Analisis Jaringan Wireless Distribution System 802.11n Dalam Penggunaan Firmware DD-WRT untuk Mengetahui Jangkauan Sinyal dB Asyhar Najih NIM : A11.2009.05096
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Jl. Nakula 5-11, Semarang Email :
[email protected]
ABSTRAK Wireless mempunyai fasilitas untuk mengetahui kekuatan sinyal dB yang terdapat pada access point saat penerapan kekuatan sinyal yang dapat diterima dari access point oleh faktor jarak, penghalang, redaman kabel serta interfensi dengan perangkat radio yang lain. Saat menggunakan teknologi wireless sangat memudahkan mengkoneksikan komputer tanpa menggunakan kabel. Dengan adanya teknologi wireless muncul teknologi baru yang dinamakan wireless distribution system (WDS) yang berguna untuk menghubungkan antara 2 access point atau lebih dalam satu jaringan. Teknologi ini berguna agar meminimalisir penggunakan kabel dalam pembuatan sebuah koneksi jaringan komputer sehingga mengurangi biaya untuk pengeluaran pembelian kabel. Dalam penggunaan access point tidak semua access point memiliki firmware yang mendukung penggunaan WDS. Pada penelitian wireless distribution system (WDS) ini digunakan firmware DD-WRT untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Adapun parameter yang digunakan pada penelitian ini diambil dari serangkaian penelitian yaitu pengujian scanning sinyal, pengujian upload download dan pengujian stabilitas sinyal. Pengujian menggunakan MSE dengan 20 pelamar dari setiap kondisi pengujian mendapatkan titik error. Kata Kunci : Wireless LAN, access point, Wireless distribution system, firmware DD-WRT Daftar acuan : 15 (2004 - 2014)
1
melainkan memanfaatkan jalur nirkabel dari access point. Teknologi WDS ini
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan jaringan
memberikan solusi yang tepat untuk wireless
permasalahan tersebut, penguna jaringan
sekarang sangat papuler di era informasi,
wireless tidak perlu lagi untuk bersusah
karena dalam pembangunan jaringan
payah menghubungkan lebih dari satu
wireless mempunyai system instalasi
accsess
yang lebih mudah,praktis dan efisien,
jangkauan
dari nilai ekonomisnya jaringan wireless
sedangkan dalam teknologi WDS ini
lebih murah dibandingkan menggunakan
pengguna juga tidak perlu mengeluarkan
jaringan
biaya untuk membeli
kabel
membangun
(LAN). jaringan
Dalam
point
untuk
jaringan
mengetahui wirelessnya,
kabel dalam
wireless
menghubungkan accsess point. Dengan
dibutuhkan sebuah accsess point untuk
adanya teknologi WDS sinyal wifi yang
memancarkan sinyal wifinya akan tetapi
dipancarkan oleh accsess point juga
accsess point juga mempunyai batas
akan
jangkauan untuk memancarkan sinyal
dikarenakan penggabungan antara dua
wifinya
atau lebih dari accsess point akan
sesuai
dengan
kemampuan
bertambah
jangkauannya
perangkat keras itu sendiri, dengan cara
membuat
lain pengguna menghubungkan lebih
dibandingkan dengan satu accsess point
dari satu accsess point dengan kabel agar
yang
dapat menetahui jangkauan, dengan cara
jangkauannya untuk menyebarkan sinyal
ini pengguna akan mengeluarkan biaya
wifi.
yang tidak sedikit untuk biaya kabel
2
lebar
pasti
Namun
jangkauan
mempunyai
dalam
membangun
wifi
batas
sebuah
tersebut, maka dalam evolusi WLAN
jaringan
ada
WDS
teknologi WDS diperlukan perangkat
(Wireless Distribution System ). WDS
keras accsess point yang mempunyai
(Wireless
fitur
pengenalan
teknologi
Distribution
merupakan mengembangkan
sistem jaringan
System)
wireless
teknologi
menggunakan
WDS,
akan
tetapi
untuk
kenyataannya disemua accsess point
internet
sekarang ini tidak semua accsess point
nirkabel tanpa harus menggunakan kabel
mempunyai
sebagai backbone untuk access point,
membangun suatu jaringan wireless
fitur
WDS
untuk
yang
diinginkan,
pemasangan
maka
firmware
diperlukan yang
dapat
mempunyai
fitur
WDS
untuk
menghemat nilai ekonomisnya.
membuat accsess point mampu bekerja dengan fitur WDS. Firmware yang digunakan adalah Firmware DD-WRT.
2. Tinjauan Pustaka 2.1
Firmware juga sering disebut sebagai
Menurut situs resmi DD-WRT, firmware alternative
system operasi, karena firmware merupakan
OpenSource firmware berbasis linux
jembatan agar hardware biasa menjalankan
yang cocok untuk berbagai macam
suatu software. Akan tetapi firmware ini
router WLAN, saat dipasang di accsess
berbeda
point menggunakan firmware DD-WRT
tertanam dalam computer seperti Windows,
maka akan membuat accsess point biasa
Linux yang memerlukan media penyimpana
bekerja dengan fitur WDS walaupun
besar. Jadi firmware bias disebut sebagai
awal mulanya accsess point tersebut
software
tidak mempunyai fitur WDS. Setelah itu
memory
mengukur jangkauan accsess point yang
motherboard adalah BIOS (Basic Input
telah dipasang firmware DD-WRT yang
Output System).
DD-WRT
merupakan
dengan
system
operasi
yang
yang tertanam didalam flash (Flash
DD-WRT
ditambah dengan fitur WDS dapat
3
Fimware DD-WRT
ROM)
seperti
merupakan
di
sebuah
memberikan performa yang lebih baik
firmware alternative yang popular bagi
dibandingkan accsess point tanpa fitur
perangkat keras AP Linksys adalah DD-
WDS.
WRT. Firmware ini memasukan beberapa
Berdasarkan
latar
belakang
fitur
berguna,
termasuk
radio
klien,
permasalahan tersebut maka dipilihlah
pengaturan daya pancar, captive portal,
judul:
dukungan QoS, dan lebih banyak lagi.
“Analisis
Jaringan
Wireless
Distribution System 802.11n Dalam Penggunaan Firmware DD-WRT untuk Mengetahui
Jangkauan
Sinyal
dB”.
Adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dalam
jangkauan
jaringan
sinyal
WDS
2.2
Metode Mean Squered Error (MSE) The Mean Squared Error (MSE)
dB
adalah rata-rata kuadrat nilai kesalahan
tanpa
antara data estimasi dengan data sebenarnya.
menggunakan accsess point yang tidak
Masing-masing
kesalahan
atau
sisa
dikuadratkan. Kemudian dijumlahkan dan
desain,
dibagi dengan jumlah observasi. Pendekatan
implementasi,
monitoring,
ini mengatur kesalahan peramalan yang
menejemen.
Langkah-langkahnya
besar
sebagai berikut, yaitu :
karena
kesalahan-kesalahan
dikuadratkan.
Suatu
teknik
itu yang
tapi
c. Simulasi prototype
kadang-kadang
d. Implementasi
menghasilkan sesuatu yang sangat besar.
e. Monitoring
Berikut ini rumus untuk menghitung MSE :
f. Menejemen
Rumus
3.1 Skenario Pengujian Access Point 2
n
Analisa
∑ (Y − Y ) t
MSE =
dan
b. Desain
lebih baik untuk salah satu yang memiliki kecil
prototype,
a. Analisis
menghasilkan kesalahan moderat mungkin
kesalahan
simulasi
t
pengujian
perbandingan
t =1
yang
untuk dilakukan
meliputi scanning sinyal, kecepatan
n
download
upload
dan
stabilitas
dengan menggunakan Bandwidth 2
et = Yt − Yt
MB. Saat pengujian scanning sinyal menggunakan software
Dimana :
InSIDDer
2.0, scanning sinyal bertujuan untuk ݁௧ : Kesalahan pada penelitian
mengetahui kekuatan sinyal access
ܻ௧ : Nilai sebenarnya pada penelitian
point yang diuji. Dengan scanning sinyal akan dapat diketahui berapa
ܻ௧ : Nilai hasil WDS pada penelitian
jumlah sinyal access point yang ditangkap oleh client. Sedangkan 3. Metode Penelitian
pengujian kecepatan download dan
Metodologi yang digunakan dalam penelitian pendekatan
ini
upload menggunakan winbox yang
menggunakan
NDLC
bias dibuka langsung di browser
(Network
komputer saat terkoneksi dengan
Development Life Cycle) meliputi beberapa
langkah
yaitu
internet.
analisis,
stabilitas 10
Dan
untuk
pengujian
menguji dilakukan
menggunakan
Internet
tanpa
Download
penghalang
Manager atau sering disebut dengan
penghalang
IDM.
pengujian jarak menggunakan
Dalam
jenis laptop HP Mini 110-4100
4.1.1 Kondisi Pengujian Access Point
yang
sama,
dan
hanya
memindahkan di posisi-posisi
1. Lokasi Pengujian Pengujian untuk penelitian ini
tembok.
dan
dilakukan
yang
ditempat
sudah
ditentukan
sebelumnya.
DINUSTEK Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Dalam pengujian
access
4.1.2
point
Kriteria Pengujian Access Point
ditempatkan di atas posisi 1
1. Scanning Sinyal
meter dari permukaan tanah,
Pada
pengujian
scanning
kemudian dilakukan pengujian
sinyal menggunakan InSSIDer
dari tempat access point ke
2.0 bertujuan untuk mengetahui
tempat posisi 1 meter sampai
berapa jumlah sinyal pada access
20 meter. Dalam penelitian ini
point yang dapat ditangkap oleh
menggunakan
client.
Bandwidth
2
MB.
Untuk
mengetahui
patokan kualitas sinyal yang baik atau
buruk.
patokan
2. Jarak Pengujian Pengujian jarak dilakukan
CISCO seperti
member tabel
dibawah[14]
ditiga tempat dengan jarak yang
berbeda
mengetahui
agar
besar
Skala
dapat
Quality
Keterangan
-30 dB
Awesome
Baik Sekali
-60 dB
Good
Baik
-80 dB
Medium
Rata-rata
-90 dB
Bad
Absolut
kecilnya
sinyal saat pengukuran sinyal dengan menggunakan laptop penguji. Jarak pertama yang diberikan yaitu 1 meter sampai 20 meter. Setiap jarak pada access point diberi kondisi
10
Sangat Buruk
Tabel 1 Skala Absolut Sinyal 2. Kecepatan
Download
traffic data dengan menggunakan akses internet sebesar 2 MB.
dan
Upload Dalam pengujian kecepatan download
dan
menggunakan
Skala Stabilitas
upload
mikrotik
Hasil pengujian Nilai
dari
RSSI
winbox. Pengujan ini dilakukan
masih dalam skala
pada beberapa posisi yang telah
yang
ditentukan dengan Bandwidth 2
sama, sebelum diberi
MBps. Stabil Skala Absolut High Speed Medium Speed Low Speed
Keterangan
beban data
Download
dan
setelah
diberi
Upload
beban data. ex :( after 1.99 Mbps
1.30 Mbps
1.01 Mbps
0.99
=
Mbps
Baik, before = Baik )
0.30
Hasil pengujian Nilai
Mbps
RSSI
0.01
berubah atau bergeser
Mbps
dari skala sebelum diberi Tidak Stabil
Tabel 2 Skala Absolut Download Upload
beban data
dan
setelah
diberi beban data. ex : ( after =
3. Stabilitas
Baik,
Dalam pengujian stabilitas
before = Rata-rata )
menggunakan software (Internet Download
Manager)
IDM,
pengujian ini bertujuan untuk
Tabel 3 Skala Stabilitas
mengetahui stabilitas sinyal saat
10
4. Penelitian 4.1 Topologi Jaringan Tanpa WDS
gambar 4 : Tampilan web interface untuk melakukan flash firmware Tahap pertama download firmware DD-WRT pada web www.dd-wrt.com. gambar 1 : Topologi tanpa WDS
Selanjutnya selanjutnya memilih file
4.2 Topologi Jaringan WDS
firmware untuk proses upgrade, klik “pilih file” lalu pilih file firmware yang telah di download dari website DDWRT, dan setelah itu klik upgrade
gambar 2 : Topologi tanpa WDS
4. 3 Implementasi 4.2.1 Instal firmware DD-WRT
gambar 5 : Tampilan firmware DDWRT
5. Penutup 5.1 Kesimpulan gambar 3 : Tampilan web DD-WRT
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat
kesimpulan yaitu : 10
diambil
beberapa
1.
Penelitian
access
point
dengan
download sebesar 18,8% dengan
dari
kondisi tanpa penghalang, sedangkan
firmware DD-WRT ini dapat digunakan
dengan kondisi dengan penghalang
sebagai penguat jangkauan sinyal dB
menurun sebesar 11,7%.
pada
- Pengujian upload
menggunakan
access
teknologi
point
WDS
dengan
standar
Dengan hasil Pada pengujian
802.11n. 2. Dari
hasil
pengujian
scanning
sinyal,
download,
dan
perbandingan
perbandingan
pengujian
ditemui
penurunan kualitas upload sebesar
upload
pengujian
upload
44,3%
stablitas
dengan
kondisi
tanpa
dengan mencari besarnya titik error
penghalang,
dengan
kondisi dengan penghalang menurun
menggunakan The
Mean
sedangkan
dengan
sebesar 38,3%.
Squared Error (MSE) semakin sedkit nilai error semakin baik. Dengan 20 posisi pengukuran dan 2 kondisi tanpa
c. Pengujian stabilitas
penghalang dan penghalang tembok maka
penilaian
hasil
- Pengujian tanpa penghalang
penelitian
Dengan hasil MSE A = 52,61,
menghasilkan MSE sebagai berikut
MSE B = 42,5 dapat disimpulkan
a. Pengujian scanning sinyal
bahwa pengujian stabilitas sinyal
Dengan hasil penelitian dapat pada
menghasilkan peningkatan sebesar
scanning sinyal berkurang hingga
2,9% dari access point tanpa WDS
29,52 % pada MSE 2 dan 58,03%
- Pengujian tanpa penghalang dengan
diketahui
tingkat
error
beban
pada MSE 3 dari tingkat error pada sinyal access point tanpa WDS.
Dengan 3123,15,
hasil
MSE
MSE B
=
A
=
2890,75
tersebut dapat disimpulkan bahwa
b. Pengujian download upload
pengujian
- Pengujian download
stabilitas
sinyal
Dengan hasil perbandingan
menghasilkan peningkatan sebesar
disimpulkan
pada
2,9% dari access point tanpa WDS
pengujian perbandingan download
walaupun dengan diberi beban
ditemui
transfer data.
dapat
bahwa
penurunan
kualitas
10
access point pertama dengan yang
- Pengujian dengan penghalang
selanjutnya.
Dengan hasil MSE A = 67,66,
2. Firmware
MSE B = 58,36 tersebut dapat disimpulkan stabilitas
bahwa
sinyal
peningkatan
13%
dapat
diaplikasikan dalam teknologi yang
pengujian
lain sesuai dengan keperluan.
menghasilkan
sebesar
DD-WRT
dari
access point tanpa WDS.
Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA
- Pengujian dengan penghalang dan beban Dengan hasil MSE A = 73,47, [1]
MSE B = 73,31 tersebut dapat disimpulkan stabilitas
bahwa
sinyal
Mulyanta,
Edi
Protokol
pengujian
S.
“Pengenalan
Jaringan
Wireless
Komputer” . Yogyakarta:Andi,2005.
menghasilkan
peningkatan sebesar 0,16% dari
[2]
Syafrizal, Melwin. Pengantar
access point tanpa WDS walaupun
Jaringan Komputer. Yogyakarta :
dengan penghalang dan beban
Andi, 2005.
transfer data. 5.2 Saran Berdasarkan
[3] kesimpulan
Towidjojo, Rendra. 2013.” Mikrotik Kung fu”. Jakarta : Jasakom
diatas,
muncul saran guna untuk menggunakan
[4]
jaringan wireless distribution sistem selanjutnya agar jaringan yang dibuat
Sofana,
Iwan.
“Membangun
Jaringan
Komputer”.
Bandung:
Informatika,2013.
akan lebih baik lagi dari yang sudah ada. [5]
Saran-saran yang diberikan yaitu:
Anonymous (2014). Model Referensi OSI.
1. Jaringan ini dapat dibuat dengan proses download upload lebih baik
http://www.oocities.org/wilianto_jh/
lagi
untuk
gallery/model_referensi_OSI_7_Lay
menghubungkan antar access point
er.pdf. diakses tanggal 3 Januari
karena
2014.
dengan
kabel
dengan
UTP
menggunakan
teknologi WDS maka bandwidth yang diberikan akan terbagi dari
10
[6]
[7]
Sofana, Iwan. ”CISCO CCNA &
[13]
ORINOCO Technical Bulletin 046/
Jaringan Komputer”. Bandung :
A.
Informatika, 2012.
System), 2002
Riza, muhammad. 2012. MODEL
[14]
WDS
(Wireless
Distribution
Anonymous (2009). How to setup
JARINGAN 7 OSI LAYER. Jakarta :
AutoWDS.
ODC.
http://www.wirelessnetworkproducts.co m/download/how-to_AutoWDS.pdf.
[8]
Anonymous (2011). IEEE (Institute of
Electrical
and
diakses tanggal 10 Januari 2014.
Electronics [15]
Engineers). http://bluewindfromsea.files.wordpre
LAN dan Aplikasinya, Jakarta : PT
ss.com/2011/06/ieee-
Alex Media Komputindo
802.docx.diakses tanggal 3 Januari
[16]
2014. [9]
[10]
http://www.mikrotik.co.id/art ikel_lihat.php?id=51. diakses tanggal
Carroll James Brandon. “CCNA Wireless Official Exam Certification Guide”. Cisco Press, 2009.
20 Februari 2014
Sinambela, Joshua M, “Tutorial Setting
up
MeshAP
Wireless
Distribution System”. Yogyakarta, 2004. [11]
http://www.ddwrt.com/site/content/about
.diakses
tanggal 2 januari 2014. [12]
Gunadi, (2006), Teknologi Wireless
Syamsu, Suryadi, ”Modul Jaringan Komputer”. http://med.unhas.ac.id/neo/materikuliah/jarkom/chapter4.pdf.
diakses
tanggal 6 Januari 2014.
10