Analisis hubungan karies gigi dan status gizi anak usia 10-11 tahun di SD Athirah, SDN 1 Bawakaraeng dan SDN 3 Bangkala Asmawati,* Fransario A. Pasolon** *BagianOralBiologi * *Mahasiswa tingkat kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia ABSTRACT Tooth decay is a serious problem in health of tooth and oral in Indonesia with finite prevalence up to 90.05% mainly at school age of children. Tooth decay can be caused by various factors, such as microorganism, food, tooth, saliva, and time, and supported by various other factors like race, age, gender, and genes. Children's dental caries is frequently caused by the habit to consume food cariogenic which does not only affect tooth but also the nutrition status of child. The aim of this analytic observational study was to know the prevalence of tooth decay, nutrition status, and the relation of dental caries and nutrition status at school age child ( 0.05 . This study involved 180 samples (60 samples from SD Athirah, SDN 1 Bawakaraeng, and SDN 3 Bangkala respectively). These three elementary schools in were selected based on their socio-economic status. SD Athirah represents the high socio economic status, SDN 1 Bawakaraeng the middle socioeconomic status, and SDN 3 Bangkala the lowest status. Dental caries status was investigated with DMF-T index and nutrition status with BM/A index. Data were analyzed using chi-square test. Results of the study were as follows from the three schools, only SD Athirah shows relation between dental caries and nutrition status with its significance value 0.009 (p<0.05). no significance relation between dental caries and nutrition status at SDN 1 Bawakaraeng with p=0.536 (p>0.05). The similar relation was found at SDN 3 Bangkala with p= 0.926 (p>0.05). Key words: tooth decay, nutrition status
ABSTRAK Karies gigi merupakan masalah serius dalam kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dengan prevalensi hingga 90,05%, utamanya pada usia sekolah. Karies gigi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu mikroorganisme, makanan, gigi, saliva, dan waktu yang ditunjang * oleh berbagai faktor penunjang lainnya seperti ras, umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada anak, karies gigi sering kali disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan kariogenik. Hal ini tidak hanya berdampak pada gigi namun juga keadaan status gizi seorang anak. Tujuan dari penelitian observasional analitik ini adalah untuk mengetahui prevalensi karies gigi, gambaran status gizi, serta hubungan karies gigi dan status gizi pada anak usia sekolah =0,05). Penelitian ini melibatkan 180 sampel (masingmasing 60 sampel pada SD Athirah, SDN 1 Bawakaraeng, dan SDN 3 Bangkala). Alasan memilih ke 3 sekolah ini dimana SD Athirah rnewakili sekolah dengan status ekonomi tinggi sedangkan SD I Bawakaraeng rnewakili status ekonomi sedang dan SDN 3 Bangkala rnewakili status ekonomi rendah. Status karies gigi diperiksa dengan indeks DMF-T dan status gizi dengan indeks BB/U. Data dianalis dengan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara karies gigi dan status gizi pada murid SD Athirah dengan nilai p=0,009 (p^0,05). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karies gigi dan status gizi pada murid SDN I Bawakaraeng dengan nilai p=0,536 (p>0,05).Hasil serupa didapatkan di SDN 3 Bangkaia dengan nilai p= 0,926 (p>,05). Kata kunci: karies gigi, status gizi
Koresponden: Asmawati, Bagian Oral Biologi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10Tamalanrea, Makassar, Indonesia.
PENDAHULUAN
masalah yang serius pada kesehatan
Hasil Survei Kesehatan Rumah
gigi dan mulut di Indonesia dengan
Tangga (SKRT) yang menyatakan
prevalensi hingga 90,05%. Hal ini juga
karies gigi pada anak merupakan
merupakan salah satu bukti kurangnya
kesadaran perilaku masyarakat untuk
akan memicu terjadinya karies yang
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
cukup
Pembentukan struktur gigi yang
tinggi.4
Pertumbuhan
dan
perkembangan
gigi
dan
mulut
sehat dan sempurna didukung oleh
dipengaruhi
gizi,
baik
secara
gizi yang cukup, khususnya protein,
sistematik
kalsium, fosfat, dan vitamin C, serta
Secara sistematik, zat gizi sangat
vitamin D. Masalah karies gigi pada
berpengaruh
anak khususnya merupakan penyakit
mulut dan gigi. Zat-zat gizi diperlukan
kronik dari jaringan keras gigi yang
oleh gigi dan jaringan periodonsium
disebabkan oleh demineralisasi email
secara terus-menerus selama hidup
sebagai lapisan keras atau lapisan
untuk memelihara keutuhannya.
zat
maupun
secara
terhadap
lokal.
kesehatan
luar gigi oleh bakteri yang ada pada
Defisiensi energi, protein, Fe,
plak. Pada tahap akhir, karies akan
Zn, Ca, P, vitamin D, asam folat, dan
menyebabkan
Vitamin C pada manusia maupun
kerusakan
sehingga
gigi berlubang.2
pada binatang menyebabkan kelainan
Proses terjadinya karies gigi
pada
gigi
dan
rahang.
Harapan
dimulai dengan adanya plak pada
terbesar pada ilmu kesehatan gigi
permukaan
pencegahan yaitu terbentuknya gigi
gigi.
Gula
dari
sisa
makanan dan bakteri akan menempel
yang
dan pada waktu tertentu akan berubah
kerusakan
menjadi
akan
Gigi yang termineralisasi dengan baik
menurunkan pH mulut menjadi kritis
kelarutan emailnya rendah. Diet yang
(sekitar
adekuat
asam
pH
laktat
yang
5,5)
sehingga
kuat,
yang
tahan
dan
selama
terhadap
pembusukan.
periode
tumbuh
menyebabkan demineralisasi email,
kembang gigi ini merupakan faktor
yang
yang utama untuk mencapai tujuan
akan
berlanjut
menjadi
1
karies gigi.
tersebut.
Bahan makanan dalam bentuk
Diet tersebut harus diterapkan
karbohidrat dapat memicu terjadinya
baik pada anak dan pada wanita hamil
karies gigi dan memerlukan kontak
dan
dengan permukaan gigi dalam waktu
pertumbuhan
yang cukup lama. Karbohidrat ini
dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu
apabila terdapat dalam jumlah cukup
Ca,
besar, terutama jenis yang lengket
diet. Status gizi sering kali dicerminkan
atau melekat pada permukaan gigi,
oleh
menyusui.
P,
F,
Pada gigi,
dan
kesehatan
tahap
dini
proses
ini
vitamin
umum
dalam
seorang
individu. Gigi yang tidak terbentuk
WHO, yaitu DMF-T (decay, missing,
dengan
sakit
filling, tooth) dengan kriteria 0,0-1,1
konsumsi makanan
(sangat rendah), 1,2-2,6 (rendah), 2,7-
yang tidak adekuat, selanjutnya diikuti
4,4 (sedang), 4,5-6,5 (tinggi) dan >6,6
dengan gangguan pencernaan dan
(sangat
baik,
tanggal,
bisa berakibat
atau
5
kesehatan yang kurang sempurna.
Tujuan dari penelitian ini adalah
tinggi).
Sedangkan
pemeriksaan
status
gizi
menggunakan
indeks
BB/U
dengan
untuk dengan (berat
untuk menganalisis hubungan antra
badan/umur)
karies gigi dan status gizi anak usia
standar
10-11 tahun di SD Athirah, SDN 1
sampai <2 SD (normal), antara -3 SD
Bawakaraeng, dan SDN 3 Bangkala.
sampai 2
deviasi
kriteria
(gemuk),
>
2
>-2
SD
SD (kurus), dan <3 SD
(sangat kurus). Bahan dan Metode
Pemeriksaan
Penelitian ini bersifat penelitian observasional
analitik
karies
gigi
dilakukan dengan melihat kondisi gigi
yang
geligi sampel dan mencatat jumlah
dilakukan
%igi yang decay, missing, dan filling.
secara purposif pada murid sekolah
Sedangkan pemeriksaan status gizi
dasar di wilayah Kota Makassar, yaitu
(BB/U) dilakukan dengan mencatat
di SD Athirah, SDN 1 Bawakaraeng,
umur serta mencatat angka yang
dan
Sampel
tampil pada layar timbangan (SICA,
yang berjumah 180 (60 murid dari
standar WHO) sebagai nilai berat
masing-masing
sampel.
pengambilan
sampelnya
SDN
kriteria Ketiga
1
Bangkala.
berusia sekolah
sekolah) 10-11 tersebut
dengan tahun.
Data
yang
diperoleh
diolah
dijadikan
dengan menggunakan program SPSS
tempat pengambilan sampel karena
dan dianalisis secara observasional
SD Athirah yang mewakili kelompok
dan
murid dengan status sosial yang
hubunganuji Chi-square.
diuji
secara
statistik
dengan
tinggi, kemudian SDN 1 Bawakaraeng mewakili status sosial menengah, dan SDN 3 Bangkala mewakili status sosial rendah. Pada
masing-masing
Hasil penelitian Pada distribusi
subjek
karies
tabel sampel
pada
1
dapat
dilihat
menurut
status
SD Athirah, SDN
I
dilakukan pemeriksaan status karies
Bawakaraeng, dan SDN 3 Bangkala.
gigi dengan menggunakan indeks dari
Hasilnya
menunjukkan
bahwa
distribusi
status
yang
murid dengan status karies gigi sangat
sangat rendah persentasenya seoara
rendah memiliki status gizi normal
berurut adalah SD Athirah (61,7%),
dengan
SDN 3 Bangkala (26,7%) dan SDN 1
55%, sedangkan
Bawakaraeng
Sedangkan
sangat tinggi hanya terdapat status
distribusi status karies yang sangat
gizi normal 6,66 %. Adapun pada
tinggi persentasenya secara berurut
status
adalah SDN 1 Bawakaraeng (18,3%),
dengan kelompok karies tinggi yaitu
SD
1,66 %. Dari hasil uji statistik dengan
Athirah
karies
(20.0%).
(6,7%)
gigi
dan
SDN
3
persentase
gizi
terbesar
kelompok
kurus
hanya
yaitu karies
terdapat
chi square diperoleh nilai p=0,009.
Bangkala (5,0%). Pada tabel 2 yang menyajikan
Karena nilai p<0,05, artinya terdapat
distribusi sampel menurut status gizi
hubungan antara karies gigi dengan
pada
status gizi di SD Athirah.
SD
Athirah,
SDN
1
Bawakaraeng, dan SDN 3 Bangkala,
Tabel 4 menunjukkan hubungan
tampak bahwa, distribusi status gizi
karies gigi dengan status gizi pada
kategori normal secara berurut yaitu
SDN 3 Bangkala. Pada anak dengan
SD
1
status gizi normal persentase terbesar
Bawakaraeng (83,3%) dan SDN 3
pada kelompok karies gigi sedang,
Bangkala (68,3%). Distribusi status
sedangkan
gizi kurus secara berurut adalah SDN
persentase terbesar juga berada ,
3
1
pada kelompok status karies gigi
SD
sedang. Hasil uji statistik dengan chi
Athirah
Bangkala
Bawakaraeng
(88,3%),
(30,0
%),
(13,3%),
SDN
SDN dan
square
Athirah (1,7%).
status
diperoleh
gizi
nilai
p=
kurus
0,926.
Pada tabel 3 disajikan hubungan
karena nilai p>0,05, artinya tidak ada
karies gigi dengan status gizi di SD
hubungan antara karies gigi dengan
Athirah. Tampak bahwa kelompok
status
gizi
di
SDN
3
Bangkala.
Tabel 1. Distribusi sampel menurut status karus pada SD Athirah, SDN 1 Bawakaraeng, dan SDN 3 Bangkala Nama sekolah
Rendah n %
Status karies Sedang n %
SD Athirah
Sangat rendah n % 37 61,7
6
10,0
10
SDN 3 Bangkala
16,7
Tinggi n 3
Sangat tinggi
% 5,0
n 4
Total n
%
% 6,7
60
100%
16
26,7
16
26,7
20
16,7
5
8,3
3
5,0
60
100%
SDN 1 Bawakaraeng 12
20,0
8
13,3
26
43,3
3
5,0
11
18,3
60
100%
Total
36,1
30
16,7
56
31,1
11
6,1
18
10,0
180
100%
65
Tabel 2. Distribusi sampel menurut status gizi i pada SD Athirah, SDN 1 Bawakaraeng, dan SDN 3 Bangkala Status gizi anak Nama sekolah
Gemuk n %
SD Athirah
6
SDN 3 Bangkala 1 SDN 1 1 Total 8
Normal n %
10.0
53
88.3
1.7 1.7 4.4
41 68.3 50 83.3 144 80.0
Total
Kurus n %
Sangat kurus n %
1
1.7
0
.0
60
18 8 27
30.0 13.3 15.0
0 1 1
.0 1.7 .6
60 60 180
n
Tabel 3. Hubungan Karies Gigi dengan Status Gizi di SD Athirah Karies Gigi
Statu anak BB/U Normal n %
Gemuk n %
n
Kurus %
Total n
%
Sangat rendah
4
6,6
33
55.0
0
0.0
37
61,6
Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Total P=0,009
1 1 0 0 6
1,66 1,66 0.0 0.0 10.0
5 9 2 4 53
8,33 15,0 3,33 6,66 88.3
0 0 1 0 1
0.0 0.0 1,66 0.0 1.7
6 10 3 4 60
10,0 16,6 5,0 6,66 100.0
Tabel 4. Hubungan karies gig i dengan status gizi di SDN 3 Bangkala Status gizi anak BB/U Karies Gigi
Gemuk n
Normal
%
n
%
Total
Kurus n
%
n
%
Sangat rendah
0.
0,0
11
18.33
5
8.33
16
26.66
Rendah
1
1.66
11
18.33
4
6.66
16
26.66
Sedang
0
0.0
14
23.33
6
10.0
20
33.33
Tinggi
0
0.0
3
5.00
2
3.33
5
8.33
Sangat tinggi
0
0.0
2
3.33
1
1.66
3
5.0
Total
1
1.7
41-
68.3
18 30.0
60
100.0
P=0,926
Tabel 5. Hubungan karies gigi dengan status gizi di SDN 1 Bawakaraeng Karies Gigi Gemuk
Status giizi anak BB/U Normal Kurus
Sangat rendah
n 0
% .0
n 11
% 18.33
n % 1 1.66
San gat kurus n % 0 0.0
Rendah
0
.0
5
8,33
2 3.33.
1
1.66
Total n % 12 20.00 8 13.33
Sedang
1
\M
22
36.66
3 5.00
0
0.0
26 43.33
Tinggi
0
.0
3
5.00
0 0.0
0
0.0
3
Sangat tinggi
0
.0
9
15.00
2 3.33
0
0.0
11 18.33
Total
1
1.7
50
83.3
8 13.3
1
1.7
60 100.0
5.00
P=0,604
Pada
tabel
5
terlihat
bahwa
gigi dan mulutnya. Hal ini mungkin
persentase terbesar status gizi normal
disebabkan
kesadaran
berada pada kelompok karies gigi
mengontrol secara ketat diet anak dan
sedang, sedangkan status gizi kurus
menjaga
juga berada pada kelompok karies gigi
dengan baik sehingga angka kejadian
sedang. Hasil uji statistik dengan chi
karies gigi sangat rendah.
square menghasilkan nilai p=0,604.
adalah
Karena nilai p>0,05, artinya tidak ada
kemampuan status sosial ekonomi
hubungan antara karies gigi dengan
yang lebih baik kemungkinan memiliki
status gizi di SDN 1 Bawakaraeng.
kesadaran yang lebih tinggi untuk
kebersihan
mereka
orang
rongga
yang
Hal
tua
mulut
lain
memiliki
mengunjungi pusat layanan kesehatan Pembahasan
gigi dan mulut. Hasil yang berbeda
Dari ketiga sekolah yang telah
didapatkan pada anak-anak di SDN 1
diteliti, distribusi persentase karies gigi
Bawakaraeng dengan status sosial
kriteria sangat rendah dan rendah
ekonomi menengah justru memiliki
yang terbesar adalah SD Athirah
persentase
(71,7%),
tertinggi dan tinggi. Hal ini dapat
dan
persentase
terkecil
terbesar
karies
berada di SD Bawakaraeng (33,3%).
dijelaskan
Sama halnya untuk kriteria karies
pada kemampuan ekonomi menengah
sangat tinggi dan tinggi persentase,
dengan daya beli yang cukup baik
terbesar
1
biasanya konsumsi gula karbohidrat
Bawakaraeng dan terkecil berada di
cukup tinggi, sehingga risiko untuk
SD Athirah. Sedangkan untuk SDN 3
terjadinya karies cukup besar. Selain
bangkala berada diantaranya. Hasil ini
itu biasanya pada kelompok ekonomi
dapat
menengah
berada
dijelaskan
di
sebagai
SDN
berikut,
kemungkinannya,
gigi
lebih yang
yaitu
mementingkan
anak-anak yang bersekolah di SD
masalah
berbau
konsumtif
Athirah mempunyai status sosial yang
sehingga persoalan kesehatan gigi
tinggi, lebih memperhatikan kesehatan
dan mulut belum menjadi prioritas.
Dalam
perkembangan
epidemiologi
gigi
yang
rendah
tentunya
dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat,
menyulitkan
disebutkan bahwa terjadinya karies
makanan,
gigi
peranan
memegang peranan penting, sehingga
berbagai faktor yang . saling berkaitan
asupan zat-zat gizi berlangsung lebih
yang disebut dengan multifaktorial.
baik, sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Faktor-faktor tersebut adalah faktor
Hal yang berbeda didapatkan pada
tuan rumah atau host (saliva dan gigi),
dua sekolah yang lain, yaitu uji statistik
faktor agen (mikroorganisme), substrat
tidak
atau diet yang mengandung gula,
bermakna,
serta faktor waktu.1
p=0,604
disebabkan
adanya
Selanjutnya pada tabel 2 yang
proses
tidak
pengunyahan
karena
gigi-geligi
menunjukkan
p=0,926.
SDN dan
hasil
1
yang
Bawakaraeng
SDN
3
Banyak
Bangkala
faktor
yang
memperlihatkan hasil status gizi, yaitu
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
persentase status gizi kurus terbesar
gizi
(30%) berada pada SDN 3 Bangkala
ketersediaan
dengan status sosial ekonomi rendah.
mengelola
Dengan status ekonomi yang rendah
adanya
tentunya daya beli semakin rendah
mempengaruhi tingkat absorpsi zat-zat
pula,
makanan padaanak.
sehingga
untuk
memenuhi
kebutuhan gizinya semakin berkurang.
pada
anak,
disamping
makanan makanan,
penyakit
Sebuah
dan juga
yang
penelitian
faktor cara faktor dapat
pendahuluan
Sebaliknya pada SD Athirah dengan
terhadap anak-anak usia sekolah di
status sosial ekonomi yang tinggi
Desa Pagersari Kecamatan Patean
tentunya kemampuan untuk memenuhi
Kabupaten
kebutuhan gizi semakin baik. Hal ini
prevalensi karies gigi adalah 100%
dapat dilihat dari persentase status gizi
dengan prevalensi status gizi kurang
normal yang terbesar (88,3%) berada
cukup besar yaitu 29,8%. Akibat dari
pada SD Athirah bila dibandingkan
karies
dua kelompok SD yang lain.
rasa sakit pada anak, berupa rasa
Secara
khusus
ditemukan
gigi tentunya menyebabkan
statistik
sakit spontan maupun karena adanya
hubungan kariesgigi dengan status gizi
rangsang mekanis dari makanan itu
pada SD Athirah memperlihatkan hasil
sendiri, yang pada akhirnya akan
yang bermakna, yaitu p<0,05, yang
mengganggu fungsi
berarti
Anak-anak
dengan
uji
Kendal
kondisi
status
kesehatan gigi yang baik atau karies
dengan
akan rasa
pengunyahan. menjadi trauma sakit
sehingga
kemampuan
untuk
dapat
mengkonsumsi
berbagai
jenis
DAFTARPUSTAKA 1.
Amelia AA. Cegah karies, jangan
makanan yang kaya akan sumber gizi
nialas sikat gigi sebelum tidur
menjadi terbatas. Dengan demikian
malam.
dapat
http://www.detik.com. Diakses: 25
diduga
adanya
gangguan
pengunyahan atau karies gigi dapat mempengaruhi asupan zat-zat gizi
Available
from:
Juli 2007. 2.
Ariningrum
R.
Beberapa
kebersihan
cara
yang pada akhirnya akan berdampak
menjaga
gigi
dan
pada status gizi seorang anak.1
mulut. Cermin Dunia Kedokteran [journal online] 2000; 126: 45
Simpulan
[internet].
Dari penelitian mengenai analisis
http://www.
hubungan karies gigi dan status gizi anak usia 10-11 tahun di SD Athirah,
Available
kalbefarma.com.
Diakses: 25 Juli 2007. 3.
Pertumbuhan
gigi
pada
SDN 1 Bawakaraeng dan SDN 3
Available
Bangkala, dapat disimpulkan bahwa
http://www.infosehat.com.
murid SD Athirah yang mempunyai
Diakses: 2 Oktober 2007.
prevalensi karies paling rendah yang
from:
4.
anak. from:
Yulia. Makanan sebagai penyebab
kemudian disusul oleh murid pada
terjadinya karies. Available from:
SDN
1
http://www.doktergigi.com/showthr
Bawakaraeng, status gizi kurus atau
ead.php? t=25. Diakses: 27 Juli
kurang, terbesar berada pada murid
2007.
3
Bangkala
dan
SDN
SDN 3 Bangkala kemudian SDN 1 Bawakaraeng
dan
SD
5.
Athirah.
lis Z. 89% anak derita penyakit gigi dan mulut. Available
from:
Terdapat hubungan yang bermakna
http://www.departemenkesehatan.
antara karies gigi dan status gizi pada
com. Diakses:2Oktober2007.
SD Athirah sedangkan kedua sekolah
6.
lain yakni SDN 1 Bawakaraeng dan SDN
3
Bangkala
tidak
terdapat
Rasinta T. Karies gigi. Jakarta: EGC; 1990. p. 1-23,33,40-53.
7.
Edwin AMK,
Sally
J.
Dasar-
hubungan bermakna antara karies gigi
dasar karies. Jakarta: EGC; 1992.
dan status gizi.
p. 1-9.
Ucapan terima kasih Penelitian ini didanai oleh Hibah Penelitian PHK A2 FKG Unhas 2005.
8.
Satriono. Hubungan gizi dengan pertumbuhan serta kesehatan gigi dan
mulut.
Makassar:
Mated
9.
kuliah mahasiswa FKG Unhas;
rationale and recommendations. J
2004. p. 1-9,37-8.
Am Fam Phys [journal online] Jan
Dewa NS, Bachyar B, Ibnu F.
2000; 61: 1 [internet]. Available
Penilaian
from:
status
gizi.
Jakarta:
EGC; 2001. p. 17-8,33,56-8.
Diakses: 3 Agustus 2006.
10. Diet and nutrition prevention of chronic disease. Available
http://www.aafp.org.
from:
15. Dan P. Calcium food sources. Available
from:
http://www.greenfacts.org/studies/i
http://www.dentalgentlecare.com.
ndex.htm. Diakses:28JuIi2007.
Diakses: 17 Juli 2007.
11. Dan P. The sugars generation and dental health. Available
from:
16. Dan
P.
Nutrition
and
aging.
Available
from:
http://www.dentalgentlecare.com/s
http://www.dentalgentlecare.com/n
ugar_and_
utrition_ and_aging.htm. Diakses:
dentalhealth
.htm.
Diakses: 30Juli 2007. 12. Fluoride
and
Available
dental
30 Juni 2007. decay. from:
http://www.allposters.com/link/redir ect.asp? ajd=484450.htm. Diakses: 18 Juli 2007. 13. Anderson J, Brown L. Nutrition
17. Dental
health.
Available
from:
http://www.medicastore.com. Diakses: 28 Juli 2007. 18. Nurmala ST. Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas
hidup. Available from:
and dental health. Available from:
http://www.library.usu.ac.id/
http://www.dentalgentlecare.com/d
download/e-book/Noerwida
ental_nutri tion.htm. Diakses: 23
%20Situmorang.ritml. Diakses: 30
Juli 2007.
Juni 2007.
14. Olga MS, Noel KC. Anticipatory guidance in infant oral health:
Mouth Preparation Pada Anak Dengan Kelainan Jantung Kongenital Tetralogi of Fallot, Pre-operatif Kardiovaskuler