Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
ISSN 0852 -2626
ANALISIS KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PENYULUH DENGAN PELAKSANAAN PENYULUHAN DI KABUPATEN MINAHASA Gabriella Mangare, B.F.J. Sondakh*, F.S. Oley, M.T. Massie Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK Petugas penyuluh lapangan mempunyai peranan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani/peternak. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan penyuluh menjalankan tugasnya adalah keadaan latar belakang sosial ekonomi atau karakteristik sosial ekonomi dari setiap penyuluh. Namun demikian sejauhmana hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan pelaksanaan penyuluhan di Kabupaten Minahasa belum diketahui. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik tersebut dengan pelaksanaan tugas penyuluh dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode survey dalam pengumpulan data terhadap responden penyuluh dan dianalisis secara deskriptif. Data yang terkumpul disajikan dalam tabel silang antar variabel (pendidikan dan pengalaman) yang diamati dan dianalisis dengan melihat kecenderugan distribusinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor pendidikan tinggi Sarjana (S1) cenderung lebih baik daripada yang bukan Sarjana dalam pelaksanaan tugas. Dilain hal pengalaman lama bertugas dan yang belum lama bertugas menunjukan kecenderungan yang relatif belum lama bertugas (<20 tahun) lebih baik daripada yang sudah lama bertugas (>20 tahun). Sebagai kesimpulan bahwa karakteristik sosial ekonomi berdasarkan latar belakang pendidikan berhubungan dengan pelaksanaan tugas. *Korespondensi (corresponding Author) Email:
[email protected]
Semakin tinggi pendidikan penyuluh semakin baik pelaksanaan tugasnya. Kata kunci: Karakteristik, Sosial Ekonomi, Pelaksanaan Tugas, Penyuluh ABSTRACT ANALYSIS OF SOCIOECONOMIC CHARACTERISTICS OF EDUCATOR WITH EXTENSION IN THE DISTRICT MINAHASA. Extension workers has a strategic role in improving the welfare of farmers / ranchers. One of the factors that influence the success of the extension duties is the state socioeconomic background or socioeconomic characteristics of each extension. However, the extent of the relationship between socioeconomic characteristics with the implementation of the extension in Minahasa unknown. Based on these problems, the purpose of this study was to determine the relationship of these characteristics with the execution of tasks with good extension. This study uses survey data collection on respondents extension and analyzed descriptively. The collected data are presented in tables cross between variables (education and experience) were observed and analyzed by looking at the distribution Trends. The results showed that the factor of higher education Bachelor (S1) tend to be better than not on the Bachelor in execution of duty. On the other hand experience of long-serving and who have served a long time showed relatively recent trend duty (< 20 years) is better than the longtime (> 20 years). As a conclusion that the social and economic characteristics based on the 333
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
educational background related to the implementation of the tasks. The higher the education the better performance of its duties educator. Keywords: Characteristics , Economy, Duties , Extension
Social
menjadi
ISSN 0852 -2626
pintu
gerbang
terjadinya
penghayatan dan penerapan dari inovasi yang disuluhkan atau yang menjadi misi penyuluh.
Penyuluhan
partisipatif
yaitu
berasaskan
penyelenggaraan
penyuluhan yang melibatkan secara aktif pelaku utama dan pelaku usaha
PENDAHULUAN Dalam
rangka
membangun
dan penyuluh (Damanik, 2014).
pertanian dan peternakan yang baik
Menurut Nababan (2013), faktor
diperlukan pelaku pembangunan yang
yang
memiliki
penyuluhan
kemampuan
memanfaatkan segala
dalam
keberhasilan
adalah
Karakteristik
daya
penyuluh yaitu umur, pendidikan, lama
secara optimal. Perwujudan pertanian
bekerja frekuensi kunjungan, jumlah
dan
tanggungan,
peternakan
sumber
mempengaruhi
yang
tangguh
fasilitas
dimiliki
serta
tingkat
diperlukan aparat yang tangguh di
untuk
bidang
pendapatan adalah bagian yang dapat
pengaturan,
penyuluhan
pelayanan,
yang
spesialisasi
sesuai
yang
dan
dengan
diukur dari penyuluh
dibutuhkan
(Soedijanto, 1996).
menyuluh,
yang
Karakteristik adalah mengacu kepada
Penyuluhan diartikan sebagai
karakter
seseorang
serta
dan
gaya
hidup
nilai-nilai
yang
proses pemebelajaran pelaku utama dan
berkembang secara teratur sehingga
pelaku usaha agar mau dan mampu
tingkah laku menjadi lebih konsisten
menolong dirinya dalam mengakses
dan mudah di perhatikan. Selain itu,
informasi, teknologi, permodalan, dan
karakteristik
sumber
karateristik
lainnya
sebagai
upaya
merupakan yang
ciri
secara
atau
alamiah
meningkatkan produktivitas, efisiensi
melekat
usaha pendapatan dan kesejahteraan
meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku,
(Wangke, 2012).
pengetahuan, agama/ kepercayaan dan
Tujuan mengubah keluarganya pengetahuan,
penyuluhan
perilaku
petani
yaitu sikap,
adalah dan
mengubah serta
ketrampilannya. Perubahan ini akan
pada diri seseorang yang
sebagainya (Viforit, 2014). Kinerja penyuluh
dipengaruhi
juga
dengan
karakteristik yaitu umur, pendidikan, pengalaman,
jumlah
tanggungan
keluarga dan pendapatan (Janis, 2014).
334
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
ISSN 0852 -2626
Berdasarkan data pra survey
Agustus tahun 2015 sampai dengan
khusus kabupaten Minahasa penyuluh
bulan November tahun 2015. Metode
yang ada mempunyai jabatan yang
pengumpulan
fungsional
metode
artinya
mereka
bisa
data
survey.
menggunakan
Penentuan
sampel
mencakup sektor pertanian, peternakan,
dilakukan secara purposive sampling
perkebunan, dan kehutanan. Kondisi ini
yaitu dengan sengaja memilih daerah-
menunjukan penyuluh-penyuluh yang
daerah
ada di Kabupaten Minahasa dapat
Populasi dalam penelitian ini adalah
memberikan penyuluhan pada sektor
penyuluh peternakan lapangan. Data
pertanian secara luas.
yang dikumpulkan yaitu data primer
Kelompok tani berjumlah 1.257 kelompok
tani,
data
Kabupaten
sekunder.
Minahasa.
Data
primer
gabungan
diperoleh dari penyuluh yang ada di
kelompok tani di kabupaten minahasa
Kabupaten Minahasa. Dalam penelitian
yang
kecamatan
ini yang menjadi responden adalah
berjumlah 127 Gapoktan, 117 Gapoktan
petugas penyuluh dan kelompok tani.
melaksanakan
Responden
tersebar
keadaan
dan
di
di
25
kegiatan
dengan
ini
yang
diminta
penguatan modal dari Pengembangan
memberikan keterangan tentang sesuatu
Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) dan
fakta/pendapat.
10 Gapoktan melaksanakan kegiatan
didapat pada saat wawancara dengan
program Lembaga Distribusi Pangan
menjawab
Masyarakat
disiapkan dalam bentuk kuesioner atau
(LDPM),
(BP4K
Kab.
Minahasa)
Keterangan
pertanyaan
yang
tersebut
telah
daftar pertanyaan.
Permasalahannya, sejauh mana
Metode analisis yang digunakan
hubungan antara karakteristik sosial
yaitu analisis deskriptif secara verbal
ekonomi penyuluh dengan pelaksanaan
dengan
penyuluhan belum diketahui. Tujuannya
pemeriksaan data, dimana pada kegiatan
untuk
ini
mengetahui
pelaksanaan
tahap
dilakukan
pertama
setelah
melakukan
melakukan
penyuluhan di Kabupaten Minahasa
wawancara (mengisi daftar pertanyaan).
dengan baik.
Selanjutnya tahap pengolahan data, dimana dalam tahap ini data yang telah
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Minahasa, yaitu mulai bulan
terkumpul diolah untuk memperoleh tabulasi.
Metode
deskriptif
dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan
335
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
masalah
yang
diselidiki
dengan
-
ISSN 0852 -2626
Sebelah Selatan berbatasan dengan
mendeskripsikan keadaan subjek/objek
Kabupaten Minahasa Selatan dan
penelitian berdasarkan fakta-fakta yang
Kabupaten Minahasa Tenggara.
tampak
atau
sebagaimana
adanya
(Nawawi, 1995).
-
Sebelah Barat berbatasan dengan kota tomohon, kabupaten Minahasa Selatan dan Laut Sulawesi
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Minahasa adalah salah satu
diujung utara pulau Sulawesi. Ibukota
Karakteristik Penyuluh Seluruh
Kabupaten Minahasa adalah Tondano,
berjumlah 30 orang pada penelitian ini
berjarak sekitar 35 km dari Manado,
adalah
ibukota provinsi Sulawesi Utara. Luas
wilayah kerja di Kabupaten Minahasa.
wilayah Kabupaten Minahasa adalah
Penyuluh-penyuluh
kabupaten di Sulawesi Utara, letak
2
Sosial
Ekonomi
responden
penyuluh
yang
ini
yang
mempunyai
tersebar
di
1.029,82 km , yang terdiri dari 25
seluruh BP3K di setiap kecamatan yang
Kecamatan masing-masing kecamatan
ada di Kabupaten Minahasa. Data latar
Langowan Timur, Langowan Barat,
belakang
Langowan Selatan, Langowan Utara,
dalam
Tompaso,
Tompaso
Barat,
pendidikan, pengalaman, tanggungan
Kawangkoan,
Kawangkoan
Utara,
keluarga,
dan
Kawangkoan Barat, Sonder, Tombariri,
belakang
sosial
Tombariri Timur, Pineleng, Mandolang,
dapat dilihat pada tabel 1.
Tombulu, Tondano Barat, Tondano Selatan,
Remboken,
Kakas,
Kakas
Barat, Lembean Timur, Eris, Kombi, Tondano Timur, Tondano Utara. Adapun batas kabupaten adalah sebagai berikut: -
Sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi, Kota Manado.
-
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku.
336
sosial
penelitian
ekonomi ini
penyuluh
yaitu
penghasilan. ekonomi
umur,
Latar
penyuluh
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
ISSN 0852 -2626
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan latar belakang sosial ekonomi penyuluh No. Karakteristik sosial ekonomi Jumlah Presentase Penyuluh (orang) (%) 1 Umur 38-44 tahun 4 13.4 44-50 7 23.3 50-56 19 63.3 2 Pendidikan S1 20 66.7 D3 2 6.6 SPMA 8 26.7 3 Pengalaman menyuluh 8-16 tahun 7 23.3 17-24 tahun 11 36.7 25-33 tahun 12 40 4 Tanggungan keluarga < 3 orang 13 43.3 4 orang 14 46.7 5 orang 3 10 5 Pendapatan 4.000.000-4.850.000 20 66.6 3.100.000-3.950.000 2 6.7 2.150.000-3.000.000 8 26.7 Keterangan: *n = 30 Umur
Pendidikan Kisaran umur penyuluh dalam
Pendidikan formal adalah jalur
penelitian ini adalah 38-56 tahun,
pendidikan terstruktur dan berjenjang
hampir keseluruhan penyuluh berumur
yang
produktif dalam hal pengalaman, sudah
negeri maupun swasta. Sebaran tingkat
mampu
pendidikan penyuluh adalah dari SPMA
bekerja
dan
siap
untuk
ditempuh
penyuluh
menjalankan tugas penyuluhan. Hasil
sampai
penelitian
umur
pendidikan penyuluh berkaitan dengan
penyuluh pada umumya berkisar 38-44
ilmu pengetahuan serta pola pikir dalam
tahun sebanyak 4 orang. Penyuluh yang
menjalankan
berumur 45-50 tahun sebanyak 13 orang
penyuluh.
Penyuluh
yang
dan penyuluh yang berumur 51-56
kabupaten
Minahasa
66,7%
tahun sebanyak 13 orang. Umur akan
memiliki gelar sarjana, bisa dikatakan
mempengaruhi
fisik
para penyuluh sudah memiliki tingkat
kinerja
pendidikan yang baik. Menurut data
bekerja,
yang
cara
diperoleh
kemampuan berfikir
dan
penyuluh dalam tugasnya di lapangan.
perguruan
berstatus
tinggi.
tugasnya
Tingkat
sebagai ada
di
sudah
diatas penyuluh yang tamatan SPMA
337
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
ISSN 0852 -2626
berjumlah 8 orang, penyuluh yang
akan semakin besar pula tuntutan
tamatan D3 berjumlah 2 orang, dan
kebutuhan keuangan rumah tangga.
peyuluh yang tamatan S1 berjumlah 20
Kegagalan penyuluh dalam penyuluhan
orang.
akan berpengaruh dalam kehidupan
Pengalaman menjadi Penyuluh
keluarga. Penyuluh yang mempunyai
Pengalaman menjadi penyuluh mempengaruhi
pengetahuan
tanggungan >3 berjumlah 13 orang,
atau
penyuluh yang mempunyai tanggungan
kemampuan dalam menjalankan tugas
4 berjumlah 14 orang, dan penyuluh
sebagai
yang
penyuluh.
Semakin
tinggi
mempunyai
pengalaman penyuluh semakin banyak
berjumlah 3 orang.
hal yang diketahui penyuluh itu. Orang-
Pendapatan
orang yang lama bekerja pada suatu
tanggungan
Pendapatan
5
merupakan
pekerjaan akan lebih produktif daripada
penghasilan penyuluh yang di terima
mereka yang senioritasnya lebih rendah.
dari gaji dan penghasilan lainnya.
Pengalaman penyuluh dapat dilihat juga
Pendapatan
dari
diterima
pengalaman
penyuluh
dalam
dari
penyuluh gaji
yang
umumnya diberikan
mengikuti diklat dan pendidikan lain
pemerintah sebagai upah atas apa yang
yang berhubungan dengan penyuluhan.
dikerjakan
Penyuluh yang mempunyai pengalaman
Pendapatan penyuluh berfungsi untuk
menyuluh 8-16 tahun berjumlah 7
menafkahi anggota keluarga penyuluh
orang,
mempunyai
dan untuk memenuhi kebutuhan rumah
pengalaman 17-24 tahun berjumlah 11
tangga seperti makanan, pakaian, dan
orang, dan penyuluh yang mempunyai
perumahan. Hasil yang diperoleh di
pengalaman 25-33 tahun berjumlah 12
lapangan penyuluh yang mempunyai
orang.
pendapatan 2-3 juta berjumlah 8 orang,
Jumlah Tanggungan Keluarga
penyuluh yang mempunyai pendapatan
penyuluh
yang
penyuluh
tersebut.
Jumlah tanggungan keluarga
3-4 juta berjumlah 2 orang, dan
adalah jumlah anggota keluarga yang
penyuluh yang mempunyai pendapatan
dinafkahi oleh penyuluh dan sekaligus
4-5 juta berjumlah 20 orang.
menjadi beban bagi penyuluh tersebut.
Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Pelaksanaan Penyuluhan
Semakin besar jumlah anggota keluarga
338
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
ISSN 0852 -2626
Tabel 2. Analisis antara Pendidikan dengan Tugas Penyuluh No.
Tugas-tugas penyuluh
Pendidikan Pengukuran
1.
Kunjungan penyuluh:
2.
Frekuensi penyuluhan
3.
Kehadiran peserta
4.
Komunikasi penyuluhan
5.
Kesesuaian materi
6.
Kesesuaian program
7.
Materi yang diberikan
8.
Perubahan perilaku
9.
Pemecahan masalah
10.
Metode penyuluhan perorangan
11
Metode penyuluhan kelompok
-
Sering Jarang Tidak pernah 3 kali/minggu 2 kali/minggu 1 kali/minggu 80%-100% 50%-70% 20%-40% Baik Cukup Kurang Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Sangat membantu Cukup membantu Kurang membantu Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
≥ S1
%
< S1
%
17 3 12 6 2 8 10 2 15 5 18 2 20 1 19 1 9 10 18 1 5 15 20 -
85 15 60 30 10 40 50 10 75 25 80 20 95 5 95 5 47 53 94 6 25 75 100 -
8 2 3 6 1 2 6 2 5 5 10 7 2 9 1 9 2 10 1 2 8 10 -
80 20 30 60 10 20 60 20 50 50 100 78 22 80 20 81 19 91 9 20 80 100 -
. Tabel 2 menunjukkan hubungan antara
mempunyai
karakteristik sosial ekonomi dengan
pelaksanaan
pelaksanaan
belakang
penyuluhan
yang
hubungan tugas. pendidikan
dengan
Artinya,
latar
berhubungan
menunjukan bahwa adanya persentase
dengan pelaksanaan tugas penyuluh di
yang
Kabupaten
tinggi
jika
penyuluh
Minahasa.
berbeda
pendidikan yang bukan Sarjana. Hal ini
(2009) yang menyatakan pendidikan
menunjukan bahwa pendidikan yang
tidak ada hubungan dengan pelaksanaan
tinggi mempunyai hubungan dengan
tugas penyuluh.
pendidikan
yang
rendah
tidak
339
pendapat
ini
berpendidikan Sarjana (S1) daripada
pelaksanaan tugas penyuluh, sedangkan
dengan
Kondisi
Khalida
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
ISSN 0852 -2626
Tabel 3. Analisis antara Pengalaman dengan Tugas Penyuluh No.
Tugas-tugas penyuluh
Pengalaman Pengukuran
1.
Kunjungan penyuluh
2.
Frekuensi penyuluhan
3.
Kehadiran peserta
4.
Komunikasi penyuluhan
5.
Kesesuaian materi
6.
Kesesuaian program
7.
Materiyang diberikan
8.
Perubahan perilaku
9.
Pemecahan masalah
10.
Metode penyuluhan perorangan
11
Metode penyuluhan kelompok
-
> 20
Sering Jarang Tidak pernah 3 kali/minggu 2 kali/minggu 1 kali/minggu 80%-100% 50%-70% 20%-40% Baik Cukup Kurang Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Sangat membantu Cukup membantu Kurang membantu Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
16 2 9 7 2 7 9 2 12 6 15 3 16 2 16 2 9 10 5 13 3 15 13 -
%
< 20
%
89 11 50 39 11 39 50 11 67 33 83 17 89 11 89 11 47 53 27 73 17 73 100 -
10 2 6 5 1 3 6 3 9 3 11 1 11 1 11 1 9 2 2 10 4 8 17 -
83 17 50 41 9 25 50 25 75 25
Data tabel 3 menunujukan bahwa
pelaksanaan
persentase yang tinggi cenderung pada
penelitian ini berbeda dengan pendapat
pengalaman yang belum lama (<20
Khalida
tahun)
pengalaman ada hubungannya dengan
daripada
bertugas
(>20
pengalaman tahun).
lama
Hal
ini
tugas
97 3 91 9 91 9 81 19 17 83 33 67 100 -
(2009)
penyuluh.
yang
Hasil
menyatakan
pelaksanaan tugas penyuluh.
menunjukan bahwa pengalaman yang tinggi belum tentu dapat melaksanakan tugas
dengan
baik,
KESIMPULAN
sedangkan
Berdasarkan pembahasan,
tidak dapat menjalankan tugas dengan
kesimpulan bahwa karakteristik sosial
baik.
ekonomi berdasarkan latar belakang
mempunyai
pengalaman hubungan
tidak dengan
pendidikan 340
dapat
dan
pengalaman yang rendah belum tentu
Artinya
maka
hasil
berhubungan
diambil
dengan
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 2 : 333-341 (Juli 2016)
pelaksanaan tugas penyuluh. Semakin tinggi
pendidikan
penyuluh
Nababan,
maka
ISSN 0852 -2626
I.
M.
2013.
Hubungan
karakteristik penyuluh pertanian
semakin baik pelaksanaan tugasnya.
pns
terhadap
keberhasilan
penyuluhan (kasus: kecamatan sunggal
DAFTAR PUSTAKA Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,
dan
agribisnis Vol 2. No 10 : 236-
(BP4K). Programa Penyuluhan
Damanik,
D.
P.
2014.
karakteristik
252 Nawawi.
Hubungan
petani
peternak
1995.
Dikata
Evaluasi
Penyuluhan Pertanian APP Soedijanto.
1996.
Administrasi
sapi dengan kinerja penyuluhan
Penyuluhan Pertanian. Jakarta:
(kasus:
condong,
Universitas
kabupaten
Departemen
desa
kecamatan
ara
stabat
langkat. Jurnal agribisnis Vol 3. No. 5 : 34-43 Janis,
kutalimbaru
kabupaten deli serdang). Jurnal
Kehutanan
Pertanian. (Minahasa : 2014)
dan
R.
2014.
Terbuka, Pendidikan
dan
Kebudayaan. Viforit, A. 2014. Pengaruh Karakteristik
Kinerja Penyuluh
Sosial
Ekonomi
Penyuluh
Pertanian Di Wilayah Kerja
Terhadap Tingkat Keberhasilan
Badan
Pelaksanaan
Pelaksana
Pertanian
Penyuluh
Perikanan
Tugas
Pokok
Dan
Penyuluh Pertanian (di BPP
Kehutanan (BP4K) Kabupaten
Pematang Sijonam, Kabupaten
Kepulauan
Serdang
Sangihe.
Jurnal
cocos Vol.4 No.4 : 20-42 Khalida,
L.
2009.
Bedagai).
Jurnal
agribisnis Vol 3 No. 5 : 102-118
Hubungan
Wangke, W. M. 2012. Hubungan
Karakteristik Sosial Ekonomi
Karakteristik Sosial Ekonomi
Penyuluh dengan Pelaksanaan
Petani Dengan Ke-Ikutsertaan
Tugas
Dalam Penyuluhan Pertanian Di
Pokok
Penyuluh
Pertanian: Studi Kasus BPP
Desa
Medan Krio Kecamatan Sunggal
Tompaso Kabupaten Minahasa.
Kabupaten
Jurnal zootek Vol 11. No 1 : 58-
Universitas
Deli Sumatera
Serdang. Utara.
63
Medan.
341
Kamanga
Kecamatan