ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM REKOMENDASI TUJUAN PARIWISATA MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
TENRI TENDI TALKANDA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014 Tenri Tendi Talkanda NIM G64080080
ABSTRAK TENRI TENDI TALKANDA. Analisis Kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning. Dibimbing oleh WISNU ANANTA KUSUMA. Sistem rekomendasi telah banyak digunakan oleh hampir sebagian besar bisnis area di mana konsumen perlu membuat suatu keputusan atau rekomendasi. Area pariwisata merupakan salah satu contoh bisnis area yang menerapkan sistem rekomendasi untuk membantu para wisatawan dalam membuat keputusan bagi perjalanan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata (SRTP) menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP) dan menghasilkan kerangka dasar analisis berupa narasi dan sekumpulan diagram untuk pengembangan SRTP. Metode EAP merancang arsitektur data, aplikasi dan teknologi. Arsitektur data mendefinisikan 18 entitas dan diagram hubungan entitas. Arsitektur aplikasi mengidentifikasi 7 kandidat aplikasi. Model arsitektur jaringan disajikan dalam arsitektur teknologi. Analisis kebutuhan ini berguna sebagai cetak biru untuk tahap berikutnya dalam pengembangan sistem. Kata kunci: Analisis Kebutuhan, Enterprise Architecture Planning, Sistem Rekomendasi
ABSTRACT TENRI TENDI TALKANDA. Requirement Analysis of Tourism Destination Recommendation System Using Enterprise Architecture Planning. Supervised by WISNU ANANTA KUSUMA. Recommendation system has been used in many business where a consumer need to make a decision or recommendation. Tourism is one of many business area which implements recommendation system to help the tourist in making decision for their travel plan. This study aims to analyze the requirement of Tourism Destination Recommendation Systems using Enterprise Architecture Planning (EAP) and generates basic framework of analysis in the form of a narrative and a set of diagrams for the system development. EAP plans data architecture, application, and technology. Data architecture defines 18 entities and entity relationship diagram. Application architecture identifies 7 application candidates. Network architecture model is represented by architecture technology. This requirement analysis is useful as a blueprint for the next stage of the system development. Keywords: Enterprise Requirement Analysis
Architecture
Planning,
Recommendation
System,
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM REKOMENDASI TUJUAN PARIWISATA MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
TENRI TENDI TALKANDA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Penguji : 1. Ir Meuthia Rachmaniah, MSc 2. Rina Trisminingsih, SKomp, MT
Judul Skripsi : Analisis Kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning Nama : Tenri Tendi Talkanda NIM : G64080080
Disetujui oleh
Dr Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata, Analisis Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT selaku pembimbing yang sangat sabar membimbing saya. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Fazlur Rahman dari Scorpion Holidays Tour and Travel, yang telah membantu selama pengumpulan data. Penulis juga ini mengucapkan terima kasih kepada Nadia Adi Pratiwi yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungannya. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada teman seperjuangan Hutomo Triasmoro, Jaka Ahmad Juliarta, Aslama, Rian Senja dan Ryan Nugroho yang telah menemani dan menghibur saat mengerjakan skripsi ini serta segenap staf Tata Usaha Departemen Ilmu Komputer IPB yang selalu membantu saya dengan senang hati. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2014 Tenri Tendi Talkanda
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
METODE PENELITIAN
3
Kerangka Penelitian
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Inisiasi Perencanaan
5
Tinjauan Kondisi Enterprise Saat Ini
6
Perancangan Arsitektur
10
Rencana Implementasi
17
SIMPULAN DAN SARAN
19
Simpulan
19
Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
22
RIWAYAT HIDUP
53
DAFTAR TABEL 1 Dekomposisi fungsi bisnis terkait pembuatan proyek wisata 2 Pemetaan fungsi bisnis ke dalam siklus hidup sumber daya 3 Sistem dan teknologi Scorpion Holidays Tour and Travel saat ini 4 Daftar kandidat entitas data 5 Daftar kandidat aplikasi dan deskripsi aplikasi 6 Matriks hubungan aplikasi terhadap unit organisasi 7 Dampak aplikasi terhadap aplikasi saat ini 8 Prinsip platform teknologi 9 Platform teknologi yang dipersiapkan 10 Perhitungan function point 11 Karakteristik umum sistem 12 Function point dan optimal schedule setiap aplikasi
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5
Tahap Enterprise Architecture Planning. Kerangka Penelitian Struktur Organisasi Scorpion Holidays Tour and Travel Model Rantai Nilai Scorpion Holidays Tour and Travel Arsitektur Jaringan Scorpion Holidays Tour and Travel
3 3 6 7 16
DAFTAR LAMPIRAN 1 Matriks Relasi Fungsi Bisnis Terhadap Unit Organisasi 2 Business Flowchart Scorpion Holidays Tour and Travel 3 Deskripsi aplikasi saat ini pada Scorpion Holidays Tour and Travel 4 Diagram Hubungan Entitas Scorpion Holidays Tour and Travel 5 Matriks Hubungan Proses Bisnis Dengan Entitas Data 6 Use Case Diagram 7 Diagram Aktivitas Scorpion Holidays Tour and Travel 8 Matriks Dukungan Platform Teknologi Terhadap Aplikasi 9 Matriks Hubungan Aplikasi Terhadap Entitas Data 10 Perhitungan Function Point Aplikasi konsultasi wisata 11 Tabel FP per month
22 23 25 26 32 34 36 42 43 44 51
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Pariwisata Indonesia berkembang cukup pesat selama beberapa tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat dalam dua bulan terakhir November dan Desember 2013 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai rekor tertinggi masing-masing sebesar 807.422 dan 860.655 wisman. Tahun 2013 sektor pariwisata meraih kunjungan 8.802.129 wisman atau tumbuh 9,42 persen dengan perolehan devisa sebesar USD 10,05 miliar (BPS 2014). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparenkraf) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2014 adalah sekitar 9,3 juta-9,5 juta jiwa, dengan pertumbuhan sekitar 6-8 persen. Sementara itu, target wisatawan nusantara (wisnus) ditargetkan 250 juta sampai 251 juta atau tumbuh 1-1,5 persen dengan target devisa sebesar USD 11 miliar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu menyebutkan, kebijakan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta beberapa tantangan yang dihadapi pariwisata Indonesia di antaranya mengenai daya saing global, kualitas serta daya dukung infrastruktur, maupun pengembangan kawasan pariwisata dan investasi (Okezone 2014). Adapun kunci utama untuk mempromosikan pariwisata adalah ketersediaan informasi. Sistem Informasi menjadi satu hal penting untuk meningkatkan aktivitas wisata. Dengan adanya sistem informasi pariwisata, akan mempermudah akses pencarian daerah – daerah tujuan wisata. Akan tetapi sangat sulit untuk menemukan informasi wisata yang sesuai dengan keinginan para penggunanya. Sistem rekomendasi merupakan alat signifikan bagi industri pariwisata atau perjalanan untuk menawarkan serta merekomendasikan tempat-tempat wisata kepada para wisatawan yang sesuai dengan keinginan mereka (Zins et al. 2004). Penelitian mengenai sistem informasi yang membantu wisatawan menentukan tujuan wisatanya sudah pernah dibuat oleh Handayani (2010). Sistem informasi tersebut dikembangkan tanpa analisis lebih dalam terhadap pengguna baik sisi pemberi jasa pariwisata maupun pengguna jasa pariwisata. Salah satu tahapan penting pada pengembangan sistem ialah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan berfungsi memperjelas pengguna, tujuan pembangunan sistem, proses yang terjadi pada organisasi, serta sekumpulan kondisi yang berkaitan dengan organisasi dan pengembangan sistem (Ayoo & Lubega 2009). Dalam menganalisis kebutuhan sistem secara terintegrasi dapat menggunakan framework analisis. Ada beberapa framework yang mendukung seperti TOGAF, Zachman, Gartner, dan Federal Enterprise Architecture (FEA). Kerangka kerja Zachman menggunakan bahasa non teknis sehingga lebih mudah dipahami oleh pengguna awam. Tabel dua dimensi yang dapat dibaca secara terpisah juga mendukung pembuatan desain arsitektur tanpa perlu menuntaskan seluruh proses taksonomi dalam kerangka di dalamnya. Enterprise Architecture Planning merupakan suatu pendekatan yang dibuat oleh Steven H. Spewak untuk membangun arsitektur perusahaan dengan berdasarkan dorongan data dan
2 dorongan bisnis. Enterprise Architecture Planning (EAP) adalah proses pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut (Spewak et al. 1992). EAP menggunakan dua baris dari tabel Zachman yaitu planner dan owner serta tiga kolom yang terdiri atas kolom what menjelaskan entitas data, kolom how menjelaskan fungsi-fungsi bisnis dan kolom where menjelaskan jaringan bisnis yang dijalankan perusahaan. Pada penelitian sebelumnya, metode EAP digunakan untuk perencanaan arsitektur di perguruan tinggi STMIK Darmajaya (Fitrian 2007). Adapun pada penelitian lain metode EAP digunakan untuk pengembangan sistem informasi pendidikan kota Bogor (Kusumaningtyas 2013). Pada penelitian ini agar menghasilkan analisis lebih rinci dan terstruktur digunakan metode EAP. Metode EAP dapat digunakan untuk membangun cetak biru sistem informasi tingkat tinggi untuk mewujudkan sistem informasi perusahaan yang terintegrasi. Cetak biru sistem informasi ini memberi manfaat meningkatkan standardisasi arsitektural sumber daya informasi (Fitrian 2007). Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata (SRTP) menggunakan metode EAP. Menghasilkan kerangka dasar analisis berupa narasi dan sekumpulan diagram mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan SRTP. Manfaat Penelitian Hasil analisis Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata diharapkan dapat meningkatkan standardisasi dan integrasi sistem informasi. Meningkatkan kualitas dokumentasi sistem informasi sehingga memberikan kemudahan dalam proses pengembangan. Membantu pihak manajemen dalam membuat sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ruang Lingkup Penelitian 1
2 3
Ruang lingkup penelitian ini adalah: Ruang lingkup pembahasan dibatasi pada proses bisnis perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan tur pariwisata pada perusahaan Scorpion Holidays Tour and Travel (SHTT). Data merupakan hasil observasi dan wawancara kepada perusahaan berskala sedang, penyedia jasa perjalanan wisata SHTT Model yang dibangun adalah model enterprise architecture dengan menggunakan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP). Model arsitektur yang dibangun meliputi 3 hal, yaitu: 1 Model Arsitektur Data 2 Model Arsitektur Aplikasi 3 Model Arsitektur Teknologi
3
METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian Pada penelitian ini, langkah – langkah penelitian mengacu pada metodologi dari Enterprise Architecture Planning (EAP). Gambar 1 memperlihatkan suatu tahap proses pada metode EAP (Spewak et al. 1992) di dalam jurnal Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Berdasarkan tahapan pada metode EAP, langkah – langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 1 Tahap Enterprise Architecture Planning. Sumber: Surendro (2007) Mulai Studi Pustaka Pengumpulan Data (Observasi dan Wawancara) EAP
Inisiasi Perencanaan Tinjauan Kondisi Enterprise Saat Ini Pemodelan Proses Bisnis
Sistem dan Teknologi Saat Ini
Perancangan Arsitektur Arsitektur Data
Arsitektur Aplikasi
Arsitektur Teknologi
Rencana Implementasi
Selesai
Gambar 2 Kerangka Penelitian
4
1 Insiasi Perencanaan Pada tahap ini dilakukan inisiasi perencanaan untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum memulai kegiatan inti EAP. Tahapan ini sebagai landasan untuk tahapan pengerjaan berikutnya. Tahap inisiasi mengikuti beberapa tahap berikut: a Identifikasi lingkup enterprise dan tujuan EAP. Pada tahap ini ditentukan apakah analisis kebutuhan sistem meliputi keseluruhan area suatu organisasi atau hanya sebagian saja. b Pendefinisian visi dan misi Scorpion Holidays Tour and Travel (SHTT). 2 Tinjauan Kondisi Enterprise Saat Ini Tahap ini dilakukan untuk menyediakan suatu dasar pengetahuan yang dapat digunakan untuk menetapkan rencana arsitektur. Tahapan yang dilakukan adalah: a Pemodelan Bisnis Adapun langkah – langkah yang dilakukan adalah: 1 Mengidentifikasi struktur organisasi SHTT. 2 Mengidentifikasi dan mendefinisikan fungsi bisnis dengan membuat model bisnis SHTT menggunakan model value chain. 3 Membuat dekomposisi fungsi bisnis. 4 Merelasikan fungsi – fungsi bisnis terhadap unit organisasi. b Pengamatan Sistem dan Teknologi Saat Ini Kegiatan ini meliputi identifikasi sistem dan teknologi yang digunakan SHTT saat ini dengan cara mengumpulkan data sistem dan teknologi. 3 Perancangan Arsitektur a Arsitektur Data Kegiatan ini meliputi identifikasi dan pendefinisian entitas data yang diperlukan bagi enterprise guna mendukung fungsi bisnis. Adapun langkah yang dilakukan adalah: 1 Membuat daftar kandidat entitas data. 2 Pendekatan EAP mengambil ketergantungan dan hubungan antar entitas data untuk melandasi pembangunan enterprise architecture. Pemodelan untuk menggambarkan hubungan antar entitas data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Hasil pemodelan ERD untuk tiap area fungsi melengkapi kerangka kerja Zachman pada baris perspektif pemilik dan kolom data. b Arsitektur Aplikasi Kegiatan ini meliputi pendefinisian proses bisnis yang terlibat dalam SHTT. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1 Membuat daftar kandidat aplikasi. 2 Membuat definisi aplikasi, use case,diagram aktivitas dan merelasikan aplikasi dengan unit organisasi. 3 Melakukan analisis dampak pada aplikasi yang ada saat ini. c Arsitektur Teknologi Kegiatan ini meliputi pendefinisian alur data dan proses yang terlibat dalam SHTT. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1 Mengidentifikasi prinsip teknologi dan platform yang akan digunakan dan membuat definisi platform teknologi.
5 2 Merelasikan platform teknologi dengan aplikasi. 4 Rencana Implementasi Pada tahapan ini disusun suatu rekomendasi untuk rencana implementasi yang berdasarkan arsitektur yang telah dibuat. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1 Menentukan urutan implementasi aplikasi. 2 Mempekirakan waktu yang dibutuhkan untuk implementasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Inisiasi Perencanaan Dalam Memahami tahapan inisiasi perencanaan dilakukan dengan cara mengidentifikasi atas aturan-aturan yang menjadi rujukan Scorpion Holidays Tour and Travel (SHTT) terkait pelaksanaan usaha guna penentuan ruang lingkup enterprise, pengadopsian metodologi, perumusan visi dan misi. Ruang lingkup enterprise Berdasarkan undang-undang RI No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, usaha jasa pariwisata terdiri atas: 1 Jasa Biro Agen Pariwisata 2 Jasa Agen Wisata 3 Jasa Pramuwisata (Tour guide) 4 Jasa Konvensi, perjalanan insentif dan pameran 5 Jasa Impresariat (Mendatangkan artis untuk acara tertentu) 6 Jasa Konsultan Pariwisata 7 Jasa Informasi Pariwisata Setelah melakukan wawancara, diketahui bahwa SHTT dalam bisnisnya melayani jasa biro agen pariwasata dan konsultan pariwisata. Jasa biro perjalanan wisata adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, atau sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama untuk berwisata (Wibowo 2008). Jasa konsultasi pariwisata adalah jasa berupa saran dan nasehat yang diberikan untuk penyelesaian masalah-masalah yang timbul mulai dan penciptaan gagasan, pelaksanaan operasinya dan disusun secara sistematis berdasarkan disiplin ilmu yang diakui serta disampaikan secara lisan, tertulis maupun gambar oleh tenaga ahli profesional (Wibowo 2008). Sesuai Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.10/PW/102/ MPPT-93 tanggal 13 Januari 1993, kegiatan biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata meliputi: 1 Penyusunan dan penyelenggaraan paket wisata 2 Penyediaan dan atau pelayanan angkutan wisata 3 Pemesanan akomodasi, restoran dan sarana lainnya
6 Visi dan Misi enterprise Pariwisata sebagai suatu industri baru dikenal di Indonesia setelah dikeluarkan Intruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1969 pada tanggal 6 Agustus 1969, di mana dalam Bab II pasal 3 disebutkan: ”Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara”. Berdasarkan hal tersebut SHTT memiliki visi dan misi: Visi: Menjadi penyedia layanan pariwisata terdepan dalam kualitas layanan dan armada di Indonesia dan juga menjadikan senyum di perjalanan, santun berwisata, dan sabar dalam menjalankan kegiatan adalah kepuasan anda bersama Scorpion Holidays. Misi: Menjadi penyedia layanan pariwisata yang senantiasa menyediakan kualitas layanan yang prima. Menjadikan perjalanan pariwisata perjalanan yang menyenangkan. Menjadi penyedia layanan pariwisata yang selalu mengedepankan kenyamanan dan keamanan penumpang. Menyediakan bus pariwisata yang nyaman, mewah dan aman dengan harga terjangkau.
Tinjauan Kondisi Enterprise Saat Ini Pemodelan Bisnis 1 Struktur organisasi Struktur organisasi diperlukan untuk mengetahui unit bisnis yang akan berhubungan dengan sistem. Struktur organisasi ini menjadi salah satu dasar untuk menentukan arsitektur data. Gambar 3 memperlihatkan struktur organisasi SHTT. Owner
Managing Director
Head of Finance Division
Accountant
Administration
Head of Marketing Division
Agents
Head of Operational Division
Mechanic
Public
Head of Tour Division
Tour Consultant
Gambar 3 Struktur Organisasi Scorpion Holidays Tour and Travel 2
Fungsi Bisnis Scorpion Holidays Tour and Travel Untuk mengidentifikasi dan penetapan fungsi bisnis dilakukan dengan menggunakan model value chain (rantai nilai). Rantai nilai dibuat untuk
7 mengidentifikasi fungsi dan mengklasifikasikan fungsi mana yang menjadi fungsi bisnis utama dan yang menjadi fungsi bisnis pendukung. Area fungsi bisnis SHTT disajikan pada Gambar 4.
Support Activities
Manajemen Sarana dan Prasarana: Pengadaan sarana dan prasarana, baik kendaraan transportasi dan suku cadang, maupun peralatan kantor, pencatatan, pelaporan sarana dan prasarana.
Primary Activities
Wisatawan
Wisatawan merupakan costumer. Menentukan berbagai komponen pilihan dari produk wisata yang ditawarkan.
Distribusi
Agents atau Tour Consultant merupakan distributor produk. Bertugas mengurus reservasi dan akomodasi.
Transportasi
SHTT memberikan berbagai pilihan jenis transportasi yang dimiliki untuk ditawarkan kepada wisatawan.
Akomodasi
Agents selain menjual juga membantu pemesanan akomodasi untuk wisatawan.
Aktivitas Lokal
Bekerja sama dengan pemandu wisata lokal untuk memandu wisatawan ke tempat-tempat wisata disekitarnya.
Gambar 4 Model Rantai Nilai Scorpion Holidays Tour and Travel Setelah membuat model bisnis menggunakan value chain, kemudian dibuat dekomposisi dari fungsi-fungsi bisnis pada SHTT yang dapat dilihat pada Tabel 1. Dari hasil dekomposisi fungsi bisnis SHTT, diidentifikasi bahwa terdapat 26 fungsi bisnis yang dijalankan oleh SHTT. Untuk melengkapi dan lebih memastikan kelengkapan dekomposisi dalam suatu area fungsi, maka hasil dekomposisi dipetakan ke dalam analisis siklus hidup sumber daya yang terdiri atas tahapan kebutuhan, akuisisi, pengelolaan, dan disposisi. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
8 Tabel 1 Dekomposisi fungsi bisnis terkait pembuatan proyek wisata Fungsi
Proses
1 Pendaftaran Wisata
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
Konsultasi tujuan wisata Penawaran paket wisata Penyerahan formulir pendaftaran wisata Penambahan data pelanggan Pembuatan proyek wisata Pengalokasian agen
2 Distribusi
2.1 2.2 2.3 2.4
Penyampaian informasi mengenai tujuan wisata Promosi jasa travel dan wisata Pengecekan lokasi tujuan Pembuatan laporan penambahan tempat wisata, rumah makan, penginapan atau padepokan pemandu wisata baru.
3 Transportasi
3.1 Pengecekan kondisi kendaraan yang dimiliki 3.2 Pencatatan alokasi kendaraan ke dalam proyek wisata 3.3 Penjadwalan penggunaan kendaraan
4 Akomodasi
4.1 4.2 4.3 4.4
Pengecekan rumah makan Pengecekan penginapan Memperbarui informasi data akomodasi Reservasi penginapan
5 Aktivitas Lokal
5.1 5.2 5.3 5.4 5.5
Pengecekan tempat wisata Memperbarui informasi tempat wisata Koordinasi pemandu wisata lokal Pengawasan proyek wisata Pembuatan laporan proyek wisata
6 Manajemen Sarana dan Prasarana
6.1 6.2 6.3 6.4
Pencatatan daftar sarana dan prasarana Pelaporan kondisi sarana dan prasarana Perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana Pembelanjaan sarana dan prasarana baru
Fungsi bisnis yang telah didekomposisikan selanjutnya direlasikan dengan unit-unit organisasi ke dalam bentuk matriks relasi fungsi bisnis terhadap unit organisasi. Matriks relasi fungsi bisnis terhadap unit organisasi ini bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab serta tugas dalam melaksanakan fungsi bisnis. Hal ini dilakukan guna menyediakan suatu dasar pengetahuan yang dapat digunakan untuk menetapkan rencana arsitektur. Matriks tersebut disajikan dalam Lampiran 1. Selanjutnya untuk melihat proses bisnis pada perusahaan secara keseluruhan dibuat business flowchart. Business flowchart tersebut disajikan pada Lampiran 2.
9 Tabel 2 Pemetaan fungsi bisnis ke dalam siklus hidup sumber daya Siklus Kebutuhan
Akuisisi
Pengelolaan
Disposisi
Fungsi Bisnis 1 Pendaftaran Wisata
Perencanaan pembuatan proyek wisata
- Penawaran paket wisata - Penambahan pelanggan - Penyerahan form wisata
Pengalokasian agen
Pembuatan proyek wisata
2 Distribusi
Perencanaan kegiatan promosi dan penyampaian informasi pariwisata
- Penyampaian informasi tujuan wisata - Promosi jasa travel dan wisata
Pengecekan lokasi Pembuatan tujuan laporan penambahan tempat wisata baru
3 Transportasi
Perencanaan alokasi transportasi
- Pencatatan alokasi kendaraan ke dalam proyek wisata
Pengecekan Penjadwalan kondisi kendaraan penggunaan yang dimiliki kendaraan
4 Akomodasi
Perencanaan reservasi akomodasi
- Pengecekan rumah makan - Pengecekan penginapan
Memperbarui informasi data akomodasi
5 Aktivitas Lokal
Perencanaan kegiatan di lokasi wisata
- Pengecekan tempat wisata
- Memperbarui Pembuatan informasi laporan proyek tempat wisata wisata - Koordinasi pemandu wisata lokal - Pengawasan proyek wisata
6 Manajemen Sarana dan Prasarana
Pengelolaan sarana dan prasarana perusahaan
- Pencatatan daftar sarana dan prasarana - Pelaporan kondisi sarana dan prasarana
- Perawatan dan Pembelian perbaikan sarana sarana dan dan prasarana prasarana baru
Reservasi penginapan
Pengamatan Sistem dan Teknologi Saat Ini Tahap selanjutnya adalah identifikasi sistem dan teknologi saat ini yang digunakan di SHTT. Kondisi sistem dan teknologi yang digunakan enterprise saat ini disajikan dalam Tabel 3. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, SHTT tidak memiliki server khusus untuk penyimpanan data. SHTT menggunakan jasa cloud hosting untuk aplikasi sistem informasinya.
10 Tabel 3 Sistem dan teknologi Scorpion Holidays Tour and Travel saat ini Divisi
Penyimpanan data
Jumlah komputer
Sistem operasi
Prosesor
Printer
Teknologi Alat Komunikasi masukan lain
Finance
Hard Disk dan Hard Copy
2
Windows 7
Dual Core
Deskjet
Wifi dan LAN
-
Marketing
Hard Disk, Cloud Storage, dan Hard Copy
2
Windows 7
Dual Core
Deskjet dan Fax
Wifi dan LAN
Scanner
Operational
Hard Disk dan Hard Copy
1
Windows 7
Dual Core
Tidak ada
Wifi dan LAN
-
Tour
Hard Disk, Cloud Storage dan Hard Copy
2
Windows 7
Dual Core
Deskjet
LAN
-
Terdapat satu aplikasi khusus untuk membantu fungsi bisnis distribusi, yaitu aplikasi Sistem Informasi Scorpion Holidays Tour and Travel. Deskripsi aplikasi tersebut ada pada Lampiran 3. Pemanfaatan teknologi perangkat keras hampir semua menggunakan Personal Computer, mouse dan keyboard sebagai piranti masukan, monitor dan printer sebagai piranti keluaran, hard disk dan hardcopy sebagai media penyimpanan data. Hal serupa juga dalam pemanfaatan teknologi perangkat lunak hampir seluruhnya menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel.
Perancangan Arsitektur Arsitektur Data Dari identifikasi atas fungsi utama bisnis terdapat aktivitas-aktivitas yang penting bagi bisnis yang diwakilkan oleh entitas bisnis. Dari masing-masing entitas bisnis tersebut selanjutnya ditentukan sejumlah entitas data. Selengkapnya untuk entitas bisnis dan entitas data dapat dilihat pada Tabel 4. Kandidat entitas data tersebut kemudian dimodelkan dengan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD pada dasarnya adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubunganhubungan antar entitas tersebut. ERD dari Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata SHTT selengkapnya ada pada Lampiran 4.
11 Tabel 4 Daftar kandidat entitas data Entitas Bisnis 1 Pendaftaran Wisata
Entitas Data Pelanggan Proyek Wisata Paket Wisata Agen Penginapan Tempat Wisata Rumah Makan Pemandu Wisata Kendaraan
2 Distribusi
Status Reservasi Proyek Wisata Tempat Wisata Rumah Makan Penginapan Pelanggan
3 Transport
Kendaraan Jadwal Kendaraan Biaya Transportasi Jadwal Perawatan dan Perbaikan Perusahaan Jasa Perbaikan dan Perawatan Proyek Wisata
4 Akomodasi
Rumah Makan Penginapan Status Reservasi Tempat Wisata Proyek Wisata Pelanggan
5 Aktivitas Lokal
Tempat Wisata Pemandu Wisata Laporan Proyek Proyek Wisata
6 Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana Laporan Sarana dan Prasarana Rencana Belanja Jadwal Perawatan dan Perbaikan Perusahaan Jasa Perbaikan dan Perawatan
Arsitektur Aplikasi Dalam mendefinisikan kandidat aplikasi yang akan mengelola entitas data dari suatu enterprise dilakukan dengan cara menganalisis matriks hubungan antara
12 proses bisnis (fungsi) dengan entitas data yang telah dihasilkan. Matriks tersebut memberikan gambaran tentang lingkup sistem aplikasi yang dibuat. Hal ini berdasarkan logika bahwa fungsi yang menciptakan data harus terlebih dahulu dikelompokkan untuk mendapatkan kandidat aplikasi sebagaimana disajikan pada Lampiran 5. Dari pengelompokkan tersebut diperoleh sembilan kandidat aplikasi, di mana semua aplikasi tersebut untuk membantu proses bisnis dapat dilihat pada Tabel 5. Setelah pengelompokkan berdasarkan penggunaan data pada Lampiran 5, kandidat aplikasi reservasi wisata dan pelaporan proyek wisata hanya mengakses sedikit entitas data, sehingga aplikasi tersebut digabung dengan aplikasi lain. Aplikasi reservasi wisata pribadi dengan aplikasi reservasi akomodasi tur dan aplikasi pengawasan proyek wisata dengan aplikasi pelaporan proyek wisata. Dari efisiensi tersebut menghasilkan tujuh aplikasi. Tujuh aplikasi tersebut kemudian direlasikan dengan unit organisasi untuk melihat dukungan aplikasi terhadap unit organisasi. Hubungan tersebut disajikan pada Tabel 6. Tabel 5 Daftar kandidat aplikasi dan deskripsi aplikasi Kandidat Aplikasi 1 Aplikasi konsultasi pariwisata
2
3
4
5
6
7
8 9
Deskripsi Aplikasi untuk membantu calon wisatawan menentukan tujuan wisatanya berdasarkan kriteria yang diinginkan Aplikasi registrasi pelanggan Aplikasi untuk mendaftarkan pelanggan menjadi wisatawan yang menggunakan jasa SHTT Aplikasi pembuatan proyek wisata Aplikasi untuk membuat sebuah proyek wisata dan mempersiapkan perencanaan awal untuk memulai wisata Aplikasi reservasi wisata pribadi Aplikasi untuk reservasi penginapan dan tempat wisata bagi pelanggan yang ingin pergi berwisata. Aplikasi manajemen transportasi Aplikasi untuk mengelola dan pemantauan kendaraan yang dimiliki perusahaan SHTT Aplikasi reservasi akomodasi tur Aplikasi untuk reservasi penginapan dan pengecekan rumah makan bagi rombongan wisatawan dalam sebuah proyek wisata SHTT Aplikasi pengawasan proyek Aplikasi untuk mengawasi wisata perkembangan proyek wisata yang sedang dilakukan Aplikasi pelaporan proyek wisata Aplikasi untuk membuat laporan hasil proyek wisata yang telah dilakukan Aplikasi manajemen sarana dan Aplikasi untuk mengelola dan prasarana pendataan sarana dan prasarana
13 Tabel 6 Matriks hubungan aplikasi terhadap unit organisasi
√
√ √ √ √ √ √
√
√
√ √ √
Tour Consultant
√
√ √ √
Public
√ √
Mechanic
√ √
√ √
Agents
√
Administration
Accountant
√ √
Head of Tour Division
√
√ √ √ √
Head of Operational Division
Aplikasi Konsultasi Pariwisata Registrasi Pelanggan Pembuatan Proyek Wisata Reservasi Wisata Manajemen Transportasi Pengawasan Proyek Wisata √ Manajemen Sarana dan Prasarana
Head of Marketing Division
1 2 3 4 5 6 7
Head of Finance Division
No
Managing Director
Owner
Unit Organisasi
Setelah didapat matriks pada Tabel 6, kemudian dibuat use case diagram untuk melihat interaksi setiap actor dengan sistem. Berdasarkan Tabel 6 terdapat 12 actor yang berinteraksi dengan sistem, namun use case yang dibuat hanya 6 karena actor Owner dan Managing Director memiliki user goal yang sama, seluruh anggota Operational Division memiliki user goal yang sama, dan Financial Division memliki beberapa user goal yang sama. Use case diagram dapat dilihat pada Lampiran 6. Dari tujuh aplikasi yang didapat selanjutnya dibuat model dalam bentuk diagram aktivitas untuk melihat aliran kerja bisnis yang berhubungan dengan aplikasi SRTP. Diagram aktivitas dari aplikasi dapat dilihat pada Lampiran 7. Dari uraian pendefinisian arsitektur aplikasi yang menghasilkan aplikasi –aplikasi mendatang, perlu dilakukan analisis dampak terhadap aplikasi saat ini (system legacy evolution). Organisasi yang mempunyai dana terbatas untuk pemeliharaan atau pengembangan sistem yang sudah ada harus membuat keputusan terbaik dari investasi yang dilakukannya, oleh karena itu perlu dibuat penilaian terhadap sistem yang sudah ada untuk menentukan strategi terbaik dalam system legacy evolution (Sommerville 2007). Tujuan dari analisis dampak ini adalah untuk mengetahui: 1 Aplikasi apa saja yang perlu dipertahankan dan dilanjutkan pemeliharaan rutinnya. (leave the system unchanged and continue with regular maintenance/R) 2 Aplikasi apa saja yang perlu diganti secara keseluruhan (scrap the system completely/SR) 3 Aplikasi apa saja yang perlu dipertahankan dengan mengembangkan beberapa komponennya. (re-engineer the system to improve its maintainability/RE)
14 4
Mengganti seluruh sistem termasuk perangkat keras baru, karena sistem yang sudah ada tidak bisa beroperasi atau sistem yang baru bisa berjalan dengan biaya pengeluaran yang lebih efisien. (Replace all part of the system with a new system/RA Setiap dampak dijelaskan dengan uraian singkat sehingga menghasilkan analisis dampak seperti pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Dampak aplikasi terhadap aplikasi saat ini No Kandidat Aplikasi 1 Konsultasi Pariwisata 2 Registrasi Pelanggan
Aplikasi Saat Ini www.scorpionholidays.com www.scorpionholidays.com
Dampak RE RE
Keterangan Penambahan fitur rekomendasi tujuan wisata Penambahan fitur daftar pelanggan baru
3 Pembuatan Proyek Wisata
-
-
Pengembangan aplikasi baru
4 Reservasi Wisata
-
-
Pengembangan aplikasi baru
5 Manajemen Transportasi
-
-
Pengembangan aplikasi baru
6 Pengawasan Proyek Wisata
-
-
Pengembangan aplikasi baru
Manajemen Sarana dan Prasarana
-
-
Pengembangan aplikasi baru
7
Arsitektur Teknologi Pendefinisian dan identifikasi arsitektur teknologi bertujuan untuk mendapatkan teknologi utama yang digunakan menjadi lingkungan pengoperasian aplikasi dan pengelolaan data yang telah diidentifikasi dan didefinisikan. Pendefinisian dan identifikasi terhadap arsitektur teknologi meliputi pendefinisian prinsip teknologi, penentuan platform teknologi, dan menghubungkan platform teknologi tersebut dengan aplikasi. Prinsip platform teknologi merupakan aturan dan kebijakan yang menyediakan arahan atau pedoman untuk pengadaan platform teknologi sebagai lingkungan kerja penggunaan data dan aplikasi. Prinsip platform teknologi yang ditetapkan untuk mengidentifikasi jenis platform teknologi dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan prinsip platform teknologi tersebut, selanjutnya dilakukan identifikasi atas platform teknologi yang menjadi suatu lingkungan bagi aplikasi untuk mengelola data yang akan mendukung fungsi bisnis. Pemilihan dan pengusulan platform teknologi yang menjadi lingkungan bagi aplikasi yang mengolah data untuk mendukung proses bisnis SHTT disajikan pada Tabel 9. Platform teknologi yang telah diidentifikasi, selanjutnya dihubungkan dengan aplikasi SRTP. Dukungan platform teknologi terhadap aplikasi disajikan dalam Lampiran 8.
15
Tabel 8 Prinsip platform teknologi No 1
Jenis Sistem Operasi
2
Perangkat Keras
3
Perangkat Lunak
4
Komunikasi
5
Keamanan
6
Manajemen Data
Sumber: Utomo (2014)
Prinsip Sistem operasi yang digunakan harus: - User Friendly - Mendukung penggunaan perangkat keras dan aplikasi yang dibangun - Mendukung jaringan - Memiliki lisensi - Menggunakan konsep sistem terbuka Perangkat keras yang digunakan harus: - Independen terhadap vendor dan brand tertentu - Dikualifikasi dan dibatasi - Handal dan dalam keadaan kondisi yang baik - Didokumentasikan - Didasarkan pada kebutuhan dan tujuan dari pelayanan wisata SHTT - Pengembangan aplikasi harus memiliki skala prioritas - Aplikasi yang akan dikembangkan haruslah user friendly - Pengembangan aplikasi dimulai dari skala yang kecil dan dapat berkembang - Dokumentasi semua aplikasi yang dibuat dan dikelola - Pengembangan aplikasi harus memperhatikan kebutuhan akan kinerja, pemakai dan biaya - Pengembangan aplikasi sebaiknya menggunakan bahasa pemrograman dan tools yang sama - Aplikasi yang dikembangkan harus memiliki tampilan yang mirip, memiliki kontrol versi dan bersifat modular - Semua peralatan yang terhubung ke jaringan harus diotorisasi secara terpusat - Internet digunakan untuk keperluan Pengawasan Proyek Wisata dan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata - Komunikasi dengan pemandu wisata, rumah makan, tempat wisata dapat melalui telepon dan email - Akses ke jaringan dilindungi dengan penggunaan kata kunci - Kebutuhan keamanan yang meliputi secrecy, availability dan integrity - Data dipisahkan dari aplikasi - Data harus mudah diakses dan mudah dimengerti - Database Management System yang dipilih berbasis pada kebutuhan organisasi
16 Tabel 9 Platform teknologi yang dipersiapkan Perangkat Keras Komputer - PC yang kompatibel - Server 2 Piranti Masukan - Mouse - Keyboard 3 Piranti Keluaran - Printer - Monitor 4 Media Penyimpanan - Hard Disk - Hard Copy - Removable Disk 1
Perangkat Lunak 1 Sistem Operasi - Windows 2 Spreadsheet - Microsoft Excel 3 Pengolah Kata - Microsoft Word 4 Sistem Basis Data - MySql 5 Pembangunan Aplikasi - Java/PHP 6 Aplikasi Internet - Firefox/Chrome /Browser Internet lainnya
Komunikasi Jaringan - Lan/WLAN - Internet 2 Telepon - PABX/FAX 1
Mengacu kepada rancangan struktur organisasi yang dipersiapkan dan kebutuhan aplikasi yang mengelola data yang telah diidentifikasi serta platform teknologi yang telah dihubungkan dengan aplikasi, maka jaringan enterprise yang akan dibangun guna mendukung proses bisnis perusahaan SHTT disajikan pada Gambar 5 berikut.
Gambar 5 Arsitektur Jaringan Scorpion Holidays Tour and Travel
17 Rencana Implementasi Implementasi merupakan proses nyata yang dilakukan untuk bergerak dari kondisi saat ini menuju kondisi mendatang yang direncanakan (Priantoto 2008). Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun dan menentukan urutan atau prioritas aplikasi yang akan diterapkan dalam sistem, jadwal penerapan dan perkiraan waktu implementasi. Untuk menentukan urutan atau prioritas aplikasi yang akan diimplementasi dibuat matriks yang merelasikan aplikasi yang telah di dapat dari pendefinisian arsitektur aplikasi dengan entitas data. Matriks ini memperlihatkan data sharing dan aplikasi mana saja yang menggunakan/membutuhkan data. Matriks tersebut disajikan pada Lampiran 9. Dalam menentukan lama waktu yang dibutuhkan untuk implementasi digunakan function point analysis. Function point analysis adalah ukuran satuan untuk perangkat lunak seperti jam untuk mengukur waktu, kilometer untuk mengukur jarak. Function point analysis diturunkan menggunakan hubungan empiris berdasarkan ukuran yang dapat dihitung dari domain informasi perangkat lunak dan penilaian kompleksitas perangkat lunak (Pressman 2005). Perhitungan function point didapat dengan menyelesaikan Tabel 10 dan menjawab 14 General System Characteristic (GSC) pada Tabel 11. Tabel 10 Perhitungan function point Parameter Faktor Pembobotan Ukuran Mudah Sedang Kompleks EI 3 4 6 EO 4 5 7 EQ 3 4 6 ILF 7 10 15 EIF 5 7 10 Total Sumber: Pressman (2005)
Hasil kali
Berdasarkan Tabel 10, terdapat lima parameter yang digunakan sebagai ukuran yaitu: 1. External Input (EI) adalah berapa banyak masukan yang harus dilakukan oleh pengguna (User input). Apakah jenis masukan itu mudah, sedang, atau kompleks. 2. External Output (EO) adalah berapa banyak keluaran yang dilihat oleh pengguna. Bukan berapa banyak bidang keluaran, melainkan berapa banyak jenis laporan keluaran yang diberikan. External Inquiries (EQ) adalah berapa banyak pengguna harus berinteraksi 3. dengan sistem tanpa perlu memasukkan data, seperti menekan tombol dan memilih menu. 4. Internal Logical Files (ILF) adalah berapa banyak file yang perlu diakses oleh perangkat lunak yang akan dikembangkan, tidak termasuk header file, library file atau file apapun yang dibutuhkan untuk compile program. 5. External Interface Files (EIF) adalah berapa banyak perangkat lunak yang dikembangkan berinteraksi dengan perangkat lunak atau basis data lain diluar perangkat lunak itu sendiri.
18 Hasil total yang didapat menggunakan Tabel 10 merupakan nilai Unadjusted Function Point (UAF). Selanjutnya dilakukan analisis menggunakan Tabel 11 yang berisi 14 pertanyaan. Skala penilaian didapat dari tanya jawab dan observasi pada perusahaan SHTT. Tabel 11 Karakteristik umum sistem No 1
Pertanyaan Apakah sistem memerlukan backup dan recovery yang handal? 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 4 Apakah performa penting? 5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar? 6 Apakah sistem memerlukan masukan data secara online? 7 Apakah data yang dimasukkan secara online memerlukan banyak layar atau operasi? 8 Apakah master file perlu diperbarui secara online? 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks? 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 11 Apakah kode program dirancang untuk reusable? 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan? 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi? 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Sumber: Pressman (2005)
Skala
Sebanyak 14 pertanyaan pada Tabel 11 ditentukan skalanya dari 0 (tidak penting) sampai 5 (sangat penting). Penentuan skala ini didapat dari hasil observasi di kantor SHTT. Setelah menjawab 14 pertanyaan, didapat nilai Value Adjustment Factor (VAF). ∑
i
i
Untuk mendapatkan function point digunakan rumus FP=UAF VAF. Setiap kandidat aplikasi dihitung nilai VAF dan UAF sehingga didapat function point masing – masing aplikasi. Perhitungan VAF dan UAF masing – masing aplikasi disajikan pada Lampiran 10. Nilai FP yang didapat masing-masing aplikasi selanjutnya dihitung optimal schedule. Optimal schedule adalah
19 penjadwalan waktu optimal untuk menyelesaikan implementasi perangkat lunak menggunakan nilai function point. Person month = h i al
h
√
l
Optimal Team Size =
h h
ptimal s hedule
FP per month yang dipakai adalah FP per month Indonesia yaitu 8.90. FP per month tiap negara disajikan pada Lampiran 11. Hasil perhitungan FP dan optimal schedule dapat dilihat pada Tabel 12. Setelah didapat optimal schedule yaitu 11.38 bulan, ditentukan jumlah anggota tim optimal (optimal team size). Didapat jumlah anggota tim optimal sebanyak 5 orang. Tabel 12 Function point dan optimal schedule setiap aplikasi Kandidat Aplikasi
FP
Konsultasi Pariwisata Registrasi Pelanggan Pembuatan Proyek Wisata Reservasi Wisata Manajemen Transportasi Pengawasan Proyek Wisata Manajemen Sarana dan Prasarana Total waktu pengembangan
85.86 26.97 81.00 35.70 91.80 65.66 98.80 485.79
PM 9.65 3.03 9.10 4.01 10.31 7.37 11.10 54.58
Bobot (%) 17.68 5.55 16.67 7.35 18.89 13.50 20.34 100
OS (Bulan) 2.01 0.63 1.90 0.84 2.15 1.54 2.31 11.38
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini telah menghasilkan analisis kebutuhan arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi yang cukup lengkap bagi enterprise. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Model bisnis utama Scorpion Holidays Tour and Travel terdiri atas enam area fungsi yang terdiri atas lima fungsi kegiatan utama dan satu fungsi kegiatan pendukung. Secara keseluruhan terdapat 26 fungsi bisnis untuk seluruh unit organisasi sejumlah 12 unit. b. Arsitektur data yang terdiri atas 18 entitas data potensial dan didokumentasikan dalam: daftar entitas data, entity relationship diagram. c. Arsitektur aplikasi yang terdiri atas satu sistem informasi dengan tujuh aplikasi di dalamnya. Ada lima aplikasi yang merupakan pengembangan baru dan dua aplikasi yang membutuhkan penambahan fitur dari aplikasi yang sudah ada. Diagram aktivitas yang menggambarkan proses interaksi pengguna dengan aplikasi.
20 d.
Arsitektur teknologi yang terdiri dari tabel identifikasi dan definisi platform teknologi, konfigurasi teknologi serta arsitektur jaringan. Rencana Implementasi yang menjelaskan urutan serta lama waktu implementasi aplikasi dengan memperhatikan kekonsistenan data dan kebutuhan bisnis serta proses migrasi dengan mempertimbangkan platform teknologi. Saran Penelitian ini menggunakan metode Enterprise Architecture Planning dengan kerangka kerja Zachman. Metode ini hanya memakai dua baris dan tiga kolom pertama dari tabel Zachman. Perbandingan penggunaan metode lain diperlukan untuk memperlihatkan kualitas cetak biru enterprise yang dihasilkan. Penelitian lebih lanjut dapat melakukan implementasi pembuatan aplikasi untuk menghasilkan perspektif yang lebih teknis dari kerangka kerja Zachman.
DAFTAR PUSTAKA Ayoo PO, Lubega JT. 2007. A requirements analysis framework for human activity system (HAS): the case of online learning. International Journal of Computing and ICT Research 3(1):12-25. Okezone. 2014. Pemerintah Incar Devisa USD11 Miliar dari Industri Pariwisata http://economy.okezone.com [diakses tanggal 26 April 2014]. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Indonesia 2014. Jakarta (ID): BPS Pr. Fitrian Y. 2007. Perencanaan Arsitektur Enterprise di Perguruan Tinggi Studi Kasus STMIK Darmajaya [tesis]. Bogor(ID): Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Handayani R. 2009. Penerapan Travel Planning dan Context-Aware Information Services Berbasis Web Semantik [skripsi]. Surabaya(ID): Program Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh November. Kusumaningtyas VD. 2013. Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor Menggunakan Enterprise Architecture Planning [skripsi]. Bogor(ID): Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Pressman RS. 2005. S f wa E gi i g A a ii ’ A a h 6th ed. New York (US): Mc Graw-Hill. Priantoto W. 2008. Perencanaan Arsitektur Enterprise untuk Pengembangan eGovernment pada Pemerintahan Kabupaten Barito Utara [tesis]. Bogor(ID): Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Sommerville I. 2007. Software Engineering 8th ed. Boston (US): AddisonWesley Spewak SH, Hill SC. 1992. Developing Blueprint for Data, Application, Technology: Enterprise Architecture Planning. New York (US): John Wiley & Sons. Surendro K. 2007. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal Informatika 8(1):1-9.
21 Utomo AP. 2014. Pemodelan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Akademik Pada Perguruan Tinggi Menggunakan Enterprise Architecture Planning. Jurnal SIMETRIS 5(1):33-40. Wibowo LA. 2008. Usaha Jasa Pariwisata. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia. Zins AH, Venturini A, Del Missier F, Rumetshofer H, Bauernfeind U. 2004. An experimental usability test for different destination recommender system. Di dalam: Frew AJ, editor. Information and Communication Technologies in Tourism 2004; 2003 Jan 21-23; Kairo, Mesir. New York (US): Springer. hlm 228-238.
1.2
I
I
D
1.1
I
P
D
1.3
D
P
1.4
D
P
1.5
I
D P D P D P P I
1.6
P
I
D
2.1
D
D
2.2
P
I
D
2.3
I
I
I P
I
I
P
2.4
D
3.1
I P
D P
3.2
I
D I
3.3
P P
D
4.1
I P I
4.2
I
I
P
4.3
P
I
P
4.4
I P
P I
I D
5.1
I P
I
D
I
P P
5.2
I P I P
D
I
I
P P
I P I
P P
D
D D
P P
P
I
I I
P
I
D
P P
P
I
D
Direct Management Responsibility (D) : menunjukkan unit organisasi bertanggung jawab atas pelaksanaan bisnis serta sebagai pengambil keputusan. Involved in the function (I) : menunjukkan keterlibatan suatu unit organisasi dalam melaksanakan fungsi bisnis tetapi tidak dengan tanggung jawab sebagai pengambil keputusan. Partially Involved in the Function (P) : menunjukkan sebagian keterlibatan suatu unit organisasi dalam fungsi bisnis.
Unit Organisasi Owner Managing Director Head of Finance Division Head of Marketing Division Head of Operational Division Head of Tour Division Accountant Administration Agents Mechanic Public Tour Consultant Keterangan :
5.3
Aktifitas Lokal 5.4
Akomodasi 5.5
Transport 6.1
Distribusi 6.2
Pendaftaran Wisata 6.3
Manajemen Sarana dan Prasarana
P P
P
I
D
6.4
Fungsi Bisnis
22
Lampiran 1 Matriks Relasi Fungsi Bisnis Terhadap Unit Organisasi
23 Lampiran 2 Business Flowchart Scorpion Holidays Tour and Travel 1. Primary Activity
24 Lampiran 2 lanjutan 2. Support Activity
25 Lampiran 3 Deskripsi aplikasi saat ini pada Scorpion Holidays Tour and Travel Nama Aplikasi Deskripsi
Pengguna Pengelola Keluaran Masukan Penggunaan Jaringan Penyimpanan Data Screen shoot
Sistem Informasi SHTT Merupakan sistem informasi yang berisikan informasi mengenai profil perusahaan dan rincian harga jasa sewa transportasi. Sistem informasi berbasis web ini merupakan diperuntukkan untuk masyarakata umum. Pengguna jasa pariwisata, pegawai Scorpion Holidays Tour and Travel Divisi pemasaran Halaman web SQL File Batch dan Online Internet Server online web host dan server perusahaan Scorpion Holidays Tour and Travel.
Waktu akses: 22 Juni 2014 Alamat akses : http:// www.scorpion-holidays.com
26 Lampiran 4 Diagram Hubungan Entitas Scorpion Holidays Tour and Travel 1. Logical Data Model: Pendaftaran Wisata
27 Lampiran 4 Lanjutan 2. Conceptual Data Model: Pendaftaran Wisata
3.
Logical Data Model: Distribusi
28 Lampiran 4 Lanjutan 4. Conceptual Data Model: Distribusi
5.
Logical Data Model: Transportasi
29 Lampiran 4 Lanjutan 6. Conceptual Data Model: Transportasi
7.
Logical Data Model: Akomodasi
8.
Conceptual Data Model: Akomodasi
30 Lampiran 4 Lanjutan 9. Logical Data Model: Aktivitas Lokal
10. Conceptual Data Model: Aktivitas Lokal
31 Lampiran 4 Lanjutan 11. Logical Data Model: Manajemen Sarana
12. Conceptual Data Model: Manajemen Sarana
Laporan Sarana dan Prasarana
Laporan Proyek
Kendaraan
Jadwal Kendaraan
Biaya Transportasi
Agen
4
Paket Wisata
3
Pelanggan 6 7 6
6 6 6 1
Perusahaan Jasa Service
Jadwal Perawatan dan Perbaikan 7 = Upda te
7
6
6 1
6
Sarana dan Prasarana
6 = Rea d
4 6 6 6
6
1 4
6
Rumah Makan
6
Proyek Wisata 5
4
4 4
1
1
Status Reservasi
2
Penginapan 6 6 6
6 6 6 1
6
6 6 6
Tempat Wisata
1
Pemandu Wisata
Fungsi Bisnis Konsultasi tujuan wisata 6 6 2 Penawaran paket wisata 6 6 6 Penyerahan formulir pendaftaran wisata 6 Penambahan data pelanggan 6 1 Pembuatan proyek wisata 6 6 6 6 6 6 6 Pengalokasian agen 6 Penyampaian informasi tujuan wisata 6 Promosi jasa travel dan wisata 6 6 6 Pengecekan lokasi tujuan 6 Pembuatan laporan tempat wisata baru 6 Pengecekan kondisi kendaraan 1 4 1 Alokasi kendaraan ke dalam proyek 4 6 Penjadwalan penggunaan kendaraan 1 6 Pengecekan rumah makan Pengecekan penginapan Update informasi data akomodasi Reservasi penginapan ketera nga n : 1 = Create, Read, update 2 = Create, Read.3 = Create, Update 4 = Read, Update 5 = Crea te
Entitas Data
32
Lampiran 5 Matriks Hubungan Proses Bisnis Dengan Entitas Data
Rencana Belanja
6
6
4
6
6
1
Rencana Belanja
Pembelanjaan sarana dan prasarana baru
Jadwal Perawatan dan Perbaikan 1
Perusahaan Jasa Service
Perawatan dan perbaikan sarana dan prasara
1
Laporan Sarana dan Prasarana
Pelaporan kondisi sarana dan prasarana
1
6
6
6
6
1
Sarana dan Prasarana
Pencatatan daftar sarana dan prasarana
Kendaraan 6
Laporan Proyek
Pembuatan laporan proyek wisata
6
Agen
Pengawasan proyek wisata
Koordinasi pemandu wisata lokal
Pemandu Wisata
5
6
4
Status Reservasi
Update informasi tempat wisata
Proyek Wisata 6
7
6
Tempat Wisata
Pengecekan tempat wisata
Fungsi Bisnis
Entitas Data
33
Lampiran 5 Lanjutan
Rumah Makan
Penginapan
Pelanggan
Paket Wisata
Jadwal Kendaraan
Biaya Transportasi
34 Lampiran 6 Use Case Diagram 1. Use Case Owner dan Managing Director (executive)
2. Use Case Finance Division
35 3. Use Case Head of Marketing Division
4. Use Case Operational Division (Head division, public dan mechanic)
36 Lampiran 7 Diagram Aktivitas Scorpion Holidays Tour and Travel 1. Diagram aktivitas konsultasi pariwisata
37 Lampiran 6 lanjutan 2. Diagram aktivitas registrasi pelanggan
3. Diagram aktivitas reservasi wisata
38
Lampiran 6 lanjutan 4. Diagram aktivitas pembuatan proyek wisata
39 Lampiran 6 lanjutan 5. Diagram aktivitas manajemen transportasi
40 Lampiran 6 lanjutan 6. Diagram aktivitas pengawasan proyek wisata
41 Lampiran 6 lanjutan 7. Diagram aktivitas manajemen sarana dan prasarana
PC Kompatibel √ √ √ √ √ √ √
Server √ √ √ √ √ √ √
Mouse √ √ √ √ √ √ √
Keyboard √ √ √ √ √ √ √
Monitor √ √ √ √ √ √ √
Printer √ √ √ √ √ √
Hard Disk √ √ √ √ √ √ √
Hard Copy √ √ √ √ √ √
Removable Disk √
Windows √ √ √ √ √ √ √
Perangkat Lunak
My SQL √ √ √ √ √ √ √
Java/PHP √ √ √ √ √ √ √
Browser Internet √ √ √ √ √ √
Komunikasi
√ √ √ √ √ √ √
LAN/WLAN
Konsultasi Pariwisata Registrasi Pelanggan Pembuatan Proyek Wisata Manajemen Transportasi Reservasi Wisata Pengawasan Proyek Wisata Manajemen Sarana dan Prasarana
Perangkat Keras
√
√ √
Telepon/PABX/FAX √ √ √
√ √
Internet
1 2 3 4 5 6 7
Aplikasi
Platform Teknologi
42
Lampiran 8 Matriks Dukungan Platform Teknologi Terhadap Aplikasi
Microsoft Excel
Microsoft Word
Agen 3 = Create, Update
4 = Read, Update
1 5 = Create 6 = Read 7 = Update
4
Perusahaan Jasa Service
1 = Create, Read, Update. 2 = Create, Read.
7
Rencana Belanja
keterangan :
6 6
1
1
1
Sarana dan Prasarana
Aplikasi Manajemen Sarana dan Prasarana
6
6 7
1
1
Laporan Proyek
Aplikasi Pengawasan Proyek Wisata
1 4
1
Jadwal Kendaraan
7
Status Reservasi 1
1 6
6 6 1
Jadwal Perawatan dan Perbaikan
Aplikasi Reservasi Wisata Pribadi
1
6 1
2 6 6
1
1
Laporan Sarana dan Prasarana
Aplikasi Manajemen Transportasi
Proyek Wisata 5 4 4 6 6
Tempat Wisata 6 6 1
Pemandu Wisata
Aplikasi Pembuatan Proyek Wisata
Rumah Makan 6 1
Kendaraan 6
Pelanggan
Aplikasi Pendaftaran Pelanggan
Biaya Transportasi 6
Paket Wisata
Aplikasi Konsultasi Pariwisata
Penginapan
1 2 3 4 5 6 7
Aplikasi
Entitas Data
43
Lampiran 9 Matriks Hubungan Aplikasi Terhadap Entitas Data
44 Lampiran 10 Perhitungan Function Point 1
Aplikasi konsultasi wisata
Parameter EI EO EQ ILF EIF
Mudah 3 3 1 4 7 3 0 7 0 5
Pembobotan Sedang 0 4 2 5 3 4 1 10 0 7
Kompleks 0 6 0 7 0 6 1 15 0 10 Total
No Pertanyaan Apakah sistem memerlukan backup dan 1 recovery yang handal?
Hasil Kali 9 14 33 25 0 81 Skala 2
2
Apakah komunikasi data diperlukan?
5
3
Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi?
3
4
Apakah performa penting?
4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar? Apakah sistem memerlukan masukan data secara online? Apakah data yang dimasukkan secara online memerlukan banyak layar atau operasi? Apakah master file perlu diperbarui secara online? Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks? Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? Apakah kode program dirancang untuk reusable? Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan? Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi? Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Total ∑ i )
VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,06 FP = UAF VAF = 81 1,06 = 85,86
3 4 2 3 3 1 3 2 2 4 41
45 Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 2 Aplikasi pembuatan proyek wisata Parameter EI EO EQ ILF EIF
Mudah 4 3 3 4 4 3 2 7 0 5
Pembobotan Sedang 1 4 0 5 1 4 1 10 1 7
Kompleks 0 6 0 7 0 6 0 15 0 10 Total
No Pertanyaan 1 Apakah sistem memerlukan backup dan recovery yang handal? 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 4 Apakah performa penting? 5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar? 6 Apakah sistem memerlukan masukan data secara online? 7 Apakah data yang dimasukkan secara online memerlukan banyak layar atau operasi? 8 Apakah master file perlu diperbarui secara online? 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks? 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 11 Apakah kode program dirancang untuk reusable? 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan? 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi? 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Total ∑ i ) VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,08 FP = UAF VAF = 81
Hasil Kali 16 12 16 24 7 35 Skala 4 4 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 3 5 43
46 Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 3 Aplikasi pendaftaran pelanggan Parameter EI EO EQ ILF EIF
Mudah 0 3 0 4 2 3 2 7 0 5
Pembobotan Sedang 1 4 1 5 0 4 0 10 0 7
Kompleks 0 6 0 7 0 6 0 15 0 10 Total
No Pertanyaan 1 Apakah sistem memerlukan backup dan recovery yang handal? 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 4 Apakah performa penting? 5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar? 6 Apakah sistem memerlukan masukan data secara online? 7 Apakah data yang dimasukkan secara online memerlukan banyak layar atau operasi? 8 Apakah master file perlu diperbarui secara online? 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks? 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 11 Apakah kode program dirancang untuk reusable? 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan? 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi? 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Total ∑ i ) VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 0,93 FP = UAF VAF = 29 0,92 = 26,97
Hasil Kali 4 5 6 14 0 29 Skala 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 3 2 2 4 28
47 Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 4 Aplikasi manajemen transportasi Parameter EI EO EQ ILF EIF
Mudah 4 3 2 4 10 3 3 7 0 5
Pembobotan Sedang 0 4 0 5 1 4 0 10 0 7
Kompleks 0 6 0 7 0 6 0 15 0 10 Total
No Pertanyaan 1 Apakah sistem memerlukan backup dan recovery yang handal? 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 4 Apakah performa penting? 5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar? 6 Apakah sistem memerlukan masukan data secara online? 7 Apakah data yang dimasukkan secara online memerlukan banyak layar atau operasi? 8 Apakah master file perlu diperbarui secara online? 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks? 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 11 Apakah kode program dirancang untuk reusable? 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan? 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi? 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Total ∑ i ) VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,08 FP = UAF VAF = 85 1,08 = 91,8
Hasil Kali 12 18 34 21 0 85 Skala 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 43
48 Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 5 Aplikasi reservasi akomodasi Parameter EI EO EQ ILF EIF
Mudah 3 3 2 4 2 3 1 7 1 5
Pembobotan Sedang 0 4 0 5 0 4 0 10 0 7
Kompleks 0 6 0 7 0 6 0 15 0 10 Total
No Pertanyaan 1 Apakah sistem memerlukan backup dan recovery yang handal? 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 4 Apakah performa penting? 5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar? 6 Apakah sistem memerlukan masukan data secara online? 7 Apakah data yang dimasukkan secara online memerlukan banyak layar atau operasi? 8 Apakah master file perlu diperbarui secara online? 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks? 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 11 Apakah kode program dirancang untuk reusable? 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan? 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi? 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Total ∑ i ) VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,02 FP = UAF VAF = 35 1,02 = 35,7
Hasil Kali 9 8 6 7 5 35 Skala 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 37
49 Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 6 Aplikasi pengawasan proyek wisata Parameter EI EO EQ ILF EIF
Mudah 3 3 2 4 3 3 2 7 0 5
Pembobotan Sedang 1 4 1 5 2 4 1 10 0 7
Kompleks 0 6 0 7 0 6 0 15 0 10 Total
No Pertanyaan 1 Apakah sistem memerlukan backup dan recovery yang handal? 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 4 Apakah performa penting? 5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar? 6 Apakah sistem memerlukan masukan data secara online? 7 Apakah data yang dimasukkan secara online memerlukan banyak layar atau operasi? 8 Apakah master file perlu diperbarui secara online? 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks? 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 11 Apakah kode program dirancang untuk reusable? 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan? 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi? 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Total ∑ i ) VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 0,98 FP = UAF VAF = 67 0,98 = 65,66
Hasil Kali 13 13 17 24 0 67 Skala 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 4 33
50 Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 7 Aplikasi manajemen sarana dan prasarana Parameter EI EO EQ ILF EIF
Mudah 4 3 1 4 7 3 2 7 0 5
Pembobotan Sedang 2 4 2 5 0 4 2 10 0 7
Kompleks 1 6 0 7 0 6 0 15 0 10 Total
No Pertanyaan Apakah sistem memerlukan backup dan 1 recovery yang handal?
Hasil Kali 26 14 21 34 0 95 Skala 4
2
Apakah komunikasi data diperlukan?
4
3
Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi?
2
4
Apakah performa penting?
3
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar? Apakah sistem memerlukan masukan data secara online? Apakah data yang dimasukkan secara online memerlukan banyak layar atau operasi? Apakah master file perlu diperbarui secara online? Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks? Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? Apakah kode program dirancang untuk reusable? Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan? Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi? Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Total ∑ i )
VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,04 FP = UAF VAF = 95 1,04 = 98,8
3 2 2 4 3 1 3 2 2 4 39
51 Lampiran 11 Tabel FP per month
52 Lampiran 11 lanjutan
53
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, pada tanggal 7 November 1989. Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Amran Ibnu Suud dan Ati Sumiati. Pada tahun 2008, penulis menamatkan pendidikan di SMA Negeri 5 Bogor, Jawa Barat. Penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun yang sama melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama aktif menjadi mahasiswa, penulis menjadi pengurus di organisasi AISEC (2011). Penulis juga turut aktif di beberapa kegiatan kepanitiaan seperti OMI (2009), MPKMB 46 (2009), Genus (2009), IPB Blogging Day (2009), IAC (2010), Bedah Bogor (2010), Pesta Sains (2010), IT Today (2010). Selain itu, penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cimanuk – Citanduy pada tahun 2011.