i
ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN “KRIPIK BALADO SHIRLEY” DENGAN PERILAKU KONSUMEN
RIZKA GUSTI AMELIA
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
ii
1
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014
Rizka Gusti Amelia NIM I34100052
2
3
ABSTRAK RIZKA GUSTI AMELIA. Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen. Dibimbing oleh DJUARA P. LUBIS Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripisikan penilaian pembeli terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh“Kripik Balado Shirley”, menganalisis hubungan karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran, dan menganalisis hubungan bauran pemasaran dengan perilaku konsumen dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden berjumlah 100 orang yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen “Kripik Balado Shirley”mayoritas berusia 15-31 tahun, berjenis kelamin laki-laki, pendidikan sedang, pendapatan rendah dan memiliki status bekerja. Karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran hanya siginfikan dengan faktor usia saja. Bauran pemasaran dengan perilaku konsumen (ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”) adalah terdapat hubungan signifikan mutu produksi dan promosi. Sedangkan bauran pemasaran dengan perilaku konsumen (mengajak konsumen membeli produk “Kripik Balado Shirley”) terdapat hubungan signifikan mutu produksi, harga produk, dan promosi. Kata kunci: komunikasi, pemasaran, produk pertanian
ABSTRACT RIZKA GUSTI AMELIA. Analysis of Relationship Marketing Communications “Kripik Balado Shirley”on Consumer Behavior. Supervised by DJUARA P. LUBIS. This research has the objective to describe assessment buyers toward the marketing communications conducted by “Kripik Balado Shirley”, analyze the relationship of consumer characteristic related with the marketing mix, and analyze the relationship marketing mix related with consumer behavior when choose the product “Kripik Balado Shirley”. This research used quantitative and qualitative approaches. Respondents number are 100 people selected by accidental sampling technique. The results refer to the majority of consumers “Kripik Balado Shirley” between 15-31 years old, male gender, middle of education, low income and have a job. Characteristics of consumers related with the marketing mix are significantly to the age factor only. Marketing mix related with consumer behavior (participate to purchase the product “Kripik Balado Shirley”) there are significant relationship quality production and promotion. Meanwhile the marketing mix related with consumer behavior (invites the consumers to purchase the product “Kripik Balado Shirley”) there are significant relationship quality production, the price of the product, and promotion. Keywords: communication, marketing, agricultural products
4
1
ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN “KRIPIK BALADO SHIRLEY” DENGAN PERILAKU KONSUMEN
RIZKA GUSTI AMELIA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
2
1
Judul Skripsi Nama NIM
: Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen : Rizka Gusti Amelia : I34100052
Disetujui oleh
Dr Ir Djuara P. Lubis, MS Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Siti Amanah, MSc Ketua Departemen
Tanggal Lulus: ________________
2
1
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang masih memberikan nikmat jasmani dan rohani serta waktu yang bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi dengan judul “Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran “Kripik Balado Shirley” dengan Perilaku Konsumen“ dapat diselesaikan tanpa hambatan dan masalah yang berarti. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1. Dr Ir Djuara P. Lubis, MS dosen pembimbing skripsi yang telah banyak mencurahkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan yang sangat berarti selama penulisan skripsi ini. 2. Ibu Shirley dan seluruh pihak “Kripik Balado Shirley”, atas kebaikan, dukungan, dan bantuan selama pengambilan data penelitian ini. 3. Ayahanda Drs Em. Dasril MA (alm), Ibunda Dra Indriani, serta kakak laki laki tercinta Bang Adek, Uda Riand Meistika, Uda Rizki Novrianda, dan Adik perempuan tersayang Rivani Fithri yang menjadi sumber motivasi penulis dalam segala hal. 4. Kepada Saudara Muhammad Aditya atas semangat dan bantuannya selama proses pengambilan data sampai penulisan skripsi ini. 5. Teman-teman seperjuangan Ditha Fitrialdi Putri, Tari Anggraini Saputri, Venny Alawiyah, Sakinah Siregar, Anggi Pratama atas semangat dan kebersamaan layaknya keluarga. 6. Teman-teman seperjuangan SKPM 47 atas semangat dan kebersamaan selama ini, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga terselesaikannya studi pustaka ini. 7. Teman-teman seperjuangan di Padang Irene Septika, Atika Suri, Stephanie Octora, Ike Elvia, dan Vella Ishra Mesya yang telah mau meluangkan waktu dan menemani selama proses pengambilan data. 8. Kepada responden yang telah mau dan menyempatkan waktunya untuk mengisi kuesioner dan beberapa pertanyaan Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca dalam memahami lebih jauh tentang komunikasi pemasaran.
Bogor, Juli 2014
Rizka Gusti Amelia
2
1
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ....................................................................................................3 DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................3 DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................3 PENDAHULUAN ...................................................................................................1 Latar belakang ......................................................................................................1 Masalah Penelitian ...............................................................................................2 Tujuan Penelitian .................................................................................................3 Kegunaan Penelitian.............................................................................................3 PENDEKATAN TEORITIS ....................................................................................4 Tinjauan Pustaka ..................................................................................................5 Kerangka Pemikiran ...........................................................................................18 Hipotesis Penelitian............................................................................................19 Definisi Operasional...........................................................................................19 PENDEKATAN LAPANGAN ..............................................................................21 Metodologi Penelitian ........................................................................................23 Lokasi dan Waktu ..............................................................................................23 Teknik Pemilihan Responden dan Informan ......................................................23 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................23 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...............................................................24 GAMBARAN UMUM ..........................................................................................27 Profil Usaha “Kripik Balado Shirley” ................................................................27 Visi dan Misi “Kripik Balado Shirley” ..............................................................28 Mitra UMKM “Kripik Balado Shirley” .............................................................28 Konsep Pemasaran .............................................................................................30 Produk dan Jasa yang Ditawarkan “Kripik Balado Shirley” .............................30 KARAKTERISTIK KONSUMEN “KRIPIK BALADO SHIRLEY” ...................33 Usia ....................................................................................................................33 Jenis Kelamin .....................................................................................................34 Pekerjaan ............................................................................................................35 Pendidikan ..........................................................................................................35 Pendapatan .........................................................................................................35 BAURAN PEMASARAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK KONSUMEN ........................................................................37 Mutu Produksi ....................................................................................................37 Harga Produk .....................................................................................................38 Tempat Pemasaran .............................................................................................39 Komunikasi Pemasaran ......................................................................................40 Hubungan Karakteristik Konsumen dengan Penilaian terhadap Bauran Pemasaran ..........................................................................................................43 Hubungan Usia dengan Bauran Pemasaran .......................................................44 Hubungan Jenis Kelamin dengan Bauran Pemasaran ........................................45 Hubungan Pekerjaan dengan Bauran Pemasaran ...............................................46 Hubungan Pendidikan dengan Bauran Pemasaran .............................................46 Hubungan Pendapatan dengan Bauran Pemasaran ............................................47
2 PERILAKU KONSUMEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN BAURAN PEMASARAN ....................................................................................................... 49 Keputusan Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ............................... 49 Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” .............................................................................................................. 50 Hubungan Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen .............................. 51 Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk .......... 51 “Kripik Balado Shirley”..................................................................................... 51 Hubungan Mutu Produksi dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ................ 51 “Kripik Balado Shirley”..................................................................................... 51 Hubungan Harga Produk dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ................. 52 “Kripik Balado Shirley”..................................................................................... 52 Hubungan Tempat Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ......... 53 “Kripik Balado Shirley”..................................................................................... 53 Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk ................................................................................................................ 53 “Kripik Balado Shirley”..................................................................................... 53 Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” .............................................. 54 Hubungan Mutu Produksi dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ......................................................... 55 Hubungan Harga Produk dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ......................................................... 56 Hubungan Tempat Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” .............................................. 57 Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” ............................ 57 PENUTUP ............................................................................................................. 59 Simpulan ............................................................................................................ 59 Saran .................................................................................................................. 59 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 60 RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 79
3
DAFTAR TABEL
1 2 3 4
Perbedaan beberapa media komunikasi menurut kualitas fungsinya Matriks perbandingan keunggulan dan keterbatasan media komunikasi Matriks perbandingan ragam dan efek media komunikasi Produk pertanian yang diproduksi oleh “Kripik Balado Shirley” tahun 2014
Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik konsumen tahun 2014 6 Jumlah dan persentase responden berdasarkan bauran pemasaran tahun 2014 7 Nilai koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian korelasi antara karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran “Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014 8 Jumlah dan persentase responden menurut keputusan ikut membeli terhadap produk “Kripik Balado Shirley” pada Tahun 2014 9 Nilai koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian korelasi antara bauran pemasaran dengan perilaku konsumen yaitu ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014 10 Nilai koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian korelasi antara bauran pemasaran dengan perilaku konsumen yaitu mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014
10 11 14 29
5
33 37
44 49
51
55
DAFTAR GAMBAR 1 2 3
Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi Kerangka pemikiran Persentase responden berdasarkan media promosi “Kripik Balado Shirley”
5 17 41
DAFTAR LAMPIRAN 1 2
3 4
Nama Responden Produk Pertanian yang Dihasilkan, Bahan Baku dan Jumlah Produk Berdasarkan UMKM yang Bermitra dengan “Kripik Balado Shirley” Tahun 2014 Hasil Uji Statistik Dokumentasi
63
67 71 77
4
1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Padang merupakan ibukota provinsi Sumatera Barat yang juga tempat keluar masuk bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Sumatera Barat. Keindahan alam Sumatera Barat menjadi salah satu daya tarik bagi parawisata untuk berkunjung secara langsung kesana. Hampir setiap wisatawan yang pulang dari Sumatera Barat selalu membeli prodok kripik balado ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga ataupun rekan-rekannya. Kripik balado adalah makanan khas dari Sumatera Barat yang sudah ada sejak dahulu kala. Peranan kripik balado merupakan sumber penghidupan orang banyak dan berfungsi sebagai penunjang kelangsungan kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan produktifitas sumber daya alam. Keberadaan kripik balado telah membantu perekonomian masyarakat, dalam hal memberikan lapangan pekerjaan, terutama pada para wanita. Banyaknya sumber informasi dan promosi dalam strategi pemasaran, dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk makanan kekhasan, kedaerahan dan keaslian suatu daerah. Oleh karena itu, kripik balado membawa dampak positif pada pariwisata, karena menarik wisatawan untuk berkunjung membeli kripik balado sebagai oleh-oleh ciri khas suatu daerah dan menambah pemasukan bagi daerah tersebut. Menurut Morisson (2007) dikutip oleh Mahakami (2008), komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap positif, preferensi, dan keinginan membeli produk bersangkutan. Komunikasi pemasaran biasanya ditujukan untuk menarik konsumen sebanyak mungkin. Setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda dalam menanggapi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan atau industri penghasil produk tertentu, seperti perusahaan penghasil produk kripik balado. Selain itu, Kotler (2000) dikutip oleh Kusumastuti (2009), menyatakan bahwa komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan dikenal dengan bauran promosi. Bauran promosi tersebut terdiri atas iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas dan pemasaran langsung. Komunikasi pemasaran adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi pemasaran sering disebut sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. Dalam “Kripik Balado Shirley”, komunikasi
2 pemasaran yang dilakukan melalui media cetak dan media elektonik yang mana berupa penayangan iklan di stasiun TV Padang (Padang TV dan Favorit TV), penayangan di radio, kartu nama, brosur serta pamflet-pamflet yang dipajang di beberapa titik di pinggir jalan kota Padang. Hal ini mempengaruhi perilaku konsumen untuk terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Konsumen sering digolongkan kedalam dua jenis, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi (Sumarwan 2002). Konsumen individu adalah mereka yang membeli barang dan jasa untuk digunakan oleh mereka sendiri. Konsumen individu juga mungkin membeli barang dan jasa untuk diberikan lagi kepada orang lain sebagai bentuk hadiah atau oleh-oleh. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, lembaga sosial, kantor pemerintah dan lain-lainnya yang membeli barang dan jasa atas dasar kebutuhan kegiatan organisasinya. Setiap jenis konsumen memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, mulai dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Hal tersebut menyebabkan perilaku setiap konsmen pun beragam. Perlunya melakukan komunikasi pemasaran bertujuan untuk mengenalkan keunggulan-keunggulan dari suatu produk kepada konsumen, sehingga produk tersebut memperoleh perhatian dari konsumen. Perilaku konsumen terhadap suatu perusahan dan produknya sangat berhubungan pada keberhasilan atau kegagalan strategi pemasaran perusahaan. Pada saat konsumen bersikap negatif terhadap aspek praktek pemasaran perusahaan, mereka tidak hanya menghentikan penggunaan produk perusahaan, tetapi juga melibatkan kerabat dan kawan-kawannya untuk melakukan hal yang sama. Melihat hal tersebut, produsen harus mengukur pengetahuan, sikap serta tindakan konsumen terhadap berbagai dimensi seperti kemasan, desain, merek, periklanan, wiraniaga, lokasi toko, dan ciri toko. Produk utama Kripik Baladao Shirley adalah kripik balado, namun terdapat juga banyak produk makanan lainnya yang merupakan ciri khas Sumatera Barat. Target utama produk “Kripik Balado Shirley” adalah para wisatawan yang berkunjung ke daerah Padang Sumatera Barat. Berdasarkan uraian di atas hubungan komunikasi pemasaran produk olahan pertanian yang dilakukan “Kripik Balado Shirley” terhadap perilaku konsumen dirasa relevan untuk dikaji dalam penelitian ini.
Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah penelitian yang dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana penilaian pembeli terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh “Kripik Balado Shirley”? 2. Bagaimana hubungan karakteristik individu dengan bauran pemasaran? 3. Bagaimana hubungan antara bauran pemasaran dengan perilaku konsumen?
3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk menghasilkan: 1. Deskripsi penilaian pembeli terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh “Kripik Balado Shirley” 2. Analisis tentang hubungan karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran 3. Analisis hubungan antara bauran pemasaran dengan tindakan perilaku konsumen
Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk “Kripik Balado Shirley” dan melihat sejauh mana efektivas komunikasi pemasaran tersebut mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley”. Secara lebih khusus, penelitian ini akan bermanafat bagi beberapa pihak, yakni: 1. Bagi akademisi: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian ini. 2. Bagi masyarakat: Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenal produk olahan pertanian, khususnya “Kripik Balado Shirley”, sehingga masyarakat tertarik untuk mencoba dan membeli. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan dari produk “Kripik Balado Shirley” itu sendiri. 3. Bagi instansi terkait: Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan perbaikan dalam meningkatkan kualitas produk serta komunikasi pemasaran yang dilakukan, sehingga produk tersebut semakin dikenal masyarakat dan memiliki pasar yang luas
4
5
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Komunikasi Komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurut Scramm (1955) dalam Shimp (2003), komunikasi merupakan proses menciptakan suatu kesamaan (commonness) atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kesamaan pemikiran ini membutuhkan adanya hubungan saling berbagi (sharing) antara pengirim dengan penerima. Kedua pihak, pengirim maupun penerima pesan, harus menjadi partisipan yang aktif agar pemikiran dapat saling dibagi.
Sumber
Pesan
Saluran Penyampai an Pesan
Penerima (mengartik an pesan)
Gangguan (noise)
Umpan Balik Gambar 1 Unsur-unsur dalam proses komunikasi
Semua aktivitas komunikasi melibatkan delapan elemen, seperti sumber, penerjemahan, pesan, saluran, penerima, interpretasi, gangguan, dan umpan balik (Shimp 2003). Sumber adalah orang atau sekelompok orang yang sengaja dan bertujuan untuk berkomunikasi. Sumber inilah yang berinisiatif untuk berkomunikasi yang kemudian menerjemahkan pesan atau pemikiran yang telah disampaikan dalam bentuk simbol, tanda-tanda, kalimat atau unsur non-verbal. Pesan tersebut dapat berupa ide atau tujuan yang dikemukakan dalam bentuk kode atau kumpulan simbol yang tersusun secara sistematis. Pesan dapat disampaikan secara langsung ataupun tidak langsung kepada penerima. Setelah penerima menerima pesan, maka penerima akan menginterpretasikan atau mengartikan pesan yang telah disampaikan tersebut. Pesan yang melewati sebuah saluran
6 penyampaian pesan dipengaruhi oleh stimulus-stimulus eksternal yang sering disebut sebagai noise atau gangguan. Gangguan tersebut mengakibatkan pesan yang diterima oleh penerima menjadi kurang akurat, sehingga mempengaruhi umpan balik. Umpan balik yaitu respon penerima yang diterima oleh sumber. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Bauran Pemasaran Konsep penting pemasaran adalah pertukaran. Didalam komunikasi pemasaran dikenal dengan sebutan bauran pemasaran, yang mana terdiri dari product, price, promotion, dan place. Bauran pemasaran membentuk faktorfaktor keputusan kunci dalam setiap rencana pemasaran termasuk dalam rencana pemasaran produk pertanian. Sebagaimana pendapat Tjiptono (2004) bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Bauran pemasaran dikelompokkan menjadi komponen 4P, yakni: 1. Produk (Products) Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide. 2. Harga (Price) Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen sehingga yang harus diperhatikan adalah bagaimana harga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan karena wisatawan sudah mengorbankan sejumlah uang untuk mendapatkan kepuasan, apabila wisatawan tidak mendapatkan apa yang diinginkan maka yang terjadi adalah wisatawan tidak mau lagi berkunjung kesana. 3. Saluran Distribusi (Place) Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para wisatawan yang memungkinkan mereka dapat dengan mudah sampai pada tujuan. Seseorang pasti lebih memilih tempat yang praktis dan terdekat dengan posisinya pada saat itu. 4. Promosi (Promotion) Menurut Kotler (2000), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor: sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik
7 target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi mendorong (push) maupun menarik (pull). Promosi adalah kegiatan yang dilaksnakan dengan maksud menyampaikan produk atau jasa yang akan ditawarkan pada calon konsumen atau wisatawan, kegiatan promosi idealnya dilaksanakan secara berkesinambungan melalui beberapa media yang efektif seperti pembuatan pamlet, brosur, kartu nama ataupun surat kabar yang menarik. Hasil penelitian Abubakar (2005) mengatakan bahwa iklan untuk produk yang dibeli berdasarkan kebiasaan seharusnya ditampilkan sesering mungkin untuk mengingatkan konsumen. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa konsumen yang membeli berdasarkan kebiasan, biasanya tidak begitu mengingat apa-apa yang akan dibelinya. Keinginan untuk membeli produk sering muncul ketika konsumen diingatkan melalui iklan dengan cara melihat produk itu di toko. Menurut Kotler dalam Kusumastuti Tahun 2000 menyebutkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan dikenal dengan bauran promosi (promotional mix). Terdapat beberapa macam ragam bauran promosi sepejualan seperti iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sale promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relations an publicity), dan pemasaran langsung (direct selling). Disamping itu menurut Machfoedz (2010) dikutip dari hasil penelitian Anggraeni (2012) juga mengatakan personal selling merupakan media respons langsung paling efektif karena disampaikan secara langsung dalam pertemuan tatap muka antara wiraniaga yang mewakili perusahaan dan konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa. Hal tersebut terjawab pada penelitian ini dimana komunikasi wiraniaga yang dilakukan sebagai bentuk personal selling menjadi ragam komunikasi pemasaran yang mudah terdedah oleh konsumen. Pendapat Shimp (2003) dalam penelitian Anindi (2012) mengatakan bahwa komunikasi pemasaran membantu kegiatan pemasaran berupa penjualan perorangan, iklan, promosi penjualan, pemasaran sponsorship, publisitas, dan komunikasi di tempat pembelian. Selain itu, media dalam melakukan komunikasi pemasaran harus tetap diperhatikan, karena media penyampaian pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Hasil penelitian Anggraeni (2012) juga mengatakan bahwa ragam komunikasi pemasaran yang paling terdedah oleh konsumen adalah komunikasi di toko dengan ditunjang oleh komunikasi yang dilakukan oleh wiraniaga dan adanya promosi penjualan. Ragam komunikasi lainnya seperti iklan, hubungan masyarakat, publisitas, dan sponsorship juga mendukung keterdedahan walau tidak sebanyak ragam komunikasi di outlet, wiraniaga, dan promosi penjual. Komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran disebuah perusahaan. Komunikasi pemasaran sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan yang disampaikan, dan frekuensi penyajian Psigunanto (2006). Dalam hasil penelitian Abubakar (2005), Pemasaran sangatlah penting karena merupakan salah satu faktor kunci penentu keberhasilan bisnis. Dengan kata lain, pemasaran merupakan inti seluruh aktivitas bisnis. Ini berkaitan dengan fungsi pemasaran sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen Purnama (2001).
8 Proses promosi terjadi dalam proses komunikasi langsung maupun tidak langsung, komunikasi verbal maupun non verbal. Beberapa peran komunikasi dalam transaksi promosi antara lain memberikan informasi produk yang ditawarkan. Ridwansyah (2008) telah meneliti bahwa bauran produk masih menjadi perhatian utama oleh responden, dan hal ini harus menjadi perhatian utama oleh pihak pengelola. Agar suatu barang dan jasa atau sebuah produk kita dapat dikenal oleh para khalayak dengan jumlah yang banyak, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, radio, dan televisi. Pada hasil penelitian Anindi (2012), media komunikasi yang digunakan untuk pemasarannya menggunakan media elektonik seperti televisi dan siaran radio, sedangkan melalui media cetak menggunakan iklan seperti poster atau billboard. Terdapat dua ragam media massa yang pertama media elektronik dan yang kedua media cetak. Contoh media elektonik seperti TV dan radio baik berupa film maupun berupa iklan, sedangakan contoh dari media cetak meliputi surat kabar, kartu nama, billboard, brosur, dan lain-lain. 1. Televisi Pada saat sekarang ini televisi bisa dikatakan yang paling mendominasi mengisi waktu luang hampir setiap orang. Hal ini disebabkan karena televisi memiliki sejumlah kelebihan, terutama kemampuannya dalam menyatukan antar fungsi audio dan visual, dan ditambah dengan perpaduan warna yang menarik banyak perhatian khalayak. Televisi adalah medium iklan yang banyak digunakan oleh para produsen, karena jangkauannya yang luas dan kemampuan audio dan visualnya dalam menyampaikan iklan. Televisi adalah medium untuk menyampaikan banyak hal kepada masyarakat, salah satunya produk pertanian. Sekarang produk-produk pertanian sudah banyak yang menggunakan televisi sebagai media promosi, karena itu televisi mampu mengatasi jarak dan waktu sehingga penonton yang tinggal didaerah pelosok atau di daerahdaerah terpencil juga dapat menikmati siaran promosi melalui televisi. Dari khalayak yang tidak tahu menjadi tahu dengan adanya media promosi melalui televisi. Salah satu contoh iklan produk pertanian yang ditampilkan di televisi seperti, benih jagung, beras organik, susu, kacang kedelai, dan lain-lain. 2. Radio Salah satu kelebihan media promosi yang digunakan radio dibandingkan dengan media lainnya ialah, radio lebih cepat memperoleh informasi dan mudah dibawa kemana-mana. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lainnya yang mana hal ini tidak mungkin terjadi pada media lain seperti televisi, surat kabar, dan lain-lain. Pada saat sekarang ini, radio masih banyak digunakan oleh khalayak untuk media promosi, salah satunya untuk mempromosikan produk pertanian. Dengan menggunakan radio, khalayak dapat memperoleh informasi dengan berkomunikasi antara pendengar radio dan penyiar radio, atau antara reporter radio dan penyiar radio mengenai bahan-bahan apa saja yang digunakan oleh produk
9 pertanian tersebut. Informasi dan interaksi sosial dahulunya dibangun lewat masyarakat yang saling berdekatan, sekarang interaksi sosial tersebut dibangun melalui udara. Walaupun kehadiran televisi begitu banyak diminati oleh khalayak, namun kehadiran televisi ternyata tidak mampu menggeser penggemar radio. Radio memiliki fungsi yang sama dengan televisi. Radio merupakan medium untuk menyampaikan berbagai hal kepada masyarakat termasuk medium untuk beriklan. Radio telah menjadi forum komunikasi antar pendengarnya. Mereka bisa saling melakukan transaksi barang dan jasa yang dibutuhkannya. Iklan pun telah mewarnai hampir semua program radio pada semua stasiun radio. 3. Surat kabar Surat kabar bisa dikatakan media massa tertua sebelum adanya televisi dan radio. Surat kabar memilki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf, serta penggemar surat kabar lebih banyak disenangi oleh orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak. Salah satu kelebihan untuk media promosi dalam surat kabar ialah mampu memberikan informasi yang lengkap, bisa dibawa kemana-mana, terdokumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan. Media ini terdapat banyak cara memasarkan produk pertanian, baik menginformasikan bahan-bahan produknya, dan lokasi penjualannya, sehingga membuat khalayak merasa puas dengan informasi yang didapatkan. Pada saat sekarang ini banyak cara untuk melakukan media pemasaran antara lain menggunakan kartu nama, billboard, surat kabar, brosur, dan lain-lain. Media ini termasuk kedalam media cetak. Produk pertanian salah satunya, sudah banyak yang menggunakan media cetak seperti kartu nama, billboard, poster, dan brosur, untuk memasarkan produk-produknya agar dikenal oleh para khalayak. Pada penelitian Anindi (2012) dan Anggraeni (2012), mereka menggunakan billboard, kartu nama, poster, dan brosur sebagai media promosi untuk produk pertanian.
10 Tabel 1 Perbedaan beberapa media komunikasi menurut kualitas fungsinya Kualitas fungsi media Radio Televisi Brosur Surat kabar Kemungkinan menstimulasi debat dalam + + 0 konteks penerimaan Kemudahan mendapat perhatian/memobilisasi minat
+
+
-
0
Kapasitas untuk mendalami dan mendukung belajar aktif
0
0
+
0
Potensi berfungsi sebagai pengingat
0
-
+
0
Kemudahan menyimpan pesan-pesan
-
-
+
0
Kecepatan (waktu produksi singkat)
+
-
0
0
Fleksibilitas waktu
-
-
+
0
Fleksibilitas spasial
0
-
+
0
0
+
0
-
0
+
-
0
0
-
+
0
Biaya yang mungkin untuk mengintenvensi orgaisasi Biaya yang mungkin bagi penerima Kebebasan agen perubah dalam menentukan isi perubahan
Keterangan: + : Relatif tinggi dibandingkan dengan media massa lainnya 0 : Sebanding dengan media massa lainnya - : Relatif rendah dibandingkan media massa lainnya
11 Tabel 2 Matriks perbandingan keunggulan dan keterbatasan media komunikasi Media Keunggulan Keterbatasan Surat Kabar Fleksibilitas, tepat waktu, Umur informasi pendek, mampu menangkap pasar kualitas gambar dan lokal dengan baik, cetakan buruk, sedikit jangkauan luas, tingkat audiens yang meneruskan kepercayaan tinggi informasi Televisi
Informasi dapat dilihat, didengar, dan gambar yang bergerak sehingga menarik perhatian yang tinggi dan jangkauan luas
Biaya tinggi, kebingungan yang tinggi, tingkat penyampaian yang cepat berlalu, dan audiens kurang mempunyai daya seleksi
Radio
Mempunyai banyak Audiens hanya penengar, dan biaya yang mendengarkan saja, rendah perhatian yang lebih rendah dibandingkan televisi, pemaparan yang cepat berlalu
Majalah
Selektivitas emografi dan geografi yang tinggi, hasil cetakan berualitas tinggi, berumur panjang, jumlah pembaca yang meneruskan informasi cukup baik
Waktu tunggu yang lama, waktu sirkulasi terbuang, dan tidak ada jaminan posisi yang lebih baik
Perilaku Konsumen Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan produk untuk digunakan sendiri, sedangkan konsumen organisasi adalah membeli barang atau produk untuk digunakan demi kepentingan bersama atau kelompok. Jadi, perilaku konsumen adalah semua kegiatan dan tindakan yang mendorong konsumen pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. dikutip dari penelitian Anindi (2012), aspek perilaku ini dibagi menjadi tiga, yaitu: aspek kognitif, afektif, dan konatif. Kognitif berhubungan dengan pengenalan dan pengetahuan obyek beserta atributnya, pada aspek afektif memberikan tanggapan tentang perasaan terhadap obyek dan atributnya. Aspek afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sikap hati, yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial, sedangkan aspek konatif
12 berkaitan dengan tindakan atau perilaku yang akan dilakukan oleh seorang konsumen. Katano berpendapat di dalam buku Sumarwan (2002) bahwa perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap perekonomian dan pendapatan mereka. Hal ini terlihat dalam penelitian Hindrayani (2013) telah berhasil membuktikan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sesuai dengan pendapat Tjiptono (2008) didalam peranan harga yang mana harga memainkan peranan penting bagi konsumen dalam penjualan, ada pembeli yang sangat sensitif terhadap faktor harga yang menjadikan harga menjadi satu-satunya pertimbangan membeli produk. Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu, kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen, faktor perbedaan individu konsumen, dan faktor lingkungan konsumen. Konsumen sendiri memiliki sebuah karekteristik diantaranya meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah pendapatan, dan motivasi. Usia pada konsumen sangatlah penting karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda, sedangkan pendidikan dan pekerjaan merupakan sebuah karakteristik yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen, lain dari pendapatan bahwa pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya, sedangkan motivasi berdasarkan kebutuhan konsumen. Apabila konsumen merasa perlu dan butuh, maka konsumen akan membeli produk tersebut. Terdapat hasil penelitian Anindi dan Anggraeni (2012), dan Ridwansyah (2008) yang menyimpulkan bahwa karakteristik usia, pendidikan, pekerjaan, sangat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa. Perilaku konsumen berusaha memahami bagaimana konsumen mencari, membeli, menggunakan, dan menghabiskan produk dan jasa. Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan baik dalam pencarian, pembelian, penggunaan produk, dan merek. Terdapat dua indikator yang mempengaruhi perilaku konsumen. Pertama ikut membeli dan yang kedua dengan cara mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama. Siringoringo (2004) menjelaskan bahwa terdapat 2 dimensi keputusan pembelian konsumen yaitu, derajat pengambilan keputusan dan derajat keterlibatan dalam pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen antara lain faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena sebuah produk mampu membawa pesan makna suatu budaya. Makna budaya adalah nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik atau melalui media iklan dan sistem berpakain. Faktor budaya dalam pengambilan keputusan menurut hasil penelitian Kaswita (2011) terdiri dari kebiasaan membeli, waktu pembelian, dan frekuensi konsumsi, sedangkan faktor sosial dilihat dari indikator jumlah tanggungan keluarga, lain halnya dengan faktor pribadi diantaranya pekerjaan, pemilihan tempat berbelanja, pendapatan dan pengeluaran dalam berbelanja. Dalam hasil penelitian, semua faktor tersebut berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian, dan faktor psikologis dilihat dari indikator motif pemilihan tempat.
13
Hubungan antara Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi sangatlah erat, hingga sebagian pelaku bisnis menganggap komunikasi adalah pemasaran dan pemasaran merupakan komunikasi. Komunikasi dan pemasaran tidak dapat dipisahkan karena komunikasi dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis. Tanpa adanya komunikasi dalam pemasaran, masyarakat khususnya konsumen tidak akan mengetahui tentang keberadaan suatu produk atau barang. Produk yang dikomunikasikan dengan menarik akan memicu seseoramg konsumen untuk menyadari akan kebutuhannya dan merasakan bahwa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Hasil penelitian Siringiringo (2004) menyelidiki pengaruh strategi pemasaran terhadap perilaku konsumen adalah, bahwa konsumen ingin melihat strategi pemasarannya melalui kualitas produk, kualitas pelayanan, harga, dan peningkatan kualitas merek, karena kepuasan pelanggan mempengaruhi niat kembali (Weiss, 2003). Faktor lingkungan juga menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memutuskan pembelian, dan studi kemudian menyelidiki bahwa pengaruh faktor sosial atau individu juga dapat menjadi pertimbangan dalam memutuskan pembelian. Iklan juga merupakan ragam komunikasi yang memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi konsumen, karena iklan mampu memberikan pesan, makna, dan informasi. Setiap hari kita diperlihatkan oleh ratusan tampilan iklan baik di televisi, radio, surat kabar, billboard dan lainnya. Ada iklan yang menarik, kurang menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik dimata konsumen, sehingga para konsumen tidak pernah mengingat iklan tersebut. Sejauh ini iklan dipercaya sebagai cara untuk mendongkrak penjualan oleh kebanyakan pengusaha untuk kegiatan promosi dan pemasaran. Maksud utama kebanyakan iklan adalah untuk membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk melakukan sesuatu. Pada umumnya terdapat tiga tujuan utama dari iklan yaitu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan, sedangkan tujuan pemasaran adalah untuk mencoba meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat. Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran dimana, tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk. Terdapat dua macam elemen penting dari arti perilaku konsumen yang mana pertama dalam proses pengambilan keputusan, sedangkan yang kedua kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam mengunakan barang. Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang startegi pemasaran, kedua perilaku konsumen dapat membantu keputusan konsumen, dan ketiga adalah pemasaran sosial yang mana penyebaran ide diantara konsumen dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu. Dikutip dari penelitian Anggraeni (2012), mencoba mengukur sejauh mana konsumen terdedah dengan ragam komunikasi pemasaran yang dilakukannya. Komunikasi pemasaran yang digunakan berupa hubungan masyarakat, komunikasi di toko, publisitas, sponsorship, promosi penjualan, iklan, dan komunikasi yang dilakukan oleh wiraniaga.Ragam komunikasi yang paling terdedah oleh konsumen adalah komunikasi ditempat dengan ditunjang
14 komunikasi yang dilakukan oleh wiraniaga tersebut. Menurut konsumen, komunikasi yang didapatkan dari wiraniaga lebih jelas dan efektif sehingga terjadi pemahaman dan maksud yang sama. Konsumen juga dapat menyampaikan timbal baliknya secara langsung. Ragam komunikasi lainnya seperti iklan, hubungan masyarakat, publisitas, dan sponsorship juga mendukung keterdedahan walau tidak sebanyak ragam komunikasi di toko.
Tabel 3 Matriks perbandingan ragam dan efek media komunikasi No Judul Ringkasan Ragam media komunikasi Efek yang dihasilkan 1 Efektivitas Media Media elektronik (TV dan Konsumen dapat Komunikasi radio), media cetak (iklan mengetahui suatu produk Pemasaran seperti poster atau dengan adanya iklan Terhadap Perilaku billboard), komunikasi melalui media Konsumen (Kasus lisan (word of mouth). pemasaran yang Produk Teh Walini) diperlihatkan oleh penjual, karena media memegang peranan penting dalam proses komunikasi terhadap perilaku konsumen. 2
Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Dengan Perilaku Pengunjung (Studi Kasus Serambi Botani)
Melalui kerabat, keluarga, komunikasi langsung di outlet dengan wiraniaga, media massa (artikel dan iklan), sponsorship dan publisitas.
Komunikasi pemasaran yang paling berpengaruh terhadap konsumen adalah komunikasi langsung di outlet, karena komunikasi atau informasi yang konsumen dapatkan lebih jelas dan efektif. Sehingga terjadi pemahaman yang sama. Konsumen juga dapat menyampaikan timbal baliknya secara langsung sehingga pihak Serambi Botani dapat memberikan stimulus untuk mendorong konsumen kedalam pemasaran. Komunikasi lainnya seperti iklan, publisitas, dan sponsorship juga mendukung keterdedahan walau tidak sebanyak ragam
15 No
Judul Ringkasan
Ragam media komunikasi
3
Pengaruh Media komunikasi yang Pelaksanaan Bauran digunakan berupa iklan Pemasaran (radio, majalah, kartu Terhadap Proses nama, dan billboard) Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh
4
Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong
5
Peran Bauran Media yang digunakan Pemasaran melalui elektonik (TV dan Terhadap Perilaku radio) sedangkan media Pembelian cetak (surat kabar, brosur, Konsumen kartu nama, poster, dan billboard).
Konsep marketing mix yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Sedangkan media yang digunakan dalam pemasaran Rumah Makan Sate Kiloan menggunakan spanduk atau brosur.
Efek yang dihasilkan komunikasi di outlet. Media pemasaran produk industri jamu di Banda Aceh berpengaruh postif terhadap konsumen, terlihat dari tanggapan atau pertimbangan konsumen atas masing-masing indikator bauran pemasaran melalui produk, harga, promosi, dan distirbusi tempat industri jamu. Disamping itu omset penjualan jamu meningkat setiap tahunnya. Kebanyakan konsumen memperoleh informasi melalui spanduk atau brosur dengan pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan konsumen untuk mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dan mencoba menu yang ditawarkan. Media sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu produk, baik melalui media elektronik maupun media cetak. Terlihat dalam hasil penelitian yang menyelidiki pengaruh komponen bauran pemasaran pada resiko sebelum pembelian yang dapat diterima dari produk yang inovatif, karena kepuasan
16 No
Judul Ringkasan
Ragam media komunikasi
Efek yang dihasilkan konsumen mempengaruhi niat pembeli.
6
Peran Bauran Iklan merupakan alat Pemasaran sebagai media komunikasi Terhadap pemasaran yang Keputusan digunakan oleh Emping Pembelian Emping Mlinjo dan bauran Mlinjo Di pemasaran yang Kelurahan digunakan meliputi: Ngadirejo produk, harga, tempat, Kecamatan dan promosi. Kartasura
Penelitian ini telah membuktikan bahwa iklan mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli emping mlinjo. Produk, harga, tempat, dan promosi sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
7
Analisis Produk Teh Poci Bubuk dan Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran (Studi Kasus Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah)
Iklan melalui media cetak seperti koran. Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi: strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi.
Pengaruh yang dihasilkan dengan adanya media komunikasi dalam penelitian ini mengatakan bahwa perkembangan konsumsi teh bubuk yang semakin meningkat.
8
Kajian Pemasaran Produk Pangan Olahan Di Beberapa Kabupaten Di Jawa Tengah
Strategi pemasaran yang digunakan antara lain: strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi.
Efisiensi pemasaran produk pangan olahan belum begitu berpengaruh terhadap konsumen, karena keuntungan yang diperoleh masih cenderung kecil dibandingkan dengan pedagang perantara (pengumpul atau pengecer).
9
Analisis Pemasaran iklan (radio dan koran). Gula Kelapa di Kabupaten Kulon Progo
Media sangat tidak begitu berpengaruh terhadap perilaku konsumen, karena dalam penelitian ini mengatakan bahwa pemasaran untuk komuditas pertanian
17 No
Judul Ringkasan
Ragam media komunikasi
Efek yang dihasilkan dalam suatu sistem pemasaran dianggap efisiensi apabila mampu menyampaikan hasilhasil dari produsen kepada konsumen baik diluar kota maupun didalam kota.
Terdapat sembilan hasil penelitian terdahulu mengenai ragam komunikasi pemasaran yang digunakan, serta faktor yang mempengaruhi komunikasi pemasaran terhadap perilaku konsumen. Pada penelitian pertama Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Terhadap Perilaku Konsumen (Kasus Produk Teh Walini), ragam komunikasi yang digunakan melalui media elektronik (TV dan radio), media cetak (iklan seperti poster atau billboard), dan komunikasi lisan (word of mouth). Adanya ragam komunikasi yang dihasilkan oleh produk Teh Walini dapat mempengaruhi perilaku konsumen yang mana konsumen dapat mengetahui suatu produk dengan adanya iklan melalui media pemasaran yang diperlihatkan oleh penjual, sehingga mengakibatkan konsumen yang mulanya tidak tau menjadi tau dengan adanya sebuah iklan, karena media memegang peranan penting dalam proses komunikasi terhadap perilaku konsumen. Pada penelitian kedua komunikasi yang digunakan melalui kerabat, keluarga, komunikasi langsung di outlet dengan wiraniaga, media massa (artikel dan iklan), sponsorship dan publisitas yang dapat berpengaruh terhadap konsumen adalah komunikasi langsung di outlet, karena komunikasi atau informasi yang konsumen dapatkan lebih jelas dan efektif. Sehingga terjadi pemahaman yang sama. Konsumen juga dapat menyampaikan timbal baliknya secara langsung sehingga pihak perusahaan dapat memberikan stimulus untuk mendorong konsumen kedalam pemasaran. Komunikasi lainnya seperti iklan, publisitas, dan sponsorship juga mendukung keterdedahan walau tidak sebanyak ragam komunikasi di outlet. Penelitian ketiga komunikasi yang digunakan berupa iklan (radio, majalah, kartu nama, dan billboard) yang dapat berpengaruh postif terhadap perilaku konsumen. Terlihat dari tanggapan atau pertimbangan konsumen atas masingmasing indikator bauran pemasaran melalui produk, harga, promosi, dan distirbusi tempat industri. Disamping itu omset penjualan meningkat setiap tahunnya. Pada penelitian keempat, sate kiloan empuk Cibinong menggunakan ragam komunikasi melalui spanduk dan brosur. Kebanyakan konsumen memperoleh informasi melalui spanduk atau brosur dengan pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan konsumen untuk mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dan mencoba menu yang ditawarkan. Pada penelitian kelima, media yang digunakan melalui elektonik (TV dan radio), sedangkan media cetak (surat kabar, brosur, kartu nama, dan billboard) yang mana sebuah media sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu produk, baik melalui media elektronik maupun media cetak. Terlihat dalam hasil penelitian yang menyelidiki pengaruh komponen bauran pemasaran pada resiko sebelum pembelian yang
18 dapat diterima dari produk yang inovatif, karena kepuasan konsumen mempengaruhi niat pembeli. Penelitian keenam menggunakan iklan sebagai cara untuk memasarkan produknya. Penelitian ini telah membuktikan bahwa iklan mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli emping mlinjo. Produk, harga, tempat, dan promosi sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Pada penelitian yang berjudul “Analisis Produk Teh Poci Bubuk dan Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran (Studi Kasus Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah)” menggunakan media cetak koran sebagai media promosi. Pengaruh yang dihasilkan dengan adanya media komunikasi dalam penelitian ini mengatakan bahwa perkembangan konsumsi teh bubuk yang semakin meningkat. Penelitian delapan dan sembilan strategi pemasaran yang digunakan antara lain strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi dan media yang digunakan melalui radio dan koran. Dengan adanya ragam komunikasi pemasaran tersebut, media sangat tidak begitu berpengaruh terhadap perilaku konsumen, karena dalam penelitian ini mengatakan bahwa pemasaran untuk komuditas pertanian dalam suatu sistem pemasaran dianggap efisiensi apabila mampu menyampaikan hasil-hasil dari produsen kepada konsumen baik diluar kota maupun didalam kota dan efisiensi pemasaran produk pangan olahan belum begitu berpengaruh terhadap konsumen, karena keuntungan yang diperoleh masih cenderung kecil. Jadi, dapat disimpulkan secara garis besar bahwa apapun ragam komunikasi pemasaran yang digunakan sebuah perusahaan untuk memperkenalkan produknya, sangat mempengaruhi komunikasi pemasaran terhadap perilaku konsumen. Dari konsumen yang tidak tahu menjadi tahu.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini menjelaskan korelasi antar variabel penelitian. Keputusan konsumen dalam penelitian ini memiliki hubungan dengan faktor internal dan faktor eksternal dari responden. Faktor internal dari responden adalah karakteristik konsumen yang meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Karakteristik konsumen ini dapat memberikan gambaran umum kondisi pengunjung, serta dapat menentukan perilaku dalam proses keputusan pada saat akan berkunjung dan membeli suatu produk. Faktor eksternal dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran yang meliputi product, price, place, dan promotion. Dalam penelitian ini, aspek promosi menjadi aspek fokusnya yaitu komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyampaikan informasi, pemahaman, dan pemikiran kepada pelanggannya mengenai suatu produk yang dihasilkan agar mereka mengenal produk tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Media promosi yang dilakukan produk “Kripik Balado Shirley” ini memiliki nilai tersendiri bagi konsumen. Media promosi ini meliputi TV, radio, surat kabar, bilboard, kartu nama, brosur, dan komunikasi interpersonal. Media ini dapat memuat informasi mengenai keunggulan yang dimiliki oleh “Kripik Balado Shirley”, sehingga calon konsumen atau calon pengunjung dapat tertarik untuk
19 datang dan membeli produk. Perilaku konsumen tersebut dapat dilihat melalui 2 aspek sikap, yang pertama ikut membeli dan yang kedua mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama. Bauran Pemasaran 1. Product (Mutu Produksi) Karakteristik Konsumen 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Pekejraan 4. Pendidikan 5. Pendapatan
2. Price (Harga Produk) 3. Place (Tempat Promosi)
Perilaku Konsumen 1.
Ikut membeli
2. Mengajak 4. Promotion (komunikasi pemasaran) 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
TV Radio Surat kabar Billboard Brosur Kartu nama Komunikasi interpersonal
konsumen untuk membeli
produk yang sama
: Berhubungan Gambar 2 Kerangka pemikiran
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka analisis di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitiannya sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran dalam memilih produk. 2. Terdapat hubungan antara bauran pemasaran dengan perilaku konsumen.
Definisi Operasional
Penelitian ini terdiri atas beberapa variabel yang terbagi menjadi beberapa indikator. Masing-masing variabel dan indikator diberi batasan terlebih dahulu sehingga dapat ditemukan skala pengukurannya. Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
20 1. Karakteristik Konsumen Karakteristik pengunjung adalah keadaan spesifik pengunjung yang berkaitan langsung dengan dirinya, dapat diukur dengan: 1. Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Usia dikelompokkan dan dibedakan dalam skala ordinal. Pengelompokkan usia menurut Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2006) membagi kategori usia, yaitu: i. Dewasa awal (15-31tahun) : skor 1 ii. Dewasa pertengahan (32-48 tahun) : skor 2 iii. Dewasa akhir/tua (49-66 tahun) : skor 3 2. Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki oleh responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin dibedakan dan diukur dengan skala nominal. i. Laki-laki : skor 1 ii. Perempuan : skor 2 3. Pekerjaan adalah kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh responden pada saat penelitian berlangsung. Jenis pekerjaan dibedakan dan diukur dengan skala ordinal i. Tidak bekerja : skor 1 ii. Bekerja : skor 2 4. Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti konsumen sampai dengan saat penelitian. Tingkat pendidikan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal. i. Rendah (lulusan SMP) : skor 1 ii. Sedang (lulusan SMA) : skor 2 iii. Tinggi (lulusan Perguruan tinggi/S2) : skor 3 5. Pendapatan adalah jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang diperoleh konsumen dalam sebulan. Dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori pendapatan dan diukur dalam skala ordinal. i. Rendah (≤ Rp1 500 00.00/bulan) : skor 1 ii. Sedang (> Rp 1 500 00.00-Rp 3 000 000.00/bulan) : skor 2 iii. Tinggi ( > Rp 3 000 000.00/bulan) : skor 3 2. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan suatu pola pikir pemasaran yang akan digunakan oleh “Kripik Balado Shirley” untuk mencapai tujuan pemasarannya, sehingga konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan dan keunggulan yang dimiliki produk “Kripik Balado Shirley” dan berkeinginan untuk berkunjung dan membeli produk tersebut. 1. Product (mutu produksi) adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Produk diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: i. Rendah (10-11) : skor 1 ii. Sedang (12-13) : skor 2 iii. Tinggi (14-16) : skor 3
21 2. Price (harga produk) adalah sebuah nilai pengganti yang harus dibayar sesorang saat mendapatkan produk yang memiliki manfaat baginya. Harga diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: i. Rendah (4-6) : skor 1 ii. Sedang (7-10) : skor 2 iii. Tinggi (11-14) : skor 3 3. Place (tempat pemasaran) adalah sebuah tempat untuk melakukan promosi atas suatu produk kepada konsumen yang ingin melihat atau membeli produk yang ditawarkan. Jenis tempat dibedakan dan diukur dengan skala ordinal dengan 3 kategori i. Tidak strategis (jauh dari pusat kota) : skor 1 ii. Strategis (dekat dengan pusat kota) : skor 2 iii. Sangat strategis (sangat dekat dengan pusat kota) : skor 3 4. Promotion (komunikasi pemasaran) merupakan sebuah cara untuk menarik perhatian konsumen dalam menyampaikan informasi atau melakukan promosi atas suatu produk pertanian. Promosi dapat diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: i. Rendah (22-26) : skor 1 ii. Sedang (27-31) : skor 2 iii. Tinggi (32-36) : skor 3 3. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam memilih suatu produk yang dipasarkan melalui media komunikasi pemasaran. Perilaku konsumen dapat diukur menggunakan dua indikator seperti: ikut membeli dan mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama. 1. Ikut membeli merupakan suatu sikap konsumen dalam pengambilan keputusan yang dilakukan kepada produsen (“Kripik Balado Shirley”). Indikator ini diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: i. Rendah (8-12) : skor 1 ii. Sedang (13-18) : skor 2 iii. Tinggi (19-24) : skor 3 2. Mengajak konsumen merupakan suatu sikap konsumen dalam mempengaruhi konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya dalam keputusan pembeli. Indikator ini diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: i. Rendah (6-10) : skor 1 ii. Sedang (11-16) : skor 2 iii. Tinggi (17-22) : skor 3
22
23
PENDEKATAN LAPANGAN
Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yang mengumpulkan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan dan observasi. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran instrumen penelitian berupa pertanyaan terstruktur atau kuesioner. Data kualitatif dan data kuantitatif dikombinasikan dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti.
Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di salah satu gerai “Kripik Balado Shirley” Jalan Gereja No. 36 Kota Padang, Sumatera Barat. Teknik pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), dengan alasan bahwa “Kripik Balado Shirley” merupakan suatu usaha yang mengutamakan singkong sebagai produk utamanya yang diambil langsung dari pertanian lokal dengan nilai harga jual yang diterapkan pada produk-produk “Kripik Balado Shirley” sebagai kripik yang berkualitas dan higienis. Selain itu, “Kripik Balado Shirley” juga memiliki segmentasi pasar yang luas. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2014.
Teknik Pemilihan Responden dan Informan Seluruh konsumen yang mengunjungi dan melalukan pembelian terhadap produk “Kripik Balado Shirley” ini merupakan populasi, sedangkan sampel pada penelitian ini merupakan responden yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Teknik tersebut dipilih karena populasi dalam penelitian tidak diketahui secara pasti. Teknik ini mengambil sampel pada orang yang sedang berada di lokasi penelitian pada saat penelitian dilakukan dengan unit analisisnya adalah individu. Pengambilan sampel dilakukan pada hari kerja dan hari libur, tempat pengambilan sampel tersebut menyebar di salah satu gerai “Kripik Balado Shirley”. Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang bekerja atau terlibat dalam proses komunikasi pemasaran produk “Kripik Balado Shirley”.
Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara menggunakan kusioner dengan pihak “Kripik Balado Shirley” dan responden. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditujukan
24 untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kuesioner, pengumpulan data primer penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan pihak “Kripik Balado Shirley” untuk mengkaji tentang bentuk komunikasi pemasaran dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak “Kripik Balado Shirley”. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang sejenis, dokumen perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu berupa buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah dikumpulkan menggunakan kuesioner akan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan Microsot Excel 2007 dan SPSS for Windows versi 16.0. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Tabel frekuensi, uji korelasi Chi-Square, dan uji korelasi Rank Spearman. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar dua variabel yang berskala ordinal dan tidak menentukan prasyarat data terdistribusi normal.
Keterangan: rs = d = n =
nilai Koefisien Rank Spearman jumlah selisih antara peringkat bagi x dan y jumlah data/sampel
Variabel pada penelitian ini juga diuji menggunakan uji korelasi ChiSquare untuk melihat hubungan nyata antar variabel dengan data berbentuk nominal, yaitu jenis kelamin. Adapun rumus Chi-Square sebagai berikut.
Keterangan: X2 = k o1 e1
= = =
nilai peubah yang distribusi sampelnya didekati oleh distribusi ChiKuadrat dengan derajat kebebasan v=k-1 jumlah sel atau kelas frekuensi amatan frekuensi harapan
25
Selain analisis data kuantitatif, dilakukan pula analisis data kualitatif sebagai pendukung data kuantitatif. Data kualitatif akan diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
-
26
27
GAMBARAN UMUM
Profil Usaha “Kripik Balado Shirley” “Kripik Balado Shirley” merupakan salah satu UMKMyang maju di Kota Padang yang menjual produk pertanian dengan bahan baku berupa singkong, ubi, kentang, dan lain-lain. Usaha “Kripik Balado Shirley” didukung oleh 50 UMKM dengan 100 macam produk hasil pertanian yang dijual. “Kripik Balado Shirley” merupakan sebuah usaha keluarga yang didirikan oleh kakak beradik tahun 1994. Pada tahun itu, pemilik usaha ini, yang bernama Shirley, tertarik mengusahakan makanan khas Sumatera Barat seperti kripik balado. Awalnya, penjualan dilakukan di rumah saja. Shirley yakin suatu saat nanti usahanya akan mendapatkan dampak positif yang besar untuk dirinya dan kemajuan perkembangan ekonomi daerah. Pemilik optimis usahanya akan selalu berkembang selagi sektor pariwisata tetap berkembang dan tumbuh, karena Kota Padang merupakan kota pariwisata, yang mana banyak dikunjungi oleh wisatawan. Mulanya pemilik membuka usaha kripik balado secara kecil-kecilan di rumah tanpa adanya modal dan karyawan yang menolong. Pada awal usaha, “Kripik Balado Shirley” hanya memproduksi 10 kg/ hari. Seiring berjalannya waktu, usaha “Kripik Balado Shirley” dilirik dan diminati dimata masyarakat dengan kualitas mutu dan cita rasa yang tinggi. Tahun 2004, pemilik membuka usaha “Kripik Balado Shirley” lebih luas lagi. Untuk mendapatkan pasar yang lebih luas, maka pemilik harus menggunakan merek. Hal tersebut tercetus karena pemilik melihat banyaknya produk kripik balado sebagai makanan khas suatu daerah yang sukses dipasarkan dengan merek masing-masing. Akhirnya, pemilik membuka toko pertama di Jalan Hayam Wuruk, toko ini kemudian pindah ke jalan Gereja No.36 yang lebih luas dengan 10 orang karyawan dan letaknya sangat strategis di pusat Kota Padang. Menurut Shirley sebagai pemilik, pemilihan tempat bisa saja menguntungkan usahanya, karena toko “Kripik Balado Shirley” berdekatan dengan tempat pariwisata yang ada di Kota Padang (Pantai Padang, Taman Melati dan Jembatan Siti Nurbaya) serta tempat penginapan (Hotel Inna Muara, Hotel Bumi Minang, Hotel Mariani, Hotel Plan B, Hotel Immanuel, Hotel Hayam Wuruk, Hotel Savalo dan Hotel Axana). Semakin hari perkembangan “Kripik Balado Shirley” semakin pesat. Tahun 2014, “Kripik Balado Shirley” memproduksi 300 kg/ hari dengan jumlah karyawan saat ini sebanyak 40 orang, dan “Kripik Balado Shirley” juga membuka dua cabang di kota Padang, pertama di Sentral Pasar Raya Jalan M.Yamin, sedangkan yang kedua di Bandara Internasional Minangkabau. Adapun omset yang didapatkan oleh Kripik Balado Shirley berkisar Rp 300 000 000.00/bulan hasil tersebut didapatkan dari penjualan dengan mitra UMKM, yaitu sebanyak Rp 200 000 000.00/bulan dan penjualan tanpa mitra UMKM sebanyak Rp 100 000 000.00/bulan.
28 Visi dan Misi “Kripik Balado Shirley”
Dalam suatu unit usaha tentu harus memiliki tujuan usaha dan kemitraaan serta visi dan misi. “Kripik Balado Shirley” juga memiliki ketiga unsur tersebut. Tujuan usaha “Kripik Balado Shirley” itu sendiri adalah untuk membangun hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara pengelola dan investor (UMKM) dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh stakeholder terkait. Selain itu adapula visi dan misi “Kripik Balado Shirley”. Visi “Kripik Balado Shirley” adalah menjadi UMKM terbaik dan maju di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, sementara itu misi “Kripik Balado Shirley” adalah: 1. Membangun nilai dasar UMKM sebagai usaha dengan menggunakan bahan baku pertanian yang asli dari Sumatera Barat. 2. Menjadikan pembeli atau konsumen sebagai prioritas. 3. Menjaga mutu cita rasa yang terjamin kualitasnya. 4. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. 5. Mengentas kemiskinan dengan menampung tenaga kerja dari masing-masing UMKM. 6. Menjadikan “Kripik Balado Shirley” menjadi makanan Khas Sumatera Barat yang dikenal di pasar nasional bahkan internasional. Mitra UMKM “Kripik Balado Shirley”
Banyaknya usaha rumah tangga atau UMKMyang memperoduksi berbagai jenis produk pertanian khususnya produk makanan, menjadikan potensi tersebut dimanfaatkan oleh pihak “Kripik Balado Shirley”. UMKM tersebut menghasilkan produk makanan dengan ratusan variasi, namun beberapa UMKM memiliki kendala yaitu masih banyak yang belum paham cara memasarkan produk dan pengelolaan produk agar bernilai jual lebih tinggi. Oleh karena itu, pihak Shirley mengadakan kerjasama atau bermitra dengan beberapa UMKM dengan memasarkan produk pertanian UMKM tersebut agar nilai jualnya lebih tinggi dan diminati oleh para wisatawan dan masyarakat luas. Kerjasama yang terjalin antara UMKM dan “Kripik Balado Shirley” adalah dengan memberikan bimbingan teknis secara profesional untuk meningkatkan usaha para UMKM tersebut. Kerjasama tersebut diharapkan dapat memajukan UMKM di Sumatera Barat yang potensinya sangat besar, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian khususnya di Kota Padang dan dapat mengurangi pengangguran di Sumatera Barat. UMKM yang bermitra dengan “Kripik Balado Shirley” sebanyak 50 UMKM dengan 100 varian produk makanan yang dijual. Setiap minggunya UMKM mendistribusikan produk mereka ke toko “Kripik Balado Shirley” minimal 50 bungkus/minggu. Saat musim liburan dan hari raya besar, UMKM tersebut bisa memproduksi produknya dengan jumlah yang lebih banyak dari hari biasanya. Berikut daftar nama UMKM yang bermitra dengan “Kripik Balado
29 Shirley” serta produk pertanian dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk pertanian tersebut.
Tabel 4 Produk pertanian yang diproduksi oleh “Kripik Balado Shirley” tahun 2014 No
Produk Pertanian “Kripik Balado Shirley”
1 2
Kripik balado Kripik balado durian
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kripik sanjai Kripik ubi Kripik keju Kripik kentang Kripik kentang pete Kripik kentang balado Kripik kentang pedas manis Kripik lado kering Kripik lado kering udang
12
Kripik sukun
13
Kacang balado
14 15
Kerupuk emping balado Kerupuk opak balado
Bahan baku
Volume (bungkus/Minggu) 100 dan 100
Singkong dan cabe Singkong, cabe, durian Singkong Ubi Singkong dan keju Kentang Kentang dan pete Kentang dan cabe Kentang, cabe, dan gula Singkong dan cabe Singkong, cabe, dan udang Sejenis buah nangka muda Kacang-kacangan dan cabe Buah melinjo dan cabe Singkong dan cabe
70 70 70 70 70 100 100 70 70 70 70
Sumber: Pemilik “Kripik Balado Shirley”
Adanya hubungan mitra yang terjalin antara Shirley dengan UMKM, merupakan pilihan Shirley dengan mengutamakan kualitas cita rasa yang tinggi pada produk yang diproduksi. Berdasarkan visi dan misi “Kripik Balado Shirley” yaitu menjaga mutu cita rasa yang terjamin kualitasnya, “Kripik Balado Shirley” tidak akan mengurangi kualitas cita rasa walaupun harga bahan baku naik, sehingga Shirley sangat diminati oleh masyarakat maupun wisatawan. Terbukti dengan banyaknya konsumen yang berkunjung dan membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Sistem antara kripik Shirley dengan petani lokal yang berperan sebagai pemasok bahan baku adalah sistem bagi hasil. Dalam sistem bagi hasil tersebut, pihak Shirley berperan sebagai pemodal sedangkan pihak petani sebagai penyedia lahan yang memberikan bahan baku langsung yang disesuaikan dengan modal awal untuk memproduksi kripik Shirley.
30 Konsep Pemasaran Konsep pemasaran “Kripik Balado Shirley” terdiri atas tiga konsep, yaitu segmentasi pasar, target pasar, dan positioning. Segmentasi pasar “Kripik Balado Shirley” adalah konsumen dengan kategori semua kalangan usia. Produk utama “Kripik Balado Shirley” adalah singkong dan olahannya, seperti kripik balado, kripik balado durian, kripik balado teri, dan kripik balado kacang. Selain itu juga ada makanan lain seperti kripik ebi, kripik keju, kripik talas, krupuk jangek (kulit), kripik kentang, kacang tojin, kripik pisang, kripik lado kering, kripik bayam, rakik maco atau udang, rendang daging, rendang suir, rendang paru, rendang telor, rendang lokan, dendeng batokok, dendeng balado, sagon bakar, galamai, dan lain-lain. Makanan yang disajikan berfokus kepada makanan khas daerah. Untuk harga di toko “Kripik Balado Shirley” berkisar antara Rp 6.000,00 sampai Rp125.000,00. Target pasar utama “Kripik Balado Shirley” adalah wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang. Positioning konsep “Kripik Balado Shirley” adalah sebuah usaha UMKM maju yang mengutamakan singkong sebagai produk utama. Dengan nilai harga jual yang diterapkan pada produkproduk “Kripik Balado Shirley”, positioning produk adalah sebagai singkong yang berkualitas dan higenis. Produk dan Jasa yang Ditawarkan “Kripik Balado Shirley” “Kripik Balado Shirley” merupakan suatu produk singkong dari hasil pertanian langsung. Singkong yang dihasilkan langsung oleh petani dibawa ke toko untuk diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk singkong terbaik dan berbeda dari yang lain. Singkong tersebut diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti kripik balado, kripik balado durian, kripik balado teri, dan kripik balado kacang. Banyaknya variasi rasa yang terbuat dari singkong, produk ini tidak hanya di minati oleh kalangan orang dewasa saja, tetapi juga diminati oleh para remaja dan anak-anak. Hal ini terbukti produk pertanian tidak kalah saing dengan produk-produk modern yang masih diminati oleh semua kalangan. Selain produk yang mengandung singkong, “Kripik Balado Shirley” yang berada di jalan Gereja No.36 Sumatera Barat juga menyediakan berbagai menu makanan yang tidak mengandung singkong, seperti kripik ebi, kripik keju, kripik talas, krupuk jangek (kulit), kripik kentang, kacang tojin, kripik pisang, kripik lado kering, kripik bayam, rakik maco atau udang, rendang daging, rendang suir, rendang paru, rendang telor, rendang lokan, dendeng batokok, dendeng balado, sagon bakar, galamai, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan agar menu makanan di “Kripik Balado Shirley” bervariasi dan beranekaragam, sehingga konsumen yang datang tidak merasa bosan dengan produk yang tersedia. Penambahan produk lain juga menjadi salah satu strategi untuk memperoleh target pasar karena persaingan yang masih sangat ketat dalam menarik konsumen tetap. “Kripik Balado Shirley” juga membuka jasa seperti lowongan pekerjaan untuk karyawan dan bermitra dengan UMKM untuk bergabung kedalam usahanya. Hal ini bertujuan untuk memberikan lapangan pekerjaan dan
31 pemasukan untuk mengentas kemiskinan. Disamping itu, secara tidak langsung pembeli yang sudah membeli dan tertarik untuk mempromosikan kembali produk “Kripik Balado Shirley” agar dikenal oleh masyarakat luas, sangat membantu pengelola “Kripik Balado Shirley” dalam promosi produk via online. Promosi tersebut bertujuan untuk memudahkan para konsumen agar dapat melihat dan membeli juga memesan produk pertanian khas Sumatera Barat tanpa harus mendatangi toko “Kripik Balado Shirley” di Kota Padang.
32
33
KARAKTERISTIK KONSUMEN “KRIPIK BALADO SHIRLEY” Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu, kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen, faktor perbedaan individu konsumen, dan faktor lingkungan konsumen. Konsumen sendiri memiliki sebuah karekteristik diantaranya meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
Tabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik konsumen tahun 2014 Karakteristik Jumlah Persentase No Kategori Konsumen (orang) (%) 1 Usia Dewasa awal (15-31 tahun) 52 52.0 Dewasa pertengahan (32-48 tahun) 33 33.0 Dewasa tua (49-66 tahun) 15 15.0 2 Jenis Kelamin Laki-laki 56 56.0 Perempuan 44 44.0 3 Pekerjaan Tidak bekerja 17 17.0 Bekerja 83 83.0 4 Pendidikan Rendah(lulusan SMP) 41 41.0 Sedang (lulusan SMA) 48 48.0 Tinggi (lulusan Perguruan 11 11.0 Tinggi/S2) 5 Pendapatan Rendah (≤ Rp 1 500 000.00/bulan) 35 35.0 Sedang (> Rp 1 500 000.00 – Rp 3 31 31.0 000 000.00/bulan) Tinggi (> Rp 3 000 000.00/bulan) 34 34.0 Total 100 100.0
Berdasarkan Tabel, menunjukkan bahwa mayoritas karakteristik konsumen yang mengunjungi toko “Kripik Balado Shirley” seperti usia dewasa awal, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan yang berstatus kerja, pendidikan sedang, dan pendapatan rendah. Usia Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak hari kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Usia dikelompokkan dan dibedakan dalam skala ordinal. Pengelompokkan usia menurut Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2009) membagi kategori usia, yaitu dewasa awal berusia 18-29 tahun, dewasa pertengahan berusia 30-50 tahun, dan dewasa tua berusia lebih dari 50 tahun. Namun, pada penelitian ini,
34 pengelompokkan tersebut dimodifikasi berdasarkan hasil penelitian dan kondisi lapangan. Pengelompokkan dimodifikasi menjadi tiga kategori, yaitu dewasa awal (15-31 tahun), dewasa pertengahan (32-48 tahun), dan dewasa tua (49-66 tahun). Karakteristik responden “Kripik Balado Shirley” berdasarkan usia dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas responden yang terpilih tergolong dalam kategori usia dewasa awal, yaitu usia 15 sampai 31 tahun dengan jumlah 52 responden dan persentase 52 persen. Disamping itu responden dengan usia yang tergolong kategori dewasa pertengahan berjumlah 33 responden dengan persentase 33 persen dan responden dengan usia kategori dewasa tua berjumlah 15 responden dengan persentase 15 persen. Responden yang usianya tergolong dalam kategori dewasa awal menjadi mayoritas dalam penelitian ini. Dapat dikatakan bahwa dewasa awal tidak hanya menyukai makanan modern saja, tetapi juga menyukai makan khas Sumatera Barat seperti kripik balado, hal ini terlihat dari hasil responden yang didapatkan. Usia dalam kategori dewasa awal tersebut biasanya responden dengan status pelajar atau mahasiswa dan yang sudah bekerja, namun menurut hasil penelitian, responden yang menjadi konsumen “Kripik Balado Shirley” lebih banyak berstatus yang sudah bekerja, sehingga konsumen tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mengajak teman-teman sesama bekerjanya untuk datang membeli dan mengunjungi toko “Kripik Balado Shirley”.
Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan serta diukur dengan skala nominal. Karakteristik responden “Kripik Balado Shirley” berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 5. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas konsumen “Kripik Balado Shirley” adalah laki-laki, yaitu sebanyak 56 responden dengan persentase sebesar 56.0 persen. Adapun konsumen perempuan yang datang sebanyak 44 responden dengan persentase sebesar 44.0 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa konsumen laki-laki yang datang ke toko “Kripik Balado Shirley” memiliki kecenderungan yang lebih banyak dibandingkan dengan konsumen perempuan. Menurut dari data yang diperoleh, hal tersebut terjadi karena banyaknya laki-laki (parawisatawan) yang sedang dinas atau berlibur ke kota Padang yang mampir ke toko “Kripik Balado Shirley” untuk membeli oleh-oleh yang akan diberikan kepada keluarga dan kerabat dekat sebagai buah tangan. “Saya kesini karena lagi ditempatkan dinas di kota Padang, dan kebetulan menginap di hotel Inna Muara di sebelah toko “Kripik Balado Shirley”, dan melihat ada toko pusat oleh-oleh khas Padang, jadi saya kesini untuk membeli oleh-oleh.”(Y, laki-laki 53 tahun)
35 Pekerjaan Pekerjan adalah kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh responden pada saat penelitian berlangsung. Jenis pekerjaan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tidak bekerja dan bekerja serta diukur dengan skala ordinal. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas konsumen “Kripik Balado Shirley” memiliki pekerjaan, yaitu sebanyak 83 responden dengan persentase 83 persen. Sedangkan konsumen yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 17 responden dengan persentase 17 persen. Hal tersebut berhubungan dengan pembahasan sebelumnya pada bagian karakteristik usia, yaitu dewasa awal. Dewasa awal responden konsumen “Kripik Balado Shirley” cenderung termasuk dalam kategori yang sedang bekerja. Oleh karena itu, berdasarkan hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa konsumen yang memiliki pekerjaan cenderung lebih memiliki ketertarikan dalam membeli “Kripik Balado Shirley”, dibandingkan konsumen yang tidak memiliki pekerjaan. Hal itu disebabkan karena pembeli sudah memiliki pendapatan sendiri dari hasil bekerjanya.
Pendidikan Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti konsumen sampai pada saat penelitian berlangsung. Pendidikan dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori serta diukur dengan skala ordinal. Kategori pendidikan tersebut diantaranya adalah rendah (lulusan SMP), sedang (lulusan SMA) dan tinggi (lulusan perguruan tinggi/S2). Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas konsumen “Kripik Balado Shirley” cenderung termasuk dalam kategori sedang yaitu lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah48 responden dan persentase sebesar 48 persen. Disamping itu, konsumen dengan pendidikan rendah meliputi responden yang telah menempuh pendidikan formal terakhir hingga tingkat SMP sebanyak 41 responden dengan persentase41 persen dan tingkat pendidikan tinggi meliputi responden yang telah menempuh tingkat pendidikan formal hingga tingkat perguruan tinggi sebanyak 11 responden dengan persentase 11 persen. Hal ini dikarenakan bahwa konsumen yang lulusan SMA sudah dapat menentukan pilihannya sendiri mana yang lebih baik atau yang lebih bagus. Pendapatan Pendapatan adalah jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang diperoleh konsumen dalam sebulan. Tingkat Pendapatan dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori serta diukur dengan skala ordinal. Kategoi rendah meliputi responden yang memiliki pendapatan sebesar ≤Rp 1 500 000.00/bulan, lalu kategori sedang meliputi responden yang memiliki pendapatan sebesar>Rp 1 500 000.00 - Rp 3 000 000.00/bulan, sedangkan kategori tinggi meliputi responden yang memiliki pendapatan sebesar >Rp 3 000 000.00/bulan. Karakteristik konsumen “Kripik Balado Shirley” berdasarkan pendapatan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 5.
36 Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tinngkat pendapatan yang paling dominan dari konsumen “Kripik Balado Shirley” cenderung termasuk dalam kategori rendah yaitu memiliki pendapatan ≤Rp 1 500 000.00/bulan dengan jumlah sebanyak 35 responden dan persentase sebesar 35 persen. Pada kategori pendapatan tinggi yaitu responden yang memiliki pendapatan sebesar >Rp 3 000 000.00/bulan sebanyak 34 responden dan persentase sebesar 34 persen. Sedangkan pada kategori pendapatan sedang yaitu responden yang memiliki pendapatan sebesar >Rp 1 500 000.00-Rp 3 000 000.00/bulan persentasenya hanya sebesar 31 persen dengan responden sebanyak 31 orang. “Kripik Balado Shirley” pada dasarnya memang memiliki target pasar untuk segala usia. Hal tersebut terlihat dari harga produk makanan yang di jual di toko “Kripik Balado Shirley” bervariasi adanya, mulai dari yang harga terjangkau hingga harga yang relatif mahal. Sehingga konsumen membeli produk di toko sesuai dengan uang saku mereka masing-masing.
37
BAURAN PEMASARAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK KONSUMEN Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan suatu pola pikir pemasaran yang akan digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya, sehingga konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan dan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dan berkeinginan untuk berkunjung dan membeli produk tersebut. Bauran pemasaran yang dilakukan oleh “Kripik Balado Shirley” bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai “Kripik Balado Shirley”, baik informasi produk atau lokasi toko “Kripik Balado Shirley”. Pesan yang disampaikan melalui bauran pemasaran ini bersifat persuasif agar penerima pesen tertarik untuk berkunjung dan membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Bauran pemasaran “Kripik Balado Shirley” meliputi Product (mutu produksi), Price (harga produk), Place (tempat pemasaran), dan Promotion (komunikasi pemasaran), yang mana bauran pemasaran promosi yang dilakukan oleh “Kripik Balado Shirley” sudah mencakup keseluruhan bauran promosi yang ada. Bauran promosi pemasaran “Kripik Balado Shirley” mencakup media elektronik (TV dan radio), media cetak (surat kabar, billboard, brosur, dan kartu nama), dan komunikasi interpersonal (word of mouth).
Tabel 6 Jumlah dan persentase responden berdasarkan bauran pemasaran tahun 2014 Bauran Pemasaran
No 1
2
3
4
Kategori
Penilaian terhadap Rendah (10-11) mutu produksi Sedang (12-13) Tinggi (14-16) Penilaian terhadap Rendah (4-6) harga produk Sedang (7-10) Tinggi (11-14) Penilaian tehadap Sangat strategis tempat pemasaran Strategis Tidak strategis Penilaian terhadap Rendah (22-26) komunikasi Sedang (27-31) pemasaran Tinggi (32-36) Total
Jumlah Persentase (orang) (%) 1 31 68 1 19 80 45 49 6 8 50 42 100
1.0 31.0 68.0 1.0 19.0 80.0 45.0 49.0 6.0 8.0 50.0 42.0 100
Mutu Produksi Produk merupakan barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk diukur dengan skala ordinal yang
38 dikategorikan menjadi 3 kategori: rendah, sedang, dan tinggi. Terdapat kurang lebih 100 macam produk yang ada di toko “Kripik Balado Shirley”, baik produk yang tebuat dari singkong, maupun bahan baku di luar singkong. “Kripik Balado Shirley” memproduksi dan menjual macam-macam produk seperti: kripik balado, kripik balado durian, kripik keju, kripik ebi, kripik balado teri, kripik balado kacang, kripik talas balado, kripik kentang balado, kripik kentang balado petai, kripik kentang pedas manis, kripik kentang asin, kripik lado kering, kripik pisang, serondeng ebi atau teri, krupuk jangek (kulit), karak kaliang, kacang tojin, ikan bilih goreng, rakik maco atau udang, rendang daging, rendang suir, rendang paru, rendang telor, rendang lokan, dendeng batokok, dendeng balado, sagon bakar, gelamai, dan lain-lain. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas konsumen “Kripik Balado Shirley” menyukai produk-produk dari “Kripik Balado Shirley” yaitu sebanyak 68 responden dengan persentase 68 persen. Hal ini terlihat bahwa konsumen mengatakan produk di “Kripik Balado Shirley” memiliki banyak varian produk yang sangat menarik, sehingga konsumen yang berkunjung dan berbelanja ke toko merasa tidak bosan dengan banyaknya pilihan macam produk yang diproduksi. Disamping itu, produk “Kripik Balado Shirley” termasuk makanan yang bersih dan higienis dengan kemasan yang baik dan produk juga memiliki cita rasa yang tinggi sehingga Shirley sudah ternama di mata masyarakat dan wisatawan. Adanya produk lain yang menjadi pesaing “Kripik Balado Shirley”, tidak berpengaruh terhadap minat konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”, karena “Kripik Balado Shirley” sudah lama dikenal masyarakat dengan cita rasa yang khas. “Dari dulu saya kalau mau beli oleh-oleh untuk kerabat selalu disini di “Kripik Balado Shirley”, karena menurut saya, cita rasa produknya yang tidak pernah berubah makanya Shirley ternama di Kota Padang Untung makanan Khas sebagai oleh-oleh.” (AS, lakilaki, 43 tahun) “Setiap kesini saya selalu udah catat apa aja yang harus di beli, soalnya produknya banyak jadi biar nanti saya gak pusing sendiri ngebelinya.” (SP, Perempuan, 33 tahun) “Mungkin kelebihan Shirley dari toko yang lain menurut saya produknya lebih banyak varian dengan kualitas rasa yang tidak asalasalan, sehingga orang yang datang buat ngebeli juga gak bosan sama menu kripik balado aja trus rasa yang juga enak.” (EM, Perempuan, 54 tahun)
Harga Produk Harga adalah sebuah nilai pengganti yang harus dibayar seseorang saat mendapatkan produk yang memiliki manfaat baginya. Harga diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori: rendah, sedang, dan tinggi. Pada “Kripik Balado Shirley” harga yang di tawarkan sangat bervariasi, dari yang
39 termurah hingga yang mahal. Kisaran harga produk di “Kripik Balado Shirley” berkisar antara Rp 6 000.00 hingga Rp 125 000.00. Sebanyak 80 responden dengan persentase sebesar 80 persen termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan 19 responden dan persentase 19 persen termasuk dalam kategori sedang, dan sebanyak 1 responden dengan persentase 1 persen termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kategori tinggi lebih dominan, dikarenakan konsumen “Kripik Balado Shirley” menyatakan bahwa harga produk yang ditawarkan di toko relatif terjangkau dan harga produk juga sesuai dengan kualitas cita rasa produk serta konsumen tidak merasa rugi dengan harga yang ditawarkan. Adapun harga yang terbilang cukup mahal tidak membuat konsumen untuk membeli produk lain yang lebih murah, karena konsumen tidak memikirkan harga melainkan kepuasan akan cita rasa “Kripik Balado Shirley”. “Saya ga pernah masalahin harga mbak, soalnya saya dan keluarga lebih suka kualitas produknya. Jadi harga yang sekarang ga jadi masalah kok mbak,” (EM, Perempuan, 55 tahun) “Iyasih harganya lumayan mahal untuk oleh-oleh, tapi masih terjangkaulah. Kadang juga suka di kasih diskon sama cecenya kalau beli banyakan.” (TM, Perempuan, 48 tahun) “Walaupun ada pesaing yang menawarkan produk yang sama, tapi saya tetap memilih “Kripik Balado Shirley”, disamping cita rasanya yang tinggi hargapun juga relatif terjangkau.” (AS, laki-laki, 45 tahun)
Tempat Pemasaran Tempat adalah sebuah tempat untuk melakukan promosi atas suatu produk kepada konsumen yang ingin melihat atau membeli produk yang ditawarkan. “Kripik Balado Shirley” memiliki 3 outlet di Kota Padang. Pertama berada di pusat kota yaitu di jalan Gereja No.36 Padang. Kedua, berada di jalan M. Yamin tepatnya di Sentral Pasar Raya Padang (SPR), dan yang ketiga berada di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Sebanyak 49 responden dengan persentase sebesar 49 persen termasuk dalam kategori strategis, sedangkan 45 responden dan persentase 45 persen termasuk dalam kategori sangat strategis, dan sebanyak 6 responden dengan persentase 6 persen termasuk dalam kategori tidak strategis. Kategori strategis tersebut diukur dari letak tempat atau toko yang berada di pusat kota, akses yang mudah dilalui, dan dekat dengan tempat rekreasi yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa konsumen “Kripik Balado Shirley” mengatakan akses ke toko mudah dilalui, strategis, dan berada di pusat kota, sehingga persentase kategori strategis lebih tinggi dari katagori lainnya. Pemilik “Kripik Balado Shirley” memang menargetkan penjualannya untuk
40 parawisatawan yang berkunjung ke Kota Padang, hal ini terlihat khususnya toko di “Kripik Balado Shirley” Jalan Gereja No.36 memang sengaja didesain luas dan terbuka, sehingga cocok untuk para wisatawan yang berkunjung di saat hari libur, puasa, dan lebaran. Akan tetapi toko “Kripik Balado Shirley” di jalan Gereja No.36 sangat berjauhan dengan lokasi bandara, para wisatawan mengeluh akan hal tersebut, sehingga pemilik “Kripik Balado Shirley” memiliki inisiatif untuk membuka cabang di Bandara Internasional Minangkabau. Adanya toko di bandara tersebut sangat membantu para wisatawan. “Akses ke tempat “Kripik Balado Shirley” sangat mudah kok, angkot juga banyak yang lewat di depan sini kalau misalnya gada kendaraan pribadi mah mbak.” (BL, Perempuan, 32 tahun) “Kebetulan saya nginap di sebelah di Hotel Inna Muara, jadi akses kesini juga gampang tinggal jalan kaki mbak. Kalau menurut saya toko Shirley tempatnya sangat bagus dan cukup strategis lah, karena banyak hotel dan tempat pariwisata di daerah sini, jadi sangat memungkinkan untuk wisatawan berkunjung dan membeli oleh-oleh disini.” (GL, laki-laki, 45 tahun) “Menurut aku pribadi tempat ga jadi masalah kali ya, karena yang aku tau sih “Kripik Balado Shirley” udah ada nama di mata masyarakat. Jadi mau sejauh apapun menurut aku orang juga bakal datang dan kesini untuk membeli produknya.” (YY, Perempuan, 22 tahun)
Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan sebuah cara untuk menarik perhatian konsumen dalam menyampaikan informasi atau melakukan informasi atas suatu produk. Komunikasi pemasaran dapat diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi 3 kategori rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah meliputi komunikasi pemasaran melalui TV dan radio, kategori sedang meliputi komunikasi pemasaran melalui surat kabar, billboard, brosur, dan kartu nama, sedangkan kategori tinggi meliputi komunikasi pemasaran melalui komunikasi interpersonal (word of mouth). Dapat dilihat pada Gambar 3.
41
Keterangan: Billboard : 33 Komunikasi Interpersonal : 29 Surat kabar : 11 Krtu nama : 4
Radio : 9 TV :8 Brosur : 6
Gambar 3 Persentase responden berdasarkan media promosi “Kripik Balado Sirley
Televisi Media promosi iklan yang ada di televisi (TV) hanya dapat dilihat di stasiun TV Padang, meliputi TVRI Padang, Padang TV, Favorite TV, dan Minang TV. Iklan “Kripik Balado Shirley” berdurasi 1 menit 30 detik dengan menampilkan ciri khas minang beserta produk Kripik Balado Shirley. Sebelum dikenal masyarakat luas, frekuensi iklan “Kripik Balado Shirley” yang ditayangkan di televisi sangatlah sering, namun media promosi melalui televisi tidak begitu terdedah oleh para responden, sehingga pihak “Kripik Balado Shirley” menggunakan media promosi lain untuk menyiasati hal tersebut. Berdasarkan Gambar 3, persentase responden terhadap media promosi televisi memiliki jumlah 8 responden dengan persentase 8 persen. Hal tersebut membuktikan bahwa media promosi melalui televisi tidak sepenuhnya terdedah oleh responden.
Radio Promosi iklan “Kripik Balado Shirley” terdapat di radio RRI Padang (Pro 1 dan Pro 2), Arbes FM, dan Sushi FM. Iklan “Kripik Balado Shirley” berdurasi sekitar 30 detik dengan menyebutkan nama-nama produk “Kripik Balado Shirley” dan lokasi pemasaran “Kripik Balado Shirley”. Sama halnya dengan media promosi melalui televisi, radio tidak begitu terdedah oleh para responden. Berdasarkan Gambar 3, persentase responden terhadap media promosi radio
42 memiliki jumlah 9 responden dengan persentase 9 persen. Hal ini dikarenakan banyaknya responden yang mendapatkan media promosi “Kripik Balado Shirley” dari media promosi yang lainnya.
Surat Kabar Promosi iklan “Kripik Balado Shirley” melalui surat kabar dapat ditemukan pada surat kabar Padang Ekspres, surat kabar Posmetro Padang dan surat kabar Singgalang. Promosi yang dilakukan pada surat kabar memberitakan mengenai keberadaan produk mengenai makanan ciri khas minang, nama-nama produk, lokasi pemasaran, dan bisnis ekonomi. Sama halnya dengan media promosi melalui televisi dan radio, surat kabar tidak begitu terdedah oleh para responden. Berdasarkan Gambar 3, persentase responden terhadap media promosi melalui surat kabar memiliki jumlah 11 responden dengan persentase 11 persen. Hal ini dikarenakan banyaknya responden atau para wisatawan yang tidak membeli surat kabar pada saat berada di Kota Padang.
Billboard Promosi iklan “Kripik Balado Shirley” melalui billboard dapat ditemukan di beberapa titik di jalan besar Kota Padang yaitu di Jalan Gereja No 36, di Jalan M. Yamin Sentral Pasar Raya, dan di Bandara Internasional Minangkabau. Media promosi “Kripik Balado Shirley” melalui billboard sangat terdedah oleh para responden, hal ini dikarenakan banyaknya para wistawan dan responden yang mengetahui keberadaan “Kripik Balado Shirley” melalui billboard yang berada di pinggir jalan besar Kota Padang dan billboard juga berada di pusat kota yang sangat berdekatan dengan tempat para wisatawan berkunjung. Berdasarkan Gambar 3, persentase responden terhadap media promosi melalui billboard memiliki jumlah 33 responden dengan persentase 33 persen.
Brosur dan Kartu Nama Promosi iklan “Kripik Balado Shirley” melalui brosur dan kartu nama dapat ditemukan pada saat berada di toko “Kripik Balado Shirley”. Media promosi “Kripik Balado Shirley” melalui brosur dan kartu nama tidak begitu terdedah oleh para responden. Berdasarkan Gambar 3, persentase responden terhadap media promosi melalui brosur memiliki jumlah 6 responden dengan persentase 6 persen, sedangkan media promosi melalui kartu nama memiliki jumlah 4 responden dengan persentase 4 persen. Hal ini dikarenakan brosur dan kartu nama hanya dibagikan pada saat mengunjungi toko Kripik Balado Shirley, sehingga responden yang datang telah mendapatkan informasi mengenai keberadaan produk Kripik Balado Shirley melalui media promosi yang lain, hal ini menyebabkan media promosi melalui brosur dan kartu nama dinilai tidak efektif.
43
Komunikasi Interpersonal Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh pemilik toko yang bersangkutan. Konsumen yang puas atas produk yang ditawarkan atau pelayanan yang diberikan oleh “Kripik Balado Shirley” sangat berperan dalam melakukan promosi dari mulut ke mulut. Melalui satu orang, maka informasi tersebut akan meluas lagi ke pihak lain. Hal tersebut tentu saja memberikan keuntungan bagi pihak “Kripik Balado Shirley”, karena calon konsumen mendapatkan informasi dari pihak yang dia percaya sehingga dia yakin atas produk yang ditawarkan dan pada akhirnya ingin mencoba produk tersebut. Berdasarkan Gambar 3, persentase responden terhadap komunikasi interpersonal memiliki jumlah 29 responden dengan persentase sebesar 29 persen, sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi interpersonal terdedah dengan baik oleh para responden “kripik Balado Shirley” “Saya kebetulan menginap di hotel di dekat daerah sini, dan tidak sengaja melihat billboard oleh-oleh khas padang, jadinya saya mampir kesini untuk membeli oleh-oleh.” (HW, laik-laki, 46 tahun) “Saya kesini karena dapat informasi dari temen saya. Katanya ada tempat oleh-oleh yang enak di Padang dan harganya terjangkau ga mahal-mahal amat.” (IE, Perempuan, 54 tahun) “Waktu itu ga sengaja pernah dengar iklan di radio mengenai “Kripik Balado Shirley”, tapi sebelumnya aku emang udah tau juga, soalnya sekolah aku kan deket dari sini kak, jadi suka liat spanduk atau billboard nya di pinggir jalan.”(FT, Perempuan, 17 tahun) “Saya waktu lagi jalan-jalan ke pasar nemu brosur “Kripik Balado Shirley” mbak, saya liat brosurnya bagus dan bikin tertarik untuk beli produk yang ada di brosurnya, dan ternyata produknya enakenak ya mbak.”(JP, perempuan, 30 tahun)
Hubungan Karakteristik Konsumen dengan Penilaian terhadap Bauran Pemasaran
Karakteristik konsumen adalah keadaan spesifik konsumen yang berkaitan dengan dirinya. Karakteristik konsumen “Kripik Balado Shirley” yang dilihat dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel, yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Masing-masing variabel dilihat hubungannya dengan bauran pemasaran dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley” berdasarkan empat bauran pemasaran yang digunakan. Bauran pemasaran merupakan suatu pola pikir pemasaran yang akan digunakan oleh “Kripik Balado Shirley” untuk mencapai tujuan pemasarannya,
44 sehingga konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan dan keunggulan yang dimiliki produk “Kripik Balado Shirley” dan berkeinginan untuk berkunjung dan membeli produk tersebut. Bauran pemasaran dalam penelitian ini diukur menggunakan 4P yaitu, Product, Price, Place, Promotion. Promotion ini juga dapat diukur dengan adanya TV, radio, media cetak, surat kabar, billboard, brosur, dan kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth).
Tabel 7 Nilai koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian korelasi antara karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran “Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014 Karakteristik konsumen rs
Usia Jenis kelamincs Pekerjaanrs Pendidikanrs Pendapatanrs
Penilaian terhadap bauran pemasaran Koefisien korelasi -0.229 2.720 0.048 0.098 -0.045
Signifikansi 0.022* 0.257 0.637 0.334 0.655
Keterangan:*berhubungan signifikan pada α kurang dari 0.01 cs pengujian korelasi variable menggunakan Uji Chi-Square rs pengujian korelasi variabel menggunakan Uji Rank Speaman
Pengujian hubungan karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Chi-Square dan Rank Spearman. Hasil pengujian hubungan karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran produk “Kripik Balado Shirley” disajikan dalam Tabel 7.
Hubungan Usia dengan Bauran Pemasaran Pengujian hubungan antara usia dengan bauran pemasaran memilih produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan masing-masing variabel dengan variabel independen. Pada pengujian ini bauran pemasaran yang digunkan adalah melaui TV, radio, surat kabar, billboard, brosur, kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth). Berdasarkan hasil uji statistic Rank Spearman dalam Tabel 7 dapat dilihat bahwa variabel usia memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap bauran pemasaran sebesar 0.022. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.01 hal ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi usia responden maka semakin rendah bauran pemasarannya. Seperti yang dinyatakan oleh beberapa responden berikut
45 “Saya jarang liat iklan, soalnya kan juga sibuk di kantor. Jadi kalau mau beli mah tinggal beli aja yang pentingkan rasanya. Walaupun promosi dari “Kripik Balado Shirley” sangat menarik.” (EL, Perempuan 55 tahun) “Aku liat dari billboard di jalan Gereja kak dan itu gede banget, warna nya mencolok dan bikin menarik minat aku buat ke toko dan beli produknya kak (KT, Perempuan, 19 tahun) Konsumen yang telah mengetahui informasi melalui bauran pemasaran baik menggunakan media elektronik seperti TV dan radio, ataupun media cetak seperti surat kabar, billboard, brosur dan kartu nama, maupun melalui komunikasi interpersonal (word of mouth) cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai produk “Kripik Balado Shirley”. Adanya informasi yang diperoleh melalui bauran pemasaran mengenai “Kripik Balado Shirley”, konsumen yang tergolong dalam kategori usia mana pun akan memutuskan untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”, namun bauran terhadap media pemasaran tidak sama dari ketiga kategori tersebut.
Hubungan Jenis Kelamin dengan Bauran Pemasaran Pengujian hubungan antara jenis kelamin dengan bauran pemasaran dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Chi-Square. Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan masing-masing variabel dengan variabel independen. Pada pengujian ini bauran pemasaran yang digunkan adalah melalui TV, radio, surat kabar, billboard, brosur, kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth). Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square dalam Tabel 7 dapat dilihat bahwa variabel jenis kelamin memiliki nilai signifikansi Pearson Chi-Square terhadap bauran pemasaran sebesar 0.257. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data lebih dari 0.01. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikansi antara jenis kelamin dengan bauran pemasaran. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen tidak cenderung meyebarkan informasi mengenai suatu produk yang konsumen dapatkan kepada teman atau kerabatnya yang memiliki jenis kelamin yang sama. Baik laki-laki maupun perempuan, mereka saling menyampaikan informasi dengan apa yang mereka dapatkan, salah satunya informasi mengenai produk kripik balado. Menurut pernyataan beberapa konsumen, baik konsumen berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan sama-sama mendapatkan dan memberitahukan informasi mengenai keberadaan “Kripik Balado Shirley” yang konsumen dapatkan. Hal itu disebabkan karena seseorang yang mendapatkan suatu produk dengan kualitas yang tinggi biasanya akan memberitahukan kepada teman atau kerabat dekatnya mengenai produk tersebut dengan tidak memandang jenis kelamin.
46 “Saya mendapatkan informasi dari teman saya yang mengatakan kalau produk “Kripik Balado Shirley” sangat recommended, dan setelah saya ke toko untuk kedua kalinya, saya juga merekomendasikan teman-teman dikantor saya baik laki-laki ataupun perempuan.” (MD, Perempuan, 25 tahun) “Saya sih waktu itu dapet informasi dari brosurnya kak, trus saya langsung kasih tau ke keluarga dan temen saya. Berhubung produk “Kripik Balado Shirley” yang kata orang-orang enak banget yaudah kita semua cobain deh kak.”(FT, laki-laki, 17 tahun)
Hubungan Pekerjaan dengan Bauran Pemasaran Pengujian hubungan antara pekerjaan dengan bauran pemasaran dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan masing-masing variabel dengan variabel independen. Pada pengujian ini bauran pemasaran yang digunakan adalah melalui TV, radio, surat kabar, billboard, brosur, kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth). Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 7 dapat dilihat bahwa variabel pekerjaan memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap bauran pemasaran sebesar 0.637. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data lebih dari 0.01 Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara pekerjaan dengan bauran pemasaran. Tidak terdapatnya hubungan signifikan antara pekerjaan dengan bauran pemasaran dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley” ini berarti, konsumen dengan status bekerja maupun tidak bekerja tidak memberikan perbedaan dalam membeli atau memilih produk melalui bauran pemasaran. Konsumen yang datang dan membeli produk “Kripik Balado Shirley” berstatus bekerja maupun tidak bekerja sama-sama memberikan keputusan untuk membeli produk tersebut setelah mendapatkan informasi yang mereka dapatkan, baik melalui media elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal mengenai produk “Kripik Balado Shirley”. “Saya liat terus promosi “Kripik Balado Shirley” di jalan, soalnya akses ke kantor pasti ngelewatin billboard yang ada di jalan Gereja dek” (BP, laki-laki, 30 tahun) “Kebetulan saya sekolah di Don Bosco terus ngelewatin jalan Gereja tiap hari, jadi saya selalu liat billboard “Kripik Balado Shirley”” (IM, Perempuan, 16 tahun)
Hubungan Pendidikan dengan Bauran Pemasaran Pengujian hubungan antara pendidikan dengan bauran pemasaran memilih produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pengujian
47 ini dilakukan dengan menghubungkan masing-masing variabel dengan variabel independen. Pada pengujian ini bauran pemasaran yang digunakan adalah melalui TV, radio, surat kabar, billboard, brosur, kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth). Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 7 dapat dilihat bahwa variabel pendidikan memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap bauran pemasaran sebesar 0.334. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data lebih dari 0.01. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tidak terdapat hubungan signifikan antara pendidikan dengan bauran pemasaran. Tidak terdapatnya hubungan signifikan antara pendidikan dengan bauran pemasaran yang ada, membuat konsumen yang datang dan membeli produk “Kripik Balado Shirley” baik yang berstatus pendidikan rendah, sedang, maupun tinggi sama-sama memberikan keputusan untuk membeli produk tersebut setelah mendapatkan informasi melalui bauran pemasaran mengenai produk “Kripik Balado Shirley”.
Hubungan Pendapatan dengan Bauran Pemasaran Pengujian hubungan antara pendapatan dengan bauran pemasaran dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan masing-masing variabel dengan variabel independen. Pada pengujian ini bauran pemasaran yang digunakan adalah melaui TV, radio, surat kabar, billboard, brosur, kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth). Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 7 dapat dilihat bahwa variabel pendapatan memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap bauran pemasaran sebesar 0.655. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data lebih dari 0.01. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara pendapatan dengan bauran pemasaran. Tidak terdapatnya hubungan signifikan antara pendapatan dengan bauran pemasaran dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley” melalui media elektronik, media cetak dan komunikasi interpersonal ini, berarti konsumen yang memiliki pendapatan rendah, sedang, maupun tinggi, tidak memberikan perbedaan untuk datang dan membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Hal tersebut dikarenakan harga produk “Kripik Balado Shirley” yang bervariasi, dari harga yang terjangkau hingga yang relatif mahal yang dapat dinikmati oleh semua konsumen “Kripik Balado Shirley”. Konsumen dengan tingkat pendapatan rendah, sedang, maupun tinggi sama-sama memiliki kesempatan untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” dengan informasi yang mereka dapatkan melalui bauran pemasaran. Konsumen biasanya hanya sekedar ingin mencoba produk yang mereka ketahui dari promosi yang ada, sehingga mereka dapat memutuskan untuk datang dan membeli produk “Kripik Balado Shirley”.
48
49
PERILAKU KONSUMEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN BAURAN PEMASARAN Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam memilih suatu produk yang dipasarkan melalui media komunikasi pemasaran. Perilaku konsumen “Kripik Balado Shirley” dapat diukur menggunakan dua indikator seperti: ikut membeli dan mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama. Ikut membeli merupakan suatu sikap konsumen dalam pengambilan keputusan yang dilakukan kepada produsen “Kripik Balado Shirley”, sedangkan mengajak konsumen untuk membeli produk yang sama merupakan suatu sikap konsumen dalam mempengaruhi konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya dalam keputusan membeli pada produk “Kripik Balado Shirley”.
Tabel 8 Jumlah dan persentase responden menurut keputusan ikut membeli terhadap produk “Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014 Perilaku Konsumen Keputusan ikut membeli produk Kripik Baldo Shirley: Rendah Sedang Tinggi Keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”: Rendah Sedang Tinggi Total
Jumlah
Persentase
(Orang)
(%)
1 26 73
1.0 26.0 73.0
1 24 75 100
1.0 24.0 75.0 100.0
Indikator ini diukur dengan skala ordinal yang dapat dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Perilaku konsumen “Kripik Balado Shirley” dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 8. Keputusan Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas perilaku konsumen yaitu, keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”
50 memiliki kategori tinggi dengan jumlah 73 responden dan persentase 73 persen, kategori sedang dengan jumlah 26 responden dan persentase 26 persen, dan kategori rendah dengan jumlah 1 responden dan persentase 1 persen. Menurut dari data yang diperoleh, hal tersebut terjadi karena responden yang mengunjungi toko “Kripik Balado Shirley” suka dengan produk “Kripik Balado Shirley” dan akan tetap membeli produk ini walaupun ada produk lain yang menawarkan, dan responden juga selalu membeli produk tersebut saat mengunjungi toko “Kripik Balado Shirley” dengan tanpa adanya rasa rugi. Dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” menyukai dan merasa senang dengan adanya produk di toko tersebut dan berkeinginan kembali membeli produk “Kripik Balado Shirley” dilain waktu. Diperkuat dengan adanya pernyataan seorang responden: “Setiap kesini saya selalu membeli produk Kripik Balado sebagai oleh-oleh untuk kerabat. Saya tidak pernah datang kesini dengan tidak membeli, karena saya kesini memang sudah memiliki tujuan untuk membelinya” (YIZ, laki-laki, 31 tahun) Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mayoritas perilaku konsumen yaitu, keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” memiliki kategori tinggi dengan jumlah 75 responden dan persentase 75 persen, kategori sedang dengan jumlah 24 responden dan persentase 24 persen, dan kategori rendah dengan jumlah 1 responden dan persentase 1 persen. Menurut dari data yang diperoleh, hal tersebut terjadi karena responden yang mengunjungi toko “Kripik Balado Shirley” suka akan produk “Kripik Balado Shirley”, dan responden juga sering menawarkan dan mengajak kerabat dekat untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Responden juga bersedia meluangkan waktu, dan merasa senang mengajak kerabat dekatnya untuk membeli produk tersebut tanpa adanya rasa rugi. Dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen yang sudah membeli akan berkeinginan membeli kembali produk “Kripik Balado Shirley” dilain waktu dan kemudian mengajak kerabat dekat untuk membeli produk yang sama. Disamping itu mereka juga sering dan senang menawarkan produk “Kripik Balado Shirley” kepada temannya ataupun kerabat dekat tanpa adanya rasa rugi. Diperkuat dengan adanya pernyataan seorang responden: “Saya suka share di media sosial (Path, Instagram, dan twitter) mengenai “Kripik Balado Shirley”. Secara tidak langsung saya sudah memberi tahu kepada followers saya tempat yang recommended untuk membeli oleh-oleh di Padang.” (CC, Perempuan, 25 tahun)
51
Hubungan Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Terdapatnya empat bauran pemasaran dalam memilih produk “Kripik Balado Shirley”. Bauran pemasaran dalam penelitian ini diukur menggunakan 4P yaitu, Product (mutu produksi), Price (harga produk), Place (tempat pemasaran), Promotion (promosi). Promotion ini juga dapat diukur dengan adanya media seperti TV, radio, surat kabar, billboard, brosur, kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth).
Tabel 9 Nilai Koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian korelasi antara Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen yaitu Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014 Ikut Membeli
Bauran Pemasaran rs
Product (mutu produksi) Price (harga produk) rs Place (tempat pemasaran) rs Promotion (komunikasi pemasaran) rs Keterangan:
Koefisien Korelasi 0.277** 0.111 0.125 0.398**
Signifikansi 0.005 0.271 0.215 0.000
**berhubungan signifikansi pada kurang dari 0.01 rs pengujian korelasi variabel menggunakan Uji Rank Speaman
Pengujian hubungan bauran pemasaran dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Hasil pengujian hubungan bauran pemasaran dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” disajikan dalam Tabel 9.
Hubungan Mutu Produksi dengan Keputusan Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Pengujian hubungan antara mutu produksi dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pada pengujian ini perilaku konsumen yang digunakan adalah ikut membeli. Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 9, dapat dilihat bahwa variabel produk memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap perilaku konsumen sebesar 0.005. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.01. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara mutu produksi dengan
52 keputusan konsumen memilih produk “Kripik Balado Shirley” yang diambil melalui ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Hubungan yang signifikan antara mutu produk dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”, menunjukkan bahwa produk “Kripik Balado Shirley” sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Hal tersebut dikarenakan oleh cita rasa produk yang tinggi dan produk yang bersih dengan kemasan yang sudah di desain oleh pemiliknya menjadikan minat konsumen dalam membeli “Kripik Balado Shirley” tinggi. Pengetahuan konsumen mengenai kelebihan produk tersebut, mengakibatkan konsumen yang sudah membeli akan membeli kembali produk tersebut. “Banyaknya varian produk “Kripik Balado Shirley” membuat saya tidak cepat bosan dengan rasa kripik yang selalu saya beli. Dengan cita rasa “Kripik Balado Shirley” yang memang sudah dijamin kualitasnya membuat konsumen yang datang ke toko ingin membeli dan mencoba lagi produk tersebut.” (LI, Perempuan, 20 tahun)
Hubungan Harga Produk dengan Keputusan Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Pengujian hubungan antara harga produk dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pada pengujian ini perilaku konsumen yang digunakan adalah ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 9 dapat dilihat bahwa variabel harga produk memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” sebesar 0.271. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data lebih dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara harga produk dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Harga di “Kripik Balado Shirley” sangat bervariasi. Mulai dari harga yang tergolong relatif murah, sedang, hingga yang mahal. Variasi harga tersebut tidak memberikan perbedaan atau dampak terhadap perilaku konsumen (ikut membeli) untuk memilih produk “Kripik Balado Shirley”. Berapapun harga yang ditawarkan oleh pihak “Kripik Balado Shirley”, tetap tidak mengurangi minat para konsumen untuk datang dan membeli produk tersebut karena konsumen cenderung membeli produk sesuai dengan selera dan tujuan tertentu. Misalnya untuk oleh oleh bagi para wisatawan. “Menurut saya walaupun harga produk ini termasuk mahal, pasti masih banyak yang beli produk “Kripik Balado Shirley”, karena produk ini merupakan makanan ciri khas dari kota minang. Apalagi kalau emang sengaja dibeli untuk oleh-oleh.” (EM, laki-laki, 54 tahun)
53 “Harga produk kan sesuai dengan beratnya produk. Yang seperempat kilo mungki harganya lebih murah. Lagian menurut saya produk “Kripik Balado Shirley” masih terjangkau lah harganya untuk kalangan biasa. Jadi konsumen yang datang ke toko pasti rata-rata membeli produknya.” (OW, laki-laki, 47 tahun)
Hubungan Tempat Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley”
Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 9 dapat dilihat bahwa variabel tempat pemasaran memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” sebesar 0.215. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data lebih dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara tempat pemasaran dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Tidak adanya hubungan signifikan antara tempat promosi dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”, menunjukkan bahwa tempat yang termasuk dalam kategori tidak strategis, strategis, dan sangat strategis tidak memberikan perbedaan atau dampak terhadap perilaku konsumen dalam membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Menurut konsumen, tempat tidaklah menjadi penghalang untuk mereka dalam membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Diperkuat dengan adanya pernyataan beberapa responden: “Karena Shirley sudah terkenal di kota Padang, maka saya tidak memikirkan masalah tempat lagi. Mau dimanapun Shirley membuka cabang, Shirley sudah melekat dihati saya, pasti akan tetap datang dan membeli produk di toko ini.” (FR, laki-laki, 21 tahun) “Walaupun toko Shirley ini sangat berjauhan dengan bandara, tapi saya tetap kesini meluangkan waktu h-1 sebelum saya balik ke Jakarta untuk membeli oleh-oleh yang akan dibawa.” (JN, Laki-laki, 30 tahun)
Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Ikut Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Pengujian hubungan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pada pengujian ini perilaku konsumen yang digunakan adalah ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 11 dapat dilihat bahwa variabel promosi memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap perilaku konsumen dalam ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley” sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.01. Dapat
54 disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Terdapatnya hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”, berarti media promosi melalui TV, radio, surat kabar, billboard, brosur, kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth) sangat terdedah dengan baik oleh para konsumen “Kripik Balado Shirley”. Adanya hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran dengan perilaku konsumen dalam membeli produk “Kripik Balado Shirley” melalui media promosi yang ada, menunjukkan konsumen yang semakin sering mendapatkan informasi atau terdedah dengan media promosi produk “Kripik Balado Shirley”, akan lebih mudah tertarik dan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang produk “Kripik Balado Shirley”. Hal tersebut juga akan mempengaruhi perilaku konsumen untuk memilih dan membeli kembali produk “Kripik Balado Shirley”. “Media promosi yang dilakukan oleh pihak Shirley sudah cukup bagus, alangkah lebih bagusnya jika ditambah media promosi nya melalui online, sehingga konsumen yang berada di luar kota Padang juga dapat mencoba produk Shirley tanpa harus mengunjungi kota Padang tersebut.” (MA, laki-laki, 22 tahun) “Media promosi yang dilakukan Shirley sudah cukup baik dan lengkap, hal ini bisa kita liat dengan banyaknya konsumen yag datang mengunjungi toko dan membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Ya seperti saya sendiri yang mendapatkan informasi Shirley melalui kerabat dekat.” (EW, Perempuan, 53 tahun)
Hubungan Bauran Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Pengujian hubungan bauran pemasaran dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” yang dilakukan dengan uji Rank Spearman. Hasil pengujian hubungan bauran pemasaran dengan perilaku konsumen yaitu mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”.
55
Tabel 10 Nilai Koefisien korelasi dan signifikansi berdasarkan hasil pengujian korelasi antara Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen yaitu Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” pada tahun 2014
Bauran pemasaran Product (mutu produksi) Price (harga produk) Place (tempat pemasaran) Promotion (komunikasi pemasaran) Keterangan:
Mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” Koefisien korelasi 0.362** 0.418** 0.093 0.240*
Signifikansi 0.000 0.000 0.356 0.016
**Berhubungan signifikansi pada kurang dari 0.01 *Berhubungan signifikansi pada kurang dari 0.05
Pengujian hubungan bauran pemasaran dengan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Hasil pengujian hubungan bauran pemasaran dengan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” disajikan dalam Tabel 10.
Hubungan Mutu Produksi dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Pengujian hubungan antara mutu produksi dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pada pengujian ini perilaku konsumen yang digunakan adalah mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 10 dapat dilihat bahwa variabel mutu produksi memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.01. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara mutu produksi dengan keputusan mengajak konsumen lainnya untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Hubungan yang signifikan antara mutu produksi dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”, menunjukkan bahwa produk “Kripik Balado Shirley” sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Hal tersebut dikarenakan oleh cita rasa produk yang tinggi yang sudah dirasakan dan dibuktikan oleh para konsumen, sehingga para konsumen yang sudah membeli tersebut akan mengajak konsumen lain untuk menikmati produk “Kripik Balado Shirley”.
56 “Saya direkomendasikan oleh temen saya untuk membeli oleh-oleh disini, karena produknya yang enak sih pastinya. Kalo ga enak ga mungkin saya datang kesini untuk yang kesekian kalinya.” (HR, Perempuan, 29 tahun) “Tau adanya produk “Kripik Balado Shirley” di kasih tau sama temen yang kebetulan adek dari cece Shirley sih, pas kesini langsung nyobain kripik baladonya. Ternyata produknya emang yang seperti orang-orang bilang. Pedesnya juga pas.” (IWM, Perempuan 31 tahun)
Hubungan Harga Produk dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Pengujian hubungan antara harga produk dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pada pengujian ini perilaku konsumen yang digunakan adalah mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley”. Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 10 dapat dilihat bahwa variabel harga memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap keputusan mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley” sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.01. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara harga produk dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley”. Harga “Kripik Balado Shirley” sangat bervariasi dengan kisaran harga Rp6 000.00 - Rp125 000.00. Variasi harga menjadikan konsumen sangat mempertimbangkan harga dalam mengajak konsumen lainnya untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Hal tersebut dikarenakan kemampuan ekonomi setiap konsumen berbeda-beda. Semakin tinggi harga produk, maka semakin rendah perilaku konsumen untuk mengajak konsumen lain membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Diperkuat oleh beberapa pernyataan konsumen berikut. “Menurut saya sih harganya mahal mbak, jadi saya juga takut buat nawarin yang lain. Paling saya nawarin produk yang udah saya beli buat diri saya sendiri, tapi ga ngajak orang lain buat ngebeli.” (NN, Perempuan, 44 tahun) “Saya kesini karna di ajak pacar saya buat nemenin dia, katanya harga kripik disini terjangkau, pas saya liat emang bener cuma Rp. 15 000.00 mana enak dan bikin nagih lagi, akhirnya saya ikutan beli buat cemilan dirumah.” (OP, laki-laki, 24 tahun)
57
Hubungan Tempat Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley”
Pengujian hubungan antara tempat pemasaran dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pada pengujian ini perilaku konsumen yang digunakan adalah mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley”. Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 10 dapat dilihat bahwa variabel tempat pemasaran memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” sebesar 0.356. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data lebih dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara tempat pemasaran dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley”. Tidak terdapatnya hubungan signifikan antara tempat pemasaran dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley” menunjukkan bahwa tempat yang termasuk dalam kategori tidak strategis, strategis, dan sangat strategis tidak memberikan perbedaan atau dampak terhadap perilaku konsumen dalam mengajak konsumen lain untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Menurut para konsumen, tempat tidaklah menjadi penghalang untuk mereka dalam membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Diperkuat dengan adanya pernyataan beberapa responden: “Waktu saya dinas keluar kota, saya pernah ngajak temen satu kantor buat beli produk “Kripik Balado Shirley”, setelah dia cicipi dan tertarik, saat beliau dinas ke Padang, beliau langsung ke toko “Kripik Balado Shirley” membeli oleh-oleh untuk keluarganya.” (RN, Perempuan, 48 tahun) “Rumah saya di Indarung mbak, kebetulan emang jauh banget dari pusat kota, saya kesini karena rekomendasi dari tante saya yang mengatakan produk Shirley lebih enak dari pada produk kripik balado lain yang ada di Padang .” (RW, laki-laki, 27 tahun)
Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Mengajak Konsumen untuk Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Pengujian hubungan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley” dilakukan dengan uji Rank Spearman. Pada pengujian ini perilaku konsumen yang digunakan adalah mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam Tabel 10 dapat dilihat bahwa variabel komunikasi pemasaran memiliki nilai signifikansi Pearson Rank Spearman terhadap keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk
58 “Kripik Balado Shirley” sebesar 0.016. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli Produk “Kripik Balado Shirley”. Terdapatnya hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan mengajak konsumen untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”, menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran melalui TV, radio, surat kabar, billboard, brosur, kartu nama, dan komunikasi interpersonal (word of mouth) sangat terdedah dengan baik oleh para konsumen “Kripik Balado Shirley”. Adanya hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran dengan perilaku konsumen dalam membeli produk “Kripik Balado Shirley” melalui media promosi yang ada, menunjukkan konsumen yang semakin sering mendapatkan informasi atau terdedah dengan media promosi produk “Kripik Balado Shirley”, akan lebih mudah tertarik dan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang produk “Kripik Balado Shirley”. Hal tersebut juga akan mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli dan mengajak konsumen lain untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley”. Diperkuat oleh beberapa pernyataan responden sebagai berikut. “Saya kesini awalnya karna dapat rekomendasi dari kerabat dekat yang pernah nawarin. Akhirnya sampe sekarang setiap saya beli oleh-oleh kripik balado selalu kesini ” (NY, Perempuan, 50 tahun) “Saya mah udah langganan sama cece Shirley dari dulu pas tokonya masih dirumah, ini temen saya yang disebelah juga kesini gara-gara saya suka ngajakin dulunya, ya untung-untung sekalian bantuin usahanya cece Shirley. Akhirnya tiap mau beli oleh-oleh selalu kesini ga ke yang lain.” (EM, Perempuan, 56 tahun)
59
PENUTUP
Simpulan
1. Penelitian ini menjelaskan mengenai komunikasi pemasaran produk pertanian terhadap perilaku kosnumen. Bauran pemasaran produk pertanian terdiri atas 4P: mutu produksi, harga produk, tempat pemasaran, dan promosi. Bauran pemasaran penilaian terhadap mutu produksi tergolong tinggi, bauran pemasaran penilaian terhadap harga produk tergolong tinggi, dan bauran pemasaran penilaian terhadap tempat pemasaran tergolong strategis, sedangkan bauran pemasaran penilaian terhadap promosi tergolong terdedah dengan media promosi melalui billboard. 2. Tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik konsumen dengan bauran pemasaran. Hanya satu faktor yang menunjukkan adanya hubungan, yaitu faktor usia. 3. Tidak terdapat hubungan signifikan harga produk dan tempat pemasaran dengan perilaku konsumen ikut membeli produk “Kripik Balado Shirley”, sedangkan perilaku konsumen mengajak konsumen lain untuk membeli produk “Kripik Balado Shirley” terdapatnya dua faktor yang menunjukkan adaya hubungan, yaitu faktor produk dan promosi.
Saran
1. Bagi kalangan akademisi, saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil dari penelitian ini adalah agar mahasiswa yang berminat mengkaji mengenai komunikasi pemasaran produk pertanian dan perilaku konsumen, pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat mencoba meneliti komunikasi pemasaran produk pertanian lainnya di luar pulau Sumatera. 2. Pihak “Kripik Balado Shirley” harus tetap mempertahankan kualitas cita rasa produk agar produk tersebut tetap diminati oleh para wisatawan dan masyarakat lua. Disamping itu, pihak “Kripik Balado Shirley” lebih meningkatkan varian produk agar kosnumen yang berkunjung tidak merasa bosan. 3. Pihak “Kripik Balado Shirley” harus meningkatkan frekuensi pemasaran melalui media sosial atau internet agar para konsumen dan calon konsumen di luar Kota Padang dapat melihat, memesan hingga membeli produk “Kripik Balado Shirley” tanpa harus mengunjungi Kota padang.
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Amir MT. 2005. Dinamika Pemasaran: Jelajahi & Rasakan. Jakarta (ID): Raja Grafindo Persada. Abubakar R. 2005. Pengaruh Pelaksanaan Pemasaran terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu di Banda Aceh. Komunikasi Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 21 November 2013]. Dapat diunduh dari:http://usupress.usu.ac.id/files/Sistem%20Teknik%20Industri%20Vol_ %206%20No_%203%20Juli%202005.pdf#page=58 Agustina L. 2013. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Produk Olahan Pertanian Institut Pertanian Bogor di Serambi Botani, Gandaria City. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Anggraeny V. 2012. Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran dengan Perilaku Pengunjung (Studi Kasus Serambi Botani). [skripsi]. Bogor (ID): IPB. Anindi W. 2012. Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran terhadap Perilaku Konsumen (Kasus Produk Teh Walini). [skripsi]. Bogor (ID): IPB. Cangara H. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi.Edisi ke-1. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada. Effendy OU. 1992. Dinamika Komunikasi. Cetakan kedua. Bandung (ID): Remaja Rosdakarya. Enggel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 1. (Alih bahasa dari bahasa Inggris oleh Buidiyanto FX). Jakarta (ID): Binarupa Aksara. [Judul asli Consumer Behaviour] Fisher BA. 1986. Teori-teori Komunikasi. Bandung (ID): CV Remadja Karya. Hermawan A. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta (ID): Erlangga. Hindrayani A, Martono T, Wantini S. 2013. Peran Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura. Bauran Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ptn/issue/current Kaswita C, Eliza, Sayamar E. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Buah di Pasar Arengka. Pengambilan Keputusan. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari: http://ejournal.unri.ac.id/index.php/IJAE/article/view/1501 Kotler P. 2000. Bauran Pemasaran. Jilid 1. Jakarta (ID): PT. Prenhallindo. Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. Kusumastuti Y. 2009.Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. Mahakami ET. 2008. Pengaruh Faktor Komunikasi Pemasaran Perusahaan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Mugniesyah S. 2010. Media Komunikasi dan Komunikasi Massa. Di dalam: Hubeis A, editor. Dasar-Dasar Komunikasi. Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Sains KPM IPB Pres.
62 Muksono, Prasetyo E. 2003. Kajian Pemasaran Produk Pangan Olahan di Beberapa Kabupaten di Jawa Tengah. Kajian Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari : http://eprints.undip.ac.id/967/1/laporan_penelitian_edy_pras.pdf Oktantri B. 2013. Analisis Produk Teh Poci Bubuk dan Implikasinya terhadap Strategi Bauran Pemasaran (Studi Kasus Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Strategi Bauran. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15694/A03bdo_abs tract.pdf?sequence=1 Psigunanto I. 2006. Komuinikasi Pemasaran: Strategi Dan Taktik. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. Ridwansyah F. 2008. Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong. Edisi ke-1. Bogor (ID). IPB. Setiadi NJ. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategis dan Penelitian Pemasaran. Jakarta (ID): Kencana. Shimp. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Yahya DK). Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Advertising Promotion and Supplemental Aspect of Integrated Marketing Communications, 5th Ed.] Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta (ID): LP3S. Siringiringo H. 2004. Peran Bauran Pemasaran terhadap Perilaku Pembelian Konsumen. Bauran Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari: http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/316/jiptummpp-gdl-jou-2009hotniarsir-15765-Hotniar.-7.pdf Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-1.Bogor (ID). PT. Ghalia Indonesia. Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. Tjiptono F. 2004. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta (ID): ANDI OFFSET. Utomo B. 2008. Analisis Pemasaran Gula Kelapa di Kabupaten Kulon Progo. [skripsi]. [internet]. [dikutip tanggal 28 November 2013]. Dapat diunduh dari: http://eprints.uns.ac.id/9912/1/75741407200904361.pdf Vivian J. 2008. Teori Komunikasi Massa. Edisi ke-8. Jakarta (ID]. Prenada Media Group. Wiryanto. 2006. Teori Komunikasi Massa. Dalam: Hervan JD, editor. Jakarta (ID): PT Gramedia.
63 Lampiran 1 Nama Responden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Nama IZ FW ED ST EM BM MD YIZ AS FI BN SP RN AR BW AW ML MA BP YA MV AS ZN IM JPS QP NF LN YSW FT NK IK BL CC JM RC YL DN NB EL FWA AS
Usia
Jenis Kelamin
30 30 56 42 54 43 25 31 43 36 32 33 27 27 28 30 40 22 25 53 28 42 49 25 45 49 23 20 23 19 29 43 34 25 35 17 28 23 15 54 25 21
Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan
Belimbing, Padang Kuranji, Padang Bypass, Padang Jakarta Kamp. Lobi Padang Jakarta Timur Jakarta Jakarta Tanggerang Bandung Padang Piai Tangah Aster, Padang Depok Nias Jakarta Lb. Begalung Bogor Jakarta Bandung Padang Jakarta Jakarta Teluk Bayur Padang Padang Bekasi Tanggerang Solo Jakarta Solo Tanggerang Jakarta Nipah, Padang Jakarta Malang Koto Baru Padang Bypass, Padang Pondok, Padang Purus, Padang
64 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88
INA GL KT YY KT FR MR MIA AR LP DK TN WD HT EM TM AS NC RN ND JS OW AH SP ER DN HR RP AZ GN AN RG SW HN AB RW EL AS IO OP AI IWM RN AD BH RZ
47 28 35 23 16 21 21 21 38 44 33 43 50 37 50 47 35 66 38 28 23 37 45 52 52 28 25 26 21 20 21 25 24 25 19 21 20 18 22 21 47 17 35 41 54 49
Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan
Medan Bandung Singgalang, Padang Jati, Padang Simp. Anam Komp. Unand Padang Anduring, Padang Medan Medan Indarung, Padang Komp. Unand Komp. Unand Bukittinggi Indarung, Padang Siteba, Padang Tarandam, Padang Jakarta Padang baru Malang Jakarta Tanggerang Bandung Bogor Padang Padang Swahlunto Payakumbuh Kerinci Padang Solok Pariaman Jakarta Pariaman Nias Solok Purus, Padang Batusangkar Pekanbaru Bukittinggi Sungai Rumbay Padang Pekanbaru Bukittinggi Pasaman Palupuah, Padang
65 89 90 91 92 93 94 105 96 97 98 99 100
LS RM JT YG JL NN ES MT DA BN NN NT
30 53 16 38 41 44 29 26 48 49 48 43
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Lak-laki Perempuan Perempuan
Kerinci Painan Siteba, Padang Pariaman Pasaman Pasaman Belimbing, Padang Bungus, Padang Solok Padang Jakarta Padang
66
67 Lampiran 2 Produk Pertanian yang Dihasilkan, Bahan Baku dan Jumlah Produk Berdasarkan UMKM yang Bermitra dengan “Kripik Balado Shirley” Tahun 2014 No
Nama UMKM yang bermitra
Produk pertanian yang dihasilkan
1
UMKM arai pinang
Arai pinang
2 3 4
5 6 7 8 9
10
11 12 13 14 15 16 17 18
19 20
Bahan baku
Tepung beras UMKM batiah Batiah Beras pulut UMKM beras Beras rendang Beras pulut rendang dan kelapa UMKM bumbu Bumbu pecel Kacang, pecel/ gado-gado ayam / gado-gado cabe, gula aren UMKM dakak- Dakak-dakak Ubi dakak UMKM dendeng Dendeng kering Daging sapi kering besar besar UMKM gelamai Gelamai Beras dan gula aren UMKM ikan bilih Ikan bilih Ikan bilih (danau) UMKM emping Emping jagung Buah jagung malinjo dan jagung UMKM kerupuk Kerupuk jangek Kulit sapi jangek (kulit) goreng UMKM kripik Kripik nangka Buah nangka nangka UMKM kripik Kripik pisang 50 pisang UMKM kripik Kripik bayam Sayur bayam MIFTA bayam UMKMK kripik ubi Kripik ubi manis Ubi manis manis UMKM kripik talas Kripik talas Talas / bumbu / balado bumbu / balado keladi UMKM kacang asin Kacang asin Kacang UMKM kacang Kacang tumbuk Kacang tumbuk LEN UMKM kacang Kacang tumbuk Kacang tumbuk TITORNADI UMKM kerupuk Kerupuk opak Singkong opak mentah mentah UMKM kerupuk Kereupuk jangek Kulit sapi
Volume (bungkus/Minggu) 50 50 50 50
50 50 50 50 50
50
50 50 50 50 50 50 50 50
50 50
68
21 22
23 24
25 26 27 28 29 30
31 32
33
34 35
36 37
38
jangek (kulit) mentah UMKM kerupuk jangek (kulit) balado UMKM karak kaliang / lapanlapan UMKM karak kaliang balado UMKM kipang emping / pulut
mentah Kerupuk jangek Kulit sapi balado Karak kaliang / Tepung ubi lapan-lapan kayu
50
Karak kaliang balado Kipang emping / pulut
50
Tepung ubi kayu Kacang, gula aren, beras ketan dan emping UMKM kipang Kipang kacang Kacang dan kacang istimewa istimewa gula aren UMKM kue bawang Kue bawang Daun bawang UMKM kare-kare Kare-kare Tepung beras UMKM kue koya Kue koya Tepung sipulut UMKM kue koya Kue koya putih Tepung putih sipulut UMKM kue sangko Kue sangko Beras pulut, kelapa, dan gula aren UMKM kue sapik Kue sapik Tepung beras UMKM kue sapik Kue sapik pulut Tepung pulut hitam hitam beras dan beras ketan hitam UMKM sagon bakar Sagon bakar Tepung istimewa sapioka (perancis) dan kelapa UMKM paru goreng Paru goreng Bagian isi perut sapi UMKM peyek maco Peyek maco Tepung beras danIkan kering tipis UMKM peyek Peyek Tepung mama RB beras UMKM peyek ikan Peyek ikan Tepung bilih beras dan ikan UMKM peyek Peyek kacang Tepung
50
50
50 50 50 50 50 50
50 50
50
50 50
50 50
50
69 kacang
rendang Rendang daging
beras dan kacang Udang kecil (warna putih) Buah pisang Bagian isi perut sapi Daging sapi
rendang Rendang suir
Daging sapi
50
rendang Rendang paru
50
rendang Rendang telur
Isi perut sapi Telur ayam
rendang Rendang belut
Belut
50
rendang Rendang lokan
50
serondeng Rendang ebi
Daging siput Udang
serondeng Serondeng teri
Ikan teri
50
Tepung ubi jalar (merah)
50
39
UMKM rinuak
40 41
UMKM pisang sale UMKM paru goreng
42
UMKM daging UMKM suir UMKM paru UMKM telur UMKM belut UMKM lokan UMKM ebi UMKM teri UMKM balam
43 44 45 46 47 48 49 50
peyek Peyek rinuak
Pisang sale Paru goreng
sarang Sarang balam
Sumber: Pemilik “Kripik Balado Shirley”
50
50 50 50
50
50
70
71 Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Rank Spearman dan Chi-Square Uji Statistik Rank Spearman Karakteristik Konsumen dengan Bauran Pemasaran Correlations total bauran Usia Spearman's rho
Usia
1.000
-.229*
.
.022
100
100
-.229*
1.000
Sig. (2-tailed)
.022
.
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
total bauran pemasaran
pemasaran
Correlation Coefficient
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations total bauran Pendidikan Spearman's rho
Pendidikan
Correlation Coefficient
pemasaran
1.000
.098
.
.334
N
100
100
Correlation Coefficient
.098
1.000
Sig. (2-tailed)
.334
.
N
100
100
Sig. (2-tailed)
total bauran pemasaran
Correlations total bauran Pekerjaan Spearman's rho
Pekerjaan
Correlation Coefficient
1.000
.048
.
.637
N
100
100
Correlation Coefficient
.048
1.000
Sig. (2-tailed)
.637
.
N
100
100
Sig. (2-tailed)
total bauran pemasaran
pemasaran
72 Correlations total bauran Pendapatan Spearman's rho
Pendapatan
Correlation Coefficient
1.000
-.045
.
.655
100
100
-.045
1.000
Sig. (2-tailed)
.655
.
N
100
100
Sig. (2-tailed) N total bauran pemasaran
pemasaran
Correlation Coefficient
Uji Chi-Square Jenis Kelamin dengan Bauran pemasaran Jenis Kelamin * total bauran pemasaran Crosstabulation total bauran pemasaran rendah Jenis Kelamin
laki-laki
Count % within Jenis Kelamin
perempuan
Count % within Jenis Kelamin
Total
Count % within Jenis Kelamin
5
56
44.6%
46.4%
8.9%
100.0%
25
18
1
44
56.8%
40.9%
2.3%
100.0%
50
44
6
100
50.0%
44.0%
6.0%
100.0%
sided)
2.720a
2
.257
Likelihood Ratio
2.930
2
.231
Linear-by-Linear Association
2.361
1
.124
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
100
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.64.
Total
26
Asymp. Sig. (2df
tinggi
25
Chi-Square Tests
Value
sedang
73 Uji Statistik Rank Spearman Hubungan Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen (ikut membeli) Correlations produk Spearman's rho
produk
1.000
.277**
.
.005
100
100
.277**
1.000
Sig. (2-tailed)
.005
.
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
ikutmembeli
Ikutmembeli
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations price Spearman's rho
price
Correlation Coefficient
1.000
.111
.
.271
N
100
100
Correlation Coefficient
.111
1.000
Sig. (2-tailed)
.271
.
N
100
100
Sig. (2-tailed)
ikutmembeli
Ikutmembeli
Correlations place Spearman's rho
place
Correlation Coefficient
1.000
.125
.
.215
N
100
100
Correlation Coefficient
.125
1.000
Sig. (2-tailed)
.215
.
N
100
100
Sig. (2-tailed)
ikutmembeli
Ikutmembeli
74
Correlations promotion Spearman's rho
promotion
1.000
.398**
.
.000
100
100
.398**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
ikutmembeli
Ikutmembeli
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Rank Spearman Hubungan Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen (Mengajak Konsumen Membeli Produk “Kripik Balado Shirley” Correlations mengajak produk Spearman's rho
Produk
1.000
.362**
.
.000
100
100
.362**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
mengajak membeli
membeli
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations mengajak price Spearman's rho
Price
1.000
.418**
.
.000
100
100
.418**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
mengajak membeli
membeli
Correlation Coefficient
75 Correlations mengajak price Spearman's rho
Price
membeli
1.000
.418**
.
.000
100
100
.418**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
mengajak membeli
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations mengajak place Spearman's rho
Place
Correlation Coefficient
1.000
.093
.
.356
N
100
100
Correlation Coefficient
.093
1.000
Sig. (2-tailed)
.356
.
N
100
100
Sig. (2-tailed)
mengajak membeli
membeli
Correlations mengajak promotion Spearman's rho
Promotion
1.000
.240*
.
.016
100
100
Correlation Coefficient
.240*
1.000
Sig. (2-tailed)
.016
.
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
mengajak membeli
membeli
*. Correlation I s significant at the 0.05 level (2-tailed).
76
77 Lampiran 4 Dokumentasi
Pemilik Kripik Balado Shirley dan peneliti
Tempat Pemasaran Kripik Balado Shirley
Responden Kripik Balado Shirley
Produk Kripik Balado Shirley
78
1
RIWAYAT HIDUP
Rizka Gusti Amelia dilahirkan di Padang pada tanggal 01 Agustus 1992. Penulis merupakan anak keempat dari lima orang bersaudara dari pasangan (alm) Drs. Em Dasril MA dan Dra Indriani. Penulis memulai pendidikan formal di TK Pertiwi I Padang pada tahun 1997-1998, SD Pertiwi 3 Padang pada tahun 19982004, SMPN 2 Padang pada tahun 2004-2007, SMAN 3 Padang pada tahun 20072010. Pada tahun 2010 penulis diterima sebagai mahasiswi undangan di Institut Petanian Bogor di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepanitian. Penulis pernah menjadi anggota UKM Gentra Kaheman periode 2010-2011, selain itu penulis juga merupakan bendahara HIMPD periode 2011-2012. Penulis juga aktif dalam berbagai event yang ada di IPB, di antaranya pernah berpartisipasi dalam acara Himasiera Goes To Metro TV, Trans TV, dan Semut Api pada tahun 2012.