaran. Secara umum, penyajian pembelajaran buku A sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Buku A dilengkapi dengan tugas observasi, investigasi, eksplorasi, dan inkuiri. Tugas observasi dapat dilihat pada buku halaman 13 yang menyajikan sebuah kegiatan peserta didik untuk mencari hubungan antara segitiga pascal dengan pemangkatan suku banyak. Melalui segitiga pascal tersebut akan terbentuk sebuah pola tertentu. Pada halaman 136 terdapat tugas investigasi yang akan menimbulkan pemecahan masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawaban. Untuk tugas eksplorasi dapat dilihat pada halaman 153, sedangkan pada halaman 98 dapat kita temukan tugas inkuiri.
52
Butir selanjutnya adalah butir masalah kontekstual. Pada buku A butir ini hanya mencapai 70% kesesuaian dengan standar penilaian dari BSNP karena belum semua bab menyajikan masalah kontekstual di bagian awal sajian, padahal penyajian masalah kontekstual pada awal sajian akan membantu peserta didik memfasilitasi penemuan konsep, prinsip atau prosedur. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif merupakan butir ketiga pada subkomponen penyajian pembelajaran dan mencapai kriteria penyajian yang sangat sesuai dengan standar penilaian dari BSNP demikina halnya untuk butir keempat, memuat hands-on activity. Subkomponen terakhir yaitu kelengkapan penyajian. Buku A belum begitu memperhatikan kelengkapan penyajian karena pada subkomponen ini persentase yang dicapai hanya sebesar 60% masih dalam kriteria cukup sesuai. Dapat dilihat pada awal dan akhir penyajian buku tidak disertakan daftar simbol. Seharusnya pada akhir buku juga menyajikan indeks subjek, daftar istilah, dan jawaban soal latihan terpilih. Tapi pada buku A belum memuat itu semua, sehingga pada butir bagian penyudah masih tergolong kedalam kriteria tidak sesuai dengan besar persentase 25%. Untuk bagian isi, tidak semua teks, tabel dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari sumber lain) tidak menyertakan rujuka atau sumber acuan baik secara langsung maupun disertakan dalam daftar acuan. 4.2.2.2.2 Buku B Subkomponen teknik penyajian pada buku ini sebesar 90,83% dan memiliki kriteria sangat sesuai karena keruntutan penyajian materinya sesuai dengan alur berpikir deduktif atau induktif dan disajikan dari materi yang mudah
53
ke materi yang sukar, dari yang dikenal ke materi yang belum dikenal oleh peserta didik. Sama halnya untuk sistematika penyajian, memiliki kriteria sangat sesuai karena disertai dengan pembangkit motivasi belajar yang berupa gambar, ilustrasi, foto, dan sejarah. Walaupun persentase perolehan penilaiannya tidak sebesar pada buku A namun pada buku ini juga dilengkapi dengan kalimat dan contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan. Buku ini juga menyajikan materi prasyarat yang sangat penting untuk mengingatkan kembali peserta didik tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yang dibutuhkan pada materi yang akan disampaikan selanjutnya. Subkomponen yang kedua adalah subkomponen penyajian pembelajaran. Tugas observasi, investigasi, eksplorasi dan inkuiri sudah terdapat pada beberapa bab yang disajikan. Salah satu tugas observasi dapat dilihat pada halaman 126 dengan adanya kegiatan peserta didik tentang bentuk jaring-jaring prisma. Dari situ akan diketahui pola-pola berbagai macam jaring-jaring prisma. Untuk tugas investigasi dapat dilihat pada halaman 99 dengan adanya tugas siswa yang berkaitan dengan menyelidiki jaring-jaring kubus. Pada halaman 23 terdapat kegiatan peserta didik yang menggambarkan tugas eksplorasi. Sedangkan untuk tugas inkuiri terdapat pada halaman 107. Butir selanjutnya adalah butir masalah kontekstual. Butir ini mencapai 87,50% kesesuaian dengan standar penilaian dari BSNP karena sebagian besar bab sudah menyajikan masalah kontekstual di bagian awal sajian yang dapat membantu peserta didik dalam menemuan konsep, prinsip atau prosedur. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif merupakan butir ketiga pada
54
subkomponen penyajian pembelajaran dan mencapai kriteria penyajian yang sangat sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Buku ini juga sudah memuat hands-on activity dapat dilihat pada buku halaman 7 pada kegiatan peserta didik menemukan nilai Pi ( ). Kelengkapan penyajin merupakan subkomponen ketiga pada komponen penyajian. Hasil persentase sebesar 59,72% yang diperoleh masih tergolong kriteria cukup sesuai karena penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran belum seluruhnya disertai dengan sumber acuan. Demikian halnya dengan daftar simbol atau notasi pada bagian pendahulu, indeks subjek, daftar istilah, dan jawaban soal latihan terpilih pada bagian penyudah juga belum ada. Maka pada bagian penyudah hanya mendapat persentase sebesar 25% yang tergolong dalam kriteria tidak sesuai. Namun demikian buku ini sudah dilengkapi dengan prakata, petunjuk penggunaan, daftar isi, serta daftar pustaka. Begitu juga dengan rangkuman yang disajikan pada akhir setiap bab yang dinyatakan dengan ringkas.
55
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan bahwa kualitas buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga yang digunakan di Kabupaten Temanggung sangat sesuai dengan standar BSNP untuk komponen kelayakan isi dengan persentase kesesuaian 85,42%, serta sesuai dengan standar BSNP untuk komponen penyajian dengan persentase kesesuaian 79,85%. Dan kualitas buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga yang digunakan di Kabupaten Temanggung sangat sesuai dengan standar BSNP untuk komponen kelayakan isi dengan persentase kesesuaian 82,76%, serta sesuai dengan standar BSNP untuk komponen penyajian dengan persentase kesesuaian 79,35%. Persentase tersebut diperoleh dari hasil perhitungan yang dilakukan pada tiap-tiap butir penilaian menurut instrumen BSNP. Pada kedua buku tersebut, masih terdapat kekurangan dalam penyampaian materi pemecahan masalah, materi pengayaan, komunikasi, penerapan, dan masih kurangnya materi yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih lanjut. Sedangkan dalam penyajian buku, masih terdapat kekurangan dalam bagian penyudah karena buku
55
56
tersebut belum dilengkapi dengan indeks subjek, glossarium, serta jawaban soal terpilih.
5.2 Saran Saran yang dapat penyusun sumbangkan sehubungan dengan hasil penelitian ini sebagai berikut. 1. Sebaiknya guru yang menggunakan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII karangan
M.
Cholik
Adinawan
dan
Sugijono
terbitan
Erlangga
memperhatikan beberapa hal yang masih belum sesuai dengan kriteria buku yang baik seperti yang telah peneliti paparkan. Namun secara umum, buku ini sudah mencapai kriteria yang sangat sesuai. 2. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, penting bagi guru yang menggunakan buku ajar yang lain untuk meninjau lebih lanjut mengenai isi dan penyajian pada buku ajar yang digunakan dalam pembelajaran sehingga tidak menimbulkan kesalahan pada pemahaman peserta didik.
57
DAFTAR PUSTAKA Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. 1969. Principles of Mathematics. USA: Mc. Graw-Hill, Inc. Amin, Mohamad. 2007. Apa itu Hands On Activity. Available at http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/08/apa-itu-hands-onactivity/ [diakses tanggal 10 Januari 2011]. Anggraini Y. 2006. Analisis LKS Biologi SMP Kelas VII Semester I yang Digunakan SMP Negeri di Kota Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006 (Skripsi). Semarang: UNNES. Ball, W. W. Rouse. 1905. Mathematical Recreations and Essays. London: Macmillan and Co., Limited. [BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2003. Instrumen Penilaian Tahap II Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. _______. 2006. Instrumen Penilaian Tahap I Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. On line at http://www.pusbuk.or.id/ [diakses tanggal 30 Oktober 2009]. _______. 2006. Instrumen Penilaian Tahap II Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. [Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. _______. 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Devine, D. F. And Kaufman, J. E. 1983. Elementary Mathematics for Teachers. Canada: United States Copyright. Djati, Kerami. 2003. Kamus Matematika. Jakarta: Balai Pustaka. Hall, H. S. And Steves, F. H. 1928. A School Geometry. London: Macmillan and Co., LTD.
57
58
James. 1976. Mathematics dictionary fourth edition. Van Nostrand Reinhold Company. Jamil, A. 2006. Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Mandiri (self elearning materials) Berbasis Web Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa Pokok Bahasan Sistem Tata Surya (Skripsi). Semarang: UNNES. Morrison, Karen. 2002. Mathematics. Cambridge: Cambridge University press. Mulyasa E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslich, M. 2010. Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. [Pusbuk] Pusat Perbukuan. 2006. Pemilihan dan Pemanfaatan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan. Jakarta. On line at http://www.pusbuk.or.id/ [diakses tanggal 14 Januari 2010] Pusat Kurikulum. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Rahmawati, Septi. 2008. Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar Matematika kelas VII se Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2007/2008 (Skripsi). Semarang: UNNES. Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, D & H. G. Tarigan. 1986. Telaah Buku Teks SMTA. Jakarta: Depdikbud UT. Utami, Yuda Cahyaningtyas. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dilengkapi dengan Hands On Activity Pada Pencapaian Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik Kelas VII SMP (Skripsi). Semarang: UNNES. Widodo, A. T. 1993. Tingkat Keterbacaan Teks: Suatu Evaluasi terhadap Buku Teks Ilmu Kimia Kelas I SMA (Disertasi). Jakarta: IKIP Jakarta.
59
60 LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: …………………………………
Pengarang
: …………………………………
Penerbit
: …………………………………
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai hasil penilaian.
No I
II
Butir Penilaian
Jawaban
Komponen Kelayakan Isi Ya 1 Standar Kompetensi (SK) tercantum secara implisit 2 Kompetensi Dasar (KD) tercantum secara implicit 3 Kesesuaian Isi buku dengan SK dan KD Komponen Penyajian Ada 1 Daftar Isi 2 Tujuan Setiap Bab 3 Peta konsep atau ringkasan 4 Kata Kunci/Keywords 5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap bab 6 Daftar pustaka
Catatan (Bila Diperlukan)
Tidak
Tidak
Catatan Tambahan (Bila Diperlukan): ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________
61 LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
:
Pengarang/Penerbit : Bab
:
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi Keluasan materi Kedalaman materi KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi Akurasi prinsip Akurasi prosedur dan algoritma Akurasi contoh Akurasi soal MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Pemecahan masalah (problem solving) 3. Keterkaitan 4. Komunikasi (write and talk) 5. Penerapan (aplikasi) 6. Kemenarikan materi 7. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI II KOMPONEN PENYAJIAN A TEKNIK PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian 2. Keruntutan penyajian B PENYAJIAN PEMBELAJARAN 1. Observasi, investigasi, eksplorasi,
Catatan (Bila Diperlukan)
62
atau inkuiri Masalah kontekstual Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif 4. Memuat hands-on activity C KELENGKAPAN PENYAJIAN 1. Bagian pendahulu 2. Bagian isi 3. Bagian penyudah RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN 2. 3.
Catatan Tambahan (Bila Diperlukan): ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________
63 LAMPIRAN 3
Penjabaran Penskoran Butir Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP dan MTs No I A 1. a. b. c. d. 2. a.
b.
c.
d.
3. a. b. c. d. B 1. a. b. c.
Butir KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi Skor 1 jika buku hanya memuat kurang dari lima materi yang disebutkan dalam deskripsi butir. Skor 2 jika buku memuat lima materi yang disebutkan dalam deskripsi butir. Skor 3 jika buku memuat enam sampai delapan materi yang disebutkan dalam deskripsi butir. Skor 4 jika buku memuat sembilan atau lebih materi yang disebutkan dalam deskripsi butir. Keluasan materi Skor 1 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma tidak sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD. Dan tidak disertai dengan contoh dan soal latihan. Skor 2 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan contoh dan soal latihan namun tidak sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Skor 3 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Jumlah soal yang diberikan tidak proporsional dan tingkat kesulitannya tidak diperhatikan. Skor 4 jika konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Kedalaman materi Skor 1 jika materi hanya memuat beberapa penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma dan belum sesuai dengan SK dan KD. Skor 2 jika materi hanya memuat beberapa penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Skor 3 jika materi memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma namun belum sesuai dengan SK dan KD. Skor 4 jika materi memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi Skor 1 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar kurang dari 50%. Skor 2 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 50-59%. Skor 3 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 60-79%.
64
d.
Skor 4 jika keakuratan konsep dan definisi pada buku ajar mencapai 80% atau lebih.
2. a. b. c. d. 3. a. b. c. d.
Akurasi Prinsip Skor 1 jika keakuratan prinsip pada buku ajar kurang dari 50%. Skor 2 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 50-59%. Skor 3 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 60-79%. Skor 4 jika keakuratan prinsip pada buku ajar mencapai 80% atau lebih. Akurasi prosedur dan algoritma Skor 1 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar kurang dari 50%. Skor 2 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 50-59%. Skor 3 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 60-79%. Skor 4 jika keakuratan prosedur dan algoritma pada buku ajar mencapai 80% atau lebih.
4. a. b. c. d. 5. a. b. c. d. C 1. a.
b.
c.
d.
2. a.
Akurasi contoh Skor 1 jika keakuratan contoh pada buku ajar kurang dari 50%. Skor 2 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 50-59%. Skor 3 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 60-79%. Skor 4 jika keakuratan contoh pada buku ajar mencapai 80% atau lebih. Akurasi soal Skor 1 jika keakuratan soal pada buku ajar kurang dari 50%. Skor 2 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 50-59%. Skor 3 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 60-79%. Skor 4 jika keakuratan soal pada buku ajar mencapai 80% atau lebih. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Skor 1 jika materi disajikan tidak dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Skor 2 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan tetapi tidak mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan tidak memuat soal-soal terbuka. Skor 3 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih tetapi tidak memuat soal-soal terbuka. Skor 4 jika materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Pemecahan masalah (problem solving) Skor 1 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar kurang dari 50% dari jumlah keseluruhan soal yang ada.
b.
Skor 2 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai 50-59% dari jumlah keseluruhan soal yang ada.
c.
Skor 3 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai 60-79% dari jumlah keseluruhan soal yang ada.
d.
Skor 4 jika soal pemecahan masalah yang disajikan pada buku ajar mencapai
65
80% atau lebih dari jumlah keseluruhan soal yang ada.
3. a.
b.
c.
d.
4. a.
b.
c.
d.
5. a.
b.
c.
d.
Keterkaitan Skor 1 jika materi dan contoh yang disajikan tidak memuat keterkaitan antarkonsep matematika, matematika dengan kehidupan sehari-hari, maupun matematika dengan ilmu yang lain. Skor 2 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan pengetahuan matematika tetapi tidak terdapat keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari maupun dengan ilmu yang lain. Skor 3 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan pengetahuan matematika namun hanya terdapat keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari atau hanya ada keterkaitan dengan ilmu yang lain saja. Skor 4 jika materi dan contoh yang disajikan dapat membangun jaringan pengetahuan matematika dan terdapat keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari dan dengan ilmu yang lain. Komunikasi (write and talk) Skor 1 jika kurang dari 50% materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok. Skor 2 jika 50-59% materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok. Skor 3 jika 60-79% materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok. Skor 4 jika 80% atau lebih materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain dan mengomunikasikan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan, atau berkelompok. Penerapan (aplikasi) Skor 1 jika kurang dari 50% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soalsoal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Skor 2 jika 50-59% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Skor 3 jika 60-79% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Skor 4 jika 80% atau lebih dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.
66
6. a.
b.
c.
d.
7. a. b.
c.
d.
8. a. b. c.
d.
II A 1. a.
Kemenarikan materi Skor 1 jika materi yang disajikan memuat kurang dari 50% uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang recreational mathematics. Skor 2 jika materi yang disajikan memuat 50-59% uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang recreational mathematics. Skor 3 jika materi yang disajikan memuat 60-79% uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang recreational mathematics. Skor 4 jika materi yang disajikan memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, dan adanya topik-topik tentang recreational mathematics. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Skor 1 jika materi tidak memuat tugas apapun. Skor 2 jika materi hanya memuat tugas biasa yang tidak mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel dsb. Skor 3 jika materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi dari salah satu sumber lain seperti internet, buku, atau artikel. Skor 4 jika materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi dari semua sumber lain yang ada seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Materi pengayaan (enrichment) Skor 1 jika tidak terdapat materi pengayaan dalam buku. Skor 2 jika materi pengayaan yang disajikan tidak berkaitan dengan topik yang dibicarakan. Skor 3 jika materi pengayaan berkaitan dengan topik yang dibicarakan, lebih luas dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD) tetapi tidak disajikan secara proporsional. Skor 4 jika materi pengayaan berkaitan dengan topik yang dibicarakan, lebih luas dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD) dan disajikan secara proporsional, tidak memperkenalkan definisi baru atau tidak terlalu berbeda dari apa yang dituntut Kompetensi Dasar (KD). KOMPONEN PENYAJIAN TEKNIK PENYAJIAN Sistematika penyajian Skor 1 jika kurang dari 50% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi.
67
b.
c.
d.
2. a.
b.
c.
d.
B 1. a. b. c. d. 2. a.
Skor 2 jika 50-59% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi. Skor 3 jika 60-79% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi. Skor 4 jika lebih dari 80% bab memuat pembangkit motivasi (dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari), pendahulu (materi prasyarat), dan isi (hal-hal yang tercakup dalam subkomponen kelayakan isi). Keruntutan penyajian Skor 1 jika kurang dari 50% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang bersangkutan. Skor 2 jika 50-59% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang bersangkutan. Skor 3 jika 60-79% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang bersangkutan. Skor 4 jika lebih dari 80% bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi praasyarat yang bersangkutan. PENYAJIAN PEMBELAJARAN Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, dan inkuiri. Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, dan inkuiri. Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, dan inkuiri. Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, dan inkuiri. Masalah kontekstual Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual yang dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir
68
b.
c.
d.
3. a. b. c. d. 4. a. b. c. d. C 1. a. b. c. d. 2. a.
b.
c.
sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi. Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual yang dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi. Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual yang dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi. Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat masalah kontekstual yang dimunculkan pada bagian awal atau pada bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi atau generalisasi. Menumbuhkan berpikir kritis Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Memuat hands-on activity Skor 1 jika kurang dari 50% bab sajian materinya memuat hands-on activity. Termasuk kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer. Skor 2 jika 50-59% bab sajian materinya memuat hands-on activity. Termasuk kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer. Skor 3 jika 60-79% bab sajian materinya memuat hands-on activity. Termasuk kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer. Skor 4 jika lebih dari 80% bab sajian materinya memuat hands-on activity. Termasuk kegiatan menggunakan kalkulator atau komputer. KELENGKAPAN PENYAJIAN Bagian pendahulu Skor 1 jika pada awal buku hanya terdapat satu kelengkapan diantara prakata, petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol. Skor 2 jika pada awal buku hanya terdapat dua kelengkapan diantara prakata, petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol. Skor 3 jika pada awal buku hanya terdapat tiga kelengkapan diantara prakata, petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol. Skor 4 jika pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, daftar isi, dan daftar simbol. Bagian isi Skor 1 jika penyajian hanya dilengkapi dengan kurang dari tiga kelengkapan diantara gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab. Skor 2 jika penyajian hanya dilengkapi dengan tiga atau empat kelengkapan diantara gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab. Skor 3 jika penyajian hanya dilengkapi dengan lima kelengkapan diantara
69
d. 3. a.
b.
c.
d.
gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab. Skor 4 jika penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab. Bagian penyudah Skor 1 jika pada akhir buku hanya terdapat kurang dari dua kelengkapan diantara daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih. Skor 2 jika pada akhir buku terdapat sekurang-kurangnya tiga diantara daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih. Skor 3 jika pada akhir buku terdapat sekurang-kurangnya empat diantara daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih. Skor 4 jika pada akhir buku terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih.
70 LAMPIRAN 4
LEMBAR PENILAIAN UMUM VALIDATOR TERHADAP INSTRUMEN PENELITIAN
A. Petunjuk 1. Berilah tanda cek (√) pada kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu. 2. Jika ada yang perlu direvisi, mohon menuliskan langsung pada naskah. Keterangan skala penilaian: 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik B. Penilaian Umum Terhadap Instrumen Penilaian Skala Penilaian 1 2 3 4 KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1 Kelengkapan materi 2 Keluasan materi 3 Kedalaman materi KEAKURATAN MATERI 1 Akurasi konsep dan definisi 2 Akurasi prinsip 3 Akurasi prosedur dan algoritma 4 Akurasi contoh 5 Akurasi soal MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN 1 Penalaran (reasoning) 2 Pemecahan masalah (problem solving) 3 Keterkaitan 4 Komunikasi (write and talk) 5 Penerapan (aplikasi) 6 Kemenarikan materi 7 Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut 8 Materi pengayaan (enrichment) TEKNIK PENYAJIAN 1 Sistematika penyajian 2 Keruntutan penyajian PENYAJIAN PEMBELAJARAN 1 Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri No
Aspek Penilaian
5
71
2 Masalah kontekstual 3 Menumbuhkan berpikir kritis 4 Memuat hands-on activity KELENGKAPAN PENYAJIAN 1 Bagian pendahulu 2 Bagian isi 3 Bagian penyudah C. Komentar dan Saran Perbaikan _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________
Kesimpulan Umum : Setelah mengisi tabel penilaian, lingkari nomor / angka di bawah ini sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu: 4 : dapat digunakan tanpa revisi 3 : dapat digunakan dengan sedikit revisi 2 : dapat digunakan dengan banyak revisi 1 : belum dapat digunakan, masih perlu perbaikan/konsultasi
Semarang,
Validator
2010
72 LAMPIRAN 5
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Penerbit
: Erlangga
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai hasil penilaian.
No I
II
Butir Penilaian
Jawaban
Komponen Kelayakan Isi Ya 1 Standar Kompetensi (SK) √ tercantum secara implisit 2 Kompetensi Dasar (KD) tercantum √ secara implisit 3 Kesesuaian Isi buku dengan SK √ dan KD Komponen Penyajian Ada 1 Daftar Isi √ 2 Tujuan Setiap Bab √ 3 Peta konsep atau ringkasan √ 4 Kata Kunci/Keywords 5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap √ bab 6 Daftar pustaka √
Catatan (Bila Diperlukan)
Tidak
Tidak
√
Catatan Tambahan (Bila Diperlukan): ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________
73 LAMPIRAN 6
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP I BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Penerbit
: Erlangga
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom jawaban ya atau tidak sesuai hasil penilaian.
No I
II
Butir Penilaian
Jawaban
Komponen Kelayakan Isi Ya 1 Standar Kompetensi (SK) √ tercantum secara implicit 2 Kompetensi Dasar (KD) tercantum √ secara implicit 3 Kesesuaian Isi buku dengan SK √ dan KD Komponen Penyajian Ada 1 Daftar Isi √ 2 Tujuan Setiap Bab √ 3 Peta konsep atau ringkasan √ 4 Kata Kunci/Keywords 5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap √ bab 6 Daftar pustaka √
Catatan (Bila Diperlukan)
Tidak
Tidak
√
Catatan Tambahan (Bila Diperlukan): ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________
74 LAMPIRAN 7
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 1. Faktorisasi Suku Aljabar
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 4 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,25 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42
75
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 2. Fungsi
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 4 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,375 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,46
76
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 3. Persamaan Garis Lurus
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 4 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,375 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,46
77
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 4 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,75 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,58
78
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 5. Teorema Pythagoras
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 4 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,25 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42
79
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 6. Lingkaran
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 4 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,25 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42
80
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 7. Garis Singgung Lingkaran
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 3,8 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,25 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,35
81
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 8. Kubus dan Balok
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 3,8 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,25 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,35
82
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Bab
: 9. Prisma dan Limas
Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No I A 1. 2. 3. B 1. 2. 3. 4. 5. C 1. 2.
Butir
1
Skor 2 3
4
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi √ Lihat uraian pada Keluasan materi 4 √ lampiran 8 Kedalaman materi √ KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi √ Akurasi prinsip √ Lihat uraian pada Akurasi prosedur dan algoritma 4 √ lampiran 8 Akurasi contoh √ Akurasi soal √ MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) √ Pemecahan masalah (problem √ solving) 3. Keterkaitan √ 4. Komunikasi (write and talk) √ Lihat uraian pada 2,25 lampiran 8 5. Penerapan (aplikasi) √ 6. Kemenarikan materi √ 7. Mendorong untuk mencari informasi √ lebih jauh 8. Materi pengayaan (enrichment) √ RERATA SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 3,42
83
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 1
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No
Butir
1 KOMPONEN PENYAJIAN TEKNIK PENYAJIAN Sistematika penyajian Keruntutan penyajian PENYAJIAN PEMBELAJARAN Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri 2. Masalah kontekstual 3. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif 4. Memuat hands-on activity C KELENGKAPAN PENYAJIAN 1. Bagian pendahulu 2. Bagian isi 3. Bagian penyudah √ RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN II A 1. 2. B 1.
Skor 2 3
4 √ √
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
4
Lihat uraian pada lampiran 8
3,5
Lihat uraian pada lampiran 8
2,3
Lihat uraian pada lampiran 8
√ √ √ √ √ √
3,27
84
INSTRUMEN PENILAIAN TAHAP II BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP
Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 2
Pengarang/Penerbit : M. Cholik Adinawan dan Sugijono Berikan tanda cek list (√) pada salah satu dari kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
No
Butir
1 KOMPONEN PENYAJIAN TEKNIK PENYAJIAN Sistematika penyajian Keruntutan penyajian PENYAJIAN PEMBELAJARAN Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri 2. Masalah kontekstual 3. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif 4. Memuat hands-on activity C KELENGKAPAN PENYAJIAN 1. Bagian pendahulu 2. Bagian isi 3. Bagian penyudah √ RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN II A 1. 2. B 1.
Skor 2 3
4 √ √
Rerata Skor
Catatan (Bila Diperlukan)
4
Lihat uraian pada lampiran 8
3,75
Lihat uraian pada lampiran 8
2,3
Lihat uraian pada lampiran 8
√ √ √ √ √ √
3,35
85 LAMPIRAN 8
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab
: 1. Faktorisasi Suku Aljabar
No I A 1.
2.
3.
B 1.
2.
3.
Butir KOMPONEN KELAYAKAN ISI KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Faktorisasi Suku Aljabar memuat empat subbab yang terdiri atas pengertian suku dan suku sejenis, operasi hitung pada bentuk aljabar, faktorisasi bentuk aljabar, dan operasi pecahan bentuk aljabar. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. Pada subbab pengertian suku dan suku sejenis termuat suku tunggal dan suku banyak, serta suku-suku sejenis. Pada subbab operasi hitung pada bentuk aljabar termuat operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pemangkatan bentuk aljabar. Pada subbab faktorisasi bentuk aljabar termuat faktorisasi dengan hukum distributif, faktorisasi bentuk dan , faktorisasi selisih kuadrat, faktorisasi bentuk dengan a = 1, faktorisasi bentuk dengan a 1. Pada subbab operasi pecahan bentuk aljabar termuat menyederhanakan pecahan aljabar, penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar, perkalian dan pembagian pecahan aljabar, dan menyederhanakan pecahan bersusun. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma disertai dengan contoh dan soal latihan sudah sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi faktorisasi bentuk aljabar dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi diberi skor 4. Kedalaman materi Materi faktorisasi bentuk aljabar sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi diberi skor 4. KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 1 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002). Akurasi prinsip Semua prinsip pada bab 1 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002). Akurasi prosedur dan algoritma
86
4.
5.
Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 1 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Morrison, Karen (2002). Akurasi contoh Skor 4 karena dari 49 item contoh yang ada pada bab faktorisasi suku aljabar, hanya terdapat dua contoh yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan contohnya adalah 95,92 %. Contoh yang masih belum akurat yaitu contoh 4 pada halaman 6 dan contoh 2b pada halaman 29. Pada contoh 4 halaman 6 terdapat contoh soal sebagai berikut. Kurangkanlah 5x – 3y dari 9x – 6y, kemudian sederhanakan hasil pengurangan tersebut! Jawab: Hasil pengurangan 5x – 3y dari 9x – 6y adalah (9x – 6y) – (5x – 3y) atau 9x – 6y = 9x – 6y – 5x + 3y 5x – 3y = 9x – 5x – 6y + 3y 4x – 3y = 4x – 3y Seharusnya :
Pada contoh 2b halaman 29 terdapat contoh soal sebagai berikut. Seharusnya : Akurasi soal Dari 345 soal terdapat 5 soal yang tidak akurat. Keakuratan soalnya sebesar 98,55 %. Maka untuk akurasi soal mendapat skor 4. Soal-soal yang tidak akurat tersebut adalah: 1.) Soal halaman 11 no 19 Temukan hasil pembagian bentuk aljabar berikut ini! Jika dikerjakan, akan didapat hasil berikut:
Pembagian ini bersisa padahal seharusnya bersisa 0. 2.) Soal halaman 27 no 25 Sebuah bola dilempar vertikal ke atas. Tinggi bola (
meter) setelah
87
detik dilemparkan dinyatakan dengan rumus . a) Hitunglah tinggi bola setelah 2 detik dilemparkan! b) Faktorkanlah bentuk , kemudian gantilah dengan 2. Bandingkan jawabanmu dengan hasil jawaban a)! Jawab: a)
Tidak mungkin ketinggian bola bernilai negatif. Maka soal ini tidak akurat. c) Bentuk aljabar tidak dapat difaktorkan dengan cara-cara yang telah diajarkan. Maka soal ini tidak akurat. 3.) Soal halaman 32 no 7 Tentukan hasil perkalian pecahan-pecahan berikut:
Jawab: Bentuk aljabar
tidak dapat difaktorkan sehingga hasil kali
pecahan
tidak dapat disederhanakan. Jadi soal ini
tidak akurat. 4.) Soal halaman 37 no 4 Sebuah batu dilempar vertikal ke atas. Tinggi batu (h meter) setelah detik dinyatakan dengan rumus . a) Hitung tinggi batu pada saat 3 detik setelah dilemparkan! b) Faktorkanlah bentuk , kemudian gantilah t dengan 3 pada hasil pemfaktoran! Apakah jawabannya sama dengan hasil jawaban a)! Jawab: a)
C 1.
2.
Jadi tinggi batu saat 3 detik setelah dilemparkan adalah 45 meter. b) Pada soal a) yang tinggi batu dinyatakan dengan rumus . Sedangkan pada soal b) yang ditanyakan adalah pemfaktoran bentuk , jadi soal ini tidak akurat karena memuat soal yang berbeda. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi sudah disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada halaman 13, peserta didik diberi serangkaian kegiatan agar mengetahui hubungan antara segitiga pascal dengan koefisien pemangkatan suku dua. Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving)
88
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Hanya ada 5 soal pemecahan masalah dari 345 soal. Diantaranya adalah soal pada latihan 1 halaman 7 nomor 6, tugas siswa halaman 8, tugas siswa halaman 22, soal latihan 9 halaman 27 nomor 25, dan soal latihan uji kompetensi bab 1 halaman 37 nomor 4. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 1,44% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, pada bab 1 ini belum ada kaitan antara matematika dengan ilmu lain. Jadi, butir keterkaitan untuk bab 1 diberi skor 3. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, namun belum menyajikan tabel dan diagram. Belum ada pula latihan yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir komunikasi hanya 16,67%. Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1. Penerapan (aplikasi) Hanya 1,27% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada bab faktorisasi suku aljabar ini tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
89
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 2. Fungsi No Butir I KOMPONEN KELAYAKAN ISI A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Fungsi memuat tujuh subbab yang terdiri atas relasi, fungsi atau pemetaan, korespondensi satusatu, rumus fungsi, grafik fungsi, nilai fungsi, dan penerapan relasi dan fungsi. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. Pada subbab relasi termuat pengertian relasi, dan menyatakan relasi. Pada subbab fungsi atau pemetaan termuat pengertian fungsi atau pemetaan, menyatakan pemetaan, dan banyak pemetaan dari dua himpunan. Pada subbab korespondensi satu-satu termuat materi-materi yang berkaitan dengan korespondensi satu-satu. Pada subbab rumus fungsi termuat merumuskan suatu fungsi, dan variabel bebas dan variabel bergantung. Pada subbab grafik fungsi termuat materi menggambar grafik fungsi pada bidang koordinat Cartesius. Pada subbab nilai fungsi termuat menghitung nilai suatu fungsi, tabel fungsi dan nilai perubahan fungsi, dan menentukan bentuk fungsi. Subbab yang terakhir yaitu penerapan relasi dan fungsi. 2. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi fungsi sudah disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4. 3. Kedalaman materi Pada materi fungsi sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4. B KEAKURATAN MATERI 1. Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 2 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).
2.
Akurasi prinsip Semua prinsip pada bab 2 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).
3.
Akurasi prosedur dan algoritma Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 2 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Devine, D. F. And Kaufman, J. E. (1983).
90
4.
Akurasi contoh Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 17 contoh yang ada. Maka persentase keakuratan contohnya adalah 94,12 %. Jadi keakuratan contoh diberi skor 4. Contoh yang tidak akurat itu adalah: Contoh halaman 55 nomor 1.
Gambar b tersebut salah karena yang ditanyakan adalah gambar grafik fungsi pada himpunan semua bilangan positif dan nol. Seharusnya gambar yang betul adalah:
5.
C 1.
2.
3.
Akurasi soal Dari 102 soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya adalah 100%. Akurasi soal diberi skor 4. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta didik halaman 60. Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving) Hanya ada 4 soal pemecahan masalah dari 102 soal. Diantaranya adalah tugas siswa halaman 64, soal latihan 9 halaman 65 nomor 5, soal latihan 9 halaman 66 nomor 6 dan 7. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 3,92% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
91
4.
5.
6.
7.
8.
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan seharihari. Sedangkan keterkaitan dengan ilmu lain dapat dilihat pada halaman 64, terdapat tugas siswa yang berkaitan dengan ilmu fisika. Jadi, butir keterkaitan untuk bab 2 diberi skor 4. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan diagram. Namun belum ada latihan yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir komunikasi sebesar 50%. Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2. Penerapan (aplikasi) Hanya 11,76% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada materi fungsi tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
92
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 3. Persamaan Garis Lurus No Butir I KOMPONEN KELAYAKAN ISI A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Persamaan Garis Lurus memuat lima subbab yang terdiri atas bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya, gradien atau kemiringan, persamaan garis lurus, hubungan gradien dengan persamaan garis lurus, dan penerapan persamaan garis lurus. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. Pada subbab bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya termuat bentuk persamaan garis lurus dan menggambar grafik dari persamaan garis lurus dengan menggunakan tabel. Pada subbab gradien atau kemiringan termuat pengertian gradien, gradien garis yang melalui dua titik, dan gradien garis yang saling sejajar dan saling tegak lurus. Pada subbab persamaan garis lurus termuat persamaan garis dalam bentuk dan , persamaan garis dengan gradien dan melalui titik , dan persamaan garis melalui titik dan . Pada subbab hubungan gradien dengan persamaan garis lurus termuat persamaan garis yang salinh sejajar dan saling berimpit dan persamaan garis yang saling berpotongan dan berpotongan tegak lurus. Pada subbab penerapan persamaan garis lurus termuat fungsi permintaan dan fungsi penawaran. 2. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4. 3. Kedalaman materi Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4. B KEAKURATAN MATERI 1. Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 3 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969). 2. Akurasi prinsip
93
3.
4.
Semua prinsip pada bab 3 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969). Akurasi prosedur dan algoritma Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 3 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969). Akurasi contoh Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 34 contoh yang ada. Maka persentase keakuratan contohnya adalah 97,06 %. Jadi keakuratan contoh diberi skor 4. Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 90 nomor 3. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-6, -8) dan tegak lurus dengan garis yang persamaannya . Jawab: Garis
5.
C 1.
2.
3.
tegak lurus dengan garis
dan melalui titik (-6, -8).
Contoh diatas salah, seharusnya . Akurasi soal Dari 85 soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya adalah 100%. Akurasi soal diberi skor 4. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta didik halaman 77. Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving) Hanya ada 10 soal pemecahan masalah dari 85 soal. Diantaranya adalah soal latihan 3 halaman 83 nomor 4, soal latihan 4 halaman 88 nomor 8, soal latihan 5 halaman 92 nomor 8, tugas siswa halaman 98, soal latihan 7 halaman 101 nomor 3-8. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 11,76% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan keterkaitan dengan ilmu lain dapat dilihat pada
94
4.
5.
6.
7.
8.
halaman 99, terdapat penjelasan materi yang berkaitan dengan ilmu perdagangan (tentang fungsi permintaan dan penawaran). Jadi, butir keterkaitan untuk bab 3 diberi skor 4. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan diagram. Namun belum ada latihan yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok. Maka persentase butir komunikasi sebesar 50%. Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2. Penerapan (aplikasi) Hanya 16,81% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada materi persamaan garis lurus tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
95
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) No Butir I KOMPONEN KELAYAKAN ISI A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Sistem Persamaan Linear Dua Variabel memuat enam subbab yang terdiri atas persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel, menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel dengan pecahan, penerapan sistem persamaan linear dua variabel, dan sistem persamaan non linear dua variabel (pengayaan). Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. Pada subbab persamaan linear dua variabel termuat persamaan linear dengan satu variabel dan persamaan linear dengan dua variabel. Pada subbab sistem persamaan linear dua variabel termuat pengertia sistem persamaan linear dua variabel, perbedaan antara persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel, menyatakan suatu variabel dengan variabel lain pada persamaan linear, variabel dan koefisien pada sistem persamaan linear dua variabel, penyelesaian atau akar dan bukan akar sistem persamaan linear dua variabel. Pada subbab menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel termuat penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik, metode substitusi, dan metode eliminasi. Pada subbab sistem persamaan linear dua variabel dengan pecahan termuat materi penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan pecahan menggunakan metode yang telah diajarkan. Pada subbab penerapan sistem persamaan linear dua variabel termuat materi yang berkaitan dengan penerapan sistem persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari. Pada subbab terakhir adalah materi pengayaan yaitu sistem persamaan non linear dua variabel. 2. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4. 3. Kedalaman materi Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4.
96
B 1.
2.
3.
4.
5.
KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 4 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969). Akurasi prinsip Semua prinsip pada bab 4 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969). Akurasi prosedur dan algoritma Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 4 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Allendoerfer, C. B. And Oakley, C. O. (1969). Akurasi contoh Dari 19 contoh soal yang ada, semuanya akurat. Jadi persentase akurasi contohnya 100% maka diberi skor 4. Akurasi soal Dari 145 soal ada 9 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya adalah 93,79%. Akurasi soal diberi skor 4. Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut: 1) Soal halaman 118 latihan 2 nomor 6. Dengan menggunakan metode grafik, tentukan penyelesaian dari sistem persamaan berikut ini untuk ! . Jika sistem persamaan tersebut diselesaikan dengan metode grafik, maka akan ditemukan jawaban yang berupa pecahan. Akan susah diketahui oleh peserta didik jika menggunakan metode grafik. 2) Soal halaman 132 latihan 6 nomor 5. Sebuah bioskop mampu menjual karcis kelas I dan kelas II sebanyak 650 lembar. Harga setiap karcis untuk kelas I adalah Rp20.000, dan harga setiap karcis untuk kelas II Rp15.000. Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah Rp1.100.000, tentukan banyak karcis kelas I dan kelas II yang terjual! Jawab: Misalkan: = banyak karcis kelas I dan = banyak karcis kelas II. Kalimat matematikanya adalah:
Dengan metode eliminasi akan dicari nilai
.
Karena , tidak mungkin . Jadi soal tidak valid. 3) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 6. Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini! dan Jawab:
Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif.
97
Jadi soal tidak valid. 4) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 9. Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini! dan Jawab:
Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif. Jadi soal tidak valid. 5) Soal halaman 134 latihan 7 nomor 10. Tentukan penyelesaian atau akar sistem persamaan berikut ini! dan Jawab:
C 1.
2.
3.
Tidak mungkin hasil dari sebuah bilangan kuadrat adalah bilangan negatif. Jadi soal tidak valid. 6) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 3 Tidak ada jawabannya di pilihan ganda. 7) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 10 Tidak ada jawabannya di pilihan ganda. 8) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 15 Tidak ada jawabannya di pilihan ganda 9) Soal halaman 135 uji kompetensi nomor 16 Tidak ada jawabannya di pilihan ganda. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta didik halaman 118. Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving) Hanya ada 6 soal pemecahan masalah dari 145 soal. Diantaranya adalah soal latihan 6 halaman 132 nomor 5, 6, 10, dan 12, soal uji kompetensi halaman 136 nomor 2 dan 3. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 4,14% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep
98
4.
5.
6.
7.
8.
matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain. Jadi, butir keterkaitan untuk bab 4 diberi skor 3. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, dan diagram. Sedangkan soal yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan dengan kegiatan secara individu dan berkelompok ditunjukkan pada kegiatan peserta didik pada halaman 109 dan 118. Maka persentase butir komunikasi sebesar 83,33%. Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 4. Penerapan (aplikasi) Hanya 7,93% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah terdapat materi pengayaan yang berkaitan dengan materi tersebut, maka skor 4.
99
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 5. Teorema Pythagoras No Butir I KOMPONEN KELAYAKAN ISI A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab Teorema Pythagoras memuat tujuh subbab yang terdiri atas luas persegi dan luas segitiga, pembuktian teorema pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras, perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 300, 450, dan 600, penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang, penerapan teorema pythagoras pada soal cerita. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. Pada subbab luas persegi dan luas segitiga termuat luas persegi, luas segitiga siku-siku, menghitung luas persegi dengan menggunakan luas segitiga sikusiku. Pada subbab pembuktian teorema pythagoras menyajikan pembuktian teorema pythagoras menggunakan persegi yang kemudian dipotong sedemikian hingga dan disusun menjadi sebuah segitiga siku-siku. Pada subbab menghitung panjang sisi segitiga siku-siku termuat contoh-contoh yang berkaitan dengan segitiga siku-siku baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun tidak. Pada subbab menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan tripel pythagoras termuat materi tentang kebalikan teorema pythagoras, menentukan jenis segitiga, dan tigaan pythagoras (tripel pythagoras). Pada subbab perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 300, 450, dan 600 termuat materi perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 300 atau 600 dan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 450. Pada subbab penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang termuat contoh soal dan latihan soal tentang penggunaan teorema pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang. Pada subbab penerapan teorema pythagoras pada soal cerita disajikan contoh soal dan latihan yang berkaitan dengan teorema pythagoras dengan menggunakan soal cerita. 2.
Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi teorema pythagoras disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4.
100
3.
B 1.
2.
3.
4.
5.
Kedalaman materi Pada materi teorema pythagoras sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4. KEAKURATAN MATERI Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 5 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983). Akurasi prinsip Semua prinsip pada bab 5 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983). Akurasi prosedur dan algoritma Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 5 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, Jerome E. (1983). Akurasi contoh Dari 23 contoh soal yang ada, terdapat 4 contoh soal yang tidak akurat. Yaitu contoh soal halaman 140 nomor 3 dan 4, contoh soal halaman 154 nomor 2, dan contoh soal halaman 158 nomor 3. Kesalahan pada keempat contoh soal itu sama, yaitu penulisan satuan pada hasil akhir perhitungannya. Jadi persentase akurasi contohnya 82,61% maka diberi skor 4. Akurasi soal Dari 84 soal ada 3 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya adalah 96,43%. Akurasi soal diberi skor 4. Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut: 10) Soal uji kompetensi halaman 164 nomor 1. Kesalahan terletak pada kurangnya penulisan kata “segitiga”. Pada soal hanya tertulis “ Sebuah ABC mempunyai sisi-sisi .“ Seharusnya setelah kata sebuah, ditambahkan kata segitiga. 11) Soal uji kompetensi halaman 164 nomor 12. Pada belahketupat di atas, besar dan panjang = 12 cm. Luas belahketupat adalah... S a. 18 cm2 b. 36 cm2 P R c. 18 cm2 d. 36 cm2 Q Jawab: Lihat P Karena adalah segitiga sama sisi, maka tinggi segitiga Q
S
Diagonal
Luas belahketupat
=2
101
C 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jadi luas belahketupat adalah cm2. Tidak ada dalam pilihan jawaban. 12) Soal halaman 166 uji kompetensi romawi II nomor 2 Soal tidak dapat dikerjakan menggunakan cara yang telah diajarkan setingkatan anak kelas VIII. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta didik halaman 142 dan 153. Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving) Hanya ada 7 soal pemecahan masalah dari 83 soal. Diantaranya adalah tugas siswa halaman 159, soal latihan 6 halaman 161-162 nomor 3, 5, 6, 7, 9, dan 10. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 8,43% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain. Jadi, butir keterkaitan untuk bab 5 diberi skor 3. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini. Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%. Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1. Penerapan (aplikasi) Hanya 16,82% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3.
102
7.
8.
Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada materi teorema pythagoras ini tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
103
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 6. Lingkaran No Butir I KOMPONEN KELAYAKAN ISI A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab lingkaran memuat enam subbab yang terdiri atas bagian-bagian lingkaran, keliling dan luas lingkaran, hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring, lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga, penerapan keliling dan luas lingkaran pada soal cerita, dan sudut pusat dan sudut keliling. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. Pada subbab bagian-bagian lingkaran termuat materi mengenal lingkaran dan unsur-unsur lingkaran. Pada subbab keliling dan luas lingkaran termuat materi menentukan nilai Pi ( ), keliling lingkaran, dan luas lingkaran. Pada subbab hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring termuat materi tentang hubungan perbandingan sudut pusat, panjang busur, dan luas jurung; dan hubungan sudut pusat dengan sudut lingkaran terhadap panjang busur dengan keliling dan terhadap luas juring dengan luas lingkaran. Pada subbab lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga disajikan materi melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga, dan panjang jari-jari lingkaran dalam dam lingkaran luar suatu segitiga (suplemen). Pada subbab penerapan keliling dan luas lingkaran pada soal cerita. 2. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4. 3. Kedalaman materi Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4. B KEAKURATAN MATERI 1. Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 6 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928). 2. Akurasi prinsip Semua prinsip pada bab 6 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).
104
3.
4.
5.
C 1.
2.
3.
4.
Akurasi prosedur dan algoritma Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 6 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928). Akurasi contoh Terdapat 1 contoh yang tidak akurat dari 26 contoh yang ada. Maka persentase keakuratan contohnya adalah 96,15 %. Jadi keakuratan contoh diberi skor 4. Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 39 nomor 3. Kesalahan contoh soal tersebut yaitu penulisan satuan pada hasil akhir perhitungannya. Akurasi soal Dari 125 soal yang ada, ada 1 soal yang tidak akurat yaitu soal halaman 48 uji kompetensi bab 6 nomor 6. Jawab: Keliling lingkaran = Keliling = Luas = Jawaban tidak ada dalam pilihan jawaban yang tersedia. Jadi soal tidak valid. Jadi persentase keakuratan soalnya adalah 99,2%. Akurasi soal diberi skor 4. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta didik halaman 20. Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving) Hanya ada 13 soal pemecahan masalah dari 125 soal. Diantaranya adalah soal latihan 3 halaman 16 nomor 4, 6, dan 11, tugas siswa halaman 17 nomor 1 dan2, soal latihan 4 halaman 19 nomor 5, soal latihan 8 halaman 40 nomor 1, 2, 5, 6, 7, dan 9, soal uji kompetensi halaman 50 nomor 5. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 10,4% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain. Jadi, butir keterkaitan untuk bab 6 diberi skor 3. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun
105
5.
6.
7.
8.
belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini. Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%. Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1. Penerapan (aplikasi) Hanya 26,72% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada materi lingkaran tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
106
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 7. Garis Singgung Lingkaran No Butir I KOMPONEN KELAYAKAN ISI A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab garis singgung lingkaran memuat lima subbab yang terdiri atas sifat garis singgung lingkaran, panjang garis singgung sebuah lingkaran, kedudukan dua lingkaran, garis singgung persekutuan dua lingkaran, dan melukis garis singgung persekutuan dua lingkaran. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. Pada subbab sifat garis singgung lingkaran termuat materi mengenal sifat garis singgung lingkaran dan melukis garis singgung sebuah lingkaran. Pada subbab panjang garis singgung sebuah lingkaran termuat materi panjang garis singgung yang ditarik dari titik di luar lingkaran dan layang-layang garis singgung. Pada subbab kedudukan dua lingkaran dsajikan gambar 2 buah lingkaran yang menunjukkan kedudukan suatu lingkaran terhadap lingkaran yang lain. Pada subbab garis singgung persekutuan dua lingkarandisajikan materi tentang garis singgung persekutuan dalam dan garis singgung persekutuan luar. Pada subbab melukis garis singgung persekutuan dua lingkaran disajikan materi melukis garis singgung persekutuan dalam dan melukis garis singgung persekutuan luar dan penerapan garis singgung. 2. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi persamaan garis lurus disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4. 3. Kedalaman materi Pada materi persamaan garis lurus sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4. B KEAKURATAN MATERI 1. Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 7 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928). 2. Akurasi prinsip Semua prinsip pada bab 7 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928).
107
3.
4.
5.
C 1.
2.
3.
4.
Akurasi prosedur dan algoritma Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 7 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Hall, H. S. and Stevens, F. H. (1928). Akurasi contoh Terdapat 4 contoh yang tidak akurat dari 11 contoh yang ada. Maka persentase keakuratan contohnya adalah 63,64 %. Jadi keakuratan contoh diberi skor 3. Contoh yang tidak akurat itu adalah contoh halaman 60 nomor 1, dan contoh halaman 73-75 nomor 1-3. Kesalahan contoh soal tersebut yaitu penulisan satuan pada hasil akhir perhitungannya. Akurasi soal Dari 64 soal yang ada, ada 1 soal yang tidak akurat yaitu soal halaman 79 uji kompetensi bab 7 nomor 5. Jawab: Panjang tali yang dibutuhkan adalah = 420 + 132 = 552 Jadi panjang tali yang dibutuhkan adalah 552 cm Tidak ada dalam pilihan jawaban yang disediakan jadi soal tidak valid. Maka persentase keakuratan soalnya adalah 98,44%. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta didik halaman 54. Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving) Hanya ada 8 soal pemecahan masalah dari 64 soal. Yaitu soal pada latihan 4 nomor 1 sampai 8. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 12,5% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain. Jadi, butir keterkaitan untuk bab 7 diberi skor 3. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel, namun
108
5.
6.
7.
8.
belum disajikan dalam bentuk diagram. Latihan yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu, berpasangan ataupun berkelompok belum ada pada materi ini. Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%. Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1. Penerapan (aplikasi) Hanya 25,33% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada materi garis singgung lingkaran tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
109
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 8. Kubus dan Balok No Butir I KOMPONEN KELAYAKAN ISI A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab kubus dan balok memuat delapan subbab yang terdiri atas mengenal kubus dan balok, unsurunsur pada kubus dan balok, menggambar kubus dan balok, jaring-jaring kubus dan balok, luas permukaan kubus dan balok, volume kubus dan balok, perubahan volume kubus dan balok, dan penerapan kubus dan balok. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. Pada subbab mengenal kubus dan balok disajikan gambar-gambar benda yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus dan balok. Pada subbab unsur-unsur pada kubus dan balok disajikan materi tentang pengertian bidang dan rusuk, bidang pada kubus dan balok, rusuk pada kubus dan balok, diagonal bidang dan diagonal ruang, serta bidang diagonal. Pada subbab menggambar kubus dan balok disajikan langkah-langkah menggambarkan kubus dan balok pada kertas berpetak. Pada subbab jaring-jaring kubus dan balok disajikan gambar jaring-jaring kubus dan jaring-jaring balok. Pada subbab luas permukaan kubus dan balok disajikan materi luas permukaan kubus dan luas permukaan balok. Pada subbab volume kubus dan balok disajikan materi volume kubus dan volume balok. Pada subbab perubahan volume kubus dan balok disajikan contoh-contoh yang berhubungan dengan perubahan volume kubus dan balok. Pada subbab penerapan kubus dan balok membahas persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan luas permukaan maupun volume pada balok dan kubus. 2.
3.
B
Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4. Kedalaman materi Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4. KEAKURATAN MATERI
110
1.
2.
3.
4.
5. C 1.
2.
3.
4.
Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 8 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983). Akurasi prinsip Semua prinsip pada bab 8 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983). Akurasi prosedur dan algoritma Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 8 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983). Akurasi contoh Dari 17 contoh soal yang ada, 6 contoh tidak akurat. Yaitu contoh halaman 86, contoh halaman 91-92 nomor 1 dan 2, contoh halaman 108 nomor 1 dan 2 serta contoh halaman 110 nomor 1. Jadi persentase akurasi contohnya 64,71% maka diberi skor 3. Akurasi soal 99,03% MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta didik halaman 88. Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving) Hanya ada 14 soal pemecahan masalah dari 103 soal. Diantaranya adalah tugas siswa halaman 103, tugas siswa halaman 107, latihan 7 halaman 110111 nomor 2-7 dan 9-12. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 13,6% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain. Jadi, butir keterkaitan untuk bab 8 diberi skor 3. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol, tabel namun belum menyajikan dengan diagram. Latihan yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas individu sudah ada, namun tidak disertai dengan latihan yang menuntut siswa untuk mengomunikasiak secara berpasangan maupun berkelompok. Maka persentase butir komunikasi sebesar 50%.
111
5.
6.
7.
8.
Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 2. Penerapan (aplikasi) Hanya 20,83% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada materi kubus dan balok tidak terdapat materi pengayaan, maka skor 1.
112
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab : 9. Prisma dan Limas No Butir I KOMPONEN KELAYAKAN ISI A KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi Skor 4 karena buku sudah menyajikan materi yang sesuai dengan tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pada bab prisma dan limas memuat delapan subbab yang terdiri atas pengertian prisma dan limas, bidang diagonal prisma dan limas, menggambar prisma dan limas, jaringjaring prisma dan limas, luas permukaan prisma dan limas, volume prisma dan limas, perubahan volume prisma dan limas, dan penerapan prisma dan limas. Di akhir bab disertai dengan uji kompetensi tiap bab yang telah disajikan. 2. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma yang disajikan dalam materi sistem persamaan linear dua variabel disertai dengan contoh dan soal latihan yang sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Soal-soal diberikan dalam jumlah yang proporsional dan bergradasi. Jadi untuk butir keluasan materi diberi skor 4. 3. Kedalaman materi Pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma sesuai dengan SK dan KD. Jadi untuk butir kedalaman materi diberi skor 4. B KEAKURATAN MATERI 1. Akurasi konsep dan definisi Semua konsep dan definisi pada bab 9 akurat jadi diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983). 2. Akurasi prinsip Semua prinsip pada bab 9 akurat, jadi keakuratan prinsip diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983). 3. Akurasi prosedur dan algoritma Keakuratan prosedur dan algoritma pada bab 9 diberi skor 4. Dapat dilihat pada Kaufman, J. E. (1983). 4. Akurasi contoh Dari 13 contoh soal yang ada, ada 2 contoh yang tidak akurat. Jadi persentase akurasi contohnya 84,62% maka diberi skor 4. Contoh soal yang tidak akurat adalah contoh soal halaman 129 nomor 3 dan contoh soal halaman 131 nomor 1. 5. Akurasi soal
113
C 1.
2.
3.
4.
5.
Dari 94 soal ada 4 soal yang tidak akurat. Jadi persentase keakuratan soalnya adalah 95,74%. Akurasi soal diberi skor 4. Soal yang tidak akurat itu adalah sebagai berikut: 1) Soal nomor 13 latihan 7 halaman 145 Kesalahan terletak pada ukuran gambar yang bangun yang tidak logis. 2) Soal nomor 4 uji kompetensi bab 9 halaman 148 Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 3) Soal nomor 5 uji kompetensi bab 9 halaman 148 Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 4) Soal nomor 10 uji kompetensi bab 9 halaman 149 Kesalahan terletak pada tidak adanya jawaban soal pada pilihan jawaban yang telah disediakan. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Penalaran (reasoning) Materi disajikan dengan memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih dan memuat soal-soal terbuka. Dapat dilihat pada kegiatan peserta didik halaman 126 Jadi untuk butir penalaran (reasoning) diberi skor 4. Pemecahan masalah (problem solving) Hanya ada 5 soal pemecahan masalah dari 94 soal. Diantaranya adalah tugas siswa halaman 134, dan soal latihan 7 halaman 144-145 nomor 5, 7, 9, dan 12. Karena persentase soal pemecahan masalah hanya 5,32% dari jumlah total soal yang ada, maka skor 1. Keterkaitan Materi dan contoh yang disajikan sudah memuat keterkaitan antarkonsep matematika, ditunjukkan dengan disampaikannya materi secara urut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, dan langsung disertai dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Keterkaitan materi dan contoh dengan kehidupan sehari-hari ditunjukkan dengan adanya soal-soal kontekstual, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun belum ada keterkaitan dengan ilmu lain. Jadi, butir keterkaitan untuk bab 9 diberi skor 3. Komunikasi (write and talk) Materi yang disajikan sudah memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan secara tertulis yang berupa simbol namun belum menyajikan dengan tabel dan diagram. Latihan yang secara langsung mengharuskan siswa untuk mengomunikasikan gagasan secara lisan melalui tugas berpasangan sudah ada, tetapi belum ada tugas individu ataupun tugas berkelompok. Maka persentase butir komunikasi sebesar 33,33%. Jadi untuk butir komunikasi (write and talk) diberi skor 1. Penerapan (aplikasi)
114
6.
7.
8.
Hanya 19,63% dari jumlah keseluruhan uraian, contoh, atau soal-soal yang disajikan menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan seharihari atau dalam ilmu lain. Jadi untuk butir penerapan (aplikasi) diberi skor 1. Kemenarikan materi Materi yang disajikan sudah memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal yang menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh. Namun belum ada topik-topik tentang recreational mathematics. Jadi untuk butir kemenarikan materi diberi skor 3. Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut Berdasarkan materi dan tugas yang disajikan hanya terdapat tugas biasa, dan tidak memuat tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dari sumber lain seperti internet, buku, artikel dan sebagainya. Jadi diberi skor 2. Materi pengayaan (enrichment) Pada materi prisma dan limas tidak terdapat materi pengayaan yang berkaitan dengan materi tersebut, maka skor 1.
115
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab :1-5 II KOMPONEN PENYAJIAN A TEKNIK PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian Semua bab pada buku sudah memuat pembangkit motivasi yang berupa gambar, ilustrasi, foto, susunan kalimat, dan contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu semua bab pada buku sudah memuat pendahulu yang berupa materi prasyarat, dan sudah memuat isi. Namun pada bab 2, 3, dan 4 belum memuat sejarah singkat materi. Ditambah dengan rerata skor pada komponen kelayakan isi maka persentase sistematika penyajian buku A adalah 86,59%. 2. Keruntutan penyajian Setiap bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan. Jadi keruntutan penyajian mendapat persentase 100%. B PENYAJIAN PEMBELAJARAN 1. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri Skor 3 karena pada bab 1, bab 3, dan bab 5 tidak memuat tugas investigasi. Selain itu, pada bab 2 tidak memuat tugas eksplorasi. Secara persentase, hanya memenuhi 75% bab yang sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri. 2. Masalah kontekstual Skor 3 karena pada bab 1, 2, dan 3 sajian materinya belum memuat masalah kontekstual pada bagian awal. Namun pada bagian akhir materi sudah terdapat masalah kontekstual. Jika dipersentasekan, maka masalah kontekstual memenuhi sebanyak 70% ada dalam sajian materi. 3. Menumbuhkan berpikir kritis Skor 4 karena semua bab memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. 4. Memuat hands-on activity Skor 4 karena semua bab pada buku sudah memuat hands-on activity yaitu serangkaian kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Pada bab 1 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 13. Pada bab 2 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 49. Pada bab 3 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 77. Pada bab 4 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 121 dan 124.
116
C 1.
2.
3.
Pada bab 5 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 140 dan 142. KELENGKAPAN PENYAJIAN Bagian pendahulu Skor 3 karena hanya memuat tiga kelengkapan dari empat kelengkapan yang diminta. Tiga kelengkapan yang ada yaitu prakata atau kata pengantar, petunjuk penggunaan atau panduan, serta daftar isi. Buku tidak menyertakan daftar simbol sehingga persentasenya adalah 75%. Bagian isi Penyajian buku sudah dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab. Namun belum semua gambar diberi sumber acuan. Persentase untuk bagian isi hanya dipenuhi sebesar 80%. Bagian penyudah Skor 1 karena pada akhir buku hanya terdapat daftar pustaka saja. Belum ada indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih. Persentase bagian penyudah sebesar 25%.
117
Lembar Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Judul buku
: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2
Pengarang/Penerbit
: M. Cholik Adinawan dan Sugijono
Bab :6-9 II KOMPONEN PENYAJIAN A TEKNIK PENYAJIAN 1. Sistematika penyajian Semua bab pada buku sudah memuat pembangkit motivasi yang berupa gambar, ilustrasi, foto, susunan kalimat, dan contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu semua bab pada buku sudah memuat pendahulu yang berupa materi prasyarat, dan sudah memuat isi. Namun pada semua bab belum memuat sejarah singkat materi. Ditambah dengan rerata skor pada komponen kelayakan isi maka persentase sistematika penyajian buku A adalah 81,66%. 2. Keruntutan penyajian Setiap bab menyajikan materi dengan alur deduktif atau induktif, menyajikan konsep dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, dari yang informal ke formal. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan. Jadi keruntutan penyajian mendapat persentase 100%. B PENYAJIAN PEMBELAJARAN 1. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri Skor 3 karena pada bab 6 dan bab 7 tidak memuat tugas observasi dan pada bab 9 tidak memuat tugas eksplorasi. Tugas investigasi tidak tersaji pada bab 7, sedangkan pada bab 6 dan 9 tidak memuat tugas inkuiri. Secara persentase, hanya memenuhi 62,5% bab yang sajian materinya memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri. 2. Masalah kontekstual Skor 4 karena hanya pada bab 6 saja sajian materinya belum memuat masalah kontekstual pada bagian awal. Namun pada bagian akhir materi sudah terdapat masalah kontekstual. Jika dipersentasekan, maka masalah kontekstual memenuhi sebanyak 87,50% ada dalam sajian materi. 3. Menumbuhkan berpikir kritis Skor 4 karena semua bab memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. 4. Memuat hands-on activity Skor 4 karena semua bab pada buku sudah memuat hands-on activity yaitu serangkaian kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Pada bab 6 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 7. Pada bab 7 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 54. Pada bab 8 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 88.
118
C 1.
2.
3.
Pada bab 9 hands-on activity dapat dilihat pada halaman 126. KELENGKAPAN PENYAJIAN Bagian pendahulu Skor 3 karena hanya memuat tiga kelengkapan dari empat kelengkapan yang diminta. Tiga kelengkapan yang ada yaitu prakata atau kata pengantar, petunjuk penggunaan atau panduan, serta daftar isi. Buku tidak menyertakan daftar simbol sehingga persentasenya adalah 75%. Bagian isi Penyajian buku sudah dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan atau sumber acuan, soal latihan bergradasi, dan rangkuman setiap bab. Namun belum semua gambar diberi sumber acuan. Persentase untuk bagian isi hanya dipenuhi sebesar 79,17%. Bagian penyudah Skor 1 karena pada akhir buku hanya terdapat daftar pustaka saja. Belum ada indeks subjek, daftar istilah (glossarium), petunjuk pengerjaan, dan jawaban soal latihan terpilih. Persentase bagian penyudah sebesar 25%.
119 LAMPIRAN 9
Penskoran Komponen Kelayakan Isi
1. Bab 1 Faktorisasi Suku Aljabar a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 49 Jumlah contoh yang akurat = 47 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 345 Jumlah soal yang akurat = 340 Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 345 Jumlah soal pemecahan masalah = 5 Persentase keakuratan = d. Komunikasi simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ Persentase keakuratan = e. Penerapan Jumlah contoh dan soal = 394 Jumlah penerapan matematika = 5 Persentase keakuratan =
2. Bab 2 Fungsi a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 17 Jumlah contoh yang akurat = 16 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 102 Jumlah soal yang akurat = 102 Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 102 Jumlah soal pemecahan masalah = 4 Persentase keakuratan =
120
d. Komunikasi simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ √ √ Persentase keakuratan = e. Penerapan Jumlah contoh dan soal = 119 Jumlah penerapan matematika = 14 Persentase keakuratan =
3. Bab 3 Persamaan Garis Lurus a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 34 Jumlah contoh yang akurat = 33 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 85 Jumlah soal yang akurat = 85 Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 85 Jumlah soal pemecahan masalah = 10 Persentase keakuratan = d. Komunikasi simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ √ √ Persentase keakuratan = e. Penerapan Jumlah contoh dan soal = 119 Jumlah penerapan matematika = 20 Persentase keakuratan =
4. Bab 4 SPLDV a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 19 Jumlah contoh yang akurat = 19 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 145 Jumlah soal yang akurat = 136
121
Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 145 Jumlah soal pemecahan masalah = 6 Persentase keakuratan = d. Komunikasi simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ √ √ √ √ Persentase keakuratan = e. Penerapan Jumlah contoh dan soal = 164 Jumlah penerapan matematika = 13 Persentase keakuratan =
5. Bab 5 Teorema Pythagoras a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 23 Jumlah contoh yang akurat = 19 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 84 Jumlah soal yang akurat = 81 Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 84 Jumlah soal pemecahan masalah = 7 Persentase keakuratan = d. Komunikasi simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ √ Persentase keakuratan = e. Penerapan Jumlah contoh dan soal = 107 Jumlah penerapan matematika = 18 Persentase keakuratan =
122
6. Bab 6 Lingkaran a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 26 Jumlah contoh yang akurat = 25 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 125 Jumlah soal yang akurat = 124 Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 125 Jumlah soal pemecahan masalah = 13 Persentase keakuratan = d. Komunikasi simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ √ Persentase keakuratan = e. Penerapan Jumlah contoh dan soal = 151 Jumlah penerapan matematika = 40 Persentase keakuratan =
7. Bab 7 Garis Singgung Lingkaran a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 11 Jumlah contoh yang akurat = 4 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 64 Jumlah soal yang akurat = 63 Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 64 Jumlah soal pemecahan masalah = 8 Persentase keakuratan = d. Komunikasi simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ √ Persentase keakuratan = e. Penerapan
123
Jumlah contoh dan soal = 75 Jumlah penerapan matematika = 19 Persentase keakuratan =
8. Bab 8 Kubus dan Balok a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 17 Jumlah contoh yang akurat = 11 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 103 Jumlah soal yang akurat = 102 Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 103 Jumlah soal pemecahan masalah = 14 Persentase keakuratan = d. Komunikasi simbol tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ √ √ Persentase keakuratan = e. Penerapan Jumlah contoh dan soal = 120 Jumlah penerapan matematika = 25 Persentase keakuratan =
9. Bab 9 Prisma dan Limas a. Akurasi contoh Jumlah contoh = 13 Jumlah contoh yang akurat = 11 Persentase keakuratan = b. Akurasi soal Jumlah soal = 94 Jumlah soal yang akurat = 90 Persentase keakuratan = c. Problem solving Jumlah soal = 94 Jumlah soal pemecahan masalah = 5 Persentase keakuratan =
124
d. Komunikasi simbol Tabel diagram t.individu t.berpasangan t.berkelompok √ √ Persentase keakuratan = e. Penerapan Jumlah contoh dan soal = 107 Jumlah penerapan matematika = 21 Persentase keakuratan =
125
Penskoran Komponen Penyajian Buku A 1. Sistematika Penyajian BAB 1 2 3 4 5 Gambar √ √ √ √ √ Ditambah dengan persentase kelayakan Ilustrasi √ √ √ √ √ isi menjadi: Foto √ √ √ √ √ Sejarah √ √ Contoh √ √ √ √ √ Prasyarat √ √ √ √ √ 2. Keruntutan Penyajian BAB 1 Alur penyajian √ Prasyarat √
2 √ √
3 √ √
4 √ √
5 √ √
3. Observasi, Investigasi, Eksplorasi, atau Inkuiri BAB 1 2 3 4 5 Observasi √ √ √ √ Investigasi √ √ Eksplorasi √ √ √ √ Inkuiri √ √ √ √ √ 4. Masalah Kontekstual BAB 1 Bagian awal √ Bagian akhir -
2 √ -
3 √ -
4 √ √
5 √ √
5. Menumbuhkan Berpikir Kritis BAB 1 2 3 Berpikir kritis √ √ √
4 √
5 √
6. Memuat hands-on activity BAB 1 2 hands-on activity √ √
3 √
4 √
5 √
7. Bagian Pendahulu Petunjuk penggunaan √
Prakata √
8. Bagian Isi BAB
1
2
3
Daftar isi
Daftar simbol
√
-
4
5
126
Gambar Ilustrasi Tabel Rujukan Soal bergradasi Rangkuman
√ √ -
√ √ √ -
√ √ √ -
√ √ √ -
√ √ √ -
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
9. Bagian Penyudah Daftar pustaka
Indeks subjek
Glossarium
√
-
-
Jawaban soal terpilih -
127
Penskoran Komponen Penyajian Buku B 1. Sistematika Penyajian BAB 6 7 8 9 Gambar √ √ √ √ Ditambah dengan persentase kelayakan Ilustrasi √ √ √ √ isi menjadi: Foto √ √ √ √ Sejarah Contoh √ √ √ √ Prasyarat √ √ √ √ 2. Keruntutan Penyajian BAB 6 Alur penyajian √ Prasyarat √
7 √ √
8 √ √
9 √ √
3. Observasi, Investigasi, Eksplorasi, atau Inkuiri BAB 6 7 8 9 Observasi √ √ √ Investigasi √ √ Eksplorasi √ √ √ Inkuiri √ √ √ √ 4. Masalah Kontekstual BAB 6 Bagian awal Bagian akhir √
7 √ √
8 √ √
9 √ √
5. Menumbuhkan Berpikir Kritis BAB 6 7 8 Berpikir kritis √ √ √
9 √
6. Memuat hands-on activity BAB 6 7 hands-on activity √ √
8 √
9 √
7. Bagian Pendahulu Prakata √
Petunjuk penggunaan √
Daftar isi
Daftar simbol
√
-
128
8. Bagian Isi BAB Gambar Ilustrasi Tabel Rujukan Soal bergradasi Rangkuman
6 √ √ √ -
7 √ √ √ -
8 √ √ √ -
9 √ √ -
√
√
√
√
√
√
√
√
9. Bagian Penyudah Daftar pustaka
Indeks subjek
Glossarium
√
-
-
Jawaban soal terpilih -
1
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH I. KELAYAKAN ISI A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Butir 1
Kelengkapan materi
Deskripsi
Materi matematika SMP/MTs yang disajikan minimal memuat semua materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Untuk Kelas VII, materi minimal menyajikan operasi hitung bilangan; bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, perbandingan, himpunan, diagram Venn, garis, sudut, ukuran sudut; segi empat, segitiga, dan ukurannya; serta pemecahan masalah. Untuk Kelas VIII, materi minimal menyajikan bentuk aljabar, relasi, fungsi, persamaan garis lurus; sistem persamaan linear dua variabel; teorema Pythagoras; lingkaran dan ukurannya; kubus, balok, prisma, limas, dan ukurannya; serta pemecahan masalah. Untuk Kelas IX, materi minimal menyajikan kesebangunan dan kekongruenan bangun datar; sifat-sifat tabung, kerucut, bola, dan ukurannya; pengolahan dan penyajian data, serta peluang kejadian sederhana; sifat-sifat bilangan berpangkat, bentuk akar; barisan dan deret bilangan; serta pemecahan masalah.
Butir 2
Keluasan materi
Deskripsi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang
2
proporsional dan bergradasi. Butir 3
Kedalaman materi
Deskripsi
Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada model konkrit), agar peserta didik mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
B. KEAKURATAN MATERI Butir 4
Akurasi konsep dan definisi
Deskripsi
Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi yang dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan tepat (well-defined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Butir 5
Akurasi prinsip
Deskripsi
Prinsip merupakan salah satu aspek dalam matematika yang digunakan untuk menyusun suatu teori. Bentuk-bentuk dari prinsip dalam matematika antara lain aksioma, postulat, teorema, lemma, aturan, dan sifat. Prinsip tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik.
Butir 6
Akurasi prosedur dan algoritma
Deskripsi
Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur, urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan. Prosedur dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik tidak melakukan kekeliruan secara sistematis.
Butir 7
Akurasi Contoh
Deskripsi
Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh (dapat juga berupa contoh yang
3
Butir 8 Deskripsi
salah (counter example)) yang disajikan secara akurat. Akurasi soal Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat.
C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN Butir 9
Penalaran (reasoning)
Deskripsi
Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan. Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka (openended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi.
Butir 10
Pemecahan masalah (problem solving)
Deskripsi
Untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik, sajian materi perlu memuat beragam strategi, soal nonrutin, atau latihan pemecahan masalah. Soal non-rutin adalah soal yang tipenya berbeda dengan contoh atau soal latihan yang telah disajikan. Pemecahan masalah (problem solving) meliputi memahami masalah, merancang model, memecahkan model, memeriksa hasil (mencari solusi yang layak), dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Butir 11
Keterkaitan
Deskripsi
Keterkaitan antarkonsep matematika dapat dimunculkan dalam uraian atau contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam membangun jaringan pengetahuan matematika. Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik menyadari manfaat matematika.
Butir 12
Komunikasi (write and talk)
Deskripsi
Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan, secara tertulis maupun lisan,
4
untuk memperjelas keadaan atau masalah. Komunikasi tertulis dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau media lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok. Butir 13
Penerapan (aplikasi)
Deskrisi
Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.
Butir 14
Kemenarikan materi
Deskripsi
Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah, contoh, atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational mathematics.
Butir 15
Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh
Deskripsi
Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel, dsb.
Butir 16
Materi pengayaan (enrichment)
Deskripsi
Penyajian memuat uraian, contoh-contoh, atau soal-soal pengayaan (enrichment) yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan (lebih luas atau lebih dalam dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD)). Materi pengayaan sebaiknya disajikan secara proporsional, dalam arti tidak memperkenalkan definisi baru atau tidak terlalu jauh berbeda dari apa yang dituntut Kompetensi Dasar (KD).
II. KELAYAKAN PENYAJIAN A. TEKNIK PENYAJIAN Butir 17
Sistematika penyajian.
Deskripsi
Setiap bab minimal memuat pembangkit motivasi, pendahulu, dan isi. Pembangkit motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto, sejarah, susunan kalimat,
5
atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan. Pendahulu minimal memuat materi prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk memahami pokok bahasan yang akan disajikan. Isi memuat hal-hal yang tercakup dalam subkomponen Kelayakan Isi. Butir 18
Keruntutan penyajian
Deskripsi
Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran suatu proposisi. Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik terlibat aktif. Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang bersangkutan.
B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN Butir 19
Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.
Deskripsi
Sajian materi memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri. Observasi dilakukan untuk mengenal, mendeteksi pola, fenomena yang sama/berulang, atau ciri-ciri untuk membangun pengetahuan peserta didik secara informal. Investigasi adalah suatu aktivitas dalam memecahkan masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawab. Eksplorasi adalah kegiatan matematika yang diawali dengan masalah, pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan diakhiri dengan penyimpulan. Inkuiri adalah suatu proses menyusun pertanyaan-pertanyaan dan mengumpulkan data yang relevan serta membuat kesimpulan berdasarkan data tersebut.
Butir 20
Masalah kontekstual
Deskripsi
Materi menyajikan masalah kontekstual yang akrab, menarik, atau bermanfaat bagi peserta didik. Masalah kontekstual sedapat mungkin dimunculkan pada bagian awal sajian dengan maksud untuk memfasilitasi penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula disajikan di bagian
6
akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau generalisasi. Butir 21
Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif.
Deskripsi
Penyajian materi memuat masalah matematis yang dapat merangsang tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Sajian materi yang dapat menumbuhkan berpikir kritis adalah materi yang membuat peserta didik tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau tajam analisisnya dalam menguji kebenaran jawaban. Sajian materi yang dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik ditandai oleh dimilikinya daya cipta atau kemampuan mencipta. Sajian materi yang dapat menumbuhkan inovasi peserta didik ditandai oleh adanya pembaruan atau kreasi baru dalam gagasan atau metode.
Butir 22
Memuat hands-on activity.
Deskripsi
Penyajian memuat hands-on activity yang merupakan bagian dari upaya melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Aktivitas ini dapat memacu peserta didik untuk berinteraksi serta mengomunikasikan gagasan yang sedang dipelajari. Aktivitas ini berupa kegiatan nyata yang antara lain meliputi mengidentifikasi, memotong atau menggunting, memasangkan, atau menyusun benda, sehingga terbentuk suatu pola atau keteraturan yang merupakan sifat, rumus, atau teorema. Penggunaan kalkulator atau komputer sebagai alat bantu perhitungan dan simulasi juga termasuk dalam aktivitas ini.
C. KELENGKAPAN PENYAJIAN Butir 23
Bagian pendahulu
Deskripsi
Pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi. Awal buku dapat juga memuat daftar simbol atau notasi. Prakata memuat secara umum isi buku yang dibahas. Petunjuk penggunaan memuat penjelasan tujuan, isi buku, serta petunjuk pemakaian buku bagi peserta didik untuk mempelajarinya.
7
Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan. Daftar simbol atau notasi merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan disajikan secara alfabetis. Butir 24
Bagian isi
Deskripsi
Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/sumber acuan, soal latihan bervariasi dan bergradasi, atau rangkuman setiap bab. Gambar, ilustrasi, atau tabel disajikan dengan jelas, menarik, dan sesuai dengan topik yang disajikan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Teks, tabel, dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari sumber lain) harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan atau sumber. Penyajian setiap bab atau subbab memuat soal latihan bervariasi dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep atau prinsip. Rangkuman merupakan kumpulan konsep kunci bab yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi bab. Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap bab dengan maksud agar peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari.
Butir 25
Bagian penyudah
Deskripsi
Pada akhir buku, terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah (glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih. Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat dicantumkan pada akhir buku. Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama penerbit. Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan dan disajikan secara alfabetis. Daftar istilah merupakan kumpulan istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis.
8
Pada akhir suatu bab, akhir suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau jawaban soal latihan terpilih.
151 LAMPIRAN 13
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KELAS VIII Semester 1 Standar Kompetensi Aljabar 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Geometri dan Pengukuran 3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar 1.1 Melakukan operasi aljabar 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktorfaktornya 1.3 Memahami relasi dan fungsi 1.4 Menentukan nilai fungsi 1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat Cartesius 1.6 Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus 2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel 2.2 Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel 2.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan system persamaan linear dua variabel dan penafsirannya 3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga sikusiku 3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras
152
Semester 2 Standar Kompetensi Geometri dan Pengukuran 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar 4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran 4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran 4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah 4.4 Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran 4.5 Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya 5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas