ANALISIS ISI PESAN DALAM RUBRIK PEOPLE MAJALAH GLOW UP EDISI SEPTEMBER 2009-JANUARI 2010 Skripsi DiajukanUntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh : NENENG RATNA KOMALA SARI NIM : 20705100620
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H
,.1
ANALISIS TERHADAP ISI PESANDAKWAH MELALUI PROFESIDALAM RUBRIK PEOPLE MAJALAH GLOW UP Skripsi Memperoleh DiajukanUntuk MemenuhiPersyaratan GelarSarjanaKomunikasiIslam(S.Kom.I)
Oleh: RATNA KOMALA SARI NEI{_ENG NIM :2070510000620
l
DosenPembibing:
Dr; . ArmawatiArbi. M.Si NIP : 196502071991032 002
JURUSANKOMIINIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMI-INIKASI ISLAM NEGEzu(UTN) LTNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH
l
JAKARTA 2011Mll432 H
PEI\GE SAHAN PAIIITIA IJJIAN
SKTiPSiYAN} berJtrdrrl r\NALISIS
ISI
PESAN DAI,AM
RUBRIK
PEzPLE
NIAJALAH GI-OW I/P EDISI StIPTEMtsER 2009 - JANI.IAIII 2010 teiah dirrjikarrdala'r stdang mlnaqasyah Fakuitas Ilmr-rDakwzrhdan llmu KonrurrikasiUiN Syarif FlidayatLrllah Jakarta,l2' Oktobel2011.Skripsiini telalicljtelinra sebagaisalahsatusyalatmemperoleS gelzir SarjanaIlmu KomunikasiIslam(S.Kom.l)pacla jLirusan Komunikasidan PenyiaranIslan (Kpl).
Jakarta,12 Oktober201I SidangMr"rnaqasyah Sekretaris
ud Jalal
I
N I P:1 9 5 2 2 2 1 9 8 1 0 3 1002
NIP: 197104122000032 0 0 1 Pengr-rji
N I P:1 9 5 2 22 198103|
NIP: I 97108 1997032 002 Penibimbing
Dr, ArmawatiArbie.M.Si NIP: I 9650207 199103 2 002
LEMBAR PERNYATAAN
Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya murni penulis sendiri tanpa ada duplikasi dan campur tangan karya orang lain, yang penulis ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2. Adapun berbagai referensi dalam tulisan yang dikutip oleh penulis terhadap karya orang lain telah dicantumkan dalam bentuk footnote dan daftar pustaka; 3. Jika kemudian hari terbukti dan terjadi Hal-hal yang merugikan pihak lain, bahwa karya ini bukan hasil karya murni penulis atau merupakan hasil duplikasi dari karya orang lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Ciputat, 12 Oktober 2011
Neneng Ratna Komala Sari 207051000620
ABSTRAK NENENG RATNA KOMALA SARI 207051000620 “ANALISIS ISI PESAN DALAM RUBRIK PEOPLE MAJALAH GLOW UP EDISI SEPTEMBER 2009-JANUARI 2010“
Berdakwah memang dapat dilakukan dengan berbagai macam media, baik media elektronik (Televisi, Radio, dan internet) maupun media cetak (surat kabar, tabloid, dan majalah ), dan media dakwah yang sangat efektif tersebut adalah media cetak, dan salah satu dari media cetak yang banyak digunakan tersebut adalah majalah. Majalah itu sendiri bisa berupa majalah komersial maupun gratis. Salah satu dari sekian banyak majalah gratis yang ada di Indonesia adalah Majalah Glow Up. Majalah Glow Up terbit setiap bulan, didistribusikan secara langsung (direct distribution) dan gratis. Salah satu rubrik yang ada dalam majalah ini adalah rubrik People, Rubrik ini berisikan biografi profil anak-anak muda yaitu profesinya, sejarah perjuangan mereka meniti karir, maupun bagaimana mereka bisa tetap bertahan seperti saat ini, cerita-cerita tersebut yang dapat menginspirasi pembacanya khususnya anak muda. Dalam Komunikasi, profesi dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada orang lain. Hal ini dapat dilakukan melalui tulisan, lisan maupun isyarat.Melalui profesi, kita dapat menyampaikan pesan agama (dakwah) kepada orang lain dengan cara mengekspresikan keahlian yang dihubungkan dengan pemahaman keagamaan agar sasaran dakwah sampai tepat pada tujuannya. Profesi itu sendiri bisa menjadi media penyampaian pesan secara tidak langsung, pesan itu sendiri bisa berupa pesan dakwah, pesan moral, maupun pesan sosial. Dan peneliti sendiri melihat adanya unsur pesan dakwah yang tersirat dalam teks bacaan rubrik People ini. Melihat konteks di atas maka ada beberapa pertanyaan yaitu, Apa isi pesan dalam rubrik People majalah Glow Up? dan Bagaimana isi pesan dakwah melalui profesi dalam rubrik People majalah Glow up ? Metode yang digunakan dalam menganalisis pesan pada penelitian ini adalah metode analisis isi berdasarkan versi Mayring dengan menggunakan pendekatan kualitatif, Dalam analisis isi kualitatif yang digunakan merujuk pada data reduksi kualitatif yang akan mendapatkan suatu volume material kualitatif, disamping berusaha melakukan identifikasi inti konsistesi (core consistencies) dan makna yang terkandung dalam kata-kata teks yang utama. Pesan yang terdapat dalam rubrik Glow People adalah pesan keagamaan berdakwah melalui profesi, pesan dakwah melalui profesi itu sendiri terbagi kedalam 3 kategorisasi yaitu dakwah melalui profesi, manajemen dakwah melalui profesi, faktor pendukung dan penghambat.
i
KATA PENGANTAR Tiada kata yang patut kita ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Agung yang dengan limpahan anugerah dan nikmat yang tak terukur kepada saya selaku peneliti, sehingga dapat memulai dan menyelesaikan laporan penelitian ini. Shalawat teriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Amien. Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang melekat pada diri peneliti, Khususnya pada penyelesaian skripsi ini. Namun Alhamdulillah dengan keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya peneliti bisa mnyeleseaikan penelitian ini. Hal ini tidak terwujud sendirinya melainkan kerenan dukungan dan bantuan dari banyak pihak baik moril maupun materil, sehingga banyak ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada
:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Pembantu Dekan Bidang Akademik Drs. H. Wahidin Saputra, MA, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum Drs. Mahmud Jalal MA, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Drs. Studi Rijal LK, MA; 2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs. Jumroni, M,Si dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA yang telah membantu peneliti selama massa kuliah untuk menyelesaikan nilai akademis di kampus tercinta ini; 3. Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil, M,Hum dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A selaku Kordinator dan Sekretaris Program Non Regular Komunikasi Penyiaran Islam, dan seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Karena telah banyak memberikan Ilmu Pengetahuan baik pada saat penulis kuliah maupun saat menyelesaikan skripsi ini;
ii
4. Drs. Armawati Arbie selaku pembimbing saya yang telah membibing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik; 5. Bapak, Ibu Dosen Fakulatas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (Non Reguler) yang telah memberikan wawasan keilmuan, mendidik dan mengarahkan peneliti selama peneliti berada pada masa kuliah; 6. Segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Utama UIN Syarief
Hidayatullah Jakarta yang telah
memudahkan penulis untuk mendapatkan referensi dalam menyelesaikan skripsi ini; 7. Seluruh Pihak Majalah Glow Up yang telah membantu peneliti dalam menyediakan wadah bagi peneliti untuk melakukan penelitian di Majalah tersebut, Terutama kepada Head Of Bussines Majalah Glow Up Mas Febrian Djaka Putra; 8. Keluarga Tercinta, Ayahanda yang telah tiada (Alm)Djakaria Prawiradilaga dan terutama Ibunda Tercinta Iis Suharnani beserta kakak-kakak yang telah memberikan dukungan berupa materi serta do’a yang tulus kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini; 9. Kepada Anggi Restu Fauzi yang telah mengisi hari-hari peneliti serta memberikan semangat, dorongan dan do’a yang tulus kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini; 10. Sahabat-sahabat Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2007 non regular. Rizka, Lulu, Icha, Indah, Cahaya, Nila, Zaarasy, Dahliana, Mutiara, mba Puji, Farida, Ayni, Ajriny, Aldy, Nanto, Ongko, Ferdi, Pa haji Sulaiman, Bima, Doni, Zeptri, Rio, Syarif, Teh Yuli, Rina dan Teman-teman KKN 2010 Kelompok 88
iii
Pameungpek Garut. Yang telah memberikan nuansa persahabatan, kekeluargaan, dan pengalaman selama lebih dari tiga tahun menuntut Ilmu di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Sukses buat sahabat-sahabatku, semangat terus demi meraih masa depan yang gemilang. Thanks for all 11. Serta Pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat dan ucapkan terimakasih kepada mereka sama. Peneliti merasa perlu memberikan ucapan terimakasih yang sebanyakbanyaknya kepada mereka yang telah peneliti sebutkan di atas, berkat dukungan, semangat serta do’a yang tulus kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.Tentu saja skripsi ini jauh dari nilai kesempurnaan, namun besar harapan peneliti bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca. Amien.
Ciputat, 12 Oktober 2011
Neneng Ratna Komala Sari 207051000620
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ................................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
viii
BAB 1
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Perumusan dan Batasan Masalah ....................................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................
4
D. Tinjauan Pustaka .............................................................................
5
E. Kerangka Konsep............................................................................
7
F. Metodelogi Penelitian .....................................................................
7
G. Sistematika Penulisan .....................................................................
12
TINJAUAN TEORITIS A. Analisis Isi……………………………………………………….
13
1. Analisis Isi Kualitatif…………………………………………
13
2. Tahapan Analisis Isi………………………………………….
14
B. Dakwah Melalui Majalah................................................................
15
1. Pengertian Dakwah .................................................................
15
2. Tujuan Dakwah……….. .........................................................
17
3. Pesan Dakwah .........................................................................
20
C. Majalah Sebagai Media Dakwah ....................................................
22
1. Pengertian Majalah..................................................................
23
2. Karakteristik Majalah ..............................................................
25
v
3. Fungsi Majalah ........................................................................
26
4. Pengertian Rubrik ...................................................................
28
D.Profesi………………………………………………………………....
29
1. Ciri- Ciri Profesi………………………………………………
30
2. Syarat Suatu Profesi…………………………………………..
31
BAB III
GAMBARAN UMUM MAJALAH GLOW UP A. Sejarah Berkembangnya Majalah Glow Up ...................................
32
B. Visi dan Misi Majalah Glow Up ....................................................
33
C. Struktur Organisasi Majalah Glow Up ...........................................
34
D. Profil Pembaca ...............................................................................
36
E. Area Liputan ...................................................................................
37
F. Area Distribusi ................................................................................
37
G. Rubrikasi Majalah Glow Up ...........................................................
38
BAB IV ANALISA PESAN DAKWAH MELALUI PROFESI DALAM RUBRIK PEOPLE A. Analisa Isi Pesan Dalam Rubrik People Majalah Glow Up............
40
B. Isi Pesan Dakwah Melalui Profesi Dalam Rubrik People Majalah Glow Up…………………………………………………………..
BAB V
42
PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................
63
B. Saran ...............................................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kategorisasi ...................................................................................
9
Tabel 2. Judul-judul yang akan diteliti ........................................................
11
Tabel 3. Klasifikasi Majalah .......................................................................
23
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Fungsi Komunikasi Massa ........................................................ Gambar 2. Klasifikasi Rubrik ..................................................................... 2
27 8
Gambar 3. Struktur bagan organisasi majalah glow up ..............................
34
Gambar 4. Area Liputan .............................................................................
37
viii
DAFTAR TABEL 1. Tabel 1. Kategorisasi………………………………………………………………
9
2. Tabel 2. Judul-judul yang akan diteliti…………………………………………….
12
3. Tabel 3. Klasifikasi Majalah……………………………………………………….
23
4. Tabel 4. Rubrikasi Majalah Glow Up ……………………………………………..
33
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1. Fungsi Komunikasi Massa…………………………………………..
28
2. Gambar 2. Struktur bagan organisasi majalah Glow up……………………………
29
3. Gambar 3. Area Liputan………………………………………………………….
32
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berdakwah memang dapat dilakukan dengan berbagai macam media, baik media elektronik (Televisi, Radio, dan internet) maupun media cetak (surat kabar, tabloid, dan majalah ), dan media dakwah yang sangat efektif tersebut adalah media cetak, dan salah satu dari media cetak yang banyak digunakan tersebut adalah majalah, karena majalah menggunakan tulisan. Pesan dakwah yang akan disampaikan akan lebih mudah dipahami bahkan dapat dibaca berulang-ulang kali serta dihapal sampai mendetail. Pesan dakwah yang disampaikan itu sendiri pada umumnya mencakup lisan maupun tulisan. Perintah berdakwah tertuang dalam surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi:
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung”. Pada hakikatnya aktivitas dakwah sama dengan komunikasi, yaitu sebagai bentuk penyampaian pesan untuk mempengaruhi orang lain. Perbedaanya adalah terletak pada pesan yang disampaikannya. Pada
1
2
komunikasi, pesannya bersifat netral atau umum, sedangkan pada dakwah pesan yang disampaikannya mengandung nilai-nilai keagamaan. Dakwah melalui media tulisan atau sering disebut dengan dakwah bil al-Qalam ,yaitu sarana dan metode dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u melalui media cetak, baik koran, majalah, bulletin, buku atau berupa tulisan dan artikel lainnya. Sekian banyak media cetak yang paling banyak digunakan sebagai media dakwah salah satunya itu adalah majalah. Majalah itu sendiri bisa berupa majalah komersial maupun gratis. Dari segi kualitas majalah gratis tidak terkalahkan juga dengan majalah komersial, saat ini majalah gratis banyak yang sudah mengedepankan kualitas maupun isinya sebanding dengan majalah komersial. Salah satu dari sekian banyak majalah gratis yang ada di Indonesia adalah Majalah Glow Up. Majalah Glow Up bukanlah majalah yang berbasis islam, ia lebih menekankan kepada informasi, fashion dan lifestyle .Majalah Glow Up adalah media gaya hidup yang menyajikan inspirasi bagi kalangan muda. Majalah Glow Up terbit setiap bulan, didistribusikan secara langsung (direct distribution) dan gratis. Majalah ini mempunyai tema yaitu Inspiring Young People yang berarti Inspirasi Anak Muda. Inspiring Young People itu sendiri merupakan merupakan karakteristik yang mewarnai rubrikasi Majalah Glow Up. Majalah ini berisikan konten-konten informasi tentang anak muda dalam sudut pandang kreativitas serta kerja kerasnya. Konten-konten tersebut dikemas
3
dalam bentuk profil, komunitas, tips, news-tainment, dan sebagainya, yang menyangkut gaya hidup anak muda dalam sudut pandang yang berbeda. Salah satu rubrik yang ada dalam majalah ini adalah rubrik People, Rubrik ini berisikan biografi profil anak-anak muda yaitu profesinya, sejarah perjuangan mereka meniti karir, maupun bagaimana mereka bisa tetap bertahan seperti saat ini, cerita-cerita tersebut yang dapat menginspirasi pembacanya khususnya anak muda. Dalam
Komunikasi,
profesi
dijadikan
sebagai
sarana
untuk
menyampaikan pesan dan informasi kepada orang lain. Hal ini dapat dilakukan melalui tulisan, lisan maupun isyarat. Melalui profesi, kita dapat menyampaikan pesan agama (dakwah) kepada orang lain dengan cara mengekspresikan keahlian yang dihubungkan dengan pemahaman keagamaan agar sasaran dakwah sampai tepat pada tujuannya.1 Profesi itu sendiri bisa menjadi media penyampaian pesan secara tidak langsung, pesan itu sendiri bisa berupa pesan dakwah, pesan moral, maupun pesan sosial. Dan peneliti sendiri melihat adanya unsur pesan dakwah yang tersirat dalam teks bacaan rubrik People ini. Dengan latar belakang inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Isi Pesan Dalam Rubrik People majalah Glow Up Edisi September 2009-Januari 2010”
1
Hal:76
Hembing. Pemenang The Star Of Asia Award : Pertama Di Asia Ketiga Di Dunia.
4
B. Batasan Masalah Dan Perumusan Masalah 1. Batasan Masalah Faktor penelitian ini berfokus pada isi pesan dalam rubrik People dengan menwawancarai tim redaksi dalam memilih pesan dan peneliti menelaah teks pada rubrik tersebut melalui analisis isi kualitatif (content analysis qualitatif). Mengingat banyak teks yang akan diteliti maka peneliti membatasi edisi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti 5 edisi dari 15 edisi yang ada. Yaitu edisi September 2009- Januari 2010. Penelitian ini tidak menyebarkan angket(quesioner) dan meneliti efek dari rubrik tersebut. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar batasan masalah yang disampaikan sebelumnya, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : a. Apa isi pesan dalam rubrik People majalah Glow Up ini ? b. Bagaimana isi pesan dakwah melalui profesi dalam rubrik People majalah Glow Up ini?
C . Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Bisa disimpulkan dari uraian perumusan masalah diatas, Maka penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk : a. Untuk mengetahui apa isi pesan yang terdapat dalam rubrik People majalah Glow Up.
5
b. Untuk mengetahui bagaimana isi pesan dakwah melalui profesi yang terdapat dalam rubrik People majalah Glow Up 2. Manfaat penelitian Penelitian ini dilakukan diharapkan guna mendapatkan manfaat secara akademis maupun praktis yaitu : a. Manfaat Akademis Dari sisi intelektual dan pengetahuan akademis, maka penelitian ini diharapkan guna memperkaya kajian komunikasi dakwah melalui pesan-pesan dakwah dimajalah dan mempraktekkan analisi isi yang kualitatif (content analysis qualitatif). Serta dapat memberikan masukan mengenai bagaimana alasan tim redaksi memilih pesan-pesan dakwah melalui profesi tersebut di dalam media massa yaitu majalah . b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk menambah wawasan bagi kalangan teoritis, praktisi tim redaksi majalah, dan para wartawan majalah dan umumnya bagi pengelola majalah dijadikan sarana alternatif untuk menyampaikan pesan kepada pembacanya.
D. Tinjauan Pustaka Beberapa karya ilmiah dan penulisan skripsi yang membahas mengenai analisis isi sudah banyak dilakukan oleh mahasiswa KPI (Komunikasi dan Penyiaran Islam), baik dari lagu, novel, buku, Koran, majalah, film maupun sinetron.
6
Perbedaan dari skripsi terdahulu dengan skripsi yang akan peneliti teliti adalah pada skripsi ini penulisnya lebih menonjolkan tentang isi pesan dakwah melalui profesi dalam rubrik People pada majalah Glow Up,dalam skripsi yang ditulis oleh Dian Komalasari, Nim 106051001799, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dengan judul Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Rubrik Panggilan Ka’bah Koran Tempo, yang isinya mengenai isi pesan dakwah yang terdapat dalam rubrik panggiln ka’bah. Yang kedua dalam skripi Ahmad Rifki, Nim 105051001884, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam rubrik Hikmah Pada Surat Kabar Republika Edisi 2-28 februari 2009, yang isinya menjelaskan mengenai isi pesan dakwah dalam rubrik hikmah yag terdapat pada paragraph-paragraf yang meliputi akidah, akhlak, serta syariah dan yang ketiga adalah skripsi Kiki Maulana, Nim 105051001974, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dengan judul skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Komik Rubrik Hikmah Republika Edisi Juli-Oktober 2008, yang berisikan pesan dakwah ang meliputi aqidah, akhlak dan syriah yang terdapat pada dialog-dialog pada rubrik hikmah Koran republika Dari ketiga skripsi tersebut peneliti melihat adanya perbedaan subjek maupun objek yang akan diteliti dan juga metode yang digunakan, dalam skiripsi yang peneliti buat menggunakan metode pendekatan kualitatif, tetapi dari ketiga skripsi yang tersebut mereka semua menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan persamaan dengan skripsi peneliti yaitu kami sama-sama meneliti rubrik pada sebuah media cetak.
7
E. Kerangka Konsep Kelebihan majalah yaitu dapat dinikmati lebih lama (long life span), pembacaanya lebih selektif, dapat mengemukakan gambar yang menarik, kemampuannya menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi,dan kemampuannya mengangkat produk-produk yang diiklankan.2 Pesan dakwah dibagi ke dalam dakwah non profesi dan dakwah melalui profesi. Dakwah non profesi terbagi atas tiga yaitu dakwah Dhatiyah (dakwah terhadap diri sendiri), dakwah Fardiyah (dakwah perorangan) dan dakwah Halaqoh (dakwah kelompok) sedangkan dakwah melalui profesi terbagi atas dua bagian profesi pendakwah dan profesi non pendakwah. Dakwah melalui profesi menurut Hembing, kita dapat menyampaikan pesan agama (dakwah) kepada orang lain dengan cara mengekspresikan keahlian yang dihubungkan dengan pemahaman keagamaan agar sasaran dakwah sampai tepat pada tujuannya.3
F. Metodelogi Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kualitatif (Content Analisis qualitatif) . Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menyesuaikan pada metodelogi penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis isi deskriftif. Dalam pendekatan ini, menggunakan metode yang tidak melihat pada angka-angka tetapi 2
http://faizal.student.umm.ac.id/2010/05/04/kelebihan-dan-kekurangan-media-iklan/ diakses pada tanggal 18 Juni 2011 3 Hembing. Pemenang The Star Of Asia Award : Pertama Di Asia Ketiga Di Dunia. Hal:76
8
langsung dinarasikan dalam bentuk penjelasan tentang fenomena yang dibahas,yang bertujuan untuk memahami makna sehingga menghasilkan daya deskriptif yang menggambarkan secara luas isi dari rubrik Glow People pada majalah Glow Up sebagai salah satu sarana dakwahya. Penelitian ini menggunakan analisis isi versi Mayring dengan menggunakan pendekatan kualitatif, Dalam analisis isi kualitatif yang digunakan merujuk pada data reduksi kualitatif yang akan mendapatkan suatu volume material kualitatif, disamping berusaha melakukan identifikasi inti konsistesi (core consistencies) dan makna yang terkandung dalam kata-kata teks yang utama. Inti makna yang ditemukan melalui analisis isi disebut pola-pola dan tema-tema. Proses analisis isi melakukan penyelidikan atas pola-pola dan tema-tema yang mungkin saja berbeda atau berurutan sebagai pola analisis atau tema analisis. Dalam proses analisa ini digunakan metode berfikir induktif atau induktif analisis, yaitu langkah yang melibatkan penemuan pola-pola, tema-tema atau kategori-kategori dalam satu data.4 Analisis isi kualitatif yaitu mencoba untuk menggunakan kekuatan metodologi analisis isi dan penelitian komunikasi untuk menganalisa secara sistematis sejumlah materi tektual tapi dengan elaborasi langkahlangkah analisis kualitatif.5 a. Subjek dan Objek penelitian Subjek 4
penelitian
adalah
sumber
tempat
memperoleh
Umaimah Wahid, Ringkasan disertasi Media Massa Dan Hegemoni Negara Terhadap Realitas Politik Perempuan: Analisis Gramscian Atas Proses Perjuangan Affirmative Action, Kuota 30 Persen”.
9
keterangan.Subjeknya yaitu Majalah Glow Up sedangkan objeknya adalah bagian dari subjek yang diteliti secara terperinci. Objek penelitian memerinci fenomena yang akan diteliti sekaligus merupakan deskripsi penelitian.Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian yaitu isi dari rubrik People dengan mengumpulkan majalah Glow Up edisi September 2009 sampai Januari 2010 yang didapatkan dari website majalah Glow Up yaitu http://glowupmagazine.com/ . b. Tahapan Penelitian 1) Pengumpulan data Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data majalah Glow Up ini adalah : a) Kategorisasi Kategorisasi dan Sub Kategorisasi
yang akan
digunakan sebagai berikut : Tabel 1.Kategorisasi No
Kategori
1.
Dakwah Melalui Profesi
2.
Manajemen Dakwah Dalam Profesi
3.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Sub Kategori a. Profesi b. Non Profesi/Hobi a. Manajemen Dakwah Melalui Profesi b. Syarat Menjadi Profesional c. Alasan/Latar belakang Pemilihan Profesi d. Kegiatan Profesi a. Keluarga b. Hobi atau Bakat c. Waktu dan Tenaga d. Persaingan Bisnis
10
b) Observasi Obesrvasi dilakukan dengan membaca dan mengamati Rubrik Glow People setiap edisi untuk memperoleh data tentang pesan dakwah yang terkandung di dalam rubrik yang dibatasi hanya 5 edisi saja. c) Wawancara Wawancara
adalah
percakapan
antara
peneliti
(seseorang yang berharap mendapatkan informasi) dengan informan (seseorang yang diamsusikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek) .(Berger,2000: 111). Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.Wawancara dalam riset kualitatif yang disebut wawancara mendalam atau wawancara secara intensif dan kebanyakan tak berstruktur.6 Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pemimpin redaktur (Head of Bussines) majalah Glow Up ini yaitu Febrian Djaka Putra guna mendapatkan informasi lebih mendalam tentang rubrik “People” ini.Teknik wawancara yang digunakan yaitu bebas terpimpin, yaitu penulis siapkan pertanyaan dan kemudian narasumber menjawab secara bebas dan terbuka. d) Dokumen Dokumen menurut Guba dan Lincoln dalam bukunya Lexy J Moleong mendefinisikan dokumen sebagai bahan tertulis ataupun film yang dipersiapkan karena adanya
6
Burhan Bungin,Teknik Praktis Riset Komunikasi,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2007),h.96
11
permintaan seorang penyidik. Dokumen dapat digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan dan bahkan untuk meramalkan.7 Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengumpulkan majalah Glow Up mulai dari edisi September 2009 sampai dengan edisi Januari 2010. Mengingat banyaknya edisi yang terbit, penulis membatasi penelitian ini sebanyak 5 edisi saja yaitu edisi bulan September 2009-Mei 2010. Lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel. 2 Judul-judul yang akan diteliti No
Edisi Terbit
Judul
1
Edisi 1 September 2009
2
Edisi 16 Oktober 2009
3
Edisi 19 November 2009
4
Edisi 09 Desember 2010
5
Edisi 2 Januari 2010
Priska Litasha Hiswara: “Memperkenalkan Indonesia Dengan Tarian” Numan Rifky, Owner Futsal Square, Ciledug Velly Kristanti:” Sang Franchisor Bertangan Dingin” Dari Berjualan Minyak Goreng Hingga Kini Menjadi Milyuner Muda Berusia 26 Tahun, Elang Gumilang Suara Anak Muda Hingga Kisah Sang Ibu, Alanda Kariza
2) Pengolahan Data Data yang didapatkan dari hasil wawancara maupun dokumen yang berupa majalah Glow Up edisi September 2009 Mei 2010 dikumpulkan kemudian data diolah dan dideskripsikan. 7
Lexy J Maleong, Metode Penelitian Kualitatif,h.217
12
G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi ini disesuaikan dengan pokok masalah yang akan dibahas dalam lima bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari Latar Belakang masalah, Batasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Konsep, Metodelogi Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN TEORITIS Terdiri dari Analisis Isi, Dakwah Melalui Majalah, Majalah Sebagai Media Dakwah, dan Profesi.
BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH GLOW UP Terdiri dari Sejarah dan Perkembangan Majalah Glow Up, Visi dan Misi Majalah Glow Up, Struktur Organisasi dan Redaksi Majalah Glow Up, Profil Pembaca, Area Liputan, Area distribusi, Rubrikasi majalah Glow Up. BAB IV ANALISA PESAN DAKWAH MELALUI PROFESI RUBRIK PEOPLE Terdiri dari Analisis Isi Pesan Dalam Rubrik People Majalah Glow Up dan Isi Pesan Dakwah Melalui Profesi Dalam Rubrik People Majalah Glow Up. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis Isi Analisi isi kuantitatif menfokuskan risetnya pda isi komunikasi yang tersurat. Karena itu tidak dapat digunakan untuk mengetahui isis komunikasi yang tersirat. Karena itu diperlukan suatu analisis isi yang lebih mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkanya dengan konteks sosial/realitas yang terjadi sewaktu pesan dibuat. Karena semua pesan (teks, simbol, gambar dan sebagainya) adalah produk sosial dan budaya masyrakat. Inilah yang disebut analisis isi kualitatif.1 1. Analisis Isi Kualitatif Altheide (1996 :2) mengatakan bahwa analisis isi kualitatif disebut pula sebagai Ethnographic Content Analysis (ECA), yaitu perapduan analisis isi objektif dengan observasi partisipan, Artinya, istilah ECA adalah periset berinteraksi dengan material-material dokumentasi atau bahkan melakukan wawancara mendalam sehingga pernyataan- peryataan yang spesifik dapat diletakkan pada konteks yang tepat dianalisis. Karena itu beberapa yang harus diperhatikan oleh periset adalah : a. Isi (content) atau situasi sosial seputar dokumen (pesan/teks) yang diriset. b. Proses atau bagaimana suatu produk media/isi pesannya dikreasi secara aktual dan diorganisasikan secara bersama. 1
Rahmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi ( Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertasing, Komunikasi Organisasi, Lomunikasi Pemasaran),(Jakarta :Kencana Prenada Media Group), Cet ke-2, h.247
13
14
c. Emergence, yakni pembentukan secara gradual/ bertahap dari sebuah makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interprestasi. Analisis isi kualitatif ini bersifat sistematis, analitis tapi tidak kaku seperti dalam
analisis
kuantitatif.
Kategorisasi
dipakai
hanya
sebagai
guide,
diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain muncul selama proses riset. Saat ini telah banyak metode analisis yang berpijak dari pendekatan analisis isi kualitatif. Antara lain analisis framing, analisis wacana, analisis tekstual, semiotic, analisis retorika, dan ideological criticism. Periset dalam melakukan analisis bersikap kritis terhadap realitas ang ada dalam teks yang dianalisis. Pendekatan kritis tersebut dipengaruhi oleh pandangan Marxis yang melihat media bukanlah kesatuan ang netral, tetapi media dipandang sebagai alat kelompok dominan untuk memanipulasi dan mengukuhkan kekuasaan dengan memarjinalkan kelomopok ang tidak dominan. Pada dasarnya analisis isi kualitatif (kritis) memandang bahwa segala macam produksi pesan adalah teks, seperti berita, iklan, sinetron, lagu, dan symbol-simbol lainnya yang tidak bisa lepas dari kepentingan-kepentingan sang pembuat pesan.2 2. Tahapan Dalam Analisis Isi 1. Merumuskan Masalah Rumusan masalah masih berupa konsep-konsep. 2. Menyusun Kerangka Konseptual Menyusun kerangka konseptual untuk riset deskriptif (satu konsep) atau kerangka teori untuk riset eksplanasi (lebih dari satu konsep). 2
Rahmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi ( Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertasing, Komunikasi Organisasi, Lomunikasi Pemasaran),(Jakarta :Kencana Prenada Media Group), Cet ke-2,h.247-248
15
3. Menyusun Perangkat Metodelogi a. Menentukan metode pengukuran atau prosedur atau prosedur operasionalisasi konsep, dalam hal ini konsep dijabarkan dalam ukuran-ukuran tertentu, biasanya dalam bentuk kategorikategori beserta indikatornya. Kategori ini dibuat berdasarkan unit analisis, yaitu satuan yang akan dianalisis. b. Menentukan unit analisis, katogorisasi dan uji Reliabilitas Unit analisis adalah sesuatu yang akan dianalisis, agar diperoleh kategorisasi yang reliebel (sejauh man kategorisasi dapat dipercaya atau diandalkan bila digunakan untuk lebih dari satu kali mengukur fenomena yang sama), maka perlu dilakukan uji realibilitas. Kategorisasi dalam analisis isi merupakan instrument pengumpul data. Fungsinya identik dengan kuesioner dalam survey, supaya objektif, maka kategorisasi harus dijaga relialibilitasnya. Terutama untuk kategorisasi yang dibuat sendiri oleh periset sehingga belum memiliki standar yang telah teruji, maka sebaiknya dilakukan uji reliabilitasnya.3 B. Dakwah Melalui Majalah 1. Pengertian Dakwah Secara etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a-yad’u-da’watan, yang artinya mengajak, menyeru, 3
Rahmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi ( Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertasing, Komunikasi Organisasi, Lomunikasi Pemasaran),(Jakarta :Kencana Prenada Media Group), Cet ke-2.hal. 232-234
16
memanggil.4 Kemudian secara terminologi, dakwah menurut pandangan beberapa ilmuwan memiliki pengertian sebagai berikut : a. Dakwah menurut Syeikh Ali Makhfudz adalah dorongan bagi manusia agar berbuat kebaikan guna mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat; b. Dakwah menurut Muhammad Nasir adalah usaha menyerukan dan menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar; c. Dakwah menurut Sudirman adalah merealisasikan ajaran Islam dalam hidup untuk memperoleh keridhoan Allah SWT; d. Dakwah menurut Thoha Yahya Umar adalah berupa ajakan bagi manusia dengan cara bijaksana untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat; e. Dakwah menurut Barmawie Umary adalah penyebaran Agama Islam secara luas dan missal yang berupa ajakan untuk memperoleh sa’adah di masa sekarang dan yang akan datang.5 Untuk itu bisa disimpulkan bahwa dakwah adalah serangkaian kegiatan
penyampaian
pesan-pesan
ajaran-
ajaran
Islam
yang
diperintahkan Allah SWT untuk kemaslahatan umat dengan cara menyeru,mengajarkan dan merealisasikan syariat-syariat Islam sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Hadits demi mencapai jalan yang lebih baik yakni kebahagiaan dunia dan akhirat. 4
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Amzah,2009), Cet. Ke-1, h.1. Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta:UIN Jakarta Press,2003), Cet. Ke-1 hal.33 -35. 5
17
2. Tujuan Dakwah Dakwah bertujuan menciptakan suatu tatatan kehidupan individu dan masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera yang dinaungi oleh kebahagiaan, baik jasmani maupun rohani, dalam pancaran sinar agama Allah dengan mengharap ridho-Nya.6 Tujuan dakwah merupakan landasan seluruh aktifitas-aktifitas dakwah yang dilakukan, tanpa adanya tujuan yang jelas suatu pekerjaaan hanya akan menjadi sia-sia.7 Secara garis besar tujuan dakwah dapat dibedakan dalam dua macam tujuan,yaitu: a. Tujuan Umum Dakwah Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang diridhai Allah SWT agar dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia maupun di akhirat.8 b. Tujuan Khusus Dakwah Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dan penjabaran dari tujuan umum dakwah.Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat jelas diketahui kemana arahnya, jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara apa, dan bagaimana caranya secara 6
Bambang S.Maarif, Komunikasi Dakwah “Paragdima Untuk Aksi”,(Bandung:Remaja Rosdakarya,2010),h.26 7 Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1995),h.19-20. 8 Ibid .
18
terperinci.9Olehnya itu tujuan umum masih perlu diterjemahkan atau di klasifikasi lagi menjadi tujuan khusus, sehingga lebih memperjelas maksud kandungan tujuan khusus tersebut adalah : 1) Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah Swt. Artinya mereka diharapkan agar senantiasa mengerjakan segala perintah Allah Swt, dan selalu mencegah atau meninggalkan perkara yang dilarangnya Membina mental agama Islam bagi mereka yang masih mengkwatirkan tentang keislaman dan keimanannya (orang mukallaf), seperti yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah : ayat 286, yaitu :
Artinya: “Allah tidak membebani seorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang di usahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya, (mereka berdo’a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa dan kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya beri maaflah kami; 9
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah,2009), Cet. Ke-1 h.62.
19
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. 2) Mengajar dan mendidik anak agar tidak menyimpan dari fitrahnya. Tujuan ini didasarkan pada al-Qur’an surat ar-Ruum (30) ayat 30 :
Artinya
:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” Dengan demikian, dari semua tujuan - tujuan tersebut di atas, merupakan penunjang daripada tujuan akhir aktifitas dakwah. Tujuan akhir aktifitas dakwah ini adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manusia lahir dan bathin di dunia dan di akherat nanti.10 Tujuan dakwah adalah menjadikan manusia muslim mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan menyebarluaskan kepada masyarakat yang mula-mula apatis terhadap Islam menjadi orang yang suka rela menerimanya sebagai petunjuk aktivitas duniawi dan ukhrawi. Kebahagiaan ukhrawi merupakan tujuan akhir setiap muslim. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dan penuh optimis melaksanakan dakwah. 10
http://adheecreative.blogdetik.com/2009/06/06/tujuan-dakwah-dalam-islam/ diakses pada tanggal 17 maret 2011
20
Oleh karena itu seorang da`i harus memahami tujuan dakwah, sehingga segala kegiatannya benar-benar mengarah kepada tujuan seperti dikemukakan di atas. Seorang da`i harus yakin akan keberhasilannya, jika ia
tidak
yakin
dapat
menyebabkan
terjadinya
penyelewengan-
penyelewengan di bidang dakwah.11 3. Pesan Dakwah Pesan yang dimaksud dalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima.Pesan merupakan inti atau perumusan tujuan dan maksud dari komunikator kepada komunikan. Dan pesan merupakan unsur yang sangat menentukan dalam proses komunikasi. Agar pesan dapat diterima dengan baik, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.12 Menurut bahasa, pesan berarti
perintah, nasehat, permintaan,
amanat, yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain.Dalam Ilmu Komunikasi, pesan mengandung arti keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan (tema) yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.13
11
http://abdain.wordpress.com/2010/01/18/makna-dan-tujuan-dakwah/ diakses pada tanggal 17 maret 2011 12 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik,(Bogor: Ghalia Indonesia,2008), Cet. Ke-1, h.18. 13 http://palembangoke.blogspot.com/2010/12/analisis-pesan-dakwah-melalui-media.html diakses pada tanggal 17 maret 2011
21
Suatu pesan tidak hanya begitu saja disampaikan akan tetapi agar pesan itu dapat diterima oleh penerima dan adanya hubungan timbal balik, maka pesan dapat dirumuskan
:
a. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. b. Pesan
harus
menggunakan
lambing-lambang
tertuju
kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama 14mengerti. c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikn dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. d. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikhendaki. Menurut Onong Uchajana Effendy dalam buku Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.15 Sedangkan Menurut H.A.W. Widjaja pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan komunikator.16 Menurut Toto Tasmara, pesan dakwah adalah semua pernyataaan yang bersumber dari al-Qur’an dan sunah, baik itu tertulis maupun pesan-
14
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Bandung:PT.Citra Aditya Bakti,2003),h.41-42 15 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. Ke-17, h.18. 16 H.A.W.Widjaja, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Rhineka Cipta,2000), Cet. Ke-2. hal.32
22
pesan(risalah) tersebut.17 Pesan dakwah menurut Mustofa Bisri mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan untuk mengajak manusia agar mengikuti ajaran Islam dan mengaaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.18 Dakwah sudah pasti sebuah komunikasi, tepatnya komunikasi persuasif, karena hakikat dakwah adalah mengajak (da’a, yad’u, da’watan). Namun, komunikasi belum tentu mengandung pesan dakwah. Komunikasi dakwah adalah komunikasi berisi pesan-pesan dakwah/nilaiajaran Islam.19
C. Majalah Sebagai Media Dakwah Media dan jurnalistik salah satunya memiliki peran fungsi sebagai alat, yakni alat atau cara yang digunakan oleh si pemegangnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan oleh orang yang bersangkutan. Disamping peran dan fungsi media jurnalistik itu sendiri sebagai informan di tengahtengan masyarakat. Islam memandang konsep dakwah secara menyeluruh dan konfrehensif. Seluruh aspek kehidupan adalah nilai-nilai dakwah yang harus dikembangkan dan dicapai. Oleh sebab itu, media dan jurnalistik merupakan salah satu cara Islam untuk melakukan dakwah ajakan kepada nilai-nilai keislaman yang lebih baik. 17
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah,(Jakarta: Gaya Media Pratama,1997),Cet. Ke-
2,h.43 18
Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial,(Bandung:Mizan,1995).h.28. http://www.romeltea.com/2010/05/01/komunikasi-dakwah-komunikasi-persuasif/ diakses pada tanggal 17 maret 2011 19
23
Dakwah media lebih identik dengan dakwah tulisan atau dakwah Bil Qalam. Para penulis dan jurnalis muslim memiliki peran dan tanggung jawab yang sama untuk memajukan media-media Islam sebagai media yang produktif dan efektif dalam menyuarakan nilai-nilai dan gerak perjuangan dakwah Islam. 1. Pengertian Majalah Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tertentu, topik actual yang patut diketahui konsumen pembaca, artikel, sastra dan sebagainya. Menurut kala penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, mingguan, dsb. Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra dan ilmu pengetahuan tertentu.20 Sedangkan dalam pengertian ensklopedia umum Hasan Shadily memberikan batasan pengertian majalah sebagai berikut yaitu bentuk penerbitan berkala, memuat karangan-karangan yang berupa pembahasan yang ditulis oleh berbagai pengarang yang bertanggung jawab penuh karyanya itu. Majalah bisa dibedakan dari segi jenisnya dan manfaatnya,berikut ini adalah tabel klasifikasi majalah yaitu : Tabel 3.Klasifikasi Majalah No
Jenis Majalah
Pengertian
1.
Majalah anak-anak
Majalah ini berisikan khusus tentang dunia anak-anak
2.
Majalah bergambar
Memuat reportase berdasarkan gambar suatu
20
Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustaka,1969),h.545
24
peristiwa 3.
Majalah berita
Menyajikan berita dengan suatu gaya tulisan yang khas dilengkapi dengan foto dan gambar
4.
Majalah budaya
Majalah yang kebudayaan
5.
Majalah dinding
Majalah yang tidak dirangkai, tetapi berupa lembaran yang ditempelkan pada dinding
6.
Majalah hiburan
Memuat karangan ringan, cerita pendek, cerita bergambar,dan sebagainya
7.
Majalah ilmiah
Mengenai ilmu pengetahuan dan isinya khusus tentang suatu bidang ilmu
8.
Majalah keagamaan
Khusus berisi masalah keagamaan, pendidikan dan budi pekerti
9.
Majalah keluarga
Memuat karangan untuk seluruh keluarga, dari yang ringan sampai ke soal-soal rumah tangga
10.
Majalah Khas
Isinya khusus mengenai bidang profesi tertentu,masalah ilmu hukum, ilmu social, fotografi, filateli
11.
Majalah mode
Berisikan mode dan dilampiri lembaran yang berisi pola pakaian
12.
Majalah perusahaan
Majalah yang dikeluarkan secara teratur oleh suatu perusahaan.
13.
Majalah porno
Majalah yang memuat dan gambar yang bersifat porno
14
Majalah remaja
Majalah yang khusus meneganai masalah remaja
15
Majalah sastra
Khusus membicarakan masalah sastra, resensi, buku kontemporer, atau kegiatan dulu bidang seni sastra
16
Majalah wanita
Khusus mengenai dunia wanita, dari masalah mode, resep makanan, kekelurgaan dan sebagainya.21
21
isinya
khusus
http://www.artikata.com/arti-339346-majalah.html diakses 17 maret 2011
tentang
25
Dari sekian banyak jenis majalah dengan isinya tersebut, Jenis majalah remajalah yang penulis pakai.Karena majalah Glow up tersebut berisikan kehidupan masyarakat khususnya remaja di daerah Sub Urban Jakarta dengan segala kegiatan dan gaya hidup mereka. 2. Karakteristik Majalah Majalah merupakan media yang paling sederhana organisasinya, lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang sangat banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, di mana mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis dan sasaran khlayaknya. Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik tersendiri, yaitu : 1) Penyajian lebih dalam Berita-berita atau informasi yang disajikan dalam majalah lebih lengkap, karena dianalisis didasarkan referensi yang relevan mengenai suatu peristiwa. Artinya proses terjadinya peristiwa. Artinya proses terjadinya peristiwa dikemukakan secara kronologis. 2) Nilai aktualitas lebih lama Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai aktualitas majalah bisa satu minggu atau sebulan. 3) Gambar/ foto lebih banyak Jumlah halaman lebih banyak, sehingga selain penyajian
26
beritanya lebih mendalam. Majalah juga dapat menampilkan gambar/ foto yang lengkap, dengan ukuran yang besar dan kadang-kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakan pun lebih baik, Fotofoto yang ditampilkan memiliki daya tarik tersendiri. 4) Cover sebagai daya tarik Disamping foto, cover atau sampul majalah juga merupkan daya tarik sendiri. Cover adalah ibarat pakaian dan aksesoris pada manusia. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik tidaknya cover suatu majalah tersebut menampilkan rubrik khasnya.22 3. Fungsi Majalah Media adalah segala yang membantu juru dakwah dalam menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien. Ia merupakan bentuk jamak dari bahasa latin yaitu”median” yang berarti perantara yang dapat digunakan da’i (juru dakwah) dalam menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat yaitu mad’u.23 Dilihat dari fungsi press (media cetak) atau fungsi komunikasi massa, majalah merupakan bagian dari media cetak, sehingga dapat terlihat tujuan dakwah. Menurut Effendy (1993) fungsi komunikasi massa antara lain :
22
Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2005),cet ke-1,h.93 23 Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah 2,(Jakarta : Media Dakwah,1981),Cet. Ke-2.h. 225.
27
Gambar 1. Fungsi komunikasi massa
1.Fungsi
2. Fungsi
Informasi
Pendidikan
3. Fungsi
4. Fungsi
Memengaruhi
menghibur
Pertama fungsi informasi diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khlayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya, yang kedua fungsi pendidikan yaitu media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education),karena media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca, yang ketiga fungsi memengaruhi dari media massa secara implicit terdapat terdapat tajuk/ editorial, features, iklan, artikel, rubrik dan sebagainya dan yang keempat adalah fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.24
24
Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Refika Offset,2007), cet. Ke 3
28
4.
Pengertian Rubrik Dalam kamus bahasa Indonesia “ Rubrik adalah kepala karangan dalam surat kabar, majalah dan sebagainya.”Sedangkan menurut Onong Uchyana Effendy, “Rubrik adalah ruangan pada halaman surat kabar, majalah, atau media cetak lainnya. Sementara menurut Komaruddin ,rubrik adalah kepala karangan, bab atau pasal. Di dalam surat kabar atau majalah rubrik sering diartikan sebagai “ruangan”, misalnya rubrik tinjauan luar negeri, rubrik ekonomi, rubrik olah raga, dan rubrik kewanitaan. 25 Dari semua pendapat diatas, penulis bisa menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan rubrik adalah kepala karangan yang terdapat pada halaman surat kabar,majalah atau media cetak lainya. Berdasarkan fungsi media, rubrik dapat digolongkan dalam empat jenis, yaitu : Gambar 2.Klasifikasi rubrik
1.Rubrik Informatif
3. Rubrik Persuasif
25
2. Rubrik Edukatif
4. Rubrik Menghibur
Komaruddin, kamus istilah skripsi dan tesis,(Bandung: Angkasa, 1985),h.74.
29
Pertama rubrik informatif bertujuan memberikan informasi apa adanya, Kedua rubrik edukatif bertujuan mendidik dan mengajarkan sesuatu, Ketiga rubrik persuasif bertujuan membujuk pembaca untuk setuju pada pendapat tertentu dan yang terakhir yaitu rubrik menghibur bertujuan untuk menyentu perasaan pembaca.
D. Profesi Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Sedangkan Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.26 Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja 26
http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com diakses pada tanggal 24 Oktober 2011
30
yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.27 1. Ciri- Ciri Profesi Profesi itu sendiri mempunyai ciri-ciri, dimana kegiatan itu bisa disebut sebagai sebuah profesi yaitu : a. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun. b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi. c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. d. Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan 27
http://ranisakura.wordpress.com/2010/06/01/pengertian-profesi diakses pada tanggal 24 oktober 2011
31
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus. e. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.28 2. Syarat Suatu Profesi a. Melibatkan kegiatan intelektual. b. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus. c. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. d. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen. e. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. f. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. g. Menentukan standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.29
28 29
http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com Diakses pada tanggal 24 Oktober 2011 Ibid
BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH GLOW UP
A. Sejarah dan Perkembangan Majalah Glow Up Nama Glow Up diambil dari bahasa inggris yang berarti bersinar atau berpijar,dengan alasan tersebut redaksi berharap agar majalah ini bisa menjadi majalah yang diminati dan selalu bersinar ditengah persaingan majalahmajalah lain sejenisnya. Majalah Glow Up adalah media gaya hidup yang menyajikan inspirasi bagi kalangan muda. Majalah Glow Up terbit setiap bulan, didistribusikan secara langsung (direct distribution) dan gratis. Majalah ini lahir pada tahun 2009 pertengahan,edisi pertama dikeluarkan pada Agustus 2009. Majalah ini dibuat dibawah naungan sebuah CV yaitu PRASASTI INDOMEDIA, Sasaran pembaca majalah ini adalah orang – orang yang berumur 18 -28 tahun, Termasuk kedalam kategori dewasa. Sesuai dengan target pembacanya, bahasa yang digunakan di majalah ini pun cenderung bahasa yang mudah dicerna namun tetap bermutu dan Glow Up tampil dengan gaya tulisan yang lebih ringkas, cerdas, tidak menggurui dan selalu memberikan info terkini didaerah Sub-urban, tulisan-tulisan yang dibuat berkesan santai dan agak cair tetapi tidak menyimpang dari kode etik jurnalistik yang ada. Dengan tema yang pertama yaitu Discover sub-urban Yaitu untuk menjawab pertanyaan orang banyak mengenai berbagai hal seputar kawasan Sub-urban Jakarta, khususnya Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang. Melalui penyajian informasi yang lengkap dan akurat, Glow Up
32
33
mengajak banyak orang untuk melihat lebih luas lagi, apa, di mana, dan bagaimana wajah dari sub-urban Jakarta tersebut sebenarnya. Semakin jalannya perkembangan majalah Glow Up ini, kini majalah Glow Up pun mengusung tema yang berbeda yaitu Inspiring Young People Inspiring Young People merupakan karakteristik yang mewarnai rubrikasi Majalah Glow Up. Majalah ini berisikan konten-konten informasi tentang anak muda dalam sudut pandang kreativitas serta kerja kerasnya. Konten-konten tersebut dikemas dalam bentuk profil, komunitas, tips, newstainment, dan sebagainya, yang menyangkut gaya hidup anak muda dalam sudut pandang yang berbeda. Rubrik People itu sendiri adalah rubrik yang berisikan biografi atau profil tokoh-tokoh yang dapat menginspirasi pembacanya khususnya anak muda. Beraneka ragamnya kreativitas anak muda, menyebabkan beraneka ragam pula jenis ekspresi yang mereka tampilkan. Majalah Glow Up pada setiap edisinya menjalin kerja sama dengan berbagai event
yang
diselenggarakan dari, untuk, dan oleh anak muda di seluruh negeri.
B. Visi dan Misi Glow Up Majalah ini mengemban Visi dan Misi yang sama yaitu menampilkan bagaimana sebuah bacaan yang dapat meningspirasi pembacanya khusunya anak muda, sesuai dengan tema yang dipakai oleh majalah Glow Up ini yaitu Inspiring Young People.
34
C. Struktur Organisasi Majalah Glow Up Majalah Glow Up adalah majalah yang diterbitkan oleh sebuah CV (Perusahaan) yang bernama PRASASTI INDOMEDIA, Struktur organisasi majalah ini terdiri dari berbagai department yaitu :
Gambar 3. Struktur bagan organisasi majalah Glow Up BUSINESS DEPARTEMEN
Head Of Bussines
Event Manager
Sales Manager
EDITORIAL DEPARTEMENT
Editor In Chief
Managing editor
Design
Research and Development:
35
AREA CONTRIBUTOR
Area Bekasi
Area Depok
Area Bogor
SECTION CONTRIBUTOR
Health And Beauty
Departemen
Hobby And Community
bussines
Lifestyle And Entertaiment
adalah
Photo Contributor
departemen
yang
Travel
membawahi
departemen editorial dimana departemen ini bertugas bertanggung jawab atas semua kegiatan dan produksi majalah Glow Up, departemen ini terbagi lagi atas tiga bagian yaitu yang paling atas adalah head of bussines bertugas menangani dan bertanggung jawab atas semua kegiatan dan produksi majalah Glow Up, dibawah head of bussines ada sales manager yang bertugas menangani semua pemasaran majalah Glow Up dan event manager yang bertugas menagani semua event atau acara yang dibuat atau yang akan diliput oleh majalah Glow Up. Departemen Editorial yaitu departemen yang menangani semua isi dan
36
penulisan majalah Glow Up, departemen ini terdiri dari editor in chief (pemimpin redaksi) yang bertugas memimpin atau menangani semua kegiatan dan penulisan di majalah Glow Up tersebut,dibawah editor in chief ada managing editor yang bertugas menangani atau mengedit semua tulisan atau pun gambar yang akan masuk ke dalam majalah Glow Up, research and development bertugas meneneliti dan mengembangkan majalah Glow Up tersebut dan yang terakhir adalah design yang bertugas mendesign atau menggambar cover maupun isi dari majalah Glow Up tersebut. Area contributor
bertugas mendistribusikan majalah Glow Up ke
setiap daerah yaitu depok,bekasi dan bogor ,dan yang terakhir adalah section contributor yang bertugas bertanggung jawab atas setiap rubrik yang ada dimajalah Glow Up tersebut.
D. Profil Pembaca Profil pembaca berdasarkan sasaran umum diantaranya yaitu 40% perempuan, 60% laki-laki, Usia 18-28 tahun, SES A dan B,Atraktif, konsumtif, suka kompetisi, cenderung dominan dalam pergaulan, sangat terbuka, suka bergaul, menyenangi aktivitas di luar rumah, seperti pesta dan kumpul-kumpul, menyukai hal-hal baru yang sedang menjadi tren, sangat percaya diri, dan berkarakter kuat.
37
E. Area Liputan Area liputan majalah ini yaitu terdiri dari 20% di Jakarta, 20 % di Mancanegara dan 60 % di daerah sub-urban yaitu di Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok Gambar 4. Area liputan majalah Glow Up
60% 20%
20%
F. Area Distribusi Beraneka ragamnya kreativitas anak muda, menyebabkan beraneka ragam pula jenis ekspresi yang mereka tampilkan. Majalah Glow Up pada setiap edisinya menjalin kerja sama dengan berbagai event
yang
diselenggarakan dari, untuk, dan oleh anak muda di seluruh negeri. Di dalam pelaksanaan event kerja sama tersebut, Majalah Glow Up didistribusikan secara langsung. Selain itu, Majalah ini juga menyediakan layanan berlangganan bagi seluruh anak muda di Indonesia. Tujuannya adalah agar Majalah Glow Up dapat secara langsung ada di tangan pembacanya
38
G. Rubrikasi Majalah Glow Up Rubrik adalah kepala karangan dalam surat kabar, majalah dan sebagainya. Sebagai majalah Glow Up tentunya mempunyai beberapa rubrik yang menarik untuk dibaca dan dikupas isinya.Sebagai majalah gratis Glow Up berusaha menyajikan informasi yang bermanfaat.Itu semua terlihat dari rubrikasi yang terdapat dalam majalah Glow Up ini. Glow Up berusaha untuk terus mengetahui apa yang dibutuhkan pembacanya, sebagai majalah remaja, Glow Up tampil dengan gaya tulisan yang lebih ringkas, cerdas, tidak menggurui dan selalu memberikan info terkini didaerah Sub-urban, untuk itulah rubrikasi yang terdapat dalam Majalah Glow Up selalu mengalami penambahan-penambahan guna menambah mutu serta memenuhi keinginan para pembacanya. Berikut ini rubrikasi dalam majalah Glow Up:
Tabel 4. Rubrikasi majalah Glow Up
Rubrik
Isi
Beauty &Healthy
Terdiri dari info dan tips
Entertaiment
Terdiri dari Live report, Upcoming event, Highlight
People
Hobby& Community, Women, Young Preuner, Hightone
Leisure
Recommended to have, Spot, Travelling notes, Trend talk
News
Terdiri dari berita
39
Rubrik Beauty & Healthy berisikan info mengenai kesehatan dan menjaga kesehatan dan tips bagaimana merawat kecantikan. Rubrik Entertaiment berisikan berita liputan acara (live report), kalender acara (upcoming event), dan berita hiburan baru diseluruh dunia (hightone). Rubrik People berisikan fitur artikel hobi dan komunitas (hobby&community), Fitur artikel tokoh perempuan yang berprestasi, menarik, dan menginspirasi (women), Fitur artikel inspirasi tokoh bisnis anak muda (young preneur) dan fitur artikel inspirasi tokoh hiburan (hightone). Rubrik Leisure berisikan artikel rekomendasi buku, produk-produk fashion, gadget, film atau DVD, serta album musik atau CD (recommended to have), artikel fitur tempattempat yang menarik yang wajib dikunjungi (spot), artikel fitur catatan perjalanan wisata yang disertai tips (travelling notes), artikel fitur tren dunia terkini (trend talk), dan yang terakhir adalah rubrik news yang berisikan tentang berita- berita yang sedang hangat dibicarakan. Dari sekian banyak rubrik diatas penulis memutuskan untuk memilih rubrik “People” sebagai rubrik yang akan diteliti. Tentu saja dengan alasan dan berbagai pertimbangan. Sebagai Rubrik yang berisikan biografi orangorang dengan berbagai profesinya inilah yang menjadi alasan kuat penulis memilih rubrik tersebut selain karena pesan dakwah yang tersirat yang terdapat dalam rubrik ini penulis juga berharap orang-orang yang membacanya akan terinspirasi dan memotivasi diri mereka agar seperti mereka-mereka yang ada dalam rubrik People tersebut.
BAB IV ANALISA ISI PESAN DAKWAH MELALUI PROFESI DALAM RUBRIK PEOPLE
A. Analisa Isi Pesan Dalam Rubrik People Majalah Glow Up Pesan yang terdapat dalam rubrik People Majalah Glow Up ini adalah pesan keagamaan yaitu pesan dakwah melalui profesi yang tersirat pada teksteks bacaan disetiap edisinya dalam rubrik People. Peneliti melihat profesi sebagai media penyampaian pesan dakwah dalam rubrik ini teks- teks dibuat agar seinspiratif mungkin dan semenarik mungkin, agar tujuan dan sasaran dari tema majalah ini yaitu Inspiring Young People dapat tercapai. Melalui profesi, kita dapat menyampaikan pesan agama (dakwah) kepada orang lain dengan cara mengekspresikan keahlian yang dihubungkan dengan pemahaman keagamaan agar sasaran dakwah sampai tepat pada tujuannya.1 Pesan dakwah bisa disampaikan melalui apa saja tak terkecuali melalui profesi. Seseorang bisa melakukan dakwah melalui profesi yang digelutinya. Seperti misalkan contoh seorang Da‟I, melalui profesi sebagai Da‟I tersebut seseorang bisa menyampaikan pesan-pesan dakwah, tidak hanya Da‟I, melalui profesi sebagai dokter, pengacara, pengusaha makanan, dan lainnya seseorang juga bisa menyampaikan pesan dakwah tetapi mungkin tidak seperti 1
Hembing. Pemenang The Star Of Asia Award : Pertama Di Asia Ketiga Di Dunia.
Hal:76
40
41
seorang Da‟I yang memang profesinya benar-benar menyebarkan dan menyampaikan pesan dakwah secara langsung. Tetapi melalui profesi lainnya itu juga seseorang bisa menyampaikan pesan dakwah, dengan cara mengekspresikan keahlian yang dihubungkan dengan pemahaman keagamaan. Dalam rubrik ini terdapat pesan-pesan yang dapat menginspirasi, memotivasi, dan menjadikan contoh yang baik buat pembacanya, seperti semangat kerja, ketidakputusasaan, kejujuran, kekompakan, dan sikap optimisme. Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik .Ketidakputusasaan itu sendiri adalah sikap dimana kita tidak mudah menyerah walaupun sudah mengalami kegagalan. Kejujuran adalah sikap dimana kita selalu mengatakan kebenaran tanpa ada sedikitpun yang ditutupi. Kekompakan adalah sikap dimana kita selalu bisa beriringan dengan sesama manusia. Dan optimisme adalah adalah sebuah keyakinan yang akan membawa pada pencapaian hasil. Sikap-sikap tersebutlah yang tergambar dalam teks rubrik People majalah Glow Up ini. Sikap-sikap tersebut yang menjadi sebuah pesan keagamaan dalam rubrik ini karena Islam mengajarkan kita untuk mempunyai sikap-sikap seperti itu, agar menjadi manusia yang sukses dan baik dalam berperilaku.
42
B. Isi Pesan Dakwah Melalui Profesi Dalam Rubrik People Majalah Glow Up Dalam penelitian ini isi pesan dakwah melalui profesi itu sendiri terbagi kedalam beberapa kategorisasi besar yaitu dakwah melalui profesi, manajemen dakwah dalam profesi, faktor pendukung dan penghambat profesi. Dan ketiga kategorissi besar itu terbagi lagi kedalam sub kategori yaitu dakwah melalui profesi terbagi lagi menjadi berdasarkan profesi maupun non profesi, manajemen profesi terbagi kedalam manajemen dakwah dalam profesi, syarat menjadi professional, alasan atau latar belakang memilih profesi dan yang terakhir adalah faktor pendukung dan penghambat profesi terbagi lagi berdasarkan keluarga, hobi atau bakat, waktu dan tenaga, dan persaingan bisnis. Berikut ini adalah uraian dari kategorisasi- kategorisasi yang ada : 1. Dakwah Melalui Profesi Profesi itu sendiri bisa terbagi lagi kedalam kategorisasi profesi maupun non profesi. Berikut ini adalah uraian rubrik People berdasarkan kategorisasi dakwah melalui profesi yang terbagi lagi berdasarkan profesi maupun non profesi: a. Profesi Penari Priska adalah panggilan akrabnya adalah seorang wanita Indonesia yang sangat bangga akan kebudayaan negeri sendiri. Meski tinggal di Austria, lantas tidak menjadikannya lupa tanah air. Pika tetap menjaga, bahkan aktif memperkenalkan Indonesia dengan tarian.Saat ini ia sedang menyelesaikan kuliah S1-nya di Department of Pharmacy, University of
43
Vienna, Austria. Selain itu, ia juga aktif mementaskan tarian tradisional Indonesia dalam misi memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya sendera tari, sampai ke Slovakia, Slovenia, dan kota-kota lainnya di Austria sejak tahun 2004.2 Dari kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa Priska menekunin profesinya sebagai penari berawal dari kesukaanya atau hobinya menari. Dalam menari seseorang dituntut untuk dapat mengolah rasa kelompok yaitu agar dapat selalu kompak,saling membantu dan saling menghargai. Tidak hanya dituntut untuk dapat selalu mengelolah rasa kelompok dalam menari seseorang harus mengikuti norma-norma yang ada khususnya norma kebudayaan. Berdakwah dari hati itulah salah satu yang dipahami dari berdakwah melalui profesi penari ini dalam menari seseorang dituntut untuk saling kompak, saling membantu, dan saling menghargai demi mencapai tarian yang indah. Cerminan sikap –sikap tersebut yang bisa menunjukan bahwa Islam sebagai agama yang indah dan damai. b. Profesi Olahraga Futsal yang merupakan „keturunan‟ langsung dari sepakbola mulai dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 2001. Perkembangannya bak virus yang beterbangan diudara, sangat cepat dan menjangkiti. Penggemarnya pun sangat bervariasi, mulai dari anak-anak SD sampai pekerja berdasi. Futsal sendir mulanya berkembang di Brasil, Peru, dan Spanyol yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Perbedaan paling 2
Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “Priska Litasha Hiswara : Memperkenalkan Indonesia Dengan Tarian”.Edisi : 30 September 2009.
44
mencolok dengan sepakbola konvensional adalah futsal memiliki lapangan yang lebih kecil. Ukurannya antara 15 x 25 M2 sampai 25 x 42 M2, dengan jumlah pemain 5 – 7 orang per tim. Lapangan yang lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit lantas menjadikan futsal terkesan lebih simpel dan fleksibel bila dibandingkan dengan sepakbola. Seperti tak mau kehilangan peluang, begitu pula yang dilakukan Numan Rifki. Numan yang dulunya bekerja pada sebuah bank swasta milik Singapura, kini beralih menjadi pengusaha futsal station yang terletak di kawasan Ciledug, Kota Tangerang. Keinginan punya usaha sendiri itu berawal dari perasaan tidak puas Numan bekerja di bank yang sudah dijalaninya selama 1 tahun. “Karir dan pendapatan gw udah bisa diprediksi dari sekarang. Waktu gw juga abis disitu-situ aja selama ini. Padahal gw yakin bisa lebih dari itu semua!” Tutur Numan.3 Berawal dari hobinya bermain futsal Numan melihat peluang bisnis yang besar pada olahraga ini,sehingga kini dia memilih profesinya sebagai pengusaha lapangan futsal. Subtansi dari pelajaran olahraga yaitu seseorang harus menjadi makhluk basyariyah yaitu mampu memelihara kesehatan jasmani melalui kekuatan menjaga sensasi yaitu melihat, mendegar meraba, mencium, dan mengecap yang halal, kekuatan persepsi yaitu memaknai sesuatu dan seseorang menjadi pransangka positif, kekuatan menjaga memori yaitu
3
Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Numan Rifky : Owner Futsal Square, Ciledug “.Edisi : 16 Oktober 2009.
45
membuang semua memori yang kotor, sampah dan semua kenangan pahit.dan cara berfikir yang islami (kekuatan berkomunikasi kepada diri sendiri dan kekuatan berdakwah pada diri sendiri) yaitu berfikir Islami, mampu berencana, bermimpi yang dituliskan, kemudian kerjakan, berdoa, bersyukur, revisi program dan kerjakan dan berdoa kembali.4 Tidak hanya itu dalam berolahraga seseorang juga dituntut agar bisa sportif, sportif yang dimaksudkan disini yaitu bersifat ksatria, jujur, bersosok tegap, gagah dan sebagainya. Seseorang
tidak
dapat
berolahraga
tanpa
adanya
sehat
jasmani,sehat jasmani tersebut didapatkan melalui hal-hal seperti yang dijelaskan seperti diatas. Tentunya tidak hanya sehat jasmani, didukung dengan sikap sportifitas yang baik seseorang dapat berolahraga menciptakan keharmonisan dengan adanya sikap tersebut.
dan Islam
mengajarkan kita untuk bersikap seperti itu, karena Islam yang sebenarnya adalah agama yang mengajarkan kedamaian. c. Profesi Pedagang Mengawali karirnya pada tahun 1996 sebagai seorang Senior Account Executive di sebuah perusahaan periklanan di Jakarta.Pilihan untuk keluar dari zona nyaman pekerjaan bukanlah perkara mudah, namun asa untuk menjadi seorang pengusaha ternyata lebih dominan di dalam benaknya. Ibu dua orang anak ini pun akhirnya terjun bebas ke dunia bisnis bersama sang suami tercinta pada tahun 2004. Mulai dari bisnis di 4
Dosen Ahli Komunikasi Dakwah.Kutipan modul kuliah “pendekatan Komunikasi Intrapribadi Dalam Dakwah Dzatiyah.
46
bidang periklanan, kerajinan tangan, IT, hingga akhirnya “tercemplung” ke dunia bisnis F & B yang ia lakoni sampai saat ini. Alhasil, 68 outlet franchise bermerek Burger Instan, Klenger Burger Express, Klenger Kriuk, Foodteran, Kwekker, maupun Klenger Fried and Grilled menetas dari tangan dingin wanita berbintang capricorn ini. Velly merupakan seorang perempuan tangguh yang tak kenal menyerah.Ia dan sang suami, Gatut Cahyadi, rela mengorbankan karir mapannya demi masa depan yang lebih baik. Semangatnya seperti api yang selalu menyala-nyala. Ia sempat jatuh bangun saat mulai merintis berbagai jenis usaha sebelum akhirnya menemukan merek dagang jenis F & B kebanggaannya ini. “Saya sudah mulai berbisnis pada tahun 2002.Bisnis pertama saya adalah Pondok Sayur Asem, sebuah rumah makan sunda yang terletak di Pekayon, Bekasi. Pada waktu yang sama, sebenarnya saya masih bekerja di sebuah kantor advertising. Dua tahun kemudian, suami yang bekerja di sebuah perusahaan Jepang datang membujuk saya untuk benar-benar terjun bebas ke dunia bisnis.“Saya mengabulkan permintaannya, dan membangun sendiri sebuah perusahaan advertising.Saya juga sempat menjalankan bisnis di bidang IT dan kerajinan tangan.Segala macem bisnis lah saya jalanin. Tapi ternyata semua berjalan tidak semanis apa yang kita bayangkan. Sampai akhirnySa aya mengalami krisis keuangan di tahun 2006.Punya duit tinggal sedikit.Karena takut hilang, duit yang tinggal sedikit itu akhirnya saya investasikan.Ternyata diinvestasikan malah hilang beneran. Jadi yang
47
bener itu, ya kita engga usah takut apa-apa (tertawa). Yang penting semangat harus terus kita jaga,” papar wanita lulusan tahun 1993 Sastra Belanda Universitas Indonesia tersebut.5 Kemampuan dan jiwa bisnis yang tertananam kuat yang sudah ada dalam diri Velly inilah yang mengantarkan Velly sebagai franchisor yang hebat.Bisa disimpulkan Velly memilih profesinya ini memang berdasarkan hobi dan bakatnya dalam berdagang. Berdagang adalah kegiatan menjual atau membeli barang untuk mendapatkan keuntungan.Dalam berdagang seseorang harus mempunyai sifat-sifat yang baik.Alangkah baiknya kita harus mengikuti berdagang yang seperti dilakukan rasulullah.Rasulullah dijulukin seorang pedagang yang amanah, fathonah, dan al amin (terpecaya). Dalam urusan dagang, nabi selalu bersikap sopan dan baik hati.Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, “Rahmat Allah atas orang-orang yang berbaik hati ketika ia menjual dan membeli, dan ketika dia membuat keputusan.” (HR Bukhari). Nabi juga menghindari sikap belebihan dalam berdagang, seperti banyak bersumpah.Tentang hal ini, nasehat Rasulullah, “Hindarilah banyak bersumpah ketika melakukan transaksi dagang, sebab itu dapat menghasilkan penjualan yang cepat, lalu menghapuskan berkah.” Nabi sangat membenci orang-orang yang dalam dagangnya menggunakan sumpah palsu. Beliau mengatakan, pada hari kiamat nanti, 5
Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Velly Kristanti : Sang Franchisor Bertangan Dingin”.Edisi : 19 November 2009.
48
Allah tidak akan berbicara, melihatpun tidak kepada orang yang semasa hidup berdagang dengan menggunakan sumpah palsu. Seseorang dalam berdagang harus mempunyai sifat jujur, amanah, dan fathonah agar mendapatkan berkah dari Allah SWT sehingga rezeki yang didapatkan dari hasil berdagang tersebut merupakan rezeki yang halal.Dengan sikap demikian itu seseorang juga bisa disebut berdakwah. d. Profesi Pengusaha Memiliki tekad kuat untuk menjadi seorang pengusaha, Elang kecil mulai mengasah jiwa bisnisnya dengan berjualan korek api dan tanah liat sewaktu duduk di bangku SD dan SMP. Namun hal tersebut hanya dijalankannya berdasarkan mood dirinya. Mengingak SMA, ia mulai menjalankan bisnis secara serius karena termotivasi untuk mengumpulkan tabungan sejumlah Rp. 10.000.000,- yang akan digunakan sebagai modal usaha ayam goreng pada saat kuliah nanti. Berjualan donat menjadi pilihan Elang saat itu, dengan membagi wilayah dengan teman lain. Ia menjajakan donat ke sekolah-sekolah di sekitar kediamannya. Hasilnya pun terbilang lumayan, ia bisa merlaup untung Rp. 50.000,- per hari selama berjualan donat. Namun kegiatan usaha tersebut ditentang oleh orang tuanya, mengingat saat itu sudah mendekati Ujian Akhir Nasional (UAN) dan khawatir hal tersebut dapat mengganggu proses belajarnya. Selain semangat wirausaha yang tinggi, pendekatan religinya juga sangat baik. Sering ia menghabiskan malamnya untuk beribadah sekaligus dijadikan ajang instropeksi diri. Inspirasi pun datang setelah ia melakukan
49
rutinitas kegiatan ibadah malam hari. 6 Semangat dan tekad pengusaha yang kuat sudah dimiliki oleh Elang kecil, bukan berdasarkan hobi maupun bakat karena Elang sudah mengalami jatuh bangun sebagai pengusaha sejak kecil,tetapi tekad kuat dan kemauan yang keras yang mengantarkan ia kini menjadi milyuner muda. Dalam melakukan segala usaha apapun seseorang memerlukan ikhtiar yang kuat demi mencapai impianya.setiap manusia yang berusaha pasti akan mengalami fase jatuh bangun tetapi dalam islam diajarkan agar kita tidak mudah putus asa. Dalam Islam kita dilarang putus asa dan harus beriman kepada takdir. Kita menerima semua ujian karena yakinitu semua sudah ditetapkan oleh Allah. Tidak hanya itu sikap optimisme juga sangat diperlukan oleh seorang pengusaha. Optimisme adalah sebuah keyakinan yang akan membawa pada pencapaian hasil. Tidak ada yang bisa diperbuat tanpa harapan dan percaya diri. Seorang yang bermental sebagai seorang pemenang, ia akan memiliki rasa percaya diri, ia bersungguh-sungguh dan yakin akan usahanya tersebut. Inilah sisi lain dari makna tawakal. Setiap kali ia diterpa oleh badai tantangan, segeralah ia memperbaiki dan dan membenahi diri, melakukan evaluasi lahir bathin seraya melemparkan pertanyaan yang membedah hati nuraninya. Dalam segala hal dia tidak pernah mencari kambing hitam dan tidak ada kamus “pesimis” karena
6
Budi Purnomo. Glow Up Magazine “Elang Gumilang :”Dari Berjualan Minyak Goreng Hingga Kini Menjadi Milyuner Muda Berusia 26 Tahun”. Edisi : 09 Desember 2009
50
tidak akan menolong dirinya kecuali menambah beban untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya.7 Sifat-sifat tersebut yang dilakukan oleh Elang sehingga di umur yang baru 26 tahun tetapi ia bisa sukses seperti saat ini. e. Profesi Pekerja Sosial (LSM) Ketika banyak anak muda mabuk dibuai zaman yang menawarkan gemerlap
akan
kemewahan,
Alanda
Kariza
justru
mencurahkan
perhatiannya untuk melakukan hal yang sering kali dilupakan orang. Sejak usia belasan tahun, ia “mengais” keadilan yang mulai rontok menjadi serpihan tak berarti di negeri ini. Usianya baru saja mencapai 15 tahun pada saat ingin bergabung menjadi tenaga sukarela di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional.Ia pun ditolak, mengingat seharusnya ia sedang meniti karir pendidikannya, bukan malah melamar pekerjaan di sebuah organisasi tertentu. “Sekarang sih udah ngerti kalo LSM internasional itu pasti punya peraturan untuk engga boleh memperkerjakan anak di bawah umur. Tapi awalnya sempet kesel juga,” katanya kepada Glow Up saat ditemui di kampusnya, Universitas Bina Nusantara, Kamis, 5 Mei 2011. Penolakan pada tahun 2006 itu tak lantas menyurutkan niat Alanda. Bersama sahabatnya, Aishanatasha, yang juga ditolak untuk menjadi tenaga sukarela, Alanda pun mendirikan The Cure for Tomorrow (TCFT). Di sinilah mereka mulai menghimpun para anak muda untuk membangun 7
http://tzaky.wordpress.com/2009/07/15/percaya-diri-dan-tidak-putus-asa-menurut-islam diakses pada tanggal 17 juli 2011
51
kepedulian diri dan lingkungannya, dari mulai selalu berpikir positif, menghindari rokok, serta menahan diri untuk tidak mengonsumsi obatobatan terlarang.Make the Earth A Better Place, begitu tema kampanye TCFT yang mereka terangkan kepada masyarakat luas. Pada awalnya TCFT memerhatikan masalah-masalah kemiskinan, pendidikan, dan lingkungan.Namun, kemudian difokuskan untuk bidang tertentu, yakni isu lingkungan hidup, berhubung masalah pemanasan global mulai banyak menjadi buah bibir orang-orang.8 Kebiasaan atau hobinya dalam membantu sesama Alanda lah yang membuatnya kini ia menjadi seorang pekerja LSM termuda diumurnya yang baru menginjak 15 tahun. Profesinya sebagai dermawan atau tenaga sukarela di LSM tentunya berdasarkan sifat penolongnya yang tinggi,jiwanya selalu terpanggil jika ia melihat orang-orang disekelilingnya kesusahan. Islam mengajarkan kepada kita untuk mempunyai sifat dermawan dan penolong seperti itu.Tingkatan kedermawanan yang paling tinggi adalahmendahulukan kepentingan orang lain. Dengan kata lain, seseorang mendermakan hartanya, padahal dia juga membutuhkan harta itu.Tidak ada satu derajat pun dari yang lain yang lebih tinggi dari sifat mendahulukan kepentingan orang lain dalam masalah kedermawanan. Allah telah memuji para sahabat Rasulullah SAW yang memiliki sifat ini.Firman-Nya: 8
Muhammed Irwiyana. Glow Up Magazine “ Alanda Kariza : Suara Anak Muda Hingga Kisah Sang Ibu”.Edisi : 2 Januari 2010
52
"..dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu)." (Al-Hasyr: 9) Akhlak
yang
baik
merupakan
fondasi
utama
dalam
berdakwah,seseorang harus dituntut mempunyai akhlak yang baik untuk berdakwah karena orang tersebut akan menjadi panutan atau contoh bagi umatnya. 2. Manajemen Profesi Setiap
profesi
tentunya
mempunyai
manajemen
tersendiri,manajemen itu sendiri bisa berbagai macam tergantung bagaimana orang tersebut memanaj profesinya tersebut. Dalam rubrik ini peneliti menemukan berbagai macam manajemen profesi di setiap edisinya yang berbeda-beda,diantaranya yaitu: a. Manajemen Dakwah Melalui Profesi Jika aktivitas dakwah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, maka “citra profesional” dalam dakwah akan terwujud dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian dakwah tidak hanya dipakai dalam objek ubudiah saja, akan tetapi diinterpresikan dalam beberapa profesi. Inilah yang dijadikan inti dari pengaturan secara manajerial organisasi dakwah. Aktivitas dakwah dikatakan berjalan secara efektif apabila apa yang menjadi tujuannya benar-benar tercapai, dan dalam
53
pencapaiannya membutuhkan pengorbanan-pengorbanan yang wajar.9 Setiap orang mempunyai manajemen yang berbeda-beda dalam profesinya,berikut ini adalah manajemen dakwah dalam profesi disetiap edisinya: 1. Profesi Penari Sebenarnya yang membedakan antara orangtua ada bersamaku disana atau tidak adalah doa dan dukungan secara langsung. Saat pertama kali Aku tiba di Austria, Aku cukup down karena ada banyak sekali bahasa yang harus Aku cerna.Ketika itu lah, orangtuaku sangat berperan dalam membantuku menyesuaikan diri dengan keadaan disana. Akhirnya, Alhamdulillah saat ini Aku sudah menguasai 4 bahasa asing seperti Jerman, Inggris, Prancis, dan Latin.Setelah orangtua kembali ke Indonesia, Aku tetap menjalani keseharian hidupku dengan aturan-aturan orangtuaku. Bahkan Aku selalu minta ditemani atau sekedar memberi kabar Abangku, saat suatu ketika Aku harus pulang malam.10 Dalam
kalimat
tersebut
menjelaskan
bahwa
priska
memanajemen profesinya dengan doa dan dukungan dari kedua orang tuanya, karena orang tuanya jugalah priska bisa menyesuaikan diri dengan keadaan nya di sana,sehingga ia sekarang sudah mampu menguasai 4 bahasa asing,dengan keseharian ia selalu menerapkan aturan-aturan orangtuanya,dengan selalu minta ditemani atau sekedar memberi kabar kepada abangnya ketika ia harus pulang malam. 2. Profesi Olahraga Numan memiliki trik jitu untuk menjaring pelanggan, yakni dengan pricing yang tepat karena pelanggan sangat sensitif dengan perbedaan harga sewa lapangan. Numan memaparkan bahwa pelanggan bisa „lari‟ ke lapangan lain walau beda harga cuma Rp. 9
http://ahmadibey.blogspot.com/2011/04/definisi-manajemen-dakwah.html diakses pada tanggal 18 September 2011 10 Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “Priska Litasha Hiswara : Memperkenalkan Indonesia Dengan Tarian”.Edisi : 30 September 2009.
54
10.000,-. “Selain itu, tempat kita juga harus bisa membuat para pelanggan merasa nyaman dan betah. Caranya dengan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti hotspot dan billiard kaya tempat gw ini.11 Kalimat tersebut menjelaskan bagaimana Numan memanjemen usahanya ini yaitu dengan menggunakan trik agar para pelanggannya tidak beralih ke lapangan futsal lain dengan memberikan fasilitafasilitas penunjang seperti hot spot dan billiard. 3. Profesi Pedagang Setelah itu Velly tidak lantas putus asa atas semua kegagalan yang ia alami. Sebaliknya, kegagalan tersebut malah menjadikannya semakin kreatif. Berbagai analisa ia lakukan guna menghindari kesalahan masa lalu. Hingga akhirnya terpikir oleh Velly untuk merubah konsep Pondok Sayur Asem menjadi konsep kedai makanan lain yang lebih menjual. “Saat krisis itu, Saya sempat kebingungan juga untuk bangkit dari keadaan.Kami sudah tidak punya apaapa.Aset kami hanya tinggal Pondok Sayur Asem.Itu pun kondisinya sudah sangat memprihatinkan, bisa dibilang tidak menghasilkan lah.Sementara kontrak propertinya masih sisa 1 tahun lagi.“Kondisi tertekan seperti itu yang akhirnya memaksa kami untuk berpikir lebih keras agar bisa bangkit dari krisis,” kenang Velly.12 Kalimat tersebut menjelaskan bagaimana Velly memanajemen dirinya untuk bisa menjadi sukses seperti sekarang ini .Dengan mempunyai sifat yang tidak mudah putus asa atas semua kegagalan yang telah ia alami, kegagalan menjadikannya semakin kreatif. Kondisi tertekan seperti itu membuat ia dan suaminya untuk berpikir lebih keras agar bisa bangkit dari krisis yang mereka alami.Sehingga akhirnya mereka mengalami kesuksesan seperti sekarang ini.
11
Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Numan Rifky : Owner Futsal Square, Ciledug “.Edisi : 16 Oktober 2009. 12 Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Velly Kristanti : Sang Franchisor Bertangan Dingin”.Edisi : 19 November 2009
55
4. Profesi Pengusaha Selain semangat wirausaha yang tinggi, pendekatan religinya juga sangat baik. Sering ia menghabiskan malamnya untuk beribadah sekaligus dijadikan ajang instropeksi diri. Inspirasi pun datang setelah ia melakukan rutinitas kegiatan ibadah malam hari. Elang bermimpi melihat bangunan megah di Manhattan City. DI dalam mimpinya tersebut, Ia tertegun hingga akhirnya bertanya kepada seseorang, “Siapa yang membuat bangunan itu?” Si orang tersebut justru berbalik tanya kepada Elang, “Bukankah dirimu yang membuatnya?”.Dari mimpi tersebut, Elang kemudian mulai menekuni bisnis properti. Proyek pertamanya ia menangkan melalui tender dengan pinjaman yang diperoleh dari bank.13 Kalimat diatas menjelaskan bagaimana Elang memanajemen dirinya dalam melakukan usaha-usahanya, dimulai dari semangat wirausaha yang tinggi dan juga pendekatan religinya yang baik, sehingga Elang sekarang bisa menjadi seorang milyuner muda. 5. Profesi Pekerja Sosial (LSM) Penolakan pada tahun 2006 itu tak lantas menyurutkan niat Alanda. Bersama sahabatnya, Aishanatasha, yang juga ditolak untuk menjadi tenaga sukarela, Alanda pun mendirikan The Cure for Tomorrow (TCFT). Di sinilah mereka mulai menghimpun para anak muda untuk membangun kepedulian diri dan lingkungannya, dari mulai selalu berpikir positif, menghindari rokok, serta menahan diri untuk tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang.Make the Earth A Better Place, begitu tema kampanye TCFT yang mereka terangkan kepada masyarakat luas. Pada awalnya TCFT memerhatikan masalahmasalah kemiskinan, pendidikan, dan lingkungan.Namun, kemudian difokuskan untuk bidang tertentu, yakni isu lingkungan hidup, berhubung masalah pemanasan global mulai banyak menjadi buah bibir orang-orang.14 Kalimat diatas menjelaskan bagaimana Alanda berusaha memanajemen dirinya sendiri dengan sikapnya yang tidak putus asa walaupun ia gagal,ia selalu berpikiran positif sehingga ia bisa bangkit seperti sekarang ini. 13
Budi Purnomo. Glow Up Magazine “Elang Gumilang :”Dari Berjualan Minyak Goreng Hingga Kini Menjadi Milyuner Muda Berusia 26 Tahun”. Edisi : 09 Desember 2009 14 Muhammed Irwiyana. Glow Up Magazine “ Alanda Kariza : Suara Anak Muda Hingga Kisah Sang Ibu”.Edisi : 2 Januari 2010
56
b. Syarat Menjadi Profesional Seseorang akan menjadi professional dalam profesinya tentunya didukung oleh beberapa faktor atau syarat tertentu untuk menjadi seseorang yang profesional,berikut ini adalah beberapa syarat menjadi profesional yang terdapat dibeberapa edisi yang meliputi : 1. Kemauan Yang Keras Kemauan yang keras merupakan salah satu syarat untuk menjadi seorang yang profesional,berikut ini kalimat yang menjelaskan tentang syarat profesional dengan kemauan yang keras yang terdapat disalah satu edisi yaitu : Velly pun sempat melancarkan riset kecil-kecilan untuk menentukan jenis makanan apa yang hendak ia jual. Proses riset mengerucut setelah ia mendapatkan ide untuk menjual burger. Menurutnya makan burger adalah tren anak muda saat ini.Alhasil ide untuk menjual burger tersebut membawanya untuk menyelami berbagai resep burger dari seluruh dunia.“Padahal saya tidak punya pengalaman bekerja atau sekolah chef.Saya hanya belajar otodidak dari buku-buku resep burger.Saking banyaknya resep yang saya pelajari, buku resep burger yang sudah terkumpul pun menjadi tidak berguna.Saya buat sendiri burger versi saya.Versi lidah orang Indonesia.15 Kalimat tersebut menunjukan Velly mempunyai kemauan yang keras, Velly melakukan riset kecil-kecilan guna mendapatkan ide makanan apa yang ia jual, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk berjualan burger versi lidah orang Indonesia.Hal tersebut menunjukan bahwa Velly mempunyai kemauan yang keras untuk mencapai hasil di bisnisnya tersebut.
15
Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Velly Kristanti : Sang Franchisor Bertangan Dingin”.Edisi : 19 November 2009.
57
2. Tidak Mudah Putus Asa Tidak hanya kemauan keras saja yang merupakan syarat untuk menjadi profesional tetapi sikap tidak mudah asa juga merupakan salah satu syarat untuk menjadi profesional.Berikut ini kalimat yang menujukan sikap tidak mudah putus asa yang terdapat disalah satu edisinya : Penolakan pada tahun 2006 itu tak lantas menyurutkan niat Alanda. Bersama sahabatnya, Aishanatasha, yang juga ditolak untuk menjadi tenaga sukarela, Alanda pun mendirikan The Cure for Tomorrow (TCFT). Di sinilah mereka mulai menghimpun para anak muda untuk membangun kepedulian diri dan lingkungannya, dari mulai selalu berpikir positif, menghindari rokok, serta menahan diri untuk tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang.16 Kalimat menujukan bahwa Alanda tidak mudah putus asa dalam mencapai putus asa,walaupun ia telah ditolak oleh lembaga LSM pada tahun 2006 namun ia tetap berusaha tidak hanya itu iapun kini mendirikan The Cure for Tomorrow (TCFT) bersama sahabatnya, yaitu lembaga yang menghimpun para anak muda untuk membangun kepedulian diri dan lingkungan. c. Kegiatan Profesi Setiap profesi yang dijalani setiap orang tentunya mempunyai kegiatan profesi yang berbeda-beda tergantung dari profesi apa yang mereka pilih.Berikut ini adalah kegiatan profesi yang terdapat disetiap rubriknya:
16
Muhammed Irwiyana. Glow Up Magazine “ Alanda Kariza : Suara Anak Muda Hingga Kisah Sang Ibu”.Edisi : 2 Januari 2010
58
1. Profesi Penari Aku juga aktif mementaskan tarian tradisional Indonesia dalam misi memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya sendera tari, sampai ke Slovakia, Slovenia, dan kota-kota lainnya di Austria sejak tahun 2004.17 Pika mempunyai profesi sebagai penari,kegiatanya yaitu mementaskan tarian tradisional Indonesia sampai ke Slovakia, Slovenia dan kota-kota lainya di Austria. 2. Profesi Olahraga Numan memiliki trik jitu untuk menjaring pelanggan, yakni dengan pricing yang tepat karena pelanggan sangat sensitif dengan perbedaan harga sewa lapangan.18 Profesinya sebagai pengusaha lapangan futsal mempunyai kegiatan yakni pricing untuk menjaring pelanggan untuk menyewa lapangan futsalnya. 3. Profesi Pedagang Setelah berhasil membuat sendiri resep burger yang selalu disebutnya sebagai burger khas orang Indonesia tersebut, Velly kemudian melakukan test sampling untuk mengetahui respon orang lain terhadap burgernya.19 Profesinya sebagai pengusaha burger Velly mempunyai kegiatan membuat resep burger khas orang Indonesia, kemudian ia melakukan test sampling untuk mngetahui respon orang lain terhadap burgernya.
17
Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “Priska Litasha Hiswara : Memperkenalkan Indonesia Dengan Tarian”.Edisi : 30 September 2009. 18 Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Numan Rifky : Owner Futsal Square, Ciledug “.Edisi : 16 Oktober 2009. 19 Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Velly Kristanti : Sang Franchisor Bertangan Dingin”.Edisi : 19 November 2009.
59
4. Profesi Pengusaha Elang kemudian mulai menekuni bisnis properti. Proyek pertamanya ia menangkan melalui tender dengan pinjaman yang diperoleh dari bank.20 Profesinya sebagai pengusaha properti Elang mempunyai kegiatan untuk memenangkan tender-tendernya. 5. Profesi LSM Di bawah bendera SYCFC inilah mereka mencoba membantu para korban bencana.Sistemnya dengan menampung barang-barang bekas layak pakai dari para anggota dan donatur, untuk kemudian dijual kembali dengan sistem bazaar.21 Profesinya sebagai pekerja sosial ia mempunyai kegiatan membantu para korban bencana. Sistemnya dengan menampung barang-barang bekas layak pakai dari para anggota dan donatur, untuk kemudian dijual kembali dengan sistem bazaar. d. Alasan Atau Latar Belakang Pemilihan Profesi Seseorang tentunya mempunyai alasan atau latar belakang memilih profesi yang ia jalanin, berikut ini beberapa alasan atau latar belakang pemilihan profesi yang meliputi Hobi, Jiwa dan Kemauan, dan Bisnis : 1. Hobi atau Bakat Saat ini aku sedang menyelesaikan kuliah S1-ku di Department of Pharmacy, University of Vienna, Austria. Selain itu, Aku juga aktif mementaskan tarian tradisional Indonesia dalam misi memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya sendera tari, sampai ke Slovakia, Slovenia, dan kota-kota lainnya di Austria sejak tahun 2004.22 20
Budi Purnomo. Glow Up Magazine “Elang Gumilang :”Dari Berjualan Minyak Goreng Hingga Kini Menjadi Milyuner Muda Berusia 26 Tahun”. Edisi : 09 Desember 2009 21 Muhammed Irwiyana. Glow Up Magazine “ Alanda Kariza : Suara Anak Muda Hingga Kisah Sang Ibu”.Edisi : 2 Januari 2010 22 Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “Priska Litasha Hiswara : Memperkenalkan Indonesia Dengan Tarian”.Edisi : 30 September 2009.
60
Priska memilih profesinya sebagai penari disebabkan oleh kegemaran atau bakatnya di bidang tari. 2. Jiwa dan Kemauan Memiliki tekad kuat untuk menjadi seorang pengusaha, Elang kecil mulai mengasah jiwa bisnisnya dengan berjualan korek api dan tanah liat sewaktu duduk di bangku SD dan SMP. Namun hal tersebut hanya dijalankannya berdasarkan mood dirinya.23 Elang memilih profesi sebagai pengusaha dikerenakan memang tekad kuat dan kemauan yang keras untuk menjadi seorang pengusaha. 3. Bisnis Saya juga sempat menjalankan bisnis di bidang IT dan kerajinan tangan.Segala macem bisnis lah saya jalanin. Tapi ternyata semua berjalan tidak semanis apa yang kita bayangkan. Sampai akhirnya saya mengalami krisis keuangan di tahun 2006.Punya duit tinggal sedikit.Karena takut hilang, duit yang tinggal sedikit itu akhirnya saya investasikan.Ternyata diinvestasikan malah hilang beneran. Jadi yang bener itu, ya kita engga usah takut apa-apa (tertawa). Yang penting semangat harus terus kita jaga,” papar wanita lulusan tahun 1993 Sastra Belanda Universitas Indonesia tersebut.24 Velly
memilih
profesinya
sebagai
pedagang
memang
berdasarkan jiwa bisnisnya yang kuat. 4. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Menjalankan Profesi Dalam melakukan profesi apapun setiap orang pasti mempunyai Faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan profesinya.Faktorfaktor itu bisa dari mana saja yaitu seperti keluarga, hobi, waktu dan tenaga. 23
Budi Purnomo. Glow Up Magazine “Elang Gumilang :”Dari Berjualan Minyak Goreng Hingga Kini Menjadi Milyuner Muda Berusia 26 Tahun”. Edisi : 09 Desember 2009 24 Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Velly Kristanti : Sang Franchisor Bertangan Dingin”.Edisi : 19 November 2009.
61
Berikut ini adalah faktor pendukung maupun penghambat yang terdapat dalam setiap-setiap edisinya: a. Keluarga Sebenarnya yang membedakan antara orangtua ada bersamaku disana atau tidak adalah doa dan dukungan secara langsung. Saat pertama kali Aku tiba di Austria, Aku cukup down karena ada banyak sekali bahasa yang harus Aku cerna.Ketika itu lah, orangtuaku sangat berperan dalam membantuku menyesuaikan diri dengan keadaan disana.Akhirnya, Alhamdulillah saat ini Aku sudah menguasai 4 bahasa asing seperti Jerman, Inggris, Prancis, dan Latin.25 Kalimat tersebut menjelaskan salah satu faktor pendukung priska dalam menjalankan profesinya ialah hobi dan keluarganya terutama orang tuanya yang selalu mendukungnya. b. Semangat dan Keinginan Yang Keras Mulai dari menjajakan donat keliling, menjadi supplier minyak goreng, hingga berjualan sepatu pernah dilakoninya pada saat awal merintis usaha. Namun berkat “petunjuk” lewat mimpinya, ia berhasil mambangun kerajaan bisnis di bidang property hingga beromset puluhan milyar dalam jangka waktu kurang dari lima tahun.26 Kalimat tersebut menjelaskan faktor pendukung dari profesi yang dijalanin Elang yaitu adalah semangat dan keingininan yang keras. c. Waktu dan Tenaga Usianya baru saja mencapai 15 tahun pada saat ingin bergabung menjadi tenaga sukarela di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional.Ia pun ditolak, mengingat seharusnya ia sedang meniti karir pendidikannya, bukan malah melamar pekerjaan di sebuah organisasi tertentu.“Sekarang sih udah ngerti kalo LSM internasional itu pasti punya peraturan untuk engga boleh memperkerjakan anak di bawah umur.27 25
Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “Priska Litasha Hiswara : Memperkenalkan Indonesia Dengan Tarian”.Edisi : 30 September 2009. 26 Budi Purnomo. Glow Up Magazine “Elang Gumilang :”Dari Berjualan Minyak Goreng Hingga Kini Menjadi Milyuner Muda Berusia 26 Tahun”. Edisi : 09 Desember 2009 27 Muhammed Irwiyana. Glow Up Magazine “ Alanda Kariza : Suara Anak Muda Hingga Kisah Sang Ibu”.Edisi : 2 Januari 2010
62
Kalimat tersebut menjelaskan faktor penghambat yang dimiliki oleh Alanda dalam menjalankan profesinya waktu dan tenaga yaitu penolakannya untuk bergabung menjadi tenaga sukarela di sebuah LSM dikarenakan umurnya yang belum mencapai 15 tahun. d. Persaingan Bisnis Ia baru menyadari bahwa konsep Pondok Sayur Asem yang ia usung sebelumnya tidak tepat. “Masyarakat saat ini sudah sangat mobile.Mereka membutuhkan sajian yang serba cepat sebab mungkin waktu mereka sangat terbatas. Sementara Pondok Sayur Asem menggunakan bahan baku yang serba fresh from the oven. Saya ingin buat sesuatu yang bisa dimakan setiap saat,” ujar wanita asal Bandung tersebut.28 Kalimat tersebut menjelaskan bahwa faktor penghambat Velly melakukan profesinya yaitu persaingan bisnis.Maka dengan itu ia harus mencetuskan ide baru resep makanan yakni burger dengan cita rasa Indonesia.
28
Febrian Djaka Putra. Glow Up Magazine “ Velly Kristanti : Sang Franchisor Bertangan Dingin”.Edisi : 19 November 2009.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Isi pesan yang terdapat dalam rubrik People majalah Glow Up ini adalah pesan keagamaan yaitu pesan dakwah melalui profesi, peneliti melihat adanya unsur-unsur pesan dakwah yang tersirat dalam teks bacaan rubrik People majalah Glow Up ini. Unsur- unsur pesan dakwah tersebut seperti pesan-pesan yang dapat menginspirasi, memotivasi, dan menjadikan contoh
yang
baik
buat
pembacanya,
seperti
semangat
kerja,
ketidakputusasaan, kejujuran, kekompakan, dan sikap optimisme. 2. Isi pesan dakwah melalui profesi dalam rubrik ini dibuat menjadi beberapa kategorisasi besar yaitu dakwah melalui profesi, manajemen dakwah dalam profesi, faktor pendukung dan penghambat profesi. Dan ketiga kategorissi besar itu terbagi lagi kedalam sub kategori yaitu dakwah melalui profesi terbagi lagi menjadi berdasarkan profesi maupun non profesi, manajemen profesi terbagi kedalam manajemen dakwah dalam profesi, syarat menjadi professional, alasan atau latar belakang memilih profesi dan yang terakhir adalah faktor pendukung dan penghambat profesi terbagi lagi berdasarkan keluarga, hobi atau bakat, waktu dan tenaga, dan persaingan bisnis.
63
64
B. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada rubrik People di majalah Glow Up ini maka ada beberapa saran yang hendak peneliti sampaikan : 1. Hendaknya pembuatan tema peredisinya lebih mengedepankan lagi tematema islamnya lagi yang dikemas secara baik lagi agar pembaca akan lebih tertarik lagi untuk membacanya khususnya anak muda. 2. Agar lebih ditingkatkan lagi mutu dan kualitas majalah Glow Up ini walaupun majalah ini bukan majalah islam tapi harus bisa menampilkan berita-berita islam dan lebih ditonjolkan lagi nilai-nilai Islaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah.2009.Jakarta: Amzah Arbi, Armawati . Dakwah dan Komunikasi. 2003. Jakarta:UIN Jakarta Press Ardianto, Elvinaro dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. 2007.Bandung: Refika Offset Bisri, Mustofa. Saleh Ritual Saleh Sosial.1995.Bandung:Mizan Bungin, Burhan, Teknik Praktis Riset Komunikasi.2007.Jakarta : Kencana Prenada Media Group . Dikutip dari buku “Prof. Hembing Pemenang The Star Of Asia Award : Pertama Di Asia Ketiga Di Dunia”. Dikutip dari ringkasan Disertasi ,Umaimah Wahid “Media Massa Dan Hegemoni Negara Terhadap Realitas Politik Perempuan: Analisis Gramscian Atas Proses Perjuangan Affirmative Action, Kuota 30 Persen”. Dikutip dari Modul kuliah Pendekatan Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah oleh Dosen ahli Komunikasi Dakwah. Djaka Putra, Febrian, Glow Up Magazine “ Numan Rifky : Owner Futsal Square, Ciledug “.Edisi : 16 Oktober 2009.
_________, Glow Up Magazine “ Velly Kristanti : Sang Franchisor Bertangan Dingin”.Edisi : 19 November 2009. _________, Glow Up Magazine “Priska Litasha Hiswara : Memperkenalkan Indonesia Dengan Tarian”.Edisi : 30 September 2009
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. 2003. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti. _________, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 2003. Bandung: Remaja Rosdakarya. Irwiyana, Muhammed. Glow Up Magazine “ Alanda Kariza : Suara Anak Muda Hingga Kisah Sang Ibu”.Edisi : 2 Januari 2010 Kriyantono, Rahmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi ( Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertasing, Komunikasi Organisasi, Lomunikasi Pemasaran. 2007.Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Komaruddin. Kamus Istilah Skripsi Dan Tesis. 1985.Bandung: Angkasa
Maarif, Dr.Bambang S.Komunikasi Dakwah “Paragdima Untuk Aksi”. 2010. Bandung:Remaja Rosdakarya. Maleong, Lexy J.Metode Penelitian Kualitatif. Moeliono, Anton M. Kamus Besar Bahasa Indonesia.1969. Jakarta: Balai Pustaka Mondry. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. 2008.Bogor: Ghalia Indonesia Purnomo, Budi. Glow Up Magazine “Elang Gumilang :”Dari Berjualan Minyak Goreng Hingga Kini Menjadi Milyuner Muda Berusia 26 Tahun”. Edisi : 09 Desember 2009 Santana, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. 2005.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia Shaleh, Abdul Rosyad , Manajemen Dakwah Islam.1995.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tasmara,Toto. Komunikasi Dakwah.1997.Jakarta: Gaya Media Pratama. Widjaja ,H.A.W. Ilmu Komunikasi. 2000. Jakarta : Rhineka Cipta. Zaidan, Abdul Karim. Dasar-dasar Ilmu Dakwah 2.1981.Jakarta : Media Dakwah
INTERNET http://www.romeltea.com/2010/05/01/komunikasi-dakwah-komunikasi-persuasif/ diakses pada tanggal 17 maret 2011 http://faizal.student.umm.ac.id/2010/05/04/kelebihan-dan-kekurangan-mediaiklan/ diakses pada tanggal 18 Juni 2011 http://adheecreative.blogdetik.com/2009/06/06/tujuan-dakwah-dalam-islam/ diakses pada tanggal 17 maret 2011 http://abdain.wordpress.com/2010/01/18/makna-dan-tujuan-dakwah/ diakses pada tanggal 17 maret 2011 http://palembangoke.blogspot.com/2010/12/analisis-pesan-dakwah-melaluimedia.html diakses pada tanggal 17 maret 2011 http://www.artikata.com/arti-339346-majalah.html diakses 17 maret 2011
http://glowupmagazine.com/ Diakses pada tanggal 17 februari 2011 http:// ulfam2.blogspot.com/2011/03/tulisan-kewirausahaan.html Diakses pada tanggal 17 Juli 2011 http://tzaky.wordpress.com/2009/07/15/percaya-diri-dan-tidak-putus-asa-menurutislam diakses pada tanggal 17 juli 2011 http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com diakses pada tanggal 24 Oktober 2011 http://ranisakura.wordpress.com/2010/06/01/pengertian-profesi tanggal 24 oktober 2011
diakses
pada
KATEGORISASI No
Kategori
1.
Dakwah Melalui Profesi
Sub Kategori a. Profesi b. Non Profesi/Hobi
2.
Manajemen Dakwah Dalam Profesi
a. Manajemen
Dakwah
Melalui Profesi b. Syarat Menjadi Profesional c. Alasan/Latar
belakang
Pemilihan Profesi d. Kegiatan Profesi 3.
Faktor Pendukung dan Faktor
a. Keluarga
Penghambat
b. Hobi atau Bakat c. Waktu dan Tenaga d. Persaingan Bisnis
1. Kategorisasi dakwah melalui profesi yang terbagi kedalam subkategori profesi dan non profesi/hobi maksudnya yaitu tokoh-tokoh mana saja yang termasuk dalam katogorisasi profesi maupun non profesi. 2. Kategorisasi manajemen dakwah dalam profesi yang terbagi kedalam subkategorisasi manajemen dakwah melalui profesi, syarat menjadi professional, alasan/latar belakang pemilihan profesi, dan kegiatan profesi yang maksudnya adalah ketiga subkategori tersebut terdapat dalam teks rubrik people kita bisa melihat apa saja manajemen dakwah melalui profesi, syarat menjadi profesi, alasan/ latar belakang pemilihan profesi dan kegiatan profesi. 3. Kategorisasi faktor pendukung dan penghambat yang terbagi kedalma subkategorisasi keluarga, hobi atau bakat, watu dan tenaga, persaingan bisnis maksudnya adalah kita bisa melihat faktor pendukung dan penghambat apa saja yang terdapat dalam teks dan faktor-faktor tersebut yaitu keluarga, hobi atau bakat, waktu dan tenaga dan persaingan bisnis
WAWANCARA Tanggal
: Selasa,23 Agustus 2011
Narasumber
:Febrian Djaka Putra
Jabatan
:Head Of Bussines Prasasti Indomedia
Peneliti
:Sejak kapan rubrik ini berdiri?
Tim redaksi
: Sejak pertama kali majalah ini terbit rubric glow people ini sudah ada
Peneliti
:Kenapa bisa disebut rubrik People dan apa yang melatar belakangi rubrik tersebut?
Tim redaksi
:Karena Majalah Glow Up ini sendiri mempunyai tema Inspiring Young People, jadi si rubrik ini dibuat untuk menciptakan tokoh-tokoh yang menginspirasi anak-anak muda khususnya.
Peneliti
:Bisa saya tahu isi dari rubrik ini mengenai apa saja ?
Tim redaksi
:Seperti pertanyaan diatas rubrik ini berisikan ya biografi tokoh-tokoh
maupun orang-orang yang menginsipirasi dikarirnya ya tentang sejarah perjuangan mereka
meniti karir,alasan mereka menjalanin profesi tersebut sampai hasil yang mereka dapatkan sekarang ini. Peneliti
:Dari sekian rubrik yang ada di majalah ini saya melihat unsur dakwah dalam rubrik people ini yaitu pesan-pesan moral untuk memotivasi pembacaanya agar menjadi seperti orang-orang yang ada dalam rubrik tersebut?Boleh tau alasan anda menulis unsur dakwah tersebut?
Tim redaksi
:Tidak alasan khusus selain memang kami tertarik untuk membuat rubrik yang berisikan biografi pengusaha ataupun orang-orang yang menginsipirasi dengan alasan agar pembaca yang membaca majalah kami bisa memotivasi diri mereka untuk terus berusaha, semangat, dan tidak mudah putus asa dalam mencapai karirnya dalam menjalankan profesinya sehingga bisa sukses seperti merekamereka itu,selain itu kami berharap bisa memberikan pelajaran bagaimana menjadi orang yang sukses seperti mereka yang ada didalam rubric glow people ini.
Peneliti
:Boleh tau kah dari mana anda mengetahui dan mengenal orang-orang tersebut dan mewawancarainya kemudian memasukan mereka kedalam rubrik tersebut?
Tim redaksi
: Reset yang kami dapatkan dari teman-teman,dari majalah-majalah lain,dari kampus-kampus maupun rekomendasi orang-orang
Peneliti
:Adakah kesulitan dalam menentukan judul dalam setiap edisinya?
Tim redaksi
:Sejauh ini belum ada. Tangerang, 23 Agusutus 2011