ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JARINGAN INTERNET DI PERGURUAN TINGGI SE KOTA SURAKARTA Khoirul Huda, Dahlan Susilo, Firdhaus Hari Saputro Program Studi Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta Jl. Adi Sucipto 154, Solo 57144, Telp. (0271) 743493, 743494 Email :
[email protected] Abstract The analysis result in college Surakarta shows that there is 42 college in evaluasi.dikti.go.id. Base on 42 colleges which are taken for sampling with confidence interval 70% , it results 9 colleges. The results of analysis shows that the user is quite satisfied with distribution scale 2.18. It is resulted from the simple linear regression model Y= 2.0617+0.0025x. The constant 2.0617 means bandwidth is also still constant with the value 2.0617. The satisfaction of Coefficient value to ward the internet user is 0.0025. It means that there is an each increasing bandwidth of internet user 1(kbps). Therefore, it causes 0.0025 satisfaction increasing value. The conclusion of this research is bandwidth capacity that less than 145 kbps categories as quite satisfied, 180-460 kbps is satisfied and more 495 kbps is very satisfied. Mikrotik and proxy are management bandwidth used in college at Surakarta Keywords: bandwidth, bandwidth capacity, convidence interval, internet, user satisfaction, regression. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membuat banyak perubahan bagi kehidupan manusia saat ini, dengan berkembangan teknologi berbagai perangkat keras maupun lunak yang telah membawa dampak yang cukup besar dalam hal penyajian informasi. Jaringan yang terhubung dengan internet, kecepatan upload maupun download merupakan hal yang sangat penting untuk memperlancar transmisi data. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kecepatan dua proses tersebut, diantaranya yaitu besarnya bandwidth yang digunakan jaringan tersebut dan seberapa efektif bandwidth tersebut bisa dimanfaatkan. Penggunaan bandwidth di sebuah jaringan seringkali kurang dimanfaatkan secara optimal, hal ini dapat disebabkan oleh adanya satu atau lebih pemakai yang menghabiskan kapasitas bandwidth dalam jaringan tersebut untuk men-download atau untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang dapat menyita kapasitas bandwidth. Salah satu solusi agar bandwidth dapat dimanfaatkan lebih optimal adalah dengan mengelola bandwidth ( bandwidth management ) yang tersedia dalam jaringan tersebut dimana salah satunya yaitu dengan membatasi pemakaian kapasitas bandwidth tiap pengguna, Manajemen Bandwidth Menurut Maryono dan Patmi Istiana (2008: 56), Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam media transmisi. Bandwidth
71
dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. Frekuensi sinyal dapat diukur dalam satuan hertz(Hz). Sinyal suara umumnya mempunyai bandwidth sekitar 3 kHz, sedangkan siaran TV(analog) mempunyai bandwidth sekitar 6 MHz. Bandwidth di dalam jaringan computer yaitu jumlah data yang di transfer (dikirim atau diterima) dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (per detik). Bandwidth biasanya dinyatakan dalam ukuran bits pe second (bps), adakalanya juga dinyatakan dalam bytes per second (bps). Teknologi yang dipergunakan untuk akses berkecepatan tinggi adalah digital Subscriber Line (DSL), cable modem, wireless access, Satellite Access, Fibber Optic dan Power Line Broadband. Pengertian Manajemen Menurut Yohannes Yahya (2006: 1), Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian Manajemen Bandwidth Menurut Ganesha Alfian Pranayoga (2011), Manajemen bandwidth adalah proses memberikan alokasi saluran yang digunakan untuk proses upload maupun download agar kualitas layanan yang dijalankan berjalan dengan baik Beberapa metode yang digunakan untuk mengatur trafik, diantaranya adalah: Discard packet, TCP rate control, Queueing. Kepuasan Menurut Uchik Triswandari (2011), Kepuasan pelanggan hanya dapat terbentuk apabila pelanggan merasa puas atas pelayanan yang diterima mereka. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi dasar menuju terwujudnya pelanggan yang loyal atau setia. ada beberapa factor yang mempengaruhi kepuasan yaitu : 1. Pengaruh variabel Reliability (Kehandalan) terhadap kepuasan pelanggan. Reliability (Keandalan) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Keandalan merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, seperti ketepatan waktu bila berjanji, jujur dalam pelayanan dan berusaha menghindari kesalahan. 2. Pengaruh variabel Responsiveness (Ketanggapan) terhadap kepuasan pelanggan. Responsiveness (Ketanggapan) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Daya tanggap merupakan keinginan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, seperti siap membantu pelanggan, kecepatan dalam pelayanan dan komunikasi yang lancer. 3. Pengaruh variabel Assurance (Jaminan) terhadap kepuasan pelanggan. Assurance (Jaminan) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Jaminan merupakan pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan untuk membantu para pelanggan. 4. Pengaruh variabel Emphaty (Empati) terhadap kepuasan pelanggan. Emphaty (Empati) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Empati merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan oleh karyawan.
72
5. Pengaruh variabel Tangible (Bukti Fisik) terhadap kepuasan pelanggan. Tangible (Bukti fisik) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Bukti fisik merupakan fisik dari, seperti penataan interior dan eksterior yang baik, kerapian dan kebersihan ruangan serta teknologi yang digunakan canggih. Ibnu Utomo H (2011), Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 : a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk atau jasa. b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Kunci dalam pernyataan kepuasan pengguna jaringan internet di Perguruan Tinggi adalah ketidakkecewaan terhadap fasilitas atau terhadap layanan yang telah disediakan. Kepuasan Fungsional merupakan nilai kepuasan yang digunakan dalam penelitian ini, dikarenakan kepuasan diperolah dari fasilitas jaringan internet yang telah disediakan. Jaringan Intenet Menurut Dede Supandi (2010: 2), Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Metode Penelitian Menurut M. Burhan Bungis (2010: 25), Pengertian metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang bersifat induktif. Artinya penelitian dengan metode kuantitatif berangkat dari sebuah teori. Metode penelitian ini sering kali digunakan untuk menguji dan membuktikan kebenaran suatu teori. Proses ini peneliti melakukan analisis-analisis deduktif untuk mencoba menjawab permasalaan yang sedang di hadapi, pada bagian ini pula dinamakan berfikir rasional logis. Lokasi Penelitian Penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti yaitu bertempat di Perguruan Tinggi Se Kota Surakarta, Data Perguruan Tinggi di kota surakarta berjumlah 42 PT, yang memacu dari data evaluasi.digti.go.id, dari 42 Perguruan Tinggi diambil sampling dengan nilai confidence interval atau nilai kesalaan 70% yang didapat 9 Perguruan Tinggi. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan November 2012 sampai bulan Februari 2013. Tabel 1. Jadwal Penelitian NO
Tahapan Kegiatan
1 2
Persiapan Observasi
Waktu Pelaksanaan Nov ‘12 Des ‘12
Jan ‘13
Feb ‘13
73
3 4
Analisis Konsultasi
Tabel 2. Daftar Perguruan Tinggi se Kota Surakarta sesudah diambil sampel No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perguruan Tinggi Universitas SAHID Surakarta Poltekes Surakarta Akademi Bahasa Asing RA. Kartini STMIK AUB Surakarta Politeknik Indonusa Surakarta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta Universitas Kristen Surakarta Akademi Pariwisata Mandala Bakti Surakarta Universitas Batik Surakarta
Kode S P R A I E U M B
Data daftar Perguruan Tinggi diatas adalah data Perguruan Tinggi setelah di ambil sampling dan kode tersebut merupakan pengkodean dalam hasil kuisoner. Sumber Data Menurut Erwan Agus P dan Dyah Ratih S (2007: 20), Data memiliki peran serta dalam penelitian karena penelitian intinya adalah mengumpulkan data. Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi: 1. Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti secara langsung dari lapangan (wawancara, obsevasi, kuesioner) 2. Data Sekunder: Data yang didapat dari orang atau penelitian dahulu yang dilakukan oleh pihak lain (perpustakaan, kantor, BPS) Data lisan atau tertulis yang diperoleh di Peguruan Tinggi se Kota Surakarta dibutuhkan informan, Penelitian hanya ditujukan untuk pengguna jaringan internet di Perguruan Tinggi se Kota Surakarta dan staf IT sebagai informan. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Erwan Agus P dan Dyah Ratih S (2007: 40-49), Teknik pengambilan sampling adalah teknik atau metode yang akan digunakan untuk mengambil sampel yang didasarkan pada keadaan dan kebutuhan data peneliti. Populasi adalah semua individu yang menjadi target penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang di pilih mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya, sedangkan kerangka sampel adalah daftar anggota populasi. Secara garis besar ada dua macam taknik sampling yaitu 1.
Random sampling atau probability sampling Random sampling adalah individu atau unit yang di ambil dari populasi mempunyai peluang sama untuk di pilih menjadi sampel. Teknik random sampling dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Simple Random Sampling, Statified Random Sampling, Cluster Random Sampling. 2. Non random sampling atau non probabity sampling. Non random sampling adalah setiap individu yang di ambil dari populasi dipilih dengan sengaja menurut petimbangan tertentu. Teknik non random sampling dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Purposive Sampling, Snowbaling Sampling, Systematik Sampling, Quota Sampling
74
a. Simple Random Sampling M. Burhan Bungin (2010: 105), Teknik simple random sampling adalah teknik yang digunakan peneliti untuk menentukan sampel. Simple random sampling adalah sampel yang di ambil secara random atau acak dari semua populasi. Metode ini sering dilakukan dengan lotre, penomoran lalu diambil secara random. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus sederhana untuk populasi kecil yaitu lebih kecil dari 10.000. N n=
Keterangan :
1+N(d)
(pers 1)
2
N = Jumlah sampling n = Jumlah populasi d = Tingkat kesalaan sampling yang ditentukan
Diketahui : n = Jumlah populasi N = 42 d = 70% (0,30) 42
42
42
n = ------------------- = ---------- ----- = ------ = 8,79 1+42(0,30)
2
1+ 42*0,09
4,78
Pengukuran Validasi Uchik Triswandari (2011: 48), Analisis yang digunakan agar mempermudah pengujian, idealnya data yang digunakan dalam bentuk skala interval. Pada penelitian ini, data yang tersedia dalam bentuk skala ordinal dengan menggunakan skala likert. Cara perhitungan yang digunakan pada skala likert sendiri adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan beberapa pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung 1 sampai 4, dengan kategori: 1. Jawaban sangat puas /sangat sering / sangat berpengaruh diberi bobot 4. 2. Jawaban puas / sering / berpengaruh diberi bobot 3. 3. Jawaban cukup puas / cukup sering / cukup berpengaruh diberi bobot 2. 4. Jawaban tidak puas / tidak sering / tidak berpengarug diberi bobot 1. Prosedur diatas dipakai dengan menggunakan pedoman yang paling umum digunakan. Skala Likert ini kemudian memberi skala individu yang bersangkutan dengan menambahkan bobot dari jawaban yang dipilih.. Nilai rata-rata dari masingmasing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval, dengan jumlah kelas 4 intervalnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : nilai tertinggi – nilai terendah
(pers 2) Interval =
Jumlah kelas Jumlah kelas
75
4-1 Interval = --------------= 0,75 4 Dari skala tersebut skala distribusi terhadap jawaban responden adalah : 1. 1,00 – 1,75 = tidak puas 2. 1,76 – 2,50 = cukup puas 3. 2,51 – 3,25 = puas 4. 3,26 – 4.00 = sangat puas Menurut Sugiyono (2007: 356)Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Alat ukur yang baik harus memiliki validitas yang tinggi, dengan demikian validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut memenuhi fungsinya. Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, Mengukur validitas item tes, digunakan rumus korelasi pearson product moment yaitu: (pers 3) Keterangan: r = Koofisien korelasi antara variable X dan variable Y. N= Jumlah siswa uji coba. X= Skor item. Y= Skor total. Teknik Analisis Data M. Burhan Bungin (2010: 123), Penulis ingin mengetahui standarisasi pengguna jaringan internet di Perguruan Tinggi se Kota Surakarta, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara (Interview), Dokumentasi, Kuisoner/ angket. Penelitian ini data yang diteliti adalah data lisan dan tulisan. Analisis Regresi Linear Sederhana Sugiyono (2007: 261), Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas terhadap kepuasan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Y’ = a + bX
(pers 4) Keterangan: Y’= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan) Secara teknis harga b merupakan tangent dari (perbandingan) antara panjang garis variable dependen, setelah persamaan regresi ditemukan.
Sy Harga b = r -------Sx
(pers 5)
76
Dimana : r = Koefisien korelasi product momentantara variable X dengan variable Y Sy= Simpangan baku variable Y Sx= Simpangan baku variable X Jadi b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi tinggi maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah maka harga b juga rendah, selain itu bila koefisien korelasi negative maka harga b juga negative, dan sebaliknya jika koefisien korelasi positif maka harga b juga positif, selain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut: 2
2 2
(∑Yi)( ∑Xi )- (∑Xi)( ∑Xi Yi ) a = ----------------------------------------2 2 n∑Xi - ( ∑Xi )
n∑Xi∑Yi- (∑Xi)( ∑Yi) a = -----------------------------------2 2 n∑Xi - ( ∑Xi)
(pers 6)
Mean Sutrisno Hadi (2004: 272), Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok yang dimaksud. Rata-rata didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Range adalah nilai yang mewakili himpunan atau kelompok data. Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak di tengah suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai ∑X Mean = N
(pers 7)
Keterangan Mean = rata-rata ∑ = Jumlah Xi = nilai x ke i sampai ke n N = jumlah individu Distribusi F Menurut J. Supranto (2001: 69), Distribusi F dapat digunakan sebagai criteria untuk menguji hipotesis, bahwa varians dari 2 populasi sama: α 21 = α22 dan bahwa ratarata yang berasal dari beberapa populasi (lebih dari dua) sama: µ 1 = µ2 =…..=µk. Distribusi F memungkinkan ahli ekonomi untuk menguji asumsi mengenai tepatnya fungsi produksi, fungsi permintaan dan fungsi konsumsi. Q1/v1 Q1 v2 R = -------- = --- --Q2/v2 Q2 v1
(pers 8)
Distribusi Fv1,v2 merupakan rasio X2v1/v1 dan X2v2/v2 Distribusi t
77
Menurut J. Supranto (2001: 69), Distribusi t selain digunakan untuk menguji suatu hipotesis juga untuk membuat pendugaan interval, distribusi t digunakan untuk menguji hipotesis mengenai nilai parameter, paling banyak dari 2 populasi dan dari sample yang kecil missal n < 100, bahkan seringkali n ≤ 30, Untuk n yang cukup besar dapat menggunakan distribusi normal, maksut table normal digunakan sebagai pengganti table t. Distribusi t dapat digunakan oleh pejabat perbankan yang bertanggung jawab tentang pemberian kredit, Z = N(0,1) = variable normal dengan rata-rata 0 dan simpangan baku 1 dan X2v = kali- kuadrat dengan derajat kebebasan v, maka variable t dapat diperoleh dengan cara berikut : Z T = ---------(pers 9) √ X2v/v Artinya fungsi distribusi t dengan derajat kebebasan sebesar v. Hasil Analisis Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik Perguruan Tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua yaitu Perguruan Tinggi negeri dan Perguruan Tinggi swasta Hasil Analisis Data Data Kuesioner Di Perguruan Tinggi Hasil data kuesioner dapat diketahui jumlah total nilai rata-rata dari m/PT yaitu sebesar 2,19 dan dapat dilihat dari hasil pengukuran validasi skala distribusi terhadap jawaban 1,76-2,50 adalah CUKUP PUAS artinya bahwa pengguna di Perguruan Tinggi yang terpilih sudah cukup puas dalam pelayanan yang telah disediakan dari pihak Perguruan Tinggi, sedangkan hasil total rata-rata dari soal yang diajukan oleh peneliti dari responden yaitu sebesar 2,2 atau cukup puas. Tabel 4. Nilai Kepuasan Perguruan Tinggi Pengukuran validasi
No
Nama Perguruan Tinggi
Kode
rata-rata /PT
1
Politeknik Indonusa Surakarta
I
2,25
Cukup Puas
2
Universitas Kristen Surakarta
U
2,36
Cukup Puas
3
S
2,11
Cukup Puas
4
Universitas SAHID Surakarta Akademi Pariwisata Mandala Bakti Ska
M
1,74
Tidak Puas
5
Universitas Batik Surakarta
B
2,23
Cukup Puas
6
Poltekes Surakarta
P
2,61
Puas
7
STIE Surakarta
E
2,01
Cukup Puas
8
STMIK AUB Surakarta
A
2,23
Cukup Puas
9
Akademi Bahasa Asing RA. Kartini
R
2,14
Cukup Puas
2,19
Cukup Puas
Total Rata-rata
Skala distribusi terhadap jawaban responden adalah :
78
a. 1,00 – 1,75 b. 1,76 – 2,50 c. 2,51 – 3,25 d. 3,26 – 4.00
= tidak puas = cukup puas = puas = sangat puas
Pembahasan Hasil Dalam Menentukan Bandwidth Data hasil analisis tentang kapasitas bandwidth yang telah digunakan di Perguruan Tinggi yang telah terpilih yaitu sebagai berikut : Tabel 5. Data Bandwidth Di Perguruan Tinggi No 1 2 3 4
Nama Perguruan Tinggi
Politeknik Indonusa Surakarta Universitas Kristen Surakarta Universitas SAHID Surakarta Akademi Pariwisata Mandala Bakti Surakarta 5 Universitas Batik Surakarta 6 Poltekes Surakarta 7 STIE Surakarta 8 STMIK AUB Surakarta 9 Akademi Bahasa Asing RA. Kartini Jumlah Jumlah Total Rata-rata
Kode I U S M
Jumlah User /hari 30 90 100 100
Bandwidth (kbps) 1024 3072 1024 384
Bandwidth /User(kbps) 35 35 11 4
mean kepuasan /PT 2.25 2.36 2.11 1.74
B P E A R
100 85 25 63 15
2560 19456 1024 1536 512
26 229 41 25 35
2.23 2.61 2.01 2.23 2.14
441 49
2.19
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan dapat dipengaruhi dengan kapasitas bandwidth yang telah ditentukan. Hasil data diatas dapat diketahui bahwa kapasitas bandwidth per pengguna terendah yaitu 4 kbps dengan tingkat kepuasan bernilai 1,74 atau tidak puas dan tertinggi yaiu 229 kbps dengan tingkat kepuasan bernilai 2,61 atau puas. Hasil analisis data di atas dapat diketahui : 1. Universitas Sahid Surakarta, Universitas Sahid Surakarta beralamat di Jl. Adi Sucipto 153, Jajar, Surakarta. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 1024 kbps dengan jumlah 100 pengguna per hari, jadi pembagian per pengguna kurang lebih akan mendapatkan 11 kbps, pembagian dilakukan melainkan per user tetapi per sub bagian antara lain lab komputer yang di beri kapasitas 512 kbps (kalau dipergunakan), wifi kapasitas 512 kbps untuk 3 lokasi dan LAN karyawan yang di beri kapasitas 256 kbps. pembagian tersebut melalui router mikrotik, tanpa menggunakan manajemen bandwidth lainnya ataupun proxy. 2. Poltekes Surakarta Poltekes Surakarta beralamat di Jl. Letjend Sutoyo Mojosongo. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 19456 kbps dengan jumlah sebanyak 85 pengguna per hari, jadi pembagian per pengguna kurang lebih mendapat 226 kbps. Manajemen bandwidth yang digunakan yaitu melalui mikrotik dan menggunakan proxy squid, bandwidth dibagi di 6 titik Access point wifi dengan di beri 9216 kbps, masing-masing pengguna hanya dapat membuka 3 account, untuk kecepatan tergantung load kerja. 3. Akademi Bahasa Asing RA. Kartini Akademi Bahasa Asing RA. Kartini yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekan No. 7, Surakarta. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 512 kbps dengan total pengguna per hari sebanyak 10-15 pengguna jadi bagian pengguna kurang lebih sebesar
79
35 kbps, pembagian tanpa menggunakan manajemen bandwidth dan bandwith tersebut hanya untuk 1 Access point wifi. 4. STMIK AUB Surakarta STMIK AUB Surakarta beralamat di Jl. MW. Maramis 29, cengklik, Surakarta. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 1536 kbps dengan jumlah 63 pengguna per hari, jadi pembagian per pengguna kurang lebih akan mendapatkan 25 kbps, Bandwidth di bagi beberapa bagian antara lain di LAN karyawan, LAB dan Hotspot tanpa menggunakan manajemen bandwidth 5. Politeknik Indonusa Surakarta Politeknik Indonusa Surakarta beralamat di Jl. Kh. Samanhudi No. 31, Surakarta. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 1024 kbps dengan jumlah 30 pengguna per hari, jadi pembagian per pengguna kurang lebih akan mendapatkan 35 kbps, Bandwidth di bagi di beberapa tempat antara lain di LAN karyawan, 2 Lab dan 3 titik Access point wifi, tanpa menggunakan manajemen bandwidth. 6. STIE Surakarta STIE Surakarta beralamat di Jl. Slamet Ryadi No. 435-437, Makamhaji, Surakarta. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 1024 kbps dengan jumlah 25 pengguna per hari, jadi pembagian per pengguna kurang lebih akan mendapatkan 41 kbps, Bandwidth di bagi di beberapa tempat antara lain di LAN karyawan dan 2 titik Access point wifi, tanpa menggunakan manajemen bandwidth. 7. Universitas Kristen Surakarta Universitas Kristen Surakarta beralamat di Jl. Rw. Monginsidi No. 36-38, Surakarta. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 3072 kbps dengan jumlah 90 pengguna per hari, jadi pembagian per pengguna kurang lebih akan mendapatkan 35 kbps, Bandwidth di bagi beberapa bagian antara lain di LAN karyawan, PIA dan Hotspot, dengan manajemen bandwidth limit uptime 50 jam/ user,limit download 5 mbps per download dan dibuat satu user satu account. Manajemen bandwidth melalui mikrotik dan proxy squid. 8. Akademi Pariwisata Mandala Bakti Surakarta Akademi Pariwisata Mandala Bakti Surakarta beralamat di Jl. Letjen Suprapto No. 16, Sumber, Surakarta. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 384 kbps dengan jumlah 100 pengguna per hari, jadi pembagian per pengguna kurang lebih hanya mendapatkan 4 kbps, Bandwidth di bagi beberapa bagian antara lain di LAN karyawan dan Hotspot, tanpa menggunakan Manajemen bandwidth per user tetapi menggunakan proxy. 9. Universitas Batik Surakarta Universitas Batik Surakarta beralamat di Jl. Kh Agus Salim No. 10, Surakarta. Kapasitas bandwidth yang digunakan sebesar 2560 kbps dengan jumlah 100 pengguna per hari, jadi pembagian per pengguna kurang lebih hanya mendapatkan 26 kbps, Bandwidth di bagi beberapa bagian antara lain di LAN karyawan, SIM, LAB dan Hotspot, tanpa menggunakan Manajemen bandwidth. Hasil data secara umum dapat dibuat grafik pada gambar 1 dengan diketahui nilai Y = 0,0025x+2,0617 dan nilai R sebesar 0,5366 artinya kepuasan pengguna jaringan internet dipengaruhi oleh bandwidth.
80
Gambar 1. Grafik Pengaruh Bandwidth Terhadap Kepuasan Grafik diatas dapat diketahui X yaitu jumlah bandwidth per pengguna yang diperoleh dari data analisis dan Y yaitu nilai kepuasan yang diperoleh dari rata-rata kepuasan per Perguruan Tinggi. Analisis Regresi linier Sederhana Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bx Menjadi Y = 2.0617+ 0.0025x Diketahui : Y’ = Variabel dependen (Bandwidth yang diprediksikan) X = Variabel independen (mean kepuasan pengguna) a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan) Persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a=Nilai konstanta sebesar 2.0617, artinya nilai bandwidth tetap sebesar 2.0617 b=Nilai koefisien kepuasan pengguna jaringan internet sebesar 0.0025, artinya setiap terjadi kenaikan bandwidth pengguna jaringan internet sebesar 1 (kbps) maka mengakibatkan peningkatan kepuasan sebesar 0.0025. Persamaan regresi tersebut dapat diperoleh nilai kepuasan pengguna jaringan internet dapat dikatakan puas apabila per pengguna mendapatkan pembagian minimal 180 kbps per pengguna dengan kapasitas bandwidth 1:1. Hasil analisis pengguna jaringan internet dapat diperoleh kapasitas yang dibutuhkan di Perguruan Tinggi yang tersampling apabila nilai kapasitas bandwidth 1:1 nilai skala cukup dengan bandwidth apabila 75 kbps tanpa menggunakan manajemen bandwidth yaitu
81
Tabel 6. Kapasitas Bandwidth yang di butuhkan di Perguruan Tinggi No
Nama Perguruan Tinggi
Kod e
Jumlah Pengguna /hari
Bandwidt h (kbps)
Kapasitas Bandwidth (kbps) di butuhkan
1
Politeknik Indonusa Surakarta
I
30
1024
2250
2
Universitas Kristen Surakarta
U
90
3072
6750
3
S
100
1024
7500
M
100
384
7500
5
Universitas SAHID Surakarta Akademi Pariwisata Mandala Bakti Surakarta Universitas Batik Surakarta
B
100
2560
7500
6
Poltekes Surakarta
P
85
19456
6375
7
STIE Surakarta
E
25
1024
1875
8
STMIK AUB Surakarta Akademi Bahasa Asing RA. Kartini
A
63
1536
4725
R
15
512
1125
4
9
Simpulan Jumlah Perguruan Tinggi dikota Surakarta yaitu 42 PT yang mengacu dari data evaluasi.dikti.go.id dan dari 42 Perguruan Tinggi diambil sampling dengan nilai confidence interval atau nilai kesalaan 70% yang didapat 9 Perguruan Tinggi. Hasil analisis data yang diperoleh bahwa pengguna cukup puas dengan nilai skala distribusi 2,18 yang diketahui dari model regresi linear sederhana Y = 2,0617 + 0,0025x. Nilai konstanta sebesar 2,0617 per pengguna, artinya nilai bandwidth tetap sebesar 2,0617. Nilai koefisien kepuasan pengguna jaringan internet sebesar 0,0025, artinya setiap terjadi kenaikan bandwidth pengguna jaringan internet sebesar 1 (kbps) maka mengakibatkan peningkatan kepuasan sebesar 0,0025. Hasil analisis dapat ditentukan bahwa kapasitas bandwidth yang dibutuhkan tiap pengguna yaitu jika kurang dari 145 kbps adalah Cukup Puas, 180-460 kbps adalah Puas dan lebih dari 495 adalah Sangat Puas. Hasil analisis dapat diketahui bahwa melalui mikrotik dan menggunakan proxy adalah sistem yang digunakan untuk manajemen bandwidth di Perguruan Tinggi Se Kota Surakarta. Berdasarkan hasil analisis di Perguruan Tinggi se Kota surakarta, penyusun memberikan saran sebagai berikut : Apabila pengguna ingin mendapatkan rasa puas dengan pelayanan jaringan internet maka tiap pengguna bisa membatasi dengan bandwidth min 180 kbps per pengguna dengan kapasitas bandwidth 1:1. Dalam menunjang kepuasan pengguna internet di Perguruan Tinggi maka diperlukan manajemen bandwidth, guna mengatur akses jaringan internet. Memberikan pelayanan tidak hanya dalam manajemen bandwidth melainkan fasilitas yang menunjang seperi layanan titik hostpot yang lebih banyak, layanan internet menggunakan PC yang ada di kampus dan memberikan pelayanan kapasitas bandwidth semana mestinya pengguna butuhkan. Agar dapat memenuhi kepuasan pengguna jaringan internet maka pada instansi tersebut perlu menerapkan menajemen bandwidth untuk mahasiswa, dosen, karyawan, dan lain sebagainya. Dalam analisis ini peneliti menggunakan nilai covidence interval 70%, untuk penelitian lanjutan dapat melakukan dengan tingkat
82
covidence interval 90% atau 95% untuk memperoleh hasil atau nilai signifikan dalam penelitian yang lebih akurat. Pada penelitian ini populasi yang digunakan masih bersifat hiterogen terkait dengan penggunaan manajemen bandwidth. Hal ini mengakibatkan factor ada tidaknya manajemen bandwidth menjadi variabel pengganggu, sehingga untuk penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan populasi yang homogen. Daftar Pustaka Bungis, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Public Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta. Kencana Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Researc. Yogyakarta. Andi J. Supranto. 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi edisi keenam. Jakarta. Erlangga Kustanto, Daniel T Saputro. 2008. Membangun Server Internet Menggunakan Mikrotik. Yogyakarta. Gava Media Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi Public dan Masalah-masalah Sosial. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta Supandi, Dede. 2010. Instalasi Dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung. Informatika Bandung Tosin, Ryanto. 1999. Kursus Kilat 24 Jurus Excel 2000. Jakarta. Dinastinto Wahana. 2012. Optimalisasi Jaringan Kompuer Kabel dan Nirkabel. Yogyakarta. Andi Yahya, Yohannes. 2006. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Graha Ilmu Skripsi : Triswandari, Uchik . 2011. Analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Pln (persero) rayon makassar timur. Makassar Website : Alfian P, Ganesha. 2011. http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=7 73:manajement-bandwidth&catid=22:elektronika-komunikasi&Itemid=14 Diakses 10 Juni 2012/ 12.00 WIB Utomo H, Ibnu. 2011. http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=7 97:kepuasan-pelanggan&catid=25:industri&Itemid=14 Diakses 10 Juli 2012/ 12.00 WIB
83