ANALISIS KARAKTER KERJA KERAS DAN LITERASI MATEMATIKA PISA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL PBL STRATEGI MURDER MATERI PYTHAGORAS
TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Oleh Anis Munfarikhatin 0401513048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2016
PENGESAHAN UJIAN TESIS
Tesis dengan judul “Analisis Karakter Kerja Keras dan Literasi Matematika PISA Siswa Melalui Pembelajaran Model PBL Strategi MURDER Materi Pythagoras” yang disusun oleh: Nama
:
Anis Munfarikhatin
NIM
:
0401513048
Program Studi
:
Pendidikan Matematika
telah dipertahankan dalam sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang Pada Tanggal : 18 Februari 2016.
Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris/Penguji 4
Prof. Dr. rer. nat. Wahyu Hardyanto, M.Si.
Prof. Dr. St. Budi Waluya, M.Si.
NIP. 196008081987021001
NIP. 196809071993031002
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. Zaenuri Mastur, S.E, M.Si, Akt
Dr. Mulyono, M.Si.
NIP. 196412231988031001
NIP. 197009021997021001
Penguji III
Prof. Drs. YL. Sukestiyarno, M.S., P.hD. NIP. 195904201984031002
ii
Motto dan Persembahan
Motto :
Pendidikan itu seperti pohon yang berakar pahit, tetapi akan selalu berbuah manis (Aristoteles). Jika kamu tidak mampu menahan keletihan belajar, maka kamu harus mau menelan pahitnya kebodohan (Pythagoras). Ilmu itu seperti udara. Ia begitu banyak di sekeliling kita. Kamu bisa mendapatkannya dimanapun dan kapanpun (Plato).
Persembahan : Karya tulis ini kupersembahkan kepada :
Ibu dan bapak tercinta Anak- anakku tercinta Sahabat dan teman- teman
iii
PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar- benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan cara- cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung
resiko/sanksi
yang
dijatuhkan
apabila
ditemukan
adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, Januari 2016 Yang membuat pernyataan,
Anis Munfarikhatin 0401513048
iv
ABSTRAK Munfarikhatin, Anis. 2016. “Analisis Karakter Kerja Keras dan Literasi Matematika PISA Siswa Melalui Pembelajaran Model PBL Strategi MURDER Materi Pythagoras. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika. Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Drs. YL. Sukestiyarno, M.S. P.hD., II Dr. Mulyono, M.Si. Kata Kunci : Kerja Keras, Literasi Matematika, PBL, MURDER. Kerja keras siswa dalam matematika terutama pada aspek berliterasi matematika siswa Indonesia dalam studi PISA masih menunjukkan hasil yang sangat rendah. Hasil survey PISA menunjukkan skor kemampuan literasi matematika siswa Indonesia masih berada pada rangking bawah. Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan pembelajaran PBL strategi MURDER pada materi Pythagoras dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa. Skenario diawali dengan orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa dalam menyelesaikan masalah, menginvestigasi permasalahan melalui diskusi kelompok, mengembangkan penyelesaian, dan mengevaluasi proses penyelesaian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Mix Method menggunakan desain Concurrent Embeded. Penelitian ini diawali dengan observasi awal terhadap kemampuan literasi matematika, teknik Cluster random sampling untuk memilih kelas eksperimen dan kontrol. Analisis awal kemampuan dan keterampilan literasi berdasarkan hasil skor pretes, karakter kerja keras diamati dengan observasi dan wawancara. Ruang lingkup penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Winong yang memfokuskan pada 5 siswa subyek pilihan dengan variabel kemampuan literasi, keterampilan literasi, dan karakter kerja keras. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan tes. Efektifitas pembelajaran dianalisis dengan menggunakan statistik uji ketuntasan klasikal, analisis regresi dan uji Gain. Hasil penelitian awal menunjukkan kemampuan siswa dalam berliterasi sangat rendah terutama pada aspek mathemathising. Keefektifan pembelajaran ditunjukkan dengan ketuntasan belajar kelas eksperimen mencapai 90%, kemampuan literasi matematika kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, karakter kerja keras dan keterampilan literasi matematika berpengaruh positif terhadap kemampuan literasi dengan besar pengaruh 80,7%. Hasil uji gain menunjukkan peningkatan dengan thitung= 4,70 > ttabel= 1,67. Hasil analisis karakter kerja keras dan keterampilan literasi matematika ditunjukkan dengan peningkatan skor pengamatan terhadap 5 siswa pilihan pada setiap pertemuan.
v
ABSTRACT Munfarikhatin, Anis. 2016. "Character Analysis Work Hard and PISA Mathematical Literacy Through PBL Learning Model Strategies material MURDER Pythagoras. Thesis. Mathematics Education Program. Graduate Program, State University of Semarang. Supervisor I Prof. Drs. YL. Sukestiyarno, M.S. P.hD., II Dr. Mulyono, M.Si. Keywords: Work Hard, Mathematical Literacy, PBL, MURDER. Pulpil’s hard working in Mathematics especially in mathematical literacy skills of Indonesian students in the PISA study still showed a very low yield. The results of the PISA survey shows scores of students of mathematics literacy Indonesia is still at the bottom of the rankings. One of the things behind is the lack of understanding of students and teachers in Indonesia in literacy matemathics .This reserach aim is to test the effectiveness of PBL learning strategy Pythagoras MURDER on the material in improving the literacy skills of mathematics students. Learning begins with the orientation of students on the issue, organizing students to solve problems, investigate problems through group discussions, develop solutions, and evaluate the process of completion. The method used is the method using the Method Mix Concurrent Embeded design. This study begins with an initial observation of the mathematical literacy skills, then the selection of the sample with cluster random sampling technique to select an experiment and control class. The initial analysis of the capabilities and skills of literacy based on the score pretest, hard working character observed by observation and interviews. The scope of this research is class VIII SMP N 1 Winong which focuses on five students subject to variable selection literacy skills, literacy skills, hard work and character. Techniques of collecting data using interviews, observation and tests. The effectiveness of learning were analyzed using classical completeness test statistics, regression analysis and test Gain. Preliminary results showed the ability of students in literacy is very low, especially in terms mathemathising. The effectiveness of learning demonstrated by the experimental class learning completeness reached 90%, the literacy skills of mathematics experimental class is better than the control class, character of hard work and mathematical literacy skills positive effect on the literacy skills with great influence 80,7%. The test results showed an increase in the gain thitung = 4.70> t tabel = 1.67. The results of the analysis of the character of hard work and mathematical literacy skills demonstrated by increased scores observations towards 5 sample students in each meeting.
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “ Analisis Karakter Kerja Keras dan Literasi Matematika PISA Melalui Pembelajaran Model PBL Strategi MURDER Materi Pythagoras. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada pihak- pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Prof. YL. Sukestiyarno, M.S. P.hD. (Pembimbing I) dan Dr. Mulyono, M.Si. (Pembimbing II). Ucapan terimakasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya: 1.
Direksi Program Pascasarjana UNNES, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.
2.
Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana UNNES yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.
vii
3.
Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana UNNES, yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh pendidikan.
4.
Bapak kepala sekolah SMP Negeri 1 Winong yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
5.
Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 1 Winong yang telah banyak membantu peneliti dalam memperlancar kegiatan studi. Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan,
baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, Januari 2016
Anis Munfarikhatin
viii
DAFTAR ISI
Halaman PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................i PENGESAHAN UJIAN TESIS............................................................................ii PERNYATAAN KEASLIAN...............................................................................iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................iv ABSTRAK ............................................................................................................v ABSTRACT............................................................................................................vi PRAKATA............................................................................................................vii DAFTAR ISI.........................................................................................................viii DAFTAR TABEL.................................................................................................x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .........................................................................................1
1.2
Identifikasi Masalah .................................................................................12
1.3
Cakupan Masalah .....................................................................................13
1.4
Rumusan Masalah ....................................................................................14
1.5
Tujuan Penelitian .....................................................................................14
1.6
Manfaat Penelitian ...................................................................................15
1.7
Penegasan Istilah......................................................................................15
BAB I I
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ix
2.1
Kajian Pustaka............................................................................................19 2.1.1 Pembelajaran Matematika .............................................................19 2.1.2
Teori Belajar..................................................................................20
2.1.3
Hasil Belajar ..................................................................................26
2.1.4
Literasi Matematika ......................................................................28
2.1.5
Kemampuan Literasi Matematika PISA .......................................30
2.1.6
Keterampilan Literasi Matematika PISA ......................................38
2.1.7
Pendidikan Karakter ......................................................................39
2.1.8
Karakter Kerja Keras.....................................................................42
2.1.9
Model Pembelajaran......................................................................44
2.1.20 Model Pembelajaran PBL..............................................................45 2.1.21 Strategi Pembelajaran....................................................................46 2.1.22 Strategi Pembelajaran MURDER ..................................................47 2.1.23 Scaffolding.....................................................................................49 2.1.24 Model Pembelajaran PBL Strategi MURDER Berorientasi PISA 52 2.1.25 Materi Pythagoras .........................................................................55 2.1.26 Kajian Penelitian Relevan .............................................................56 2.2 Kerangka Berpikir........................................................................................58 2.3 Hipotesis Penelitian.......................................................................................62 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian......................................................................................64
3.2
Langkah- langkah penelitian .....................................................................65
3.3
Alur Validasi Perangkat Pembelajaran......................................................67
3.4
Populasi dan Sampel .................................................................................69 x
3.5
Latar dan Waktu Penelitian .......................................................................70
3.6
Metode Kualitatif ......................................................................................70
3.7
3.6.1
Sampel Sumber Data ....................................................................70
3.6.2
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif...........................................71
3.6.3
Analisis Data Kualitatif ................................................................76
3.6.4
Pengujian Keabsahan Data...........................................................79
3.6.5
Uji Kredibilitas .............................................................................79
Metode Kuantitatif ....................................................................................81 3.7.1 Populasi dan Sampel .....................................................................82 3.7.2 Variabel Penelitian ........................................................................82 3.7.3 Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif..........................................83 3.7.4
Instrumen Penelitian.....................................................................83
3.7.5
Pengujian Kevalidan Perangkat ...................................................84
3.7.6
Pengujian Butir Soal TKLM ........................................................91
3.7.7
Teknik Analisis Data Kuantitatif..................................................98
3.7.7.1 Analisis Tahap Awal ............................................................98 3.7.7.2 Analisis Tahap Akhir ...........................................................100 BAB IV 4.1
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian .........................................................................................109 4.1.1 Analisis Kondisi Awal ..................................................................109 4.1.2 Analisis Akhir Pembelajaran.........................................................124
4.2
Pembahasan ...............................................................................................163 4.2.1 Pembahasan Kondisi Awal............................................................163 4.2.2 Pembahasan Keefektifan ...............................................................165 xi
4.2.8
Pembahasan Peningkatan Karakter ...............................................176
4.2.9
Pembahasan Peningkatan Keterampilan .......................................179
4.2.10 Pembahasan Peningkatan Kemampuan Literasi ...........................182 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1
Simpulan....................................................................................................185
5.2
Implikasi....................................................................................................189
5.3
Saran..........................................................................................................190
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................192
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pendidikan adalah kebutuhan manusia sepanjang hidupnya. Tanpa
pendidikan, manusia akan sulit berkembang dan terbelakang. Pendidikan akan terus dilakukan karena pendidikan tidak mengenal waktu dan merupakan proses yang terus berjalan sepanjang hidup manusia (Widodo, 2008:1). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak ubahnya seperti kebutuhan hidup manusia yang harus dipenuhi karena dengan mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas manusia akan dianggap memiliki martabat yang tinggi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hudojo (1988:1) bahwa pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan kegiatan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Sehingga secara tidak disadari, pendidikan memegang peranan penting dalam hubungannya dengan koneksi antar manusia sebagai wujud dari mengaktualisasikan diri mereka dan membangun sistem komunikasi antar manusia. Berdasarkan kebijakan pendidikan nasional Indonesia tahun 2003 tujuan pendidikan adalah meningkatkan kecerdasan siswa, kepribadian dan perilaku yang baik (Dwirahayu, 2011). Orientasi pendidikan pada masa sekarang telah terjadi perluasan arah dan tujuannya. Bukan hanya menekankan pada aspek kognitif yang beorientasi pada hasil
tetapi juga dikembangkan pada aspek afektif dan 1
2
psikomotor. Belajar dapat dikatakan berhasil apabila dari ketiga aspek tersebut didapatkan hasil yang maksimal dengan kriteria tertentu. Sebagai salah satu disiplin ilmu, matematika memegang peranan penting dalam berbagai aspek dalam pendidikan. Seperti yang dinyatakan oleh NCTM (2000:1) bahwa matematika telah memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dari jaman prasejarah hingga sekarang. Peranannya sekarang sangat signifikan dibandingkan sebelumnya, dan dipastikan akan lebih signifikan pada masa yang akan datang. Sejalan dengan perkembangan jaman, matematika telah dikenal sebagai ilmu yang penting dan dibutuhkan oleh setiap manusia dalam hidup mereka sehari-hari. Matematika membentuk pola pikir manusia berdasarkan apa yang diamati dan dianalisis, sesuai dengan pendapat Suherman (2003:17) Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa dari logika. Pentingnya matematika dalam kehidupan manusia mendorong kualitas pendidikan khususnya matematika semakin berkembang dari waktu ke waktu. Menururt Wilson (1993:3) Mengajar matematika merupakan tugas yang rumit. Banyak faktor yang mempengaruhi proses dalam mengkomunikasikan keahlian matematika, konsep-konsep, dan prinsip secara sukses kepada siswa. Dari pendapat inilah setiap pengajar metematika membutuhkan suatu inovative skills dalam mengajar dan membentuk siswa menjadi tertarik untuk mempelajari matematika. Tujuan para guru matematika seharusnya membantu orang-orang
3
mengerti matematika dan mendorong mereka untuk percaya secara alami dan menyenangkan untuk menggunakan dan mempelajari matematika (NCTM, 2000:8). Tugas guru matematika pada masa sekarang tidak hanya mentransfer ilmu dari guru ke siswa tetapi juga menanamkan pentingnya belajar matematika secara sadar bagi siswa. Penanaman nilai-nilai karakter bangsa telah menjadi acuan penting dan terintegrasi pada setiap mata pelajaran tidak terkecuali matematika. Karakter adalah jumlah pengembangan kualitas moral dan etika dan demonstrasi dari sifatsifat emosional dalam tanggapan, berpikir, penalaran, dan perilaku masyarakat. Pendidikan Karakter meliputi beberapa lapisan yang meliputi keluarga, sekolah, dan lembaga sosial lainnya terhadap pengembangan karakter positif anak-anak dan orang dewasa (Dickinson, 2009:4). Pendidikan karakter saat ini telah dirasa penting karena karakter telah mulai terkikis oleh perkembangan jaman dan teknologi dari dalam maupun luar negeri yang mengakibatkan para siswa tidak menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi martabat dan kepribadian dimata bangsa lain. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dirancang dengan beberapa tujuan yang salah satunya meningkatkan mutu pendidikan melalui kemadirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, memberdayakan sumberdaya yang tersedia (Mulyasa, 2009:22). Proses pembelajaran yang selama ini berpusat pada kurikulum pusat, pada KTSP diperluas dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah dan peserta didik.
4
Pada penilaian lingkup internasional kemampuan matematika siswa di Indonesia dinilai sangat kurang. Berdasarkan hasil survey PISA (Programme for International Student Assessment) yang merupakan studi di bawah lembaga OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) memulai surveynya pada tahun 2000, ini menekankan pada kemampuan literasi siswa. PISA didesain untuk meyakinkan rasa khawatir dalam membicarakan kecemasan individu pada masyarakat yang hidup pada kawasan kontemporer (IJED, 2010:29). PISA yang pertama kalinya mengadakan survey tahun 2000 menilai tentang kesiapan para siswa pada kehidupan dewasa, yang diikuti oleh 41 negara bekerjasama dengan pemerintah negara bersangkutan. PISA mencakup tiga domain yaitu (1) komponen konten dalam PISA dimaknai sebagai isi atau materi atau subjek materi yang dipelajari di sekolah, (2) komponen proses dalam studi PISA dimaknai sebagai hal-hal atau langkah-langkah seseorang untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam situasi tertentu dengan menggunakan matematika sebagai alat sehingga permasalahan itu dapat diselesaikan, (3) komponen konteks dalam studi PISA dimaknai sebagai situasi tergambar dalam suatu permasalahan (OECD, 2010). Hasilnya, Indonesia ada pada urutan ke-39 dengan skor 367. Pada Tahun 2003 menempati ranking ke-38 dari 40 negara dengan skor 360. Tahun 2006 yang diikuti oleh 57 negara, Indonesia menempati urutan ke-50. Hasil PISA tahun 2009 posisi Indonesia kembali terpuruk yang hanya menempati posisi ke-61 dari 65 negara partisipan (Kemdikbud, 2011b). Sedangkan, hasil PISA terbaru pada tahun 2012 Indonesia semakin terpuruk yaitu menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara
5
dengan skor rata-rata 375 dari rata-rata skor internasional 494 (OECD, 2013). Dari beberapa hasil survey tersebut posisi Indonesia pada level internasional tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, namun cenderung mengalami kemerosotan. Tidak diragukan lagi bahwa rata-rata kemampuan matematika siswa Indonesia sangatlah rendah. Salah satu konten yang diukur dalam PISA adalah Space and Shape yang mencakup berbagai fenomena yang ditemui dimana- mana di dalam dunia visual dan fisik kita misalnya: pola, sifat objek, posisi dan orientasi, representasi dari objek, pengkodean informasi visual, navigasi dan interaksi yang dinamis dengan bentuk nyata (PISA framework, 2013). Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang penting, karena geometri bertujuan memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis dalam pemecahan masalah (Aydogdu, 2014). Menurut Adolphus (2011) Geometri adalah sebuah aspek dari matematika yang mempelajari berbagai bentuk yang berbeda, namun beberapa siswa tidak mampu menerapkan aplikasi matematika khususnya geometri dalam kehidupan keseharian mereka, bahkan mereka tidak mampu memecahkan masalah yang hampir sama dalam kehidupan sehari-hari. Wardani dalam (Setiawan, 2014) mengemukakan soal- soal PISA pada konten space and shapes sangat menuntut kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Dari hasil pra penelitian kemampuan literasi pada konten space and shapes materi Pythagoras di SMP N 1 Winong, kemampuan literasi matematika terbukti masih rendah terutama pada aspek communication. Fakta tersebut dibuktikan
6
dengan pekerjaan siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam kaitannya dengan kehidupan sehari- hari dinilai masih kurang. Permasalahan : Mita akan melapisi sebuah papan mading dengan karpet berwarna hijau dan merah dengan ukuran yang sama besar. Papan tersebut dibagi menjadi dua bagian secara diagonal. Bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna merah. Ukuran papan mading tersebut adalah 150 cm x 100 cm. Berapakah ukuran karpet hijau dan merah minimum yang ia perlukan ?
Gambar 1.1 Contoh Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Siswa Hasil observasi pada salah satu siswa SMP Negeri 1 Winong tersebut dapat dilihat bahwa hasil penyelesaian tidak sesuai dengan yang diharapkan, siswa tidak mampu
menerjemahkan permasalahan yang diberikan dengan
jawaban yang ia tunjukkan. Pada soal telah diketahui ukuran papan mading yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 150 cm x 100 cm. Langkah awal yang harus ia lakukan adalah mencari panjang diagonal papan mading tersebut dengan menggunakan teorema Pythagoras, setelah itu menentukan ukuran karpet yang tentunya berbentuk segitiga siku- siku. Langkah terakhir adalah menentukan ukurannya. Hal ini menjadi permasalahan yang rumit mengingat sebagian besar siswa juga melakukan kesalahan dalam menentukan ukuran karpet tersebut. Pembelajaran yang masih terpusat pada guru dan kurangnya pemahaman
7
mengenai kemampuan literasi berpengaruh pada pola pikir siswa mengakibatkan rendahnya pengetahuan siswa di SMP N 1 Winong dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Berdasarkan analisis PISA Tahun 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam) (Kemdikbud, 2013:7). Dengan adanya studi ini membuktikan bahwa pengajaran matematika di Indonesia belum memenuhi tuntutan jaman. Menururt assessment work of PISA 2012, literasi matematika didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk kemampuan dalam melakukan penalaran secara matematika dan menggunakan konsep, prosedur, dan fakta untuk menggambarkan, menjelaskan atau memperkirakan kejadian. Menurut Ojose (2011) Rendahnya kemampuan literasi matematika mengakibatkan siswa tidak dapat mengkoneksikan pengetahuan yang didapat di sekolah ke dalam permasalahan di dunia nyata. Dari hasil observasi tersebut, pembelajaran yang memfokuskan pada kemampuan literasi sangat diperlukan sehingga dipandang perlu adanya suatu inovasi pembelajaran dan penyusunan perangkat pembelajaran yang mampu mendukung dan mengimprovisasi kemampuan literasi dan karakter siswa dalam matematika. Pembelajaran yang menyenangkan dan strategi pembelajaran yang sesuai akan mampu membentuk iklim belajar yang kondusif dan tidak
8
menegangkan tetapi siswa tetap fokus dalam belajar. Menurut Suherman (2003:4) pengertian strategi dalam kaitannya dengan pembelajaran (matematika) adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal. Pemilihan strategi hendaknya disesuaikan dengan materi pembelajaran, karakter siswa dan nilai-nilai budaya bangsa. Hasil wawancara dengan beberapa guru bidang studi matematika juga menunjukkan bahwa iklim belajar matematika cenderung mengalami kemerosotan karena siswa cenderung bosan dan jenuh dengan pembelajaran yang menurut mereka tidak inovatif. Hal ini ditunjukkan dengan hampir 75% siswa tidak mencapai ketuntasan dalam menghadapi ulangan harian. Pada proses pembelajaran siswa kurang antusias sehingga berdampak pada kemampuan kognitif yang buruk. Penggunaan metode yang tidak tepat dengan materi ajar juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Salah satu pembelajaran yang diharapkan mampu memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi dan karakter adalah model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan strategi MURDER yang berorientasi PISA yaitu pembelajaran yang berorientasi peningkatan kemampuan literasi khususnya pada materi konten space and shapes materi Pythagoras . Graff (2003) menjelaskan bahwa PBL merupakan model pembelajaran yang memulai belajar dengan permasalahan. Tipe dari permasalahan yang diajukan tergantung pada tujuan pembelajaran. Dan biasanya masalah berorientasi pada kehidupan sehari- hari dalam kehidupan nyata.
9
Untuk melengkapi sintaks model PBL akan diterapkan strategi pembelajaran MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect and Digest, Expand, Review and Respond). MURDER merupakan strategi kognitif dan metakognitif. Metakognitif adalah alat untuk memandu dan memonitor strategi pembelajaran kognitif (Behzadi et all., 2014). MURDER dikembangkan oleh Bob Nelson pada bukunya yang berjudul “The Complete Problem Solver”. Belajar matematika bagi sebagian besar siswa terasa membosankan apabila guru menyampaikannya secara flat tanpa adanya kegiatan yang menyenangkan. Pada aspek Mood dalam strategi MURDER diperlukan penggunaan media pembelajaran mampu membangkitkan ketertarikan dan semangat siswa dalam mengawali pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Festus dan Adeyeye (2012:10) bahwa permainan matematika adalah permainan yang edukatif, salah satu aspek penting dalam permainan matematika adalah kegembiraan. Tanpa kegembiraan, permainan akan serupa dengan aktifitas mencatat yang membosankan. Pada penelitian ini penggunaan game berupa permainan puzzle yang dimodifikasi sehingga melibatkan seluruh siswa dan keaktifan siswa untuk mendayagunakan seluruh kemampuan mereka dalam bersaing dan berpikir secara efektif. Game puzzle yang disubstitusi dengan permasalahan- permasalahan literasi matematika ini dibagi dalam beberapa tahap dan berbagai sintaks sehingga tiap pertemuan siswa tidak merasa bosan dan jenuh. Sependapat dengan Burns (2003:1) bahwa salah satu strategi menggunakan game dalam pembelajaran adalah membangun ketertarikan dan apresiasi siswa terhadap
10
matematika dengan melibatkan mereka ke dalam aktivitas dan tantangan yang menyenangkan. Perpaduan model PBL strategi pembelajaran MURDER berorientasi PISA akan mampu membangkitkan semangat dalam mempelajari matematika khususnya materi Pythagoras yang menekankan pada kemampuan literasi dengan lebih menyenangkan dan mudah. Model PBL dengan strategi pembelajaran MURDER berorientasi PISA diawali dengan proses orientasi siswa pada permasalahan
literasi
matematika
menggunakan
metode
tanya
jawab,
mengorganisasikan siswa untuk berpikir dengan langkah membentuk kelompok heterogen dan membangkitkan mood belajar melalui media game puzzle dengan mencermati permasalahan yang diberikan dengan mengingat konsep, memberikan umpan balik melalui kegiatan tanya jawab pada poin yang dianggap sulit, memotivasi siswa untuk bersaing secara sehat dan mau bekerja keras yang diimplementasikan pada langkah perebutan poin pada permainan puzzle, dan mengevaluasi proses pembelajaran dengan mengembangkan pengetahuan siswa melalui tanya jawab dan mengerjakan soal evaluasi individu. Dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan, siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda berusaha menyelesaikan permasalahan, sehingga diharapkan akan memberikan hasil yang positif pada kemampuan literasi dan karakter siswa. Kemampuan literasi siswa Indonesia yang rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan Guru terhadap soal yang berkarakteristik PISA. Ini berdampak pada rendahnya pemahaman siswa dalam memahami permasalahan yang diberikan saat dilakukan survey
11
secara
internasional.
Kurangnya
pengetahuan
siswa
pada
soal-soal
berkarakteristik PISA akan sangat merugikan siswa, karena mereka tidak terlatih untuk mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju. Soal- soal PISA disusun berkaitan dengan permasalahan yang ada di dunia nyata. Dalam soal-soal PISA terdapat delapan kemampuan kognitif matematika diantaranya, mathematical thinking and reasoning, mathematical argumentation, modelling, problem posing and solving, representation, symbols and formalism, communication, dan penggunaan aids and tools. Sehingga soal-soal PISA tidak menilai kemampuan tersebut satu per satu karena semua kemampuan tersebut saling melengkapi satu sama lain. Pada matematika, biasanya beberapa kemampuan tersebut digunakan secara bersama- sama sehingga usaha untuk menilai kemampuan tersebut satu per satu mungkin menghasilkan pemisahan yang tidak diperlukan pada domain literasi matematika (OECD, 2003). Penelitian ini pada prinsipnya adalah suatu penelitian campuran (Mix Method) yang merupakan gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan perangkat pembelajaran maupun instrumen yang relevan. Pembelajaran dirancang untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa, keterampilan literasi serta mengembangkan karakter kerja keras. Perangkat pembelajaran pada penelitian ini meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Siswa, Tes Kemampuan Literasi Matematika (TKLM), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Perangkat tersebut kemudian diuji kevalidannya oleh validator- validator ahli. Perangkat yang sudah valid kemudian diterapkan pada desain penelitian Mix Method untuk memperoleh hasil penelitian
12
berupa data yang akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian awal dilakukan untuk memperoleh data mengenai kemampuan literasi matematika dan karakter kerja keras siswa sehingga diperoleh kondisi awal sebelum penelitian. Proses penelitian dilakukan secara sejalan antara kuantitatif dan kualitatif. Desain penelitian ini akan menggunakan pembelajaran dengan mengambil 2 kelas yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model PBL strategi pembelajaran MURDER berorientasi PISA dan satu kelas sebagai kelompok kontrol yakni kelas yang menggunakan model pembelajaran ekspositori. Sedangkan untuk melihat peningkatan literasi matematika diambil sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 5 siswa. Hal ini dilakukan supaya dapat melihat secara rinci dan mendalam permasalahan yang dihadapi siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis, yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan literasi matematika dan karakter kerja keras siswa melalui pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA di SMP Negeri 1 Winong. Bersama penelitian ini, disusun pula perangkat tes untuk mengukur kemampuan literasi matematika siswa yang menggunakan soal-soal berorientasi PISA. Soal tersebut diberikan kepada siswa SMP usia 13 sampai 15 tahun, yang sebelumnya telah diberikan pembelajaran melalui model PBL strategi MURDER berorientasi PISA. 1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
13
a. Kualitas pendidikan Indonesia yang masih rendah dan tujuan instruksional pendidikan belum tercapai yang dibuktikan oleh hasil survey internasional yang yang masih belum memenuhi standar. Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih rendah. Hal ini terlihat dari laporan survei tingkat Human Development Index (HDI) report 2010 UNDP ( United Nations Development Programme) menunjukkan nilai HDI Indonesia sebesar 0,600 dan hanya menempati ranking 108 dari 169 negara yang diteliti. Hasil ini didukung oleh survey TIMSS dan PISA yang menunjukkan kemampuan literasi matematika dan karakter siswa Indonesia masih rendah. b. Kurangnya penanaman karakter kerja keras dalam pembelajaran matematika. Hal ini terlihat siswa cenderung terlalu santai dan tidak terampil dalam memecahkan masalah yang diberikan. c. Belum adanya alternatif solusi dan analisis terhadap karakter kerja keras, kemampuan literasi dan keterampilan literasi siswa dalam matematika.
1.3
Cakupan Masalah Cakupan masalah dalam penelitian ini diantaranya adalah kemampuan
literasi matematika, keterampilan literasi matematika, dan karakter kerja keras siswa SMP Negeri 1 Winong yang cenderung masih rendah. Sehingga permasalahan- permasalahan tersebut layak untuk dikaji melalui pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA yang diharapkan mampu
14
meningkatkan kemampuan literasi matematika, keterampilan literasi matematika dan karakter kerja keras siswa secara signifikan.
1.4
Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah : a. Bagaimanakah kondisi awal karakter kerja keras dan literasi matematika siswa sebagai persiapan pembelajaran materi Pythagoras? b. Apakah pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA efektif dalam meningkatkan karakter kerja keras dan literasi matematika? c. Bagaimana karakter kerja keras dan kemampuan literasi matematika siswa setelah memperoleh pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA?
1.5
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : a. Mendeskripsikan kondisi awal karakter kerja keras dan literasi matematika siswa sebagai persiapan pembelajaran materi Pythagoras. b. Mengetahui keefektifan pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA dalam meningkatkan karakter kerja keras dan literasi matematika. c. Menganalisis karakter kerja keras dan kemampuan literasi matematika siswa setelah memperoleh pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA.
15
1.6
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Bagi siswa, dapat membiasakan diri mereka dalam mengaplikasikan pembelajaran yang didapatkan di kelas dengan permasalahan yang mereka hadapi sehari- hari. b. Bagi guru, dapat memberikan motivasi bahwa dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu inovasi yang terus- menerus dilakukan dengan menyesuaikan materi dan karakteristik siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. c. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan positif terhadap civitas akademika untuk lebih termotivasi dalam penelitian- penelitian dalam lingkup pendidikan dasar dan menengah.
1.7
Penegasan Istilah Berdasarkan tema yang diambil pada penelitian ini, untuk mempermudah
dalam pembahasan diperlukan penegasan beberapa istilah berikut. a. Metode penelitian kombinasi (Mix Method) dideskripsikan sebagai sebuah metodologi penelitian ketiga, setelah metode kualitatif dan kuantitatif (Teddie and Takashori dalam Borrego, 2009). Sedangkan Sugiyono (2013:397) mengemukakan bahwa metode penelitian kombinasi adalah penelitian yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif.
16
b. PBL (Problem Based Learning) merupakan pembelajaran yang berbasis pada permasalahan dengan memprioritaskan pada keaktifan siswa pada proses pembelajaran dan dapat memotivasi siswa untuk menggali potensinya lebih dalam lagi (Graff, 2003). Sintaks model pembelajaran PBL adalah sebagai berikut. Fase pertama, memberikan orientasi tentang permasalahan kepada peserta didik. Fase kedua, mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti. Fase ketiga, membantu investigasi mandiri dan kelompok. Fase keempat, mengembangkan dan mempresentasikan hasil kerja, dan fase kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah (Arends, 2008). c. MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect & digest, Expand, Review and Respond) merupakan strategi pembelajaran kognitif dan metakognitif (Wangerin et all., 1988). d. PISA (Programme for International Student Assessment) merupakan program yang berada di bawah naungan negara- negara OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development). PISA mengukur kemampuan literasi dalam membaca, matematika dan sains. Ada 3 (tiga) dimensi dalam literasi matematika, diantaranya dimensi proses, dimensi isi, dan dimensi konteks (PISA, 2000:50). e. Puzzle soal dalam penelitian ini merupakan media pembelajaran interaktif yang berupa permainan puzzle yang terintegrasi soal- soal literasi matematika berorientasi PISA yang bertujuan untuk melatih
17
kemampuan literasi matematika dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menegangkan. Pembelajaran dengan permainan mampu mendukung ide bahwa pembelajaran dapat dilakukan dengan menyenangkan (Marilyn, 2003:1). f. Pembelajaran dikatakan efektif, jika pembelajaran dapat memberikan hasil sesuai yang diharapkan (Trianto, 2012:25). Keefektifan tersebut ditentukan dengan indikator sebagai berikut. a)
Kemampuan literasi matematika siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan
menggunakan
model
PBL
strategi
MURDER berorientasi PISA dapat mencapai ketuntasan belajar. Arti ketuntasan belajar dalam penelitian ini yaitu jika dalam kelas eksperimen siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 72 mencapai lebih dari atau sama dengan 75% dalam kelas tersebut. b) Adanya pengaruh positif karakter kerja keras dan keterampilan literasi matematika terhadap kemampuan literasi matematika pada pembelajaran matematika pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA pada kelas VIII materi Pythagoras. c)
Kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA pada kelas VIII materi Pythagoras memiliki rata- rata kemampuan literasi yang lebih baik daripada kelas kontrol.
18
d) Terjadinya
peningkatan
yang
signifikan
pada
variabel
kemampuan literasi matematika siswa dengan pembelajaran model PBL strategi MURDER berorientasi PISA pada kelas VIII materi Pythagoras. g. Soal berorientasi PISA dalam penelitian ini adalah soal yang dibuat dengan indikator soal-soal PISA, dan menggunakan penilaian PISA untuk mengukur tingkat literasi matematika siswa (Wardhani dan Rumiati, 2011:28). h. Karakter kerja keras merupakan periaku yang menunjukkan upaya bersungguh- sungguh dalam berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik- baiknya (Kemdikbud, 2010) . Kerangka penilaian literasi matematika PISA 2012 menyebutkan bahwa dalam menyelesaikan soal-soal PISA yang melibatkan tujuh indikator yaitu : mathematical thinking and reasoning, mathematical argumentation, representation,
modelling, symbol
and
problem
posing
formalism,
and
solving,
communication,
dan
penggunaan aids and tools. (Wardhani dan Rumiati, 2011:16-17). Keterampilan proses literasi matematika adalah keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal-soal PISA yang memenuhi ketujuh indikator tersebut.
19